Ljl! fO(PA-l/T KONTRIBUSI LEMBAGA BAHASA DAN ILMU AL...
-
Upload
trannguyet -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of Ljl! fO(PA-l/T KONTRIBUSI LEMBAGA BAHASA DAN ILMU AL...
Ljl! fO( PA-l /T
KONTRIBUSI LEMBAGA BAHASA DAN ILMU AL-QUR'AN
(LBIQ) DKI JAKARTA DALAM PENGAJARAN MEMBACA
AL-QUR'AN BAGI MASYARAKAT JABODETABEK
Oleh:
FIRDA MIZELLA
NIM: 102011023596
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH-DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1426 H /2007 M
KONTRIBIISI LEMBAGi\. BAHASA DAN ILMU AL-QUR'AN (LBIQ)
DKI JAKARTA DALAM I'ENGA.IARAN MEMBACA AL-QUR'AN
BAGI MASYARAKAT JABODETABEK
SKRII'SI
Dia.iul<an Kcpada F'lkultas Ihnu Tarbiyah dan Kcguruan untuk
MClllcuuhi Syarnl-syarat Mcncapai
Gclar Sarjllna (S 1) I'clldidikan Agallla Islam
Olch:
FIRDA MIZELLA
NIM: 102011023596
Di Bawah Bimbingan
-""
Pro Dr. I lif',)! Svau i Nawawi M. A
I.)1'. 150 202 339
.~,Drs. A. Svafi'I, M.&
NIP. 150 268 584
JllRtlSAN I'I~NDIDIKANAGAMA ISLAM
FAKllLTAS ILMll TARBIYAH DAN KEGURUAN
lJIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1426 H 12007 M
Pengesahan Panitia Ujian
Skripsi yang beJjudul " Kontribusi Lembaga Bahasa Dan I1mu AI-Qur'an
(LBIQ) DKI Jakarta dalam Pengajaran Membaca AI-Qur'an Bagi Masyarakat
Jabodetabek" telah diujikan pada sidang munaqosyah Fakultas I1mu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 7 Juni
2007. Skripsi ini telahh diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Program Strata I (SI) pada jurusan Pendidikan Agama Islam.
Jakarta,S September 2007
Sidang Munaqosyah
DekanJ
Ketua Merangkap Anggota
l~,e osyada, MA
Anggota
Penguji I
:::::'PrrTrIJr. H. AZi~rroZi' MA
NIP. 150202343
Pembantu Dekan IJ
Sekretaris Merangkap Anggota
NIP. 150202343
Penguji II
~~Dra. Hj. Sunarti, M
NIP. 150022714
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Sang Pencipta dan pcmclihara alam scmesta. yang
Maha Agung lagi bijaksana, dengan ketentuan-Nya dan dengan segala Kemllrahan
Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarga dan para sahabat juga para pengikut setianya yang telah berjuang
membawa manusia dari dunia kegelapan menuju dunia yang terang dengan cahaya
petunjuk.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit kesulitan
dan hambatan yang dihadapi, namun dengan dukungan dan bantuan serta motivasi
dari berbagai pihak, maka segaka kesulitan dan hambatan tersebut dapat teratasi
dengan baik. Penulis hanya mampu menyampaikan ucapan terima kasih yang
sedalam-dalamnya dan rasa hormat kepada semua pihak yang telah membantll
penyelesaian skripsi ini, khususnya juga kepada Bapak Prof. Dr. 1-1. Rifat Syallgi
Nawawi MA dan Bapak Ahmad Syafi'l, M. Ag sebagai pembimbing penlliisan
skripsi ini yang telah bersedia dengan tulus membelikan bimbingan. arahan dan
saran-saran kepada penulis selama penulisan skripsi ini.
Selanjutnya tak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga
kapada yimg terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmll Tarbiyah dan
Keguruan.
') Drs. Abdul Fatah Wibisono, MA, Ketua Jumsan dan Bapak Drs. .
Syaliudin Shodiq M. Ag, Sekretaris Jumsan.
3. Ibu Dra. Djunaidatul Munawarah, M. Ag, Dosen Seminar Proposal Skripsi.
4. lbu Dra. Hj. Elo al-Bugis, M.Ag, Dosen Penasehat Akademik.
5. Bapak dan Ibll Dosen serta para FITK yang telah memberikan segenap
kreativitasnya dalam mentransfer ilmunya kepada penulis selama dalam
masa perkuliahan.
6. Staf Kependidikan FITK yang banyak membentu penyelesaian masalah
nilai-nilai mahasiswa.
7. Pimpinan dan selumh staf dan karyawan Perpustakaan UIN Jakarta,
Perpllstakaan Tarbiyah dan perpustakaan Iman Jama, yang telah
menyediakan buku-buku sebagai referensi dalam pembuatan skripsi ini.
8. Pimpinan dan seluruh staf karyawan LBIQ DKI Jakarta, khususnya
kepada lbu Dra. Hj. lndang Muminingsih, MM , Kasubbag TU dan Bapak
Drs. H. Sumarni, S.Ag , Kasic Bid. Pengajaran juga Bapak H. Jenal
Aripin Bid. Sarana Prasarana di LBIQ DKI Jakarta yang telah bersedia
memberikan dataJinformasi yang berkaitan dengan skripsi ini.
9. Bapak H. Arwani Marhum, S. Ag dan Bapak Hilmi Fuad , Instruktur
. (ustadz) Pengajaran Membaca AI-Qur'an LBIQ DKI Jakarta yang telah
bersedia memberikan waktu dan informasinya melalui wawancara,
It
10. Ibu Helly Kadarningsi dan mbak Harni Dalilah, Peserta didik Pengf\iaran
Membaca AI-Qur'an LBIQ DKI Jakarta, yang telah bersedia memberikan
waktu dan informasinya melalui wawancara.
II. ummi dan Abah serta abang dan juga ade-ade terimakasih atas do'a dan
atas segala pengorbanan juga dukungannya yang bervariatif dan unik.
12. fitriah, Ema, Yulia dan Nuni serta ternan-ternan seperjuangan sewaktu
kuliah dulu, yang tidak mungkin lagi disebut satu persatu namanya,
kalian semua baik dan akan menjadi kenangan terindah dalam hidup
Akhimya dengan segala keterbatasan yang ada, penulis hanya dapat
mengembalikan semua kebaikan kalian kepada Allah SWT, hanya Dia sebaik-baik
pemberi balasan.
Ciputat, 5 September
Penulis
111
DAFrAH lSI
HalKATA PENGANTAR i
DAFTAR lSi iv
DAFTAR TABEL vi
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 6
D. Metode Penelitian 7
E. Sistematika Penulisan 10
BAB II PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
A. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah 12
B. Undang-undang Pemerintah tentang Pendidikan Luar SekoJah 16
C. Lembaga Pedidikan AI-Qur'an sebagai Salah satu Lembaga Pendidikan
Luar Sekolah 19
1. Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Pendidikan AI-Qur'an di
Indonesia 22
2. Bentuk Kepedulian Umat Islam terhadap AI-Qur'an 24
BAB III PENGAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN
A. Pengertian Pengajaran Membaaca AI-qur'an 26
B. Ruang Lingkup Pengajaran Membaca AI-Qur'an 29
C. Dasar dan Tujuan Pengajaran Membaca AI-Qur'an 31
IV
1. Dasar Religius 32
2. Dasar Yuridis 35
BAB IV LBIQ DKI .JAKARTA DAN KONTRIBUSINYA DALAM
PENGA.JARAN MEMBACA AL-QUR'AN
A. Gambaran Umum LBIQ DKI Jakarta 38
1. Sejarah Berdirinya 38
2. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi .40
3. Susunan Organisasi .41
B. Pelaksanaan Pengajaran Membaea AI-Qur'an 44
1. Tenaga Pendidik dan Kependidikan .45
2. Peserta Didik 48
3. Kurikulum 51
4. Metode 55
5. Penggunaan Ala! Evaluasi 55
6. Sarana Prasarana 55
C. Kontribusi LBIQ dalam Pengajaran Membaca AI-Qur'an 56
1. Ikut Serta dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa 65
2. Membentuk Pribadi Muslim yang Baik 66
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 69
B. Saran-saran 70
DAFTARPUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
Nama Tabel
DAFTARTABEL
Hal
I. Tabel I, Data tentang Tenaga Pendidik beserta Kelas yang diajarkannya .45
2. Tabel2, Data tentang keadaan (status akademik) Tenaga Pendidik .47
3. Tabel 3, Daftar Nama Peserta Didik Angkatan I .48
4. Tabel 4, Daftar Nama Peserta Didik Angkatan II .49
5. Tabel5, Daftar Peserta Dididk Angkatan III 50
6. Tabel 6, Keadaan dan Jumlah Sarana 56
7. Tabel 7, Keadaan dan Jumlah Prasarana 56
8. Tabel 8, Daftar Nama Peserta Didik beserta Bukti Nilai 57
9. Tabel 9, Daftar Nama Peserta Didik beserta Alamat 60
VI
BABf
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
AI-Qur'an mempakan kitab suci umat Islan1 sekaligus sebagai pedoman
utama dalam berbagai aktivitas manusia. AI-Qur'an mempakan kalam Ilahi yang
memiliki mu'jizat, ditumnkan kepada penutup para Nabi dan Rosul dengan perantara
Malaikat Jibril AS ditulis dalam berbagai mushaf, dinukilkan kepada kita secara
mutawatir dan dianggap ibadah dengan membacanya, dimulai dengan surat al-Fatihah
dan ditutup dengan surat an-Naas. l
Ajaran- ajaran yang terkandung di dalanmya begitu luas serta ditujukan
kepada umat manusia dalam peri kehidupan yang bagaimanapun, baik kepada kaum
yang masih primitif maupun kepada kaum yang telah mencapai peradaban dan
kebudayaan yang tinggi, bagi seorang pertapa, orang yang tidak begitu mengindahkan
harta, maupun bagi seorang usahawan, orang kaya maupun yang miskin. yang pandai
maupun yang bodoh, pokoknya untuk seluruh golongan masyarakat. meliputi segaLl
lapangan kegiatan manusia.
AI-Qur'an diturunkan menjadi petunjuk dan rahmat bagi semesta alam,
menghimbau manusia bersifat adi!, berbuat baik, mengeratkan silaturahim, mencegah
dari perzi~ahan, melarang berbuat munkar dan kezaliman.2
24
h. 80
I M. Amin Suma, Studi lImu-ifmu Al-Qur 'an, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), Cel. Ke-I. h.
2 A. Jamhuri Jaharis N, Kewajiban Muslim Terhadap Al-Qur 'anul Karim, (Makkah: 1413 1-1),
2
Hal ini senada dengan apa yang disebutkan oleh M. Ali Hasan dan Rifat
Syauqi Nawawi dalam bllkunya yang berjlldul "Pengantar lImu Tafsir", menyatakan
fungsi AI-Qur'an salah salunya adalah: pedoman hidup bagi manusia dalam
mengelola hidllpnya secara baik, dan merupakan rahmat bagi seluruh alam,
disamping pembeda antara yang hak dan yang bati! serta penjelas terhadap sesuatu
perkaraJ
Bagi umat Islam AI-Qur'an bukan hanya sebagai kitab suci belaka tetapi juga
merupakan sumber ajaran yang pertama dan utama, di dalamnya terkumpul wahyu
IIIahi yan menjadi petunjuk, pedoman dan pelajaran bagi siapa saja yang mempelajari
dan mengamalkannya. Blikan itu saja tetapi AI-Qur'an adalah kitab yang penghabisan
di turunkan oleh Allah, yang isinya mencakup segala pokok-pokok syari'at yang
terdapat dalam kilab suci yang diturunkan sebellimnya. Karena itu setiap orang yang
mempelajari AI-QlIr"an akan bertambah cinla kepadanya, cinta untuk membacanya,
untuk mcmpelajari dan mcmahaminya, serta lIntlik mengamalkan dan mengajarkanya
sampai merata rahmal- Nya dirasai dan dikecap oleh seluruh penghuni alam semesta.4
Oleh karena itu hllkllm rnempelajari AI-Qur'an merupakan kewajiban bagi kaum
muslimin baik laki-Iaki mallplln perempuan. Setiap muslim yang mempercayai AI-
Qur'an mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap kitab sucinya. Diantara
kewajibari dan tangungjawab itu adalah mempelajari dan mengajarkannya.
) M. Ali Hasan dan Rifat Syauqi Nawawi, Pengantar Ilmu Taftir. (Jakarta: Bulan Bintang,1992), Cet. Ke-2, h. 42
., Zainal abidin, Seluk-beluk AI-Qur 'an, (Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 1992), Cet. Ke-I, h. 152
3
Banyak hal yang dapat dilakukan umat Islam untuk membuktikan bahwa Al
Qur'an sebagai pedoman hidupnya antara lain mempelajari cara membacanya secara
baik dan benar bagi yang belum bisa membacanya, bagi mereka yang sudah bisa
membacanya secara baik dan benar maka hendaklah diamalkan kepada orang lain
untuk mengajarinya disamping ia sendiri juga memahami dan mengamalkan isi
kandungannya terlebih lagi bagi umat Islam yang memiliki potensi untuk bergelut di
dunia pendidikan di samping ia sendiri telah mempelajarinya terlebih dahulu maka ia
dapat mengekspresikan rasa cintanya terhadap Al-Qur'an tersebut dengan mendirikan
lembaga-lembaga pendidikan Islam yang bisa memberi kesempatan kepada khalayak
ramai untuk mengenal dan mempelaj ari Al-Qur'an, sepelii TKAlTPA, melalui
peng~ian-pengajian remaja di masjid, majlis-majlis ta'lim para orang tua atau dalam
bentuk lembaga-Iembaga pendidikan yang lain.
Jika kita melihat sejarah pendidikan Islam pada masa lampau maka akan
terlihat jelas bahwa belajar mengajar AI-Qur'an dapat dilakukan di masjid-masjid di
mushola-mushola kecil, di rumah-rumah dan tempat sejenisnya. Kita patut bersyukur
ternyata masih mudah ditemukan masjid-masjid, mushola-mushola atau rumah
rumah yang masih memberi kesempatan pada sebagian umat Islam yang belum bisa
mengenal dan mempelajari AI-Qur'an.
Hanya saja teIjadi kesalah pahaman pada masyarakat, pendidikan yang
merupakan proses sebuah kedewasan baik jasmani maupun rohani, banyak
dikonotasikan bahwa untuk mendapatkan pendidikan itu seseorang harus
mendapatkanya disekolah-sekolah atau lembaga-lembaga yang sifatnya formal, dari
4
tingkat anak-anak, remaja hingga dewasa. Alasan lain belajar pada Iembaga
pendidikan yang ada di luar sekolah tidak memiliki materi yang tersusun dengan baik,
metode atau cara mengajar yang tidak mengena, percncanaan yang tidak terprogram
dan sarana yang tidak memadai.
Padahal kalau kita ingin membuka mata dengan lebar bahwa kini telah banyak
lembaga-Iembaga pendidikan di luar sekolah yang membuka kesempatan untuk
mendalami suatu ilmu kekhususan yang memiliki fasilitas yang layak bahkan tak
kalah bagusnya dengan yang lain, sistem pembelajaran yang terprogram dan
menyerupai sistem pendidikan yang ada pada lembaga formal, kemudian kurikulum
yang terencana, metode belajar yang tepat guna, tenaga pengajar yang handal dan
komponen-komponen pendidikan lainya yang saling menunjang.
Jadi adanya konotasi atau anggapan sebagian masyarakat bahwa pendidikan
hanya akan didapatkan di sekolah itu tidaklah benar, ini dapat dibuktikan c1engan
kehadiran lembaga-Iembaga pendidikan luar sekolah yang semakin menjamur
keberadaannya. Pemerintah Indonesia pun menuangkan pernyataanya c1alam undang-
undang nomor 20 Tahun 2003, pada BAB VI Tentang jalur . jenjang dan jenis
pendidikan. 5
Pasal 13 ayat I pada BAB VI dikatakan bahwa jalur pendidikan tercliri atas
pendidikan formal, non formal dan informal yang saling melengkapi clan
memeperkaya.
5 UU Rt No. 20 Tahun 2003, Ten/ang Sis/em Pendidikan Nasianal, ( Jakarta: Depdiknas.2003 ), Cet. t, h. 13
5
Oleh karena itu pemerintah bisa beke~ia sama dengan masyarakat atau
sebaliknya dan antar kelompok masyarakat pun bisa saling bekeIja sama dalam
mendirikan lembaga-Iembaga pendidikan sekolah ataupun luar sekolah demi
memajukan bangsa ini apalagi kalau lembaga pendidikan tersebut bersifat sosial
artinya dari segi biaya tidak terlalu memberatkan peserta didiknya tetapi lebih
mengutamakan bagaimana mencerdaskan kehidupan bangsa. Lembaga-Iembaga
pendidikan seperti itulah yang sesungguhnya sangat diharapkan oleh kebanyakan
masyarakat kita sekarang ini. tidak mahal, memiliki program pembelajaran yang yang
tak kalah bagusnya dengan pendidikan fom1al, sarana belajar yang memadai, metode
belajar dan cara mengajar guru yang dapat dipahami oleh pesertanya, tenaga pengajar
yang terlatih, terampil dan memiliki keahlian dibidangnya masing-masing serta
didukung oleh komponen-komponen pendidikan lainnya.
Lembaga Bahasa dan Ilmu AI-Qur'an atau yang lebih dikenal dengan LBIQ
yang terletak di JI. Awaludin II Tanah Abang Jakarta Pusat dan didirikan oleh pemda
setempat merupakan salah satu lembaga pendidikan luar sekolah mencoba turut serta
dalam pengembangan pendidikan Islam dan berusaha mempersiapkan kepentingan
dunia akhirat melalui program-program pendidikannya, salah satunya adalah yang
akan penulis garap dalam skripsi ini yaitu khususnya tentang program pengajaran
membaca AI-Qur'annya saja.
6
Pada akhimya penulis beri judul skripsi ini yaitu:
KONTRIBUSI LBIQ DKI JAKARTA. DALAM PENGAJARAN
MEMBACA AL-QUR'AN BAGI MASYARAKAT JABODETABEK
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
a. Pembatasan Masalah
Karena pembahasan mengenai pengajaran membaca AI-Qur'an sangat luas,
maka agar pembahasan ini tidak meluas pada pennasalahan yang ada, maka penulis
batasi kontribusinya hanya pada kemampuan baca tulis huruf AI-Qur'an pada
tingkat dasar.
b. Perumusan Masalah
Dengan demikian penulis dapat merumuskan masalah dalam bentuk sebuah
pertanyaan yaitu:
Apa kontribusi LBIQ DKI Jakarta dalam pengajaran membaca AI-Qur'an
bagi masyarakat Jabodetabek?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari Penelitian ini antara lain untuk:
I. Untuk mengetahui kontribusi apa yang dapat diberikan LBIQ DKI Jakarta
dalam upaya pemberantasan buta aksara AI-Qur'an
2. Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan pelaksanaan belajar-mengajar
membaca AI-Qur'an di LBIQ.
7
Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:
l. Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan pengajaran
membaca AI-Qur'an dikalangan ummat Islam
2. Dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengadakan kajian lanjutan
3. Dapat meningkatkan mutu pendidikan di LBIQ itu sendiri serta dapat
mengenalkan Iebih luas keberadaan LBIQ DKI Jakarta pada masyarakat luas
D. Metode Penelitian
l. Metode Penelitaian
Metode peneHtian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat
deskriptif. PeneIitian ini merupakan upaya untuk meneari infonnasi tentang
kedudukan pendidikan Iuar sekolah dan meneari tahu tentang hal-hal yang
berhubungan dengan kontribusi LBIQ terutama dalam program pengajaran membaea
AI-Qur'annya.
Adapun sumber data peneIitian yang digunakan adalah data kepust<lkaan
(Library research), yaitu dengan eara membaca, mendeskripsikan dan mcnganalisa
literatur berupa buku-buku serta sumber lainnya yang berkaitan dan sesuai dengan
pokok bahasan skripsi ini. Penulis juga menggunakan sumber data penelitian
lapangan (Field research), yaitu mengumpulkan dan menelaah data yang diperoleh
seeara langsung dari Iapangan. Sedangkan untuk memperoleh data yang relevan
dengan masalah yang dibahas penulis melakukan pengumpulan data dengan cara:
a. Observasi
8
Observasi adalah pengamatan, ia merupakan alat pengwnpul data yang
dilakukan dengan cara mcngamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang
diselidiki 6 Disini peneliti akan melihat dan mengamati secara langsung mengenai
kondisi fisik gedung LBIQ, pelaksanaan penyeleksian siswa baru serta melihat
bagaima kegiatan belajar mengajar Al-Qur'an yang sedang berlangsung.
Dalam melihat kegiatan belajar mengajar yang berlangsung penulis
berpedoman pada observasi sistematik yaitu dimana faktor-faktor yang diamati sudah
didaftar dan sudah diatur menurut kategorinya. Dalam observasi ini pengamat berada
di luar kelompok. Dengan demikian pengamat tidak dibingungkan oleh situasi yang
melingkari dirinya. 7
b. Wawancara
Wawancara sering juga disebut interview adalah proses tanya - jawab dalam
penelitian yang berlangsllng secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka
mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan. 8
Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung dengan pihak-
pihak terkait untuk melengkapi data yaitu antara lain; Kasubag TU LBIQ, kepala
bidang pengajaran membaca AI -Qur'an, beberapa instruktur /ustadz dan peserta
6 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Melodologi Penelilian, (Jakarta: Bum! Aksara, 2003),Cet. Ke-3, h. 70
7 Suharsimi Arikunto, Dasur-Dasar Eva/uasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1987),h.28
, Ibid., h. 83
9
didik serta pihak yang terkait lainnya untuk medapatkan informasi yang saling
melengkapi satu dengan lainnya seperti sejarah beruirinya LBIQ, persiapan para~..
instruktur/ustadz dalam mengajar, pengalaman peserta didik dalam belajar dan
harapan mereka ke depan tentang keberadaan LBIQ.
c. Dokumentasi
Dokumen adalah suatu usaha aktif bagi suatu badan atau lembaga dengan
menjadikannya sebagai hasil pengolahan bahan-bahan dokumantasi yang bermanfaat
bagi badan atau Iembaga yang mengadakan tersebut.
Penulis berusaha mengumpulkan data-data yang telah didokumentasikan
oleh pihak lembaga tersebut yang berkaitan dengan kebutuhan pembahasan dalam
skripsi ini, seperti sejarah berdirinya LBIQ, program pengajaran yang tersedia,
keadaan dan jumlah tenaga pengajar, keadaan dan jumlah peserta didik dalam tiga
catur wulan terakhir, kurikulum (silabus), metode yang digunakan serta keadaan
sarana pra sarana.
2. Tehnik Analisa Data
Yang dimaksud tehnik analisa data dalam penelitian ini adalah langkah-
langkah yang ditempuh penulis untuk memperolerh hasil akhir dari penelitian yang
telah dilakukan. Data yang diperoleh baik melalui observasi, wawancara dan secara
dokumen akan diklasifikasikan menurut kebutuhannya kemudian dianalisa secara
deskriptifkualitatifkemudian akan diambil atau dijadikan kesimpulan.
10
D. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkau penulisan dan pembahasan skripsi ini, maka akan disusun
sistematika sebagai berikut:
Bab L Pendahuluau yang meliputi : Latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusau masalah, tujuau dan manfaat penelitiau, metode penelitian serta
sistematika penulisau.
Bab II. Teori-teori pendidikau luar sekolah yang membahas tentang: pengertiau
pendidikau luar sekolah: pendidikau nonformal. Undang-undaug pemerintah
no. 20 tahun 2003 tentaug jaJur pendidikau nonforma!. Lembaga pendidikau
Al-Qur'au sebagai salah satu lembaga pendidikan luar sekolah memiliki
pembahasau tentang: Faktor yaug melatarbelakangi muneulnya lembaga
pendidikan Al-Qur'au di Indonesia dan bentuk kepedulian umat Islam
terhadap Al-Qur'an.
Bab IlL Pengajaran membaea Al-Qur'an yang memiliki pembahasan sekitar:
Pengertiau pengajarau membaea Al-Qur'an, ruang lingkup materi
pengajaran membaca Al-Qm'au dau dasar serta ttuuan pengajaran membaca
Al-Qur'au.
Bab IV. Berisikan hasil penelitiau berupa kontribusi LBIQ dalam pengaJarau
membaca Al-Qur'au yaug meIiputi: Gambarau umum tentang LBlQ; sejarah
latar belakaug berdiri, kedudukan, tugas pokok dan fungsi. susunan
orgauisasi. Prembahasau tentaug pelaksauaau pengajarau membaca AI
Qur'au di LBIQ tersebut meliputi: keadaan tenaga pendidik, peserta didik,
11
kurikulum. metode. sarana belajar dan penggunaan alat evaluasi. Sedangkan
peranan LBIQ DKI Jakarta dalam program pengajaran membaca Al
Qur'annya membahas tentang: keikut sertaannya dalam mencerdaskan
bangsa dan membentuk kepribadian muslim yang baik.
Bab V. Penutup meliputi: kesimpulan yang berupa uraian yang bertalian erat dengan
pokok masalah hasil penelitian beserta saran-saran.
12
BABII
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
A. Pcngcrtian Pcndidikan Luar Sckolah
Pendidikan luar sekolah (school out education), atau yang lebih dikenal
dengan singkatannya yaitu PLS sebenarnya bukanlah hal barn dalam dunia
pendidikan di Indonesia. Bila usia kehadirannya dijadikan alat ukur (alat timbang),
maka sudah jelas PLS berusia lebih tua dibandingkan dengan sistem persekolahan.
PLS telah menyatu di dalam kehidupan masyarakat, jauh sebelum muneul dan
memasyarakatnya sistem persekolahan. PLS bisa disebut sebagai saudara tuanya
pendidikan sistem persekolahan.
Di dalam UU Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 10 Ayat (I), pendidikan itu hanya dibagi dua, yaitu
pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah. Pendidikan luar sekolah dibagi pula
ada yang dilembagakan dan ada yang tidak dilembagakan.9
Pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan adalah proses pendidikan
yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari, dengan sadar atau tidak sadar,
pada umumnya tidak teratur dan tidak sistematis, sejak seseorang lahir sampai mati,
seperti di dalam keluarga, tetangga, pekerjaan, hiburan, pasar, atau di dalam
pergaulan sehari-hari.
9 Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan. (Jakarta: Rieneka Cipta, 1995), h. 41
13
Pendidikan luar sekolah yang dilembagakan adalah semua bentuk pendidikan
yWlg diselenggarakan dengan sengaja, tertib, terarah dan berencana di Iuar kegiatan
persekolahan. Dalam hal ini, tenaga pengajar, fasilitas, cara penyampaian. dan waktu
yang dipakai serta komponen-komponen lainnya yang disesuaikan dengan keadaan
peserta didik supaya mendapatkan hasil yang memuaskan.
Philip H. Coombs mengklasifiasikan pendidikan ke dalam tiga bagian, yaitu
pendidikan infonnal (pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan), pendidikan
fonnal (pendidikan sekolah) dan pendidikan non fonnal (pendiodikan luar sekolah
yang dilembagakan).10
Adapun pengertian pendidikan luar sekolah, yaitu menurut Philip H. Coombs
yang dikutip oleh Soelaiman Yoesoef, adalah" setiap kegiatan pendidikan yang
terorganisir yang diselenggarakan di luar sistem fonnal, baik tersendiri maupun
merupakan bagian dari suatu kegiatan yang luas, dengan maksud untuk memberikan
layanan kepada sasaran didik tertentu dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
belajar" .11
Pendidikan luar sekolah menurut. Fuad Ihsan adalall" jenis pendidikan yang
tidak selalu terikat oleh jenjang dan struktur persekolahan, tetapi dapat
berkesinambungan". 12 Sedangkan pengertian pendidikan luar sekolah menurut M.
Sudomo iidalah" setiap pendidikan yang diorganisir di luar sistem pendidikan fonnil,
10 Ibid, h. 4]
II Soelaiman Joesoef, Kansep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, Gakarta: Bum; Aksara, 1992),Cet. Ke-] , h. 50
12 Fuad Ihsan, ap cil. , h. 21
14
baik dilakukan sebagai kegiatan yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan pelajar
(clientele) dan mencapai tujuan-tujuan belajar".13
Definisi pcndidikan luar sekolah di atas walaupun redaksinya berbeda akan
tetapi mempunyai batasan atau pokok pembahasan yang sarna, yaitu pendidikan yang
dilaksanakan di luar sekolah. Dimana adanya aktivitas pendidik, terdidik, adanya
jangka waktu, bahkan adanya pengorganisasian dan pemrograrnan isi pendidikan,
Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) nomor 20 tahun 2003, tentang
Sistem Pendidikan Nasional, sudah tidak menggunakan lagi istilah pendidikan luar
sekolah sepel1i yang tertera dalam UU RI no. 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional
tahun 1989, di mana dalarn satuan pendidikannya yang menggunakan istilah
pendidikan Illar sekolah (PLS). Dan sebagai gantinya digunakan istilah formal,
nonformal. dan injimnal, dalam jalur dan satuan pendidikan. Berkaitan dengan
pembahasan skripsi 1l1l akan membahas pendidikan luar sekolah pada jalur
nonformal saja.
Adaplln pengertian dan penjelasan mengenai pendidikan nonformal akan
dijelaskan berikut ini:
1. Pendidikan nonFormal
Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang teratur dengan sadar dilakukan
tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan-peraturan yang tetap dan ketat. 14 Pendididkan
non formal mcnurut Dcpartcmen Pendidikan dan Kebudayaan adalah" usaha sadar
13 Sismanto. Pendidikan Luar Sekolah dalam Upaya Mencerdaskan Bangsa, (Jakarta: CV.Era Swasla, 1984). Cel. I. h. 7
15
yang dilakukan untuk membentuk perkembangan kepribadian serta kemarnpuan anak
diluar sekolah atau tepatnya di luar sistem petsekolahan sebagaimana yang kita
kenal".15
Sedangkan dalarn Undang-undang Republik Indonesia (UU RI) NO. 20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional diketentuan umum BAB I pasal I ayat 12
dinyatakan bahwa pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan
formal yang dapat dilakukan secara terstruktur dan beIjenjang.
Setelah membahas pengertian PLS (nonformal)), maka pendidikan dapat
teJjadi dengan sengaja maupun tanpa disengaja, proses belajar dapat terjadi karena
adanya individu dengan lingkungannya,terlepas dari adanya perbedaan-perbedaan
yang ditimbulkan oleh masing-masing jalur pendidikan formal, nonformal maupun
informal. Oleh kama itu perlu ditekankan bahwa segala suatu usaha pendidikan yang
diselenggarakan baik pada jalur formal, nonformal maupun informal kesemuanya itu
sarna-sarna tertuju pada satu tujuan umum yaitu, untuk membantu dan membentuk
peserta didik mencapai kedewasaannya sehingga marnpu berdiri sendiri di dalam
masyarakat sesuai dengan nilai-nilai dan nOffila-norma yang berlaku dilingkungan
masing-masing. Dengan demikian semua usaha pendidikan telah membantu
perkembangan dirinya..
Proses belajar dapat terjadi kapan dan dimana saja terlepas dari ada yang
mengajar atau tidak, proses belajar terjadi karena adanya interaksi individu dengan
14 Soelaiman Joesoef, op cit _• h. 79
IS Sismanto, op cit,
16
Iingkungannya. Hal ini ditandai dengan peruhahan tingkah laku dalam dirinya baik
yang menyangkut perubahan yang bersifat pengelahuan ( KOE;nilil). kelerampilan
(psikomotor), serla nilai dan sikap (ajekli/).16
B. Undang-undang Pemerintah tentang Pendidikan non Formal
Menurut Undang-undang Republik Indonesia (UU RI) No. 20 Tabun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB VI Pasal 13 Ayat I menyebutkan, babwa
jalur pendidikan terdiri atas pendidikan fonnal, nonfonnal, dan informal yang dapal
saling melengkapi dan memperkaya.
Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional CUU SPN) ini sudab tidak
menggunakan lagi istilah pendidikan luar sekolah lapi menggantinya dengan
nonfonnal dan informal, namun istilah itu dapal dipahami karena pendidikan
nonfonnal dan infonnal merupakan bagian dari pendidikan luar sekolah, sebagaimana
yang dijelaskan di atas.
1. Jalur Pendidikan nonFormal
Pendidikan Nonfonnal
Pasal26
(I) Pendidikan nonfonnal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti,
16AriefS. Sadiman, el aI., Seri Puslaka Teknologi Pendidikan No.6. media Pendidikan(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996 ), Cet. IV, h. 1
17
penambah danlatau pelengkap pendidikan fOffilal dalam rangka
mendukung pendidikan sepanjang hayat.
(2) Pedididkan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta
didik dengan penekanan pada penguasaan pengetallUan dan
keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian
professional.
(3) Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup,
pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan
pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan
keteranlpilan dan pelatihan keIja, pendidikan kesetaraan, serta
pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan
peserta didik.
(4) Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga
pelatihan. kclompok belajar, pusat kegiatan masyarakat, dan majelis
taklim, serta satllan pendidikan yang sejenis.
(5) Kursus dan pelatihan diselcnggarakan bagi masyarakat yang
memerlukan bekal pengetallllan, keterampilan, kecakapan hidllp, dan
sikap lIntuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekeJja,
usalla mandiri, danlatau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi.
(6) Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil
program pendidikan formal setelall melalui proses penilaian
18
penyetaraan oleh lembaga yang ditnujuk oleh Pemerintah atau
Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
(7) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pendidikan nonformal
sebagaimana dimaksud dalam ayat (I), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat
ayat (5) dan ayat(6) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. 17
Pendidikan Keagamaan
Pasal30
(I) Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah danJatau
kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pendidikan keagamaan berrfungsi mempersiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai- .
nilai ajaran agamanya danJatau menjadi ahli i1mu agama.
(3) Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jaluT pendidikan
formal, nonformal dan informal. 18
Dengan adanya undang-undang pemerintah tersebut di atas maka semakin
jelaslah kedudukan lembaga-Iembaga pendidikan luar sekolah sehingga
keberadaannya tidak lagi dapat diragukan dikalangan masyarakat, apalagi lembaga-
lembaga pendidikan luar sekolah yang bergerak di bidang keagamaan yang apabila
17 UU RI, op cil., h. 18-191'/bid,h.21
19
ditinjau dari sejarah maka keberadaanya lebih tua dibanding lembaga pendidikan
formal.
C. Lem~a~a Pendidikan AI-Qur'an sebagai Salahsatu Lembaga Pendidikan
Luar Sekolah
Pada awal tumbuhnya Islan1 yaitu pada masa Rasulullah SAW, tahun 610 M
(periode pertama dan kedua) ditemukan bahwa proses kegiatan pendidikan Islam
dimuJai sejak wahyu pertama turun, yaitu surat al-'Alaq: ayat 1-5:
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan (l)Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2)Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah (3)Yang mengajar manbusia dengan perantara kalam (4)Dia mengajarkan manusia apa yang tidak di ketahuinya (5)
Dengan turunnya surat di atas (sebagai landasan fundamental dalam
pendidikan), Allah SWT, melalui rasul-Nya; Nabi Muhammad SAW, telah
memerintahkan umat Islam untuk belajar membaca dan menulis. Pada hakikatnya
perintah "bacalah" ini l11emiliki l11akna filosofi l11endalal11 bila ditinjau dari aspek
pendidikan. Karena membaca maka realitas makna dibalik ciptaan-Nya ini bisa
dipahami secara utuh. Disamping itu ia dimaknai sebagai upaya pencanangan dan
pel11berantasan buta huruf serta tindakan awal dalam pembebasan umat dari
ketidaktahuan. Hal ini mengingat bahwa kondisi masyarakat Arab pada saat itu secara
garis besar lemah dan buta, kebodohan mewamai segala aspek kehidupan dan
manusia hidup layak binatang.
20
Institusi pertama yang digunakan sebagai tempat kegitan belajar membaca,
menulis dan menghafal Al-Qur'an yaitu Darul Arqam (nama yang diambil dari
seorang sahabat yang bernama al-Arqam bin Abi al-Arqam) yang merupakan
lembaga pendidikan pertama. Guru agung yang pertama yaitu Nabi Muhammad SAW,
mengumpulkan sekumpulan kecil pengikut-pengikutnya yang percaya kepadanya
seeara diam-diam. Di rumah inilah beliau mengajar kumpulan kecil ini ayat-ayat AI-
Qur'an yang diturunkan melalui Malaikat Jibril dan membentuk ideologinya sesuai
dengan ajaran-ajaran Islam yang mulia.
Pusat pendidikan Islam itu bukanlah lembaga beku, tetapi fleksibel,
berkembang dan menurut kehendak waktu dan tempat. Ketika orang-orang Islam
berpindah dari Mekkah ke Madinah sesudah hijrah, rumah AI-Qur'an dan rumah-
rumah lain sudah tidak memuat bilangan kaum muslimin yang begitu besar, tetapi
masjidlah yang memuat bilangan kaum muslimin yang besar ini, terutama karena
masjid itulah yang menjadi pusat kehidupan masyarakat Islam semenjak didirikannya.
Masjid sebagai lembaga atau pusat pendidikan kedua dalam Islam, merupakan
lembaga pendidikan pokok pada zaman Nabi SAW, dan juga pada zaman Khulafa al-
R 'd' 19aSYI m.
Demikian Juga di Indonesia sejak awal masuknya Islam sampai dengan
sekarang'ini keberadaan masjid ataupun surau masih berfungsi sebagai sarana
pendidikan Islam seperti mempelajari Al-Qur'an, mempelajari sholat dan bahkan
19 Suwito, el al .. Sejarah Sa.l'ial Pendidikan Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2005), Cet. Ke-l,h.258
21
untuk kondisi sekarang ini keberadaanya sangat urgen. Sebagai contoh, kalau dahulu
saat ranladhan tiba biasanya disi dengan tadarus-tadarus AI-Qur'an, sekarang
tampaknya lebih berkembang lagi, biasanya bila tiba ramadhan surau ataupun masjid
masjid ramai-ramai mengadakan pesantren kilat, ceramah-ceramah keagamaan dan
sebagainya.
Terlebih lagi dengan didukungnya pemuda masjid yang penuh kretivitas
sehingga kegiatan di masjid lebih semarak. Bahkan sekarang dengan BKPMI-nya
telah mampu berbuat lebih jauh yaitu dengan kian merebaknya penyelenggaraan
Taman Kanak-kanak AI-Qur'an (TKA) dan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA)
serta Ta'limul Qur'an Lil Aulad (TQA).
Disamping adanya lembaga pendidikan tersebut perlu pula digerakan
lembaga-Iembaga pendidikan atau kursus-kursus yang memfokuskan kegiatannya.
pada Tartil Qur'an yang mencoba menyiapkan para ustadz-ustadzah TKA ITPA,
guru-guru AI-Qur'an pada umumnya mampu membaca Al-Qur'an secara fasih dan
tartil dan para orang dewasa yang berkeinginan mempelajari AI-Qur'an.
22
1. Faktor yang Melatar Belakangi Munculnya Lembaga Pendidikan AI-
Qur'an di Indonesia
Diantara faktor yang melatarbelakangi didirikannya lembaga Pendidikan AI-
Qur'an di Indonesia adalah adanya problem keadaan dan adanya beberapa faktor
pendukung?O
a. Problem Keadaan
Yang dimaksud dengan problem keadaan ialah kenyataan obyektif umat Islam
Indonesia yang mengandung sisi-sisi negatif dan kelemahan-kelemahan tertentu yang
harus segera diatasi, dimana kemunculan dan keberadaan TKAlTPA/Lembaga
Pendidikan Al-Qur'an lainnya merupakan suatu altematif dan terobosan baru yang
harus terus dikembangkan, baik secara kuantitas maupun kualitas. Beberapa problem
yang menjadi faktor munculnya lembaga pendidikan AI-Qur'an di Indonesia antara
lain:
I. Prosentase generasi muda Islam yang tidak mampu membaca Al-Qur'an
menunjukan indikasi meningkat
2. Besarnya pengaruh-pengaruh dari luar seperti media cetak dan elcktro yang
semakin mendominasi kehidupan ummat manusia antara lain: TV, film, Video,
radio dan sebagainya
3. Pengajaran membaca Al-Qur'an lewat pendidikan agama di sekolah-sekolah
formal, sangat terbatas waktu dan tenaga pengajarnya, sehingga sulit untuk
20 As ~ad Humam, et af. , Pedoman: Pengelolaan, Pembinaan dan Pengembangan A1embaca,Menulis dan Memahami Al-Qur'an, (Yogyakarta: Balai Litbang, LPTQ Nasional, 200 J), Cet. XII, h. 23 dan 70
23
mengantarkan anak didiknya mampu membaea AI-Qur'an, hal ini akan membawa
dampak kebodohan sampai usia tua j ika tidak ada usaha pembinaan
4. Adapun bagi mereka yang sudah mampu membaea AI-Qur'an temyatajuga masih
banyak yang belum tel1il bacaannya. Hal seperti ini dialanli juga oleh para imam
shalat, khatib, guru ngaji, ustadz-ustadzah TKA/TPA maupun guru-guru agama.
b. Adanya beberapa faktor pendukung
Sisi lain latar belakang keberadaan TKAlTPA/Lembaga Pendidikan AI
Qur'an lainnya adalah adanya beberapa faktor pendukung yang cukup positif dan
membuka peluang berkembangnya gerakan TKA/TPA/Lembaga Pendidikan AI
Qur'an di Indonesia. Beberapa faktor pendukung yang dimaksud antara lain:
I) Adanya titik temu diantara berbagai kelompok umat Islam yang memandang
bahwa membaca al-Qur"an itu hukumnya wajib (fardhu 'ain) dan secara
psikologis orangtua manapun akan bangga bila anaknya mengaji dan rajin shalat,
betapa pun orangtua yang bersangkutan belum bias mengaji dan malas
mengerjakan shala!.
2) Jaminan UUD 1945, khususnya pasal 29 (BAB Agama)
3) Tujuan Pendidikan Nasional yang mencita-citakan lahimya anak Indonesia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa (UU RI No. 20 Pasal 3
tahun 2003) dengan suatu persepsi bahwa manus.ia yang beriman dan bertakwa
adalah manusia yang berpedoman pada kitab suci AI-Qur'an, sebab AI-Qur'an
adalah "Hudan Lil Multaqin."
24
4) Adanya beberapa keputusan pemerintah yang menjadi dasar keberadaan lembaga
pendidikan AI-Qur'an. Antara lain:21
a. Keputusan Bersama Menteri dalam Negeri dan Menteri Agama RI No. 128
Tahun 1982 I No. 44 A Tahun 1982 Tentang Usaha Peningkatan kemampuan
baca tulis huruf AI-Qur'an bagi ummat Islam dalam rangka peningkatan
penghayatan dan pengamalan AI-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.
b. Intruksi menteri Agama RI No. 3 Tahun 1990 tentang pelaksanaan upaya
peningkatan kemampuan baca tu1is hurufAI-Qur'an.
2. Bentuk Kepedulian umat Islam terhadap AI-Qur'an
Tidak ada yang aneh apabila kepedulian umat Islam terhadap AI-Qur'an
sangat besar, bennula dari zaman Rasulullah hingga hari ini. Sebab AI-Qur'an
sebagai,mana yang kita ketahui mereka (para sahabat) menghafal lafadznya,
memahami artinya, mengamalkannya dengan istiqomah, mereka memunculkan
tulisan-tulisan ilmiah dari setiap bidang, diantara mereka ada yang menulis dari
bahasan tafsir dan sebagainya.
Jika para sahabat dan masyarakat Islam lainya yang hidup di zaman
Rasulullah bahkan sesudahnya telah banyak berbuat sesuatu sebagai bukti kecintaan
mereka terhadap AI-Qur'an, lalu apa yang dapat kita lakukan sebagai umat Islam
yang hidup di zaman serba modern ini untuk memb1;lktikan kecintaan kita terhadap
AI-Qur'an yang kita akui sebagai pedoman hidup?
" Ibid. , h. 103 dan 106
25
Belajar dan mengajarkan Al-Qur'an juga mempakan salah satu bukli dari
kepedulian kita terhadap Al-Qur'an, semaksimal mungkin kila sebagai umal Islam
menjaga kemurnian dan keutuhan Al-Qur'an yang sangal kila muliakan. Adapun
bentuk - bentuk dari kepedulian umat Islam terhadap AI-Qur'an di samping belajar
dan mengajarkannya kepada orang lain dapat juga benvujud pendirian lembaga
lembaga pendidikan AI-Qur'an seperti:
TKQ : Taman Kanak-kanak Qur'an
TPQ : Taman Pendidikan AI-Qur'an
TA : Taman AI-Qur'an
SPA : Sanggar Pendidikan Al-Qur'an
BBA : Bimbingan Baca Al-Qur'an
MDA : Madrasah Diniyah Al-Qur'an
LPQ : Lembaga Pendidikan Al-Qur'an
Dan masih terdapat istilah-istilah lain yang dijadikan sebagai nama Iembaga
pendidikan baca AI-Qur'an baik untuk anak-anak maupun orang dewasanya.
26
BAB III
PENGAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN
A. Pengertian Pengajal"an Membaca AI-Qul"'an
Sebelum penulis menjelaskan pengertian pengajaran membaca AI-Qur'an,
terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian pengajaran dan pengertian membaca.
Ada beberapa pendapat para ahli tentang pengertian pengajaran, diantaranya:
a. Dra. Zuhairini, dalam bukunya " Metodik Khusus Pendidikan Agama" beliau
menyatakan bahwa istilah mengajar memiliki arti memberikan pengetahuan kepada
anak, agar mereka dapat mengetahui peristiwa-peristiwa, hukum-hukum ataupun
d . h 22proses an pengeta uan.
b. Sikun Pribadi menurut pendapatnya, pengaJaran ialah suatu kegiatan yang
menyangkut pembinaan anak mengenai segi kognitif dan psikomotor semata-mata,
yaitu supaya anak lebih banyak pengetahuannya. lebih cakap berpikir kritis,
sistematis dan objektif, serta terampil dalam mcngerjakan sesuatu misalnya terampil
menulis, membaca, lari cepat, lompat tinggi, berenang, membuat pesawat radio dan
sebagainya.23
c. ArifF. sadiman, beliau mengatakan pengajaran merupakan totalitas kegiatan yang
mencakup semualmeliputi, yang secara langsung dimaksudkan untuk mencapai
22 Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), Cet. Ke-8, h.27
23 Ahmad Tafsir, Metadalogi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT, Remaja Rosdakarya,1997), h. 7
27
tlljuan-tlljuan khllSUS pengajaran (menentukan entry-behaviour peserta didik,
menyusun rencana pelajaran, memberikan informasi,· bertanya, menilai dan
sebagainya).24
Dari ketiga pendapat para ahli yang dikemukakan di atas, maka menurut
hemat penulis, pengajaran adalah proses transformasi ilmu pengetahuan yang
berwujud interaksi antara guru dengan murid, ustadz dengan santri dan sebagainya
yang didukung oleh beberapa komponen belajar lainnya untuk mengubah anak didik
dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak bisa menjadi bisa.
Adapun pengertian "membaca" dalarn bahasa Indonesia, sarna artinya dengan
kata " i ..) "dalam bahasa Arab. Dalam karnus besar Bahasa Indonesia kata "baca-
membaca" berarti melihat dan memallarni dari apa yang tertulis.zs
Adapun kata "AI-Qur'an" secara etimologis mengandung arti bacaan atau
yang dibaca.26 Disarnping itu ada beberapa definisi AI-Qur'an yang lain, seperti yang
diklltip oleh Syahminan dan Ananto dalanl bukunya yang beJjuduI " Bukti-bukti
Kebenaran AI-Qur'an" yang mengemukakan pendapat para ahli diantaranya:
a. Menurut AI-Faraa' ,seorang ahli bahasa, bahwa kata AI-Qur'an tidak memakai
harnzah dan diarnbil dari kata"qarain" janla' dari "qarinall" yang berarti petunjuk.
24 Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: PT. Rieneka Cipta,1995), Cet. Ke-5, h. 64
25 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, (Jakarta: BaJai Pustaka,1988), Cet. I, h. 62
26 M. Ali Hasan dan Rifat Syauqi Nawawi, Pengantar 11mu Taftir, op.. cit., h. 34
28
b, Menurut Subhi al-Salih, bahwa pendapat yang paling kuat adalah kata AI-Qur'an
itu masdai' dan synonim/murodif dengan kata "qira 'ah" yang berarti
~'membaca".27
Sedangkan Pengertian AI-Qur'an seeara terminologi antara lain:
a, Menurut Asy -syaukani dalam bukunya "AI-Irsyad" mengemukakan AI-Qur'an
adalah kalamullah yang diturunkan kepada nabi Muhammad yang dibaeakan, lagi
mutawatir penukilannya,
b, Menurut Prof, Dr. Hamka dalam 'Tafsir AI-Azhar"nya mengistilahkan AI-Qur'an
sebagai wahyu-wahtyu yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya, dengan perantara
malikat Jibril untuk disampaikan kepada manusia,28
Jika dilihat dari definisi AI-Qur'an yang diungkapkan oleh para tokoh di atas
nampak saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya,
Bila pengertian membaca itu kita kaitkan dengan AI-Qur'an maka akan
menjadi suatu kesimpulan bahwa pengertian membaca AI-Qur'an adalah melisankan
rangkaian huruf-huruf hijaiyah/ arab yang terangkum dalam kitab suci AI-Qur'an,
dan agar bacaan tersebut menjadi lebih bermakna maka dalanl membaca AI-Qur'an
diperlukan suatu proses pembelajaran untuk mempelajari kaidah-kaidah yang
berkenaan dengannya seperti ilmu tajwid,
27 Syahminan dan Ananlo Kusumo, Bukti-bukti Kebenaran AI-Qur 'an, (Jakarta: Kalam Mulia,J993), Cet. ke-2, h. 1-2
"-Ibid, h, 3
29
Setelah dikemukakan pengertian pengajaran dan membaea, maka berkaitan
dengan penulisan ini penulis mengintcgrasikan keduanya dalam satu pengertian, yaitu
pengertian pengajaran mcmbaea AI-Qur'an.
Pengertian pengajaran membaca AI-Qur'an adalah suatu usaha memberikan
ilmu pengetahuan tentang cara membaca AI-Qur'an secara lengkap dan sempurna
dengan tujuan supaya AI-Qur'an sebagai kitab pedoman dapat dibaca dengan baik
dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwidnya serta dapat memahami ajaran
yang terkandung didalamnya untuk kemudian diaplikasikannya dalam kehidupan
sehad-harL Dengan kata lain AJ-Qur' an yang selama ini terkesan hanya sebagai
bahan pengajian yang sccara rutin dibaca mclalui pengajaran, agar dapat ditingkatkan
menjadi bahan pengkajian yang menjadi acuan sikap seorang muslim dalam
mengimplementasikan ajaran-ajaran yang dikandungnya.
B. Ruang Lingkup Pengajaran Membaca AI-Qur'an
Ruang lingkup pengajaran membaca AJ-Qur'an lebih dititik beratkan pada
materi apa yang hendak disampaikan serta tujuan yang hendak dicapai.Dalam
bukunya "Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam" Zakiah Darajat menjeIaskan,
bahwa materi atau bahan yang dipelajari dalam pengajaran al-Qur'an meliputi:
a. Pengenalan huruf hijaiyah, yaitu huruf arab dari alif sampai ya ( alif, ba, ta
dan seterusnya)
b. Cara membunyikan masing-masing huruf hijaiyah dan sifat-sifat ini
dibicaral,an dalam ilmu makhraj.
30
c. Membentuk dan fungsi tanda baca, seperti syakal, syiddah, tanda panjang
(mad), tanwin dan sebagainya.
d. Bentuk dan fungsi tanda berhenti (waqaf), seperti: waqaf mutlak, waqafjawaz
dan sebagainya.
e. Cara membaca, melagukan dengan bermacam-macam irama dan bermacam-
macam qiraat dan nagham.
f. Adabut tilawah, yang berisi tata cara dan etika membaca AI-Qur'an sesuai
dengan fungsi membaca itu sebagai ibadah.29
Di samping keenam masalah tersebut, dapatlah penulis tambahkan, yaitu
mempelajari teIjemahan ayat-ayat yang dibaca sehingga akan menambah
pengetahuan dan pemahaman yang berdampak bagi kehidupan pendidik melalui
pengamalannya.
Ruang lingkup pengaJaran AI-Qur'an ini lebih banyak berisi pengaJaran
keterampilan khusus yang memerlukan banyak latihan dan pembiasaan. Pengajaran
AI-Qur' an tidak dapat disamakan dengan pengajaran membaca dan menulis di
sekolah dasar, karena dalanl pengajaran al-Qur'an, anak-anak belajar huruf dan kata-
kata yang tidak mereka pahami. Apalagi umumnya anak-anak hanya belajar
membaca, tidak menuliskannya. Karena wujud pengertian tidak dipahami mereka,
gambaran pengertian tidak dapat diperlihatkan. Mereka belajar kata-kata mati, simbol
huruf ( bunyi ) dan kata yang tidak ada wujudnya bagi mereka. Mereka belajar bahasa
'" Zakiah Darajal, el al., Melodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,1995). Cel. Ke-1, h. 91
31
yang tidak praktis dapat digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Hal ini mungkin
dapat mernpersulit dan memperlambat berhasilnya pengajaran Al-Qur'an itu.
Meskipun demikian orang ( anak ) Islam mesti belajar membaca Al-Qllr"an. karena
kepandaian membaca AI-Qur'an itu merupakan kebutuhan sehari-hari bagi kehidupan
seorang muslim dalam kegiatan pengamalan ajaran agamanya.
C. Dasar dan Tujuan Pengajaran Membaca AI-Qur'an
Dasar dan tujuan adalah dua hal yang sangat penting dan harns ada dalam
setiap kegiatan. Dasar merupakan pijakan atau sandaran pokok dalam mencapai
tujuan yang hendak dicapai, dan tujuan akan dapat tercapai dengan baik jika sesuai
dengan dasar yang dijadikan pijakan.
a. Dasar pengajaran membaca Al-Qur'an
Mengajarkan AI-Qur'an merupakan tugas yang sangat mulia di sisi Allah
SWT. Di dalam tugas mengajarkan AI-Qur'an itu terkandung tiga kemllliaan. yaitll:
kemuliaan mengajar yang mernpakan warisan tugas Nabi, kemllliaan membaca AI
Qur'an dalam mengajar, kemuliaan memperdalam maksud yang terkandllng di
dalamnya. Dengan mengajar terus-menerus, ia akan menjadi orang yang mahir dalam
memahan1i AI_Qur'an. 3o Dasar pengajaran membaca AI-Qur'an secara garis besar
adalah sebagai berikut :
30 AI-Qur'an dan Terjemahnya, (Khadim al-Haramain asy-Syarifatain), h. 109
32
1. Dasar Rcligius
a. AI-Qur'an
AI-Qur'an sebagai kitab suci yang merupakan pedoman hidup bagi setiap
muslim dalam segala tindakan dan perbuatannya. Dalam AI-Qur'an terdapat dasar
otentik yang melandasi pentingnya pengajaran membaca AI-Qur'an bagi setiap
muslim. Dasar tersebut berorientasi pada sebuah estimasi dalam memahami dan
mendalami sumber utama ajaran Islam, Ayat-ayat yang menjadi dasar tersebut antara
lain:
Surat: AI-'Alaq, ayat: 1-5
Artinya: "Bacalah dengan men)'ebll/ nama Tuhan-mll yang mencip/akan Dia lelah
menciptakan manusia dari segumpal Joroh. Bocalah, Jan Tllhan-mulah yang paling
pemurah. Yang mengojor manusia Jengon perontaraan kalam. Dia mengajarkan
kepada manusia apa yang /idak diketahuinya. ,,3/
Surat: AI~Ankabut, ayat: 45
'j..iS) ~I) ,WI J-~ ~~\ J~ ~~I ~{) ,-;,,6J\ 0-- ~~ ~} ~ JI"'" ",. '" "''' '" , " ,.. ." . .-
" ...:Ii 0,. ~
(to In: v~\). 0;';:'; ~ ~ 41]1) ~i ~I
3t Ibid. , h. 1079
33
Arlinya: "Bacalah apa yang lelah diwahyukan kepadamu, yailu AI-Kilab (AI-Qur 'an)
dan dirikanlah sholal. Sesungguhnya sholat ityu mencegah dari (perbuatan-
perbllalan) dan munkar. Dan sesungguhnya mengingal Allah (shalal) adalah febih
besar (keulamaannya dari ibadah-ibadah fain). Dan Allah mengerlahui apa yang
k k · ka ,,32amu erJa n .
Ayat di atas cukup representative sebagai dasar dalam perintah pengajaran
membaca AI-Qur'an. Sebab dengan jalan membaca, manusia akan memperoleh ilmu
pengetahuan yang berguna bagi kehidupan dunia maupun kehidupan di akhirat nanti.
b. Hadits Nabi SAW
Sebagai sumber kedua aJaran Islam, hadits Nabi merupakan perinci dan
penjelas akan makna yang terkandung dalam AI-Qur'an ai-Karim. Mengenai
pengajaran membaca AI-Qur'an, hadits Nabi juga menjadi dasar yang dapat dijadikan
acuan dalam menyelenggarakan pengajaran membaca AI-Qur'an tersebut. Beberapa
hadits nabi yang dapat dijadikan dasar tersebut salah satunya aclalah sebagai berikut :
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim clari Abi Umamah.
Arlinya: "Dari Abi Amamah af-Bahili r.a, ia berkala : Aku lelah mendengar
Raslilullah SA W bersabda : Bacafah ofehmll Al-Qur 'an, karena sesungguhnya AI-
32 Imam Nawawi, Terjemah Riyadush-shalihin 2, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2003), h. 153
34
QUI' 'an itu akan datang pada hari kiamat sebagai .I)'ala 'al hagi orang-orang
yang senang membacanya", (HR.Muslim).33
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Utsman bin AtTan:
Artinya: "Dari Utsman bin Affan RA, dia berkata, "Rasulullah SA W bersabda:
Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari AI-QuI' 'an dan
mengajarkqannya".34
Dari hadits-hadits tersebut di atas jelaslah bahwa Rasulullah SA W
menganjurkan agar umatnya mau membaca Al-Qur'an, mempelajarinya scrta
mengajarkannya. Dengan demikian hadits itu juga bisa dijadikan dasar bagi
pengajaran membaca al-Qur'an.
33 Ibid.'4 Ibid.
35
c. Fatwa Ibnu Sina
Segenap potensi anak baik jasmani mallplln akalnya, hendaknya dicurahkan
untuk menerima pelajaran AI-Qllr" an, agar anak mendapat bahasa asli dan a'qidah
bisa mengalir serta tertanam kokoh di dalam kalbllnyaJ5
2. Dasal' Yuridis
a. Dasar Ideal
Yakni dari falsafah negara, Pancasila sila pertama adalah KeTuhanan Yang
Maha Esa, yang mengandung pengertian kewajiban melaksanakan pelajaran agama
bagi setiap warga negara, sesuai dengan keyakinan dari agamanya masing-masing.
b. Dasar Struktural / Konstitllsional
Yaitu dasar UUD 1945 Pasal 29 ayat I: "Negara berdasarkan atas KeTuhanan
Yang Maha Esa". Dan ayat 2 : "Negara menjamin tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agama masing-masing dan beribadah menllrut agama dan kepercayaannya.
c. Dasar Operasional
Yang dimaksud dari dasar operasinal adalah dasar yang secara langsung
mengatur pelaksanaan pendidikan termasllk di dalamnya pendidikan baca AI-Qur'an
yang dalam hal ini telah melembaga menjadi TKA / TPA atau dalam bentuk lailIDya,
dasar tersebut adalah:
35 Ahmad Qusyairi, Manajemen Penge{o{aan TKA/TPA. (Jakart: ISm, J999), h. 3
36
UU RI No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan NasionaI Bab II PasaI 4
ditegaskan bahwa salah satu cirri manusia Indonesia ialah manusia y~.ng "beriman
dan bertaqwa". Agar manusia beriman dan bertaqwa sebagaimana dirumuskan
dalan1 Tujuan Pendidikan Nasional tersebut dapat terwujud hams dimulai dengan
usaha mempelajari ajaran agama dan bagi umat Islam tentunya harus diawaIi dari
mempelajari kitab sucinya yaitu AI-Qur'an
- Surat Keputussan Bersama Mentri Dalam Negeri dan Menteri Agama RI No. 128
Tahun 1982 tentang: "UsaI1a Peningkatan Kemampuan Baca Tulis AI-Qur'an bagi
ummat Islam dalam Rangka Peningkatan, Penghayatan dan PengamaIan AI-Qur'an
dalam Kehidupan Sehari-hari".
Intruksi Menteri Agama RI No. 3 TaI1un 1990, tentang: "Upaya peningkatan
Kemampllan Baca Tulis AI_Qur'an".36
b. Tujllan Pengajaran membaca AI-Qur'an
Kata "tujuan" secara etimologi adalah araI1, maksud atau haluan. Dalam
bahasa arab "tujuan" diistilaI1kan dengan ahdaf atau maqosid. Secara terminologi
tlljuan berarti "sesuatu yang diharapkan tercapainya setelah sebuah usaha selesai,,37
Sedangkan menurut Zakiah Darajat dalam bukunya "Metodologi Pengajaran
Agama Islam". 38 Tujuan merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan
"Ibid. h. 3-4
J7 Armai Arief. Penganlar I1mu dan Melodologi Pendidikan Islom. (Jakarta: Ciputat Pel's,2002), h. 15
3R Zakiah Darajat, Melodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pel's, 1996), Cel.l,h.72
37
pengajaran karena keberhasilan suatu pengaJaran dapat dilihat dari tercpai atau
tidaknya tujuan pengajaran tersebut. Dengan adanya tujuan maka arah kegiatan
pengajaran menjadi lebih jelas.
Pengajaran Al-Qur'an sebagai suatu kegiatan interaksi belajar mengajar juga
mempunyai tujuan. Adapun tuuan pengajaran Al-Qur'an sebagaimana diungkapkan
oleh Prof. Dr. Mahrnud Yunus sebagai berikut: 1) Agar pelajar-pelajar dapat
membaca Al-Qur'an dengan fasih dan betul menurut tajwid 2) Agar pelajar-pelajar
dapat membiasakan membaca Al-Qur'an dalam kehidupannya 3) Memperkaya
perbendaharaan kata-kata dan kalimat yang indah dan menarik hati.39
Selain tujuan tersebut di atas ada juga tujuan yang lainnya, yaitu tertanamnya
rasa keimanan pada diri anak didik terhadap kitab suci dan menjadi pedoman
hidupnya dan menumbuhkan rasa cinta terhadap Al-Qur'an pada anak didik. Dengan
rasa cinta tersebut diharapkan anak didik memiliki keinginan keras untuk menyelami
kedalaman makna yang terkandung dalam Al-Qur'an yang selanjutnya dapat
diamalkan dalam kehidupannya.
Tujuan yang paling prinsip dalam pengajaran membaca AI-Qur'an adalah
untuk ibadah kepada Allah SWT dan ini selaras dengan tujuan utama diciptakannya
manusia, Allah SWT berfirman dalam surat Az-Zariyat: 56:
;;; <) '"' <) <) ...
o j':J UI' 'U( '. -Ii~ c:.'. J. - ,<.r', J <.r"" J, "
Arlinya: "Dan Aku tidak menciplakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah kepada-Ku.
J9 Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: Hida Karya Agung, 1990).Cet. Ke-20. h. 91
38
BAB IV
KONTRIBUSI LBlQ DALAM PENGA.JARAN MEMBACA AL-QUR'AN
A. Gambaran Umum LBlQ DKI Jakarta
1. Sejarah Latar BeIakang Berdirinya
AI-Qur'an merupakan wahyu dari Allah SWT sebagai petunjuk bagi manusia
baru akan berfungsi manakala kita mampu menangkap dan memahami isi dan makna
yang terkandung di dalamnya. Dengan mempelajari isi dan makna yang terkandung di
dalam AI-Qur'an dapat memberikan petunjuk-petunjuk mengenai segala segi
kehidupan manusia dan rahasia alam semesta, membedakan antara yang hak dan yang
batil, memberikan gambaran tentang kehidupan masa lampau serta arah kehidupan
yang akan datang dan lain-lain.
Liingkah awal yang harus ditem puh untuk dapat memahami isi makna yang
terkandung di dalam Al-Qur'an ialah dengan jalan mempelajari cara membacanya
serta mempelajari i1mu dan bahasanya.
Di kalangan masyarakat Ibukota Jakarta Pusat yang agamis, mempelajari cara
membaca AI-Qur'an cukup mendapat perhatian. I-1ampir disetiap pelosok/kampung
terdengar suara pengajian membaca AI-Qur'an baik siang maupun malam hari,
terlebih lagi menjelang dan setelah shalat maghrib. Keadaan demikian tentu bagi
mereka yang kesibukannya relatif kurang, lain halnya dengan warga Ibukota saat ini
yang sarat dengan berbagai kegiatan sehingga hampir-hampir tidak tersisa lagi waktu
39
untuk mempelajari AI-Qur'an, disamping metode yang ada dirasakan kurang
menarik/memadai.
Oi samping itu kemajuan ilmu dan teknologi saat ini cukup merangsang di
kalangan masyarakat terpelajar untuk mengkaji dan mempelajari nilai-nilai yang
terkandung di dalam AI-Qur'an guna dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.
Namun kecenderungan yang meningkat di kalangan masyarakat tersebut sering kali
sulit terlaksana disebabkan berbagai hambatan, antara lain kesibukan, sarana dan
fasilitas belajar yang minim, usia yang lanjut dan metode yang kurang tepat.
Sementara itu di masyarakat juga terlihat kenyataan bahwa AI-Qur'an sebagai
kitab suci dan sumber pokok ajaran agama Islam dipelajari secara luas seperti di
lingkungan keluarga, mushola, masjid, perkantoran dan lain-lain yang
keselunlhannya dapat digolongkan kepadajalur pendidikan luar sekolah.
Oalam upaya mengatsi hambatan-hambatan tersdebut dan dalam rangka
memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat Ibukota di bidang
pengajaran bahasa dan ilmu Qur'an, maka berdasarkan keputusan Gubemur KDKI
Jakarta Nomor 2745 Tahun 1984 didirikanlah Lembaga Bahasa dan Ilmu AI-Qur'an
(LBIQ) Provinsi DKI Jakarta yang kemudian disempurnakan dengan keputusan
Gubernur KDKI Jakarta Nomor 83 Tahun 1986 Tentang Penyempurnaan Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Bahasa dan Ilmu AI-Qur'an Provinsi DKl Jakarta.
40
2. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Kedudukan
Lembaga Babasa dan Ilmu AI-Qur'an (LBIQ) Provinsi OKl Jakarta
berkedudukan sebagai perangkat pelaksana Pemerintab Provinsi Oarerah Khusus
Ibukota Jakarta di bidang bahasa dan ilmu AI-Qur'an yang dipimpin oleh seorang
krpala yang berada di bawab dan brtanggung jawab langsung kepada Gubemur
Kepala Daerah. Sedangkan dalam peIaksanaan tugas sehari-hari, LBIQ berada di
bawab koordinasi administritif Sekertaruis Daerah.
Tugas Pokok
Tugas pokok LBIQ adalab menyeIenggarakan pendidikan dan pengajaran di
bidang Babasa dan Ilmu Al-Qur'an serta peneIitian dan pengembangan materi dan
metode pengajaran.
Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, LBIQ DKI Jakarta mempunYai
fungsi:
I. Menyelenggarakan pendidikan dan pengaJaran bahasa. membaca dan
memabami isi dan makna AI-Qur'an
2. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan materi dan metode
pendidikan dan latihan tenaga pengajar, pengajaran bahasa, membaca dan
memabami isi dan makna al-Qur'an
41
3. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan tenaga pengajar alau instruktur
pengajaran bahasa. membaea dan memahami isi dan makna AI-QuT'an
4. Menyelenggarakan hubungan kerjasama dengan instansi/lembaga lain di
bidang bahasa dan ilmu AI-Qur'an
5. Menyelenggarakan kegiatan perpustakaan, dokumentasi dan publikasi
6. Melaksanakan ketatausahaan yang meliputi surat-menyurat, kepegawaian,
keuangan dan kerumahtanggaan40
3. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi LBIQ Provinsi OK! Jakarta sesuai Keputusan Gubernur
Provinsi OKI Jakarta Nomor 59 Tahun 2005 tanggal 10 Januari 2005 sebagai
berikut:
A. Badan Pembina:
J. Ketua merangkap anggota: Wakil Gubernur
2. WakiJ Katua merangkap anggota:
a. Ass. Kesmas Sekda Provinsi OK! Jakmia
b. Karo. Adm. Kesmas Provinsi OK! Jakarta
3.' Sekretaris merangkap anggota:
40 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. BlIkll Pandllan Lembaga Bahasa dan Jlmll AI-QlIr'an(LBIQ), (Jakarta: Pemerintah Prav!nsi DKI Jakarta. 2006), h. 1-4
Kabag Mental Spiritual dan Kebudayaan Biro Adm. Kesmas Probvinsi
DIG Jakarta
4. Anggota
a. Ketua Bapeda Provinsi DKI Jakarta
b. Ketua Kanwil Depag Provinsi DIG Jakarta
c. Ketua Biro Keuangan Provinsi DKI Jakarta
d. Kepala Pusbinroh Provinsi DIG Jakarta
e. Ketua KODI Provinsi DKI Jakarta
f. Ketua MUI Provinsi DIG Jakarta
B. Unsur Pimpinan
Kepala Lembaga
C. Unsur Staf
a. Ka Sub Bagian Tata Usaha
b. Kasie Litbang
c. Kasie Diklat dan TEnaga Pengajar
d. Kasie Perngajaran
e. Kasie Perpustakaan, Dokumentasi dan Publikasi
Berikut adalah bagan organisasi Lembaga Bahasa dan ilmu Al-Qur'an:
BAGAN ORGANISASI
LEMBAGA BAHASA DAN ILMU AL-QUR'AN
KEPALA BADAN
LEMBAGA PEMBINA
TIM
AHLI
KASUBBAG
TU
I I IASIE KASIE KASIE KASIE
AJARAN LITBANG DIKLAT PERPUS
TENAGA PENGAJAR DOK & PUB
K
PEN
44
B. Pelaksanaan Pengajaran Membaca AI-Qur'an
Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya dalam bukunya yang berjudul
"Strategi Belajar mengajar", dikatakan bahwa terdapat empat masalah pokok yang
sangat penting yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam keberhasilan
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, yaitu:41
Perlama, spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang bagaimana
yang hendak dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan kata lain menentukan
sasaran dari kegiatan belajar mengajar tersebut. Suatu kegiatan tanpa sasaran yang
jelas berarti kegiatan tersebut dilakukn tanpa arah atau tujuan yang pasti.
Kedua, memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat
dan efektif untuk mencapai sasaran.
Keliga. memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar
mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif.
Keempal, menetapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga guru
mempllnyai pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai sejauh mana
kebchasilan tugas-tugas yang dilakukannya.
Jadi menurut hemat penlllis dengan adanya kurikulum
Berikut komponen pendidikan dalam pelaksanaan pengajaran membaca Al-
Qur'an yang ada di LBIQ DIG Jakarta:
41 Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Siralegi Be/ajar Mengajar, (Bandung, CY. PustakaSelia, 1997). h. 13-14
45
1. Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Tenaga peng"jar adalah tenaga pendidik khusus yang diangkat dengan tugas
utama mengajar pada satuan-satuan pendidikan.
Tenaga kependidikan di lingkungan LBIQ terdiri dari tenaga pendidik,
pengelola satuan pendidikan, peneliti dan pengembang, pustakawan, laboran dan
teknis sumber belajar.42
Setiap tenaga pendidik berhak memperoleh penghasilan, perlindungan hukum,
penghargaan serta menggunakan sarana pra sarana dan fasilitas pendidikan lain
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang
berlaku di LBIQ.
Tebell
Data Tenaga PengajarlInstruktur Program Pengajaran Membaca AI-Qur'an
dan Kelas yang diajarkannya
No Nama Instruktur LIP Tugas
I Arwani Marhum, S. Ag L Instruktur Dasar I A
2 Hj. Rihlah Shiddiq P Instruktur Dasar I B
Instruktur Dasar II A
3 Dra. Hj. Asnely Burhan P Instruktur Dasar I C
4 Dra. Muni'ah P Instruktur Dasar II 8.1
42 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Sis/em Pendidikan Lembaga Bahasa dan IImll AI-Qur 'an(LBIQ), (Jakarta: Pemerintah Provimsi DKI Jakarta, 2004), h. 6
46
i Instruktur Dasar II C.l
-~---_.
i
5 Sabeni Hamid. S. Pd. I iL. lnslruklur Dasar II B.2,
I Instruktur Menengah I C
6 Hilmi Fuad L lnstruktur Dasar II C.2
Instruktur Tartilll A.2
7 Ii Sholihat Syuhada P Instruktur Menengah I A.!
Instruktur Dasar II B.2
8 H. A. Abdul Aziz L lnstruktur Menengah I A.2
Instruktur Menengah I B
9 Drs. H. Hibbul Akhir L Instruktur Menengah II
A.I
I Instrllktur Menengah III
I B.lI,
10 B. Mllnawir Baris IL lnstruktur Menengah II
\ A.2
I InSlrllktllr Menengah III
I C.2
II Drs. H. Marzuki Fatiri L Instruktur Menengah II
C.I
12 Drs. H. Abdul Wahid L Instruktur Tartill A
Instruktur Tartil I B.l
47
\13 H. M. Sadri. SH L Instruktur Tartil I C
I Instruktur Tartil II B,I
14 1-1. M. Anisul Muttaqin L lnstmktur II A.l
15 Drs. 1-1. Imron Rosyadi ZA L Instruktur II B.2
Instmktur Tartil II C
Sumber: Dokumen LBIQ oleh Kasubbag TU
Tabel2
Keadaan Tenaga PengajarlInstruktur Program Pengajaran Membaca AI
Qur'an LBIQ DK! Jakarta
Tahun Ajaran 2006
No Pendidikan Akhir L P Jumlah %
I 52 0 0 0 0%
:2 IS I8 :2 10 67%
,0 0 0 0%.J , Diploma
4 IMA/5ederajat 3 2 5 33 %I
Jumlah II 4 15 100 %
Sumber: Dokumen LBIQ oleh Kasubbag TU
48
2. Peserta Didik
Peserta didik adalah warga Jadebotabek yang benninat mempelajari Bahasa
Arab/AI-Qur'an dengan mendaftar terlebih dahulu sesuai dengan persyaratan
teknis dan administrasi yang telah ditetapkan oleh LBIQ untuk setiap angkatan.4J
Berikut jumlah Peserta Didik dalam 3 (tiga) Catur Wulan terakhir di
Tahun 2006.
Tabel3
Jumlah Peserta didik Angkatan I
Tanggal26 Januari s.d 25 April 2006
Timgkat Jumlah Kelas Jumlah Peserta
Awal Akhir Prosentase
Dasar I,
179 153 85,5 %J
Dasar II 5 280 242 86,4%
Menengah I 4 241 211 78,6%
Menengah II 6 312 274 87,8%
Tartil I 4 179 161 90%
Tartil II 4 208 181 87%
Jumlah 26 1. 399 1. 222 87,3%
Sumber: Dokumen LBIQ oleh Kasubbag TV
43 Ibid. , h. 7
Tabel4
Jumlah Peserta didik Angkatan II
Tanggal 18 Mei s.d 10 Aguatus 2006
49
Tingkat Jumlah Kelas Jumlah Pserta
Awal Akhir Prosentase
Dasar I, 171 161 94,2%J
Dasar II 4 240 222 92,5%
MenengahI 6 340 319 93,8%
Menengah II 4 224 208 92,9%
Tartil 6 271 259 95,6%
Tartil II 3 1599 256 98,1%
Jumlah 26 1.405 1.325 94,3%
Sumber: Dokllmen LBIQ oleh Kaslibbag TV
50
Tabel5
Jumlah Peserta didik AngkataHl III
Tanggal17 Agustus s. d 12 Desember 2006
Tingkat Jumlah Kelas Jumlah Peserta
Awal Akhir Prosentase
Dasar I 3 170 145 85,3%
Dasar II 5 264 232 87,9%
Menengah 1 4 267 229 85,7%
Menengah II 6 314 265 84,4 %
Tartil I 4 203 164 80,8%
Tartil II 4 217 197 98,8%
IJumlah 26 1.435 1.232 85,9%
Sumber: f)okumen LBIQ o/eh Kasubbag TU
Program pengajaran membaca AI-Qur'an di LBIQ DKI Jakarta membuka
pendaftaran pada sctiap catur wulan ( + empat bulan sekali).
Pcscrta didik pada program pengajaran membaca AI-Qur'an selalu mengalami
peningkatan. Adapun pada saat waktu proses belajar mengeajar yang berjaJan telah
tcrjadi penurunan peserta didik di setiap akhimya hal ini disebabkan antara lain
pengambilan cuti oleh peserta didik itu sendiri.
51
3. Kurikulum
Kurikulum satuan-satuan di LBIQ disusun untuk mencapal tujuan yang
disesuaikan dengan kemampuan belajar peserta didik, keadaan serta kebutuhan
lingkungan dan ciri-ciri khas satuan pendidiksn yang bersangkutan. Kurikulum
selalu ditinjau dan disempurnakan seirama dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Kurikulum ditetapkan oleh kepala lembaga,
sedangkan silabus dapat ditetapkan dan disesuaikan secara terus-menerus dan
disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi oleh pengelola satuan
pendidikan yang bersangkutan.44
a. kurikulum Program Pengajaran Membaca al-Qur'an
I. Pengertian
Pengajaran membaca AI-Qur'an satuan pendidikan luar sekolah di
bidang pengajaran membaca AI-Qur'an meliputi pengenalan huruf sampai
pada kefasihan membaca sekaligus memahami irama tartil (murotral).
2. Fungsi
Pengajaran membaca AI-Qur'an dalam kedudukannya sebagai satuan
prndidikan luar sekolah berfungsi sebagai latihan dan permulaan bagi
mereka yang satu dari lain hal belurn berkesempatan belajar nmembaca
.. AI-Qur'an atau latihan pelancaran atau pendalaman Hmu tajwid serta
memahami dan mampu mempraktekkan lagu-Iagu/ irama tartil bagi yann
sudah pandai membaca al-Qur'an.
4.. Ibid.
52
3. Tujuan
Pengajaran membaca AI-Qur'an bertujuan mendidik pasesrta agar
mampu membaca AI-Qur"an secara baik dan benar (fasih) dengan irama
tartil disertai dengan cara membaca yang tepat menurut Qiroal Asyim
Riwayal Hafsh Thariq Syalibiyah (yang popular di Indonesia).45
b. Program Pengajaran Membaca AI-Qur'an
I. Tingkat Dasar
Program pengajaran tingkat dasar meliputi kegiatan belajar mengajar
sebanyak 96 jam yang terbagi menjadi dua tingkatan, masing-masing 48
jam pelajaran. Program ini bertujuan mendidik peserta agar mampu
mengenal, memahami dan membaca Al-Qur'an serta tanda bacanya
dengan baik dan benar sesuai dcngan kaidah ilmu tajwid.
2. Tingkat Menengah
Program pengajaran tingkat menengah meliputi kegiatan belajar-
mengajar sebanyak 96 jam pelajaran yang terbagi menjadi dua tingkatan
masing-masing 48 jam pelajaran. Program ini bertujuan untuk mendidik
peserta agar mampu membaca dengan lancar, baik dan benar dengan
'irama tartil (2 macam lagu) serta memahami kaidah-kaidah tajwid.
45 Pemerintah Provinsi DKJ Jakarta, KurikuluJn dan Silabus Program Pengajaran MemhacaAI-Qur 'an, (Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 200 IJ. h. I
53
3. Tingkat Lanjutan
Program pengajaran tingkat lanjutan meliputibidang tartil dengan
volume 96 jam pelajaran yang terbagi menjadi dua tingkatan, masing
masing 48 jam pelajaran. Program ini bertujuan untuk mendidik peserta
agar mampu dan lancar membaca AI-Qur'an secara tartil (4 macam lagu)
sesuai dengan kaidah ilmu tajwid termasuk cam-cam membaca
katalkalimat tertentu menurut riwayat Hqfsh Thariq Syalibiyah.
c. Deskripsi Mata Pelajaran
1. Tilawatil Qur'an
Mata pelajaran tilawatil Qur'an bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam tilawah (membaca AI
Qur'an). Ruang Iingkup mata pelajaran ini meliputi kelancaran membaca
secara tartil dan adabut tilawah.
Pada tingkat dasar peserta dibiasakan membaca AI-Qur'an secara baik
dan benar, ditinjau dari segi makhorijul humf dan shifatul huruf serta
kelapangan atau kelantangan suara. Pada tingkat menengah tilawatil
Qur'an baru dipaduklli1 dengan analisis nmengenai ketajwidan dan adabut
tilawah serta dua macam lagu Al-Qur'an. Pada tingkat lanjutan peserta
dilatih dan dibiasakan membaca AI-Qur'ansecara tartil, lancar, tertib dan
benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid dan empat lagu/irama bacaan tartil
serta adabut tilawah.
54
2. Ilmu Tajwid
Mata . pelajaran ilmu tajwid bertujuan meningkatkan pemahaman
peserta didik mengenai makhorijul huruf, shifatul huruf dan ahkamul
huruf agar ketepatan mengucapkan huruf dan bacaan dalam tilawah
Qur'an dapat terjaga dengan baik.
3. Naghom
Mata pelajaran ilmu naghom yang dimaksud di sini adalah irama
bacaan tartil dengan mengambil beberapa maqom naghom secara tebatas
meliputi : dan Bayyati, Nahawand, Rost Sikka yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan peserta didik
dalam mengaplikasikannya secara benar (tahsinuttilawah).
4. Tahfizh Al-Qur'an
Mata pelajaran tahfizh Al-Qur'an bertujuan agar peserta didik dapat
menghafal ayat-ayat AI-Qur'an khususnya surat-surat tertentu yang
ma'tsur dipakai dalam shalat.
5. Menulis Huruf Al-Qur'an
Mata pelajaran menulis huruf AI-Qur'an bertujuan agar peserta didik
mampu menulis ayat-ayat Al-Qur'an secara tepat dan baik menurut Rasam
. Usmani.
55
4. Metode
Metode penyarnpaian materi dengan metode mllsyafahah (menirukan) secara
langsllng, diselingi dengan latihan dan tanya jawab serta tllgas-tugas rumah.
Sedangkan metode yang diganakan dalarn pengajaran membaca AI-Qur'annya adalah
metode gabungan antara metode Iqro' , SAS (Struktur Analisis Sintesis) dan
Baghdadiyah yang disesllaikan dengan kondisi perkembangan peserta. 46
5. Penggunaan Alat Evaluasi
Evaluasi hasil belajar mengajar dilakukan oleh tenaga pengajar yang
bersangkutan, baik evaluasi formatif dalarn menilai proses pembelajaran maupun
evaluasi sumatif dalarn menilai hasil daya serap pelajaran oleh peserta didik
dilaksanakan berdasarkan waktu yang telah ditentllkan oleh lembaga yakni formatif
dapat dlaksanakan pada akhir setiap pokok bahasan dan sllmatif saat kenaikan atau
kelul;usan.
Alat evaluasi yang digunakan dalarn program pengajarall membaca AI-Qur'an
adalah dalarn bentuk lisan dan tulisan
Adaplln kriteria bahwa peserta didik dapat dinyatakan naik ke tingkat
selanjutnya atau lulus apabila ia memperoleh nilai 60 dan ke atasnya.
6. Sarana Pra SaranalSumber Daya Pendidikan
Pengadaan dan penggunaan sumber daya pendidikan dilakukan oleh
Pemerintah Daerah dellgan tidak menlltllp kemllngkinan partisipasi masyarakat,
46 Pemerintah Provinsi DKI Jakarla, op Cil., h. 6
56
termasuk hasil keIja sarna dengan pihak-pihak tertentu yang sifatnya menunjang
pendidikan Bahasa dan lImu Al-Qur'an. 47
Tabel6
Keadaan dan Jumlah SaranaIFasilitas Belajar
No Tempat Jumlah
I Ruang kelas 9
2 Perpustakaan I
Tabel7
Keadaan dan Jumlah Pra Sarana Belajar
No Tempat Jumlah
1 Ruang Kantor 2
2 Mushola I
3 Kamar mandilWC 4
4 Ruang serbaguna I
5 Areal parker 1
6 Gardu posljaga I
C. Kontribusi LBIQ dalam Pengajaran Membaca AI-Qur'an
Belajar membaca AJ-Qur'an merupakan kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh ummat Islam guna memahami serta mengamalkan ajaran Islam.
47 Sumber: Hasil Wawancara dengan Kepala Bagian Sarana Pra Sarana LBIQ DKI Jakartaoleh: Bpk. Jenal Aripin, Februari 2007
57
Namun tidak semua orang memiliki kesempatan belajar yang sama, ada
keterbatasan usia, waktu tempat bahkan keterbatasan ekonomi serta adanya hal
hal lain yang dapat dijadikan alasan sebagai faktor penghalangnya. Oleh karena
itu upaya peningkatan kemampuan baca-tulis AI-Qur'an merupakan tuntutan yang
mendesak yang hams segera dilakukankan. Untuk mencapai tujuan tersebut
pemerintah melakukan usaha-usaha nyata yang mengarah pada tumbuhnya
kesadaran masyarakat untuk mengamalkan AI-Qur'an, salah satunya adalah
dengan pemberantasan buta aksara AI-Qur'an melalui program pengajaran
membaca AI-Qur'an yang tersedia di LBIQ DKI Jakarta.
Berikut ini adalah data peserta didik program pengajaran membaca AI
Qur'an Tingkat Dasar Angkatan I tahun anggaran 2007, dari 158 peserta didik
hanya 25 % (sekitar 40 orang) yang penulis kemukakan di sin!.
Tabel8
Daftar.Nama Peserta Didik Program Pengajaran Membaca AI-Qur'an
beserta Nilai (bukti hasil belajar) nya
No Nama Nilai Keterangan
Tulis Lisan Akhir Huruf
I Siti Sofiah 70 80 75 C Lulus
.2 ROSUf 75 65 70 C Lulus
3 Supradi 60 65 63 D Lulus
4 Ali Koesoema 65 65 65 D Lulus
58
5 Hj. Mulyanie 90 90 90 A Lulus
6 Suriyatnah 70 80 90 B Lulus
7 H. Bambang SH. 87 75 81 B Lulus
8 HR. Sunaryo, BA. 60 65 63 D Lulus
9 Darsun 62 80 71 C Lulus
10 Rahman Musa 82 85 84 B Lulus
II H.lndangkarsaNatawidjaya 60 60 60 D Lulus
12 Asmiyatun 80 80 80 B Lulus
13 Vivi Hervianti 90 80 85 B Lulus
14 Eki Juandari 90 75 83 B Lulus
15 Kamaludin 85 70 78 C Lulus
16 YuliaAR 97 70 84 B Lulus
17 Maryamah 92 70 81 B Lulus
18 Drs. Panus\Jl1an D. siregar 65 65 65 D Lulus
19 Hj. Ulyab 95 80 88 B Lulus
20 Iswaldi 97 75 86 B Lulus
21 Nurdalia 92 70 81 B Lulus
22 Syarifab Asgaf 60 80 70 C Lulus
23 ArliFm Syahria 72 65 69 D Lulus
24 Leylianna 90 65 78 C Lulus
25 Ahcmad Djali 92 70 81 B Lulus
59
26 Sunarko 97 60 79 C Lulus
27 Chilmi Latifah 87 65 76 C Lulus
28 Hadi Susanto 89 65 77 C Lulus
29 Sarono 60 60 60 D Lulus
30 Suwarti 70 70 70 C Lulus
31 Helly Kadamingsih 80 80 80 B Lulus
32 Sri Indah Budi, SH. 60 60 60 D Lulus
33 Muhammad Yusuf, SE. 80 80 80 B Lulus
34 Dra. Djohariah 65 65 65 D Lulus
35 Haryo Suroso 80 80 80 B Lulus
36 S. Ulwati 90 90 90 A Lulus
37 Sri Haryanti 80 80 80.
B Lulus
38 Suroto 80 80 80 B Lulus
39 Menuk Sukarsini, SE., MM. 85 85 85 B Lulus
40 Surami 75 75 75 C Lulus
Sumber : Arslp Nllal oleh Kasubbag Tu
Data peserta didik beserta nilai (hasil) ters\lbut di atas menunjukan adanya
penilaian yang menjadi bukti kemampuan bacit-tulis yang mereka peroleh
sewaktu belajar di LBIQ.
60
LBIQ merupakan salah satu sarana pendidikan luar sekolah yang dikelola
oleh Pemda DKI yang diperuntukan bagi masyarakat jadebotabek yang ingin belajar
tentang AI-Qur'an khususnya. Salah satu program pendidikannya yang berhasil
menarik banyak peminat adalah pada program pengajaran membaca AI-Qur'annya.
Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah peserta yang mendaftarkan diri untuk menjadi
peserta didik di lembaga tersebut, dan ini menunjukan betapa antusiasnya warga
masyarakat dengan keberadaan lembaga itu.
Tabel9
Daftar Nama Peserta Didik Program Pengajaran Membaca AI-Qur'an
Tingkat Dasar beserta Alamatnya
No Nama
1 Siti Sofiah
2 Rosul
3 Supradi
4 Ali Koesoema
5 Hj. Mulyanie
Alamat
Ji. Tebet Timur Dalam VII D Rt. 07/06 no. II Karet
Tengsin Tanah Abang, Jakarta Pusat
JI. Rawa Tengah Rt. 14/04 no. 14 Kel. Galur Johar
Baru, Jakarta Pusat
Jl. Genta I Rt. 05/08 no. 346 Kel. Mekar Jaya
Sukmajaya, Depok
JI. Krakatau Raya Rt. OS/22 no. 4 Kel. Cibodasari,
Tangerang
Jl. Anggrek V Rt. 20/02 no. 23 Kel. Karet
Kuningan, Jakarta Selatan
6 Suriyatnah
7 H. Bambang P
8 HR. Sunaryo, BA.
9 Darsun
10 Rahman Musa
II H. Indangkarsa
12 Asmiyatun
13 Vivi Hervianti
14 Eki Juandari
15 Karnaludin
16 Yulia
61
JI. Jati Padang Rt. 10/05 Kel. Jati Padang Pasar
Minggu, Jakarta Selatan
JI. Setia II A Rt. 02/12 no. 23 Kel. Jati Waringin
Pondok Gede, Bekasi
JI. Ketapang I Rt. 02/05 no. 88 Kel. Bakti Jaya,
Depok
JI. Kaca Piring Rt. 17/04 no.I04 Meruya Utara
Kembangan, Jakarta Barat
J1. Dahlia Rt. 09/04 no. I Ke1. Meruya Utara
Kembangan, Jakarta Barat
JI. Raya Sindang Layang Rt. 01/03 no. 193 Kel.
Singdang Barang, Bogor
JI. Dewi Sartika Rt. 03/] 3 no. 42 Kel. Cililitan
Kramatjati, Jakarta Timur
JI. Cikaret Rt. 03/02 no. 6 Kel. Cikaret, Bogor
Selatan
JI. Jati VII Blok. H Rt. 11/12 Kel. Jati Mulya
Tambun, Bekasi
JI. Taman Meruya Ilir Blok. A 17 Rt. 18/04 Kel.
Meruya Utara kembangan, Jakarta Barat
JI. Lodan Dalam II C Rt. 06/08 Kel. Ancol
17 Maryamah
18 Drs. Panusunan
19 Hj. Ulyah
20 Iswaldi
21 Nurdalia
22 Syarifah
23 Arlina Syahria
24 Leliyanna
25 Achmad Djalil
26 Sunarko
62
Pademangan, Jakarta Dtara
J1. Teratai VI Rt. 06106 no. 30 Kel. Larangan Indag,
Tangerang
J1. Petojo VIRt. 09/06 no. 29 Ke1. Cideng Gambir,
Jakarta Barat
J1. Mampang Prapatan XI Rt. 06104 no. 58 Ke1.
TegalParang, Jakarta selatan
J1. Bambu Apus VIII A Rt. 07/10 no. 9 Pondok
Bambu Duren Sawit
J1. Lodan Dalam VI Rt. 01101 no. 30 Ke1. Ancol
Pademangan, JakartaUtara
JI. Pondok manggis Rt. 04/03 Kel. Bojong Baru
Bojong Gede, Depok
JI. Gunung Kinibalu Blok. D 2 Perum Villa Bekasi
Indah Rt. 02/12 no. 9
JI. DR. Cipto Mangunkusumo Rt. 04116 no. 18 Ke1.
Gaga Larangan, Tangerang
J1. Kali Sari II Rt. 02/02 no. 15 Kel. Kali SariPasar
Rebo, Jakarta Timill
JI. Dahlia Rt. 09/04 no. 5 Ke1. Meruya llir
Kembangan, Jakarta barat
27 Chilmi Latifah
28 Hadi Susanto
29 Sarono
30 Suwarti
31 Helly Kadarningsing
32 Sri Indah Budi, SH.
33 Muhammad Yunus, SE
34 Dra. Djohariah
35 Haryo Suroso
36 S. Ulwati
37 Sri Haryanti
63
JI. Nangka I Rt. 05/15 no. 75 Kel. Beji, Depok
JI. Mawar IV Rt. 07/04 no. 7 Kel. Depok laya
Pancoran, Depok
JI. Suka Mulya III Rt.08/06no. 94 Kel. Harapan
Mulya Kemayoran, Jakarta Pusat
JI. Tenaga Listrik Rt. 11/16 no. 20 Kel. Kebon
Me1ati Tanah Abang, Jakarta Pusat
JI. Pondok Hijau Raya Rt. 03/20 no. 8 Kel.
Pengasinan Rawa Iwnbu, Bekasi
JI. Komp. TVRI Blok. A 7 Rt. 09/12 no. 91 Kel. Jati
Rahayu PondokGede, Bekasi
JI. H. Noko III Rt. 07/04 no. 22 Kel. Lenteng
Agung, Jakarta selatan
JI. Swadaya IIRt. 02/08 no. 35 Kel. Pancoran Mas,
Depok
J1. Cendana VII Rt. 02/06 no. 14 Ke1. laka
Sampoerna, Bekasi
J1. Cipinang Muara Raya Rt. 15,03 no. 10 Kel.
Cipinang Muara Jati Negara, Jakarta Timur
JI. Kompl. Dep Kes A 5 Rt. 01/04 no. 9 Kel. Sunter
Jaya TaI\iung, Jakarta Utara
64
38 Suroto JI. Semangka II Rt. 13/07 no. 2 Kel. Jati Pulo Pal
Merah, Jakarta Barat
39 Menuk Sukarsini, SE JI. Rawa Barnbu I Rt. 09/06 Kel. Pasar Minggu,
Jakarta Sel atan
40 Surarni JI. Ken Arok Raya Rt. 01113 no. 8 Kel. Uwung Jaya
Cibodas, Tangerang
Sumber: Arsip Data Peserta didik oleh Kasubbag Tu
Data pesel1a didik beserta alarnatnya menunjukan sebagai bukti bahwa peserta
didik tersebut berasal dari berbagai daerah Jabodetabek.
Sistem pendidikan yang dimiliki LBlQ ternyata begitu mengena di hati
masyarakat misalnya saja dari segi ekonomi Jembaga tersebut tidak memungut biaya
layaknya seperti di lembaga-Iembaga pendidikan Jain, kemudian persyaratan
akademis tidak diperioritaskan. Di sarnpmg itu materi belajarnya telah
mempertimbangkan kemarnpuan peserta didik pada usia rata-rata orang dewasa jadi
bagi mereka yang belum mengenal atau yang belum bisa membaca AI-Qur'an dengan
baik dan benar walaupun usianya sudah tua maka tidak akan merasa malu ketika
belajar di lembaga tersebut, karena di lembaga tersebut mereka akan merasa sarna dan
senasib sebagai orang yang barn belajar. Para tenaga pengajar/pendidik pun dibekali
dengan modal kesabaran dalam membimbing peserta didiknya di sarnping mereka
65
sendiri telah memperkaya dirinya dengan ilmu-ilmu AI-Qur'an sehingga memberi
kesempatan luas pada masyarakat kita untyk semakin sadar bahwa belajar tidak
pandang usia.
Pada akhimya kontribusi tersebut dapat dikatakan telah memberikan peran
yang sangat diharapkan oleh kawn muslimin khususnya, dan pada wnunwya yakni:
1. Ikut Scrta Mcnccrdaskan Kchidupan Bangsa
Undang-undang sisdiknas (UU RI No. 20 tahun 2003) BAB II pasal 3
menetapkan rumusan sebagai beruikut:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemarnpuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalarn rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggungjawab48
Dengan demikian, kehadiran dan keberadaan lembaga-lembaga pendidikan
Islam non formal pada dasarnya adalah membantu peran orang tua selaku penididik
dan pengajar di rumah serta membantu peran guru-guru selaku pengajar dan pendidik
di sekolah. Pada waktu yang sarna keberadaan lembaga-lembaga tersebut
dimaksudkan pula dalarn rangka mendukung usaha Mmerintah menuju tereapainya
48 UU RI, loc. CII. , h. 8
66
tujuan pendidikan nasional, khususnya dalam sisi pengembangan iman dan taqwa
(IMTAQ) dan budi perkerti luhur (akhlaqul karimah).
Dalam sisi yang lebih operasional lagi adalah dalam rangka memberikan
dukungan nyata atas keputusan pemerintah tentang pentingnya pengentasan buta
huruf dan buta makna AI-Qur'an, dalam rangka penghayatan dan pengamalan AI-
Qur' an dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini menunjukan pentingnya pendidikan agama pada tiap lembaga di
Indonesia baik pada lembaga sekolah maupun lembaga Iuar sekolah.
2. Membentuk Pribadi Muslim yang Baik
Salah satu kenyataan yang teJjadi sepanjang perjalanan sejarah umat manusia
adalah fenomena keberagamaan. Keberagamaan atau religiusitas diwujudkan dalanl
berbagai sisi kehidupan manusia. Aktivitas keberagamaan bukan hanya terjadi ketika
seseorang melakukan prilaku ritual (beribadah), tapi juga ketika melakukan aktivitas
lain yang didorong oleh kekuatan supranatural. Bukan hanya yang berkaitan dengan
aktivitas yang tampak dan dapat dilihat oleh mata saja, tapi juga aktivitas yang tak
tampak dan teJjadi dalanl hati seseorang. Karena itu, keberagamaan seseorang akan
meliputi berbagai macam sisi atau dimensi. Sehingga dapatlah ia dikatakan sebagai
seorang muslim yang baik.
Berikut konsep dimensi keberagamaan menurut.Glock & Strak;49
49 Djamaludin Aneok dan Fuad Nushori Suroso, Psik%gi Is/am, (Yogyakarta: PustakaBelajar, 1994), eet. I, h. 80-82
67
Pertama, dimensi keyakinan yang dapat disejajarkan dengan akidah, menunjukkan
seberapa jaub keyakinan seorang muslim terhadap kebenaran ajaran agamanya,
tertutama ajaran-ajaran yang bersifat fundamental dan dogmatik. Di dalam Islam
dimensi keyakinan menyangkut keimanan terhadap Allah SWT, para malaikat, nabi
dan rasul, kitab-kitab Allah, surga dan neraka, serta qada dan qadar.
Kedua, dimensi peribadatan (praktek agama) atau syari'ah menunjukkan
seberapa jaub kepatuban seorang muslim dalam mengeIjakan kegiatan-kegiatan
ritual sebagaimana diperintahkan dan dianjurkan oleh agamanya. Dalam Islam
dimensi praktek agama atau peribadatan menyangkut pelaksanaan shalat, puasa, zakat,
haji, membaca AI-Qur'an, dzikir dan do'a, ibadah qurban, i'tikaf di masjid pada bulan
puasa dan ibadah-ibadah lain.
Ketiga, dimensi pengamalan atau akhlak menunjukkan seberapa jauh seorang
muslim berprilaku dengan motivasi ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu
berealisasi dengan dunianya terutama dengan manusia lain. Dalam Islam dimensi ini
meliputi prilaku suka menolong, bekeIja sama. menegakan kebenaran dan keadilan,
jujur, memaaikan, menjaga lingkungan, tidak mencuri, tidak berjudi, tidak minum
minuman yang memabukan dan mematuhi norma-norma Islam lainya.
Keempat, dimensi pengetahuan atau ilmu yang menunjukkan seberapa jaub
pengetahuan dan pemahaman seorang muslim .tehadap ajaran-ajaran agamanya.
Dalam Islam dimensi ini menyangkut pengetahuan' tentang isi dan kandungan AI
Qur'an, pokok-pokok ajaran Islam yang hams diimani dan dilaksanakan, hukum
hukum Islam, sejarah Islam dan sebagainya.
68
Kelima, dimensi pengamalan dan penghayatan menunjukkan pada seberapa
jauh seorang muslim merasakan dan mengalami perasaan-perasaan dan peagalaman
pengalaman religius. Dalam Islam dimensi ini terwujud daIam perasaan dekatJakrab
dengan Allah; perasaan doa-doanya terkabul perasaan tenang dan bahagia karena
menuhankan Allah, perasaan bertawakaI (pasrah diri secara positif) kepada Allah,
perasaan khusuk ketika shalat serta perasaan tergetar ketika mendengar adzan atau
ayat-ayat Al-qur'an dan sebagainya.
Dalam membentuk kepribadian seorang muslim yang baik maka dibutuhkn
pemahaman secara menyeluruh adanya dimensi yang beragam tersebut dalam Islam,
karena Islam mendorong pemeluknya untuk beragama secara menyelunJh pula.
Keyakinan atau akidah akan beIjaIan dengan baik bila diwarnai dengan
penanaman tauhid secara memadai, ketika kita yakin bahwa Allah adalah Tuhan kita
maka kita pun harus meyakini kitab-Nya sebagai pedoman hidup kita, untuk dapat
mengekspresikan bentuk keyakinan kita terhadap Al-Qur'an sebagai pedoman hidup
maka salah satunya adalah dengan jalan mempelajari AI-Qur'an itu sendiri. Belajar
AI-Qur'an biasanya diawali dengan belajar membacanya kemudian memahami dan
mengamalkan isi kandungannya barulah mempelajari ilmu-ilmu AI-Qur'an yang
lainnya.
69
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Islam adalah agama dan tuntunan hidup yang bersiat universal, karenanya
nilai agama ini (islam) wajib diwariskan oleh umatnya dari zaman-ke zaman,
termasuk pewaris kepada generasi pelanjut. AI-Qur'an sebagai rujukan utama
tiap pribadi muslim oleh karena itu wajib dibaca, dipahami dan diamalkan
dalam kehidpan sehari-hari. Kesadaran membaca dan mempedomaninya
adalah merupakan konsistensi keberimanannya. Di lain pihak Allah memberi
jaminan bahwa AI-Qur'an pada dasarnya mudah uutuk dibaca, dihaafal dan
dijadikan pengajaran.
2. LBIQ merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam nonformal (jenis
keagamaan) yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat Islam
dewasa ini. Sistem pendidikannya yang tidak mengutamakan status akademik
dan ekonomis bagi peserta yang mau belajar di tempat tersebut telah
menyadarkan sekaligus memberikan kesempatan bagi kaum dewasa kita akan
pentingnya pendidikan aagama.
3. LBIQ DKI Jakarta memberikan kont,ribusinya dengan memfasilitasi
masyarakat Jabodetabek melalui program pengajaran membaca AI-Qur'annya.
Dengan adanya program tersebut LBIQ telah berhasil membuat sebagian
masyarakat Jabodetabek untuk mengenal dan mempelajari AI-Qur'an, hal ini
70
diperkuat dengan adanya bukti hasil nilai belajar peserta didik program
pengajaran membaca Al-Qur'an telah menunjukan adanya perubahan yang
mereka rasakan dari belum bisa mengenal huruf arab (AI-Qur'an) hingga
akhimya mereka dapat membaca ka limat-kalimat Al-Qur'an dengan baik, di
samping itu merekajuga terbiasa menghafal surat-sural dalam Al-Qur'an..
4. LBIQ merupakan salah satu sarana bagi terlaksananya pendidikan seumur
hidup yang keberadaannya telah dikokohkan oleh pemerintah dalam UU Rl
tentang sistem pendidikan nasional baik pada tahun 1989 yang terdahulu
maupun UU Rl tentang sistem pendidikan nasional no. 20 tahun 2003 belum
lama ini.
B. Saran
1. Saranaprasarana merupakan salah satu komponen pendidikan yang dapat
menunjang proses pembelajaran dengan baik oleh karena itu kebutuhan-
kebutuhan tersebut harus segera dipenuhi. Sangat diharapkan LBIQ dapat
merealisasikan pembangunannya sehingga ruang belajar (kelas) yang saat ini
terlihat kurang memadai bagi terlaksananya suatu pendidikan dapat teratasi
melalui pembangunan tersebut.
2. Besarnya jumlah peserta yang berkeinginan menjadi peserta didik membaca
AI-Qur'an pada setiap dibukanya pendaftar"n menunjukan betapa masih
besarnyajumlah masyarakat kota yang ingin memperoleh pendidikan tersebut.
Oleh karena itu sebaiknya pemda DKI Jakarta beserta masyarakat yang dirasai
71
memiliki andil dalam dunia pendidikan dapat bekeIja sama dengan pemda
pemda dari provinsi lain agar LBIQ ada di setiap provinsi guna memajukan
kualitas ummat islam di bidang baca Al-Qur'an dan sebagai upaya
pemberantasan buta aksara Al-Qur'an.
72
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal, Seluk-beluk Al-Qur 'an, Jakarta: Rieneka Cipta, 1992, Cel. Ke-1
Ahmadi, Abu, H. dan Prasetya, Joko, , Sfrategi Belajar Mengajar, Bandung:Pustaka Setia, 1997
Ancok, Djarnaludin, Dr, dan Suroso, Fuad Nashori, Psikologi Islam,Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1994, Cet. I
Arief, Arrnai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta:Ciputat Perss, 2002
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluiasi Pendidikan, Jakarta: BumiAksara, 1987
Darajat, Zakiah, Dr. , et aJ. . Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam.,Jakarta: Bumi Aksara, 1995,Cet. Ke-l
----------------------, , Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: CiputatPerss, 1996
Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas, 2003, Cel. I
Dokumen LBIQ DKI Jakarta Tentang Pengajaran Membaca AI-Qur'an
Hasan, M. Ali, Drs. Dan Nawawi, Rifat Syauqi, Drs. , Pengantar Ilmu Taftir,Jakarta: Bulan Bintang,1992,Cet. Ke-2
Humarn, As'ad, et aJ. , Pedoman: Pengelolaan, Pembinaan danPengembangan }lJembaca. Menulis dan Memahami Al-Qur'an, Yogyakarta: BalaiLitbang Sistem Pengajaran Baca Tulis AI-Qur'an, 2001, Cet. XII
Hasbullah, Drs. , Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: RajaGrafindo, 1995
Ihsan, Fuad, Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta: Rieneka Cipta, 1997, Cet.Ke-I
Imam Nawawi, Terjemah Riyadhush-Shalihin, (teIj). Tim KMCP, Jakarta:Pustaka Azam, 2003
Nwudin, Ahmad Jarnhuri Jaharis, Kewajiban Ummat Muslim Terhadap al-Qur'an, '
Joesoef, Soelaiman, Prof. Drs. , Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah,Jakarta: Bumi Aksara, 1992, Cet. Ke-l
Narbuko, Cholid dan Ahmadi, Abu, Metodologi Penelitian, Jakarta: BumiAksara, 2003, Cet. Ke-3
73
Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, Buku Panduan LBIQ, Jakarta: 2006
------------------------------------------, Sistem Pendidikan LBIQ. Jakarta: 2004
Qusyairi, Ahmad, Manejemen Pengelolaan TKAITPA, Jakarta: ISm, 1999
Rohani, Ahmad, Drs. Dan Ahmadi, Abu, Drs. , Pengelolaan Pengqjaran,Jakarta: Rieneka Cipta, 1995, Cel. Ke-5
Sadiman, Arief S. , et al. , Seri Pestaka Pendidikan No.6, Media Pendidikan,Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996, Cel. IV
Sismanto, Pendidikan Luar Sekalah dalam Upaya Mencerdaskan Bangsa,Jakarta: Era Swasta, 1984, Cet. I
Suma, Muhammad Amin, Studi Ilmu-ilmu AI-Qur 'an, Jakarta: PustakaFirdaus, 2000,Cel. Ke-I
Suwito, Prof. Dr. , et al. , Sejarah Sosial Pendidikan Islam, Jakarta: PrenadaMedia, 2004, Cel. Ke-l
Tafsir, Ahmad, Dr. , Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: RemajaRosda Karya, 1997
Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Jakarta: BalaiPustaka, 1988, Cet. I
Syamsudin, et al. , Panduan Kurikulum dalam Pengajaraan TKAlTPA,Jakarta: LPPTKA BKPRMI Pusat, 2004
Yunus, Marunud, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Jakarta: Hilda KaryaAgung, 1990, Cel. Ke-20
Zaini, Syahminan, Drs. Dan Kusuma, Ananto, Ir. , Bllkti-bllkti Kebenaran AIQllr 'an, Jakarta: 1993, Cel. Ke-2
Zuhairini, Metodik Khllslls Pendidikan Agama. Surabaya: Usaha Nasional,1983, Cel. ke-8
Program
Tujuan
SILABUS DASAR I
: Pengajaran Membaca AIQur'an
Peserta mengenal huruf-huruf AI-Qur'an dan tanda bacaannya
serta mampu membaca dengan lancar dan benar.
Pokok Babasan
I. Pengenalan hurufdasar dan sambung dengan
tanda baca fatbab, kasrab dan domab (a, i, u).
2. Tanda baca panjang a, 1dan u
3. Tanda baca sukun dan tasydid
4. Tanda baca tanwin
5. Tanda baca panjang yang tidak dibaca pal1jang
6. Tanda baca tanwin yang tidak dibaca tanwin
7. Latihan menulis
8. Latihan membaca
> Bacaan shalat (termasuk AI-Fatihab)
> Surat An-Naas
>- Surat AI-Falaq/
>- Surat AI-Ikhlash
>- Surat AI-Lahab
>- Surat An-Nashr
>- Surat AI-Kafirun
>- Surat AI-Kautsar
9. Hafalan: Bacaan shalat dan surat al-Ikhlash s. d
sUrat AI-Labab
Jam Pelajaran
IOjam
4jam
2jam
2 jam
2 jam
2jam
6jam
IOjam
IOjam
48jam
Daftar Bacaan
>- JuzAmma
>- Berbagai metode pengajaran meembaca AI-Qur;an seperti Baghdiyab,
Iqra' dan materi hafalan susunan As'ad Humam
SILABUS DASAR II
Program : Pengajaran Membaca AI-Qur'an
Tujuan : Peserta mampu membaca AI-Qur'an dengan Iancar dan benar
sesuai kaidah tajwid yang sangat sederhana.
Pokok Bahasan
1. Membedakan hurofyang hamper sama bunyinya
2. Bacaan "AI" (lam ta'rif)
3. Bacaan kata Allah
4. IqIab (nun mati dibaca mim mati)
5. Mim mati dan nun bertasydid
6. Huruf-hurufyang dibaca memantul
7. eara mewaqafkan bacaan
8. eara menyambung (mewashaIkan) bacaan
9. Huruf-hurufpembuka surat
10. Latihan menulis
II. Latihan membaca
» Sura(An-Naas
» Surat AI-Falaq
).> Surat AI-Ikhlash
).> Surat AI-Lahab
» Surat AI-Nashr
).> Surat AI-Kafirun
» .Surat AI-Kautsar
» Surat AI-Ma'un
» Surat AI-Quraisy
» Surat AI-FiI
Jam Pelajaran
6jam
2 jam
2jam
2 jam
2 jam
2jam
6jam
2 jam
2janl
6jam
10 jam
12. Hafalan sural An-Naas s.d AI-Kaulsar 6jam
48jam
Daftar Bacaan
,. JuzAmma
>- Berbagai meloide pengajaran membaca AI-Qur'an seperti Baghdiyab, Iqra (6
jilid)
>- Buku lajwid
Program
Tujuan
SILABUS MENENGAH I
: Pengajaran Membaca AI-Qur'an
: Peserta mampu membaca AI-Qur'an dengan lancar, baik dan benar
dengan standar irama lagu Bayyati serta memiliki pengetahuan
pokok i1mu tajwid
Pokok Bahasan:
I. Pengenalan ilmu tajwid
2. Hukum mempelajari dan membaca AI-Qur'an dengan tajwid
3. Faedah mempelajari tajwid
4. Nun sukun dan tanwin
5. Mimsukun
6. Idghom dan macam-macamnya
7. Mad dan macam-macamnya
8. Bacaan "ra"
9. Waqaf dan washal
10. Latihan menulis/
II. Bacaan dan latihan dengan irama lagu Bayyati
>- Surat AI-Lahab
>- Surat An-Nashr
>- Surat AI-Kafirun
>- Surat AI-Kautsar
>- Surat AI-Mau'un
>- "Surat AI Quraisy
>- Sursat AI-Fil
>- Surat AI-Humazah
>- SuratAI-'Ashr
>- Surat At-Takatsur
Jam Pelajaran
2jam
2jam
2 jam
6 jam
2 jam
4jam
8jam
4jam
4 jam
4 jam
8 jam
12. Hafalan surat An-Naas s.d AI-Fit 6jam
48jam
DaftarBacaan:
);> Juz'Amma
);> Buku-buku ilmu tajwid a. Ismail Tekan, Miftah at-Tajwid oleh: 'Abdul
Hannan Sa'id Jilid I dan II
Program
Tujuan
SILABUS MENENGAH II
: Pengajaran Membaca AI-Qur'an
: Peserta mampu membaca AI-Qur'an dengan lancar, baik dan benar
dengan stamdar irama Bayyati dan Nahawad serta memiliki
pengetahuan ilmu tajwid yang memadai dan mampu menerapkannya.
Pokok Bahasan
I. Makhorijul huruf
2. Shifatul huruf
3. Maratibul qira'ah
4. Cara membaca ta'awudz, basmallah dan awal surat
5. Cara membaca akhir surat
6. Hamzah washal dan qatha'
7. Waqaf, washal dan ibda'
8. Latihan menulis
9. Bacaan dan latihan dengan irama lagu Nahawad
:;.. Surat AI-Quraisy
:r Surat AI Fil
y Surat AI-Humazah
>- Surat Al-'Ashr
:;.. Surat At-Takatsur~ Surat AI-Qari'ahy
>- Surat AI-'Adiyat
>' Surat AI-Zilzalah
:;.. Surat AI-Bayyinah
>- Surat AI-Qadr
>- Surat AI-;Alaq
Jam Pelajaran
6jam
4jam
4jam
2jam
2jam
4 jam
6 jam
4jam
IOjam
10. Hafalan Surat An-Naas s.d At- Takatsur
i
6jam
48 jam
Daftar Bacaan
}- Juz 'Aruma
}- Buku-buku ilmu tajwid, a.I Ismail Tekan, Pedoman Membaca AI-Qur'an oleh
Drs. H. A. Nawawi Ali, Miftah at-Tajwid oleh: 'Abdul Hannan Sa'id jilid I
dan II
SILABUS TARTIL I
Program
Tujuan
: Pengajaran Membaca Al-Qur'an
: Peserta memiliki pengetahuan dan kemampuan membacaAI-Qur'an
secara murottal sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid dengan
standar tartil bayangan Nahawad dan Rost dengan penekanan lagu
Rast.
Jam Pelajaran
2jam
2jam
2 jam
2janl
4 jam
4jam
8 jam
IOjam
Pokok Bahasan
1. Pengertian membaca AI-Qur'an secara tartil dan hukumnya
2. Tasyil, isymam dan raum
3. Saktah haql dan imalah
4. Perbedaan saktah waqafdan qatha'
5. Standar lagu Bayyati
6. Standar lagu Nahawad
7. Standar lagu Rast
8. Bacaan dan latihan dengan irama lagu Bayyati, Nahawad dan Rast
"j;> Sur'lt Al- 'Alaq
"j;> Surat At-Tiin
"j;> Surat.AI-Insyirah
"j;> Surat Adh-Dhuha
"j;> Surat AI-Muthaffifin
"j;> Surat Al-Baqarah
9. Hafalan 8jam
"j;> Surat AI-Qari'ah
"j;> Surat AI-'Adiyat
"j;> Surat AI-Zilzalah
"j;> Surat AI-Bayyinah
"j;> Surat AI-Qadar
48jam
Program
Tujuan
SILABUS TARTIL II
: Pengajaran Membaca AI-Qur'an
: Peserta memiliki pengetahuan dan kemampuan membaca AI
Qur'an secara murottal sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid
dengan standar tartil lagu Bayyati, Nahawad, Rast dan Sikka
dengan nada Nawa dan Jawab.
Pokok Bahasan
I. Standar Bayyati tingkatan nada Nawa dan Jawab
2. Standar Nahawad tingkatan nada Nawa dan Jawab
3. Standar Rast tingkatan nada Nawa dan Jawab
4. Standar Sikka
5. Bacaan dan latihan dengan irama lagu Bayyati, Nahawad, Rast
jam Pelajaran
4 jam
4jam
8jam
8jam
16jam
dan Sikka
>- Surat AI-Ghosyiyah
>- Surat AI-'Ala
>- Surat A-Thoriq/
>- Surat AI-Buruj
>- Surat AI-Baqarah
6. Hafalan 8jam
>- Surat Al-'Alaq
);.- Surat At-Tiin
" Surat Al-Insyirahr
~ -Surat Adh-Dhuha
>- Surat AI-Qadr
48 jam
Daftar Bacaan
);- Al-Quranul karim
);- Buku-buku i1mu tajwid
);- Kaset murottal Syaikh Mahmud Kholil AI-Husairy
);- Kaset murottal Syaikh Ali bin'Abdurrahman AI-Hudzaifi
;;. Kaset murottal Syaikh Abdurrahman As-Sudais
TABELI
Pcdoman Wawancara
Sasaran Indikator Sub Indikator
KASUBAG Sejarah LBIQ - Kapan beridrinya dan
TU - Siapa pula pendirinya
Opini - Urgensi keberadaan LBIQ
- Perkembangan dan hambatan
- Harapan pihak LBlQ ke depan
TABEL2
Pcdoman Wawancara
Sasaran Indikator Sub Indikator
Kasei bid. Sistem - Kriteria penerimaan siswa barn
Pengajaran / pembelajaran - Penggunaan alat evaluasi saat PSB
membaca Al- - tes lisan
Qur'an - tes tulisan
- Fungsi penggunaan alat evaluasi
- placement
..- selektif
- Bentuk Japoran hasiJ bel~ar
- Kurikulum ( silabus )
TABEL3
Pedoman Wawancara
Sasaran Indikator Sub Indikator
Instruktur I Pelaksanaan - Persiapan sebelum mengajar
ustadz KBM - Penggunaan media
- Penggunaan metode
- Penggunaan alat evaluasi dalam KBM
- Fonnatif
- Sumatif
Motifasi - Alasan mengajar
Hambatan - Hambatan dalam mengajar
Harapan - Harapan
TABEL4
Pedoman Wawancara
Sasaran Indikator Sub Indikator
Peserta didik Opini tentang - Urgensi keberadaan LBIQ
pengalaman - Materi yang dipelajari
.-belajar - Cara mereka belajar
- Cara guru mengajar
Harapan - Harapan mereka terhadap LBIQ ke depan
PEDOMANWAWANCARA I
Nama Interviewee : Dra. Hj. Indang Murniningsih
Tugas : Kasubbag TV
Tempat Interview : LBIQ
TanggaI : 13 Februari 2007
Tanya jawab:
1. Bisakah ibn jelaskan kapan tepatnya LBIQ ini berdiri ? dan siapa pula yang
pertama kali memiliki gagasan berdirinya LBIQ tersebnt ?
(jawab): LBIQ berdiri sekitar tabun 1984 berdasarkan keputusan Gubemur DKI
Jakarta No. 2745 tanggaI 3 November 1981 tentang pembentukan panitia
pelaksanaan bidang pembangunan/panitia keIja Lembaga Bahasa dan limn Al
Qur'an, tap! memang gagasan tersebut berasaI dari Pemda setempat. Awalnya
LBIQ ini diperuntukan bagi karyawan Pemda, tetapi karena waktu itu peminatnya
tidak begitu banyak akhimya dibukalab untuk masyarakat umum dan sampai saat
inipun tidak menutup kemungkinan masih ada juga karyawan-karyawan Pemda
yang ikut belajar di sini.
2. Sepengetahnan ibn bagaimana respon masyarakat terhadap keberadaan
LBIQ DKI Jakarta sebagai salah satn lembaga pendidikan Islam non formal?
(jawab): Oh ya, bagus, mereka menilai ini cukup bagus ya, ini bisa kita lihat pada
setiap dibukanya pendaftaran peserta yang mendaftar selalu membludak,
khususnya pada program pengajaran membaca AI-Qur'an, program ini selalu
mengalami peningkatan peserta. Kalau dalam I kelas biasanya untuk mencapai
belajar yang benar-benar efektif itu seharusnyakan jumlab muridnya sekitar 25
orang, tetapi disini kadang-kadang I kelas bisa mencapai 70 orang babkan lebih,
karena keterbatasan tempat , jadi untuk sementara ini apa adanya dulu yang bisa
kami berikan.
3. Bagaimana perkembangan LBIQ selama tiga catnr wnlan terakhir?
Gawab): Perkembangan LBIQ dalam 3 catur wulan terakhir Alhamdulillab cukup
baik, masih stabil baik dalam kegiatan belajar mengajarnya, program-prograrnnya,
ya kalaupun ada itu biasanya masaJah ketergantungan pada kondisi-kondisi alam
yang dapat menurunkan absensi peserta didik saat hari-hari belajar, seperti yang
terjadi sekarang ini musim hujan, nab itu salab satu musibab yang dapat kita
maklumi kalau ternyata jumlab peserta didik yang masuk hanya sedikit biasanya
karena banjir , kadang-kadang terjadi penggabungan kelas,
4. Adakah hambatan - hambatan yang dihadapi LBIQ dalam memajukan
program-programnya khususnya pada program pengajaran membaca AI
Qur'an?
Gawab): Ya, ada hambatan itu ada pada keterbatasan sarana atau fasilitas
ruanngan kelas yang kita miliki saat ini, disetiap catur wulan peserta didik AI
Qur'an selalu mengalami peningkatan, sementara fasilitas yang ada belum bisa
menampung seluruh peserta didik yang mendaftar, kadang-kadang dengan
terpaksa kami masukan mereka pada daftar tunggu. Dan jumJab peserta didik
disetiap kelas perbedaan kapasitasnya eukup jauh, ada yang terlalu banyak ada
yang sedikit.
5. Harapan ibn terhadap LBIQ ke depan seperti apa ?
Oawab): Harapan saya terutama itu tadi masalah penambahan ruang belajar
(kelas), memang ada reneana LBIQ akan diperbesar bangunannya, mudah-
mudahan dengan fasilitas tersebut LBIQ bisa menampung peserta didik lebih
banyak lagi, sehingga tidak ada demo-domoan dari peserta didik karena
menempati kelas yang tidak berAC, lantainya mudah kejeblos ya pokoknya
keadaan-keadaan yang memprihatinkan, karena memang di lantai tiga ada kelas
yang demikian, jadi kelas-kelas yang ada belum dapat digunakan semaksimal
mungkin.
Mudah-mudahan anggaran dananya terus meningkat, sehingga kesejahteraan
para instrukturnya bisa lebih baik, dan kalau memang betul mau dibangun kurang
lebih sekitar/dua tahun waktu pembangunan dan InsyaAllah ditahun ketiganya
LBIQ bisa tampil dengan wajah barunya.
In'terviewer
~~irda Mizella
Interviewee
Dra. Hj. Ind ng M iningsih
PEDOMAN WAWANCARA 2
Nama Interviewee : H. Mursani, S.Ag
Tuigas : Kepala Seksi Pengajaran
Tempat Interview : LBIQ
Tanggal : 13 Februari 2007
Tanya jawab :
1. Kriteria seperti apa yang ditentukan LBIQ dalam penerimaan Peserta Baru
( PSB ) ? Apakah ada pembatasan usia, tingkat pendidikan dan tempat
tinggal?
(jawab): Untuk kriteria kemampuan secara khusus itu tidak ada karena memang
"kita ada untuk mereka" bagi mereka yang belum bisa membaca AI-Qur'an
secara baik maka kita berikan pelayanan bagi mereka yang mau belajar di sini
bahkan ada yang belum bisa dari nol sekalipun. Hanya saja kita memberikan
persyaratan adanya KTP Jabodetabek saja.
2. Dalam PSB apakah LBIQ menggunakan ailit evaluasi ( tes ) ? Jika ya
bentuknya seperti apa dan bagaimana pelaksanaanya ?
(jawab): Ya, kami menggunakan alat evaluasi berupa tes lisan dan tes tulisan. Tes
lisan dilakukan di Aula Serba Guna yang terletak di belakang gedung. Adapun
materinya biasa seputar kemampuan membaca, pengetahuan dan pemahaman
tajwid yang dimilikinya dan makhorijul huruf, mereka dipanggil satu persatu
berdasarkan nomor pandaftarannya. Sedangkan tes tulisan dilakukan di dalam
ruang kelas, dan materinya berupa Pengatahuan tentang tajwid juga.
3. Dapatkah bapak jelaskan fungsi dari pada penggunaan tes tersebut apakah
untuk placement atau untuk selektif?
(jawab): Ya, tes ini digunakan untuk placemen (penempatan) saja artinya semua
peserta yang mendaftar InsyaAllah diterima, hanya saja penempatan kelasnya
disesuaikan dengan kemampuan yang mereka miliki. Tes tersebut juga akan
memudahkan kita untuk menyampaikan materi.
4. Adakah pemberian sertifikat atau ijazah kepada setiap peserta didik yang
dinyatakan berhasil dalam mengikuti pembelajaran membaca Al-Qur'an ?
Dan kapan ia akan mendapatkannya ?
(jawab): Ada, bagi peserta didik yang menjalani masa belajarnya sanlpai dengan
batas waktu yang telah ditentukan baik itu pada kenaikan tingkat ataupun pada
kelulusan kita akan memberinya bukti tanda belajarnya berupa sertifikat. Dan
pemberian sertifikat hanya pada setiap tingkat, misalnya Tingkat Dasar itukan ada
Dasar I dan Dasar II, nah kita akan memberikan sertifikat setelah masa belajar di
Tingkat Dasar II nya, begitu juga untuk Tingkat Menengah dan Tartil.
5. Bagaimana dengan kurikulum membaca AI-Qur'an yang diterapkan LBIQ
dan siapa yang mcmbuatnya ?
(jawab): Kurikulum kita buat sendiri dan ini dibuat oleh para instruktur yang
sudah mengetahui dunia pendidikan, mereka tahu apa-apa yang hams diberikan
dalam waktu belajar 48 jam
Interviuwer
~'"Interviuwee
~H. Mursani, S. Ag
PEDOMANWAWANCARA3
Nama Interviewee : Hilmi Fuad
Tugas : Instruktur TingkatTartil dan Dasar
Tempat Interview : LBIQ
Tanggal : 13 Februari 2007
Tanya jawab :
1. Perencanaan seperti apa yang Bapak persiapkan scbelum mengajar ?
( berkaitan dengan media dan metode )
(jawab): Va, biasanya saya hanya membuat catatan-catatan kecil, misalnya saya
akan lihat dulu pembahasan seperti apa yang akan saya sampaikan hari ini
kemudian mencari metode yang cocok dengan pembahasan tersebut ya pokoknya
disesuaikan/sf\jalah, kalau untuk media itu biasanya kita ada buku panduannya
kemudian Al-Qur'an dan terkadang menggunakan kaset murottal juga, berarti ini
harns ke lab. AI-Qur'an.
2. Dalam kegiatan belajar membaca AI-Qur'an apakah juga terdapat alat
evaluasi ( tes) formatif dan sumatif ? Bagaimana pelaksanaanya ?
(jawab): Kalau saya lebih senang menggunakan tes secara lisan, artinya kan kita
praktek langsung karena dengan Iisan saya rasa akan lebih efektif dan saya
biasanya suka mengadakan tes dadakan dengan cara memanggil mereka satu
persatu itu kalau untuk tes sumatifnya, tapi kalau untuk tes fonnatifnya yuang
dengan eara menunjuk sedapatnya hari itu, beda ya kalau untuk sumatif harus
sesuai waktu yang sudah ditentukan.
3. Pak kalau boleh tahu apa sih alasan Bapak mengajar di LBIQ ?
Uawab): Buat saya mengajar adalah ibadah, kewajiban bagi kita yang
mengetahuinya untuk menyampaikan kepada mereka yang juga punya kewajiban
belajar. Karena belajar membaea AI-Qur' an itu kan wajib ya bagi setiap muslim,
kalaupun memang ada niatan-niatan yang lain eukup hanya Allah saja yang
mengetahui.
4. Adakah hambatan - hambatan yang Bapak rasakan selama mengajar di
LBIQ terutama dalam menyampaikan materi kepada peserta didik yang
memiliki keragaman usia?
Uawab): Untuk saal ini tidak ada ya yang namanya hambatan. Memang kita
memiliki peserta didik dengan ragam usia dari yang remaja sampain yang nenek
nenek dan kakek-kakek, jadi hanya dengan modal sabar kita akan bisa melakukan
semllanya dengan lancer-Ianear saja, artinya kalau kita mengajar kita harus mau
danbisa menyesuaikan diri dengan keadaan mereka, bukannya mereka yang
menyeslIaikan diri dengan kita kalau itu yang terjadi wall! Bisa pacta kabur kali
ya... , jadi kita juga harus mengetahui karakter dari masing-masing mereka.
5. Adakah harapan bapak terhadap keberadaan LBIQ ini?
(jawab): Harapan saya mudah-mudahan LBIQ tetap terus beIjaya, tetap eksis,
peserta didiknya makin banyak dan melangkah ke depan lebih baik lagi
khususnya pada program pengajaran AI-Qur'an ini karena memilki peserta didik
yang luar biasajumlahnya.
Interviewer
~~llIpirda Mlze a
Interviewee
Hilmi Fuad
PEDOMAN WAWANCARA 4
Nama Interviewee : H. Arwani Marhurn, S. Ag
Tugas : Instruktur Tingkat Dasar
Tempat Interview : LBIQ
Tanggal
Tanya jawab :
: 13 Februari 2007
1. Pereneanaan seperti apa yang Bapak persiapkan sebelum mengajar ?
.( berkaitan dengan media dan metode )
(jawab): Ya saya biasanya melakukan persiapan dengan melihat materi apa yang
besok akan dipelajari, kemudian saya pilih metode yang sesuai dengan
pemballasannya. Terkadang saya menyampaikan materi dengan serius dan pada
kesempatmtlain saya menyampaikan materi dengan diseJingi canda lawa, sebab
kalau terus-menerus dalam kedaan serius maka tidak akan terciplu suasana yang
nyaman, yang damai ya , yang kondusif lal1. Dan memang sudah seharusnya kita
sebagai instruktur harns memperkaya diri dengan berbagai melode. Kalau ada
buku maka saya beri mereka kesempatan untuk membacanya kira-kim 10 menil
dan saya juga ikut membaca.
2. Dalam kegiatan belajar membaea AI-Qur'an apakah juga tcrdapat alat
cvaluasi ( tes) formatif dan sumatif '! Bagaimana pclaksanaanya ?
(jawab): Ya kalau untuk evaluasi itu biasanya berupa tes, untuk formatif saya
memberikan ulangan harian, pertanyaan-pertanyaan di kelas atau tugas-tugas (PR)
untuk di latihan di rumah, sebab kalau ngga begitu biasanya ibu-ibu suka ')iro"
abis ngaji ditaro ha... ha iya kan?
3. Pak kalau boleh tahu apa sih alasan Bapak mengajar di LBIQ ?
(jawab): Saya mempunyai latar belakang keluarga yang juga berkecipung di
bidang seni baca AI-Qur'an jadi untuk ilmu membaca AI-Qur'an InsyaAllah
cukup lumayan untuk bisa kita sarnpaikan kepada mereka yang mempunyai
kemauan belajar AI-Qur'an.
Melihat peserta didik yang ragarn usia khususnya nenek-nenek dan kakek-kakek
mereka punya semangat yang begitu besar dan saya termotivasi untuk semangat
juga membimbing mereka, sementara usia saya lebih muda dibanding mereka
oleh karena itu saya ajak mereka untuk terus tetap punya semangat muda dalarn
mempelajarinya!!! sehingga mereka lupa!!! pada usia mereka sendiri yang SUdall
tua! Disinilah pentingnya meneiptakan suasana belajar yang serius tapi santai dan
mengena buat mereka, kita ikuti apa mau mereka.
4. Adakah hambatan - hambatan yang Bapak rasakan selama mengajar di
LBIQ terutama dalam menyampaikan materi kepada peserta didik yang
memiliki keragaman usia?
(jawab): Harnbatan biasanya memang selalu ada, tetapi bagaimana kita
menyikapinya itu yang lebih penting, misalnya ada saja terdengar celetak-celetuk
peserta didik yang usianya sudah pada tua, "kok saya diajar sarna ustadz yang
masih muda", ada juga celetak-celetuk yang kurang mengenakan tapi kita sikapi
kita beri mereka jawaban-jawaban yang mengingatkan mereka dengan teguran
yang baik "ingat kita sedang belajar Al-Qur'an dan ini merupakan kitab Allah,
jadi yang tadinya sentiment kembali akrab semula.
Ada juga hambatan yang munculnya dari dalam diri saya sendiri, misalnya bila
saya mengalami titik kejenuhan dalam mengajar maka jangankan untuk
mendesain belajar yang baik untuk menciptakan suasana belajar yang baik pun
sulit.
5. Adakah harapan bapak terhadap keberadaan LBIQ ini?
Gawab): ya ada, mudah-mudahan LBIQ tetap eksis, selalu mengalami
perkembangan yang baik. Mudah-mudahan dengan semakin membaiknya LBIQ
maka mudah-mudahan pihak LBIQ juga semakin memberi perhatian yang khusus
pada para instruktur dalam menjamin kesejahteraannya, bukan berarti kami (para
Instruktur)miskin ha...ha...ya kalau bisa, LBIQ memberikan apresiasi berupa
jaminan menjadi PNS bagi instruktur yang sudah mengabdi selama 10 tahun
supaya tambah semangat dan lebih serius lagi ngajamya, ha...haa Amin.
Interviewer
~u,Interviewee
0~H. Arwani Marhum, S.Ag
PEDOMAN WAWANCARA 5
Nama Interviewee : IbuHelly Kadarningsih
Tingkat/Kelas : Dasar 1. C
Tempat Interview : LBIQ
Tanggal : 13 Februari 2007
Tanya jawab :
1. Bagaimana respon Anda terhadap keberadaan LBIQ DKI Jakarta sebagai
Iembaga pendidikan Islam nonformal ini ?
(jawab): Bagus ya, sangat bagus! Kebetulan sekali saya jauh-jauh dari Bekasi
ingin bisa baca Al-Qur'an dengan baik, sesuai ilmu tajwidny,a ya pokoknya
lancarlah, nah di LBIQ inilah saya baru tahu. Kalau belajar dekat rumah juga ada,
tapi mereka langsung ngaji Qur'an gitu, kan saya belum bisa mengikutinya, ga
ngerti! jadi hams dari awal.
2. Apa saja yang dapat anda pelajari di LBIQ tersebut ?
(jawab): Kalau untuk saya karena di Tingkat Dasar ya belajar huruf-huruf
hijaiyah sebanyak empat di baca di hafaJ ditulis nanti empat lagi pokoknya begitu
deh.
3. Bagaimana cara anda bclajar ?
(jawab): Saya mengulang kembali apa yang dipelajari di sini, kan kita juga selalu
di kasih tugas-Otugas (PR) untuk di rumah, jadi kalau banyak latihan InsyaAllah
akan cepat bisa.
4. Bagaimana cara instruktur / ustadz dalam mengajar ?
(jawab): Bagus ya, saya senang dengan carn mengajarnya, mereka tahu apa yang
kita mau jadi ngga malu-malu bagi yang belum bisa dari nol, walaupun di Tingkat
Dasar tidak semuanya dari no!.
5 Apa harapan anda ke depan terhadap LBIQ ?
(jawab): Harapan saya yang pertama mudah-mudahan saya bisa memebaca AI-
Qur'an dengan baik sctclah belajar di sisi, dan untuk LBIQ mudah-mudahan terus
ada, apalagi kalau ada di Bekasi ha... ha... wah senang sekali saya! Ngga jauh-
jauh naik-turun mobil, tapi walaupun jauh saya senang belajar di sini ada ternan
yang senasib usianya, kemampuannya ya pokoknya tenang.
Interviewer
~FirdaMizella
Interviewee
IbuHelly
PEDOMAN WAWANCARA 6
Nama Interviewee : Hammi Dalilah
TingkatIKelas : Menengah II
Tempat Interview : LBIQ
Tanggal : 13 Februari 2007
Tanya jawab :
I. Bagaimana respon Anda terhadap keberadaan LBIQ DKI Jakarta sebagai
lembaga pendidikan Islam nonformal ini ?
(jawab): Yaa bagus aja! Senang gitu ada lembaga pendidikan yang gratis seperti
In\.
2. Apa saja yang dapat anda pelajari di LBIQ tersebut ?
(jawab): Di sini saya belajar tentang makhorijul huruf, terus tentang ilmu
Qiro'atnya karena kita kan bukan dari dasar.
3. Bagaimana cara anda belajar ?
(jawab): Apa yang telah dipelajari di sini saya ulang lagi di rumah, juga ada
kaset-kaset murottal yang bisa kita beli dan dipelajari kembali.
4. Bagaimana cara instruktur I ustadz dalam mengajar ?
(jawab): Sagus ya, pertama kita mendengarkan ustadz membaca, kemudian kita
ditunjuk untuk mengulanginya kalau ada yang salah ya langsung dibenarkan,
kemudian kita mengulanginya lagi. Mereka dalam menyan1paikan materi juga ada
selingan humornya katanya biar ngga terkesan kaku dalam belajar, dan materinya
juga sesuai sama kemampuan kita.
6 Apa harapan anda ke depan terhadap LBIQ ?
Gawab): Harapan saya ya LBIQ harns tetap ada dan lebih baik lagi.
Interviewer
~Flrda Mizella
Interviewee
4Hammi Dalilah
Jakarta, 1 Februari 2006NomorLampiranPerihal
IstimewaI (Saru) berkasPengajuan Proposal Skripsi
Kepada Ylh.Ketua Jurusan PENDIDIKAN AGAMA ISLAMrAKULTAS lLMlJ TARf3IYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEUERI SYARIF HIDA YATULLAHdi.-Tempal
Assalamu 'alaikum WI". WbSalam sejahtera kami sampaikan semoga Bapak senantiasaherada dalam lindungan Allah swt, dan selalu sukses dalammenjalankan aktifitas sehari-hari. AminSelanjutnya saya yang bertanda tangan dibawah ini:Nama Firda MizellaNIM 102011023596Semester VIII'Juarusan Pendidikan Agama IslamFakultas I1mu Tarbiyah dan KeguruanBcrniaksud mengajukan judul skripsi dengan judul"KONTRIBUSI LBIQ DALAM PENGAJARAN AL-QUR'AN.BA Gi MASYARAKA T JAKARTA". Sebagai bahan pertimbanganbapak, berikut saya lampirkan proposal skripsi (termasuk Out Linedan daftar pustaka).
Demikian surat pengajuan judul skripsi, semoga Bapakberkenan menerima judul skripsi ini. Atas perhatian dan bantuanBapak, saya menggucapkan terima kasih.Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Mengetahui:Dosen Penasehat Akademik
,
Pemohon./ '
/ '/ "
'}". j.r~tfJ1til.>Firda Mizella102011023596
c\...)
Ora. Hi. £10 AI-Bug isNIP: 150258587
Sen~;'r Proposal Skripsi
\fI;\c)~,02--Dra:Blll aidatul Munawaroh M.Ag
INIp : 150228871
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYAlliF I-IIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
liM 95. CipUI:l1 15412. Indonesia.ea
mor : ET/TL.02.1/ V /2006np. : Ahslraksi/OulfineI! : BlI\IBINGAN SKRIPSI
.'
Telp. : (62.21) 7443328. 7401925, Fax. (62~21) 7443328
Email: [email protected] -Jakm1a, 8 Mei 2006
Kepada Yth.I. Prof.Dr.H. Rif'at Syauqi Nawawi, MA2. Drs. A. Syafi'I, M.AgDosen Pembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KegllruanUIN SyarifHidayatullah Jakarta
;!ssa!alllll 'a!aiklll1l WI'. who
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara unluk menjadi Pembimbing IIll(materi/teknis) penlliisan skripsi mah3siswa:
NaI113
NIM
Jurusan
: Firda MizeIJa
: 1020! J023596
: Pendidikan Agama Islam
Semester
Jlldul skripsiy
: VIII (Delapan )
: "Kontribusi LBIQ dalam Pengajaran A!-Qur'an Bagi MasyarakatJakarta ".
Judu! tersebllt te!ah disettuui o!eh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 27 April2006 dengan abstraksi/out!ine sebagaimana terlampir.
I3imbingan skripsi ini diharapkan selesai da!am waktu 6 (enam) bulan, yaknisampai dengan tanggal 27 Oktober 2006.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wlissalalllu 'lilaikulII WI'. wb.
lbusan:Dekan FITKKetwl _fllrw:::~m \/he:
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
nor 95. Cipulut 15412. Indonesia
Tclp. t62.21) 7443328, 7401925. Fox t62·21) 744J)~t{
Email ',[email protected]
NomorLamp.H a I
: ETrfL.02.21 XI/2006: OIiI/ineIPropo.\'(f/: Pcrlllohonan Izin Pcnclitian
Kcpada Ylh.Kcpala .di-Tempal
Assa/amll 'alaikllm lI'I". wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Jakarta. 20 Nopember 2006
Nama
NltvI
Jurusan
Semester
Fidra tvIizella
1020 I 1023596
Pendidikan Agama Islam
IX ( sembi Ian )
Judul skripsi : "'Kedlld!lkan don konlribllsi LBIQ da/am peng{!iaran membucaAl- ijllran bagi ma.lyarakal DKI Jakurla"'.
adalah benar mahasiswa Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusull skripsi, dan akan mengadakan pene! itian di instansi/sekolahyang Saudara pimpin.
Untuk itu kami mahan Saudara c1apat mengizinkan mahasiswa tersebu\melaksallakan pene lilian dimaksud.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassa/ulIIll 'a/aiklllll 'I'r. wb.
Tembusan:I. Dekan FITK2. Ketua JUfusan ybs.3. f\,1ahasiswa yang bersangkutan.
~WAYA~~A-.'.. ,.,....,~ tl ,,::>" -
~
uJ. ~;4J1 ~Jd.U~~PE;\IERINTAH PROVINt~AERAHKHUSUS IBUKOTA JAKARTA
LE,mAGA HAIL\SA UAJ.V 1l..,lnJ AL-Q,lJR'l\iV.n. K. H. \las i\htnSj'ur 1.11. :\\\l:lluddin II Tamlh Ahang .Jak<lrla Pusat Tclp. 3106549 Fax. 3920352
SURAT KETERANGANNo. : I,U/LBIQ-DKI/lV/2007
Kepala Lembaga Bahasa dan i1mu AI Our'an (LBIO) Provinsi<I Jakarta menerangkan bahwa,
NamaNIMFakultas/Jurusan
SemesterAlamat
Fidra Mizella102011023596Agama Islam / Pendidikan Agama IslamUniversitas Islam Negeri SyarifHidayatullah JakartaIX (sembilan)Ir. H. Juanda No. 95.Ciputat - Tangerang.
'nar-benar telah melaksanakan penelitian di LBIO Provinsi DKIkarta sejak tanggal 5 Februari s.d. 30 Maret 2007 dalam rangka,nyusunan skripsi dengan judul :
KEDUDUKAN DAN KONTRIBUSI LBIO DALAM PENGAJARANMEMBACA AL OUR'AN BAGI MASYARAKAT JABODETABEK.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakanbagaimana mestinya.
Jakarta,30April 2007
KEPALA LEMBAGA BAHASA DAN ILMU AL OUR'ANPROVINSI DAER KHUSUS IBUKOTA JAKARTA f-
~~OP\NSI 01(1
." -$' ...~ ~,,"1'~';z-,..",y! \ ,YC--\-tt\-=----"", , \