limfadenitis

9
Sumber: http://lullabysyarifablackstar.blogspot.com/2011 /10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html MAKALAH LIMFADENITIS BAB II KONSEP TEORI I. Konsep Medis A. Pengertian Limfadenitis adalah peradangan pada satu atau beberapa kelenjar getah bening. Limfadenitis adalah nodus limfa yang terletak sepanjang perjalanan pembuluh limfa. Nodus yang sering terlibat adalah yang terdapat diselangkangan, aksila dan leher. Limfadenitis adalah peradangan pada salah satu atau lebih kelenjar getah bening, yang biasanya menjadi bengkak dan lunak. B. Klasifikasi 1. Limfadenitis Nonspesifik Akut Limfadenitis ini bentuknya terbatas pada sekelompok kelenjar getah bening yang mendrainase suatu fokus infeksi, atau mungkin generalisata apabila terrjadi infeksi bakteri atau virus sistemik. Secara histologis, tampak pusat germinativum besar yang memperlihatkan banyak gambaran mitotik. Apabila keadaan ini disebabkan oleh organisme piogenik, disekitar folikel dan di dalam sinus limfoid ditemukan infiltrat neutrofilik. Pada infeksi yang parah, pusat germinativum mengalami nekrosis sehingga terbentuk abses. Apabila infeksi terkendali, kelenjar getah bening akan kembali tampak normal atau terjadi pembentukan jaringan parut apabila dekstruktif. 2. Limfadenitis Nonspesifik Kronik Menimbulkan tiga pola, bergantung pada agen penyebabnya: hiperplasia folikel, hiperplasia limfoid

description

medical

Transcript of limfadenitis

Sumber: http://lullabysyarifablackstar.blogspot.com/2011/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.htmlMAKALAH LIMFADENITIS

BAB IIKONSEP TEORI

I.Konsep MedisA.PengertianLimfadenitis adalah peradangan pada satu atau beberapa kelenjar getah bening.Limfadenitis adalah nodus limfa yang terletak sepanjang perjalanan pembuluh limfa. Nodus yang sering terlibat adalah yang terdapat diselangkangan, aksila dan leher.Limfadenitis adalah peradangan pada salah satu atau lebih kelenjar getah bening, yang biasanya menjadi bengkak dan lunak.

B.Klasifikasi1.Limfadenitis Nonspesifik AkutLimfadenitis ini bentuknya terbatas pada sekelompok kelenjar getah bening yang mendrainase suatu fokus infeksi, atau mungkin generalisata apabila terrjadi infeksi bakteri atau virus sistemik. Secara histologis, tampak pusat germinativum besar yang memperlihatkan banyak gambaran mitotik. Apabila keadaan ini disebabkan oleh organisme piogenik, disekitar folikel dan di dalam sinus limfoid ditemukan infiltrat neutrofilik. Pada infeksi yang parah, pusat germinativum mengalami nekrosis sehingga terbentuk abses. Apabila infeksi terkendali, kelenjar getah bening akan kembali tampak normal atau terjadi pembentukan jaringan parut apabila dekstruktif.2.Limfadenitis Nonspesifik KronikMenimbulkan tiga pola, bergantung pada agen penyebabnya: hiperplasia folikel, hiperplasia limfoid parakorteks, atau histiositosis sinus. Hiperplasia folikel berkaitan dengan infeksi atau proses proses peradangan yang mengaktifkan sel B. Sel B dalam berbagai tahap diferensiasi berkumpul di dalam pusat germinativum besar yang bulat atau oblong (folikel sekunder). Hiperplasia limfoid parakorteks ditandai dengan perubahan reaktif di dalam regio sel T kelenjar getah bening. Sel T parafolikel mengalami proliferasi dan transformasi menjadi imunoblas yang mungkin menyebabkan lenyapnya folikel germinativum.

C.EtiologiLimfadenitis hampir selalu dihasilkan dari sebuah infeksi, yang kemungkinan disebabkan oleh bakteri, virus, protozoa, ricketsia, atau jamur. Ciri khasnya, infeksi tersebut menyebar menuju kelenjar getah bening dari infeksi kulit, telinga, hidung, atau mata atau dari beberapa infeksi seperti infectious mononucleosis, infeksi cytomegalovirus, infeksi streptococcal, tuberkulosis, atau sifilis. Infeksi tersebut bisa mempengaruhi kelenjar getah bening atau hanya pada salah satu daerah pada tubuh.

D.PatofisiologiSuatu cairan disebut getah bening bersirkulasi melalui pembuluh limfatik dan mmebawa limfosit (sel darah putih) mengelilingi tubuh. limfosit ini merupakan sel-sel dari system imun yang membantu tubuh melawan penyakit. Terdapat 2 tipe utama limfosit yaitu limfosit T dan limfosit B, karena cairan limfe tidak mengandung sel darah merah maka ia berwarna putih.Pembuluh limfatik melalui kelenjar getah bening, kelenjar getah bening berisi sejumlah besar limfosit dan bertindak sebagai penyaring menangkap organisme yang menyebabkan infeksi seperti bakteri dan virus. Kelenjar getah bening cenderung bergerombol dalam suatu kelompok sebagai contoh tardapat sekelompok besar di ketiak, dileher dan lipat.pangkal paha.Ketika suatu bagian tubuh terinfeksi atau bengkak, kelenjar getah bening terdekat sering membesar dan nyeri. hal berikut ini terjadi sebagai contoh jika seseorang dengan sakit leher mengalami pembengkakan kelenjar di leher. cairan limfatik dari tenggorokan mengalir ke dalam kelenjar getah bening di leher, dimana organisme penyebab infeksi dapat dihancurkan dan dicegah penyebarannya ke bagian tubuh lainnya.E.Manifestasi KlinisKelenjar getah bening yang terinfeksi membesar dan biasanya lunak dan sangat menyakitkan. Kadangkala, kulit disepanjang kelenjar yang terinfeksi tampak merah dan terasa hangat. Orang tersebut bisa mengalami demam. Kadangkala, kantung atau nanah (abses) terbentuk. Kelenjar tubuh yang membesar yang tidak menyebabkan nyeri, atau kemerahan bisa mengindikasikan gangguan serius lainnya, seperti limfoma, tuberkulosis atau hodgkin limfoma.F.Pemeriksaan DiagnosisSistem limfatik dapat diperiksa dengan sinar-X setelah penyuntikan media kontras langsung ke pembuluh limfa ditangan dan kaki. Teknik ini, limfangiografi merupakan cara mendeteksi keterlibatan nodus akibat metastase karsinoma, limfoma atau infeksi di tempat-tempat yang tidak terjangkau oleh petugas kesehatan, kecuali dengan pembedahan terbuka.Prosedur ini akan melokalisir pembuluh limfa pada masing-masing kaki (atau tangan) ketika media kontras Evans blue disuntikan secara intradermal di antara jari pertama dan kedua. Kemudian satu segmen limfatik berwarna biru diidentifikasi, diisolasi, dikanulasi dengan jarum nomor 25-30 dan dilakukan infus lambat dengan bahan kontras yang mengandung yodium dan minyak. Dua puluh empat jam menjelang penyuntikan berakhir serangkaian foto sinar-X diambil, dan dilanjutkan secara berkala apabila perlu. Nodus limfa yang teridentifikasi dapat mempertahankan bahan kontras sampai 1 tahun setelah penyuntikan, dan setiap perubahan ukuran akibat radiasi atau kemoterapi dapat diukur dan digunakan sebagai kriteria untuk menentukan efek terapi.Limfoskintigrafi merupakan alternatif limfangiografi yang terpercaya. Koloiid berlabel radioaktif disuntikkan secara subkutan pada rongga interdigital kedua. Ekstremitas kemudian digerak-gerakkan untuk memperlancar aliran media dalam sistem limfatik. Kemudian diambil pencitraan secara berseri dengan jangka waktu yang telah diatur. Tidak ada efek samping yang dilaporkan.

G.Penatalaksanaana.PengobatanPengobatan tergantung dari organisme penyebabnya. Untuk infeksi bakteri, biasanya diberikan antibiotikper-oral(melalui mulut) atauintravena(melalui pembuluh darah). Untuk membantu mengurangi rasa sakit, kelenjar getah bening yang terkena bisa dikompres hangat. Biasanya jika infeksi telah diobati, kelenjar akan mengecil secara perlahan dan rasa sakit akan hilang. Kadang-kadang kelenjar yang membesar tetap keras dan tidak lagi terasa lunak pada perabaan.

b.PencegahanMenjaga kesehatan dan kebersihan badan bisa membantu mencegah terjadinya berbagai infeksi.

I.Konsep KeperawatanA.PengkajianGejala pada Limfadenitis secara fisik dapat timbul benjolan yang kenyal, terasa nyeri, mudah digerakkan (pada leher, ketiak atau pangkal paha). Pembesaran kelenjar tadi dapat dimulai dengan gejala penurunan berat badan, demam, keringat malam. Hal ini dapat segera dicurigai sebagai Limfadenitis. Namun tidak semua benjolan yang terjadi di sistem limfatik merupakan Limfadenitis. Bisa saja benjolan tersebut hasil perlawanan kelenjar limfe dengan sejenis virus atau mungkin tuberculosis limfa.Pada pengkajian data yang dapat ditemukan pada pasien limfadenitis antara lain :1.Data subjektifa.Demam berkepanjangan dengan suhu lebih dari 38Cb.Sering keringat malam.c.Cepat merasa lelahd.Badan Lemahe.Mengeluh nyeri pada benjolanf.Nafsu makan berkurang2.Data Obyektifa.Timbul benjolan yang kenyal,mudah digerakkan pada leher,ketiak atau pangkal paha.b.Wajah pucat3.Kebutuhan dasara.Aktivitas/istirahatGejala :Kelelahan, kelemahan atau malaise umum.Kehilangan produktifitasdan penurunan toleransi latihanKebutuhan tidaur dan istirahat lebih bantakTanda :Penurunan kekuatan, bahu merosot, jalan lamban dan tanda lain yang menunjukkan kelelahanb.SirkulasiGejala :Palpitasi, angina/nyeri dadaTanda :Takikardia, disritmia.Sianosis wajah dan leher (obstruksi drainase vena karena pembesaran nodus limfa adalah kejadian yang jarang)Ikterus sklera dan ikterik umum sehubungan dengan kerusakan hati dan obtruksi duktus empedu dan pembesaran nodus limfa(mungkin tanda lanjut)Pucat (anemia), diaforesis, keringat malam.c.IntegritasegoGejala :Faktor stress, misalnya sekolah, pekerjaan, keluargaTakut/ansietas sehubungan dengan diagnosis dan kemungkinan takut matiTakut sehubungan dengan tes diagnostik dan modalitas pengobatan (kemoterapi dan terapi radiasi)Masalah finansial : biaya rumah sakit, pengobatan mahal, takut kehilangan pekerjaan sehubungan dengan kehilangan waktu kerja.Status hubungan : takut dan ansietas sehubungan menjadi orang yang tergantung pada keluarga.Tanda :Berbagai perilaku, misalnya marah, menarik diri, pasifd.EliminasiGejala :Perubahan karakteristik urine dan atau feses.Riwayat Obstruksi usus, contoh intususepsi, atau sindrom malabsorbsi (infiltrasi dari nodus limfa retroperitoneal)Tanda :Nyeri tekan pada kuadran kanan atas dan pembesaran pada palpasi (hepatomegali)Nyeri tekan pada kudran kiri atas dan pembesaran pada palpasi (splenomegali)Penurunan haluaran urine urine gelap/pekat, anuria (obstruksi uretal/ gagal ginjal).Disfungsi usus dan kandung kemih (kompresi batang spinal terjadi lebih lanjut)e.Makanan/cairanGejala :Anoreksia/kehilangna nafsu makanDisfagia (tekanan pada easofagus)Adanya penurunan berat badan yang tak dapat dijelaskan sama dengan 10% atau lebih dari berat badan dalam 6 bulan sebelumnya dengan tanpa upaya diet.

Tanda :Pembengkakan pada wajah, leher, rahang atau tangan kanan (sekunder terhadap kompresi venakava superior oleh pembesaran nodus limfa)Ekstremitas : edema ekstremitas bawah sehubungan dengan obtruksi vena kava inferior dari pembesaran nodus limfa intraabdominal (non-Hodgkin)Asites (obstruksi vena kava inferior sehubungan dengan pembesaran nodus limfa intraabdominal)f.NeurosensoriGejala :Nyeri saraf (neuralgia) menunjukkan kompresi akar saraf oleh pembesaran nodus limfa pada brakial, lumbar, dan pada pleksus sakralKelemahan otot, parestesia.Tanda :Status mental : letargi, menarik diri, kurang minatumum terhadap sekitar.Paraplegia (kompresi batang spinaldari tubuh vetrebal, keterlibatan diskus pada kompresiegenerasi, atau kompresi suplai darah terhadap batang spinal.

g.Nyeri/kenyamananGejala :Nyeri tekan/nyeri pada nodus limfa yang terkena misalnya, pada sekitar mediastinum, nyeri dada, nyeri punggung (kompresi vertebra), nyeri tulang umum (keterlibatan tulang limfomatus).Nyeri segera pada area yang terkena setelah minum alkohol.TandaFokus pada diri sendiri, perilaku berhati-hati.h.PernapasanGejala :Dispnea pada kerja atau istirahat; nyeri dada.Tanda :Dispnea, takikardiaBatuk kering non-produktifTanda distres pernapasan, contoh peningkatan frekwensi pernapasan dan kedaalaman penggunaan otot bantu, stridor, sianosis.Parau/paralisis laringeal (tekanan dari pembesaran nodus pada saraf laringeal).i.KeamananGejala :Riwayat sering/adanya infeksi (abnormalitasimunitas seluler pwencetus untuk infeksi virus herpes sistemik, TB, toksoplasmosis atau infeksi bakterial)Riwayat monokleus (resiko tinggi penyakit Hodgkin pada pasien yang titer tinggi virus Epstein-Barr).Riwayat ulkus/perforasi perdarahan gaster.Pola sabit adalah peningkatan suhu malam hari terakhir sampai beberapa minggu (demam pel Ebstein) diikuti oleh periode demam, keringat malam tanpa menggigil.Kemerahan/pruritus umumTanda :Demam menetap tak dapat dijelaskan dan lebih tinggi dari 38oC tanpa gejala infeksi.Nodus limfe simetris, tak nyeri,membengkak/membesar (nodus servikal paling umum terkena, lebih pada sisi kiri daripada kanan, kemudian nodus aksila dan mediastinal)Nodus dapat terasa kenyal dan keras, diskret dan dapat digerakkan.Pembesaran tosilPruritus umum.Sebagian area kehilangan pigmentasi melanin (vitiligo)j.SeksualitasGejala :Masalah tentang fertilitas/ kehamilan (sementara penyakit tidak mempengaruhi, tetapi pengobatan mempengaruhi)Penurunan libido.k.Penyuluhan/pembelajaranGejala :Faktor resiko keluargaa (lebih tinggi insiden diantara keluarga pasienHodgkin dari pada populasi umum)Pekerjaan terpajan pada herbisida (pekerja kayu/kimia)

B.Diagnosa Teoria.Diagnosa keperawatan1.Nyeri b.d agen cedera biologi2.Hyperthermia b.d tidak efektifnya termoregulasi sekunder terhadap inflamasi3.Ketidakseimbangan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual, muntah4.Kurang pengetahuan b.d kurang terpajan informasi5.Resiko tinggi bersihan jalan nafas tidak efektif b.d pembesaran nodus medinal / edema jalan nafa