LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA · Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 tahun 1977...

22
LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta ) Nomor: 2 Tahun 1990 Seri D ═════════════════════════════════════════════════════════════════ PEMERINTAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ═════════════════════════════════════════════════════════════════ PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TlNGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 5 TAHUN 1989 (5/1989) TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSlHAN DAN PERTAMANAN KOTAMADYA DAERAH TlNGKAT II YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA Menimbang: a. bahwa untuk menunjang jati diri Kota Yogyakarta sebagai Ibu Kota Propinsi yang berpredikat sebagai Kota Budaya, Pendidikan, Perjuangan dan Wisata perlu didukung kondisi yang bersih, sehat, indah dan nyaman. b. bahwa akibat perkembangan pembangunan kota yang semakin pesat, Seksi Kebersihan dan Keindahan Kota pada Dinas Pekerjaan Umum Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta, sudah tidak dapat lagi menampung volume tugas atau kegiatan di bidang Kebersihan dan Keindahan Kota. c. bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Seksi Kebersihan dan Keindahan Kota pada Dinas Pekerjaan Umum Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Yogyakartao Nomor: 062/KD/1986 tanggal 17 April 1986 perlu ditingkatkan menjadi Dinas Kebersihan dan Pertamanan agar lebih berdaya guna serta berhasil guna dalam melaksanakan beban tugas dan tanggungjawabnya di bidang Kebersihan dan Pertamanan. d. bahwa telah diberikan izin prinsip oleh Menteri Dalam Negeri dengan Surat Nomor: 061.1/3648/SJ, Perihal: Pembentukan Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta dan Surat Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor : 061.1/081-Perihal: Tindak lanjut pembentukan Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta.

Transcript of LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA · Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 tahun 1977...

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta ) Nomor: 2 Tahun 1990 Seri D ═════════════════════════════════════════════════════════════════ PEMERINTAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ═════════════════════════════════════════════════════════════════ PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TlNGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 5 TAHUN 1989 (5/1989) TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSlHAN DAN PERTAMANAN KOTAMADYA DAERAH TlNGKAT II YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA Menimbang: a. bahwa untuk menunjang jati diri Kota Yogyakarta

sebagai Ibu Kota Propinsi yang berpredikat sebagai Kota Budaya, Pendidikan, Perjuangan dan Wisata perlu didukung kondisi yang bersih, sehat, indah dan nyaman.

b. bahwa akibat perkembangan pembangunan kota

yang semakin pesat, Seksi Kebersihan dan Keindahan Kota pada Dinas Pekerjaan Umum Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta, sudah tidak dapat lagi menampung volume tugas atau kegiatan di bidang Kebersihan dan Keindahan Kota.

c. bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas

Seksi Kebersihan dan Keindahan Kota pada Dinas Pekerjaan Umum Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Yogyakartao Nomor: 062/KD/1986 tanggal 17 April 1986 perlu ditingkatkan menjadi Dinas Kebersihan dan Pertamanan agar lebih berdaya guna serta berhasil guna dalam melaksanakan beban tugas dan tanggungjawabnya di bidang Kebersihan dan Pertamanan.

d. bahwa telah diberikan izin prinsip oleh

Menteri Dalam Negeri dengan Surat Nomor: 061.1/3648/SJ, Perihal: Pembentukan Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta dan Surat Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor : 061.1/081-Perihal: Tindak lanjut pembentukan Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta.

e. bahwa atas pertimbangan-pertimbangan tersebut

di alas dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta Kerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta.

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok

Pokok Pemerintahan di Daerah. 2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan dalam Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang

jalan. 4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang

Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986

tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1985

tentang Jalan. 7. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1987

tentang Penyerahan sebagian Urusan Pemerintahan di Bidang Pekerjaan Umum Kepada Daerah.

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 tahun

1977 tentang Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan tata Kerja Dinas Daerah.

9. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta

Nomor 6 Tahun 1959 jo. Nomor 15 Tahun 1960 tentang Penyerahan secara nyata beberapa urusan Daerah Istimewa Yogyakarta kepada Daerah Swantantra Tingkat II Yogyakarta.

10. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II

Yogyakarta Nomor 2 Tahun 1984 tentang Pembersihan Sampah jo. Peraturan Daerah Kotapraja Daerah Tingkat II Yogyakarta Nomor 15 Tahun 1960.

11. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II

Yogyakarta Nomor 12 Tahun 1983 tentang Kuburan Umum baru milik Pemerintah.

12. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta Nomor 7 Tabun 1986 tentang Rencana Induk Kota Yogyakarta. Tahun 1985-2005.

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta. MEMUTUSKAN Menetapkan: PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

YOGYAKARTA TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: a. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat

II Yogyakarta. b. Kepala Daerah adalah Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II

Yogyakarta. c. Daerah adalah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta. d. Dinas Kebersihan dan Pertamanan adalah Dinas Kebersihan dan

Pertamanan Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta. e. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan

Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Kebersihan dan Pertamanan. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSl Pasal 3 (1) Dinas Kebersihan dan Pertamanan adalah unsur pelaksanaan

Pemerintah Daerah dalam bidang Kebersihan dan Pertamanan. (2) Dinas Kebersihan dan Pertamanan dipimpin oleh seorang Kepala

Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah.

Pasat 4 Dinas Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas pokok: a. melaksanakan sebagian urusan Rumah Tangga Daerah dalam bidang

Kebersihan, Pertamanan dan Keindahan Kota. b. melaksanakan tugas Pembantuan yang diserahkan oleh Kepala

Daerah. c. melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan bidangnya

yang diberikan oleh Kepala Daerah. Pasal 5 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Pasal 4 Peraturan Daerah ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan mempunyai fungsi: a. perumusan kebijaksanaan teknis, pemberian bimbingan dan

pembinaan, pemberian perijinan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. penyelenggaraan sesuai dengan tugas pokoknya dan sesuai

dengan perundang-undangan yang berlaku. c. pengamanan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas

pokoknya, sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

BAB IV ORGANISASI Pasal 6 Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan terdri dari; a. Unsur Pimpinan : Kepala Dinas. b. Unsur Pembantu Pimpinan : Sub Bagian Tata Usaha yang

terdiri dari Urusan-Urusan. c. Pelaksana : Seksi-seksi yang masing-masing

terdiri dari Sub Seksi-Sub Seksi.

Pasal 7 (1) Susunan Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan terdiri

dari : a. Kepala Dinas. b. Sub Bagian Tata Usaha. c. Seksi Penanggulagan Air Kotor.

d. Seksi Kebersihan. e. Seksi Pemakaman. f. Seksi Perencanaan Lokasi Taman. g. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan. (2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan

adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.

Bagian Pertama Sub Bagian Tata Usaha Pasal 8 (1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas mengurus dan

melaksanakan segala kegiatan di bidang umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, efisiensi dan tata laksana serta melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan bidangnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(2) Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 9 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat (1) Pasal 8 Peraturan Daerah ini Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan Kearsipan dan Dokumentasi. b. Penyelenggaraan Urusan Kepegawaian. c. Penyelenggaraan Urusan Keuangan. d. Penyelenggaraan Perlengkapan dan Rumah Tangga. e. Perlengkapan Perpustakaan Kerja. f. Penyelenggaraan Tata Laksana. g. Penyelenggaraan penerangan/informasi yang berhubungan dengan

tugas Dinas Kebersihan dan Pertaman. h. Penyelenggaraan penyusunan dan Perbuatan Laporan. Pasal 10 (1) Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari: a. Urusan Umum.

b. Urusan Kepegawaian. c. Urusan Keuangan. d. Urusan Perlengkapan. (2) Urusan-urusan sebagaimana tersebut dalam ayat (1) pasal ini

masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Urusan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

Pasal 11 (1) Urusan Umum mempunyai tugas: a. menyelenggarakan kearsipan. b. menyelenggarakan Perpustakaan Kerja dan dokumentasi. c. menyelenggarakan pengetikan dan penggandaan. d. menyelenggarakan urusan rumah tangga kantor yang

meliputi : persiapan rapat, menerima tamu, keamanan, ketertiban dan kebersihan kantor.

e. menyelenggarakan penerangan/informasi yang berhubungan

dengan tugas pokok Dinas Kebersihan dan Pertamanan. f. mempersiapkan surat perjalanan Dinas. g. menghimpun, mengolah dan menyajikan informasi

tatalaksana Kepada Pimpinan. h. menyelenggarakan penyusunan dan pembuatan laporan. i. mempersiapkan Pra Rancangan Perundang-undangan. j. melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan

bidangmya yang diberikan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

(2) Urusan Kepegawaian mempunyai tugas: a. menyusun dan memelihara Daftar Urut Kepangkatan (DUK)

dan presensi pegawai (Daftar hadir). b. melaksanakan pembinaan pegawai yang meliputi

mempersiapkan usul pengangkatan Pegawai Negeri Sipil/kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, prormosi, mutasi, cuti, bebas tugas/pensiun, Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3), tanda jasa, hukuman jabatan, mempersiapkan/mengurus latihan pegawai, kursus-kursus, tugas belajar dan lain-lain yang berhubungan dengan kesejahteraan dan peningkatan mutu pegawai.

c. melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan

bidangnya yang diberikan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

(3) Urusan Keuangan mempunyai tugas: a. menyelenggarakan Tata Usaha Keuangan yang meliputi

pembukuan keuangan, menyusun laporan penerimaan dan pengeluaran serta menyusun Surat Pertanggungjawaban (SPJ).

b. menyusun rencana Anggaran Pendapatan Belanja Dinas

Kebersihan dan Pertamanan. c. mengurus gaji dan lembur pegawai. d. menerima setoran uang dan menyetorkannya kepada Bank

Pembangunan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selaku Pemegang Kas Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan

bidangnya yang diberikan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

(4) Urusan Perlengkapan mempunyai tugas: a. menyusun inventarisasi dan mengelola perlengkapan. b. menyusun rencana kebutuhan perlengkapan dan rumah tangga

Dinas Kebersihan dan Pertamanan. c. melaksanakan pengadaan penggunaan/pengaturan penyimpanan

alat-alat tulis dan perlengkapan lainnya. d. melaksanakan penerimaan, penyimpanan dalam gudang,

mutasi evaluasi dan usulan penghapusan perlengkapan. e. melaksanakan pencatatan dan melaporkan barang-barang

inventaris. f. melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan

bidangnya yang diberikan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

Bagian Kedua Seksi Penanggulangan Air Kotor Pasal 12 (1) Seksi Penanggulangan Air Kotor mempunyai tugas mengelola air

kotor, mengawasi, memelihara, merehabilitasi, meningkatkan, membangun kelengkapannya, instalasi penjernihan/pembersihan, pembuangan akhir serta melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan bidangnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(2) Seksi Penanggulangan Air Kotor dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 13 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat (1) Pasal 12 Peraturan Daerah ini, Seksi Penanggulangan Air Kotor mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana kerja dan inventarisasi jaringan saluran

air kotor serta bangunan pelengkapnya, instalasi penjernihan/pembersihan air dan pembuangan akhir.

b. pengelolaan, pemeliharaan, rehabilitasi, peningkatan dan

pembangunan jaringan saluran air kotor dan bangunan pelengkapnya serta instalasi penjernihan/pembersihan air.

c. pengawasan dan pengamanan saluran air kotor beserta bangunan

pelengkapnya, instalasi penjernihan/pembersihan air. d. pembinaan teknis dan pemberian rekomendasi pembangunan

saluran air kotor yang dilaksanakan oleh instansi/pihak lain. Pasal 14 (1) Seksi Penanggulangan Air Kotor terdiri dari: a. Sub Seksi Pembuangan Air Kotor. b. Sub Seksi Pemanfaatan Air Kotor. (2) Sub Seksi-Sub Seksi sebagaimana tersebut dalam ayat (1) Pasal

ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Penanggulangan Air Kotor.

Pasal 15 (1) Sub Seksi Pembuangan Air Kotor mempunyai tugas: a. menyusun inventarisasi jaringan saluran air kotor

beserta bangunan pelengkapnya. b. menyusun rencana kerja pelaksanaan pemeliharaan

rehabilitasi, peningkatan dan pembangunan jaringan saluran air kotor.

c. melaksanakan pemeliharaan, rehabilitasi,peningkatan dan

pembangunan jaringan saluran air kotor beserta bangunan perlengkapannya.

d. melaksanakan kegiatan pemungutan dan administrasi

retribusi pembuangan air kotor di jaringan saluran air kotor, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan

bidangnya yang diberikan oleh Kepala Seksi Penanggulangan Air Kotor.

(2) Sub Seksi Pemanfaatan Air Kotor mempunyai tugas: a. melaksanakan pengawasan dan pengamanan memanfaatan air

kotor. b. mengelola penjernihan air kotor dan septic tank (tanki

septik). c. melaksanakan pembinaan dan pengarahan pemanfaatan

saluran air kotor sesuai dengan ketentuan yang berlaku. d. melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan

bidangnya yang diberikan oleh Kepala Seksi Penanggulangan Air Kotor.

Bagian Ketiga Seksi Kebersihan Pasal 16 (1) Seksi Kebersihan mempunyai tugas menyelenggarakan pengelolaan

koordinasi, peningkatan dan pembangunan di bidang kebersihan, serta melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan bidangnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(2) Seksi Kebersihan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 17 Untuk menyelenggarakan tugas-tugas tersebut pada ayat (1) pasal 16 Peraturan Daerah ini Seksi Kebersihan mempunyai fungsi: a. penyusun rencana kerja pemeliharaan rehabilitasi, peningkatan

kebersihan dan angkutan, pemusnahan dari pemanfaatan sampah. b. pembinaan pelaksanaan pemeliharaan/perawatan, rehabilitasi,

peningkatan kebersihan dan angkutan, pemusnahan dan pemanfaatan sampah serta retribusi sampah.

c. pembinaan pengaturan/pengelolaan kebersihan, angkutan,

pemusnahan dan pemanfaatan sampah. d. penyelenggaraan pengawasan terhadap pemeliharaan/perawatan,

rehabilitasi, peningkatan kebersihan, angkutan, pemusnahan dan pemanfaatan sampah.

e. Pengembangan metode pelaksanaan kebersihan sampah dan

pengembangan teknologi untuk pemanfaatan sampah. Passl 18 (1) Seksi Kebersihan terdiri dari:

a. Sub Seksi Kebersihan jalan/Lingkungan dan Penampungan Sampah.

b. Sub Seksi Angkutan Sampah. c. Sub Seksi Pemusnahan dan Pemanfaatan Sampah. (2) Sub Seksi-Sub Seksi sebagaimana tersebut dalam ayat (1) Pasal

ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Kebersihan.

Pasal 19 (1) Sub Seksi Kebersihan jalan/Lingkungan dan Penampungan Sampah

mempunyai tugas: a. menyusun rencana kerja peningkatan kebersihan

jalan/lingkungan dan penampungan sampah. b. menyelenggarakan kegiatan pembersihan sampah meliputi

pekerjaan menyapu, mengumpulkan dan mengangkut sampah ke penampungan sampah sementara (TPS).

c. mengadakan pengawasan pelaksanaan usaha kegiatan

kebersihan. d. melaksanakan kegiatan pemungutan dan administragi

retribusi sampah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. e. melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan

bidangnya yang diberikan oleh Kepala Seksi Kebersihan. (2) Sub Seksi Angkutan Sampah mempunyai tugas: a. menyusun rencana kerja penanganan angkutan sampah. b. melaksanakan pengangkutan sampah dari tempat-tempat

penampungan sampah sementara (TPS) ketempat pembuangan sampah akhir (TPA).

c. melaksanakan pengaturan dan pendistribusian sarana untuk

kebersihan. d. melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan

bidangnya yang diberikan oleh Kepala Seksi Kebersihan. (3) Sub Seksi Pemusnahan dan Pemanfaatan Sampah mempunyai tugas: a. menyusun rencana kerja pemusnahan dan pemanfaatan

sampah. b. melaksanakan pengaturan kegiatan dl tempat pembuangan

sampah akhir (TPA). c. mengatur penggunaan dan pemeliharaan kerja di tempat

pembuangan sampah akhir.

d. memelihara tempat pembuangan sampah akhir (TPA) agar

tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. e. mengusahakan pemanfaatan pemusnahan sampah. f. melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan

bidangnya yang diberikan oleh Kepala Seksi Kebersihan. Bagian Keempat Seksi Pemakaman Pasal 20 (1) Seksi Pemakaman mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan

pemakaman, pengadaan dan pengembangan, serta pemeliharaan atas sarana dan prasarana makam umum milik Pemerintah Daerah, melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap lembaga/badan dalam kegiatan mengelola makam umum miliknya, pengawasan dan pengamanan terhadap makam umum yang telah ditutup serta melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan bidangnya yang diberikan o!eh Kepala Oinas.

(2) Seksi Pemakaman dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 21 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut ayat (1) rasal 20 Peraturan Daerah ini Seksi Pemakaman mempunyai fungsi: a. Pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data yang berkaitan

dengan kegiatan pemakaman di semua makam umum milik Pemerintah Daerah.

b. penyusunan rencana kerja dan penyelenggaran pengadaan

pengembangan dan pemeliharaan atas sarana dan prasarana makam umum milik Pemerintah Daerah.

c. penyelenggaraan pemakaman jenazah di makam umum milik

Pemerintah Daerah. d. penyelenggaraan administrasi perijinan pembangunan makam oleh

ahli waris/masyarakat di semua makam umum milik Pemerintah Daerah.

e. pengawasan dan pembinaan terhadap lembaga/badan dalam

kegiatannya mengelola makam umum miliknya. f. pengawasan dan pengamanan terhadap makam umum yang telah

ditutup. Pasal 22

(1) Seksi Pemakaman terdiri dari: a. Sub Seksi Registrasi. b. Sub Seksi Pelayanan. c. Sub Seksi Pemeliharaan. (2) Sub Seksi-Sub Seksi sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini,

masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Pemakaman.

Pasal 23 (1) Sub Seksi Registrasi mempunyai tugas : a. melaksanakan dan mengawasi pemasukan retribusi pemakaman

di semua makam umum milik Pemerintah Daerah. b. menyelenggarakan administrasi perijinan bangunan makam

dan retribusinya di semua makam umum milik Pemerintah Daerah.

c. menyelenggarakan pendaftaran dan registrasi permintaan

tanah untuk pemakaman di semua makam umum milik Pemerintah Daerah.

d. membuat laporan berkala, penyajian data dan administrasi

lainnya yang berkaitan dengan kegiatan pemakamaan. e. melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan

bidangnya yang diberikan oleh Kepala Seksi Pemakaman. (2) Sub Seksi Pelayanan mempunyai tugas: a. melaksanakan, mengatur dan mengawasi tara cara pemakaman

jenazah menurut agama, adat istiadat dan kepercayaannya masing-masing di semua makam milik Pemerintah Daerah.

b. melaksanakan pemakaman, termasuk pemakaman bebas biaya

terhadap jenazah tanpa keluarga/terlantar dan orang miskin di semua makam milik Pemerintah Daerah.

c. melaksanakan pengawasan terhadap pembangunan sarana dan

prasarana makam yang dilaksanakan oleh pihak ketiga masyarakat atau lembaga/badan di semua makam dalam wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta.

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan

bidangnya yang diberikan oleh Kepala Seksi Pemakaman. (3) Sub Seksi Pemeliharaan mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kerja pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana makam umum milik Pemerintah Daerah.

b. melaksanakan pengadaan, pengembangan dan pemeliharaan

atas sarana dan prasarana makam umum milik Pemerintah Daerah.

c. melaksanakan pembinaan terhadap lembaga/badan yang

mengelola makam umum miliknya. d. melaksanakan pengawasan dan pengamanan terhadap makam

umum yang telah ditutup. e. melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan

bidangnya yang diberikan oleh Kepala Seksi pemakaman. Bagian Kelima Seksi Perencanaan Lokasi Taman Pasal 24 (1) Seksi Perencanaan Lokasi Taman mempunyai tugas merencanakan,

mengembangkan, memelihara taman-taman kota, mengadakan dekorasi kota, menyelenggarakan perijinan pembuatan dan penggunaan taman, oleh masyarakat serta melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan bidangnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(2) Seksi Perencanaan Lokasi Taman dipimpin oleh seorang Kepala

Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 25 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat (1) Pasal 24 Peraturan Daerah ini Seksi Perencanaan Lokasi Taman mempunyai fungsi: a. perencanaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan

pengembangan pertamanan dan penghijauan kota. b. penelitian serta pengembangan pertamanan dan penghijauan

kota. c. pengusahaan pembibitan, pengadaan den penyaluran tanaman

untuk keperluan taman kota dan penghijauan kota. d. pemeliharaan, rehabilitasi tanaman pertamanan kota dan

penghijauan kota. e. pemberian ijin permohonan pembuatan taman dan penggunaan

taman oleh masyarakat. Pasa1 26

(1) Seksi Perencanaan Lokasi Taman terdiri dari: a. Sub Seksi Perencanaan Teknis. b. Suk Seksi Pembibitan. c. Sub Seksi Penghijauan. (2) Sub Seksi-Sub Seksi sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini

masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Perencanaan Lokasi Taman.

Pasal 27 (1) Sub Seksi mempunyai tugas: a. melaksanakan penelitian evaluasi dan pelaporan kegiatan

pertamanan dan penghijauan kota. b. menyusun rencana kerja pengembangan taman-taman kota,

jalur hijau dan perindang jalan. c. melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan

pengembangan taman kota jalur hijau dan perindang jalan. d. menyelenggarakan perijinan pembuatan taman dan

penggunaan taman oleh masyarakat. e. melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan

bidangnya yang diberikan oleh kepala Seksi Perencanaan Lokasi Taman.

(2) Sub Seksi Pembibitan mempunyai tugas: a. melaksanakan pembibitan pengadaan dan pengangkutan

tanaman untuk kepentingan taman dan penghijauan kota. b. melaksanakan pemeliharaan pertumbuhan dan perkembangan

bibit tanaman di tempat pembibitan. c. melaksanakan pengadaan dan perawatan tanaman, hias untuk

keperluan dekorasi. d. melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan

bidangnya yang diberikan oleh Kepala Seksi Perencanaan Lokasi Taman.

(3) Sub Seksi Penghijauan mempunyai tugas : a. melaksanakan pemeliharaan, rehabilitasi tanaman di

taman-taman kota jalur hijau, perindang jalan dan ruang-ruang terbuka.

b. melaksanakan peningkatan/pengembangan di taman-taman

kota sesuai dengan perencanaan peruntukannya. c. mengadakan koordinasi dengan lembaga/masyarakat dan

instansi lain yang berkaitan dengan masalah penghijauan kota dan lingkungan.

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan

bidangnya yang diberikan oleh Kepala Seksi Perencanaan Lokasi Taman.

Bagian Keenam Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Pasal 28 (1) Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan mempunyai tugas

merencanakan, koordinasi pengendalian program kerja dan anggaran, pembinaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana bidang Dinas Kebersihan dan Pertamanan, penyuluhan serta tugas-tugas lain yang berkaitan dengan bidangnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(2) Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan dipimpin oleh seorang

Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 29 Untuk melaksanakan tugas tersebut pada ayat (1) Pasal 28 Peraturan Daerah ini Seksi Pembangunan dan pemeliharaan mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana kerja perencanaan teknis pembangunan

bidang kebersihan, penanggulangan air kotor pemakaman dan pertamanan.

b. pelaksanaan koordinasi penyusunan program kerja dan anggaran,

monitoring, evaluasi, pengendalian dan pelaporan pelaksanaan program kerja dan anggaran.

c. penyusunan inventarisasi sarana dan prasarana kerja serta

perbengkelan. d. penyelenggaraan pemeliharaan, peningkatan, rehabilitasi,

pengawasan, penggunaan sarana dan prasarana kerja dan perbengkelan.

e. penyelenggaraan penyuluhan tentang program kerja Dinas

Kebersihan dan Pertamanan kepada instansi, lembaga dan masyarakat.

Pasal 30 (1) Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan terdiri dari:

a. Sub Seksi Pembangunan. b. Sub Seksi Pemeliharaan dan Penyuluhan. c. Sub Seksi Peralatan. (2) Sub Seksi-Sub Seksi sebagaimana tersebut dalam ayat (1) Pasal

ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Seksi.

Pasal 31 (1) Sub Seksi Pembangunan mempunyai tugas: a. melaksanakan koordinasi penyusunan program kerja dan

anggaran Dinas Kebersihan dan Pertamanan. b. melaksanakan monitoring evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan program kerja dan anggaran. c. menyusun rencana kerja pelaksanaan teknis pembangunan

bidang kebersihan, penanggulangan air kotor, pemakaman dan pertamanan.

d. menyusun pedoman pelaksanaan teknis dan anggaran belanja

pembangunan bidang kebersihan, penanggulangan air kotor, pemakaian dan pertamanan.

e. melaksanakan eksaminasi/perencanaan teknis yang diajukan

oleh instansi lain/badan/lembaga. f. mempersiapkan dokumen lelang dan penyelenggaraan

pelelangan. g. melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan

bidangnya yang diberikan oleh Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan.

(2) Sub Seksi Pemeliharaan dan Penyuluhan mempunyai tugas: a. melaksanakan pemeliharaan bangun-bangunan, bidang

kebersihan dan pertamanan. b. menyelenggarakan pembinaan, pelaksanaan, metode dan

penerapan kemajuan teknologi, pemeliharaan, peningkatan, rehabilitasi, penggantian sarana dan prasarana kerja.

c. melaksanakan inventarisasi, pengaturan, penggunaan dan

pemeliharaan, sarana dan prasarana. d. melaksanakan kegiatan penyuluhan tentang program kerja

Dinas Kebersihan dan Pertanaman kepada Instansi, lembaga dan masyarakat.

e. melaksanakan penyimpanan dalam gudang, mutasi, evaluasi

dan usul penghapusan sarana dan prasarana kerja. f. melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan

bidangnya yang diberikan oleh Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan.

(3) Sub Seksi Peralatan mempunyai tugas: a. melaksanakan penerimaan, penyimpanan dan pengamanan

peralatan. b. menyusun rencana kerja pelaksanaan pengadaan,

rehabilitasi, penggantian peralatan dan perbekalan. c. menyelenggarakan pelaksanaan pengadaan, pemeliharaan,

peningkatan, rehabilitasi penggantian peralatan dan perbekalan.

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan

bidangnya yang diberikan oleh Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan.

BAB V TATA-KERJA Pasal 32 (1) Dalam melaksanakan tugas, Kepala Dinas, Kepala Sub Bagian

Tata Usaha, Kepala Seksi, Kepala Urusan, Kepala Sub Seksi menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi secara vertikal dan horisontal.

(2) Setiap Pimpinan Komponen di lingkungan Dinas Kebersihan dan

Pertamanan bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.

Pasal 33 (1) Setiap Pimpinan Komponen di lingkungan Dinas Kebersihan dan

Pertamanan wajib mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya.

(2) Setiap laporan yang diterima oleh Pimpinan Komponen di

lingkungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya.

Pasal 34 (1) Kepala Urusan-Kepala Urusan menyampaikan laporan pada

waktunya kepada Kepala Sub Bagian sesuai bidang tugasnya dan Kepala Sub Bagian menampung dan meyusun laporan tersebut

untuk disampaikan pada waktunya kepada Kepala Dinas. (2) Kepala Sub Seksi-Kepala Sub Seksi menyampaikan laporan pada

waktunya kepada Kepala Seksi sesuai dengan bidang tugasnya dan Kepala Seksi menampung dan menyusun laporan tersebut untuk disampaikan pada waktunya kepada Kepala Dinas.

(3) Kepala Dinas menampung serta menyusun laporan tersebut ayat

(1) dan ayat (2) pasal ini dan menyampaikan kepada Kepala Daerah tepat pada waktunya.

Pasal 35 Dalam menyampaikan laporan kepada atasan masing-masing sebagaimana dimaksud Pasal 34 Peraturan Daerah ini, tembusan laporan tersebut di atas disampaikan kepada Komponen/satuan Organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 36 Dalam melaksanakan tugas, Kepala Dinas, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, dibantu oleh Pimpinan Satuan bawahannya mengadakan rapat berkala dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahannya masing-masing. Pasal 37 Setiap bawahan di lingkungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan dapat memberikan saran-saran dan pertimbangan tentang langkah-langkah yang perlu diambil di bidang tugasnya kepada atasan masing-masing. BAB VI KEPEGAWAIAN Pasal 38 (1) Kepala Dinas, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala Urusan

dan Kepala Sub Seksi diangkat dan diberhentikan sesuai dengan peraturan, perundang-undangan yang berlaku.

(2) Susunan Kepegawaian, jenjang Kepangkatan dan jabatan Dinas

Kebersihan dan Pertamanan akan diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VII KTENTUAN PENUTUP Pasal 39 (1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini

sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur kemudian oleh Kepala Daerah.

(2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Keputusan

Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Yogyakarta Nomor 062/KD/1986 sepanjang yang mengatur Seksi Kebersihan dan Keindahan Kota pada Dinas Pekerjaan Umum dan ketentuan-ketentuan lain yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 40 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta. Yogyakarta, 23 November 1989 Dewan Perwaki1an Rakyat Daerah Walikotamadya Kepala Daerah Kotamadya Daerah Tingkat I Tingkat II Yogyakarta Yogyakarta Ketua, ttd. ttd. (RUSMADI) (DIJATMIKANTO D) Diundangkan dalam Lembaran Disahkan oleh Gubernur Kepala Daerah Kotamadya Daerah Tingkat Daerah IstiIrewa Yogyakarta II Yogyakarta Nomor 2, Seri D, dengan Surat Keputusan Nomor Tanggal 27 Februari 1990. KPTS/1990 Tanggal 13 Febrtuari 1990. Sekretaris Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta ttd. (Drs. H. MUNAWIR) NIP. : 490 009 988 Lampiran berupa bagan lihat fisik PENJELASAN PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA NOMOR : 5 TAHUN 1989 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA PENJELASAN UMUM : Guna peningkatan dan pengembangan pelaksanaan tugas dalam rangka perwujudan ke arah otonomi yang nyata dan bertanggung jawab maka perlu meningkatkan status Seksi Kebersihan dan Keindahan Kota pada

Dinas Pekerjaan Umum menjadi Dinas tersendiri, sesuai Undang-undang Nomor 5 Tahun1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah tersebut Pasal 49 ayat (2) jo. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tentang Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah. Berdasarkan Surat dari Departemen Dalam Negeri Nomor 061.1/3648/SJ hal pembentukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta dan Surat Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 061.1/081 hal tindak lanjut pembentukan Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah Tingkat II Yogyakarta tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kotamadya Daerah Tingkat II, Yogyakarta. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL: Pasal 1 s/d 11 : Cukup jelas. Pasal 12 : Yang dimaksud Kotor dalam Peraturan

Oaerah ini adalah limbah cair yang berasal dari rumah tangga, rumah sakit, rumah makan, toko, industri kecil, Perusahaan, Lembaga/Kantor dan lain-lain yang pembuangannya lewat jaringan saluran air kotor (ricol assainering).

Pasal 13 s/d 19 : Cukup jelas. Pasal 20 : Yang dimaksud makam umum milik Pemerintah

Oaerah dalam Peraturan Daerah ini adalah kuburan umum baru milik Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta Nomor 12 Tahun 1983.

Pasal 20 ayat (1) : Makam Umum milik Pemerintah Daerah ada 4

(empat) makam yakni : - Makam Pracimoloyo luas 11.963 M2 di

Kecamatan Wirobrajan. - Makam Utoroloyo luas 22.271 M2 di

Kecamatan Tegalrejo. - Makam Sasonoloyo luas 10.849 M2 di

Kecamatan Mergangsan. - Makam Urnum Sariloyo luas 11.020 M2

di Kecamatan Mantrijeron. - Makam Umum milik Lembaga/Badan ada

174 makam. - Makam Umum yang telah ditutup 27

makam. Pasal 21 butir a s/d e : Yang dimaksud dengan kegiatan pemakaman

meliputi pemakaman jenazah, pemakaman

kerangka jenazah dan perabuan. Sedang mengenai kegiatan persemayaman

jenazah ditatur tersendiri. Pasal 21 butir d : Yang dimaksud dengan Administrasi

Perijinan bangunan makam adalah perijinan pemasangan batu kijing dan pembuatan pagar makam.

Pasal 22 dan Pasal 23 ayat (1) : Cukup jelas Pasal 23 ayat (2) butir b : Pemakaman bebas biaya terhadap jenazah

tanpa keluarga/terlantar dan orang miskin di semua makam milik Pemerintah Daerah dengan ketentuan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Pasal 23 ayat (2) huruf c : Yang dimaksud dengan pembangunan sarana

dan prasarana makam oleh: - Pihak ketiga : Rekanan yang

memborong pekerjaan pembangunan sarana dan prasarana makam.

- Perorangan/kelompok yang mengerjakan pekerjaan pembangunan sarana dan prasarana makam.

- Lembaga/Badan yang mengelola makam umum dan pekerjaannya membangun sarana dan prasarana makam yang dikelolanya.

Pasal 23 ayat (3) : Cukup jelas. Pasal 24 : Yang dimaksud dengan Taman dalam

Peraturan Daerah ini adalah lahan yang ditata sedemikian rupa sehingga mempunyai estetika yang lebih tinggi dari bentuk aslinya yang dikelola oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 24 ayat (1) : Dekorasi kota antara lain taman "Tiban",

gapura, monumen, jam kota, dan jenis hiasan lain yang memperindah.

Pasal 24 ayat (2) : Cukup jelas. Pasal 25 butir a s/d d : Cukup jeias. Pasal 25 butir e : Yang dimaksud dengan pemberian ijin

permohonan pembuatan taman dan penggunaan taman oleh masyarakat adalah ijin yang dikeluarkan oleh Dinas Kebersihan dan

Pertamanan untuk lahan di luar pekarangan.

Pasal 26 s/d pasal 27 ayat (1) butir a s/d c : Cukup jelas. Pasal 27 ayat (1) butir d : Penjelasan sama dengan Pasal 25 butir e. Pasal 27 ayat (2) dan ayat (3) : Cukup jelas. Pasal 28 s/d pasal 31 ayat (1) butir d : Cukup jelas. Pasal 31 ayat (1) butir e : Melaksanakan eksaminasi perencanaan

teknis yang diajukan oleh Instansi/Badan/Lembaga lain, maksudnya adalah melakukan pengujian rencana teknis di bidang kebersihan, saluran air kotor, taman dan makam misalnya berupa:

- Rencana pembuatan dan penempatan Tempat Penampungan sampah Sementara (TPS).

- Penyambungan saluran kesaluran air kotor yang ada.

- Pembuatan taman. - Pembangunan makam dan lain-lain. Pasal 31 ayat (1) butir f : Mempersiapkan dokumen lelang dan

menyelenggarakan lelang proyek-proyek lingkup Dinas Kebersihan dan Pertamanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 31 s/d Pasal 40 : Cukup jelas.