Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2833/1/CATHERINE NATHANIA...
Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2833/1/CATHERINE NATHANIA...
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL
BISNIS ONLINE UNTUK UMKM PEREMPUAN
Laporan Tugas Akhir
Ditulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Desain (S.Ds)
Nama : Catherine Nathania
NIM : 13120210023
Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Seni & Desain
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
TANGERANG
2017
ii
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Catherine Nathania
NIM : 13120210023
Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Seni & Desain
Universitas Multimedia Nusantara
Judul Tugas Akhir :
PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL BISNIS ONLINE
UNTUK UMKM PEREMPUAN
dengan ini menyatakan bahwa, laporan dan karya Tugas Akhir ini adalah asli dan
belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar sarjana, baik di Universitas
Multimedia Nusantara maupun di perguruan tinggi lainnya.
Karya tulis ini bukan saduran/terjemahan, murni gagasan, rumusan dan
pelaksanan penelitian/implementasi saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali
arahan pembimbing akademik dan nara sumber.
Demikian surat Pernyataan Orisinalitas ini saya buat dengan sebenarnya,
apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan serta ketidakbenaran dalam
pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
iii
gelar Sarjana Desain (S.Ds.) yang telah diperoleh, serta sanksi lainnya sesuai
dengan norma yang berlaku di Universitas Multimedia Nusantara.
Tangerang, 6 Januari 2017
Catherine Nathania
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
Perancangan Kampanye Sosial Bisnis Online untuk UMKM Perempuan, sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Tugas Akhir ini dibuat sebagai salah satu
syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar Sarjana Desain (S.Ds.).
Di era yang semakin canggih dan perkembangan teknologi tidak dapat
terbendung, internet menjadi kesempatan dan memberikan manfaat bagi banyak
orang tak terkecuali untuk berbisnis. Namun, dari hasil penelitian penulis,
UMKM, khususnya di Kota Tangerang, belum banyak memanfaatkan internet
untuk memasarkan produknya. Responden yang memanfaatkan media sosial
untuk mempromosikan usaha hanya sebesar 37 persen. Dari hasil wawancara
penulis dengan Ibu Ade selaku Ketua IWAPI DPC Kota Tangerang, dengan
berbisnis online, banyak manfaat yang bisa didapatkan, khususnya untuk
perempuan yang telah berkeluarga. Selain lebih fleksibel untuk mengatur waktu
bersama keluarga, perempuan tetap dapat menjalankan bisnisnya dimana saja dan
kapan saja serta dapat memberikan penghasilan tambahan untuk keluarga. Oleh
karena itu, penulis merancang kampanye sosial bisnis online untuk UMKM
perempuan. Diharapkan para perempuan berusia 35-50 tahun yang telah
berkeluarga dan memiliki usaha/bisnis dapat memanfaatkan internet, termasuk di
dalamnya terdapat media sosial, untuk hal-hal yang produktif, khususnya untuk
mempromosikan produk dan usahanya.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
vi
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis dalam perancangan Tugas Akhir ini.
1. Yusup Sigit Martyastiadi, S.T., M.Inf.Tech., selaku Ketua Program
Studi Desain Komunikasi Visual.
2. Mohammad Rizaldi, S.T., M.Ds., selaku Dosen Pembimbing yang telah
mengarahkan, membimbing, dan mendukung, serta nasehat, masukan,
kritik, saran, waktu dan ilmunya kepada penulis sehingga Tugas Akhir
ini dapat terselesaikan tepat waktu.
3. Chara Susanti, M.Ds., Erwin Alfian, S.Sn., M.Ds., Joni Nur Budi K.,
S.Sn., M.Ds., Lalitya Talitha, M.Ds., dan Gideon K. F., S.T., M.Ds., yang
telah memberikan masukan, nasehat, kritik, dan waktunya kepada penulis
sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
4. Ibu Ade selaku Ketua DPC IWAPI Kota Tangerang yang telah
memberikan waktunya untuk wawancara dan berdiskusi serta membantu
penulis untuk mendalami informasi yang berkaitan dengan karya Tugas
Akhir yang penulis buat yaitu mengenai bisnis online dan peranannya
dalam memajukan UMKM.
5. Ibu Erna selaku pelaku UMKM dan pemilik Kinara Craft yang telah
memberikan waktunya untuk berdiskusi mengenai bisnis online dan
peranannya dalam memajukan UMKM dari karya Tugas Akhir yang
penulis buat.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
vii
6. Papa dan Mama yang telah memberikan dukungan, baik secara
psikologis dan materi, sehingga penulis dapat menghadapi dan
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.
7. Teman-teman sekelompok bimbingan, teman-teman seperjuangan
Tugas Akhir dan teman-teman seangkatan lainnya
8. Andre Halim, Karen Handoko, dan teman-teman lainnya yang telah
memberikan dukungan dan semangat untuk penulis dalam menyelesaikan
karya Tugas Akhir ini.
9. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dan mendukung penulis dalam perancangan Tugas Akhir ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi pembacanya.
Tangerang, 6 Januari 2017
Catherine Nathania
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
viii
ABSTRAKSI
Di era dimana internet memasuki segala sendi kehidupan manusia, dunia ekonomi
dan bisnis pun ikut memanfaatkan dunia internet. Ini menjadi peluang khususnya
bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang belum terjun ke dunia
bisnis online. Namun, UMKM khususnya UMKM milik perempuan belum
banyak yang memanfaatkan internet untuk berjualan dan memasarkan produknya.
Perancangan kampanye sosial ini untuk mengajak para perempuan berusia 35-50
tahun yang telah berkeluarga dan memiliki usaha/bisnis untuk mempromosikan
produk dan usahanya melalui media online. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Metode perancangan
dilakukan mulai dari mindmapping dan brainstorming, membuat konsep, dan
membuat desain dan implementasi desain kampanye sosial. Kampanye sosial ini
ditujukan untuk para perempuan pelaku UMKM yang mandiri dan ingin
memajukan usaha/bisnis miliknya.
Kata Kunci: bisnis, online, UMKM, kampanye, perempuan, keluarga.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
ix
ABSTRACT
In an era where the Internet enters every principle of human life, included
economy and business world, take advantage of the internet world. This is an
opportunity, especially for micro, small and medium enterprises that have not
plunge into the world of online business. However, SMEs in particular SMEs
owned by women not much use the internet to sell and market their products. The
design of this social campaign to encourage women aged 35-50 years old who
have a family and have a business to promote products and businesses through
online media. The method used in this study is a qualitative and quantitative
methods. The design method is performed starting from mindmapping and
brainstorming, creating a concept, and design and implementation of a social
campaign design. This social campaign aimed at women MSMEs are independent
and want to improve their business.
Keywords: business, online, small-medium entreprises, campaign, woman,
family.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT ..................... ii
HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR ................................................ iv
ABSTRAKSI ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3. Batasan Masalah ................................................................................... 2
1.4. Tujuan Tugas Akhir ............................................................................. 3
1.5. Manfaat Tugas Akhir ........................................................................... 4
1.5.1. Manfaat Bagi Penulis .................................................................. 4
1.5.2. Manfaat Bagi Masyarakat ........................................................... 4
1.5.3. Manfaat Bagi Universitas ........................................................... 4
1.6. Metodologi Pengambilan Data ............................................................ 4
1.6.1. Data Primer ................................................................................. 5
1.6.2. Data Sekunder ............................................................................. 6
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
xi
1.7. Metodologi Perancangan ..................................................................... 6
1.8. Skematika Perancangan ...................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 9
2.1. Teori Kampanye ................................................................................... 9
2.1.1. Definisi dan Tujuan Kampanye .................................................. 9
2.1.2. Jenis Kampanye ........................................................................ 10
2.1.3. Media Kampanye ...................................................................... 10
2.1.3.1. Definisi dan Jenis Media Kampanye ................................. 10
2.1.4.1. Taktik Persuasi................................................................... 11
2.1.4.2. Teknik Berkampanye ......................................................... 12
2.1.4.3. Strategi Komunikasi dalam Periklanan ............................. 15
2.2. Definisi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah .................................... 15
2.3. Bisnis Online ........................................................................................ 17
2.3.1. Definisi Bisnis Online ............................................................... 17
2.3.2. Sejarah Bisnis Online ............................................................... 17
2.3.3. Kelebihan Bisnis Online ........................................................... 18
2.3.4. Perangkat Elektronik yang Diperlukan ..................................... 21
2.3.5. Waktu Potensial untuk Posting Produk di Internet ................... 22
2.3.6. Phishing .................................................................................... 23
2.4. Teori Psikologi .................................................................................... 24
2.4.1. Teori Psikologi Masa Dewasa .................................................. 24
2.4.2. Teori Psikologi Perempuan ....................................................... 24
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
xii
2.5. Elemen Desain ..................................................................................... 25
2.5.1. Bentuk ....................................................................................... 25
2.5.2. Tipografi ................................................................................... 27
2.5.3. Warna ........................................................................................ 27
2.5.3.1. Kombinasi Warna .............................................................. 28
2.5.3.2. Psikologi Warna................................................................. 28
2.5.4. Layout ....................................................................................... 31
2.5.4.1. Grid .................................................................................... 32
2.5.5. Logo .......................................................................................... 34
2.5.6. Ilustrasi ..................................................................................... 35
2.5.6.1. Fungsi Ilustrasi .................................................................. 35
2.5.6.2. Jenis Ilustrasi ..................................................................... 36
2.5.6.3. Teknik Ilustrasi .................................................................. 40
2.6. Prinsip Desain ..................................................................................... 42
2.6.1. Proximity ................................................................................... 42
2.6.2. Continuation ............................................................................. 43
2.6.3. Emphasis ................................................................................... 43
2.6.3.1. Emphasis by Contrast ........................................................ 44
2.6.3.2. Emphasis by Isolation ........................................................ 45
2.6.3.3. Emphasis by Placement ..................................................... 45
2.6.4. Balance ..................................................................................... 46
2.6.4.1. Symmetrical Balance ......................................................... 46
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
xiii
2.6.4.2. Asymmetrical Balance ....................................................... 47
2.6.5. Rhythm ...................................................................................... 47
2.6.5.1. Repetition ........................................................................... 48
2.7. Poster ................................................................................................... 48
2.8. Website ................................................................................................. 49
2.8.1. Anatomi Website ....................................................................... 49
2.8.2. Parallax Scrolling ..................................................................... 51
2.9. Booklet ................................................................................................. 52
2.10. Flyer ..................................................................................................... 52
2.11. Iklan Media Cetak .............................................................................. 53
2.12. Merchandise ......................................................................................... 53
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 54
3.1. Gambaran Umum ............................................................................... 54
3.2. Hasil Wawancara Ketua DPC IWAPI Kota Tangerang ................ 55
3.3. Data Hasil Kuesioner ......................................................................... 57
3.4. Study Existing ...................................................................................... 60
3.4.1. “Know Your Lemons” Breast Cancer Campaign .................... 60
3.4.2. Kampanye Sosial Peduli Kanker Payudara Indonesia .............. 62
3.4.3. Iklan Micro Loan Foundation .................................................. 63
3.5. SWOT ................................................................................................... 64
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN ............................................................. 65
4.1. Pengembangan Konsep ...................................................................... 65
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
xiv
4.1.1. Mind Mapping .......................................................................... 66
4.1.2. Brainstorming ........................................................................... 67
4.2. Strategi Komunikasi ........................................................................... 68
4.2.1. Strategi Kampanye .................................................................... 69
4.3. Strategi Kreatif ................................................................................... 70
4.4. Perancangan Logo Kampanye Sosial ............................................... 71
4.5. Analisa Strategi Perancangan Media ............................................... 73
4.5.1. Media Utama ............................................................................ 73
4.5.1.1. Poster ................................................................................. 73
4.5.1.2. Website ............................................................................... 74
4.5.2. Media Pendukung ..................................................................... 74
4.5.3. Konsep Warna .......................................................................... 75
4.5.4. Tipografi ................................................................................... 76
4.5.5. Layout ....................................................................................... 77
4.6. Perancangan Media ............................................................................ 77
4.6.1. Perancangan Poster ................................................................... 77
4.6.2. Perancangan Website ................................................................ 88
4.6.2.1. Sketsa Awal Perancangan Website .................................... 89
4.6.2.2. Tampilan Visual Website ................................................... 90
4.6.3. Perancangan Booklet ................................................................. 93
4.6.3.1. Sketsa Perancangan Booklet .............................................. 93
4.6.3.2. Tipografi ............................................................................ 94
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
xv
4.6.3.3. Warna ................................................................................. 95
4.6.3.4. Konten dan Tampilan Booklet ........................................... 95
4.6.4. Merchandise ............................................................................. 97
4.6.5. Media Promosi Sosialisasi ........................................................ 99
4.7. Media Plan ........................................................................................ 100
4.8. Budgeting ........................................................................................... 101
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 103
5.1. Kesimpulan ....................................................................................... 103
5.2. Saran .................................................................................................. 104
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... xxi
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Poster dengan Dominasi Bentuk Geometri……………………… 26
Gambar 2.2. Poster dengan Penerapan Bentuk Organik....................................... 26
Gambar 2.3. Contoh Penerapan Manuscript Grid………………………… 32
Gambar 2.4. Contoh Penerapan Column Grid………………………………………. 32
Gambar 2.5. Contoh Penerapan Modular Grid……………………………………… 33
Gambar 2.6. Contoh Penerapan Hierarchical Grid …………………………………………….. 33
Gambar 2.7. Contoh Typographic Logo ………………………………………………………………. 34
Gambar 2.8. Contoh Type-Symbol Logo………………………………………………34
Gambar 2.9. Contoh Ilustrasi Menggunakan Foto Asli………………………. 37
Gambar 2.10. Ilustrasi dengan Stratch Board……………………………………… 37
Gambar 2.11. Kartun………………………………………………………………………………………………. 38
Gambar 2.12. Line Art…………………………………………………………. 38
Gambar 2.13. Stylized Realism……………………………………………………… 39
Gambar 2.14. Ilustrasi Digital Menggunakan Vektor…………………………………………… 39
Gambar 2.15. Technical Illustration………………………………………………………………………. 40
Gambar 2.16. Proximity………………………………………………………….42
Gambar 2.17. Continuation…………………………………………………………………………………… 42
Gambar 2.18. Emphasis………………………………………………………………………………………… 43
Gambar 2.19. Emphasis by Contrast…………………………………………… 43
Gambar 2.20. Emphasis by Isolation……………………………………………………..………………. 44
Gambar 2.21. Emphasis by Placement…………………………………………………………………… 45
Gambar 2.22. Penerapan Symmetrical Balance…………………………………… 45
Gambar 2.23. Penerapan Asymmetrical Balance…………………………………… 46
Gambar 2.24. Penerapan Rhythm…………………………………………………… 46
Gambar 2.25. Penerapan Repetition……………………………………………. 47
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
xvii
Gambar 2.26. Contoh Poster…………………………………………………………………………………… 47
Gambar 2.27. Anatomi Website………………………………………………… 48
Gambar 2.28. Contoh Booklet…………………………………………………………..51
Gambar 2.29. Contoh Flyer……………………………………………………………..51
Gambar 3.1. Foto Penulis Bersama Ibu Ade…………………………………….54
Gambar 3.2. Kampanye Sosial Know Your Lemons……………………………..59
Gambar 3.3. Kampanye Sosial Peduli Kanker Payudara Indonesia…………..…61
Gambar 3.4. Iklan Micro Loan Foundation……………………………………...62
Gambar 4.1. Mind Mapping……………………………………………………. 66
Gambar 4.2. Brainstorming………………………………………………………67
Gambar 4.3. Logo Pundi…………………………………………………………71
Gambar 4.4. Palet Warna Logo Pundi………………………………………...…72
Gambar 4.5. Sketsa Awal Logo Pundi………………………………………...…72
Gambar 4.6. Font yang Digunakan dalam Kampanye………………………….. 76
Gambar 4.7. Sketsa Alternatif Karakter untuk Poster……………………….….. 77
Gambar 4.8. Referensi Wajah Karakter Poster…………………………………. 78
Gambar 4.9. Referensi Karakter Poster………………………………………….78
Gambar 4.10. Salah Satu Sketsa Karakter Poster………………………………..79
Gambar 4.11. Referensi Setting Tempat untuk Ilustrasi Poster………………… 80
Gambar 4.12. Sketsa Poster Seri 1 (Attention)…………………………………. 80
Gambar 4.13. Poster (Final) Seri 1 untuk Attention……………………………...81
Gambar 4.14. Line Art Ilustrasi Poster Seri 1 (Interest dan Desire)……………..82
Gambar 4.15. Poster (Final) Seri 1 untuk Interest dan Desire…………………...82
Gambar 4.16. Poster (Final) Seri 2 untuk Attention……………………………...83
Gambar 4.17. Poster (Final) Seri 2 untuk Interest dan Desire…………………...84
Gambar 4.18. Poster (Final) Seri 3 untuk Attention……………………………...85
Gambar 4.19. Poster (Final) Seri 3 untuk Interest dan Desire………………...…86
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
xviii
Gambar 4.20. Site Map………………………………………………….……….88
Gambar 4.21. Sketsa Awal Perancangan Website ayopundi.org…………...……89
Gambar 4.22. Tampilan Website ayopundi.org (Home Page-End Page)………..91
Gambar 4.23. Perencanaan Konten Booklet…………………………………..... 93
Gambar 4.24. Font Alte Haas Grotesk dan Aller……………………………...…94
Gambar 4.25. Tampilan Cover dan Isi Booklet………………………………......96
Gambar 4.26. Kaos Berlogo Pundi……………………………………..……..…97
Gambar 4.27. Pin dengan Tagline Yuk! Bisnis Online, Bu………………..…… 98
Gambar 4.28. Cover Notes dengan Tagline Yuk! Bisnis Online, Bu………..…. 98
Gambar 4.29. Tote Bag dengan Tagline Yuk! Bisnis Online, Bu…………..……98
Gambar 4.30. Iklan Sosialisasi Bisnis Online pada Majalah…………………… 99
Gambar 4.31. Flyer untuk Publikasi Sosialisasi Bisnis Online…………………. 99
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Analisis SWOT Referensi…………………………………...... 63
Tabel 4.1. Media Plan ..................................................................................... 99
Tabel 4.2. Biaya Desain dan Produksi Kampanye Sosial…………………… 101
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
xx
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A: Kartu Konsultasi Bimbingan Tugas Akhir……………... xxiii
LAMPIRAN B: Kuesioner Penelitian............................................................xxvii
LAMPIRAN C: Grafik Data UMKM...........................................................xxviii
LAMPIRAN D: Grafik Data Hasil Kuesioner...............................................xxix
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan bisnis telah bergeser dari bisnis konvensional ke arah bisnis online
di abad 21. Seperti dilansir oleh money.id yang diakses pada 20 Oktober 2016,
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menyatakan bahwa nilai
transaksi e-commerce Indonesia naik menjadi Rp 68 triliun pada tahun 2016.
Rudiantara juga menyebutkan bahwa jumlah konsumen toko online akan naik
menjadi 8,7 juta orang pada tahun 2016. Menurut beliau, hal ini didorong oleh
jumlah pengguna internet di Indonesia semakin bertambah dari tahun ke tahun.
Seperti yang dilansir oleh tekno.liputan6.com yang diakses pada 20 Oktober 2016,
pengguna internet yang aktif di Indonesia sekitar 88,1 juta pengguna dan
diperkirakan akan terus bertambah.
Berdasarkan wawancara dengan Ibu Ade, Ketua DPC Ikatan Wanita
Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Tangerang, dengan perkembangan teknologi
yang semakin cepat dan memudahkan segala aktivitas manusia di berbagai segi
kehidupan, bisnis melalui media online menjadi kesempatan dan peluang emas,
tak terkecuali untuk para wanita yang telah berkeluarga untuk bisa memberikan
penghasilan tambahan dan mencapai kemandirian ekonomi tanpa meninggalkan
kewajiban sebagai seorang istri dan ibu dari buah hatinya. Ibu Ade menyatakan
masih banyak kaum wanita, khususnya para ibu yang berusia 35-50 tahun, yang
memiliki usaha mikro, kecil, maupun menengah yang belum memanfaatkan
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
2
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya internet untuk
mengembangkan usahanya. Hal ini diperkuat dengan data Google Indonesia yang
menunjukkan UKM yang sudah go online masih di bawah lima persen dari total
jumlah UKM di Indonesia, seperti dilansir oleh teknologi.news.viva.co.id yang
diakses pada 18 Oktober 2016. Oleh karena itu, diperlukan sebuah kampanye
sosial untuk mengajak kaum wanita berusia 35-50 tahun yang telah berkeluarga
dan memiliki usaha mikro, kecil, dan menengah yang belum memasarkan
produknya lewat media online untuk memanfaatkan internet sebagai media
pemasaran produk usahanya.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah dalam Tugas Akhir
ini adalah :
Bagaimana merancang kampanye sosial untuk mengajak kalangan wanita berusia
35-50 tahun yang telah berkeluarga dan memiliki bisnis/usaha untuk berbisnis
melalui media online?
1.3. Batasan Masalah
Ruang lingkup pembahasan Tugas Akhir ini akan dibatasi pada:
1. Kampanye sosial ini menekankan pada ajakan untuk berbisnis secara online
kepada perempuan berusia 35-50 tahun yang telah berkeluarga.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
3
2. Segmentasi :
a. Geografis : Kampanye sosial ini akan fokus diadakan di daerah Kota
Tangerang untuk memudahkan penulis dalam melakukan proses riset.
b. Demografis : Target kampanye sosial ini adalah perempuan berusia 35-
50 tahun yang telah menikah dan memiliki anak. Memiliki bisnis/usaha
dan pendapatan di bawah UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) Kota
Tangerang tahun 2016.
c. Psikografis : memiliki gaya hidup perkotaan. Aktivitas sehari-hari
banyak melakukan dan mengurus kegiatan bisnis atau usaha. Namun,
belum menggunakan internet secara aktif. Mempunyai keinginan untuk
mengembangkan bisnisnya. Memiliki kematangan dan kestabilan emosi
yang cukup serta mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan sosial di
sekitarnya secara mandiri.
1.4. Tujuan Tugas Akhir
Tujuan Tugas Akhir ini adalah untuk merancang visualisasi yang baik untuk
Kampanye Sosial Bisnis Online untuk UMKM Perempuan berusia 35-50 tahun
dengan fokus pada ajakan untuk berbisnis secara online dengan mengusung
kelebihan yang bisa didapatkan perempuan dengan berwirausaha secara online
dan menentukan media yang tepat untuk perancangan ini.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
4
1.5. Manfaat Tugas Akhir
1.5.1. Manfaat Bagi Penulis
Kampanye Sosial Bisnis Online untuk UMKM Perempuan yang menjadi proyek
Tugas Akhir penulis diharapkan memberikan tolak ukur terhadap hal yang telah
dipelajari selama penulis berada di bangku kuliah.
1.5.2. Manfaat Bagi Masyarakat
Kampanye Sosial Bisnis Online untuk UMKM Perempuan ini diharapkan dapat
menumbuhkan semangat untuk berwirausaha secara online, khususnya pada kaum
perempuan. Lebih jauh lagi, diharapkan tumbuh pengusaha wanita yang sukses
dengan berwirausaha secara online dan membantu memberikan mata pencaharian
bagi lingkungan di sekitarnya.
1.5.3. Manfaat Bagi Universitas
Kampanye Sosial Bisnis Online untuk UMKM Perempuan ini diharapkan dapat
menjadi materi kajian bagi seluruh civitas akademik Universitas Multimedia
Nusantara.
1.6. Metodologi Pengambilan Data
Dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan metode penelitian
kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Menurut Suyanto & Sutinah (2011),
kelebihan dari metode kuantitatif adalah tidak memakan banyak waktu untuk
dapat mengidentifikasi tipe/macam suatu komunitas dan hal yang sedang
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
5
berkembang di dalam suatu komunitas (hlm. 134). Namun, metode penelitian
kuantitatif sering menghasilkan informasi yang lebih bersifat makro dan kurang
terperinci (hlm. 165). Oleh karena itu, penulis memperkuat hasil penelitian dengan
menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif bersifat naturalistis dalam
mendekati suatu suasana atau fenomena tanpa hipotesis-hipotesis yang telah
ditentukan sebelumnya (hlm.183). Metode kualitatif memungkinkan penulis untuk
melakukan pengumpulan data secara lebih mendalam dan rinci (hlm.186). Dari
teori yang diungkapkan oleh Suyanto dan Sutinah (2011), dapat disimpulkan
bahwa keunggulan metode kualitatif ini akan menutupi kelemahan metode
kuantitatif. Berikut adalah perincian metode pengumpulan data primer dan
sekunder :
1.6.1. Data Primer
Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara kepada pihak
yang lebih berpengalaman dalam bidang yang diteliti oleh penulis, dalam hal ini
adalah bidang kewirausahaan pada wanita. Penulis melakukan wawancara kepada
Ibu Ade selaku Ketua DPC IWAPI Kota Tangerang untuk mendapatkan data dan
informasi yang sesuai dengan bidang penelitian yang dilakukan oleh penulis.
Penulis juga melakukan survei melalui kuesioner pada perempuan berusia 35-50
tahun yang telah berkeluarga dan memiliki anak serta memiliki bisnis/usaha di
Kota Tangerang.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
6
1.6.2. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi pustaka baik melalui sumber
buku fisik maupun digital, maupun jurnal yang telah ada.
1.7. Metodologi Perancangan
Gregory (2010) menyatakan proses perancangan visual kampanye ini dibagi ke
dalam beberapa tahap, yaitu:
1. Riset Awal
Riset awal berguna untuk memahami dan menerjemahkan fenomena atau
permasalahan yang ada di masyarakat sehingga perancangan visual kampanye
dapat menyampaikan pesan sesuai dengan target audiens. Data hasil riset awal
membantu untuk mengonfirmasi dan mengidentifikasi permasalahan yang
sebenarnya terjadi di masyarakat.
2. Analisa Data Hasil Riset
Pada tahap ini, data yang berhasil dikumpulkan melalui riset awal disusun
untuk dianalisa lebih lanjut sebagai bahan untuk menentukan strategi
perancangan visual kampanye yang akan digunakan.
3. Mindmapping & Brainstorming
Mindmapping dibuat berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, kemudian
brainstorming untuk menemukan ide kreatif yang akan menjadi dasar dalam
proses perancangan visual kampanye.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
7
4. Proses Desain
Pada tahap ini, proses desain digarap berdasarkan dari sketsa konsep
perancangan visual kampanye yang telah dibuat sebelum akhirnya desain
diimplementasikan ke dalam wujud kampanye sosial yang sebenarnya.
5. Implementasi Desain
Setelah menyelesaikan proses desain, kemudian dilakukan pengaplikasian
hasil sketsa perancangan visual kampanye yang telah dibuat ke dalam media-
media yang siap untuk diproduksi.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
8
1.8. Skematika Perancangan
LatarBelakang Jumlah konsumen toko online semakin
bertambah. Namun, peluang ini belum
dimanfaatkan oleh UMKM perempuan untuk
memasarkan produknya secara online. Oleh
karena itu, diperlukan sebuah kampanye sosial
untuk mengajak perempuan berusia 35-50 tahun
untuk berbisnis secara online.
Metode Pengumpulan Data Data Primer: survei lewat kuesioner dan wawancara
dengan Ketua DPC IWAPI Kota Tangerang.
Data Sekunder: studi pustaka (media cetak dan
elektronik)
Target Sasaran
Wanita berusia 35-50 tahun yang telah
berkeluarga dan memiliki anak serta memiliki
bisnis/usaha.
Insight Peningkatan jumlah pengusaha wanita yang dapat
memberikan mata pencaharian bagi lingkungan di
sekitarnya.
KonsepPerancangan Kampanye sosial dengan konsep perubahan/transformasi
dengan menggunakan media poster dan website
RumusanMasalah
Bagaimana merancang kampanye
sosial untuk mengajak kalangan
wanita berusia 35-50 tahun yang
telah berkeluarga dan memiliki
bisnis/usaha untuk berbisnis
melalui media online?
BatasanMasalah
1. Perancangan kampanye sosial dengan
target sasaran perempuan berumur
antara 35-50 tahun yang telah
berkeluarga dan memiliki usaha.
2. Kampanye sosial ini difokuskan
sebagai media kampanye di Kota
Tangerang.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Kampanye
2.1.1. Definisi dan Tujuan Kampanye
Menurut Rogers dan Storey (1987), kampanye adalah kegiatan komunikasi yang
terorganisasi dan memiliki tujuan untuk menciptakan dampak tertentu terhadap
sebagian besar dari target khalayak secara berkelanjutan dalam periode waktu
tertentu. Sedangkan menurut Rajasundaram (1981), kampanye adalah koordinasi
dari berbagai perbedaan metode komunikasi yang memfokuskan perhatian pada
permasalahan tertentu dan sekaligus cara untuk memecahkan masalah dalam
kurun waktu tertentu (Ruslan, 2013, hlm. 23-24). Dari berbagai teori yang
diungkapkan oleh pakar-pakar, Ruslan (2013) menyimpulkan bahwa dalam
kegiatan kampanye terdapat aktivitas komunikasi untuk mempengaruhi khalayak
tertentu dengan cara membujuk dan memotivasi khalayak untuk bersikap
partisipasif agar dapat tercipta dampak atau efek seperti yang telah direncanakan.
Kampanye dilaksanakan dengan tema spesifik dan narasumber yang jelas
(hlm.24).
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
10
2.1.2. Jenis Kampanye
Seperti yang dikutip oleh Ruslan (2013), Larson (1992) telah membagi kampanye
ke dalam beberapa jenis, yaitu salah satunya adalah :
1. Ideological or cause-oriented campaigns
Jenis kampanye ini memiliki tujuan yang bersifat khusus untuk menciptakan
perubahan sosial (social change campaigns), contohnya kampanye sosial bersifat
nonkomersial, seperti kampanye sosial anti HIV/AIDS dan kesetaraan gender.
2.1.3. Media Kampanye
2.1.3.1 Definisi dan Jenis Media Kampanye
Ruslan (2013) menyatakan media adalah sarana atau alat untuk
menyampaikan pesan atau sebagai mediator antara komunikator dengan
komunikannya. Media kampanye dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu :
1. Media massa
Media massa bersifat memiliki efek yang serempak dan cepat
(simultaneity effect) dan mampu menjangkau audiens dalam jumlah besar
dan tersebar luas di berbagai lokasi yang berbeda secara bersamaan,
contohnya koran.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
11
2. Media internal
Media internal adalah media yang digunakan untuk kampanye
nonkomersial dan kepentingan kalangan terbatas. Media internal terdapat
beberapa jenis, yaitu :
a. House journal, seperti majalah bulanan (in house magazine),
buletin, dan tabloid.
b. Printed materials, seperti barang cetak untuk publikasi dan
promosi berupa booklet, pamphlet, leaflet.
2.1.4. Strategi Komunikasi dalam Kampanye
2.1.4.1. Taktik Persuasi
Menurut Ruslan (2013), salah satu tujuan strategi persuasi adalah
menggiring opini agar sesuai dengan keinginan dan tujuan kampanye
tersebut. Terdapat beberapa jenis teknik persuasi, yaitu (hlm 41-42) :
1. Teknik “ya-ya”
Teknik persuasi ini berupaya untuk menggiring audiens untuk mengatakan
“Ya” sebagai suatu bentuk kesepakatan bersama sesuai dengan keinginan
dan tujuan kampanye.
2. Jangan tanya “apabila”, tetapi “yang mana”
Teknik persuasi ini bertujuan untuk memojokkan audiens yang “keras
kepala” agar tidak mempunyai kesempatan untuk memiliki jawaban yang
selain diinginkan oleh komunikator. Dengan memberikan pertanyaan yang
bersifat memojokkan dan menekan audiens tersebut, audiens yang
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
12
berusaha mengelak dan menghindarkan diri karena beda pendapat bisa
segera diketahui jawabannya sesuai dengan yang diinginkan.
3. Membangun kesepakatan (deal)
Teknik ini biasanya digunakan ketika tema kampanye menyangkut
kepentingan banyak orang sehingga perlu dibangun kesepakatan. Biasanya
sebelum inti pokok permasalahan diajukan, perlu diadakan “kesepakatan
bersama” yang menguntungkan kedua belah pihak.
4. Dengarkan dahulu pendapat audiens kemudian diskusikan
Teknik persuasi ini mencari informasi dari audiens yang sebanyak-
banyaknya untuk mencari masukan kemudian digunakan untuk mencapai
suatu keputusan.
5. IOU (I owe you)
Teknik persuasi ini sering disebut trade off. Teknik ini menempatkan
audiens sebagai pihak yang merasa memiliki utang budi. Jadi, dengan cara
tersebut, audiens merasa ingin membayar utang budinya dengan cara
menerima pesan yang ditawarkan oleh pihak komunikator sebagai
balasannya.
2.1.4.2. Teknik Berkampanye
Menurut Ruslan (2013), terdapat berbagai teknik dalam menyampaikan
pesan ketika berkampanye dalam agar berhasil mempersuasi audiens
dengan efektif, antara lain:
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
13
1. Teknik partisipasi (participating)
Teknik partisipasi adalah teknik yang mengikutsertakan (partisipasi) peran
atau komunikasi yang memancing minat dan perhatian yang sama ke
dalam suatu kegiatan kampanye dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa
saling pengertian, menghargai, kerja sama, dan toleransi (hlm. 71).
2. Teknik asosiasi (association)
Teknik asosiasi dalam berkampanye adalah menggunakan suatu peristiwa
atau objek yang sedang banyak dibicarakan oleh masyarakat menjadi isi
kampanye untuk menarik dan memancing perhatian audiens (hlm. 72).
3. Teknik integratif (integrative)
Teknik integratif adalah teknik dimana isi kampanye berusaha untuk
menyatukan diri (komunikator) dengan audiens/khalayak ramai secara
komunikatif dengan mengucapkan kata-kata, seperti “kita, kami, untuk
Anda”, dan sebagainya, dengan tujuan untuk menyampaikan bahwa hal
yang disampaikan oleh komunikator kampanye bukan untuk kepentingan
dirinya/lembaga/perusahaan tertentu, atau keuntungan sepihak, namun
untuk kepentingan dan kebaikan masyarakat (hlm. 72).
4. Teknik ganjaran (pay off technique)
Teknik ganjaran adalah teknik yang menggunakan suatu ganjaran (pay off)
atau menjanjikan sesuatu yang dapat dijadikan sebagai hadiah (reward)
kepada audiens. Ganjaran (pay off) dapat berupa benefit (manfaat),
kegunaan, dan lain-lain, yang bisa didapatkan jika mengikuti isi
kampanye, atau dapat berupa ancaman, kekhawatiran, dan sesuatu yang
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
14
menakutkan. Perbedaannya adalah jika pay off berupa manfaat, kegunaan,
dan lain-lain, maka akan menumbuhkan gairah dan menitikberatkan
emosional (emotional appeal), sedangkan jika pay off berupa ancaman,
ketakutan, dan lain-lain, maka akan membangkitkan rasa takut,
ketegangan, atau kekhawatiran bila hal tersebut atau tertentu dapat terjadi
di kemudian hari (hlm. 73).
5. Teknik penataan patung es (icing technique)
Teknik penataan patung es (icing technique) adalah teknik yan
mengupayakan isi/pesan kampanye nyaman untuk dilihat, dibaca,
didengar, dirasakan, dan sebagainya. Di dalam kampanye diperlukan suatu
seni menata pesan dengan menggunakan “imbauan emosional”. Contoh
pesan kampanye yang nyaman dibaca adalah “pas di kaki, pas di hati, dan
pas di kantong” (hlm. 73).
6. Teknik memperoleh empati (empathy)
Teknik memperoleh empati dalam kampanye adalah teknik yang berusaha
menempatkan diri dalam posisi komunikan/audiens, seperti ikut
merasakan dan peduli dengan situasi yang dihadapi oleh
komunikan/audiens (hlm.73).
7. Teknik koersi atau paksaan (coersion technique)
Teknik koersi adalah teknik yang menekankan suatu paksaan yang dapat
menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran untuk audiens yang tidak
melakukan/tunduk pada isi atau pesan kampanye (hlm. 74).
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
15
2.1.4.3. Strategi Komunikasi dalam Periklanan
Wijaya (2012) menyatakan dalam periklanan, ada 4 tahap dalam proses
penarikan perhatian dan penyampaian pesan kepada audiens agar audiens
dapat memutuskan untuk membeli suatu produk, atau melakukan aksi
sesuai dengan yang diinginkan oleh pemberi pesan yang biasa disebut
dengan AIDA, yaitu (hlm.84):
1. “A”, atau singkatan dari attention, merupakan tahap dimana audiens
mulai memberikan perhatian pada iklan.
2. “I” , atau singkatan dari interest, merupakan tahap dimana audiens
tertarik dengan iklan yang dilihat.
3. “D”, atau singkatan dari desire, merupakan tahap dimana audiens telah
memiliki hasrat terhadap suatu brand atau konten yang disampaikan
setelah mengetahui informasi yang berkaitan dengan konten iklan.
4. “A”, atau singkatan dari action, merupakan tahap dimana audiens
mengambil tindakan untuk membeli suatu produk dari suatu brand
atau melakukan tindakan sesuai dengan konten iklan untuk
memuaskan hasrat audiens.
2.2. Definisi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Menurut UU No. 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan menengah, usaha
mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria usaha kecil, yaitu memiliki kekayaan bersih
paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah); tidak termasuk tanah
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
16
dan bangunan tempat usaha dan memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha
Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil, yaitu memiliki kekayaan bersih lebih
dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah); tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha dan memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua
milyar lima ratus juta rupiah).
Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha
Besar dengan jumlah kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 sampai
dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00; tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha dan memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
17
2.3. Bisnis Online
2.3.1. Definisi Bisnis Online
Menurut Turban (2012), electronic commerce (e-commerce) atau perdagangan
online adalah suatu proses dimana terjadi pembelian, transaksi, atau penukaran
produk/jasa, dan/atau informasi, melalui jaringan komputer yang sebagian besar
dilakukan melalui internet atau intranet. Electronic business (e-business)
mencakup wilayah yang lebih luas dari e-commerce, yaitu tidak hanya terjadi
transaksi pembelian dan penjualan produk/jasa, namun juga melakukan pelayanan
pada pembeli (customer), berkolaborasi dengan rekan bisnis, dan melakukan
pembelajaran secara online. Sedangkan menurut Timothy (2010), pengertian
bisnis online atau perdagangan elektronik adalah bisnis yang memanfaatkan
media internet sebagai media pemasaran suatu produk atau jasa (hlm.2).
Ada berbagai jenis produk yang dapat dipasarkan melalui media internet,
contohnya pakaian, makanan, elektronik, dan lain-lain. Selain itu, produk digital
juga dapat dipasarkan melalui internet, contohnya e-book, video, audio, dan
software. Contoh jenis jasa yang bisa dipasarkan melalui internet adalah desain
grafis, jasa pemasangan iklan, jasa penerjemah, dan lain sebagainya (hlm.2).
2.3.2. Sejarah Bisnis Online
Menurut Magdalena (2015), sejarah bisnis online dan perdagangan online (e-
commerce) dimulai dari tahun 1994, dimana ketika itu, banner elektronik
dimanfaatkan untuk promosi dan iklan di suatu laman situs. Pada saat itu,
transaksi elektronik berlangsung dengan cara yang sederhana. Pengguna internet
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
18
mengirim dokumen berisi pesanan pembelian melalui email, kemudian dibalas
dengan pengiriman produk yang telah dipesan, dan melakukan pembayaran
dengan cara transfer ke rekening.
Perdagangan online terus berkembang hingga masuk ke dalam situs atau
website. Pembelian barang atau jasa dilakukan melalui World Wide Web (www)
yang dilengkapi server, protokol khusus, beserta enkripsi. Dengan sistem enkripsi
ini, data pelanggan bisa terjamin dengan aman. Kemunculan dan kesuksesan
perusahaan yang membidangi pasar online seperti amazon.com dan eBay.com
pada tahun 1994 dan 1995 menginspirasi kemunculan situs e-commerce lainnya di
berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Saat ini, perkembangan e-
commerce telah meningkat di Indonesia dan jumlah situs e-commerce sudah tak
terhitung (hlm.13).
2.3.3. Kelebihan Bisnis Online
Terdapat beberapa kelebihan dari bisnis online, yaitu :
1. Dapat dilakukan oleh siapa saja
Bisnis online dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak harus memiliki perusahaan
besar untuk melakukan bisnis online. Banyak perusahaan kecil dan menengah
yang sukses membangun bisnis online dan memperoleh keuntungan yang besar.
Studi menunjukkan perusahaan kecil dan menengah akan menjadi kekuatan
pertumbuhan e-commerce di masa depan (hlm 3).
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
19
2. Mudah menjangkau pelanggan
Dengan hadirnya internet, bisnis secara online lebih mudah menjangkau
pelanggan. Perangkat teknologi komunikasi (gadget) memungkinkan pelanggan
melihat etalase toko online di internet hanya dengan meng-klik pada perangkat
teknologi yang pelanggan miliki (hlm. 4).
3. Pelayanan pelanggan menjadi lebih mudah
Bisnis online memberikan dukungan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan
karena dengan adanya internet, pelayanan kepada pelanggan menjadi lebih mudah
dan pada akhirnya, hal ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan profit
bisnis (hlm. 4).
4. Meningkatkan citra bisnis/perusahaan
Bisnis online dapat meningkatkan citra perusahaan. Seiring dengan pesatnya
perkembangan teknologi dan internet, kehadiran perusahaan di internet dalam
bentuk situs (website) menjadi penting karena jika sebuah perusahaan tidak
memiliki situs (website), perusahaan tersebut dapat dianggap tidak serius dalam
pandangan orang lain (hlm.4).
5. Memperbarui informasi produk menjadi lebih mudah
Dengan melakukan bisnis online melalui media internet, pebisnis dapat
menambahkan informasi yang berkaitan dengan produk/jasa dengan lebih mudah.
Dalam hitungan menit, kelengkapan informasi yang berkaitan dengan bisnis
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
20
maupun konten produk dapat ditambahkan dan dipublikasikan ke seluruh dunia
(hlm.4).
6. Hemat biaya
Bisnis secara online dapat memangkas biaya yang mencakup manajemen rantai
persediaan, penagihan, pengiriman, pengadaan, dan lain-lain. Selain itu,
perusahaan dapat memperlancar proses bisnis melalui sistem online yang
memungkinkan perusahaan untuk memotong biaya secara signifikan. Contohnya,
perusahaan dapat mengurangi biaya pemeliharaan, perbaikan, dan biaya
operasional karena sudah mengadopsi solusi e-business (hlm. 4).
7. Buka selama 24 jam
Keuntungan bisnis online adalah bisnis buka selama 24 jam sehari sepanjang
tahun. Pemilik bisnis online dapat melakukan aktivitas lainnya namun bisnis
onlinenya dapat tetap melakukan penjualan (hlm. 5).
8. Menjangkau daerah yang luas
Dengan investasi modal yang tidak besar, bisnis dapat bersaing dan menjadi
pemain global (go global) melalui media internet. Bisnis dapat menjangkau
pelanggan di berbagai belahan dunia (hlm. 5). Pemasaran produk secara online
tidak kenal batas area dan waktu (hlm. 7).
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
21
2.3.4. Perangkat Elektronik yang Diperlukan
Menurut Magdalena (2015), ada beberapa perangkat elektronik yang diperlukan
dalam menjalankan bisnis online, diantaranya:
1. Ponsel pintar (smartphone)
Ponsel pintar menyediakan koneksi ke internet dan membantu untuk
berkomunikasi melalui email, pesan instan (Blackberry, Whatsapp, dan
sejenisnya). Ini akan membantu untuk beinteraksi dengan calon pelanggan
(hlm.41).
2. Tablet PC
Fungsinya mendekati komputer, namun dalam ukuran dan desain yang lebih
praktis. Kegiatan seperti mengunggah foto produk, browsing, bergabung dengan
forum, menulis blog, dan berinteraksi di media sosial dapat dilakukan dengan
tablet PC. Kelebihan tablet PC adalah kapasitas penyimpanan data lebih besar
dibanding ponsel. Selain itu, ukurannya yang tidak terlalu besar memudahkan
untuk digunakan dimana saja dan kapan saja (hlm. 42).
3. Komputer
Komputer membantu para pebisnis online untuk mengelola data penting seperti
laporan keuangan, stok barang, data pelanggan, buku elektronik pendukung, dan
lain-lain (hlm.42).
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
22
4. Flash disk/memori eksternal
Flash disk dan memori eksternal digunakan untuk menyimpan data barang dan
pelanggan yang semakin bertambah jika pelanggan semakin banyak dan bisnis
semakin besar. Alat penyimpanan data seperti flash disk dan memori eksternal
juga dapat digunakan untuk mem-back up data yag dimiliki (hlm.43).
2.3.5. Waktu Potensial untuk Posting Produk di Internet
Menurut Magdalena (2015), untuk mem-posting produk ke Internet harus
memperhatikan waktu dimana biasanya orang banyak aktif menggunakan Internet
(online), yaitu ketika trafik sedang ramai. Berikut ini adalah waktu potensial untuk
mem-posting produk (hlm.33):
1. Jam 08.00-09.00 pagi
Pada jam 08.00-09.00 pagi, sebelum orang mulai bekerja, biasanya akan
melakukan browsing untuk membuka situs berita, media sosial, hingga
mengunjungi situs belanja.
2. Jam 12.00-13.00 siang
Jam 12.00-13.00 siang merupakan jam istirahat makan siang bagi karyawan atau
mahasiswa. Untuk menghilangkan penat dengan pekerjaan atau kuliah, mereka
dapat melakukan penyegaran diri dengan melakukan browsing.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
23
3. Jam 16.00-17.00 sore
Pada jam 16.00-17.00 sore, pekerjaan atau kuliah mulai reda sehingga orang dapat
menyempatkan diri untuk online dan browsing.
4. Jam 19.00-22.00 malam
Pada jam 19.00-22.00 malam, sepulang kerja atau kuliah, terdapat waktu untuk
bisa online dan browsing. Trafik pada jam-jam ini ramai hingga menjelang waktu
tidur.
2.3.6. Phishing
Magdalena (2015) menjelaskan phishing adalah teknik penipuan online yang
dilakukan dengan cara mengecoh pengguna internet untuk menekan suatu link dan
melakukan pengisian data pribadi di situs link tersebut. Link yang dikirim akan
memandu pengguna internet ke sebuah situs yang tampilannya sama dengan situs
yang telah ada, misalnya situs e-commerce atau situs bank dimana pengguna
Internet tersebut tercatat sebagai nasabah. Pengguna internet akan diminta untuk
mengisi formulir berisi data-data pribadi, seperti alamat, nomor kartu kredit,
nomor rekening, nomor telepon, dan sejenisnya. Semua data pribadi tersebut akan
dicuri oleh penipu dan disalahgunakan untuk berbagai tindakan kriminal, seperti
membobol kartu kredit, dan lain-lain (hlm. 108).
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
24
2.4. Teori Psikologi
2.4.1. Teori Psikologi Masa Dewasa
Hurlock (1994) menyatakan bahwa masa dewasa mencakup rentang waktu yang
lama dalam masa hidup manusia, yaitu dimulai pada usia 18-40 tahun. Di dalam
masa dewasa, individu memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
kehidupan dan harapan sosial. Sebagian besar individu telah mampu membuat
keputusan dan memecahkan masalah secara mandiri karena telah mencapai
kematangan dan kestabilan emosi yang baik di usia sekitar awal hingga
pertengahan tiga puluhan tahun (hlm. 246-249). Menurut Macionis (2008), usia
dewasa pertengahan (kurang lebih 40-60 tahun) adalah usia dimana seseorang
merasa ingin memberikan kontribusi lebih kepada keluarga, lingkungan sosial dan
lingkungan kerja, serta untuk dunia secara lebih luas (hlm.124).
2.4.2. Teori Psikologi Perempuan
Menurut Rogers (1981), perempuan lebih matang emosinya jika dibandingkan
dengan laki-laki. Perempuan memiliki emosi yang lebih cepat stabil dan lebih
dapat mengekspresikan emosinya dibandingkan laki-laki (hlm.102). Selain itu,
Brizendine (2006) menyatakan bahwa wanita dikaruniai otak dengan kemampuan
unik yang tidak dimiliki oleh laki-laki. Wanita memiliki kemampuan verbal yang
luar biasa, kemampuan untuk menjalin persahabatan secara mendalam,
kemampuan mengenali emosi dan keadaan pikiran dengan membaca wajah dan
nada suara, serta kemampuan untuk meredakan konflik (hlm.1).
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
25
2.5. Elemen Desain
2.5.1. Bentuk
Menurut Samara (2007), bentuk dapat dikategorikan menjadi :
1. Titik
Titik adalah dasar yang membangun sebuah bentuk (shape). Sebuah titik dapat
menjadi poin yang menarik perhatian dan fokus audiens (hlm. 45).
2. Garis
Elemen garis lebih bersifat dinamis. Elemen garis dapat menjadi pemisah di
antara ruang (space), menghubungkan objek-objek, menciptakan garis pembatas
(hlm.48).
3. Bidang (plane)
Bidang (plane) adalah sebuah titik berukuran besar namun memiliki kontur di
luarnya. Kontur luarnya bisa berupa sudut maupun lengkungan.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
26
4. Bentuk Geometri (Geometric Form)
Gambar 2.1 Poster dengan Dominasi Bentuk Geometri
(https://id.pinterest.com/pin/221943087863511367/, 2016)
Bentuk geometris adalah bentuk yang tidak natural (buatan) dan memiliki
perhitungan secara matematis. Contohnya, seperti segitiga sama kaki, lingkaran,
persegi, dan lain-lain.
5. Bentuk Organik (Organic Form)
Gambar 2.2. Poster dengan Penerapan Bentuk Organik
(https://id.pinterest.com/pin/435652963933467373/, 2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
27
Bentuk organik merupakan bentuk yang umumnya diambil dari objek alam.
Bentuk organik memiliki sifat tidak teratur dan kompleks.
2.5.2. Tipografi
Menurut Samara (2004), tipografi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Old Style
Jenis huruf ini menekankan pada ketebalan garis huruf yang kontras, seperti
menggunakan kuas atau pen. Bagian terminal huruf berbentuk seperti buah pir
(hlm.9).
2. Sans Serif
Jenis huruf ini tidak memiliki semacam ‘pengait’ atau biasa disebut serif.
Ketebalan huruf biasanya seragam, dan dalam 50 tahun terakhir, sans serif
menjadi jenis huruf yang diterima sebagai huruf yang digunakan dalam bacaan
(hlm.124).
3. Slab Serif
Slab serif sering disebut dengan representasi huruf sans serif yang lebih tebal.
Badan huruf slab serif lebih lebar dibanding huruf sans serif pada umumnya
(hlm.9).
2.5.3. Warna
Zelanski dan Fisher (2010) menyatakan warna adalah salah satu alat yang
memiliki kekuatan untuk menciptakan mood (suasana hati, keadaan jiwa) bagi
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
28
seorang seniman, pengrajin, desainer, hingga seniman digital. Warna dapat
menyampaikan berbagai mood, dari mood kebahagiaan hingga kesedihan dan
keputusasaan.
2.5.3.1. Kombinasi Warna
Samara (2007) membagi kombinasi warna sebagai berikut (hlm.100):
1. Analogus
Interaksi warna yang bersebelahan pada color wheel disebut warna
analogus. Perbedaan warnanya lebih terletak pada perbedaan temperatur.
2. Complementary
Interaksi dua warna yang terletak berseberangan pada color wheel disebut
warna komplementer (complementary).
3. Triadic
Interaksi tiga warna yang memilik interval 120 derajat pada color wheel.
2.5.3.2. Psikologi Warna
Menurut Zelanski dan Fisher (2010) dan Samara (2007), warna yang
berbeda memberikan efek secara emosional yang berbeda, contohnya
adalah sebagai berikut (hlm.122):
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
29
1. Merah
Warna merah menggambarkan kekuatan, kehangatan, vitalitas, sensualitas,
tuntutan, perasaan semangat, gairah, lapar, kemarahan, ketidaksabaran,
dan adrenalin.
2. Pink
Warna pink menggambarkan ketenangan, kebaikan hati, kelembutan, dan
cinta.
3. Biru
Warna biru menggambarkan rasa aman, kedamaian, keluasan, harapan,
keyakinan, proteksi, kalem, fleksibilitas, dan penerimaan.
4. Kuning
Warna kuning menstimulasi kebahagiaan, optimisme, kehangatan, dan
dapat membantu menghidupkan warna-warna di sekitarnya.
5. Hijau
Warna hijau memiliki asosiasi dengan alam, membuat rasa aman,
mewakili harmoni, relaksasi, kedamaian, ketenangan, ketulusan, dan
kemurahan hati.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
30
6. Oranye
Warna oranye mewakili kegembiraan, keamanan, keramahan, kehangatan,
stimulasi, kreativitas, petualangan, dan vitalitas.
7. Violet
Warna violet mewakili kesan misterius, magis, nostalgia, spiritualitas,
intuisi, inspirasi, kontemplasi, dan pemurnian.
8. Coklat
Warna coklat memiliki asosiasi dengan bumi dan kayu membuat rasa
aman dan nyaman, kepercayaan, dan membumi.
9. Abu-abu
Warna abu-abu memiliki asosiasi dengan kesan normal, presisi,
kompetensi, industri, independen, pemisahan, dan kesepian.
10. Putih
Warna putih melambangkan kedamaian, kemurnian, isolasi, dan keluasan.
11. Hitam
Warna hitam memiliki asosiasi dengan kesan ekstrim dan superior. Selain
itu, warna hitam juga mewakili proteksi dan pembatasan (hal. 47-48).
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
31
12. Silver
Warna silver mewakili perubahan, keseimbangan, feminitas, dan
sensitivitas.
2.5.4. Layout
Menurut Ambrose dan Harris (2011), layout adalah pengaturan elemen-elemen
desain untuk menyesuaikan dengan ruang yang ada agar konten dapat
tersampaikan dengan baik namun tetap memenuhi keseluruhan skema estetik yang
ada. Layout juga bisa disebut dengan manajemen bentuk dan ruang. Tujuan dari
layout adalah untuk menyajikan elemen visual dan teks agar dapat menyampaikan
pesan dan diterima oleh audiens tanpa usaha yang berlebihan.
Layout yang baik dapat memberikan navigasi yang dapat dapat menuntun
audiens menangkap informasi yang kompleks baik melalui media cetak dan
elektronik. Layout berkaitan dengan bagaimana elemen-elemen tersebut
ditempatkan di dalam suatu halaman/media. Penempatan teks dan elemen gambar
tersebut akan mempengaruhi bagaimana konten dari halaman/media dilihat dan
ditangkap pesannya oleh audiens/pembaca. Desain layout yang baik dapat
membantu menyampaikan pesan kepada audiens sesuai dengan harapan. Desain
layout yang kreatif dapat memberikan nilai lebih pada suatu desain.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
32
2.5.4.1. Grid
Menurut Samara (2002), terdapat beberapa jenis grid dalam desain, yaitu :
1. Manuscript grid
Gambar 2.3. Contoh Penerapan Manuscript Grid
(https://id.pinterest.com/ccrcj503/manuscript-grids/, 2016)
Jenis ini merupakan jenis yang memiliki struktur grid paling simpel
dibandingkan jenis lainnya. Jenis ini biasanya digunakan untuk jenis
bacaan yang panjang dan bersambung tiap halaman, seperti buku dan
esai panjang (hlm. 26).
2. Column grid
Gambar 2.4. Contoh Penerapan Column Grid
(https://www.serif.com/appresources/PPX6/Tutorials/en-gb/tutorials/design_layoutdesign.htm/,
2016)
Column grid adalah jenis grid yang membagi suatu halaman menjadi
kolom-kolom. Jenis grid ini lebih dapat digunakan secara fleksibel
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
33
untuk memisahkan informasi yang berbeda, misalnya di kolom yang
satu digunakan untuk teks dan gambar berukuran besar dan di kolom
yang lain digunakan untuk caption (hlm.27).
3. Modular grid
Gambar 2.5. Contoh Penerapan Modular Grid
(http://nieaaa187.weebly.com/lesson-2.html/, 2016)
Pada dasarnya, modular grid adalah column grid yang dibagi secara
horizontal menjadi kumpulan baris. Modular grid biasanya digunakan
untuk desain yang bersifat tabular, seperti chart, forms, jadwal, dan
sistem navigasi (hlm 28).
4. Hierarchical grid
Gambar 2.6. Contoh Penerapan Hierarchical Grid
(https://www.pinterest.com/ccrcj503/hierarchical-grid/, 2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
34
Jenis grid ini digunakan ketika informasi dan visual membutuhkan
perorganisasian yang tidak umum. Untuk menerapkan hierarchical
grid, perlu mempelajari interaksi antara berbagai elemen dan
menciptakan sususan rasional baru yang dapat mengoordinasi semua
elemen informasi dan visual (hlm. 29).
2.5.5. Logo
Menurut Krause (2012), terdapat beberapa jenis logo, yaitu :
1. Typographic Logo
Gambar 2.7. Contoh Typographic Logo
(http://istartblogging.com/create-logo-design/, 2016)
Jenis ini menggunakan huruf sebagai identitas untuk menciptakan sebuah logo.
Tipografi dapat memberikan keunikan pada suatu desain logo.
2. Type – Symbol
Gambar 2.8. Contoh Type-Symbol Logo
(https://www.designweek.co.uk/issues/7-13-november-2016/us-election-hillary-clinton-donald-
trump-presidential-campaigns-branding/, 2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
35
Jenis logo ini adalah penggabungan antara teks dengan gambar untuk
menghasilkan suatu logo. Konfigurasi gambar dan teks bisa bermacam-macam.
2.5.6. Ilustrasi
Menurut Zeegen (2009), ilustrasi adalah sebuah media yang berkomunikasi
secara visual (hlm.12). Sedangkan Supriyono (2010) menyatakan ilustrasi adalah
gambar atau foto yang bertujuan untuk menjelaskan teks dan sekaligus
menciptakan daya tarik (hlm. 169). Posisi ilustrasi berada di antara art dan
graphic design. Ilustrasi berguna untuk membantu seseorang dalam
menyampaikan ide atau pesan. Pada dasarnya, ilustrasi merupakan terjemahan
dari teks. Sebuah ilustrasi sebaiknya memiliki kejelasan dan kesederhanaan, yang
dapat mempengaruhi dengan tujuan mengajarkan sesuatu serta untuk menghibur
audiens. Ilustrasi mampu membantu mengkomunikasikan pesan dengan cepat,
tepat dan tegas. Kemampuan ilustrasi yang lain adalah kekuatannya yang mampu
membentuk suasana penuh emosi dan membuat gagasan menjadi seakan akan
nyata. Dengan penggunaan ilustrasi, maka pesan dalam teks akan menjadi lebih
berkesan karena pembaca lebih mudah mengingat gambar daripada teks (Zeegen,
2009, hlm.12-13).
2.5.6.1. Fungsi Ilustrasi
Supriyono (2010) menyatakan ilustrasi digunakan untuk menjelaskan dan
mempermudah pembaca dalam memahami pesan, serta menjadi daya tarik
desain. Fungsi lain ilustrasi antaranya sebagai berikut:
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
36
1. Menangkap perhatian pembaca
2. Memperjelas isi yang terkandung dalam teks (body copy)
3. Menunjukan identitas perusahaan
4. Menunjukkan produk yang ditawarkan.
5. Meyakini pembaca terhadap informasi yang di sampaikan melalui teks
6. Membuat pembaca tertarik untuk membawa judul
7. Menonjolkan keunikan produk
8. Menciptakan kesan
Penggunaan ilustrasi yang berlebihan dapat membuat kebingungan dan
mengurangi nilai keterbacaan. Bentuk suatu obyek ilustrasi dapat berupa
gambar manusia, tumbuhan dan hewan. Gambar-gambar tersebut bisa
menggunakan satu objek atau digabungkan dengan objek lain mejadi objek
baru. Obyek gambar disesuaikan dengan narasi atau tema yang telah
dibuat (hlm. 50-52).
2.5.6.2. Jenis Ilustrasi
Menurut Crum dan Tuner (2008), ilustrasi dibagi menjadi 7 jenis yaitu
(hlm. 153):
1. Foto Asli
Jenis ilustrasi ini menggunakan ilustrasi dari sebuah foto yang terlihat
nyata, biasanya digunakan sebagai ilustrasi promosi suatu tempat, barang,
kecantikan, dan ketampanan.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
37
Gambar. 2.9. Contoh Ilustrasi Menggunakan Foto Asli (https://id.pinterest.com/pin/401172279291537577/, 2016)
2. Stratch Board
Menggunakan alat khusus untuk menggambar dengan cara mengoresnya
pada sebuah bidang.
Gambar. 2.10. Ilustrasi dengan Stratch Board (https://id.pinterest.com/pin/486388828489409611/, 2016)
3. Kartun
Gambar ini biasanya terlihat lucu dengan menggunakan goresan-goresan.
Warna yang digunakan adalah warna-warna cerah yang terkesan ceria.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
38
Gambar. 2.11. Kartun (https://id.pinterest.com/pin/143130094386038519/, 2016)
4. Line Art
Jenis menggambar ini hampir sama dengan sketsa yang menggunakan
pensil atau pena tanpa menggunakan pewarna lain.
Gambar. 2.12. Line Art (https://id.pinterest.com/pin/238761217724170599/, 2016)
5. Stylized Realism
Jenis ilustrasi ini merupakan percampuran antara jenis foto asli dengan
kartun. Foto yang didapatkan akan dibuat menjadi sebuah kartun, namun
akan tampak lebih nyata dibandingkan kartun dan bersifat ilustratif.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
39
Gambar. 2.13. Stylized Realism
(https://id.pinterest.com/pin/371265563015984416/, 2016)
6. Digital
Menggunakan bantuan komputer dengan cara scan atau langsung melukis
didalam komputer. Jenis ini dibedakan menjadi dua yaitu vektor dan
raster.
Gambar. 2.14. Ilustrasi Digital Menggunakan Vektor (https://www.geckoandfly.com/5556/free-open-source-vector-graphics-editor-adobe-
illustrator-alternative/, 2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
40
7. Technical Illustration
Sama dengan line art, namun yang membedakannya adalah penggunaan
pensil atau pena pada komputer.
Gambar. 2.15. Technical Illustration (https://design.tutsplus.com/articles/15-illustrator-tutorials-for-creating-isometric-
illustrations--vector-5017, 2016)
2.5.6.3. Teknik Ilustrasi
Hendratman (2014) menyatakan bahwa menggambar ilustrasi dapat
dilakukan dengan manual dan digital. Alat dan bahan untuk menggambar
ilustrasi dengan manual seperti pensil, arang , krayon atau berupa cat air,
tinta bak, cat poster, cat akrilik dan cat minyak yang menggunakan air atau
minyak sebagai pengencer. Pada teknik digital membutuhkan sebuah
aplikasi seperti Adobe Photoshop, Corel Draw, Adobe Ilustration, dan lain
sebagainya.
Teknik ilustrasi juga dapat dilakukan secara digital. Ada dua macam
gambar dapat dihasilkan proses digital, yaitu gambar vektor dan gambar
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
41
bitmap. Masing masing teknik memiliki karakteristik dan manfaat yang
berbeda, yaitu:
1. Gambar vektor
Gambar vektor adalah gambar yang tidak tergantung pada resolusi. Gambar
jenis ini tidak akan mengalami perubahan pada saat dibesarkan atau
dikecilkan. Gambar vektor merupakan hasil garis, kurva, dan bidang. Setiap
unsure memiliki fill dan stroke yang dapat diedit sesuai kreasi. Program
komputer yang menghasilkan biasanya adalah program Corel Draw, Adobe
Illustrator dan Macromedia Freehand.
2. Gambar bitmap
Gambar bitmap adalah gambar yang dibentuk oleh sekumpulan titik yang
disebut pixel (picture element). Titik-titik akan terlihat sebagai sebuah
gambar utuh bila dilihat dari jauh. Bila melihat gambar tersebut atau
membesarkannya maka akan muncul sederetan kotak yang berhimpitan.
Banyaknya titik akan berpengaruh pada tingkat kejelasan gambar yang
sering disebut dengan resolusi.
Teknik ilustrasi manual menghasilkan sebuah konsep, sketsa, ide,
karikatur, komik, lukisan, dan lainnya. Gambar yang dihasilkan secara
manual dapat dipindahkan menjadi digital menggunakan alat seperti
scanner atau foto digital (hlm. 42-43).
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
42
2.6. Prinsip Desain
Lauer dan Pentak (2008) menyatakan ada beberapa prinsip yang digunakan dalam
membuat suatu desain visual, yaitu :
2.6.1. Proximity
Gambar. 2.16. Proximity
(http://ledlogic.blogspot.co.id, 2016)
Prinsip proximity adalah ketika beberapa objek ditempatkan secara berdekatan dan
membuat objek-objek tersebut terlihat seperti berada dalam satu buah grup.
Prinsip proximity merupakan salah satu cara termudah untuk menciptakan
kesatuan (unity) dalam suatu desain (hlm.34).
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
43
2.6.2. Continuation
Gambar. 2.17. Continuation
(https://es.pinterest.com/pin/542120873865606281/, 2016)
Prinsip continuation adalah ketika elemen desain seperti misalnya garis, bentuk,
dan lain-lain memiliki kesinambungan yang membawa mata audiens bergerak dari
satu elemen ke elemen lain secara halus. Prinsip ini juga dapat menciptakan suatu
kesatuan (unity) dalam desain (hlm.38).
2.6.3. Emphasis
Gambar. 2.18. Emphasis
(http://moodle2.rockyview.ab.ca/mod/book/view.php?id=58906&chapterid=35165/, 2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
44
Emphasis adalah penekanan pada elemen desain dalam suatu desain. Lauer dan
Pentak (2008) membagi emphasis ke dalam beberapa kategori, yaitu :
2.6.3.1. Emphasis by Contrast
Gambar. 2.19. Emphasisby Contrast
(http://www.craigkunce.com/df.principles.html/, 2016)
Prinsip emphasis (penekanan) pada suatu desain dapat tercipta dengan
membuat focal point memanfaatkan kontras pada elemen desain.
Misalnya, jika sebagian besar elemen desain berwarna gelap, elemen yang
berwarna terang akan menjadi focal point dan menciptakan emphasis
(penekanan). Ketika sebagian besar elemen dalam suatu desain adalah
bentuk geometris, maka kemunculan garis yang tidak beraturan akan
menjadi focal point dari desain tersebut (hlm.58).
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
45
2.6.3.2. Emphasis by Isolation
Gambar. 2.20. Emphasis by Isolation
(http://www.craigkunce.com/df.principles.html/, 2016)
Prinsip emphasis by isolation bisa disebut sebagai prinsip kontras, namun
kontras dalam penempatan elemen desain secara terisolasi. Elemen desain
yang ditempatkan secara terisolasi dari elemen-elemen desain lainnya akan
menjadi focal point dan menciptakan emphasis (hlm.60).
2.6.3.3. Emphasis by Placement
Gambar. 2.21. Emphasis by Placement
(http://www.craigkunce.com/df.principles.html/, 2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
46
Contoh prinsip emphasis by placement adalah penerapan radial design
seperti dalam contoh poster di atas. Radial design menciptakan focal point
dan emphasis.
2.6.4. Balance
2.6.4.1. Symmetrical Balance
Gambar. 2.22. Penerapan Symmetrical Balance
(https://willowhany.wordpress.com/2014/11/12/design-principles/, 2016)
Prinsip symmetrical balance adalah prinsip yang mengedepankan
keseimbangan yang simetris, seperti contoh poster di atas (hlm. 96).
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
47
2.6.4.2. Asymmetrical Balance
Gambar. 2.23. Penerapan Asymmetrical Balance
(https://id.pinterest.com/pin/417145984209736798/#, 2016)
Prinsip asymmetrical balance adalah prinsip keseimbangan dengan
elemen-elemen desain yang tidak sama namun tetap menampilkan
keseimbangan visual yang pas di mata (hlm. 98).
2.6.5. Rhythm
Gambar. 2.24. Penerapan Rhythm
(https://id.pinterest.com/pin/442478732113366844/, 2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
48
Rhythm (ritme) sebenarnya merupakan bagian dari prinsip repetition
(pengulangan). Konsep dari rhythm adalah pergerakan mata audiens dalam
menerima repetisi elemen dalam suatu desain (hlm.114).
2.6.5.1. Repetition
Gambar. 2.25. Penerapan Repetition
(https://visscom.wordpress.com/2013/04/16/principle-of-repetition-pattern/, 2016)
Prinsip repetition adalah mengulang elemen desain, baik warna, bentuk,
tekstur, arah, atau angle. Prinsip repetition dapat diterapkan pada elemen
desain dengan ukuran dan posisi yang berbeda. Repetition dapat
menciptakan kesatuan (unity) pada suatu desain (hlm.36).
2.7. Poster
Gambar. 2.26. Contoh Poster
(http://www.who.int/who60/resources/posters/en/, 2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
49
Supriyono (2010) menyatakan poster merupakan media yang dapat mengundang
perhatian publik dengan informasi yang cepat karena hanya akan dibaca sekilas
(hlm.164). Menurut Rustan (2009), poster dapat digunakan sebagai media
promosi, propaganda, kampanye sosial, dan lainnya. Rustan juga menyatakan
bahwa biasanya poster berukuran lebih dari A4. Di dalam poster terdapat
beberapa elemen utama, visual dan teks, mulai dari judul, deck, sub judul, body
text, dan lainnya (hlm.108).
2.8. Website
2.8.1. Anatomi Website
Gambar. 2.27. Anatomi Website
(https://code.tutsplus.com/tutorials/the-golden-ratio-in-web-design--net-2272/, 2016)
Menurut Beaird dan George (2014), anatomi website dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu :
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
50
1. Containing Block
Setiap website memiliki container sebagai tempat untuk menaruh konten website.
Lebar container dapat fleksibel menyesuaikan lebar tampilan browser dan
mengisi area kosong pada tampilan browser (hlm. 8).
2. Logo
Logo perusahaan atau brand harus ada pada sebuah website dan ditempatkan di
identity block yang terdapat pada bagian atas sebuah website. Identity block
menambah brand recognition dan memberikan informasi kepada audiens tentang
perusahaan atau brand website yang dilihat (hlm. 9).
3. Navigasi
Navigasi adalah hal yang esensial untuk menggunakan website. Navigasi biasanya
ditempatkan tidak jauh dari bagian atas website (hlm.9).
4. Konten
Konten dalam website dapat berupa gambar, teks, dan video. Penting untuk
membuat konten menjadi focal point dari suatu desain website agar pengunjung
website dapat menemukan informasi yang mereka inginkan secara cepat (hlm.9).
5. Footer
Footer berlokasi di bagian bawah suatu web page. Footer biasanya memiliki
informasi copyright, contact, dan informasi yang bersifat legal lainnya. Footer
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
51
mengindikasikan pengunjung website sudah berada di bagian bawah halaman
website (hlm.9).
6. Whitespace
Whitespace atau negative space merupakan sebuah area tanpa teks berisi
informasi maupun ilustrasi. Whitespace membantu untuk memberikan ruang bagi
pengunjung website untuk lebih leluasa menerima informasi konten dari website.
Selain itu, whitespace juga membantu untuk menciptakan keseimbangan dan
kesatuan pada desain website (hlm.9).
2.8.2. Parallax Scrolling
Frederick (2013) menyatakan parallax scrolling adalah efek pada perpindahan
halaman web secara simultan dalam kecepatan yang berbeda untuk menciptakan
persepsi 3D dan memperkaya pengalaman berselancar di internet. Website yang
menggunakan parallax scrolling menarik perhatian pengunjung website secara
langsung untuk melakukan ‘aksi’ pada website parallax scolling tersebut (hlm.
18). Website dengan parallax scrolling effect memberikan pengalaman mengakses
konten website dengan menyenangkan, dan menarik secara visual (hlm. 58).
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
52
2.9. Booklet
Gambar. 2.28. Contoh Booklet
(http://www.designbolts.com/2014/03/11/20-best-beautiful-brochure-design-ideas-for-your-
inspiration/, 2016)
Booklet merupakan buku yang berbentuk kecil yang digunakan untuk tujuan
publikasi, dengan jumlah halaman yang sedikit. Menurut Rustan (2009), booklet
memiliki fungsi publikasi yang dapat memberikan banyak informasi karena
terdapat beberapa halaman di dalam booklet meskipun jumlahnya sedikit dan
tidak setebal buku pada umumnya. Booklet memiliki ukuran yang bervariasi,
mulai dari A5, A4, hingga A3 (hlm. 114). Surianto Rustan juga menyatakan
bahwa di dalam booklet juga harus memperhatikan prinsip emphasis, sequence,
dan unity. Seluruh halaman di dalam booklet harus diperhatikan (hlm. 115).
2.10. Flyer
Gambar. 2.29. Contoh Flyer
(http://graphicdesignjunction.com/2011/08/40-creative-flyer-designs/, 2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
53
Rustan (2014) menyatakan bahwa flyer adalah media yang memiliki harga murah
untuk publisitas suatu produk/service/acara, dll (hlm.100). Flyer memiliki
karakter yaitu sebagai media yang mudah disimpan dan untuk dibawa (Ardhi,
2013, hlm. 14). Ukuran flyer bervariasi, namun biasanya dibuat lebih kecil dari
kertas surat/ukuran A4. Elemen utama pada flyer adalah judul, subjudul, bodytext,
mandatories seperti tempat, tanggal, jam, nama atau nomor yang bisa dihubungi,
logo, dan lain-lain (Rustan, 2014, hlm.100).
2.11. Iklan Media Cetak
Iklan media cetak dapat ditemukan pada surat kabar, majalah, dan tabloid, karena
memiliki segmentasi pembaca yang sama dengan target audiens yang ingin
dicapai (Ardhi, 2013, hlm. 16). Iklan pada media cetak biasanya ditempatkan pada
halaman dan spot yang biasanya dilewati oleh pembaca. Iklan pada media cetak
memiliki sirkulasi yang luas dan segmentasi pembaca yang jelas, namun
kelemahannya, iklan pada media cetak tidak bertahan lama karena media cetak
akan terus mengeluarkan edisi terbaru.
2.12. Merchandise
Merchandise seperti pulpen, boneka, notebook, kaos, jam dinding, dapat menjadi
media untuk promosi. Pada merchandise biasanya tertera logo dan menggunakan
warna-warna yang menunjukkan identitas perusahaan. Kelebihan dari media
merchandise adalah dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama karena dapat
digunakan dan disimpan (Ardhi, 2013, hlm.74-75).
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
54
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Gambaran Umum
Dalam penelitian untuk Tugas Akhir ini, penulis menggunakan dua metode
penelitian untuk mengumpulkan data yang diperlukan, yaitu metode penelitian
kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Penulis mengumpulkan data secara
kualitatif melalui wawancara, yaitu dengan pihak organisasi yang menjadi
mandatory kampanye, dalam hal ini adalah IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha
Indonesia). IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) adalah organisasi yang
mewadahi wanita pengusaha yang tersebar di seluruh Indonesia. IWAPI didirikan
pada tahun 1975 oleh dua orang bersaudara, yaitu Prof. Kemala Motik dan Dr.
Dewi Motik PMSI, yang merupakan putri dari B.R. Motik, seorang pengusaha
terkemuka dari Palembang, Sumatera Selatan.
Salah satu tujuan IWAPI dibentuk adalah IWAPI dapat menjadi sarana bagi
wanita pengusaha Indonesia dan wanita yang ingin menjadi pengusaha mandiri
untuk memajukan/mengembangkan usahanya. Misi IWAPI adalah untuk
memberdayakan dan memperkuat kaum perempuan yang bergerak di UKM,
meningkatkan kemampuan anggota, dan membuka akses teknologi pada
perempuan. Selain itu, IWAPI juga membantu pemasaran usaha para anggotanya
dan menjembatani pihak debitur yang siap membantu usaha wanita Indonesia dari
sisi finansial. IWAPI telah memiliki anggota lebih dari 30.000 pengusaha wanita
di seluruh Indonesia yang terdiri dari 85% usaha kecil dan mikro, 13% usaha
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
55
menengah dan 2% usaha skala besar. Selain itu, penulis juga melakukan
pengumpulan data secara kuantitatif melalui survei dengan pembagian kuesioner
kepada responden perempuan berusia 35-50 tahun yang telah menikah dan
memiliki usaha mikro, kecil maupun menengah di Kota Tangerang.
3.2. Hasil Wawancara Ketua DPC IWAPI Kota Tangerang
Gambar 3.1. Foto Penulis bersama Ibu Ade
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Pada tanggal 4 Oktober 2016, penulis melakukan wawancara dengan Ibu Ade
selaku Ketua IWAPI DPC Kota Tangerang pada Selasa, 4 Oktober 2016 di kantor
DPC Kota Tangerang di kawasan Tangerang City Mall. Dari hasil wawancara
tersebut, dapat diperoleh informasi bahwa berdasarkan observasi dan pengalaman
Ibu Ade selama menjadi Ketua DPC IWAPI Kota Tangerang, usaha mikro, kecil,
dan menengah masih banyak yang belum memanfaatkan internet untuk
memasarkan produk dan usahanya, khususnya pada usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) milik perempuan.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
56
Menurut beliau, pemanfaatan internet untuk digunakan sebagai sarana
promosi produk dan usaha dapat efektif untuk meningkatkan penjualan produk
dan mengenalkan produk dan usaha kepada khalayak yang lebih luas dan tidak
dibatasi oleh kendala kondisi geografis. Seiring dengan perkembangan zaman
yang semakin modern dan penetrasi internet yang semakin tinggi ke berbagai
daerah, pengguna internet akan terus bertambah. Hal ini menjadi peluang bagi
UMKM khususnya milik perempuan untuk memanfaatkan internet sebagai sarana
untuk mempromosikan produk dan usahanya dengan baik.
Beliau menambahkan, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan bila
perempuan memanfaatkan internet sebagai sarana promosi produk dan usahanya.
Perempuan yang memiliki usaha/bisnis tetap dapat menjalankan usaha/bisnisnya
dan meningkatkan penjualan produk/usahanya tanpa meninggalkan kewajibannya
sebagai ibu rumah tangga yang mengurus keluarga dan rumah. Bisnis online juga
lebih menghemat banyak tenaga dan waktu serta menjangkau daerah yang lebih
luas, Bisnis secara online menjadi solusi bagi perempuan untuk tetap dapat
berbisnis tanpa meninggalkan kewajiban sebagai istri dan ibu rumah tangga
karena bisnis online dapat dijalankan dimana saja dan kapan saja. Bisnis online
lebih memberikan fleksibilitas waktu dan tempat bagi kaum perempuan,
khususnya bagi seorang ibu yang telah berkeluarga. Tidak semua perempuan
sudah percaya diri untuk menggunakan gadget dalam kehidupan sehari-harinya.
Menurut Ibu Ade, dengan berbisnis online, perempuan memiliki kesempatan yang
besar untuk dapat mandiri secara ekonomi dan tidak tergantung pada suami.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
57
Menurut data yang dikeluarkan oleh Dinas Koperasi, Perindustrian, dan
Perdagangan Kota Tangerang per Bulan Mei 2016, jumlah usaha mikro, kecil, dan
menengah di Kota Tangerang adalah 10.065 unit. Diantara 10.065 usaha, usaha
mikro mendominasi yaitu sebanyak 8.132 unit. Rincian persebaran UMKM di
Kota Tangerang yaitu Kecamatan Batuceper 442 unit, Benda 201 unit, Cibodas
3.617 unit, Ciledug 326 unit, Cipondoh 175 unit, Kecamatan Jatiuwung 876 unit,
Karang Tengah 243 unit, Karawaci 516 unit, Larangan 190 unit, Neglasari 122
unit, Periuk 452 unit, Pinang 683 unit, dan Tangerang 289 unit. Berdasarkan data
tersebut, dapat disimpulkan bahwa daerah Cibodas memiliki jumlah UMKM
paling besar yaitu 3.617 unit.
3.3. Data Hasil Kuesioner
Penulis juga melakukan pengumpulan data secara kuantitatif melalui survei
dengan pembagian kuesioner kepada 120 responden perempuan berusia 35-50
tahun yang telah menikah dan memiliki usaha mikro, kecil maupun menengah di
Kota Tangerang. Pembagian kuesioner dilakukan dalam dua forum seminar
UMKM yang diadakan di gedung KNPI, Kota Tangerang, pada tanggal 6 dan 15
Oktober 2016. Dari hasil survei melalui kuesioner tersebut, diperoleh beberapa
data yang dibutuhkan untuk perancangan kampanye yang tepat. Berikut ini adalah
pemaparan data yang berhasil dikumpulkan oleh penulis melalui kuesioner.
Persentase responden perempuan berusia 35-50 tahun yang memiliki
profesi utama sebagai ibu rumah tangga adalah yang paling banyak yaitu sebesar
63 persen. Persentase responden perempuan yang memiliki profesi sebagai
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
58
wiraswasta yaitu 27 persen. Sisanya berprofesi sebagai pengajar dan pegawai
negeri sipil (PNS). Hal ini menunjukkan responden memiliki bisnis/usaha sebagai
penghasilan tambahan untuk keluarga. Persentase responden perempuan yang
memiliki tingkat pendidikan terakhir SMA adalah yang paling banyak yaitu
sebesar 46 persen. Sisanya memiliki tingkat pendidikan SMP, Diploma dan S1.
Hal ini menunjukkan sebagian responden tidak menempuh pendidikan tinggi.
Persentase responden perempuan berusia 35-50 tahun yang memiliki
penghasilan di bawah 5 juta rupiah merupakan persentase yang paling besar yaitu
71 persen. Persentase responden perempuan yang memiliki penghasilan di antara
5 juta rupiah hingga 10 juta rupiah yaitu 24 persen, sedangkan persentase
responden perempuan yang memiliki penghasilan di atas 10 juta rupiah yaitu 5
persen. Hal ini menunjukkan sebagian responden memiliki taraf ekonomi
menengah ke bawah. Persentase responden perempuan berusia 35-50 tahun yang
memiliki usaha di bidang fashion merupakan yang paling besar yaitu 51 persen.
Persentase responden perempuan yang memiliki usaha di bidang kuliner yaitu 38
persen. Persentase responden perempuan yang memiliki usaha di bidang
kecantikan yaitu 3 persen. Persentase responden perempuan yang memiliki usaha
di bidang travel yaitu 3 persen, sedangkan persentase responden perempuan yang
memiliki usaha di bidang kerajinan tangan yaitu 2 persen. Sisanya sebanyak 3
persen memiliki usaha di luar bidang yang disebutkan di atas, di antaranya obat
herbal dan properti. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden perempuan berusia 35-50 tahun memiliki bisnis/usaha di bidang
fashion atau kuliner.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
59
Dari 120 responden yang diteliti, sebanyak 102 orang atau 85 persen
mengandalkan cara promosi dari mulut ke mulut untuk mempromosikan
produknya. Sebanyak 44 responden atau 37 persen responden menggunakan
media sosial untuk mempromosikan produknya. Dari penelitian tersebut juga
diperoleh data bahwa tidak ada responden yang menggunakan website untuk
mempromosikan produk atau usahanya. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
responden belum memanfaatkan media sosial dan internet untuk mempromosikan
usaha/bisnisnya.
Dari survei melalui kuesioner, persentase responden perempuan berusia
35-50 tahun yang mendapatkan pengetahuan wirausaha dari buku yaitu 30 persen.
Persentase responden perempuan yang mendapatkan pengetahuan wirausaha dari
media sosial juga sama yaitu 30 persen. Persentase responden perempuan yang
mendapatkan pengetahuan wirausaha dari seminar yaitu 20 persen, sedangkan
persentase responden perempuan yang mendapatkan pengetahuan wirausaha dari
televisi yaitu 15 persen. Sisanya sebanyak 5 persen responden perempuan tidak
mendapatkan pengetahuan wirausaha dari media yang disebutkan di atas,
melainkan hanya dari pengajaran oleh lingkungan sekitarnya, di antaranya melalui
keluarga, kerabat, maupun teman. Berdasarkan data tersebut, responden
perempuan berusia 35-50 tahun yang mendapatkan pengetahuan wirausaha dari
buku dan social media adalah yang paling banyak. Hal ini menunjukkan sebagian
responden menyukai bacaan informatif seputar wirausaha melalui buku dan
sebagian responden lainnya cukup aktif di dunia media sosial namun belum
memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan usaha/bisnisnya.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
60
3.4. Study Existing
3.4.1. “Know Your Lemons” Breast Cancer Campaign
Gambar 3.2. Kampanye Sosial Know Your Lemons
(http://www.worldwidebreastcancer.com/, 2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
61
Gambar di atas merupakan kampanye sosial bertajuk “Know Your Lemons” yang
mengajak masyarakat, khususnya perempuan, untuk lebih peduli pada kanker
payudara dan melawan penyakit mematikan ini. Kampanye sosial ini memiliki
target yang tersebar di seluruh dunia (global) sehingga kampanye sosial ini
menggunakan media website untuk menjangkau audiens di seluruh dunia.
Kampanye sosial ini menggunakan objek buah lemon untuk mewakili payudara
pada wanita. Pemilihan buah lemon sebagai substitusi visual payudara wanita
cukup efektif karena kemiripan bentuk yang dimiliki oleh dua objek tersebut dan
menghindari kevulgaran jika langsung menggunakan foto payudara wanita. Selain
itu, warna kuning pada lemon juga memiliki efek psikologi berupa peringatan dan
waspada untuk mendukung pesan yang ingin disampaikan oleh kampanye sosial
ini, yaitu meningkatkan kewaspadaan pada penyakit kanker payudara.
Kampanye sosial ini juga informatif dengan menggunakan infografis yang
memberikan edukasi tentang gejala kanker payudara dan langkah-langkah yang
harus dilakukan untuk menangani kanker payudara dengan tepat. Infografis gejala
kanker payudara tetap menggunakan buah lemon untuk mewakili payudara
wanita. Untuk lebih mendukung visual dan informasi gejala kanker pada payudara
wanita, teknik digital imaging digunakan pada buah lemon untuk membuat visual
gejala kanker payudara yang dapat dipahami oleh audiens. Kampanye sosial ini
menggunakan perpaduan warna vivid dan soft. Selain itu, warna yang mewakili
sifat feminin, seperti warna pink juga ada di dalam kampanye sosial ini. Jenis font
yang digunakan adalah dominan huruf sans serif dan sedikit huruf script. Font
yang digunakan pada kampanye sosial ini adalah font yang tidak tebal dan
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
62
rounded. Kampanye sosial ini menggunakan teknik fotografi, digital imaging, dan
vektor pada bagian ilustrasinya.
3.4.2. Kampanye Sosial Peduli Kanker Payudara Indonesia
Gambar 3.3. Kampanye Sosial Peduli Kanker Payudara Indonesia
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Gambar di atas adalah poster kampanye sosial peduli kanker payudara yang
dilakukan oleh Yayasan Kanker Payudara Indonesia. Poster ini menggunakan
warna pink dan putih untuk mendukung pesan yang ingin disampaikan. Warna
pada ilustrasi pita dan body text pada poster menggunakan dominasi warna merah
muda. Poster ini menggunakan teknik fotografi dan vektor dalam ilustrasinya.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
63
Ilustrasi fotografi menampilkan sekelompok wanita dewasa yang berpenampilan
casual dan mengenakan bando pita merah muda yang merupakan simbol dari
kampanye sosial tersebut. Dengan pose tangan mengepal dan dijunjung ke udara
secara kompak menunjukkan semangat kebersamaan untuk melawan kanker
payudara. Penulis menemukan poster kampanye sosial ini dipasang di salah satu
bioskop di pusat perbelanjaan yang berlokasi di daerah Tangerang Selatan.
3.4.3. Iklan Micro Loan Foundation
Gambar 3.4. Iklan Micro Loan Foundation
(https://www.microloanfoundation.org.uk/, 2016)
Gambar di atas adalah poster iklan (ads) yang dikeluarkan oleh Micro Loan
Foundation, sebuah yayasan sosial yang memiliki misi untuk memajukan
pengusaha wanita di Benua Afrika. Poster ini menggunakan teknik fotografi
dalam ilustrasinya dan terdapat penekanan pada teks iklan. Poster ini
menggunakan warna ungu dan putih untuk mendukung pesan yang ingin
disampaikan.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
64
3.5. SWOT
Tabel 3.1. Analisis SWOT Referensi
Strength Visualisasi konten kampanye sosial komunikatif
Weakness Kampanye sosial referensi harus diakses menggunakan media
digital
Opportunity Kehadiran kampanye sosial bisnis online yang ditujukan
untuk UMKM perempuan belum banyak
Threat Akses internet yang masih belum merata di Indonesia menjadi
kendala untuk kampanye sosial bisnis online.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
65
BAB IV
ANALISIS PERANCANGAN
4.1. Pengembangan Konsep
Perancangan Kampanye Sosial Bisnis Online untuk UMKM Perempuan ini
menggunakan konsep transformasi atau perubahan dari konvensional ke digital
berdasarkan dari permasalahan pokok dari hasil penelitian penulis yaitu
perempuan yang berusia 35-50 tahun yang memiliki usaha mikro, kecil, maupun
menengah yang masih banyak belum menggunakan internet untuk berbisnis dan
memasarkan produknya secara online. Penulis menggunakan objek yang memiliki
kedekatan dengan target audiens yaitu perempuan yang memiliki usaha atau
bisnis. Perancangan kampanye sosial ini menampilkan kegiatan sehari-hari
seorang ibu yang memiliki usaha/toko untuk berjualan agar pesan kampanye
sosial ini dapat dengan mudah dipahami.
Untuk mendukung konsep transformasi atau perubahan dari konvensional
ke digital, penulis menggunakan ilustrasi yang menggunakan arsiran yang
berwarna monokromatik untuk memperkuat konsep visual konvensional. Penulis
menggunakan ilustrasi dengan warna monokromatik untuk menggambarkan
situasi dimana penjual atau pemilik usaha masih menggunakan cara konvensional
untuk menjalankan dan memasarkan produk atau usahanya. Situasi dimana
penjual atau pemilik usaha telah memanfaatkan teknologi digital untuk
menjalankan dan memasarkan produknya digambarkan dengan menggunakan
ilustrasi dengan perpaduan warna analogus dan komplementer.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
66
4.1.1. Mind Mapping
Gambar 4.1. Mind Mapping
(Dokumentasi Penulis,2016)
Penulis menjabarkan mind mapping dimulai dengan hal yang berkaitan dengan
perempuan yang telah berkeluarga, seperti kegiatan yang dilakukan, minat, profesi
target audiens dan tempat dimana melakukan kegiatan. Penulis juga menjabarkan
mind mapping dengan hal yang berkaitan dengan bisnis dan online, seperti jenis-
jenis wirausaha, bidang wirausaha, skala kegiatan wirausaha, dan media promosi
usaha atau produk. Penulis juga menjabarkan kosa kata yang terdapat dalam mind
mapping dengan metafora dari objek lain yang menggambarkan hal tersebut.
Misalnya, kecantikan berkaitan dengan merias dan merawat diri, yang
berhubungan dengan peralatan kosmetik. Penulis menggunakan data hasil
penelitian melalui kuesioner dan wawancara dan studi pustaka sebagai bahan atau
materi dalam membuat mind mapping.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
67
4.1.2. Brainstorming
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
68
Gambar 4.2. Brainstorming
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Brainstorming dilakukan oleh penulis setelah melakukan mind mapping. Dari
proses mind mapping, diperoleh 3 (tiga) kata kunci untuk memperoleh gambaran
visual perancangan kampanye sosial ini. 3 (tiga) kata kunci dari mind mapping
adalah feminin, bisnis, dan online. Lalu, penulis menjabarkan ketiga kata kunci
tersebut ke dalam beberapa kata yang lebih spesifik untuk mendapatkan output
visual yang jelas.
4.2. Strategi Komunikasi
Strategi penyampaian komunikasi dalam kampanye sosial ini menggunakan
bahasa yang sederhana dan mudah dipahami untuk menyesuaikan dengan target
kampanye sosial ini yaitu perempuan berusia 35-50 tahun yang telah berkeluarga
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
69
dengan tingkat pendidikan terakhir sekolah menengah atas (SMA). Penggunaan
bahasa yang sederhana dan ringan juga didukung oleh visualisasi yang sesuai
dengan pesan yang ingin disampaikan.
4.2.1. Strategi Kampanye
Strategi kampanye yang dilakukan adalah menggunakan pendekatan persuasif
dengan teknik pay-off (ganjaran) yaitu berupa manfaat dan kemudahan yang dapat
diperoleh dengan berbisnis online.
1. Tujuan komunikasi
Dalam merancang kampanye sosial, tujuan komunikasi penting agar pesan yang
ingin disampaikan dapat tersampaikan dan dipahami oleh target audiens.
2. Pesan utama komunikasi
Pesan yang ingin disampaikan dalam kampanye sosial ini adalah bahwa bisnis
secara online dapat memberikan banyak manfaat bagi target audiens, yaitu
perempuan berusia 35-50 tahun yang sudah berkeluarga dan telah memiliki usaha
mikro, kecil, maupun menengah.
3. Materi pesan
Perancangan kampanye sosial ini memerlukan materi pesan yang ingin
disampaikan. Materi yang disampaikan adalah pengenalan awal mengenai bisnis
online, seperti pengertian bisnis online, kelebihan bisnis online, peralatan yang
diperlukan dalam memulai bisnis online, dan manfaat yang dapat diperoleh
dengan berbisnis online.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
70
4. Aplikasi kreatif
Kampanye sosial ini akan disosialisasikan oleh IWAPI DPC Kota Tangerang
dengan target audiens perempuan berusia 35-50 tahun di wilayah Kota Tangerang.
Media poster akan dipasang di tempat-tempat umum yang banyak didatangi oleh
target audiens, seperti klinik, puskesmas, dan rumah sakit. Di dalam media poster,
terdapat informasi alamat website www.ayopundi.org sehingga target audiens
dapat langsung mengunjungi website tersebut dan dapat mengunduh e-booklet
berisi tentang informasi pengenalan awal bisnis online. Selain melalui website,
media booklet dan merchandise akan dibagikan pada acara sosialisasi bisnis
online yang diadakan oleh IWAPI DPC Kota Tangerang.
4.3. Strategi Kreatif
Agar pesan yang ingin disampaikan dapat ditangkap oleh target audiens dengan
baik, maka pesan yang disampaikan harus efektif dan kreatif sesuai dengan target
audiens.
1. Pendekatan verbal
Headline pada poster menggunakan gabungan pilihan kata bahasa Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima
oleh target audiens dengan baik. Contoh headline-nya adalah “Nemenin anak di
rumah bisa sambil dagang”.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
71
2. Gagasan visual
Pada perancangan kampanye sosial ini, visualisasi yang digunakan adalah bentuk
kupu-kupu pada logo kampanye yang memiliki konsep transformasi atau
perubahan. Alasan memilih kupu-kupu adalah karena siklus kehidupan kupu-kupu
yang awalnya berupa telur kemudian berubah menjadi ulat lalu kepompong yang
tidak dapat bergerak secara bebas kemudian berubah menjadi kupu-kupu yang
memiliki sayap dan dapat terbang dengan bebas.
4.4. Perancangan Logo Kampanye Sosial
Gambar 4.3. Logo Pundi
(Dokumentasi Penulis,2016)
Logo kampanye sosial ini memiliki konsep transformasi atau perubahan dengan
menggunakan simbol kupu-kupu yang merupakan makhluk hidup yang memiliki
siklus hidup dan bermetamorfosis. Di dalam sayap kupu-kupu terdapat simbol
jaringan wi-fi untuk mewakili konten dari kampanye sosial ini yaitu perubahan
dengan menggunakan media internet.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
72
Gambar 4.4. Palet Warna Logo Pundi
(Dokumentasi Penulis,2016)
Konsep warna yang digunakan dalam logo adalah warna merah muda yang
bertransisi ke warna biru. Warna merah muda memiliki makna kelembutan yang
identik dengan wanita dan sifat feminin sedangkan warna biru memiliki makna
harapan untuk perubahan yang lebih baik dengan menggunakan media internet
untuk berbisnis bagi para perempuan pemilik UMKM. Pemilihan warna abu-abu
untuk tagline logo “Perempuan UKM Menuju Digital” dikarenakan warna abu-
abu memiliki makna kompetensi dan professional untuk menunjukkan perempuan
memiliki kemampuan untuk dapat terjun ke dalam dunia digital, khususnya bisnis
online.
Gambar 4.5. Sketsa Awal Logo Pundi
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
73
Pemilihan kata “PUNDI” sebagai nama kampanye sosial karena kata pundi masih
berhubungan dengan dunia bisnis dan mudah diingat karena kata-nya singkat.
Kemudian, kata PUNDI diolah agar memiliki kepanjangan yang berhubungan
dengan tema kampanye sosial. Pengolahan kata tersebut menghasilkan singkatan
dari PUNDI, yaitu Perempuan UKM Menuju Digital.
4.5. Analisa Strategi Perancangan Media
4.5.1. Media Utama
4.5.1.1. Poster
Media poster dibuat ke dalam 3 seri yang tiap serinya memiliki 2 poster.
Satu poster memiliki fungsi sebagai attention, dan satu poster lainnya
memiliki fungsi sebagai interest dan desire. Poster yang memiliki peran
untuk menarik perhatian audiens (attention) memiliki konsep kehidupan
sehari-hari seorang ibu yang telah berkeluarga dan memiliki usaha atau
bisnis di toko namun harus mengurus usaha atau bisnisnya di toko dan
mengurangi waktu bersama keluarga. Sedangkan poster yang memiliki
peran untuk menarik minat dan hasrat audiens (interest dan desire)
menggunakan teknik persuasi, yaitu teknik ganjaran (pay-off) yang berupa
manfaat jika berbisnis secara online.
Pertimbangan penulis dalam memilih poster sebagai salah satu
media utama kampanye sosial ini karena poster dapat dilihat oleh target
audiens di tempat-tempat yang biasa banyak didatangi oleh target audiens
dan berdasarkan hasil penelitian penulis kepada target audiens, persentase
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
74
target audiens yang aktif menggunakan internet dan media sosial
jumlahnya tidak cukup besar, yaitu 36 % sehingga penulis memilih media
poster sebagai salah satu media utama dari kampanye ini.
4.5.1.2. Website
Website menjadi media kampanye sosial yang memiliki peran untuk
mendukung aksi yang diharapkan akan dilakukan oleh target audiens,
yaitu dalam hal ini adalah memulai bisnis online atau membuka toko
online. Dalam halaman terakhir website, terdapat beberapa link situs e-
commerce yang dapat langsung digunakan oleh target audiens untuk
memulai bisnis online. Website dirancang dengan gaya visual yang
minimalis agar dapat menyampaikan pesan yang mudah dipahami kepada
target audiens. Pertimbangan penulis dalam memilih gaya ilustrasi dengan
digital art dan vektor yang minimalis adalah digital art dan vektor yang
minimalis dapat memunculkan sifat modern pada website. Website berisi
pengetahuan awal tentang bisnis online, yaitu pengertian bisnis online,
kelebihan bisnis online, perangkat teknologi yang diperlukan untuk
berbisnis online, link situs yang dapat menjadi sarana untuk membuka
toko online, serta link untuk mengunduh e-book yang berisi informasi
dasar seputar bisnis online.
4.5.2. Media Pendukung
Untuk mendukung kampanye sosial ini, penulis menggunakan media booklet
untuk memberikan informasi yang lebih detail tentang pengetahuan awal bisnis
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
75
online, yang meliputi pengertian bisnis online, kelebihan bisnis online, perangkat
teknologi yang mendukung kinerja bisnis online, tips-tips seputar bisnis online,
dan istilah-istilah yang perlu untuk diketahui dalam dunia bisnis online dan daftar
situs yang menyediakan fitur untuk membuka toko online. Booklet ini dapat
diunduh pada website dalam bentuk e-booklet serta akan dibagikan pada acara
sosialisasi bisnis online yang diadakan bekerja sama dengan mandatory kampanye
sosial ini yaitu IWAPI. Pada acara sosialisasi bisnis online, peserta acara akan
mendapatkan seminar kit, berupa tote bag, notes berukuran A5, pulpen, dan
gantungan kunci. Tote bag, notes berukuran A5, pulpen, dan gantungan kunci
dicetak masing-masing 100 buah. Mug dan kaos dicetak masing-masing 3 buah
untuk diberikan kepada peserta acara sosialisasi yang bertanya pada narasumber.
4.5.3. Konsep Warna
Warna yang digunakan pada logo kampanye sosial, headline, dan icon di dalam
poster menggunakan kombinasi dua warna, yaitu pink dan biru. Pemilihan warna
pink dan biru didasarkan pada hasil mind mapping dan brainstorming serta teori
warna yang menjadi referensi. Dari hasil study existing yang dilakukan oleh
penulis, warna pink banyak digunakan pada kampanye sosial dengan target
audiens perempuan dan warna pink identik dengan feminisme serta perempuan
berdasarkan observasi penulis. Pemilihan warna biru didasarkan pada teori
psikologi warna menurut Zelanski dan Fisher (2010) yang memiliki arti harapan
dan fleksibilitas, dalam hal ini bisnis online menjadi harapan dan solusi bagi
perempuan yang telah berkeluarga untuk tetap dapat menjalankan bisnis atau
usaha miliknya tanpa mengurangi banyak waktu bersama keluarga. Menurut
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
76
Timothy (2010), bisnis online juga memberikan fleksibilitas bagi penjual atau
pemilik usaha untuk menjual dan mempromosikan produknya dimana saja dan
kapan saja.
4.5.4. Tipografi
Gambar 4.6. Font yang Digunakan dalam Kampanye
(Dokumentasi Penulis,2016)
Dalam perancangan kampanye sosial ini, penulis menggunakan huruf sans serif
pada poster, website, dan booklet karena huruf sans serif memiliki tingkat
keterbacaan yang tinggi. Penulis menggunakan font yang cenderung rounded
didasarkan pada hasil brainstorming dan study existing, yaitu berasal dari keyword
feminin yang menghasilkan output visual dominan bentuk rounded.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
77
4.5.5. Layout
Pada perancangan kampanye sosial ini, layout yang digunakan untuk poster
adalah manuscript grid dengan mempertimbangkan cara dan arah baca audiens,
sedangkan pada media website dan poster menggunakan layout column grid untuk
memisahkan informasi yang berbeda satu sama lain, seperti teks dan ilustrasi.
4.6. Perancangan Media
4.6.1. Perancangan Poster
Konsep perancangan poster menggunakan konsep perbandingan situasi yang
dihadapi oleh seorang ibu ketika menjalankan bisnis dengan cara berjualan di toko
fisik dengan ketika berjualan dan mempromosikan produk menggunakan internet.
Poster yang memiliki visual dengan warna monokromatik merupakan media
untuk menarik perhatian audiens (attention). Sedangkan poster yang tidak
menggunakan warna monokromatik merupakan media untuk menarik minat dan
hasrat audiens (interest dan desire).
Gambar 4.7. Sketsa Alternatif Karakter untuk Poster
(Dokumentasi Penulis,2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
78
Gambar 4.8. Referensi Wajah Karakter Poster
(https://www.merdeka.com/gaya/6-pilihan-make-up-yang-paling-sesuai-untuk-wanita-
indonesia.html, 2016)
Gambar 4.9. Referensi Karakter Poster
(https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Woman_of_middle_age_from_Bali_Indonesia.jpg,
2016)
Karakter utama pada perancangan poster adalah perempuan untuk menyesuaikan
dengan target audiens yaitu kalangan ibu. Visual karakter pada poster dirancang
sesuai dengan target audiens yaitu kalangan ibu yang telah berkeluarga yang
memiliki usaha atau bisnis. Ilustrasi karakter perempuan dibuat stylized realism
yang memiliki kemiripan dengan visual karakter ibu dalam dunia nyata. Visual
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
79
karakter perempuan tetap menampilkan ciri khas wajah perempuan dengan mata
yang agak besar, rambut yang lebih panjang dibandingkan laki-laki, dan lebar
bahu yang lebih sempit dibandingkan laki-laki. Visual wajah karakter perempuan
dibuat dewasa dengan penampilan fisik wajah yang tirus pada bagian pipi dan
sedikit kerutan di bagian bagian bawah mata.
Gambar 4.10. Salah Satu Sketsa Karakter Poster
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Pada seri poster I, penulis menggambarkan karakter seorang ibu yang berambut
panjang dengan pose kepala disandarkan pada tangan seperti orang yang sedang
memikirkan sesuatu atau merenung dan tangan kirinya melipat ke dalam. Wajah
karakter ibu dibuat tidak tersenyum untuk menunjukkan bahwa karakter tersebut
tidak sedang dalam kondisi suasana hati yang baik.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
80
Gambar 4.11. Referensi Setting Tempat untuk Ilustrasi Poster
(https://bisnisukm.com/cara-meningkatkan-penjualan-toko-kelontong.html, 2016)
Proses perancangan dimulai dengan membuat sketsa untuk poster. Awalnya
penulis membagi menjadi 2 bagian dalam satu poster. Namun, untuk dapat
menyampaikan pesan kepada target audiens dengan menggunakan strategi AIDA
(Attention, Interest, Desire, Action), kedua bagian poster tersebut dipisah menjadi
masing-masing satu poster yang berdiri sendiri.
Gambar 4.12. Sketsa Poster Seri 1 (Attention)
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
81
Proses pembuatan ilustrasi poster menggunakan teknik arsir terlebih dahulu untuk
kemudian diberi warna.
Gambar 4.13. Poster (Final) Seri 1 untuk Attention
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Poster seri 1 yang berfungsi sebagai media untuk menarik perhatian audiens
(attention) dirancang dengan pemilihan warna monokromatik untuk mendukung
kegiatan ibu dalam poster tersebut yang sedang merenung dan sedang tidak dalam
kondisi suasana hati yang baik. Pemilihan warna monokromatik coklat untuk
menciptakan kesan konvensional dan mendukung suasana suram dalam poster
tersebut.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
82
Gambar 4.14. Line Art Ilustrasi Poster Seri 1 (Interest dan Desire)
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Gambar 4.15. Poster (Final) Seri 1 untuk Interest dan Desire
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
83
Poster seri 1 yang menjadi media untuk menarik minat dan hasrat audiens ini
menggunakan teknik persuasi yaitu teknik ganjaran (pay-off) yang berupa manfaat
yang dapat diperoleh dengan melakukan bisnis secara online. Untuk
menyampaikan pesan manfaat dari berbisnis secara online, penulis menggunakan
ilustrasi untuk menggambarkan kegiatan seorang ibu yang sedang memegang
telepon genggamnya sambil menemani kedua anaknya duduk di sofa. Dari telepon
genggam si ibu, terdapat simbol-simbol yang mewakili kelebihan dari bisnis
online, yang meliputi simbol troli belanja, simbol bumi atau global, simbol tas,
dan simbol papan penunjuk waktu operasional toko. Penulis menggunakan
ilustrasi stylized realism pada ilustrasi si ibu dan kedua anaknya untuk mencapai
kemiripan dengan sosok ibu di dunia nyata. Penulis menggunakan warna dominan
kuning pada ilustrasi ibu dan kedua anaknya untuk memberikan kesan hangat dan
ceria di antara ibu dan kedua anaknya. Sedangkan untuk simbol-simbol yang
menunjukkan kelebihan bisnis online, penulis menggunakan warna dominan biru
untuk menunjukkan rasa aman dan fleksibiltas dari berbisnis online.
Gambar 4.16. Poster (Final) Seri 2 untuk Attention
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
84
Sama halnya dengan poster seri 1, poster seri 2 yang berfungsi sebagai media
untuk menarik perhatian audiens (attention) dirancang dengan pemilihan warna
monokromatik untuk mendukung kegiatan ibu dalam poster tersebut yang sedang
merenung dan sedang tidak dalam kondisi suasana hati yang baik. Pemilihan
warna monokromatik sepia dan coklat untuk menciptakan kesan konvensional dan
mendukung suasana suram dalam poster tersebut. Penulis menggunakan arsiran
pada ilustrasi untuk mendukung suasana konvensional pada poster tersebut.
Gambar 4.17. Poster (Final) Seri 2 untuk Interest dan Desire
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Untuk poster seri 2 yang menjadi media untuk menarik minat dan hasrat audiens ,
penulis menggunakan teknik persuasi yaitu teknik ganjaran (pay-off) yang berupa
manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan bisnis secara online. Untuk
menyampaikan pesan manfaat dari berbisnis secara online, penulis menggunakan
ilustrasi untuk menggambarkan kegiatan seorang ibu yang sedang menunggu
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
85
untuk menjemput anaknya sepulang dari sekolah. Dari telepon genggam si ibu,
terdapat simbol-simbol yang mewakili kelebihan dari bisnis online, yang meliputi
simbol troli belanja, simbol bumi atau global, simbol tas, dan simbol papan
penunjuk waktu operasional toko. Penulis menggunakan ilustrasi stylized realism
pada ilustrasi si ibu dan suasana sekolah untuk mencapai kemiripan visual ibu
dengan yang ada di dunia nyata. Pemilihan warna dominan kuning dan jingga
pada ilustrasi ibu dan suasana sekolah untuk memberikan kesan hangat dan ceria
pada suasana sekolah tersebut. Sedangkan untuk simbol-simbol yang
menunjukkan kelebihan bisnis online, penulis menggunakan warna dominan biru
untuk menunjukkan rasa aman dan fleksibiltas dari berbisnis online.
Gambar 4.18. Poster (Final) Seri 3 untuk Attention
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
86
Sama halnya dengan poster seri 1 dan 2, poster seri 3 yang berfungsi sebagai
media untuk menarik perhatian audiens (attention) tetap menggunakan pemilihan
warna monokromatik untuk mendukung kegiatan ibu dalam poster tersebut yang
sedang merenung dan sedang mencemaskan kondisi anaknya yang sakit namun si
ibu tidak bisa menemani dan mengurus anaknya karena keadaan toko yang sedang
tidak bisa ditinggal. Pemilihan warna monokromatik coklat untuk menciptakan
kesan konvensional dan mendukung suasana suram dalam poster tersebut.
Penulis menggunakan ilustrasi dengan arsiran untuk mendukung suasana
konvensional pada poster tersebut. Layout posisi ibu yang ditempatkan di area
yang lebih condong ke sebelah kiri dari sisi audiens menggunakan rule of third.
Gambar 4.19. Poster (Final) Seri 3 untuk Interest dan Desire
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Poster seri 3 yang menjadi media untuk menarik minat dan hasrat audiens ,
penulis tetap menggunakan teknik persuasi yaitu teknik ganjaran (pay-off) yang
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
87
berupa manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan bisnis secara online.
Poster ini menggunakan layout manuscript grid dengan tetap memperhatikan arah
baca. Pose karakter ibu yang merangkul bahu anak dan duduk di samping anak
dirancang untuk menggambarkan keintiman dari hubungan ibu dan anak yang bisa
didapatkan dengan ibu yang melakukan bisnis secara online.
Untuk menyampaikan pesan manfaat dari berbisnis secara online, penulis
menggunakan ilustrasi untuk menggambarkan kegiatan seorang ibu yang sedang
menemani anaknya yang sedang sakit demam. Dari telepon genggam si ibu,
terdapat simbol-simbol yang mewakili kelebihan dari bisnis online, yang meliputi
simbol troli belanja, simbol bumi atau global, simbol tas, dan simbol papan
penunjuk waktu operasional toko. Penulis menggunakan ilustrasi semi realis pada
ilustrasi si ibu dan suasana kamar agar audiens dapat menangkap maksud dari
ilustrasi tersebut dengan baik. Pemilihan warna dominan merah muda pada
ilustrasi ibu dan suasana kamar untuk mewakili kasih sayang dan perhatian si ibu
dalam merawat anaknya yang sedang sakit. Warna jingga pada pakaian si anak
dipilih untuk mewakili kehangatan yang didapatkan oleh si anak yang sedang
sakit dengan kehadiran ibu di sampingnya. Sedangkan untuk simbol-simbol yang
menunjukkan kelebihan bisnis online, penulis menggunakan warna dominan biru
untuk menunjukkan rasa aman dan fleksibiltas dari berbisnis online.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
88
4.6.2. Perancangan Website
Untuk menjadi media dalam mendukung tahap aksi (action) kampanye sosial
bisnis online untuk UMKM perempuan, media website dipilih karena target
audiens dapat mengakses informasi tentang bisnis online dengan lebih fleksibel
dan audiens dapat langsung mulai melakukan aksi yang menjadi tujuan kampanye
sosial ini, yaitu mulai berbisnis online atau membuka toko online.
Gambar 4.20. Site Map
(Dokumentasi Penulis,2016)
Website dirancang memiliki 1 halaman home, 3 halaman berisi konten informasi
bisnis online, dan 1 halaman untuk mengambil action pada website. Pada halaman
untuk mengambil action, terdapat dua bagian konten utama, yaitu link situs e-
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
89
commerce di Indonesia dan link untuk mengunduh e-book berisi informasi yang
lebih detil tentang memulai bisnis online.
4.6.2.1. Sketsa Awal Perancangan Website
Gambar 4.21. Sketsa Awal Perancangan Website ayopundi.org
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
90
Sketsa awal perancangan dibuat untuk menyusun layout agar dapat
menyampaikan konten informasi dengan baik. Konten informasi disajikan dengan
ilustrasi untuk mempermudah pemahaman mengenai konten informasi dalam
website.
4.6.2.2. Tampilan Visual Website
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
91
Gambar 4.22. Tampilan Website ayopundi.org (Home Page-End Page)
(Dokumentasi Penulis,2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
92
Website ayopundi.org menggunakan parallax scrolling untuk memperkaya dan
meningkatkan pengalaman pengunjung website dalam mengakses konten
informasi dari website (Beaird & George, 2014). Tampilan desain website
menggunakan konsep minimalis agar pengunjung website dapat lebih fokus
menerima informasi dan konten website dengan baik. Konsep warna pada
halaman website mengikuti konsep transformasi warna yang ada pada logo
kampanye sosial, yaitu perubahan dari warna merah muda (pink) ke biru. Tiap
warna pada halaman website mewakili perubahan warna dari pink ke biru tersebut.
Kombinasi warna pada antara ilustrasi berbentuk icon dengan background
halaman website menggunakan kombinasi warna analogus untuk menyesuaikan
dengan konsep warna website.
Pada halaman pertama website terdapat logo kampanye sosial “PUNDI”
pada bagian header sebagai identitas website. Di bawah header di halaman
pertama, terdapat tagline “Yuk! Bisnis Online, Bu” dan ilustrasi yang
menggambarkan seorang ibu yang sedang berada di depan laptop untuk mengurus
bisnis online-nya sambil menemani anak-anaknya. Di dekat karakter si ibu
terdapat balon kata yang bertuliskan “Bisa melakukan apa saja sambil berdagang,
dimana saja dan kapan saja” seolah karakter si ibu mengucapkannya pada
pengunjung website. Ini merupakan salah satu bentuk pendekatan verbal untuk
dapat menyampaikan pesan kepada pengunjung website. Pada halaman kedua
hingga ke-empat website merupakan bagian konten yang menyampaikan
informasi pengenalan bisnis online. Pada halaman kedua hingga ke-lima, layout
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
93
menggunakan gabungan dari manuscript grid pada headline dan column grid pada
bagian body website dengan mempertimbangkan arah baca pengunjung website.
4.6.3. Perancangan Booklet
4.6.3.1. Sketsa Perancangan Booklet
Gambar 4.23. Perencanaan Konten Booklet
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
94
Media booklet memiliki fungsi untuk memberikan informasi yang lebih
dalam mengenai bisnis online. Isi booklet meliputi definisi bisnis online,
sejarah bisnis online, kelebihan bisnis online, tips-tips bisnis online, dan
testimoni perempuan yang telah sukses menjalankan bisnis online.
4.6.3.2. Tipografi
Gambar 4.24. Font Alte Haas Grotesk dan Aller
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Pada media booklet, jenis font yang digunakan adalah Alte Haas Grotesk
untuk headline dan Aller untuk body text. Font yang digunakan memiliki
jenis sans serif yang memiliki keterbacaan yang tinggi dan diterima
sebagai huruf yang digunakan dalam bacaan (Samara, 2004, hlm.128).
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
95
4.6.3.3. Warna
Konsep warna pada booklet mengikuti konsep warna pada logo kampanye
sosial yaitu dominasi perpaduan antara merah muda, ungu, dan biru.
Konsep warna mengikuti logo kampanye sosial agar menciptakan kesatuan
antara media booklet dengan media lainnya dalam kampanye sosial secara
keseluruhan.
4.6.3.4. Konten dan Tampilan Booklet
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
96
Gambar 4.25. Tampilan Cover dan Isi Booklet
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Konten isi booklet meliputi pengenalan bisnis online, sejarah bisnis online,
alasan mengapa bisnis online dapat memajukan usaha/bisnis (kelebihan
bisnis online), perangkat elektronik yang diperlukan untuk berbisnis
online, istilah yang perlu diketahui dalam dunia bisnis online, testimoni
pelaku UMKM yang telah sukses lewat bisnis online dan tips dalam
berbisnis online. Pada bagian akhir terdapat daftar situs e-commerce yang
dapat menjadi sarana untuk membuka toko online. Situs-situs tersebut
menjadi sponsor bagi kampanye sosial ini.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
97
4.6.4. Merchandise
Penulis memilih media yang dapat digunakan oleh target audiens dalam
kehidupan sehari-hari sebagai media untuk merchandise. Kaos dapat digunakan
oleh target audiens dalam kegiatan sehari-harinya. Gantungan kunci juga dapat
dipasang pada kunci rumah maupun media lainnya. Notes juga dapat digunakan
oleh target audiens untuk mencatat yang mereka dapatkan. Tote bag dapat
digunakan pada saat target audiens berbelanja.
Gambar 4.26. Kaos Berlogo Pundi
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Gambar 4.27. Pin dengan Tagline Yuk! Bisnis Online, Bu
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
98
Gambar 4.28. Cover Notes dengan tagline Yuk! Bisnis Online, Bu
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Gambar 4.29. Tote Bag dengan tagline Yuk! Bisnis Online, Bu
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
99
4.6.5. Media Promosi Sosialisasi
Agar acara sosialisasi dapat diketahui oleh target audiens, penulis membuat iklan
acara sosialisasi pada dua media, yaitu majalah dan flyer. Majalah yang dipilih
adalah majalah yang memiliki target audiens yang sama dengan kampanye sosial
ini, yaitu perempuan berusia 35-50 tahun yang telah berkeluarga. Selain itu, flyer
akan dibagikan di tempat-tempat yang banyak dikunjungi oleh target audiens.
Gambar 4.30. Iklan Sosialisasi Bisnis Online pada Majalah
(Dokumentasi Penulis, 2016)
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
100
Gambar 4.31. Flyer Untuk Publikasi Sosialisasi Bisnis Online
(Dokumentasi Penulis, 2016)
4.7. Media Plan
Tabel 4.1. Media Plan
Media 2017
Januari Februari Maret April Mei Juni
Poster
Website
Booklet
Sosialisasi
dan
Merchandise
Kampanye sosial ini direncanakan akan dilaksanakan pada pertengahan bulan
Januari 2017 hingga akhir Juni 2017. 3 (tiga) seri poster akan dipasang secara
bergantian dengan masa pemasangan 1 seri poster selama sebulan di tempat yang
banyak dikunjungi oleh ibu berusia 35-50 tahun, seperti klinik, puskesmas, dan
stasiun, selama 3 bulan dari pertengahan bulan Januari 2017 hingga pertengahan
bulan April 2017. Website akan dapat diakses selama masa kampanye sosial ini
berlangsung dari bulan Januari 2017 hingga bulan Juni 2017. Booklet dapat
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
101
diunduh melalui website ayopundi.org secara gratis dalam format digital.
Sosialisasi bisnis online akan diadakan pada bulan Juni 2017 di Gedung KNPI,
Kota Tangerang. Booklet juga akan dibagikan pada saat acara sosialisasi bisnis
online di bulan Juni 2017.
4.8. Budgeting
Biaya untuk pembuatan kampanye sosial ini didasarkan pada biaya untuk riset,
menyusun strategi visual, dan proses visualisasi dan produksi. Tiap poster yang
ada pada tiga seri poster (masing-masing seri ada 2 buah poster) akan dicetak
sebanyak masing-masing 100 lembar ukuran A3 dengan bahan art carton 210 gr
untuk dipasang di tempat yang banyak dikunjungi oleh ibu-ibu, seperti klinik,
puskesmas, stasiun di Kota Tangerang. Booklet akan dicetak sebanyak 300
eksemplar dengan ukuran A5 bahan art paper 120 gr. Flyer akan dicetak
sebanyak 1.000 lembar untuk dibagikan di tempat yang banyak didatangi ibu-ibu
berusia 35 – 50 tahun yang telah berkeluarga.
Biaya untuk kampanye sosial ini meliputi:
Tabel 4.2. Biaya Desain dan Produksi Kampanye Sosial
NO KETERANGAN HARGA
1. Desain Poster Rp 5.600.000,-
2. Desain Website Rp 1.680.000,-
3. Desain Booklet Rp 5.040.000,-
4. Desain Iklan Acara Sosialisasi
a. Iklan Majalah Rp 560.000,-
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
102
NO KETERANGAN HARGA
b. Flyer Rp 350.000,-
5. Desain Merchandise Rp 500.000,-
6. Biaya Produksi:
a. Poster ( Rp 4.000 X 100 lembar X 6 pcs) Rp 2.400.000,-
b. Hosting dan Domain Website (per 6 bulan) Rp 374.000,-
c. Maintenance Website (per 6 bulan) Rp 250.000,-
d. Booklet (Rp 700 X 300 eksemplar X 5 hlm) Rp 1.050.000,-
e. Iklan Majalah (6 edisi) Rp 60.000.000,-
f. Flyer (Rp 700 X 500 lembar) Rp 350.000,-
g. Kaos (Rp 100.000 X 10 buah) Rp 1.000.000,-
h. Notes (Rp 7.000 X 300 pcs) Rp 2.100.000,-
i. Gantungan Kunci (Rp 2.800 X 300 pcs) Rp 840.000,-
j. Tote Bag (Rp 8.000 X 300 pcs) Rp 2.400.000,-
TOTAL Rp 84.494.000,-
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
103
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Perkembangan bisnis online dan e-commerce di Indonesia semakin meningkat.
Hal ini ditunjukkan dengan jumlah konsumen online yang semakin bertumbuh
menjadi 8,7 juta orang pada tahun 2016, seperti yang dilansir oleh situs money.id
yang diakses pada 20 Oktober 2016. Menteri Komunikasi dan Informatika,
Rudiantara juga menyatakan bahwa nilai transaksi e-commerce Indonesia naik
menjadi Rp 68 triliun pada tahun 2016, dilansir oleh situs money.id yang diakses
pada 20 Oktober 2016. Potensi perkembangan bisnis online juga besar di
Indonesia. Seperti yang dilansir oleh tekno.liputan6.com yang diakses pada 20
Oktober 2016, pengguna internet yang aktif di Indonesia sekitar 88,1 juta
pengguna dan diperkirakan akan terus bertambah.
Dari hasil penelitian penulis, masih banyak kaum perempuan berusia 35-
50 tahun yang memiliki usaha/bisnis yang belum memanfaatkan internet untuk
berbisnis dan memasarkan produknya. Menurut Ibu Ade selaku Ketua DPC
IWAPI Kota Tangerang, berbisnis secara online memiliki banyak kelebihan, di
antaranya lebih hemat tenaga dan waktu serta menjangkau daerah yang lebih luas.
Selain itu, bisnis online juga memberikan fleksibilitas waktu dan tempat bagi
kaum perempuan, khususnya bagi seorang ibu yang telah berkeluarga. Dari hasil
penelitian, diperoleh data bahwa masih banyak kaum perempuan berusia 35-50
tahun yang belum akrab menggunakan media sosial dan internet. Oleh karena itu,
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
104
penulis memilih media cetak yaitu poster sebagai media utama kampanye sosial
ini untuk dapat menjangkau target audiens yang belum menggunakan internet
secara aktif. Di dalam poster terdapat informasi alamat website
(www.ayopundi.org) yang dapat diakses oleh target audiens untuk mendapat
informasi awal mengenai bisnis online dan terdapat link untuk langsung membuka
toko online dan memulai bisnis online yang menjadi tujuan dari kampanye sosial
ini.
Dari proses mind mapping dan brainstorming, konsep yang digunakan
dalam kampanye sosial ini adalah perubahan/transformasi dari konvensional ke
digital. Poster untuk kampanye sosial ini dibagi dalam 6 seri yang masing-masing
serinya terdapat dua poster. Dua poster tersebut menunjukkan perubahan dari
bisnis konvensional di toko fisik menjadi bisnis melalui media online (internet).
Penulis menggunakan ilustrasi monokromatik untuk mendukung kesan kuno pada
poster yang menampilkan bisnis secara konvensional dan ilustrasi dengan warna
analogus (dominan merah muda dan biru) pada poster yang menampilkan bisnis
melalui media online. Pemilihan dominasi warna merah muda dan biru didasarkan
pada hasil study existing yang dilakukan penulis pada kampanye sosial, baik dari
dalam negeri maupun luar negeri, yang memiliki target audiens yaitu kalangan
perempuan dewasa.
Untuk perancangan website sebagai media untuk mendukung langkah aksi
(action) dari kampanye sosial ini, penulis tetap menerapkan dominasi warna
analogus (merah muda-biru) pada font headline dan body text, icon website, dan
background website untuk memberikan unity pada konsep kampanye sosial ini
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
105
yaitu perubahan/transformasi. Website kampanye sosial ini dirancang dengan efek
parallax scrolling karena parallax scrolling umumnya digunakan untuk website
yang mengarahkan user untuk mengambil aksi secara langsung pada bagian
halaman akhir website dengan efek parallax scrolling. Konten pada halaman awal
hingga akhir website kampanye sosial ini berisi pengenalan awal informasi bisnis
online, kelebihan bisnis online, perangkat elektronik yang diperlukan untuk bisnis
online, dan link situs e-commerce serta link e-booklet berisi informasi bisnis
online yang dapat diunduh secara gratis. Website dirancang agar target audiens
dapat langsung membuka toko online dengan menekan link situs e-commerce
pada bagian halaman akhir website. Selain dapat diunduh dalam format digital,
booklet juga dibagikan pada acara sosialisasi bisnis online yang merupakan bagian
dari kampanye sosial ini.
5.2. Saran
Penulis berharap perancangan kampanye sosial ini dapat dibawa dan dilaksanakan
ke dalam skala nasional sehingga semakin banyak pelaku UMKM perempuan
yang memanfaatkan kelebihan internet untuk mempromosikan bisnis/usahanya.
Penelitian dan perancangan yang dilakukan oleh penulis dalam karya Tugas akhir
ini juga belum sempurna. Penulis berharap akan semakin banyak perancangan
visual yang ditujukan untuk membantu pengembangan usaha kecil, mikro, dan
menengah ke depannya, khususnya di Indonesia.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
xxi
DAFTAR PUSTAKA
Ambrose, G., & Harris, P. (2011). Basics Design 02: Layout. Switzerland: AVA
Publishing.
Brizendine, L. (2006). The Female Brain. Jakarta: Ufuk Press.
Corbetta, G., Huse, M., & Ravasi, D. (2004). Crossroads of Entrepreneurship.
USA: ISEN
Frederick, D.M. (2014). The Effects of Parallax Scrolling on User Experience and
Prefere. http://docs.lib.purdue.edu/cgttheses diakses pada 30 Desember 2016
Gregory, A. (2010). Planning and Managing Public Relations Campaigns: A
Strategic Approach (3rd Edition). UK: Kogan Page.
Hurlock, E. B. (1994). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
Krause, J. (2012). The Logo Brainstorm Book: A Comprehensive Guide for
Exploring Design Direction. USA: How Books.
Macionis, J. J. (2008). Sociology: Twelfth Edition. USA: Pearson Education.
Rogers, D. (1981). Adolescent and Youth. New York: Prentice Hall.
Ruslan, R. (2013). Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: Raja
Grafindo.
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
xxii
Samara, T. (2007). Design Elements: A Graphic Style Manual. New York:
Rockport Publishers.
Samara, T. (2002). Making and Breaking The Grid. New York: Rockport
Publishers.
Supriyono, R. (2010). Desain Komunikasi Visual: Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Suyanto, B., & Sutinah. (2011). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Prenada Media
Group.
Timothy, J. (2010). Membangun Bisnis Online. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Turban, E., King, D., Lee, J., Liang, T.P., Turban, D. (2012). Electronic
Commerce 2012: A Managerial and Social Networks Perspective. UK: Pearson
Wijaya, B.S. (2012). The Development of Hierarchy of Effects Model in
Advertising. International Research Journal of Business Studies, 5, 1. Diunduh
dari management-update.org/uploads/dokumen/5-1-e.pdf pada tanggal 29 Oktober
2016.
Zeegan, L. (2012). The Fundamental of Illustration. Switzerland: AVA
Publishing.
Zelanski, P., & Fisher, M.P. (2010). Color (6th Edition). USA: Pearson
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
xxiii
LAMPIRAN A: Kartu Konsultasi Bimbingan Tugas Akhir
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
xxiv
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
xxv
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
xxvi
LAMPIRAN B: Kuesioner Penelitian
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
xxvii
LAMPIRAN C: Grafik Data UMKM
3167
876683
516 452 442 326 289 243 201 190 175 122
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
Jumlah UMKM di Kota Tangerang
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
xxviii
LAMPIRAN D: Grafik Data Hasil Kuesioner
63%
27%
8%3%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Pekerjaan Responden
Pekerjaan Responden
Ibu Rumah Tangga
Wiraswasta
Pengajar
PNS
7%
46%
11%
33%
3%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
50%
SMP SMA Diploma S1 S2
Tingkat Pendidikan
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
xxix
71%
24%
5%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Di bawah Rp 5.000.000 Rp 5.000.000-Rp 10.000.000 Di atas Rp 10.000.000
Penghasilan per Bulan
51%
38%
3%3%2% 3%
Bidang Usaha Responden
Fashion
Kuliner
Kecantikan
Travel
Kerajinan Tangan
Lainnya
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017
xxx
30% 30%
20%
15%
5%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
Buku Social Media Seminar Televisi Lainnya
Media Pengetahuan Wirausaha yang Sering Dilihat
Responden
102
44
00
20
40
60
80
100
120
Mulut ke mulut Media sosial Website
Cara Promosi Usaha
Cara Promosi Usaha
Perancangan kampanye...,Catherine Nathania, DKV UMN,2017