Lili

27
Mekanisme Pembentukan Urine Blok 10: Traktus Urogenitalis Lili Andriani 10-2011-252 C1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Semester 2 Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara no.6 Jakarta Barat 11470 Email: [email protected] Tanggal: 25 september 2012 Pendahuluan Seluruh makhluk hidup menghasilkan urine setiap hari, untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme yang tidak terpakai oleh tubuh dalam bentuk cairan. Sebelum menjadi urine, cairan tubuh melalui serangkaian proses, yaitu filtrasi, absorbsi dan sekresi didalam ginjal. Salah satu fungsi ginjal yang sangat penting adalah membersihkan bahan-bahan yang tidak lagi di butuhkan oleh tubuh kita yang merupakan sisa dari produk hasil metabolisme. Pembersihannya dengan cara mengeluarkan zat-zat tersebut melalui urin serta mengembalikan bahan-bahan yang masih dibutuhkan oleh tubuh kembali ke dalam aliran darah. 1

description

i

Transcript of Lili

Mekanisme Pembentukan Urine Blok 10: Traktus Urogenitalis Lili Andriani10-2011-252C1Mahasiswa Fakultas Kedokteran Semester 2 Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara no.6 Jakarta Barat 11470Email: [email protected]: 25 september 2012PendahuluanSeluruh makhluk hidup menghasilkan urine setiap hari, untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme yang tidak terpakai oleh tubuh dalam bentuk cairan. Sebelum menjadi urine, cairan tubuh melalui serangkaian proses, yaitu filtrasi, absorbsi dan sekresi didalam ginjal. Salah satu fungsi ginjal yang sangat penting adalah membersihkan bahan-bahan yang tidak lagi di butuhkan oleh tubuh kita yang merupakan sisa dari produk hasil metabolisme. Pembersihannya dengan cara mengeluarkan zat-zat tersebut melalui urin serta mengembalikan bahan-bahan yang masih dibutuhkan oleh tubuh kembali ke dalam aliran darah. Dalam tinjauan pustaka ini akan dijelaskan proses terbentuknya urine. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memperluas pengetahuan dan wawasan pembaca agar lebih mengetahui bagaimana proses pembentukan urine secara jelas dan mudah untuk dipahami.

Struktur Makroskopis GinjalGinjal adalah organ berbentuk seperti kacang, berwarna merah tua, panjangnya sekitar 12.5cm dan tebalnya sekitar 2,5cm. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal dan ureter.Terdapat 2 buah ginjal dalam satu tubuh manusia. Ginjal terletak di area yang cukup tinggi, yaitu pada dinding abdomen posterior yang berdekatan dengan 2 pasang iga terakhir. Ginjal kiri terletak pada costae 11/ lumbal 2-3, dan ginjal kanan terletak di costae 12/ lumbal 3-4. Organ ini terletak secara retroperitoneal dan di antara otot-otot punggung dan peritoneum rongga abdomen atas. Ginjal kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal kanan di karenakan adanya Hepar pada sisi kanan tubuh. Setiap ginjal mempunyai kelenjar adrenal pada bagian atasnya. 1Bagian paling luar ginjal disebut korteks atau pembungkus ginjal. Pembungkus Ginjal terdiri dari 3 bagian yaitu: capsula fibrosa, capsula adipose, dan fascia renalis. Capsula fibrosa, bagian ini mudah dikupas dan merupakan pembungkus yg membungkus langsung ginjal,tetapi tidak ikut membungkus gl. Supra renalis. Capsula adiposa, merupakan pembungkus ginjal setelah kapsula fibrosa, mengandung banyak lemak dan ikut membungkus gl. Supra renalis. Fascia renalis, letaknya paling luar, lapisan depandisebut fascia prerenalis, danlapisan belakang disebutfascia retro renalis. Kedua lembar fascia renalis ini ke kaudal tetap berpisah, namun dicranial menjadi satu. Bagian dalam ginjal yang terlihat jika ginjal kita belah antara lain ialah korteks ginjal,medulla ginjal yang masing-masing berbentuk seperti piramid, calyx minor dan mayor, lalu pelvis renalis, yang kemudian berlanjut ke ureter.UreterUreter adalah saluran perpanjangan tubular berpasangan dan berotot dari pelvis ginjalyang merentang hingga vesica urinaria. Ureter memiliki panjang antara 25 sampai 30 cm.Saluran ini menyempit di 3 tempat. Proksimal ureter, yaitu pada uretero pelvic junction. Tempat persilangan ureter dengan vasa illiaca yang biasa disebut flexura marginalis. 1Distal ureter, yaitu pada muara ureterke dalam vesica urinaria. Arteri yang mendarahi ureter adalah ujung atas oleh arteriae renalis, kemudian bagiantengah oleh arteriae testicularis atau arteriae ovarica, dandidalam pelvis oleh arteriae vesicalis superior. Darah vena dialirkan kedalam vena yang sesuai dengan arteri. Nadi aortic lateralis dan nadi iliaca. Plexusrenalis, testicularis, dan plexushypogastrica (didalam pelvis).Serabut-serabut aferen berjalan bersama dengan saraf simpatis dan masuk ke dalam medulla spinalissetinggi segmen lumbalis I dan II. Biasanya, batu ginjal dapat menyangkut pada 3 tempat tersebut sehingga menyebabkannyeri yang biasa disebut Colic Ginjal. Lapisan muscular memiliki aktivitas PeristaltikIntrinsik, mengalirkan urin menuju Vesica Urinaria untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh.

Vesica UrinariaVesica Urinaria adalah suatu organ yang berfungsi untuk menampung urin. Pada perempuan, organ ini terletak agak dibawah uterus, di depan vagina. Vesica urinaria yang kosong berbentuk pyramid ,mempunyai apex, basis dan sebuah facies superior serta duabuah fascies inferolateralis juga mempunyai collum. Saat kosong, berukuran kecil seperti buah kenari, dan terletak di pelvis. Sedangkan saat penuh berisi urine, tingginya dapat mencapai umbilicus dan berbentuk seperti buah pir. Vesica urinaria yang kosong pada orang dewasa seluruhnya terletak didalam pelvis, bila vesica urinaria terisi dinding atasnya terangkat sampai masuk regio hypogastrica. Pada anak kecil, vesica urinaria yang kosong menonjol diatas aperture pelvis superior, kemudian bila cavitas pelvis membesar, vesica urinaria terbenam didalam pelvis untuk menempati posisi seperti pada orang dewasa.Bagian dalam vesica urinaria terdiri atas tunica mukosa sebagian besar berlipat-lipat pada vesica urinaria yang kosong dan lipatan-lipatan tersebut akan menghilang bila vesica urinaria terisi penuh. Area tunica mukosa yang meliputi permukaan dalam basis vesica urinaria dinamakan trigonum vesicae liutaudi. Disini tunica mucosa selalu licin walaupun dalam keadaan kosong karena membrane mukosa pada trigonum ini melekat dengan erat pada lapisan otot yang adadibawahnya.Trigonum vesica dibatasi disebelah atas oleh rigi muscular yang berjalan dari muara ureter yang satu ke muara ureter lain dan disebut sebagai plica interureterica. Uvula vesica merupakan tonjolan kecil yang terletak tepat dibelakang ostium urethrae yang disebabkan oleh lobus medius prostatae yang ada dibawahnya. Tunica muscularis vesica urinaria terdiri atas otot polos yang tersusun dalam tiga lapisan yang saling berhubungan yang disebut sebagai musculus detrusor vesicae. Pada collum vesicae, komponen sirkuler darilapisan otot ini menebal untukmembentuk musculus sphincter vesicae.Pendarahan vesica urinaria berasal dari arteri vesicalis superior dan inferior ,cabang arteri iliaca interna. Venae membentuk plexus venosus vesicalis, dibawah berhubungan dengan plexus venosus prostaticus dan bermuara ke vena iliaca interna. Pada system pembuluh limfe bermuara ke nadi iliaci internidan externi. Persarafan Vesica urinaria berasaldari plexus hypogastrica inferior. Serabut pasca ganglionik simpatis berasal dari ganglion lumbalis pertama dan kedua lalu berjalan kebawah turun ke vesica urinaria melalui plexus hypogastricus. Serabut preganglionik parasimpaticus yang muncul sebagai nervi spancipelvic berasal dari nervussacrales.UrethraUrethra adalah saluran akhir dari Tractus Urinarius, yang mengalirkan urine ke luar tubuh. Urethra pada wanita memiliki panjang yang jauh lebih pendek daripada pria. Ujung mulut urethra pada wanita terletak dalam vestibulum, antara Clitoris dan Vagina. Perbedaan panjang dan letak anatomis dari urethra ini, mengakibatkan perbedaan resiko akan terjadinya infeksi saluran kemih. Pada wanita, lebih mudah terjadi infeksi karena pendeknya panjang urethra dan dekatnya dengan Vagina, yang memiliki banyak mikroorganisme sebagai flora normal, namun bersifat infeksius jika berpindah tempat.Struktur Mikroskopis GinjalSecara histologi bagian paling penting ginjal yaitu nefron, berada pada korteks dan medula ginjal. Korteks ginjal terdiri atas beberapa bangunan yaitu, korpus malphigi terdiri atas kapsula Bowman (bangunan berbentuk cangkir) dan glomerulus (jumbai /gulungan kapiler). Bagian sistim tubulus yaitu tubulus kontortus proksimalis dan tubulus kontortus distal. Medula ginjal terdiri atas beberapa bangunan yang merupakan bagian sistim tubulus yaitu pars descendens dan ascendens ansa Henle, bagian tipis ansa Henle, duktus ekskretorius (duktus koligens) dan duktus papilaris Bellini. Glomerulus merupakan anyaman pembuluh darah kapiler, yang merupakan cabang dari arteriol aferen. Setelah memasuki korpus renalis, arteriol aferen biasanya bercabang menjadi 2-5 cabang utama yang masing-masing bercabang lagi menjadi jala-jala kapiler.2Berkas kapiler glomelurus dikelilingi oleh kapsula Bowman. Kapsula Bowman merupakan epitel berdinding ganda. Lapisan dinding sebelah luar disebut lapis parietal (pars parietal) sedangkan dinding dalam disebut lapis viseral (pars viseralis) yang melekat erat pada jumbai glomerulus. Antara kapsula bowman dan glomerulus tersebut terbentuk rongga kapsul Bowman. Sel-sel podosit, membrana basalis dan sel-sel endotel kapiler membentuk lapisan (membran) filtrasi yang berlubang-lubang yang memisahkan darah yang terdapat dalam kapiler dengan ruang kapsuler. Sel-sel endotel kapiler glomerulus mempunyai pori-pori sel lebih besar dan lebih banyak daripada kapiler-kapiler pada organ lain. Hasil filtrasi cairan darah pada glomerulus atau disebut cairan ultrafiltrat (urin primer). 3Kesatuan antara glomelurus dengan kapsula Bowman membentuk korpus renalis (disebut juga badan Malphigi). Korpus renalis berlanjut menjadi tubulus kontortus proksimal. Tubulus kontortus proksimal merupakan saluran panjang yang berkelok-kelok mulai pada korpus renalis berlanjut menjadi lengkung Henle (ansa Henle). Tubulus kontortus proksimal biasa ditemukan pada potongan melintang korteks. TKP dibatasi oleh epitel kubus selapis dengan apeks sel menghadap lumen tubulus memiliki banyak mikrofili membentuk brush border sehingga lumennya tidak jelas. Permukaan mikrovili brush border berperan membantu reabsorbsi berbagai zat yang terdapat dalam cairan ultrafiltrat. Intisel pada TKP terletak berjauhan.Lengkung Henle merupakan saluran panjang berbentuk seperti huruf U yang dapat dibedakan menjadi segmen tipis dan segmen tebal. Lengkung Henle memiliki lubang lebih lebar daripada TKD karena dindingnya terdiri dari sel-sel gepeng dengan inti menjorok ke dalam lumen. Bagian tebal lengkung Henle merupakan lanjutan dari tubulus kontortus proksimal, ada yang berjalan turun (descenden) dan ada yang berjalan ke atas (ascenden). Bagian tipis lengkung henle berada di antara kedua bagian tebal ansa henle, dan berlumen kecil dan panjang, sehingga dibilang tipis. Tubulus Kontortus Distal merupakan saluran dengan epitel selapis kubis rendah. TKD ini mempunyai inti yang berdekatan dengan sifat basofil atau tampak kebiruan. Karena tidak mempunyai brush border, maka lumennya tampak jelas. 3

Vesika UrinariaVesika Urinaria merupakan tempat penampungan urin yang disalurkan melalui ureter. Vesika urinaria memiliki 3 lapisan yaitu tunika mukosa yang memiliki sel payung juga seperti ureter dengan epitel transisional dan lamina proria, tunika muskular dengan susunan yang sama dengan ureter (long-sir-long), dan tunika adventitia dengan jaringan ikat fibroelastis.2 Saat vesika urinaria penuh, epitelnya lebih gepeng. Sedangkan saat kosong, epitelnya tampak menggembung dan membesar. Fisiologi perkemihan Diperlukan pengetahuan yang jelas tentang fisiologi ginjal agar dapat memahami perubahan fisiokimiawi yang terjadi pada gagal ginjal atau gangguan ginjal. Berbagai fungsi ginjal dalam memelihara homeostasis mencakup banyak hal.4 Ekskresi zat hasil sisa metabolisme dan bahan kimia asing. Pengaturan keseimbangan air dan elektrolit. Pengaturan osmolaritas cairan tubuh dan konsentrasi elektrolit. Pengaturan tekanan arteri melalui perubahan ekskresi natrium dan air serta sekresi bahan misalnya renin yang menyebabkan terbentuknya produk vasoaktif misalnya angiotensin II. Pengaturan keseimbangan asam basa melalui ekskresi asam dan pengaturan simpanan penyangga cairan tubuh. Pengaturan produksi eritrosit melalui sekresi eritropoetin, yang merangsang produksi sel darah merah. Pengaturan produksi 1,25-dihidroksi vitamin D3 (calsitriol). Sintesis glukosa dari asam amino (glukoneogenesis) sewaktu puasa lama. Sekresi, metabolisme, dan ekskresi hormone. 3Pembentukan urin melalui filtrasi glomerulus, reabsorpsi dan sekresi tubulusSalah satu fungsi ginjal yang sangat penting adalah membersihkan bahan-bahan yang tidak lagi di butuhkan oleh tubuh kita yang merupakan sisa dari produk hasil metabolisme. Pembersihannya dengan cara mengeluarkan zat-zat tersebut melalui urin serta mengembalikan bahan-bahan yang masih dibutuhkan oleh tubuh kembali ke dalam aliran darah. Langkah pertama yang dilakukan oleh ginjal di dalam melakukan tugas tersebut adalah dengan melakukan proses filtrasi cairan dari kapiler glomerulus ke dalam tubulus ginjal, suatu proses yang dinamai filtrasi glomerulus. Suatu filtrate glomerulus mengalir melalui tubulus, volume filtrate berkurang, dan komposisinya berubah akibat mekanisme yang namanya reabsorpsi tubulus (kembalinya air dan zat terlarut dari tubulus ke darah) dan oleh sekresi tubulus (perpindahan bersih air dan zat terlarut ke dalam tubulus), yang masing-masing sangat bervariasi bergantung pada kebutuhan tubuh. Oleh karena itu, ekskresi masing-masing bahan di urin melibatkan kombinasi spesifik filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi. Masing-masing dari proses dikontrol secara fisiologis dan perubahan dalam laju ekskresi jelas dapat terjadi melalui perubahan dalam filtrasi glomerulus, reabsorpsi tubulus, dan sekresi tubulus.4UltrafiltrasiFiltrasi adalah proses ginjal dalam menghasilkan urine. Filtrasi plasma terjadi ketika darah melewati kapiler dari glomerulus. Dari proses ultrafiltrasi ini, filtrate glomerular kira kira 180 liter perhari. Dari volume ini, 99% akan direabsorpsi oleh ginjal. Oleh karena kemampuan ginjal yang luar biasa untuk mengabsorpsi, rata-rata pengeluaran urine perhari (orang dewasa) hanya 1-2 liter dari volume filtrat glomerular yang berjumlah 180 liter perhari. Ultrafiltrasi diukur sebagai laju filtrasi glomerulus (glomerular filtration rate, GFR) secara klinis GFR diartikan sebagai jumlah filtrat glomerular yang dihasilkan dalam satu menit. GFR pada orang dewasa kira-kira 125 ml permenit (7,5 liter perjam).5Kedua ginjal menerima sekitar 20% dari curah jantung yang dapat membuat kecepatan aliran darah ginjal sebanyak 1200 ml/menit. Aliran darah yang sangat cepat ini memang telah melampaui kebutuhan oksigen dan metabolik ginjal, tetapi diperlukan karena memperlancar ekskresi sisa metabolik. Oleh karena itu, gangguan curah jantung yang berat atau berlangsung lama, atau gangguan perfusi ginjal dapat mempengaruhi pembentukan urine dan kelangsungan hidup sel yang berfungsi mempertahankan keseimbangan lingkungan internal tubuh.5Komposisi filtrat glomerulus hampir identik dengan komposisi plasma kecuali dalam filtrat ini pada hakikatnya tidak mengandung protein (hanya sekitar 0,03 persen). Laju filtrasi glomerulus (glomerular filtration rate, GFR) dalam keadaan normal adalah sekitar 125 ml/mnt, atau sekitar 20 persen dari aliran plasma ginjal, karena itu, fraksi aliran plasma ginjal yang terfiltrasi (fraksi filtrasi) adalah sekitar 0,2.Kemampuan ginjal untuk mempertahankan air dan elektrolit (melalui reabsorpsi) juga sangat penting dalam kelangsungan hidup seseorang. Tanpa kemampuan ini, seseorang dapat mengalami kekurangan air dan elektrolit dalam tiga sampai empat menit. Tubulus kontortus proksimal mereabsorpsi 85-90% air yang ada didalam ultrafiltrat, 80% dari natrium, sebagian besar kalium, bikarbonat, klorida, fosfat, glukosa dan asam amino. Untuk tubulus kontortus distal dan tubulus koligentes menghasilkan urine.Mekanisme lain yang dapat mencegah berkurangnya air dan elektrolit adalah endokrin atau respon hormonal. Hormone antidiuretik (ADH) adalah contoh klasik bagaimana hormone mengatur keseimbangan air dan elektrolit. ADH adalah hormone yang dihasilkan oleh hypothalamus, disimpan dan dikeluarkan oleh kelenjar hypothalamus sebagai respon terhadap perubahan dalam osmolaritas plasma. Osmolaritas adalah konsentrasi ion dalam suatu larutan. Dalam hal ini, larutannya adalah darah. Apabila asupan air menjadi kurang menjadi kurang atau air banyak yang hilang, ADH akan dikeluarkan sehingga membuat ginjal menahan air. ADH mempengaruhi nefron bagian distal untuk memperlancar permeabilitas air sehingga lebih banyak air yang direabsorpsi dan dikembalikan ke dalam sirkulasi darah.5Ginjal mempertahankan keseimbangan fisiologis dengan mengatur komposisi cairan dan pelarut didalam darah. Ginjal memakai tiga proses yang kompleks, yaitu proses filtrasi, proses reabsorpsi dan proses sekresi. Filtrasi terjadi dalam kapsula bowman. Reabsorpsi dan sekresi terjadi dalam tubulus dan duktus koligentes.Filtrasi glomerulus dan aliran darah ginjal dikendalikan oleh sistem neurohumoral serta mekanisme intrarenalPenurunan GFR yang paling bervariasi dan berada di bawah control fisiologis adalah tekanan hidrostatik glomerulus dan tekanan onkotik koloid kapiler glomerulus. Kedua tekanan ini, sebaliknya dipengaruhi oleh sistem saraf simpatis, hormone, autakoid (bahan vasoaktif yang dilepaskan di ginjal), dan mekanime control umpan balik intrarenal lainnya.Pengaktifan sistem saraf simpatis menurunkan GFR. Pengaktifan kuat sistem saraf simpatis akan menyebabkan konstriksi arteriol ginjal dan menurunkan aliran darah ginjal dan GFR. Efek ini paling penting dalam mengurangi GFR sewaktu gangguan berat akut misalnya gangguan yang ditimbulkan oleh reaksi pertahanan, iskemia otak, atau pendarahan hebat. Hormone dan autakoid mengontrol GFR dan aliran darah ginjal. Beberapa hormone dan autakoid juga dapat mempengaruhi GFR dan aliran darah ginjal.4 Norepinefrin dan epinefrin, yang di bebaskan dari medulla adrenal, menyebabkan konstriksi arteriol aferen dan eferen serta menurunkan GFR dan aliran darah ginjal.Endotelin, suatu peptide yang dikeluarkan dari sel endotel vascular ginjal dan jaringan lain yang rusak, menyebabkan konstriksi arteriol ginjal serta menurunkan GFR dan aliran darah ginjal. Angiotensin II menyebabkan konstriksi terutama pada arteriol aferen dibandingkan arteriol eferen sehingga cendrung meningkatkan tekanan hidrostatik glomerulus sambil menurunkan aliran darah ginjal. Meningkatnya pembentukan angiotensin II biasanya terjadi karena berkurangnya tekanan arteri atau deplesi volume, dimana keduanya cendrung menurunkan GFR. Pada keadaan-keadaan ini, meningkatnya kadar angiotensin II membantu mencegah penurunan GFR dengan menimbulkan konstriksi arteriol eferen.Nitrat oksida yang berasal dari endotel (endothelium-derived nitric oxide, ENDO) menurunkan resistensi vascular ginjal dan meningkatkan GFR dan aliran darah ginjal. ENDO, suatu autakoid yang dibebaskan dari sel endotel vascular diseluruh tubuh, penting untuk mencegah vasokonstriksi berlebihan di ginjal.4Pada keadaan normal, prostaglandin (khususnya PGE2 dan PGI2) tidk berperan penting dalam pengaturan GFR dan aliran darah ginjal. Namun, prostaglandin dapat meredam efek vasokonstriktor saraf simpatis atau angiotensin II pada ginjal, terutama efek pada arteriol aferen. Oleh karena itu, penghambatan sintesis prostaglandin (misalnya dengan aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid) dapat menyebabkan penurunan bermakna GFR dan aliran darah ginjal, terutama pada pasien yang volume cairan ekstraselularnya berkurang akibat muntah, diare, dehidrasi, atau terapi diuretik.Reabsorpsi dan sekresi tubulus ginjalTubulus proximal terutama berfungsi reabsorpsi. Bagian ini mengembalikan sejumlah besar air bersama dengan glukosa, asam amino, urea, kalsium, dan protein apapun yang bocor melalui saringan glomerulus ke aliran darah. Tubulus proximalis juga menyelamatkan sejumlah besar elektrolit, terutama natrium, klorida, dan bikarbonat. Fungsi kompleks yang dijalankan oleh lengkung henle menghasilkan reabsorpsi air dan natrium. Tubulus distalis melakukan pengaturan cermat terhadap ion natrium, kalium, bikarbonat, fosfat dan hydrogen. Pengendalian terakhir atas ekskresi air terjadi di duktus koligentes.Setelah masuk ke tubulus ginjal, filtrate glomerulus mengalir secara berurutan melalui tubulus proximal, ansa/lengkung henle, tubulus distal, tubulus pengumpul, dan ductus pengumpul (koligentes) sebelum diekskresikan di urin. Sepanjang perjalanan ini, sebagian bahan direabsorpsi dari tubulus ke dalam darah kapiler peritubular, sementara yang lain di sekresikan dari darah ke dalam tubulus. Urin yang terbentuk dan semua bahan di urin mencerminkan jumlah dari tiga proses yang berlangsung di ginjal untuk melaksanakan fungsinya.Tubulus proximal memiliki kapasitas reabsorpsi yang besar. Sekitar 65% air,natrium, klorida, kalium, dadan beberapa elektrolit lain yang terfiltrasi direabsorpsi di tubulus proximal. Salah satu fungsi penting tubulus proximal, karena itu adalah menghemat bahan-bahan yang dibutuhkan oleh tubuh, misalnya glukosa, asam amino, protein, air dan elektrolit. Glukosa sendiri di reabsorpsi seluruhnya hanya di tubulus kontortus proximal dan tidak terjadi pada tubulus ginjal setelahnya. Sebaliknya, tubulus proximal tidak terlalu permeable untuk produk-produk sisa tubuh dan jauh lebih sedikit mereabsorpsi bahan-bahan ini.4Lengkung henle sendiri memiliki tiga segmen yang secara fungsional berbeda: segmen tipis desendens, segmen tipis asendens, dan segmen tebal asendens. Lengkung henle masuk ke bagian dari ginjal, medulla ginjal, yang memungkinkan ginjal membentuk urin pekat. Bagian tipis asendens lengkung henle sangat permeable terhadap air, yang direabsorpsikan secara cepat dari cairan tubulus kedalam intestisium yang hiperosmotik (osmolaritas meningkat menjadi 1200-1400 mMos/L di medulla ginjal bagian dalam), sekitar 20% volume filtrate glomerulus direabsorpsi di segmen tipis desendens lengkung henle sehingga cairan tubulus menjadi hipoosmotik sewaktu bergerak menuju medulla ginjal bagian dalam.4Di segmen tipis dan tebal asendens lengkung henle permeabilitas air hampir nol, tetapi terjadi reabsopsi sejumlah besar natrium, klorida dan kalium sehingga cairan tubulus menjadi encer (hipotonik) sewaktu mengalir kembali menuju korteks. Pada saat yang sama, transport aktif natrium klorida keluar segmen tipis asendens lengkung henle kedalam interstisium menyebabkan konsentrasi ion-ion ini di cairan interstisium medulla ginjal sangat tinggi. seperti di tubulus proximal, reabsorpsi natrium klorida di lengkung henle berkaitan eret dengan aktivitas pompa natrium-kalium ATPase di membrane basolateral. Selain itu, natrium klorida diangkut secara cepat menembus membrane luminal oleh Ko-transporter 1-natrium, 2-klorida, 1-kalium. Sekitar 25% natrium, klorida dan kaluim yang difiltrasi kemudian direabsorpsi di lengkung henle terutama di segmen tebal asendens. Ion-ion lain, misalnya kalsium, bikarbonat, dan magnesium juga direabsorpsi dalam jumlah yang cukup banyak disegmen tebal asendens lengkung henle.4Tubulus distal awal mengencerkan cairan tubulus. Segmen tebal pars asendens mengalirkan isinya kedalam tubulus distal. Bagian-bagian awal dari tubulus distal membentuk sebagian dari kompleks juxtaglomerulus, yang menghasilkan control umpan balik laju filtrasi glomerulus (LFG) dan aliran darah di nefron yang sama. Bagian awal selanjutnya dari tubulus distal memiliki banyak kesamaan karaktristik dengan bagian asendens lengkung henle dan mereabsorpsi secara kaut sebagian besar ion, namun, bagian ini hampir tidak permeable bagi air dan urea. Oleh karena itu, bagian ini disebut sebagai segmen pengencer. Bagian ini juga mengencerkan cairan tubulus. Cairan yang meninggalkan bagian nefron ini biasanya memiliki osmolaritas hanya sekitar 100 mMos/L).4Ko-transporter natrium klorida mengeluarkan natrium klorida dari lumen kedalam sel epitel tubulus distal awal. Diuretic tiazid, yang digunakan untuk mengobati sakit seperti hipertensi dan gagal ginjal, menghambat ko-transporter natrium klorida.Tubulus distal akhir dan tubulus pengumpul di korteks serupa. Separuh kedua dari tubulus distal dan tubulus pengumpul dikorteks memiliki karakteristik fungsional yang serupa. Secara anatomis, keduanya terdiri dari dua sel yang berbeda, principal sel yang menyerap natrium dan air dari lumen serta mengeluarkan kalium kedalam lumen, dan intercalated sel, yang menyerap ion kalium dan mensekresikan ion hydrogen ke dalam lumen tubulus.4Membran tubulus kedua segmen hampir sama sekali impermeable terhadap urea, dan permeabilitasnya terhadap air dikontrol oleh konsentrasi ADH. Pada kadar ADH yang tinggi segmen-segmen ini sangat permeable terhadap air. Reabsorpsi natrium dan sekresi kalium oleh principal sel diatur oleh hormone aldosteron. Sekresi ion hidrogenoleh intercalated sel berperan penting didalam pengendalian asam-basa cairan tubuh.Principal sel merupakan tempat kerja utama diuretic hemat kalium, termasuk spironolakton dan eplerenon (antagonis efek aldosteron reseptor mineralokortikoid) dan amilorid (penghambat saluran natrium).Duktus pengumpul di medula adalah tepat akhir proses urin. Meskipun duktus pebgumpul di medulla mereabsorpsi kurang dari 10% air dan natrium yang terfiltrasi,bagian ini sangat penting dalam menentukan pengeluaran akhir air dan zat terlarut. Beberapa karakteristik khusus segmen tubulus ini adalah sebagai berikut, permeabilitasnya terhadap air diatur oleh ADH : pada kadar ADH yang tinggi, air cepat direabsorpsi sehingga volume urine berkurang dan konsentrasi sebagian besar zat terlarut diurin meningkat. Duktus pengumpul di medulla sangat permeable terhadap urea sehingga sebagian urea ditubulus di serap ke dalam interstisium medulla dan membantu meningkatkan osmolalitas medulla ginjal, yang berperan dalam kemampuan keseluruhan ginjal memekatkan urin. Bagian ini mensekresikan ion hydrogen melawan gradient konsentrasi sehingga berperan penting didalam pengaturan asam basa.Reabsorpsi glukosaGlukosa, asam amino, dan bikarbonat direabsorpsi bersama-sama dengan Na+ dibagian awal tubulus proximal. Mendekati akhir tubulus, Na+ akan direabsorpsi bersama-sama dengan Cl-. Glukosa merupakan contoh zat yang direabsopsi melalui transport aktif sekunder. Laju filtrasi glukosa kira-kira 100 m g/manit (80 mg/dl plasma x 125 ml/menit). Hampir seluruh glukosa direabsorpsi, dan hanya beberapa mg saja yang dapat dijumpai di urin 24 jam. Jumlah yang direabsorpsi sebanding dengan dengan jumlah yang difiltrasi, atau kadar glukosa dalam plasma (PG) Dikalikan LFG hingga batas transport maksimum (TmG). tetapi apabila batas TmG telah dilampaui, jumlah glukosa yang terdapat diurin akan meningkat. Batas TmG kira-kira 375 mg/menit pada laki-laki dan 300 mg/menit pada wanita.6Ambang ginjal untuk glukosa ialah kadarnya yang didalam plasma yang pertama kali menyebabkan glukosa ditemukan diurin dalam jumlah yang melebihi jumlah kecil yang biasanya diekskresi. Bila dihitung ambang ginjal untuk glukosa kira-kira 300 mg/dl, yaitu 375 mg permenit (TmG) dibagi oleh 125 mL (LFG). Namun, ambang ginjal kira-kira 200 mg/dl kadar plasmanya diarteri, yang sebanding dengan 180 mg/dl kadar plasmanya di vena.6 Diuresis osmoticAdanya zat-zat terlarut dalam jumlah besar yang tidak direabsorpsi dalam tubulus ginjal, akan menyebabkan peningkatan volume urin yang disebut dieresis osmotic. Zat-zat terlarut yang tidak direabsorpsi ditubulus proximal ini akan memberi pengaruh osmotic yang cukup besar karena dengan berkurangnya cairan di tubulus (akibat reabsorpsi) akan lebih meningkatkan kadar zat-zat terlarut tersebut. Peningkatan kadar zat-zat terlarut ini akan menahan air didalam tubulus. Selain itu, peningkatan konsentrasi Na+ akan merupakan pembatas kerja pompa Na+ ditubulus proximal. Pada keadaan normal, reabsorpsi air dari tubulus proximal mencegah adanya peningkatan beda konsentrasi Na+ yang berarti, tetapi pada dieresis air ini konsentrasi Na+ di cairan tubulus menurun akibat penurunan reabsorpsi air karena banyaknya zat-zat terlarut yang tidak direabsorpsi. Bila konsentrasi pembatas telah tercapai, sehinnga menghambat reabsorpsi Na+ yang lebih lanjut ditubulus proximal akan lebih banyak Na+ yang tertinggal di tubulus dan air juga akan tertahan didalam tubulus. Akibatnya, ansa henle mengandung cairan isotonic yang sangat banyak. Konsentrasi Na+ cairan ini lebih rendah, tetapi jumlah total Na+ yang mencapai ansa henle dalam satu satuan waktu meningkat di ansa henle, reabsorpsi air dan Na+ berkurang karena hipertonisitas medulla menurun. Penurunan ini terutama disebabkan penurunan reabsorpsi Na+, K+, dan Cl- di pars asendens ansa henle karena tercapainya konsentrasi pembatas untuk reansorpsi Na+. lbih banyak cairan yang mencapai tubulus distal, dank arena penurunan tingkat perbedaan osmotic dipiramis medulla, dan reabsopsi air di duktus koligentes pun berkurang. Akibatnya terjadi peningkatan volume urin yang dibentuk serta peningkatan ekskresi Na+ dan elektrolit-elektrolit lain.6Dieresis osmotic dapat terjadi akibat pemberian senyawa-senyawa seperti manitol dan plosakarida (glukosa) serupa lain yang dapat difiltrasi tetapi tidak direabsorpsi. Selain itu, juga dapat disebabkan oleh senyawa-senyawa yang ada di tubuh, tetapi terdapat dalam jumlah yang melebihi kemampuan reabsorpsi tubulus. Pada diabtes mellitus, misalnya, glukosa yang tersisa ditubulus karena jumlah yang difiltrasi melampaui TmG akan mengakibatkan poliuria.6Apparatus jukstaglomerulus dan reninRenin dalam ekstrak ginjal dan aliran darah dihasilkan oleh sel jukstaglomerulus (sel JG). Sei epitelioid ini terletak di tunika media arteriola aferen sewaktu arteriola memasuki glomerulus. Granula sekretorik yang dilapisi oleh membrane didalam sel ini telah dibuktikan mengandung renin. Renin juga ditemukan didalam sel lacis agranular yang terletak di taut antara arteriola aferen dan eferen, tetapi kemaknaanya dilokasi ini tidak diketahui.5Dititik tempat arteriola aferen masuk ke dalam glomerulus dan arteriola aferen meninggalkannya, tubulus nefron menyentuh arteriola glomerulus tempat tubulus tersebut berasal. dititik ini epitel tubulus mengalami modifikasi yang din sebut macula densa. Maklula densa terletak dengan sel juksta glomerulus. Sel lacis, sel jukstaglomerulus dan macula densa membentuk apparatus jukstaglomerulus. Beberapa faktor yang berbeda mengatur sekresi renin serta kecepatan setiap sekresi rennin pada setaip saat ditentukan oleh penggabungan aktifitas faktor-faktor tersebut. Salah satu faktor adalah mekanisme baroreseptor intrarenal yang menyebabkan sekresi renin menurun apabila tekanan arteiola ditingkat sel JG meningkat dan meningkat apabila tekanan ditingkat ini menurun.6Komposisi urin yang dihasilkanUrine sendiri memiliki pH 4,5 sampai dengan 8, berat jenisnya yang normal 1,003-1,030 dan kebanyakan terdiri dari air (sembilan puluh enam persen) sedangkan yang empat persen merupakan substansi yang larut didalamnya, yaitu urea (dua persen), asam urat, kreatinin, natrium, kalium, fosfat, sulfat, oksilat dan klorida, komponen selular seperti epitel atau leukosit.Kejernihan urine menjadi keruh bila didiamkan selama beberapa menit karean presipitasi zat yang terlarut didalamnya, seperti asam urat. Proteinuria dapat menyebabkan urine tampak keruh atau berbusa dan bakteriuria juga dapat menyebabkan urine keruh dan kental.7 Bau urine akan lebih keras bila konsentrasinya meningkat. Urine yang tertahan berbau ammonia karena pemecahan urea menjadi ammonium karbonat. Bau manis merupakan indikator adanya keton, yang merupakan produk metabolism lemak. Infeksi dapat menyebabkan bau urine yang keras.7Berat jenis urine mencerminkan kemampuan ginjal untuk memekatkan atau melarutkan urine. Berat jenis yang rendah berkaitan dengan diuresis air, sedangkan berat jenis yang tinggi terjadi pada dehidrasi. pH rendah menandakan urine lebih asam dari normal dan dapat mencetuskan terjadinya pembentukan batu ginjal atau kandung kemih. 7glukosa akan terdapat didalam urin bila kadar glukosa darah meningkat (hiperglikemia)atau bila kemampuan absorpsi ginjal menurun. Glukosa dalam urin dapat mengindikasikan adanya diabetes mellitus, stress, atau terkadanga pancreatitis atau sindrom cushing. Keton dapat terjadi karena puasa, muntah, atau diabetes yang tidak terkontrol serta akibat beberapa jenis obat. 7 Protein dapat mengindikasikan urine yang terkontaminasi, infeksi, atau adanya penyakit ginjal. Hasil tes positif pertama tidak terlalu bermakna akibat terdapatnya albumin dan globulin didalam urine, untuk mendeteksi protein besar maka diperlukan urine pagi. Darah seharusnya tidak terdapat didalam urine, bla sampai ada didalam urine maka dapat mengindikasi adanya infeksi, trauma, tumor, atau batu, atau akibat kontaminasi darah dari bagian tubuh lainnya.Bilirubin terjadi akibat penyakit hati atau empedu, terutama bila aliran cairan empedu ke duodenum tersumbat. Beberapa obat dapat memberikan positif palsu, seperti klorpromazindan dan bila urine tidak segar. Urobilinogen secara normal akan terdapat dalam jumlah kecil, bila jumlahnya banyak mungkin karena adanya gangguan hati atau hemolisis yang terlalu banyak.Mekanisme Pembentukan UrinTiga proses dasar yang terlibat dalampembentukan urin; filtrasi glomerulus, reabsorbsi tubulus, dan sekresi tubulus. Filtrasi glomerulusSewaktu darah mengalir dari glomerulus, plasma bebas protein tersaring melalui kapiler glomerulus ke dalam kapsul Bowman. Dalam keadaan normal, 20% plasma yang masuk ke glomerulus tersaring. Proses ini, dikenal sebagai filtrasi glomerulus adalah langkah pertama dalam pembentukan urin. Secara rerata, 125 ml filtrate glomerulus ( cairan yang di filtrasi ) terbentuk dari seluruh glomerulus setiap menit. Jumlah ini sama dengan 180 liter ( sekitar 47.5 galon ) setiap hari. Dengan mempertimbangkan bahwa volume rerata plasma plasma pada orang dewasa adalah 27.5 liter, maka hal ini berarti bahwa ginjal menyaring keseluruhan volume plasma sekitar 65 kali sehari. Jika semua yang di filtrasi keluar sebagai urin semua plasma akan menjadi urin dalam waktu kurang dari setengah jam. Namun, hal ini tidak terjadi karena tubulus ginjal dan kapiler peritubulus berhubungan erat di seluruh panjangnya, sehingga bahan-bahan dapat dipertukarkan antara cairan di dalam tubulus dan darah dialiri dalam kapiler peritubulus. 8Reabsorpsi tubulusSewaktu filtrat mengalir melalui tubulus, bahan- bahan yang bermanfaat bagi tubuh dikembalikan ke plasma kapiler peritubulus. Perpindahan selektif bahan-bahan dari bagian dalam tubulus ke dalam darah ini di sebut reabsorpsi tubulus. Bahan-bahan yang di reabsorpsi tidak keluar dari tubuh melalui urin tetapi di bawa oleh kapiler peritubulus ke sistem vena dan kemudian ke jantung untuk di resirkulasi dari 180 liter plasma yang di saring perhari, sekitar 178. 5 liter di reabsorpsi. Sisa 1.5 liter di tubulus mengalir ke dalam pelvis ginjal untuk dikeluarkan sabagai urin. Secara umum, bahan-bahan yang perlu di hemat tubuh secara selektif di reabsorpsi, sementara bahan-bahan yang tidah dibutuhkan dan haru dikeluarkan tetap berada di urin. Sekeresi tubulusProses ginjal ketiga, sekresi tubulus adlah pemindahan selektif bahan-bahan dari kapiler peritubulus ke dalam lumen tubulus. Proses ini merupakan rute kedua bagi masuknya bahan dari tubulus ginjal ke darah, sedangkan yang pertama melalui filtrasi glomerulus. Hanya sekitar 20% dari plasma yang mengalir melalui kapiler glomerulus di filtrasi ke dalam kapsul bowman; sisa 80% mengalir melalui arteriol eferen ke dalam kapiler peritubulus. Sekeresi tubulus merupakan mekanisme untuk mengeluarkan bahan dari plasma secara cepat dengan mengekstrasi jumlah tertentu bahan dari 80% plasma yang tidak terfiltrasi di kapiler peritubulus dan memindahkannya ke bahan yang sudah ada di tubulus sebagai hasil filtrasi.Ekskresi UrinEkskresi urin adalah pengeluaran bahan-bahan dari tubuh ke dalam urin. Ini bukan merupakan proses terpisah tetapi merupakan hasil dari ketiga proses dasar pembentukan urin. Semua konstituen plasma yang terfiltrasi atau disekresikan tetapi tidak di reabsorbsi akan tetapi tubulus dan mengalir ke pelvis ginjal untuk diekskresikan segabai urin dan dikeluarkan. Semua yang difiltrasi dan kemudian direabsorbsi, atau tidak difiltrasi sama sekali, masuk kedarah vena dari kapiler peritubulus dan karenannya dipertahankan di dalam tubuh dan tidak di ekskresikan di urin, meskipun mengalir melewati ginjal. 8KesimpulanSistem kemih merupakan suatu system yang sangat berguna dalam tubuh manusia, jika salah satu dari sistem ini terganggu maka akan terjadi kerusakan dalam tubuh. Contohnya, dalam system kemih alat yang berperan penting adalah ginjal yang terbagi atas beberapa bagian, jika saluran dalam ginjal mengalami kerusakan maka ginjal tidak dapat melakukan fungsi dengan baik.

Daftar pustaka1. Heffner LJ, Schust DJ. Sistem reproduksi. Edisi ke- 2. Jakarta: EMS; 2005. h. 22-25.2. Kasim YI. Buku ajar traktus urogenitalis. Jakarta: Bagian Anatomi FK Ukrida; 2010.3. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC; 2001.4. Hall JE. Buku saku fisiologi kedokteran Guyton & Hall. Edisi ke-11. Jakarta: EGC; 2009. h.183-214.5. Baradero M, Wilfrid M, Siswadi Y. Klien gangguan ginjal. Jakarta: EGC; 2008. h.5-10.6. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC; 2002. h.440-693.7. Johnson R, Taylor W. Buku ajar: praktik kebidanan. Jakarta: EGC; 2004. h.140-2.8. Sheerwood L. Fisiologi manusia. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2012. h 558-60.

17