LK APPENDISITIS ACUT
Transcript of LK APPENDISITIS ACUT
LAPORAN KASUSASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN
APPENDISITIS ACUTRUANG OK GBPT RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA
DI SUSUNOLEH :
SUBHANNIM 010030170 B
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM STUSI S.1 ILMU KEPERAWATANSURABAYA
2002
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kasus Asuhan Keperawatan Klien dengan Appendisitis AcutDi Ruang OK GBPT RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Surabaya, 3 Mei 2002Mahasiswa
S U B H A NNIM. 010030199 B
Pembimbing Ruangan
Sri Harti AMK
Pembimbing Akademik
Padoli S.Kp.
LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN APENDISITIS
Oleh : Subhan
PENGERTIANApendisitis merupakan peradangan pada apendik periformis.Apendik periformis merupakan saluran kecil dengan diameter kurang lebih sebesar pensil dengan panjang 2 - 6 inci. Lokasi apendik pada daerah illiaka kanan, di bawah katup iliacecal, tepatnya pada dinding abdomen di bawah titik Mc Burney.
PATOFISIOLOGIApendik belum diketahui fungsinya, merupakan bagian dari sekum.
Peradangan pada apendik dapat terjadi oleh adanya ulserasi dinding mukosa atau obstruksi lumen (biasanya oleh fecolif/faeses yang keras). Penyumbatan pengeluaran sekret mukus mengakibatkan perlengketan, infeksi dan terhambatnya aliran darah. Dari keadaan hipoksia menyebabkan gangren atau dapat terjadi ruptur dalam waktu 24-36 jam. Bila proses ini berlangsung terus-menerus organ disekitar dinding apendik terjadi perlengketan dan akan menjadi abses (kronik). Apabila proses infeksi sangat cepat (akut) dapat menyebabkan peritonitis. Peritonitis merupakan komplikasi yang sangat serius. Infeksi kronis dapat terjadi pada apendik, tetapi hal ini tidak selalu menimbulkan nyeri di daerah abdomen.
Masa / tinja / benda asing
Obstruksi lumen apendiks
Peradangan
sekresi, mukus tidak dapat keluar
Pembengkakan jaringan limpoid
Peregangan apendik
Tekanan intra luminal suplai darah terganggu
Hipoksia
Nyeri
Akut ---- Ulserasi + invasi bakteri
Kronis ---- Nekrose + perporasi
1
ETIOLOGI Ulserasi pada mukosa Obstruksi pada colon oleh fecalit (faeses yang keras) Pemberian barium Berbagai macam penyakit cacing Tumor Striktur karena fibrosis pada dinding usus
INSIDENApendiksitis sering terjadi pada usia tertentu dengan range 20-30 tahun. Pada wanita dan laki-laki insidennya sama kecuali pada usia pubertas dan usia 25 tahun wanita lebih banyak dari laki-laki dengan perbandingan 3 : 2
PENCEGAHANPencegahan pada apendisitis yaitu dengan menurunkan resiko obstruksi atau peradangan pada lumen apendik. Pola eliminasi klien harus dikaji, sebab obstruksi oleh fecalit dapat terjadi karena tidak adekuatnya diit serat, diit tinggi serat.Perawatan dan pengobatan penyakit cacing juga meminimalkan resiko. Pengenalan yang cepat terhadap gejala dan tanda apendiksitis meminimalkan resiko terjadinya gangren, perforasi, dan peritonitis.
MANAGEMENT KOLABORASIPengkajianRiwayat:Data yang dikumpulkan perawat dari klien dengan kemungkinan apendisitis meliputi : umur, jenis kelamin, riwayat pembedahan, dan riwayat medik lainnya, pemberian barium baik lewat mulut/rektal, riwayat diit terutama makanan yang berserat.
PENGKAJIANa. Data Subyektif
Sebelum operasi Nyeri daerah pusar menjalar ke daerah perut kanan bawah mual, muntah, kembung Tidak nafsu makan, demam Tungkai kanan tidak dapat diluruskan Diare atau konstipasi
Sesudah operasi Nyeri daerah operasi Lemas Haus Mual, kembung Pusing
b. Data ObyektifSebelum operasi
Nyeri tekan di titik Mc. Berney Spasme otot Takhikardi, takipnea Pucat, gelisah Bising usus berkurang atau tidak ada Demam 38 - 38,5 C
Sesudah operasi Terdapat luka operasi di kuadran kanan bawah abdomen Terpasang infus
2
Terdapat drain/pipa lambung Bising usus berkurang Selaput mukosa mulut kering
c. Pemeriksaan Laboratorium Leukosit : 10.000 - 18.000 / mm3 Netrofil meningkat 75 % WBC yang meningkat sampai 20.000 mungkin indikasi terjadinya
perforasi (jumlah sel darah merah)
d. Data Pemeriksaan Diagnostik Radiologi : Foto colon yang memungkinkan adanya fecalit pada katup. Barium enema : apendiks terisi barium hanya sebagian
e. Potensial Komplikasi Perforasi Peritonitis Dehidrasi Sepsis Elektrolit darah tidak seimbang Pneumoni
3
Diagnosa KeperawatanNO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN / KRITERIA
RENCANA TINDAKAN
1 Nyeri abdomen berhu-bungan dengan obstruksi dan peradangan apen-diks.Subyektif : Nyeri daerah pusar
menjalar kedaerah perut kanan bawah.
Tungkai kanan tidak dapat diluruskan.
Obyektif : Nyeri tekan di titik
Mc Burney.
Nyeri berkurang.Kriteria :Klien mengungkapkan ra-sa sakit berkurang.Wajah dan posisi tubuh tampak rilaks
Kaji tanda vital Kaji keluhan nyeri, tentukan
lokasi, jenis dan intensitas nye-ri. Ukur dengan skala 1-10.
Jelaskan penyebab rasa sakit, cara mengurangi.
Beri posisi ½ duduk untuk me-ngurangi penyebaran infeksi pada abdomen.
Ajarkan tehnik relaksasi. Kompres es pada daerah
sakit untuk mengurangi nyeri.
Anjurkan klien untuk tidur pada posisi nyaman (miring dengan menekuk lutut kanan).
Puasa makan minum apabila akan dilakukan tindakan.
Ciptakan lingkungan yang tenang.
Laksanakan program medik. Pantau efek terapeutik dan
non terapeutik dari pemberian analgetik.
2 Resiko kekurangan vo lume cairan berhubung an dengan mual, mun- tah, anoreksia dan diare.
Cairan dan elektrolit da-lam keadaan seimbang.Kriteria :Turgor kulit baik.Cairan yang keluar dan masuk seimbang.
Observasi tanda vital suhu, nadi, tekanan darah, perna-pasan tiap 4 jam.
Observsi cairan yang keluar dan yang masuk.
Jauhkan makanan/bau-bauan yang merangsang mual atau muntah.
Kolaborasi pemberian infus dan pipa lambung.
3 Kurang pengetahuan ten tang prosedur persiapan dan sesudah operasi.Subyektif Klien / keluarga ber-tanya tentang prosedur persiapan dan sesudah operasiObyektif Klien tidak kooperatif terhadap tindakan per-siapan operasi.
Setelah diberikan penje-lasan klien memahami tentang prosedur persiap-an dan sesudah operasi
KriteriaKlien kooperatif dengan tindakan persiapan operasi maupun sesudah operasi.Klien mendemonstrasikan latihan yang diberikan.
Jelaskan prosedur persiapan operasi.
pemasangan infus. puasa makan & minum
sebelumnya 6 - 8 jam. cukur daerah operasi. Jelaskan situasi dikamar
bedah. Jelaskan aktivitas yang perlu
dilakukan setelah operasi. Latihan batuk efektif. mobilisasi dini secara
pasif dan aktif bertahap.
4
4 Kerusakan integritas ku-lit berhubungan dengan luka pembedahan.
Luka insisi sembuh tanpa ada tanda infeksi.
Pantau luka pembedahan dari tanda-tanda peradangan : de-mam, kemerahan, bengkak dan cairan yang keluar, warna jum-lah dan karakteristik.
Rawat luka secara steril. Beri makanan berkualitas
atau dukungan klien untuk makan. Makanan mencukupi untuk mempercepat proses penyembuhan.
Beri antibiotika sesuai program medik.
5
DAFTAR PUSTAKA :
Carpenito,Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan.EGC. Jakarta.
Doengoes, M.E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. EGC. Jakarta.
……… 2000. Diktat Kuliah Medikal Bedah II. PSIK FK.Unair. TA: 2000/2001. Surabaya.
Rothrock,Jane C. 2000. Perencanaan Asuhan Keperawatan Perioperatif. EGC. Jakarta.
Sjamsuhidajat. R & Jong,Wim de.1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed. Revisi. EGC. Jakarta
6
ASUHAN KEPERAWATAN NY. F.S DENGAN APPENDISITIS ACUT
DI.IRD LT.1 RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Nama Mahasiswa : SubhanN I M : 019930056 BRuangan : IRD LT.1 No. reg : 650391Tanggal dikaji : 29 April 2002, Pkl. 10.20 BBWI
I. PENGKAJIANA. IDENTITAS
Nama : Ny. F.S (Perempuan) Tgl. MRS : 29 April 2002Umur : 30 thn. Jam : 08.15 Wib.Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Diangnosa: Appendisitis acutAgama : IslamAlamat : Urang Agung Ledong Sidoarjo.Pekerjaan : Swasta Pendidikan : SMAAlasan MRS :Nyeri perut kanan bawah.
B. NURSING HISTORYSejak dua hari yang lalu nyeri perut bagian kanan bawah,mulai tadi malam bertambah parah sampai klien berkeringat dingin,badan agak demam.Klien gelisah dan mengatakan takut bila harus dioperasi,setiap tindakkan yg akan dilakukan selalu bertanya
C. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIKKEADAAN UMUM
Klien sadar, pucat,lemah dan imoblisasi total karena terpasang infus Rl 15 tts/mnt.
TANDA – TANDA VITALSuhu : 378 0 C per rectal, N : 114 x/menit, tidak teratur dan kuat,T : 112/68 mmHg RR : 24 x/menit, pernapasan cheyne – stoke dan GCS : 4-5-6
BODY SYSTEM3.1 Pernapasan (B1)
Tidak ada retraksi dada, . Suara napas tambahan ronchi -/-,Whezing -/-,Bentuk dada tidak simetris dan refleks batuk ada,pernapasan thorako- abdominal.
3.2 Kardiovasukuler (B2)Klien agak demam, suhu: 378 0c, S1 S2 tunggal,murmur (-)
3.3 Persarafan (B3)Klien compos mentis, GCS : 4-5-6,pupil isokor, sklera agaak pucat.
3.4 Perkemihan – Eliminasi uri (B4)BAK spontan 3-4 x/hari produksi urine + 1000-1500 cc/24 jam
3.5 Pencernaan – Eliminasi alvi (B5)Terpasang infus Rl 15 tts/mnt,makan minum 3xsehari,komposisi cukup.terdapat nyeri tekan pada titik Mc Burney,BAB mencret, perut kembung,BU (+)
3.6 Tulang – otot – integument (B6)Kemampuan pergerakan sendi bebas, Akral hangat, turgor cukup, warna kulit agak pucat,agak demam
7
PEMERIKSAAN PENUNJANG (TGL 29 APRIL 2002 Darah lengkap : Hb : 11,3 g/dl Leukosit : 11,6 X 109/L
Trombosit : 206 X 109/L PCV : 0,35
TERAPI- Infus RL 15 tts/mnt- Amoxan 1 gr 1 x 2 gr (Profilaksis)- Operasi Cito ( Appendiktomy)
ANALISA DATAMasa / tinja / benda asing
Obstruksi lumen apendiks
Peradangan
sekresi, mukus tidak dapat keluar
Pembengkakan jaringan limpoid
Peregangan apendik
Tekanan intra luminal suplai darah terganggu
Hipoksia
Nyeri
Akut ---- Ulserasi + invasi bakteri
↓Prosedur invasif/tindakan
↓Cemas
Kronis ---- Nekrose + perporasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Nyeri abdomen berhubungan dengan obstruksi dan peradangan appendik.2. Cemas berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan tentang prosedur inva-
sif/tindakan.
RENCANA TINDAKAN1. Nyeri abdomen berhubungan dengan obstruksi dan peradangan appendik.Tujuan : Nyeri berkurang/hilang
Kriteria hasil : tampak rileks,mampu tidur/istirahat.Rencana Tindakan :1. Kaji Tingkat nyeri klien menggunakan skala nyeri 1 - 10
Untuk mengetahui sejauh mana nyeri yg dialami klien sehingga tindakan yg akan dilakukan tepat.
2. Anjurkan klien istirahat dng memberikan posisi semi fowler Untuk mengurangi penyebaran infeksi bila apndik telah pecah.
3. Alihkan perhatian klien dng mengajak bicara Membuat klien tdk terfocus pada nyerinya sehingga dpt rileks.
4. Berikan terapi sesuai dengan program medik: Pasang Infus RL 15 tts/mnt Profilaksis Amoxan 2 gr/IV
8
2. Cemas berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan tentang prosedur inva- sif/tindakan.
Tujuan : Cemas klien berkurang/hilang setelah diberikan penjelasan.Kriteria Hasil : Klien tenang & kooperatif terhadap tindakan yg akan diberikan.Rencana tindakan :1. HE tentang waktu,tempat, prosedur operasi,lama perawatannya.
Mengorientasikan klien ttg yang akan dihadapinya nanti2. Berikan ketentraman dan kenyamanan.
Agar klien merasa terlindungi dan merasa bahwa ia mendapatkan pertolongan yg tepat.
3. Dampingi klien setiap akan dilakukan prosedur tindakan Agar klien tdk merasa tenang & tdk khawatir.
TINDAKAN KEPERAWATANDx. 1. 1. Mengkaji tingkat nyeri klien,Nyeri skala 5 (sedang)
2. Memberikan posisi semi fowler 3. Memasang Infus RL 15 tts/mnt
4. Memberikan Injeksi Amoxan 2 gr/IV (Profilaksis)5. Mengajak klien bicara sambil melakukan pengkajian & intervensi.
Dx. 2. 1. Menjelaskan setiap prosedur tindakan yg akan dilakukan 2. Menjelaskan ttg pelaksanaan operasi : waktu,tempat,prosedur
operasi dan lama perawatan.3. Mendampingi klien saat menanda tangani Informed consent dan
mem berikan motivasi agar klien tdk lagi cemas
EVALUASIDx. 1. S: Klien merasa sakitnya sudah agak berkurang
O:Klien tdk lagi gelisah,tampak rileks RR=20 x/mnt,Nadi=100 x/mnt TD=110/70 mmHg.A: Nyeri berkurang,masalah teratasi sebagian
P: Klien dibawa Kekamar operasi (OK) IRD Lt.5 untuk dilakukan operasi Appendiktomy.
Dx. 2. S: Klien mengatakan siap & pasrah u/dilakukan operasi O:Klien tenang & kooperatif dan bersedia menanda tangani Informed
consent. A: Cemas Klien berkurang,masalah teratasi P: Rencana tidak diteruskan klien dibawa ke IRD Lt.5.
9