LEN Buletin 6 March 2011

42
Media Informasi No.6 Edisi Maret 2011 PT Len Industri (Persero) Bersatu Untuk Maju Wahyuddin Bagenda CEO Len Incorporated PT Len Industri (Persero) Spesialis Persinyalan Kereta Api Indonesia Len Incorporated Menuju Kemandirian Teknologi yang Berdaya Saing ISSN 2086-5651

description

Buletin from Lembaga Elektonik Nasional (LEN) Indonesia March 2011

Transcript of LEN Buletin 6 March 2011

Page 1: LEN Buletin 6 March 2011

Media Informasi

No.6 Edisi Maret 2011PT Len Industri (Persero)

Bersatu Untuk MajuWahyuddin BagendaCEO Len Incorporated

PT Len Industri (Persero)

Spesialis Persinyalan Kereta Api Indonesia

Len Incorporated Menuju Kemandirian Teknologi yang Berdaya Saing

ISSN 2086-5651

Page 2: LEN Buletin 6 March 2011

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011 1

Era Len Incorporated dengan arahan yang telah ditetapkan.“Inilah era baru nya Len, era Len Incorporated,” ungkap Wahyuddin dengan senyum optimisnya. Ya, selamat datang di masanya Len Incorporated dengan semangat dan wajah baru Len yang semakin optimis menatap, menjejak dunia teknologi dengan genggamannya.

Apa itu Len Incorporated ?Len Incorporated adalah suatu bentuk transformasi dari Len, dimana sepanjang sejarah Len telah mengalami 2 kali masa transformasi, kita menyebutnya masa survival dan stabilitas. Mandiri dan terkendali, itulah jiwa dari Len Incorporated menurut Ade. Mandiri dari bentuk pengelolaan manajemen perusahaan dan karyawan, terkendali artinya tetap berjalan sesuai

Liputan Utama

Bersatu Untuk Maju

Wahyuddin BagendaDirektur Utama

PT Len Industri (Persero)

erbicara tentang sosok Direktur Utama Len artinya tak kan henti untuk menularkan B semangat dan optimisme nya. Wahyuddin,

demikian panggilan akrabnya. Harapan, mimpi, dan langkah-langkah yang luar biasa untuk Len ke depan telah dirancang sedemikian sempurnanya. Tak ayal dalam setiap pertemuannya dengan seluruh civitas Len, beliau selalu memberikan semangat dan motivasi positif demi kemajuan Len dan kesejahteraan karyawan.

15 Januari 2011, moment yang bertepatan dengan kegiatan “ Len Gathering – Step For The Future “ dimana saat itu dengan disaksikan oleh ratusan karyawan Len dan anak perusahaan, seluruh Direksi Len, Direktur Utama anak perusahaan, Kepala Unit Bisnis Len (Unit Bisnis Sistem Navigasi dan Telekomunikasi, Unit Bisnis Sistem Pengendalian dan Pertahanan, dan Unit Bisnis Sistem Transportasi) serentak menandatangani naskah Len Incorporated Commitment.

Page 3: LEN Buletin 6 March 2011

“Len telah memiliki 3 anak perusahaan (PT Eltran “Teknologi haruslah menjadi habitat dan harus Indonesia, PT Surya Energi Indotama, dan PT ditanamkan dalam kesehariannya atau cara lainnya Interlokindo Utama - Red) bagaimana antara ke-3 dengan me-mindset mengenai pentingnya anak dan induk (Len - Red) secara bersama-sama teknologi dalam kehidupan,” demikian jawabnya. melihat dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh induk,” jelas Wahyuddin saat bertemu dengan Len akan terus mengembangkan teknologi, tim Reportase Buletin Len belum lama ini. “ Semua khususnya teknologi yang mendukung akan akan tumbuh dan maju bersama-sama,”. kesejahteraan masyarakat dan teknologi yang Tambahnya optimis. mendukung kedaulatan negara mencakup di

berbagai sektor bisnis Len seperti renewable “Len bukan hanya anak perusahaan dan unit bisnis energi, pertahanan, navigasi, telekomunikasi dan saja, tetapi semua orang di dalamnya dimulai dari transportasi. Banyaknya keunggulan Len tak hanya struktural sampai karyawan dengan berbagai level dari segi kemandirian dalam berteknologi, harus tahu apa tujuan yang ingin kita capai. termasuk unggul dalam pembauran kompetensi Persamaan persepsi tentang tujuan yang akan utamanya yaitu strategi akan sumber daya manusia dicapai tentunya harus dapat tersosialisasikan (SDM), strategi keuangan dan dua kompetensi dengan baik sehinggga kebersamaan untuk pendukung yaitu mekanik dan materialnya.mencapai tujuan tersebut menjadi lebih bermakna,” tambahnya. Sasaran dan langkah yang akan dicapai tentunya Untuk itu, di berbagai kesempatan Wahyuddin tak selalu tersosialisasikan dengan baik, salah satunya sungkan untuk berbagi cerita dengan seluruh adalah saat Rapat Umum Pemegang Saham yang karyawannya, berbagi semangat dan arahan demi dilaksanakan pada tanggal 17 januari 2011, dimana tercapainya satu pandangan yang jelas untuk menghasilkan sebuah komitmen len kepada mencapai goal-nya tersebut. pemegang saham termasuk anak perusahaan.

Rapat Kordinasi antar komisaris anak perusahaan, Len kedepan bukanlah kontraktor, ungkap Ade rapat kordinasi untuk Unit Bisnis dan korporasi Hermaka. Fokus pada proyek - proyek yang akan juga rapat kordinasi di tiap anak perusahaan dikerjakannya menjadi point penting, untuk menjadi langkah ke dua dalam menyelaraskan masalah kontrak akan diserahkan kepada anak kinerja agar tidak keluar dari jalur yang telah perusahaan ataupun pihak swasta. Tak hanya disitu, ditetapkan.Len pun akan terus untuk mengembangkan produk dan teknologinya, yang kegiatannya akan berpusat di Divisi Pengembangan Grha Samaun Samadikun. Peningkatan servis atau pelayanan untuk customer menjadi point tambahan yang tidak kalah penting. “ Dengan demikian, diharapkan publik dapat melihat Len tak hanya dari segi bisnisnya saja, juga dapat menilai atas kontribusi Len terhadap kemajuan teknologi nasional,” jelas Ade.

Menurut wahyudd in send i r i , s a sa ran pengembangan yang ingin diraih adalah kemandirian teknologi yang berdaya saing. Lalu, bagaimana agar bangsa kita menjadi bangsa yang mandiri dalam teknologi ??

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 20112

Liputan Utama

Page 4: LEN Buletin 6 March 2011

Lets to start at wonderful 2011 “hubungan yang solid antar karyawan akan “ Inilah waktunya Len untuk memulai mengawali menumbuhkan kepercayaan bagi konsumen, awal tahun 2011 dengan penuh keyakinan dan sehingga konsumen akan datang dengan semangat dalam bekerja. Saya minta kepada semua sendirinya,” jelasnya.jajaran atau unit di Len agar di tahun ini all out dalam bekerja dan mewujudkan semua rencana, Rintangan tak menjadikan langkah yang telah kalau di tahun ini semua lancar dan sempurna Wahyuddin lakukan menjadi terhenti. “Merubah maka perjalanan Len ke depan akan semakin rintangan menjadi tantangan adalah kebiasaan lancar, kesejahteraan karyawan semakin saya,” ungkapnya seraya tersenyum. Dengan meningkat. Kuncinya adalah di tahun ini, 2011,” demikian, rintangan tersebut menjadi tak berarti, ungkap wahyuddin antusias. malah sebaliknya dengan semangat menggebu

sebisa mungkin rintangan yang dianggapnya “Tidak ada hal yang sulit selama kita memiliki sebuah tantangan itu harus dia taklukan dengan keberanian dan keyakinan. Keberanian akan strategi jitunya, itulah arti rintangan bagi melahirkan kejujuran dan tanggung jawab yang Wahyuddin.akan menghasilkan inovasi. Yakin, atas apa yang telah atau sedang kita lakukan pasti akan berhasil “Kalau kita mau maju maka tantangan di depan atau berujung dengan kesuksesan, apalagi dengan akan semakin besar, menjadi pilihan kita sendiri dilatar belakangi akan ilmu dan pengalaman, apakah kita mau menjadi besar atau kecil,” yakinlah pasti berhasil,” tambahnya berbagi kunci ungkapnya bijak.keberhasilannya untuk seluruh pembaca Buletin Len. Len ke depan akan beranjak menjadi perusahaan

multinasional, semua anak perusahaan akan Silaturahim, Semangat dan Rintangan disesuaikan sesuai dengan bisnis yang akan Lingkungan yang kondusif tentunya menjadi ladang ditanganinya, dan kelak Len akan memiliki 5 anak positif untuk membangun, menularkan semangat. perusahaan. Untuk itulah hubungan silaturahim perlu di bina “Saya berterima kasih kepada teman - teman dan dijaga, kenapa ?? Silaturrahim yang baik akan semua yang telah teguh memegang komitmen melahirkan motivasi, demikian yang dirasakan oleh untuk terus mengembangkan Len, terima kasih Wahyuddin, yang memang diakui benar oleh setiap banyak,'' ucap Wahyuddin seraya menutup civitas Len. pembicaraannya dengan kami.** (Elva)Kurang terbinanya silaturahim antar karyawan tak ayal akan menumbuhkan energi negatif, semisal rasa curiga yang akan membuat lingkungan kerja menjadi tak nyaman. “Semangat kerja tentunya harus tertanam dalam diri masing - masing karyawan, karena apa yang dikerjakan dan berhasil maka akan dikembalikan dengan kesejahteraan,” janjinya.

Diakuinya bahwa hubungan emosional karyawan Len patut mendapat acungan jempol, bahkan hal tersebut seringkali menjadi sorotan perusahaan lain. Wahyuddin yakin, hal tersebut dapat menjadi modal tambahan untuk Len dalam mengarungi kancah bisnis yang semakin penuh persaingan,

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011 3

Page 5: LEN Buletin 6 March 2011

Spesialis Persinyalan Kereta Api Indonesia

T Len Industri (Persero), nama yang tak asing lagi di kancah bisnis dunia P khususnya di bidang elektronika

industri dan prasarana. BUMN Industri strategis bertempat di Bandung – Jawa Barat, yang didirikan pada tahun 1965, lalu bertransformasi menjadi sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun 1991. Sejak saat itulah Len bukan lag i kepanjangan dar i Lembaga elektronika Nasional, tetapi telah menjadi sebuah entitas bisnis professional dengan nama PT Len Industri. Len kini memiliki 3 unit bisnis (Sistem Transportasi, Navigasi & Te l ekomun ikas i , dan S i s t em Pengendalian & Pertahanan) dan 3 anak perusahaan (PT Eltran Indonesia, PT Surya Energi Indotama, dan PT Interlokindo Utama).

api. System Interlocking Len ( SIL-01 dan SIL-02), Computer Based Interlocking (CBI), Centralized Traffic Control (CTC), Automatic Warning System dan pintu perlintasan kereta api, Lampu sinyal LED, Kontrol Traksi Motor, Auxiliary Power Supply dan Panel Kontrol Elektrik.

Bekerjasama dengan Pemerintah ( Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan) dan PT Kereta Api (Persero), Len juga membuat sistem persinyalan di berbagai jalur kereta api di Pulau Jawa dan Sistem Elektronik Daya untuk kereta listrik di Jabodetabek. Pada pembangunan jalur ganda Cirebon-Kroya dan Tegal-Pekalongan, Len berperan dalam modifikasi sistem persinyalan dari pola jalur tunggal menjadi pola jalur ganda.

Lokasi lain yang menggunakan sistem persinyalan produk Len adalah jalur ganda Tanah abang -Serpong, jalur ganda tahap I Cirebon-Kroya

Len spesialis persinyalan Kereta Api (Patuguran-Purwokerto), jalur ganda tahap I dan II Indonesia Tegal-Pekalongan (Pemalang-Petarukan dan Adalah unit bisnis Transportasi yang memfokuskan Pemalang-Larangan), jalur KA Sumatera Selatan diri bergerak di bidang Perkeretaapian khususnya dan 40 stasiun di Sumatera Utara. produk persinyalan, traksi dan kelistrikan kereta

PT Len Industri (Persero)

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 20114

Liputan Utama

Page 6: LEN Buletin 6 March 2011

Dalam pembangunan jalur ganda Patuguran-Purwokerto, produk sistem persinyalan Len yang digunakan, antara lain : 4 sistem interlocking yang dimodifikasi menjadi sistem interlocking jalur ganda, 28 unit pendeteksi KA, 18 unit motor wesel, 7 perangkat pengaman perlintasan dan 120 km kabel optic serta tembaga.

Len UnggulHebatnya, keseluruhan pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu 18 bulan masa kontrak, hanya saja realisasi fungsi jalur diselesaikan dalam waktu kurang lebih 1 tahun. Beroperasinya jalur ganda hasil kerja keras tim Len menjadi tolak ukur keberhasilan. Len patut berbangga atas pekerjaan yang sepenuhnya diselesaikan oleh SDM yang dimiliki Len, khususnya insinyur dan teknisi dalam negeri tanpa sedikitpun melibatkan tenaga ahli asing.

Beberapa stasiun yang semula masih menggunakan handle dan sinyal mekanik, disulapnya menjadi Elektro–Mekanik Interlocking (EMI) sebut saja stasiun Tagog, Cipatat, slawi, dan stasiun Divre I Sumatera Utara.

Dari sejak didirikan, Len telah melakukan berbagai terobosan dalam bisnis untuk terus berkembang mengikuti perkembangan bisnis dan teknologi yang cenderung berubah, hal ini sesuai dengan visi Len menjadi perusahaan elektronika kelas dunia.

Didukung SDM berkualitas, Len terus mengembangkan produk - produk sistem persinyalan kereta api, sistem traksi, sistem navigasi, elektronika pertahanan dan peralatan perkeretaapian internasional,” jelas Abraham komunikasi. SDM Len sudah sangat memahami Mose, Direktur Pemasaran Len yang juga Ketua tentang konsep - konsep perkeretapaian dan Umum Himpunan Kontraktor Perkeretaapian paham safety, karena itulah Len unggul di Indonesia (HIKKAPI) pada tim Reportase Buletin bidangnya. Len belum lama ini.

25 tahun sudah Len terlibat proyek persinyalan Safety no compromise menjadi komitment yang kereta api, 80% persinyalan kereta api di Indonesia tentunya akan selalu dipegang teguh Len dalam te l ah Len t angan i . “Len akan te rus menyelesaikan setiap pekerjaan yang menyangkut mengembangkan sistem persinyalan kereta api keselamatan orang banyak khususnya kereta api. ** yang memenuh i s t andar kese l amatan (Elva)

Centralized Traffic Control (CTC)Jalur Cirebon-Tegal

Perangkat Interlocking Persinyalan KASt. Tanah Abang

Persinyalan KAJalur Ganda Cirebon-Kroya

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011 5

Page 7: LEN Buletin 6 March 2011

k . ..Fo us. .

. ..Fokus. .

. .Fokus. . .

Page 8: LEN Buletin 6 March 2011

R. Toni SurakusumahManajer Manajemen Proyek UB Sistem Transportasi

D unia persinyalan dan deru kereta api ketika masuk ke Len, saya diberikan kebebasan sudah menjadi kesehariannya, bergelut oleh atasan untuk berinovasi dan setiap saya selama 14 tahun mengakarabi bidang mempunyai ide, ide saya dapat diterima dengan

transportasi menjadi rutinitas R. Toni terbuka oleh atasan saya,” ucapnya disertai Surakusumah yang akrab dipanggil Toni, beliau kini senyuman.menjabat sebagai Manager Manajemen Proyek Unit Bisnis Sistem Transportasi. Ingin Len Go International

Banyaknya proyek yang telah Toni dan tim tangani Ayah dari 3 anak yang hobi berenang ini mengaku menjadikan Len besar, tak salah jika Toni berharap amat sangat bangga dirinya bisa bekerja di Len, “ di Len ke depan harus bisa Go International.Len saya diberi kebebasan untuk terus berinovasi, Pekerjaan antar kota, pulau maupun antar negara inilah nilai plus nya Len di mata saya,” ungkapnya terus dirambahnya. Intensitas bertemu keluarga pada kami saat ditemui di ruang kerjanya belum tentunya menjadi sesuatu yang harus dikorbankan lama ini. oleh Toni maupun rekannya yang lain yang selalu Toni yang sebelumnya pernah bekerja di salah satu berada di lokasi / proyek.perusahaan Jepang bercerita bahwa di tempatnya dulu ia bekerja, ia tak diberi kebebasan untuk Untuk itu, sebagai atasan yang turut merasakan mencoba sesuatu yang baru,”segalanya harus suka dukanya bekerja di lokasi, Toni seringkali sesuai dengan peraturan yang berlaku,” memberikan apresiasi bagi para staffnya. Lain hal tambahnya. dengan system yang telah berjalan di Len yang Tentunya hal tersebut beda dengan sekarang, “ kesemuanya telah diatur di Sistem Karir, Toni juga

Len Harus Go International

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011 7

Page 9: LEN Buletin 6 March 2011

membuka kesempatan bagi rekannya yang berprestasi untuk melaksanakan training ke

“Rasanya bibit untuk Len bisa go international perusahaan luar negeri, seperti Jerman dan India sedikit demi sedikit sudah mulai terbuka, kita akan yang baru saja telah ditempuh. “ Alhamdulilah, ini mulai mengembangkan dan menelaah skema bisa menjadi motivasi bagi teman - teman yang lain railway signal internasional,” sambungnya optimis.sekaligus menambah wawasan mereka….semua

dilakukan agar loyalitas kepada perusahaan dapat Perlunya dukungan dari segi yang lain tak kalah meningkat,” terangnya.penting peranannya, seperti harapan agar dapat meningkatnya lokal Sumber Daya Manusia (SDM) Tak hanya itu, sesekali jika momentnya tepat, Toni yang mempunyai kemampuan rekayasa mengutus rekannya untuk mengunjungi pameran - persinyalan yang berstandar internasional, “ Ya, pameran yang sedang diselenggarakan, poin saya ingin Len menjadi perusahaan persinyalan lebihnya adalah mereka bisa membandingkan internasional dengan SDM yang juga memiliki bahkan menemukan produk - produk yang standar dan sertifikat internasional,” harapnya.kualitasnya hebat dengan harga yang murah

dibandingkan produk sejenis keluaran Indonesia Dengan langkah - langkah seperti diatas tadi, Toni ataupun negara lain. mulai mendapatkan angin sepoi - sepoi untuk “Saya selalu diberi “oleh - oleh” cerita yang m ew u j u d k a n m i m p i b e s a r ny a , i n g i n menarik dan tentunya bermanfaat,” ucapnya.mengembangkan industry persinyalan Indonesia.Belum lama ini, permintaan untuk mengirimkan surat penawaran dari salah satu perusahaan di Berbicara tentang dunia transportasi artinya kita Thailand melayang di atas meja kerjanya, dengan berbicara bisnis besar yang menyangkut sukacita Toni dan rekan menyambut hangat surat keberlangsungan hidup orang banyak termasuk tersebut. “ Bahkan di Kanada, Len telah tercatat roda pertumbuhan ekonomi bangsa pun demikian. sebagai Engineering Company dalam bidang Nama besar Len pastinya tak perlu diragukan Persinyalan,” sahutnya bangga.apalagi di dunia persinyalan dijamin di Indonesia

Len lah primadonanya.”Masih banyak pekerjaan “Peluang untuk kita sangat besar, alhamdullilah rumah kita di bidang railway jika dibandingkan proyek - proyek kita denngan negara regional lainnya,” jelasnya. di Luar Negeri Mungkin iya jika untuk go international dilihat dari berjalan dengan segi teknologi Indonesia bisa dikatakan masih baik, kepercayaan lemah, tapi dari segi profesi rasanya sudah mulai dari beberapa menggeliat. perusahaan besar pun telah kita Sebut saja HIKKAPI (Himpunan Kontraktor dapatkan perkeretaapian Indonesia) dimana Abraham Mose sehingga - Direktur Pemasaran Len menjabat sebagai Ketua mereka Umum himpunan tersebut. Di sisi lain, Toni pun bersedia telah ditunjuk sebagai contact person di sebuah

institusi Railway Engineering Internasional yang berada di Inggris dan terbesar sejak abad 18.

dipublished sebagai contact person IRSE di IRSE website www.irse.org ,” ungkapnya.

“Perlu diketahui oleh seluruh civitas Len bahwa Len sudah dikenal di asosiasi railway international. Kita sudah di appoint dan

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 20118

Liputan Utama

Page 10: LEN Buletin 6 March 2011

KopKarLenPeriska Len

Komite K3L

IKL SP

PKBL

jika produknya di manufaktur di Indonesia dengan Bertolak dari khayalannya dan kesadarannya menggunakan tenaga Indonesia. Semoga dengan sebagai manusia yang tak luput dari rasa lelah, sakit

bahkan mengantuk selama menjalankan tugasnya begini produksi Len ke depan semakin maka Toni dan rekan mulai mengembangkan berkembang,” tambahnya.system keamanan kereta api. “ Inilah yang sedang kita perbaiki sekarang, untuk menghindari adanya kecelakaan dan kesalahpahaman akibat human error ataupun akibat lainnya, kita sedang meningkatkan sistem keamanan, karena dengan sistem yang tepat tentunya kecelakaan dapat dicegah,” terangnya.

“Realisasinya kita akan mewujudkan Automatic Train Protection (ATP) hasil karya SDM Len, jadi tak ada lagi cerita terjadinya kecelakaan kereta api karena masinisnya mengantuk, jadi kalau masinis mengantuk sudah ada sistem yang akan melindungi, jika masinis tertidur dan kereta yang dikemudikannya melanggar sinyal dengan otomatis kereta akan berhenti dengan sendirinya,” jelasnya.

Pemasangan ATP sendiri diperkirakan akan Jika Saya Seorang Masinismemakan biaya yang tidak sedikit untuk dipasang Maraknya berita tentang kecelakaan kereta api di sepanjang jalur kereta api, tapi rasanya yang diakibatkan faktor human error, membawa pemerintah jangan hanya memikirkan dari segi Toni berandai - andai menjadi seorang Masinis. biaya saja faktor keselamatan harus menjadi “Ngantuk” adalah salah satu faktor yang terus prioritas !!. ** (Elva)menjadi bahan perdebatan, menurutnya

mengantuk adalah hal yang sangat manusiawi.

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011 9

Page 11: LEN Buletin 6 March 2011

Desember 2010 pekerjaan ini dapat selesai. Tapi, dikarenakan keterlambatan dan kekurangan material yang didatangkan dari luar negeri mengakibatkan proses terselesainya proyek molor hingga Januari 2011. “ Puji syukur tugas kami selesai dengan hasil yang maksimal dan memuaskan, puas untuk kami juga untuk client (TVRI-red),” ucap Purwo ditengah kesibukannya.

Banyak sekali suka duka dalam mengerjakan proyek ini. Proyek yang diyakini oleh pihak TVRI bahwa SDM Len mampu menanganinya dengan baik menyisakan banyak cerita untuk kami, diantaranya adalah cerita mengenai barang yang akan dikerjakan, “ mesin ini sudah disimpan di gudang TVRI selama 2 tahun, saat itu kami sendiri ragu apakah mesin tersebut bisa beroperasi atau tidak, ditambah banyak komponen yang tak lengkap termasuk manual book yang entah kemana,” ucap Purwo berbagi cerita.

eriknya Jakarta terasa sekali oleh kami, “Demo masyarakat pun mewarnai pekerjaan kami, tim Reportase Buletin Len yang saat itu sebagian masyarakat yang kurang paham akan T berkesempatan mengunjungi rekan - guna dan proses bekerja mesin merasa terganggu

rekan dari Unit Bisnis Sistem Navigasi dan dengan aktivitas pembangunan stasiun pemancar Telekomunikasi (Sisnavitel) yang sedang ini. Untunglah pihak TVRI mampu meredam emosi mengerjakan proyek instalasi stasiun pemancar TV masyarakat dan memberikan pencerahan - TVRI di kawasan Joglo - Jakarta Barat. sekaligus jaminan atas kenyamanan kehidupan

sosial mereka,” sambung Dedi Suhaedi, salah satu Beruntunglah kami karena tepat dihari itu, Purwo tim yang turut terjun dalam proyek instalasi dan tim rampung menyelesaikan proyek tersebut. stasiun pemancar TVRI.Setiba disana tampak Purwo dan tim sedang melakukan on site training bagi karyawan TVRI yang Perlunya Regenerasi SDMke d e p a n ny a m e re k a l a h y a n g a k a n Bekerja di proyek dengan di kantor jelaslah amat mengoperasikan mesin - mesin yang telah di sangat berbeda, baik dari suasana lingkungan instalasikan dengan baik. Transfer teknologi, tanya maupun kompleksitas pekerjaan. Tentunya hal jawab menjadi bagian dalam training tersebut. tersebut dapat dijawab oleh kebanyakan rekan -

rekan Len yang seringkali berjibaku di luar kantor.Proyek senilai Rp. 2,7 miliar , dimana Len hanya Panas terik, jalan terjal, angkut barang ataupun melakukan instalasi-nya saja telah dimulai sejak menaiki pemancar tv dengan ketinggian hampir bulan Oktober tahun lalu, direncanakan 300 meter menjadi tantangan yang harus mereka

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011

Dinamika

10

“ Anda Percaya, Kami Pasti Bisa !! ”“ Anda Percaya, Kami Pasti Bisa !! ”

Purwo SuhastonoManajemen & Rekayasa Proyek

UB Sistem Navigasi & Telekomunikasi

Page 12: LEN Buletin 6 March 2011

lalui. “Instalasi yang berkesinambungan dengan tugas yang diberikan, kita akan selalu tetap tingkat ketelitian yang sangat tinggi menjadi point tersenyum dalam menjalaninya tak sedikit pun dasar dalam proyek ini,” jelas Purwo. merasa terbebani dengan apa yang diberikan,

dengan apa yang harus dikerjakan. Idealnya, karyawan yang dikirim ke lapangan adalah karyawan yang paham dengan kondisi lapangan “ Selalu bekerja dengan hati,” itulah yang selalu di dan tahu apa yang harus dilakukan, “ Jangan sampai tanamkan oleh Purwo dan tim, dengan begitu cape karyawan tersebut kaget dengan kondisi lapangan ataupun stress tidak terlalu berpengaruh bagi yang jauh dari perkotaan ataupun dengan tugas mereka. “ Puas sekali saat melihat hasil kerja keras yang diberikan, “ tambahnya. kita dinilai sangat baik oleh client, cape atau stress

tak kami rasa…Ketika customer percaya kita bisa, Regenerasi karyawan memang harus di maka semangat pun akan membara untuk prioritaskan dan untuk mencapai kompetensi membuktikan bahwa kami bisa berikan yang tertentu membutuhkan proses pembelajaran dan terbaik untuk anda,” jelasnya puas menatap mesin - pengalaman yang tak sedikit mengingat mesin yang kini telah beroperasi maksimal kompeksitas pekerjaan di lapangan. memancarkan siaran TVRI ke pelosok nusantara.

“Banyak sekali proses pembelajaran yang saya Puncak kesuksesan proyek ini terjadi pada tanggal dapatkan di lapangan, saling bekerja sama antar tim 21 desember tahun lalu, dimana saat itu TVRI menjadi kunci keberhasilan kami. Dengan berencana untuk launching stasiun pemancar TV - pengalaman pula lah, saya dan tim dapat Joglo oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menemukan solusi - solusi dari permasalahan yang “ketegangan sempat terjadi pada kami yang berada seringkali terjadi di lapangan,” ungkap Purwo. di lapangan, karena saat itu proses instalasi jauh

dari maksimal, “ cerita Purwo berbagi cerita.Enjoy ketika bekerja dengan hatiAtau kalimat bijak mengatakan “Cintailah “Beberapa hari sebelum hari H, dukungan dan pekerjaan kita”. Dengan begitu, seberat apapun semangat terus kami terima. Direktur utama TVRI,

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011 11

Ruang ExchangerStasiun Pemancar TV TVRI,Joglo - Jakarta Barat

Ruang Power SupplyStasiun Pemancar TV TVRI,Joglo - Jakarta Barat

Ruang TransmisiStasiun Pemancar TV TVRI,Joglo - Jakarta Barat

Page 13: LEN Buletin 6 March 2011

dan alumni Len seperti Satya Sudhana (kini udara,” sambungnya disertai anggukan setuju dari menjabat sebagai Direktur teknik TVRI-red), Lili kedua rekannya, Dedi suhaedi dan Warya.Rustandi (kini menjabat sebagai Dewan Pengawas TVRI-red) terus memberikan dukungannya pada Komitmen untuk selalu memberikan yang terbaik kami. Tepat pukul 16.00 WIB, disaat detik detik harus tetap dipegang teguh tanpa menilai besar terakhir, pekerjaan kami selesai dan alhamdullilah kecilnya nilai proyek. Rasa-rasanya semua hasil sudah bisa on-air,” sambungnya. kerja keras teman - teman di proyek wajib

mendapat apresiasi tak harus berupa materi, Tak ayal, keberhasilan tersebut mengundang sekedar ucapan selamat pun sudah sangat apresiasi positif untuk Purwo dan tim. “Sms ucapan mewakili. Tak hanya dukungan teknologi dan selamat terus berdatangan melalui handphone inovasi, rasa kekeluargaan antar karyawan saya….alhamdullilah, semua senang dengan hasil tentunya akan menjadi kekuatan Len untuk kerja keras kami,” ucapnya tersenyum puas. “ semakin berkembang….Lets grow like a star. ** Bangga sekali saat mendengar nama Len disebut di (Elva)

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 201112

Berikut adalah testimoni dari karyawan proyek instalasi stasiun Dan inilah kesan dari Julianto - TVRI & Mr. Joseph (engineer dari pemancar TVRI – Joglo, Jakarta mengenai kesan selama berada di Itali) selaku partner Len dalam proyek Instaslasi Stasiun proyek tersebut. Pemancar TVRI – Jakarta :

Waryo, Julianto, TVRIStaff Bagian Manajemen & Rekayasa Proyek “Kami sangat puas dengan Sistem Navitel kinerja teman – teman dari

L e n , m e r e k a s a n g a t “ P a d a d a s a r ny a s ay a bertanggung jawab dan berbangga hat i ket ika professional dalam bekerja. mengerjakan proyek instalasi Saya mengakui kemampuan i n i . Kenapa ? ? deng an teman – teman Len saat kapasitas instalasi yang besar melakukan instalasi ini dan komponen pendukung karena dengan keadaan (termasuk manual book) yang mesin yang mengendap di tak lengkap, tapi itu semua gudang selama 2 tahun dan tak menjadi kendala, buktinya t a n p a m a n u a l b o o k , k ita bisa mengerjakan kenyataanya teman-teman semuanya dengan lancar dan Len dapat menyelesaikannyasempurna,”. dengan sempurna dimana banyak pihak lain yang hands up untuk

pengerjaan instalasi ini. Seiring dengan teknologi yang semakin Dedi Suhaedi, maju, saya harapkan Len juga akan semakin maju dan terus Staff Bagian Manajemen berinovasi khususnya di Bidang Broadcasting,”.& Rekayasa Proyek Sistem Navitel Mr. Joseph, Italia

“Penambahan ilmu, itulah “I have to say that Mr. purwo yang selalu saya rasakan and team did very good work dalam setiap proses kerja di to handle all engine installation, lapangan. Dengan SDM Len actually they are working yang berkualitas dan inovasi properly. So, I am very y a n g t e r u s m e n e r u s pleasure and appreciate with k h u s u s ny a d i b i d a n g Mr. Purwo and team, hopely Broadcasting, saya yakin Len can coorporate for the akan semakin berkibar,”. another project, “.

Testimoni

Dinamika

Page 14: LEN Buletin 6 March 2011

erawal dari kesempatan untuk magang di atau Bandung - Yogyakarta dirasa sudah sangat Len ketika beliau masih duduk di bangku akrab ia gauli.B kuliah menjadi awal dari success story

perjalanan seorang Dodi Hidayat Rivai. Sosok yang Banyak sekali cerita yang dapat kami rangkum dari dikenal sebagai pelopor era Len transformasi itu pertemuan kami dengan Direktur Utama Len kini sedang giat - giatnya menekuni hobi uniknya : periode 2001 - 2007 siang itu, ditemui disela membuat lampu hemat energi. keasyikannya menekuni hobinya dan keramaian

celoteh cucunya, Dodi Hidayat Rivai bercerita Kakek dari 4 cucu, yang telah memasuki masa kepada Tim Reportase Buletin Len.pensiun sejak tahun 2007 itu kini masih aktif. 34 tahun berkarya di Len terus menjadikannya Len bagian perjalanan hidup sayasebagai pribadi yang kreatif dan “tak mau diam“. Adalah tahun 1973 saat Dodi muda mulai Ya, di usianya yang ke 59 tahun, beliau masih aktif menapaki karirnya di Len menjadi bagian dari 50 menekuni segudang hobinya sebut saja main golf karyawan Len yang lain, Dodi mulai bekerja dan bertani. Bahkan, ketika pelesir bersama sebagai “tukang solder” (teknisi-red) saat itu.keluarganya tak sungkan beliau sendirilah yang Tetap teguh dengan keyakinannya bahwa segala menyetir kendaraannya turut berpacu di jalanan, sesuatu yang ia kerjakan haruslah bisa diukur, karir diakuinya beliau memang penyuka mobil sejati Dodi melesat hingga menempatkan dirinya termasuk menyetir sendiri, rute Bandung - Bali sebagai Direktur Utama Len.

Jendela Inspirasi

Dodi Hidayat Rivai Direktur Urama PT Len Industri (Persero)

Periode Tahun 2001-2007

Dari Tukang Solder Hingga Pencipta Lampu Hemat Energi

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011 13

Page 15: LEN Buletin 6 March 2011

“Memang yang namanya transforma-si selalu menelan korban apapun itu, dari segi apapun pasti ada. Tapi itu tak menjadikan saya mundur, saya ingin Len terus berjalan dan tetap survive.”

dinamika dalam suatu proses yang harus kita lalui, kuncinya terletak dari bagaimana kita memanage nya agar kita bisa fokus ke depan dan tetap meraih kemajuan,” ungkapnya antusias.

“Memang yang namanya transformasi selalu menelan korban apapun itu, dari segi apapun pasti

“Saya paling malas untuk menulis, waktu saya menjadi Direktur saya gak pernah nulis memo, inilah style saya,” kenangnya. Beruntunglah Dodi karena beliau memiliki Sekretaris yang sangat paham dengan gaya nya ini, Rudiarti lah yang dirasa banyak membantu selama beliau berkiprah.

Dodi dikenal sebagai pelopor era transformasi Len, hal ini dikarenakan pada saat itu Beliau melihat bahwa bisnis Len tidak mungkin lagi bisa bertahan maka dengan segala resikonya Beliau memutuskan untuk melakukan transformasi bisnis Len.

ada. Tapi itu tak menjadikan saya mundur, saya ingin Memilih keputusan tersebut tentunya bukanlah hal Len terus berjalan dan tetap survive. Pada mudah, dengan keyakinannya dan dukungan dari prinsipnya saya tak pernah takut mempunyai rekan - rekannya yang lain, Dodi optimis

keputusannya tak kan salah. Terbukti dengan musuh transformasi tersebut, Len dapat meningkatkan selama kita penjualannya menjadi dua kali lipat dan naik masih bisa sebanyak enam kali lipat tepat di akhir masa meleburnya kerjanya, “ Alhamdullilah, saya masih diberi umur demi untuk menghidupkan kembali Len yang saat itu

flash back kemajuan merugi,” ucapnya ke masa saat Indonesia bersama,” terkena krisis moneter yang berimbas pada kinerja sambungnyaLen..

“Kita tidak bisa memuaskan semua orang, dengan Bercerita keputusan yang saya ambil tentunya akan tentang menimbulkan pro kontra antar karyawan, ada yang berbagai suka ada yang tidak, bahkan mungkin ada juga yang pengalamanmembenci bahkan memusuhi saya…tapi itulah nya, Dodi hidup, kalau kita ingin semuanya menjadi teman mulai tentunya kita tidak akan maju dan tidak akan menyimpul-berubah. Sedikit musuh itu wajar karena kalau kan ragam tidak punya musuh itu yang tidak wajar, inilah

(Peresmian Stasiun Serpong, 4 Juli 2007)

Jendela Inspirasi

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 201114

Page 16: LEN Buletin 6 March 2011

Sistem persinyalan kereta api saat ini menjadi salah satu lini bisnis utama yang digeluti PT Len Industri (Persero), bahkan tahun 2009 bisnis ini berhasil menyumbangkan 40% dari total pendapatan Len pada tahun tersebut. Sistem persinyalan kereta api mungkin bukan sesuatu yang terdengar asing di telinga karyawan Len, tapi apakah semua karyawan Len tahu apa itu sistem persinyalan kereta api, kalau soal yang satu ini mungkin saya sendiri tidak bisa menjawab dengan pasti karena memang belum pernah ada survey yang meneliti masalah tersebut. Sistem persinyalan kereta api memang merupakan suatu sistem yang sangat kompleks dan multi disiplin, tapi di sini saya tidak akan membahas betapa kompleksnya sistem persinyalan kereta api, saya hanya akan menyajikan dari perspektif yang lebih sederhana yang mudah-mudahan bisa memberikan sedikit gambaran bagi karyawan Len khususnya yang berada di luar Unit Bisnis Sistem Transportasi.

S

dan wesel. Wesel, yang juga biasa disebut point, switch ataupun turnout, memiliki bagian dasar seperti rel tetapi dilengkapi dengan jalur khusus sehingga menjadi titik temu suatu percabangan rel (lihat W11 dan W13 pada gb. 1). Wesel ini juga dilengkapi dengan lidah wesel yang dapat diatur posisinya dengan perangkat tambahan penggerak wesel sehingga bisa memberikan arah percabangan sesuai dengan kebutuhan.

Tidak seperti mobil yang dilengkapi dengan stir sehingga bisa bergerak bebas ke kiri dan kanan, kereta api hanya bisa bergerak dengan arah sesuai dengan tumpuan rodanya terhadap rel. Sebagai gantinya maka perangkat yang mengatur posisi wesel ini bisa dianggap sebagai stir yang mengatur pergerakan kereta pada percabangan (wesel) apakah akan diarahkan lurus atau belok.

Selain pengatur arah posisi wesel, diperlukan juga perangkat yang bisa memberi isyarat untuk bergerak maupun berhenti kepada masinis yang akan masuk maupun keluar stasiun. Perangkat inilah yang kita sebut sinyal.

ecara sederhana sistem persinyalan kereta api bisa Berdasarkan arah pergerakan kereta terhadap stasiun maka diartikan sebagai sistem yang mengatur pergerakan sinyal terdiri dari sinyal masuk (home signal) dan sinyal kereta api baik ketika berada di area stasiun maupun di keluar/sinyal berangkat (starter signal). Disamping itu ada pula petak jalan yang diapit oleh dua stasiun.sinyal tambahan sebagai sinyal bantu sebelum masinis melihat sinyal masuk yaitu sinyal muka (distant signal).Elemen jalan yang terdapat pada suatu stasiun yaitu rel biasa

15Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011

InoTekInovasi Teknologi

Sistem Persinyalan LenSistem Persinyalan Len

Persinyalan Len

Page 17: LEN Buletin 6 March 2011

Sinyal masuk memberi isyarat masinis yang akan memasuki 22,13,14AT dan 14BT.area stasiun (lihat sinyal J10 dan J14 pada gb. 1). Sinyal berangkat memberi isyarat pada masinis yang akan Ketika kereta bergerak memasuki stasiun atau bergerak memberangkatkan kereta menuju stasiun lain sesuai dengan secara lokal di area stasiun, petugas pengatur pergerakan jalurnya (lihat sinyal J12A,J12B,J22A dan J22B pada gb. 1). kereta (PPKA = Pemimpin Perjalanan KA) di stasiun tersebut Sedangkan sinyal muka memberi isyarat pendahuluan kepada memiliki otonomi penuh terhadap wilayah stasiun.masinis apakah akan berhenti di depan sinyal masuk atau jalan terus melewati sinyal masuk (lihat sinyal MJ10 dan MJ14 pada Berbeda halnya apabila PPKA hendak memberangkatkan gb. 1). kereta, maka dia harus terlebih dahulu meminta ijin ke stasiun

tujuan. Hal ini dikarenakan pergerakan kereta akan melewati Selain ketiga sinyal di atas, ada juga sinyal yang digunakan petak jalan/petak blok yang menjadi “wilayah kekuasaan” untuk keperluan pergerakan kereta secara lokal. Pergerakan bersama antara dua stasiun yang mengapitnya. kereta secara lokal yang dimaksud diantaranya untuk keperluan perpindahan jalur kereta, perpindahan posisi Permintaan ijin ini dilakukan agar stasiun tujuan tidak lokomotif atau penyusunan suatu rangkaian kereta. Sinyal memberangkatkan kereta secara bersamaan (khusus untuk tersebut dinamakan sinyal langsir (shunt signal). Sinyal langsir jalur KA tunggal/single line) yang akan mengakibatkan tersebut bisa berdiri sendiri ataupun menjadi bagian dari tabrakan. Maka selain meminta ijin secara lisan, operasi sinyal kelengkapan sinyal berangkat. berangkat pada kedua stasiun tersebut yang mengarah pada

jalur yang sama, harus saling mengunci (interlock).Ketika indikasi pada sinyal memberi isyarat masinis untuk menggerakan kereta, haruslah dipastikan bahwa wesel telah Sistem penguncian antara dua stasiun tersebut disebut sistem mengarahkan kereta ke jalur yang kosong (tidak terdapat blok (block system). Ada dua jenis sistem blok yang sering kereta lain di atasnya). digunakan yaitu sistem blok permisif dan sistem blok terbuka.

Maka sebelum isyarat sinyal yang memerintahkan untuk Sistem blok permisif mutlak membutuhkan persetujuan bergerak diaktifkan, petugas pengatur perjalanan kereta yang langsung dari petugas di stasiun tujuan dengan melakukan berada di stasiun harus memastikan posisi wesel dan tindakan tertentu.memastikan secara visual bahwa pada jalur tujuan tidak terdapat kereta lain. Pada gb. 2 diperlihatkan suatu petak blok antara Stasiun A

dengan Stasiun B. Bila Stasiun A hendak memberangkatkan Memastikan bahwa jalur yang akan dituju/dilalui kereta dalam kereta ke Stasiun B maka terlebih dahulu PPKA di Stasiun A keadaan kosong adalah sesuatu yang mutlak. Namun meminta ijin memberangkatkan kereta ke Stasiun B dengan memastikan langsung secara visual tidaklah efisien dan akan menekan tombol atau memutar perangkat elekto-mekanik memperlambat waktu perjalanan kereta. pada perangkat sistem blok.

Maka sistem persinyalan modern juga dilengkapi dengan Apabila tidak ada kondisi yg dianggap membahayakan maka perangkat pendeteksi kereta, sehingga petugas pengatur tidak petugas PPKA di Stasiun B akan memberikan ijin dengan cara perlu melihat langsung secara visual keberadaan kereta pada menekan tombol atau memutar perangkat elektro-mekanik suatu jalur, tetapi cukup melihatnya pada panel indikator. pada pereangkat sistem blok.

Untuk memudahkan pendeteksian kereta, maka petak-petak Pemberian ijin ini akan langsung melepas penguncian sinyal jalan rel dibagi menjadi beberapa petak pendeteksian yang berangkat di Stasiun A, sehingga sinyal bisa dioperasikan dan lebih kecil (track section). Seperti terlihat pada gambar 1, track kereta bisa berangkat menuju Stasiun B dengan aman. section untuk Stasiun A diantaranya 10AT, 10BT, 11, 12,

16 Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011

Gambar 1 : Layout Stasiun

Gambar 2 : Petak Blok

Page 18: LEN Buletin 6 March 2011

Berbeda dengan sistem blok permisif, dimana pada kondisi normal semua sinyal berangkat terkunci dan baru bisa dioperasikan setelah penguncian dilepas oleh stasiun tujuan secara remote, maka pada sistem blok terbuka ijin dari petugas PPKA stasiun tujuan tidak lagi diperlukan.

Pada sistem blok terbuka hubungan antara sistem blok stasiun asal dan stasiun tujuan terhubung secara otomatis. Pada kondisi ketika petak blok kosong maka stasiun asal bisa langsung mengoperasikan sinyal berangkat dan memberangkatkan kereta ke stasiun tujuan. Pengoperasian sinyal berangkat ini juga secara remote juga akan mengunci sinyal berangkat stasiun tujuan yang mengarahkan kereta pada petak blok yang sama.

__________________________________________

Sistem persinyalan harus menjamin semua pergerakan kereta baik di area stasiun maupun pada petak blok bisa berlangsung secara aman. Untuk itu persyaratan failsafe mutlak diperlukan baik secara terintegrasi pada sistem persinyalan maupun secara individu pada tiap perangkat penyusun sistem persinyalan.

Oleh karena itu produk yang digunakan untuk sistem persinyalan haruslah berkinerja baik dan teruji tingkat keselamatannya (safety level) serta memenuhi aturan yang berlaku secara umum di dunia persinyalan ataupun aturan khusus yang ditetapkan otoritas perkeretaapian setempat.

Hal ini mutlak diperlukan mengingat kesalahan yang terjadi pada sistem persinyalan bisa mengakibatkan dampak yang sangat serius baik secara korban jiwa maupun materi.

Berdasarkan populasi pada sistem perkeretaapian di Indonesia, ada beberapa jenis sistem persinyalan yang berdasarkan basis teknologinya dibagi menjadi :§Sistem Persinyalan Mekanik§Sistem Persinyalan Elektrik§Sistem Persinyalan Elektro-Mekanik

Sistem Persinyalan Mekanik

Gambar 3 : Diagram Sistem Persinyalan Mekanik

Gambar 4 :

Sistem ini tersebar diantaranya di wilayah regional Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan. Selain itu di Pulau Jawa juga terdapat stasiun yang masih dilengkapi persinyalan mekanik diantaranya pada lintas Bogor - Cianjur - Padalarang (jalur selatan), Gedebage - Tasikmalaya, Solo - Madiun - Kertosono, Solo - Semarang, Semarang - Surabaya (jalur utara), Kertosono - Blitar - Malang dan semua stasiun pada lintas Surabaya - Banyuwangi.

Secara garis besar sistem persinyalan mekanik terdiri dari :îPerangkat persinyalan dalam ruangan (indoor) yang terdiri

dari :§Meja/lemari mistar§Perangkat sistem blok

îPerangkat persinyalan luar ruangan (outdoor) yang terdiri dari:§Perangkat sinyal mekanik§Pemindah wesel mekanik

Meja mistar merupakan otak dari sistem persinyalan mekanik. Bagian ini berfungsi sebagai sistem interloking yang menjamin semua operasi sinyal yang mengarahkan kereta untuk memasuki jalur yang sama tetap dalam kondisi saling mengunci (interlock).

Sebagai gambaran, dengan sistem interloking mekanik ini tidak akan dimungkinkan tuas penggerak sinyal masuk dari kedua arah yang berlawanan digerakan secara bersamaan.

Mistar yang terhubung dengan penguncian tuas dilengkapi dengan kait mekanik khusus yang tersusun menurut aturan yang dipersyaratkan interlocking table (tabel pengucilan) mekanik yang disesuaikan dengan layout stasiun.

Di Indonesia meja mistar mekanik hanya digunakan pada sistem interloking mekanik Siemens & Halske (S&H). Sedangkan sistem yang lebih tua yang diproduksi oleh Alkmaar jauh lebih sederhana karena hanya dilengkapi dengan tuas penggerak sinyal, sedangkan perangkat pemindah posisi wesel harus dioperasikan secara langsung pada wesel yang bersangkutan (terlayan setempat).

Sedangkan pada sistem S&H perangkat pemindah posisi wesel dapat digerakkan oleh tuas yang terdapat pada meja/lemari mistar (terlayan pusat).

Pada gambar 4 terlihat meja mistar mekanik dengan perangkat sistem blok elektromekanik di atasnya dan tuas penggerak sinyal serta tuas penggerak perangkat pemindah posisi wesel di bawahnya.

Sistem persinyalan mekanik sampai saat ini merupakan sistem persinyalan dengan populasi terbanyak di Indonesia. Sekitar 70% lintas dan stasiun kereta api di Indonesia masih dilengkapi dengan sistem persinyalan jenis ini. Interloking Mekanik

17Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011

Page 19: LEN Buletin 6 March 2011

Pada sistem persinyalan mekanik, sistem blok yang biasa informasi antar stasiun melalui kabel tembaga terpilin seperti digunakan adalah sistem blok permisif, maka perangkat sistem yang digunakan untuk kabel telepon. Pada gambar 5 terlihat blok harus terhubung dengan penguncian tuas penggerak panel sistem blok TBI yang dilengkapi indikator terpasang di sinyal berangkat dan berada dalam posisi terkunci pada kondisi atas meja mistar mekanik.normal.

Dari data lapangan hanya sistem persinyalan mekanik S&H yang bisa dilengkapi dengan perangkat blok. Sedangkan pada sistem persinyalan mekanik Alkmaar operasi blok hanya dilakukan melalui komunikasi suara antar PPKA (warta KA).

Perangkat sistem blok suatu stasiun terhubung dengan sistem blok stasiun sebelahnya secara elektro-mekanik, maupun elektronik melalui kawat udara terbuka, kabel tanah tertutup maupun jaringan kabel optik dengan penambahan antarmuka (interface) tertentu.

Perangkat blok asli sistem persinyalan mekanik S&H menggunakan sistem elektro-mekanik. Permintaan maupun pemberian ijin dilakukan dengan cara memutar induktor Gambar 5 : Perangkat Blok TBIsehingga menghasilkan listrik yang dialirkan ke perangkat blok stasiun sebelahnya melalui media kawat udara. Sistem blok TBI di atas sudah tidak digunakan lagi mengingat

banyak komponennya yang rusak dan sudah tidak diproduksi Di stasiun tujuan, sinyal listrik yang diterima tersebut digunakan lagi, juga karena maraknya pencurian kabel tembaga yang untuk menggerakkan perangkat solenoid yang terhubung membentang di udara. Sekarang sistem TBI buatan Len dengan pasak pengunci tuas penggerak sinyal berangkat. berbasis PLC sudah berdiri kokoh menggantikan sistem TBI

lama. Masalah sering muncul karena media penghantar kawat udara terbuka sangat rentan terhadap gangguan. Karena sistem blok Sistem TBI baru memanfaatkan perangkat PLC ini dirancang dengan filosofi failsafe, maka gangguan yang (Programmable Logic Controller). Komunikasi blok TBI antar timbul tidak akan membahayakan perjalanan kereta. stasiun memanfaatkan media komunikasi serat optik berbasis

sistem SDH (Synchronous Digital Hierarchy).Tetapi meskipun demikian hal tersebut bisa mengganggu operasi dan berpotensi menyebabkan keterlambatan, karena TBI baru yang terpasang mencakup 36 stasiun. Selain TBI dan bila sistem blok terganggu maka pelayanan operasi blok hanya sistem telekomunikasi serat optik, tiap stasiun juga dilengkapi dapat dilakukan melalui percakapan langsung antara PPKA dengan sistem catu daya yang memiliki back-up UPS dan stasiun asal dan PPKA stasiun tujuan (warta KA). genset.

Untuk permasalahan di atas PT Len Industri sudah memiliki Untuk 34 lokasi stasiun, perangkat sistem catudaya dan solusi dengan produknya yang disebut MOBIS. Dengan telekomunikasi serat optik terpasang dalam PMER (Portable MOBIS ini sinyal listrik yang dihasilkan induktor diubah menjadi Modular Equipment Room) berbasis kontainer hasil desain asli sinyal digital melalui perangkat PLC (Programmable Logic Len dan terbukti bisa menghemat waktu instalasi di lapangan.Controller).

Sehingga media penghantarnya bisa menggunakan kabel optik yang tahan terhadap gangguan. Di stasiun tujuan sinyal ini diubah kembali menjadi listrik untuk menggerakkan solenoid.

Sistem MOBIS juga digunakan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan interfacing antara stasiun yang dilengkapi sistem persinyalan elektrik dengan stasiun tetangganya yang masih dilengkapi sistem persinyalan mekanik tipe S&H.

Untuk pertamakalinya, solusi ini telah berhasil diterapkan di Stasiun Gundih. Suatu kebanggaan dimana vendor sistem persinyalan elektrik asing sekalipun biasanya mengalami kesulitan bila harus menyandingkan sistem buatannya dengan sistem persinyalan mekanik di stasiun sebelahnya.

Sistem blok berbeda yang diterapkan pada sistem persinyalan mekanik S&H bisa dijumpai di Sumatera Utara. Induktor listrik tidak lagi digunakan, sebagai gantinya operasi blok dilakukan dengan cara menekan tombol dan kunci khusus melalui perangkat yang disebut TBI (Tokenless Block Instrument).

Perangkat ini berisi modul elektronik berbasis sistem logika dengan generator frekuensi sederhana untuk menyalurkan Gambar 6 : Lengan Sinyal Mekanik

18 Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011

Page 20: LEN Buletin 6 March 2011

19Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011

Untuk sistem persinyalan mekanik, perangkat sinyal luar pertama yang masuk ke Indonesia berjenis interloking relay berupa lengan mekanik yang terhubung dengan tuas DrS dari Siemens. Bagian vital maupun non-vital prosesornya penggeraknya yang terdapat pada meja mistar, melalui rantai berupa relay individual yang harus di-wiring satu-persatu dan kawat logam. sehingga membentuk fungsi interloking yang utuh.

Posisi lengan mendatar (horizontal) mengisyaratkan kereta Sinyal elektrik dengan interloking relay tipe awal ini dipasang di harus berhenti, sedangkan posisi lengan sinyal mendongak ke 2 stasiun utama saat itu yaitu Stasiun Bandung dan Stasiun atas sekitar 60 derajat mengisyaratkan kereta boleh jalan. Solo Balapan. Sampai saat ini kedua sistem persinyalan Pada gambar 6 terlihat sinyal mekanik dengan 3 buah lengan tersebut masih berfungsi.yang diperuntukan untuk masing - masing kereta yang berada pada 3 jalur berbeda. Untuk sistem DrS, Len juga pernah melakukan modifikasi di

Stasiun Solo Balapan terkait pengaktifan jalur ganda Yogya - Sama halnya dengan perangkat sinyal, perangkat pemindah Solo.posisi wesel mekanik juga dihubungkan dengan tuas penggeraknya melalui rantai dan kawat logam. Sistem persinyalan dengan interloking relay berikutnya, sedikit

lebih maju dari pendahulunya, yaitu tipe MIS (Modular Interlocking System). Berbeda dari tipe DrS, relay pada sistem ini sudah dirakit dalam bentuk modul yang mewakili suatu

Berdasarkan penempatan perangkat, sistem persinyalan fungsi tertentu dalam sistem interloking.elektrik dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian dalam ruangan (indoor) dan bagian luar ruangan (outdoor). Sistem yang lebih baru ini awalnya dipasang di Stasiun îPerangkat Persinyalan Indoor Cikampek, Cirebon, Tugu Yogya, dan Pasar Turi Surabaya. §Sistem Interloking Vital Namun pada tahun 2005 sistem yang terpasang di Stasiun §Sistem Interloking Non-Vital Cikampek diganti dengan sistem interloking elektronik VPI dari §Maintenance Terminal alstom terkait proyek jalur ganda Cikampek-Cirebon. §Axle Counter Evaluation Unit

îPerangkat Persinyalan Outdoor Untuk selanjutnya pada tahun yang sama Len berhasil §Sinyal warna cahaya memfungsikan kembali sistem persinyalan MIS eks Stasiun §Penggerak wesel elektrik Cikampek di Stasiun Madiun.§Perangkat pendeteksi KA

Selain itu Len juga telah berhasil melakukan modifikasi pada Berdasarkan basis teknologinya, sistem interloking pada sistem ini di Stasiun Cirebon. Kemudian di stasiun Cikampek sistem persinyalan elektrik dibagi menjadi : (sebelum dibongkar) terkait dengan pengaktifan tahap pertama §Interloking Relay (temporary) jalur ganda Cikampek - Cirebon. §Interloking Hibrid (relay-elektronik)§Interloking Elektronik Prestasi terbaru Len dalam modifikasi sistem ini adalah ketika

kita dipercaya oleh Westinghouse Australia untuk melakukan modifikasi MIS stasiun Yogya dan membuat sistem interfacing dengan Stasiun sebelahnya yang dilengkapi sistem interloking elektronik Westrace dari Westinghouse, terkait proyek jalur ganda Kutoarjo - Yogya.

Keberhasilan modifikasi MIS ini sempat dipublikasikan pada jurnal perkeretaapian internasional oleh Westinghouse, walaupun tidak disebutkan secara eksplisit bahwa Len yang mengerjakannya.

Persamaan kedua sistem persinyalan dengan interloking relay ini adalah sama-sama menggunakan panel mosaik yang dilengkapi dengan tombol dan indikator sebagai Operation Terminal-nya (lihat bagan pada gambar 7). Tipe panel ini di lazim disebut LCP (Local Control Panel). Persamaan lain yaitu pada sisi perangkat luar (outdoor equipment) yang menggunakan sinyal warna cahaya tipe bola lampu pijar (kecuali Stasiun Madiun yang menggunakan sinyal tipe LED produksi Len), penggerak wesel dengan motor listrik dan pendeteksi KA tipe track circuit.

Tipe sistem persinyalan elektrik berikutnya adalah yang dilengkapi dengan sistem interloking hibrid. Sistem ini lebih maju dari interloking relay. Bila mengacu pada gambar 7, pada sistem ini bagian non-vital tidak lagi menggunakan relay tapi sudah menggunakan prosesor elektronik.

Gambar 7 : Diagram Sistem Persinyalan ElektrikPopulasi sistem persinyalan elektrik dengan sistem interloking

Sistem persinyalan elektrik mulai masuk ke Indonesia baru tipe ini yaitu pada lintas Kertosono - Wonokromo di Jawa Timur pada sekitar 40 tahun yang lalu. Sistem persinyalan elektrik yang menggunakan sistem persinyalan buatan Ansaldo dan

Sistem Persinyalan Elektrik

Page 21: LEN Buletin 6 March 2011

Stasiun Medan yang menggunakan sistem interloking hibrid kemampuan lokal bidang persinyalan kereta api, juga menjadi buatan GRS. tonggak penting juga bagi Len dalam perkembangan bisnisnya

di bidang sistem persinyalan kereta api.LCP digunakan sebagai operation panel dan digunakan pula perangkat luar berjenis sama, seperti yang digunakan pada Sebut saja keberhasilan proyek-proyek terkait program jalur sistem persinyalan elektrik, yang dilengkapi interloking relay. ganda misalnya modifikasi VPI 6 stasiun pada lintas Cikampek -

Cirebon yang legendaris. Proyek modifikasi SSI Tanah Abang Untuk lintas Kertosono - Wonokromo, Len telah berhasil Serpong, proyek modifikasi VPI Serpong - Maja tahap pertama, melakukan up-grading dengan penambahan sistem axle proyek modifikasi VPI Tegal - Pekalongan dan yang terakhir counter sebagai pendeteksi KA pada petak blok, sekaligus proyek modifikasi Westrace Cirebon - Kroya fase pertama.memanfaatkannya sebagai interface informasi blok, yang terhubung dengan jaringan komunikasi fiber optik berbasis Semua pekerjaan modifikasi di atas berhasil diselesaikan SDH, yang juga dikerjakan oleh Len. dalam waktu yang sangat “fantastis”, yang menjadikan Len

“secara kemampuan teknis” hampir boleh disejajarkan dengan Khusus untuk Stasiun Medan, Len juga berhasil melakukan perusahaan signalling multinasional.modifikasi dan penggantian sistem non-vital processor GL1 buatan GRS dengan PLC. Selain itu juga dilakukan Kembali ke masalah sistem persinyalan elektrik, bagian penggantian LCP lama dengan LCP baru buatan Len. operation terminal dari sistem interloking jenis ini juga sebagian

besar masih menggunakan tipe LCP, hanya sebagain saja yang Tipe persinyalan elektrik generasi yang lebih baru dari sistem menggunakan teknologi jenis VDU (Video Display Unit) persinyalan yang dilengkapi sistem interloking hibrid adalah berbasis PC yaitu sistem SSI dari Alstom, sedangkan sistem sistem persinyalan yang dilengkapi sistem interloking SSI dari Westinghouse masih menggunakan LCP.elektronik, dimana prosesor elektronik digunakan baik pada bagian vital maupun non-vitalnya.

Vendor yang digunakan perkeretaapian Indonesia untuk sistem ini terbilang cukup banyak, sebut saja VPI dari Alstom (dengan beberapa versi terdahulu dari ASI & GRS), Westrace versi 1 dan 2 dari Westinghouse, SSI dari Westinghouse & Alstom, PLC Based Interlocking dari Vialis (d/h Alkmaar) dan yang terakhir adalah PLC Based Interloking buatan Len yaitu SIL-02 (Sistem Interloking Len -Versi 2).

Sistem VPI tersebar pada lintas Serpong - Merak, Cikampek - Cirebon - Semarang dan Cikampek - Bandung. Sistem Westrace versi 1 menghuni lintas Tasik - Banjar - Kroya - Kutoarjo dan Cirebon - Kroya, sedangkan versi ke-2 nya telah menggantikan versi pertamanya pada lintas Kutoarjo - Yogya, berbarengan dengan pengoperasian jalur ganda Kutoarjo - Yogya. Gambar 8 : Local Control Panel (LCP) Stasiun Slawi

Sementara itu sistem SSI bisa dibilang menguasai seluruh Sama seperti sistem yang lain, sisi perangkat luar dari sistem lintas ibu kota sampai dengan Stasiun Serpong untuk batas persinyalan yang dilengkapi dengan sistem interloking jenis barat, Cikampek untuk batas timur dan Bogor untuk batas elektronik ini masih menggunakan sinyal warna cahaya, selatan, dan di Bandung menguasai lintas Padalarang - penggerak wesel yang dilengkapi motor listrik (electric point Gedebage. machine), juga pendeteksi kereta yang menggunakan sistem

track circuit dan axle counter.Sistem interloking berbasis PLC dari Vialis sampai saat ini hanya terpasang di Depo KRL Depok. Sedangkan SIL-02 Sinyal yang digunakan sebagian besar berupa sinyal warna produksi Len sudah menempati beberapa titik utama yaitu di cahaya berteknologi lampu pijar (incandescent lamp) dengan Stasiun Slawi dan Gundih di Jawa Tengah, Stasiun Bangil di dua filamen, sebagai filamen utama dan filamen cadangan. Bila Jawa Timur, Stasiun Tanjung Priok, Cibinong dan Nambo di filamen utama putus, otomatis fungsinya akan digantikan Jabodetabek, Stasiun Prabumulih Baru di Sumatera Selatan filamen cadangan dengan memanfaatkan rangkaian relay dan Stasiun Tebing Tinggi di Sumatera Utara. khusus.

PT Len industri sebagai agen ToT (Transfer of Technology) Hanya sebagian kecil saja terutama untuk stasiun yang mewakili pemerintah, tidak pernah absen mengikuti proses dilengkapi sistem interloking buatan Len yaitu SIL-02 yang pengimplementasian sistem persinyalan elektronik ini sejak dilengkapi sinyal berteknologi LED (Light Emitting Diode) yang pertama masuk ke Indonesia. Mulai dari mempelajari sistem juga buatan Len.produk vendor asing tersebut, sampai sekarang sudah mampu merancang dan memproduksi sistem interloking sendiri. Maksud dari isyarat yang diberikan oleh sinyal tersebut akan

tergantung dari warna cahaya yang menyala pada saat itu. Saat ini Len juga telah memiliki kemampuan untuk melakukan Warna merah mengisyaratkan kereta harus berhenti, modifikasi pada semua sistem interloking produksi vendor sedangkan warna hijau mengisyaratkan kereta boleh jalan. asing yang disebutkan di atas. Beberapa pekerjaan modifikasi mampu diselesaikan secara fenomenal, bahkan menjadi Adapun warna kuning mengisyaratkan kereta boleh jalan tonggak penting dalam membuka mata pemerintah tentang dengan kecepatan terbatas karena akan berhenti di sinyal

20 Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011

Page 22: LEN Buletin 6 March 2011

berikutnya. Selain itu untuk kereta yang diarahkan ke posisi kereta melewati sinyal merah dengan membawa surat ijin belok pada wesel yang akan dilaluinya, diberi sinyal tambahan tertulis dari PPKA setempat, yang mana sebelumnya PPKA yaitu speed indicator. harus memastikan jalur yang akan dilalui pada kondisi aman,

dan kereta harus berjalan dengan pelan.

Jenis sinyal lain yang juga sering digunakan yaitu sinyal langsir, sinyal ini digunakan untuk mengatur pergerakan kereta secara lokal seperti yang telah dijelaskan pada bahasan sebelumnya.

Sinyal langsir yang lazim digunakan terdiri dari dua tipe. Tipe sinyal langsir yang digabung dengan sinyal utama (biasanya sinyal berangkat), dan tipe sinyal langsir yang berdiri sendiri. Sinyal langsir yang berdiri sendiri bisa dibagi lagi menurut posisi penempatannya, yaitu sinyal langsir yang dipasang pada posisi rendah sejajar rel (ground based), dan sinyal langsir yang menempel pada tiang tersendiri (pole based).

Dua sinyal lampu putih yang ditempatkan secara diagonal mengisyaratkan kereta boleh jalan. Sedangkan sebuah sinyal lampu berwarna merah dengan ukuran yang sama, dan berada pada posisi sudut siku bawah dari kedua sinyal tadi,

Gambar 9 : Sinyal LED produk Len pertama di Stasiun Slawi mengisyaratkan kereta harus berhenti.

Speed indicator ini bila aktif akan mensyaratkan kecepatan Pada sinyal langsir yang digabung dengan sinyal berangkat, kereta yang lebih rendah, yaitu dibawah 30km/jam. Speed fungsi sinyal lampu warna merah tersebut digantikan oleh indicator terbagi menjadi dua jenis yaitu variable speed sinyal merah utama dari sinyal berangkat.indicator dan fixed speed indicator.

Teknologi penggerak wesel (point machine) yang digunakan Variable speed indicator berupa lampu yang disusun pada sistem persinyalan elektrik di Indonesia umumnya adalah membentuk angka “3” yang akan menyala bila kereta akan yang berpenggerak motor listrik (di luar lazim juga digunakan melalui posisi belok pada wesel yang akan dilaluinya, dan yang berpenggerak sistem hidrolik).padam bila akan melewati posisi lurus pada wesel yang akan dilaluinya. Dengan kata lain ada dua kemungkinan posisi wesel yang akan dilalui kereta. Oleh arena itu, maka variable speed indicator ini biasanya dipasang pada posisi sinyal masuk.

Sedangkan fixed speed indicator berupa rambu dari pelat logam, dengan tulisan angka 3 dan ditempatkan pada bagian atas head sinyal. Rambu/marka ini mengisyaratkan bahwa kereta pasti akan melewati wesel dengan posisi belok.

Biasanya marka ini dipasangan pada sinyal berangkat yang berada di jalur samping (siding). Sedangkan untuk sinyal pada jalur utama biasanya tidak perlu dipasang, karena bila kereta akan berangkat keluar maka mengharuskan wesel Gambar 10 : Point Machine Seri BSG 9 dari Siemensdikondisikan pada posisi lurus.

Mendorong dan menariknya stang penggerak (driving rod), Terlihat pada gambar 1 sinyal J22A dan J22B dilengkapi fixed yang digerakkan oleh mekanisme motor listrik, dapat speed indicator sedangkan sinyal J12A dan J12B tidak mengubah posisi lidah wesel membuka atau menutup dilengkapi marka tersebut. Lihat pula beda simbol speed (mengarahkan kereta ke jalur lurus atau belok). indicator pada sinyal masuk J10 dan J14 dengan speed indicator pada sinyal berangkat J22A dan J22B! Sebaliknya, bergeraknya lidah wesel dapat menggerakan

stang deteksi (detection rod), sehingga limit switch yang Selain itu, sinyal berangkat dan sinyal masuk biasanya terhubung dengan stang tersebut dapat memberi umpan balik dilengkapi sinyal darurat (emergency signal), berupa indikator informasi kepada sistem interloking, mengenai posisi lurus atau lampu berwarna putih berbentuk segitiga. beloknya sebuah wesel.

Sinyal ini berfungsi untuk memberangkatkan kereta pada Untuk sistem pendeteksi kereta, ada dua metode yang umum kondisi darurat, dimana sinyal utama warna hijau atau kuning digunakan di Indonesia yaitu track circuit dan axle counter. tidak bisa menyala karena ada gangguan dan petugas sudah mengecek bahwa gangguan tersebut tidak membahayakan Pada sistem track circuit yang menggunakan rangkaian DC, perjalanan kereta. Kereta yang berjalan dengan sinyal ini harus kedua rel yang berada pada batas suatu wilayah deteksi (track berjalan dengan sangat pelan. section) akan dipotong sehingga menyisakan celah. Celah ini

kemudian disisipi bahan isolasi dan rel di sekitar celah juga Bila gangguan sampai menyebabkan sinyal darurat pun tidak dijepit/disambung kembali dengan batang isolator, kedua bisa menyala, maka kereta diberangkatkan dengan prosedur perangkat isolator rel ini dikenal dengan istilah IRJ (Insulated MS (melanggar sinyal). Masinis pada kondisi ini bisa membawa Rail Joint).

21Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011

Page 23: LEN Buletin 6 March 2011

Gambar 15 : Ilustrasi instalasi wheel detector pada rel

Gambar 13 : Ilustrasi track section saat kondisi “clear”

Gambar 11 : Ilustrasi wesel pada posisi lurus

Gambar 14 : Ilustrasi track section saat kondisi “occupied”

Ketika dua rel tersebut terhubung oleh roda kereta maka sesuai hukum ohm sebagian besar arus akan memilih melewati roda kereta tersebut ketimbang melewati koil relay yang diserikan dengan resistor untuk menyeberang dari kutub positif ke negatif.

Maka ketika koil relay tidak mendapat arus yang cukup, koil tersebut menjadi tidak aktif dan kontak NO dari relay tersebut menjadi terbuka. Terbukanya kontak NO ini dibaca oleh interloking sebagai lojik “0” dan interloking mengartikannya sebagai terdudukinya section tersebut oleh kereta.

Gambar 12 : Ilustrasi wesel pada posisi belokMungkin ada pertanyaan, mengapa kita memilih kontak NO

Kedua rel pada salah satu ujung dari track section tersebut bukan kontak NC (Normally Close). Hal ini dikaitkan dengan dihubungkan dengan sumber arus/track feeder DC (satu rel masalah filosofi failsafe. Bila terjadi kerusakan pada relay dihubungkan ke kutub posistif sedang rel yang lain deteksi atau kabel , maka interloking akan membaca kondisi ini dihubungkan ke kutub negatif). sama dengan keadaan section yang terduduki (occupied).

Sedangkan pada ujung track section yang lain dihubungkan Artinya tidak boleh ada kereta yang bergerak memasuki section dengan koil relay DC, sesuai polaritas sumber yang terhubung tersebut dengan sinyal normal, maka PPKA harus memastikan pada ujung track section yang pertama. langsung secara visual bila hendak memasukkan kereta ke

track section yang mengalami gangguan tersebut dengan Perlu diketahui bahwa roda kereta terbuat dari logam, begitu operasi darurat. juga poros penyambung roda kiri dan kanan juga terbuat dari logam. Ini salah satu contoh saja dari prinsip failsafe, yang diterapkan

pada salah satu perangkat sistem persinyalan kereta api.Maka ketika tidak ada kereta di atas suatu track section, koil relay pada salah satu ujung section tersebut akan aktif, karena Perangkat pendeteksi kereta jenis lain adalah axle counter, mendapat catuan listrik dari ujung section yang lain. sesuai namanya perangkat ini menggunakan metode

menghitung gandar. Perangkat ini terdiri dari dua bagian yaitu Kemudian kontak NO (normally open) dari relay tersebut akan wheel detector yang dipasang di rel, dan evaluator (evaluation menutup ketika relay aktif. Menutupnya kontak NO tersebut unit/evaluating computer) yang terpasang di ruang akan dibaca oleh sistem interloking sebagai lojik “1” atau aktif, peralatan/Equipment Room (ER).dan sistem interloking akan mengartikan bahwa tidak ada kereta yang menduduki section tersebut.

Bila ada kereta di atas section tersebut (section occupied), dan karena roda juga penghubungnya berasal dari logam, maka secara langsung roda tersebut akan menghubungkan kutub positif dan negatif (hubung singkat tidak akan terjadi karena track feeder dan relay masing-masing diserikan dengan resistor).

22 Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011

Page 24: LEN Buletin 6 March 2011

23Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011

Wheel detector dipasang pada titik rel yang menjadi batas penggerak sebagai switch, dan dengan tambahan interface suatu track section (pemotongan rel & pemasangan IRJ seterti relay digunakan untuk menyalakan lampu sinyal dan pada sistem track circuit tidak diperlukan). Komponen ini menggerakkan point machine. berfungsi sebagai sensor yang membaca dan mendeteksi roda kereta dan arah pergerakannya dengan metode elektro- Jadi praktis kendala operasi yang ditemui PPKA akibat magnetik. beratnya beban tuas (hendel) tidak ditemui lagi karena tuas

tidak lagi dibebani lengan sinyal dan penggerak wesel yang Sinyal pendeteksian kemudian dikirimkan ke bagian evaluator. cukup berat dan makin berat dengan bertambahnya jarak.Evaluator yang terhubung dengan semua wheel detector yang menjadi batas suatu track section kemudian akan menghitung jumlah roda dan menentukan apakah roda tersebut masuk atau keluar section tersebut.

Misal ada rangkaian kereta dengan jumlah total 12 roda. Ketika roda pertama masuk maka evaluator melakukan perhitungan naik (counting up), dengan demikian jumlah angka pada section tersebut berubah dari nol menjadi satu.

Angka lebih besar dari nol dari suatu section sudah cukup alasan bagi evaluator untuk mengartikan bahwa ada kereta di atas section tersebut. Selanjutnya evaluator akan menginformasikan ke sistem interloking melalui interface relay bahwa section tersebut terduduki kereta.

Ketika roda berikutnya masuk evaluator akan terus menghitung naik sampai roda terakhir. Sama halnya ketika kereta masuk, ketika kereta keluar sensor juga akan membacanya, tetapi evaluator tidak lagi melakukan perhitungan naik melainkan perhitungan turun terhadap angka yang sudah terasosiasi dengan track section tersebut.

Gambar 16 : Diagram Sistem SIL-01Dan ketika jumlah yang masuk section sama dengan yang keluar maka angka tersebut akan bernilai “0”, kemudian

Tujuan mengurangi kendala operasi memang tercapai, tapi evaluator akan menginformasikan sistem interloking melalui kendala lain muncul mengingat perbedaan prinsip antara suatu interface relay bahwa section tersebut sudah clear sistem persinyalan elektrik dan sistem persinyalan mekanik. kembali.Akhirnya untuk menjembatani diperlukan interface relay yang sangat banyak dan digunakan PLC untuk menyajikan indikasi Sistem Persinyalan Elektro-Mekanikdan fungsi operasi darurat yang diperlukan sistem, mirip LCP

Setelah menelusuri sistem persinyalan dari mulai sistem yang digunakan pada sistem persinyalan elektrik.persinyalan mekanik sampai yang terbaru yaitu sistem persinyalan elektrik yang dilengkapi sistem interloking Akhirnya tujuan untuk menghemat biaya tidaklah tercapai elektronik, saya coba mundur sedikit untuk menjawab rasa dengan memuaskan, mengingat sistem menjadi gemuk dan penasaran sebagian kawan saya yang menanyakan maksud biaya menjadi membengkak, dengan selisih yang tidak angka “02” pada produk “Sistem Interloking Len (SIL)”. signifikan apabila diganti total dengan sistem persinyalan SIL-

02. Akhirnya sampai saat ini populasi SIL-01 di Indonesia Adanya angka “02” tentunya diawali dengan angka “01”. hanya terbatas sampai 3 stasiun itu saja.Memang benar sebelum ada SIL-02 terlebih dahulu ada SIL-01. SIL-01 ini sendiri bukanlah nama yang populer, nama “SIL” sendiri muncul pada saat peresmian persinyalan Stasiun Slawi, dan SIL-01 lebih populer dengan sebutan EMI (Electro-Mechanical Interlocking) dan SIL-02 saat itu populer dengan nama SISKA (Sistem Interloking Sinyal Kereta Api), sejalan dengan nama semua produk Len saat itu yang berbau feminin (sebut saja Selly, Lacuba, Lestari, Beti dll.)

Sekitar 9 tahun yang lalu sebelum produk SIL-02 diluncurkan, produk EMI yang pertama yang didanai oleh PT. KAI diresmikan di Stasiun Tagog Apu. Menyusul kemudian Stasiun Cipatat dan Stasiun Purwoasri pada 3 dan 5 tahun berikutnya.

Awalnya sistem ini dibangun untuk menjawab kebutuhan pengoperasian sinyal elektrik tanpa mengubah pola operasi pelayanan pada stasiun yang dilengkapi sistem persinyalan mekanik tipe S&H, dengan biaya yang minimal. Gambar 17 : RAIL ONE

Pada gambar di atas tampak kereta VVIP Rail One (yang namanya Konsep awalnya cukup sederhana yaitu memfungsikan tuas

Page 25: LEN Buletin 6 March 2011

24 Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011

mungkin diilhami “Air Force One” dan sering diplesetkan Saya pribadi menyoroti setidaknya 3 aspek yang mendesak “relawan”) hadir membawa jajaran direksi PT. KA pada untuk dibenahi yaitu masalah :peresmian persinyalan EMI tagogapu medio 2001. §Pengembangan produk

§Pengembangan kemampuan personelPeresmian sistem persinyalan EMI Tagogapu ini sendiri §Pembenahan sistem kerjamerupakan tonggak awal berkibarnya produk - produk solusi sistem PT Len Industri (Persero) pada sistem perkeretaapian Mengenai pengembangan produk persinyalan sendiri nusantara. sebetulnya bukanlah hal yang baru, hal ini sejalan juga dengan

visi Len untuk menjadi perusahaan kelas dunia terutama di Sistem Persinyalan Modern bidang manufaktur.

Negara - negara maju yang memimpin percaturan Memang belum semua produk sistem persinyalan bisa kita perkeretaapian dunia telah mengembangkan dan produksi sendiri, tetapi paling tidak kita bisa memenuhi menerapkan sistem persinyalan modern terutama pada lintas kebutuhan untuk sistem interloking baik Vital maupun non-vital yang dilalui kereta berkecepatan sangat tinggi. lewat produk interloking berbasis PLC kita yaitu SIL-02.

Untuk kereta dengan kecepatan sangat tinggi tersebut tidaklah Tidak cukup sampai disitu, mengingat penerapan persyaratan memungkinkan untuk menggunakan sinyal luar (wayside keselamatan sistem perkereataapian yang semakin ketat signalling) seperti pada sistem persinyalan konvensional. dimana semua produk Prosesor Vital harus memenuhi

persyaratan SIL 4 (Safety Integrated Level 4) sesuai standar Maka sebagai solusi digunakanlah sistem persinyalan pada keselamatan prosesor interloking dari CENELEC (bedakan kabin masinis yang biasa disebut (onboard signalling). dengan istilah SIL untuk Sistem Interloking Len). Teknologi ini berkembang sedemikian pesatnya bahkan tidak diperlukan lagi masinis untuk mengoperasikan kereta. Maka Len sudah merintis sistem interloking generasi ke-3

berbasis teknologi CBI (Computer based Interlocking).Komunikasi antara sistem di kereta dengan pusat kendali pengaturan perjalanan kereta dilakukan melalui teknologi Diharapkan dalam satu atau dua tahun ke depan sistem ini radio memanfaatkan teknologi GSM Railway (GSM-R), yang sudah bisa mendapat pengakuan memiliki tingkat terjamin tingkat keamanannya. keselamatan Safety Integrated Level 4 dan dapat dioperasikan

di lapangan menggantikan generasi pendahulunya.Konsep blok konvensional yang tetap, berganti menjadi konsep blok bergerak (moving block). Batasan kecepatan Perbedaan antara sistem berbasis CBI dengan sistem antara dua kereta di petak jalan lebih banyak ditentukan oleh berbasis PLC hanya pada bagian prosesor vitalnya saja, untuk kecepatan aktual dibandingkan dengan jarak antara kedua bagian lain hampir tidak mengalami perubahan.kereta tersebut (headway).

Pada SIL-02 prosesor vital menggunakan produk standar Teknologi ini masih jauh untuk bisa diimplementasikan pada industri yaitu PLC. Tentu saja PLC ini tidak bisa diigunakan sistem perkeretaapian di Indonesia saat ini , mengingat tingkat langsung menggantikan prosesor interloking vital standar.vandalisme yang masih sangat tinggi.

Usaha yang dilakukan adalah dengan menggunakan PLC Yang paling mungkin menerapkan sistem ini di Indonesia sehingga di dapat kombinasi 2 kanal. Sehingga secara desain adalah bila ada jaringan kereta api baru, dimana lintasnya safety level-nya didapat dari konfigurasi sistem.yang steril dari jangkauan masyarakat umum baik berupa elevated rail maupaun jalur baah tanah (subway). Tapi sayangnya meskipun produk ini handal di lapangan tapi

______________________________________ secara regulasi internasional belum ada standar yang mengatur tentang safety level dari sistem prosesor interloking vital yang di dapat dari hasil konfigurasi sistem menggunakan

Rekam jejak kiprah PT Len Industri dalam bidang prosesor spesifikasi industri. Sehingga masalah safety dari perkeretaapian, sengaja sedikit disinggung dalam pemaparan produk SIL-02 ini masih menjadi perdebatan sampai saat ini.sebelumnya. Hal ini tidak lain untuk menumbuhkan semangat dan daya juang di tengah semakin beratnya tantangan yang Standar yang dikeluarkan CENELEC hanya mengatur safety harus dihadapi ke depan. level dari sistem prosesor interloking vital yang memang

dirancang dan didedikasikan khusus untuk persinyalan kereta Satu hal yang menjadi penunjang semakin eksisnnya PT Len api (inherently failsafe).Industri dalam kancah perkeretaapian nasional adalah faktor daya juang yang tinggi yang tentunya diwariskan dari para Selain itu penggunaan CBI yang menganut inherently failsafe, senior dan pendiri Len. tentunya akan mengurangi penggunaan interface relay seperti

yang digunakan pada produk SIL-02. Relay yang digunakan Keterbatasan wawasan pada awal merintis bisnis persinyalan dapat berkurang setengahnya dan dapat mengurangi biaya tidaklah menjadi hambatan, hampir semua ilmu persinyalan produksi.dipelajari secara otodidak. Keterbatasan sarana dan anggaran pun dianggap bagian dari perjuangan. Meskipun CBI menjadi solusi, tetapi masih ada sedikit

permasalahan yang menghadang yaitu menyangkut sertifikasi Tapi tentu saja hal yang kita alami pada masa perintisan prosesor interloking vital yang memiliki Safety Integrated Level tersebut tidak bisa dijadikan acuan dalam menghadapi tanta- 4. ngan ke depan. Pembenahan mutlak diperlukan di semua lini.

Page 26: LEN Buletin 6 March 2011

25Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011

Di Indonesia saat ini belum ada biro sertifikasi yang punya proyek-proyek yang berjalan mendapat hambatan dari lisesnsi dari CENELEC untuk mensertifikasi produk prosesor terbatasnya personel pelaksana, waktu pengerjaan yang interloking vital. Sedangkan menggunakan lembaga sertifikasi sangat pendek dan keterbatasan anggaran.asing yang berlisensi tentunya bukanlah sesuatu yang murah. Hal ini perlu menjadi bahan pemikiran bersama. Menghadapai beban kerja yang semakain meningkat kedepan

pembenahan dilakukan pada sistem kerja di semua lini baik Bila kita lihat lagi bagan sistem persinyalan elektrik maka untuk desain sistem, produksi, manajemen proyek juga logistik. peralatan indoor sudah kita kuasai. Permasalahannya untuk sistem outdoor baru produk sinyal yang bisa kita hasilkan, Sistem kerja pada bagian yang menyangkut desain aplikasi sedangkan produk penggerak wesel masih kita lakukan import sistem dan implementasi proyek perlu dibenahi untuk barang jadi. memenuhi standar perusahaan signalling profesional.

Produk pendeteksi kereta jenis track circuit sudah kita kuasai Pemisahan antara bagian desain sistem dan implementasi secara sistem, namun sayangnya ada komponen yang memiliki proyek, adanya fungsi checker dan tester yang independen porsi harga lebih dari 60% dari keseluruhan total harga sistem merupakan syarat minimal yang harus dipenuhi. Bahkan di ini yang masih kita import dengan harga yang tidaklah murah. beberapa aturan internasional sangat mengharamkan bagian

desain apalagi checker dan tester diintervensi oleh Produk tersebut adalah IInsulated Rail Joint (IRJ), hampir kepentingan non-teknis.mustahil prduk ini bisa kita produksi sendiri mengingat produk ini memanfaatkan teknik material yang tinggi yang bukan Selain standarisasi personel, sebenarnya standarisasi merupakan core bisnis kita. perusahaan supaya mendapat akreditasi sebagai perusahaan

signalling profesional juga diperlukan untuk mendapat Solusi yang mungkin adalah dengan memanfaatkan seoptimal pengakuan internasional.mungkin teknologi pendeteksi lain yaitu teknologi axle counter. Hal ini dikarenakan axle counter yang berbasis teknologi Tentu hal terakhir ini sangatlah berat karena tidak cukup satu elektronik lebih mungkin menjadi produk Len ketimbang IRJ unit saja yang akan diaudit, tetapi keseluruhan Len harus yang berbasis teknologi material. tunduk pada aturan perusahaan signalling profesional.

Jadi secara praktis dua produk inilah (point machine dan axle Hal ini tidaklah mungkin mengingat bisnis Len bukan cuma counter) yang akan melengkapi eksistensi kita di persinyalan sistem persinyalan. Hal ini barulah mungkin dilakukan kalau sehingga hal ini menjadi fokus utama Divisi Pengembangan ada wadah khusus berupa anak perusahaan yang khusus dalam rangka mendukung bisnis persinyalan. Tetapi hal ini mengelola sistem persinyalan.tidak akan berhasil tanpa dukungan semua pihak.

Sebelum mengarah menjadi anak perusahaan yang bergerak Tidaklah terlalu butuh keberanian lebih untuk berinvestasi di di bidang persinyalan profesional, pembenahan yang terkait pengembangan kedua produk ini karena pasarnya yang sudah dengan efisiensi personel sudah mulai dicanangkan tahun ini, pasti, permintaan tiap tahun yang terus meningkat, nilai yaitu dengan membentuk desain house khusus untuk sistem investasi yang tidak terlalu besar dan yang pasti bisa secara persinyalan SIL-02.signifikan meningkatkan efisiensi proyek.

Proyek terkait SIL-02 yang harus diselesaikan saat ini jauh Pengembangan SDM di bidang persinyalan juga harus menjadi lebih banyak. Untuk itu sistem yang dianut tahun kemarin perhatian serius. Langkah yang bagus telah dilakukan dimana satu project satu principle engineer tidaklah efektif manajemen diantaranya melakukan sertifikasi personel secara karena seorang principle engineer untuk proyek SIL harus bertahap melalui IRSE (Institution for Railway Signalling memikirkan semua aspek desain utama untuk 1 atau 2 proyek, Engineer). dari hulu sampai hilir.

Keberhasilan mendapatkan lisensi dari organisasi praktisi Sementara enjinir SIL di lokasi yang lain juga memikirkan hal signalling internasional ini menjadikan para personel kita bisa yang sama untuk implementasi yang berbeda sesuai layout mendapat pengakuan secara internasional. stasiun yang ditanganinya. Matrik pekerjaan yang semula

berdasar konsep semua untuk satu akan diubah menjadi satu Modal awal sudah kita dapatkan dengan keberhasilan proyek untuk semua, dimana enjinir akan lebih fokus karena hanya persinyalan pertama kita diluar negeri. Hasil pekerjaan desain memikirkan satu hal yang spesifik untuk implementasi dan instalasi Len di Stasiun Bishan Singapore mendapat keseluruhan proyek SIL.apresiasi yang luar biasa dari praktisi persinyalan berkelas dunia. Tentunya hal ini juga mengandung konsekuensi berupa

perlunya pembenahan di sisi manajemen proyek terutama Tentunya kita bisa melangkah lebih tegak lagi ketika memasuki faktor project engineer yang ke depan akan berperan lebih percaturan sistem persinyalan global bila kita bisa memadukan banyak untuk segi teknis pada proses implementasi sistem di kemampuan teknis yang baik dan juga lisensi internasional lapangan.yang dimiliki.

Terlepas dari itu semua, Penerapan Undang - Undang No. 23 Tentunya program pengembangan personel melalui training Tahun 2007 tentang perkeretaapian yang berlaku efektif April persinyalan berskala lokal, nasional, regional maupun tahun ini membuka lebar peluang bisnis perkeretaapian. internasional perlu dilakukan secara berkesinambungan. Otonomi daerah bidang perkeretaapian membuka peluang

dibukanya jalur-jalur baru jaringan kereta api. Peluang ini tentu Masalah pembenahan sistem kerja mutlak diperlukan saja harus diantisipasi bila kita tidak ingin hanya jadi penonton mengingat keterbatasan dari sisi resources, yang mana saja. (RTD)

Page 27: LEN Buletin 6 March 2011

26 Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011

Nama : Rustandi, ST.

Tempat & Tgl. Lahir : Bandung, 12/12/1977

Pendidikan : S1 Teknik Fisika - Control ITB, Bandung - Indonesia

Karir di Len : §Bagian Desain Sistem Proyek, UB. Sistem Transportasi (Juli 2009 s/d Sekarang)§Bagian Desain Sistem & Inovasi Produk, UB. Transportasi (April 2008 s/d Juni 2009)§Proyek SIL Prabumulih Baru (April 2008 s/d Desember 2008)§Bagian Desain Sistem dan Produk UB. Transportasi (April 2007 s/d April 2008)§Pengajaran Training Sistem Interlocking SSI di Len (Jul 2006 s/d Jul 2006)§SISKA Slawi (Juni 2004 s/d Desember 2004)§EMI Cipatat (Agustus 200 s/d Maret 2004)§Bagian Rekayasa UB. Transportasi ( April 2002 s/d Maret 2007)§Pengembangan SISKA Tahap 1, 2 & 3 (Januari 2002 s/d Desember 2006)§Proyek EMI Togogapu (Juli 2001 s/d Desember 2001)

Tentang Penulis

Page 28: LEN Buletin 6 March 2011

kisahnya “Menurut saya, apa yang telah Len dibandingkan perusahaan lain yang saat itu hanya kerjakan kesemuanya mengandung unsur ibadah. fokus pada satu produk saja. “Bisnis itu bukan Len miliki pemancar televisi yang bisa hanya membuat produk saja, tapi kita pun harus jeli dimanfaatkan untuk masyarakat pelosok yang m e l i h a t ko n d i s i p a s a r y a n g s e d a n g sebelumnya tak pernah bisa menonton TV, Len berkembang….itu pun bagian dari bisnis,” ucapnya miliki PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dan seraya tersenyum hangat.SHS (Solar Home System) untuk mereka yang rumahnya belum teraliri listrik, Len miliki system Tahun 2007, Dodi pensiun dari jabatannya sebagai persinyalan yang di aplikasikan pada alat Direktur Utama Len, beliau melepas atribut yang transportasi pengangkut massa, kereta api yang selama 6 tahun ia raih, “ Saya bangga menjadi bagian didalamnya banyak penumpang dari kalangan dari Len”, ucapnya pendek.menengah hingga kalangan tidak mampu. Itu semua menjadi kebahagiaan tersendiri bagi saya maupun Pensiun dan Hobi yang Bermanfaatbagi teman - teman yang lain, berdasarkan itu pula Jika saat masih menjabat sebagai Direksi Len, saya mampu mengukur bahwa kita bisa berbuat, kebanyakan waktunya telah tersita dengan berbagi kebahagiaan untuk orang banyak. Inilah berbagai urusan yang menyangkut pekerjaannya, yang selalu saya ceritakan kepada seluruh teman - kini tidak lagi, Dodi dan sang istri Yellianes sangat teman, menegaskan kalau kita bekerja bukan hanya intens dalam mengurusi ke empat cucunya buah untuk mencari makan tapi juga memberikan hati dari ke dua anaknya, Nedy dan Nadya. Bagi kebahagiaan kepada orang banyak,”. Ucapnya mereka “momong cucu” adalah daftar pertama tegas. aktivitas mereka sehari - hari. “Senang rasanya

melihat tumbuh kembang semua cucu, bahkan Saat itu, Dodi tak peduli dengan anggapan orang terkadang menjadi geli sendiri ketika cucu yang lain lain yang menyebut perusahaan yang ia pimpin merasa cemburu dengan perhatian yang kita adalah “perusahaan klontongan”, perusahaan yang berikan untuk cucunya yang lain,” ungkap Yelli. Ya, menjual bermacam-macam produk j ika sebisa mungkin kedua insan ini selalu full untuk

berbagi kasih dan perhatian bagi ke-4 cucunya.

Bertani, itulah sisi aktivitasnya yang lain. Sejak tahun

1998, saat ia ma-sih sering bolak balik Bandung -

Jakarta, beliau berhasrat untuk memiliki rumah singgah dengan

lahan kosong yang kedepannya bisa

ia buat kebun dan kolam, ungkapnya.

singkatnya bertempat di

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011 27

Page 29: LEN Buletin 6 March 2011

daerah Jonggol Kabupaten Bogor, hati Dodi antusias, beliau tunjukan lampu - lampu hasil karya terpaut juga pada sebuah rumah yang kini ia tanganya yang ia manfaatkan untuk mengurangi rombak sesuai mimpinya. Disanalah ia asyik dengan konsumsi listrik di rumah dan kebunnya. hobinya bercocok tanam. “Saat ini saya sedang “ lampu yang saya buat dijamin lebih terang, tahan menggalakan seluruh masyarakat disana untuk lama dan hemat energi,” ucapnya seraya bersama-sama melakukan penghijauan,” sahutnya. menunjukan titik - titik sudut di rumahnya yang

telah ia rombak dengan lampu hasil karyanya. “Sejak sebelum memasuki masa pensiun, saya telah merencanakan masa pensiun saya sebaik mungkin. Tak pernah terpikirkan jika Dodi dapat membuat Saya ingin masa pensiun saya menjadi bermanfaat.” lampu berbahan dari tempat agar-agar yang secara Ucapnya. tak sengaja ia lihat saat makan siang dengan “ Saya hanya ingin berkebun, tak tergoda rasanya istrinya, “ini adalah lampu yang paling ekonomis,” jika saya harus keluar masuk kantor, pergi dengan ungkapnya.menenteng brosur produk atau map…tidak ah saya sudah 34 tahun mengurusi hal seperti itu,” Wajah Len sekarangselorohnya seraya tersenyum lebar. “Len sekarang sudah sangat baik, tiga anak

perusahaan telah terbentuk dan kedepannya Bermain golf, ya golf… hobi yang diakuinya sebagai mungkin akan lebih,” sahutnya bangga.kewajiban, mengapa demikian ?? Len kedepan harus terus dan terus berinovasi “ Dulu ketika saya menjadi bagian dari Pemasaran seiring persaingan yang akan semakin marak, Len dan saat itu di Len tidak ada yang mahir dengan golf harus tetap unggul. Hanya saja Dodi sedikit padahal semua client Len aktif ber-golf ria. Dan saya menambahkan,“ Untuk lebih sempurna ada seringkali diajaknya bermain meskipun saya gak baiknya jika Len dapat membina industri-industri bisa, akhirnya mau tidak mau ya saya mulailah kecil, dimana industri tersebut dapat mensuplai belajar mengenal golf kurang lebih 1 tahun, beraneka kebutuhan Len yang bersifat umum,”.ternyata golf itu tak segampang yang saya pikir,” kenangnya berbagi cerita. Sebagai Direktur Utama pada masanya tentunya “ Saat saya menjadi Direktur Utama, golf menjadi Dodi dapat menilai kunci kesuksesan Len, ternyata program yang saya tularkan kepada rekan Direksi jawabannya simple “Kekompakan”. “Teruslah jaga yang lain. Golf itu sama dengan pelajaran kekompakan dan kebersamaan kita, karena suatu mengendalikan emosi, jika emosi kita tak bisa saat jika kita terbentur masalah dengan modal terkontrol dengan baik, jangan harap kita bisa main kompak maka semua akan mudah kita lewati,” bagus,” ungkapnya. Hal tersebut terbukti dengan ucapnya bijak.diraihnya berbagai piala yang telah ia dapatkan, bahkan tak hanya itu saja, Dodi mulai kenal dan Di penghujung pertemuannya dengan kami, Dodi dikenal oleh orang-orang besar lainnya di lapangan berpesan bagi seluruh rekan-rekannya di Len yang golf. telah banyak mendukungnya selama ini. “Bagi

teman-teman kar yawan Len , mula i l ah Momong cucu, bertani dan bermain golf menjadi mempersiapkan diri dan merencanakan langkah rentetan keseharianya dalam mengisi masa sebaik mungkin untuk menghadapi masa pensiun, pensiun. Ada lagi, ternyata sosok Dodi Hidayat lakukan hal bermanfaat bagi diri kita maupun Rivai tak bisa lepas dari ke-elektronikaanya. Hal ini keluarga. Dan untuk para pensiunan, jagalah ia wujudkan dengan hobinya yang lain….membuat kesehatan kita karena kalau kita tidak sehat lampu hemat energi. meskipun banyak uang semuanya akan terasa tak Pada kesempatan tersebut, tim Reportase Buletin enak dan pada akhirnya selalu bersyukurlah atas sempat diajak singgah ke ruang kerjanya. Dengan semua nikmat yang tuhan telah berikan,”. (Elva)

Jendela Inspirasi

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 201128

Page 30: LEN Buletin 6 March 2011

Masih teringat kah pencanangan dan rEtika dan Budaya Len Incorporateddeklarasi konsep Len Incorporated rKo m p o n e n p e ny u s u n L e n dalam acara Len Gathering di Kebun teh IncorporatedCihideung ? Dalam acara tersebut para rTarget dan waktu pencapaian Len GM (General Manager) dan Dirut anak Incorporated.perusahaan yang mewakili seluruh civitas karyawan Len dengan disaksikan Wujud upaya membangun Len oleh Dirut Len mendeklarasikan Incorporated, tidak hanya deklarasi komitmen untuk membangun Len kemudian diam, tetapi perlu sosialisasi Incorporated. dan evaluasi yang terus menerus sampai

wujud bangunan Len Incorporated Dalam tulisan ini akan diulang lagi isi dari terbentuk. Sosialisasi harus menyentuh deklarasi Len Incorporated yang penulis semua unsur dari Len Incorporated dan rekam, yaitu: dipahami oleh semua unsur tadi. rSeluruh civitas karyawan Len akan Evaluasi juga harus dilakukan untuk

amanah serta berusaha secara m e n j a g a ke h a r m o n i s a n d a r i proporsional dan professional dalam Incorporated yang dibentuk. Jangan memajukan Len Incorporated. sampai karena didorong semangat dan

rSeluruh civitas karyawan Len akan nafsu sektoral maka mengabaikan menjalankan sinergi antar unit kerja unsur-unsur pembentuk Incorporated yang dilandasi dengan semangat yang lain.kebersamaan.

rSeluruh civitas karyawan Len akan Incorporated adalah sinergi. Sinergi menempatkan Len Incorporated di adalah menyatukan kekuatan dari atas kepentingan sektoral unit kerja elemen - elemen yang terlibat dalam dan anak perusahaan. aktif itas Incorporated sehingga

rAkan menjunjung tinggi etika dan menghasilkan kekuatan yang berlipat - budaya y ang d i anu t un tuk lipat dan melebihi penjumlahan dari mengharumkan nama dan martabat kekuatan masing-masing elemen tadi. Len Incorporated Kalau dalam matematika 2+2 = 4, tapi

rAkan bekerja seoptimal mungkin dengan sinergi 2+2 > 4.untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan. Sinergi tidak akan terbentuk dalam

sebuah Incorporated bila nafsu sektoral Dari deklaras i tadi membawa dari elemen penyusun inkorporate konsekuensi bagi seluruh civitas lebih dominan dibandingkan kerelaan karyawan Len untuk mendefinisikan untuk saling berbagi diantara elemen dan melaksanakan blue print bangunan penyusun tadi. Dalam konteks Len, Len Incorporated. Menurut penulis ada nafsu sektoral yang perlu diwaspadai beberapa komponen blue print dalam adalah nilai penjualan dari suatu elemen deklarasi tadi yang belum terdefinisikan penyusun Incorporated (dalam hal ini dengan jelas, yaitu; UB, UP dan AP) sebagai standar

Dari Karyawan

Sudahkah Kita Siap Menjadi Len Incorporated?

Widyo IsworoKetua IKL (Ikatan Karyawan Len)

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011 29

Page 31: LEN Buletin 6 March 2011

penilaian keberhasilan suatu elemen penyusun bersaing dipasar, atau dengan kata lain produk-tersebut (walau nilai penjualan sangat penting). produk yang laku dijual. Untuk itu orientasi Karena mengejar tingkat penjualan yang tinggi bisa rekayasa dan perencanaan pembuatan produk, jadi suatu sektor bermain bisnis yang sebenarnya dalam hal ini dimotori oleh Divisi Pengembang dan menjadi ladang bisnis dari sektor saudaranya, Unit Produksi, harus disinkronkan dengan arah sehingga terjadilah perang saudara dalam tender pasar yang akan dibidik oleh Unit - unit Bisnis dan suatu proyek. Jeruk makan jeruk, begitu kata suatu Anak - anak Perusahaan.iklan. Untuk itu perlu adanya regulasi dan evaluasi periodik di dalam bangunan Incorporated. Contoh Di masa lalu, Len pernah memiliki sejarah dimana Incorporated yang gagal dalam mewujudkan produk-produk yang d ihas i lkan Pusat sinergi adalah Setgab Koalisi partai-partai Pengembangan (PP) tidak sinkron dengan pendukung SBY. Kalau dalam matematika 2+2 = 4, orientasi pasar dari Divisi-divisi yang ada (Jaringan, tapi dalam sinergi yang gagal 2+2 < atau= 4. Sisdaltur, Elda dan Komponen). Akibatnya PP

terpaksa dibebani usaha untuk menjual hasil Tujuan yang ingin dicapai Len dengan Incorporated pengembangnnya dan masing-masing divisi dipaksa nya ( berdasar tema Buletin Len edisi ini ) adalah untuk mengembangkan sendiri produk-produk untuk memiliki kemandirian teknologi yang yang menurut mereka laku. Dalam kondisi ini berdaya saing. Kalau bisa dikatakan wujud dari sinergi tidak tercapai karena masing-masing divisi kemandirian teknologi ini adalah dengan memiliki tidak fokus dengan usaha mereka. Jangan sampai produk yang teknologinya merupakan hasil yang demikian terulang lagi. Dan mari kita bangun rekayasa karyawan - karyawan Len. Sedangkan bersama Len Incorporeted menuju kemandirian produk hasil rekayasa karyawan Len ini teknologinya yang berdaya saing.diorientasikan menjadi produk yang mampu

Apa Kata Mereka ?>>

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 201130

Dari Karyawan

Tahun 2011 bagi Len adalah langkah mantap menuju era Senjaya Kurniaji, Staff Len Incorporated, lalu apa arti Len Incorporated dimata Logist ik PT Eltran seluruh karyawan Len dan anak perusahaan ?? Indonesia Berikut hasil investigasi Tim Reportase Buletin Len di “ M e n u r u t s a y a L e n lapangan : incorporated adalah Len

b e s e r t a a n a k - a n a k Nur Jauhari, Manager Produksi perusahannya yang bergerak Elektronik & Mekanik di berbagai bidang, yang berjuang bersama - sama untuk “Len Incorporated bagi saya pribadi satu tujuan. Dengan Len Incorporated semoga Len lebih adalah, suatu perkembangan maju dan kesejahteraan karyawan semakin meningkat,”.organisasi untuk menuju holding company. Kedepannya Len akan Irma, Staff Quality Control tumbuh semakin besar seiring Unit Produksi dengan berkembangnya bisnis yang “Len Incorporated menurut akan ditangani Len. Harapan saya, saya adalah gabungan dari semua Len harus mampu mandiri dalam

Unit Bisnis Len beserta anak penguasaan teknologi sehingga pangsa pasar akan dapat

perusahaanya,”.dikuasai dan target yang telah ditetapkan dapat tercapai,”.

Page 32: LEN Buletin 6 March 2011

perkembangan industri untuk Effi Kurnaefi - Staff Koperasi mencapai tujuan yang lebih Karyawan Len maksimal. Harapannya agar Len “Len Incorporated adalah lebih professional dan maju,”.kordinasi antara Len, karyawan

dan Anak Perusahaan. Semoga kedepannya kesejahteraan k a r y aw a n L e n s e m a k i n meningkat,”.

Ya, beragam pandangan mengenai Len Incorporated Agung Ardhian, Staf seperti Indonesia yang beragam suku bangsa dan P T I n t e r l o k i n d o budaya tetapi satu tujuan, begitu pula Len dengan Utama berbagai pandangan tentang Len Incorporated tetapi “Keseluruhan, dari induk kesemuanya bermakna akan kesatuan dan kerjasama (Len-red) sampai anak antar Len, unit bisnis, anak perusahaan termasuk perusahaan hingga bagian bagian pendukung lainnya seperti PKBL, Dana t e r kec i l ny a s epe r t i Pensiun, Koperasi Karyawan, dan IKL demi satu Koperasi, Dana pensiun, dll. Harapannya?? Len lebih tujuan yaitu kemajuan Len dan kesejahteraan maju pastinya,” karyawannya. **

Yati Rochayati - Staff Bagian Produksi Mekanik & Elektronik Unit Produksi “Len Incorporated menurut saya adalah suatu

Selain Len dan ke-3 anak perusahaannya, tentunya ini berkaitan dengan menunjang pekerjaan - Len Incorporated tak lepas dari sokongan bagian – pekerjaan yang dilakukan Len beserta anak bagian lain yang turut andil membangun dan perusahaan (misal : pengepakan, pengadaan barang, membesarkan Len, yaitu PKBL (Program Kemitraan dll). Semakin besar peranan koperasi bagi dan Bina Lingkungan), Dana Pensiun, Koperasi perusahaan atau anak perusahaan ujungnya akan Karyawan Len, Ikatan Karyawan Len (IKL), dan berimbas pada pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha) Periska (Persatuan Istri Karyawan). yang otomatis merupakan motivasi tersendiri bagi Berikut hasil Reportase tim Buletin Len mengenai para karyawan dan kredibilitas koperasi yang peranannya dalam membangun Len Incorporated semakin meningkat tentunya. kedepan : Dengan terbentuknya Len incorporated artinya

prospek Koperasi kedepan akan semakin tinggi, hal Budiman Sukanda, Ketua Koperasi Karyawan ini sebanding dengan profesional yang akan terus Len kami tingkatkan,”.

Doddy Suprijadi, Direktur Utama Dana Pensiun Len

“Seiring dengan terbentuknya Len Incorporated, target utama yang ingin Dana Pensiun capai adalah : Len bebas iuran. Hal ini mengacu pada peraturan yang pointnya adalah ketika Dana pensiun Len mencapai dana tertentu, maka Len akan bebas

“Koperasi akan terus bersaing dengan suplier yang iuran dengan jangka waktu ± 3 lain dalam memberikan pelayanan yang terbaik, hal tahun.

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011 31

Page 33: LEN Buletin 6 March 2011

Dari Karyawan

Optimis, kata itulah yang kian hari semakin pastinya selalu dalam keadaan optomis. terdengar gaungnya di awal tahun 2011, mengiringi Optimis adalah karakter yang wajib dimiliki oleh kalimat - kalimat CEO Len Incorporated, setiap pelaku bisnis, sehingga seluruh civitas Len, Wahyuddin Bagenda dalam mengejar target - apakah direksi, manajemen maupun karyawan target yang akan dicapai di tahun 2011 ini. dalam menjalankan tugasnya harus bersikap Keyakinan akan kemampuan SDM Len sudah optimis. Karena Len adalah badan atau organisasi teruji, unggul dengan pengalaman, berbagai inovasi yang berorientasi kepada bisnis.telah dikembangkan bagi kesejahteraan bangsa dan masyarakat. Optimis tak hanya sebuah kalimat sederhana tapi

beragam makna optimis yang tentunya disesuaikan Len incorporated kedepan harus diisi oleh para dengan kepribadian masing - masing orang. Lalu, SDM yang “ekstra energi” baik dalam hal bekerja seperti apakah Optimis yang tertanam dalam diri maupun berinovasi, berani mengambil resiko dan anda ??

Tety Wahyuddin, Ketua Untuk UMKM kebanyakan adalah dalam bidang Persatuan Istri Karyawan konveksi dan CSR biasanya kami salurkan untuk Len pembangunan mesjid, pesantren ataupun sarana “Langkah yang akan kami kebutuhan masyarakat lainnya, misal MCK (Mandi l a k u k a n d a l a m r a n g k a Cuci Kakus).mendukung terwujudnya era Mudah-mudahan Len Incorporated akan semakin Len incorporated yaitu akan besar, maju dan berkembang. Dengan begitu, dana m e l a k u k a n k o n s o l i d a s i yang akan kami salurkan akan semakin besar. Teriring organisasi melalui tinjauan doa untuk kemajuan Len dari seluruh mitra binaan

anggaran dasar mengingat Len mempunyai beberapa kami dan masyarakat yang telah terbantu dengan anak perusahaan, dan aktif mengajak istri atau dana CSR Len,”.karyawati anak perusahaan untuk bergabung bersama Periska. Widyo Isworo, Ketua Ikatan Harapan kami, dalam mencapai kebersamaan dalam K a r y a w a n L e nsatu tujuan, dengan cara memberikan dukungan “IKL merupakan wakil karyawan untuk Periska agar kami dapat berpartisipasi sesuai d i b e n t u k a g a r d a p a t dengan tujuan dan sasaran perusahaan,”. menyalurkan suara dan aspirasi

karyawan untuk mencapai Sugeng Budi Santoso, kesejateraan karyawan maupun Program Kemitraan dan perusahaan. Tentunya, segenap Bina Lingkungan karyawan Len sangat menyam-“Selama ini , PKBL turut but baik dengan terbentuknya Len Incorporated berkontribusi dengan cara hanya saja masih perlu sedikit sosialisasi dan menyalurkan dana yang berasal pemahaman tentang apa itu Len Incorporated dari penyisihan laba perusahaan kepada para karyawan. Untuk mendukung hal untuk disalurkan bagi UMKM tersebut, kami dari IKL akan mendukung penuh dari (Usaha Mikro, Keci l dan segi SDM (Sumber Daya Manusia) nya agar semakin Menengah) dan CSR (Corporate termotivasi dalam bekerja,”.Social Responsibility).

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 201132

Insert

Optimisme Bisnis

Page 34: LEN Buletin 6 March 2011

Bagaimana jiwa optimisme menjadi bagian dari efektif untuk mendorong terjadinya “penularan“ karakter kita ?? optimisme. Tentu saja agar terjadi “penularan“ yang Berikut adalah berbagai proses yang mungkin bisa efektif, calon penerima harus membuka diri untuk menjadikan seseorang mempunyai karakter menerima “transferan“ optimisme tersebut.optimis.

Optimisme Karbitan Optimisme Bawaan Ada pihak – pihak tertentu yang yakin bisa Para pebisnis yang “terlahir“ sebagai businessman “menyulap“ optimisme seseorang sehingga dalam karena mendapat titisan genetik dari orangtuanya sekejap bisa berubah total dari pesimisme menjadi akan punya optimisme bawaan. Pebisnis dengan optimisme. optimisme bawaan seperti ini istilahnya “tinggal dicemplungin“ dikawah candradimuka kompetisi Optimisme Analitikal bisnis dan punya peluang sukses karena ada “ekstra Bagi calon pebisnis dari kalangan terpelajar, energi” bawaan yang bisa disalurkan dengan membangkitkan optimisme berbisnis bisa efektif. dilakukan melalui proses analitikal atau kajian yang

membuat seseorang calon pebisnis percaya Optimisme Belajaran dengan hati dan rasionya, dan selanjutnya Bagi pebisnis yang tidak lahir dengan “darah merah menghasilkan optimisme dari hasil analisis peluang bermata hijau“ sehingga tidak punya optimisme bisnis.bawaan, bukan berarti peluang menjadi pebisnis Melalui pembangkitan optimisme diharapkan akan sukses akan tertutup. Optimisme bisa dipelajari tampil pebisnis baru yang punya ide, kreatif, dan dengan menyimak pengalaman seorang pebisnis inovatif, khususnya yang akan menghela PT Len sukses atau membaca informasi prospek bisnis dalam kemajuan yang luar biasa. Optimisme akan yang tersebar disana sini. Dengan belajar “menarik gerbong“ bisnis yang ditekuni untuk optimisme dapat dibangkitkan. maju lebih cepat lagi. ** (Wargita: disarikan dari

berbagai sumber) Optimisme PenularanBergaul dengan pebisnis yang optimistis akan

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011 33

Page 35: LEN Buletin 6 March 2011

Dalam aktivitasnya PT Len Industri (Persero) telah keterangan mengenai hak dan kewajiban serta melakukan banyak kegiatan dan dokumentasi. hal - hal lain yang berkaitan dengan kegiatan Berdasarkan Undang - Undang No. 8 Tahun 1997 usaha perusahaan.Tentang Dokumen Perusahaan (UUDP) tentang keberadaan suatu informasi sebagai hasil keluaran Catatan dan data pendukung dokumen dari suatu sistem informasi jelas memperlihatkan administrasi keuangan wajib disimpan selama 10 kaitan yang erat dengan fungsi kearsipan dalam tahun, terhitung sejak akhir tahun buku Dokumen Perusahaan. perusahaan yang bersangkutan. Waktu

penyimpanan data pendukung dan dokumen Termuat dalam Pasal 1 UUDP, dokumen lainnya dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan perusahaan adalah data, catatan, dan atau perusahaan dan nilai guna dokumen tersebut. keterangan yang dibuat dan atau diterima oleh Jangka waktu penyimpanan dokumen disusun oleh perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatannya perusahaan yang bersangkutan dalam suatu jadwal baik tertulis diatas kertas atau sarana lain maupun retensi yang ditetapkan dengan keputusan terekam dalam bentuk atau corak apa pun yang pimpinan perusahaan. dapat dilihat, dibaca atau didengar. Dokumen perusahaan dapat dialihkan ke dalam Dokumen Perusahaan pada pokoknya dibedakan mikrofilm atau media lainnya. Setiap pengalihan atas 2 jenis dokumen sebagaimana yang tercantum dokumen perusahaan wajib dilegalisasi yang dalam pasal 2 UUDP yaitu : dilakukan oleh pimpinan perusahaan atau pejabat §Dokumen keuangan, terdiri dari ; catatan, bukti yang ditunjuk di lingkungan perusahaan yang

pembukuan dan data pendukung administrasi bersangkutan, dengan dibuatkan berita acara yang keuangan, yang merupakan bukti adanya hak dan sekurang-kurangnya memuat :kewajiban serta kegiatan usaha suatu §keterangan tempat, hari, tanggal, bulan, dan tahun perusahaan. dilakukan-nya legalisasi;§Dokumen lainnya, terdiri dari ; data atau setiap §keterangan bahwa pengalihan dokumen

tulisan yang berisi keterangan yang mempunyai perusahaan yang dibuat di atas kertas ke dalam nilai guna bagi perusahaan meskipun tidak terkait microfilm atau media lainnya telah dilakukan langsung dengan dokumen keuangan. sesuai dengan aslinya;

§tanda tangan dan nama jelas pejabat yang Setiap perusahaan wajib membuat catatan sesuai bersangkutan.dengan kebutuhan perusahaan dan ditandatangani pimpinan perusahaan atau pejabat yang ditunjuk di Dokumen perusahaan yang telah dimuat dalam lingkungan perusahaan yang terbagi kedalam 2 mikrofilm atau media lainnya dan atau hasil jenis catatan (Pasal 5 UUDP) yaitu : cetaknya merupakan alat bukti yang sah.§Catatan yang dibuat diatas kertas, seperti : Pemusnahan catatan, bukti pembukuan, dan data

neraca tahunan, perhitungan laba rugi tahunan pendukung administrasi keuangan dapat dilakukan atau tulisan lain yang menggambarkan neraca setelah jangka waktu wajib simpan habis dan laba rugi. jadwal retensi berdasarkan keputusan pimpinan §Catatan yang boleh dibuat diatas kertas atau perusahaan. Pemusnahan dilakukan dengan

sarana lainnya, seperti : rekening, jurnal transaksi membuat berita acara pemusnahan dan daftar harian, atau setiap tulisan yang berisikan pertelaan dokumen yang akan dimusnahkan.**

TINJAUAN HUKUM DOKUMEN PERUSAHAAN

Oleh : Riska Mustikasari

Insert

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 201134

Page 36: LEN Buletin 6 March 2011

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011 35

Salah satu komunitas yang terbentuk tepat ketika Len berdiri, Tenis Meja. Salah satu cabang olahraga yang ternyata tak pernah sepi peminat, bahkan hingga sekarang yang anggotanya telah mencapai 20 orang, diakui Odang Darmawan salah satu kordinator komunitas Tenis Meja saat ditemui Tim Reportase Buletin Len belum lama ini.

Selain ajang silaturahim dan kebugaran tubuh, Dukungan dari Direksi pun menjadi pemicu kegiatan ini juga sangat mengasyikan bagi mereka semangat para anggota komunitas tenis meja, yang menekuninya. Ajakan untuk para karyawan dengan semakin digiatkannya jadwal latihan yang Len untuk bergabung terus di galakan mengingat semula hanya satu minggu satu kali menjadi 3 kali banyaknya kesempatan untuk turut berpartisipasi dalam seminggu yaitu hari Senin, Rabu, dan Jumat dalam setiap pertandingan yang akan dilaksanakan mulai pukul 16.30 WIB - 19.00 WIB. “Bahkan jika ke depan. “ Jangan katakana tidak bisa sebelum ada tamu tandang dari luar Len kami akan bermain mencoba, kami siap mengajari teman - teman yang sampai dengan pukul 20.00 WIB,” jelas Odang baru terjun ke dunia tenis meja,” ajak Odang. Sebut antusias. Odang saja Dadi (Staff menjelaskan terka- Bagian Logistik) dang ada kawan yang merupakan tandang luar peru- salah satu atlit sahaan yang ingin Porda Jabar, Jono, bermain sekaligus Ahmad Basuki dan menjajal kemampu- rekan lainnya yang an komunitas Tenis kemampuanny a Meja Len. da lam bermain

pa tu t d i a cung i Berbagai pertan- jempol. dingan antar BUMN dan persahabatan Tak usah khawatir seringkali diikuti, untuk bergabungtapi mungkin prestasi belum mampu untuk dengan komunitas ini, setiap anggota tak dipungut ditorehken, “ Semoga tahun ini, kita mampu biaya alias gratis, “ hanya saja saat ini kami sangat memberikan yang terbaik dan mengharumkan mendambakan meja tenis yang baru dan ruangan nama Len di kancah dunia olahraga khususnya di khusus untuk kami berlatih,” ungkapnya penuh cabang olahraga Tenis Meja,” ucapnya penuh harap damba. ** (Elva)mengingat bulan Oktober nanti aka nada perlombaan yang akan mereka ikuti.

Komunitas

Dambakan Meja Baru dan Ruangan BerlatihKomunitas Tenis Meja

Odang DermawanLogistik UB Sistem

Navigasi & Telekomunikasi

Page 37: LEN Buletin 6 March 2011

Berita Len

ISO & OHSAS, CIQS 2000Len dapatkan Sertifikat ISO 14001:2005,OHSAS 18001:2007 dan CIQS 2000

Len telah mendapatkan Sertifikat ISO 14001:2005 dan OHSAS 18001:2007 pada bulan Januari tahun ini. Dengan didapatkannya kedua sertifikat tersebut mencerminkan bahwa Len telah menerapkan sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja serta lingkungan yang sesuai dengan standar.

Sebelumnya Len juga telah mendapatkan Sertifikat CIQS 2000 pada tanggal 17 Desember 2010 oleh Badan Sertifikasi CIQS 2000:2002 Learning Center, Telkom Indonesia. Sertifikat ini wajib dimiliki oleh pihak yang akan bertindak sebagai Pelaksana Bidang Distributor dan Kontraktor (Jarlokat, Jarlokaf, Jarlokar) dalam mendukung proyek-proyek bidang telekomunikasi yang diadakan oleh PT Telkom Indonesia.

Untuk tahun 2011 sendiri Len menargetkan dapat menggarap modernisasi minimal 300.000 Satuan Sambungan Layanan (SSL) infrastruktur kabel tembaga milik Telkom, yang dialihkan menjadi serat optik.**(Ais)

Purwo SuhastonoLogistik UB Sistem

Navigasi & Telekomunikasi

Bertempat di Grha Pusat Pelatihan pada tanggal 23 Februari 2011, Ade Hermaka, Sekretaris Perusahaan d i d amp i n g i Ruhay a t , Mana j e r POSDM mensosialisasikan sistem jobcard online yang dihadiri oleh perwakilan dari seluruh unit bagian yang ada di Len.

Dengan sistem tersebut pembuatan jobcard dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan dapat mengurangi terjadinya kesalahan, serta dapat diakses oleh semua orang dalam suatu unit bagian. Diharapkan sistem jobcard yang baru ini dapat semoga dapat mengatasi permasalahan yang selama ini cukup menjadi kendala.**(Ais)

Sosialisasi Jobcard OnlineSistem Jobcard Berbasis Website

Unit Bisnis Sistem Transportasi PT Len Industri (Persero) melaksanakan switch over Sistem Interlocking Len di Lintas Raya Semarang - Surabaya, tepatnya di Stasiun Gambringan, Purwodadi, Jawa Tengah pada tanggal 2 Maret 2011.

Proses switch over ini merupakan catatan prestasi tersendiri dalam bidang perkereta-apian. Karena proses tersebut dilaksanakan tepat waktu tanpa mengganggu operasi kereta api di Lintas Raya Semarang-Surabaya.

Keberhasilan ini disaksikan oleh GM UB Sistrans Adi Sufiadi Yusuf, GM Divisi Produksi Tarmizi F. K. Lubis, GM MSO Abung Bambang P. serta pejabat Len dan Satker Perkereta-apian lainnya yang mengikuti secara langsung dalam proses switch over tersebut.**(Ais)

Switch Over Mekanik keElektrikSistem Persinyalan Len di St. Gambringan Lintas Raya Semarang-Surabaya

36 Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011

Page 38: LEN Buletin 6 March 2011

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011 37

Bilik Saran

Yeti Supriatin - Staff Bagian Sistem LogistikMenurut Saya tujuan dibentuknya anak-anak perusahaan di Len, tentu saja untuk memajukan Len secara keseluruhan (Len Incorporated). Jadi dengan begitu Sinergi antara Len dengan anak - anak perusahaannya, dan Sinergi antar anak - anak perusahaan itu sendiri menjadi sangat penting. Sinergi dari segi posisi bisnis mungkin sudah jelas, yaitu bahwa Len akan memposisikan diri sebagai Industri Manufaktur dari produk - produk yang selama ini telah menjadi produk unggulan Len, sedangkan anak perusahaan akan bertindak sebagai kontraktor yang memasarkan produk - produk Len yang ada dalam sistem yang mereka jual. Sehingga dari sisi bisnis sangatlah jelas anak perusahaan harus secara maksimal menggunakan / mengutamakan produk Len. Len sendiri harus terus menerus berinovasi agar produknya dapat bersaing baik dari sisi harga maupun mutunya.

Sinergi juga harus dilihat dari sisi kesejahteraan. Secara sederhana, kesuksesan anak perusahaan juga akan membawa dampak terhadap kesejahteraan keseluruhan, dan sebaliknya pada saat anak perusahaan sedang tidak dalam posisi bagus, Len harus berupaya untuk menyelamatkan anak perusahaan tsb. Dengan demikian tidak akan terjadi kecemburuan. Semoga Len Incorporated semakin maju & berkembang, seluruh karyawannya semakin sejahtera. Amiin….

Windy Ramadhika W. - Staff Bagian Sistem Operasi“Demi terwujudnya Sinergi Len dengan Anak Perusahaan yang utuh dan menyeluruh, perlu dibangun rasa toleransi, empati, dan yang terpenting adalah untuk menyadarkan diri bahwa kita adalah SATU. Bersama dalam wadah Len Incorporated.

Demi masa depan LenDemi masa depan Kita

Demi masa depan Keluarga Kita,“.

Gatot Budi Kurniawan – Staff Bagian POSDM“Sinergi Len dan Anak Perusahaan sama halnya dengan sebuah organisasi dan perusahaan yang masing-masing anggotanya berjuang untuk bekerja dalam tim serta untuk mencapai hasil yang sinergis sehingga satu tambah satu dapat lebih besar dari dua, dan bahwa hasil sinergi dan kerjasama tim akan menguntungkan setiap anggota tim,”.

Megy Sismandany - Staff Bagian Finance & Budgeting PT Surya Energi Indotama

“Sinergi Len dengan anak perusahaan harus terjalin dengan baik, khususnya dengan SEI yang notabene hampir 90 % karyawan SEI adalah karyawan Len juga, termasuk saya sendiri. Sinergi yang dilaksanakan bisa berbagai macam kegiatan, baik dari segi produk maupun Sumber Daya Manusia. Dari segi produk dimana SEI sebagai EPC (Engineering, Procurement and Construction) di bidang renewable energi memerlukan supply material dari Len, yaitu solar modul yang merupakan peralatan utama dalam suatu project SEI, komposisi solar modul bisa mencapai 60 % dari keseluruhan komponen project.Len Incorporated sudah terbentuk dan konsekuensi dari terbentuknya Len Incorporated yaitu harus adanya kerjasama antara Holding dan anak perusahaan maupun sesama anak perusahaan, dalam artian apabila memasuki suatu project diharapkan bisa melibatkan anak perusahaan, seperti yang telah dilakukan SEI dan Unit Bisnis Sistrans (Sistem Transportasi – red.), dimana dalam project tsb ada komponen lampu jalan tenaga surya yang di Sub Kontrak kan ke SEI. Sinergi lain nya bisa dilakukan dalam hal SDM, yaitu transfer teknologi atau berbagi pengalaman dalam bidang tertentu.

Berikut adalah Bilik Saran yang masuk ke Redaksi mengenai “ Sinergi Len dan Anak perusahaan “ :

Page 39: LEN Buletin 6 March 2011

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011

Kunjungan Mahasiswa ITB Jurusan Elektro Teknik Kontrol. Bandung (17/1/2011)

Galeri Fo o t1 a u r - 7 M a r e t J n a i 1201

Rapat Umum Pemegang Saham Anak Perusahaan Len : PT Eltran Indonesia (kiri), Surya Energi Indotama (tengah), PT Interlokindo Utama (kanan), dalam menetapkan RKAP 2011. Bandung (17/1/2011)

PT

Len Incorporated Gathering - “Step for the future”Bandung (15 Januari 2011)

Len mendemokan produk pertahanan pada Demo/Pameran Alpalhan (Alat Peralatan Pertahanan) Dalam Negeri pada acara Rapim TNI Tahun 2011. Jakarta (19-20/1/2011)

Partisipasi Len dalam Pameran Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)-Disnakertrans Jawa Barat. Bandung (9-10/2/2011)

Proyek Len Laboratorium Terintegrasi di ATKP(Akademi Teknik dan Keselamtan Penerbangan), Surabaya. Surabaya (27/1/2011)

Proyek Len Liquid Handling Simulator di BP2IP (Balai Pendidikan & Pelatihan Ilmu Pelayaran), Surabaya. Surabaya (28/1/2011)

38

Page 40: LEN Buletin 6 March 2011

Kegiatan CSR Len dan SEI di Kepulauan Mentawai dengan menyumbangkan 2 unit sistem catu daya tenaga surya masing-masing ± 800Wp, untuk alat pendeteksi tsunami. Mentawai (16/2/2011)

Kunjungan Mahasiswa ITB Jurusan Elektro Teknik Telekomunikasi.

Bandung (21/2/2011)

Donor darah karyawan Len. Bandung (18/2/2011)

Kunjungan kerja ke Len Industri dari Tim Badan Pengembangan SDM Perhubungan, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub. Bandung (21/2/2011)

RKAO Tahun 2011. Bali (4/2/2011)

Buletin Len No. 6 Edisi Maret 2011 39

Rapat antara Len dan Bappenas. Bandung (1/3/2011)

Pelatihan IWS (Integrated Weapon System) TNI AL di PT Len Industri (Persero). Bandung (16-18/2/2011)

Penyerahan 220 unit Solar Home System (SHS) hasil kerjasama antara PT Len Industri dan siswa SMKN 2 Samarinda kepada Pemkab Enrekang dan Pemkab Luwu Sulawesi Selatan. Samarinda (18/2/2011)

Len dan Anak Perusahaan IkutiPelatihan GCG (Good Corporate Governance).Bandung (7/3/2011)

Page 41: LEN Buletin 6 March 2011
Page 42: LEN Buletin 6 March 2011

Len Harus Go Internasional“ Rasanya bibit Len bisa go international sedikit demi sedikit sudah mulai terbuka, kita akan mulai mengembangkan dan menelaah skema railway signal internasional ”

R. Toni SurakusumahManager Manajemen Proyek Unit Bisnis Sistem Transportasi

untuk

Automatic Warning SystemTenaga Surya