Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2428/4/BAB II.pdfHumpty Dumpty Circus...
Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2428/4/BAB II.pdfHumpty Dumpty Circus...
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Animasi dan Stop Motion
Menciptakan suatu film animasi sama seperti memberikan sebuah dunia baru dan
segala isinya. Dari proses membuat karakter benda mati hingga bisa berinteraksi
dengan dunianya. Apapun media yang digunakan untuk pembuatan animasi,
sebagai seorang animator diharuskan memahami pergerakan dan emosi agar karya
yang tercipta memiliki pergerakan yang sama dengan makhluk hidup yang nyata.
Sebelum mendefinisikan apa itu stop motion diharuskan terlebih dahulu
mengetahui apa itu animasi. Animasi dalam etimologi berasal dari kata
Animation. Animation berasal dari bahasa Yunani Anima, yang berarti membuat
hidup. Sedangkan definisi animasinya sendiri adalah sebuah gambar bergerak
yang dibuat dengan cara memotret posisi dari benda yang tidak bergerak, lalu
sedikit demi sedikit benda tersebut mulai berubah posisinya. Dari hasil itu
mulailah terjadi ilusi optik. Pendapat ini dikemukakan oleh Philip Deslow dalam
bukunya yaitu Historical Dictionary of Animation and Cartoons (2009). Selain
hal itu film animasi dari zaman ke zaman selalu mengalami perkembangan yang
signifikan, terutama dari segi teknik yang awalnya masih menggunakan media
kertas sekarang sudah berkembang menggunakan teknologi digital. Setelah kita
mengetahui arti animasi maka kita akan lebih mengerti lagi apa itu stop motion.
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
6
Stop motion berasal dari kata Stop yang artinya berhenti dan Motion yang
artinya Bergerak. Stop motion, merupakan salah satu teknik di dalam dunia
animasi. Stop motion itu sendiri berawal dari sebuah persepsi tentang pergerakan
suatu objek yang lama-kelamaan menciptakan ilusi gerak. Yang membuat benda
yang awalnya mati seolah-olah menjadi hidup.
Gambar 2.1. Stop Motion (http://filmmuseumpotsdam.de/images/17021_24167_Kopf_StopMotion.jpg)
Maksudnya adalah objek yang digerakkan pada stop motion adalah objek
statis yang kemudian direkam frame demi frame secara berurutan dan seolah-oleh
menghasilkan objek yang hidup. Objek yang digerakkan dalam stop motion
bermacam-macam hal inilah yang menjadi kelebihannya. Contoh objek yang
dapat diaplikasikan adalah action figure, pasir, puppet, manusia dan objek-objek
lainnya yang bisa digerakkan. Hal ini dikemukakan oleh Purves dalam bukunya
yang berjudul basic animation: 04.
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
7
2.2. Sejarah Stop Motion
Dulu pembuatan stop motion lebih menggunakan bahan yang sederhana dan
biasanya digerakkan menggunakan tangan seperti boneka tali ataupun wayang
yang bertujuan untuk mengisahkan sebuah cerita. Sejarah animasi stop motion
awalnya ditemukan oleh Albert E Smith dan J Stuart Blackton di pertunjukan The
Humpty Dumpty Circus pada tahun 1898 di Amerika. Kemudia Blackton
memperkenalkan tekniknya lagi pada film Fun In A Bakery Shop. Di tahun yang
sama di Eropa, George Melies sineas asal Perancis juga membuat film teknik yang
sama yang berjudul A Trip to the Moon hanya saja film tersebut kurang terkenal .
Pada tahun 1906 muncul kembali film animasi yang berjudul Humourous Phases
of Funny Faces yang dibuat oleh Stuart Blackton dengan media papan tulis dan
kapur. Semenjak pemutaran film ini teknik stop motion semakin disenangi oleh
para animator Amerika. Sehingga teknik tersebut mengalami perkembangan
hingga pada tahun 1925, Willis OBrien mencoba membuat film tentang
dinosaurus yang judul The Lost World dan disusul dengan karya lainnya yaitu
King Kong pada tahun 1933 . Sejak saat itu stop motion menjadi populer
dipasaran dan banyak karya film stop motion mulai bermunculan. Hal itu
dibuktikan dari hasil karya selanjutnya seperti Wallace and Gromit (1989),
Chicken Run (2000) oleh Aardman Animations. Film The Nightmare before
Christmas (1993) ,Corpse Bride (2005), Frankenwennie (2012) oleh Tim Burton.
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
8
2.3. Proses Pembuatan Film Animasi
Bisa dilihat pada umumnya proses pembuatan animasi memiliki 3 tahapan, yaitu
praproduksi (Pre Production), produksi (Production), dan pascaproduksi (past
Production) hal ini dikemukakan oleh Davis dalam bukunya yang berjudul
Creating 2D Animation in Small Studio (2006).
Praproduksi
Praproduksi adalah tahap dimana dimulainya perancangan ide awal yang
dibutuhkan dalam membuat film.
1. Brainstorming ide
Untuk membuat sebuah animasi diperlukan sebuah ide, ide tersebut
nantinya akan dikembangkan menjadi sebuah cerita. Ide merupakan dasar
dalam membuat suatu karya animasi yang ingin dibuat.
Gambar 2.2. Brainstorming Ide (Fundamental of Animation oleh Wells, 2006)
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
9
2. Penulisan naskah cerita
Ide cerita yang sudah didapatkan kemudian dituliskan ke media digital
atau pun kertas lalu dikembangkan menjadi sebuah sinopsis yang nantinya
akan dikembangkan lagi menjadi sebuah skenario.
Gambar 2.3. Penulisan Naskah (How to make animated film oleh White,2009)
3. Pembuatan Concept Art
Pada tahap concept art mulai dilakukan perancangan desain karakter,
desain environment dan suasana yang ingin dibangun. Perancangan
tersebut dibuat melalui sketsa yang nantinya akan dibuat menjadi model
3d atau sebenarnya pada tahap produksi.
Gambar 2.4. Concept Art (Fundamental of Animation oleh Wells, 2006)
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
10
4. Storyboard
Di tahap ini konsep, naskah, ide divisualisasikan dan digambar di dalam
bidang kertas. Yang akan menjelaskan bagaimana visual terhadap film itu
nantinya.
Gambar 2.5. Story Board (Fundamental of Animation oleh Wells, 2006)
5. Recording
Pada tahap ini dilakukan perekaman suara dari para pengisi suara. Tahap
ini bisa dijalankan setelah skenario selesai, hal ini dikarenakan untuk
memudahkan pengisi suara dalam membaca dialog yang ingin direkam
dalam film.
Gambar 2.6. Recording (How to make animated film oleh White,2009)
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
11
Produksi
Tahap ini sudah mulai membuat animasi karakter yang sesuai dengan ide dan
storyboard yang sudah dirancang, selain itu dibuat juga background yang sesuai
dengan suasana concept art yang telah dibuat.
Pasca Produksi
Tahap ini dilakukan setelah tahap produksi film sudah dijalankan. Pada tahap ini
difokuskan dalam pengeditan, pemberian efek khusus, pengoreksian warna,
pemberian suara dan musik latar, hingga penambahan animasi.
2.4. Desain untuk Environment
Dalam pembuatan projek animasi apapun, aspek-aspek pendukung jalannya cerita
harus bisa divisualisasikan secara maksimal lewat set properti environment itu
sendiri. Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain environment suatu
animasi. Yang perlu diperhatikan adalah mendesain background dan layout.
Kedua desain ini menjadi unsur utama yang perlu diperhatikan dalam membentuk
cerita dan menentukan apakah cerita dengan suasana memiliki kecocokan atau
tidak.
Jika dilihat meskipun karakter dan animasi memiliki peran yang penting,
mendesain sebuah environment tidak bisa diremehkan. Hal ini dikarenakan secara
sadar atau pun tidak penonton mayoritas akan melihat background dari setiap
adegan yang ada. Background yang dibuat memiliki fungsi untuk membangun
mood dan emosi dari penonton itu sendiri. Pendapat ini dikemukakan oleh White
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
12
dalam bukunya yaitu Animation from Pencil to Pixel (2006). Selain itu desain
environment memberikan gambaran dimana suatu kejadian itu berlangsung dari
keterangan waktu, dimana dan kapan adegan tersebut terjadi. Hal tersebut
memudahkan dalam memahami kepribadian karakter dengan membangun
penglihatan perasaan dan perbandingan dari dunia yang diimajinasikan (white.
2006). Oleh karena itu jika disimpulkan sebuah film tidak dapat tercipta tanpa
adanya background.
Gambar 2.7. Sketsa Environment (http://1.bp.blogspot.com/_IVz6eiQYukI/SCR3ftCktpI/AAAAAAAAChc/hKoMYBmGG2
A/s1600-h/port+combo1.jpg)
Selain itu menurut White dibukunya yang berbeda yang berjudul How to
Make Animated Film (2009), selain dari desain karakter dan elemen background,
environment mempunyai peran yang penting. Hal tersebut bisa dilihat karena
kualitas sebuah background tidak bisa dipisahkan dari tata letak desain yang bisa
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
13
mengubah mood yang menonton. Oleh sebab itu kita perlu memperhatikan dalam
mendesain tata letak desainnya seperti berikut :
1. Jarak dan Perspektif
Bisa dilihat dari foreground, midground, dan background untuk membuat agar
tampilan terlihat lebih nyata dan memberikan kesan kedalaman ruang.
Gambar 2.8. Jarak dan Perspektif (Fundamental of Animation oleh Wells, 2006)
2. Focus of Attending
Kedetailan setting tidak perlu terlalu ditonjolkan karena akan membuat penonton
bingung untuk menentukan hal yang ingin dilihat. Jika kita tidak ingin
menonjolkan sesuatu kita hanya perlu memakai teknik pencahayaan. Dengan
teknik pecahayaan yang diterapkan maka akan membuat mata penonton tertarik
ke tempat tersebut.
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
14
Gambar 2.9. Focus of Attending
(Fundamental of Animation oleh Wells, 2006)
Sedangkan menurut Alexander dalam buku karangannya How to Draw and
Painting Fantasy Architecture (2011), desain atau konsep adalah ketika kita
menentukan bentuk, warna, teksture, eksplorasi pencahayaan dari sebuah gambar /
objek.
Didalam buku Basics Animation 04 juga dijelaskan set itu seperti elemen
yang ada di film. Harus berkontribusi dan mempresentasikan cerita, karakter dan
tema. Ketika mendesainnya, kita harus mencoba menciptakan keseluruhan dunia
ciptaan kita kedalam cerita, dimana semuanya bergabung menjadi satu kesatuan.
Sebagai contohnya, mengingat bahwa set stop motion tidak harus sama
proporsinya dengan arsitekture dikehidupan nyata. Ini sangat sederhana
dikarenakan karakter, binatang atau ciptaan fantasy lainnya jauh dari proporsi
anatomi sebenarnya (Hlm. 125).
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
15
Jika ingin lebih mengetahui lebih dalam bagaimana baiknya mendesain
environment untuk sebuah film. (Rizzo, 2005) mengatakan penyusunan konsep
environment akan memudahkan dalam membuat environment yang sesuai dengan
cerita.
2.4.1. Penyusunan konsep
Rizzo (2005) mengatakan penyusunan konsep environment diperlukan agar
settingnya tidak berbeda dan cocok dengan cerita yang dibuat. Bagian penting
dalam penyusunan konsep environmentnya yaitu:
1. Genre
Genre dari nama latinnya yaitu Genus mempunyai arti jenis. Menurut Wells
dalam menciptakan film animasi desain environment harus diadaptasi terhadap
genrenya agar settingnya memiliki kesinambungan.
2. Waktu
Di dalam cerita film waktu memberitahukan setting kejadian berada dimana
dan kapan waktu terjadinya. Bisa dilihat dari tahun dan masa apa cerita terjadi.
Dengan mengetahui waktu kita akan bisa membuat setting environment yang
mencerminkan waktu didalam cerita. Contohnya jika waktunya zaman
futuristic lalu terdapat bangunan yang memiliki cerobong asap dan berdinding
bata, hal tersebut tidak mencerminkan kesan futuristic pada cerita. Hal
sederhana tersebut akan membuat cerita memiki setting yang tidak jelas dan
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
16
akan membingungkan penonton untuk memahami lingkungan setting dan
ceritanya.
3. Tempat
Tempat mempengaruhi dalam pembentukan atmosfer yang ingin ditunjukan
(Wells, 2006). Tempat juga digunakan sebagai identitas dimana kejadian
berlangsung. Dengan mendesain tempat yang tepat akan memudahkan
membangun jalannya cerita.
4. Karakter
Pengembangan karakter mempengaruhi desain environmentnya. Dengan
mengetahui kepribadian dan penampilan karakter akan memudahkan dalam
mendesain setting environmentnya. Maksudnya jika karakter seorang raja
maka environment yang ada di rumahnya akan terlihat megah. Tidak lupa
environment harus sesuai dengan ukuran karakter (Wells, 2006). Yang
dimaksud adalah environment mengikuti fisio dan sosio karakternya bisa
dilihat jika karakternya seekor peri maka besar settingnya berbeda dengan
besar setting manusia normal.
Setelah mengetahui konsep environment langkah selanjutnya adalah
pembuatan sketsa environment yaitu menvisualisasikan konsep kedalam
gambar. Setelah itu baru mulai pembuatan bentuk 3dnya.
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
17
2.5. Arsitektur
Farrely (seperti dikutip dalam The Fundamental of Architecture, 2007) etimologi
dari kata Architecture yaitu dari kata arkbi yang berarti chief dan tekton yang
artinya builder. Yang dimaksud adalah sebuah architecture dibuat oleh chief
builder, yang selalu memperhatikan konteks bangunan yang akan dibuatnya dari
segi elemen style bangunan yang dibuat, kegunaan bangunan serta material yang
dipakai dalam proses pembangunanya. Pengertian sederhananya adalah arsitektur
yaitu sebuah seni mendesain dalam membangun kontruksi bangunan dari elemen
desain, style bangunan, beserta kontruksinya.
Di dalam arsitektur terdapat elemen-element untuk membangun sebuah bangunan
yakni:
1. Pondasi
Pondasi bangunan yaitu bagian bangunan yang menyentuh tanah. Pondasi
digunakan untuk menopang bangunan agar bangunan tidak hancur.
Pondasi dibuat sesuai dengan struktur tanah disekitar bangunan.
Pembangunan pondasi memperhitungkan keringnya tanah pada tempat
pembangunan.
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
18
Gambar 2.10. Pondasi Bangunan ( The Fundamental of Architecture oleh Farrely, 2007)
2. Dinding and Bukaan
Dinding adalah bagian dari arsitektur yang berfungsi untuk menutup sisi
bangunan. Dinding juga digunakan untuk mendukung atap dan lantai serta
memberikan kesan ruang. Jika berbicara tentang dinding tidak terlepas dari
bukaan yaitu jendela dan pintu.
Gambar 2.11. Dinding dan Bukaan
(The Fundamental of Architecture oleh Farrely,2007)
Bukaan digunakan untuk jalur ventilasi ruangan yang memungkinkan
cahaya dan udara masuk ke dalam ruangan. Bukaan digunakan untuk
memisahkan iklim yang ada diluar ke dalam ruangan. Oleh karena itu
mendesain bukaan dibutuhkan kedetailan dan kehati-hatian. Pintu adalah
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
19
titik masuk dan sering didefinisikan sebagai identitas bangunan. Yang
memiliki fungi sebagai titik akses masuk maupun keluar. Jendela memiliki
variasi ukuran yang bentuk yang disesuaikan oleh kebutuhan
bangunannya. Jendela digunakan sebagai fentilasi masuknya cahaya dan
udara selain itu jendela bisa digunakan untuk mengamati keadaan luar
rumah.
3. Atap
Atap adalah bagian atas suatu bangunan, atap memberikan perlindungan
dan rasa nyaman kepada penghuninya. Desain atap suatu bangunan
biasanya mencerminkan fungsinya sendiri. Selain itu iklim pun
mempengaruhi cara mendesain atap bangunan. Contohnya jika musim
dingin perlunya mendesain atap miring. Dengan miringnya desain atap
memudahkan salju turun kebawah dan tidak akan menetap lama di atap.
Sedangkan dalam musim panas atap berguna untuk melindungi dari
panasnya terik matahari.
Gambar 2.12. Model Atap (http://www.universalroofing.co.za/images/roofDiagram.jpg)
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
20
2.5.1. Arsitektural Eropa
Karena di Eropa memiliki musim yang ekstrim, yaitu memiliki 4 musim hal
tersebut mempengaruhi desain arsitektur untuk membuat lingkungan dalam rumah
yang nyaman dan layak huni. Sebagai contoh, dalam cuaca dingin memerlukan
dinding yang tebal dan terisolasi untuk menjaga suhu didalam ruangan. Demikian
pula, mengurangi glazur yang digunakan dalam sebuah gedung yang berada di
iklim dingin untuk mengurangi kehilangan panas bangunan.
Sebaliknya, pada cuaca panas memerlukan desain yang menyejukkan
ruangan dengan menggunakan bahan ringan serta dengan mengurangi paparan
sinar matahari yang masuk kedalam ruangan. Pada kondisi yang panas diperlukan
desain-desain yang bertujuan untuk mendinginkan ruangan contohnya pemberian
kolam air, cara tersebut adalah hal yang efektif untuk mengurangi panasnya
bangunan rumah.
Gambar 2.13. Rumah Bungalow di Loddon dan Chalet Bungalow (1.( British Housing oleh Ian Colquhoun, 2008);2.
http://0.tqn.com/d/architecture/1/0/r/o/ConnieFanos.jpg)
Selanjutnya jenis rumah yang didesain adalah rumah cottage yang merunjuk ke
rumah bergaya bungalow. Jenis rumah ini terinspirasi dari gaya rumah yang ada di
pedesaan India, yang memiliki ciri rumah yang tidak tinggi maksudnya tidak
1 2
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
21
seperti rumah panggung dan hanya terdapat 1,5 dan 2,5 bagian 0,5 biasanya
digunakan sebagai loteng atau dipakai sebagai kamar anak, memiliki atap yang
miring berbentuk segitiga yang disebut gable, memakai pelapis tembok dengan
desain (half timber bevel cladding) atau tembok batu, memiliki beranda yang
digunakan untuk mengurangi paparan sinar matahari selain itu memiliki cerobong
asap. Menurut global.britannica.com ( 2013 : 8 Desember 2010) Half timber
adalah tipe rumah yang menggunakan pondasi dari kayu dan bahan lain, misalnya
batu bata dan semen sebagai pengisi ruang kosong di antara dinding dalam dan
dinding luar. Sementara bevel cladding merupakan teknik melapis bagian dinding
luar menggunakan kayu yang disusun bertumpuk sehingga terlihat menonjol.
Menurut buku British Housing oleh (Ian, 2008) rumah bergaya bungalow cocok
digunakan oleh penghuni yang memiliki umur yang cukup tua karena rumah
bertipe ini mudah dibersihkan, keamanannya bagus dan mudah ditinggali karena
tidak terlalu banyak tangga (Hlm. 176).
2.6. Instalasi Listik dan Air
Pemberian instalasi listrik dan air adalah hal krusial dalam membangun sebuah
rumah. Selanjutnya penulis akan menjelaskan lebih lengkap tentang fungsi
instalasi listrik dan air.
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
22
2.6.1. Instalasi Listik
Menurut Susanta dalam buku panduan lengkap membangun rumah (2007),
Instalasi listrik adalah suatu sistem yang digunakan untuk menyalurkan daya
listrik ke lampu atau alat elektrik dalam memenuhi kebutuhan manusia. Instalasi
listrik terdiri dari instalasi untuk penerangan dan Instalasi daya listrik (kebutuhan
rumah tangga lainnya/alat elektrik). Instalasi penerangan adalah seluruh instalasi
yang digunakan untuk memberikan daya lampu. Misalnya tenaga listrik diubah
menjadi cahaya. Dan istalasi penerangan ini dibagi 2 yaitu di dalam rumah dan di
luar rumah. Sedangkan instalasi daya listrik digunakan untuk menjalan kan alat-
alat elektrik (TV, Setrika, Radio, AC, dan lain sebagainya).
Komponen instalasi listrik yang utama pada bangunan rumah tinggal
meliputi:
1. Jaringan kabel instalasi dapat diekspose, atau ditanam dalam
dinding atau diatas plafond pada bagian dalam bangunan dan ditanam
didalam tanah pada bagian luar bangunan
2. Titik lampu
3. Titik saklar dan titik stop kontak.
4. Sumber (meter PLN)
5. Panel penerangan
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
23
2.6.2. Instalasi Air
Susanta (2007) menyatakan pekerjaan intalasi air baik istalsi air bersih dan kotor
harus sangat diperhatikan. Dari pemilihan jenis bahan yang digunakan, cara
penyambungan, hingga kemiringannya. Pemasangan instalasi ini harus dilakukan
sebelum lantai dipasang. Untuk pekerjaan mekanikal/plumbing perlu ditunjang
oleh peralatan yang berfungsi mendapatkan, memasukkan, dan mengeluarkan air
tanpa hambatan sehingga dapat memenuhi kebutuhan penghuni dalam masalah
air. Jenis peralatannya antara lain:
1. Peralatan untuk mendapatkan air bersih seperti pompa air dan dari sumber
sumur atau mata air.
2. Peralatan untuk mendapatkan air panas seperti water hitter / kompor.
3. Peralatan untuk instalasi air seperti pipa, baik pipa PVC maupun pipa besi
tuang (galvanis) untuk air dingin dan pipa tembaga untuk air panas.
2.6.2.1. Instalasi Air Bersih
Satuan dalam menghitung volume pipa air bersih biasanya menggunakan
meter panjang. Cara perhitungan volume pipa adalah menjumlahkan
panjang pipa yang berdiameter sama. Sementara perhitungan aksesoris
pipa adalah menjumlahkan pipa seperti keni, tee, stop kran, check valve,
double neple, water muur, dan sambungan pipa lainnya yang berdiameter
sama. Satuannya adalah buah (bh).
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
24
Kebutuhan air bersih untuk bangunan perumahan adalah 100 – 120 liter/
orang/hari. Kebutuhan air bersih untuk rumah tinggal yang utama meliputi:
1. Kamar mandi
2. Washtafel
3. Dapur, dan
4. Cuci
2.6.2.2. Instalasi Air Kotor
Pemasangan instalasi air kotor sebaikknya dilakukan saat pengerjaan
pondasi. Yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya yaitu kemiringan
pipa. Pemasangan yang miring ini dapat memperlancar air. Saluran
pembuangan air kotor terbagi menjadi:
1. Air hujan
2. Air Limbah, yang terbagi lagi menjadi:
3. Limbah dapur dan mandi cuci
4. Limbah WC
Selain hal diatas ada juga Riolering. Riolering adalah saluran
pembuangan. Dalam bangunan (rumah tinggal) Riolering rumah, Yaitu
semua jaringan pembuangan di dalam dan diluar rumah serta bak kontrol
dan bak penampungannya, yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab
pemilik/penghuni bangunan.
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
25
Selain Riolering terdapat juga pembuangan seperti septic tank
penjelasannya sebagai berikut. Septic tank berguna sebagai bak
penampung dan pengolahan untuk mengendapkan kotoran padat dan
membuang air luapannya ke dalam resapan atau (apabila sudah cukup
bersih) kedalam riolering kota.
Berdasarkan jumlah penghuni/pengguna bangunan, volume septic tank
adalah sebesar +1 M3/orang.
Hubungan Septic Tank dan Rembesan dengan Sumber Air Bersih
1. Jarak yang baik antara septic tank/rembesan dengan sumber air bersih
(sumur) adalah minimal 8 – 10 meter.
2. Pada kondisi tanah miring/berkontur, maka letak sumber air bersih
harus berada pada bagian yang lebih tinggi dari septic tank/rembesan.
3. Penempatan septic tank idealnya sedekat mungkin dengan WC, untuk
mengurangi kemungkinan mampat.
2.6.2.3. Sumur
Susanta (2007) mengatakan sumber air untuk keperluan kehidupan dibagi
menjadi 3 yaitu, mata air, pengolahan air (danau/sungai), dan dari air
tanah. Untuk air dalam tanah dibagi lagi yaitu sumur gali dan sumur
pantek.
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
26
2.7. Peta Topografi
Peta Topografi adalah salah satu jenis peta yang mereprentasikan tinggi
rendahnya muka bumi. Pada peta topografi terdapat garis-garis kontur yang
menunjukkan relief muka bumi. Dalam peta topografi ini biasanya menggunakan
warna, symbol dan label untuk mewakili fitur yang ditemukan dimuka bumi.
Dengan peta topografi ini kita bisa mengetahui ketinggian suatu tempat secara
akurat.
Tujuan peta topografi itu sendiri yaitu untuk memberikan informasi yang
akurat tentang keberadaan, lokasi dan jarak. Seperti penduduk, rute perjalanan dan
komunkasi. Selain itu peta topografi memiliki tujuan lainnya untuk menampilkan
variasi daerah, ketinggian kontur dan tingkat tutupan vegetasi. Definisi lain
menurut Anawicak tentang peta topografi adalah sebuah peta yang mengambarkan
permukaan muka bumi yang terlihat dari atas kemudian diperkecil dengan
perbandingan ukuran / skala tertentu.
2.8. Vegetasi
Vegetasi adalah berbagai jenis tumbuhan yang menempati suatu ekosistem.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia definisi vegetasi adalah suatu kehidupan
yang berhubungan dengan dunia tumbuhan. Sedangkan definisi secara ekologinya
yaitu komunitas tumbuhan yang hidup di suatu ekosistem. Di benua Eropa yang
beriklim sedang memiliki bioma hutan gugur menurut (Hartono, 2009).
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
27
1
2.8.1 Bioma Hutan Gugur
Gambar 2.14. Perbandingan Vegetasi Bioma Hutan Gugur dan Gambar
Screenshot Setting Film Zero (http://andimanwno.files.wordpress.com/2009/02/hutan-gugur-01.jpg)
Hartono (2009) menyatakan secara astronomis hutan gugur ini berada di
antara 30 – 40 derajat lintang LU/LS. Hutan gugur atau yang bisa disebut juga
hutan temperate terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat musim.
Yang memiliki kondisi tumbuhan yang daunnya gugur pada musim dingin dan
akan berlangsung hingga menjelang musim semi. Pada saat musim semi
berlangsung , temperatur di dalam hutan akan meningkat yang menyebabkan salju
mulai mencair dan tumbuhan mulai berdaun bersemi. Daerah persebaran hutan
gugur ini terutama meliputi wilayah sub-tropis sampai sedang seperti Amerika
Serikat, Eropa Barat, Asia Tengah dan Timur (Hlm. 106).
Ciri-ciri bioma hutan gugur sebagai berikut :
1. Memiliki Curah hujan yang tinggi dan merata antara 750mm-1.000
mm pertahun.
2. Memiliki musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak
terlalu dingin.
2
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
28
3. Jumlah/jenis tumbuhan yang ada relatif sedikit dan jarak pertumbuhan
pohon yang tidak terlalu rapat.
4. Ciri-ciri pohonnya berdaun lebar berwarna hijau pada musim dingin,
rontok pada musim panas dan memiliki tajuk yang rapat.
5. Mengalami pergantian 4 musim, yaitu musim panas, gugur, dingin,dan
musim semi.
Beberapa jenis tumbuhan utama yang hidup di daerah bioma hutan gugur
misalnya pohon oak, elm, beech and maple. Salah satu contohnya yaitu
pohon Oak yang sering kita kenal dengan sebutan pohon Ek ini dapat
tumbuh di berbagai daerah dan hampir di setiap daerah.
Gambar 2.15. Pohon Oak/Ek
(http://www.walking-on-water.org/wp-content/uploads/2011/12/oak-tree.jpg)
2.9. Warna
Warna merupakan sebuah fenomena yang terjadi karena adanya tiga unsur yaitu
cahaya, objek dan observer ( dapat berupa mata kita ataupun alat ukur). Warna
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
29
bersangkut paut dengan persepsi dan interpretasi subyektif. Hal ini diutarakan
oleh Dammeria (2007) dibukunya yang berjudul color basic.
Didalam pembagian warna banyak sekali hal yang perlu diperhatikan. Hal
itu dikarenakan pemilihan atau pencampuran suatu warna bisa merubah suasana
yang ingin diwujudkan. Oleh sebab itu kita perlu mempelajari semua teori warna
serta penempatan kesan warna yang ingin dimiliki.
1. Warna Additive
Warna additive adalah pencampuran warna primer cahaya yang terdiri atas warna
red, green, and blue ( RGB) dimana pencampuran warna tersebut dengan jumlah
yang seimbang akan menghasilkan warna putih. kombinasi kedua warna primer
tersebut akan menghasilkan warna sekunder. warna sekunder tersebut yaitu: cyan
(gabungan warna green dan blue), magenta(gabungan warna blue dan red), dan
yellow (gabungan warna red dan green).
2. Warna Subtractive
Warna subtractive adalah warna sekunder dari warna additive, namun secara
material warna subtractive berbeda dengan additive. Warna subtractive dibentuk
dari pigment warna yang bersifat transparant. Tinta cetak adalah contoh dari
pencampuran warna subractive. Warna subtractive terdiri atas cyan, magenta,
yellow. secara teori pencampuran ketiga warna subtractive akan menghasilkan
warna hitam, tetapi kenyataan dilapangan adalah warna coklat tua (karena
keterbatasan pigment tinta cetak), oleh sebab itu ditambahkan warna hitam (black
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
30
dinyatakan dengan simbol k berasal dari kata key) untuk menambah kepekatannya
CMYK adalah warna yang terdapat di warna subtractive.
2.9.2. Warna Fresh
Menurut Tina dan Whelan (2004), didalam warna fresh memakai warna dari biru,
kuning, hijau dan lain-lain. Warna hijau digunakan untuk memberi kesan sehat
dan subur. Selain itu juga menggunakan warna analog hijau dapat menciptakan
suasana lingkungan alam yang ingin ditunjukan (Hlm. 94).
Gambar 2.16. Warna Fresh (The Complete Color Harmony,2004)
2.9.3. Warna dan Environment
Pembuatan suatu warna dapat memciptakan emosi yang ingin disampaikan oleh
sebab itu pemilihan warna tak lepas dari membuat sebuah desain environment.
Menurut Alexander dalam buku karangannya Drawing and Painting Fantasy
Landscape and Cityscapes (2007), terdapat hal yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan warna suatu environment yaitu musim dan waktu.
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
31
1. Musim
Warna dalam musim memiliki pengaruh secara emosional kepada yang
melihatnya. Maka dari itu mengetahui mood dari setiap musim itu sendiri
akan memudahkan dalam pembuatan environment yang ingin diciptakan.
inilah gambaran warna dari setiap musimnya. Warna musim panas
cenderung memakai warna yang beragam dan terang dipadu dengan
pencahayaan yang lembut untuk menciptakan perasaan tenang dan damai.
Warna musim semi memakai warna yang mengesankan perasaan hangat
dengan pemakaian pencahayaan emas kekuningan.
Warna musim gugur warna yang dipakai yaitu warna yang berkesan
kuat dan dalam. Dengan kombinasi warna abu-abu dingin dan warna hangat
seperti kuning hingga merah yang memberikan kesan kegembiraan dan
dramatis. Warna musim dingin warna yang dipakai yaitu warna yang bersih
dan terang. Serta memiliki kontras yang tinggi dan pencahayaan yang dingin
yang memberikan kesan udara dingin serta kejernihan pemandangan.
Selanjutkan setelah kita mengetahui warna dalam musim. Kita juga harus
mempelajari warna dalam waktu.
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014
32
2. Waktu
Warna dalam waktu dibagi saat pagi, siang dan malam. Mengetahui
pembagian waktu akan memudahkan dalam mendesain environmentnya.
Karena dengan mengetahui waktu secara pasti maka penonton akan
mengetahui kapan kejadian yang terjadi didalam cerita. Contoh 3 waktunya
yaitu warna pagi saat matahari terbit warna dominan yaitu warna biru dan
ungu suasana yang tercipta cenderung dingin dan gelap. Hanya terdapat
sedikit warna hangat seperti merah, kuning dan coklat. Sedangkan ketika
matahari tenggelam warna yang dominan yaitu warna merah dan coklat.
Pada warna siang hari lebih memakai pencahayaan yang memperjelas
gambar, oleh karena itu susah dalam pemberian moodnya. Bayangan yang
dihasilkan cenderung kearah birunya langit, sedangkan area terang (terkena
cahaya) cenderung kearah kuning. Pada warna malam hari, warna cahaya
memakai warna putih dingin , jadi bayangan akan terlihat hangat dari
perbandingannya. Saat malam hari sangat susah membedakan warna karena
semua warna hampir tertutup dengan warna gelap. Maka dari itu diperlukan
warna yang terang yaitu cahaya yang akan membuat warna yang ingin dilihat
muncul.
Perancangan Environment ..., Disya Citra Avisha, FSD UMN, 2014