Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103...

131
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103...

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

103

Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018 https://news.Detik.com/berita/4018307/korban-tewas-bom-Gereja-di-Surabaya-jadi-11-orang Korban Tewas Bom Gereja di Surabaya Jadi 11 Orang Hilda Meilisa Rinanda - detikNews Surabaya - Jumlah korban tewas dari ledakan bom di 3 Gereja di Surabaya, Jawa Timur, bertambah. Saat ini--untuk sementara--jumlah korban yaitu 11 orang. "Update hari ini tambah 1 yang meninggal dunia di Ngagel, jadi totalnya ada 11," ujar Kabid Humas Polda Jawa Timur Frans Barung Mangera saat konferensi pers di Polda Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). Barung mengaku belum bisa menyampaikan informasi tentang identifikasi korban. Saat ini, menurut Barung, proses identifikasi masih dilakukan. Sementara untuk korban yang luka-luka, Barung mengatakan ada 41 korban. "Iya ada 41 korban," ujarnya. Sementara itu, Barung mengatakan kepolisian terus melakukan penjagaan. Penjagaan ini dilakukan di beberapa lokasi yang tingkat keramaiannya tinggi. "Penjagaan ketat terus kita lakukan di beberapa titik keramaian di Surabaya," kata Barung. Sebelumnya rentetan bom terjadi di 3 lokasi yaitu di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela yang beralamat di Jalan Ngagel Madya Utara, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jemaat Sawahan di Jalan Arjuno, dan Gereja Kristen Indonesia Diponegoro 146 di Jalan Raya Diponegoro. (dhn/dhn)

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

104

No. 2 tanggal 13/5/2018 https://news.Detik.com/berita/d-4018178/imbas-bom-Gereja-di-Surabaya-polisi-jakarta-siaga-1 Imbas Bom Gereja di Surabaya, Polisi Jakarta Siaga 1 Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis menerbitkan telegram rahasia berkaitan ledakan bom Gereja di Surabaya, Jatim. Polda Metro menyatakan bahwa Jakarta masuk kategori siaga satu. Penetapan status ini dikarenakan bom yang meledak di 3 Gereja di Surabaya. Penetapan Jakarta siaga satu ini sampai ada ketentuan lebih lanjut. Baca juga: Yang Diketahui dari Ledakan 3 Bom Gereja di Surabaya Hingga Kini "Sehubungan dengan referensi tersebut di atas maka guna menciptakan sitkamtibmas yang aman kondusif dan terkendali terkait ledakan bom tiga lokasi Gereja di Surabaya maka diperintahkan, 13 Mei 2018 pukul 8.00 status kesiapsiagaan seluruh jajaran Polda Metro Jaya dinyatakan dalam status Siaga I (Satu)," tulisnya. Idham membenarkan mengeluarkan telegram tersebut. "Iya benar," ujar Idham saat dimintai konfirmasi, Minggu (13/5/2018). Sebelumnya, Bom meledak di 3 Gereja di Surabaya di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya atau GPPS Jemaat Sawahan dan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro 146. Hingga pukul 11.15 WIB, polisi menyatakan ada 9 korban tewas. Sebanyak 40 orang korban luka saat ini dirawat di RS, 2 di antaranya adalah polisi. Polisi masih melakukan identifikasi korban ledakan. Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan ke Surabaya untuk menggelar rilis terkait peristiwa ini. "Kepala Polisi Republik Indonesia akan rilis di Mapolda," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya, Jatim.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

105

No. 3 Tanggal 13/5/2018 https://news.Detik.com/berita/4018291/bocah-11-tahun-meninggal-akibat-bom-Gereja-di-Surabaya Bocah 11 Tahun Meninggal Akibat Bom Gereja di Surabaya Deni Prastyo Utomo - detikNews Surabaya - Salah satu korban meninggal teror bom di Surabaya merupakan seorang anak. Korban meninggal saat dirawat di rumah sakit. Anak itu bernama Vincensius Evan, warga Jalan Barata Jaya. Bocah 11 tahun itu turut menjadi korban ledakan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB). Evan meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Bedah Surabaya. "Satu meninggal dunia atas nama Vincensius Evan, umur 11 tahun," ujar Direktur RS Bedah Surabaya Priyanto Suwasono kepada wartawan, Minggu (13/5/2018). Priyanto mengatakan begitu datang, Evan langsung mendapat penanganan. Namun saat dalam penanganan, nyawa siswa yang baru saja selesai mengikuti ujian SD itu tak tertolong. Priyanto menyebut Evan mengalami luka karena sepihan logam dan perdarahan dari dalam serta benturan. "Jenazah Evan kini sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diidentifikasi," kata Priyanto. Priyanto menambahkan adik Evan yang berumur 8 tahun juga turut menjadi korban bom. Adik Evan bernama Nathanael yang duduk di kelas 2 itu kini sedang dirawat intensif di ICU RS Bedah Surabaya. Selain dua korban tersebut, Priyanto mengatakan bahwa RS Bedah Surabaya menerima 16 korban bom Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB). Setelah dirawat dan distabilkan, sejumlah pasien dirujuk ke beberapa rumah sakit. Pasien yang dirujuk adalah Junaedi ke RS Bhayangkara Polda Jatim, Ari Setiawan dan Mulyono ke RSAL dr Ramelan, Sutanto dan Evelyn ke RS Siloam. Sementara sisa pasien lain masih terus mendapat perawatan. "Empat pasien akan dioperasi," tandas Priyanto.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

106

No. 4 13/5/2018 https://news.Detik.com/berita/4018010/bom-meledak-di-3-Gereja-di-Surabaya Bom Meledak di 3 Gereja di Surabaya Budi Hartadi - detikNews Surabaya - Ledakan bom terjadi di 3 Gereja di Surabaya. Akibat ledakan ini, 2 orang meninggal dunia dan 13 orang mengalami luka. Lokasi pertama di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, kedua Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro 146 dan ketiga Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna. Dari informasi yang dihimpun, Minggu (13/5/2018), ledakan yang terjadi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) berasal dari bom mobil. Akibat ledakan di GPPS, dilaporkan 5 mobil dan 30 motor terbakar. 2 Mobil pemadam kebakaran dikerahkan di lokasi. Saaar ini lokasi sudah disterikan oleh petugas kepolisian. (asp/asp)

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

107

No.5 Minggu 13 Mei 2018, 13:51 WIB https://news.Detik.com/jawatimur/4018275/korban-tewas-bom-Gereja-di-Surabaya-jadi-10-orang Korban Tewas Bom Gereja di Surabaya Jadi 10 Orang Hilda Meilisa Rinanda - detikNews Surabaya - Korban luka bom Gereja di Surabaya menjadi 41 orang. Sedangkan korban tewas menjadi 10 orang. "Korban tewas menjadi 10 orang. Sedangkan korban luka menjadi 41 orang," kata Kadiv Humas Kombes Pol Frans Barung Mangera kepada wartawan saat di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Minggu (13/5/2018). Baca juga: Ini Waktu Tiga Ledakan Bom di Surabaya Dia merinci korban tewas berada di tiga rumah sakit. Yakni 1 orang meninggal di RSU dr Soetomo, 1 orang meninggal di RS Bedah Surabaya dam 8 orang meninggal di lokasi Gereja.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

108

No. 6 Tanggal 13/5/ 2018 https://news.Detik.com/berita/d-4017981/bom-di-Gereja-Surabaya-saksi-ada-getaran-seperti-gempa Bom di Gereja Surabaya, Saksi: Ada Getaran Seperti Gempa Noval Dhwinuari Antony - detikNews Surabaya - Seorang saksi mata ledakan bom di Gereja Santa Maria, Surabaya, menuturkan bom terjadi sekitar pukul 07.00 WIB pagi ini. Terjadi getaran yang dirasakan seperti gempa bumi. "Saya posisi di rumah sekitar jam 7 (pukul 07.00 WIB), tiba-tiba ada ledakan, ada getaran kayak gempa," ujar salah seorang saksi mata Yudhi Kurnia kepada detikcom, Minggu (13/5/2018). Yudhi mengatakan jarak rumahnya dengan lokasi Gereja hanya sekitar 1 meter. "Saya langsung keluar, awalnya saya kira ada gempa, saya keluar bau kimia, bau serbuk," katanya. Yudhi pun langsung berlari ke lokasi kejadian. Dia langsung mengontak warga lainnya. "Tadi saya lihat ada beberapa korban dievakuai pakai pikap," tuturnya. "Sekarang sudah beberapa dipasang garis polisi, sudah diamankan, warga diminta menjauh," ucapnya.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

109

No.7 Tanggal 13/5/2018 https://news.Detik.com/berita/4018274/kapolri-tinjau-lokasi-bom-Gereja-di-Surabaya Kapolri Tinjau Lokasi Bom Gereja di Surabaya Deni P Utomo - detikNews Surabaya - Kapolri Jenderal Tito Karnavian meninjau lokasi bom di Gereja GPPS di Jalan Arjuna, Surabaya. Tito juga menyisir 2 lokasi lain. Rombongan datang ke lokasi pada Minggu (13/5/2018) sekitar pukul 13.30 WIB. Ia langsung turun dan melihat lokasi bom di halaman Gereja. Sekitar 10 menit, Tito lansung bergerak menuju lokasi lain di Gereja Santa Maria. Saat ini lokasi masih steril. Sekitar 100 meter dari lokasi diberi police line. Arus lalu lintas dialihkan. Warga masih tampak terlihat lokasi. (asp/asp)

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

110

No.8 Tanggal 13/5/2018 https://news.Detik.com/berita/4018581/keluarga-pengebom-Gereja-Surabaya-baru-pulang-dari-suriah Keluarga Pengebom Gereja Surabaya Baru Pulang dari Suriah Hilda - detikNews Surabaya - Satu keluarga mengebom tiga Gereja di Surabaya, Jawa Timur. Mereka baru saja pulang dari Suriah, belajar strategi teror. Masih ada 500-an orang lagi yang masih berkeliaran. "Yang kembali dari Suriah 500,termasuk di antaranya keluarga ini," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap hasil investigasi tim Polri, dalam konferensi pers mendampingi Presiden Jokowi di RS Bhayangkara Surabaya, Minggu (13/5/2018). Mereka ke Suriah bergabung dengan ISIS dan kembali ke Indonesia. Mereka di ISIS belajar strategi teror, kemiliteran dan membuat bom. Ketika kembali ke Indonesia, UU Teroris Indonesia tidak bisa menghukum tindakan tersebut.

"Revisi UU jangan terlalu lama, sudah 1 tahun. Kita tahu sel-sel mereka tapi kita tidak bisa. UU 15/2003. Kita akan bisa bertindak kalau mereka melakukan aksi," ujar Tito.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

111

No. 9 Tanggal 13/5/2018 https://news.Detik.com/berita/4018096/2-polisi-jadi-korban-teror-bom-Gereja-di-Surabaya 2 Polisi Jadi Korban Teror Bom Gereja di Surabaya Deni Prasetyo Utomo - detikNews Surabaya - Dua petugas kepolisian menjadi korban luka serangan bom Gereja di Surabaya. Mereka kini dirawat di rumah sakit. "Ada dua petugas," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera. Hal itu disampaikan Frans kepada wartawan di depan kompleks Gereja Santa Maria, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). Frans menyatakan pernyataanya ini bersifat sementara. Dua petugas polisi tersebut dilarikan ke RS Dr Soetomo, Surabaya. Frans menyatakan data sementara yang didapatkan kepolisian ada 35 orang menjadi korban luka. Baca juga: Korban Luka Bom Gereja di Surabaya Dirujuk ke RS Dr Soetomo Salah satu di antara tiga serangan itu dilakukan ibu dan anak. Kedua pelaku meledakkan dirinya di depan halaman GKI Surabaya. "Saya sempat melihat 2 orang anak dan ibunya datang membawa 2 tas," kata satpam, Antonius kepada wartawan di lokasi, Minggu (13/4/2018). Awalnya, petugas menghadang ibu tersebut di depan pagar halaman Gereja sekitar pukul 07.45 WIB. Namun ibu itu tetap mencoba masuk. Tiba-tiba saja ibu itu memeluk petugas. "Tiba-tiba meledak," kata Antonius.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

112

No. 10 Tanggal 13/5/2018 https://news.Detik.com/berita-jawa-timur/d-4017965/ada-bom-bunuh-diri-di-depan-Gereja-santa-maria-Surabaya Ada Bom Bunuh Diri di Depan Gereja Santa Maria Surabaya Deni Prastyo Utomo - detikNews Surabaya - Sebuah bom bunuh diri meledak di depan Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, Surabaya. Belum diketahui berapa orang yang menjadi korban. Dari pantauan detikcom, terlihat satu mayat tergeletak di depan pagar Gereja. Kondisi mayat tertelungkup. Terdapat potongan tubuh berceceran di lokasi kejadian. Dan sebuah sepeda motor. "Kejadian sekitar pukul 07.07 WIB," kata Dwija, seorang petugas Dishub Surabaya yang ada di lokasi, Minggu (13/5/2018). Sementara itu polisi sudah di lokasi dan kawasan perempatan Ngagel Madya sudah dipasang police line. (fat/fat)

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

113

No. 11 Tanggal 13/5/2018 https://news.Detik.com/berita/d-4018471/jokowi-teror-bom-Surabaya-biadab-pelaku-gunakan-2-anak Jokowi: Teror Bom Surabaya Biadab, Pelaku Gunakan 2 Anak Andhika Prasetia - detikNews Surabaya - Presiden Joko Widodo mengutuk keras aksi terorisme terhadap 3 Gereja di Surabaya. Jokowi menyoroti aksi pengebom yang melibatkan dua anak. "Hari ini telah terjadi aksi teror di tiga lokasi di Surabaya. Tindakan terorisme kali ini sungguh biadab dan di luar batas kemanusiaan yang menimbulkan korban anggota masyarakat, anggota kepolisian, dan anak-anak yang tidak berdosa," ujar Jokowi dalam jumpa pers di RS Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). Baca juga: Jokowi: Aksi Teroris di Surabaya Biadab! "Termasuk pelaku yang menggunakan dua anak berumur kurang lebih 10 tahun yang digunakan juga untuk pelaku bom bunuh diri," imbuh Jokowi. Jokowi telah mengecek langsung lokasi bom di Gereja-Gereja Surabaya. Jokowi juga mengunjungi pasien di RS Bhayangkara. Baca juga: Prabowo Kutuk Keras Teror Bom Gereja di Surabaya Sebelumnya, ledakan bom pagi tadi terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jl Ngagel Madya Utara, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Surabaya di Jl Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Jl Arjuna. Sejauh ini, ada 11 korban tewas dan 41 orang luka-luka akibat kejadian itu. Proses identifikasi jenazah masih dilakukan.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 13: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

114

No. 12 Tanggal 13/5/2018 https://news.Detik.com/berita/d-4018048/jumlah-korban-tewas-bom-Gereja-Surabaya-bertambah-6-tewas Jumlah Korban Tewas Bom Gereja Surabaya Bertambah, 6 Tewas Deni Prasetyo Utomo - detikNews Surabaya - Jumlah korban tewas akibat serangan di tiga Gereja di Surabaya terus bertambah. Per pukul 10.11, jumlah korban tewas menjadi enam orang. "Jumlah korban meninggal dunia enam orang," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera. Hal itu disampaikan Frans di depan Gereja Santa Maria, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). Frans menyatakan pernyataanya ini bersifat sementara. Lokasi pertama di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, kedua Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro 146 dan ketiga Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna. Dari informasi yang dihimpun, Minggu (13/5/2018), ledakan yang terjadi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) berasal dari bom mobil.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 14: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

115

No. 13 Tanggal 13/5/2018 https://news.Detik.com/berita/4018612/korban-tewas-bom-Gereja-Surabaya-jadi-13-orang Korban Tewas Bom Gereja Surabaya Jadi 13 Orang Audrey Santoso - detikNews Jakarta - Jumlah korban tewas akibat bom di Gereja Surabaya, Jawa Timur, bertambah menjadi 13 orang. Sedangkan korban luka jumlahnya puluhan orang. "Jumlah korban tewas terakhir 13 orang," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal, Minggu (13/5/2018). Belum ada data rinci mengenai identitas korban tewas termasuk korban luka akibat bom yang meledak di 3 Gereja di Surabaya. Bom pada pagi tadi meledak di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya atau GPPS Jemaat Sawahan dan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro 146. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap identitas pelaku bom Gereja di Surabaya. Para pelaku satu keluarga. "Jadi pelaku diduga 1 keluarga," ujar Tito dalam jumpa pers di RS Bhayangkara, Surabaya Pelaku penyerang di GPPS Arjuna diduga kuat adalah sosok ayah dalam keluarga ini. Sebelum menyerang, sosok berinisial D ini menurunkan istri yang berinisial PK dan anaknya di dekat Gereja GKI Diponegoro. "Sebelumnya dia drop istri dan dua anak perempuan," tutur Tito. D kemudian menyerang Gereja GPPS Arjuna. Di waktu berdekatan si istri dan dua anak perempuannya juga menyerang DGKI Diponegoro. Masih dalam waktu yang juga berdekatan, terjadi serangan teror ke Gereja Santa Maria Tak Bercela. Pelaku serangan di Gereja terakhir ini adalah dua anak laki-laki dari pasangan D dan PK. "Untuk Gereja Santa Maria diserang oleh dua sosok yang diduga merupakan anak laki-laki dari D dan PK," kata Tito. Presiden Joko Widodo menyebut teror bom di 3 Gereja di Surabaya sebagai aksi biadab. Jokowi menegaskan negara tidak akan tinggal diam untuk mengusut jaringan pelaku teroris. "Tindakan terorisme kali ini sungguh biadab dan di luar batas kemanusiaan," kata Jokowi. Jokowi sudah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku. Jokowi memerintahkan Polri membongkar jaringan teroris sampai akar- akarnya. "Seluruh aparat tak akan membiarkan tindakan pengecut semacam ini dan mengajak semua anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisme, memerangi radikalisme yang bertentangan dengan nilai nilai agama nilai nilai luhur ktia sebagi bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebinekaan," kata Jokowi.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 15: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

116

No. 14 Tanggal 13/5/2018 https://news.Detik.com/berita/4018742/risma-menangis-bom-Gereja-Surabaya-menyakitkan Risma Menangis: Bom Gereja Surabaya Menyakitkan Zaenal Effendi - detikNews Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini merasa terpukul dan sedih karena banyak warganya menjadi korban pengeboman di 3 Gereja. Risma mengecam tindakan teror yang memakan 13 korban jiwa tersebut. "Tentunya sedih. Tidak mengira kita," kata Risma lirih saat dilokasi rumah pelaku di Wonorejo Asri, Rungkut, Minggu (13/5/2018). Selama ini kata Risma, pihaknya selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk warga. Ia pun menyebutkan usaha yang dilakukan bersama jajaran hingga tingkat kelurahan. Baca juga: Polisi Tunjukkan Foto Keluarga Pengebom Gereja di Surabaya "Selama ini saya coba melayani masyarakat Surabaya dengan baik, cari yang lapar, tidak sekolah. Saya selesaikan mengadu jalan rusak, banjir, masalah sekolah. Kalau ada yang seperti sedih saya, menyakitkan juga," ungkapnya. Risma juga mengutuk keras aksi pengeboman yang dilakukan satu keluarga yang dianggapnya menyalahi ajaran Islam dan ayat di Al Quran. Coba di baca di dalam Alquran seperti itu, kita masuk di tanah suci jangankan membunuh orang. Binatang, pohon itu tidak boleh itu segitu agama mengatur. Kok sekarang kita tega. Apa yang ciptakan agama kita, tuhan yang ciptakan semua," dengan nada emosi. Baca juga: Polisi Temukan 3 Bom High Explosive di Rumah Pengebom Gereja Surabaya Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini menyampaikan pertanyaan jika salah satu korban merupakan tulang punggung keluarga sehingga anak dan istrinya menjadi terlantar. "Coba bayangkan orang itu kepala keluarga tidak bisa hidupi anak cucunya apa tidak berdosa kemudian anak anak itu terlantar sekolahnya gagal lalu jadi penjahat dengan alasan kita menjadi benar. Kebenaran hanya milik Allah, titik itu. Kita manusia tempatnya salah, kita ngomong diri kita paling benar itu lo salah,"

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 16: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

117

tambahnya. Risma kembali mengungkapkan kesedihannya mendalam atas pengebom yang terjadi di kota yang dipimpinnya. "Saya Sedihlah, saya sudah berikan semua sampai tanganku patah. Lalu ada orang melukai orang lain. Padahal aku inginnya orang Surabaya tidak kelaparan, tidak kebanjiran, tidak macet. Tapi orang lain melukai dengan paling benar. Aku sudah melakukan segitu banyak tapi saya tidak merasa paling banar," pungkas Risma.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 17: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

118

No. 15 Tanggal 13/5/2018 https://news.Detik.com/berita/d-4018491/pernyataan-lengkap-jokowi-soal-teror-bom-Gereja-di-Surabaya Pernyataan Lengkap Jokowi soal Teror Bom Gereja di Surabaya Andhika Prasetia - detikNews Surabaya - Presiden Joko Widodo menyebut teror bom di 3 Gereja di Surabaya sebagai aksi biadab. Jokowi menegaskan negara tidak akan tinggal diam untuk mengusut jaringan pelaku teroris. "Tindakan terorisme kali ini sungguh biadab dan di luar batas kemanusiaan," kata Jokowi dalam jumpa pers di RS Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). Berikut pernyataan lengkap Presiden Jokowi: Hari ini telah terjadi aksi teror di 3 lokasi di Surabaya. Tindakan terorisme kali ini sungguh biadab dan di luar batas kemanusiaan yang menimbulkan korban anggota masyarakat, anggota kepolisian dan juga anak-anak yang tidak berdosa. Termasuk pelaku yang menggunakan dua anak berumur kurang lebih 10 tahun yang digunakan juga untuk pelaku bom bunuh diri. Terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agama apa pun. Semua ajaran agama menolak terorisme apa pun alasannya. Tak ada kata yang dapat menggambarkan betapa dalam rasa duka cita kita semuanya atas jatuhnya korban akibat serangan bom bunuh diri di Surabaya ini. Pagi tadi saya sudah memerintahkan kepada Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan saya perintahkan untuk membongkar jaringan itu sampai akar- akarnya. Seluruh aparat tak akan membiarkan tindakan pengecut semacam ini dan mengajak semua anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisme, memerangi radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama nilai nilai luhur kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebinekaan. Saya juga mengimbau seluruh rakyat di seluruh pelosok tanah air agar semua tetap tenang, menjaga persatuan dan waspada. Hanya dengan upaya bersama seluruh bangsa terorisme dapat kita berantas kita harus bersatu melawan terorisme Terakhir marilah kita berdoa kepada para korban yang meninggal dunia semoga mereka mendapatka tempat yang terbaik di sisi Allah SWT dan kepada keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan. Korban-korban yang luka-luka mari kita doakan agar diberi kesembuhan dan negara, pemerintah menjamin semua biaya pengobatan dan perawatan para korban

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 18: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

119

No. 16 Tanggal 14/5/2018 https://news.Detik.com/berita/4019977/bom-Gereja-Surabaya-keluarga-dita-syok Bom Gereja Surabaya, Keluarga Dita Syok Enggran Eko Budianto – detikNews Surabaya - Pihak keluarga tak menyangka pelaku bom bunuh diri di 3 Gereja di Surabaya adalah Dita Oepriarto sekeluarga. Mereka mengaku kesal terhadap aksi bom bunuh diri Dita, yang dengan tega mengajak serta keempat anaknya. Hal itu dikatakan adik kandung Dita, Dentri. Menurut dia, Dita adalah anak kedua dari empat bersaudara pasangan Dodik dan Sumijati. Orang tua Dita tinggal di Tembok Dukuh V No 15, Kelurahan Tembok Dukuh, Rungkut, Surabaya. Rumah ini juga digunakan untuk toko kelontong dan laundry yang dikelola Dentri. Baca juga: Bomber Surabaya dan Sidoarjo Pernah Datangi LP Teroris Tulungagung "Kami sekeluarga syok, ibu dan bapak saya juga syok. Kami tak menyangka dia (Dita) melakukan itu," kata Dentri saat ditemui detikcom di rumahnya, Senin (14/5/2018). Sayangnya, Dentri enggan bercerita banyak terkait kepribadian kakaknya. Dia berdalih sudah lama tak bertemu dengan kakak kandungnya itu. Hanya, dia mengaku kesal atas ulah Dita yang dengan tega mengajak keempat anaknya melakukan aksi bom bunuh diri. Ditambah lagi, kini ketenangan keluarganya terganggu setelah menjadi sorotan banyak pihak terkait aksi Dita. "Otak dia ditaruh mana, kok tega ngajak anak melakukan itu," tuturnya. Baca juga: Kapolri: Ini Pertama Kali Bom Bunuh Diri Wanita Berhasil Sebelum pindah, Dita dan keluarga kecilnya tinggal di Tembok Dukuh Gang V No 32, tepat di depan rumah orang tuanya. Rumah itu dijual sekitar 10 tahun yang lalu. Dita Oepriarto melakukan aksi bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS). Sedangkan istrinya, Puji Kuswati, bersama anaknya, FS dan FR, beraksi di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro. Adapun anak Dita yang lain, YF dan FH, beraksi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel. Peristiwa di 3 Gereja itu menyebabkan 18 orang tewas dan 43 orang luka-luka.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 19: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

120

No. 17 Tanggal 14/5/2018 https://news.Detik.com/berita/4019126/bom-Gereja-Surabaya-1-keluarga-3-cara-peledakan Bom Gereja Surabaya: 1 Keluarga, 3 Cara Peledakan Triono Wahyu Sudibyo - detikNews Surabaya - Bom mengguncang 3 Gereja di Surabaya. Pelaku ditengarai 6 orang satu keluarga. Cara pelaku meledakkan bom di Gereja berbeda-beda. Modus dan jenis bom ini diungkap Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Dita Oepriarto (47) disebut pimpinan Jamaah Ansharut Tauhid (JAD) di Surabaya. JAD diduga pendukung ISIS. Karena ISIS di tingkat internasional ditekan dan pimpinannya di Indonesia ditangkap, pelaku beraksi. Dita meledakkan bom di Gereja Pantekosta, Minggu (13/4) sambil mengemudikan mobil Toyota Avanza. Sebelumnya, Dita mengantar istri, Puji Kuswati (43), dan dua anak perempuannya, FS (12) dan FR (9) ke GKI Jl Diponegoro, dan dua anak laki-lakinya, YF (18) dan FA (16) ke Gereja Santa Maria Tak Bercela di kawasan Ngagel. Baca juga: Keluarga Bomber Gereja Dikenal Berkecukupan, akan Bangun Toko Menurut Tito, semua bom di 3 Gereja aksi bunuh diri. Jenis bomnya berbeda. Bom yang diledakkan Dita menggunakan bom yang diletakkan di kendaraan dan ditabrakkan. "Ini paling besar," kata Tito. Sedangkan bom yang dipakai Puji dan dua anak perempuannya termasuk bom pinggang. Terlihat dari kerusakan tubuh pelaku, yakni hanya bagian perut. "Tidak ada korban dari masyarakat," jelas Tito.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 20: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

121

No. 18 Tanggal 14/5/2018 https://news.Detik.com/berita/4018941/bom-di-Gereja-Surabaya-polisi-korban-tewas-13-orang-43-terluka Bom di Gereja Surabaya, Polisi: Korban Tewas 13 Orang, 43 Terluka Deni Prastyo Utomo - detikNews Sidoarjo - Proses identifikasi terhadap korban bom di 3 Gereja Surabaya terus berlangsung. Polda Jatim menyebutkan hingga saat ini korban tewas berjumlah 13 orang. "Update (korban bom Gereja) Surabaya, (korban tewas) 13. Tujuh dari masyarakat, 6 (pelaku) yang satu keluarga," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera di lokasi ledakan bom Rusunawa Wonocolo, Taman, Sidoarjo, Senin (14/5/2018) dini hari. "43 luka," tambah Barung. Baca juga: Penampakan Bahan Peledak dari Rumah Bomber Gereja Surabaya Barung menyatakan pihak akan terus mengupdate informasi baik jumlah korban maupun hasil penyelidikan. Info terakhir dari RS Bedah Surabaya, bocah berusia 8 tahun, Nathanael meninggal pukul 20.00 WIB, Minggu (13/5). Direktur RS Bedah Surabaya dr Priyanto Suwasono mengatakan Nathanael meninggal karena kegagalan fungsi organ. Kondisinya juga luka parah. Baca juga: Nathan, Adik Evan Meninggal Dunia di RS Bedah Surabaya 3 Gereja yang jadi sasaran bom adalah Gereja Santa Maria Tak Bercela, GKI di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno. Pelaku diidentifikasi 6 orang sekeluarga. Malam tadi, bom juga meledak di Rusunawa Wonocolo, Taman, Sidoarjo. Tiga orang tewas, termasuk pelaku yang diidentifikasi bernama Anton.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 21: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

122

No. 19 Tanggal 14/5/2018 https://news.Detik.com/berita/4018990/dua-remaja-pengebom-Gereja-di-Surabaya-suka-maroon-five-dan-game Dua Remaja Pengebom Gereja di Surabaya Suka Maroon Five dan Game Sudrajat - detikNews Jakarta - Kehidupan dua remaja, Yusuf Fadhil 18 tahun dan Firman Halim (16), yang diduga sebagai pelaku aksi bom bunuh diri ke Gereja Santa Maria Tak Bercela di Surabaya pada Minggu (13/5/2018) terkesan biasa-biasa saja. Hal ini setidaknya dari amatan Detik.com terhadap akun facebook kedua putra pasangan R. Dita Oepriarto dan Puji Kuswati itu. Baik Yusuf maupun Firman tak terlalu aktif di media sosial yang satu ini. Keduanya hanya sesekali muncul dengan menulis status yang singkat. Yusuf terakhir menulis status di FB pada 1 Desember 2017, "sayang aku" dan membagikan lagu Batas Cahaya dari aplikasi layanan musik gratis JOOX. Sementara pada 8 Agustus 2016 dia memposting lagu One More Night milik Maroon Five yang dimainkan kelompok musik Kiai Kanjeng pimpinan Emha Ainun Najib. Baca juga: Sosok Bomber Gereja Surabaya yang Dinilai Tetangga Tak Mencurigakan Komentar terhadap postingan 1 Desember 2017 baru bermunculan beberapa jam setelah aksi bom bunuh diri terjadi. Beberapa diantaranya merundung almarhum Yusuf, tapi ada juga menyampaiokan komentar simpatik. "Anda dihipnotis, kasihan... melihat pola hidupmu di kronologi FB mu terlihat anda tidak punya pola fikir teroris, hate speech, penghujat..." tulis pemilik akun Fahrul Rezy. Sementara Firman di akun facebooknya terkesan gemar bermain game digital. Terakhir dia memposting game AVVP ASIIMOV Society Giveaway! pada 20 September 2017. Sementara pada 2016, Firman beberapa kali memposting gambar senjata api seperti yang biasa muncul dalam game.Seperti kakaknya, Yusuf, dia juga suka music. Setidaknya kesan ini bisa dilihat dari postingannya pada 18 Maret 2017. Saat itu dia mengunggah video anak-anak Gen Halilintar yang menyanyikan lagu I Don't Wanna Live Forever milikZAYN danTaylorSwift. Baca juga: Fakta-fakta Pasca Bom Gereja di Surabaya Sejauh Ini Sejak beberapa jam lalu, di sejumlah postingan Firman muncul berbagai komentar yang umumnya bernada merundung dia sebagai pelaku terror bom bunuh diri ke Gereja. Seperti diberitakan, ayahnya, Dita, diduga menjadi pelaku bom bunuh diri dengan mobil ke Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuna. Sementara ibunya, Puji, bersama kedua adik perempuannya, Fadhila Sari, (12) dan Famela Rizqita (9) diduga melakukan bom bunuh diri di GKI Jalan Diponegoro.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 22: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

123

No. 20 Tanggal 14/5/2018 https://news.Detik.com/berita/4020228/detail-rentetan-bom-2-hari-di-Surabaya-dan-sidoarjo Detail Rentetan Bom 2 Hari di Surabaya dan Sidoarjo Danu Damarjati - detikNews Surabaya - Dua hari belakangan ini, ibu kota Jawa Timur diguncang bom bunuh diri yang dibawa keluarga teroris. Berikut ini rentetan aksi teror serta penindakan oleh polisi di Surabaya dan sekitarnya. Minggu, 13 Mei 2018, bom bunuh diri menyerang tiga Gereja di Surabaya. Pelakunya adalah satu keluarga yang dipimpin sang ayah, Dita Oepriarto (48). Dita menjalankan aksi biadab ini bersama istrinya yang bernama Puji Kuswati (43), dua anak perempuannya yang berinisial FS (12) dan FR (9), serta dua anak laki-lakinya berinisial YF (18) dan FA (16). Berikut ini tiga Gereja yang mereka bom: 1. Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Gereja yang beralamat di Jalan Ngagel Madya 01, Surabaya, ini menjadi yang pertama terkena serangan bom bunuh diri kemarin pagi, tepatnya pukul 06.30 WIB. Dua putra laki-laki Dita, yakni YF (18) dan FA (16), berboncengan mengendarai sepeda motor, masuk ke halaman Gereja Santa Maria. Mereka meledakkan diri di halaman Gereja. Baca juga: 3 Gereja Surabaya Dibom, Jokowi: Bongkar Teroris Sampai ke Akar! "Yang meninggal dunia tujuh orang, terdiri dari dua pelaku dan lima dari masyarakat," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera di Markas Polda Jawa Timur, Surabaya, Senin (14/5/2018). 2. Gereja Kristen Indonesia (GKI) Surabaya Gereja yang beralamat di Jalan Diponegoro, Surabaya, ini menjadi yang kedua disasar teror bom bunuh diri. Bom meledak di sini pada pukul 07.15 WIB. Pelakunya adalah istri Dita, yakni Puji Kuswati (43), yang sampai di lokasi setelah diantarkan Dita dengan mobil. Puji mengajak dua putrinya yang masih kecil berinisial FS (12) dan FR (9) melangkah ke Gereja. Ibu dan dua anaknya ini tewas oleh bom sendiri. Baca juga: Saksi Bom GKI Surabaya: Pelaku Peluk Satpam dan Meledak "Meninggal dunia tiga pelaku, tidak ada masyarakat (yang menjadi korban)," kata Kombes Frans. 3. Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Gereja yang beralamat di Jalan Arjuna, Surabaya, ini menjadi sasaran bom bunuh diri ketiga kemarin pagi. Bom meledak di sini pada pukul 07.53 WIB. Pelakunya adalah Dita sendiri. Setelah menurunkan Puji dan dua putrinya untuk meledakkan diri di GKI Surabaya, Dita melajukan Toyota Avanza-nya ke Gereja

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 23: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

124

Pantekosta. Dia menabrakkan mobil itu dan meledakkan bomnya di Gereja Pantekosta pada pukul 07.53 WIB. Baca juga: Mobil yang Dipakai Pelaku Bom Gereja di Surabaya Pemberian Orangtua "Ternyata perkembangannya, tujuh masyarakat meninggal dunia dan satu pelaku yang meninggal dunia di situ," kata Kombes Frans. Dari peristiwa bom bunuh diri di tiga Gereja itu, total ada 18 orang tewas, yang terdiri dari enam pelaku dan 12 warga. Bom Polrestabes Surabaya Senin, 14 Mei 2018, pagi hari tadi, publik Kota Pahlawan kembali dikejutkan oleh ledakan bom. Kali ini bom meledak di Polrestabes Surabaya di Jalan Sikatan sekitar pukul 08.50 WIB. Pelakunya adalah satu keluarga juga. Keluarga pengebom asal Surabaya ini terdiri atas Tri Murtiono (50), istrinya bernama Tri Ernawati (43), dan ketiga anaknya. Tri Murtiono dan Tri Ernawati tewas, begitu juga dua anaknya. Jadi ada empat pelaku yang tewas dalam kejadian ini. Baca juga: Polisi Temukan KK Pelaku Bom Polrestabes, Ini Identitasnya Adapun anak bungsu mereka yang berinisial A terpental, tapi tak meninggal dunia. "Ini saksi yang paling penting. Biarkan dia dulu dirawat," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam jumpa pers di Mapolda Jawa Timur, siang tadi. Bom di Polrestabes Surabaya ini mengakibatkan empat polisi dan enam warga mengalami luka-luka. Di Sidoarjo, kota yang tak jauh dari Surabaya, polisi menindak terduga teroris. Ada tiga lokasi yang menjadi tempat polisi beraksi, yakni di Rusunawa Wonocolo, di Perumahan Puri Maharani, dan di Dusung Jedong Kecamatan Kota. Ledakan di Rusunawa Wonocolo Sidoarjo Minggu, 13 Mei 2018, pukul 21.20 WIB tadi malam, warga mendengar ledakan dari Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo. Polisi menyatkan itu adalah suara ledakan tembakan pertama. "Itu bukan ledakan, kita lumpuhkan karena ada yang pegang switching," kata Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin di Rusunawa itu, Senin (14/5) kemarin. Yang dilumpuhkan polisi adalah pria bernama Anton, terduga teroris yang memegang tombol bom. Bom itu rencananya diledakkan di Surabaya, namun sudah keburu meledak duluan di Rusunawa. Di situ ada satu keluarga terduga teroris. Dari satu keluarga beranggotakan enam orang, ada tiga orang tewas dalam

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 24: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

125

operasi antiterorisme ini. Tiga orang yang tewas itu termasuk Anton, yang disebut polisi sebagai anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Operasi Antiteror di Sidoarjo Pada Senin, 14 Mei 2018, hari ini, pukul 07.30 WIB, Densus 88 Antiteror beraksi di Perum Puri Maharani, Blok A4 Nomor 11, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo. Satu orang terduga teroris tewas atas nama Budi Satrio (48). Baca juga: Rencanakan Aksi Teror, 8 Terduga Teroris Ditangkap di Jatim Kemudian pada pada siang tadi, polisi bergerak ke sebuah rumah kontrakan di Jedong, RT 1 RW 2, Kelurahan Urang Agung, Kecamatan Kota, Sidoarjo. Ada empat pria yang diamankan Densus 88, di antaranya diketahui bernama Agus Widodo (35) dan Ilham. Enam bom rakitan diamankan dari lokasi ini. Terakhir, Polda Jawa Timur mengungkap ada delapan terduga teroris yang ditangkap di Jawa Timur. Jumlah orang yang ditangkap itu merupakan akumulasi penindakan di Sidoarjo plus Surabaya. Terakhir terjadi penangkapan di kawasan Ahmad Yani, dekat Graha Pena Surabaya. Dari keterangan polisi, hingga pukul 18.27 WIB pada Senin (14/5) hari ini, sudah ada 18 orang tewas akibat bom di tiga Gereja Surabaya dan empat orang tewas dari pengeboman di Polrestabes Surabaya. Dari operasi antiteror di Sidoarjo, ada empat orang terduga teroris yang tewas.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 25: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

126

No. 21 Tanggal 14/5/2018 https://news.Detik.com/berita/4020365/warga-dan-tetangga-tolak-pemakaman-dita-bomber-Gereja-Surabaya Warga dan Tetangga Tolak Pemakaman Dita Bomber Gereja Surabaya Enggran Eko Budianto - detikNews Surabaya - Ada rencana jenazah Dita Oepriarto, pelaku teror bom Gereja di Surabaya, akan dimakamkan di tempat pemakaman Tembok Gede, Jalan Tembok, Gang Kuburan, Tembok Dukuh. Warga pun menolak jasad Dita dimakamkan di TPU Tembok Gede. Karena itu, warga RW 1 Kelurahan Tembok Dukuh, Bubutan, Surabaya, malam ini akan menggelar rapat untuk membahas rencana pemakaman Dita. Dita merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Dodik dan Sumijati. Orang tua Dita tergolong penduduk lama di Kelurahan Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan. Baca juga: Kehidupan Dita Bomber Gereja Surabaya Tertutup Sejak 10 Tahun Lalu "Saya masuk sini tahun 1990, itu keluarga Pak Dita sudah tinggal di sini," kata Ketua RT 8 RW 1 Kelurahan Tembok Dukuh Abdul Hamid kepada wartawan di rumahnya, Senin (14/5/2018) malam. Sejak menikah dengan Puji Kuswati, lanjut Ahmad, Dita menyewa rumah di gang yang sama No 23. Baru sekitar tahun 2005, bapak empat anak itu bisa membeli rumah sendiri di Tembok Dukuh V No 32, tepat di depan rumah orang tuanya. Namun, sekitar 5 tahun kemudian, rumah itu dijual. "Kebetulan Pak Dita terakhir tinggal di sini, kalau ndak tahun 2010, ya tahun 2011. Saat itu sudah punya anak dua, dia pindah ke Rungkut," ujarnya. Terkait pemakaman Dita, menurut Hamid, tak semua warga setuju pelaku bom bunuh diri tersebut dimakamkan di Pemakaman Islam Tembok Gede. Pemakaman ini letaknya tak jauh dari rumah orang tua Dita. "Saya hanya dengar bisik-bisik, ada warga yang tak mau Pak Dita dimakamkan di sini," ungkapnya. Baca juga: Bom Gereja Surabaya, Keluarga Dita Syok Oleh sebab itu, tambah Hamid, rencana pemakaman Dita akan diputuskan malam ini. Warga bersama kepolisian akan menggelar rapat, yang salah satunya membahas persoalan tersebut. "Kalau saya pribadi hanya menjalankan amanah warga, tergantung keputusan rapat malam ini," tuturnya. Dita Oepriarto melakukan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Minggu (13/5). Istrinya, Puji Kuswati, bersama dua anak perempuannya melakukan aksinya di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro. Sedangkan dua anak laki-laki Dita melakukan aksi pengeboman di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel. (rvk/bpn)

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 26: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

127

No. 22 Tanggal 14/5/2018 https://news.Detik.com/berita/4019604/terungkap-ini-motif-serangan-bom-Surabaya-sidoarjo Terungkap! Ini Motif Serangan Bom Surabaya-Sidoarjo Hilda - detikNews Surabaya - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap motif penyerangan sel JAD di Surabaya dan Sidoarjo. Apa motif sebenarnya? Kapolri memulai dengan menjelaskan investigasi yang dilakukan Polda Jatim di-backup oleh Mabes Polri terkait tiga bom Gereja di tiga lokasi di Surabaya. "Dalam waktu singkat, kita sudah bisa mengungkap pelakunya satu keluarga atas nama Saudara Dita, berikut istri dan dua anak laki-laki dan dua anak perempuan yang terlibat dalam serangan itu. Kita sudah mengidentifikasi kelompoknya, yaitu JAD dari sel Surabaya dan kemarin saya sampaikan juga motifnya yang terkait dengan serangan ini karena adanya instruksi dari ISIS sentral karena mereka terdesak kemudian memerintahkan sel lainnya untuk bergerak," ungkap Kapolri dalam konferensi pers di Mapolda Jatim di Surabaya, Senin (14/5/2018). "Kita tahu, selain serangan di Surabaya, juga ada serangan di Paris di hari Minggu yang lalu, pelakunya ditembak mati oleh polisi. Di tingkat lokal, saya menyampaikan diduga pembalasan dari kelompok JAD karena pemimpinnya, Aman Abdurrahman, yang ditahan dalam kasus pendanaan dan pelatihan paramiliter bersenjata di Aceh, kemudian yang bersangkutan divonis dan harusnya keluar bulan Agustus lalu kemudian ditangkap kembali karena diduga keras terkait dengan perencanaan, pendanaan, kasus bom Thamrin di Jakarta awal tahun 2016," imbuh Kapolri. Baca juga: Polisi: Tiga Keluarga di Balik Teror Bom di Surabaya-Sidoarjo Kepemimpinan Aman kemudian dialihkan kepada tokoh pimpinan JAD Jawa Timur yang bernama Zaenal Anshori. Zaenal beberapa minggu kemudian ditangkap oleh Mabes Polri dalam kaitan dengan pendanaan untuk memasukkan senjata api dari Filipina selatan ke Indonesia. "Otomatis proses hukum yang bersangkutan dan itu membuat kelompok-kelompok jaringan JAD yang ada di Jawa Timur, termasuk yang ada di Surabaya ini, memanas dan ingin melakukan pembalasan," terang Kapolri. "Sehingga kembali saya tegaskan kerusuhan di Mako Brimob itu tidak sekadar masalah makanan yang tidak boleh masuk dari keluarga kepada para tahanan, tapi juga karena ada dinamika internasional tadi serta upaya untuk melakukan kekerasan pembalasan atas ditangkapnya pimpinan mereka," lanjut Kapolri. Baca juga: Kapolri: Ini Pertama Kali Bom Bunuh Diri Wanita Berhasil

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 27: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

128

Dita bersama istri dan empat anaknya yang beraksi mengebom tiga Gereja di Surabaya pada Minggu (13/5) kemarin adalah pimpinan JAD Surabaya. Bom yang digunakan merupakan jenis TATP high explosive, peledak yang sama yang digunakan pelaku bom di Mapolresta Surabaya pada Senin (14/5) pagi ini dan meledak di Rusunawa Wonocolo di hunian milik Anton dan keluarga di Sidoarjo. "Pelaku Anton ini merupakan teman dekat Saudara Dita, pelaku bom bunuh diri di Gereja di Jl Arjuna. Mereka aktif berhubungan dan pernah berkunjung ke lapas napi terorisme tahun 2016," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam konferensi pers di Mapolda Jatim, Senin (14/5). Pada Senin pagi ini, terjadi lagi ledakan di Mapolresta Surabaya. Dua motor yang membawa lima orang dalam satu keluarga diledakkan di halaman Mapolresta Surabaya. Akibat kejadian ini, ayah, ibu, dan dua anak meninggal. Sedangkan satu anak lagi yang masih kecil selamat karena terlempar. Akibat aksi teror ini, empat polisi dan enam warga jadi korban luka-luka. Kapolri mengungkap aksi ini dilakukan kelompok yang sama. Kapolri pun kemudian mengungkap alasan JAD sel Jawa Timur tersebut menyerang Surabaya dan Sidoarjo. "Yang nanya kenapa aksinya di Surabaya, ya karena mereka menguasai daerah ini. Kenapa mereka melakukan ini, karena pimpinan mereka di Jawa Timur ditangkap, selain Aman Abdurrahman ditahan di Mako Brimob, juga karena instruksi dari ISIS sentral yang terdesak," pungkasnya. (van/fjp)

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 28: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

129

No. 23 Tanggal 14/5/2018 https://news.Detik.com/berita/4020242/polisi-tangkap-netizen-yang-tuduh-bom-Surabaya-pengalihan-isu Polisi Tangkap Netizen yang Tuduh Bom Surabaya Pengalihan Isu Audrey Santoso - detikNews Jakarta - Seorang perempuan berinisial FSA diamankan polisi lantaran menyebut tragedi serangan bom di Surabaya sebagai pengalihan isu pemerintah. FSA diciduk di sebuah rumah kos, Jl Sungai Mengkuang, Desa Pangkalan Buton, Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat. "Ya, benar. Kami amankan yang bersangkutan," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Barat Kombes Nanang Purnomo ketika dimintai konfirmasi detikcom, Senin (14/5/2018). Nanang mengatakan saat ini FSA masih menjalani pemeriksaan oleh petugas dan kasusnya akan diserahkan penyidik Polres Kayong Utara kepada Polda Kalimantan Barat. "Saat ini yang bersangkutan masih diperiksa. Kasusnya akan ditangani Polda Kalbar," ujar Nanang. FSA ditangkap pada Minggu (13/5) pukul 16.00 WIB oleh personel Satuan Reskrim Polres Kayong Utara. Dalam akun Facebook-nya, FSA menulis status analisisnya, yaitu tragedi bom Surabaya adalah rekayasa pemerintah. "Sekali mendayung 2-3 pulau terlampaui. Sekali ngebom: 1. Nama Islam dibuat tercoreng ; 2. Dana trilyunan anti teror cair; 3. Isu 2019 ganti presiden tenggelam. Sadis lu bong... Rakyat sendiri lu hantam juga. Dosa besar lu..!!!" tulis FSA, sebagaimana dikutip dari akun Facebook FSA. FSA juga menulis status tragedi Surabaya sebuah drama yang dibuat polisi agar anggaran Densus 88 Antiteror ditambah. "Bukannya 'terorisnya' sudah dipindahin ke NK (Nusakambangan)? Wah ini pasti program mau minta tambahan dana anti teror lagi nih? Sialan banget sih sampai ngorbankan rakyat sendiri? Drama satu kagak laku, mau bikin draama kedua," tulis FSA juga. Dari tangan FSA, polisi menyita satu unit ponsel Samsung J3. FSA terancam jerat Pasal 28 ayat 2 UU Informasi dan Transaksi Elektronik. "Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)," jelas Nanang.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 29: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

130

No. 24 Tanggal 14/5/2018 https://news.Detik.com/berita/d-4019390/ini-polisi-pembopong-bocah-di-tkp-bom-polrestabes-Surabaya Ini Polisi Pembopong Bocah di TKP Bom Polrestabes Surabaya Imam Wahyudinata - detikNews Surabaya - Seorang polisi dengan berani menyelamatkan seorang anak kecil seusai meledaknya bom di Polrestabes Surabaya. Polisi itu segera membopong dan membawa anak tersebut ke tempat aman. Polisi itu adalah AKBP Roni Faisal Saiful Faton. Sehari-hari, Roni bertugas sebagai Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya. Apa yang membuat Roni cepat bertindak? "Demi kemanusiaan, lihat anak kecil. Di sampingnya ada mobil terbakar, saya takut mobil itu meledak," ujar Roni saat dihubungi detikcom, Senin (14/5/2018). Terlebih, kata Roni, anak itu menangis dan meminta tolong. Ucapan meminta tolong itulah yang membuat Roni tak berpikir panjang dan langsung menyelamatkannya. Roni menceritakan, setelah ledakan terjadi, anak tersebut jatuh dan kakinya tersangkut di motor. Namun anak itu masih bergerak. Melihat anak tersebut bergerak, petugas di lokasi memintanya berdiri. Dan anak itu berdiri sambil terhuyung-huyung. "Anak itu rada goyang, langsung saya ambil, saya gendong ke tempat aman dan serahkan ke dokkes," kata Roni. Saat digendong Roni, anak berjilbab itu terdiam dan tak menangis lagi. Roni tak begitu jelas melihat luka yang dialami sang anak. Roni hanya melihat ada banyak darah di tubuh anak yang berusia 6-7 tahun itu. "Mungkin itu cipratan darah. Ada serpihan-serpihan juga di tubuh anak itu," lanjut Roni. Roni sendiri belum tahu identitas anak itu, apakah warga ataukah anak pelaku pengeboman. "Saya langsung serahkan ke dokkes dan langsung dibawa ke rumah sakit," tandas Roni.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 30: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

131

No. 25 Tanggal 14/5/2018 https://news.Detik.com/berita/d-4018939/teroris-sidoarjo-berkaitan-dengan-bomber-Surabaya-ini-kata-polisi Teroris Sidoarjo Berkaitan dengan Bomber Surabaya? Ini Kata Polisi Deni Prasetio - detikNews Sidoarjo - Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin belum bisa memastikan ada-tidaknya kaitan antara ledakan bom di Rusun Wonocolo, Sidoarjo dengan pengeboman di Gereja Surabaya. Polisi menyelidiki kemungkinan ada kaitan antara Anton dan Dita Oepriarto yang menjadi pengebom Gereja di Surabaya. "Bisa saja ada hubungannya," kata Arifin di Rusun Wonocolo, Sidoarjo, Senin (14/5/2018). Baca juga: Kapolda: 3 Orang Tewas di Rusunawa Sidoarjo Pelaku Teror Ledakan bom di Rusun Wonocolo, Sidoarjo menewaskan tiga orang. Arifin memastikan ketiganya merupakan pelaku teror. Selain 3 orang meninggal, 2 orang dirawat di RS Bhayangkara. Keduanya adalah anak Anton. "Mereka ini 1 keluarga," ucapnya. Baca juga: Ini Identitas 5 Anggota Keluarga Anton Teroris Rusun Sidoarjo Sementara itu, pasutri Dita Oepriarto dan Puji Kuswati diketahui menjadi pelaku bom Gereja di Surabaya. Kedua pasutri ini juga mengajak keempat anaknya beraksi di tiga Gereja. Akibatnya, sekitar 13 orang meninggal dunia dan 41 orang luka-luka. Usai kejadian, polisi menggeledah rumah keluarga ini. Ada 4 bom di tempat tersebut dan diledakkan polisi. Selain itu juga ditemukan busur panah. Baca juga: Dita Bomber Gereja Jualan Herbal, Istri Sehari-hari Tak Bercadar (ams/fdn)

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 31: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

132

No. 26 Tanggal 14/5/2018 https://news.Detik.com/berita-jawa-timur/d-4019877/mobil-yang-dipakai-pelaku-bom-Gereja-di-Surabaya-pemberian-orangtua Mobil yang Dipakai Pelaku Bom Gereja di Surabaya Pemberian Orangtua Ardian Fanani - detikNews Banyuwangi - Keluarga Puji Kuswati di Banyuwangi mengaku syok anak ketiga pasangan Kusni dan Minarti Isfain menjadi pelaku bom bunuh diri di Surabaya. Keluarga makin prihatin setelah mendengar mobil yang diberikan kepada anaknya digunakan untuk kejahatan terorisme. Mobil Toyota Avanza yang digunakan pelaku bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jalan Arjuna, dibeli di Banyuwangi. Mobil tersebut dikendarai Dita Upriyanto (47), suami Puji Kuswati (43), untuk meledakkan Gereja itu. "Ini mungkin mobil yang ketiga yang diberikan ke Puji. Dua mobil sebelumnya dijual. Tidak jelas karena apa dijual," kata Rusiono, perwakilan keluarga pelaku di Desa Tembokrejo, Muncar, Senin (14/5/2018). Kemudian, keluarga di Banyuwangi kembali membelikan mobil, tanpa diberikan BPKB. Mobil ini yang diduga digunakan untuk meledakkan bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS). "Keluarga kecewa, karena dua kali dibelikan mobil, lalu dijual dengan alasan yang kurang jelas. Akhirnya, dibelikan lagi, tapi tidak diberi BPKB. Mobil itu yang diduga dipakai pelaku," tambahnya. Meski sejak kecil diasuh saudara orangtuanya di Magetan, kata Rusiono, keluarga di Banyuwangi selalu peduli dengan keluarga Puji Kuswati. Bahkan, pelaku sempat dibelikan rumah seharga Rp 600 juta di Surabaya. "Semua untuk kepentingan keluarga Puji. Sempat juga memberi kabar jika akan menjual rumahnya, katanya tidak jelas," tambahnya. Pihak keluarga juga menyayangkan aksi keji pengeboman Gereja tersebut. Apalagi, pelaku mengajak keempat anaknya dalam aksi bunuh diri tersebut. Menurut Rusiono, pihak keluarga di Banyuwangi, mengetahui kejadian bom dari media. Hingga kini, keluarga masih syok dengan kejadian tersebut. Dari pantauan detikcom, kondisi rumah keluarga pelaku bom Gereja di Surabaya, di Dusun Krajan, Desa Tembokrejo Kecamatan Muncar, tampak lengang. Di rumah dua lantai ini tidak ada aktivitas apapun. Penghuni rumah yakni H. Kusni dan Minarti Isfain tak terlihat. Menurut informasi, mereka tampak syok lantaran mendengar anaknya terlibat dalam peristiwa bom di Surabaya.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 32: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

133

No. 27 Tanggal 14/5/2018 https://news.Detik.com/berita-jawa-timur/d-4019516/pelaku-bom-bunuh-diri-di-gki-kelahiran-banyuwangi-anak-juragan-jamu Pelaku Bom Bunuh Diri di GKI Kelahiran Banyuwangi, Anak Juragan Jamu Ardian Fanani - detikNews Banyuwangi - Satu keluarga pelaku bom bunuh diri di tiga Gereja di Surabaya, Minggu (13/5), salah satunya warga Banyuwangi. Puji Kuswati (43) yang meledakkan diri bersama dua anaknya di Gereja Kristen Indonesia, Diponegoro, anak juragan jamu tradisional terkenal di Dusun Krajan RT3/16, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Puji Kuswati adalah putri ketiga dari pasangan H Koesni dan Hj Minarti Isfin, pengusaha jamu terbesar. Ketika didatangi di kediaman, baik H Koesni dan Hj Minarti Isfin serta tiga saudara kandung Puji, tidak bisa ditemui. Baca juga: 4 Polisi dan 6 Warga Jadi Korban Luka Bom di Polrestabes Surabaya Yang ada hanya perwakilan keluarga didampingi Kepala Desa (Kades) Tembokrejo, Sumarto, beserta jajaran. "Memang benar itu salah satu saudara kami. Kami sangat terpukul dengan kabar ini," ujar Rosiono, perwakilan keluarga, kepada wartawan, Senin (14/5/2018).

Rumah orangtua peledakan Gereja di Banyuwangi/ Foto: Ardian Fanani

Mendengar kabar Puji Kuswati, sebagai pelaku terorisme bom bunuh diri, pihak keluarga langsung syok. Baca juga: Video Polisi Selamatkan Bocah di Lokasi Ledakan Polrestabes "Semua masih syok, mereka baru tahu dari siaran berita tadi malam," tambahnya.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 33: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

134

Keluarga tidak pernah menduga nasib Puji Kuswati, beserta anak-anaknya, berakhir tragis. Baca juga: Detik-detik Meledaknya Bom di Polrestabes Surabaya Sementara Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman membenarkan jika Puji Kuswati kelahiran Banyuwangi. Pihaknya sudah melakukan penelusuran data keluarga yang ada di Banyuwangi. "Memang benar kelahiran Banyuwangi. Kami sudah lakukan pendataan. Yang ada di Banyuwangi tidak terlibat dalam aksi ini," ujarnya.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 34: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

135

No. 28 Tanggal 14/5/2018 https://news.Detik.com/berita-jawa-timur/d-4019192/sehari-pasca-ledakan-gki-diponegoro-dijaga-ketat Sehari Pasca Ledakan, GKI Diponegoro Dijaga Ketat Muhajir Arifin - detikNews Surabaya - Sehari pasca ledakan bom di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro, Surabaya, suasana terpantau kondusif. Gereja dijaga ketat oleh aparat kepolisian dan Satpol PP. Pantauan di lokasi, Senin (14/5/2018), penjagaan ketat dilakukan petugas di depan Gereja. Gerbang Gereja ditutup dengan seng. Di depan seng juga dipasang garis polisi.

Foto: Muhajir Arifin Suasana di dalam Gereja tak bisa terpantau karena tertutup pagar seng. Petugas keamanan Gereja juga bersiaga di pintu masuk. "Kami terjunkan satu regu anggota untuk membantu aparat kepolisian. Kami bersiaga penuh," kata Kepala Regu Sat Pol PP Pemkot Surabaya, Bambang Purwanto kepada detikcom, di lokasi. Suasana Jalan Diponegoro dilaporkan normal. Pengendara melintas seperti biasa. Arus lalu-lintas ramai lancar.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 35: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

136

No. 29 Tanggal 15/5/2018 https://news.Detik.com/berita-jawa-timur/d-4020828/nasib-jenazah-pelaku-bom-Gereja-di-Surabaya-yang-ditolak-warga Nasib Jenazah Pelaku Bom Gereja di Surabaya yang Ditolak Warga Rahma Lillahi Sativa - detikNews Surabaya - Banyak fakta tak terduga yang ditemukan tentang latar belakang para pelaku bom bunuh diri di tiga Gereja di Surabaya, keluarga Dita Oepriarto (47). Dita dikenal sebagai sosok yang santun dan ramah, bahkan pernah menjabat sebagai ketua RT selama 10 tahun. Begitu pula dengan sang istri, Puji Kuswati (43) yang pernah menjadi ketua PKK di RT yang sama. Salah satu tetangga Dita tak mengira pria yang berprofesi sebagai distributor obat herbal ini adalah pelaku bom bunuh diri. "Terakhir saya ketemu kemarin, pulang dari musala. Dan beliau selalu menyapa, setelah itu tak berbicara banyak. Tapi selalu menyapa," katanya. Cara berpakaian keluarga yang tinggal di Wonorejo Asri, Rungkut ini juga biasa saja. "Kalau istrinya jarang keluar, tapi tak mencurigakan. Nggak pakai cadar juga, yang sering keluar adalah dua anaknya yang perempuan, main sepeda keliling komplek," lanjut Unjung. Sedangkan kedua anak laki-laki Dita selalu berboncengan menuju ke musala. Kelimanya dikenal rajin salat berjamaah di musala setempat. Baca juga: Tetangga Kaget Dita Ternyata Pengebom Gereja di Surabaya Baik keluarga Dita maupun Puji pun syok dengan aksi yang mereka lakukan. "Kami sekeluarga syok, ibu dan bapak saya juga syok. Kami tak menyangka dia (Dita) melakukan itu," kata Dentri, adik Dita saat ditemui detikcom di rumahnya. Sayangnya, Dentri enggan bercerita banyak terkait kepribadian kakaknya. Dia berdalih sudah lama tak bertemu dengan kakak kandungnya itu. Hanya, dia mengaku kesal atas ulah Dita yang dengan tega mengajak keempat anaknya melakukan aksi bom bunuh diri. Ditambah lagi, kini ketenangan keluarganya terganggu setelah menjadi sorotan banyak pihak terkait aksi Dita. "Otak dia ditaruh mana, kok tega ngajak anak melakukan itu," tuturnya. Bahkan keluarga Puji tak bisa ditemui. Yang ada hanya perwakilan keluarga yang memberikan keterangan didampingi Kepala Desa Tembokrejo. Mendengar kabar Puji Kuswati, sebagai pelaku terorisme bom bunuh diri, pihak keluarga langsung syok. "Semua masih syok, mereka baru tahu dari siaran berita tadi malam," ungkap Rusiono, perwakilan keluarga.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 36: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

137

Keluarga tidak pernah menduga nasib Puji Kuswati, beserta anak-anaknya, berakhir tragis. Baca juga: Bom Gereja Surabaya, Keluarga Dita Syok Keluarga makin prihatin karena mobil Toyota Avanza yang digunakan Dita untuk melakukan serangan bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jalan Arjuna, dibeli di Banyuwangi. "Ini mungkin mobil yang ketiga yang diberikan ke Puji. Dua mobil sebelumnya dijual. Tidak jelas karena apa dijual," kata Rusiono. Kemudian, keluarga di Banyuwangi kembali membelikan mobil, tanpa diberikan BPKB. Mobil ini yang diduga digunakan untuk meledakkan bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS). "Keluarga kecewa, karena dua kali dibelikan mobil, lalu dijual dengan alasan yang kurang jelas. Akhirnya, dibelikan lagi, tapi tidak diberi BPKB. Mobil itu yang diduga dipakai pelaku," tambahnya. Meski sejak kecil diasuh saudara orangtuanya di Magetan, kata Rusiono, keluarga di Banyuwangi selalu peduli dengan keluarga Puji Kuswati. Bahkan, pelaku sempat dibelikan rumah seharga Rp 600 juta di Surabaya. "Semua untuk kepentingan keluarga Puji. Sempat juga memberi kabar jika akan menjual rumahnya, katanya tidak jelas," tambahnya. Baca juga: Mobil yang Dipakai Pelaku Bom Gereja di Surabaya Pemberian Orangtua Setelah jenazah Dita dan keluarganya dievakuasi, rencananya mereka akan dimakamkan di TPU Tembok Gede, Jalan Tembok, Gang Kuburan, Tembok Dukuh. Pemakaman ini letaknya tak jauh dari rumah orang tua Dita. Namun sebagian warga menolak jika jenazah Dita dimakamkan di wilayah mereka. "Saya hanya dengar bisik-bisik, ada warga yang tak mau Pak Dita dimakamkan di sini," ungkap Ketua RT 8 RW 1 Abdul Hamid. Warga RW 1 Kelurahan Tembok Dukuh, Bubutan, Surabaya pun menggelar rapat untuk membahas rencana pemakaman Dita. Baca juga: Warga dan Tetangga Tolak Pemakaman Dita Bomber Gereja Surabaya Warga di lingkungan rumah orang tua Puji di Banyuwangi juga menolak menerima jenazah wanita ini. Mereka beralasan Puji bukan warga desa setempat. "Puji bukan warga Banyuwangi. Ya, seharusnya ikut dengan suaminya di

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 37: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

138

Surabaya untuk dimakamkan," jelas Rusiono Tak hanya itu, keluarga Puji sendiri pun tak berharap jenazah pelaku dan kedua anaknya itu dimakamkan di Banyuwangi. Meskipun punya hubungan darah, kata Rusiyoni, pelaku tidak lagi dianggap sebagai anggota keluarga. Sebab, puji sudah lama berpisah lantaran diasuh oleh saudaranya. Ditambah lagi keluarga sebelumnya tidak merestui hubungan dengan sang suami, Dita Oeprianto. "Alasan lain, keluarga sebelumnya tak menerima perbedaan prinsip dan pandangan mengenai aliran yang dianut," ungkapnya.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 38: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

139

No. 30 Tanggal 15/5/2018 https://news.Detik.com/berita/d-4020714/pembalasan-motif-bomber-Gereja-Surabaya Pembalasan, Motif Bomber Gereja Surabaya Muhammad Fida Ul Haq - detikNews Jakarta - Polisi menyebut aksi teror yang terjadi di tiga Gereja di Surabaya bermotifkan pembalasan. Aksi tersebut dinilai imbas ditangkapnya pemimpin Jamaah Anshorut Daulah (JAD) Aman Abdurrahman oleh polisi. "Kita tahu, selain serangan di Surabaya, juga ada serangan di Paris di hari Minggu yang lalu, pelakunya ditembak mati oleh polisi. Di tingkat lokal, saya menyampaikan diduga pembalasan dari kelompok JAD karena pemimpinnya, Aman Abdurrahman, yang ditahan dalam kasus pendanaan dan pelatihan paramiliter bersenjata di Aceh, kemudian yang bersangkutan divonis dan harusnya keluar bulan Agustus lalu kemudian ditangkap kembali karena diduga keras terkait dengan perencanaan, pendanaan, kasus bom Thamrin di Jakarta awal tahun 2016," kata Kapolri Tito Karnavian konferensi pers di Mapolda Jatim di Surabaya, Senin (14/5/2018). Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes dan Penangkapan Terduga Teroris Kepemimpinan Aman kemudian dialihkan kepada tokoh pimpinan JAD Jawa Timur yang bernama Zaenal Anshori. Zaenal beberapa minggu kemudian ditangkap oleh Mabes Polri dalam kaitan dengan pendanaan untuk memasukkan senjata api dari Filipina selatan ke Indonesia. "Otomatis proses hukum yang bersangkutan dan itu membuat kelompok-kelompok jaringan JAD yang ada di Jawa Timur, termasuk yang ada di Surabaya ini, memanas dan ingin melakukan pembalasan," terang Kapolri. "Sehingga kembali saya tegaskan kerusuhan di Mako Brimob itu tidak sekadar masalah makanan yang tidak boleh masuk dari keluarga kepada para tahanan, tapi juga karena ada dinamika internasional tadi serta upaya untuk melakukan kekerasan pembalasan atas ditangkapnya pimpinan mereka," lanjut Kapolri. Error! Hyperlink reference not valid. Dita bersama istri dan empat anaknya yang beraksi mengebom tiga Gereja di Surabaya pada Minggu (13/5) kemarin adalah pimpinan JAD Surabaya. Kasus bom bunuh diri di tiga Gereja ini diketahui melibatkan satu keluarga, yang terdiri atas ayah dan ibu beserta empat anaknya terjadi Minggu (13/5) pagi. Sang ayah, Dita Oepriarto, meledakkan diri di GPPS Jalan Arjuna. Sementara itu, si ibu, Puji Kuswati, meledakkan diri bersama kedua putrinya berinisial FS dan PR di GKI Jalan Diponegoro.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 39: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

140

Kemudian, dua anak laki-laki, Dita dan Puji, meledakkan diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Ngagel. YF dan FH bergerak secara terpisah dari orang tuanya dengan naik sepeda motor dan meledakkan diri. Kepemimpinan Aman kemudian dialihkan kepada tokoh pimpinan JAD Jawa Timur yang bernama Zaenal Anshori. Zaenal beberapa minggu kemudian ditangkap oleh Mabes Polri dalam kaitan dengan pendanaan untuk memasukkan senjata api dari Filipina selatan ke Indonesia. "Otomatis proses hukum yang bersangkutan dan itu membuat kelompok-kelompok jaringan JAD yang ada di Jawa Timur, termasuk yang ada di Surabaya ini, memanas dan ingin melakukan pembalasan," terang Kapolri. "Sehingga kembali saya tegaskan kerusuhan di Mako Brimob itu tidak sekadar masalah makanan yang tidak boleh masuk dari keluarga kepada para tahanan, tapi juga karena ada dinamika internasional tadi serta upaya untuk melakukan kekerasan pembalasan atas ditangkapnya pimpinan mereka," lanjut Kapolri

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 40: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

141

No. 31 Tanggal 15/5/2018 https://news.Detik.com/berita/d-4022164/jenazah-fransisca-korban-bom-Gereja-Surabaya-tiba-di-cirebon Jenazah Fransisca, Korban Bom Gereja Surabaya Tiba di Cirebon Sudirman Wamad - detikNews Cirebon - Jenazah Fransisca Eddy Handoko (56) korban meninggal dunia dalam tragedi berdarah bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya telah tiba di Cirebon. Jenazah Fransisca langsung dibawa ke rumah duka. Jenazah Fransisca atau yang karib disapa Ciska, tiba di rumah duka Golden Gate, Jl Bypass Brijgen Darsono Kota Cirebon, Jawa Barat sekitar pukul 18.15 WIB, Selasa (15/5/2018). Duka mendalam menyelimuti keluarga Ciska.

Foto: Jenazah Sisca di rumah duka (Sudirman-detik)

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 41: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

142

No. 32 Tanggal 19/5/2018 https://news.Detik.com/berita/4027980/tangisan-terakhir-anak-anak-bomber-Surabaya-sebelum-serang-Gereja Tangisan Terakhir Anak-anak Bomber Surabaya Sebelum Serang Gereja Audrey Santoso - detikNews Jakarta - FS, FR, YF dan FH berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Mereka sudah mengetahui terlebih dahulu kapan ajal akan menjemput mereka. Bahkan mereka, dengan ajakan kedua orang tua, menjemput ajalnya sendiri. Namun keempatnya melakukannya dengan cara yang salah dan tidak dibenarkan dengan alasan apapun. Bukan salah FS, FR, YF dan FH menjemput ajal itu. Mereka hanyalah korban dari kebiadaban dan doktrin kedua orang tuanya, Dita Oepriarto dan Puji Kuswati. Keempatnya ikut dalam aksi bom bunuh diri di 3 Gereja di Surabaya pada Minggu (13/5). Baca juga: Penyerahan Jenazah Teroris Mundur, Polisi: Tunggu Surat MUI Keempatnya tewas di tempat yang berbeda. FS dan FR ikut bersama sang ibu, Puji meledakkan bom di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro. Sementara YF dan FH, melakukan pengeboman di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel. Sementara sang ayah, Dita, melakukan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Minggu (13/5).Peristiwa di tiga Gereja itu menyebabkan 18 orang tewas dan 43 orang mengalami luka-luka. Sebelum melakukan aksi yang dikecam tersebut, keempat anak itu saling menangis bersama. Mereka melakukan salat di musala lalu menangis. Baca juga: Pemakaman 3 Jenazah Bomber Rusunawa Tak Dihadiri Keluarga "Ada keterangan Pak RT yang mengatakan satu hari sebelum kejadian, malam minggu (Sabtu, 12 Mei 2018), dua anak itu salat di musala dan saling tangis-tangisan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018). Setyo menduga kemungkinan tangisan anak-anak Dita dan Puji pecah karena mereka tahu, pada Minggu (13/5) pagi, akan mengakhiri hidupnya dengan melakukan serangan bom.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 42: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

143

"Ada apa itu? Kemungkinan besar mereka sadar akan melakukan amaliyah," ujar Setyo. Baca juga: Sehari Sebelum Bom Gereja Surabaya, Anak Dita Menangis di Musala Betapa tidak mengenaskan, anak-anak Dita itu disabuki bom namun tidak mendapat hak untuk meraih pendidikan yang layak. Mereka didooktrin hingga akhirnya ikut dalam aksi bom bunuh diri. "Homeschooling kalau ditanya. Padahal nggak," kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Irjen Machfud Arifin, dalam jumpa pers di Markas Polda Jawa Timur, Jl Frontage Ahmad Yani, Surabaya, Selasa (15/5/2018). Baca juga: Orang Tua Bomber Wanita di GKI Menutup Diri dan Bungkam Anak-anak korban paham radikal orang tuanya itu tidak diberi pendidikan yang layak, melainkan hanya diberi indoktrinasi oleh orang tuanya. "Ya hanya bapak-ibunya yang memberikan doktrin terus, dengan video-videonya, dengan ajaran-ajaran yang diberikan," ujar Machfud.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 43: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

144

No. 33 Tanggal 02/6/2018 https://news.Detik.com/berita-jawa-timur/d-4049962/tangis-keluarga-saat-persemayaman-agus-korban-bom-Gereja-di-Surabaya Tangis Keluarga Saat Persemayaman Agus, Korban Bom Gereja di Surabaya Deni Prastyo Utomo – detikNews Surabaya - Tangis haru menyelimuti keluarga Tee Gwan Hwie (68) dan Tjan Siek In (66) saat di Persemayaman Adi Jasa Jalan Demak, Surabaya. Mereka meratapi kepergian Agus Trisno Wiyogo (28), anaknya. Agus merupakan korban bom Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuno. Agus meninggal setelah dirawat selama 18 hari dan menghembuskan nafas terakhir, Jumat (1/6/2018) pukul 13.45 WIB. Dari pantauan detikcom, tampak kedua orang tua Agus sedang menunggu proses menututup peti yang direncanakan pada pukul 15.00 WIB. "Anak saya meninggal pada pukul 13.45 WIB setelah dirawat dirumah sakit RKZ, selama puluhan hari," kata Tee Gwen Hwie kepada detikcom, Sabtu (2/6/2018). Baca juga: 18 Hari Dirawat, Satu Korban Bom Gereja di Surabaya Meninggal Tee Gwen Hwie mengaku jika anaknya mengalami luka bakar sekitar 90 persen saat kejadian bom pada tanggal 13 Mei 2018. "Luka bakar 90 persen. Namun kondisi sempat membaik. Kata dokter mengalami infeksi. Tiba-tiba kemarin meninggal karena sesak nafas," kata Tee Gwen Hwie. Selama dalam perawatan di Rs RKZ, Agus lebih banyak ditemeni oleh ibunya. "Ibunya yang selalu mendampingi dirumah sakit selema dalam masa perawatan," ujar Tee Gwen Hwei. Sementara Tyan Siek In terlihat tegar dan menemui beberapa kerabat yang datang. Selain itu ia juga terlihat sibuk membantu persiapan tutup peti jenazah putra pertamanya itu. Ayahnya mengaku Agus dikenal dekat dengan ibunya. Agus adalah sosok yang pendiam dan sabar. "Anaknya supel dan sabar. Kesehariannya bekerja membantu ibunya yang membuka toko pigora di kawasan Tempel," kata Tee Gwen Hwie. Baca juga: Kapolri Puji CCTV Risma yang Bantu Ungkap Kasus Bom di Surabaya Hingga kini, pihak keluarga juga tidak bisa mengira kejadian teror bom itu bisa

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 44: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

145

terjadi menimpa Agus Trisno Wiyogo (28) dan Tee Su Tjien (64). "Tidak ada firasat apapun. Seperti mereka pamitan mau ke Gereja untuk ibadah," tandasnya. Agus Trisno Wiyogo akan mengikuti misa kedua, Minggu (13/5) pagi sekitar pukul 08.15 WIB. Saat itu Gereja tersebut diserang bom mobil yang diledakkan Dita Oeprianto. (fat/fat)

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 45: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

146

Lampiran 10 Tribunnews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018 TRIBUNWOW.COM - Minggu (13/5/2018) terjadi ledakan bom di beberapa Gereja di Surabaya, Jawa Timur. Seorang warga bernama Liem mengatakan peristiwa ini terjadi pada pukul 07.00 WIB, dilansir Tribun Wow dari Tribun Jatim. Beberapa video sudah beredar luas di media sosial, memperlihatkan kondisi terkini Gereja pasca ledakan. Video-video tersebut memperlihatkan sejumlah benda yang diduga potongan tubuh manusia. • Bom Meledak di Tiga Gereja Surabaya, Diduga Seorang Wanita Menaruh Bom di Tubuhnya Juga 2 Anaknya Saat ini, polisi bersama Densus 88 Polda Jatim tengah melakukan pengamanan dan menyisir lokasi kejadian. Tim Tribun Wow merangkum beberapa fakta perihal ledakan bom di beberapa Gereja di Surabaya, dilansir dari beberapa sumber. Berikut fakta-faktanya: 1. Ledakan Terjadi di Tiga Gereja Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengkonfirmasi bahwa ada tiga titik lokasi ledakan bom di Surabaya. Ledakan pertama terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela yang berada di daerah Ngagel Utara, Surabaya pada pukul 07.30 WIB. Ledakan kedua, terjadi di GKI Wonokromo yang terletak di Jalan Diponegoro, Surabaya pada pukul 08.00 WIB. Kemudian, ledakan ketiga terjadi di Gereja Pantekosta Pusat, yang berada di Jalan Arjuno, Surabaya, beberapa menit setelah bom kedua meledak. • Terjadi Bom Bunuh Diri di Gereja Santa Maria Ngagel Madya Surabaya, Sejumlah Tokoh Angkat Bicara 2. Bom Meledak ketika Suasana Sedang Ramai Ledakan bom pertama di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela terjadi pada pukul 07.30 WIB. Bom meledak saat suasana Gereja sedang ramai pergantian Misa Mingguan. • Ledakan di Gereja Santa Maria Tak Bercela Dipastikan Bom Bunuh Diri, 2 Orang Tewas dan 13 Terluka 3. Bom Pertama Meledak di Depan Gereja Jika sebelumnya banyak beredar kabar bahwa bom meledak di dalam Gereja, kabar terbaru bom meledak di depan Gereja. Hal ini dikonfirmasi sendiri oleh Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera. • Bom Meledak di Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya, Berikut Ini Video Pasca Kejadian 4. Kabar Terbaru per pukul 09.30 WIB, Korban Meninggal Mencapai Empat Orang Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan tiga orang menjadi korban meninggal dalam kejadian ini. Dua orang korban berasal dari Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Surabaya. Korban ketiga, berjenis kelamin perempuan berasal dari GKI Wonokromo, Jalan Diponegoro, Surabaya. Korban keempat masih belum bisa diidentifikasi karena belum pihak kepolisian belum diizinkan mendekat oleh tim identifikasi.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 46: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

147

• Bom Bunuh Diri Juga Meledak di GKI Surabaya, Pelaku Diduga Seorang Perempuan dan 2 Anak 5. Korban Luka Mencapai 33 Orang Selain mengkonfirmasi soal korban meninggal berjumlah tiga orang, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera menyebutkan ada 33 korban luka. Dua di antara korban luka adalah anggota kepolisian. Saat ini, baik korban luka dan tiga korban meninggal dunia sudah dibawa ke RSUD Dr. Soetomo, Surabaya dan beberapa rumah sakit lain. • Fahri Hamzah: Presiden Mulai Takut dengan Power Holder di Sekitarnya 6. Pihak Kepolisian Langsung Mengamankan Semua Gereja di Surabaya Untuk menghindari ledakan susulan, pihak kepolisian langsung bertindak cepat dengan mengamankan Gereja lain di Surabaya. Pasalnya, beberapa Gereja masih melakukan ibadah pada Minggu pagi. (TribunWow.com Artikel ini telah tayang di Error! Hyperlink reference not valid. dengan judul 6 Fakta Bom di Gereja Surabaya: Terjadi di 3 Tempat hingga Suasana Sedang Ramai ketika Bom Meledak, http://wow.Tribunnews.com/2018/05/13/6-fakta-bom-di-Gereja-Surabaya-terjadi-di-3-tempat-hingga-suasana-sedang-ramai-ketika-bom-meledak?page=all&_ga=2.249290439.1733166524.1528494700-2126319490.1522977740. Penulis: Maria Novena Cahyaning Tyas Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 47: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

148

No. 2 Tanggal 13/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jl Diponegoro, Surabaya, turut menjadi sasaran serangan bom bunuh diri, Minggu (13/5/2018) pagi. Pelaku serangan di Gereja itu adalah seorang ibu, Puji Kuswati, bersama dua anaknya, Fadilah Sari (12) dan Pemela Riskika (9). Berikut adalah kronologi kejadian yang dimulai dari saat-saat kedatangan pelaku, hingga akhirnya ledakan itu terjadi: 1. Puji Kuswati dan dua anaknya berjalan kaki dari arah utara menuju Gereja Kristen Indonesia sekitar pukul 08.15 WIB. 2. Mereka mencoba masuk ke Gereja dengan memakai pakaian hitam dan becadar. 3. Hal mencurigakan itu tercium satpam Gereja, Yesaya. Ia mencoba menghalangi Puji Kuswati masuk Gereja. 4. Ledakan pertama pun terjadi di daerah parkir depan Gereja. Suaranya tak begitu keras. Kepulan asap kecil tampak di sana. Bom diletakkan dipinggang. 5. Juru parkir di lokasi mencoba mendekat. Yesaya tampak sudah terkapar dan bersimbah darah. Ia pun tiba-tiba menjauh. 6. Ledakan kedua kembali meledak lima menit setelahnya. Intensitas ledakan sama dengan yang pertama. Ketiga korban juga sudah terkapar dengan tubuh rusak. 7. Polisi dilaporkan datang beberapa saat setelah itu. Lokasi disterilkan kemudian dengan radius sekitar 100 meter dari lokasi. 8. Pukul 10.45 WIB, Jihandak meledakan satu bom sisa. Kekuatan ledaknya kurang lebih sama dengan kedua bom sebelumnya. 9. Satpam yang terluka dievakuasi lebih dulu ke rumah sakit. Sementara jenazah tiga pelaku masih di lokasi hingga pukul 18.45 WIB. 10. Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Presiden Joko Widodo bergantian datang mengecek GKI. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Inilah Kronologi Bom di Gereja GKI Diponegoro Surabaya, Berawal dari Kedatangan Wanita Berbaju Hitam, http://www.Tribunnews.com/regional/2018/05/13/inilah-kronologi-bom-di-Gereja-gki-diponegoro-Surabaya-berawal-dari-kedatangan-wanita-berbaju-hitam. Editor: Sugiyarto

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 48: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

149

No. 3 Tanggal 13/5/2018 TRIBUNNEWS.COM - Pelaku bom bunuh diri di tiga Gereja di Surabaya diduga satu keluarga. Hal itu disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, berdasarkan hasil investigasi polri, Minggu (13/5/2018). "Pelaku diduga satu keluarga," ungkap Kapolri saat konferensi pers di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) petang. Sebagaimana diketahui bom pertama meledak sekitar pukul 07.30 WIB di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, Surabaya. Selang sekitar lima menit kemudian bom kedua meledak di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno dan tidak lama kemudian bom meledak di Gereja GKI di jalan Diponegoro. Menurut Kapolri, pelaku yang menyerang di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya yang menggendarai Mobil Avanza adalah bapaknya, bernama Dita. Dita melakuakn serangan bom bunuh diri dengan cara menabrakkan mobil yang dikemudikannya ke Gereja Pantekosta.

"Diduga keras Dita," tegas Kapolri. Namun sebelum melakukan aksinya, Dita terlebih dahulu mengantar isteri dan dua anak perempuannya di Gereja GKI Jalan Diponegoro. "Isterinya yang diduga meninggal bernama Puji Kuswati. Kemudian anaknya yang perempuan berumur 12 tahun dan PR (9 tahun)," ujar kapolri. Di lokasi ledakan ketiga di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, kata Kapolri, pelakuanya adalah dua laki-laki yang juga merupakan putera dari Dita. "Putera dari pak Dita, yang satu namanya YD usianya 18 tahun. Dan F, usianya 16 tahun," jelas Kapolri. Kapolri tegaskan semua serangan di tiga Gereja adalah serangan bom bunuh diri. Sejak pagi hingga sore ini, total ada 13 korban tewas dan korban luka jumlahnya masih sama 41 orang. Didatangi Tamu Misterius Polri sudah langsung mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri di tiga Gereja Kota Surabaya. Otak bom bunuh diri diketahui bernama Dita Supriyanto, warga Rungkut, Surabaya. Warga sekitar perumahan tempat tinggal Dita mengaku tak cukup mengenal keluarga tersebut. Pasalnya, keluarga pelaku dikenal tertutup meski sesekali masih menyapa. Seorang tetangga pelaku, Tanjung (50), mengungkapkan pelaku telah tinggal sejak 2010-2011 lalu. Keluarga pelaku juga diketahui berasal dari Banyuwangi. "Setengah tertutup, kalau ketemu ya nyapa," kata Tanjung pada TribunJatim.com,

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 49: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

150

Minggu (13/5/2018). "Sebelum ada insiden, sekitar jam 13.00 WIB, ada beberapa orang datang. Busananya sama, tertutup gitu," ujarnya. Ia menyebutkan mengetahui keseharian keluarga pelaku sebagai penjual obat herbal. "Pekerjaan (mereka) saya nggak tahu pasti, yang saya tahu sering jual herbal gitu," papar Tanjung. Anaknya pun terlihat sering bermain di depan rumahnya. "Anaknya juga sering sepedaan di depan rumah," ujarnya. Anggota JAD Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada media menyampakan bahwa pelaku adalah anggota jemaah JAD. Kelompok ini tidak lain adalah sel jaringan ISIS. "Dita adalah Ketua JAD (jaringan Ansarut Daulah) Surabaya." "Jaringan ini kaitannya dengan JAT (Jaringan Ansarut Tauhid). Keduanya terkait dengan ISIS," kata Tito. Pimpinan mereka adalah Aman Abdurahman yang yang saat ini ditahan di Mako Brimob. Jaringan mereka terkait dengan jaringan teroris ISIS. JAD di Surabaya adalah bagian sel jaringan ISIS. Kapolri mencatat baik anggota JAD maupun JAT saat ini telah berangkat ke Siria. Namun ada yang sudah kembali ke Indonesia. Tito mencatat anggota ISIS di Indonesia yang berangkat sebanyak 1.100. Sebanyak 500 ada di Syiria sekarang. Sebanyak 103 telah meninggalkan Syiria dan 500 di deportase. Temuan 4 Bom Aktif Polisi menemukan 4 benda diduga bom di rumah pelaku bom bunuh diri di Jalan Rungkut Asri, Surabaya. Penelusuran SURYA pada Minggu (13/5/2018) malam, polisi menemukan benda itu di sebuah kamar bagian depan pelaku. "4 benda (diduga bom, red) itu kini sudah diamankan," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan pada SURYA.co.id, Minggu malam. Polisi, lanjut Rudi Setiawan kini masih menelusuri dan memeriksa rumah tersebut. Selain polisi, pengamatan SURYA di lokasi terlihat juga ada Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Informasi terakhir yang SURYA.co.id himpun 4 benda yang diduga bom itu akan diledakkan petugas. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta-fakta Baru Pelaku Bom Gereja Surabaya, Satu Keluarga hingga Tamu Misterius Sehari Sebelum Aksi, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/13/fakta-fakta-baru-pelaku-bom-Gereja-Surabaya-satu-keluarga-hingga-tamu-misterius-sehari-sebelum-aksi?page=all. Editor: suut amdani

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 50: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

151

No. 4 Tanggal 13/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Korban terkena ledakan bom di Surabaya ternyata tidak hanya warga sipil. Dari 41 korban luka-luka dan masih dirawat di rumah sakit, dua orang ternyata anggota polisi. Baca: Kapolri Tinjau Langsung Lokasi Ledakan Bom Gereja di Surabaya, Ini Perintahnya Dua orang anggota polisi yang terkena ledakan bom, saat itu sedang melakukan pengamanan ibadah umat nasrani di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya Surabaya. Baca: Saking Parahnya, Saksi Mata Tak Berani Menolong Korban Setelah Ledakan di Gereja Santa Maria "Ada 2 anggota Polri yang ikut jadi korban serangan bom. Mereka sedang bertugas di Gereja jalan Ngagel Madya," jelas Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim, Minggu (13/5/2018) siang. Menurut Barung, kedua anggota Polri yang jadi korban itu masih dirawat di rumah sakit di Surabaya. "Mohon doanya saja, semoga bisa sembuh," kata Barung. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dua Polisi Kritis Terkena Ledakan Bom di Gereja Maria Tak Bercela Surabaya, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/13/dua-polisi-kritis-terkena-ledakan-bom-di-Gereja-maria-tak-bercela-Surabaya. Editor: Adi Suhendi

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 51: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

152

No. 5 Tanggal 13/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata langsung menuju lokasi ledakan bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno, Minggu (13/5/2018) sore. Jokowi mendarat di Surabaya dari Jakarta, pukul 15.30 WIB. Beradasarkan foto yang diterima Tribunnews.com dari Biro Pers Setpres, Presiden Jokowi langsung menyaksikan kondisi lokasi kerjadian di Gereja GPPS. Baca: Wenny Lihat Langsung Aksi Pelaku Terobos Satpam Dan Bom Meledak Hingga 2 Anaknya Jadi Korban Terlihat Jokowi didampingi Menkopolhukam, Wiranto, Mensesneg Pratiko, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Juga ada Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol Budi Gunawan, Gubernur Jatim Soekarwo dan lainnya. Baca: Tiba Di Surabaya, Jokowi Langsung Bertolak Ke RSUD Soetomo Jenguk Korban Ledakan Bom Di Tiga Gereja Terlihat Presiden Jokowi menerima laporan dari Kapolri terkait kejadian ledakan bom di tiga Gereja di Surabaya. Kini Presiden Jokowi dan sejumlah tokoh telag meninggalkan lokasi menuju tempat lain. Sempat Tribunnews.com beritakan Presiden Jokowi telah bertolak menuju RSUD Soetomo untuk menjenguk para korban bom di tiga Gereja di Surabaya, setibanya di Surabaya. Dalam kunjungan ini Presiden Jokowi didampingi Menkopolhukam, Wiranto, Mensesneg Pratiko, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Juga ada Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol Budi Gunawan, Gubernur Jatim Soekarwo dan lainnya. Sejauh ini jumlah korban tewas serangan bom di tiga Gereja di Surabaya, Minggu (15/5/2018) kembali bertambah menjadi 11 orang dan 41 dirawat di rumah sakit hingga pukul 14.15 WIB. Baca: Jenazah yang Diduga Pelaku Bom Bunuh Diri di GKI Diponegoro Surabaya Belum Dievakuasi Satu korban meninggal terbaru, yakni seorang yang berada di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Jl Ngegel Madya Surabaya. "Ini tambah satu lagi korban meninggal di Gereja jalan Ngegel," sebut Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Minggu (13/5/2018) siang. Menurut Barung, negara Indonesia sedang berduka adanya serangan bom ke tiga Gereja di Surabaya. "Kami menyampaikan belasungkawa atas peristiwa dengan korban jiwa terus bertambah," cetus Barung. Untuk korban luka, para korban dirawat di beberapa rumah sakit di Surabaya. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Tinjau Langsung Lokasi Ledakan Bom Di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/13/jokowi-tinjau-langsung-lokasi-ledakan-bom-di-Gereja-pantekosta-pusat-Surabaya?page=all. Penulis: Srihandriatmo Malau Editor: Adi Suhendi

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 52: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

153

No. 6 Tanggal 13/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Rumah duka seorang korban ledakan bom Gereja Santa Maria tak Bercela, Minggu (13/5/2018) sore ini, mulai ramai. Beberapa kerabat berdatangan memberi belasungkawa. Karangan bunga juga menghiasi gang rumah korban di Jalan Gubeng Kertajaya. Baca: Jokowi: Tindakan Terorisme Ini Sungguh Biadab Dan Di Luar Batas Kemanusiaan Diduga Bayu adalah korban ledakan yang saat itu sedang membantu penjagaan di Gereja. Dugaan dilihat dari rekaman CCTV di saat korban menghadang pelaku bom bunuh diri masuk. Ayah korban, Siswanto, masih menolak dimintai keterangan lebih lanjut. Baca: Presiden Jokowi Tak Bisa Sembunyikan Wajah Duka saat Datangi Lokasi Bom Gereja di Surabaya Ia masih menunggu kepastian jenazah putranya dibawa pulang ke rumah. "Nanti saat jenazah putra saya sudah datang, saya bersedia memberi keterangan," kata Siswanto. Bayu seperti halnya beberapa pemuda jamaah Gereja lainnya, kerap bergantian menjadi pengamanan setiap pelaksanaan ibadah. Baca: Tewas saat Ledakan Bayu Pengadang Motor Teroris di Gereja Sempat Bikin Status, Ini Pesan Terakhirnya Hari ini Bayu bertugas menjaga di shift satu atau pada misa pertama. Saat ini posisi jenazah masih dilakukan otopsi di RS Bayangkara. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hadang Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja SMTB Surabaya, Begini Suasana Rumah Duka Aloysius Bayu, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/13/hadang-pelaku-bom-bunuh-diri-di-Gereja-smtb-Surabaya-begini-suasana-rumah-duka-aloysius-bayu. Editor: Adi Suhendi

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 53: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

154

No. 7 Tanggal 13/5/2018 TRIBUNJATIM.COM. Surabaya - Sebuah ledakan dilaporkan terjadi di kawasan Gereja Shanta Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Jaya Utara Surabaya. Peristiwa ini dilaporkan terjadi pada pukul 07.00 WIB pada Minggu (13/5/2018). "Saya tidur ada suara ledakan jam 07.00 WIB, dengar jelas," kata Liem warga sekitar Gereja. Liem mendengar ledakan tersebut dari Rumah nya berjarak sekitar 600 meter dari Gereja. Saat memeriksa ke kawasan geraja, Liem menemunkan banyak orang yang sudah berkerumun mencari tahu. Melalui rekaman Live Facebook yang direkam Wartawan TribunJatim.com, terdapat sejumlah benda yang diduga merupakan potongan tubuh manusia. Sejumlah petugas keamanan masih melakukan pengamanan lokasi. Hingga berita ini diunggah, TribunJatim.com masih terus menggali informasi lebih lanjut terkait peristiwa ini. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS: Terjadi Ledakan Bom di Sebuah Gereja di Surabaya, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/13/breaking-news-terjadi-ledakan-bom-di-sebuah-Gereja-di-Surabaya. Editor: Pravitri Retno Widyastuti

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 54: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

155

No. 8 Tanggal 13/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Jumlah korban tewas akibat ledakan bom di tiga Gereja di Surabaya terus bertambah. Hingga pukul 17.00 WIB, Minggu (13/5/2018), Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera mengatakan jumlah korban bertambah dua orang. Baca: Jeirry Sumampow Imbau Masyarakat Beraktivitas Seperti Biasa Sehingga sejak pagi hingga sore ini, total ada 13 korban tewas dan korban luka jumlahnya masih sama 41 orang. "Saat ini jumlah korban tewas ada 13 orang dan 41 korban luka yang masih dirawat," ungkap Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera. Baca: Wasekjen Hanura: Teror Bom di Surabaya Tindakan Biadab dan Harus Dilawan Bersama Seperti yang deberitakan sebelumnya, tiga Gereja di Surabaya diledakkan oleh bom pagi ini, Minggu (13/5/2018). Tiga Gereja tersebut yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia (GKI), dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS). Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Korban Tewas Akibat Ledakan Bom di Tiga Gereja Surabaya Kini Berjumlah 13 Orang, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/13/korban-tewas-akibat-ledakan-bom-di-tiga-Gereja-Surabaya-kini-berjumlah-13-orang. Editor: Adi Suhendi

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 55: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

156

No. 9 Tanggal 13/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Dua pasien perempuan yang menjadi korban pengeboman Gereja di Surabaya dirawat di RS William Booth, Surabaya, Minggu (13/5/2018). Salah satu pasien tersebut, ternyata merupakan karyawan RS William Booth. Pada saat kejadian, pasien yang sedang hamil 4 bulan ini tengah melintas di dekat Gereja Kristen Indonesia (GKI) yang berada di Jalan Diponegoro, Surabaya. Baca: Pengamat: Polri dan TNI Harus Bersatu Perang Melawan Teroris Pasien Ny I ini mengendarai motor seorang diri. “Ada karyawan kami, sebut saja Ny I yang menjadi korban. Ia waktu itu sedang perjalanan pulang, lewat DKI Diponegoro,’ tutur TB Rijanto, Direktur RS William Booth. Ia memperkirakan luka bakar yang diderita karyawannya tersebut mencapa 15-30 persen. Rijanto melihat wajah Ny I juga terdapat luka bakar. Namun, ia belum bisa memastikan tingkat keparahannya karena korban yang berasal dari Dusun Panasan, Bojonegoro ini, sedang berada dalam perawatan. “Saat ini Ny I sedang distabilisasi, dilakukan suatu resusitasi. Ia sekarang berada di kamar operasi,” tegasnya. (Surya) Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wanita Hamil 4 Bulan Jadi Korban Ledakan Bom di Gereja Kristen Indonesia, http://www.Tribunnews.com/regional/2018/05/13/wanita-hamil-4-bulan-jadi-korban-ledakan-bom-di-Gereja-kristen-Indonesia. Editor: Sanusi

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 56: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

157

No. 10 Tanggal 13/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelaku bom bunuh diri di tiga Gereja di Surabaya diduga satu keluarga. Hal itu disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, berdasarkan hasil investigasi polri, Minggu (13/5/2018). "Pelaku diduga satu keluarga," ungkap Kapolri saat konferensi pers di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) petang. Baca: Korban Tewas Akibat Ledakan Bom di Tiga Gereja Surabaya Kini Berjumlah 13 Orang Sebagaimana diketahui bom pertama meledak sekitar pukul 07.30 WIB di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, Surabaya. Selang sekitar lima menit kemudian bom kedua meledak di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno dan tidak lama kemudian bom meledak di Gereja GKI di jalan Diponegoro. Baca: Wasekjen Hanura: Teror Bom di Surabaya Tindakan Biadab dan Harus Dilawan Bersama Menurut Kapolri, pelaku yang menyerang di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya yang menggendarai Mobil Avanza adalah bapaknya, bernama Dita. Dita melakuakn serangan bom bunuh diri dengan cara menabrakkan mobil yang dikemudikannya ke Gereja Pantekosta. Baca: Empat Jenazah Terduga Teroris yang Tewas Ditembak Densus 88 Di Cianjur Masih Di RS Polri Kramat Jati "Diduga keras Dita," tegas Kapolri. Namun sebelum melakukan aksinya, Dita terlebih dahulu mengantar isteri dan dua anak perempuannya di Gereja GKI Jalan Diponegoro. "Isterinya yang diduga meninggal bernama Puji Kuswati. Kemudian anaknya yang perempuan berumur 12 tahun dan PR (9 tahun)," ujar kapolri. Baca: Jokowi: Tindakan Terorisme Ini Sungguh Biadab Dan Di Luar Batas Kemanusiaan Di lokasi ledakan ketiga di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, kata Kapolri, pelakuanya adalah dua laki-laki yang juga merupakan putera dari Dita. "Putera dari pak Dita, yang satu namanya YF usianya 18 tahun. Dan F, usianya 16 tahun," jelas Kapolri. Kapolri tegaskan semua serangan di tiga Gereja adalah serangan bom bunuh diri. Sejak pagi hingga sore ini, total ada 13 korban tewas dan korban luka jumlahnya masih sama 41 orang. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapolri: Pelaku Bom Bunuh Diri Di 3 Gereja Surabaya Merupakan Satu Keluarga, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/13/kapolri-pelaku-bom-bunuh-diri-di-3-Gereja-Surabaya-merupakan-satu-keluarga. Penulis: Srihandriatmo Malau Editor: Adi Suhendi

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 57: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

158

No. 11 Tanggal 13/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ada tiga bom yang meledak di tiga Gereja Surabaya yaitu Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel, Gereja Kristen Indonesia Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Arjuna. Namun dari tiga titik itu, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera mengatakan peledakan bom di Gereja Santa Maria adalah yang paling dahsyat. Baca: Kapolri Ungkap Jenis Bom Dalam Serangan Teroris Di Tiga Gereja Surabaya Saking dahsyatnya, bom yang dipangku dua pelaku yang masih remaja tersebut memiliki daya ledak hingga 200 meter. Remaja tersebut merupakan anak dari pelaku di dua titik peledakan bom yang lain. Baca: Kronologi Rentetan Ledakan Bom di Tiga Gereja Surabaya, Pelakunya Diduga Suami, Istri, dan Anaknya "Paling dahsyat itu bom pangku yang di Santa Maria Ngagel karena dampaknya sampai 200 meter," jelas Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera, Minggu (13/5/2018). Bahkan usai kejadian, pihak kepolisian menemukan kepala dari pelaku pengeboman tercecer di atas genteng. Baca: Korban Tewas Akibat Ledakan Bom di Tiga Gereja Surabaya Kini Berjumlah 13 Orang "Saking dahsyatnya, kepala pelakunya saja kita temukan di atas genteng," ujarnya. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ledakan Bom di Gereja Santa Maria Disebut Paling Dahsyat, Kepala Pelaku Ditemukan Di Atas Genting, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/13/ledakan-bom-di-Gereja-santa-maria-disebut-paling-dahsyat-kepala-pelaku-ditemukan-di-atas-genting. Editor: Adi Suhendi

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 58: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

159

No. 12 Tanggal 13/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Polri sudah langsung mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri di sejumlah Gereja di Kota Surabaya. Pelaku utama adalah Dita Supriyanto. Bapak ini menyertakan istri dan empat anaknya untuk melalukan aksi bom bunuh diri. Keenam pelaku itu tewas dengan tubuh hancur. Baca: Bahan Peledak Ditemukan Di Rumah Terduga Pelaku Bom Surabaya: Ada Dokumen dan Pesan Tertulis Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian kepada media menyampakan bahwa pelaku adalah anggota jemaah JAD. Kelompok ini tidak lain adalah sel jaringan ISIS. "Dita adalah Ketua JAD (jaringan Ansarut Daulah) Surabaya. Jaringan ini kaitannya dengan JAT (Jaringan Ansarut Tauhid). Keduanya terkait dengan ISIS," kata Tito di Surabaya, Minggu (13/5/2018). Pimpinan mereka adalah Abdurahman yang yang saat ini ditahan di Mako Brimob. Jaringan mereka adalah terkait dengan jaringan teroris ISIS. JAD di Surabaya adalah bagian sel jaringan ISIS. Kapolri mencatat baik anggota JAD maupun JAT saat ini telah berangkat ke Syiria. Namun ada yang sudah kembali ke Indonesia. Tito mencatat anggota ISIS di Indonesia yang berangkat sebanyak 1.100. Sebanyak 500 ada di Syiria sekarang. Sebanyak 103 telah meninggalkan Syiria dan 500 di deportase Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bos Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya Saat Ini Ditahan di Rutan Mako Brimob, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/13/bos-pelaku-bom-bunuh-diri-di-Surabaya-saat-ini-ditahan-di-rutan-mako-brimob. Editor: Hasanudin Aco

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 59: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

160

No. 13 Tanggal 13/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menjelaskan serangan di tiga Gereja Surabaya adalah serangan bom bunuh diri. Menurut Kapolri serangan bom bunuh diri tersebut dilakukan satu keluarga yang terdiri dari bapak bernama Dita dan istri bernama Puji Kuswati. Baca: Jokowi: Tindakan Terorisme Ini Sungguh Biadab Dan Di Luar Batas Kemanusiaan Kemudian dua anak perempuanya, Fadilah Sari (12 tahun) dan Pamela Rizkita (9 tahun). Serta kedua puteranya bernamanya Yusuf Fadil (18 tahun) dan Firman (16 tahun). Menurut Kapolri, bom yang dipakai Dita diletakkan di dalam mobil Toyota Avanza saat menabrakan dirinya di dalam Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno. Baca: Kronologi Rentetan Ledakan Bom di Tiga Gereja Surabaya, Pelakunya Diduga Suami, Istri, dan Anaknya "Yang dengan Avanza di Jalan Arjuno itu menggunakan bom, yang diletakkan di dalam kendaraan lalu ditabrakan," ujar Kapolri dalam konferensi persnya di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). "Ini yang terbesar menurut saya dari tiga ledakan," jelas Kapolri lebih lanjut. Sedangkan bom yang meledak di Gereja GKI Jalan Diponegoro, dilakukan istri dan dua anak perempuannya. Di Gereja GKI, menurut Kapolri, bom yang dipakai adalah bom yang diikatkan pada pinggang. Baca: Kapolri: Pelaku Bom Bunuh Diri Di 3 Gereja Surabaya Merupakan Satu Keluarga "Tiga-tiganya memakai bom yang diletakkan pada pinggang. Namanya bom pinggang," jelasnya. Karena kata Kapolri, yang hancur dari tubuhnya adalah daerah pinggangnya dan perutnya. Sedangkan bagian kaki dan di atas pinggangnya masih utuh. Kemudian bom yang meledak di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, kedua pelaku menggunakan bom yang dipangku. "Kita masih belum jelas jenis bomnya apa, karena ini pecah. Tapi efek ledakannya cukup besar. Itu dibawa dengan sepeda motor," ujarnya. Kapolri tegaskan semua serangan di tiga Gereja adalah serangan bom bunuh diri. Sejak pagi hingga sore ini, total ada 13 korban tewas dan korban luka jumlahnya masih sama 41 orang. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapolri Ungkap Jenis Bom Dalam Serangan Teroris Di Tiga Gereja Surabaya, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/13/kapolri-ungkap-jenis-bom-dalam-serangan-teroris-di-tiga-Gereja-Surabaya?page=all. Penulis: Srihandriatmo Malau Editor: Adi Suhendi

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 60: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

161

No. 14 Tanggal 13/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Surabaya dalam kondisi darurat. Tiga bom meledak di tiga Gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi. Tiga Gereja yang dibom, yakni di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jl Ngagel Madya pukul 07.15 WIB, kemudian GKI di Jl Diponegoro 07.45 WIB dan GPPS Jl Arjuno 07.50 WIB. Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera menjelaskan, ada tiga bom yang meledak di Surabaya. "Semuanya terjadi di Gereja, ledakan bom berurutan," kata Barung di Jl Ngagel Madya Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi. Baca: Kronologis Bule Australia Tewas Loncat dari Tangga Darurat Hotel Untuk korban, sementara ada 2 orang meninggal dunia dan 13 orang luka. Mereka sudah dilarikan ke RSUD Dr Soetomo Surabaya. "Kami terus update kejadian ini, sementara masih dilakukan sterilisasi," jelas Barung. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ledakan di Tiga Gereja Surabaya, 2 Orang Tewas, Belasan Lainnya Terluka, http://www.Tribunnews.com/regional/2018/05/13/ledakan-di-tiga-Gereja-Surabaya-2-orang-tewas-belasan-lainnya-terluka. Editor: Dewi Agustina

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 61: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

162

No. 15 Tanggal 13/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURAAYA - Pelaku pengemboman di tiga Gereja yang ada di Surabaya, Jawa Timur diduga kuat berasal dari satu keluarga. Mereka melakukan aksi bom bunuh diri dengan cara berpencar ke tiga titik ledakan. "Pelaku diduga satu keluarga," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Surabaya, Minggu (13/5/2018). Dia menuturkan pelaku di Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna adalah anak dan bapak. Mereka berjumlah tiga orang dan meledakkan diri di Gereja itu. Sang ayah sebelum bom bunuh diri sempat mengantarkan istri dan dua anak perempuannya ke Gereja Pantekosta Pusat, Jalan Arjuna. Istri dan dua anak perempuannya pun meledakkan diri di sana. Sementara di lokasi ketiga yakni di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, pelaku berjumlah tiga orang. Dua orang di antaranya masih berusia belasan tahun yang merupakan kakak beradik. Seperti diberitakan, ledakan terjadi di tiga Gereja di Surabaya. Ketiga Gereja itu yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna. Hingga pukul 11.05, jumlah korban menjadi 9 orang meninggal dunia dan 30 orang luka-luka. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bom Bunuh Diri di Tiga Gereja di Surabaya Diduga Dilakukan Satu Keluarga, Ini Peran Masing-masing, http://www.Tribunnews.com/regional/2018/05/13/bom-bunuh-diri-di-tiga-Gereja-di-Surabaya-diduga-dilakukan-satu-keluarga-ini-peran-masing-masing. Editor: Sugiyarto

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 62: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

163

No. 16 Tanggal 13/5/2018 TRIBUNWOW.COM - Ledakan terjadi di tiga Gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) pagi. Tiga Gereja itu, yakni Santa Maria di Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro, dan Gereja di Jalan Arjuno. Rupanya kabar tersebut menyeruak hingga ke telinga drummer Superman Is Dead (SID), Jerinx a.k.a JRX. Melalui akun twitter pribadinya, @JRX_SID dirinya memberikan himbauan kepada masyarakat untuk turut fokus dalam membantu korban pemboman di Gereja. @JRX_SID: Surabaya. Gereja diteror. Korbannya anak kecil dan perempuan. Ayo lupakan dulu konflik di negara lain, lupakan tagar 2019 siapa presiden, dan selesaikan masalah bangsa ini sampai ke akarnya. Apa beda nyawa anak Indonesia dgn nyawa anak bangsa lain? Kita manusia apa binatang? • Terjadi Bom Bunuh Diri di Gereja Santa Maria Ngagel Madya Surabaya, Sejumlah Tokoh Angkat Bicara Dirinya juga mengecam kepada warga lainnya yang seolah acuh terhadap kasus terorisme di Gereja tersebut. @JRX_SID: Saking nafsunya ganti presiden trus tutup mata liat anak kecil jadi korban bom bunuh diri di NEGARAMU sendiri? Sakit jiwa kalian. Semoga keluarga & tempat kalian mencari nafkah selalu jauh dari buasnya terorisme.

Kicauan Jerinx (Twitter) Bahkan, Jerinx mengatakan jika Jokowi selaku Presiden RI tidak mampu mengatasi terorisme, dirinya menyarankan untuk mengundurkan diri. Jerinx mengakui jika dirinya malu menyandang status sebagai WNI jika kasus terorisme tidak segera berhenti. Tak sampai di situ, menurutnya bangsa ini serasa tidak punya nyali. @JRX_SID: Pak @jokowi jika anda terus menerus tunduk dan 'bermain cantik' thd pelaku DAN pendukung terorisme, dgn segala hormat baiknya anda mengundurkan diri saja, pak. Saya malu jadi WNI. Bangsa ini serasa tak punya nyali.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 63: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

164

Jerinx (Twitter) • Bom Meledak di 3 Gereja Surabaya, Tagar #KamiTidakTakutTeroris Trending di Twitter Dikabarkan sebelumnya, 9 orang tewas dan 38 orang luka-luka atas kejadian bom Gereja di Surabaya. Kronologi kejadiannya, pada pukul 07.30 WIB bom meledak di Gereja Santa Maria. Bom kedua meledak pukul 07.45 WIB di Gereja GKI Jalan Diponegoro, dan bom ketiga meledak pukul 07.50 WIB di salah satu Gereja di Jalan Arjono. Menurut kabar yang beredar, bom tersebut diduga berasal dari pelaku bom bunuh diri. Informasinya, pelaku adalah seorang perempuan yang datang ke Gereja bersama dua orang anak. "Dia mendekat ke geraja, mau masuk, tapi kemudian dilarang oleh petugas, diminta keluar di area Gereja," cerita Didin, jemaah GKI yang sebelumnya akan mengikuti misa jam 08.00 WIB. Kemudian mereka berdiri di sekitaran parkir sepeda motor yang berada di badan jalan Diponegoro. Tak lama, bom pun meledak. "Informasinya, bom juga ada di tubuh anak-anaknya," tandas Didin. Saat ini, kondisi tubuh ketiganya dalam kondisi tercerai berai dan masih ada di depan Gereja. Bersamaan dengan kejadian tersebut, tagar #KamiTidakTakutTeroris menduduki peringkat trending topik di Twitter, Minggu (13/5/2018). (TribunWow/Dian Naren) Artikel ini telah tayang di Error! Hyperlink reference not valid. dengan judul Tanggapi Bom Gereja di Surabaya, Jerinx SID: Pak Jokowi Sebaiknya Anda Mundur, Saya Malu Jadi WNI, http://wow.Tribunnews.com/2018/05/13/tanggapi-bom-Gereja-di-Surabaya-jerinx-sid-pak-jokowi-sebaiknya-anda-mundur-saya-malu-jadi-wni?page=all&_ga=2.56324715.1733166524.1528494700-2126319490.1522977740. Penulis: Dian Naren Editor: Dian Naren

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 64: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

165

No. 17 Tanggal 13/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perempuan Bangsa mengecam aksi teroris yang meledakan bom di tiga Gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). Organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa itu, mengutuk aksi teror yang menelan puluhan korban tersebut. Baca: Almisbat Ajak Semua Pihak Bangun Ruang Publik yang Bersih Dari Bibit Teror Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa, Siti Masrifah menyampaikan sikap organisasi tersebut. "Kami mengutuk sekeras-kerasnya aksi bom bunuh diri di tiga Gereja dan menyampaikan rasa dukacita mendalam kepada para korban," ujarnya di Jakarta, Minggu (13/5/2018). Baca: Polri Singgung RUU Terorisme yang Tak Kunjung Diselesaikan DPR Siti menerangkan, organisasinya itu, mendukung aparat keamanan untuk mengungkap kasus teror yang berlangsung selama satu pekan terakhir. Terutama, demi memberikan rasa aman masyarakat. "Kami meyakini tindakan terorisme tidak pernah dapat dibenarkan dan ditolerir dengan alasan dan kondisi apapun," imbuh Siti. Baca: Pimpinan Pemuda Muhammadiyah: Bom Gereja di Surabaya Adalah Kebiadaban yang Membajak Agama Terkait dengan pelaku yang diduga perempuan menjadi perhatian khusus Perempuan Bangsa. Bila dugaan itu benar maka ancaman terorisme di Indonesia sudah sedemikian serius. Teroris telah berhasil melakukan radikalisasi pada kelompok perempuan sebagai pelaku aktif terorisme. Ia mengingatkan seluruh masyarakat untuk mewaspadai dan mencegah orang-orang terdekat dari paparan radikalisme dan ajaran yang menyuburkan terorisme. Perempuan Bangsa juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu melawan terorisme dan segala bentuk sikap dan tindakan yang dapat menyuburkan terorisme. "Lawan setiap tindakan intoleransi. Jangan beri ruang pada kebencian karena perbedaan," kata Siti. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Perempuan Bangsa Kecam Aksi Bom Bunuh Diri di Tiga Gereja Surabaya, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/13/perempuan-bangsa-kecam-aksi-bom-bunuh-diri-di-tiga-Gereja-Surabaya. Penulis: Dennis Destryawan Editor: Adi Suhendi

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 65: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

166

No. 18 Tanggal 13/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Keluarga Dita Supriyanto, pelaku bom bunuh diri 3 Gereja di Surabaya dikenal tertutup oleh para tetangga. Tinggal di Perumahan Wisma Indah Jalan Wonorejo Asri XI Blok K Nomor 22, keluarga tersebut jarang bersosialisasi dua tahun terakhir. Padahal, tiga tahun yang lalu Dita pernah menjadi ketua sub RT 2/RW 3 Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut. Ketua Sub RT adalah jabatan di bawah kepala RT. Sub RT hanya membawahi satu blok saja. Jabatan Dita diganti oleh Adi, warga yang rumahnya hanya berjarak tujuh bangunan dari rumah Dita. Adi tinggal di lingkungan tersebut sejak 2010. Sebelum itu, Dita dan keluarganya sudah terlebih dulu tinggal di sini. "Orangnya tertutup. Identitas dia tidak pernah ditunjukan. Bahkan kepada RT," kata Adi saat ditemui di rumahnya, Minggu (13/5/2018). Informasi soal Dita hanya diketahui cari cerita para tetangga. Adi, misalnya, tahu bahwa orang tua dari salah satu pasangan istri itu berasal dari Banyuwangi. Tapi ia tak tahu detail tentang latar belakang lain dari mereka. Di luar itu, Adi mengenal Dita sebagai orang yang baik. Tak tampak ada perilaku radikal darinya, juga keluarganya. Meski tak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar dua tahun terakhir, ia menunjukkan gelagat yang baik setiap kali keluar rumah. "Jarang ketemu. Kalau ada kumpul-kumpul RT, dia tak pernah datang," ungkapnya. Perilaku serupa juga ditunjukkan istri dan anak-anaknya. Menurut Adi, sejak dulu, istri dan anak-anaknya tidak pernah berkumpul dengan warga sekitar. Mereka cenderung tertutup hidup di dalam rumah jika tak ada kegiatan keluar kampung. "Rumah itu tidak ada tenggangganya yang pernah masuk. Dia kalau ke rumah saya, saya persilakan. Tapi dia tidak pernah (mengajak orang ke rumahnya)," tutur dia. Pernah suatu ketika Adi punya perlu dengan Dita. Ia pun mendatangi rumahnya. Tapi rumah selalu dalam keadaan terkunci. Rumah Jadi Tempat Latihan Silat Nyaris tak ada gelagat yang menunjukkan keluarga Ditta berpaham radikal. Sang istri, yang dalam pengeboman menggunakan cadar, berpenampilan normal saja sehari-hari. "Pakai kerudung, iya. Tapi tidak pakai cadar," tutur Adi. Pernah dua tahun lalu rumah Dita dipakai untuk latihan silat orang-orang dari luar. Adi mengetahuinya dari laporan satpam. Ia pun tak pernah mengganggap hal itu sebagai hal yang mencurigakan. Sebagai warga kampung itu, Dita bekerja tak tetap. Dia pernah bekerja sebagai pembuat jamu. Kemudian, ia menjadi pembuat minyak kemiri. "Dulu pernah limbahnya dibuang di got. Tetangga-tetangga marah," tambahnya. Empat anak Dita pun masih bersekolah. Satu masih di jenjang SMA, satu jenjang SMP, dan dua jenjang SD. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Keluarga Pelaku Bom 3 Gereja di Surabaya Dikenal Baik, Tapi Tertutup Pada Tetangga, http://www.Tribunnews.com/regional/2018/05/13/keluarga-pelaku-bom-3-Gereja-di-Surabaya-dikenal-baik-tapi-tertutup-pada-tetangga?page=all. Editor: Sugiyarto

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 66: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

167

No. 19 Tanggal 14/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Serangan bom bunuh diri tejadi di tiga Gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi secara hampir bersamaan. Gereja yang jadi korban adalah Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan DIponegoro, lalu Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, dan Gereja GPPS Jalan Arjuno. Akibat ledakan tersebut, hingga Minggu (13/5/2018) malam sekitar pukul 21.45 WIB, sebanyak 56 orang menjadi korban. Rinciannya, 14 orang meninggal dunia dan 42 luka-luka dan saat ini dirawat di sejumlah rumah sakit di Surabaya. Baca: Pengamat: Aksi Bom Surabaya Balas Dendam Insiden di Mako Brimob Indonesia pun berduka. Presiden Joko Widodo langsung turun ke Surabaya, meninjau lokasi Gereja yang dibom oleh para teroris. Jokowi yang didampingi Panglima TNI, Kapolri, Menkopolhukam, Kepala BIN, dan pejabat terkait lainnya juga meninjau korban yang dirawat di beberapa rumah sakit. Dalam waktu yang relatif singkat, hanya sekitar delapan jam paska kejadian, polisi berhasil mengungkap pelaku bom bunuh diri paling dahsyat di wilayah provinsi Jatim ini. Kapolri Jenderal Pol Tito Karnivian menegaskan, serangan bom bunuh diri ke tiga Gereja di Surabaya ternyata dilakukan oleh enam orang. Pelaku adalah satu keluarga. Yakni, keluarga Dita Supriyanto yang tinggal di Wonorejo Asri, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya. Mereka terdiri atas, ayah Dita Supriyanto, ibu Puji Kuswati, dan empat orang anak, masing-masing dua anak laki-laki YF (18) dan FH (16), dan dua lainnya anak perempuan FS (12) dan PR (9). Sangat ironis, karena anak-anak yang diajak Dita dan Puji melakukan bom bunuh diri masih dibawah umur. Bagaimana sebenarnya perilaku keseharian Keluarga Dita Supriyanto, sehingga nekat mengebom tiga Gereja di Surabaya, dengan mengajak empat anaknya yang masih bocah. Berikut kisah lengkapnya: Keluarga Dita Supriyanto dikenal tertutup oleh para tetangga. Tinggal di Perumahan Wisma Indah Jalan Wonorejo Asri XI Blok K Nomor 22, keluarga tersebut jarang bersosialisasi dua tahun terakhir. Meskipun, tiga tahun yang lalu Dita pernah menjadi ketua sub RT/RW 02/03 Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut. Ketua Sub RT adalah jabatan di bawah kepala RT. Sub RT hanya membawahi satu blok saja. Jabatan Dita diganti oleh Adi, warga yang rumahnya hanya berjarak tujuh bangunan dari rumah Dita. Adi tinggal di lingkungan tersebut sejak 2010. Sebelum itu, Dita dan keluarganya sudah terlebih dulu tinggal di sini. "Orangnya tertutup. Identitas dia tidak pernah ditunjukan. Bahkan kepada RT," kata Adi saat ditemui di rumahnya, Minggu (13/5/2018). Informasi soal Dita hanya diketahui cari cerita para tetangga. Adi, misalnya, tahu bahwa orang tua dari salah satu pasangan istri itu berasal dari Banyuwangi. Tapi ia tak tahu detail tentang latar belakang lain dari mereka. Di luar itu, Adi mengenal Dita sebagai orang yang baik. Tak tampak ada perilaku radikal darinya, juga keluarganya. Meski tak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar dua tahun terakhir, ia menunjukkan gelagat yang baik setiap kali keluar rumah. "Jarang ketemu. Kalau ada kumpul-kumpul RT, dia tak pernah datang," ungkapnya. Perilaku serupa juga ditunjukkan oleh sang istri dan anak-anaknya. Menurut Adi, sejak dulu, istri dan anak-anaknya tidak pernah berkumpul dengan warga sekitar. Mereka cenderung tertutup hidup di dalam rumah jika tak ada kegiatan keluar kampung.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 67: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

168

"Rumah itu tidak ada tenggangganya yang pernah masuk. Dia kalau ke rumah saya, saya persilakan. Tapi dia tidak pernah (mengajak orang ke rumahnya)," tutur dia. Pernah suatu ketika Adi punya perlu dengan Dita. Ia pun mendatangi rumahnya. Tapi rumah selalu dalam keadaan terkunci. Rumah Jadi Tempat Latihan Silat Nyaris tak ada gelagat yang menunjukkan keluarga Ditta berpaham radikal. Sang istri, yang dalam pengeboman menggunakan cadar, berpenampilan normal saja sehari-hari. "Pakai kerudung, iya. Tapi tidak pakai cadar," tutur Adi. Pernah dua tahun lalu rumah Dita dipakai untuk latihan silat orang-orang dari luar. Adi mengetahuinya dari laporan satpam. Ia pun tak pernah mengganggap hal itu sebagai hal yang mencurigakan. Sebagai warga kampung itu, Dita bekerja tak tetap. Dia pernah bekerja sebagai pembuat jamu. Kemudian, ia menjadi pembuat minyak kemiri. "Dulu pernah limbahnya dibuang di got. Tetangga-tetangga marah," tambahnya. Empat anak Dita pun masih bersekolah. Satu masih di jenjang SMA, satu jenjang SMP, dan dua jenjang SD. Anggota Jemaah JAD Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan, bahwa pelaku adalah anggota jemaah JAD. Kelompok ini tidak lain adalah sel jaringan ISIS. "Dita adalah Ketua JAD (jaringan Ansarut Daulah) Surabaya. Jaringan ini kaitannya dengan JAT (Jaringan Ansarut Tauhid). Keduanya terkait dengan ISIS," terangnya. Pimpinan mereka adalah Abdurahman yang yang saat ini ditahan di Mako Brimob. Jaringan mereka adalah terkait dengan jaringan teroris ISIS. JAD di Surabaya adalah bagian sel jaringan ISIS. Kapolri mencatat baik anggota JAD maupun JAT saat ini telah berangkat ke Syiria. Namun ada yang sudah kembali ke Indonesia. Kapolri mencatat, anggota ISIS di Indonesia yang berangkat sebanyak 1.100. Sebanyak 500 ada di Syiria sekarang. Sebanyak 103 telah meninggalkan Syiria dan 500 di deportase. (*) Penulis: Mujib Anwar Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Begini Keseharian Perilaku Keluarga Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya di Mata Tetangga, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/14/begini-keseharian-perilaku-keluarga-pelaku-bom-bunuh-diri-di-Surabaya-di-mata-tetangga?page=all. Editor: Hasanudin Aco

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 68: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

169

No. 20 Tanggal 14/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Suasaan rumah duka terduga pelaku teror bom di tiga Gereja di Surabaya diamankan pihak kepolisian, Senin (14/5/2018) pagi. Tiga Gereja itu adalah Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya, Surabaya, Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro, Surabaya, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Jalan Arjuna. Adapula keamamam dari Satpol PP dan Linmas Kota Surabaya. Rumah di Wisma Indah Permai Blok K no 22 Surabaya ramai dengan para warga yang ingin melihat langsung. Kebanyakan warga mengaku kaget dan tidak menyangka keluarga Dita Supriyanto akan menjadi pelaku teror bom. Warga mengatakan, keluarga tersebut beraktivitas seperti halnya keluarga lainnya. Baca: Bomber Bawa Anak Saat Ledakkan Bom di Mapolrestabes Surabaya Malah mereka sangat ramah dan mudah menyapa pada tetangga. Istri Dita juga selalu aktif dalam kegiatan PKK dan akrab dengan ibu-ibu lain. Begitupun satpam setempat yang mengatakan sikap Dita Supriyanto tidak ada yang aneh. Malah ia lebih ramah dan sering memberi uang pada satpam. Sebelumnya, tiga Gereja di Surabaya mendapat serangan bom yang dilakukan satu keluarga yang berjumlah 6 orang. Ke 6 pelaku adalah Dita Supriyanto (47), Puji Kuswati (43), Yusuf Fadhil (18), Firman Halim (16), Fadhila Sari (12), dan Famela Rizqita (9). Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Warga Penasaran, Rumah Duka Terduga Pelaku Teror Bom di Tiga Gereja Surabaya Ramai Didatangi, http://www.Tribunnews.com/regional/2018/05/14/warga-penasaran-rumah-duka-terduga-pelaku-teror-bom-di-tiga-Gereja-Surabaya-ramai-didatangi. Editor: Anita K Wardhani

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 69: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

170

No. 21 Tanggal 14/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pelaku bom bunuh diri di Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro Surabaya adalah seorang ibu dan dua anak perempuannya. Ketiga orang ini memakai sabuk bom yang dililitkan di pinggangnya. Kapolri Jendral Tito Karnavian mengungkapkan, jenis bom ini membuat bagian perut terduga pelaku tidak utuh. "Sementara bagian atas tubuh dan bagian kaki, relatif masih utuh," katanya di RS Bhayangkara Polda Jatim, Minggu (13/5/2018) sore. Baca: Begini Keseharian Perilaku Keluarga Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya di Mata Tetangga Rangkaian bom tersebut dikenakan oleh terduga pelaku Puji Kuswati, dan dua anak perempuannya bernama Fadilah Sari berusia 12 tahun, dan Pamela Riskika yang berusia 9 tahun. Tiga terduga pelaku tersebut diturunkan oleh Dita Supriyanto di jalan Diponegoro, sebelum Dita meledakkan bom di Jalan Arjuno di Gereja Pusat Pantekosta Surabaya. Bom dengan letusan terbesar adalah bom yang diledakkan pelalu Dita di Gereja Pusat Pantekosta Surabaya. Sementara bom yang diledakkan di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya adalah bom berbentuk kotak yang karakter dan bahannya masih diperiksa polisi di Labfor Mabes Polri. "Bom kotak yang dalam posisi dipangku itu diledakkan oleh 2 anak lelaki Dita bernama Yusuf Fadil berusia 18 tahun, dan Firman Halim berusia 16 tahun," terang Tito. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya Lilitkan Bom di Pinggang Kedua Anaknya, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/14/pelaku-bom-bunuh-diri-di-Surabaya-lilitkan-bom-di-pinggang-kedua-anaknya. Editor: Hasanudin Aco

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 70: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

171

No. 22 Tanggal 14/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pelaku pengeboman di tiga Gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) kini sudah teridentifikasi. Sebelumnya, diketahui tiga Gereja yang menjadi sasaran aksi terorisme ini adalah Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jalan Arjuno. Bom meledak di ketiga Gereja tersebut dalam selisih waktu sekitar 30 menit, pagi tadi. Serangan bom ke Gereja di Surabaya ini ternyata dilakukan satu keluarga. Baca: Pelaku Bom di Surabaya Rumahnya Bagus, Terletak di Pemukiman Elite dan Punya Mobil Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan, ledakan bom di Surabaya dilakukan oleh keluarga Dita Supriyanto. "Alhamdulliah, identifiksi sudah diketahui," kata Tito saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo di RS Bhayangkara Polda Jatim, Minggu(13/5/2018) petang. "Pelaku satu keluarga yang melakukan serangan ke tiga Gereja," lanjutnya. Keluarga Dita Supriyanyo diketahui tinggal di kawasan Wonorejo, Rungkut, Surabaya. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan peran Dita dan keluarga saat melakukan aski pengeboman. Baca: Rumah Pelaku Bom Gereja di Surabaya Didatangi Tamu Misterius Sebelum Ledakan Tito menuturkan, Dita menyerang Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno. Ia naik mobil Avanza dan menabrakannya ke Gereja hingga terjadi ledakan. Bom ternyata berada di dalam mobil. "Ledakan di Gereja jalan Arjuno yang paling besar," jelas Tito. Selanjutnya, istrinya Puji Kuswati dan dua anaknya meledakkan bom di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro Surabaya. Ia datang ke Gereja jalan kaki bersama dua anak perempuannya, yakni Fadhila Sari (12) dan Pamela Riskita (9). Puji bersama dua anak perempuan masuk ke Gereja dengan membawa bom bunuh diri. Bom ditaruh di pinggangnya. "Ciri sangat khas, korban rusak perutnya saja," terang Tito. "Ibu meninggal, tapi juga ada korban masyarakat," sambungnya. Sedangkan di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, bom bunuh diri dilakukan oleh dua anak laku-laki Dita. Mereka adalah Yusuf Fadil (18) dan Firman Halim (16). Keduanya membawa bom dengan cara dipangku. Mereka masuk ke Gereja naik motor dan memaksa masuk. Kemudian bom meledak hingga menimbulkan banyak korban. "Soal jenis bom apa, belum jelas. Tapi korban pecah dan ledakan besar," terang Tito. Sementara itu, foto sekeluarga pelaku aksi pengeboman tersebut juga diungkap oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan di lokasi kediaman Dita, Wisma Indah Permai Blok K No 22, Wonorejo, Rungkut, Surabaya. Berdasarkan penelusuran, TribunJatim.com menemukan akun Facebook milik istri Dita, Puji Kuswati.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 71: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

172

Keluarga Dita Supriyanto, pelaku pengeboman tiga Gereja di Surabaya semasa hidup. (Facebook.com) () Terlihat, Puji terakhir kali aktif di akun tersebut pada tahun 2014. Foto-foto yang terdapat di akun tersebut memperlihatkan sosok anak perempuan diduga putri Puji yang juga ikut dalam aksi bom bunuh diri. Di salah satu postingan, terlihat potret Puji diduga bersama putra-putrinya. Terlihat Puji memakai kacamata dan mengenakan jilbab cokelat. Terlihat pula satu remaja laki-laki, dua anak perempuan berjilbab ungu, dan anak laki-laki yang mengenakan perban di dahinya. Foto tersebut diposting pada tanggal 20 Januari 2014. Sosok keluarga dalam foto tersebut sama dengan foto yang dirilis polisi. Foto di album Unggah seluler Postingan status terakhirnya bertuliskan soal kucing. Status yang juga ditulis tahun 2014 tersebut disertai foto dua kucing di dalam kandang. "Kucing emak dan kucing anak berbagi pindang tanpa bertengkar.... Pinter ya... He..he... Siapa yg suka bertengkar berebut makanan???" Di postingan lain, akun Puji Kuswati ini lebih sering mengunggah foto pemandangan alam. Di album Foto Profil terlihat ia jug pernah mengunggah foto terlihat seperti produk obat herbal di tahun 2012. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Begini Pesan Terakhir di Facebook Keluarga Pelaku Bom 3 Gereja di Surabaya, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/14/begini-pesan-terakhir-di-facebook-keluarga-pelaku-bom-3-Gereja-di-Surabaya?page=all. Editor: Hasanudin Aco

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 72: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

173

No. 23 Tanggal 14/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkapkan hubungan antara Dita Supriyanto, pelaku bom bunuh diri di 3 Gereja di Surabaya dengan Anton, pelaku bom Rusunawa Sepanjang, Sidoarjo. "Anton ini teman dekat dari Dita pelaku bom di Gereja Surabaya," kata Kapolri, Selasa (14/5/2018). Keduanya ini, kata Tito sudah berhubungan baik dan pernah bersama-sama berkunjung ke Lapas di Tulungagung pada 2016 silam. Tito menambahkan, pelaku Anton ini hendak bergerak dan menyiapkan bom setelah mengetahui Dita yang memegang jabatan sebagai pimpinan JAD Surabaya tewas dalam bom bunuh diri. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terungkap, Pelaku Bom Bunuh Diri 3 Gereja di Surabaya Teman Dekat Pelaku Bom di Rusun Wonocolo, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/14/terungkap-pelaku-bom-bunuh-diri-3-Gereja-di-Surabaya-teman-dekat-pelaku-bom-di-rusun-wonocolo. Editor: Sugiyarto

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 73: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

174

No. 24 Tanggal 14/5/2018 TRIBUNNEWS.COM - Warga tak menyangka kalau tetangga itu adalah pelaku bom tiga Gereja Surabaya. Keseharian kehidupan pelaku bom Surabaya tak ada kesan berbeda yang mencolok. Rumah keluarga Dita Supriyanto, pelaku teror di tiga Gereja di Surabaya, tampak sepi, Senin (5/3/2018) pagi. Malam sebelumnya, rumah ini dipadati oleh anggota kepolisian dan berbagai pihak lain setelah identifikasi pelaku teror diketahui. Di halaman, hanya ada dua petugas yang berjaga bersenjata lengkap. Mereka mengatakan, belum ada aktivitas apapun di rumah tersebut. Garis polisi juta masih terpasang dari ujung hingga ujung pagar. "Saya baru jaga pagi tadi. Belum ada apa-apa," kata salah satu dari mereka. Sementara itu, banyak warga sekitar datang untuk sekadar tahu kondisi di rumah tersebut. Berada di kawasan Perumahan Wisma Indah di Jalan Wonorejo Asri XI Blok K Nomor 22, lokasi rumah Dita dan keluarga tergolong cukup elite. Rumahnya lebar berpagar. Meskipun, rumah itu cenderung tidak terawat dibanding rumah-rumah tetangga lainnya. Beberapa unit sepeda dan motor terparkir tak beraturan. Sementara temboknya sudah menjamur dan terkikis. "Rumah di situ, kalau beli sekarang ya sekitar Rp 1,5 miliar," kata Khorihan, Ketua RT/RW 02/03 Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut. Berdasarkan data yang ia dapat, Dita dan keluarga tinggal di sana sejak 2012. Keluarga itu pindah dari Tembok Dukuh Surabaya. Ini sekaligus menjelaskan iformasi yang belum pasti soal tahun mereka tinggal di sana. Bahkan, ketika SURYA.co.id bertanya kepada para tetangganya, tak ada yang bisa memastikan dengan pasti. "Seingat saya baru tiga tahun mereka tinggal di sini," kata Yuki, warga yang rumahnya hanya terpisah oleh tembok pembatas dengan rumah Dita. Sementara Ketua Sub RT/RW 02/03 Kelurahan Wonorejo, Adi, mengatakan, Dita dan keluarganya sudah tinggal sejak tahun 2010. Pria ini juga tinggal di barisan perumahan yang sama dengan Dita. Adi dan Yuki tak paham pasti karena Dita disebut jarang bersosialisasi dengan warga setempat. "Kalau anaknya yang kecil main di depan rumah dan didatangi anak saya, dia selalu langsung masuk," ungkap Yuki. Khorihan mengatakan, Dita dan keluarga tergolong orang dengan penghasilan cukup. Mereka punya usaha pembuatan minyak kemiri, minyak jinten, dan berbagai jenis minyak serupa lain. Usaha itu dijalankan di dalam rumah. Sepengetahuan Khorihan, banyak orang keturunan Cina yang datang ke rumahnya untuk sekadar mengambil minyak produksi Dita. "Paling beberapa jeriken dalam satu kali produksi," ujarnya. "Pertama kali ke sini, dia minta surat domisili untuk mengurus SIUP. Terus saya tanya, usahanya apa? Katanya bikin minyak-minyak tadi," ungkap dia. Dibanding para tetangga lain, ia tergolong lebih akrab dengan Dita. Soalnya, mereka sering salat berjamaah di musala setempat. Menurut dia, Dita dan dua anak laki-lakinya hampir ke musala setiap saban salat. Tapi mereka jarang mengobrol banyak. Kecuali hanya saling melempar senyum. Tak ada yang mencolok dari penampilan Dita dan sang istri, Puji Kuswati. Dita tak pernah menunjukkan penampilan yang terlalu berlebihan. "Dia tidak pernah pakai kopyah. Tidak pernah pakai sarung. Ya seperti saya biasa ini," imbuhnya.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 74: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

175

Puji Kuswati juga tak pernah tampil bercadar, seperti ketika ia dan ketiga anaknya mengebom Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, Surabaya. Saat arisan perkumpulan RT saban bulan, Puji selalu tampil biasa. "Saya cuma pernah lihat dia sekali pakai cadar. Waktu itu mau Idul Qurban." "Saya ke rumahnya untuk tanya apakah Pak Dita mau berqurban." "Di sana istrinya kelihatan pakai cadar. Mereka rutin berqurban saban tahun dulu," ujar pria yang sudah 20 tahun menjabat ketua RT itu. Sayangnya, tak banyak data detail yang bisa diulik tentang Dita dari dia. Dita tak pernah memberikan salinan kartu keluarga kepada pengurus RT. Para tetangga pun tak ada yang tahu bahwa Dita adalah Ketua Jamaa Anshurat Daulah (JAD) Surabaya. Yang mereka tahu, beberapa kali tampak orang berkumpul di rumah Dita. Mereka mengendarai mobil dan motor. Khorihan juga sanksi apabila Dita dan keluarga disebut pernah pergi ke Suriah dalam beberapa tahun terakhir. Sebab, ia hampir tak pernah meninggalkan jamaah salat di musala saban hari. "Pernah sekali dua minggu tidak jamaah. Saya dan bapak-bapak lain datang ke rumahnya. Ternyata lagi sakit," kata dia. Dita juga tak pernah meminta pengurusan berkas ke RT untuk pergi ke luar negeri. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Begini Keseharian Kehidupan Pelaku Bom Tiga Gereja Surabaya di Komplek Perumahan Mewah, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/14/begini-keseharian-kehidupan-pelaku-bom-tiga-Gereja-Surabaya-di-komplek-perumahan-mewah?page=all. Editor: suut amdani

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 75: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

176

No. 25 Tanggal 14/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pelaku bom bunuh diri di tiga Gereja di Surabaya diduga satu keluarga. Hal itu disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, berdasarkan hasil investigasi polri, Minggu (13/5/2018). "Pelaku diduga satu keluarga," ungkap Kapolri saat konferensi pers di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) petang. Sebagaimana diketahui bom pertama meledak sekitar pukul 07.30 WIB di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, Surabaya. Baca: Surabaya Diguncang Serangan Bom Bunuh Diri, Anak Sekolah Diliburkan Hari Ini Selang sekitar lima menit kemudian bom kedua meledak di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno dan tidak lama kemudian bom meledak di Gereja GKI di jalan Diponegoro. Menurut Kapolri, pelaku yang menyerang di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya yang menggendarai Mobil Avanza adalah bapaknya, bernama Dita. Dita melakukan serangan bom bunuh diri dengan cara menabrakkan mobil yang dikemudikannya ke Gereja Pantekosta. "Diduga keras Dita," tegas Kapolri. Namun sebelum melakukan aksinya, Dita terlebih dahulu mengantar isteri dan dua anak perempuannya di Gereja GKI Jalan Diponegoro. "Isterinya yang diduga meninggal bernama Puji Kuswati. Kemudian anaknya yang perempuan berumur 12 tahun dan Pamela Rizkita (9 tahun)," ujar kapolri. Di lokasi ledakan ketiga di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, kata Kapolri, pelakuanya adalah dua laki-laki yang juga merupakan putera dari Dita. "Putera dari pak Dita, yang satu namanya Yusuf Fadil, usianya 18 tahun. Dan Firman, usianya 16 tahun," jelas Kapolri. Baca: Begini Keseharian Perilaku Keluarga Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya di Mata Tetangga Kapolri tegaskan semua serangan di tiga Gereja adalah serangan bom bunuh diri. Sejak pagi hingga sore ini, total ada 13 korban tewas dan korban luka jumlahnya masih sama 41 orang. Didatangi Tamu Misterius Polri sudah langsung mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri di tiga Gereja Kota Surabaya. Otak bom bunuh diri diketahui bernama Dita Supriyanto, warga Rungkut, Surabaya. Warga sekitar perumahan tempat tinggal Dita mengaku tak cukup mengenal keluarga tersebut. Pasalnya, keluarga pelaku dikenal tertutup meski sesekali masih menyapa. Seorang tetangga pelaku, Tanjung (50), mengungkapkan pelaku telah tinggal sejak 2010-2011 lalu. Keluarga pelaku juga diketahui berasal dari Banyuwangi. "Setengah tertutup, kalau ketemu ya nyapa," kata Tanjung pada TribunJatim.com, Minggu (13/5/2018). "Sebelum ada insiden, sekitar jam 13.00 WIB, ada beberapa orang datang. Busananya sama, tertutup gitu," ujarnya. Ia menyebutkan mengetahui keseharian keluarga pelaku sebagai penjual obat herbal. "Pekerjaan (mereka) saya nggak tahu pasti, yang saya tahu sering jual herbal gitu," papar Tanjung. Anaknya pun terlihat sering bermain di depan rumahnya. "Anaknya juga sering sepedaan di depan rumah," ujarnya. Anggota JAD Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada media menyampakan bahwa pelaku adalah

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 76: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

177

anggota jemaah JAD. Kelompok ini tidak lain adalah sel jaringan ISIS. "Dita adalah Ketua JAD (jaringan Ansarut Daulah) Surabaya." "Jaringan ini kaitannya dengan JAT (Jaringan Ansarut Tauhid). Keduanya terkait dengan ISIS," kata Tito. Pimpinan mereka adalah Aman Abdurahman yang yang saat ini ditahan di Mako Brimob. Jaringan mereka terkait dengan jaringan teroris ISIS. JAD di Surabaya adalah bagian sel jaringan ISIS. Kapolri mencatat baik anggota JAD maupun JAT saat ini telah berangkat ke Siria. Namun ada yang sudah kembali ke Indonesia. Tito mencatat anggota ISIS di Indonesia yang berangkat sebanyak 1.100. Sebanyak 500 ada di Syiria sekarang. Sebanyak 103 telah meninggalkan Syiria dan 500 di deportase. Temuan 4 Bom Aktif Polisi menemukan 4 benda diduga bom di rumah pelaku bom bunuh diri di Jalan Rungkut Asri, Surabaya. Penelusuran SURYA pada Minggu (13/5/2018) malam, polisi menemukan benda itu di sebuah kamar bagian depan pelaku. "4 benda (diduga bom, red) itu kini sudah diamankan," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan pada SURYA.co.id, Minggu malam. Polisi, lanjut Rudi Setiawan kini masih menelusuri dan memeriksa rumah tersebut. Selain polisi, pengamatan SURYA di lokasi terlihat juga ada Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Informasi terakhir yang SURYA.co.id himpun 4 benda yang diduga bom itu akan diledakkan petugas. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rumah Pelaku Bom Gereja di Surabaya Didatangi Tamu Misterius Sebelum Ledakan, http://www.Tribunnews.com/regional/2018/05/14/rumah-pelaku-bom-Gereja-di-Surabaya-didatangi-tamu-misterius-sebelum-ledakan?page=all. Editor: Hasanudin Aco

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 77: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

178

No. 26 Tanggal 15/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pelaku pengeboman di tiga Gereja yang ada di Surabaya, Jawa Timur diduga kuat berasal dari satu keluarga. Mereka melakukan aksi bom bunuh diri dengan cara berpencar ke tiga titik ledakan. Peristiwa ledakan dikabarkan terjadi pada Minggu (13/5/2018) pagi, tepatnya di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagek, Gubeng. Baca: Densus 88 Tangkap 13 Terduga Teroris Terkait Bom Surabaya dan Sidoarjo, Dua Ditembak Mati Dalam sebuah video yang diposting oleh akun Youtube CNN Indonesia, menampilkan saksi selamat dalam kejadian tersebut. Korban bernama Vincent, menjelaskan kronolgi kejadian yang Ia alami. "kejadianya itu saya keluar dari mobil, disitu tiba-tiba ada motor membawa kardus dengan klakson terus berbunyi, masuk dan tiba-tiba meledak" ujar Vincent. Dari kejadian tersebut terlihat Ia mengalami luka dibagian mata kirinya. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kesaksian Korban Selamat Bom Teroris di 3 Gereja Surabaya, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/15/kesaksian-korban-selamat-bom-teroris-di-3-Gereja-Surabaya. Penulis: Gilang Syawal Ajiputra Editor: Samuel Febrianto

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 78: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

179

No. 27 Tanggal 15/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku terkejut dengan latar belakang satu keluarga pelaku peledakan bom di Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5/2018). Risma mengatakan, keluarga tersebut merupakan warga Surabaya dan datang dari latar belakang ekonomi yang baik. "Saya percaya bahwa warga Surabaya itu warga yang sangat toleran. Saya waktu itu tidak percaya karena itu saya mencoba mencari data dengan database kita tentang elektronik KTP dan ternyata kami temukan bahwa dia orang Surabaya," tuturnya di Rungkut, Surabaya, Minggu (13/5/2018), seperti ditayangkan di KompasTV. "Terus terang saya surprise mereka tinggal di sini dan kondisinya mapan. Biasanya yang kita tahu, kondisinya tinggal di kos-kosan dan terbatas. Tetapi ini kondisinya sangat mapan," tambahnya kemudian. Baca: Pelaku Bom di Surabaya Rumahnya Bagus, Terletak di Pemukiman Elite dan Punya Mobil Ke depannya, Risma mengatakan akan mengambil langkah-langkah antisipasi hal ini terulang kembali. "Saya sudah membuat edaran kepada RT/RW tentang kalau ada orang baru, tidak dikenal, diharap Pak RT dalam 1x24 jam lapor ke pemerintah kota. Kemudian kami juga melakukan upaya sosialisasi dengan masyarakat, RT/RW untuk medeteksi dini kejadian seperti ini. Kami undang dari Polri, TNI, Kejaksaan sehingga bisa diantisipasi sejak dini," ungkapnya. Sebelumnya, Risma mengaku ditelepon Pak Kapolres untuk membantu lampu penerangan di kawasan Rungkut tempat rumah keluarga Dita, pelaku bom di tiga Gereja di Surabaya, yang kondisinya gelap. Risma mengakui bahwa Pemkot Surabaya kecolongan karena ada warganya yang melakukan aksi bom bunuh diri hingga menyebabkan belasan orang tewas. "Terus terang iya (kecolongan). Saya sempat enggak percaya, apalagi yang melakukan orang Surabaya sendiri. Kami punya datanya," ungkapnya. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Risma Kaget Pelaku Bom 3 Gereja di Surabaya adalah Keluarga Mapan, http://www.Tribunnews.com/regional/2018/05/15/risma-kaget-pelaku-bom-3-Gereja-di-Surabaya-adalah-keluarga-mapan. Editor: Hasanudin Aco

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 79: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

180

No. 28 Tanggal 15/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Satu pelaku bom bunuh diri dari tiga Gereja di Surabaya pada Minggu (13/5/2018), berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur. Dia adalah Puji Kuswati (43), ibu yang meledakkan diri bersama dua anaknya di Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro. Orangtua Puji, pasangan H Koesni dan Hj Minarti Isfin, merupakan orang terpandang di Dusun Krajan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Baca: Tak Terima Kadernya Sebut Bom di Surabaya Rekayasa, Puluhan Orang Geruduk Kantor DPP PKS Mereka pengusaha jamu tradisional. Kedua orangtua Puji masih menutup diri usai peristiwa ini saat kepala desa Tembokrejo, Sumarto, beserta jajaran kepolisian mengunjungi rumah mereka. Hanya perwakilan dari pihak keluarga, Rusiono, yang mendampingi perangkat desa. "Kami sangat terpukul mengetahui kabar ini," ujar Rusiono, perwakilan keluarga, kepada wartawan, Senin (14/5/2018). Menurut Rusiono, pihak keluarga sangat syok mendengar kabar ini. Keluarga tidak menduga Puji beserta anak-anaknya harus berakhir seperti ini. Baca: Siapa Sosok Misterius yang Mondar-mandir di Sekitar Mako Brimob? Menurut Rusiono, selama ini pihak keluarga tidak setuju Puji menikah dengan suaminya, Dita Supriyanto. "Sebelum Puji menikah, pihak keluarga tidak setuju. Suaminya itu terlihat agak aneh, terutama pemahaman soal keagamaan. Pihak keluarga di Banyuwangi sempat menolak, tapi dia tetap saja nekat menikah,” kata Rusiono. Sejak itulah Puji berubah, menjadi tertutup jarang bergaul bersama keluarga. Terakhir Puji ke Banyuwangi bersama keluarganya pada Januari 2018. Rusiono menambahkan, pihak keluarga juga tidak mengetahui aktivitas sehari-sehari keluarga Puji di Surabaya. Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman, menyatakan, keluarga di Banyuwangi tidak ada kaitannya dengan aksi pengeboman di Surabaya. "Memang benar Puji Kuswati kelahiran Banyuwangi. Kami sudah lakukan penelusuran. Pihak keluarga di Banyuwangi tidak terlibat dalam aksi ini," kata Donny. Tertutup Selama ini, keluarga Puji tinggal di Perumahan Wisma Indah, Jalan Wonorejo Asri XI, Blok K, Nomor 22, Surabaya. Keluarga tersebut dikabarkan jarang bersosialisasi dua tahun terakhir. Padahal, tiga tahun yang lalu Dita pernah menjadi ketua sub RT 2/RW 3, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut. Ketua Sub RT adalah jabatan di bawah kepala RT di mana Sub RT hanya membawahi satu blok saja. Jabatan Dita pun diganti oleh Adi, warga yang rumahnya hanya berjarak tujuh bangunan dari rumah Dita. Adi tinggal di lingkungan tersebut sejak 2010. Sebelum itu, Dita dan keluarganya sudah terlebih dulu tinggal di lokasi tersebut. "Orangnya tertutup. Identitas dia tidak pernah ditunjukan. Bahkan kepada RT," kata Adi saat ditemui di rumahnya, Minggu (13/5/2018). Informasi soal Dita hanya diketahui dari cerita para tetangga. Adi, misalnya, tahu bahwa orang tua dari salah satu pasangan istri itu berasal dari Banyuwangi. Tapi ia tak tahu detail tentang latar belakang lain dari mereka. Di luar itu, Adi mengenal Dita sebagai orang yang baik. Tak tampak ada perilaku radikal darinya, juga keluarganya. Meski tak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar dua tahun terakhir, ia menunjukkan gelagat yang baik setiap kali keluar rumah. "Jarang ketemu. Kalau ada kumpul-kumpul RT, dia tak pernah datang," ungkapnya.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 80: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

181

Perilaku serupa juga ditunjukkan istri dan anak-anaknya. Menurut Adi, sejak dulu, istri dan anak-anaknya tidak pernah berkumpul dengan warga sekitar. "Rumah itu tidak ada tegangganya yang pernah masuk. Dia kalau ke rumah saya, saya persilakan. Tapi dia tidak pernah (mengajak orang ke rumahnya)," tutur dia. Pernah suatu ketika Adi punya perlu dengan Dita. Ia pun mendatangi rumahnya, tapi rumah selalu dalam keadaan terkunci. Ketika banyak yang penasaran bagaimana cara Dita mengajak anak dan istrinya menjadi pelaku? Dilansir Sripoku.com dari laman Facebook sang istri, ternyata Dita terlebih dahulu memberikan doktrin kepada istrinya. Hal itu terlihat dari beberapa postingan istrinya soal kehidupan setelah mati. Benar saja, ketika istri sudah terpengaruh Dita dengan mudah mempengaruhi anaknya. Ia terakhir mengunggah di akun Facebook-nya pada 2014 lalu. Ditilik dari rekam jejak di beranda Facebook-nya, Puji juga pernah menulis beberapa status soal kehidupannya. Terlebih, ia sering menuliskan status soal nasihat berbau islami, dan membahas soal kehidupan setelah kematian. Berikut beberapa di antaranya : "Kesulitan di dunia tidak ada apa apanya dibandingkan kesulitan di negeri akherat. Yang memudahkan kita adalah kedekatan kita dengan ALLAH." "Selalu mengingat ALLAH dan hari esok harus lebih baik. itulah moto bujang kecilku. Smg ALLAH menguatkanmu nak..." "Banyak orang baik tapi kebaikanya hanya untuk dirinya sendiri bukan untuk ALLAH" "Tidak diciptakan dua hati dalam satu wadah. Dan telah ditetapkan bahwa konsumsi hati adalah nilai nilai kebenaran dari ALLAH, jadi jika hati(qolbu) diberikan konsumsi selain nilai nilai kebenaran dr ALLAH maka ia akan bocor, tergoncang dan akhirnya rusak. Raih cinta dari ALLAH dg memberi konsumsi qolbu yg benar." Nyaris tak ada gelagat yang menunjukkan keluarga Dita berpaham radikal. Sang istri, yang dalam pengeboman menggunakan cadar, berpenampilan normal saja sehari-hari. Pernah dua tahun lalu rumah Dita dipakai untuk latihan silat orang-orang dari luar. Adi mengetahuinya dari laporan satpam. Ia pun tak pernah mengganggap hal itu sebagai hal yang mencurigakan. Sebagai warga kampung itu, Dita bekerja tak tetap. Dia pernah bekerja sebagai pembuat jamu. Kemudian, ia menjadi pembuat minyak kemiri. "Dulu pernah limbahnya dibuang di got. Tetangga-tetangga marah," tambahnya. Empat anak Dita pun masih bersekolah. Satu masih di jenjang SMA, satu jenjang SMP, dan dua jenjang SD Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pelaku Bom Tiga Gereja di Surabaya Dikenal Punya Paham Keagamaan yang Aneh, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/15/pelaku-bom-tiga-Gereja-di-Surabaya-dikenal-punya-paham-keagamaan-yang-aneh?page=all. Editor: Hasanudin Aco

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 81: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

182

No. 29 Tanggal 15/5/2018 TRIBUNNEWS.COM - Firman Halim (16), putra kedua Dita Oepriarto & Puji Kuswati, ikut meledakkan bom di Gereja di Surabaya, Minggu (14/5/2018). Firman bertugas meledakkan diri dengan kakaknya, Yusuf Fadil (18), di Gereja Santa Maria Tak Bercela. Peran yang mereka jalankan dari keluarganya yakni memaksa masuk dengan mengendarai sepeda motor sambil memangku bom sampai meledak. Dilansir Tribun-Video.com dari TribunJatim.com, Selasa (15/5/2018), Ida, wali kelas Firman di suatu SMP swasta di Surabaya, mengungkap fakta tentangnya, Senin (14/5/2018). Sementara itu, terungkap juga karakter Yusuf, yang jauh dari unsur teroris, di akun Facebook-nya. Berikut 10 fakta tentang bocah yang ikut melakukan aksi teror bom bunuh diri di tiga Gereja di Surabaya dengan keluarganya itu: Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 10 Fakta Mengejutkan dari Kakak Beradik yang Ikut Orangtuanya Ledakkan Bom di Gereja di Surabaya, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/15/10-fakta-mengejutkan-dari-kakak-beradik-yang-ikut-orangtuanya-ledakkan-bom-di-Gereja-di-Surabaya. Penulis: Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 82: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

183

No. 30 Tanggal 15/5/2018 TRIBUNJAKARTA.COM, SURABAYA - Pelaku serangan bom bunuh diri di tiga Gereja di Surabaya dan bom yang meledak di Sidoarjo merupakan satu jaringan. Sebanyak 13 pelaku tewas dan salah satunya pemimpin mereka, yakni Dita Oeprianto (sebelumnya tertulis Supriyanto). Kapolda Jawa Timur, Irjen Machfud Arifin, menjelaskan para pelaku ini belajar ke Dita untuk melakukan teror. Mereka ini melakukan pertemuan setiap akhir pekan di rumah Dita di Rungkut, Surabaya, Jawa Timur. "Mereka ini satu jaringan, satu guru. Gurunya Dita ini. Mereka didoktrin pemahaman-pemahaman teror," jelas Machfud di Polda Jatim pada Selasa (15/5/2018) pagi. Machfud menuturkan, mereka berkumpul setiap Minggu sejak lama, termasuk sering menyaksikan film-film soal terorisme. Tidak hanya para orangtua, kata Machfud, tapi anak-anaknya juga ikut menjalani doktrin Dita. "Bahkan, anak-anak pelaku dilarang sekolah. Kalau ditanya home schooling itu tidak benar. Ya tak boleh sekolah. Anak-anak didoktrin terus ditontonkan video pemahaman," ucap Machfud. Orang nomor satu di Polda Jatim ini mengatakan, ada satu anak dari pelaku di Sidoarjo yang tak mau ikut. Dia memilih ikut neneknya dan memutuskan sekolah. Machfud menerangkan para pelaku kompak melakukan serangan bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo ini lantaran ingin masuk surga. "Mereka (pelaku) ini ingin masuk surga bareng-bareng," kata Machfud. Dita Oeprianto bersama istri dan anak-anaknya yang semuanya tewas dalam aksi bom bunuh diri di tiga Gereja di Surabaya. Tiru Suriah dan Irak Mantan kombatan Ali Fauzi mengatakan di Indonesia baru pertama kali ini para pelaku teror bom mengajak semua anggota keluarganya. Namun praktik semacam itu sudah biasa dilakukan para teroris di luar negeri seperti Suriah dan Irak. "Di Indonesia memang baru pertama kali ini. Kalau di Suriah dan Irak sudah biasa," ungkap Ali kepada Surya. Pelibatan seluruh anggota keluarga sudah biasa, contohnya dari Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, tiga saudara sekaligus adik, kakak, bahkan keponakan dan sepupu pernah terlibat dalam jaringan teroris. "Tidak aneh lagi," ungkap dia. Pola yang terjadi dengan melibatkan anggota keluarga memang mengadopsi praktik-praktik teror di luar negeri. Para pelaku menganggap dengan aksi bersama dengan mengajak semua anggota keluarga ganjarannya surga. Keyakinan itulah yang menyebabkan mereka sampai mengajak anggota keluarganya untuk mati bersama lewat teror bom. Terkait sasaran di Surabaya, menurut Ali, karena selama ini sebagai reproduksi calon pengantin dan juga reproduksi bom. Terpilihnya Jawa Timur juga terkait terbatasnya pendanaan. Dengan memilih Jatim, mereka tidak perlu mengambil orang orang dari luar daerah. Dalam pemahamannya, teror semacam ini masih menjadi ancaman di Indonesia. Pola-pola ISIS ini, termasuk JAD, pengikutnya cukup banyak dan menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. "Cukup banyak pengikut JAD," katanya. Bukan rekayasa

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 83: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

184

Ali Fauzi menyebutkan terorisme di Indonesia bisa dibilang sudah masuk tahap komplikasi dan penanganannya harus melibatkan ahlinya. Termasuk harus melibatkan orang yang pernah terlibat dalam medan ini. Bagi dia, saatnya seluruh elemen bangsa ini untuk menyamakan persepsi. Baca: Hidup Berpindah Tempat, Bomber Polrestabes Surabaya Bawa Ransel Hitam ke Rumah Ibunya Apalagi selama ini masih ada masyarakat yang menganggap serangan-serangan tersebut sebagai bentuk rekayasa atau pengalihan isu. Padahal, apa yang dilakukan para teroris ini benar-benar ada dan memiliki tujuan. "Tapi aneh sampai ada yang mengatakan bahwa itu sebuah sekenario petugas keamanan," ungkap dia. Makanya, untuk memberantas gerakan terorisme sampai ke akarnya, harus didahulukan adanya persamaan persepsi dari semua kalangan masyarakat, termasuk para mahasiswa, akademisi dan lainnya. Seperti diketahui, serangkaian bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo semuanya melibatkan satu keluarga. Ledakan bom bunuh diri di tiga Gereja di Surabaya diotaki oleh Dita Oepriyanto dengan mengajak istrinya, Puji Kuswati dan empat anak mereka, yakni FS (12) dan PR (9), YF (18) dan FH (16). Dita sebagai pentolan Jamaah Ansarud Daulah (JAD) meledakkan dirinya sambil membawa mobil menyerang Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno. Sementara Puji Kuswati dan dua putrinya yakni FS dan PR meledakkan diri di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro Surabaya. Sedangkan pelaku bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, adalah dua anak laku-laki Dita, yakni YF (18) dan FH (16). Pada Minggu malam, setelah Surabaya geger setelah bom bunuh diri meledak di tiga Gereja pada Minggu pagi, bom meledak dari sebuah kamar di Rusun Wonocolo, Taman Sidoarjo. Bom yang meledak tersebut adalah senjata tuan yang memakan nyawa Anton Febrianto, istri dan anak keduanya, yakni Puspitasari dan AR. Kapolda Jawa Timur Irjen Mahfud Arifin mengatakan keluarga Anton akan bertindak seperti keluarga Dita Supriyanto, otak bom bunuh diri yang mengajak istri dan keempat anaknya meledakkan bom di tiga Gereja di Surabaya pada Minggu pagi. "Mereka itu pelaku, bukan korban," kata Mahfud di lokasi kejadian pada Senin (14/5/2018) dini hari. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera menambahkan Anton mengalami luka parah namun masih hidup pada ledakan pertama. Karena membahayakan, ia langsung dilumpuhkan oleh pihak kepolisian. Baca: Bomber Polrestabes Surabaya Tinggalkan Utang Kontrakan, Sang Istri Lebih Dulu Sowan ke Ibunya "Dia dalam keadaan memegang switching, sehingga terpaksa dilumpuhkan," kata Frans. "Jadi, Anton tewas setelah dilumpuhkan petugas yang datang ke lokasi," sambung dia. Dalam peristiwa itu sempat ada insiden dramatis saat anak sulung Anton mengelamatkan dua adiknya yang terkena letusan bom. Anak Anton ini membawa dua adiknya ke rumah sakit begitu tahu mereka terluka parah. Inisial anak itu bernama AR. Sedangkan, jenazah Anton, istri, dan anak pertamanya telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, Senin dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. "AR, satu-satunya anak laki-laki selamat," ungkap Frans. "Dia juga yang membawa dua adiknya ke rumah sakit, sekarang mereka di Rumah Sakit Bhayangkara," lanjutnya. Penghuni rusun, M Nur Sholeh (25), menyebut Anton dan keluarga tinggal di Blok B lantai 5 sejak 2015. Anton memiliki 4 anak. Dia sehari-hari berjualan kue dan menyuplai warung-warung kopi sekitar rusun. "Dia (Anton) mengantar kue pagi hari, biasanya pada saat subuh," tambah Sholeh yang

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 84: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

185

menghuni Blok B lantai 2, Senin (14/5/2018). Lidya, tetangga lainnya menuturkan Anton sudah tinggal di rusun tersebut sejak tahun 2015. "Pak Anton merupakan warga Surabaya yang tinggal di Rusunawa sejak 2015 lalu," ujar Lidya kepada awak media, Minggu (13/5/2018). Sedangkan untuk sang istri, para tetangga mengaku tidak tahu menahu. "Kalau istrinya enggak tahu, enggak kelihatan," tandasnya. Mengenai anak-anak pelaku, para tetangga menuturkan bahwa anak Anton masih bersekolah. Sehari setelah ledakan di Surabaya dan Sidoarjo, bom kembali meledak di pintu masuk Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018) pagi. Otak teror bom bunuh diri adalah Tri Murtiono (50) yang mengajak istri dan ketiga anaknya, yakni Tri Ernawati (43), Daf (18), Der (14) dan Ais (7). Semuanya tewas di tempat kecuali Ais yang masih selamat dan kini sudah dirawat intensif di rumah sakit. Bom bunuh diri yang dikomandoi Tri Murtiono dengan mengendarai motor Honda Beat L 6629 NN dan Honda Supra L 3559 D. Artikel ini telah tayang di Error! Hyperlink reference not valid. dengan judul Pelaku Bom Bunuh Diri Dita Oeprianto Cekoki Pengikutnya Saban Pekan Lewat Film Teroris, http://jakarta.Tribunnews.com/2018/05/15/pelaku-bom-bunuh-diri-dita-oeprianto-cekoki-pengikutnya-saban-pekan-lewat-film-teroris?page=all&_ga=2.22231931.1733166524.1528494700-2126319490.1522977740. Editor: Y Gustaman

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 85: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

186

No. 31 Tanggal 15/5/2018 TRIBUNNEWS.COM - Kejadian memilukan di 3 Gereja Surabaya masih membawa duka mendalam bagi banyak orang. Apalagi ketika siapa sosok pelaku bom bunuh diri itu akhirnya terungkap. Satu keluarga asal Rungkut Surabaya tersebut terdiri dari 4 orang anak-anak dan dua diantara masih begitu belia. Banyak yang tak menyangka, ketika orangtuanya sampai hati mengajak anaknya menjadi pelaku bom bunuh diri. Ke 6 orang tersebut adalah Dita Supriyanto (47), Puji Kuswati (43), YF (18), FH (16), FS (12). FR (9). Kapolri Jenderal Tito Karnavian menuturkan, Dita menyerang Gereja Pantekosta di Jalan Arjuna dengan mengendarai mobil bermuatan peledak yang ditabrakkan ke Gereja. Selanjutnya, istrinya Puji Kuswati dan dua anaknya meledakkan bom di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro Surabaya. Ia datang ke Gereja jalan kaki bersama dua anak perempuannya, yakni FS (12) dan FR (9). Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jadi Korban atau Pelaku? Nasib Status Hukum Anak Bomber di Surabaya Ditentukan Lewat Hal Ini, http://www.Tribunnews.com/regional/2018/05/15/jadi-korban-atau-pelaku-nasib-status-hukum-anak-bomber-di-Surabaya-ditentukan-lewat-hal-ini. Editor: Bobby Wiratama

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 86: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

187

No. 32 Tanggal 16/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - Mayat Puji Kuswati, pelaku serangan bom bunuh diri di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jl Diponegoro, Surabaya, Minggu (13/5/2018) silam, akhirnya diperbolehkan warga dan aparat desa Krajan, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, untuk dimakamkan di sana. Di sana, Puji akan dimakamkan bersama suami dan 4 anaknya. "Bumi dan isinya ini milik Allah SWT, dan itu menjadi pertimbangan saya dan warga disini (Desa Krajan) bersedia menerima jenazah Puji Kuswati dan keluarganya." "Kami tidak punya hak menolak bila keluarga Puji Kuswati di makamkan disini,"kata Mujiono, Kepala Desa Krajan, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan kepada Surya, Rabu (16/5-2018). Lagipula, kata Mujiono, Puji Kuswati sejak bayi memang berdomisili di Desa Krajan bersama paman dan bibinya. "Bagaimana pun, Puji Kuswati warga kami, meski sudah lama berdomisili di Surabaya, tapi Pakde dan almarhum Budenya." "Kini masih menunggu keputusan sepupu Puji Kuswati dari Jakarta, karena jadi apa tidaknya dimakamkan disini (Desa Krajan) tinggal menunggu berita dari sepupunya itu,"kata Kades Mujiono. Dikatakan Kades Mujiono, Puji Kuswati diasuh di Desa Krajan sejak usia 18 bulan sampai kuliah di Asper dan baru keluar dari KK (Kepala Keluarga) pamannya tersebut setelah menikah dengan Dita Soepriarto. "Yang benar Puji Kuswati diasuh Mbah Rijan (pamannya) sejak usia 18 bulan, saya lebih tua tiga tahun dengan almarhum Puji Kuswati." "Jadi saya masih paham wajah dan perangainya, kalau disapa hanya senyum malu malu,"ujar Mujiono. Puji Kuswati, lanjut Kades Mujiono, setelah lulus dari SMAN 2 Magetan melanjutkan ke Akademi Perawat (Akper) RSI Surabaya, dan melanjutkan ke studi S2 di Australia. "Puji Kuswati kabarnya pernah menjadi PNS di Kementerian Keuangan. Saya pribadi dan warga di Krajan Parang tidak mengira Puji Kuswati ampai berani melakukan itu, kemungkinan pengaruh dari suaminya,"kata Mujiono. Puji Kuswati meninggal bersama kedua putrinya Fadhila dan Pamela Riskita saat pengeboman di GKI Jalan Diponegoro, Surabaya. Sedang kedua putranya, Yusuf Fadil dan Firman Halim, meninggal karena pengeboman Gereja Santa Maria Tak Bercela, di Jalan Ngagel Madya, Surabaya, dengan mengendarai sepeda motor. Kemudian Dita, suami Puji Kuswati, melakukan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuno, Surabaya, dengan mengendarai mobil. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Akhirnya Jasad Pelaku Bom Bunuh Diri di 3 Gereja di Surabaya akan Dimakamkan di Magetan, http://www.Tribunnews.com/regional/2018/05/16/akhirnya-jasad-pelaku-bom-bunuh-diri-di-3-Gereja-di-Surabaya-akan-dimakamkan-di-magetan. Editor: Sugiyarto

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 87: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

188

No. 33 Tanggal 16/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Suasana kelabu terasa jelas di ruang persemayaman 5 dan 6 Rumah Duka Adi Jasa di Jl Demak, Surabaya, Selasa (15/5/2018). Di sanalah, jenazah Vincencius Evan Hudojo dan Nathanael Ethan Hudojo, dua bocah bersaudara korban serangan bom bunuh diri di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela disemayamkan. Duka paling mendalam terlihat di wajah Weni Angelina, ibunda dua bocah tersebut. Saking berdukanya, tubuhnya lemas tak berdaya. Sampai-sampai, perempuan itu datang dengan tetap terbaring di emergency bed. Baca: Anak Anton Selamatkan 2 Adiknya dari Bom, Tolak Doktrin Teroris dari Ayahnya Saat Weni datang bersama ambulans yang mengangkutnya, jenazah Evan dan Nathanael sudah ada di dalam ruang pendingin. Namun, sebelum masuk ke ruangan tersebut, tangisnya pecah. Keluarga dan kerabat pun berusaha menguatkan perempuan tersebut dan membantunya masuk ke dalam ruangan. Jo Prajoko, paman kedua bocah yang malang itu mengatakan, Weni baru diberitahu oleh pihak keluarga bahwa kedua buah hatinya telah tiada pada senin malam. "Ibunya tadi berdoa ketika melihat Nathan dan Evan di ruang pendingin," kata Jo. Ia mengungkapkan, keluarga besar sangat drop saat mendengar berita pengeboman di Gereja Santa Maria Tak Bercela yang merenggut nyawa Nathan dan Evan. "Keluarga sangat kehilangan. Oma dan seluruh keluarga ngedrop karena dua cucunya sekaligus telah tiada," ungkapnya. Baca: Dita Pelaku Bom di Gereja Surabaya Pernah Kuliah di Unair Tetapi di DO Jo menceritakan, pagi sebelum tragedi itu terjadi, dialah yang mengantar Evan, Nathan, Weni, dan Evelin untuk beribadah di Gereja Santa Maria Tak bercela. Setelah mereka turun dan berjalan menuju Gereja suara ledakan bom terdengar. "Waktu itu oma ikut mengantar Evan, Nathan, Weni, dan Evelin. Setelah mobil berjalan meninggalkan mereka, sekitar 10-15 meter dari Gereja, bomnya meledak" katanya. Setelah bom itu meledak, Ia menoleh ke belakang. Ia melihat kaca mobilnya retak akibat getaran bom. "Setelah melihat kaca mobil retak saya pun turun, dan bilang kepada oma 'ini bom'," ucap Jo. Lalu jo bergegas ke lokasi ledakan yang ternyata berada di halaman Gereja Santa Maria Tak Bercela. "Sesampainya di halaman, saya melihat anak-anak sudah tergeletak," terangnya. Jo lemas saat melihat keluarganya terluka. Ia sontak menggendong Evan. Sementara Nathan, dibopong oleh seorang security Gereja. "Meski lemas saya harus menolong anak-anak," singkatnya. Jo mengatakan, Evan mengalami luka di bagian kepala, sedangkan Nathan mengalami luka di bagian kaki. Keduanya sama-sama terluka parah. Untuk Kondisi Weni dan Evelin setelah bom masih sadar dan bisa bicara. "Evan dan Nathan langsung saya bawa ke Rumah Sakit Bedah Manyar,'' tuturnya sambil menghela nafas. Baca: Terduga Pasangan Teroris yang Ditangkap di Surabaya Larang Anaknya Pergi ke Sekolah Ia mengungkapkan, mengutuk kejadian bom bunuh diri yang menimpa sanak saudaranya. "Karena kan tidak pandang bulu melihat suku dan agama, saya mengutuk keras sekali," tegasnya.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 88: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

189

Hari pemakaman Nathan dan Evan masih belum dapat dipastikan oleh pihak keluarga. (Danendra Kusumawardana) Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ibu Dua Anak Korban Bom di Gereja Surabaya Masih Lemas Tak Berdaya, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/16/ibu-dua-anak-korban-bom-di-Gereja-Surabaya-masih-lemas-tak-berdaya?page=all. Editor: Hasanudin Aco

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 89: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

190

No. 34 Tanggal 16/5/2018 TRIBUNNEWS.COM - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dan kini dibantu pasukan elite tim Penanggulangan Teror (Gultor) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD tengah memburu para anggota jaringan teroris, yang melakukan aksi bom bunuh diri di 3 Gereja dan Mapolrestabes Surabaya serta Mapolda Riau. Dita Oeprianto, warga Rungkut, Surabaya awalnya diduga kuat sebagai pimpinan aksi bom bunuh diri sekaligus operator di lapangan. Dita sendiri telah tewas bersama istri dan empat anaknya. Dita mengajak istri dan anak-anaknya menjadi pelaku bom bunuh diri. Dita telah mendoktrin istri dan anak-anaknya, mereka harus ikut beraksi agar nanti bisa masuk surga bersama-sama. Masyarakat semula yakin Dita lah sebagai dalang serangan bom di Surabaya. Namun, belakangan ada informasi terbaru bahwa dalang sesungguhnya kemungkinan buka Dita. Ada sosok lain yang lebih kuat, atasan Dita, yang merencanakan serangan teror. Informasi itu diungkapkan seorang jurnalis koresponden media asing ABC Australia, David Lipson. David menuliskan cuitan tentang dalang pengeboman di Surabaya. Rabu (16/5/2018), David menuliskan sejumlah cuitan tentang kelanjutan kasus yang telah menewaskan sejumlah orang ini. Pertama, terkait keterangan yang diberikan oleh Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian, yang akan mengajak personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk bergabung memburu teroris. "Indonesia's Police Chief Tito has confirmed an anti-terrorist detachment of Kopassus (military's special forces unit) has joined the hunt for associates of the Surabaya bombings. Many Indonesians will be uneasy about Kopassus knocking on doors again". Kedua, terkait inisial dalang pengeboman yang disebutkan secara gamblang oleh David. David menuliskan Dita Oeprianto (sebelumnya ditulis Dita Supriyanto, red) bukan dalang pengeboman. Seseorang berinisial AU diduga sebagai pelaku yang lebih senior yang merencanakan aksi ini. "Indonesian police say they've captured the leader of JAD in East Java. His initials are AU. They had been saying Dito (father of church bombing family) was the leader, but seems there's someone more senior". Pada cuitan terakhir, David menuliskan ralat penulisan nama Dita yang sebelumnya ia tulis Dito. "I mean Dita, not Dito. Fat fingers". Diberitakan sebelumnya, Dita menjadi pelaku bom bunuh diri yang menyerang tiga Gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018). Tidak sendiri, Dita yang merupakan warga Rungkut, Surabaya, juga mengajak anggota keluarganya terdiri istri dan empat anaknya. Kepastian identitas pelaku diungkap oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian. "Alhamdulilah, dari identifikasi sudah diketahui. Pelaku satu keluarga yang melakukan serangan ke 3 Gereja," sebut Tito saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo di RS Bhayangkara Polda Jatim, Minggu(13/5/2018) petang. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Waspadalah, Informasi Terbaru Sebut Dita Supriyanto Bukan Otak Bom di Surabaya, Otaknya Masih Buron, http://www.Tribunnews.com/regional/2018/05/16/waspadalah-informasi-terbaru-sebut-dita-supriyanto-bukan-otak-bom-di-Surabaya-otaknya-masih-buron?page=all. Editor: Sugiyarto

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 90: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

191

No. 35 Tanggal 16/5/2018 TRIBUNJATIM.COM - Polisi tidak berhenti menumpas rantai jaringan pelaku teror di Surabaya. Beberapa hari belakangan, pihak kepolisian semakin giat melaksanakan operasi basmi teroris. Hingga saat ini sudah tercatat ada 3 buah penangkapan yang dilakukan oleh polisi. Langsung pasca peledakan yang menyebabkan tragedi berdarah di 3 Gereja di Surabaya. Ledakan Terdengar Tak Lama setelah Chandra Oratmangun Masuk ke TKP Baku Tembak di Manukan Surabaya Suasana di Jalan Sikatan Manukan Surabaya usai baku tembak yang terjadi antara personel kepolisian dari Tim Densus 88 Anti Teror dengan terduga teroris pada Selasa (15/5/2018) (TRIBUNJATIM.COM/PRADHITYA FAUZI) Dalam 2 penangkapan terakhir yang dilangsungkan oleh Densus 88 ada yang sampai terjadi baku tembak. Hal tersebut sempat membuat panik para warga. Tapi akhirnya bisa ditangani langsung dari pihak Polda Jatim dan pemerintah setempat. Wali Kota Tri Rismaharini juga nekat mendatangi TKP penggeledahan rumah yang beralamatkan di Jalan Sikatan kawasan Manukan, Surabaya. Puji Kuswati yang Ajak 2 Anaknya Ngebom Gereja, Ternyata Anak Orang Terpandang di Banyuwangi Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini berikan keterangan usai baku tembak di Jalan Sikatan, Manukan Wetan, Surabaya, pada Selasa (15/5/2018) (TRIBUNJATIM.COM/SAMSUL ARIFIN) Risma dalam wawancaranya singkatnya di TKP mengungkap adanya jaringan yang menyatukan mereka semua. Pihak kepolisian dan pemerintah mendapati bahwa seluruh pelaku-pelaku yang ditangkap sejauh ini rupanya saling berhubungan dan tergabung dalam satu kelompok yang sama. Para pelaku bom bunuh diri di Surabaya ternyata saling mengenal satu sama lain. Dita Supriyanto dan keluarganya, pelaku bom 3 Gereja di Surabaya ternyata mengenal Anton Ferdiantono, pemilik bom di Sidoarjo. Keduanya meledakkan bom di hari yang sama, Minggu (13/5/2018). Lima anggota keluarga Dita tewas dalam aksi bom bunuh diri tersebut. Mereka adalah Puji Kuswati isterinya, 2 anak perempuannya yaitu Fadilah Sari (12) dan Pamela Riskika (9), dan 2 putra Dita yang bernama Yusuf Fadil berusia (18) dan Firman Halim (16). Sementara Anton Febrianto adalah pemilik bom yang meledak di Rusun Wonocolo, Kecamatan Taman Sidoarjo. Dalam ledakan itu, Puspitasari, istrinya, dan anak pertamanya HAR (17) tewas. Sedangkan anak ketiga dan keempat mereka FP (11), dan GHA (10) luka parah. AR (15) anak kedua Anton, selamat. Ia jugalah yang membawa dua adiknya ke rumah sakit dibantu warga usai kejadian peledakan bom di kamar rusun. Guru Dita dan Anton Diburu Polisi Kejadian ini kemudian mengungkap fakta baru. Ternyata saling mengenal, polisi kini mengungkap siapakah dalang di balik aksi Dita dan Anton. Dilansir dari Kompas.com, saat ini, polisi sedang memburu seseorang bernama Abu Bakar.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 91: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

192

Tim Gegana Kepolisian (Kompas.com) Dia adalah guru dari Dita Supriyanto, pelaku bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno, Minggu lalu. Dikatakan Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin, selain guru Dita Supriyanto, Abu Bakar juga guru Anton Ferdiantono, pemilik bom yang meledak di Rusun Wonocolo Sidoarjo. Aktivitas mereka pun lalu terungkap. Irjen Machfud Arifin mengatakan, Dita dan Anton sering mengaji bersama Abu Bakar. Gubernur Jatim, Soekarwo; Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin dan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan memantau evakuasi pasca ledakan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jemaat Sawahan pada Minggu (13/5/2018) (TRIBUNJATIM.COM/AQWAMIT THORIQ) "Kedua orang itu sering mengaji pada Abu Bakar di Surabaya, tepatnya di wilayah Kecamatan Rungkut," kata Kapolda di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/5/2018). Saat menggelar kajian agama, para murid termasuk 2 orang itu membawa keluarganya. "Di pengajian itu juga sering diputar film-film tentang aksi bom teroris," jelas dia Artikel ini telah tayang di Error! Hyperlink reference not valid. dengan judul Otak dan Guru Pengebom Surabaya Terkuak, Polisi Buru Abu Bakar, Kegiatannya Selama Ini 'Mengerikan', http://jatim.Tribunnews.com/2018/05/16/otak-dan-guru-pengebom-Surabaya-terkuak-polisi-buru-abu-bakar-kegiatannya-selama-ini-mengerikan?page=all&_ga=2.212464084.1733166524.1528494700-2126319490.1522977740. Penulis: Ani Susanti Editor: Ignatia Andra Xaverya

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 92: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

193

No. 36 Tanggal 16/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Dita Supriyanto menjadi bahan perbincangan usai insiden bom yang mengguncang tiga Gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018). Dita adalah pimpinan Jamaah Ansarud Daulah (JAD) Surabaya yang mengajak istri dan empat anaknya untuk melakukan bom bunuh diri di tiga Gereja tersebut. Dita menyerang Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno. Ia naik mobil Avanza dan menabrakannya ke Gereja hingga terjadi ledakan bom yang diletakkan di dalam mobil. Selanjutnya, istrinya Puji Kuswati dan dua anaknya meledakkan diri di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro Surabaya. Baca: Mengapa Pelaku Bom di Surabaya Libatkan Anak-anak? Ini Analisis Pakar Terorisme Internasional Ia datang ke Gereja jalan kaki bersama dua anak perempuannya, yakni FS (12) dan PR (9). Puji membawa bom bunuh diri yang ditaruh di pinggangnya. Sedangkan di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, bom bunuh diri dilakukan oleh dua anak laku-laki Dita, YF (18) dan FH (16). Keduanya membawa bom dengan cara dipangku, masuk ke Gereja naik motor dan memaksa masuk. Kemudian bom meledak hingga menimbulkan banyak korban. Sosok Dita ternyata cukup menarik. Dita merupakan alumni SMP 4 Surabaya dan SMAN 5 Surabaya. Lulus dari sekolah favorit itu, Dita melanjutkan ke D3 Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (Unair). “Menurut catatan kami Dita ini tidak lulus atau DO,” jelas Suko Widodo, Humas Unair kepada TribunJatim.com. “Malah catatan yang ada Dita ini hanya memiliki IPK (Indeks Prestasi Komulatif) 1,7 saja,” tandasnya. Meski memiliki catatan pendidikan yang jelek secara nilai komulatif, pihak Unair tak mengetahui secara persis kegiatan Dita selama menjadi mahasiswa di Unair. “Kami (Unair) masih mencari data selengkapnya soal Dita. Yang pasti Dita ini hanya mantan mahasiswa yang di DO (Drop Out) bukan alumnus (lulusan) Unair,” tegas Suko Widodo. Dalas Dendam Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan sederetan aksi teror di Surabaya dilakukan oleh Jamaah Ansarud Daulah (JAD) Cabang Surabaya. Motif serangan ini karena ada instruksi dari ISIS Sentral yang keberadaannya saat ini terdesak dan memerintahkan sel dunianya untuk bergerak. Selain alasan ini, pelaku juga marah setelah Ketrua JAD Iodonesia, Maman Abdurrahman ditangkap beberapa waktu lalu. Maman sebelumnya ditangkap karena kasus perencanaan dan pendanaan organisasi paramiliter bersenjara di Aceh. Maman sebenarnya sudah keluar penjara pada Agustus 2017 lalu, namun dia ditangkap lagi terkait perencanaan, pendanaan bom Thamrin 2016. Setelah ditangkap, pucuk pimpinan JAD diserahkan ke Jainal Ansari. Namun belum lama ini Jainal ditangkap Mabes Polri. Hal ini membuat kelompoknya memanas hingga nekat melakukan pembalasan. " Kerusuhan di Mako Brimob tidak hanya makanan tidak boleh masuk dan keluarga. tetapi karena kejadian internasional serta upaya untuk melakukan pembalasan pasca ditangkapnya pimpinan mereka," tegasnya. Tito memastikan serangan ini tidak ada kaitannya dengan masalah keagamaan, namun pemikiran-pemikiran yang menyalahgunakan ajaran.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 93: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

194

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dita Pelaku Bom di Gereja Surabaya Pernah Kuliah di Unair Tetapi di DO, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/16/dita-pelaku-bom-di-Gereja-Surabaya-pernah-kuliah-di-unair-tetapi-di-do?page=all. Editor: Hasanudin Aco

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 94: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

195

No. 37 Tanggal 17/5/2018 TRIBUNWOW.COM - Surabaya tengah dirundung kabar duka yang mendalam beberapa hari terakhir. Lima aksi terorisme beruntun terjadi di Surabaya dan sekitarnya. Akibat aksi beruntun itu, kini Indonesia berada dalam situasi siaga satu. Aksi teror yang paling besar dan paling membekas adalah teror bom di tiga Gereja Surabaya. Dilansir TribunWow.com dari TribunJatim, aksi tersebut memakan korban meninggal sebanyak 14 dan 42 luka-luka. Pelaku aksi terorisme di Surabaya telah diungkap pihak aparat kepolisian. Tak ada yang menyangka bahwa pelaku berasal dari satu keluarga utuh. Petugas mengungkap bahwa pelaku bom di tiga Gereja adalah keluarga dari Bapak Dita Supriyanto dan Ibu Puji Kuswati. • Fahri Hamzah: Pemerintahan Justru Bangga dan Menganggap Banyak Masalah Makin Sukses, Aneh! Dua orangtua ini mengajak empat anak mereka untuk menjalankan aksi di tiga Gereja yang berbeda. Keempat anak mereka memiliki usia yang relatif muda. Anak laki-laki Yusuf Fadil (18), Firman Halim (16), anak perempuan Fadhila Sari (12), dan Pamela Riskita (9). Keluarga ini tinggal di kawasan perumahan elite yang terletak di Wonorejo, Surabaya. Dilansir TribunWow.com dari tayangan Mata Najwa pada Rabu (16/5/2018), keluarga Dita dikenal sebagai keluarga yang ramah dan baik. Dalam tayangan Mata Najwa itu, seorang tetangga Dita mengungkapkan kebiasaan dan perilaku keluarga tersebut bahkan sebelum mereka menjalankan aksinya. • Polri dan TNI Bergabung Melakukan Operasi Penangkapan Teroris, Inilah Formasi yang Siap Diterjunkan Tetangga yang bernama Ani Gunawan itu menuturkan bahwa keluarga itu sudah tinggal di kawasan sebelum si bungsu lahir. Tetangga juga tidak mengetahui darimana asal keluarga tersebut. Ani juga menuturkan bahwa akhir-akhir ini keluarga Dita dan Puji lebih sering menyendiri. Suami Ani, Yuki Gunawan mengungkapkan kebiasaan pelaku ketika di dalam rumah. "Kalo ngomong berisik, sering berisik sih di belakang," kata Yuki. "Iya, duk duk duk," tambah Ani memperagakan bunyi yang biasa ia dengar. "Jadi di belakang itu sering dengar orang numbuk," ungkap Yuki. "Tepat di dinding sini, terus anak-anak (kami) membalas bunyi itu, bais itu berhenti. Habis itu pindah ke sebelah sana," jelas Ani. • Pengamat Australia Ungkap Siapa Target Utama Teroris di Indonesia Ani dan Yuki mengungkapkan bahwa bunyi itu sudah terdengar sekitar 1- 2 tahun terakhir. "Kalo sore itu sering ada parkir sepeda motor di depan, saya pikir itu sales atau pegawainya," kataYuki. Beberapa bulan terakhir, anak Dita dan Puji terlihat jarang keluar rumah. Puji sempat mengatakan pada Ani bahwa anak mereka lebih suka main game di dalam rumah. "Kalo mertuanya (orangtua Puji) ke sini, (terlihat) cukup berada sih ya. Karena ke sini pakai (mobil) Alphard," kata Yuki. Yuki mengungkapkan bahwa dia merasa heran dengan aksi yang dilakukan keluarga tersebut. "Dari segi ekonomi ada, rumah ada, anak empat, sampai melakukan itu sih aneh," kata Yuki dan Ani.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 95: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

196

"Yang mengkhawatirkan itu dia nggak sendiri, dia juga sering rapat di sini. Saya juga nggak tahu mereka rapat ngerencanain apa kan?" jelas Yuki. • Bunyi Pesan Whatsapp Terakhir Aipda Auzar Kepada Wakapolri Pagi Hari Sebelum Gugur Diserang Teroris "Dulu pernah ada mobil yang pernah ikut rapat di sini, ada Alphard, Fortuner, Innova, CRV," jelas Ani. "Jadi seminggu itu ada dua atau tiga hari sekali, mobil itu terus ada. Setelah itu hilang, ganti sepeda motor," sahut Yuki. (*) Selengkapnya dapat disaksikan dalam video tayangan Mata Najwa berikut ini. Ikuti kami di Tags Artikel ini telah tayang di Error! Hyperlink reference not valid. dengan judul Tetangga Beberkan Kebiasaan Pelaku Bom Gereja di Surabaya: Sering Berisik di Belakang Rumah, http://wow.Tribunnews.com/2018/05/17/tetangga-beberkan-kebiasaan-pelaku-bom-Gereja-di-Surabaya-sering-berisik-di-belakang-rumah?page=all&_ga=2.243481285.1733166524.1528494700-2126319490.1522977740. Penulis: Hestin Nurindah Lestari Editor: Hestin Nurindah Lestari

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 96: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

197

No. 38 Tanggal 18/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sehari sebelum aksi bom bunuh diri di Gereja Surabaya, anak-anak dari Ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Surabaya, Dita Oepriarto, sempat terlihat menangis. Hal ini diungkapkan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto. Berdasarkan keterangan RT tempat tinggal mereka, Setyo mengatakan anak-anak itu saling menangis saat salat di Musala, sehari sebelum kejadian yakni pada Sabtu, 12 Mei 2018. "Ada keterangan Pak RT yang mengatakan satu hari sebelum kejadian, malam minggu, dua anak itu salat di musala dan saling tangis-tangisan," ujar Setyo, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018). Ia pun menduga bahwa anak-anak itu mengetahui akan mengakhiri hidupnya dengan aksi bom bunuh diri keesokannya. Sehingga, jenderal bintang dua itu menilai para anak-anak Dita telah sadar akan melakukan amaliyah. "Ada apa itu? Kemungkinan besar mereka sadar akan melakukan amaliyah," imbuh Setyo. Sebelumnya, Ketua JAD Surabaya Dita Oepriarto melakukan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Minggu (13/5). Pada hari yang sama, istrinya, Puji Kuswati, bersama anaknya, FS dan FR, meledakkan bom di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro. Sedangkan anak Dita yang lain, YF dan FH, melakukan pengeboman di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel. Peristiwa pengeboman di tiga Gereja itu menyebabkan 18 orang tewas dan 43 orang mengalami luka-luka. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polri Beberkan Sehari Sebelum Aksi Bom Gereja Surabaya, Anak Dita Menangis di Musala, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/18/polri-beberkan-sehari-sebelum-aksi-bom-Gereja-Surabaya-anak-dita-menangis-di-musala. Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya Editor: Johnson Simanjuntak

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 97: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

198

No. 39 Tanggal 19/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berkunjung ke rumah Catur Giri Sungkowo, salah satu korban teror bom Gereja GPPS Jalan Raya Arjuno 90, Sabtu (18/5/2018). Rumah duka beralamat di Jalan Pulosari III M no 3 RT 03 RW 07 Pulosari Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya. Giri, panggilan akrab korban adalah seorang satpam Gereja. Dia sempat menjalani masa kritis sampai akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Jenazah Giri diserahkan kepada keluarga korban setelah dibersihkan pihak RSUD Dr Soetomo, Jumat (19/5/2018) Pukul 23.00 WIB. Risma datang dan memberikan dukungan kepada keluarga. Dia juga menyampaikan agar yang ditinggalkan tetap kuat. M Fikser, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya mengatakan, Risma juga memberikan santunan dan semua biaya biaya pemakaman ditanggung pemerintah kota. "Giri meninggalkan satu anak. Anak ini diambil oleh ibu Risma untuk dipekerjakan di Pemkot Surabaya," kata Fikser yang menemani Risma takziah. Risma datang ke rumah jenazah sekitar 20 menit. Awalnya Risma ingin menemani hingga proses pemakaman, namun karena pihak keluarga masih menunggu keluarga yang lain, Risma pun pamit. Kunjungan Risma pun, membuat keluarga semakin haru. Istri dan beberapa orang terdekat Giri menangis syok. "Ibu minta istri korban untuk diberikan pendampingan psikolog. Beliau juga sempat mengatur kursi supaya orang-orang yang takziah itu gak berdiri, karena orang bergerombol bisa semakin membuat keluarga syok," lanjut Fikser. (Pipit Maulidiya) Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Duka Keluarga Catur Giri, Korban Bom Gereja Surabaya saat Risma Datang Ucapkan Belasungkawa, http://www.Tribunnews.com/regional/2018/05/19/duka-keluarga-catur-giri-korban-bom-Gereja-Surabaya-saat-risma-datang-ucapkan-belasungkawa. Editor: Hendra Gunawan

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 98: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

199

No. 40 Tanggal 19/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Masyarakat Indonesia tengah dihebohkan dengan maraknya aksi teror bom dan penyerangan yang terjadi di beberapa daerah. Salah satunya adalah pengeboman tiga Gereja di Surabaya yang telah menelan puluha korban. Satu diantaranya adalah seorang remaja berusia 15 tahun bernama Daniel Agung Putra Kusuma. Daniel sendiri merupakan seorang anak yang berani menghadang mobil terduga teroris Dita Oepriarto. Saat itu dirinya sedang bertugas menjaga parkir di Gereja Pantekosta, Surabaya. Baca: Ditolak Warga Saat Hendak Dimakamkan, Jenazah 10 Pelaku Bom Bunuh Diri Masih Berada di RS Dalam acara Mata Najwa edisi Rabu (16/5/2018), melakukan wawancara terhadap ayah dan ibu Daniel. Di awal wawancara, orangtua Daniel menjelaskan bahwa almarhum Daniel masih berusia 15 tahun dan tengah duduk di bangku kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP). "Saat itu dia sedang parkir kendaraan Gereja di sana," ungkap sang nenek, Sumijah. Setiap Minggu pagi Daniel menjadi petugas parkir di sana untuk menggantikan kakeknya yang sudah meninggal terlebih dahulu. Saat teror terjadi, ibunda Daniel sedang tidak berada di Surabaya. "Jadi, ada kejadian itu terus saya dikasih kabar, gitu aja," ungkapnya sambil meneteskan air mata. Najwa Shihab lalu menanyakan posisi Daniel saat kejadian pada ayahnya. "Dia kan menghalau mobil yang bawa bom itu. Ya di depannya itu. Kan mobil itu nabrak pagarnya Gereja," tutur Budi, ayah Daniel. Kemudian bom milik Dita meledak dengan dahsyatnya. "Meletusnya kencang sekali," imbuhnya. Budi juga sempat ditahan polisi agar tidak memasuki Tempat Kejadian Perkara karena takut bomnya akan meledak lagi. Namun, dia tetap bersikeras untuk mencari daniel. "Ambulan kan pada datang, tapi kita tidak tahu posisi anaknya di mana," kata Budi. Budi akhirnya pergi ke Bhayangkara untuk mencari jenazah anaknya. Di sana, dia bertemu dengan salah satu petugas dan memberikan nomor handphonenya. "Akhirnya, saya disuruh membawa foto sama SK lalu saya meluncur ke sana," tutur Budi. Budi baru bisa bertemu jenazah anaknya, Daniel, setelah melakukan proses tes DNA. Waktu kejadian, Budi sendiri berada di lokasi yang sama namun di bagian belakang. Ia mengaku mendengar ledakan bom tersebut dan langsung berlari ke depan. Namun, dia tak menemukan daniel. Budi kemudian mendengar informasi bahwa anaknya menghadang mobil Dita yang hendak menabrak Gereja. "Iya yang menghalang-halangi dia itu sama temannya. Pak Man dadanya hancur dan anak saya kepalanya hancur," ungkap Budi. Sembari meneteskan air mata, Sumijah mengatakan bahwa Daniel adalah anak yang baik, taat, dan menurut. Keluarganya terlihat sangat terpukul dengan kepergian Daniel. Bahkan kakak kandungnya hanya bisa terdiam dan menangis kala ditanyai tim Mata Najwa. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Daniel, Siswa SMP yang Berani Menghadang Mobil Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Surabaya, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/19/kisah-daniel-siswa-smp-yang-berani-menghadang-mobil-pelaku-bom-bunuh-diri-di-Gereja-Surabaya?page=all. Editor: Hasanudin Aco

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 99: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

200

No. 41 Tanggal 19/5/2018 TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian Republik Indonesia memastikan Dita Oeripta bersama keluarganya menjadi pelaku ledakan bom bunuh diri di 3 Gereja di Surabaya (13/5). Dita diyakini Dita telah mendoktrin istri dan anak-anaknya untuk ikut beraksi agar nanti bisa masuk surga bersama-sama. Namun Dita bukanlah otak atau dalang dari aksi pengeboman tersebut. Ada sosok lain yang lebih kuat atau atasan Dita yang merencanakan serangan teror. Jurnalis media asing ABC Australia, David Lipson meyakini, pria berinisial AU adalah sosok senior yang merencanakan aksi ini. Apalagi pihak kepolisian menyatakan keluarga pelaku bom Surabaya belum pernah ke Suriah. Artinya, ada orang yang mengajari mereka merakit bom. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Guru Pelaku Bom Surabaya, Abu Umar Ditangkap di Rumah Istri Mudanya, http://www.Tribunnews.com/nasional/2018/05/19/guru-pelaku-bom-Surabaya-abu-umar-ditangkap-di-rumah-istri-mudanya. Editor: Aji Bramastra

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 100: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

201

No. 42 Tanggal 20/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Hingga Minggu (20/5/2018), tiga dari 13 jenazah pelaku bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo belum diserahkan RS Bhayangkara Polda Jatim kepada keluarga guna dimakamkan. Tiga jenazah yang masih tersimpan di ruang jenazah RS Bhayangkara hingga Minggu (21/5/2018) pagi, yakni jenazah Dita Oepriyanto (pelaku bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Jl Arjuna) serta dua anak laki-lakinya Yusuf Fadil dan Firman Halim (pelaku bom bunuh diri Gereja Santa Maria Tak Bercela Jl Ngagel). "Untuk jenazah pelaku, tinggal tiga saja. Masih nunggu tes DNA, lainnya clear semua," kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin saat ditemui usai tinjuau Gereja-Gereja di Surabaya, Mingggu (20/5/2018) pagi. Machfud berharap, secepatnya jenazah yang masih di RS Bhayangkara Polda Jatim bisa dimakamkan. Baca: Kisah Yudi Lepas dari Cengkeraman Ideologi Aman Abdurrahman yang Menghalalkan Darah Aparat Orang nomor satu di Polda Jatim ini juga merasa gembira, lantaran situasi keamanan di Surabaya dan Jatim cukup aman. Di Gereja-Gereja Surabaya yang minggu lalu diserang bom bunuh diri, juga ibadahnya sudah normal. "Tadi sudah bertemu dan tanya ke romo, pendeta Gereja. Ibadahnya sudah normal, kami jaga terus. Sudah aman," tegas Machfud. Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol Budi Hariyadi menambahkan, tiga jenazah pelaku bom bunuh diri dan satu korban masyarakat masih dilakukan tes DNA. "Mudah-mudahan cepat dan hari ini (Minggu, 20/5/2018) sudah selesai. Untuk satu korban masyarakat yang belum diserahkan, yakni Bayu yang meninggal di Gereja Ngagel," tutur Budi. Baca: Adara Taista Masih Sempat Salat Subuh Berjamaah Bersama Keluarga Sebelum Meninggal Menurut Budi, Minggu (20/5/2018) pagi, RS Bhayangkara melepas 7 jenazah pelaku. Mereka pelaku yang tewas di Polrestabes Surabaya (4) dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jl Diponegoro. "Tujuh jenazah dibawa ke Sidoarjo untuk dimakamkan," tutur Budi. Empat pelaku yang tewas di Polrestabes Surabaya, yakni Tri Murtiono (50), istrinya Tri Ernawati (43), M Dafta Amin Murdana (18), dan M Satria Murdana (15). Sedangkan tiga jenazah pelaku bom bunuh diri di GKI Jl Diponegoro, yakni Puji Kuswati (43), dua anak perempuannya Fadilah Sari (12) dan Pemela Riskika (9). Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jenazah Pelaku Bom Bunuh Diri Dita Oepriyanto dan Dua Putranya Belum Diserahkan kepada Keluarga, http://www.Tribunnews.com/regional/2018/05/20/jenazah-pelaku-bom-bunuh-diri-dita-oepriyanto-dan-dua-putranya-belum-diserahkan-kepada-keluarga. Editor: Dewi Agustina

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 101: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

202

No. 43 Tanggal 21/5/2018 TRIBUNWOW.COM - Anak pelaku bom Gereja di Surabaya telah dimakamkan oleh Dinsos Sidoarjo pada Minggu (20/5/2018). Anak pertama Dita yang ikut dalam ledakan tersebut ternyata pernah mengirimkan sinyal melalui akun media sosialnya. Dilansir dari Kompas.com, Aiman Witjaksono secara eksklusif mendatangi sekolah anak Dita Oepriyanto. Dari seorang guru, Aiman mendapatkan informasi mengenai akun sosial anak Dita.

Bom Surabaya (KOMPAS.COM) Murid kelas 11 SMA yang berusia 18 tahun ini sebelumnya tidak ada informasi apapun yang di dapatkan Aiman sampai ia menemukan sebuah foto bernuansa gelap dengan caption "...So Much, Wont Leave It..." Ketika ditanyakan pada pihak sekolah, guru dari anak tersebut mengatakan bahwa foto itu merupakan foto sekolahnya. • Detik-detik Rem Truk Blong dan Tabrak Sepeda Motor di Bumiayu Brebes Terekam Kamera CCTV "Itu foto sekolah kami di sini," kata guru tersebut. Postingan anak Sulung Dita ini dianggap janggal karena ia sedang tidak ada rencana meninggalkan sekolahnya. Sementara anak Dita baru kelas 11 SMA bukan kelas 12 yang hendak lulus. • Dituduh Sebagai Anak Pengusaha China Singapura, Jokowi: Saya Anak Kampung Foto yang diunggah tersebut tertanggal 3 Februari 2018. Ketika meledakkan bom Gereja Surabaya, anak sulung ini bersama adiknya mengendarai sepeda motor dan dinyatakan meninggal dunia, sedangkan tiga anak pelaku bom rusunawa dinyatakan selamat dan satu anak di Mapolrestabes Surabaya juga selamat setelah terpental sejauh tiga meter saat bom meledak. Sementara itu, empat anak pelaku teror yang masih hidup saat ini dirawat secara intensif di RS Bhayangkara.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 102: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

203

Kapolri kunjungi anak terduga pelaku ledakan bom rusunawa (Kolase/TribunWow.com) Tidak hanya luka-luka di tubuh, kondisi mental mereka juga terguncang. Mereka juga dijaga super ketat dan tempatnya pun dirahasiakan. • 57 Napiter Mako Brimob Dipindahkan Satu Lapas dengan Ustaz Abu Bakar Baasyir di Gunung Sindur "Saya mendapat informasi dari Kepala Tim Psikolog Kasus Bom Surabaya AKBP Said Rifai, ada anak yang tidak mau makan beberapa hari. Tim dokter terpaksa menggunakan infus untuk menyuplai makanan kepada sang anak," tulis Aiman. Kondisi keempat anak pelaku teror bom ini sudah semakin stabil dari hari ke hari meskipun masih memerlukan perawatan trauma karena umurnya yang masih di bawah 10 tahun. Artikel ini telah tayang di Error! Hyperlink reference not valid. dengan judul Anak Dita Oepriyanto Pernah Mengirim 'Sinyal' ini Sebelum Meledakkan Bom Gereja Surabaya, http://wow.Tribunnews.com/2018/05/21/anak-dita-oepriyanto-pernah-mengirim-sinyal-ini-sebelum-meledakkan-bom-Gereja-Surabaya?page=all&_ga=2.224139099.1733166524.1528494700-2126319490.1522977740. Penulis: Tiffany Marantika Dewi Editor: Tiffany Marantika Dewi

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 103: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

204

No. 44 Tanggal 22/5/2018 TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sepekan sudah tragedi teror bom di Surabaya. Tetesan air mata keluarga korban belum juga kering, karena beberapa jenazah baru dipulangkan dari Polda Jatim. Sebagian yang lain, masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit karena luka-luka. Enam pelaku teror bom di tiga Gereja di Surabaya sudah dikebumikan di Sidoarjo setelah mendapatkan penolakan dari masyarakat Surabaya. Nama Dita Oepriarto muncul sebagai kepala rumah tangga, karena pengeboman tiga Gereja itu ternyata dilakukan oleh satu keluarga. Ayah, ibu, dan empat orang anak. Ahmad Faiz Zainuddin, salah seorang teman Dita dari kelompok pengajian lalu muncul memberikan statemen di akun Facebooknya yang sempat viral. Ternyata ketakutkan puluhan tahun lalu pun terjadi juga. "Saya getun, saya sedih atas kejadian ini, tapi saya nggak kaget. Karena benihnya ini sudah dipupuk sangat lama, sekarang tinggal panen raya saja," kata Faiz saat ditemui Surya.co.id, di rumah salah seorang temannya, Jalan Manyar Sabrangan, Surabaya, Selasa (22/5). Pria yang dikenal sebagai trainer cukup terkenal ini pun mengakui jika setelah status Facebooknya yang viral itu, dia mendapatkan banyak komentar jelek. Tapi Faiz tidak bergeming, sudah sepatutnya dia menulis uneg-uneg, yang sebenarnya tidak hanya dia rasakan. Namun juga dukungan dari orang-orang yang sempat jadi mentor Dita saat SMA, yang sudah tobat sejak awal. "Saya kenal di pengajian, kenal dari jauh. Kok saya berani cerita banyak? karena saya berteman dekat dengan beberapa orang yang berada di dilingkaran pertama Dita, mentor ideologisnya," kata Faiz mulai bercerita. Faiz tidak heran teman dekat dan teman sekelas Dita membanjiri kolom komentar status Facebooknya, yang sempat viral itu. Mereka bilang bahwa Dita baik, suka bersedekah, figur ayah yang baik, setia kawan, dan masih banyak kebaikan lainnya. Faiz tidak membantah apa yang teman-teman Dita sampaikan. "Yang perlu orang-orang sadari bahwa kenal dengan Dita, atau orang-orang seperti ini, anda kenal sejauh mana? Tetangganya saja tidak tahu, ibunya sendiri saja gak tahu, teman-teman pengajian pun, kalau itu lingkaran luar mereka juga tidak akan tahu. Nah siapa yang tahu? Ya yang mengkader Dita, mentornya," ungkap Faiz. Menurut Faiz salah kalau orang bilang 'saya loh kenal dengan Dita'. Karena sebenarnya kenal di sisi mananya? Karena ini bagian dari cover idologi, atau ideologi yang dia tutupi dan nggak akan orang-orang seperti Dita share ke semua orang. "Saya tahu dia dari orang-orang yang pernah jadi mentor Dita saat itu. Saya berteman baik dengan para mentor, bahkan sampai sekarang dalam kondisi mereka sudah bertaubat," tambah Faiz. Pria 40 tahunan ini mengaku jika ideologi keras seperti itu dia kenal saat di bangku SMA. Pelajaran SKI di sekolah, sementara pengajiannya dilakukan di luar sekolah. Faiz mengungkapkan saat SMA itu, ideologinya masih tahap meyakini negara tidak benar, aturan yang dipakai bukan Islam. Saat itu, ideologinya hanya diyakini dalam hati saja, tidak memakai kekerasan. "Nah Dita sudah punya benih ini saat SMA, kemudian dia berevolusi ke organisasi yang lebih ekstrem, menghalalkan darah orang lain. Menjadi teroris itu tidak ujug-ujug jadi teroris, ada prosesnya," lanjut Faiz. Seorang teroris juga tidak bisa dikenali dari latar belakang pelaku. Keluarga Dita berasal dari keluarga baik, dia tidak sedang stres, berprestasi, pintar kimia, dia juga dari keluarga kaya, dia ahli sedekah, setia kawan, dan lemah lembut. Menurut Faiz, Dita adalah orang baik, cuma terkena ideologi yang salah.

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 104: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

205

"They are among us, just like us, we can't notice them. Saat saya diajak orang NII pun, mereka pakai pakaian biasa (tidak ada tanda-tanda pakaian kelompok tertentu)," tegasnya. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dita Oepriarto Terduga Pelaku Bom Gereja Surabaya Sosok Pria Baik, Namun Ada yang Disembunyikan, http://www.Tribunnews.com/regional/2018/05/22/dita-oepriarto-terduga-pelaku-bom-Gereja-Surabaya-sosok-pria-baik-namun-ada-yang-disembunyikan?page=all. Editor: Sugiyarto

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 105: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 106: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

PETUNJUK PENGISIAN CODING SHEET

ANALISIS KEAKURASIAN BERITA BOM GEREJA SURABAYA 2018

a. Omission adalah kelalaian tidak mencamtumkan sumber berita.

Kode1 apabila mencantumkan sumber berita

Kode 0 apabila tidak mencantumkan sumber berita

b. Under/Over Emphasis adalah kurang atau berlebihan dalam memberikan

penekanan pada suatu kalimat.

Kode 1 apabila tidak kurang atau berlebihan dalam memberikan penekanan

pada suatu kalimat.

Kode 0 apabila kurang atau berlebihan dalam memberikan penekanan pada

suatu kalimat.

c. Misspelling adalah kesalahan dalam pengejaan.

Kode 1 apabila tidak terjadi kesalahan pengejaan

Kode 0 apabila terjadi kesalahan pengejaan

d. Faulty Headline adalah ketidakcocokan antara judul dan isi berita.

Kode 1 apabila terjadi kesesuaian antara judul dengan isi berita

Kode 0 apabila tidak terdapat kesesuaian antara judul dengan isi berita

e. Misquotes, incorrect age, name, date, and locations adalah kesalahan dalam

mengutip, penulisan umur, nama, tanggal, dan lokasi atau nama tempat.

Kode 1 apabila tidak terjadi kesalahan dalam mengutip, penulisan umur,

nama, tanggal, dan lokasi atau nama tempat

Kode 0 apabila terjadi kesalahan dalam mengutip, penulisan umur, nama,

tanggal, dan lokasi atau nama tempat

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 107: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

f. Kesalahan dalam menampilkan atribusi narasumber yaitu ketidakcocokan

kredibilitas narasumber dalam membicarakan topik permasalahan di suatu

berita.

Kode 1 apabila tidak terdapat kesalahan dalam menampilkan atribusi

narasumber

Kode 0 apabila terdapat kesalahan dalam menampilkan atribusi narasumber

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 108: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

CO

DIN

G S

HE

ET

PE

NEL

ITIA

N

AN

AL

ISIS

KE

AK

UR

ASI

AN

BE

RIT

A B

OM

GE

RE

JA S

UR

AB

AY

A 2

018

Hal

1/2

N

ama

Kod

er

: Kan

o M

edia

onl

ine

: trib

unne

ws.c

om

N

o In

dika

tor

Ber

ita

tota

l %

1

2 3

4 5

6 7

8 9

10

1 O

mis

sion

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0 2

Und

er/O

ver E

mph

asis

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0 3

Mis

spel

ling

1 1

0 1

1 1

1 1

1 1

9 90

4

Faul

ty H

eadl

ine

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

10

100

5 M

isqu

otes

, inc

orre

ct a

ge,

nam

e, d

ate,

and

loca

tions

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0

6 K

esal

ahan

dal

am

men

ampi

lkan

atri

busi

na

rasu

mbe

r

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

10

100

Jum

lah

pero

leha

n 59

98

,3

Jum

ah m

aksi

mal

60

10

0

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 109: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

CO

DIN

G S

HE

ET

PE

NEL

ITIA

N

AN

AL

ISIS

KE

AK

UR

ASI

AN

BE

RIT

A B

OM

GE

RE

JA S

UR

AB

AY

A 2

018

Hal

2/2

N

ama

Kod

er

: Kan

o M

edia

onl

ine

: det

ik.c

om

N

o In

dika

tor

Ber

ita

tota

l %

1

2 3

4 5

6 7

8 9

10

1 O

mis

sion

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0 2

Und

er/O

ver E

mph

asis

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0 3

Mis

spel

ling

1 1

0 0

1 1

1 1

1 1

8 80

4

Faul

ty H

eadl

ine

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

10

100

5 M

isqu

otes

, inc

orre

ct a

ge,

nam

e, d

ate,

and

loca

tions

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0

6 K

esal

ahan

dal

am

men

ampi

lkan

atri

busi

na

rasu

mbe

r

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

10

100

Jum

lah

pero

leha

n 58

96

.7

Jum

ah m

aksi

mal

60

10

0

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 110: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 111: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

PETUNJUK PENGISIAN CODING SHEET

ANALISIS KEAKURASIAN BERITA BOM GEREJA SURABAYA 2018

a. Omission adalah kelalaian tidak mencamtumkan sumber berita.

Kode1 apabila mencantumkan sumber berita

Kode 0 apabila tidak mencantumkan sumber berita

b. Under/Over Emphasis adalah kurang atau berlebihan dalam memberikan

penekanan pada suatu kalimat.

Kode 1 apabila tidak kurang atau berlebihan dalam memberikan penekanan

pada suatu kalimat.

Kode 0 apabila kurang atau berlebihan dalam memberikan penekanan pada

suatu kalimat.

c. Misspelling adalah kesalahan dalam pengejaan.

Kode 1 apabila tidak terjadi kesalahan pengejaan

Kode 0 apabila terjadi kesalahan pengejaan

d. Faulty Headline adalah ketidakcocokan antara judul dan isi berita.

Kode 1 apabila terjadi kesesuaian antara judul dengan isi berita

Kode 0 apabila tidak terdapat kesesuaian antara judul dengan isi berita

e. Misquotes, incorrect age, name, date, and locations adalah kesalahan dalam

mengutip, penulisan umur, nama, tanggal, dan lokasi atau nama tempat.

Kode 1 apabila tidak terjadi kesalahan dalam mengutip, penulisan umur,

nama, tanggal, dan lokasi atau nama tempat

Kode 0 apabila terjadi kesalahan dalam mengutip, penulisan umur, nama,

tanggal, dan lokasi atau nama tempat

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 112: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

f. Kesalahan dalam menampilkan atribusi narasumber yaitu ketidakcocokan

kredibilitas narasumber dalam membicarakan topik permasalahan di suatu

berita.

Kode 1 apabila tidak terdapat kesalahan dalam menampilkan atribusi

narasumber

Kode 0 apabila terdapat kesalahan dalam menampilkan atribusi narasumber

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 113: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

CO

DIN

G S

HE

ET

PE

NEL

ITIA

N

AN

AL

ISIS

KE

AK

UR

ASI

AN

BE

RIT

A B

OM

GE

RE

JA S

UR

AB

AY

A 2

018

Hal

1/2

N

ama

Kod

er

: Ach

met

M

edia

onl

ine

: trib

unne

ws.c

om

N

o In

dika

tor

Ber

ita

tota

l %

1

2 3

4 5

6 7

8 9

10

1 O

mis

sion

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0 2

Und

er/O

ver E

mph

asis

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0 3

Mis

spel

ling

1 1

0 1

1 1

1 1

1 1

9 90

4

Faul

ty H

eadl

ine

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

10

100

5 M

isqu

otes

, inc

orre

ct a

ge,

nam

e, d

ate,

and

loca

tions

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0

6 K

esal

ahan

dal

am

men

ampi

lkan

atri

busi

na

rasu

mbe

r

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

10

100

Jum

lah

pero

leha

n 58

96

.7

Jum

ah m

aksi

mal

60

10

0

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 114: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

CO

DIN

G S

HE

ET

PE

NEL

ITIA

N

AN

AL

ISIS

KE

AK

UR

ASI

AN

BE

RIT

A B

OM

GE

RE

JA S

UR

AB

AY

A 2

018

Hal

2/2

N

ama

Kod

er

: Ach

met

M

edia

onl

ine

: det

ik.c

om

N

o In

dika

tor

Ber

ita

tota

l %

1

2 3

4 5

6 7

8 9

10

1 O

mis

sion

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0 2

Und

er/O

ver E

mph

asis

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0 3

Mis

spel

ling

1 1

0 0

1 1

1 1

1 1

8 80

4

Faul

ty H

eadl

ine

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

10

100

5 M

isqu

otes

, inc

orre

ct a

ge,

nam

e, d

ate,

and

loca

tions

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0

6 K

esal

ahan

dal

am

men

ampi

lkan

atri

busi

na

rasu

mbe

r

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

10

100

Jum

lah

pero

leha

n 58

96

.7

Jum

ah m

aksi

mal

60

10

0

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 115: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 116: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

PETUNJUK PENGISIAN CODING SHEET

ANALISIS KEAKURASIAN BERITA BOM GEREJA SURABAYA 2018

a. Omission adalah kelalaian tidak mencamtumkan sumber berita.

Kode1 apabila mencantumkan sumber berita

Kode 0 apabila tidak mencantumkan sumber berita

b. Under/Over Emphasis adalah kurang atau berlebihan dalam memberikan

penekanan pada suatu kalimat.

Kode 1 apabila tidak kurang atau berlebihan dalam memberikan penekanan

pada suatu kalimat.

Kode 0 apabila kurang atau berlebihan dalam memberikan penekanan pada

suatu kalimat.

c. Misspelling adalah kesalahan dalam pengejaan.

Kode 1 apabila tidak terjadi kesalahan pengejaan

Kode 0 apabila terjadi kesalahan pengejaan

d. Faulty Headline adalah ketidakcocokan antara judul dan isi berita.

Kode 1 apabila terjadi kesesuaian antara judul dengan isi berita

Kode 0 apabila tidak terdapat kesesuaian antara judul dengan isi berita

e. Misquotes, incorrect age, name, date, and locations adalah kesalahan dalam

mengutip, penulisan umur, nama, tanggal, dan lokasi atau nama tempat.

Kode 1 apabila tidak terjadi kesalahan dalam mengutip, penulisan umur,

nama, tanggal, dan lokasi atau nama tempat

Kode 0 apabila terjadi kesalahan dalam mengutip, penulisan umur, nama,

tanggal, dan lokasi atau nama tempat

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 117: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

f. Kesalahan dalam menampilkan atribusi narasumber yaitu ketidakcocokan

kredibilitas narasumber dalam membicarakan topik permasalahan di suatu

berita.

Kode 1 apabila tidak terdapat kesalahan dalam menampilkan atribusi

narasumber

Kode 0 apabila terdapat kesalahan dalam menampilkan atribusi narasumber

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 118: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

CO

DIN

G S

HE

ET

PE

NEL

ITIA

N

AN

AL

ISIS

KE

AK

UR

ASI

AN

BE

RIT

A B

OM

GE

RE

JA S

UR

AB

AY

A 2

018

Hal

1/2

N

ama

Kod

er

: Will

i M

edia

onl

ine

: trib

unne

ws.c

om

N

o In

dika

tor

Ber

ita

tota

l %

1

2 3

4 5

6 7

8 9

10

1 O

mis

sion

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0 2

Und

er/O

ver E

mph

asis

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0 3

Mis

spel

ling

1 1

0 1

1 1

1 1

1 1

9 90

4

Faul

ty H

eadl

ine

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

10

100

5 M

isqu

otes

, inc

orre

ct a

ge,

nam

e, d

ate,

and

loca

tions

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0

6 K

esal

ahan

dal

am

men

ampi

lkan

atri

busi

na

rasu

mbe

r

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

10

100

Jum

lah

pero

leha

n 58

96

.7

Jum

ah m

aksi

mal

60

10

0

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 119: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

CO

DIN

G S

HE

ET

PE

NEL

ITIA

N

AN

AL

ISIS

KE

AK

UR

ASI

AN

BE

RIT

A B

OM

GE

RE

JA S

UR

AB

AY

A 2

018

Hal

2/2

N

ama

Kod

er

: Will

i M

edia

onl

ine

: det

ik.c

om

N

o In

dika

tor

Ber

ita

tota

l %

1

2 3

4 5

6 7

8 9

10

1 O

mis

sion

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0 2

Und

er/O

ver E

mph

asis

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0 3

Mis

spel

ling

1 1

0 0

1 1

1 1

1 1

8 80

4

Faul

ty H

eadl

ine

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

10

100

5 M

isqu

otes

, inc

orre

ct a

ge,

nam

e, d

ate,

and

loca

tions

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0

6 K

esal

ahan

dal

am

men

ampi

lkan

atri

busi

na

rasu

mbe

r

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

10

100

Jum

lah

pero

leha

n 58

96

.7

Jum

ah m

aksi

mal

60

10

0

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 120: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 121: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

PETUNJUK PENGISIAN CODING SHEET

ANALISIS KEAKURASIAN BERITA BOM GEREJA SURABAYA 2018

a. Omission adalah kelalaian tidak mencamtumkan sumber berita.

Kode1 apabila mencantumkan sumber berita

Kode 0 apabila tidak mencantumkan sumber berita

b. Under/Over Emphasis adalah kurang atau berlebihan dalam memberikan

penekanan pada suatu kalimat.

Kode 1 apabila tidak kurang atau berlebihan dalam memberikan penekanan

pada suatu kalimat.

Kode 0 apabila kurang atau berlebihan dalam memberikan penekanan pada

suatu kalimat.

c. Misspelling adalah kesalahan dalam pengejaan.

Kode 1 apabila tidak terjadi kesalahan pengejaan

Kode 0 apabila terjadi kesalahan pengejaan

d. Faulty Headline adalah ketidakcocokan antara judul dan isi berita.

Kode 1 apabila terjadi kesesuaian antara judul dengan isi berita

Kode 0 apabila tidak terdapat kesesuaian antara judul dengan isi berita

e. Misquotes, incorrect age, name, date, and locations adalah kesalahan dalam

mengutip, penulisan umur, nama, tanggal, dan lokasi atau nama tempat.

Kode 1 apabila tidak terjadi kesalahan dalam mengutip, penulisan umur,

nama, tanggal, dan lokasi atau nama tempat

Kode 0 apabila terjadi kesalahan dalam mengutip, penulisan umur, nama,

tanggal, dan lokasi atau nama tempat

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 122: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

f. Kesalahan dalam menampilkan atribusi narasumber yaitu ketidakcocokan

kredibilitas narasumber dalam membicarakan topik permasalahan di suatu

berita.

Kode 1 apabila tidak terdapat kesalahan dalam menampilkan atribusi

narasumber

Kode 0 apabila terdapat kesalahan dalam menampilkan atribusi narasumber

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 123: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

CO

DIN

G S

HE

ET

PE

NEL

ITIA

N

AN

AL

ISIS

KE

AK

UR

ASI

AN

BE

RIT

A B

OM

GE

RE

JA S

UR

AB

AY

A 2

018

Hal

1/2

N

ama

Kod

er

: Lae

n M

edia

onl

ine

: trib

unne

ws.c

om

N

o In

dika

tor

Ber

ita

tota

l %

1

2 3

4 5

6 7

8 9

10

1 O

mis

sion

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0 2

Und

er/O

ver E

mph

asis

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0 3

Mis

spel

ling

1 1

0 1

1 1

1 1

1 1

9 90

4

Faul

ty H

eadl

ine

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

10

100

5 M

isqu

otes

, inc

orre

ct a

ge,

nam

e, d

ate,

and

loca

tions

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0

6 K

esal

ahan

dal

am

men

ampi

lkan

atri

busi

na

rasu

mbe

r

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

10

100

Jum

lah

pero

leha

n 58

96

.7

Jum

ah m

aksi

mal

60

10

0

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 124: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

CO

DIN

G S

HE

ET

PE

NEL

ITIA

N

AN

AL

ISIS

KE

AK

UR

ASI

AN

BE

RIT

A B

OM

GE

RE

JA S

UR

AB

AY

A 2

018

Hal

2/2

N

ama

Kod

er

: Lae

n M

edia

onl

ine

: det

ik.c

om

N

o In

dika

tor

Ber

ita

tota

l %

1

2 3

4 5

6 7

8 9

10

1 O

mis

sion

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0 2

Und

er/O

ver E

mph

asis

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0 3

Mis

spel

ling

1 1

0 0

1 1

1 1

1 1

8 80

4

Faul

ty H

eadl

ine

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

10

100

5 M

isqu

otes

, inc

orre

ct a

ge,

nam

e, d

ate,

and

loca

tions

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 10

10

0

6 K

esal

ahan

dal

am

men

ampi

lkan

atri

busi

na

rasu

mbe

r

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

10

100

Jum

lah

pero

leha

n 58

96

.7

Jum

ah m

aksi

mal

60

10

0

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 125: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

CO

DIN

G S

HE

ET

PE

NEL

ITIA

N

AN

AL

ISIS

KE

AK

UR

ASI

AN

BE

RIT

A B

OM

GE

RE

JA S

UR

AB

AY

A 2

018

Hal

1/2

M

edia

onl

ine

: trib

unne

ws.c

om

No

Indi

kato

r B

erita

1

2 3

4 5

6 7

8 9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

1 O

mis

sion

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 2

Und

er/O

ver

Emph

asis

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

0 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1

3 M

issp

ellin

g 1

1 0

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

0 1

0 1

0 1

1 1

1 4

Faul

ty

Hea

dlin

e 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1

5 M

isqu

otes

, in

corr

ect a

ge,

nam

e, d

ate,

an

d lo

catio

ns

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

6 K

esal

ahan

da

lam

m

enam

pilk

an

atrib

usi

nara

sum

ber

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 126: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

CO

DIN

G S

HE

ET

PE

NEL

ITIA

N

AN

AL

ISIS

KE

AK

UR

ASI

AN

BE

RIT

A B

OM

GE

RE

JA S

UR

AB

AY

A 2

018

Hal

2/2

M

edia

onl

ine

: trib

unne

ws.c

om

N

o In

dika

tor

Ber

ita

Tota

l %

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

1

Om

issi

on

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

44

100

2 U

nder

/Ove

r Em

phas

is

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

43

97,7

3

Mis

spel

ling

1 1

1 0

1 0

1 0

1 1

1 0

1 1

1 1

36

81,8

4

Faul

ty H

eadl

ine

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

44

100

5 M

isqu

otes

, inc

orre

ct

age,

nam

e, d

ate,

and

lo

catio

ns

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

44

100

6 K

esal

ahan

dal

am

men

ampi

lkan

atri

busi

na

rasu

mbe

r

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

44

100

Jum

lah

pero

leha

n 25

5

Jum

ah m

aksi

mal

26

4

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 127: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

CO

DIN

G S

HE

ET

PE

NEL

ITIA

N

AN

AL

ISIS

KE

AK

UR

ASI

AN

BE

RIT

A B

OM

GE

RE

JA S

UR

AB

AY

A 2

018

Hal

1/2

M

edia

onl

ine

: det

ik.c

om

No

Indi

kato

r B

erita

1

2 3

4 5

6 7

8 9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

1 O

mis

sion

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 2

Und

er/O

ver

Emph

asis

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1

3 M

issp

ellin

g 1

1 0

0 1

1 1

1 1

1 1

1 0

0 1

1 1

1 0

1 1

1 1

1 1

1 1

1 4

Faul

ty

Hea

dlin

e 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1

5 M

isqu

otes

, in

corr

ect a

ge,

nam

e, d

ate,

an

d lo

catio

ns

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

6 K

esal

ahan

da

lam

m

enam

pilk

an

atrib

usi

nara

sum

ber

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 128: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

CO

DIN

G S

HE

ET

PE

NEL

ITIA

N

AN

AL

ISIS

KE

AK

UR

ASI

AN

BE

RIT

A B

OM

GE

RE

JA S

UR

AB

AY

A 2

018

Hal

2/2

M

edia

onl

ine

: det

ik.c

om

N

o In

dika

tor

Ber

ita

Tota

l %

29

30

31

32

33

1

Om

issi

on

1 1

1 1

1 33

10

0 2

Und

er/O

ver E

mph

asis

0

1 1

1 1

32

96,9

3

Mis

spel

ling

1 1

1 0

1 27

81

,8

4 Fa

ulty

Hea

dlin

e 0

1 1

1 1

32

96,9

5

Mis

quot

es, i

ncor

rect

age

, na

me,

dat

e, a

nd lo

catio

ns

1 1

1 1

1 33

10

0

6 K

esal

ahan

dal

am

men

ampi

lkan

atri

busi

na

rasu

mbe

r

1 1

1 1

1 33

10

0

Jum

lah

pero

leha

n 19

0 Ju

mah

mak

sim

al

198

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 129: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 130: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018

Page 131: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5146/6/LAMPIRAN.pdf · 103 Lampiran 9 Berita detiknews.com No. 1 Tanggal 13/5/2018  …

PRISCILLA TRISNA Journalist student

2011 – 2014

2014 – 2018

ORGANIZATION

2015

2016

2016

2017

2017

DECORATION TEAM OF WISUDA VIII I was in charge of decorated hall of UMN graduation ceremony on ICE BSD UMN graduation ceremony always carrying a “Nusantara” theme and this graduation ceremony used “Sunda” as a theme of decoration.

SUB-COORDINATOR OF SPONSORSHIP USCOPE DIVISION I was in charge for made UMN book about detail of Multimedia Nusantara University.

COORDINATOR OF FINANCIAL DIVISION MISS UMN I was in charge of preparation of the budget plan to meet the needs of the event.

COORDINATOR OF BAZAR COMMPRESS DIVISION I was in charge for exhibition and offering creation for the community.

SUB-COORDINATOR FUND OF ULTIGRAPH I was in charge for Annual Arts & Design Festival on Multimedia Nusantara University to searched funds and coordinated team of 9 members to ensure the targeted funds are collected.

TRAINING EXPERIENCE

SUARA.COM Reporter

LANGUANGE

HOBBIES

CURRICULUM VITAE

I am graduated from UMN. I am a journalist student who is really passionate in solving problem with visual perspective. With on experience from inside or outside campus had thought me a lot of things about working as a group, creativity, and responsibility as well. For me, working hard and consistency is a way to become a successful individual.

CONTACTS

0821-7370-1888

Graha Raya, Tangerang

[email protected]

OR YOU CAN FIND ME ON : Eating Traveling Photography

BBIES

Eating

EDUCATION

SMA KRISTEN KETAPANG 1 on social program

UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA on journalist major and graduation to be at December 2018

2018

Traveling Photographypriscillatrisna

SKILLS

Hello! I am

Perbandingan Tingkat Kesalahan..., Priscilla Trisna, FIKOM, 2018