Liver Abses DD, Tatalaksana, Edukasi
-
Upload
auladi-lubis- -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
description
Transcript of Liver Abses DD, Tatalaksana, Edukasi
Diagnosa banding
Abses hati amuba
Kista hepar
Keganasan pada hati
Sumber ipd 1992
Kolik bilier
Kolesistitis
Kolangitis
At glance hal
59, 121
Gleadle J.2007.At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik.Jakarta : Erlangga p: 59
Pierce dan Neil. 2007. At a Glance Ilmu Bedah. Ed : 3. Jakarta : Penerbit Erlangga p: 121
KRITERIA MERUJUK
Liver abses amoeba
Tingkat kemampuan IIIA pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia, yaitu: Lulusan
dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan
yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi
penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali
dari rujukan.
Sumber
Sukarya, wawang setiawan. Standar kompetensi dokter indonesia. Jakarta pusat: konsil
kedokteran indonesia.2012
Tatalaksana
Medikamentosa
Antibioticsebelum ada hasil kultur ,kita dapat memberikan antibiotic dengan spectrum luas, meliputi bakteri gram
negative , gram positif dan anaerob. Terapi awal dengan amoxicillin, aminoglicosida dan metronidazole atau sepalosporin generasi ketiga.
Sumber apiindia
ampisilin dan aminoglikosida bila sumber infeksi di salluran empedusefalosporin generasi ketiga bila sumber infeksi dari ususmetronidazole diberikan untuk mencegah kuman anaerob
Bila sudah ada hasil kultur, maka sesuaikan dengan kuman yang spesifik
AB IV diberikan setidaknya selama 2 minggu dan dilanjutkan AB oral sampai 6 minggu, bila kuman nya adalah streptococcus maka AB oral dosis tinggi diberikan sampai 6 minggu
Sumber management of liver abses
Non medikamentosa
Drainase non percutaneous
Drainase dengan pembedahan
Sumber buku ipd hal 1998
EDUKASI DAN PENCEGAHAN
Infeksi amuba disebarkan melalui konsumsi makanan atau air yang tercemar dengan kista. Karena pembawa asimptomatik dapat mengeluarkan hingga 15 juta kista per hari, pencegahan infeksi membutuhkan sanitasi yang memadai dan pemberantas pembawa kista. Pada daerah beresiko tinggi, infeksi dapat diminimalkan dengan menghindari konsumsi buah dan sayuran yang tidak dikupas dan penggunaan air kemasan. Karena kista tahan trehadap klor, desinfeksi oleh iodine dianjurkan. Sampai saat ini tidak ada profilaksis yang efektif.
Pencegahan terbaik adalahdengan mengetahui sedini mungkin sumber- sumber infeksi yang dapat menyebabkan abses liver piogenik , diikuti dengan penanganan yang tepat.
Buku ipd hal 1999 , 1994