LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa...

72
VOL 27/IV/ MAR-APR 2018 LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah TIDAK DIPERJUALBELIKAN! SUMBANGAN ANDA AKAN MEMBANTU MASYARAKAT YANG SAKIT DI NEGERI INI SR PURWAKARTA Dentang Pergerakan di Kota Delta RUMAH KAMI Bekali Anak Asuh dengan Pendidikan Layak AKU INGIN SEMBUH Tak Hilang Semangat Meski Terpasung Tumor Otak

Transcript of LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa...

Page 1: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

VOL 27/IV/MAR-APR 2018

LIPUTAN KHUSUSPisang Sebagai Peluang SedekahTIDAK DIPERJUALBELIKAN! SUMBANGAN ANDA AKAN MEMBANTU MASYARAKAT YANG SAKIT DI NEGERI INI

SR PURWAKARTADentang Pergerakan di Kota Delta

RUMAH KAMIBekali Anak Asuh dengan Pendidikan Layak

AKU INGIN SEMBUHTak Hilang Semangat Meski Terpasung Tumor Otak

Page 2: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.
Page 3: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

MY ANTVENTUREMY TRIP

BCA 84655-23456MANDIRI 137-00-111-00-118

MANDIRI SYARIAH 4111-4111-45 MUAMALAT 532-000-6666a/n SedekahRombongan

Kami menyebut relawan sebagai Kurir #SR yang terus bergerak

menghidupkan kembali harapan hingga ke pelosok negeri...

BEROMBONGAN TAKLUKKAN MEDAN

NYALAKAN HARAPAN

Page 4: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

HIDUP MANFAAT

MEMUTUS MENTAL NGUTANG...@SAPTUARIKoordinator Utama #SedekahRombongan

Yang benar itu utang atau hutang sih mas? Kalau dilihat di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang punya makna adalah utang bukan hutang. Kalau ngutang arti gampangnya melakukan tindakan utang...

Banyak alasan dijadikan dalih untuk ngutang, dari soal kebutuhan hidup, biaya berobat, biaya sekolah, modal usaha, hingga gaya

hidup. Jika ngutang kebutuhan untuk kebutuhan hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat. Apalagi kalau soal hubungan bertetangga, maka Pak RT atau Pak Dukuh yang baik akan memastikan warganya jangan sampai ada yang kekurangan makan, dibantu bersama warga lainnya. Yang sedang nge-hits di zaman sekarang adalah ngutang

untuk gaya hidup. Salah satu sifat manusia adalah suka dipuji, maka pamer adalah jalan masuk kesana.

“Wah, mobilnya baru ya, Mbak. Keren banget sih... Kelihatan berkelas pokoknya!”“Weits, motor baru nih, tambah ganteng aja lu pakai ini...”“Masya ALLAH rumahnya asri sekali, kelihatan minimalis tapi nyaman lho, Mas..”“HP lu apaan sih kok canggih bener bisa foto membokeh gituh? Keren euy!”“Jalan-jalan mulu bro keluar negeri, enak ya jadi orang sukses, liburan tiap bulan pokoknya...”

Semua pujian itu memang lezat terasa, karena kita dianggap lebih dibanding lainnya. Ditambah hadirnya sosial media, foto di depan mobil, rumah adalah kebanggaan yang harus dipertontonkan. Disinilah sifat rakus dan serakah manusia dikipasi setan, cinta pujian, cinta dunia berlebihan, akhirnya sibuk menumpuk harta agar mendapat label sukses dari kawan-kawannya, termasuk dengan cara ngutang. Prinsip yang dipegang adalah, “Kalau nggak ngutang nggak bakalan punya. Kalau nggak nekat, kapan dapatnya!?”

Pujian datang berbanding lurus dengan bertambahnya jumlah cicilan. Dulu utang di satu tempat, jadi dua, jadi tiga, jadi empat, jadi lima. Gali lobang tutup comberan, kecemplung comberan utang begitu susah lepasnya. Gaji jutaan ludes buat bayar cicilan, jadinya harus ngobyek di luar jam kerja normal. Keluarga nggak keurus, sering ditinggal, banting tulang demi yang terlanjur tanda tangan. Yang punya usaha nambah utangan, berarti harus membayar kepastian (pokok utang

4| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 5: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

HIDUP MANFAAT

dan bunga) dengan ketidakpastian. Bisnis belum tentu untung, bisa rugi, bisa nggak kembali. Ketika bisnis nggak jalan, bank tetap menagih, baru gedubrak-gedubrak kelojotan...

“Kalau nggak dari utang gimana modal usaha dapat, Mas?”“Dalam Islam ada namanya syirkah, berkongsi kerja sama bareng buka usaha. Urun modal atau tenaga dan bagi hasil serta bagi rugi.”

“Saya nggak punya channel, Mas! Nggak banyak kenalan...”“Tapi engkau punya ALLAH Yang Maha Pemilik Rezeki. Makanya ibadah dibenerin total, dekati ALLAH dan minta pada-Nya langsung dipertemukan dengan orang-orang yang akan ber-syirkah denganmu. Siapa pun itu, dimana pun orangnya biar ALLAH yang mengatur prosesnya...”

“Mas pernah syirkah begitu?”“Lho, tahun 2005 dan 2006, ketika saya bahkan belum belajar tentang riba, ternyata saya sudah ber-syirkah. Dua kawan saya urun modal, saya beri bagi hasil 20% dan 33% dari keuntungan per bulan. Sampai hari ini sudah 13 tahun usaha masih jalan, tiap bulan dapat bagi hasil dan nggak punya utang bank...”

KETIKA MAU HIJRAH DARI HIDUP YANG PENUH UTANG MENJADI MANUSIA TANPA UTANG, YANG PERTAMA DIUBAH MENTALNYA DULU... Cukup! Cukup! Cukup!

Jangan gampang terpengaruh gaya hidup! Beli yang benar-benar dibutuhkan, bukan hanya yang sekedar diinginkan. Jika memang ingin sesuatu, belilah cash! Jika belum mampu, sabar! Kerja lagi, ikhtiar lagi, sambil terus bersandar ke ALLAH agar dimampukan, dimudahkan, dan dicukupkan.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam sudah mengingatkan sifat buruk utang, apa itu? “Utang membuat terhina di siang hari, dan gelisah di malam hari.” Jadi mulai sekarang pegang komitmen, tahan diri, tutup mata!

Ingat, mereka yang sibuk menilai dirimu, tidak ikut bayar cicilannya!

@Saptuari

Doc: www.republika.co.id

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |5

Page 6: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

SAPA REDAKSI

Dalam sebuah Hadis Rasulullah SAW mengatakan, “Jangan kamu meremehkan kebaikan sekecil apa pun, sekalipun itu hanya bermuka manis saat berjumpa saudaramu,” (HR. Muslim). Islam menganjurkan seorang muslim berbuat baik pada sesamanya, walau sekecil apa pun bentuknya. Bisa jadi perkara kecil itu memiliki dampak yang besar bagi sesama kita. Barangkali Allah juga memberikan ganjaran yang besar dari perkara kecil tersebut.

Pada edisi kali ini, Redaksi MTL akan membicarakan sebuah perkara yang mungkin, ‒bagi kebanyakan orang, dianggap

sebagai sebuah hal yang kecil, tapi ternyata sangat bermanfaat, khususnya bagi SR. Dimulai dari sampul depan, ilustrasi tangan yang mengenggam sesisir pisang. Dua tangan di sisi kiri atas adalah genggaman tangan seseorang yang memberikan pisang, pada tangan orang di sisi kanan bawah. Ulil Pisang, merupakan eksponen dari dua tangan di sisi kiri atas yang memberikan sesisir pisang tersebut, sedangkan si penerima di tangan kanan bawah adalah SR.

Pemberian itu memang tidak selalu berbentuk uang, tetapi sangat bermanfaat bagi Pasien Dampingan SR. Selain Ulil Pisang, banyak pihak yang kerap memberikan bantuan bukan berupa uang melalui SR. Beberapa rumah sakit seperti RS Nur Hidayah, Bantul, dan RS Ridhoka Salma,

Bekasi, memudahkan Pasien Dampingan SR untuk mendapatkan layanan kesehatan. Banyak bengkel yang menawarkan jasanya untuk membantu merawat MTSR. Ada yang memberikan jasa cuci mobil gratis, atau servis dan ganti oli gratis. Simak ulasan selengkapnya dalam Rubrik Liputan Khusus.

KEBAIKAN MEMANG TAK HARUS DENGAN MEMBERIKAN UANG. ALLAH MENGANUGERAHI HAMBA-NYA DENGAN BERBAGAI KENIKMATAN. SAYANG RASANYA BILA KENIKMATAN TERSEBUT TIDAK KITA BAGI KEPADA SESAMA YANG MEMBUTUHKAN.

Tim Redaksi MTL bergerak ke Kabupaten Sidoarjo, merekam aktivitas SR di sana, lalu menuangkannya kembali dalam rangkaian cerita di Rubrik Tentang SR. Temui Ibu Mawani Pane dalam Rubrik Aku Ingin Sembuh, sapa juga Aslimah dalam Rubrik Pantang Menyerah. Rubrik entertainment lain tak kalah menghibur, kami akan membawa pembaca jalan-jalan menusuri Labirin Kotagede. Jangan lupa simak resensi buku dan film yang kami sarankan. Selamat Membaca. Semoga Menginspirasi!

Salam,

Nisya RifianiPemimpin Redaksi

DENGAN APA PUN,SEMUA BISA

BERBUAT BAIK

6| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 7: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

Rp.Rp.Rp.Rp.

Rp.

369.791.855,55 389.052.893,83

31.477.418,00 27.086.578,76

817.408.746,14

BCA MandiriMuamalatMandiri Syariah

TOTAL

PEMASUKAN FEBRUARI 2018

PEMASUKAN DAN PENYALURAN DANA SEDEKAH ROMBONGAN

TOTAL SEDEKAH YANG TELAH DISALURKAN: Rp. 60.803.291.248,- (1.127 ROMBONGAN)

WILAYAH KERJA FEBRUARI

PENYALURAN DANA SEDEKAH FEBRUARI 2018

DKI JAKARTAJAWA BARAT- PRIANGAN BARAT- PRIANGAN TIMURJAWA TENGAH- BANYUMAS RAYA- PANTURA BARAT- PANTURA TIMUR- SALATIGA & AMBARAWA- SOLO RAYA- KEDUJAWA TIMUR- MAGETAN- SIDOARJO- JEMBER- MALANG- MADURAD.I. YOGYAKARTALAMPUNGJAMBIRIAUPAPUA BARATSULAWESI TENGAHSULAWESI SELATANPERINTISPANTI ASUHAN DAN PONDOK PESANTRENBIAYA PASIEN

JUMLAH PENYALURAN DANA

113.000.000,00

28.450.000,00 11.000.000,00

89.300.000,00 50.000.000,00

8.500.000,00 5.000.000,00

70.000.000,0050.000.000,00

72.250.000,00 15.000.000,00 36.291.000,00 85.000.000,00 29.150.000,00

122.994.488,00 12.000.000,00 46.450.000,00 12.000.000,00

9.000.000,00 42.512.000,00

7.000.000,00 60.000.000,0013.000.000,00 70.978.446,41

1.058.875.934,41

Rp

RpRp

RpRpRpRpRpRp

RpRpRpRpRpRpRpRpRpRpRpRpRpRpRp

Rp

Page 8: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

6 SAPA REDAKSI7 LAPORAN KEUANGAN SR

HIDUP MANFAAT4 Memutus Mental Ngutang LIPUTAN KHUSUS10 Ragam Sedekah Membawa Warna 12 Pisang Sebagai Peluang Sedekah13 Sedekah Wujud Sinergitas, Pergerakan Semakin Berkualitas14 Tangani Pasien Dulu, Administrasi Urusan Belakang15 Pengiring Laju Pergerakan MTSR16 Servis Gratis, Laju MTSR Pun Mulus17 Hadirkan Kenyamanan untuk Pasien Dampingan18 Tak Pusing Urusan Bongkar Pasang19 Hibah Ambulans Wujud Dukung Pergerakan

AKU INGIN SEMBUH 20 Tak Hilang Semangat Meski Terpasung Tumor Otak

PANTANG MENYERAH24 ‘Berjalan’ Tegap Hadapi Dunia DALAM KENANGAN28 Kuatnya Usaha dan Doa Seorang Pria Muda

PENANGGUNG JAWABSAPTUARI SUGIHARTO

PENGARAHDEDE SYAEFUDIN

PEMIMPIN REDAKSI NISYA RIFIANI

TIM REDAKSIBOY ADISAKTI RINTA WULANDARISHINTA WURI HANDAYANI

DESAIN & TATA LETAKBAMBANG ALLY BUDI UTOMO

KONTRIBUTOR dr. ERIEN PRADYTA FINA INDRIANAM. ARIEF BUDIMANSRI SUHARNIUSTAZ AMMI NUR BAITSBANU GUNAWIRA SETO LAKSONO

ALAMAT REDAKSIRUMAH SINGGAH SEDEKAH ROMBONGANJL. WONOSARI KM. 7 BUMEN WETAN RT.07 MANTUP BANGUNTAPAN, BANTUL DIY 55197. (UTARA MASJID AL-MUJAHIDIN)TELEPON : (0274) 4353556

SUREL [email protected]

NO. REKENINGBCA : 84655-23456MANDIRI : 137-00-111-00-118MANDIRI SYARIAH : 4111-4111-45 MUAMALAT : 532-000-6666A/N SEDEKAHROMBONGAN

WEBSITEwww.SedekahRombongan.com

TWITTER@SRbergerak

INSTAGRAM@SRupdate

FACEBOOK FANPAGESedekah Rombongan

PERCETAKANUTAMA OFFSETJL. MANGGIS 53 A, GATEN, CONDONG CATUR, DEPOK SUB-DISTRICT, SLEMAN, DIY. TELP. (0274) 433-330-1(ISI DI LUAR TANGGUNG JAWAB PERCETAKAN)

TEAM TEMBUSLANGIT 48

VOL 27 / IV / MAR-APR 2018DAFTAR ISI

Pak Bas, begitulah sapaan akrabnya. Ia adalah Driver MTSR Jogja. Belasan pasien dan pendampingnya, ia antar jemput ke Rumah Sakit setiap harinya.

8| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 9: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

DAFTAR ISI

RUMAH KAMI32 Bekali Anak Asuh dengan Pendidikan Layak

SOSOK34 Rawat yang Tersisih, Jadi Jalan Ibadahnya

TENTANG SR36 Dentang Pergerakan di Kota Delta38 Amanah Bersama, Gapai Pahala40 Jalin Ikatan Bersama Pemerintah 42 Si Gajah Siap Menjadi Penjelajah44 Bingkai SR Sidoarjo

TERUS BERGERAK46 Manfaatkan Hari Tua untuk Dhuafa48 Menjalankan Amanah dari Belakang Kemudi

INSPIRASI SEDEKAH50 Kisah Teh Nah dan Teh Nur, Kurir SR di Muara Gembong

SPIRITUAL HATI52 Refleksi Isra’ Mi’raj untuk Bisnis

MUTIARA HATI54 Bertebaran Hadis Palsu di Media Sosial

AKSI56 SR Jogja Adakan Pelatihan PPGD 2018

DENGERIN DOKTER58 Penyakit GInjal Kronis dan Hemodialisis

SELF BUILDING62 Analisa Tulisan Tangan untuk Mengembangkan Karakter Diri (2)

GOOD ESCAPE66 Romantisme Jawa Klasik di Setiap Sudut Kotagede

REVIEW68 Film - Kemiskinan Bukan Penghalang69 Book - Menemukan Jalan Menuju Tuhan 70 DAFTAR ALAMAT RSSR71 HOTLINE MTSR

Redaksi menerima kiriman karya berupa naskah, foto dan ilustrasi. Semua karya yang masuk akan melalui proses seleksi dari redaksi. Redaksi berhak mengubah sebagian dan/atau seluruh karya. Hak cipta tetap milik penulis. Kirim karya terbaikmu melalui email kami : [email protected]

34 24

Jalan ibadah banyak caranya. Salah satunya menemani ‘perjalanan’ para penyandang disabilitas untuk

memperjuangkan hak mereka. Ya, seperti yang dilakukan oleh Elinovita, sosok relawan asli Yogyakarta.

Tak semua orang bisa setangguh Aslimah, ‘berjalan’ tegap hadapi dunia. Walaupun secara fisik, ia memiliki keterbatasan,

hal itu tak ia jadikan sebagai rintangan.

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |9

Page 10: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

LIPUTAN KHUSUS

Selama ini sering kali kita beranggapan, bahwa sedekah harus menggunakan materi berupa uang. Padahal sebenarnya sedekah tak melulu tentang seberapa banyak

uang yang kita berikan kepada si penerima sedekah. Sedekah banyak macamnya, selain uang bisa berupa barang atau jasa, juga segala amal dan perbuatan baik.

Bicara sedekah, barang atau jasa yang kita miliki juga harus disedekahkan kepada orang yang membutuhkan. Sedekaholic SR contohnya, mereka menaruh kepercayaan kepada SR dengan memberikan barang atau jasa yang mereka miliki sebagai bentuk sedekah. Bermacam sedekah tersebut tentu membawa ragam warna tersendiri bagi para penerimanya. Tentu saja, ini turut mendukung pergerakan SR.

RAGAM SEDEKAH

MEMBAWA WARNA

10| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 11: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

TIDAK PERLU MEMILIKI PERATURAN TERTENTU DALAM BERSEDEKAH. TIDAK HARUS BERUPA NOMINAL TERTENTU BAIK KERTAS MAUPUN LOGAM. TIDAK HARUS DALAM BENTUK

BARANG TERTENTU, JENIS TERTENTU, ATAU DENGAN BERAT TERTENTU. SEDEKAH YANG PALING PENTING IALAH NIAT DAN KEIKHLASAN DARI HATI.

LIPUTAN KHUSUS

Di Rumah Singgah Sedekah Rombongan (RSSR) di berbagai wilayah kerja SR di nusantara, kerap datang orang-orang dengan berbagai latar belakang. Meski tak mengenal secara dekat, mereka tetap datang meski hanya sekedar untuk menjenguk pasien, atau bercengkerama dengan kurir. Uniknya, mereka

tak hanya bersilaturahmi, mereka datang dengan membawa buah tangan; sekarung beras, sekardus buah, perlengkapan rumah tangga, kebutuhan bayi, balita, dan pasien lainnya. Kadang-kadang ada yang membawa sayuran segar, bumbu masakan, camilan sehat, satu set teh dan gula, dan, ah, masih banyak lagi jenisnya. Semua itu mereka berikan untuk para pasien yang tengah singgah di rumah singgah, siapa pun yang membutuhkannya boleh memanfaatkannya. Diantara Sedekaholic yang kerap bertandang ke rumah singgah, ada yang terus berkunjung secara konsisten dan istiqomah bersedekah.

Pemberian itu terkesan sepele, bukan?

TAPI JANGAN SALAH, BISA JADI BARANG-BARANG TERSEBUT SANGAT DIBUTUHKAN DAN BERNILAI MANFAAT BAGI ORANG LAIN.

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |11

Page 12: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

LIPUTAN KHUSUS

“Izin MTSR Jogja, ambil sedekah pisang dari Ulil Pisang,” tulis Pak Basyiron, Driver MTSR Jogja, di Grup Whatsapp Kurir SR Jogja. Setiap satu minggu sekali, terutama Hari Jumat, Pak Basyiron mengambil sedekah satu kardus pisang dari Ulil Pisang. Alhamdulillah, hingga kini, kegiatan sedekah tersebut masih istiqomah.

Bu Ulil mulai membuka usaha berjualan pisang dan aneka buah lainnya lebih dari satu tahun yang lalu. Lokasi jualannya tak jauh dari RSSR Jogja, hanya sekitar 2 kilometer. “Sebenarnya, dari dulu sudah tahu SR, pas RSSR-nya masih di Maguwoharjo. Waktu itu saya belum bisnis buah, dan sudah ada niat ingin bantu SR. Tapi masih bingung mau bantu dengan cara apa? Apakah harus pakai uang?” ujarnya memulai kisahnya.

Wanita yang enggan disebutkan nama lengkapnya ini memulai bercerita tentang pengalamannya bersedekah. “Waktu itu ada dua orang mbak-mbak, beli pisang di kios saya. Terus saya denger salah satu dari mereka ngomong, Pasiennya dibelikan pisang juga nggak?. Lalu saya tanya, Pasien apa, Mbak?” kata Bu Ulil. Ternyata dua orang tersebut merupakan Perawat RSSR Jogja, dari situlah mereka mengenalkan tentang SR kepada Bu Ulil.

Tanpa berpikir lama, Bu Ulil memberikan satu kardus pisang pertamanya untuk para pasien di RSSR Jogja. “Saya benar-benar merasakan keajaiban sedekah di bisnis ini. Ngasih pisang satu, diganti sama Allah tiga, dan jumlahnya terus berlipat. Alhamdulillah, semakin ke sini, bisnis yang saya geluti ini mulai lancar,” ungkap Bu Ulil sambil

mengusap air mata. “Maaf, sebenarnya saya orang yang mudah menangis, apalagi ketika bercerita seperti ini,” lanjutnya.

Sehari rata-rata, Bu Ulil bisa menjual 18 kardus pisang, pisang yang ia jual juga banyak jenisnya, ada pisang mas khas Malang, pisang berlin khas Lumajang, dan banyak varian buah lainnya. Setiap minggu, ia menitipkan satu kardus pisang untuk para pasien di RSSR. Tak melulu pisang, ia juga kerap memberikan buah yang lain, seperti semangka dan jambu. Tak butuh waktu lama, belum seminggu buah-buah itu sudah ludes dinikmati. Lewat sedekahnya, setiap minggu, Bu Ulil secara tak langsung turut mendukung pemenuhan gizi pasien dalam bentuk buah. (Shinta Wuri H.)

PISANG SEBAGAIPELUANG SEDEKAH

12| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 13: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

LIPUTAN KHUSUS

Dalam Majalah Tembus Langit (MTL) Volume 13, Redaksi menyajikan bentuk sinergi yang dijalin oleh SR dengan RS Ridhoka Salma

Bekasi. Sinergi ini merupakan wujud sedekah dari Sedekaholic serta mitra SR di Bekasi, agar bermanfaat bagi para Pasien Dampingan SR di Bekasi.

Maret 2016, SR dipertemukan dengan RS Ridhoka Salma. Setelah Kurir SR Bekasi melakukan pengenalan singkat tentang SR, RS Ridhoka Salma memutuskan untuk bersinergi dengan SR Bekasi. Mengusung visi misi yang sama untuk mengayomi para dhuafa, RS Ridhoka Salma memberikan pelayanan kesehatan bagi semua Pasien Dampingan SR di Bekasi, dengan memberikan kemudahan dalam hal pengurusan administrasi.

RS Ridhoka Salma kemudian meminjamkan satu ruangan untuk dimanfaatkan oleh SR Bekasi. Kurir kemudian menyulap ruangan itu menjadi Kantor Koordinasi SR Bekasi. Letaknya di dalam rumah sakit, tepat di sebelah ruang tunggu. Di ruangan berukuran 3x4 meter itu terdapat 1 meja, 1 lemari kaca, beberapa kursi dan barang lainnya. Hingga saat ini, ruangan tersebut masih menjadi tempat pertemuan dan koordinasi para kurir. Sehari-hari ada Mardi, Admin SR Bekasi, yang selalu standby di Kantor Koordinasi SR Bekasi.

SEDEKAHMU MEMILIKI NILAI KEBERMANFAATAN YANG MENGALIR TIADA HENTI.

Mungkin kalimat tersebut dapat mewakili rantai fungsi dari Kantor Koordinasi SR Bekasi di RS Ridhoka Salma. Ruangan ini memberikan banyak manfaat bagi pergerakan SR Bekasi. Ruangan ini merupakan ruangan multifungsi, selain sebagai kantor koordinasi, kantor ini juga sebagai tempat pelayanan pembuatan BPJS online. Pelayanan tersebut tidak hanya untuk pasien SR saja, namun untuk kalangan umum, dengan biaya jasa gratis. Selain itu, di sini pula tempat para kurir membuat Laporan SR Bekasi.

RS Ridhoka Salma juga menyediakan ruang untuk transit Pasien Dampingan SR Bekasi, untuk sekedar melepas lelah setelah perjalanan dari rumah. Sesekali, bila kamar penuh, RS Ridhoka Salma menyediakan ruangan VIP dengan biaya sewa gratis. Sedekah dengan memenuhi sarana dan prasana pergerakan SR juga memiliki nilai manfaat yang lebih. Tak melulu tentang pundi-pundi rupiah, sebuah ruangan multifungsi ternyata bisa menjadi ladang pahala bagi siapa saja. (Shinta Wuri H.)

SEDEKAH WUJUD SINERGITAS, PERGERAKAN SEMAKIN

BERKUALITAS

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |13

Page 14: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

Memiliki mitra rumah sakit adalah hal yang menguntungkan bagi organisasi sosial semacam Sedekah Rombongan. Tujuannya

supaya memudahkan langkah pengobatan para pasien dampingan. Apabila ada kondisi urgen, SR juga memiliki tempat tujuan pertama untuk menangani kondisi tersebut. Di Jogja, rumah sakit yang bermitra dengan SR adalah RS Nur Hidayah, Bantul.

RS Nur Hidayah sudah membersamai SR, sejak tahun pertama SR hadir di Jogja. Hal ini tak terlepas dari jalinan silaturahmi yang baik antara Saptuari Sugiharto, Founder SR, dengan Dr. Sagiran, RS Nur Hidayah. Setiap kali SR membawa pasien dampingan ke RS Nur Hidayah, pihak rumah sakit langsung menanganinya, ‒tanpa harus pusing mengurus administrasi. Namun bukan berarti pasien tidak dipungut biaya sama sekali, hanya saja pihak rumah sakit tidak memburu supaya biaya pengobatan dilunasi saat itu juga. Yang penting, pasien tertangani dulu, urusan lainnya belakangan. SR dapat melunasi tagihan pengobatan di akhir bulan.

Itulah bentuk sedekah yang dilakukan RS Nur Hidayah dengan SR. Hingga saat ini hubungan yang terjalin antara SR dan RS Nur Hidayah masih sangat baik. Bahkan, SR kerap terlibat dalam acara-acara yang diselenggarakan oleh RS Nur Hidayah, seperti acara khitan massal. (Boy Adisakti)

“Apa yang telah saya berikan, InsyaAllah tidak pernah saya pikirkan lagi. Saya percaya, Allah itu Maha Baik kalau kita juga baik dengan sesama. Sementara, hanya ini yang bisa kami berikan, lewat pisang dan buah-buahan. Saya sempat bingung, saya harus sedekah apa? Allah tunjukkan lewat Perawat SR. Saya jadi tahu, bahwa sedekah tak harus berupa uang atau materi. Semoga sedekah pisang ini bisa bermanfaat bagi orang-orang di rumah singgah.” ‒ Bu Ulil Pisang.

“Ketika kita berbicara profesionalisme, maka kita membutuhkan media atau sarana‒prasarana yang profesional. Kantor Koordinasi SR Bekasi ini nantinya akan menjadi jembatan antara SR dengan network kami. InsyaAllah, akan membuat eksistensi SR semakin lebih bagus. Bagi Sedekaholic yang ingin melihat langsung kondisi Pasien Dampingan SR, mereka bisa melihat langsung di RS Ridhoka Salma.” ‒ Roziana Ghani, Owner RS Ridhoka Salma.

RS NUR HIDAYAH BANTUL

TANGANI PASIEN DULU, ADMINISTRASI URUSAN BELAKANG

LIPUTAN KHUSUS

14| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 15: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

Melintasi Jawa Timur, ada Sedekaholic yang menghibahkan dua unit ambulans untuk operasional SR Sidoarjo. Ada Instansi Pemerintah dan RSUD Sidoarjo yang hingga saat ini menjadi sinergitas SR di Sidoarjo. Di

Gunungkidul, ada seorang kawan dari kurir yang memberikan satu unit mobil secara cuma-cuma. Mobil ini nantinya akan disulap menjadi sebuah ambulans yang mendukung pergerakan SR di Nusantara. Di Lampung, seorang pemilik bengkel mobil menggratiskan seluruh biaya pemasangan karoseri ambulans MTSR Lampung.

LALU, NIKMAT MANA LAGI YANG KAMI DUSTAKAN?

PENGIRINGLAJU PERGERAKAN MTSR

Pergerakan MTSR telah menjadi perhatian masyarakat luas. Diam-diam mereka memantau pergerakan MTSR melalui media sosial Sedekah Rombongan. Bermacam bentuk perhatian pun ditunjukkan masyarakat. Ada

yang mem-posting pergerakan MTSR, sambil memberikan caption menarik di media sosial mereka. Ada yang mengingatkan bila MTSR terkadang bertingkah kelewatan. Ada pula yang men-support kebutuhan-kebutuhan MTSR.

Mereka bahkan tidak tanggung-tanggung...

LIPUTAN KHUSUS

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |15

Page 16: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

LIPUTAN KHUSUS

Mobilitas MTSR yang padat harus diimbangi dengan perawatan yang baik. Paling tidak, sebulan sekali, MTSR harus mendapat servis rutin dan penggantian oli. Biaya yang dikeluarkan untuk perawatan ini cukup banyak, belum lagi jika ada kerusakan-kerusakan lain yang dialami MTSR. Rupanya banyak masyarakat yang peduli terhadap hal ini, khususnya para pemilik bengkel. Rata-rata, pemilik bengkel ‒yang sudah mengenal SR, mereka memberikan biaya jasa perawatan gratis atau potongan harga bagi perawatan MTSR.

Di Jogjakarta dan Gunungkidul, misalnya, perawatan mobil tanggap di-support oleh beberapa bengkel diantaranya

Bengkel Anugerah Prima Motor, Klaten, Bengkel Fajar Mandiri, Sleman, dan Bengkel Wiyoro, Banguntapan. Biasanya, sebulan sekali para kurir membawa mobil tanggap untuk di servis dan ganti oli di salah satu bengkel. Bengkel Anugerah Prima Motor yang terletak di Jl. Diponegoro No. 13, Klaten ini menggratiskan biaya jasa perawatan MTSR.

MTSR Magetan juga punya bengkel langgangan untuk servis kaki-kaki mobil, tentu jasanya juga gratis. Hal itu bermula ketika MTSR Magetan menanggapi permintaan tolong dari masyarakat. Mulanya, seseorang meminta tolong kepada SR Magetan untuk mengantar tetangganya yang mengalami kecelakaan. Ia menghubungi

SR Magetan, setelah sebelumnya kesulitan mendapatkan bantuan ambulans. Tanpa rumit, sulit, dan berbelit-belit, MTSR Magetan pun meluncur dan menjemput pasien tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Siapa sangka, ternyata si penelepon tadi merupakan pemilik dari Bengkel Senoe, spesialis kaki-kaki mobil.

Selanjutnya, sang pemilik itu pun menggratiskan jasa perawatan kaki-kaki mobil untuk MTSR, pada khususnya MTSR Magetan. “Namanya Mas Heri, Pemilik Bengkel Senoe. Alhamdulillah (hubungan) baik banget dengan SR,” ucap Ervin, Kurir SR Magetan. Kini, bila kaki-kaki ambulans mulai bermasalah, para kurir tak perlu khawatir. Cukup dibawa ke Bengkel Senoe, MTSR siap beraksi kembali setelah diperbaiki. Hingga kini, sang pemilik tersebut masih menjalin hubungan baik dengan SR Magetan.

SERVIS GRATIS,LAJU MTSR PUN MULUS

Doc: www.facebook.com/Anugerah-Prima-Motor

16| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 17: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

LIPUTAN KHUSUS

Sepele! Tetapi satu hal ini tak kalah penting. Sebagai kendaraan pengangkut pasien dan orang sakit, MTSR tentu harus bersih dan wangi, agar dhuafa sakit merasa nyaman ketika berada di dalamnya. Ada lho, pihak-pihak yang

turut berkontribusi menjaga kebersihan dan kenyamanan MTSR.

Kebutuhan MTSR lainnya yang jarang terpikirkan, namun ternyata penting, adalah perlengkapan kebersihan MTSR. Di beberapa daerah, ada donatur yang men-support sampo mobil untuk mobil tanggap. Bejo Kahono dari Komunitas Love Masjid, menyedekahkan produk usahanya berupa sampo mobil dan motor untuk SR

Jogja. Ada juga Noven Samakta, Kurir SR Magelang, mengirim produk autocare-nya berupa sampo mobil dan cleaning kit ke wilayah kerja SR yang memiliki MTSR. Produk itu sangat bermanfaat, khususnya ketika kurir

tidak sempat membawa MTSR ke bengkel car wash.

HADIRKAN KENYAMAN UNTUK PASIEN DAMPINGAN

SOLODi Solo, Bengawan Autocare, yang kebetulan milik seseorang yang dulu pernah aktif sebagai Kurir SR, Yudis namanya. Ia paham benar bagaimana seharusnya kondisi kebersihan dari MTSR. Untuk itu, melalui usahanya tersebut, Yudis menggratiskan MTSR Solo untuk memperoleh jasa kebersihan. Sampai saat ini ia masih istiqomah membantu MTSR Solo melalui usahanya itu. MADIUNTak jauh dari Solo, tepatnya di Madiun, belum lama ini MTSR menarik hati Larasati Car Wash. Selama ini MTSR Madiun memang kerap ‘mandi’ di situ. Memang awalnya tidak gratis, sampai akhirnya si pemilik Larasati Car Wash kepincut dengan nama SR. “Pemiliknya akhirnya tanya-tanya tentang MTSR. Lalu dijelaskan oleh temen-temen kurir. Akhirnya malah digratiskan oleh si pemilik,” jelas Mundi, Kurir SR Madiun. Bahkan, si pemilik pun tertarik menjadi Kurir SR.

JEMBERRasa penasaran yang berujung pada kebaikan juga terjadi di Jember. Cik Silvy, Pemilik Bengkel Roda Jaya, awalnya penasaran dengan Si Cio alias MTSR Jember. Ia bertanya-tanya dari lembaga mana Cio berasal. Kurir yang stand by saat itu pun menjelaskan darimana Cio berasal. “Cik Silvy tanya-tanya, ya aku pun cerita, menceritakan SR. Saat itu MTL pertama keluar, kami juga memberikan padanya. Ya udah, berjalan seiring waktu komunikasi menjadi nyaman,” ujar Ganong, Kurir SR Jember.

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |17

Page 18: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

LIPUTAN KHUSUS

Ternyata menyulap mobil biasa menjadi sebuah ambulans memerlukan biaya yang tidak sedikit. Ada banyak perlengkapan yang harus dibeli, misalnya saja lampu rotary dan bed pasien. Belum lagi pembuatan interior

ambulans yang cukup menguras kocek. Tapi lagi-lagi, ada saja pihak-pihak yang rela meringankan beban MTSR.

TAK PUSING URUSANBONGKAR PASANG

ITU TADI BEBERAPA PIHAK YANG SAMPAI SAAT INI MASIH MENGIRINGI PERGERAKAN MTSR. SEBENARNYA, MASIH BANYAK LAGI MEREKA YANG TIDAK DAPAT KAMI SEBUTKAN SATU PERSATU. MEREKA-MEREKA INILAH YANG BAHU-MEMBAHU DI JALAN KEBAIKAN, MEMBANTU SESAMANYA

YANG MEMBUTUHKAN. KALAU SENDIRI SAJA BISA, APALAGI DILAKUKAN BERSAMA-SAMA. TERTARIK BERGABUNG?

JJ KONSTRUKSI BANDAR LAMPUNGDulu pertama kali SR Lampung membuat MTSR, para kurir sempat dipusingkan dengan biaya pembuatan ambulans. Setelah sempat bingung, sebuah mobil berjenis MVP pun akhirnya rampung disulap menjadi sebuah MTSR Lampung. Seorang dermawan di Lampung yang memiliki bengkel karoseri memberikan potongan harga bagi pengerjaan MTSR Lampung. Dari harga normal sebesar 25 juta rupiah, SR Lampung hanya membayar 10 juta rupiah saja, komplit dengan perlengkapannya!!! Subhanallah…

FAJAR MANDIRIBegitu pula di Jogjakarta. Ada sebuah bengkel karoseri bernama Fajar Mandiri yang memberikan diskon khusus bagi karoseri MTSR. Interior standar ambulans, seperti lantai, dudukan brankar, dan jok samping. Beberapa kali, SR menggunakan jasa bengkel ini, tak hanya untuk karoseri mobil tanggap di Jogja. Tetapi mobil tanggap yang akan ditugaskan di luar Jogja, seperti MTSR Madura, yang karoserinya dikerjakan di Jogja.

Doc: www.larc.co.uk

18| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 19: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

Allah berikan rezeki yang tak disangka-sangka, dari berbagai pintu dan penjuru arah. Inilah yang diyakini oleh SR Sidoarjo beserta para kurirnya.

Pergerakan SR Sidoarjo terhitung cukup lama, lebih dari satu tahun bergabung dengan SR Surabaya, dan sudah satu tahun lebih bergerak sendiri menjadi SR Wilayah.

“Awalnya kita gabung SR Surabaya, gantian pakai MTSR-nya. Seperti biasa, untuk antar-jemput pasien dampingan. Tapi, kalau MTSR jadwalnya padat, kami ikhtiarkan pakai mobil pribadi kurir atau menyewa mobil dari rental,” kata Khusen, Koordinator Wilayah SR Sidoarjo. Hampir setahun seperti itu. Sambil ngurir, mereka (kurir) melangitkan doa agar SR Sidoarjo memiliki sebuah mobil tanggap untuk mendukung pergerakan mereka.

Doa diijabah, salah satu Kurir SR Sidoarjo sebagai jembatan yang mempertemukan SR Sidoarjo dengan Cak Nur, Wakil Bupati Sidoarjo, dan dr. Atok Irawan, Direktur Utama RSUD Sidoarjo. Setelah saling bertukar informasi, Pemerintah Sidoarjo melalui RSUD Sidoarjo menghibahkan dua ambulans kepada SR Sidoarjo, ada sebuah Mini Bus ELF dan sebuah mobil Totoya Kijang. Keduanya sudah dimodifikasi menjadi ambulans, dua mobil ini nantinya dapat mendukung pergerakan dan memberi manfaat bagi para pasien dhuafa dampingan SR Sidoarjo.

Sekali lagi, melalui SR Sidoarjo, kita ditunjukkan bahwa sedekah tak selalu dalam bentuk uang. Bahkan sedekah berupa sebuah ambulans yang disedekahkan pun mampu membawa nilai manfaat lebih bagi si penerima, mendorong kemajuan pergerakan sebuah organisasi, dan semoga menjadi amal jariyah bagi si pemberi sedekah.

“Sejak SR memperkenalkan diri kepada kami, kami yakin bahwa organisasi sosial seperti SR ini mampu membantu program-program pemerintah. Kami, Pemerintahan Kota Sidoarjo, mengapresiasi pergerakan SR di Sidoarjo. Kami memahami betul banyak yang dibutuhkan guna menunjang pergerakan SR, ambulans dan juga rumah untuk singgah para pasien. Pelan-pelan semoga terealisasi, semoga apa yang bisa kami berikan ini mampu mendukung pergerakan SR.”‒ Cak Nur, Wakil Bupati Sidoarjo.

HIBAH AMBULANSWUJUD DUKUNG PERGERAKAN

LIPUTAN KHUSUS

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |19

Page 20: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

AKU INGIN SEMBUH

TAK HILANG SEMANGATMESKI TERPASUNG TUMOR OTAK

Sudut Kota Sidoarjo tak terlalu ramai waktu itu. Tim MTL dan Kurir-kurir SR Sidoarjo berjalan menyusuri gang-gang diantara pemukiman padat penduduk. Kondisinya kumuh, bau-bauan tak sedap menyeruak di sepanjang jalan.

Penerangannya pun kurang meski saat tengah hari. Di lorong sempit itu berjajar kamar-kamar di salah satu sisinya, menghadap dinding tinggi pembatas rumah di sisi lainnya. Ukuran kamar rata-rata hanya dua kali tiga meter, yang

paling besar mungkin tiga kali lima meter. Kami pun masuk ke salah satu kamar petak.

Ruangan di dalam kamar disekat-sekat dengan triplek sehingga terkesan luas. Di kamar tersebut tinggal satu keluarga, Bapak Basmen Nainggolan dan Ibu Mawani Pane, serta empat anak mereka. Ibu Mawani berusia hampir setengah baya, kulitnya putih, tapi tubuhnya kurus. Tatapan matanya nanar tapi tersirat semangat hidup yang luar biasa. Dulu, ia tak pernah mengira, sakit kepala yang dialaminya merupakan masalah serius. Dengan dialek khas

Medan, ia pun mengisahkan perjuangannya melawan penyakit tumor otak.

20| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 21: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

AKU INGIN SEMBUH

“INI SEMUA BERKAT TUHAN. TERIMA KASIH, TUHAN,

KAU TELAH MEMBERIKAN KESEMBUHAN BAGI SAYA.

SELAMA SAKIT, SAYA SELALU MEMINTA KEPADA BAPA YANG

ADA DI SURGA, AGAR SAYA DIBERI KESEMBUHAN. TERIMA

KASIH, TUHAN.” Ya. Ibu Mawani memulai kisahnya dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan. Selama berbincang pun, tak berhenti meluncur dari tuturnya, segala puji-pujian kepada Tuhan. Begitu juga permohonan kesembuhan yang terus-menerus ia ucapkan kepada-NYA. Batin ini terasa terisak ketika mendengar rangkaian alinea yang menuturkan kisah perjuangannya.

“Sakitnya dari tahun 2015, sering sakit kepala yang luar biasa,” kata Ibu Mawani, suaranya pelan, agak bergetar dan kurang jelas. Meski sudah berobat, ia tetap saja masih merasakan sakit kepala. Pernah, saking tak tahannya, ia pingsan dan ketika sadar matanya telah memerah. Selain sakit kepala, ia juga mengeluhkan sakit pada tangannya. Puskesmas tak bisa lagi menangani, ia pun dirujuk ke rumah sakit di Surabaya, dan sempat berpindah rumah sakit, dari hasil pemeriksaan ada sesuatu di bagian otak Ibu Mawani. Dokter pun menyarankan supaya menjalani pengobatan rutin setiap sebulan sekali.

Meski rutin berobat kondisinya belum membaik juga. Ibu Mawani malah kerap kejang, demam, dan gemetaran. Bibirnya miring seperti terkena

stroke, akibatnya jadi sulit bicara. Lama-kelamaan, ia hanya bisa berbaring, mata dan kaki tak lagi berfungsi. Kadang bisa merespon orang lain, kadang tidak. Meski pengobatan menggunakan fasilitas kesehatan BPJS, namun mereka mengalami kesulitan biaya hidup dan biaya transportasi. Bapak Basmen Nainggolan, suami Ibu Mawani Pane, hanya bekerja sebagai tukang tambal ban.

Kondisi mereka begitu memprihatinkan. Sang ibu sakit, hanya bisa berbaring lemah tak berdaya, dan melakukan aktivitasnya dari pembaringan. Empat anak mereka tak terurus dengan baik, karena sang ayah kerap meninggalkan mereka karena harus bekerja mencari uang untuk keperluan hidup sehari-hari, biaya akomodasi dan transportasi, serta obat yang tak ter-cover BPJS. “Waktu itu keadaannya (istri) sudah parah, rumah juga kacau. Istri sudah tidak bisa apa-apa, anak-anak sering kelaparan, saya kadang bekerja, kadang tidak,” kata Bapak Basmen.

SR Surabaya mendapat informasi tentang kondisi Ibu Mawani. Bersama dengan SR Sidoarjo, para kurir mendatangi kamar petak keluarga ini yang berada di Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Selang beberapa jam setelah survei, Ibu Mawani segera dijemput menggunakan MTSR dan dibawa ke RSI Sidoarjo. “Ini semua jalan dari Tuhan. Ada orang yang memberi tahu kondisi kami kepada saudara kita, SR. Lalu (SR) datang, menjemput, bawa ke rumah sakit, dan mendampingi kami. Ini luar biasa sekali...” lanjut Bapak Basmen.

Proses pengobatan Ibu Mawani memang tidak instan, tapi terbilang cepat. Pasien Dampingan SR Sidoarjo ini sempat dirujuk dari RSI Sidoarjo ke

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |21

Page 22: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

AKU INGIN SEMBUH

RS Universitas Airlangga, Ibu Mawani kemudian menjalani operasi. Sebelum operasi, keluarga ini saling menguatkan, karena tindakan ini penuh risiko. Pak Basmen dengan tegar mendampingi sang istri pada setiap prosesnya.

“BERKAT TUHAN, SETELAH OPERASI SAYA TIDAK PERNAH MERASA PUSING ATAU NYUT-NYUTAN LAGI. TERIMA KASIH,

TUHAN. TAPI MATA SAYA BELUM SEMBUH, TUHAN BERILAH

PENGELIHATAN YANG LEBIH TERANG,” TUTUR IBU MAWANI.

Setelah tumornya diangkat, pengelihatannya masih buram. Meski demikian, Ibu Mawani berusaha mengerjakan pekerjaan rumah seperti membersihkan rumah atau mencuci piring. Pak Basmen tentu melarangnya, lantaran khawatir akan kesehatannya, istrinya harus banyak istirahat. Pernah terpasung tumor otak, Bu Mawani tetap punya semangat hidup yang begitu kuat. “Berkati saya, Tuhan. Suami, anak-anak, dan saudara-saudara di gereja masih membutuhkan saya. Kasihan keluarga saya, saya masih ingin merawat suami dan anak-anak saya,” kata Ibu Mawani. Sebelum sakit, selain menjadi ibu rumah tangga, ia memang sangat aktif berkegiatan di gereja.

Bagi keluarga mereka, SR sudah dianggap seperti kerabat dekat. “SR ini sudah seperti saudara sendiri, meski beda suku dan agama. Padahal yang benar-benar saudara tidak sampai membantu seperti ini,” kata Bapak Basmen. “Kami merasa, tidak berjuang sendiri. Ada jalan dari Tuhan, melalui orang-orang yang baik ini. Saya sangat berterima kasih kepada SR. Saya nggak bisa bilang apa-apa selain terima kasih. Mudah-mudahan, Tuhan membalas semua kebaikan saudara-saudara,” lanjutnya penuh haru. Sederet doa-doa kebaikan terus-menerus ia lafalkan. Kami hanya bisa mengucap ‘amin’ kala ia memanjatkan harapannya. (Nisya Rifiani)

22| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 23: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

Ayo! Serombongan menyatukan kepedulian untukmenyambung kembali harapan sesama yang membutuhkan.

Page 24: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

PANTANG MENYERAH

Di salah satu area taman bermain di kawasan Kaliurang, Kabupaten Sleman, DIY, banyak pedagang yang menjajakan berbagai macam barang, mulai dari makanan, minuman, hingga barang kerajinan. Kami, Tim MTL,

tengah menunggu salah seorang pedagang barang kerajinan yang biasa berjualan di sana. Sengaja kami janjian di area taman bermain tersebut karena kami memang bermaksud bertemu dan berkunjung ke rumah pedagang itu. Tak lama, sebuah motor mendekat menghampiri kami, rupanya pengendaranya adalah orang yang kami tunggu-

tunggu, mereka ialah Aslimah, dan Wahyu, suaminya, anak perempuan pun turut serta. Mereka memberikan senyumnya dan mempersilakan kami mengikuti mereka untuk menuju rumah mereka.

“Selamat datang di rumah kami, maaf ya rumahnya berantakan,” ucap Aslimah, sambil tersenyum. Ucapannya ramah, tuturnya halus, dan gestur tubuh yang baik, membuat kami merasa tengah berbincang dengan keluarga sendiri. Seolah kami adalah saudara jauh yang sudah lama tak bertemu dan ditunggu-tunggu kedatangannya. Jika bicara jarak, memang rumah mereka cukup jauh dari pusat Kota Yogyakarta. Kami pun sengaja menyempatkan waktu khusus untuk berkunjung ke rumahnya.

Pasangan Aslimah dan Wahyu tinggal di sebuah rumah sederhana di RT.05/RW.18 Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DIY. Berjarak sekitar 30 km dari jantung kota, untuk

sampai ke rumahnya diperlukan waktu kurang lebih 45-60 menit. Bukan tanpa alasan, Aslimah dan Wahyu memilih tinggal di daerah yang lokasinya cukup jauh dari kota. Mereka sengaja memilih tinggal di sana karena terdapat banyak objek wisata, seperti Lava Tour Merapi, Taman Kaliurang, Telaga Putri, Desa Wisata, dan lain sebagainya.

Mereka berdagang di sana, keuntungan yang mereka dapat menjadi sumber penghasilan mereka sehari-hari. Pasangan serasi ini menjual aneka hasil karya kerajinan akar wangi, yang mereka buat sendiri. Sehari-harinya, mereka berjualan di lokasi yang berbeda. Jika Aslimah berjualan di sepanjang rute Lava Tour Merapi, Wahyu menjajakan dagangannya di sekitar objek wisata Telaga Putri.

“BERJALAN” TEGAPHADAPI DUNIA

24| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 25: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

PANTANG MENYERAH

Berbeda dengan orang-orang kebanyakan, Aslimah lahir tanpa memiliki kedua kaki. Tetapi itu bukan jadi penghalang bagi Aslimah, wanita berusia 30 tahun ini tak pernah ambil pusing dengan kekurangan yang ia miliki. Ia merasa bahwa anggota tubuh lain yang ia miliki adalah sebuah anugerah dari Allah. “Kalau dari rasa, kita merasakan sama aja kok. Karena intinya kalau orang lain punya kaki bisa kemana-mana, aku juga bisa karena aku masih punya tangan dan punya pikiran,” ucapnya.

“KARENA SEBENARNYA KEBAHAGIAAN ITU ADA DI DALAM

HATI KITA, BUKAN FISIK KITA. TUHAN ITU ADIL,” TUTUR ASLIMAH TEGAS.

Sedari kecil, Aslimah menggunakan kedua tangannya untuk ‘berjalan’ kemana pun yang ingin ia tuju, pergi ke sekolah, atau bermain ke pasar malam. Pun saat beraktivitas, ia jejakkan dengan menggunakan kedua tangannya, mencuci pakaian di sungai misalnya. Orang tuanya memang khawatir terhadap aktivitas yang sering dilakukannya tersebut. Sebab, orang tuanya menganggap dirinya tak mungkin bisa melakukan aktivitas yang sama seperti anak-anak seusianya.

Aslimah tak pernah marah dengan pandangan orang tuanya tersebut. Ia pun tak ingin membantah atau pun beradu mulut dengan orang-orang yang telah membesarkannya itu. Tetapi, ia punya cara jitu untuk menumbuhkan kepercayaan kedua orang tuanya. Aslimah ingin mematahkan pandangan kedua orang tuanya dengan langsung menunjukkan pada mereka bahwa ia bisa. “Kalau kebanyakan ngeyel nanti adanya berantem. Jadi caranya kalau aku nggak boleh masak, tetapi aku masak. Jadi kalau mereka pergi aku masak,” katanya.

Memasuki SMA, Aslimah memutuskan untuk merantau dari daerah asalnya di sebuah desa kecil di Kudus, menuju ke jantung Kota Kudus. Ia ingin merasakan hidup mandiri, jauh dari orang tua. Masa awal-awal di Kota Kudus dilaluinya dengan tidak mudah. Ia berkali-kali ditolak pemilik kos, dengan alasan takut akan merepotkan. Namun pada akhirnya ia dapat meyakinkan seorang pemilik kos, seorang pensiunan TNI, bahwa ia dapat hidup mandiri.

Selama tinggal di Kota Kudus, kegiatannya tidak hanya sekolah-pulang, sekolah-pulang. Ia kerap jalan-jalan mengelilingi Kota Kudus, sambil melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak lazim

Doc: Pribadi

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |25

Page 26: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

dilakukan. “Waktu sekolah di Kudus, aku suka pergi ke rumah sakit, nengok orang sakit yang nggak kukenal, memberi semangat kepada mereka. Ketika mereka melihat melihat kondisiku, mereka bisa lebih bersyukur karena hanya diberikan sakit,” ucapnya.

Selain berbagi motivasi dengan orang sakit, ia juga kerap berbagi materi dengan anak-anak jalanan. Ia sisihkan sebagian uangnya untuk membelikan es krim bagi anak-anak jalanan. Sesekali, ia bahkan tidur di jalanan seperti gelandangan. Baginya, itu bukan hal yang memalukan, ia justru mengaku mendapatkan ‘ilmu kehidupan’ dari kebiasaannya itu.

Di kehidupan keluarga, sekilas mungkin kita menyangka hanya suaminya yang berperan penting dalam keluarga. Secara fisik, Wahyu memang lebih sempurna, tugas seorang kepala keluarga tentu dapat dijalaninya dengan mudah. Namun, Aslimah ternyata juga menjalankan tugas yang tak kalah penting, berdua mereka saling menyeimbangkan.

Ilmu Kehidupan yang dipelajari selama di Kudus, kini menjadi bekal berharga bagi kehidupan keluarga Aslimah. Ia semakin mantap menatap masa depan bersama suami dan kedua belah hatinya yang masih kecil. Sambil terus berbagi inspirasi pada banyak orang, Aslimah akan terus melangkah menjemput kebahagiaan. (Boy Adisakti)

AKU HANYA INGIN BELAJAR. ILMU KEHIDUPAN ITU KALAU TIDAK DIPELAJARI, MAKA KITA TIDAK AKAN PERNAH TAHU. KALAU KITA TIDAK MENGALAMI SENDIRI, KITA MAKA KITA TIDAK AKAN PERNAH BENAR-BENAR BISA MERASAKAN. “KALAU KITA NGGAK PERNAH MERASAKAN DUKA, KITA NGGAK AKAN BISA MERASAKAN SUKA.‒ASLIMAH.

PANTANG MENYERAH

26| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 27: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

no matter how SMALLwe will call it KINDNESS

BCA 84655-23456 | MANDIRI 137-00-111-00-118MANDIRI SYARIAH 4111-4111-45 | MUAMALAT 532-000-6666

a/n SedekahRombongan

Page 28: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

DALAM KENANGAN

KUATNYA USAHA DAN DOA SEORANG PRIA MUDA

Di usianya yang masih 18 tahun, Muhammad Mahmud harus berhadapan dengan penyakit tumor hidung. Ia tetap tangguh meski tumor hidung telah merenggut kedua penglihatannya. Sekolahnya terpaksa ditunda sementara, sebagai gantinya ia menghabiskan waktu untuk berobat demi mencapai kesembuhan. Untungnya Mahmud tak

sendiri, perjuangannya itu selalu diiringi doa dan semangat dari kedua orang tuanya.

28| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 29: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

DALAM KENANGAN

Tim MTL, ditemani oleh Kurir SR Karawang, menyusuri panjangnya jalanan di

Desa Kosambi Batu, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Diantara gerimis yang turun, langkah kami tertuju pada sebuah rumah sederhana yang tak terlalu besar. Di rumah tersebut, Mahmud dan keluarganya tinggal. Mereka bersama-sama berjuang, tak pernah menyerah walau tengah diterjang badai kehidupan. Keluarga yang ramah ini menyambut kami dengan hangat.

Maemunah, sang ibu, mulai mengisahkan perjuangan sang anak melawan penyakitnya. “Pertamanya ada pendarahan dari hidung, terus dibawa ke klinik. Waktu dilhat, ternyata ada benjolan di dalam (hidung) sebesar kelereng. Terus langsung dibawa ke praktek umum, itu belum ada tindakan apa-apa. Terus saya bawa pulang lagi dan dibawa ke RS Fikri Medika. Di situ ada dokter THT, dan baru ketahuan kalau penyakitnya ini harus dirujuk ke rumah sakit besar,” terang Bu Maemunah.

Mahmud kemudian dirujuk ke RS Hasan Sadikin, Bandung, untuk menjalani perawatan pengecilan massa tumornya. Pada saat itu, massa di hidungnya sebesar kelereng. Tetapi massa itu terus bertumbuh, hingga menutupi sisi kiri wajahnya. Saraf matanya pun ikut terkena, Mahmud harus rela kehilangan kedua penglihatannya. Ia pun juga berobat ke RS Mata Cicendo, dengan harapan kedua penglihatannya bisa diselamatkan. Namun massa itu telanjur merusak saraf matanya. RS Mata Cicendo pun menyarankan agar Mahmud fokus dan mencurahkan kekuatannya untuk melawan tumornya.

Selama berjuang, pengobatan dibiayai oleh program jaminan kesehatan dari pemerintah. Namun, bukan berarti kedua orang tuanya tak mengeluarkan biaya sama sekali. Mereka harus membayar ongkos hidup selama di Bandung, cukup banyak kebutuhan mereka seperti ongkos sewa kamar kos, biaya makan, dan juga transportasi. Hal

itu cukup berat bagi Pak Uci, sang ayah, apalagi penghasilannya tak menentu. “Berobatnya sih nggak bayar, tapi jalannya kan ongkos terus, makan, penginapan, dan lain-lainnya. Dulu saya udah angkat tangan, nggak punya apa-apa. Buat ongkos banyak,” kata Pak Uci menceritakan kesulitannya di masa lalu.Keluarga ini sangat menyayangi Mahmud. Bahkan Pak Uci memilih berhenti bekerja sementara meski konsekuensinya tidak mendapat penghasilan lebih. Itu semua ia lakukan karena tidak tega meninggalkan sang istri sendirian merawat Mahmud. “Boro-boro kerja, saya masih mikirin anak dulu lah,” kata Pak Uci. “Saya mah kerja apa aja sih. Bangunan bisa, sedikit-dikit bisa lah. Tapi ini kerja nggak fokus kalau anak lagi sakit,” ujarnya.

Tak berselang lama, Allah menuntun langkah Andre, Kurir SR, sehingga dapat bertemu dengan Mahmud dan keluarganya. Andre mendapat informasi mengenai kondisi Mahmud dari sebuah akun media sosial. Lantas ia pun berkunjung ke rumahnya. Alhamdulillah, SR diizinkan mendampingi Mahmud dalam usahanya menjemput kesembuhan. Orang tuanya pun kini tak perlu lagi mengeluarkan banyak biaya. Saat berobat ke Bandung, Mahmud diantar jemput oleh SR, biasanya menggunakan MTSR Karawang. Selama di Bandung Pak Uci dan Bu Maemunah juga tak lagi khawatir biaya hidup. Mereka bisa singgah di RSSR Bandung, kebutuhan makan sehari-hari pun sudah tersedia di RSSR.

Hidup sebagai seorang survivor memang bukan hal yang mudah. Terkadang semangat memuncak, tapi tak jarang semangat bisa

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |29

Page 30: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

surut. Apalagi semuda Mahmud, gejolak di hati dan pikirannya masih sangat tinggi. Alih-alih melakukan kegiatan yang bisa menambah pengalamannya, ia justru harus merelakan masa mudanya berbaring di tempat tidur. Sementara kawannya bermain-main, Mahmud hanya bisa mendegarkan suara langkah kaki kawan-kawannya.

Hal itu juga barang kali yang membuat Mahmud pernah jatuh pada titik terendah yang membuatnya kehilangan semangat. Pernah, ia tak ingin lagi berobat, dan hanya ingin berdiam diri di rumah saja. “Dulu Mahmud sempet nggak semangat. Saya bilang, ya udah pulang aja,” ucap Bu Maemunah. Tetapi siapa yang menyangka, pemuda yang tak banyak bicara ini bisa meninggalkan titik tersebut dengan cepat. Berkat dukungan orang tua dan keluarga, Mahmud menemukan semangatnya kembali. Ya namanya orang tua, kalau anak semangat, kita mah juga semangat,” ucap Pak Uci.

Mahmud yang dulunya ia tak mau minum obat, justru kini berbalik. Mahmud lebih sering mengingatkan ibunya untuk memberinya obat. Badannya yang dulu kurus kini sudah mulai tampak gemuk dan berisi. Ia kini lebih semangat untuk berobat. (Boy Adisakti)

TUHAN LEBIH SAYANG…Belum lama ini, kami mendengar kabar yang memukul hati. Mahmud telah berpulang. Kasih sayang Allah ternyata lebih besar daripada kasih sayang keluarganya. Lagu yang ia nyanyikan waktu kami akan pamit pulang dari rumahnya, lagu buatan Iwan Fals berjudul Aspal Pondok Gede, takkan pernah kami dengarkan lagi. Sekarang Mahmud sudah tenang, tak lagi risau terhadap gelap gulitanya dunia. Karena ia kini berada sangat dekat dengan Sang Cahaya, Tuhan Yang Maha Esa.

DALAM KENANGAN

30| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 31: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

ig : @SRupdatet : @SRbergerak

fb : Sedekah Rombonganwww.SedekahRombongan.com

Page 32: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

RUMAH KAMI

Berawal dari keinginan sepasang suami istri yang ingin memberikan faslitas bagi anak-anak yatim, piatu, dan tidak mampu agar

mereka dapat mewujudkan cita-cita mereka. Pasangan Budi–Lestari, mengangkat beberapa anak asuh dan memberikan pendidikan yang layak bagi mereka. “Atas saran orang-orang terdekat, kami pun mendirikan yayasan dan panti asuhan yang diberi nama Yayasan dan/atau Panti Asuhan Hajar Aswad,” kata Ibu Lestari, Pendiri Asuhan Hajar Aswad, ketika ditemui Tim MTL di rumah panti. Panti asuhan ini berfokus pada penyantunan bagi anak yatim, piatu, dan dhuafa, namun tak menutup kemungkinan membantu siapa saja yang membutuhkan.

Panti Asuhan Hajar Aswad yang didirikan para tahun 2013 ini kini memiliki 31 anak asuh, terdiri dari 10 anak perempuan dan 21 anak laki-laki. Usianya mereka beragam, mulai dari anak usia pra-sekolah, hingga anak usia sekolah, dan anak berkebutuhan khusus. Panti asuhan ini menempati sebuah rumah yang tak terlalu luas, yang terdiri dari ruang tengah, tiga kamar tidur, kamar mandi dan dapur. Teras depannya dipakai untuk ruang tamu, ada kolam kecil dengan ikan koi warna-warni. Di sudut halaman berjajar rak sepatu dan sepeda-sepeda mini yang biasa digunakan anak-anak ke sekolah, sebagian rusak jadi tak digunakan.

Karena keterbatasan tempat, tidak semua anak asuh tinggal di rumah panti. Hanya 12 anak asuh yang tinggal di rumah mungil itu, rata-rata mereka duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), dan

BEKALI ANAK ASUH DENGAN

PENDIDIKAN LAYAK

Sebuah rumah sederhana di dalam kompleks Perumahan Sukodono Raya, yang terletak

di bilangan Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi tempat berlindung bagi belasan anak-

anak yatim dan dhuafa. Suasana rumah mungil itu begitu teduh, gemericik air dari kolam ikan

di halaman depan menambah suasana menjadi semakin syahdu.

32| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 33: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

RUMAH KAMI

diprioritaskan bagi anak yang rumahnya jauh. Anak asuh lainnya pulang ke rumah masing-masing saat malam hari, sebagian anak asuh juga ada yang tinggal di pondok pesantren. Sehari-harinya Ibu Lestari, suami dan empat anaknya tinggal di rumah panti. Meski anak kandungnya juga tinggal di sana, namun dari segi pola asuh mereka tidak membedakan mereka.

Tidak semua anak asuh merupakan anak yatim dan piatu, beberapa anak sengaja dititipkan oleh orang tua mereka lantaran kondisi ekonomi keluarga mereka yang tidak memungkinkan untuk membesarkan sang anak. Di panti asuhan ini, anak-anak asuh diberikan pendidikan formal, dan dibekali pendidikan agama. Setiap pagi, anak-anak sudah mempersiapkan diri berangkat ke sekolah. Mereka berangkat mengayuh sepeda, diantara mereka ada yang berboncengan. “Setiap sore ba’da ashar, anak-anak dikumpulkan untuk belajar mengaji. Ada ustaz yang mengajarkan ngaji, malamnya mereka belajar materi sekolah dan mengerjakan PR,” kata Ibu Lestari.

Di waktu luang, anak-anak diizinkan bermain dengan anak-anak yang tinggal di sekitar kompleks perumahan, maupun dengan anak-anak kampung sebelah. Ibu Lestari menjelaskan, memang panti asuhan ini belum ada program pelatihan keterampilan untuk anak-anak. Pengurus panti tidak membebani anak-anak dengan latihan dan pekerjaan sampingan. Karena menurut

mereka sosok anak-anak masih sangat suka bermain dan dipenuhi aktivitas bermain, kegiatan menyenangkan ini membuat mereka bersuka cita.

“Justru anggota pengurus panti yang mencoba mengembangkan kegiatan bisnis, kemarin coba buat tempe dan kefir. Produksinya tidak rutin, tapi kalau ada orang pesan bisa kami buatkan,” kata wanita yang pembawaannya ramah dan keibuan ini. Hasil penjualan produk tersebut untuk membantu biaya operasional rumah panti, baik kebutuhan harian maupun biaya pendidikan. Tekad Ibu Lestari beserta pengurus panti berniat memberikan perlindungan, kasih sayang, dan pendidikan yang layak, kepada anak-anak asuh mereka.

Meski belum punya donatur tetap, alhamdulillah bantuan selalu mengalir dari berbagai pihak, Allah yang mencukupkan. Panti Asuhan Hajar Aswad juga bersinergi dengan Dinas Sosial dan Baznas Kabupaten Sidoarjo, dan rumah sakit di Kabupaten Sidoarjo. “Harapan kami, akan lebih banyak anak-anak yang kami bantu ke depannya, semoga panti asuhan ini dapat memberikan manfaat bagi sesama,” ucap Ibu Lestari. (Nisya Rifiani)

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |33

Page 34: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

SOSOK

Tak lama kemudian wanita berkerudung cokelat tadi menghampiri dan menyapa kami, Tim MTL. “Assalamu’alaikum,” ucapnya ramah. Kami memang telah membuat janji bertemu

sebelumnya. Karena penasaran, kami langsung menanyakan tentang siapa orang yang tadi ia antar dari Puskesmas. “Itu tadi pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Dia sakit dan harus dibawa ke Puskesmas. Saya mendampinginya berobat,” terangnya. Elinovita, nama lengkap wanita berkerudung cokelat itu. Ternyata info yang kami dapat tentang wanita ini tepat. Ia sangat peduli terhadap penyandang disabilitas.

PEKA SEJAK DINI, BEKAL KETIKA DEWASAKepekaan Elin, sapaan akrabnya, terhadap sesama sudah nampak sejak masih duduk di bangku sekolah. Dulu saat sedang berjalan menuju sekolah, ia sering berpapasan dengan penyandang disabilitas netra. Ia merasa terenyuh melihat penyandang disabilitas yang ragu-ragu saat sedang berjalan. “Saya lihat penyandang disabilitas netra jalan, kok kayaknya ragu-ragu. Terus dari situ saya tolong,” tuturnya.

Baginya, ada panggilan jiwa ketika melihat kondisi demikian. Panggilan itu seolah membuatnya ketagihan untuk membantu teman-teman penyandang disabilitas. Lalu berlanjut ketika lulus sekolah dan bekerja di Jakarta. Setiap ada penyandang disabilitas yang kesulitan, ia tak segan menawarkan bantuan. Tak peduli meski energinya telah habis untuk bekerja.

Hingga ia kembali lagi ke Jogja tahun 2003, ia tetap aktif membantu para penyandang disabilitas. Ia mengabdikan diri sebagai mitra bakti di berbagai organisasi yang berhubungan dengan penyandang disabilitas, seperti Kajian Tunanetra Ikhwanul Qolby, Perhimpunan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kecamatan Moyudan, dan Difabel Siaga Bencana (DIFAGANA).

Dari kejauhan, wanita berkerudung cokelat itu sedang menuntun seseorang keluar dari Puskesmas. Orang yang dituntun itu tampak sedikit berbeda dari orang-orang kebanyakan. Wanita berkerudung cokelat itu lalu mengeluarkan motornya, dan bergegas pergi bersama seseorang tadi…

RAWAT YANG TERSISIH,JADI JALAN IBADAHNYA

34| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 35: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

SOSOK

Elin sangat tegas memperjuangkan hak penyandang disabilitas. Menurutnya, penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dengan manusia normal pada umumnya. Kadang hal ini yang tidak dipahami oleh keluarga yang memiliki anggota keluarga penyandang disabilitas. Mereka sering memperlakukan anggota keluarganya tersebut dengan tidak wajar, bahkan dengan sengaja disembunyikan dari masyarakat.

“KITA HARUS MEMBUKTIKAN KEPADA KELUARGANYA

KALAU ANAK PENYANDANG DISABILITAS ITU BISA, MAMPU,

BERHAK MENDAPATKAN LAYANAN PENDIDIKAN, SERTA MODAL USAHA UNTUK MASA

DEPAN,” TEGASNYA.

“Itu yang menjadi hambatan relawan. Kadang kita menemui penyandang disabilitas yang disembunyikan oleh keluarganya. Pernah, dulu sampai nekat mau gontok-gontokan sama keluarga untuk sosialisasi. Padahal, hak penyandang disabilitas itu sama dengan kita,” terangnya.

Gerilya yang dilakukan Elin dan kawan-kawannya memang tidak mudah, banyak hambatan yang mereka temukan. Namun hal itu tak menjadi kendala baginya untuk memperjuangkan hak penyandang disabilitas. Hal-hal kecil yang berkaitan dengan kebutuhan penyandang disabilitas rela ia lakukan.

Mengantar seorang penyandang disabilitas berobat ke Puskesmas, itu hanya sebuah contoh kecil saja. Sebulan sekali ia juga mengantar pasien ODGJ kontrol ke RS Jiwa Grhasia, Pakem, Sleman, DIY. Padahal, jarak antara rumahnya dan RS Jiwa Pakem sangat jauh. Belum lagi ia harus mengurusi surat-surat rujukan yang dibutuhkan untuk berobat. Bisa-bisa dalam sehari ia mondar-mandir ke banyak tempat.

“SAYA MELAKUKAN INI NIATNYA DEMI ANAK-ANAK DAN

KELUARGA. NIATNYA ADALAH IBADAH,” CURAHNYA.

Mungkin banyak orang bertanya, sebagai perempuan yang telah berkeluarga, kok malah mondar-mandir mengurusi orang lain? Lantas bagaimana dengan keluarganya? Pertanyaan semacam ini sering sekali ia dapati. Tetapi itu semua tak ia hiraukan. Karena kenyataannya, keluarganya tidak keteteran dan baik-baik saja. Bahkan sang suami ikut men-support aktivitasnya tersebut.

Sekali lagi, semua kembali ke niatnya. Ia peduli pada penyandang disabilitas bukan ingin lari dari tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga. Kenyataannya, semua yang ia lakukan semata-mata adalah untuk ibadah. Ia pun meyakini, dengan membantu orang lain, sebenarnya ia sedang menolong kesulitannya sendiri. “Menolong orang lain, sama saja kita menolong kesulitan kita sendiri. Prinsip saya seperti itu,” pungkasnya. (Boy Adisakti)

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |35

Page 36: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

TENTANG SRTENTANG SR

36| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 37: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

SR DELTA. Begitu nama sebuah Grup Whatsapp (WA) SR Sidoarjo. Setiap harinya grup koordinasi kurir itu selalu ramai. Pembahasannya mulai dari info target pasien, hingga jadwal move antar-jemput pasien. Geliat SR Sidoarjo sudah terlihat sejak medio 2015. Saat Khusen mulai bergabung dan

bergerak bersama SR Surabaya. “Awalnya hanya ada 3 orang kurir, saya, dan dua kurir lainnya termasuk Mas Agung. Namun sejak Agustus 2016 mulai banyak kurir dari Sidoarjo. Informasinya menyebar dari mulut ke mulut dan lintas komunitas juga,” kata Khusen.

Kurir yang berasal dari Sidoarjo bergabung dengan SR Surabaya. Karena jarak dua kota yang tidak terlalu jauh, area jangkauan di Sidoarjo pun sebenarnya tidak terlalu luas. Saat itu sarana dan prasarana belum ada. “MTSR masih memakai MTSR Surabaya, sedangkan mobilitas semakin juga padat,” kata Khusen mulai menceritakan jejak pergerakan SR Sidoarjo. Kurir semakin ramai, pergerakan juga semakin padat, SR Sidoarjo kemudian dikukuhkan menjadi wilayah sendiri dan bergerak secara resmi sejak Maret 2017. Sejak saat itu, SR Sidoarjo semakin lantang berdentang. Bagaimana ceritanya? Mari kita kulik kisahnya. (Shinta Wuri H.)

DENTANG PERGERAKANDI KOTA DELTA

“Pergerakan awal, hanya ada tiga kurir. Waktu itu masih ikut SR Surabaya, dan ya, sampai akhirnya SR Sidoarjo mulai bergerak sendiri hingga saat ini,” ucap Mochammad Khusen, Koordinator Wilayah SR Sidoarjo.

TENTANG SRTENTANG SR

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |37

Page 38: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

Sebagian besar, Pasien Dampingan SR Sidoarjo dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan sisanya menjalani pengobatan rutin di RSUD Sidoarjo.

“Sidoarjo itu luas, nggak jarang kami bertemu pasien yang berasal dari kecamatan pelosok, bahkan ada yang dari pesisir pantai,” kata Khusen. Karena kondisi tersebut, kendala utama pasien yang ingin berobat adalah biaya transportasi. “Maka, selain membantu pasien dampingan dari

AMANAH BERSAMA,GAPAI PAHALA

Sidoarjo sama seperti kota yang lain, di sana ada beberapa komunitas lokal maupun organisasi sosial. Ketika SR masuk ke Sidoarjo, SR menambah wajah baru dalam deretan organisasi sosial yang ada di Kota Delta itu.

SR Sidoarjo beberapa kali juga bersinergi dengan komunitas lokal atau organisasi sosial, dalam beberapa event. Dengan semakin

terdengarnya gaung SR Sidoarjo, justru beberapa anggota komunitas tersebut ikut bergabung dengan SR Sidoarjo menjadi Kurir SR Sidoarjo. “Ada beberapa kurir yang nggak segan mengajak teman-teman se-komunitasnya untuk meramaikan program yang diadakan oleh SR,” kata Khusen.

Mentasnya SR Sidoarjo dari SR Surabaya otomatis menambah amanah bagi Kurir SR Sidoarjo. “SR Sidoarjo sekarang meng-cover 18 kecamatan,” ujar Khusen. Sejak setahun lalu, Pasien Dampingan SR Sidoarjo yang sebelumnya hanya beberapa orang, meningkat menjadi 19 orang. Mereka berasal dari berbagai kecamatan antara lain Sedati, Waru, Krian, Sidoarjo Kota, Gedangan, Taman, dan seterusnya.

TENTANG SRTENTANG SR

38| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 39: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

segi pengobatan, SR Sidoarjo juga membantu pasien dari segi biaya transportasi. Buat mereka (para pasien), biaya transportasi dari rumah ke RSUD Sidoarjo bukan hal murah,” lanjut Khusen.

Sekarang, SR Sidoarjo memiliki 20 orang kurir aktif. Mayoritas dari mereka adalah pekerja kantoran. Grup SR Delta tak pernah sepi membahas seputar

pasien, program yang sedang diagendakan, atau program yang akan dilaksanakan. “Walaupun tak ada basecamp tetap, kami bisa ngumpul di rumah kurir, ‒biasanya di rumahku. Kafe-kafe sekitar Sidoarjo juga bisa jadi tempat kami ngumpul dan koordinasi,” kata Nurry, Kurir SR Sidoarjo.

“Ngurir di Sidoarjo itu fleksibel, yang terpenting setiap kurir harus bertanggung jawab,” kata Khusen. “Kurir juga bergerak bersama. Misalnya, jika ada info target pasien di Kecamatan A. Ada kurir yang lagi free, ya kurir itu yang survei. Nggak harus kurir yang tempat tinggalnya di Kecamatan A (yang survei),” imbuhnya. Di SR Sidoarjo ada admin keuangan dan admin narasi. Mira Dwi Astriani, kurir yang diberi amanah sebagai admin, ia bertugas membuat laporan keuangan SR Sidoarjo.

Nurry Setyo Puspitasari, dipercaya sebagai admin narasi, yang memantau perkembangan penulisan laporan narasi SR Sidoarjo. “Di SR Sidoarjo ada Grup WA untuk memantau narasi. Narasi yang udah selesai, aku kasih ke Mas Khusen, setelah acc di kirim melalui email. Walaupun aku admin narasi, tapi temen-temen kurir juga tetap buat narasi. Jadi, pas kami lagi kopdar, mereka udah siaga bawa laptop masing-masing. Kalau udah selesai, setornya ke aku, lalu diterusin ke grup narasi,” jelas Nurry.

SR Sidoarjo memiliki beberapa program rutin di luar pendampingan pasien. “Ada dua program rutin, pertama bagi nasi bungkus gratis, yang telah mencapai ribuan bungkus dalam beberapa bulan terakhir. Kedua, Bakti Sosial (Baksos) dan Pengobatan Gratis bagi masyarakat. Hingga 3 bulan terakhir, kami sudah mengadakan 3 kali baksos dan berpindah lokasi dari kecamatan satu ke yang lainnya. Baksos ini juga bekerja sama dengan beberapa pihak, salah satunya BAZNAS Sidoarjo,” ungkap Rizky, Kurir SR Sidoarjo. (Shinta Wuri H.)

SI BIRU DI GENGGAMANAda yang unik di SR Sidoarjo. Untuk memudahkan pergerakan, setiap kurir diwajibkan membawa sebuah map berisi perlengkapan santunan. “Nah, setiap kurir harus punya ini. Isinya harus lengkap, mulai dari spidol, amplop santunan, sampai kuitansi,” kata Lilik, Kurir SR Sidoarjo. Map kecil berwarna biru itu lengkap dengan nama kurir dan nomor kwitansi yang sedang dibawanya. Benda itu tak boleh lepas dari genggaman si kurir, apalagi ketika ada kegiatan santunan pasien.

TENTANG SRTENTANG SR

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |39

Page 40: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

TENTANG SRTENTANG SR

Pergerakan SR Sidoarjo semakin dinamis. Tak hanya di kalangan masyarakat, SR Sidoarjo mulai dikenal hingga ke pemerintahan setempat dan disambut dengan respon positif, baik dari kalangan instansi maupun dari Bupati dan

Wakil Bupati Kabupaten Sidoarjo.

PEMERINTAH FASILITASI PERGERAKAN

“Ada beberapa kurir yang berperan menjadi penyambung lidah antara kami (SR Sidoarjo) dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, salah satunya Ibu Laksmiwati (kurir),” kata Khusen. SR Sidoarjo juga telah beberapa kali menjalin silahturahmi dengan Wakil Bupati Sidoarjo, H. Nur Ahmad Syaifuddin atau yang kerap disapa Cak Nur, untuk menyampaikan Majalah Tembus Langit dan memperkenalkan pergerakan SR Sidoarjo.

SR Sidoarjo juga pernah mengadakan agenda pengenalan SR kepada Bupati Sidoarjo, H. Saiful Illah dan Direktur Utama RSUD Sidoarjo, dr. Atok Irawan. Belum lama ini, SR Sidoarjo mendapat hibah dua unit mobil dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, melalui RSUD Sidoarjo. Tanggal 29 Januari

2018 lalu, SR Sidoarjo hadir memenuhi undangan untuk serah terima 2 unit mobil ambulans dan penyerahan kunci sebagai simbolik. Acara ini bertepatan dengan peresmian gedung baru RSUD Sidoarjo.

Ditemui di kediamannya, Cak Nur mengungkapkan, hibah mobil ambulans tersebut merupakan wujud dukungan Pemerintah Sidoarjo kepada Organisasi Sosial Sedekah Rombongan di Sidoarjo. “Kami berharap dengan terjalinnya sinergi antara Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan SR Sidoarjo, mampu menjadikan pergerakan SR Sidoarjo semakin berkembang dalam mendampingi para pasien dhuafa di Sidoarjo dan sekitarnya. Semoga wujud dukungan kami bisa dimanfaatkan sebaik mungkin,” ungkap Cak Nur.

Tak hanya dari Pemerintah, RSUD Sidoarjo juga memberikan apresiasi kepada SR Sidoarjo. “Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk kami. Mengingat masih banyak pasien kami, khususnya pasien dhuafa, ‒yang memang berdomisili jauh dari Sidoarjo Kota, yang membutuhkan biaya perawatan. Nah, di sini peran SR benar-benar dibutuhkan. Karena itu, SR dan RSUD dapat menjadi relasi sinergitas yang baik,” ujar dr. Atok Irawan, Direktur Utama RSUD Sidoarjo.

JALIN IKATAN BERSAMA PEMERINTAH

40| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 41: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

TENTANG SRTENTANG SR

PENDAMPINGAN ODHA, WUJUD DUKUNG PEMERINTAH

Selama setahun bergerak mendampingi para pasien dhuafa, SR Sidoarjo tak luput memperhatikan para pasien dhuafa yang menyandang status Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), mengingat jumlah penderita HIV/AIDS di kabupaten ini cukup tinggi. Beberapa program pemerintah telah dicanangkan untuk menekan jumlah penderita HIV/AIDS, agar tak telampau tinggi.

“Ada sekitar 6 orang Pasien Dampingan SR Sidoarjo yang berstatus ODHA,” kata Nurry. SR Sidoarjo membantu mendampingi mereka dalam bentuk

biaya akomodasi dan transportasi. Mengingat penyakit HIV/AIDS masih belum ditemukan obat penyembuhnya. “Biasanya orang yang berstatus ODHA harus kontrol rutin, minum obatnya cuma satu, tapi juga harus rutin,” lanjutnya.

Penderita HIV/AIDS hingga kini masih belum mendapat tempat sepenuhnya di kalangan masyarakat. “Mungkin dari kita (masyarakat) masih paranoid (takut) dengan penyakit ini. Salah satu yang jadi ketakutannya adalah takut tertular. Tapi, kembali lagi, bila bukan kita yang menolong mereka, siapa lagi? Yang terpenting, semaksimal mungkin kita harus melindungi diri kita agar tidak tertular,” ungkap Khusen. (Shinta Wuri H.)

CAK NUR (WAKIL BUPATI SIDOARJO)“Kami bersyukur dengan hadirnya SR di Sidoarjo. Kami senang dan bangga atas sinergitas yang terjalin, antara Pemerintah dengan SR. Kami tahu sepak terjangnya, maka kami dukung pergerakan SR di Sidoarjo. Kita semua juga saling berusaha, agar SR juga semakin banyak membantu dhuafa. Karena, dengan adanya SR bisa membantu terwujudnya program-program Pemerintah. Semoga fasilitas makin banyak, agar makin banyak pula dhuafa yang terbantu.”

dr. ATOK IRAWAN (DIREKTUR UTAMA RSUD SIDOARJO)“Wadah seperti SR ini sangat penting. Apalagi bila kita berkolaborasi seperti ini. Semoga jaringan SR, khususnya di Sidoarjo bisa diperluas. Banyak pihak yang berkolaborasi dan bergabung dengan gerakan sosial seperti ini. Saya yakin, bila jaringan makin luas, maka pasien dhuafa yang kekurangan biaya pengobatan bisa makin banyak terbantu.”

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |41

Page 42: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

TENTANG SR

Frame kamera Tim MTL terasa penuh, memotret si Gajah bukan hal yang mudah ternyata. Karena ukurannya yang besar dan butuh ruang yang lapang. Gajah? Ya, Gajah, begitu panggilan akrabnya diantara Kurir SR Sidoarjo.

Panggilan kesayangan itu disematkan pada MTSR Sidoarjo beberapa waktu lalu. Gajah yang menjadi hadiah di tahun pertama pergerakan SR Sidoarjo.

Sejak Februari 2018, Gajah menemani denyut pergerakan SR Sidoarjo. Sebuah mobil mini bus ELF yang dijadikan sebagai ambulans.

Kedatangan Gajah juga tak disangka-sangka oleh para Kurir SR di Kota Delta itu. “Sejak awal pergerakan SR Sidoarjo, bila ada pasien yang harus antar-jemput, kami minta tolong MTSR Surabaya untuk meluncur. Ya, MTSR masih gantian. Tapi pasien SR Surabaya juga banyak, jadi kami nggak bisa sepenuhnya mengandalkan MTSR,” kata Khusen.

Khusen adalah salah satu kurir yang merintis perjalanan SR Sidoarjo. Kalau Allah tidak menggerakkan kakinya untuk melangkah di gubuk-gubuk dhuafa di Sidoarjo, takkan ada cerita tentang ‘Si Gajah’ di edisi ini. Khusen paham bagaimana perjuangan merintis pergerakan yang saat itu minim fasilitas. “Kalau memang tidak ada armada, kami sewa mobil untuk antar-jemput pasien. Itu

sih dulu, karena teknologi makin canggih, sekarang ada taxi online yang bisa dipesan kapan saja saat pasien membutuhkan,” imbuhnya.

Mayoritas Pasien Dampingan SR Sidoarjo merupakan pasien rujukan ke RSUD dr. Soetomo Surabaya. Jadi, tak heran bila banyak pasien yang harus diantar-jemput dari Sidoarjo menuju

SI GAJAH SIAP MENJADI PENJELAJAH

42| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 43: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

TENTANG SR

Surabaya. Hanya butuh waktu 1 jam dari Sidoarjo ke Surabaya. Bila ada kurir yang sedang memiliki waktu senggang, tak jarang ia mengantarkan pasien tersebut dari Sidoarjo ke RSSR Surabaya. Salah satunya, Nurry, sesekali ia menggunakan mobil pribadinya untuk antar-jemput pasien.

Ada hadiah ketika sinergi diciptakan. Tepat di bulan Januari lalu, RSUD Sidoarjo menghibahkan mobil ambulans untuk membantu pergerakan SR Sidoarjo. “Si Gajah show off pertama di acara bakti sosial rutin yang diadakan SR Sidoarjo. Salah satu tujuan kami membawa Gajah, sebagai ajang perkenalan. SR Sidoarjo sekarang telah memiliki ambulans. Sekaligus, mensosialisasikan kepada

masyarakat apabila ada yang membutuhkan pelayanan ambulans gratis, ada SR yang siap membantu,” kata Rizky, Kurir SR Sidoarjo.

Gajah mulai menjelajah, mengantarkan pasien-pasien dhuafa. “Secara akad, Gajah sudah menjadi hak milik SR. Namun, untuk status hibah itu kami mengikuti prosedur dari Pemerintah. Artinya, pasti ada proses yang harus ditempuh untuk mengubah status aset negara yang dihibahkan kepada SR. Jadi, untuk beberapa bulan kedepan, status si Gajah masih Pinjam Pakai,” lanjut Rizky.

Gajah belum mempunyai garasi tetap. Berdasarkan kesepakatan sementara, Gajah akan parkir di rumah-rumah kurir secara bergantian. “Siapa yang terakhir pakai, ya kandangnya di rumah kurir,” kata Nurry. Walaupun ia kerap menjadi driver di SR Sidoarjo, ia masih enggan mengemudikan si Gajah. “Karena belum power steering, cukup ngos-ngos’an buat nyetirin Gajah. Makanya, saya mending nggak dulu kalau disuruh bawa Gajah,” ungkap Nurry.

Tugas Gajah sama seperti MTSR pada umumnya. Mengantarkan para pasien dhuafa dan jenazah, bila ada yang membutuhkan bantuannya. Gajah siap menjelajah, menyambangi gubuk-gubuk dhuafa, menjejak pahala bagi kurirnya, menunjukkan kemanfaatan bagi penghibahnya. (Shinta Wuri H.)

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |43

Page 44: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

bingkai SR

SR SIDOARJO

TENTANG SR

HARAPAN KAMISETIAP PERGERAKAN AKAN MENEMUKAN PERJALANAN DAN TUJUAN,PUN DENGAN SR SIDOARJO.

“Harapan kami sederhana. Kami hanya ingin dhuafa yang sakit bisa segera diobati, terlepas dari tanggungan biaya yang menjadi beban tersendiri bagi mereka. Di lapangan, kami banyak menemukan kendala biaya yang jadi faktor utama, mengapa mereka enggan menyembuhkan penyakitnya. Masih banyak masyarakat pelosok yang belum tahu, bahwa program pemerintah juga tak kalah ramah, membebaskan segala biaya pengobatan bagi yang membutuhkannya. Nah, untuk itulah, SR Sidoarjo ada di kota ini, ingin menjembatani program pemerintah hingga ke masyarakat paling bawah, juga mendampingi para pasien dhuafa. Semoga langkah kami dimudahkan oleh Sang Penggerak.” – SR Sidoarjo.

44| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 45: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

TENTANG SR

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |45

Page 46: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

TERUS BERGERAK

Bude Lilik bergabung bersama SR Sidoajo sejak tahun 2017. “Lebih dari setahun gerak bareng SR,” katanya. Siapa sangka, wanita paruh baya

ini memiliki semangat yang tak kalah besar dengan yang muda-muda, dan ia pun termasuk kurir aktif. “Sebetulnya sudah lama tahu (SR). Lalu saya diajak temen satu komunitas ngasih bantuan buat korban bencana alam, dia kurir SR. Itu ngurir pertama di SR, tapi setelah itu kok ketagihan, akhirnya bergerak sampai sekarang,” ujarnya.

Bude mengaku, sejak dulu memang sering terlibat dengan kegiatan komunitas. Baginya, komunitas adalah tempat menambah teman dan saudara. “Saat ini, Bude juga aktif di beberapa komunitas lokal di Sidoarjo,” kata Budhe Lik. Namun baginya, SR memiliki tempat istimewa. Menurutnya, SR adalah organisasi yang berbeda dengan komunitas yang selama ini banyak ia temui.

“SR itu beda, benar-benar konsen pada pasien dhuafa. Saya belum pernah menemukan organisasi seperti ini. Begitu juga saat lihat anak-anak (rekan-rekan kurir), ngurir sampai malem, bahkan sampai pagi,” ujar Bude Lik. Ia mengaku heran dengan semangat yang mereka punya. “Digawe teko opo ati konco-koncoku iki? Ngurir isuk moleh e yo isuk. Padahal pasien e gudhuk dulur gudhuk konco,” katanya dengan logat Jawa Timuran yang kental. ‘Terbuat dari apa hati teman-temanku ini? Ngurir pagi, pulangnya juga pagi. Padahal pasiennya bukan saudara atau teman’, kiranya begitu arti kalimatnya.

Kekaguman akan sosok-sosok yang turut berkiprah di SR membuatnya termotivasi untuk bergerak bersama dan memberikan tenaga yang ia punya untuk SR. “Kalau konflik dalam berorganisasi itu pasti ada. Apalagi Bude udah umur segini dan

MANFAATKAN HARI TUAUNTUK DHUAFA

“Panggil Mbokdhe (Bude) aja,” kata seorang wanita sembari mengulurkan tangan untuk berjabat. Senyum ramah terurai dari bibirnya, berlatar gelak tawa dan candaan Kurir-kurir SR Sidoarjo, menambah riuh sebuah cafe sore itu.

Wanita itu bernama Lilik Sulistyowati, namun ia kerap disapa dengan panggilan ‘Bude Lik’.

46| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 47: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

TERUS BERGERAK

yang lainnya masih muda. Tapi ketika ada konflik, setelah koordinasi, suasana mencair lain. Seng wes yo wes (yang udah ya udah). Tapi, Bude salut sama anak-anak muda di SR Sidoarjo. Hati mereka tulus,” ungkapnya.

Bergerak bersama SR, Bude Lilik menemukan kawan sekaligus sahabat baru. Sahabat-sahabat wanita yang selalu mengajaknya ke jalan kebaikan. Ada Kaka Ilyas, Winarti, Nurry, Laksmiwaty, Sun Armyning, dan Mira. Srikandi-srikandi yang selalu membersamai Bude Lilik saat menyusuri lorong-lorong rumah sakit. “Yo Budhe wes tuwek, dadi melu seng enom-enom tok ae. Mrene melu, mrono yo melu. Haha,” kata wanita humoris ini sambil terkekeh. ‘Bude sudah tua, jadi ikut yang muda-muda. Ke sini ikut, ke sana ya juga ikut’, katanya.

Suatu pengalaman yang menarik bagi Bude Lilik, ketika bertemu dengan pasien-pasien dhuafa yang berbeda karakternya. Semakin sering bertemu dengan mereka, rasa syukur semakin rajin ia lafalkan. Ketulusan, begitulah yang ia pelajari selama menjadi kurir. Ketulusan mendampingi yang sakit hingga sembuh. Kebahagiaan ketika mendapat senyuman terbaik dari para pasien.

“Apa yang kita cari dari sisa umur kita yang sekarang? Makin tua, hidup harus bermanfaat. Tentunya dengan berbuat baik,” ucapnya. Wanita bergaya eksentrik ini mengajak kita menerawang jauh memaknai arti tujuan hidup yang sesungguhnya.

“TETAP BERBUAT BAIK, JANGAN PERNAH MENYERAH. WALAU TAK ADA

YANG MELIHAT DAN LEBIH BANYAK YANG MENCIBIR,” UCAPNYA.

Pergerakan Bude Lilik takkan sejauh ini bila tak ada suami yang selalu menyemangati dan mendukung langkahnya, pun dengan dukungan anak-anaknya. “Karena jarang di rumah, sampai ada yang tanya, ‘Asline awakmu iki dadi opo seh? Kok jarang ndek omah?’ (Sebenarnya kamu (bekerja) jadi apa? Kok jarang ada di rumah?),” ceritanya. Mungkin karena banyak komunitas yang digelutinya.

Tetaplah jadi diri sendiri, begitulah prinsip kokoh dari Bude Lilik. “Yang terpenting jadi diri sendiri, apa adanya. Yang terpenting tetap berbuat baik, dan selalu dalam jalan kebenaran. Pun ketika kita menjadi seorang kurir. Doain Bude selalu sehat, biar bisa ngurir terus. Selama Bude kuat, Bude akan terus berjalan bersama SR dan rekan-rekan kurir lainnya,” ucapnya mengakhiri obrolan sore itu. (Shinta Wuri H.)

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |47

Page 48: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

TERUS BERGERAK

Hal tersebut begitu disadari oleh Basyiron Ma’ruf. Pria berusia 43 tahun ini hampir 3 tahun mengabdi sebagai Driver MTSR di SR

Jogja. Sosoknya yang hangat membuat para pasien dampingan cepat akrab dengannya. Kelihaiannya mengemudi ambulans membuat penumpang nyaman saat berkendara bersamanya. Pengalaman belasan tahun sebagai driver profesional menjadi modal yang sangat berharga. Meski kali ini saja ia mendapat amanah mengendara armada berupa ambulans.

Sebelum bergabung di Sedekah Rombongan, Pak Bas –panggilan akrabnya, pernah melalang buana ke banyak tempat, ia menjadi driver di berbagai instansi baik itu perusahaan swasta maupun organisasi sosial. Baru pada September 2015 Pak Bas berkesempatan bergabung bersama SR. Pak Bas merasakan iklim yang sungguh berbeda manakala ia bergabung dengan SR. Sebelumnya ia hanya membawa mobil biasa, kini harus berteman dengan ambulans. Untuk beberapa hal, Pak Bas harus banyak beradaptasi.

“Ambulans, dengan kendaraan lain, keduanya sangat berbeda. Ketika membawa ambulans kan ada Standar Operasional (SOP), kita juga mendapat prioritas,” ujar Pak Bas. Meski awalnya seolah mendapat angin segar saat berkendara di jalanan, kini ia lebih bijak dalam memaknai kata ‘prioritas’. “Awal-awalnya, saat bawa pasien itu rasanya harus cepet sampai tujuan. Entah kondisinya itu urgen atau enggak, rasanya pengen buru-buru. Tapi lama-kelamaan enggak seperti itu, terutama setelah mendalami tentang SOP ambulans,” lanjutnya.

Banyak ilmu dan pengalaman yang ia dapat selama menunggangi MTSR. Menurut Pak Bas, seseorang yang kerap mengendarai ambulans, ‒yang dalam hal ini MTSR, mental dan kesabarannya akan terlatih. Mereka diuji dengan situasi-situasi rumit yang memerlukan pikiran jernih dalam setiap tindakan atau menentukan keputusan. Jika semua hal itu telah dimiliki, maka mereka akan merasakan kemudahan, seolah-olah jalan begitu lapang untuk mencapai tujuan. Pengalamannya sendiri yang membuktikan...

MENJALANKAN AMANAH DARI BELAKANG KEMUDI

Mengemudikan ambulans bukan perkara yang mudah, tanggung jawab besar melekat pada sang pengemudi. Harus sesegera mungkin mengantar pasien sampai ke tujuan, namun tidak boleh sembarangan dan harus tetap berhati-

hati. Salah-salah, justru bisa membahayakan nyawa pasien, atau mencoreng nama baik institusi.

48| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 49: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

TERUS BERGERAK

“Saat ada pasien urgen, jalan terbuka sendirinya, kayak digampangin untuk nyampai tujuan. Saya seperti dilindungi dan dikawal malaikat,” kisah pria asal Ngentak, Sumberadi, Sleman, DIY ini.

Ada sebuah prinsip yang dipegang teguh olehnya sebagai Driver MTSR. Pak Bas pantang pulang sebelum seluruh pasien dampingan selesai berobat, hari itu. Padahal jika merujuk ketentuan yang berlaku, ia wajib bekerja dari pukul 06.00 ‒ 15.00. “Nek gelem ngeterke yo gelem jikuk,” katanya dengan Bahasa Jawa. “Kalau mau mengantarkan, ya harus mau menjemput. Sampai jam berapa pun selesai ya kita ambil, sekalipun di luar jam kerja,” tutur Pak Bas dengan tegas.

Apa yang ia lakukan juga mendapat dukungan sang istri, ‒yang tak keberatan jika suaminya harus pulang malam karena tuntutan tanggung jawab. Tentu, hal itu dikomunikasikan dengan baik, Pak Bas selalu memberi tahu jika harus pulang terlambat. “Ketika saya sampaikan, SR ini adalah gerakan sosial yang membantu dhuafa sakit. Istri saya mendukung sekali, intinya keluarga sangat support,” ucapnya.

Perjalanannya di SR hampir 3 tahun, selama itu pula ia menempa diri agar menjadi sosok yang amanah, bertanggung jawab, dan menjaga nama

baik SR, sekaligus menjadi pribadi yang supel baik terhadap pasien maupun kurir. Pembawaanya pun selalu ramah, tak heran ia disegani banyak orang dan acapkali mendapat peranan penting di masyarakat. Di lingkungan rumahnya, Pak Bas pernah dipercaya menjadi Ketua RT, kini ia memangku amanah sebagai Sekretaris RW.

Disela-sela menjadi Driver MTSR Jogja dan kesibukannya di lingkungan tempat tinggalnya, Pak Bas juga menjabat sebagai Ketua Alumni Lintas Angkatan SMA. Namun, Pak Bas tak pernah lupa tanggung jawab utamanya, yaitu mengantarkan pasien berobat untuk menjemput kesembuhan. Ia pun berharap SR terus konsisten dan bisa lebih banyak lagi membantu para dhuafa. (Boy Adisakti)

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |49

Page 50: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

INSPIRASI SEDEKAH

Siang itu, kami memang janjian di sebuah titik kumpul yang kami sepakati bersama yaitu di Pasar

Bancong, Sukatani. Buat saya yang tinggal di Kecamatan Setu, ‒sama-sama bagian ujung Kabupaten Bekasi, pertemuan ini adalah kesempatan langka yang nggak bakal saya lewatkan begitu saja. Perjalanan dari Setu ke Sukatani sekitar 1,5 jam kalau lancar. Jarak Muara Gembong – Sukatani kurang lebih juga sama. Seri-lah.

Kami saling mendekat, bukan karena ada acara spesial. Cuma, kebetulan ada kegiatan sosial menyalurkan sejumlah mukena untuk 3 buah masjid titipan para donatur komunitas. Jadi sekalian ketemu dan berbincang ringan dengan dua perempuan biasa, ‒tapi punya komitmen luar biasa untuk mengabdikan diri mereka menjadi sahabat dhuafa lewat Sedekah Rombongan. Sebagai gambaran, jarak Kota Bekasi ke Muara Gembong itu lebih lama perjalanannya daripada Bekasi ke Bandung. Sinyal internet di sana juga jarang bisa stabil, itu juga cuma 1-2 operator yang tembus. Persis kayak blocking Randy Tamamilang di atas jala volleyball yang membendung smash Alexander Minic pada ajang Proliga.

Di Muara Gembong, tidak ada mesin ATM. Kalaupun ada, yang terdekat harus menempuh perjalanan kurang lebih 1/2 jam, ke arah Kabupaten Karawang. Dilanjutkan naik perahu membelah Sungai Citarum, sambil tetep naik motor juga. Kebayang kan kalo’ pengajuan dana untuk pasien di sana disetujui, dana ditransfer lewat bank.

KISAH TEH NAH DAN TEH NUR,KURIR SR DI MUARA GEMBONG

Siang yang cetar membahana di langit Sukatani, seolah dekat dari permukaan bumi bernama Kabupaten Bekasi. Tapi dua orang kurir ‒yang saya sebut Srikandi SR Bekasi, keduanya bergerak di Kecamatan Muara Gembong, kecamatan paling ujung dari Kabupaten Bekasi. Mereka tetap segar dan ceria, kayak jarak Muara Gembong ‒

Sukatani cuma lima kilometer aja. Dua Srikanddi SR Bekasi itu adalah Teh Nah Jaronah dan Teh Nuraini...

50| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 51: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

TEH NURAINIKurir SR Bekasi

INSPIRASI SEDEKAH

KONTRIBUTOR :

Sri SuharniKurir SR Bekasi | Bergabung Bersama SR

Sejak 2016

Inilah gambaran perjalanan Teh Nah dan Teh Nur ketika mengambil hak pasien yang dititipkan kepada mereka. Harus mengeluarkan ongkos naik perahu dan ongkos bensin kendaraan pribadi. Belum lagi es teh, bakwan, atau kerupuk penawar penat dan lelah.

Perjuangan itu adalah akhir sementara dari proses sesuai prosedur yang berlaku di SR. Sebelumnya ada proses kunjungan, survei pasien, dan pengajuan melalui admin dan Koordinator Kabupaten. Berat, Dilan 1992 sampe 2018 mungkin nggak bakal kuat. Emang cuma Kurir SR yang bisa!

“Kami girang banget kalo’ denger dana cair dari pusat, biarpun bukan uang sendiri. Ngeliat pasien dhuafa yang seneng banget dapat bantuan itu bahagiaaa,” kata Teh Nur dengan semangat 45. “Kadang, saking girangnya, ada yang mau ngasih upah ke kami, tentu kami tolak. Santunan 500 ribu, mau ngasih 200 ribu,” ungkap Teh Nur sambil tertawa lepas.

Teh Nah juga punya pengalaman yang kurang lebih sama. Terlebih lagi, rumahnya lebih jauh lagi masuk ke pelosok Muara Gembong. Jika perjalanan diteruskan selama beberapa menit, sudah sampai ke Pantai Utara Jakarta. “Yang sedih mah, kalo’ mereka sakitnya udah parah, tapi pada pasrah dan nggak mau diajak berobat. Kan di sana cuma ada puskesmas, jadi kalo’ sakitnya parah, mau dirujuk ke rumah sakit besar itu jaraknya jauh banget. Mereka malah senang kalo’ dikasih sembako aja. Kalo’ buat pergi berobat mah, pada susah,” ungkap Teh Nah prihatin.

Perjuangan dua kurir hebat itu tak sampai di situ. Setelah dana sampai ke pasien, maka mereka harus menempuh perjalanan lagi sekitar 1,5 jam ke Kecamataan Cabangbungin untuk menyerahkan kuitansi. MasyaAllah.

Teh Nah dan Teh Nur adalah dua diantara ratusan Kurir SR lainnya yang dedikasinya luar biasa kepada sesama. Allah telah memilih mereka dari sekian manusia yang ada untuk berada di jalan pengabdian tiada batas kecuali bila nyawa berpisah raga, atau komitmen awal telah menemui ujungnya. Semoga Allah juga yang menjaga mereka untuk terus memilih berada di jalan mendaki ini dalam asma-Nya. (*)

TEH NAH JARONAHKurir SR Bekasi

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |51

Page 52: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

SPIRITUAL HATI

Cerita tentang Isra’ Mi’raj sering hanya diterima umat Islam sebagai peristiwa agama semata-mata, utamanya tentang perjalanan Rasulullah untuk menerima perintah sholat. Padahal begitu banyak dimensinya, begitu banyak ilmu yang terkandung di dalamnya. Dari ilmu iman, ilmu pengetahuan (fisika, kimia, biologi), ilmu sosial, dan masih banyak lagi. Kali ini, saya ingin menggali hikmahnya dari sudut pandang ilmu bisnis.

PUNCAK DUKA YANG MENGETUK PINTU LANGIT-NYA

Peristiwa Isra’ Mi’raj dimulai beberapa saat sebelum itu, yaitu ketika terjadi peristiwa Amul Huzn, atau peristiwa duka cita yang sangat masyhur dalam sirah nabawiyah. Peristiwa itu adalah dimana meninggalnya paman Nabi Muhammad, Abu Thalib, dan istri Rasulullah, Khadijah, dalam waktu yang sangat berdekatan. Sehingga duka seolah-olah mencapai puncaknya dalam hidup Rasulullah.

Sepeninggal Abu Thalib, orang-orang Quraisy semakin berani mengganggu dakwah beliau. Maklum, karena pamannya-lah yang selama ini menjadi benteng bagi gangguan orang-orang kafir Makkah. Puncaknya, ketika beliau pergi ke Thaif untuk berdakwah. Tapi, penduduk Thaif justru memperlakukannya dengan amat sadis dan lebih kejam dari apa yang dilakukan penduduk Makkah. Beruntunnya kesedihan demi kesedihan yang Rasulullah terima, membuat periode tersebut disebut dengan Amul Huzn.

Dengan sisi manusiawinya Rasulullah seperti itu, ‒kesedihan, pemboikotan dari orang-orang Mekah, Rasulullah tetap memilih untuk percaya bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan beliau.

Mengutip Aa’ Gym, iman yang tertinggi itu manakala kita sudah berusaha semaksimal mungkin, sudah berdoa tidak berhenti-berhenti, sudah shalat tahajud tiap malam, shalat dhuha juga setiap pagi, tapi dalam jangka waktu yang sangat lama itu, tidak ada tanda-tanda dan sinyal dari langit bahwa segala doa dan upaya kita itu diterima-Nya. Jadi, seolah-olah kita berpikir, Allah itu apa terlalu sibuk ya, kok kita begitu lamanya dicuekin.

Ya, mungkin situasi seperti itu pulalah perasaan manusiawi yang dialami oleh Rasulullah. Yang kemudian dilakukannya adalah upaya untuk memantaskan diri agar disapa lagi oleh Rabb-Nya.

M. Arief BudimanCEO Petak Umpet | @petakumpet

@mybothsides | www.ptup.co

REFLEKSI ISRA’ MI’RAJ

UNTUK BISNIS(Dalam ‘Buku Spiritual Creativepreneur’)

Doc: www.muslimedianews.com

52| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 53: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

SPIRITUAL HATI

Rasulullah terus meningkatkan iman dan taqwanya dalam kondisi batin yang penuh kedukaan, sampai pada titik tertentu –pada tipping point-nya, kemudian Allah menyiapkan sebuah perjalanan agung yang disebut Isra’ dan Mi’raj.

REFLEKSI PADA DUNIA BISNIS

Merefleksikan Isra’ Mi’raj ke dunia bisnis, sesungguhnya kita akan selalu mengalami periode bisnis yang naik dan juga turun. Nah, di masa ketika bisnis mengalami periode yang turun seperti itu, yang hadir adalah masalah yang datangnya tidak hanya satu saja. Tidak seperti itu. Terkadang, masalah itu cuman satu, tapi temannya banyak sekali. Rombongan. Habis ditipu, lalu pekerjaan dikomplain. Lalu mobil kecurian. Masih belum hilang sedihnya, kantor kebakaran.

Ini mirip dengan peristiwa saat kita melewati sebuah kampung, terus di sana ada seseorang yang meninggal. Eh, kita lewat kampung yang lain di hari yang sama, juga mendapati ada lagi orang meninggal. Lewat kampung sebelahnya lagi, ada yang meninggal lagi. Kali ini malah tiga dalam satu kampung. Nah, seperti itulah masalah. Dia datangnya dalam satu rupa, tapi temannya banyak. Kalau kita mengalami kesusahan, itu masalah nggak datang sendiri.

Kalau kita ingin mendapatkan pertolongan Allah, dalam kasus itu, jalan terbaik adalah belajar dari Rasulullah. Kita berupaya semaksimal mungkin untuk memantaskan diri. Jadi, seolah-olah Allah mengajarkan bahwa Ia baru akan mengundang Isra’ Mi’raj, setelah menguji dulu Rasulullah melewati sekian banyak rintangan dan cobaan, dan tetap beriman kepada Allah padahal sudah dihajar habis-habisan dari psikis, fisik, maupun sosialnya.

LALU, KETIKA RASULULLAH

SUDAH DIANGGAP LULUS UJIAN, MAKA

DATANGLAH MALAIKAT JIBRIL UNTUK

MENGANTARKAN HADIAHNYA,

MENJEMPUTNYA UNTUK

DIPERJALANKAN DALAM ISRA’ MI’RAJ.

Nah, malaikat itu kan berasal dari Nur, cahaya. Cahaya itu kan penerang. Jadi, ketika bisnis kita sudah babak belur dihajar cobaan, dan Allah menganggap kita sudah lulus, maka akan didatangkan-Nya cahaya. Ya, cahaya itulah solusi. Lagi butuh banget sejumlah uang, ya kok tiba-tiba ada saja dan dimudahkan. Butuh ini-itu untuk perusahaan, rasanya jadi sangat gampang. Tidak seperti dulu saat ujian masih berlangsung,

hari-hari gelap, nasib diliputi mendung tebal, di hati rasanya susah minta ampun.

Dalam buku Alchemist karangan Paul Coelho, disebutkan bahwa bagian paling gelap itu bukannya di tengah malam, tapi sesaat sebelum fajar terbit. Itulah waktu terpekat, tergelap. Seolah-olah cahaya ditarik semua ke palung gelap, sehingga yang tersisa adalah puncak kegelapan. Tepat di titik itulah lalu akan muncul semburat kuning keemasan membelah fajar, membawa hangat terang dengan cahaya yang mengantarkan kebahagiaan dan terlepasnya kita dari belenggu kegelapan nasib.

Jadi, periode Rasulullah sebelum Isra’ Mi’raj itu berbeda maqam-nya, berbeda level-nya dibandingkan setelah Isra’ Mi’raj. Untuk naik tingkat seperti itu, konsekuensinya beliau harus melewati ujian yang lebih berat daripada sebelumnya.

Misalnya yang dekat di sekitar kita, ujian untuk masuk SMP itu sangat berat untuk level anak-anak yang baru masuk SD. Termasuk juga level pengusaha yang mau naik kelas. Ia harus melewati serangkaian ujian, agar pantas naik level sukses berikutnya. Kalau di periode awal kariernya ia pernah ditipu 900 juta rupiah misalnya, untuk naik ke level yang lebih tinggi ia akan mengalami ujian yang tingkat kesulitannnya dan jumlah kerugiannya berlipat kali dari ujian sebelumnya.

Doc: www.youtube.com

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |53

Page 54: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

MUTIARA HATI

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Satu tombol bisa memiliki sejuta fungsi. Bisa menjadi sumber kebaikan, sekaligus menjadi sumber kejahatan. Itulah media sosial. Betapa mudahnya orang menyebarkan informasi. Dan jika kita perhatikan, hampir setiap event masyarakat yang berbau agama, dikaitkan dengan satu hadis. Sehingga setiap ada event, terbit hadis baru.

Diantaranya yang pernah mampir dalam broadcast di Whatsapp, adalah beberapa hadis berikut,

Rasullullah bersabda, “Barang siapa yang memberitahukan berita 1 Safar kepada yang lain, maka haram api neraka baginya.”Rasullullah bersabda, “Barang siapa yang memberitahukan berita arafah kepada yang lain, maka haram api neraka baginya.”Rasullullah bersabda, “Barang siapa yang memberitahukan berita 1 zulhijjah kepada yang lain, maka haram api neraka baginya.”Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Barang siapa yang memberitahukan berita Sya’ban kepada yang lain, maka haram api neraka baginya.”Rasullullah bersabda “Barangsiapa yang memberitahukan berita 1 Rajab kepada yang lain, maka haram api neraka baginya.”

Nampaknya yang membuat hadis-hadis ini sudah kehilangan rasa malu. Redaksi sama, dan hanya menggunakan metode copy-paste. Namun ini bukan sesuatu yang mengherankan, seperti yang diriwayatkan oleh Al-Uqaily dari Hammad bin Zaid, bahwa orang-orang zindiq (munafiq) yang pernah membuat hadis palsu sebanyak 14.000 hadis! Dan tiga orang yang terkenal sebagai pemalsu hadis pernah membuat hadis palsu lebih dari 4000 hadis! (Tadrib Rawi, as-Suyuthi, 1/335)

BAHAYA DUSTA ATAS NAMA NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

�أ مقعده من النار دا فليتبو من كذب عل متعم“Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaknya dia bersiap-siap mengambil tempat di neraka.” (Muttafaq ‘alaih)

BERTEBARAN HADIS PALSU

DI MEDIA SOSIAL

Ustaz Ammi Nur BaitsDewan Pembina Konsultasisyariah.com

1.

2.

3.

4.

5.

54| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 55: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

MUTIARA HATI

Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan, “Para ulama sepakat bahwa sengaja berdusta atas nama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam termasuk dosa besar, bahkan Abu Muhammad al-Juwaini sangat keras sehingga mengkafirkan orang yang sengaja dusta atas nama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan mereka bersepakat haramnya meriwayatkan hadis maudhu‘ (palsu) kecuali disertai keterangannya (yang menjelaskan kepalsuannya), berdasarkan hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ه كذب فهو �أحد الكذبي ديث يري �أن ب ث عن من حد“Barang siapa menceritakan dariku suatu hadis yang dia ketahui kedustaannya, maka dia termasuk di antara dua pendusta.” (HR. Muslim dalam al-Muqadimah, Ibnu Majah 41, dan yang lainnya).”

JIKA DAPAT BROADCAST HADIS

Jika anda mendapatkan broadcast hadis yang tidak jelas, penulisnya juga bukan orang yang terkenal hati-hati dalam hadis, sebaiknya tidak anda sebarkan. Meskipun dalam tulisan itu menyebutkan janji pahala besar bagi orang yang menyebarkannya. Lebih baik diam tidak menyebarkannya, daripada salah dalam menyebarkan. Meskipun anda bukan orang yang membuat hadis palsu itu, tapi anda juga dilarang untuk ikut menyebarkannya.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ه كذب فهو �أحد الكذبي ديث يري �أن ب ث عن من حد“Barang siapa menceritakan dariku suatu hadis yang dia ketahui kedustaannya, maka dia termasuk di antara dua pendusta.” (HR. Muslim dalam al-Muqadimah, Ibnu Majah 41, dan yang lainnya).

Imam an-Nawawi menjelaskan hadis ini, “Haram hukumnya meriwayatkan hadis maudhu‘ (palsu) bagi orang yang mengetahui atau menurut dugaan kuatnya bahwa derajat hadis tersebut adalah maudhu‘. Sebab itu, barang siapa meriwayatkan suatu hadis yang dia yakin atau ada sangkaan kuat bahwa derajatnya adalah maudhu’, namun dia tidak menjelaskan derajatnya, maka dia termasuk dalam ancaman hadis ini.” (Syarh Sahih Muslim, 1/71)

Ibnu Hajar al-Haitami pernah ditanya tentang para khatib yang biasa menyampaikan hadis-hadis lemah dan palsu dalam khotbahnya. Beliau menjawab, “Tidak halal berpedoman dalam menyampaikan hadis pada suatu kitab atau khotbah yang penulisnya bukan ahli hadis. Barang siapa yang melakukan hal itu maka dia layak untuk dihukum dengan hukuman yang berat. Inilah keadaan para khatib zaman sekarang, tatkala melihat ada khotbah yang berisi hadis-hadis, mereka langsung menghafalnya dan berkhotbah dengannya tanpa menyeleksi terlebih dahulu apakah hadis tersebut ada asalnya ataukah tidak. Maka merupakan kewajiban bagi pemimpin negeri tersebut untuk melarang para khatib dari perbuatan tersebut dan menegur dari khatib yang telah melakukan perbuatan tersebut.” (al-Fatawa al-Hadisiyah, hlm. 63)

Semoga Allah menyelamatkan kita dari kesalahan ketika bermedia sosial.Demikian, Allahu a’lam.

Doc: www.lin

kedin.com

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |55

Page 56: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

AKSI

Minggu, 25 Maret 2018, SR Jogja mengadakan Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) dan Tata Cara Mengendarai Ambulans. Kegiatan yang diperuntukkan bagi umum ini diikuti lebih dari 80 orang peserta dan dilaksanakan di Taman Teknologi Pertanian (TTP) Nglanggeran, Gunungkidul.

Kegiatan PPGD dimulai pukul 08.00 wib hingga pukul 16.00 wib. Diawali dengan sambutan dari Koordinator Kota SR Gunungkidul, Wahyu Aji Kristanto, selanjutnya peserta diberikan tiga macam materi. Materi tersebut antara lain, PPGD yang disampaikan oleh Nurse Care Club (NCC) Emergency Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Tata Cara Mengendarai Ambulans oleh Satlantas Gunungkidul, dan Manajemen Disaster oleh Tim Palang Merah Indonesia (PMI) Gunungkidul.

Tak ketinggalan disela-sela kegiatan, puluhan doorprize menarik dibagikan kepada masing-masing peserta. Setelah semua materi selesai, peserta dibagi menjadi empat kelompok. Lalu menuju Pendopo TTP untuk melakukan praktik PPGD dan penggunaan ambulans. Ada empat pos yang disediakan untuk masing-masing kelompok. Dua pos Basic Life Support (BLS), satu pos Bidai Balut, dan satu pos untuk praktik penggunaan ambulans beserta perlengkapan medisnya.

Selain dapat menambah ilmu seputar kegawatdaruratan dan penggunaan ambulans, kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi antar komunitas. Karena, selain SR (Jogja, Gunungkidul, Kulon Progo, Purworejo, dan Magelang), ada beberapa komunitas yang ikut dalam kegiatan ini, antara lain Permata Cendekia Gunungkidul, LazizMU, Klinik MPS, Migunani Kulon Progo, Peduli Muslim Jogja, dan RS Queen Lativa Jogja. Mayoritas komunitas ini memiliki ambulans dan memberikan pelayanan ambulans gratis bagi masyarakat. Tiga belas ambulans berderet memenuhi area parkir tempat wisata Nglanggeran. Semoga acara ini menjadi pematik sinergitas SR dengan komunitas yang lain di Yogyakarta. (Shinta Wuri H.)

SR JOGJA ADAKAN PELATIHAN PPGD 2018

56| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 57: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

AKSI

ANGGA KUSUMAPANITIA PELATIHAN PPGD 2018

“Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan lancar dan peserta melebihi target dari yang kami bayangkan. Bahkan sampai H-1 kegiataan ini dilaksanakan masih banyak yang ingin ikut serta dalam kegiatan Pelatihan PPGD, namun mengingat keterbatasan kapasitas ruangan, akhirnya kami memohon maaf tidak bisa mengikutsertakan mereka. Kegiatan ini merupakan kali pertama diadakan oleh SR Jogja. Semoga kedepannya kami bisa mengadakan kegiatan seperti ini lagi, dengan jumlah peserta yang lebih banyak, dan materi yang lebih spesifik.”

DICKYPERMATA CENDEKIA GUNUNGKIDUL

“Kegiatan PPGD ini sangat bermanfaat untuk kami, terutama para operator ambulans gratis. Awalnya kami hanya tahu bagaimana menyediakan layanan ambulans, tanpa mengetahui secara pasti apa yang harus kita lakukan. Juga penanganan seperti apa terhadap pasien atau korban kecelakaan lalu lintas yang kita jumpai di jalan. Sehingga, angka kemungkinan hidup pasien atau korban semakin bertambah. Penanganan seperti ini juga membutuhkan keahlian khusus dan hari ini kami telah belajar bersama-sama. Harapan bersama, SR dan beberapa komunitas lain ini tidak hanya menyediakan layanan akomodasi saja, tapi juga pelayanan terbaik seperti ini kepada pasien. Bila ada kegiatan seperti ini lagi dari SR, InsyaAllah kami akan ikut lagi.”

IPDA ALDO PAKASATLANTAS GUNUNGKIDUL

“Kami dari Satlantas Gunungkidul berterima kasih karena telah dilibatkan dalam kegiatan seperti ini. Pada dasarnya kita ini adalah mitra, karena sesama pengguna jalan. Apalagi SR juga memiliki beberapa mobil ambulans, yang sama-sama kita dilindungi oleh undang-undang dalam memperoleh prioritas. Sehingga alangkah baiknya kalau kita saling bekerja sama dan saling bertukar pikiran contohnya dalam hal undang-undang dan tata tertib berlalu lintas, dan hal itu yang bisa kami bagikan kepada SR dan peserta yang lain melalui kegiatan ini.”

Page 58: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

DENGERIN DOKTER

Ginjal memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh. Organ ini berfungsi menjaga komposisi darah dari menumpuknya

‘sampah’ dalam darah, menjaga keseimbangan cairan, mengendalikan tekanan darah, memproduksi komponen darah dan fungsi tulang. Gangguan struktur atau fungsi yang terjadi pada ginjal dapat disebabkan berbagai macam penyakit.

Peradangan pada bagian ginjal yang disebut glomerulus akibat infeksi kronis endocarditis pada jantung atau hepatitis B dan C pada hati; nefropati diabetikum sebagai komplikasi diabetes mellitus; nefrosklerosis akibat hipertensi kronis yang tidak terkontrol, batu saluran kemih atau tumor yang mengakibatkan obstruksi pada saluran kemih dan ginjal, penyakit lupus, serta penggunaan obat-obatan tanpa resep dokter secara regular dapat menjadi penyebab PGK.

Dulu, penyakit-penyakit tersebut seringkali diidap oleh pasien di atas usia 50 tahun, sehingga dapat dikatakan PGK pun lebih berisiko diderita oleh pasien diatas usia 50 tahun. Namun, tren saat ini,

PGK juga sudah mulai banyak diidap oleh pasien-pasien berusia produktif, diduga disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Tahun 2015, Indonesian Renal Registry merilis data bahwa di Indonesia terdapat 18.613 orang penderita PGK dan merupakan 89% diagnosis pasien yang menjalani hemodialisis. Angka ini tertinggi didapatkan pada usia 45-65 tahun sebesar 28% dan disusul oleh usia 25-45 tahun sebesar 18%.

PENYAKIT GINJAL KRONIS DAN

HEMODIALISISPenyakit Ginjal Kronis (PGK) adalah gangguan struktur atau

fungsi pada ginjal yang terjadi minimal selama 3 bulan. Karena perjalanan penyakitnya yang lama inilah penyakit ini disebut kronis. Lalu, apakah semua orang dengan PGK harus menjalani prosedur hemodialisis atau lebih dikenal

dengan cuci darah?

Doc: www.youffyhealth.com

58| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 59: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

DENGERIN DOKTER

PGK sering tidak menimbulkan gejala pada fase-fase awal. Tanda dan gejala yang dialami pasien merupakan tanda-tanda penyakit kronis dan melibatkan berbagai organ. Pasien PGK dapat mengalami gangguan keseimbangan cairan yang ditandai dengan adanya edema atau bengkak pada organ perifer, misalnya pada kaki, tangan dan wajah, efusi pleura atau ascites; Gejala saluran

cerna misalnya mual, muntah dan malnutrisi; Kelainan pada kulit misalnya pucat karena pasien juga dapat mengalami anemia dan gangguan pembekuan darah gatal dan kulit kering; dan sebagainya.

Pasien PGK kadang dapat mengalami penurunan kesadaran atau kesadaran berubah (pasien tampak sadar namun terjadi disorientasi tempat, orang, dan waktu) sebagai manifestasi gangguan pada saraf yang merupakan akibat dari menumpuknya ‘sampah’ dalam darah.

Klasifikasi PGK ditentukan oleh angka Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) yang didapatkan dari perhitungan umur, berat badan, faktor risiko jenis kelamin dan angka serum kreatinin darah. Angka LFG ini yang menentukan berat-ringannya kerusakan ginjal baik pada PGK atau pada kasus gagal ginjal akut. LFG normal adalah apabila nilainya lebih dari atau sama dengan 90 ml/menit/1,73 m2, dan bila LFG mencapai angka 29 hingga dibawah 15, fungsi ginjal dikatakan mengalami penurunan yang sangat berat atau fase terminal. Mencegah progresivitas PGK ke Fase terminal inilah yang menjadi tujuan terapi PGK.

Doc: www.sayidy.net

Doc:www.chemical-materials.elsevier.com

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |59

Page 60: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah progresivitas PGK diantaranya adalah:

DETEKSI DINIPGK pada fase awal seringkali tidak bergejala. Deteksi dini dianjurkan pada penderita di atas usia 50 tahun atau dibawahnya yang memiliki faktor risiko diabetes, hipertensi, perokok, obesitas dan riwayat keluarga dengan penyakit ginjal. Ukur tekanan darah, pemeriksaan kencing untuk mendeteksi microalbuminuria, dan hitung estimasi LFG atau dengan pemeriksaan Creatinin clearance test (CCT) minimal setiap 12 bulan.

KONTROL TEKANAN DARAH Tekanan darah hingga <130/80 mmHg bila disertai penyakit penyerta, atau < 125/75 mmHg bila tidak disertai penyakit penyerta. Pada orang normal, tekanan darah dikatakan optimal bila kurang dari atau sama dengan 110/70 mmHg.

KONTROL GULA DARAH Konsultasikan pada dokter untuk mengontrol gula darah terutama pada penderita diabetes mellitus untuk pemilihan obat antidiabetes dan bila perlu penggunaan insulin. Selain pemeriksaan gula darah acak, gula darah puasa atau gula darah 2 jam post pandrial, HbA1C juga merupakan item penting pemeriksaan gula darah dengan target HbA1C < 7,0 setiap 3 bulan.

KURANGI ASUPAN GARAM Kementrian Kesehatan RI memiliki rumus G4 G1 L5 yang berarti batas konsumsi gula, garam, dan lemak per hari pada orang sehat adalah 4 sendok makan gula, 1 sendok teh garam dan 5 sendok makan minyak lemak. 1 sendok teh garam setara dengan 5 gram garam atau 2000 miligram natrium/sodium. Jumlah garam ini dibatasi pada pasien PGK dengan rekomendasi 1,5-2 gram garam per hari.

KONTROL LEMAK DARAH Selain profil gula darah dan tekanan darah, profil lemak darah yaitu kolesterol dan trigliserida perlu dikontrol karena dapat menjadi faktor yang memperparah terjadinya sclerosis pada pembuluh darah, termasuk pembuluh darah ginjal sehingga meningkatkan progresivitas PGK. Target kolesterol LDL < 100 mg/dl. Apabila trigliserida darah > 200 mg/dl, kolesterol non HDL < 130 mg/dL.

MODIFIKASI GAYA HIDUP Poin-poin sebelumnya termasuk dalam usaha memodifikasi gaya hidup. Pengaturan diet yang sehat tentunya sangat mempengaruhi profil metabolic tubuh. Namun, untuk memenuhi kriteria indeks massa tubuh yang ideal (20-22,9 kg/m2) perlu dilakukan olahraga teratur 30 menit, 3 hari dalam seminggu dan berhenti merokok.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

DENGERIN DOKTER

Doc: www.lifeinsideuk.com

60| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 61: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

Kembali ke pembahasan klasifikasi stadium PGK berdasarkan LFG di atas, bila LFGnya 15-29 ml/menit/1,73 m2 atau dibawahnya dapat dikatakan bahwa PGK yang dialami pasien adalah PGK stadium 4-5 atau terminal. Pada kondisi inilah, pilihan terapi pengganti ginjal direkomendasikan. Karena pada stadium ini, dikatakan bahwa ginjal sudah tidak mampu lagi melaksanakan fungsinya.

Ada 3 pilihan terapi pengganti ginjal, yaitu hemodialisis, dialisis peritoneal, dan transplantasi ginjal. Ketiganya sama-sama bertujuan untuk mengeluarkan toksis uremik dalam tubuh dan menjaga kadar elektrolit dalam darah. Di Indonesia, fasilitas pelayanan dialisis pada tahun 2015 ada sekitar 382 unit layanan dengan mayoritas menyediakan fasilitas hemodialisis, yaitu sebanyak 82% dengan jumlah mesin hemodialisis sebanyak 4828 mesin se-Indonesia.

Dialisis bukan merupakan ‘vonis mati’ bagi penderita PGK, namun merupakan usaha untuk tetap menjaga seorang penderita PGK agar tetap bisa beraktivitas terbatas. Besarnya beban penyakit ginjal di Indonesia harusnya tidak menyurutkan

semangat untuk terus menjaga kesehatan tubuh. Harusnya, angka ini menambah semangat agar terus mencegah daripada mengobati dengan tetap aktif dan bugar, menjaga jenis dan jumlah asupan makanan bergizi, kontrol kesehatan minimal setiap tahun, jaga asupan cairan tubuh, berhenti merokok dan tidak mengonsumsi obat tanpa resep dokter secara reguler. Salam Sehat!

KONTRIBUTOR :

dr. Erien PradytaDokter di RSUD Dr. H. Slamet Martodirdjo, Pamekasan, Madura

Kurir SR Madura | Bergerak bersama SR sejak Oktober 2015

DENGERIN DOKTER

Doc: www.drabbasrabiei.com

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |61

Page 62: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

SELF BUILDING

ANALISA TULISAN TANGAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER DIRIBAGIAN 2

Banu GunawiraSeto Laksono

Hipnoterapis dan Grafologis(Analis Tulisan Tangan)

Sudahkah melihat lagi tulisan tangan anda dan sudahkah memulai untuk menulis lagi? Banyak pertanyaan yang muncul, bagaimana jika telah lama tidak menulis dan ada rasa kurang nyaman saat harus menulis lagi? Apakah hal itu mempengaruhi analisa tulisan tangan?

Jawabannya, Tidak! Walaupun sudah sangat lama tidak menulis dengan alasan apa pun, saat anda mulai untuk menulis kembali dengan bentuk tulisan tangan yang

berbeda, karakter anda tetap dapat terbaca. Inti grafologi adalah tidak melihat apa yang anda tulis, grafologi hanya melihat kode-kode yang muncul dari tulisan yang anda buat. Untuk alasan tertentu (investigasi) grafologi akan melihat tulisan apa yang anda tulis dan kode-kode yang menyertainya.

Kembali sedikit mengulas artikel sebelumnya, bahwa grafologi tidak dapat meramal bakalan jadi apa nih orang, bagaimana kehidupan asmaranya di masa depan, apa kerjanya di masa yang akan datang, dan akan seperti apa dirinya nanti. Hal-hal ini tidak dapat dilihat dari tulisan tangan dan tidak dapat diramal, karena tulisan tangan hanya mewakili diri anda saat ini dan beberapa waktu ke belakang.

www.bellarosepope.com

62| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 63: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

SELF BUILDING

Perbedaan grafologi dengan ramalan adalah, ramalan tidak dapat dipertanggungjawabkan hasilnya, tidak dapat ditanya lebih dalam dan detail mengapa hasil ramalannya berkata seperti itu. Sedangkan grafologi, menganalisa dengan menggunakan metode atau cara yang sesuai, hasilnya akurat dan dapat dipertanggungjawabkan karena menggunakan indikator-indikator baku. Apabila ada indikator yang diganti atau salah penerapannya, maka akan salah pula analisa dan hasilnya.

Grafologi tidak dapat mengidentifikasi usia, jenis kelamin, suku maupun ras seseorang dari tulisan tangannya. Analisa tulisan tangan hanya melihat sisi objektif, oleh karena itu grafologi dapat dipelajari oleh siapa pun. Di Eropa dan Amerika, grafologi telah digunakan untuk proses rekrutmen dan job positioning, investigasi, meneliti keabsahan dokumen, mencari solusi atas konflik yang terjadi dan lain sebagainya.

APAKAH GRAFOLOGI ILMIAH?

Pertanyaan seperti ini banyak muncul. Keilmiahan sebuah ilmu harus dapat dibuktikan secara empiris dan dapat dipertanggungjawabkan, grafologi adalah salah satunya. Berbagai penelitian sejak abad ke-16 hingga saat ini membuat grafologi semakin dikenal di dunia walaupun masih terbilang

sangat baru di Indonesia. Apakah grafologi hanya bisa menganalisa tulisan tangan tegak bersambung? Bagaimana jika tulisan tangan tersebut tulisan printing atau tulisan pisah?

Memang di awal penelitian tentang tulisan tangan, dalam penelitiannya banyak menggunakan tulisan sambung, hal ini karena tulisan sambung dianggap lebih banyak memberikan info karakter si penulis daripada tulisan pisah atau printing. Maka dari itu seorang grafolog atau grafologist (sebutan orang yang mengusai Grafologi) saat ini dituntut untuk dapat menguasai berbagai aliran grafologi (Gestalt, Atomistic dan Holistic), serta harus dapat menguasai analisa tulisan tangan, baik tulisan sambung maupun pisah.

Salah satu perbedaan tulisan tangan sambung dan pisah adalah proses atau tahapan-tahapan dalam bekerja atau mengambil keputusan. Orang yang tulisan tangannya tersambung di semua huruf menandakan orang yang senang dalam setiap pekerjaan atau aktivitasnya ada tahapan-tahapannya, sistematis, dan berusaha untuk menikmati setiap prosesnya. Sedangkan untuk tulisan tangan pisah memliki kecenderungan step by step pekerjaan secara langsung tanpa proses yang berbelit-belit dan tidak terlalu lama dalam mengambil keputusan.

www.usnews.com

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |63

Page 64: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

SELF BUILDING

Apakah tingkat akurasi grafologi sama dengan alat psikotes lainnya? Dalam hal ini, banyak penelitian dan perbandingan yang dilakukan kalangan psikolog untuk mengukur ketepatan analisa tulisan tangan. Analisa tulisan tangan memiliki tingkat akurasi diatas 85% dalam menilai kepribadian seseorang. Kesesuaian analisa tulisan tangan dengan karakter atau kepribadian seseorang sekali lagi bukanlah hasil tebak-tebakan atau estimasi, tetapi berasal dari hasil analisa menggunakan metode dan analisa tiap-tiap kode yang muncul di tulisan tangan penulis.

Perkembangan grafologi di Indonesia masih tergolong baru dan klien grafologi yang dominan saat ini masih di lingkungan perusahan atau instansi-instansi tertentu yang menggunakan jasa grafolog untuk sekedar job positioning atau mutasi dan rekrutmen. Sebenarnya masih sangat terbuka luas peluang di bidang grafologi atau analis tulisan tangan, karena ranah analisa tulisan tangan tidak hanya sebatas rekrutmen saja seperti yang sudah saya jelaskan tentang manfaat grafologi di part pertama artikel ini.

Sekarang, mari kita lanjutkan kembali untuk menganalisa tulisan anda sendiri.

1. UKURAN HURUFUkuran huruf memberikan informasi tentang bagaimana penulis ingin dilihat atau diperhatikan orang lain dalam suatu lingkup sosial. Semakin besar tulisan tangan seseorang semakin besar juga kebutuhannya untuk diperhatikan. Ukuran huruf dapat menggunakan satu acuan saja, yaitu ambil salah satu huruf tengah (a, i, u, e atau o), kemudian ukur dengan penggaris berapa tinggi huruf vokal tersebut, apabila dominan lebih dari 3 mm maka tulisan tangan anda termasuk tulisan dengan ukuran huruf yang besar. Sedangkan untuk huruf kapital tinggi minimalnya adalah 1 cm.

2. TEKANAN TULISAN

Tekanan dalam tulisan tangan adalah ekspresi dari energi penulis. Energi yang dimaksud bisa berupa energi fisik maupun energi berupa emosi yang dimiliki oleh penulis saat tulisan itu dibuat. Tekanan pada tulisan kadang bersifat tidak permanen, bisa berubah-ubah tergantung kondisi saat menulis. Tekanan tulisan masih terasa saat diraba dari belakang walaupun tak terlalu kuat tekanannya adalah ciri tekanan tulisan normal dan memiliki arti :

Hangat.Beradaptasi dengan cepat.Mampu bertahan dalam situasi yang menekan.Meraih keinginan sesuai dengan kemampuannya.

••••

3 mm

1 mm

www.sthoughtcatalog.files.wordpress.com

64| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 65: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

SELF BUILDING

3. TANDA TANGAN

Dalam kehidupan sehari-hari kita tak lepas dari idealis diri, tetapi kenyatannya ada saja orang yang realisasinya berbeda dengan idealisnya. Hal ini dapat kita lihat salah satunya dari tanda tangan kita, karena sebenarnya apa yang kita tulis adalah bentuk riil atau nyata kita dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan tanda tangan adalah bentuk idealis kita. Oleh karena itu, apabila kita melihat ada perbedaan antara bentuk, ukuran, dan jarak tanda tangan dengan tulisan tangan maka sebenarnya kita sudah melihat adanya kontradiktif antara realitas dengan idealis penulis. Selain itu, tanda tangan juga mewakili bagaimana dia ingin dipandang oleh lingkungannya. Sehingga tidak disarankan menganalisa tanda tangan saja tanpa menganalisa tulisannya. Bagaimana bentuk tanda tangan anda?

Jadi, bagaimana tulisan anda? Bagaimana tanda tangan anda?

Part selanjutnya kita akan membahas tentang Grafo-Terapi untuk lebih memberdayakan diri dan menjadi terapi bagi yang bersedia untuk mengubah karakter atau kebiasaan yang kurang baik saat ini. Change your handwriting Change your character.

Tanda tangan dengan garis bawah, menandakan orang yang mampu untuk memimpin, percaya diri, ketegasan dan jika tanda tangan terlihat jelas bahkan persis dengan namanya menandakan penulis yang ingin tampil apa adanya.

Tanda tangan yang sangat besar bahkan jauh lebih besar dari pada tulisan tangannya menandakan orang yang butuh pengakuan, butuh perhatian dan adanya perbedaaan idealis dengan realis yang cukup besar.

www.pixnio.com

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |65

Page 66: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

GOOD ESCAPE

MENYUSURI GANG-GANG SEMPIT MIRIP LABIRIN

Kesan pertama saat mengunjungi Kotagede, terdapat banyak gang sempit. Hanya bisa dilewati sepeda dan motor, atau bahkan pejalan kaki. Gang-gang sempit itu saling berhubungan, seolah menciptakan labirin tak berujung. Di setiap gang-gang sempit itu, kita akan menemui rumah tradisional Jawa, seperti Rumah Pesik, Rumah Kanthil, dan Langgar Dhuwur. Sejumlah gapura dengan bentuk dan motif yang unik pun akan kita temui. Biasanya, masing-masing gapura memiliki julukan, pun memiliki arti dan makna filosofis yang berbeda pula. Kita bisa merasakan kehangatan Kotagede melalui interaksi dengan warga sekitar yang ramah.

1.

BERIBADAH DI MASJID AGUNG MATARAM

Memasuki waktu sholat, tak perlu khawatir kesulitan mencari masjid. Di Kotagede terdapat Masjid Agung Mataram yang dibangun sejak tahun 1589 silam. Masjid Agung Mataram menjadi pusat kegiatan keagamaan sejak masa kerajaan Mataram Islam hingga saat ini. Masjid ini memiliki karakter arsitektur yang unik, hasil perpaduan dari budaya Jawa, Islam, dan Hindu. Unsur Hindu yang paling kuat terdapat pada gapura depan yang berbentuk Paduraksa. Tembok-tembok tinggi menjulang mengitari kompleks masjid.

Bangunan utama masjid terdiri dari dua bagian, serambi dan bangunan inti. Bangunan inti berupa rumah tradisional Jawa berjenis Tajug Lambang Gantung Tanpa Ander. Bentuk atap meruncing di bagian ujungnya, serta empat tiang penyangga utama memiliki makna filosofis sendiri yang melambangkan hubungan antara manusia dengan Allah.

ROMANTISME JAWA KLASIKDI SETIAP SUDUT KOTAGEDE

Kamu suka jalan-jalan? Menyusuri ruas-ruas jalan sempit untuk bertemu hal-hal baru? Atau menggali warisan budaya nenek moyang agar kita bisa belajar dari masa lalu? Kalau iya, Kotagede wajib masuk dalam daftar list destinasimu.

Kotagede punya banyak warisan sejarah peninggalan nenek moyang. Kawasan yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta ini

tak hanya terkenal karena kerajinan peraknya. Kotagede mempesona dengan bangunan-bangunan khas masa lalunya yang masih eksis hingga saat ini. Ada yang terawat, ada juga yang sudah mulai rusak karena digerus waktu, tapi itu tak mengurangi estetika Kotagede. Ditambah beragam kuliner, membuat kawasan ini semakin nyaman dikunjungi.

2.

Doc: www.travel.tempo.co

66| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 67: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

GOOD ESCAPE

ZIARAH KE MAKAM RAJA-RAJA MATARAM

Berbelok sedikit dari masjid, kita bisa ziarah ke Makam Raja-Raja Mataram. Sama seperti kompleks Masjid Agung Mataram, kompleks Makam Raja-Raja juga dikelilingi oleh tembok-tembok besar nan kokoh. Pohon-pohon rindang berukuran besar membuat suasana disekitar kompleks makam menjadi sangat teduh. Tak sembarang orang bisa masuk ke makam. Ada aturan khusus yang harus dipenuhi para pengunjung. Untuk mengetahui info lebih jelas, di depan kompleks makam terdapat joglo yang dijaga abdi dalem yang bertugas untuk menerima tamu.

MENGINTIP PEMBUATAN KERAJINAN PERAK

Citra Kotagede sebagai penghasil kerajinan perak memang sudah ada sejak zaman dulu. Bahkan permintaan ekspor ke luar negeri sangatlah tinggi, sehingga membuat sebagian besar warga Kotagede menggantungkan hidupnya sebagai pengrajin perak. Kita masih dapat melihat secara dekat Kotagede sebagai kota penghasil perak, dengan berkunjung langsung ke tempat pembuatan perak.

BELANJA DI PASAR LEGI KOTAGEDEPasar ini menjadi pusat aktivitas jual beli masyarakat Kotagede. Setiap pagi, para pembeli berburu barang dagangan dengan harga terjangkau. Apalagi saat datang Hari Legi di penanggalan Jawa. Pasar ini pasti akan penuh sesak dipadati orang-orang. Mayoritas para penjual atau pembeli unggas, khususnya ayam dan burung, akan memadati ruas-ruas jalan pasar di setiap Legi.

Bagi pemburu jajanan pasar, pasti senang jika saat berkunjung Pasar Legi. Sebab di pasar ini tumpah ruah pedagang yang menjual berbagai jenis jajanan pasar. Ada yang manis, gurih, asin, hingga pedas. Kipo, salah satu jajanan khas Kotagede juga terdapat di pasar ini.

Masih banyak lagi yang dapat diulas dari salah satu daerah tertua di Yogyakarta ini. Namun, rasanya kurang bila kita mengenal Kotagede hanya melalui tulisan saja. Berkunjung langsung merupakan cara terbaik menikmati keindahan Kotagede. Datanglah ke Kotagede di waktu pagi atau sore hari, terlebih bagi kalian para pecinta fotografi. Waktu tersebut adalah waktu yang tepat untuk berburu foto-foto menarik. Selamat melancong! (Boy Adisakti)

3.

4.

5.

Doc: www.travel.detik.com

Doc: www.eksotisjogja.com

Doc: www.pusaka-indonesia.com

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |67

Page 68: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

REVIEW FILM

Terbang, Menembus Langit berangkat dari kisah nyata perjuangan hidup seorang tokoh inspirasi Indonesia, keturunan Tionghoa, bernama

Onggy Hianata. Ia merupakan pebisnis sukses lahir di keluarga sederhana di Tarakan, Kalimantan Utara. Sebelum ia mencapai kesusksesan seperti sekarang, ia sudah menghadapi berbagai masalah sejak kecil.

Kisah dalam filmnya sendiri dimulai dari masa kecilnya di kampung halamannya di pelosok Borneo. Setelah lulus sekolah, Onggy bertekad merantau ke Pulau Jawa. Setelah mendapat restu dari ibu dan kakak-kakaknya, ia lantas melanjutkan kuliah di Kota Surabaya. Berbekal nilai-nilai kehidupan dari sang ayah yang sudah meninggal, ia menjalani perjuangan sekolah dan usahanya. Candra masuk dalam kehidupannya, tak lama mereka pun menikah. Bersama sang istri, Onggy menjalani kerasnya kehidupan untuk mewujudkan semua mimpi-mimpinya. Kesulitan ekonomi dan diskriminasi dari masyarakat dan pemerintah tak menyurutkan semangatnya untuk mencapai kesuksesan.

Ide film ini muncul ketika Fajar Nugros, sutradara, dan Susanti Dewi, produser, melakukan perjalanan ke Kalimantan. Film ini disajikan dengan cukup ringan, penuturannya sederhana. Pesan nasionalisme dan unsur kebinekaan diselipkan dalam film ini lewat interaksi para tokoh yang berbeda suku, ras, agama, maupun kepercayaan. Meski begitu, film ini tidak monoton dan serius. Bumbu-bumbu komedi dan romansa dihadirkan lewat Onggy dan Candra, serta tokoh-tokoh di sekitarnya.

Sosok Onggy Hianata diperankan oleh Dion Wioko. Candra, istri Onggi Hianata, sosok istri yang penuh kesabaran, diperankan apik oleh Laura Basuki. Film ini didukung aktor dan aktris lainnya diantaranya Chew Kin Wah, Baim Wong, Delon Thamrin, Aline Aditya, Melissa Karim, Dinda Hauw, Marcell Darwin, Dayu Wijanto, Erick Estrada, Indra Jegel, dan Mamat Alkatiri. Para pemain mengaku tidak begitu kesulitan saat memerankan tokoh dalam film yang di kehidupan sebenarnya masih hidup.

Terbang: Menembus Langit sudah dirilis sejak 19 April 2018. Perjalanan hidup Onggy Hianata dari no one menjadi someone, membuat kisahnya layak disaksikan. Film ini diharapkan menjadi salah satu motivasi bagi siapa saja yang mendamba kesuksesan. (Nisya Rifiani)

KEMISKINANBUKAN

PENGHALANGSineas Indonesia seolah tak lelah berkarya.

Mereka kian memukau para penikmat film dengan menyajikan tayangan-tayangan penuh makna.

Genrenya pun beragam, salah satunya adalah film yang menceritakan biografi tokoh (biopik). Genre

ini pun kian menjadi tren dan berkembang cukup pesat diantara sutradara muda.

68| Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018

Page 69: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

REVIEW BOOK

Bagaimana cara memadukan pikiran dan hati, serta dimensi-dimensi lain seperti Islam, Iman, dan Ihsan, sehingga tumbuh mekar

nilai-nilai spiritual yang membentengi kita dari kejamnya zaman modern?

Salah satu caranya ialah dengan Ilmu Tasawuf. Dengan mengenal ilmu ini, kita akan belajar akhlak ketuhanan, sebagaimana hadits Nabi Takhalqu bi akhlaqillah. Tombo Ati, Jalan-Jalan Menuju Tuhan adalah sebuah buku yang membantu kita menemukan cara tersebut. Buku karya H. Albar Umar Sanusi, SH dan Agus Hendratno ini tak hanya memperkenalkan kita kepada apa itu tasawuf, tetapi sampai pada bagaimana tasawuf membentuk akhlak mulia dalam diri kita.

Di awal buku, kita diajak mengenal delapan maqam tasawuf, yaitu tobat, sabar, tawakal, mujahadah, zuhud, ridho, mahabbah, dan ma’rifah. Pembahasannya mulai dari arti terminologis kata itu sendiri, diperkuat dengan pandangan tokoh sufi dan ayat-ayat Al-Quran. Metode seperti ini memudahkan pembaca memahami bab pengenalan ini. Selanjutnya, kita diperkenalkan dengan beberapa tokoh tasawuf dan sedikit

ajarannya. Beberapa tokoh diantaranya Al-Ghazali, Rabiah Al-Adawiyah, Al-Junaid, Ibnu Arabi, Suhrawadi, dan Mulla Sadra. Kendati hanya sedikit, tetapi cukup menerangkan tentang bagaimana para tokoh tersebut memetik kemuliaan.

Di bagian terakhir, penulis masuk dengan metodologi psikoterapi yang menggunakan delapan maqam tasawuf tersebut. Bagian ini diberi nama Menjaring Cahaya Dengan Psikoterapi Sufistik, yang terdiri dari sepuluh sub-bab yaitu Psikoterapi Tobat, Psikoterapi Zuhud, Psikoterapi Sabar dan Tawakal, Psikoterapi Ridho, Psikoterapi Mahabbah dan Ma’rifat, Psikoterapi Khauf dan Tawadhu, Psikoterapi Takwa dan Ikhlas, Psikoterapi Syukur dan Muthma’inah, Psikoterapi Zikir, Doa, dan Tilawah Quran, serta Psikoterapi Tombo Ati.

Buku setebal 145 halaman ini pada akhirnya tidak hanya menghadirkan sebuah bacaan, tetapi memberikan metode dan cara untuk mengasah spiritualitas kita. Sehingga nantinya kita dapat terhindar dari arus deras modernisasi dan menemukan jalan-jalan menuju Tuhan. (Boy Adisakt)

MENEMUKAN JALAN MENUJU TUHANZaman modern menjadi tantangan bagi manusia-manusia yang hidup di dalamnya. Di zaman ini, krisis moral dan spiritual secara gamblang menampakkan wujudnya. Mereka tak segan membawa manusia menjauhi fitrahnya, bahkan menjauhi Tuhannya. Hanya kecerdasan hati dan pikiran, spiritual, serta emosi yang baik dapat menjauhkan kita dari hal-hal tersebut.

Tembus Langit Vol 27 / IV / Mar-Apr 2018 |69

Page 70: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

MOBIL TANGGAPSEDEKAH ROMBONGAN (MTSR)

RUMAH SINGGAHSEDEKAH ROMBONGAN (RSSR)

TOTAL 45 ARMADA MTSR DI 32 KOTA DI INDONESIA

TOTAL 15 RSSR DI 9 PROVINSI DI INDONESIA

RSSR ADA KARENA TUNTUTAN KEBUTUHAN. RSSR YANG PERTAMA ADA DI KOTA JOGJA, LALU MENYUSUL KOTA-KOTA LAINNYA. ALHAMDULILLAH, KINI SEDEKAH ROMBONGAN MEMILIKI LIMA BELAS RUMAH SINGGAH YANG TERSEBAR

DI LIMA BELAS KOTA DI SEMBILAN PROVINSI YAITU DI JAKARTA, BANDUNG, SEMARANG, PURWOKERTO, JOGJAKARTA, SOLO, WONOGIRI, SURABAYA, MALANG, JEMBER, PEKANBARU, MAGETAN, SORONG, LAMPUNG, DAN JAMBI.

2 ARMADA1 ARMADA

3 ARMADA

4 ARMADA

BANDUNG, WONOGIRI, SOLO, PURWOREJO, MAGETAN, MALANG, JEMBER, GUNUNGKIDUL

TASIKMALAYA, BEKASI, BOGOR, KARAWANG, SEMARANG, MAGELANG, PURWOKERTO, KUDUS, BATANG, PATI,

SALATIGA, TEGAL, SURABAYA, SIDOARJO, MADURA, MADIUN, KEDIRI, MAKASSAR, RIAU, SORONG, LAMPUNG,

KULON PROGO

DKI JAKARTA

YOGYAKARTA

Page 71: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

JOGJA

Jl. Wonosari Km. 7 Bumen Wetan RT.07 Mantup, Banguntapan, Bantul, DIY, 55197 (Utara Masjid Mujahidin). Narahubung : Haifa F. AriniTelp. (0274) 435-3556

JAKARTA

Jl. Inspeksi Kali Ciliwung Kenari 2 RT. 04/04 No. 15 Kelurahan Kenari, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Narahubung: Dede Syaefudin Telp. 081-519-911-911

BANDUNG

Jl. H. Yasin No. 56 RT.02/RW.02 Sukabungah, Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat.Narahubung: Cucu Cuanda Telp. 081-514-911-911

MAGETAN

Jl. Hasanudin RT.04/RW.05 Selosari, Magetan, Jawa Timur.Narahubung : Ervin SulistyawatiTelp. 0857-4887-7598

SURABAYA

Jl. Kalidami I No. 18 Surabaya, Jawa Timur.Narahubung : Bambang K. Y.Telp. 0858-82-911-911

MALANG

Jl. Emas No. 15 B RT.02/RW.20, Purwantoro, Blimbing, Malang, Jawa Timur.Narahubung : Faiz FaerusTelp. 0822-4549-8550

SOLO

Jl. Arifin No. 84 Kepatihan, Tegalrejo, Jebres, Surakarta, Jawa Tengah.Narahubung : Anis SetyaTelp. 081-58-911-911

WONOGIRI

Klampisan RT.01/RW.10 Kaliancar, Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengah.Narahubung : YuliantoTelp. 0822-2045-4745

SEMARANG

Jl. Kedungjati No. 4 RT.01/RW.07 Randusari, Semarang, Jawa Tengah. (Kompleks RSUP Dr. Kariadi Semarang)Narahubung : Indra DestriawanTelp. 085-881-911-911

JEMBER

Perum Srikoyo Permai No. 12, Patrang, Jember, Jawa Timur. Narahubung : Yudho Ari Telp. 0815-56-788-990

PURWOKERTO

Jl. Sokabaru 4 No. 327 A RT.02/RW.04 Berkoh, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53146.Narahubung : Olipe Oile Telp. 081-513-911-911

RIAU

Perumahan Kutilang Permai. Jl. Kutilang Sakti Blok B No. 27 RT.02/RW.01 Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau.Narahubung : AsrinaTelp. 0812-6858-6748

LAMPUNG

Jl. Zebra No. 24 Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung (Depan Bank Syariah Mandiri Kedaton).Narahubung : Saesar Agung T.Telp. 0812-7451-0123

SORONG

Jl. Anggrek Raya Gg. 12 RT.005/RW.007 Harapan Indah, Kelurahan Klawuyuk, Distrik Sorong Timur, Kota Sorong, Papua Barat.Narahubung : Faisal Telp. 0853-3909-4006

JAMBI

Jl. Kapten A. Chatib No. 45 RT.14 Kel. Pematang Sulur, Kec. Telanaipura, Kota Jambi.Narahubung : Fadol SyukroniTelp. 0811-7414-149

RUMAH SINGGAH SEDEKAH ROMBONGAN

Page 72: LIPUTAN KHUSUS Pisang Sebagai Peluang Sedekah · hidup yang mendesak seperti makan masih bisa dimaklumi, kalo’ masuk kategori fakir dan miskin bahkan masuk 8 asnaf penerima zakat.

Mobil Tanggap#SedekahRombongan (MTSR)

TOTAL 45 ARMADA MTSR DI 32 KOTA DI INDONESIA

JOGJAKARTA - GUNUNGKIDUL

SOLO - MAGETAN - WONOGIRI

JAKARTA – DEPOK – BEKASI

SEMARANG - BATANG – TEGAL

SALATIGA

KUDUS

PURWOKERTO

RIAU

PURWOREJO

PATI

KARAWANG

BOGOR

MAGELANG

JEMBER

SURABAYA

BANDUNG

MADURA

MAKASSAR

MALANG

SORONG

BANDAR LAMPUNG

SIDOARJO

0819-06-800-900

0815-8-911-911

0815-19-911-911

0858-81-911-911

0822-2626-0101

081-243-511-511

0815-13-911-911

0812-6858-6748

0821-3430-1990

0855-1-911-911

0815-5-911-911

0815-20-911-911

0858-83-911-911

0815-85-911-911

0858-82-911-911

0815-14-911-911

0877-7-0444-911

0858-13-911-911

0818-0808-8001

0853-3909-4008

0853-7807-0763

081-139-911-911