lemboe

30
MAKALAH MINYAK BUMI K I M I A OLEH: ALFONS TOBING X – OBEDIENCE TA

description

khnkn

Transcript of lemboe

MAKALAHMINYAK BUMI

KIMIA

OLEH:

ALFONS TOBINGX OBEDIENCE

TA2014/2015

Sebenarnya minyak bumi adalah campuran yang kompleks hidrokarbon plus senyawaan organik dari sulfur, oksigen, nitrogen dan senyawa-senyawa yang mengandung konstituen logam terutama nikel, besi dan tembaga. Minyak bumi sendiri bukan merupakan bahan yang uniform, melainkan berkomposisi yang sangat bervariasi, tergantung pada lokasi, sumur minyak dan juga kedalaman sumur. Informasi mengenai minyak bumi diuaraikan dalam tulisan singkat berikut ini.Sumber hidrokarbon utama di alam adalah minyak bumi. Penggunaan minyak bumi sangat luas, terutama petrokimia. Semua bahan bakar minyak berasal dari minyak bumi dan mengandung senyawa hidrokarbon.1. Apakah minyak bumi itu?2. Bagaimana sebenarnya proses pembentukan minyak bumi dan gas alam serta pengolahannya sampai menjadi produk yang berguna?3. Bagaimana dampak dari pembakaran minyak bumi?A. Komposisi dari minyak bumiMinyak bumi merupakan hasil akhir dari peruraian bahan-bahan organik yang berasal dari jaringan tumbuhan maupun hewan baik yang terdapat di darat maupun di laut. Sisa tumbuhan dan hewan yang tertimbun endapan lumpur, pasir dan zat-zat lainnya selama jutaan tahun mendapat tekanan dan panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa hidrokarbon. Oleh karena pengaruh suhu dan tekanan tinggi, materi organik itu berubah menjadi minyak setelah mengalami proses berjuta-juta tahun.Minyak bumi adalah campuran yang kompleks hidrokarbon plus senyawaan organik dari sulfur, oksigen, nitrogen dan senyawa-senyawa yang mengandung konstituen logam terutama nikel, besi dan tembaga. Minyak bumi sendiri bukan merupakan bahan yang uniform, melainkan berkomposisi yang sangat bervariasi, tergantung pada lokasi, sumur minyak dan juga kedalaman sumur. Dalam minyak bumi parafin ringan mengandung hidrokarbon tidak kurang dari 97 % sedangkan dalam jenis asphaltik berat paling rendah 50 %. Komponen hidrokarbon dalam minyak bumi diklasifikasikan atas tiga golongan, yaitu : golongan parafinik golongan naphthenik golongan aromatik sedangkan golongan olefinik umumnya tidak ditemukan dalam minyak, demikian juga hidrokarbon asetilenik sangat jarang.Crude oil mengandung sejumlah senyawaan non hidrokarbon, terutama senyawaan sulfur, senyawaan nitrogen, senyawaan oksigen, senyawaan organometal (dalam jumlah kecil/trace sebagai larutan) dan garam-garam anorganik (sebagai suspensi koloidal).1. Senyawa sulfurCrude oil yang kerapatannya lebih tinggi mempunyai kandungan sulfur yang lebih tinggu pula. Keberadaan Sulfur dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan masalah, misalnya dalam gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau berair), karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasolin) dan air.2. Senyawa OksigenKandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah kurang dari 2 % dan mengaiami kenaikan dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen dapat menaik apabila produk itu lama berhubungan dengan udara. Oksigen dalam minyak bumi berada dalam bentuk ikatan sebagai asam karboksilat, keton, ester, eter, anhidrida, senyawa monosiklo dan disiklo dan phenol. Sebagai asam karboksilat berupa asam Naftent (asam alisiklik) dan asam alifatik.3. Senyawa Nitrogen Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-0,9 %. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe Asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan dapat membentuk gum/getah pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi. Nitrogen kelas dasar yang mempunyai berat molekul yang relatif rendah dapat diekstrak dengan asam mineral encer, sedangkan yang mempunyai berat molekul yang tinggi tidak dapat diekstrak dengan asam mineral encer.4. Konstituen MetaliLogam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak gas dan pembentukkan coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas turbin, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur campuran sehingga merusakkan refractory itu.Agar dapat diolah menjadi produk-produknya, minyak bumi dari sumur diangkut ke kilang menggunakan kapal, pipa, mobil tanki atau kereta api. Didalam Kilang, minyak bumi diolah menjadi produk yang kita kenal secara fisika berdasarkan trayek titik didihnya (distilasi), dimana gas berada pada puncak kolom fraksinasi dan residu (aspal) berada pada dasar kolom fraksinasi. Setiap trayek titik didih disebut Fraksi, misalnya :S0-50C : Gas yaitu metana, etana, propana50-85C : nafta yaitu senyawa alkana rantai lurus, sikloalkana, aromatic, alkena85-105C : Kerosin yaitu senyawa alkana rantai lurus, sikloalkana, alkena105-135C : Solar> 135C : Residu (Umpan proses lebih lanjut)Jadi yang namanya minyak bumi atau sering juga disebut crude oil(minyak mentah) adalah merupakan campuran dari ratusan jenis hidrokarbon dari rentang yang paling kecil, seperti metan, yang memiliki satu atom karbon sampai dengan jenis hidrokarbon yang paling besar yang mengandung 200 atom karbon bahkan lebih.Secara garis besar minyak bumi dikelompokkan berdasarkan komposisi kimianya menjadi empat jenis, yaitu :1. Parafin2. Olefin3. Naften4. AromatikTetapi karena di alam bisa dikatakan tidak pernah ditemukan minnyak bumi dalam bentuk olefin, maka minyak bumi kemudian dikelompokkan menjadi tiga jenis saja, yaitu Parafin, Naften dan Aromat.Kandungan utama dari campuran hidrokarbon ini adalah parafin atau senyawa isomernya. Isomer sendiri adalah bentuk lain dari suatu senyawa hidrokarbon yang memiliki rumus kimia yang sama. Misal pada normal-butana yang memiliki isomer 2-metil propana, atau kadang disebut juga iso-butana. Keduanya memiliki rumus kimia yang sama, yaitu C4 H10 tetapi memiliki rumus bangun yang berbeda. Minyak bumi di alam tidak pernah terdapat dalam bentuk parafin murni maupun aspaltin murni, tetapi selalu dalam bentuk campuran antara paraffin dan aspaltin. Pengelompokan minyak bumi menjadi minyak bumi jenis parafin dan minyak bumi jenis aspaltin berdasarkan banyak atau dominasi minyak parafin atau aspaltin dalam minyak bumi. Artinya, minyak bumi dikatakan jenis parafin jika senyawa parafinnya lebih dominan dibandingkan aromatik dan/atau siklo parafinnya. Begitu juga sebaliknya. Dalam skala industri, produk dari minyak bumi dikelompokkan berdasarkan rentang titik didihnya, atau berdasarkan trayek titik didihnya. Pengelompokan produk berdasarkan titik didih ini lebih sering dilakukan dibandingkan pengelompokan berdasarkan komposisinya.Minyak bumi tidak seluruhnya terdiri dari hidrokarbon murni. Dalam minyak bumi terdapat juga zat pengotor (impurities) berupa sulfur (belerang), nitrogen dan logam. Pada umumnya, merkaptan zat pengotor yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah senyawa sulfur organik yang disebut merkaptan. Merkaptan ini mirip dengan hidrokarbon pada umumnya, tetapi ada penambahan satu atau lebih atom sulfur dalam molekulnya,.Senyawa sulfur yang lebih kompleks dalam minyak bumi terdapat dalam bentuk tiofen dan disulfida. Tiofen dan disulfida ini banyak terdapat dalam rantai hidrokarbon panjang atau pada produk distilat pertengahan (middle distillate). Selain itu zat pengotor lainnya yang terdapat dalam minyak bumi adalah berupa senyawa halogen organik, terutama klorida, dan logam organik, yaitu natrium (Na), Vanadium (V) dan nikel (Ni).Titik didih minyak bumi parafin dan aspaltin tidak dapat ditentukan secara pasti, karena sangat bervariasi, tergantung bagaimana komposisi jumlah dari rantai hidrokarbonnya. Jika minyak bumi tersebut banyak mengandung hidrokarbon rantai pendek dengan jumlah atom karbon lebih sedikit maka titik didihnya lebih rendah, sedangkan jika memiliki hidrokarbon rantai panjang dengan jumlah atom karbon lebih banyak maka titik didihnya lebih tinggi.B. Pembentukan Minyak BumiManusia hidup di dunia ini hampir tidak dapat dipisahkan dari minyak bumi. Tidak hanya untuk bahan bakar saja kita menggunakan minyak bumi. Adakah yang menyadari bahwa pakaian kita ini menggunakan komponen yang berasal dari minyak bumi? Bahkan sampai ke pupuk pun menggunakan minyak bumi, sehingga tanaman dapat menjadi subur dan menghasilkan berbagai macam hasil tanaman. Listrik yang menerangi rumah juga mengunakan generator yang bahan bakarnya dari minyak bumi. Cat, plastik, DVD, katup jantung buatan, dan lain-lain semuanya itu menggunakan bahan dari minyak bumi. Bagaimanakah seandainya minyak bumi itu tiada, atau habis cadangannya?Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik yang berasal dari jasad organism yang hidup di laut jutaan tahun yang lalu. Begitu organisme ini mati, lalu terkubur di dasar laut dan kemudian tertimbun oleh pasir dan lumpur. Kemudian ia akan terbentuk lapisan yang kaya akan zat organik yang akhirnya akan menjadi batuan endapan. Proses ini berulang secara terus-menerus, sehingga satu lapisan akan menutup lapisan berikutnya. Ini berlangsung selama jutaan tahun. Yang memungkingkan lautan tersebut menyusut dan berpindah tempat karena adanya gerakan dari lempeng-lempeng bumi.Endapan yang terbentuk ini umumnya miskin oksigen, sehingga tidak dimungkinkan material organik dari organisme, tumbuhan, maupun hewan tersebut terdekomposisi secara sempurna. Akan tetapi ada bakteri anaerob (tidak menggunakan oksigen dalam hidupnya) yang mengurai material ini, sedikit demi sedikit, molekul demi molekul, selama jutaan tahun menjadi material yang kaya akan hidrogen dan karbon. Seiring dengan terdekomposisinya material ini, muncul tekanan yang disebabkan oleh batuan yang mengendap di atasnya, sehingga temperatur dan tekanannya menjadi tinggi dan kemudian secara perlahan-lahan akan mengubah sisa-sisa bahan organik tersebut menjadi minyak dan gas bumi.Minyak bumi yang dihasilkan ini kemudian akan bergerak ke lapisan batuan yang atas karena massa jenisnya yang rendah. Minyak bumi ini akan menuju batuan yang mempunyai pori- pori yang ukurannya cukup. Sehingga minyak akan terakumulasi di lapisan batuan tersebut. Lapisan batuan yang dapat mengandung minyak inilah yang disebut dengan reservoir minyak.Batuan yang mengandung minyak bumi tertua yang diketahui berumur lebih dari 600 juta tahun, sedangkan yang paling muda berumur sekitar 1-juta tahun. dapat kita bayangkan berapa lama waktu pembentukan minyak bumi tersebut. Waktu pembentukan yang lama inilah yang menyebabkan minyak bumi termasuk sumber daya yang tidak dapat diperbarui, sehingga sudah seharusnyalah kita menghemat penggunaan minyak bumi ini demi kelangsungan hidup manusia.Proses penguraian berlangsung lambat di bawah suhu dan tekanan tinggi dan menghasilkan campuran hidrokarbon yang kompleks. Sebagian campuran berada dalam fasa cair dan dikenal sebagai minyak bumi. Sebagian lagi berada dalam fasa gas dan disebut gas alam. Karena memiliki nilai kerapatan yang lebih rendah dari air, maka minyak bumi dan gas alam dapat bergerak ke atas melalui batuan sedimen yang berpori.Jika tidak menemui hambatan, minyak bumi dapat mencapai permukaan bumi. Akan tetapi, pada umumnya minyak bumi terperangkap dalam batuan yang tidak berpori dalam pergerakannya ke atas. Hal ini menjelaskan mengapa minyak bumi juga disebut petroleum. Petroleum dari bahasa Latin petrus artinya batu dan oleum artinya minyak. Langkah awal untuk mendapatkan minyak bumi adalah eksplorasi, yaitu upaya mencari daerah yang mengandung minyak bumi dan prakiraan minyaknya. Setelah mengetahui daerah- daerah yang akan diselidiki, para ahli geologi menyelidiki contoh-contoh batuan. Penyelidikan selanjutnya adalah penyelidikan secara geofisika yang dikenal dengan istilah kegiatan seismik. Selanjutnya, mereka melakukan pengoboran kecil untuk menentukan ada tidaknya minyak. Jika ada maka dilakukan beberapa pengeboran untuk memperkirakan apakah jumlah minyak bumi tersebut ekonomis untuk diambil atau tidak. Pengeboran untuk mengambil minyak bumi dan gas alam dilepas pantai dapat dilakukan dua cara, yaitu:(a). menanam jalur pipa di dasar laut dan memompa minyak dan gas alam ke daratan. Cara ini digunakan apabila jarak sumur minyak ke darat cukup dekat.(b). membuat anjungan dimana minyak bumi dan gas alam selanjutnya dibawah ke kilang minyak (refinery) untuk diolah.C. Pengolahan minyak bumi.Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumiyang telah dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat dibedakan menjadi: Minyak mentah ringan yang mengandung kadar logam dan belerang rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah). Minyak mentah berat ( heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh.Untuk memisahkan komponen-komponennya, yakni berdasarkan perbedaan titik didihnya. Proses ini disebut distilasi bertingkat. Selanjutnya untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang diinginkan, maka sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu diolah lebih lanjut melalui proses konversi, pemisahan pengotor dalam fraksi, dan campuran fraksi.

i. Distilasi bertingkatDalam proses distilasi bertingkat minyak mentah tidak dipisahkan menjadi komponen-komponen murni. Melainkan ke dalam fraksi-fraksi, yakni kelompok- kelompok yang mempunyai kisaran titik didih tertentu. Hal ini dikarenakan jenis komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan. Proses distilasi bertingkat dapat dijelaskan sebagai berikut:Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi sampai suhu 600oC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian dialirkan ke bagian bawah menara distilasi.Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat-pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang dilengkapi dengan tutup gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian uap akan mencapai ketinggian dimana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair. Zat cair yang diperoleh dalam suatu kisaran suhu tertentu disebut fraksi.Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih. Pipa yangrendah terkondensasidi bagian atas menara. Sebagian fraksi dari keluar dari setiap tingkatan menara menunjukkan level fraksi. menara distilasi selanjutnya dialirkan ke bagian kilang minyak lainnya untuk proses konversi.ii. Proses konversiProses konversi adalah penyususnan ulang struktur molekul hidrokarbon, yang bertujuan untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas sesuai permintaan pasar. Sebagai contoh untuk memenuhi fraksi bensin yang tinggi, maka sebagian fraksi rantai panjang perlu diubah/dikonversi menjadi rantai pendek. Demikian pula sebagian besar fraksi rantai lurus harus dikonversi menjadi rantai bercabang/asiklik/aromatik dibandingkan rantai lurus.Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah: Perengkahan (craking)Perengkahan adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul kecil. Contohnya perengkahan fraksi minyak ringan/berat menjadi fraksi gas, bensin, kerosin, minyak solar/disel. ReformingReforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang/alisiklik/aromatik. Sebagai contoh komponen rantai lurus ( C5 C6 ) dari fraksi bensin diubah menjadi senyawa aromatik. AlkilasiAlkilasi adalah masuknya molekul-molekul alkil (R-) menjadi molekul besar. Contohnya penggabungan molekul propane dan butena menjadi komponen fraksi bensin. CokingCoking adalah proses perengkahan fraksi residu padat menjadi fraksi minyak bakar dan hidrokarbon intermediate (produk antara). Dalam proses ini, dihasilkan kokas (Coke). Kokas digunakan dalam industry aluminium sebagai electroda untuk ekstraksi logam Al.iii. Pemisahan pengotor dalam fraksiFraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor antara lain senyawa organik yang mengandung S, N, O, air; logam; dan garam anorganik. Pengotor dapat dipisahkan dengan cara melewatkan fraksi melalui: Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak jenuh, senyawa nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat seperti aspal. Menara absorpsi, yang mengandung agen pengering untuk memisahkan air. Scrubber, yang berfungsi untuk memisahkan belerang atau senyawa belerang.iv. Pencampuran fraksiPencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang diinginkan. Sebagai contoh: Fraksi bensin dicampur dengan hidrokarbon rantai bercabang/alisiklik/aromatic dan berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas bermutu. Fraksi minyak pelumas dicampur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu. Fraksi nafta dengan berbagai kualitas untuk industri petrokimia.Produk-produk ini siap dipasarkan ke berbagai tempat, seperti pengisian bahan bakar, industri petrokimia.

1.DesaltingMinyak mentah, selain mengandung kotoran juga mengandung zat-zat mineral yang larut dalam air. Proses penghilangan kotoran disebut desalting atau penghilangan garam. Desalting dilakukan dengan cara mencampur minyak mentah dengan air sehingga mineral-mineral akan larut dalam air. Untuk menghilangkan senyawa-senyawa nonhidrokarbon, ke dalam minyak mentah ditambah dengan asam dan basa.Proses desalting dilakukan untuk mencegah korosi pipa-pipa minyak dan mencegah tersumbatnya lubang-lubang di menara fraksinasi. Setelah minyak mentah mengalami proses desalting, selanjutnya minyak mentah dialirkan ke tangki pemanas untuk menguapkan minyak mentah dan kemudian uap minyak mentah dialirkan dalam menara fraksinasi (menara destilasi).2.DistilasiSetelah zat-zat bukan hidrokarbon dipisahkan, minyak mentah diolah dengan proses distilasi (penyulingan) bertingkat. Distilasi adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih dari berbagai komponen yang menyusun campuran tersebut. Karena isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan. Fraksi-fraksi tersebut berupa campuran hidrokarbon yang mendidih pada trayek suhu tertentu. Distilasi dilakukan dalam kolom atau menara distilasi. Dalam menara distilasi terdapat pelat-pelat dengan jarak tertentu yang mempunyai sejumlah sungkup gelembung udara (bubble caps).Proses dalam menara distilasi dimulai dengan memompakkan minyak mentah yang telah dipanaskan sampai suhu 350oC ke dalam menara distilasi. Di dalam menara sebagian minyak akan menguap dan bergerak melalui bubble caps, sebagian uap akan mencair dan mengalir melalui pelat sehingga terpisah dari fraksi lain. Uap yang tidak mencair akan terus naik dan lama-kelamaan akan mencair sedikit demi sedikit sesuai dengan titik didihnya pada pelat-pelat yang ada di atasnya. Selanjutnya akan diperoleh fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya. Jadi uap minyak yang titik didihnya lebih tinggi akan mengembun pada pelat pengembunan yang lebih rendah, sedangkan fraksi minyak bumi yang titik didihnya lebih rendah akan mengembun pada pelat pengembunan bagian atas.3.Proses CrackingReaksi craking (perekahan) adalah reaksi pemutusan rantai panjang hidrokarbon menjadi dua rantai yang lebih pendek. Reaksi cracking dilakukan pada suhu tinggi dan dibantu katalis, misalnya Al2O3 dan SrO2

D. Kegunaan minyak bumiKegunaan fraksi-fraksi yang diperoleh dari minyak bumi terkait dengan sifat fisisnya seperti titik didih dan viskositas, juga sifat kimianya.FraksiJumlahAtom cTitik didih(0C)Kegunaan

Gas

Bensin (Gasolin) Nafta

Kerosin

Minyak solar dan diesel

Minyak pelumas

Lilin

Minyak bakar

BitumenC1-C4

C5-C10C6-C10

C11-C14

C15-C17

C18-C20

>C20

>C20

>C20350

>350

>350Sebagai bahan bakar elpiji (LPG-Liquefied Petroleum Gas) dan bahan baku untuk sintesis senyawa organik.Bahan bakar kendaraan bermotor.Fraksi nafta diperoleh dari fraksi bensin. Nafta digunakan untuk sintesi senyawa organik lainnya yang digunakan untuk pembuatan plastik, karet sintetis, deterjen, obat, cat, bahan pakaian, dan kosmetik.Digunakan sebagai bahan bakar pesawat udara dan bahan bakar kompor parafin.Digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermesin diesel, minyak solar untuk kendaraan mesin diesel untuk rotasi sedang/rendah, disamping sebagai bahan bakar tungku di industri.Digunakan sebagai minyak pelumas. Hal ini terkait dengan kekentalannya (viskositas) yang cukup besar.Sebagi lilin parafin untuk membuat lilin, kertas pembungkus berlapis lilin, lilin batik, korek api, dan bahan pengkilap, seperti semir sepatu.Bahan bakar kapal, industri pemanas (boiler plant), dan pembangkit listrik.Materi aspal jalan dan atap bangunan. Aspal juga digunakan sebagai lapisan anti korosi, isolasi listrik, dan pengedap suara pada lantai.

E. BensinBensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokabon yang memiliki rantai C5- C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan. Lalu, bagaimana sebenarnya penggunaan bensin sebagai bahan bakar?i. Bensin sebagi bahan bakar kendaraan bermotorKarena bensin hanya terbakar dalam fasa uap, maka bensin harus diuapkan dalam karburator sebelum dibakar dalam silinder mesin kendaraan. Energi yang dihasikan dari proses pembakaran bensin diubah menjadi gerak tahapan berikut.Pembakaran bensin yang diinginkan adalah yang dihasilkan dorongan yang mulus terhadap penurunan piston. Hal ini tergantung dari ketepatan waktu pembakaran agar jumlah energi yang ditransfer ke piston mejadi maksimum. Ketepatan waktu pembakaran tergantung dari jenis rantai hidrokarbon yang selanjutnya akan menentukan kualitas bensin.Alkana rantai lurus dalam bensin seperti n-heptana, n-oktana, dan n-nonana sangat mudah terbakar. Hal ini menyebabkan pembakaran terlalu awal sebelum piston mencapai posisi yang tepat. Akibatnya, timbul bunyi ledakan yang disebut ketukan (knocking). Pembakaran terlalu awal juga berarti ada sisa komponen bensin yang belum terbakar sehingga energi yang ditransfer ke piston tidak maksimum. Alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik dalam bensin seperti isooktana tidak terlalu mudah terbakar. Jadi, lebih sedikit ketukan yang dihasilkan, dan energi yang ditransfer ke piston lebih besar.Oleh karena itu,bensin dengan kualitas yang baik harus mengandung lebih banyak alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik dibandingkan alkana rantai lurus. Kualitas bensin ini dinyatakan oleh bilangan oktan.

ii. Bilangan OktanBilangan oktan (octane number) merupakan ukuran dari kemampuan bahan bakar untuk mengatasi ketukan sewaktu terbakar dalam mesin. Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan untuk n- heptana yang mudah terbakar, dan nilai 100 untuk isooktana yang tidak mudah terbakar. Suatu campuran 30% isooktana akan mempunyai bilangan oktan:= (30 / 100 X 0) + (70 / 100 X 100)= 70Bilangan oktan suatu bensin dapat ditentukan melalui uji pembakaran sampel bensin untuk memperoleh karakteristik pembakarannya. Karakteristik tersebut kemudian dibandingkan dengan karakteristik pembakaran dari berbagai campuran n-heptana dan isooktana. Jika ada karakteristik yang sesuai, maka kadar isooktana dalam campuran n-heptana dan isooktana tersebut digunakan untuk menyatakan nilai bilangan oktan dari bensin yang diuji.Fraksi bensin dari menara distilasi umumnya mempunyai bilangan oktan ~70. Untuk menaikkan nilai bilangan oktan tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan: Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi bensin menjadi hidrokarbon rantai bercabang melalui proses reforming. Contohnya mengubah n-oktan menjadi isooktana. Menambahkan hidrokarbon alisiklik/aromatik ke dalam campuran akhir fraksi bensin. Menambahkan zat aditif anti ketukan ke dalam bensin untuk memperlambat pembakaran bensin. Dulu digunakan sebagai senyawa (Pb). Oleh karena Pb bersifat racun, maka penggunaannya sudah dilarang dan diganti dengan senyawa organik, seperti etanol dan MTBE (Methyl Tertiary Ether).iii. Jenis BensinAda 3 jenis bensin produksi Petamina, yakni premium, Pertamax, dan Pertamax Plus. Nilai bilangan oktan ketiga jenis bensin ini dibeberikan pada tabel 3. Beberapa keunggulan darui Pertamax dan Pertamax Plus dibandingkan dengan Premium : Mempunyai bilangan oktan yang tinggiProdusen mobil lebih memproduksi kendaraan yang menggunakan kompresi mesin yang tinggi. (Perbandingan kompresi mesin adalah perbandingan volum silinder sebelum dan sesudah kompresi).Ini dimaksudkan agar tenaga mesin menjadi lebih besar dan kendaraan dapat melaju dengan kecepatan tinggi. Mesin itu membutuhkan bensin dengan bilangan oktan yang tinggi. Meningkatkan kinerja mesin agar mesin makin bertenaga Pertamax dan Pertamax Plus memiliki stabilitas oksidasi yang tinggi dan juga mengandung aditif generasi terakhir. Pembakaran bensin menjadi semakin sempurna sehingga kinerja mesin bertambah baik. Bersifat ramah lingkunganPertamax dan Pertamax Plus tidak mengandung Pb yang bersifat racun. Pembakaran yang semakin sempurna dapat mengurangi kadar emisi gas polutan seperti CO dan NOx. Lebih ekonomis dari segi harga bahan bakar dan biaya perawatanPertamax dan Pertamax Plus mengandung zat aditif sehingga praktis dan tepat takarannya. Zat aditif juga dapat melindungi mesin sehingga dapat menekan biaya perawatan.F. Apakah Dampak Penggunaan Minyak Bumi?Sebagian besar minyak bumi digunakan sebagai bahan bakar. Tidak heran jika sampak tersebar penggunaan minyak bumi juga berasal dari pembakaran bahan bakar minyak. Mengapa pengguanaan minyak bumi menimbulkan dampak? Apakah dampak dari penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar?Kendaraan bermotor menggunakan bahan bakar sebagai sumber energi agar dapat bergerak. Ada dua jenis pembakaran bahan bakar, yaitu pembakaran sempurna dan pembakaran tidak sempurna. Pada pembakaran sempurna, seluruh senyawa hidrokarbon habis bereaksi, sehingga akan dihasilkan CO2,H2O, dan N2. Secara umum, gas-gas tersebut tidak akan membahayakan kesehatan. Sementara itu, pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan gas karbon monoksida (CO), hidrokarbon atau volatile organic compounds (VCO), dan oksida nitrogen. Senyawa hidrokarbon dapat bereaksi dengan oksida nitrogen membentuk ozon. Gas-gas tersebut menimbulkan pencemaran udara.Pencemaran udara juga disebabkan oleh zat-zat kimia lain, seperti partikulat, logam timbel (Pb) dan oksida sulfur. Logam timbal berasal dari bensin yang mengandung sulfur. Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang termasuk zat pencemar udara adalah pertikulasi, gas CO, oksida nitrogen, oksida sulfur, ozon, dan logam timbal. Apakah bahaya zat pencemar tersebut terhadap kesehatan? Dampak Pencemaran Terhadap LingkunganPencemaran lingkungan berakibat terhadap kesehatan manusia, tata kehidupan, pertumbuhan flora dan fauna yang berada dalam jangkauan pencemaran. Gejala pencemaran dapat terlihat pada jangka waktu singkat maupun panjang, yaitu pada tingkah laku dan pertumbuhan. Pencemaran dalam waktu relatif singkat, terjadi seminggu sampai dengan setahun sedangkan pencemaran dalam jangka panjang terjadi setelah masa 20 tahun atau lebih.Gejala pencemaran yang terjadi dalam waktu singkat dapat diatasi dengan melihat sumber pencemaran kemudian mengendalikannya. Tanda-tanda pencemaran ini gampang terlihat pada komponen lingkungan yang terkena pencemaran. Berbeda halnya dengan pencemaran yang terjadi dalam waktu yang cukup lama. Bahan pencemar sedikit demi sedikit berakumulasi.Dampak pencemaran semula tidak begitu kelihatan, tetapi setelah menjalani waktu yang relatif panjang dampak pencemaran kelihatan nyata dengan berbagai akibat yang ditimbulkan. Unsur-unsur lingkungan, mengalami perubahan kehidupan habitat. Tanaman yang semula hidup cukup subur menjadi gersang dan digantikan dengan tanaman lain. Jenis binatang tertentu yang semula berkembang secara wajar beberapa tahun kemudian menjadi langka, karena mati atau mencari tempat lain. Kondisi kesehatan manusia juga menunjukkan perubahan; misalnya, timbul penyakit baru yang sebelumnya tidak ada.Kondisi air, mikroorganisme, unsur hara dan nilai estetika mengalami perubahan yang cukup menyedihkan.Bahan pencemar yang terdapat dalam limbah industri ternyata telah memberikan dampak serius mengancam satu atau lebih unsur lingkungan: Jangkauan pencemar dalam jangka pendek maupun panjang tergantung pada sifat limbah,jenis, volume limbah, frekuensinya dan lamanya limbah berperan.1. Dampak Pencemaran Udara oleh Belerang Oksida (SOx)Gas belerang oksida atau sering ditulis dengan SOx terdiri atas gas SO2 dan gas SO3 yang keduanya mempunyai sifat berbeda. Gas SO2 berbau tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO3 bersifat sangat reaktif. Gas SO3 mudah bereaksi dengan uap air yang ada diudara untuk membentuk asam sulfat atau H2SO4. Asam sulfat ini sangat reaktif, mudah bereaksi (memakan) benda-benda lain yang mengakibatkan kerusakan, seperti proses perkaratan (korosi) dan proses kimiawi lainnya.SOx mempunyai ciri bau yang tajam, bersifat korosif (penyebab karat), beracun karena selalu mengikat oksigen untuk mencapai kestabilan phasa gasnya. SOx menimbulkan gangguan sitem pernafasan, jika kadar 400-500 ppm akan sangat berbahaya, 8-12 ppm menimbulkan iritasi mata, 3-5 ppm menimbulkan bau.Konsentrasi gas SO2 diudara akan mulai terdeteksi oleh indera manusia (tercium baunya) manakala kensentrasinya berkisar antara 0,3 1 ppm. Jadi dalam hal ini yang dominan adalah gas SO2. Namun demikian, gas tersebut akan bertemu dengan oksigen yang ada diudara dan kemudian membentuk gas SO3 melalui reaksi berikut :2SO2 + O2 (udara) 2SO3Pemakaian batu bara sebagai bahan bakar pada beberapa kegiatan industri seperti yang terjadi di negara Eropa Barat dan Amerika, menyebabkan kadar gas SOx diudara meningkat. Reaksi antara gas SOx dengan uap air yang terdapat di udara akan membentuk asam sulfat maupun asam sulfit. Apabila asam sulfat dan asam sulfit turun ke bumi bersama-sama dengan jatuhnya hujan, terjadilah apa yang dikenal denagn Acid Rain atau hujan asam. Hujan asam sangat merugikan karena dapat merusak tanaman maupun kesuburan tanah. Pada beberapa negara industri, hujan asam sudah banyak menjadi persoalan yang sangat serius karena sifatnya yang merusak. Hutan yang gundul akibat jatuhnya hujan asam akan mengakibatkan lingkungan semakin parah.Pencemaran SOx diudara terutama berasal dari pemakaian baru bara yang digunakan pada kegiatan industri, transportasi, dan lain sebagainya. Belerang dalam batu bara berupa mineral besi peritis atau FeS2 dan dapat pula berbentuk mineral logam sulfida lainnya seperti PbS, HgS, ZnS, CuFeS2 dan Cu2S. Dalam proses industri besi dan baja (tanur logam) banyak dihasilkan SOx karena mineral-mineral logam banyak terikat dalam bentuk sulfida. Pada proses peleburan sulfida logam diubah menjadi oksida logam. Proses ini juga sekaligus menghilangkan belerang dari kandungan logam karena belerang merupakan pengotor logam. Pada suhu tinggi sulfida logam mudah dioksida menjadi oksida logam melalui reaksi berikut :2ZnS + 3O2 2ZnO + 2SO22PbS + 3O2 2PbO + 2SO2Selain tergantung dari pemecahan batu bara yang dipakai sebagai bahan bakar, penyebaran gas SOx, ke lingkungan juga tergnatung drai keadaan meteorologi dan geografi setempat. Kelembaban udara juga mempengaruhi kecepatan perubahan SOx menjadi asam sulfat maupun asam sulfit yang akan berkumpul bersama awan yang akhirnya akan jatuh sebagai hujan asam. Hujan asam inilah yang menyebabkan kerusakan hutan di Eropa (terutama di Jerman) karena banyak industri peleburan besi dan baja yang melibatkan pemakaian batu bara maupun minyak bumi di negeri itu. Meskipun sumber alami (gunung berapi atau panas bumi) mungkin hadir pada beberapa tempat, sumber antropogenik, pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur, mendominasi daerah perkotaan.Sumber pokok (pembangkit tenaga listrik, pabrik pembakaran, pertambangan dan pengolahan logam)Sumber daerah (pemanasan domestik dan distrik)Sumber bergerak (mesin diesel)Sering menunjukkan perbedaan daerah dan musim yang signifikan, bergantung pada sumber dominan dan distribusi ruang, cuaca dan pola penyebaran. Pada konsentrasi tinggi, dimana berlangsung untuk beberapa hari selama musim dingin, bulan musim dingin yang stabil ketika penyebaran terbatas, masih terjadi pada banyak bagian dunia dimana batu bara digunakan untuk tempat pemanasan. Sumber daerah biasanya mendominasi pada beberapa peristiwa, hasil pada pola homogen konsentrasi dan paparan/pembukaan.Sebagian besar pencemaran udara oleh gas belerang oksida (SOx) berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, terutama batu bara. Adanya uap air dalam udara akan mengakibatkan terjadinya reaksi pembentukan asam sulfat maupun asam sulfat. Reaksinya ialah sebagai berikut:SO2 + H2O H2SO3SO3 + H2O H2SO4Apabila asam sulfat maupun asam sulfit tersebut ikut berkondensasi di udara dan kemudian jatuh bersama-sama air hujan sehingga pencemaran berupa hujan asam tidak dapat dihindari lagi. Hujan asam ini dapat merusak tanaman, terkecuali tanaman hutan. Kerusakan hutan ini akan mengakibatkan terjadinya pengikisan lapisan tanah yang subur.Walaupun konsentrasi gas SOx yang terdispersi ke lingkungan itu berkadar rendah, namun bila waktu kontak terhadap tanaman cukup lama maka kerusakan tanaman dapat saja terjadi. Konsentrasi sekitar 0,5 ppm sudah dapat merusakan tanaman, terlebih lagi bila konsentrasi SOx di udara lingkungan dapat dilihat dari timbulnya bintik-bintik pada permukaan daun. Kalau waktu paparan lama, maka daun itu akan gugur. Hal ini akan mengakibatkan produktivitas tanaman menurun.Udara yang telah tercemar SOx menyebabkan manusia akan mengalami gangguan pada sistem pernapasan. Hal ini karena gas SOx yang mudah menjadi asam tersebut menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan dan saluran napas yang lain sampai ke paru-paru. Serangan gas SOx tersebut menyebabkan iritasi pada bagian tubuh yang terkena.Lapisan SO2 dan bahaya bagi kesehatan SO2 mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kesehatan yang akut dan kronis. dalam bentuk gas, SO2 dapat mengiritasi sistem pernapasan; pada paparan yang tinggi (waktu singkat) mempengaruhi fungsi paru-paru. SO2 merupakan produk sampingan pembuatan H2SO4 yang mempengaruhi sistem pernapasan. Senyawanya, terdiri dari garam ammonium polinuklir atau organosulfat, mempengaruhi kerja alveoli dan sebagai bahan kimia yang larut, mereka melewati membran selaput lendir pada sistem pernapasan pada makhluk hidup.Secara umum, senyawa-senyawa belerang dalam jumlah cukup besar masuk ke atmosfer melalui aktivitas manusia sekitar 100 juta metric ton belerang setiap tahunnya, terutama sebagai SO2 dari pembakaran batu bara dan gas buangan pembakaran bensin. Jumlah yang cukup besar dari senyawa belerang juga dihasilkan oleh kegiatan gunung berapi dalam bentuk H2S, proses perombakan bahan organik, dan reduksi sulfat secara biologis. Jumlah yang dihasilkan oleh proses biologis ini dapat mencapai lebih 1 juta metric ton H2S per tahun.Sebagian dari H2S yang mencapai atmosfer secara cepat diubah menjadi SO2 melaui reaksi : H2S + 3/2 O2 SO2 + H2Oreaksi bermula dari pelepasan ion hidrogen oleh radikal hidroksil , H2S + HO - HS- + H2O yang kemudian dilanjutkan dengan reaksi berikut ini menghasilkan SO2HS- + O2 HO- + SO SO + O2 SO2 + OHampir setengah dari belerang yang terkandung dalam batu bara dalam bentuk pyrit, FeS2, dan setengah lagi dalam bentuk organobelerang. Sulfur dioksida yang dihasilkan oleh perubahan pyrit melalui reaksi sebagai berikut :4FeS2 + 11O2 2 Fe2O3 + 8 SO2Pada dasarnya, semua sulfur yang memasuki atmosfer dirubah dalam bentuk SO2 dan hanya 1% saja sebagai SO2.Walaupun SO2 yang dihasilkan oleh aktivitas manusia hanya merupakan bagian kecil dari SO2 yang ada diatmosfer, tetapi pengaruhnya sangat serius karena SO2 langsung dapat meracuni makhluk hidup disekitarnya. SO2 yang ada diatmosfer menyebabkan iritasi saluran pernapasan. Orang yang mempunyai pernapasan lemah sangat peka terhadap kandungan SO2 yang tinggi diatmosfer. Pada konsentrasi 500 ppm, SO2 dapat menyebabkan kematian pada manusia.Pencemaran yang cukup tinggi oleh SO2 telah menimbulkan malapetaka yang cukup serius. Seperti yang terjadi di lembah Nerse Belgia pada 1930, tingkat kandungan SO2 diudara mencapai 38 ppm dan menyebabkan toksisitas akut. Selama periode ini menyebabkan kematian 60 orang dan sejumlah ternak sapi. Sulfur dioksida juga berbahaya bagi tanaman. Adanya gas ini pada konsentrasi tinggi dapat membunuh jaringan pada daun. pinggiran daun dan daerah diantara tulang-tulang daun rusak. Secara kronis SO2 menyebabkan terjadinya khlorosis. Kerusakan tanaman iniakan diperparah dengan kenaikan kelembaban udara. SO2 diudara akan berubah menjadi asam sulfat. Oleh karena itu, di daerah dengan adanya pencemaran oleh SO2 yang cukup tinggi, tanaman akan rusak oleh aerosol asam sulfat.Kerusakan juga dialami oleh bangunan yang bahan-bahannya seperti batu kapur, batu pualam, dolomit akan dirusak oleh SO2 dari udara. Efek dari kerusakan ini akan tampak pada penampilannya, integritas struktur, dan umur dari gedung tersebut.1) Dampak PartikulasiPertikulat atau particulate matter (PM) merupakan zat pencemar padat maupun cair yang terdispersi di udara. Partikulasi itu dapat berupa debu, abu, jelega, asap, uap, kabut, atau aerosol. Salah satu zat pencemar yang biasa berada dalam bentuk pertikulat adalah sulfur, yang terkandung dalam bahan bakar solar. Sulfur dalam bentuk pertikulat dapat memengaruhi kesehatan masyarakat melalui proses pembengkakan membrane mukosa karena iritasi sehingga menghambat aliran udara pada saluran pernapasan. Kondisi tersebut akan menjadi lebih peka terhadap penderita penyakit jantung dan paru-paru maupun para lanjut usia.2) Dampak COGas CO dihasilkan dari pembakran bahan bakar yang tidak sempurna. Salah satu penyebab pembakaran tidak sempurna adalah kurangnya jumlah oksigen. Hal itu dapat disebabkan saringan udara yang tersumbat, dapat juga karena karburator kotor dan setelannya yang tidak tepat. Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai perkotaan. Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara di kota-kota besar disebabkan transportasi umum. Karbon monoksida bersifat racun, mengakibatkan turunnya berat janin bayi, meningkatkan jumlah kematian bayi, serta menimbulkan kerusakan otak.3) Dampak Logam TimbalTEL dapat meningkatkan bilangan oktan, akan tetapi penggunaan TEL dalam bensin ternyata menimbulkan dampak negatif. Bensin yang dicampur dengan TEL akan menghasilkan gas buang yang tentu saja mengandung logam timbal. Logam timbal memasuki tubuh melalui saluran pernapasan, mulut, dan juga kulit. Pb yang masuk ke tubuh kita sebagian besar terakumulasi dalam tulang, sebelum akhirnya masuk ke peredaran darah. Logam timbel dikenal sebagai neurotoksin (racun penyerang saraf). Jika telah masuk ke dalam tubuh manusia, kemungkinan besar tidak dapat dikeluarkan melalui metabolism tubuh.Menurut hasil penelitian, logam berat tersebut dapat menurunkan kecerdasan, menghambat pertumbuhan, mengurangi kemampuan untuk mendengar dan memahami bahasa, dan menghilangkan konsentrasi pada anak. Tidak hanya itu, logam timbal juga dapat menurunkan kesuburan pria dan perempuan dewasa. Logam timbal yang masuk ke dalam tenggorokan atau paru-paru akan menyebabkan iritasi.Jika sudah sampai di ginjal akan mengganggu fungsi ginjal. Efek jangka panjang rimbal dapat menimbulkan kanker, kegagalan fungsi organ tubuh, hingga beragam penyakit-penyakit yang tadinya tidak diketahui.Besar kecilnya efek timbal bergantung pada kadar dan lamanya seseorang terkena racun Pb. Selain itu, efek timbel juga bergantung pada umur seseorang. Semakin muda umur seseorang, semakin serius efeknya. Tidak heran jika sebagian besar korban timbal adalah anak- anak. Tujuh dari 10 bayi yang baru lahir di Meksiko memiliki kadar timbal dalam darah lebih tinggi daripada standar yang telah mencapai di atas 2 miligram per meter kubik dan 30 persen anak-anak usia sekolah memiliki kadar timbal di dalam darah yang melewati ambang batas.4) Dampak OzonOzon merupakan gas yang sangat beracun dan berbau tengit. Ozon terbentuk ketika percikan listrik melintas dalam oksigen. Adanya ozon dapat dideteksi melalui bau (aroma) yang ditimbulkan oleh mesin-mesin bertenaga listrik. Secara kimiawi, ozon lebih aktif dibandingkan oksigen biasa dan juga merupakan zat pengoksidasi yang lebih baik. Biasanya, ozon digunakan dalam proses pemurnian (purifikasi) air, sterilisasi udara, dan pemutihan jenis makanan tertentu. Di atmosfir, terjadinya ozon berasal dari nitrogen oksida dan gas organik yang dihasilkan oleh emisi kendaraan maupun industri. Disamping dapat menimbulkan kerusakan serius pada tanaman, ozon berbahaya bagi kesehatan, terutama penyakit pernapasan, seperti bronkitis dan asma.Pembakaran bensin dalam mesin kendaraan mengakibatkan pelepasan berbagai zat yang dapat mengakibatkan pencemaran udara.Penanggulangan Kerusakan Lapisan Ozon yang Diakibatkan Aktivitas Penggunaan Minyak BumiKerusakan lapisan ozon menjadi semakin meyakinkan dengan ditemukannya lapisan ozon yang berlubang awal tahun 1985 di Antartika. Tahun 1989 semakin dapat dipastikan bahwa kerusakan telah bertambah luas, selain di daerah kutub utara juga terjadi di atas kawasan berpenduduk padat. Rusaknya lapisan ozon di dtratosfer lintang tengah sampai utara berjalan jauh lebih cepat dari yang diperkirakan. Hasil pengamatan satelit menunjukkan lubang ozon di Antartika lebih luas dari wilayah Amerika Serikat.Upaya perlindungan terhadap lapisan ozon dilakukan melalui Konvensi Wina pada tahun 1985 dan pada tahun 1987 Amerika Serikat melarang penggunaan CFC yang digunakan pada aerosol. Dua tahun kemudian sejumlah peraturan selesai dususun dalam Protokol Montreal dan diberlakukan mulai Januari 1989. Protocol ini diratifikasi 36 negara yang mencakup 80% konsumen CFC dunia, mengusulkan agar diturunkan produksi dan penggunaan lima bahan kimia CFC dan tiga jenis Halon secara bertahap sampai tuntas tahun 2005. Meskipun agak terlambat Indonesia juga meratifikasi. Konvensi Wina dan ProtokolMontreal pada tahun 1992. dengan demikian Indonesia sepakat menghentikan pembuatan dan penggunaan bahan perusak ozon tersebut dan mulai Januari 1997 telah dilakukan dengan impor CFC dan sebagai penggantinya adalah HCFC (Hidro Chloro- Fluoro Carbon) yang mendapat subsidi dari pemerintah dalam bentuk bea masuk yang lebih kecilDengan berlakunya ketentuan itu, Indonesia akan mengeluarkan sanksi bagi importer produk yang mengandung zat penipis lapisan ozon. (Ozon Depletion Subtances / ODS) antara lain dengan pengembalian produk impor tersebut ke Negara asal. Badan perlindungan Lingkungan Dunia mengemukakan, bila Indonesia tidak melakukan hal tersebut di atas diperkirakan penggunaan ODS akan meningkat dan pada tahun 2010 sudah hampir 4 kali lipat dari penggunaan tahun 1998.