LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum...

150
I LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN SCIENTIFIC APPROACH PADA KURIKULUM 2013 SISWA KELAS 1 A DI MADRASAH IBTIDAIYAH HIDAYATUL MUBTADI’IN BUMIAYU MALANG SKRIPSI Oleh: Farohatul Mufidah NIM. 11140077 Telah Disetujui Pada Tanggal 15 Juni 2015 Dosen Pembimbing Nurul Yaqien, M.Pd NIP. 19781119 200604 1001 Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Dr. Muhammad Walid, M.A NIP. 19730823 200003 1002

Transcript of LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum...

Page 1: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

I

LEMBAR PERSETUJUAN

IMPLEMENTASI PELAKSANAAN SCIENTIFIC APPROACH PADA

KURIKULUM 2013 SISWA KELAS 1 A DI MADRASAH IBTIDAIYAH

HIDAYATUL MUBTADI’IN BUMIAYU MALANG

SKRIPSI

Oleh:

Farohatul Mufidah

NIM. 11140077

Telah Disetujui Pada Tanggal 15 Juni 2015

Dosen Pembimbing

Nurul Yaqien, M.Pd

NIP. 19781119 200604 1001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Dr. Muhammad Walid, M.A

NIP. 19730823 200003 1002

Page 2: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

II

HALAMAN PENGESAHAN

IMPLEMENTASI PELAKSANAAN SCIENTIFIC APPROACH PADA

KURIKULUM 2013 SISWA KELAS 1 A DI MADRASAH IBTIDAIYAH

HIDAYATUL MUBTADI’IN BUMIAYU MALANG

SKRIPSI

Dipersiapkan dan disusun oleh

FAROHATUL MUFIDAH (11140077)

telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 30 Juni 2015 dan telah

dinyatakan

LULUS

serta diterima sebagai salah satu pertanyaan

untuk memperoleh gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Ketua Sidang

Dr. Abdussakir, M.Pd :

NIP.

Sekretaris Sidang

Nurul Yaqin, M.Pd

NIP. 19781119 200604 1001 :

Pembimbing

Nurul Yaqin, M.Pd

NIP. 19781119 200604 1001 : :

Penguji Utama

Dr. Muhammad Walid, M.A : :

NIP.19730823 200003 1002

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim

Malang

Dr. H. Nur Ali, M.Pd

NIP. 196504031998031002

Page 3: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

III

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk yang selalu hidup dalam jiwanya

dan menemaninya dalam setiap hela nafas kehidupan dengan menyelami segala

macam nikmat_Nya untuk menjadikan kehidupan lebih bermakna yaitu Allah

SWT yang telah membuka hati dan fikiran, memberi kemudahan dan kelancaran.

Serta shalawat beserta salam senantiasa tercurahkan keharibaan nabi Muhammad

SAW.

Buat insan yang penulis cintai dan sayangi setelah Allah dan Rasul-Nya

Ibu tercinta (Muzayyaroh) dan Bapak tersayang (Ali Shofa), Adik- adikku

terkasih (Faisal Asihatul Ula dan Faher Alwanul Ulum), dan sahabat yang tak

akan pernah saya lupakan. Merekalah yang telah menjadi motivator terhebat

dalam hidup saya dan tidak pernah bosan mendokan, membimbing dan tak pernah

letih berjuang untuk hidup saya. Terimakasih atas semua kasih sayang,

pengorbanan, do’a dan keridhoannya

Page 4: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

IV

MOTTO

ليعبدون إلنس ا

وماخلقت اجلن واإل

Artinya :Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

mengabdi kepada-Ku. (Adz-dzariyaat ayat 56).1

1 Al-qur’an Al-karim dan Terjemah Bahasa Indonesia Juz 26-27(Semarang: Menara Kudus, 2006)

hlm. 523

Page 5: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

V

NOTA DINAS

Nurul Yaqien, M.Pd

Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

NOTA DINAS PEMBIMBING

Hal : Skripsi Farohatul Mufidah Malang, 22 April 2015

Lamp. : 4 (Empat) Eksemplar

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

di

Malang

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa

maupun teknik penulisan dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di

bawah ini:

Nama : Farohatul Mufidah

NIM : 11140077

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul

Skripsi

: Implementasi Pelaksanaan Scientific Approach Pada

Kurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah

Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang

Maka selaku pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak

diajukan untuk diujikan. Demikian, mohon dimaklumi adanya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing,

Nurul Yaqien, M.Pd

NIP. 197811192006041001

Page 6: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

VI

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan

tinggi, dan sepanjang pengetahuansaya, juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan.

Malang, 15 Juni 2015

Farohatul Mufidah

Page 7: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

VII

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah, ilmu,

kesehatan, dan kesempatan yang sangat berharga, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian skripsi ini dengan judul “Analisis Pelaksanaan Scientific Approach Pada

Kurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in

Bumiayu Malang”.

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa petunjuk kebenaran bagi seluruh

umatnya yaitu agama Islam yang kita harapkan syafaatnya di dunia dan di akhirat.

Penulisan dan penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapidari

keseluruhan kegiatan perkuliahan yang telah dicanangkan oleh Universitas Islam

Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai bentuk pertanggung jawaban

penulis menjadi Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang serta untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar

starta satu Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah di UIN Maliki Malang.

Penulis menyadari bahwa keterbatasan kemampuan dan kurangnya

pemahaman, banyaknya hambatan dan kesulitan senantiasa penulis temui dalam

penyusunan skripsi ini. Adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak telah

memberi sumbangan yang sangat berarti dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis

Page 8: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

VIII

menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

pihak-pihak berikut:

1. Bapak Prof. Dr. H. Mudjia Rahardja, M.Si, selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

2. Bapak Dr. H. Nur Ali, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang.

3. Bapak Dr. Muhammad Walid, M.A, selaku ketua Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sekaligus dosen

penguji utama pada sidang skripsi penulis.

4. Bapak Nurul Yaqien, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

membimbing penulis dalam penelitian ini.

5. Bapak dan ibu dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah

membimbing penulis selama belajar dibangku perkuliahan.

6. Bapak Muhammad Askur A. MA, selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah

Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang beserta guru-guru dan karyawan yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian

di lembaga yang dipimpin.

7. Ibu Hikmatul mahfudzoh S, Pdi, selaku Guru Kelas 1 A Madrasah Ibtidaiyah

Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang

8. Seluruh siswa/i kelas I A Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in

Bumiayu Malang yang telah bersedia mengikuti pembelajaran di Kelas

dengan baik

Page 9: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

IX

9. Kedua orang tua penulis (Ali Shofa dan Muzayyoroh) dan Adik-adik (Faisal

Asihatul Ula dan Faher Alwanul Ulum) penulis yang senantiasa memberikan

dukungan baik berupa moril maupun materiil.

10. Teman-teman seperjuangan PGMI angkatan 2011 terutama Warda, Shanty,

Alin, Yuli, Finsa, Uut dan teman-teman semuanya yang selalu memberikan

motivasi, keceriaan dan banyak pengalaman terindah.

11. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi yang

tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga segala bantuan, dukungan, dan pengorbanan yang telah diberikan

kepada penulis menjadi amal kebaikan dan mendapat balasan dari Allah SWT.

Akhirnya, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Amiin

Malang, 15 Juni 2015

Penulis

Farohatul Mufidah

NIM. 11140077

Page 10: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

X

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan

pedoman transliterasi berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama RI dan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158 tahun 1987 dan No. 0543

b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Huruf

q = ق z = ز A = ا

k = ك s = س B = ب

l = ل sy = ش T = ت

m = م sh = ص Ts = ث

n = ن dl = ض J = ج

w = و th = ط H = ح

h = ه zh = ظ Kh = خ

, = ء ‘ = ع D = د

y = ي gh = غ Dz = ذ

f = ف R = ر

B. Vokal Panjang

Vokal (a) panjang = â

Vokal (i) panjang = î

Vokal (u) panjang = û

C. Vokal Diphthong

Aw = أو

Ay = أي

û = أو

î = إي

Page 11: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

XI

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Metode kualitatif/ kuantitatif, Hasil dan Perbedaan Orisinalitas...... 8

Tabel 2.2 Format Penilaian Unjuk Kerja ......................................................... 42

Tabel 2.3 Format Penilaian Karakter Peserta Didik......................................... 42

Tabel 2.4 Format Penilaian Portofolio 1 .......................................................... 45

Tabel 2.5 Format Penilaian Portofolio 2 ....................................................... ...46

Tabel 2.6 Format Lembaran Program Perbaikan ............................................. 47

Tabel 2.7 Format Lembaran Program Perngayaan .......................................... 47

Tabel 2.8 Format Penilaian Diri Sendiri .......................................................... 49

Page 12: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

XII

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pendekatan Ilmiah dalam pembelajaran ....................................... 34

Gambar 5.1 Pendekatan Ilmiah dalam pembelajaran ....................................... 80

Page 13: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

XIII

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Surat Izin Penelitian

Lampiran II : Surat Keterangan Penelitian

Lampiran II : Bukti Konsultasi Skripsi

Lampiran III : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tema 4 Subtema 2

Pembelajaran 1

Lampiran IV : Buku Guru Tema 4 Subtema 2 Pembelajaran 1

Lampiran V : Pedoman Wawancara

Lampiran VI : Transkip Wawancara

Page 14: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

XIV

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. v

HALAMAN MOTTO ................................................................................. vi

HALAMAN NOTA DINAS ....................................................................... vii

HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................. ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ...................................... xvii

DAFTAR TABEL........................................................................................ xviii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi

DAFTAR ISI ................................................................................................ xvii

ABSTRAK ................................................................................................... xx

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

E. Orisinalitas .................................................................................. 7

F. Batasan Masalah.......................................................................... 11

G. Definisi Istilah ............................................................................. 11

Page 15: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

XV

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A. Implementasi ............................................................................... 13

a. Pengertian Implementasi ......................................................... 13

b. Tahapan-tahapan Analisis Dan Kualitatif .............................. 14

B. Perencanaan Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013

a. Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran .............................. 15

b. Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam

Konteks Kurikulum 2013 ....................................................... 19

c. Gambaran penyusunan RPP secara lengkap dam sistematis .. 23

d. Gambaran Rencana Pelaksaan Pmebelajaran dalam Konteks

Kurikulum 2 ............................................................................ 27

C. Pelaksanaan Scientific Approach Kurikulum 2013

a. Scientific Approach ................................................................ 32

1) Hakikat Model Pembelajaran Scientific Approach .......... 32

2) Konsep Scientific Approach dalam Pembelajaran ........... 34

3) Komponen- komponen Scientfic Approach ..................... 35

b. Kurikulum 2013 ..................................................................... 39

1) Pengertian Kurikulum 2013.............................................. 39

2) Karakteristik Kurkulum 2013 ........................................... 40

3) Tujuan Kurikulum 2013 ................................................... 41

D. Penilaian Scientific Approach Kurikulum 2013

a. Penilaian Unjuk Kerja ............................................................ 41

b. Penilaian Karakter .................................................................. 44

c. Penilaian Portofolio ................................................................ 45

d. Penilaian Ketunasan Belajar ................................................... 46

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian.................................................. 49

B. Kehadiran Penelitian ................................................................... 50

C. Lokasi Penelitian ......................................................................... 50

D. Data dan Sumber Penelitian ........................................................ 51

E. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 52

F. Analisis Data ............................................................................... 53

Page 16: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

XVI

G. Pengecekan Keabsahan Data....................................................... 57

H. Tahap-tahap Penelitian ................................................................ 58

BAB IV :HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Singkat Objek Penelitian ............................................

a. Profil MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu ............................ 60

b. Visi, Misi, dan Tujuan MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu . 61

2. Paparan Data dan Penelitian.......................................................

a. Perencanaan Pembelajaran Scientific Approach di Kelas 1 A

di MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu .................................. 63

b. Pelaksanaan Scientifi Approach di Kelas 1 A MI Hidayatul

Mubtadi’in Bumiayu ............................................................. 67

c. Evaluasi Scientific Approach di Kelas 1A MI Hidayatul

Mubtadi’in Bumiayu ............................................................. 72

BAB V : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Implementasi Perencanaan Pembelajaran Scientific

Approach di Kelas 1 A di MI Hidayatul Mubtadi’in

Bumiayu ................................................................................ 76

B. Implementasi Pelaksanaan Scientific Approach di Kelas 1 A

MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu ...................................... 78

C. Implementasi Evaluasi Scientific Approach di Kelas 1 A MI

Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu ........................................... 85

BAB V PENUTUP

1. Kesimpulan ................................................................................. 86

2. Saran ........................................................................................... 88

DAFTAR RUJUKAN..................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 17: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

XVII

ABSTRAK

Mufidah, Farohatul. 2015. Implementasi Pelaksanaan Scientific Approach Pada

Kurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in

Bumiayu Malang Scientific Approach Pada Kurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di

Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang. Skripsi. Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan.Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Pembimbing: Nurul Yaqien, M.Pd.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang diterapkan pemerintah

sebagai pengganti kurikulum tingkat satuan pendidikan. Kurikulum 2013 adalah

penyederhanaan metode tematik- integratif yang mejadikan materi ajar tidak

disampaikan berdasarkan mata pelajaran tertentu melainkan dalam bentuk tema

yang mengintegrasikan seluruh mata pelajaran. Dan dalam kurikulum 2013 ini

pendekatan baru yaitu pendekatan ilmiah dalam pembelajaran atau bisa dikenal

dengan istilah scientific approach yang merupakan model pembelajaran untuk

menuntut siswa beraktivitas sebagaimana seorang ahli sains, dalam praktiknya

siswa diharuskan melakukan serangkaian aktivitas selayaknya langkah-langkah

penerapan metode ilmiyah.

Rumusan masalah ini adalah: (1) bagaimana perencanaan pembelajaran

scientific approach, (2) bagaimana pelaksanaan scientific approach, (3)

bagaimana evaluasi scientific approach,. Tujuan penelitian ini adalah: (1)

mendeskripsikan bagaimana perencanaan pembelajaran scientific approach, (2)

mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan scientific approach, (3) mendeskrpsikan

bagaimana evaluasi scientific approach

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif-kualitatif

metode ini untuk mendapatkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Instrumen kunci adalah peneliti

sendiri, dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah interview

(wawancara), observasi, dokumentasi. Data dianalisis dengan cara mereduksi

data, menyajikan data dan verifikasi atau menarik kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) menganalisa perencanaan

pembelajaran scientific approach dalam perencanaan pembuatannya terlebih

dahulu melihat pada KD, kemudian bikin indikator, tujuan, materi yang sesuai

dengan kebutuhan belajar, metode, langkah- langkah penerapannya, sumber media

dan penilaian, (2) menganalisa pelaksanaan scientific approach guru tidak

melakukan pendekatan secara berurutan. Akan tetapi, istilah scientific approach

itu sudah guru terapkan dalam setiap pembelajaran, (3) menganalisa evaluasi

scientific approach bahwa dalam sistematikanya Guru menggunakan penilaian

penskoran seperti skor 1-4 yang ada dipenilaian unjuk kerja. Misalnya K1/ kriteria

satu bercerita makan pagi bersama keluarga, kemudian K2/ kriteria dua membuat

poster peraturan. Semua point dinilai sesuai peraturan yang ada di buku. Nilai

penskoran jika 4 maka baik sekali, kalau 3 baik dan seterusnya.

Kata Kunci: Pendekatan Scientific Approach, Kurikulum 2013

Page 18: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

XVIII

ABSTRACT

Mufidah, Farohatul. 2015. Implementation of the Scientific Approach In 2013

Curriculum Grade 1 A In the Elementary School Hidayatul Mubtadi'in Bumiayu

Malang. Thesis. Teacher Education of Islamic Elementary School, Faculty of

Tarbiyah and Teaching. State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim

Malang.

Supervisor: Nurul Yaqien, M.Pd.

Curriculum 2013 is the new curriculum implemented by the government

in lieu of the educational unit level curriculum . Curriculum 2013 is simplification

method mejadikan tematik- integrative teaching materials are not delivered by a

particular subject but rather in the form of themes that integrate all subjects . And

in 2013 the curriculum of this new approach is a scientific approach to learning ,

or could be known by the term scientific approach, which is a learning model for

students demanding the move as a scientist , in practice, students are required to

undertake a series of activities proper implementation steps of scientific method.

The formulation of this problem are : (1) how the planning of scientific

learning approach, (2) how the implementation of the scientific approach, (3) how

the process of scientific evaluation approach,. The purpose of this study were: (1)

describe how lesson planning scientific approach, (2) describe how the

implementation of the scientific approach, (3) mendiskrpsikan how the process of

scientific evaluation approach

This study uses a descriptive - qualitative research approach this method

to obtain descriptive data in the form of words written or spoken of the people and

observed behavior. Key instrument is the researchers themselves, and the data

collection methods used were interviews (interview), observation, documentation.

Data were analyzed by reducing the data, verifying or presenting the data and

draw conclusions

The results showed that, (1) analyzing the learning plan scientific

approach in planning the making advance look at the basic competencies, then

make the indicators, objectives, materials according to the needs of learning,

methods, measures its application, media sources and assessment, (2) analyze the

implementation of the scientific approach, teachers do not approach sequentially.

However, the scientific approach is already applied in each learning teacher, (3)

analyze the scientific evaluation process approach that in sistematikanya Teachers

use assessment as a score of 1-4 scoring there dipenilaian performance. For

example K1 / criteria of the recalled having breakfast with the family, then K2 /

two criteria make posters regulations. All points assessed in accordance with

existing regulations on the books. Value scoring if 4 then either once , if 3 is good

and so on.

Keywords: Scientific Approach, Curriculum 2013

Page 19: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

XIX

البحث صلخستم 2013تنفيذ املنهج العلمي يف املناهج الدراسية تطبيق. 2015. فراحةاملفيدة،

. املبتدئني بومي ايو ماالنج هداية االبتدائيةطالب الفئة )أ( يف املدرسة اإلسالمية البحث. القسم املدرسة االبتدائية الرتبية املعلم. الكلية الرتبية وتدريس العلوم. اجلامعة

احلكمية اإلسالمية موالنا مالك إبراهيم ماالنج

املشرف: نوراليقني املاجستري

من املنهاج التعليمي احلكومة بدالهو املنهج اجلديد الذي تنفذه 2013منهج الدراسية طريقة التكاملي الذي -موضوعي هو تبسيط 2013 الدراسية . منهجمستوى وحدة

جيعل ال يتم تسليم املواد التعليمية من خالل موضوع معني بل يف شكل من املواضيعله النهج اجلديد هو 2013ويف هذا منهج الدراسية .اليت تدمج مجيع املواد الدراسية

النهج العلمي يف التعلم، أو ميكن أن تكون معروفة من قبل منهج علمي املصطلح، الذي يف املمارسة العملية، ويطلب من ،علم للطالب مطالبني اخلطوة كعاملهو منوذج الت

.ت التنفيذ السليم لل منهج العلميالطالب إلجراء سلسلة من األنشطة خطوا( كيفية تنفيذ بفية التخطيط ل هنج التعلم العلمي، أ( كي صياغة هذه املشكلة هي:

. وكان الغرض من هذه الدراسة يف تتم عمليه هنج التقييم العلميج( كاملنهج العلمي، صف كيفية تنفيذ املنهج العلمي ، ب( و كيف الدرس ختطط املنهج العلمي،: أ( وصف

ج( يوضح كيفية عملية هنج التقييم العلمينوعي هذه الطريقة للحصول على بيانات -ة املنهج الوصفي تستخدم هذه الدراس

ة رئيسية هو . أداو منطوقة للشعب و السلوك املالحظوصفية يف شكل كلمات مكتوبة أاملستخدمة املقابالت ) مقابلة (، واملراقبة ، و طرق مجع البياناتكان الباحثون أنفسهم

، والتحقق أو تقدمي البيانات ن البياناتبيانات عن طريق احلد م. وقد مت حتليل الوالتوثيق واستخالص النتائج

Page 20: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

XX

مسبقة صنع حتليل منهج علمي خطة التعلم يف التخطيط ل نظرة أن أ( :أظهرت النتائج، مث جعل املؤشرات واألهداف و املواد وفقا الحتياجات التعلم يف الكفاءات األساسية

لمي ب( حتليل تنفيذ النهج العها، التطبيق، مصادر إعالمية وتقييمواألساليب و يقيس لعلمي بالفعل يف كل معلم ، يتم تطبيق املنهج اواملعلمني ال يقرتب بالتتابع. ومع ذلك

ج( حتليل عملية التقييم العلمي يف هنج منهجي تقييم املدرسني باستخدام التقييم تعلم، / معايري K1ل كما على درجة من الدرجات األربعة يف تقييم األداء. على سبيل املثا

/ اثنني جتعل اللوائح وامللصقات . K2تناول وجبة االفطار وأشار مع العائلة، مث معايري تقييم مجيع النقاط وفقا لألنظمة القائمة على الكتب. قيمة التسجيل إذا أربعة مث إما مرة

واحدة ، عندما قام ثالثة اخلري و هلم جرا .

2013، املنهج الدراسية كلمات البحث: منهج املنهج العلمي

Page 21: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebelum KTSP diganti pada kurikulum 2013 banyak masyarakat dan pendidik

yang mempertanyakan hal ini kepada Kementerian Pendidikan dan Kemudayaan

(Kemendikbud) yang melakukan perubahan kurikulum. Alasan mengapa diadakannya

perubahan kurikulum adalah karena kurikulum sebelumnya dianggap memberatkan

peserta didik karena terlalu banyak materi pelajaran yang yang harus dipelajari.

KTSP diklaim belum mampu memberikan output siswa yang berkarakter

sebagaimana harapan dari tujuan pendidikan nasional, yaitu pembentukan manusia

berkarakter. Jika KTSP hanya cenderung lebih fokus pada aspek kognitif saja sementara

kurikulum 2013 sangat menekankan penyeimbangan antara aspek kognitif (intelektual),

psikomotorik (keterampilan), dan afektif (sikap). Dan karena dalam penilaian KTSP

hanya menggunakan penilaian akhir berbeda dengan kurikulum 2013 yang penilaiannya

dilakukan pada proses pembelajaran. Penilaian proses pembelajaran dapat dilakukan

dengan pengamatan (observasi), dan refleksi. Pengamatan dapat dilakukan oleh guru

ketika peserta didik sedang mengikuti pembelajaran, mengajukan pertanyaan/

permasalahan, merespon atau menjawab pertanyaan, berdiskusi, dan mengerjakan tugas-

tugas pembelajaran lainnya, baik di kelas maupun di luar kelas1

Dengan berlakunya kurikulum 2013 yang mulai dilaunching pada juli tahun ini,

pemerintah melalui Kemendikbud menargetkan ke depan bahwa SDM yang akan dicetak

1 E. Mulyasa. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013 (Bandung: RT. Remaja Rosdakarya,

2013), hlm. 143

Page 22: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

di lembaga pendidikan tidak saja yang pintar dan kreatif akan tetapi juga memiliki sikap

yang baik dan bijak. Lulusan-lulusan yang cerdas, kreatif dan memiliki sikap yang baik

sangat ditentukan oleh proses pendidikan yang dilaluinya, maka pemerintah

mengeluarkan aturan terbaru yang mengatur tentang standar proses pendidikan dasar dan

menengah dengan terbitnya Permendikbud nomor 65 tahun 2013.

Melalui Permendikbud ini, pemerintah menegaskan bahwa proses pelaksanaan

pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah menggunakan pendekatan

scientifik (scientific approach) sehingga diharapkan peserta didik menjadi lebih kreatif

dan inovatif. Untuk menjadikan siswa lebih kratif dan inovatif seorang guru harus bisa

menggunakan model pembelajaran scientifik yang memandu siswa memecahkah masalah

melalui kegiatan perencanaan yang matang, pengumpulan data yang cermat, dan analisis

data yang teliti untuk menghasilkan sebuah simpulan. Guna mampu melaksanakan

kegiatan ini, siswa harus dibina kepekaannya terhadap fenomena, ditingkatkan

kemampuannya dalam mengajukan pertanyaan, dilatih ketelitiannya dalam

mengumpulkan data, dikembangkan kecermatannya dalam mengolah data untuk

menjawab pertanyaan, serta dipandu dalam membuat simpulan sebagai jawaban atas

pertanyaan yang diajukan2.

Jadi dapat disimpulkan bahwa scientific approach adalah metode pembelajaran

yang diterapkan berdasarkan teori ilmiah. Dengan filosofi lebih menonjolkan dimensi

pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan dan penjelasan tentang suatu kebenaran.

Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran terdiri dari lima langkah

pembelajaran yaitu; mengamati (observing), menanya (quetioning), mencoba

2 Yunus Abidin. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013 (Bandung: PT. Refika

Aditama , 2014), hlm. 125

Page 23: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

(Experimenting/exploring), mengolah (associating), menyajikan/ menyimpulkan

(communicating), untuk semua mata pelajaran.

Sehubungan dengan keinginan kemendibud yang ingin mencetak anak yang

kreatif dan inovatif dalam memecahkan masalah melalui scientific approach ini tidak

selalu berjalan mulus di MI Hidayatul Mubtadi’in yang saya teliti. Dikarenakan adanya

beberapa faktor yang menjadi penghambat dalam proses pembelajaran yang seharusnya

menggunakan pendekatan scientifik. Adapun faktor penghambatnya adalah: 1)

Penerapan kurikulum yang menggunakan scientific approach belum dapat difahami

betul oleh guru apalagi dalam menggunakan pendekatannya, 2) kegiatan sosialisasi

kurikulum 2013 yang hanya diikutinya satu kali saja. Hal ini juga yang membuat guru

agak pusing tentang guna pergantian kurikulum baru karena menurutnya KTSP lebih

mudah untuk diterapkan dalam pembelajaran, 3) Kekurangan sarpras yang kurang

memadai misalnya saja buku pegangan guru dan siswa, sehingga membuat pembelajaran

kurang efektif dan materi yang disampaikan tidak tersampaikan secara maksimal, 4) Rpp

yang guru anggap gampang karena guru tersebut beranggapan bahwa langkah-langkah

pembelajaran sudah ada di buku pegangan tersebut, jdi tidak usah membuat RPP 5)

Anak kelas 1 yang masih kurang lancar membaca dan menulis sehingga menghambat

proses pembelajaran yang dilakukan dikelas, 6) Scientific approach tidak semuanya

dapat direalisasikan saat proses pembelajaran dikarenakan waktu yang sangat singkat

dan kebiasaan anak kelas 1 lebih suka bermain dari pada mendengarkan pelajaran yang

disampaikan guru

Berdasarkan masalah yang dirasakan guru kelas 1 A disini peneliti melakukan

penelitian yang terfokus pada pelaksanaan scientific approach yang dilakukan guru

Page 24: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

selama proses pembelajaran di kelas. Karena kurikulum 2013 ini pendekatannya harus

menggunakan scientific approach maka seorang guru harus mengetahui langkah-

langkah dan maksud dari kurikulum 2013 beserta pendekatannya. Dan setelah peneliti

masuk melakukan observasi dan wawancara di kelas 1 peneliti menemukan bahwa guru

yang sedang mengajar tema 4 sub tema 2 pembelajaran 1 guru diawal pembelajaran

tidak melakukan kegiatan pengamatan terlebih dahuluakan tetapi langsung kepada

kegiatan menanya, menalar, dst. Oleh karena itu, peneliti disini mengambil judul tentang

“Implementasi Pelaksanaan Scientific Approach pada Kurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A

Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang” karena menurut peneliti

penelitian ini sangat penting apalagi untuk Madrasah Ibtidaiyah pemula yang

menggunakan kurikulum 2013 yang harus memperhatikan scientific approach

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang dirasakan guru kelas 1 A maka peneliti terfokus

kepada pembelajaran scientifik yang dilakukan selama proses pembelajaran, antara lain :

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran scientific approach di kelas 1 A di Madrasah

Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang?

2. Bagaimana pelaksanaan scientific approach di kelas 1 A di Madrasah Ibtidaiyah

Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang?

3. Bagaimana evaluasi scientific approach kelas 1 A di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul

Mubtadi’in Bumiayu Malang?

C. Tujuan Penelitian

Page 25: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan umum dari penelitian ini

adalah :

1. Menjelaskan bagaimana perencanaan pembelajaran scientific approach di kelas 1 A di

Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang

2. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan scientific approach di kelas 1 A di Madrasah

Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang

3. Menjelaskan bagaimana evaluasi scientific approach kelas 1 A di Madrasah Ibtidaiyah

Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa:

Dengan adanya pendekatan ilmiah siswa dapat menerapkan kompetensi sikap,

ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Dan mereka juga akan lebih kreatif,

inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi

berbagai macam masalah yang datang

2. Bagi guru:

Guru sebagai vasilitator dan motivator harus bisa memberikan fasilitas yang baik

bagi siswa agar siswa dapat mengkontruksikan kemampuan yang dimiliki. Dan

memotivasi siwa agar lebih aktif meraih prestasi. Dan dengan pembelajaran scientifik

guru memberikan kesempatan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam belajar

3. Bagi sekolah:

Page 26: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Bermanfaat sebagai masukan dalam rangka mengefektifkan pembinaan dan

pengembangan bagi guru agar dapat lebih professional dalam melaksanakan proses

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang lebih

berkualitas

E. Orisinalitas

Penelitian ini mempunyai inovasi yang baru dalam dunia pendidikan, berupa

adanya model pembelajaran scientifik yang menuntut siswa beraktivitas sebagaimana

seorang ahli sains yang melakukan langkah- langkah penerapan metode ilmiah. Dan

berintegrasi dengan UU 20 tahun 2003 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Penelitian tentang kurikulum 2013 telah banyak dilakukan. Telah ditemukan

beberapa penelitian terdahulu terkait dengan pembelajaran, pelaksanaan, penilaian, antara

lain sebagai berikut:

1. Penelitian tentang “Persepsi Guru Sekolah Dasar Negeri Terhadap Pembelajaran

Kurikulum 2013 Kabupaten jepara.” Yang ditulis oleh Ahmad Shofa menghasilkan

pengetahuan perencanaan penilaian unjuk kerja pada Kurikulum 2013

2. Penelitian tentang “Pendekatan Scientific Bermuatan Karakter Siap Siaga Untuk

Meningkatkan Keterampilan Mitigasi.” Yang ditulis oleh Khusnaini Azizah menghasilkan

keterampilan mitigasi dan sikap sosial yang sangat baik pada siklus I, II dan III.

Page 27: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

3. Penelitian tentang “Pengaruh Pendekatan Ilmiyah (Scientific Approuch) dalam

Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Siswa kelas XII TITL 1 SMK Negeri 7

Surabaya pada Standar Kompetensi Mengoperasikan Sistem Kendali

Elektromagnetik.” Yang ditulis oleh Nurul Hidayati menghasilkan bahwa pendekatan

ilmiah lebih udah dipahami, kondisi kelas terkontrol dan meningkatkan hasil belajar

siswa

Tabel 1.1 Metode kualitatif/ kuantitatif, Hasil dan Perbedaan Orisinalitas Penelitian

No Nama/ Judul

Penelitian

Metode,

kuantitatif /

kualitatif

Hasil Perbedaan

1 Ahmad Shofa.

Persepsi Guru

Sekolah Dasar

Negeri

Terhadap

Pembelajaran

Kurikulum

2013

Kabupaten

jepara

Deskriptif

kualitatif

persepsi guru

sekolah dasar

negeri

yang sudah

mendapatkan

pengetahuan

Kurikulum

2013 di

Kabupaten

Jepara

terhadap

perencanaan

penilaian

unjuk kerja

adalah

mendekati

sangat baik,

pelaksanaan

penilaian

unjuk kerja

adalah

mendekati

sangat baik,

pelaporan

penilaian

unjuk kerja

adalah

mendekati

sangat baik,

Penelitian

Ahmad

Shofa hanya

menjelaskan

tentang

penilaian

unjuk kerja

pada

kurikulum

2013

sedangkan

penelitian

ini

menjelaskan

tentang

rencana

pelaksanaan

pembelajara

n,

pelaksanaan

scientific

approach

dan proses

evaluasi

pada

kurikulum

2013

Page 28: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

acuan kualitas tugas untuk

penilaian

unjuk kerja

adalah sangat

baik, dan

kriteria rubrik

penilaian

unjuk kerja

adalah sangat

2 Khusnaini

Azizah, dkk.

Pendekatan

Scientific

Bermuatan

Karakter Siap

Siaga Untuk

Meningkatkan

Keterampilan

Mitigasi

Metode

penelitian

adalah

Penelitian

Tindakan

Kelas ,analisis

kualitatif dan

analisis

kuantitati\f.

penelitian

keterampilan

mitigasi pada

siklus I

mencapai

62,84, siklus

II 71,51, dan

siklus III

81,29. Begitu

pula sikap

sosial pada

siklus I baik,

siklus II baik,

dan siklus III

sangat baik.

Penelitian

Khusnaini

Azizah

menjelaskan

kurikulum

2013 yang

hanya fokus

pada

keterampilan

saja.

Sedangkan

penelitian

ini

menjelaskan

semua

kompetensi

inti pada

kurikulum

2013

3 Nurul

Hidayati, dkk.

Pengaruh

Pendekatan

Ilmiyah

(Scientific

Approuch)

dalam

Pembelajaran

terhadap Hasil

Belajar Siswa

kelas XII

TITL 1 SMK

Negeri 7

Surabaya

pada Standar

Pre

experimental

Pendekatan

ilmiah

mampu

meningkatkan

hasil belajar

siswa, ini

terbukti

dengan

adanya

peningkatan

rata- rata hasil

belajar siswa

dari sebelum

perlakuan

sebesar 61,35

menjadi 79,69

Penelitian

ini

dilakukan di

SMK

sendangkan

penelitian

ini di SD

Page 29: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Kompetensi Mengoperasik

an Sistem

Kendali

Elektromagne

tik

(setalah perlakuan).

Serta 80,77%

siswa

menyatakan

lebih tertarik

terhadap

materi yang

diajarkan,

81,72%

berpendapat

bahwa

mereka lebih

mudah

memahami

materi dengan

pendekatan

ilmiah,

75,96% siswa

merasa

kondisi kelas

lebih kondusif

dibanding

sebelumnya

dan 91,35%

siswa lebih

yakin untuk

melakukan

percobaan di

bengkel

Berdasarkan kajian terdahulu dapat disimpulkan bahwa penelitian tentang

pembelajaran kurikulum 2013, pendekatan scientific bermuatan karakter siap siaga,

pendekatan ilmiyah scientific Approuch dalam Pembelajaran terhadap Hasil Belajar

belum tersedia. Sehingga perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah

penelitian ini menjelaskan tentang penyusunan perencanaan pelaksanaan pembelajaran,

Page 30: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

pelaksanaan scientific approach pada kurikulum 2013 dan proses evaluasi pada

kurikulum 2013

F. Batasan Masalah

Kajian tentang Pelaksanaan Scientific Approach pada Kurikulum 2013

merupakan kajian yang sangat luas. Oleh karena itu, pembahasan dalam penelitian ini

perlu dibatasi agar tetap fokus pada rumusan masalah. Batasan- batasan tersebut meliputi

1. Perencanaan pembelajaran scientific approach kurikulum 2013

2. Pelaksanaan scientific approach kurikulum 2013

3. Evaluasi scientific approach kurikulum 2013

G. Definisi Istilah

1. Implementasi merupakan suatu penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam

suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik berupa perubahan

pengetahuan, keterampilan maupun nilai, dan sikap

2. Scientific Approach adalah pendekatn yang menitik beratkan pada penggunaan ilmiah.

Pendekatan ini diharapkan agar anak bisa berfikir kritis, logis, objektif dengan fakta yang

ada. Untuk tercapainya semua kegiatan di atas perlu diterapkannya 5M (mengamati,

menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan menyimpulkan)

3. Kurikulum 2013 adalah adalah kurikulum baru yang diterapkan pemerintah sebagai

pengganti kurikulum tingkat satuan pendidikan. Kurikulum ini adalah penyederhanaan

metode tematik- integratif yang mejadikan materi ajar tidak disampaikan berdasarkan

Page 31: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

mata pelajaran tertentu melainkan dalam bentuk tema- tema yang mengintegrasikan

seluruh mata pelajaran

Page 32: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Implementasi

a. Pengertian Implementasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, implementasi adalah pelaksanaan,

penerapan: pertemuan kedua ini bermaksud mencari bentuk tentag hal yang

disepakati dulu. Sedangkan menurut Susilo implementasi merupakan suaru

penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan prktis

sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan

maupun nilai, dan sikap. Dalam Oxford Advance Learner Dictionary

dikemukakan bahwa implementasi adalah “put something into effect” (penerapan

sesuatu yang memberikan efek atau dampak)

Miller & Seller mendefinisikan kata implementasi dengan tiga

pendekatan, yaitu: pertama implementasi didefinisikan sebagai kegiatan. Kedua,

suatu usaha meningkatkan proses interaksi antara pengembang guru dengan guru.

ketiga, implementasi merupakan sesuatu yang terpisah dari komponen kurikulum

Implementasi kurikulum didefinisikan sebagai suatu proses penerapan ide,

konsep, dan kebijakan kurikulum (kurikulum potensial) dalam suatu aktivitas

pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu,

sebagai hasil interaksi dengan lingkungan

b. Prinsip dan Dasar-Dasar Implementasi

Page 33: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Untuk implementasi program dan proses terjadinya perubahan harus

dilakuakn berdasarkan prilaku dari semua pihak yang terkena dampak. Guru harus

mampu menjelaskan mengenai tujuan, sifat, dan manfaat inovasi

Kesuksesan implementasi merupakan hasil dari perencanaan hati-hati.

Proses perencanaan berdasarkan atas kebutuhan dan sumber daya yang diperlukan

untuk melakukan tindakan yang dimaksudkan. Ia melibatkan penetapan dan

penentuan cara untuk mengelola kebijakan yang akan memperngaruhi tindakan

yang direncanakan. Impelementasi memerlukan perencanaan, dan perencanaan

terfokus pada tiga faktor: orang, program, dan proses. Dimana ketiga aspek tadi

saling menunjang satu dengan yang lainnya. Skala prioritas pada satu aspek juga

akan berdampak kepada aspek yang lainnya

Impelementalism, orang akan diubah. Namun mereka juga takut terhadap

perubahan terutama jika ia datang dengan cepat atau jika mereka merasa bahwa

mereka tidak memiliki kontrol atau pengaruh atasnya

B. Perencanaan Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013

a. Konsep Dasar Perencanaan pembelajaran

Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun

berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan

Page 34: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

pembuat perencanaan. Namun yang lebuh tepat adalah perencanaan yang dibuat

harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran1

Perencanaan pembelajaran sebagai alat bantu pelaksanaan pembelajaran

hendaknya disusun guru sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Bertemali

dengan kondisi ini, penyusunan perencaaan pembelajaran merupakan bagian

tugas administrasi guru yang berdampak langsung bagi kepentingan

pembelajaran. Banyak ahli yakin bahwa melalui perencanaan yang baik akan

proses pembelajaranpun akan berjalan dengan baik pula. Bahkan ada pendapat

yang menyatakan keberhasilan pembelajaran 50% nya ditentukan oleh

perencanaan yang dibuat. Dengan demikian, semakin baik perencanaan

pembelajaran dikembangkan yakni akan semakin baik pula proses pembelajaran

dilaksanakan.2

Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses,

perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu kepada standar isi. Perencanaan

Pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan

penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan

skenario pembelajaran.3

Dalam permendikbud nomor 65 tahun 2013 dinyatakan bahwa Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap

1 Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA , 2012), hlm. 15 2Yunus Abidin, op.cit., hlm. 27

3 Ibid., hlm. 287- 289

Page 35: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk

mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai

Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban

menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi

peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

pengembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD

atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Komponen RPP terdiri atas beberapa elemen dasar sebagaimana diuraikan

Permendikbudnomor 65 tahun 2013 di bawah ini:

a. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan

b. Identitas mata pelajaran atau tema/ subtema

c. Kelas/semester

d. Materi pokok

e. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban

belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus

dan KD yang harus dicapai

f. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata

kerta operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencangkup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan

g. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi

Page 36: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

h. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prispsi, dan prosedur yang relevan dan

ditulis dalam bentuk butir- butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian

kompetensi

i. Metode pembelajaran, digunakan untuk pendidik untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaiakan dengan

karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai

j. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan

materi pelajaran

k. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, dalam sekitar, atau

sumber belajar lain yang relevan

l. Langkah- langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti dan

penutup

m. Penilaian hasil pembelajaran

Dalam penyususnan RPP hendaknya memperhatikan prinsip- prinsip sebagai berikut:

1. Perbadaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual,

bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,

kebutuhan khusus, kecepatan belatar, latar belakang, budaya, norma, nilai, dan atau

lingkungan peserta didik

2. Partisipasi aktif peserta didik

3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,

krativitas, inisiatif, inspiratif, inovatif dan kemandirian

Page 37: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan

kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai

bentuk tulisan

5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP membuat rancangan program

pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi

6. Pendekatan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran,

kegiatan pemelajara, indikator pencampaian kompetensi, penilaian, dan sumber

belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar

7. Mengakomodasi pembelajaran tematik terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran,

lintas aspek belajar, dan keragaman budaya

8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis dan

efektif sesuai dengan situasi dan kondisi (Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013)

b. Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam Konteks

Kurikulum 2013

Dalam mengembangkan RPP bagi pembelajaran dalam konteks kurikulum

2013, minimalnya ada dua utama yang harus diperhatikan. Kedua hal tersebut

adalah persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran dan yang kedua adalah

pelaksanaan proses pembelajan. Kedua hal yang harus diperatikan sejalan dengan

regulasi maksud adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan Pelaksanaan Proses Pembelajaran

a) Alokasi waktu jam tatap muka pembelajaran SD/MI 35 menit, SMP/

MTS 40 menit, SMA/MA 45 menit, dan SMK/MAK 45 menit

Page 38: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

b) Buku teks pelajaran digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik

c) Pengelolahan kelas

(1) Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik sesuai

dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran

(2) Volume dan intonasi suara guru dalam prosespembelajaran

harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik

(3) Guru wajib menggunakan kata- kata santun, lugas, dan mudah

dimengerti oleh peserta didik

(4) Guru menyesuikan materi pelajaran dengan kecepatan dan

kemampuan belajar peserta didik

(5) Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan

keselamatan dalam menyelenggaraan proses pembelajaran

(6) Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons

dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran

berlangsung

(7) Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya

dan mengemukakan pendapat

(8) Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi

Page 39: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

(9) Pada tiapa awal semester, guru menjelaskan kepada peserta

didik silabus materi mata pelajaran

(10) Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai

dengan waktu yang dijadwalkan

2) Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupana implementasi dari RPP, meliputi

kegiatan pendahuluan, inti dan penutup

a) Kegiatan Pendahuluan. Dalam kegiatan pendahuluan, guru: Menyiapkan

peserta didik secara psikis dan fisik, memberi motivasi belajara siswa

secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar, mengajukan

pertanyaan- pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan

materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang akan dicapai, menyampaikan cakupan materi dan

menjelaskan uraian kegiatan sesuai silabus

b) Kegiatan Inti. Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, media

pembelajaran, metode pembelajaran, dan sumber belajara yang

disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.

Pemilihan pendekatan tematik juga disesuaikan dengan karakteristik

kompetensi dan jenjang pendidikan

(1) Sikap

Salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari

menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga

Page 40: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

mengamalkan. Seluruh aktivitas berorientasi pada tahapan kompetensi

yang mendorong siswa untuk melakukan kativitas tersebut

(2) Pengetahuan

Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami,

menerapkan, mengananlisis, mengevaluasi hingga mencipta. Untuk

memperkuat pendekatan scientifik maka disaran menggunakan

penerapan berbasis penelitian (discovery, inquiry learning) . dan untuk

mendorong peserta didik menghasilkan sesuatu perlu menggunakan

pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis

pemecahan masalah (project based learning)

(3) Keterampilan

Keterampialn diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya,

mencoba, menalar, menaji dan mencipta. Untuk mendorong

mewujudkan keterampilan tersebut pembelajaran perlu menerapkan

modus belajar berbasis penelitian (discovery, inquiry learning). Dan

untuk mendorong peserta didik menghasilkan sesuatu perlu

menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya

berbasis pemecahan masalah (project based learning)

c) Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual

maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:

Page 41: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

(1) Seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dan hasil yang diperoleh

untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung

maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran

(2) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

(3) Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik

tugas individual maupun kelompok

(4) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya

c. Gambaran penyusunan RPP secara lengkap dam sistematis:

1. Bagian Identitas RPP

Bagian identitas RPP minimalnya mencantumkan identitas sekolah,

identitas mata pelajaran atau tema/ subtema untuk sekolah dasar,

kelas/semeter, materi pokok, dan alokasi waktu.dalam format RPP bagiann ini

biasanya diletakkan pada awal RPP dan posisinya diatur secara simetris sesuai

dengan jenis kertas yang digunakan

2. Bagian Tujuan RPP

Pada bagian ini harus tercantum secara jelas kompetensi inti, kompetensi

dasar, indikator pencapaian, dan tujuan pembelajaran khusus. Baik untuk

kompetensi inti maupun untuk kompetensi dasar hal yang harus dilakukan

adalah menentukan terlebih dahulu KI 3 dan KI 4 terlenih dahulu sebelum

menentukan KI 1 dan KI 2, demikian pula tentukan dahulu KD 3 dan KD 4

sebelum menentukan KD 1 dan KD 2. Proses penyusunan ini akan

mempermudah hubungan antara keempat kelompok KI dan KD

Page 42: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Berkenaan dengan tujuan pembelajaran yang harus dikembangkan sejalan

dengan kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator yang dipersyaratkan

dalam kurikulum. Salah satu kaidah penyusunan tujuan tersebut dikenal

dengan konsep A, B, C, dan D. Secara terperinci kaidah ini dijelaskan sebagai

berikut:

a. A adalah singkatan dari audiens. Audiens dalam hal ini adalah siswa

b. B adalah singkatan dari behavior. Behavior adalah tingkah laku yang

dilakukan siswa selama dan setelah proses pembelajaran dengan

menggunakan kata- kata operasional

c. C adalah singkatan dari condition. Kondisi adalah seting yang

melingkupi siswa dalam proses pembelajaran

d. D adalah singkatan dari degree. Degree adalah tingkatan yang harus

dicapai siswa dalam mempelajari konsep tertentu. Penentuan degree

hendaknya menggunakan skala sifat yang bersifat kuantitatif sehingga

jelas keterukurannya. Dan bisa juga menggunaka skala tingkat kualitatif

namun harus terperinci indikator dan subindikator apa yang

membedakan tiap tingkatan keberhasilan belajarnya

Dalam kaitannya dengan pembelajaran tematik integratif di sekolah dasar,

bagian ini harus menyajikan secara lengkap KI, KD, Indikator, dan tujuan

pembelajaran dari tiap mata pelajaran yang akan diajarkan dalam satu hari

pembelajaran

1. Bagian Materi RPP

Page 43: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, prosedur yang relevan, dan

ditulis dalam bentukk butir- butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian

kompetensi. Penulisan pembelajaran harus sistematis sehingga tergambar jelaskelogisan

materi yang disampaikan.

Dalam kaitannya dengan pembelajaran tematik integratif disekolah dasar, materi

pembelajaran harus terperinci dengan jelas sesuai dengan mata pelajaran yang akan

diajarkan. Dan menunjukkan ada hubungan antara materi satu dengan materi lain

sehingga keterpaduannya sudah dapat digambarkan

2. Bagian Metode Pembelajaran

Pada bagian ini harus tercermin pendekatan apa yang akan digunakan selama proses

pembelajaran. Setelah menuliskan pendekatan pembelajaran, tuliskan pula metode/ model

pembelajaran yang akan digunakan, dan barulah menulis teknik pembelajaran. Guna

mengisi bagian ini secara tepat, guru harus bisa membedakan mana yang berkatagorikan

teknik pembelajaran

3. Bagian Tahap Pembelajaran/ Langkah-langkah Pembelajaran

Bagian ini memiliki banyak nama dengan makna yang relatif sama. Nama-nama yang

sering digunakan adalah tahapan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, prosedur

pembalajaran, ataupun pengalaman belajar yang terpenting dalam penulisan bagian ini

adalah hendaknya bagian ini dibagi atas 3 bagian besar yakni bagian pendahuluan, inti,

dan akhir pembelajaran. dalam konteks pembelajaran dilakukan dalam beberapa kali

pertemuan. Dalam konteks pembelajarn dilakukan dalam bebrapa kali pertemuan, dan

masing- masing pertemuan tersebutharus tergambar secara jelas mana bagian

pendahuluan, inti, dan akhir pembelajaran disertai dengan alokasi waktu untuk tiap

Page 44: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

tahapannya. Hal kedua yang harus diperhatikan adalah dituliskan metode atau model

pembelajaran. dan hal ketiga yang harus diperhatikan adalah kegiatan harus

mencerminkan adanya upaya pembinaan sikap, pengembangan, keterampilan dan

memperoleh pengetahuan

4. Bagian Media dan Sumber Belajar

Pada bagian ini seluruh media yang akan digunakan selama proses pembelajaran

harus dituliskan secara lengkap. Dan kasus pembelajaran harus menggunakan eksperimen

dan perinciannya cukup dilampirkan. Sumber belajar juga harus diuliskan secara lengkap

dalam bagian ini. Sumber belajar meliputi buku pembelajaran, lingkungan sekolah/

masyarakat, nara sumber, perpustakaan, dan sumber belajar lainnya

5. Bagian Penilaian

Pada bagian ini harus dituliskan secara jelas jenis/ ragam/ prosedur bentuk penilaian

yang akan digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Dan pada

bagian ini juga harus dituliskan instrumen dan kunci jawaban atau pedoman penelitian

yang akan digunakan

6. Bagian Pengesahan

Pada bagian ini dituliskan tempat pembuatan RPP dan tanggal pembuatan RPP.

Setelah itu harus dituliskan pula nama guru pembuat RPP dan pihak yang memgetahui

RPP. RPP juga harus ditandatangani oleh guru dan pihak yang mengetahui sebagai

bentuk pengesahan

d. Gambaran Rencana Pelaksaan Pmebelajaran dalam Konteks Kurikulum

2013

Page 45: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini merupakan salah satu hasil kerja

para guru SD yang mengikuti pelatihan pembelajaran tematik integratif kurikulum

2013 dijakarta pada mei 2013 dengan modifikasi seperlunya pada beberapa

bagian.4 Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Kurikulum 2013

dibawah ini:

Mata Pelajaran: PPKn, Bahasa Indonesia, Penjasorkes, Tema: Diri Sendiri,

Subtema: Kegunaan dan Merawat Anggota Tubuh

a. Kompetensi Inti bidang studi PPkn, Bahasa Indonesia dan Penjasorkesa adalah

Memehami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,

membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di rumah dan

di sekolah

b. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi dasar mata pelajaran PPKn adalah mengetahui tata tertib dan aturan

yang berlaku dalam kehidupan sehari- hari di rumah dan di sekolah (KD- 3),

Bahasa Indonesia adalah memahami cara melafalkan kata dan kalimat dengan

benar (KI-3, KD-3) dan berkomunikasi secara lisan dengan orang lain dengan

menggunakan informasi tentang data diri, bagian tubuh dan kebutuhan tubuh,

lingkungan dan pola hidup sehat, lingkungan sekitar, buah, tanaman, dan masakan

(KI-4 KD-4), dan Penjasorkes adalah Mengetahui cara menjaga kebersihan diri

yang meliputi kebersihan badan, kuku, kulit, gigi, rambut dan pakaian

4 E. Mulyasa. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013 (Bandung: RT. Remaja Rosdakarya,

2013), hlm 304

Page 46: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Indikator mata pelajaran PPKn adalah Menyebutkan kebiasaan yang

berlaku dalam kehidupan sehari- hari di rumah, Bahasa Indonesia adalah

melafalkan kata sesuai gambar dengan benar dan menyebutkan kegunaan anggota

tubuh, dan Penjasorkes adalah melakukan praktek mencuci tangan

c. Tujuan Pembelajaran

Mata pelajaran PPKn adalah melalui kegiatan inkuiri sederhana, peserta

didik dapat menyebutkan 3 kebiasaan baik dalam merawat anggota tubuh dengan

benar dan lancar, Bahasa Indonesi adalah melalui kegiatan discovery sederhana,

peserta didik dapat: a) melafalkan kata sesuai 5 gambar yang tersedia, b)

menceritakan gambar tentang kegunaan tangan dengan lengkap dan tepat. Dan

Penjasorkes melalui kegiatan ekperimen, peserta didik dapat: a) menjelaskan 3

alasan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, b) mempraktikkan mencuci

tangan dengan benar dan hasilnya bersih

d. Materi Ajar

Materi ajar mata pelajaran PPKn adalah kebiasaan baik merawat anggota

tubuh, Bahasa Indonesia adalah melafalkan kata berdasarkan gambar,

menceritakan gambar, kegunaan tangan, cara merawat tangan, dan Penjasorkes

adalah kegunaan tangan, merawat tangan, praktik mencuci tangan

e. Model dan Metode Pembelajaran

Model dan metode pembelajarannya antara lain: pendekatan proses

scientifik, inkuiri, discovery, eksperimen, tanya jawab, pengamatan, penugasan,

ceramah

Page 47: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

e. Skenario/ Langkah- langkah Pembelajaran

Ada 3 langkah- lanhkah pembelajaran antara lain:

Pendahuluan (10 menit). a) mengondisikan siswa agar siap mengikuti

pembelajaran, b) siswa menyanyika lagu berjudul macam- macam anggota tubuh,

c) iswa bersama guru melakukan tanya jawab isi lagu, d) siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan

hari ini, e) siswa memperhatikan penjelasan guru tentang langkah- langkah

kegiatan yang akan mereka lakukan hari ini

Kegiatan Inti 1 (60 menit), a) Eksplorasi antara lain: siswa mengamati

dirinya sendiri dan temannya, siswa menunjukkan bagian anggota tubuh sesuai

yang diucapkan oleh guru, b) Elaborasi antara lain: siswa menunjukkan bagian

anggota tubuh teman dalam permainan, siswa menyebutkan cara- cara sederhana

dalam merawat anggota tubuh, c) Konfirmasi antara lain: siswa menjawab

pertanyaan guru tentang kebiasaan menjaga anggota tubuh

Kegiatan Inti 2 (60 menit), a) Eksplorasi antara lain: siswa mengamati

gambar anggota tubuh yang disediakan guru, siswa menirukan kata yang

diucapkan guru sesuai gambar, b) Elaborasi antara lain siswa menghubungkan

kata dengan anggota tubuh yang ada dalam gambar dalam kelompok yang

dibentuk guru, siswa bertukar pasangan untuk mengetahui hasil kerja kelompok

ini, c) Konfirmasi antara lain: siswa bertukar pasangan untuk mnegetahui hasil

kerja kelompok lain, siswa mendengarkan cerita tentang kegunaan tangan sebagai

penguat

Page 48: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Kegiatan Inti 3 (30 menit), a) Eksplorasi antara lain siswa memperhatikan

contoh cara mencuci tangan yang benar, siswa memilih gambar tentang langkah-

langkah mencuci tangan, b) Elaborasi antara lain siswa mengurutkan gambar

tentang langkah- langkah mencuci tangan, siswa mencuci tangan secar bergantian

(Selama praktik mencuci tangan siswa lain yang belum mendapat giliran,

mengerjakan lembar kerja dari guru tentang alasan mencuci tangan), c) Elaborasi

antara lain siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang cara baik mencuci

tangan

Kegiatan Penutup (15 menit), antara lain: a) siswa bersama guru membuat

simpulan tentang cara memelihara anggota tubuh, b) siswa bersam guru

mengadakan refleksi, c) siswa mendapatkan kegiatan tindak lanjut dari guru, d)

Do’a penutup

f. Media dan Sumber Belajar

Media pembelajaran meliputi: gambar tangan dan kegunaannya, alat- alat

cuci tangan dan alat potong kuku. Sumber belajar yang digunakan antara lain: a)

Buku: Dwi Tyas Utami dan Irene M J Astuti (2013) Penduan Belajar Tematik:

Diriku. Jakarta: Penerbit Erlangga, b) Buku: TIM Kemendikbud (2013) Diriku:

Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud, c) Internet

g. Penilaian

Page 49: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Prosedur penilaianya adalah proses dan hasil, jenis penilaiannya adalah

tes tertulis dan penilaian performa dan cakupannya meliputi

pengetahuan, sikap dan keterampilan

C. Pelaksanaan Scientific Approach Kurikulum 2013

a. Scientific Approach

1) Hakikat Model Pembelajaran Saintifik Approach

Model pembelajaran scientifik approach merupakan model pembelajaran

yang menuntut siswa beraktivitas sebagaimana seorang ahli sains, dalam

praktiknya siswa diharuskan melakukan serangkaian aktivitas selayaknya

langkah-langkah penerapan metode ilmiyah. Serangkaian aktivitas dimaksud

meliputi: a) merumuskan masalah, b) mengajukan hipotesis, c) mengumpulkan

data, d) mengolah dan menganalisis dara, dan e) membuat kesimpulan.

Model pembelajaran proses scientifik approach dapat dikatakan sebagai

proses pembelajaran yang memadu siswa untuk memecahkan masalah melalui

kegiatan perencanaan yang matang, pengumpulan data yang cermat, dan analisis

data yang diteliti untuk menghasilkan kesimpulan. Model pembelajaran scientifik

proses, sebagaimana penelitian, memiliki beberapa karakteristik khusus dalam

penerapannya. Karakteristik tersebut antara lain: a) objektif, artinya pembelajaran

senantiasa dilakukan atas objek tertentu dan siswa dibiasakan memberikan

penilaian secara objektif terhadap objek tersebut, b) faktual artinya pembelajaran

senantiasa dilakukan terhadap masalah- masalah faktual yang terjadi di sekitar

siswa sehingga siswa dibiasakan untuk menemukan fakta yang dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya, c) sistematis artinya pembelajaran yang

Page 50: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

dilakukan berdasarkan tahap belajar yang sistematis dan tahapan belajar ini

berfungsi sebagai panduan pelaksanaan pembelajaran, d) bermetode artinya

dilaksanakan berdasarkan metode pembelajaran ilmiyah tertentu yang sudah teruji

keefektifannya, e) cermat dan tepat artinya pembelajaran dilakukan untuk

membina kecermatan danketepatan siswa dalam mengkaji sebuah fenomena atau

objek belajar, f) logis artinya pembelajaran yang mengangkat hal yang masuk

akal, g) aktual artinya bahwa pembelajaran senantiasa melibatkan konteks

kehidupan anak sebagai sumber belajar yang bermakna, h) isinterested artinya

pembelajaran harus dilakukan dengan tidak memihak melainkan benar- benar

berdasarkan pencapaian siswa , i) unsupported opinion artinya pembelajaran tidak

dilakukan dengan pendapat yang tidak disertai bukti- bukti nyata, j) verifikasi

artinya hasil belajar siswa dapat diverifikasi kebenarannya melalui konfirmasi,

direvisi, dan diulang dengan cara yng sama atau berbeda

2) Konsep Scientific Approach dalam pembelajaran

Konsep Scientific Approach dalam pembelajaran ini telah dikemukakan

kemendikbud 2013 sebagai asumsi ilmiah yang melandasi proses pembelajaran.

berdasarkan pengertian ini Kemendikbud menyajikan pendekatan ilmiah dalam

pembelajaran secara visual sebagai berikut:

Gambar 2.1 Scientific Approach dalam pembelajaran

Menga

mati

Menanya Menalar Mencoba Menyimp

ulkan

Mengkom

unikasika

n

Page 51: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

3) Komponen- komponen Scientific Approach

Komponen- komponen terperinci menjelaskan keterampilan- keterampilan belajar

yang membangun Scientific Approach dalam belajar sebagai berikut:

a) Mengamati

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pemebalajaran.

Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan medio objek

secara nyata, peserta didik senang dan tertantang dan mudah pelaksanaannya.

Metode mengamati sangat bermanfaat penuh bagi rasa ingin tahu peserta

didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi

Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh

langkah- langkah sebagai berikut: (1) menentukan objek apa yang akan

diobservasi, (2) membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek

yang akan diobservasi, (3) menentukan secara jelas data- data apa yang perlu

diobservasi, baik primer maupun sekunder, (4) enentukan dimana tempat

objek yang akan diobservasi, (5) menentukan secara jelas bagaimana

observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah, (6)

menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi

b) Menanya

Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk

meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan dan

pengetahuannya. Ketika guru menjawab pertanyaan pesera didiknya, ketika

Page 52: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan

pembelajar yang baik.

Aktifitas bertanya memiliki bebrapa fungsi, sebagai berikut: (1)

membangkitkan rasa ingin tahu, (2) mendorong dan menginspirasi peserta

didik, (3) mendiagnosis kesulitan belajara, (4) menstrukturkan tugas- tugas

dan memerikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap,

keterampilan, pemahamannya atas subtansi pembelajaran, (5) membangkitkan

keterampilan peserta didik dalam berbicara, (6) mendorong partisipasi peserta

didik dalam berdiskusi, (7) membangun sikap keterbukaan untuk saling

memberi dan menerima pendapat, (8) membiasakan peserta didik berfikir

spontan dan cepat, (9) melatih kesantunan dalam berbicara

c) Menalar

Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta kata

empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa

pengetahuan. Istilah menalar disini merupakan padanan dari associating bukan

merupakan terjemahan dari reasioning, meski istilah ini juga bermakna

menalar atau penalaran. Karena itu aktivitas menalar dalam konteks

pembelajaran pada kurikulum 2013 dengan Scientific Approach banyak

merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.

Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemampuan

mengelompokkan beragam isu dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk

kemudian memasukkannya menjadi penggalan memori. Untuk meningkatkan

Page 53: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

daya menalar peserta didik perlu dilakukannya: (1) guru membentuk

pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap, (2) guru tidak banyak

menerapkan metode ceramah, (3) bahan pembelajaran disusun secara

berjenjang, (4) kegiatan pembelajarn berorientasi kepada hasil, (5)

setiapkesalahan harus segera dikoreksi, (6) perlu dilakukan pengulangan (7)

penilaian dilakukan atas prilaku yang nyata

d) Mencoba

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata peserat didik harus melakukan

percobaan. Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksud untuk

emngembangkan berbagai ranah tujuan belajar, sikap keterampilan dan

pengetahuan. Aktivitas yang nayata untuk ini adalah: (1) menentukan tema

atau topik sesuai kompetensi dasar, (2) mempelajari cara- cara penggunaan

alat dan bahan, (3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dari hasil

eksperimen, (4) melakukan dan mengamati percobaan, (5) menarik simpulan

dari hasil percobaan. (6) membuat dan mengkomunikasikan hasil percobaan

e) Menganalisis Data dan Menyimpulkan

Kemampuan menganalisis data adalah kemampuan mengkaji data yang

telah dihasilkan. Proses pemaknaan data ini melibatkan kegunaan sumber-

sumber penelitian lain atau pengetahuan yang sudah ada. Kemampuan

menyimpulkan merupakan proses kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan.

Simpulan biasanya menjawab rumusan masalah yang diajukan sebelumnya

f) Mengkomunikasikan

Page 54: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Kemampuan ini adalah kemampuan menyampaikan hasil kegiatan yang

telah dilaksanakan baik secara lisan maupun tulisan. Dalam hal ini siswa harus

mampu menulis dan berbicara secara komunikatif dan efektif

b. Kurikulum 2013

1) Pengertian Kurikulum 2013

Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua

pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Dalam kurikulum

terintegrasi filsafat, nilai-nilai, pengetahuan dan perbuatan pendidikan. Kurikulum

disusun oleh para ahli pendidikan/ ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, penididk,

pejabat pendidik, pengusaha serta unsur-unsur masyarakat lainnya. Rancangan ini

disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan,

dalam proses pembimbingan perkembangan siswa, mencapai tujuan yang dicita-

citakan oleh siswa sendiri, keluarga maupun masyarakat5

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum,

yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

5 Nana Syaodih Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek (Bandung: PT REMAJA

ROSDAKARYA, 2012), hlm. 150

Page 55: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan

pembelajaran.

Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014

memenuhi kedua dimensi tersebut.

2) Karakteristik Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut: (a)

mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial,

rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan

psikomotorik, (b) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan

pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang

dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai

sumber belajar, (c) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat, (d) memberi

waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan,

dan keterampilan, (e) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas

yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran, (f) kompetensi

inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar,

dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk

mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti, (g) kompetensi

dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat

(reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan jenjang

pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

3) Tujuan Kurikulum 2013

Page 56: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,

produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia6

D. Evaluasi Scientific Approach Kurikulum 2013

Dalam sistem pembelajaran evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan

tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil

yang diperoleh dari evaluasi dapat dijadikan (feed-back) bagi guru dalam memperbaiki

dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran7

a. Penilaian Unjuk kerja

Dalam implemantasi kurikulum 2013, amat dianjurkan agar guru lebih

mengutamakan penilaian unjuk kerja. Peserta didik diamati dan dinilai bagaimana

mereka dapat bergaul, bagaimana mereka bersosialisasi di masyarakat, dan

bagaimana mereka menerapkan pembelajaran di kelas dalam kehidupan sehari- hari

Dalam hubungannya dengan penilaian unjuk kerja, Leighbody mengemukakan

bahwa elemen- elemen kinerja yang dapat diukur: 1) kualitas penyelesaian pekerjaan,

ketermpilan menggunakan alat- alat, 3) kemampuan menganalisis dan merencanakan

prosedur kerja sampai selesai, 4) kemampuan mengembil keputusan berdasarkan

aplikasi informasi yang diberikan dan 5) kemampuan membaca, menggunakan

diagram, gambar- gambar, dan simbol- simbol. Pengembangan elemen- elemen

tersebut dapat dikemas dalam format sebagai berikut:

6 Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan no 67 Tahun 2013

7 Zainal Arifin. Evaluasi Pembelajaran (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA , 2012), hlm. 2

Page 57: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Tabel 2.2 Format Penilaian Unjuk Kerja

No Kerja yang

dinilai

Tanggapan

guru

Tanggapan

orang tua

Simpulan

1 Kualitas

penyelesaian

pekerjaan

2 Keterampilan

menggunaka alat

3 Kemampuan

menganalisis dan

merencanakan

prosedur kerja

4 Kemampuan

mengambil

keputusan

5 Kemampuan

membaca,

menggunakan

diagram, gambar

dan simbol

Simpulan

Keterangan:

- Tanggapan guru adalah tanggapan dan penilaian guru terhadap kompetensi peserta didik

berkaitan dnegan aspek- aspek keterampilan yang diukur

- Tanggapan orang tuan adalah tanggapan dan penilaian orang tua atau wali terhadap

kompetensi peserta didik berkaitan dengan aspek- aspek keterampilan yang diukur

- Simpulan adalah penilaian guru dengan memperhatikan pendapat oran tua terhadap

setiapa aspek keterampilan yang diukur, bisa secara kualitatif (baik, cukup, kurang) bisa

juga secara kuantitatif, dan dikuantifikasi (9, 8,7)

- Simpulan akhir adalah hasil kumulatif peserta didik dalam pembelajaran yang dilakukan

atau kompetensi yang dikuasai. Simpulan akhir ini merupakan akumulasi dari setiap

aspek keterampilan yang diukur

Page 58: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Dalam penilaian pembelajaran, penilaian unjuk kerja dapat dilakukan secara efektif

dengan langkah- langkah sebagai berikut: 1) tetapkan kinerja yang akan dinilai, 2) buat

daftar yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dai masing- masing mata

pelajaran, 3) tentukan pekerjaan untuk eserta didik yang mencangkup smua elemen

kinerja yang dinilai dan alokasi waktu yang diperlukan, 4) buat semua daftar bahan, alat

dan gambar yang diperlukan untuk mengerjkan penilaian, 5) siapkan petunjuk tertulis

yang jelas untuk peserta didik, 6) siapkan system konsekoran

Pelaksanaa penilaian untuk kerja perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1)

peserta didik telah memperoleh semua bahan, alat, instrymen, gambar- gambar atau

semua peralatan penyelesaian tes, 2) peserta didik telah mengetahua apa yang harus

dilakukannya, 3) peserta didik harus mengetahui butir- butir yang akan dinilai, 4) bahan,

mesin- mesin, alat- alat yang digunakan peserta didik memiliki kondisi yang sama, 5) bila

waktu yang dinilai, cek dulu dengan teliti, 6) bila kemampuan merencanakan pekerjaan

pemakaian alat yang diukur, amati peserta didik selama bekerja, 7) guru jangan member

pertolongan kepada peserta didik, kecuali menjelaskan petunjuk- [etunjuk yang telah

diberikan kepadanya

b. Penilaian Karakter

Penilaian ini bermaksud mendeteksi karakter yang terbentuk dalam diri peserta

didik. Pembentukan karakter memang tidak bim salabim atau terbentuk dalam waktu

singkat, tapi indikator prilaku dapat terdeteksi secara didi oleh guru. Contoh format

penilaian karakter dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 2.3 Format Penilaian Karakter Peserta Didik

Page 59: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Jenis Karakter Indikator

Bertanggungjawab a. Melaksanakan kewajiban

b. Melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan

c. Mentaati tata tertib

d. Memelihara fasilitas sekolah

e. Menjaga kebersihan lingkungan

Pecaya diri a. Pantang menyerah

b. Berani menyatakan pendapat

c. Berani bertanya

d. Mengutamakan usaha sendiri daripada bantuan

e. Berpenampilan tenang

Saling menghargai a. Menerima perbedaan pendapat

b. Memaklumi kekurangan orang lain

c. Mengakui kelebihan orang lain

d. Dapat bekerjasama

e. Membantu orang lain

Bersikap santu a. Menerima nasehat guru

b. Menghindari permusuhan dengan teman

c. Menjaga perasaan

d. Menjaga ketertiban

e. Berbicara dengan tenang

Kompetitif a. Berani bersaing

b. Menunjukkan semangat berprestasi

c. Berusaha ingin lebih maju

d. Memiliki keinginan untuk tahu

e. Tampil beda dan unguul

Jujur a. Mengemukakan apa adanya

b. Berbicara secara terbuka

c. Menunjukkan fakta yang sebenarnya

d. Menghargai data

e. Mengakui kesalahan

c. Penilaian Portofolio

Portofolio adalah penilaian terhadap seluruh tugas yang dikerjakan peserta didik

dalam mata pelajaran tertentu. Penilaian portofolio dapat dilakuakan bersama- sama

oleh guru dan peserta didik melalui diskuai untuk membahas hasil kerja peserta didik.

Adapun format penilaiannya sebagai berikut:

Tabel 2.4 Format Penilaian Portofolio 1

Mata Pelajaran :

Page 60: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Kelas :

Kompetensi Nama: ...........................................

Tanggal: ........................................

Prosedur Kegiatan Penilaian

Jelek/ Cukup/ Baik/ Sangat Baik

1.

2.

3.

Dicapai melaui

1. Diri sendiri

2. Bantuan guru

3. Seluruh kelas

4. Kelompok besar

5. Keloompok kecil

Komentar guru

Komentar orang tua Tanggapan siswa

Tabel 2.5 Format Penilaian Portofolio 2

Kompetensi

Dasar

Karakter Materi Pokok Jenis Tugas Keterangan

d. Penilaian Ketuntasan Belajar

Penilaian ketuntasan belajar ditetapkan berdasarkan kriteria ketuntasan minimal

(KKM) dengan mempertimbangkan 3 komponen: (1) kompleksitas materi dan

kompetensi yang harus dikuasai, (2) daya dukung, (3) kemampuan awal peserta didik.

Layanan bagi peserta didik dibawah normal disebut program perbaikan, sengangkan

diatas normal disebut program pengayaan. Berikut format keduanya:

Mata Pelajaran: ............................................................................

Kompetensi Dasar: .......................................................................

Page 61: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Kelas: ...........................................................................................

Tahun Pelajaran: ..........................................................................

Ulangan Harian Tanggal: .............................................................

Tabel 2.6 Format Lembaran Program Perbaikan

No Nama

Siswa

Nilai

Sebelum

perbaikan

Tanggal

Perbaikan

Bentuk

Perbaikan

Nilai

Setelah

Perbaikan

Keter

angan

FORMAT LEMBARAN PROGRAM PENGAYAAN

Mata Pelajaran: ..................................................................................

Kompetensi Dasar: .............................................................................

Kelas: .................................................................................................

Tahun Pelajaran: ................................................................................

Ulangan Harian Tanggal: ...................................................................

Tabel 2.7 Format Lembaran Program Perngayaan

No Nama

Siswa

Nilai

Ulangan

Bentuk

Pengayaan

Tanggal

Pengayaan

Keterangan

Page 62: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Dalam rangka pencapaian KKM perbaikan program dan peningkatan layanan

pembelajaran, guru jjga bisa menjaring data melalui penilaian diri sendiri oleh peserta

didik.8 Dengan format:

Nama: .................................................................................................

Mata Pelajaran: ..................................................................................

Tabel 2.8 Format Penilaian Diri Sendiri

No Perntayaan Ya Tidak Catatan

Guru

1 Saya sering kehilangan

konsentrasi dalam

belajar matematika

2 Saya sulit mengikuti

pelajarn matematika

3 Saya sulit mengerjakan

tugas- tugas matematika

4 Saya memerlukan waktu

lama untuk belajar

matematika

5 Saya tidak pernah

mendapat nilai bagus

dalam pelajaran

matematika

6 Dan seterusnya

8 E. Mulyasa, op.cit., hlm. 144- 153

Page 63: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskrptif-Kualitatif. Menurut Boghdan

dan Taylor, sebagaimana yang dikutip oleh Lexy Moleong menyebutkan bahwa

penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.1 Penelitian ini

bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang objektif, faktual, akurat dan sistematis,

mengenai masalah-masalah yang ada di obyek penelitian. Sesuai dengan rumusan

masalah Analisis Pelaksanaan Scientific Approach Pada Kurikulum 2013 Siswa Kelas 1

A di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang

Penelitian kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan nyata, (1)

menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan; (2)

metode ini secara langsung berhubungan antara peneliti dan responden; (3) metode ini

lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak kejelasan pengaruh bersama

dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.2

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, Menurut Suharsimi

Arikunto penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif,

terperinci dan mendalam terhadap suatu organisasi,lembaga atau gejala tertentu.3

B. Kehadiran Peneliti

1 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Rosdakarya, 2000), hlm. 3

2 Ibid., hlm. 8

3Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka

Cipta, 2002), hlm. 120

Page 64: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Sebagaimana dinyatakan oleh Lexy Moleong (2002), kedudukan peneliti dalam

penelitian kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana

pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil

penelitiannya. Pengertian instrumen atau alat penelitian di sisni tepat kerena ia menjadi

segalanya dari keseluruhan proses penelitian.4

Berdasarkan pada pernyataan di atas, maka pada dasarnya kehadiran peneliti di

sini, di samping sebagai instrumen juga menjadi faktor penting dalam seluruh kegiatan

penelitian ini. Dalam penelitian kualitatif, seorang peneliti itu sendiri atau dengan dari

bantuan orang lain merupakan pengumpul data utama.

C. Lokasi Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MI Hidayatul Mubtadi’in yang beralamat

di jalan Kyai Parseh Jaya 52 Kelurahan Bumiayu Kecamatan Kedung kandang Kota

Malang merupakan satu-satunya MI di kelurahan bumiayu yang saat ini memiliki siswa

siswi berjumlah 241. Status tanah Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in yang

terkareditasi B ini adalah wakaf milik yayasan dengan luas tanah 1850 m²

Berkenaan dengan penentuan lokasi penelitian, maka peneliti tertarik untuk

memilih lokasi Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang karena

sekolah tersebut adalah madrash unggulan dan satu-satunya Madrasah Ibtidaiyah yang

ada di Kec. Kedung Kandang

Keberhasilan yang sanagt cepat telah ditunjukan, Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul

Mubtadi’in Bumiayu Malang dalam beberapa tahun terahir ini telah meraih prestasi yang

sangat membanggakan, baik itu di tingkat kabupaten maupun daerah.

4Lexy, Op.cit., hlm. 121

Page 65: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Berdasarkan fakta yang terjadi, peneliti menjadikan alasan untuk menjadikan

Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang untuk dijadikan objek

penelitian yang tepat dalam kaitannya tentang pelaksanaan scientific approach pada

kurikulum 2013

D. Data dan Sumber Penelitian

Sumber data utama dalam penelitian Deskriptif-Kualitatif ialah kata-kata dan

tindakan selebihnya merupakan data tambahan seperti dokumen dan sumber data yang

lain.5 Jadi sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata yang diperoleh dari informan

dan dokumen yang merupakan data tambahan. Dalam hal ini, data penelitian diperoleh

dari sumber data yang terbagi atas: a) sumber personal, data yang diperoleh berupa

jawaban lisan. Misalnya, dari Guru Kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadiin, b) sumber place,

sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan objek yang diteliti. Misalnya,

keadaan ruang belajar siswa berupa kelas, perpustakaan, dll, dan, c) sumber paper, berupa

data yang menyajikan tulisan, arsip, dsb.

Penjaringan data diperoleh dari sumber yang dapat memberikan informasi yang

relevan dengan masalah yang diteliti. Dalam mengumpulkan data melalui wawancara

menggunakan teknik snow ball sampling yang terus menggelinding semakin lama

semakin besar dalam arti memperoleh informasi secara terus-menerus dan baru akan

berhenti setelah informasi yang diperoleh telah lengkap

E. Metode Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini akan dikumpulkan dengan tiga metode yaitu :

a) Interview (wawancara)

5 Ibid., hlm. 112

Page 66: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Menurut M. Nazir, interview (wawancara) adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap

muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden

dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara). Alat pengambilan data ini digunakan oleh peneliti untuk

memperoleh data yang obyektif yang diperlukan peneliti tentang latar belakang

obyek penelitian di Kelas 1 A Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in

Bumiayu Malang yakni Hikmatul Mahfudzoh S, Pdi serta teknik wawancara ini

digunakan peneliti untuk mengetahui kondisi riil di lapangan secara umum

mengenai pelaksanaan Scientific Approach pada kurikulum 2013.

b) Observasi

Mengamati adalah menatap kejadian, gerak atau proses.6 Pengamatan

merupakan metode yang pertama-tama digunakan dalam melakukan penelitian

ilmiah. Teknik observasi adalah pengamatan melalui pemusatan terhadap suatu

objek dengan menggunakan seluruh alat indera yaitu, penglihatan, peraba,

penciuman, pendengaran, pengecapan. Teknik ini digunakan oleh peneliti dengan

maksud agar memperoleh data yang lebih akurat dengan mendatangi langsung

lokasi penelitian serta menjadi partisipan di sana sesuai kesempatan waktu yang

diberikan oleh pihak madrasah.

c) Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu, mencari data mengenai hal-hal atau variable yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

6 Suharsimi Arikunto, Op.cit., hlm. 189

Page 67: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

agenda dan sebagainya. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda

hidup tetapi benda mati.7

Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan terkait

dengan permasalahan Pelaksanaan Scientific Approach Pada Kurikulum 2013

F. Analisis Data

Menurut Moleong, analisa data adalah proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data karena dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja spirit yang disarankan oleh data.

Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber,

setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah maka langkah selanjutnya mengadakan reduksi

data yang dilakuan dengan jalan membuat abstraksi atau ringkasan inti, langkah

berikutnya menyusun dalam satuan-satuan. Satuan-satuan ini yang kemudian

dikategorikan sambil membuat coding (pengkodean), tahap terakhir dari analisis data

adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data8. Proses penelitian ini mengandung tiga

komponen diantaranya:

a) Reduksi Data

Menurut Mathew B.M dan A.M Hubberman, reduksi data merupakan suatu

bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak

perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-

kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diferifikasi.9

Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari informan kunci, yaitu Guru Kelas 1

A dan dikategorikan secara sistematis agar mendapatkan gambaran dan data yang sesuai

7 Ibid, hlm. 206

8Lexy J. Moleong, op.cit., 190

9 Mathew B.M dan A.M Hubberman, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: UI Press, 1992), hlm. 16

Page 68: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

dengan tujuan penelitian yaitu Pelaksanaan Scientific Approach Pada Kurikulum 2013 MI

Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang

b) Penyajian Data

Dalam hal ini Mathew B. M dan A. M Huberman membatasi suatu“penyajian”

sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan.10

Data yang sudah direduksi dan diklarifikasi akan berdasarkan kelompok masalah

yang diteliti, memungkinkan adanya penarikan kesimpulan atau verifikasi. Sehingga

peneliti dapat mengambil kesimpulan dari upaya Pelaksanaan Scientific Approach Pada

Kurikulum 2013 MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang

c) Verifikasi atau menarik Kesimpulan

Verifikasi adalah suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan peninjauan kembali

serta tukar pikiran diantara teman sejawat untuk mengembangkan kesepakatan

intersubjektif, atau juga upaya-upya luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam

seperangkat data yang lain.11

Ketiga komponen analisis ini saling berkaitan, sehingga menentukan hasil akhir

dari penelitian, data yang disajikan secara sistematis berdasarkan rumusan penelitian.

Tampilan data yang dihasilkan digunakan untuk interpretasi data. Kesimpulan setelah di

adakan cross chek terhadap sumber lain melalui wawancara dengan informan.

10

Ibid., hlm. 17 11

Ibid., hlm. 19

Page 69: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu:

a. Analisis data selama di lapangan

Analisis data selama dilapangan dalam penelitian ini tidak dikerjakan setelah

pengumpulan data selesai, tetapi selama pengumpulan data berlangsung dan

dikerjakan terus menerus hingga penyusunan laporan selesai. Kegiatan analisis data

ini melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

1) Penetapan fokus penelitian.

2) Pembuatan temuan-temuan sementara berdasarkan data yang telah terkumpul.

3) Pembuatan rencana pengumpulan data berikutnya berdasarkan temuan-temuan

pengumpulan data sebelumnya.

1) Pengembangan pertanyaan-pertanyaan analitik dalam rangka pengumpulan data

berikutnya

b. Analisis data setelah dikumpulkan

Dalam penelitian ini yang digunakan dalam menganalisa data yang sudah

diperoleh adalah dengan cara deskriptif (non statistic), yaitu penelitian yang

dilakukan dengan mendeskripsikan data yang diperoleh berupa kata-kata atau kalimat

yang diklasifikasikan dengan kategori untuk memperoleh hasil penelitian yang akan

dipaparkan pada bab IV dan bab V.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Page 70: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbarui dari konsep

kesahihan (validitas) dan keadaan (reliabilitas) menurut versi “positivisme” dan

disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria, dan paradigmanya sendiri.12

Moleong menyebutkan bahwa dalam penelitian diperlukan suatu teknik

pemeriksaan keabsahan data. Sedangkan untuk memperoleh keabsahan temuan perlu

diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

a) Presistent Observation (ketekunan pengamatan), yaitu mengadakan observasi

secara terus menerus terhadap berbagai aktifitas yang sedang berlangsung di

lokasi penelitian.

b) Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain dari luar data untuk keperluan pengecekan atau pembanding

terhadap data. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah

pemeriksaan melalui sumber lainnya. Dezin (1978) dalam Moleong

membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang

memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik,dan teori.13

Dalam

penelitian ini, teknik triangulasi yang dilakukan peneliti membandingkan data

hasil pengamatan yang diperoleh dari lapangan dengan data hasil wawancara

pada sumber data (primer).

c) Peerderieting (pemeriksaan sejawat melalui diskusi), bahwa yang dimaksud

dengan pemeriksaan sejawat melalui diskusi yaitu teknik yang dilakukan

dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yangdiperoleh dalam

bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat. Setelah hasil akhir

12

Lexy J. Moleong, Op. Cit., hlm. 171 13

Ibid., hlm. 178

Page 71: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

sementara diperoleh dilakukan diskusi dengan teman sejawat dengan maksud

untuk membuat agar peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka tentang

Pelaksanaan Scientific Approach Pada Kurikulum 2013 Madrasah Ibtidaiyah

Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang

H. Tahap-tahap Penelitian

Dalam penelitian ini ada beberapa tahapan yang dilakukan yakni :

1. Tahap pra lapangan

a. Memilih objek penelitian.

b. Melakukan izin lisan kepada kepala madrasah Senin, 11 November 2014.

c. Meminta surat izin penelitian kepada Fakultas pada tanggal 13 November 2014

d. Menyerahkan surat izin penelitian dari Fakultas pada pihak Madrasah pada

tanggal 14 November 2014

e. Mengadakan wawancara langsung dengan kepala Guru Kelas 1 A pada tanggal 17

November 2014

f. Mengadakan dokumentasi serta observasi langsung di Madrasah pada tanggal 20

November 2014

g. Melakukan wawancara langsung dengan Guru Kelas 1 A terkait hal-hal yang

dirasa kurang pada wawancara pertama pada tanggal 13 Desember 2014.

2. Tahap pelaksanaan di lapangan

a. Melakukan wawancara dengan Guru Kelas 1 A Madrasah Ibtidaiyah

Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang pada tanggal 17 November 2014

Pukul. 09:16 WIB.

Page 72: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

b. Melakukan dokumentasi serta Observasi langsung di Madrasah pada tanggal

20 November 2014

c. Melakukan Observasi kedua di Madrasah serta menggali kembali data yang

dirasa kurang pada tanggal 13 Desember 2014

3. Tahap Penyelesaian

Merupakan tahap yang paling ahir dari sebuah penelitian. Pada tahap ini peneliti

menyusun data yang telah di analisis disimpulkan dalam bentuk karya ilmiah yaitu

berupa laporan penelitian dengan mengacu pada peraturan penulisan karya ilmiah

yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

Page 73: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Singkat Objek Penelitian

a. Profil Mi Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu

Nama Sekolah : MI Hidayatul Mubtadi’in

Alamat : Jl. Parseh Jaya 52

Desa/ Kecamatan : Bumiayu/ Kedungkandang

Kabupaten/ Kota : Malang

Provinsi : Jawa Timur

Nomor Telepon/ Hp : (0341) 751035

Type Sekolah : B

Nomor Statistik Sekolah/ NSS : 1112357300008

Nama Kepala Sekolah : Muhammad Askur A. MA

Prangkat/ Golongan : -

Pendidikan :D2

No. Telp Rumah/ Hp : 085853209811

Tahun Didirikan/ Thn Beroperasi : 1943/ 1965

Kepemilikan Tanah (swasta) : Wakaf milik yayasan

Page 74: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Luas Bangunan : 1850 m2

b. Visi, Misi, dan Tujuan Mi Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu

1) Visi:

Menjadi insan berprestasi dan berimtaq.

Indikator Visi:

(a) Berprestasi dalam bidang akademik.

(b) Berprestasi dalam bidang non akademik.

(c) Mengamalkan ibadah agama islam.

(d) Tercipta biklim budaya membaca dan menulis.

(e) Memiliki ruang pengembangan diri siswa yang kondusif.

(f) Berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.

2) Misi:

(a) Membudayakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang

islami.

(b) Mendorong anak didik mengenali potensi diri dan menyediakan berbagai kegiatan

akademik dan non akademik.

(c) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama islam dalam setiap lingkup

kegiatan madrasah.

(d) Mengembangkan lingkungan fisik dan psikologis yang kondusif bagi pertumbuhan dan

perkembangan anak didik

(e) Menyelenggarakan managemen berbasis madrasah dan pelibatan masyarakat dalam

pengembangan madrasah

Page 75: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

3) Tujuan:

(a) Seluruh peserta didik kelas III sampai kelas IV harus dapat menjalankan sholat dan baca

tulis Alqur’an dengan baik, benar dan tertib.

(b) Tercipta budaya baca tulis dengan mengoptimalkan peran perpustakaan dan majalah

dinding.

(c) Memiliki peningkatan prestasi di bidang seni dengan menjadi finalis tingkat propinsi

minimal untuk 2 bidang.

(d) Memiliki peningkatan prestasi drumband dengan menampilkannya pada even tingkat

kota.

(e) Memiliki peningkatan prestasi pramuka dengan mengikut sertakan jalan Jambore tingkat

kota.

(f) Memiliki peningkatan prestasi oleh raga dengan menjadi juara tingkat kota minimal 2

cabang.

(g) Menjadi juara lomba bidang mata pelajaran tingkat kota.

2. Paparan Data penelitian

a. Perencanaan Pembelajaran Scientific Approach di Kelas 1 A di Madrasah

Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) adalah rencana yang menggambarkan

prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar.

Dan hal-hal yeng perlu diperhatikan dalam penyusunan RPP menurut guru kelas 1 A

Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in yang menyatakan,

“RPP dipakai dalam satu kali tatap muka dan dalam pembuatan dalam pembuatan

RPP sudah pasti melihat pada KDnya, kemudian membuat indikator, tujuan,

Page 76: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

materi yang sesuai dengan kebutuhan belajar agar mencapai tujuannya itu mbak,

metode yang sesuai, langkah- langkah penerapannya, sumber media dan penilaian

mbak. Tema apa sub tema apa, kemudian menyiapkan perangkatnya, untuk

perangkatnya semisal memakai kartu atau memakai perangkat lain. Kemudian

melihat media belajarnya juga. Kalau sudah siap semua baru saya bikin RPPNya.

Kalau saya tidak langsung meembuat RPPnya tetapi melihat dulu perangkat yang

ada dan melihat kondisi kelas juga. Intinya saya kira- kira dulu media apa yang

tepat dan ada saat itu juga kemudian melihat kondisi kelasnya juga mbak baru

saya nulis/ bikn RPPnya. Dan mengenai langkah- langkah dalam penulisannya

RPP kan sudah ada dikurikulum 2013, jadi saya hanya menyalinnya tapi itu

hanya dijadikan ukuran minimal. Misalnya peraganya pakai kalung kalau gak ada

kalung ya memakai kertas”.1

Jika dalam penyusunannya RPP sudah tepat maka pelaksanaan pembelajaran di

kelas akan lebih mudah sesuai dengan pernyataan guru kelas 1 A Madrasah Ibtidaiyah

Hidayatul Mubtai’in yang menyatakan,

“Kalau RPP sudah kita buat sebelum proses belajar mengajar dikelas maka kita

akan merasa enak karena sudah ada gambaran untuk materi yang akan kita

sampaikan keesokan harinya, adanya RPP juga mempermudah proses

pembelajaran yang sistematis dan membuat siswa lebih terbantu dan mudah

dalam belajar”

Guru melaksanakan proses belajar sesuai dengan RPP yang telah dibuatnya jauh-

jauh hari. Dan dengan adanya pedoman buku guru pada kurikulum 2013 ini guru

memiliki pandangan yang lebih luas dan lebih memudahkan guru dalan mengaktifkan

siswanya dan membangkitkan suasana yang lebih menyenangkan. Suatu perencanaan

akan berjalan secara maksimal apabila diikuti dengan cara- cara merancang

pembelajaran yang tepat. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh guru kelas 1 A

dalam peaparannya,

”Dalam pembuatan RPP saya samakan persis atau saya ikuti peraturan buku

panduan guru. Tapi RPP kurikulum 2013 ini standar minimalnya boleh diperluas

lagi, kan kurikulum 2013 ini rendah sekali pencapaiannya atau targetnya dulu

1 Wawancara dengan Ibu Hikmatul Mahfudzoh, Guru Kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang,

Tanggal 20 November 2014

Page 77: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

semester 1 KTSP bilangan 1- 20 sekarang di kurikulum 2013 ini hanya 1- 5 kan

sangat rendah. Tapi itu hanya batas minimalnya kita bisa kembangkan sampai 50

tidak apa- apa atau 100 pun tidak apa- apa yang penting tinggal lihat siswanya

mampu atau tidak”2

Dengan menyusun RPP, Guru telah lebih awal memikirkan cara terbaik dan

termudah untuk membangun kompetensi yang dipersyaratkan pada siswa agar siswa

mencapai kompetensi tersebut. Hal ini sesuai dengan penyusunan Guru Kelas 1 A

dalam pembuatan RPP di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu

Malang:

“(1) rpp yang dibuat guru sama persis seperti buku panduan guru, ada materi

bahsa indonesia, ppkn dan matematika, (2) pada kompetensi dasar guru menabahi

point pada materi bahasa indonesia, (3) 5 point pada indikator guru menyamakan

dengan buku panduan guru, (4) pada tujuan pembelajaran guru menggunakan

rumusan A,B,C,D dan hanya memberi 4 point saja kemudian materi matematika

guru tidak memberikan tujuan, (5) alokasi waktu 1 pembelajaran 3 JP dan setiap

pelajaran guru mengambil 1 JP atau dengan alokasi waktu (1x35), (6) pendekatan

yang dilakukan guru adalah scientific dan paikem, (7) langkah-langkah

pembelajaran guru samakan persis seperti yang ada di buku panduan guru, (8)

pada penilaian guru juga mengikuti buku panduan guru dengan penilaian unjuk

kerja3

Dengan adanya RPP yang selalu memudahkan guru kelas 1 A MI Hidayatul

Mubtadi’in ini guru memiliki 2 cara mudah dalam pembuatan RPP. Berikut

penjelasan Guru Kelas 1 A Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in dalam

pembuatannya yang memaparkan,

“Dalam pembuatan RPP saya memiliki 2 cara mbak. Seumpama saya mau

mengajar hari selasa ya senin malemnya baru saya buat mbak. Cara ke dua saya

buat di awal tahun jadi pas liburan itu saya sudah bikin RPP satu semester. Itu

2 Wawancara dengan Ibu Hikmatul Mahfudzoh, Guru Kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu

Malang, Tanggal 20 November 2014

3 Dokumen 1, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang, Tanggal

20 November 2014

Page 78: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

menurut saya lebih enak yang kalau mau melaksanakannya enakan yang besok

ngajar malemnya bikin karena waktu itu saya mengerti kondisi anak-anaknya.

Kadang kita kalau mau buat RPP ya copy paste mbak tapi ada yang dirubah sesuai

dengan keadaan. Tapi mesti gak sesuai RPP yang kita copy paste itu. Karna beda

situasi kondisinya dilihat dari sarana, prasarana, dan kondisi anaknya”.4

Selain itu juga, rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai alat bantu yang berisi

serangkaian kegiatan yang dibuat guru kels 1 A Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul

Mubtadi’in sebelum pelaksanaan pembelajaran di kelas. Hal ini dilakukan guru untuk

mempermudah proses belajar yang akan dilakukannya dan penyetoran kepada kepala

Madrasah jika ada pemeriksaan dari pengawas. Berikut ini penjelasan guru mengenai

penyetoran RPP yang selama ini dibuatnya,

“Mengenai penyetoran RPP, mungkin karena ini sekolah swasta yang bergaji

sedikit jadi guru kalau tidak dipakas pasti tidak mau membuat RPP. Ada sekolah

yang memang kegiatan ini bisa terlaksana tapi mereka berani membayar lebih.

Kan sekarang banyak yang nyambi (pekerjaan sampingan) jadi tugas-tugas

semacam itu ada yang mengerjakan tapi tidak penuh. Mungkin Cuma 1 atau 2

tema saja. Jadi kalau untuk dilihat pengawas ada mbak. Ya semenjak ganti kepala

sekolah ini gak pernah diperiksa”5

Dalam pembuatan RPP pada kurikulum 2013 dan kurikulum sebelumnya

sebenarnya sama saja sesuai penjelasn Guru Kelas 1 A Madrasah Ibtidaiyah

Hidayatul Mubtadi’in yang menyatakan,

“Sebenarnya ya sama saja, pendekatannya ya juga sama. Cuma bedanya ya kalau

di kurikulum 2013 ini kan kita harus mengikuti buku panduan guru. Ya sudah ada

semua disana tinggal langkah- langkahnya aja yang perlu kita peta- petakan.

Mana yang menjadi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutupnya.

Tapi kalau di buku panduannya tidak memungkinkan untuk melakukan hal itu ya

kita ambil cara/ alternatif lainnya. Malah lebih enak penyusunan RPP dalam

4 Wawancara dengan Ibu Hikmatul Mahfudzoh, Guru Kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu

Malang, Tanggal 20 November 2014 5 Wawancara dengan Ibu Hikmatul Mahfudzoh, Guru Kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu

Malang, Tanggal 20 November 2014

Page 79: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

kurikulum 2013 karena udah ada panduan kalau tidak memungkinkan langsung

memakai cara lain”.6

b. Pelaksanaan Scientific Approach di Kelas 1 A di Madrasah Ibtidaiyah

Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang

Scientific approach pada hakekatnya memang menuntut anak untuk aktif dalam

proses belajar dan bisa memecahkan masalah dengan cepat tanpa bantuan gurupun

mereka bisa. Dan manfaat Scientific Approach menurut penjelasan guru kelas 1 A

sebagai berikut,

”Menurut saya dari segi anak-anak sama saja, anak gak bisa mengotak- ngotakkan. Di

otak anak-anak itu semua menjadi satu. Semisal, Kenapa kok Islam melarang

mencukur alis? Itu kalau dari segi Islam merubah ciptaan Tuhan. Dari segi Science itu

membuat debu, keringat, air bisa langsung ke mata kan membahayakan kalau ada alis

kan masih mending, Itu secara science. Lah anak- anak misalnya pertanyaannya guru

IPA. Kenapa kita gak boleh mencukur alis? Jawabannya berdosa karena mengubah

ciptaan Allah. Itu disalahkan sama guru Ipa karena bukan itu maksudnya ini

jawabannya harus sesuai sciencenya. Lah padahal pikiran anak gak terkotak-

kotakkan kalau saya pribadi saya benarkan karena dia menjawabnya dari segi Agama.

Jadi adanya pendekatan scientific disini menurut saya lebih kepada guru, pelajaran

apapun dipadukan jadi sekalipun kita ngajar Ipa tapi mereka kok jawab gitu berarti

mereka melikat dari sisi agama”7

Walaupun dalam teorinya Scientific Approach ini menjadikan siswa lebih aktif dalam

mengkontruksikan pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat mendorong siswa untuk

melakukan penyelidikan guna menemukna fakta- fakta dari suatu fenomena. Akan tetapi,

dalam pelaksanaannya tidak semua kelas bisa melakukan pendekatan ini. Hal ini sesuai

6 Wawancara dengan Ibu Hikmatul Mahfudzoh, Guru Kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu

Malang, Tanggal 20 November 2014 7 Wawancara dengan Ibu Hikmatul Mahfudzoh, Guru Kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu

Malang, Tanggal 20 November 2014

Page 80: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

dengan penjelasan Guru Kelas 1 A Madrasah Ibtidayah Hidayatul Mubtadi’in menurut

pemaparannya,

“Kalau diteorinya kayaknya sih asik mbak tapi dalam pelaksanaannya tidak

semua bisa discientifikkan, dulu waktu di PLPG contoh scientific itu misalnya kita

mengajarkan hadits tentang kebersihan. Trus pendekatan scientificnya itu gini. Siapa

tadi sudah mandi? Bersihkan? Segarkan?. Yang gitu itu katanya itu pendekatan

scientific. Lah, tapi gak semua bisa digitukan. Misalnya kita mengajarkan surat al-

Lahab apa ayo pendektan scientificnya? jadi gak semua bisa discientifickan. Kalau

dikelas atas katanya diteori itu misalnya kita ngajarkan fiqih jenis najis mugolladhoh,

mutawassitoh itu discientificnya anak-anak diajak ke laboratorium komputer disuruh

browsing sendiri. Kenapa kok ada najis mugholadhoh, mutawassitoh? Ternyata disitu

air liurnya atau darahnya mengandung zat yang berbahaya. Mereka sampai kesana itu

katanya pebelajaran scientific. Padahal itu pembelajaran fiqih. Seneng memang kalau

dari teorinya tapi pelaksanaanya susah tidak semua anak langsung bisa segitunya.

Mungkin yang bisa gitu hanya kelas pilihan saja”.8

Sesuai dengan hasil pengamatan yang telah dilakuakn di Madrasah Ibtidaiyah

Hidayatul Mubtadi’in guru sudah melakukan Scientific Approach akan tetapi dalam

pelaksanaannya tidak dilakukan secara berurutan karena beliau langsung melakukan

kegiatan komunikasi dengan membagi siswanya menjadi beberapa kelompok. Akan

tetapi, semua Scientific Approach ini beliau terapkan dalam satu kali tatap muka

tersebut. Menurutnya jika dilakukan secara urut guru akan menemukan kesulitan/ kaku

dalam penyampaian materi.9

Scientific Approach kini mulai diterapkan pada kurikulum 2013. Dimana pendekatan

ini mengarah kepada 5M yaitu, mengamati, menanya, menalar, mencoba, menyimpulkan

dan mengkomunikasikan. 5M mulai digunakan pada kurikulum 2013 ini karena para

peserta didik dinilai belum cukup aktif dalam proses belajar mengajar. Karena selama ini

8 Wawancara dengan Ibu Hikmatul Mahfudzoh, Guru Kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu

Malang, Tanggal 20 November 2014

9 Observasi, Pelaksanaan Scientific Approach Pada Kurikulum 2013 Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul

Mubtadi’in Bumiayu Malang, Tanggal 20 November 2014

Page 81: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

gurulah yang lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Akan tetapi 5M itu tidak bisa

dilaksanakan secara urut. Seperti pemaparan guru kelas 1A MI Hidayatul Mubtadi’in

yang menjelaskan,

“Pada teorinya scientific approach harus dilaksanakan secara urut. Tapi kalau saya

pribadi kegiatan itu dilaksanakan secara urut saya merasa kusulitan mbak. Jadi Yang

penting dalam sehari itu make 5 unsur itu, entah yang mana duluan yang saya lakukan

yang penting ada mengmatinya, menanya ya 5M itu tadi. Katanya yang bagus itu

urut. Tapi tak cobak kok malah kaku kalau urut. Kegiatan mengamti ya istilah

mengeksplore pengetahuannya itu. Membuka eksplorasi anak- anak biasanya

memang dari gambar, dari gambar ini apa aja yg mereka lihat contoh gambar

pemandnag itu saja ya. Pasti mereka jawab gunung bu. Kan macam-macam nanti.

Gunung itu semakin jauh warnanya terlihat semakin gelap sampai kesana

pemikirannya. Tapi tidak sama, beberapa anak melihat ada gunung ada pohon ya

begitu saja”.10

Semua pendekatan sebelum ada Scientific Approach yang terkenal dengan istilah 5M

ini yang diterapkan oleh kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran pasti memiliki

kekurangan dan kelebihan sesuai dengan penjelasan yang dipaparkan Guru Kelas 1 A MI

Hidayatul Mubtadi’in mengenai kekurangan dan kelebihan 5M sepanjang proses

pembelajrannya sebagai berikut,

“Menurut saya 5M itu sudah sempurna. Kekurangannya gak ada, sebelum kurikulum

2013 itu ada 5M tapi dulu istilahnya MIKR (mengamati, interaksi, komunikasi dan

refleksi). Interaksinya yang di MIKR ini lebih kepada teman, jadi mereka omong-

omongan. Seumpama tadi kita melihat gambar apa saja? Didiskusikan dengan teman

kelompoknya teman. Misalnya yang satu jawab gunung , pohon, gunungnya semakin

jauh semakin gelap warnanya. Pohonnya tadi ada yang kena petir. Diskusi yang

mereka lakukan itu yang disebut interaksi mungkin karena mereka tidak tahu dari

guru tapi tahu dari teman. Jadi menurut saya MIKR sama 5M sama saja cuma beda

istilah. Bedanya ya cuma di tambah 1. Sekarang kan 5 tapi ada juga yang 6 sudah

biasa Indonesia emang gitu suka nambah-nambah”.11

10

Wawancara dengan Ibu Hikmatul Mahfudzoh, Guru Kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu

Malang, Tanggal 20 November 2014

11

Wawancara dengan Ibu Hikmatul Mahfudzoh, Guru Kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu

Malang, Tanggal 20 November 2014

Page 82: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Setiap pendekatan pasti memiliki tujuan yang jelas untuk mendorong siswa

menemukan fakta- fakta dari suatu kejadian. Artinya dalam setiap proses pembelajaran

siswa diminta untuk menemukan kebenaran. Hal ini sesuai dengan pemaparan Guru

Kelas 1 A Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in mengenai tujuan melakukan

Scientific Approach sebagai berikut,

“Mugkin karena Scientific Approach ini lebih bersifat ilmiah jadi lebih dekat dengan

lingkungan/ fenomena, alam ya bahasa awamnya kan seperti IPA mungkin gitu ya

mbak. Dan dalam pelaksaan 5M ini hasilnya lebih maksimal. Kalau bisa kelima-

limanya. Yang paling sulit itu yang diterakhir itu loh mbak mengkomunikasikan

mereka kan seperti presentasi. Apa kelas bawah itu bisa? Bisa, presentasi itu kelas

awal bisa. Misal perwakilan satu kelompok maju. Kamu tadi menemukan apa saja?

Tapi bisanya mereka cuma membaca. Mereka membaca hasil karyanya. Contoh

kelompok D menemukan ini itu. Trus yang lain kan mencocokan hasil mereka. Kalau

tidak lengkap kan bisa ditambahi sesuai dengan apa yang dibacakan kelompok D itu

tadi. Itu kan sudah presentasi ya mbak. Sederhana saja”.12

Model pembelajaran scientifik merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa

lebih aktif dan kreatif dalam memecahkan masalahnya sendiri dan dibuktikan secara

lebih nyata/ ilmiah. Sesuai dengan penjelasan Guru Kelas 1 A mengenai model

pembelajaran scientific sebagai berikut:

“Menurut saya kegiatan ini seperti seorang ahli sains itu loh mb, anak-anak

membuktikan/ mengungkap jawabannya menggunakan langkah-langkah metode

ilmiah dengan 5M tadi yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengolah,

menyajikan/menyimpulkan. Semisal mereka diberitahu tentang materi hari ini

kegiatan keluargaku misal aturan sebelum makan. Kan disitu mereka bisa berfikir

sendiri apa saja yang harus diperhatikan sebelum mereka makan? Mereka

mengumpulkan data dengan cara bertanya pada guru atau teman sebaya, mengolah

data dengan cara ditulis agar tidak lupa dengan apa yang telah mereka dapat, terakhir

mereka bisa membuat kesimpulan dari apa yang meraka alami, lihat dan yang mereka

dengar”.13

12

Wawancara dengan Ibu Hikmatul Mahfudzoh, Guru Kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu

Malang, Tanggal 20 November 2014 13 Wawancara dengan Ibu Hikmatul Mahfudzoh, Guru Kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu

Malang, Tanggal 20 November 2014

Page 83: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Sesuai hasil pengamatan kemarin dilihat dari berbagai aspek pendekatannya sebagai

berikut: Semisal dari kegiatan mengamati, anak diminta untuk memilih gambar yang

merupakan salah satu aturan baik dalam kegiatan makan. Menanya, anak ditanya tentang

aturan apa saja yang harus diperhatikan sebelum makan? Atau kita memberikan

kesempatan kepada mereka untuk menanyakan masalah aturan sebelum makan. Menalar

dan mencoba, guru memberikan kertas bertulisan aturan sebelum makan dan anak-anak

diminta untuk mengisi kertas kosong tersebut dengan menempelkan gambar yang mereka

ambil dari majalah atau koran guna memperindah karya mereka. Menyimpulkan,anak

bisa mengambil kesimpulan dari apa-apa yang disampaikan guru dan teman sebayanya

selama proses tanya jawab tadi. Mengkomunikasikan, guru membagi mereka menjadi 4

kelompok setiap kelompok diberikan kertas tentang aturan sebelum makan dan mereka

secara bergantian mengisi point-point kosong yang diberi guru.14

c. Evaluasi Scientific Approach Kelas 1 A di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul

Mubtadi’in Bumiayu Malang

Penilaian autentik memiliki relevansi terhadap pendekatan ilmiah dalam

pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum 2013 yang mampu menggambarkan peningkatan

hasil belajar peserta didik melalui 5M. Mengamati, menanya, menalar, mancoba,

mengkaji. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Guru Kelas 1 A Madrasah Ibtidaiyah

Hidayatul Mubtadi’in tentang penilaian autentik yang menyatakan,

“Kalau penilaian autentik kan banyak mulai dari mereka mengamati. Mereka lakukan

secara serius atau sambil guyon, ada catatannya yang seperti itu dan bisa kita lihat.

Dan semua aspek kogntif, afektif, dan psikomotorik diukur semua. Semua aspek

penilaian itu dibuatkan sama ma’arif sidoarjo mbak. Wilayah malang sendiri gak

14 Observasi, Pelaksanaan Scientific Approach Pada Kurikulum 2013 Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul

Mubtadi’in Bumiayu Malang, Tanggal 20 November 2014

Page 84: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

punya. Sampai SD pun yang menerapkan Kurikulum 2013 itu gak punya. Jadi

hasilnya tulis tangan semua. Kalau di sekolah ini kami print komputer. Ya untuk

semua penilaian, mencakup penilaian hari- harinya sampai keraportnya tinggal

ngeprtint aja. Jadi tidak langsung mendapatkan nilainnya. Contoh di aspek sikap nanti

kita masukkan inputnya ada seperti kemampuan berdoanya diportofolio”.15

Penilaian saat proses pembelajaran berlangsung pada kurikulum 2013 ini lebih

akuratnya dan terdiri dari berbagai macam penilaian. Diantaranya: penilaian unjuk kerja,

penilaian karakter, penilaian portofolio, penilaian ketuntasan belajar dan terahir penilaian

diri sendiri. Hal ini yang membuat guru sulit untuk memasukkan nilai karena pada

kurikulum 2013 ini adalah tidak semudah penilaian pada KTSP. Berikut ini gambaran

penilaian yang selama ini dilakukan Guru Kelas 1 A Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul

Mubtadi’in sesuai dengan paparannya,

“Penilaian pada kurikulum 2013 ini yang rumit, semua penilaian menjadi narasi.

Misalnya saja semua siswa mampu menyampaikan pendapatnya, siswa sudah mampu

bercerita di depan kelas. Sebenernya memang benar sudah ada pelatihan untuk

program komputernya tapi belum final masih saja ada kekurangan diprogram itu. Ya

memang enak sekarang sudah ada bentuk penilaian yang ada dibuku tapi ada gak

enaknya rumitnya memasukkan nilai itu mbak. Misalnya, 1 smester 4 tema. 1 tema

ada 4 sub tema. 1 sub tema ada 6 pembelajaran. Setiap harinya ada 1 pembelajaran

yang memiliki 2 atau 3 penilaian. Jika dibuat 2 penilaian saja, seminggu ada 12 nilai.

1 bulan 48 nilaii. Jadi 48x 4 jadi 180 penilaian lebih untuk 1 semester. Dan ini yang

menjadi keluhan guru kelas 1 dalam penilaian kurikulum 2013. Penilaian dilakukan

selama mereka melakukan proses belajar di kelas”.16

Semua penilaian bisa diambil salah satu asalkan sesuai dengan karakter penilaian

yang dibutuhkan saat itu. Disesuaikan dengan topik pembahasan materinya. Akan tetapi,

dalam implementasi kurikulum 2013 ini amat dianjurkan agar guru lebih mengutamakan

penilaian unjuk kerja. Karna penilaian unjuk kerja lebih mengacu kepada standar

kompetensi lulusan yaitu aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Hal ini sesuai

15

Wawancara dengan Ibu Hikmatul Mahfudzoh, Guru Kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu

Malang, Tanggal 20 November 2014

16

Wawancara dengan Ibu Hikmatul Mahfudzoh selaku Guru Kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu

Malang, Tanaal 20 November 2014 di Ruang Kantor Sekolah

Page 85: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

dengan penjelasan Guru Kelas 1 A Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in mengenai

penilain yang dilakukan pada setiap pembelajaran sebagai berikut,

“Dulu KTSP penilaiannya sudah seperti yang ada itu. Cuma kan waktu itu mungkin

gak ada buku panduan jadi bisa buat sendiri penilaiannya. Semisal saya mau

membuat pembelajaran begini dengan modelnya begini observasi misalnnya nanti

penilaiannya penilaian product merek diminta untuk mengamati sesuatu akan tetapi

yang dinilai productnya dengan kriteria penilaian begini misalnya membuat beberapa

paragraf dari pengamatan. Nanti itu mendapatkan 4 skor atau kalau 3 paragraf

berarti mendapatkan 3 skor. Itu kita buat sendiri kalau dulu mbak. Nah, kalau

sekarang mau tidak mau ya kita memakai penilaian yang ada di buku panduan.

Sebenernya sama sih dari dulu kayak gitu. Tapi dulu kita lebih bebas saja”. 17

Salah satu upaya dalam meningkatkan kwalitas proses dan hasil belajar sebagai

bagian dari peningkatan kualitas. Pendidikan dapat dilakukan melalui sistem penilaian,

sistem penilaian ini sangat berguna bagi kualitas hasil lulusan. Sesuai dengan penjelasan

Guru Kelas 1 A Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in mengenai sistem penilaian

sebagai berikut,

”Sistematika penilaian pada kurikulum 2013 itu menggunakan penskoran seperti

penilaian yang saya lakukan tadi misalnya skor 1-4 yang ada dipenilaian unjuk kerja.

Misalnya K1/ kriteria satu bercerita makan pagi bersama keluarga, kemudian K2/

kriteria dua membuat poster peraturan. Semua point dinilai sesuai peraturan yang ada

di buku. Nilai penskoran jika 4 maka baik sekali, kalau 3 baik dan seterusnya”.18

Perlunya penilaian raport yang harus diperhatikan pada aturan kurikulum 2013 ini

membuat Guru Kelas 1 A Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in merasa sulit dalam

memasukkan nilai. Sesuai penjelasannya sebagai berikut,

“Penilaian unjuk kerja sudah pasti ada di penilaian kurikulum 2013 karena bersifat

autentik. semua penilaian unjuk kerja itu sudah pasti psikomotorik. Dibuku panduan

guru penilaian kognitif dan afektif itu ada tapi gak semua tapi kalau psikomotorik

sudah pasti. Aspek kognitif dan afektif yang ditanyakan raport misal Sikap keta’atan

berdo’a, ketaatan beribadah. Semua penilaian ini sudah lepas dari tema . Jadi

17

Wawancara dengan Ibu Hikmatul Mahfudzoh selaku Guru Kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu

Malang, Tanaal 20 November 2014 di Ruang Kantor Sekolah 18

Wawancara dengan Ibu Hikmatul Mahfudzoh selaku Guru Kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu

Malang, Tanaal 20 November 2014 di Ruang Kantor Sekolah

Page 86: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

melewati 4 tema dalam satu semester itu dinilai tapi penilaiannya bersambung.

Aspek afektif itu ada Spiritual dan sosial yang spiritual termasuk beribadah, berdoa.

Kalau sosial percaya diri, disiplin seperti itu. Dan penilaian pada kurikulum 2013 ini

lebih fokus kepada penilaian unjuk kerja karena penilaian unjuk kerja menekankan

agar anak itu faham tapi kalau kognitif gak begitu. Jadi rendah sekali kognitif pada

kurikulum 2013 ini”.19

Setiap kegiatan harus melakukan penilaian. Karena peniaian ini yang membuat

pendidikan semakin maju. Sesuai dengan penjelasan Guru Kelas 1 A Madrasah

Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in mengenai guna penilaian sebagai berikut,

“Ya menurut saya guna penilaian itu mengetahui seberapa jauh proses pembelajaran

tersebut kemudian ya kita juga mengetahui hasil dari pembelajaran yang sudah

dilakukan untuk mencapai tujuan, penilaian juga tidak hanya mengetahui tujuan yang

akan kita capai. Tapi juga memahami pentingnya bagi siswa untuk mencapai tujuan

tersebut”.20

19

Wawancara dengan Ibu Hikmatul Mahfudzoh selaku Guru Kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu

Malang, Tanaal 20 November 2014 di Ruang Kantor Sekolah 20

Wawancara dengan Ibu Hikmatul Mahfudzoh selaku Guru Kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu

Malang, Tanaal 20 November 2014di Ruang Kantor Sekolah

Page 87: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 88: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

BAB V

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Implementasi Perencanaan Pembelajaran Scientific Approach di Kelas 1 A di

Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang

Perencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan prosedur

dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang dibuat

untuk satu kali tatap muka. Dan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

penyusunan RPP sesuai pernyataan menurut guru kelas 1 A Madrasah Ibtidaiyah

Hidayatul Mubtadi’in yang menyatakan bahwa,

“RPP dipakai dalam satu kali tatap muka dan dalam pembuatan RPP sudah pasti

melihat pada KDnya, kemudian bikin indikator, tujuan, materi yang sesuai dengan

kebutuhan belajar agar mencapai tujuannya itu mbak, metode yang sesuai, langkah-

langkah penerapannya, sumber media dan penilaian mbak. Tema apa sub tema apa,

kemudian menyiapkan perangkatnya, untuk perangkatnya misal memakai kartu atau

memakai perangkat lain. Kemudian melihat media belajarnya juga. Kalau sudah siap

semua baru saya bikin RPPNya. Kalau saya ya Jadi ndak tulis dulu mbak. Kalau nulis

dulu muluk- muluk pakai LCDlah pakai inilah sedangkan keadaan kelas tidak

memungkinkan. Jadi gak bisa dipakaikan. Intinya saya kira- kira dulu media apa yang

tepat dan ada saat itu kemudian melihat kondisi kelasnya juga mbak baru saya nulis/

bikn RPPnya. Dan mengenai langkah- langkah dalam penulisannya RPP kan sudah

ada dikurikulum 2013 mbak, jadi saya tinggal menyalinnya saja tapi itu hanya

dijadikan ukuran minimal. Misalnya peraganya pakai kalung kalau gak ada kalung ya

makai kertas ya kayak gitu mbak”.1

Dan pernyataan tersebut sama dengan permendikbud nomor 65 tahun 2013 yang

menyatakan bahwa,

1 Wawancara dengan Ibu Hikmatul Mahfudzoh, Guru Kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang,

Tanggal 20 November 2014

Page 89: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

“Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran

tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk

mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai

Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban

menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan pengembangan fisik serta psikologis

peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam

satu kali pertemuan atau lebih”2

Serta ada beberapa komponen RPP yang harus diperhatikan berikut elemen dasar

sebagaimana yang diuraikan oleh Permendikbudnomor 65 tahun 2013 di bawah ini:

“a) identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan, b) identitas mata pelajaran atau

tema/ subtema. cKelas/semester, c) materi pokok, d) lokasi waktu ditentukan sesuai

dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan

mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang

harus dicapai, e) ujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan

menggunakan kata kerta operasional yang dapat diamati dan diukur, yang

mencangkup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, f) kompetensi dasar dan

indikator pencapaian kompetensi, g) materi pembelajaran, memuat fakta, konsep,

prispsi, dan prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir- butir sesuai

dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi , h) metode pembelajaran,

digunakan untuk pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaiakan dengan

karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai, i) media pembelajaran, berupa

alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran, j) sumber

belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, dalam sekitar, atau sumber

belajar lain yang relevan, k) langkah- langkah pembelajaran dilakukan melalui

tahapan pendahuluan, inti dan penutup, l) penilaian hasil pembelajaran3

B. Implementasi Pelaksanaan Scientific Approach di Kelas 1 A di Madrasah Ibtidaiyah

Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang

2 Yunus Abidin. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013 (Bandung: PT. Refika

Aditama , 2014), hlm. 287

3 Yunus Abidin., hlm 294

Page 90: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Scientific approach adalah metode pembelajaran diterapkan berdasarkan teori tertentu

ilmiah. Dengan filosofi lebih menonjolkan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan,

pengabsahan dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Pendekatan ilmiah (scientific

appoach) dalam pembelajaran terdiri dari lima langkah pembelajaran yaitu; mengamati

(observing), menanya (quetioning), mencoba (Experimenting/exploring), mengolah

(associating), menyajikan/ menyimpulkan (communicating), untuk semua mata pelajaran.

Sesuai dengan pernyataan yang dinyatakan guru kelas 1 A Madrasah Ibtidaiyah

Hidayatul Mubtadi’in yang menyatakan bahwa,

“Menurut saya kegiatan ini seperti seorang ahli sains itu loh mb, anak-anak

membuktikan/ mengungkap jawabannya menggunakan langkah-langkah metode

ilmiah dengan 5M tadi yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengolah,

menyajikan/menyimpulkan. Semisal mereka diberitahu tentang materi hari ini

kegiatan keluargaku misal aturan sebelum makan. Kan disitu mereka bisa berfikir

sendiri apa saja yang harus diperhatikan sebelum mereka makan? Mereka

mengumpulkan data dengan cara bertanya pada guru atau teman sebaya, mengolah

data dengan cara ditulis agar tidak lupa dengan apa yang telah mereka dapat, terakhir

mereka bisa membuat kesimpulan dari apa yang meraka alami, lihat dan yang mereka

dengar”.4

Dan dari hasil pengamatan peneliti tentang kegiatan scientific approach di kelas

peneliti melihat bahwa Guru MI telah melakukan kegiatan tersebut, pemaparannya

sebagai berikut:

“Semisal dari hasil pengamatan kemarin dalam kegiatan belajar mengajar di kelas

tema 4 keluargaku subtema 2 kegiatan keluarga dan pembelajaran 1 disini anak- anak

diminta untuk membawa gambar dari majalah maupun koran dan menggunting

gambar sesuai temanya. Dalam kegiatan mengamati, anak- anak diminta untuk

mencari gambar sesuai tema kemudian mengguntingnya dan ditempel dikertas soal

dari guru. Menanya, kegiatan ini adanya tanya jawab antara guru dan murid. Guru

banyak melontarkan pertanyaan sesuai tema. Semisal, aturan apa saja yang harus

diperhatikan sebelum makan? Bagaimana cara makan? Kemudian guru memberikan

kesempatan kepada muridnya untuk bertanya tentang semua hal yang berkaitan

dengan tema hari itu. Menalar dan mencoba, Guru memberikan mereka kertas kosong

4 Wawancara dengan Ibu Hikmatul Mahfudzoh, Guru Kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu

Malang, Tanggal 20 November 2014

Page 91: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

dan meminta mereka untuk mengisinya sesuai kemampuan mereka. Dari hasil tanya

jawab tadi mereka sudah pasti bisa mengisi kertas kosong dari guru dan untuk

memperindah karya mereka guru meminta mereka untuk menggunting gambar sesuai

point yang telah mereka tulis. Semisal, makan harus memakai tangan kanan mereka

mencari gambar orang yang sedang makan menggunakan tangan kanannya.

Menyimpulkan, guru dan murid bersama-sama menyimpulkan materi yang telah

mereka dapat akar ingatan mereka lebih tajam kegiatan ini juga membantu guru

mengetahui mana murid yang faham dan yang kurang faham. Dan terahir

mengkomunikasikan, guru membagi mereka menjadi 4 kelompok setiap kelompok

diberikan kertas tentang aturan sebelum makan dan mereka secara bergantian mengisi

point-point kosong yang diberi guru”.5

Dari hasil pengamatan di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan

scientific approach di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang sudah

sesuai dengan Konsep Scientific Approach yang telah dikemukakan kemendikbud 2013

sebagai asumsi ilmiah yang melandasi proses pembelajaran. berdasarkan pengertian ini

Kemendikbud menyajikan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran secara visual sebagai

berikut:

Gambar 3.1 Scientific Approach dalam pembelajaran

“a)Mengamati adalah metode yang mengutamakan kebermaknaan proses pemebalajaran.

Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media objek secara nyata,

peserta didik senang dan tertantang dan mudah pelaksanaannya. Metode mengamati

sangat bermanfaat penuh bagi rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran

memiliki kebermaknaan yang tinggi, b) menanya adalah mampu menginspirasi peserta

didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan dan

pengetahuannya. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia

mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik, c) menalar

5 Observasi, Pelaksanaan Scientific Approach Pada Kurikulum 2013 Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul

Mubtadi’in Bumiayu Malang, Tanggal 20 November 2014

Menga

mati

Menanya Menalar Mencoba Menyimp

ulkan

Mengkom

unikasikan

Page 92: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta kata empiris yang dapat

diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Istilah menalar disini

merupakan padanan dari associating bukan merupakan terjemahan dari reasioning, meski

istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran, d) mencoba adalah metode eksperimen

atau mencoba dimaksud untuk emngembangkan berbagai ranah tujuan belajar, sikap

keterampilan dan pengetahuan, e) menganalisis data dan menyimpulkan adalah

kemampuan menganalisis data adalah kemampuan mengkaji data yang telah dihasilkan.

Proses pemaknaan data ini melibatkan kegunaan sumber- sumber penelitian lain atau

pengetahuan yang sudah ada. Kemampuan menyimpulkan merupakan proses kegiatan

penelitian yang telah dilaksanakan. Simpulan biasanya menjawab rumusan masalah yang

diajukan sebelumnya, f) mengkomunikasikan adalah kemampuan menyampaikan hasil

kegiatan yang telah dilaksanakan baik secara lisan maupun tulisan. Dalam hal ini siswa

harus mampu menulis dan berbicara secara komunikatif dan efektif6

C. Implementasi Evaluasi Scientific Approach di Kelas 1 A Madrasah Ibtidaiyah

Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang

Penilaian unjuk kerja adalah penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan

peserta didik dalam melakukan suatu pekerjaan/ tugas. Tujuan penilaian unjuk kerja

adalah untuk mengetahui apa yang siswa ketahui dan apa yang mereka lakukan. Dengan

demikian penilaian unjuk kerja tersebut harus bermakna, autentik dan dapat mengukur

penguasaan siswa sesuai dengan pemaparan guru kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadi’in

yang menyatakan bahwa penilaian unjuk kerja sudah pasti ada di kurikulum 2013 sebagai

berikut:

“Penilaian unjuk kerja sudah pasti ada di penilaian kurikulum 2013 karena bersifat

autentik. semua penilaian unjuk kerja itu sudah pasti psikomotorik. Semua peniaian

yang ada dibuku panduan itu masuk kepada psikomotorik semua. Dibuku panduan

guru penilaian kognitif dan afektif itu ada tapi gak semua tapi kalau psikomotorik

sudah pasti. Jadi lebih fokus kepada penilaian dari aspek psikomotik gitu kalau

kurikulum 2013 ini. Setiap pelajaran sudah pasti ada psikomotoriknya. Lah aspek

efektif yang ditanyakan raport misal Sikap keta’atan berdo’a, ketaatan beribadah.

Semua penilaian ini sudah lepas dari tema . Jadi melewati 4 tema dalam satu semester

itu dinilai tapi penilaiannya bersambung. Aspek afektif itu ada Spiritual dan sosial

6 Ibid., 141

Page 93: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

yang spiritual termasuk beribadah, berdoa. Kalau sosial percaya diri, disiplin seperti

itu. Dan penilaian pada kurikulum 2013 ini lebih fokus kepada penilaian unjuk kerja

karena penilaian unjuk kerja menekankan agar anak itu faham tapi kalau kognitif gak

begitu. Jadi rendah sekali kognitif pada kurikulum 2013 ini”.7

Dari hasil analisis peneliti terhadap penilaian yang dilakukan Guru Kelas 1 A MI

Hidayatul Mubtadi’in disini guru telah menggunakan penilaian unjuk kerja

“Guru melakukan penilaian seperti penilaian yang ada di Buku Panduan Guru karena

penilaian pada kurikulum 2013 ini lebih mengacu pada aspek psikomotorik. Dan

semua penilaian unjuk kerja yang ada dibuku masuk kepada aspek psikomotorik.

Setiap mata pelajaran itu ada penilaiannya. Karna bisa dalam 1 pembelajaran ada 2

atau 3 penilaian. Penilaian pada kognitif dan afektif dikurikulum 2013 sangat sedikit

dan rendah sekali. Guru menggunakan penilaian ujuk kerja karena menurutnya

penilaian ini lebih menekankan kepada pemahaman anak dalam menerima materi dan

dapat menyelesaikan masalah dengan tepat. Sistematika penilaian pada kurikulum

2013 ini menggunakan penskoran misalnya saja K1/ Kriteria satu anak diminta untuk

menghias poster, kemudian K2/ Kriteria dua dilihat kerapiannya dalam menggunting

dan menempel. Semua point dinilai sesuai peraturan yang ada di buku. Nilai

penskoran jika 4 maka baik sekali, kalau 3 baik dan seterusnya”.8

Berikut ini penilaian unjuk kerja yang Guru lakukan pada tema 4 keluargaku, sub

tema 2 kegiatan keluarga dan pembelajran 1 serta penskoran yang dibuat Guru Kelas 1 A

Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in:

Tebel 6.2 Format Penilaian Unjuk Kerja

No

Kriteria

Bobot

Poin Nilai

Baik Sekali Baik Cukup Perlu

Bimbingan

1 Hiasan Setiap Setiap Hanya Belum

7 Wawancara dengan Ibu Hikmatul Mahfudzoh selaku Guru Kelas 1 A MI Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu

Malang, Tanaal 20 November 2014 di Ruang Kantor Sekolah 8 Observasi, Pelaksanaan Scientific Approach Pada Kurikulum 2013 Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul

Mubtadi’in Bumiayu Malang, Tanggal 20 November 2014

Page 94: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

poster

55%

kalimat peraturan

dilengkapi

dengan

hiasan

gambar

yang sesuai

kalimat peraturan

dilengkap

i dengan

hiasan

gambar

namun

tidak

sesuai

terdapat 1-2 hiasan

gambar

mampu membuat

hiasan

2 Keteram

pilan

dalam

menggu

nting

dan

menemp

el

45%

• Pola

menggunting

terlihat halus

• Tidak

terdapat

bekas lem di

sekitar

bidang

penempelan

Pola

menggun

ting

terlihat

halus,

terdapat

bekas

lem di

sekitar

bidang

penempel

an atau

sebalikny

a

Pola

menggunting

terlihat kasar

dan terdapat

bekas lem di

sekitar

bidang

penempelan

Belum

mampu

mengguntin

g dan

menempel

100%

Tabel 6.3 Grade Penilaian Konversi

90-100 80-89 60-79 0-50

Memuaskan Baik Cukup Perlu Pembinaan

A B C D

Pernyataan tersebut sudah sesuai dengan implementasi kurikulum 2013, amat

dianjurkan agar guru lebih mengutamakan penilaian unjuk kerja sebagai berikut:

“Peserta didik diamati dan dinilai bagaimana mereka dapat bergaul, bagaimana

mereka bersosialisasi di masyarakat, dan bagaimana mereka menerapkan

pembelajaran di kelas dalam kehidupan sehari- hari. Dalam hubungannya dengan

penilaian unjuk kerja, Leighbody mengemukakan bahwa elemen- elemen kinerja

yang dapat diukur: 1) kualitas penyelesaian pekerjaan, keterampilan menggunakan

alat- alat, 2) kemampuan menganalisis dan merencanakan prosedur kerja sampai

selesai, 3) kemampuan mengembil keputusan berdasarkan aplikasi informasi yang

Page 95: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

diberikan dan 4) kemampuan membaca, menggunakan diagram, gambar- gambar, dan

simbol- simbol.”

Pengembangan elemen- elemen tersebut dapat dikemas dalam format sebagai berikut:

Tabel 6.1 Format Penilaian Unjuk Kerja

No Kerja yang dinilai Tanggapan

guru

Tanggapan

orang tua

Simpulan

1 Kualitas penyelesaian

pekerjaan

2 Keterampilan

menggunaka alat

3 Kemampuan

menganalisis dan

merencanakan

prosedur kerja

4 Kemampuan

mengambil keputusan

5 Kemampuan

membaca,

menggunakan

diagram, gambar dan

simbol

Simpulan

Keterangan:

- Tanggapan guru adalah tanggapan dan penilaian guru terhadap kompetensi peserta didik

berkaitan dnegan aspek- aspek keterampilan yang diukur

- Tanggapan orang tuan adalah tanggapan dan penilaian orang tua atau wali terhadap

kompetensi peserta didik berkaitan dengan aspek- aspek keterampilan yang diukur

- Simpulan adalah penilaian guru dengan memperhatikan pendapat oran tua terhadap

setiapa aspek keterampilan yang diukur, bisa secara kualitatif (baik, cukup, kurang) bisa

juga secara kuantitatif, dan dikuantifikasi (9, 8,7)

Page 96: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

- Simpulan akhir adalah hasil kumulatif peserta didik dalam pembelajaran yang dilakukan

atau kompetensi yang dikuasai. Simpulan akhir ini merupakan akumulasi dari setiap

aspek keterampilan yang diukur9

9 E. Mulyasa, op.cit., hlm. 144- 153

Page 97: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

1

BAB VI

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan paparan data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

kesimpulan yang dapat diperoleh D ari analisis keterlaksanaan scientific

approach pada kurikulum 2013 siswa kelas 1 di Madrasah Ibtidaiyah

Hidayatul Mubtadi’in adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan pembelajaran scientific approach di kelas 1 A di

Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang

Bisa ditarik kesimpulan bahwa RPP yang dibuat guru setiap kali

tatap muka lebih memudahkan guru dalam menyampaikan materi karena

sudah ada gambaran sebelumnya. Dan dalam pembuatannya guru melihat

KD terlebih dahulu, kemudian membuat indikator, tujuan, materi yang

sesuai dengan kebutuhan belajar, metode yang sesuai, langkah- langkah

penerapan, sumber media dan penilaian. RPP yang dibuat guru dalam

langkah-langkah penerapannya disamakan persis seperti yang ada di buku

pedoman guru. Akan tetapi, itu hanya dijadikan ukuran minimal karena

bisa ditambah atau dikurangi dengan cara melihat kondisi kelas dan

kebutuhan siswa saat itu. Dalam langkah-langkah penerapan yang telah

dibuat guru dalam RPPnya guru telah menggunakan istilah scientiffic

approach tersebut: Semisal pada tema 4 keluargaku subtema kegiatan

keluargaku pembelajaran 1 pada awal pembelajaran guru melakukan

kegiatan “menanya” anak-anak diminta untuk menyebutkan kegiatan yang

Page 98: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

2

baik sebelum makan, kegiatan “menalar” pada langkah ini anak-anak

mulai mengingat kegitannya yang dilakukan sebelum makan, kegiatan

“mencoba” anak diminta untuk mengerjakan tugas dilembar kosong

bertuliskan aturan sebelum makan yang diberikan guru, kegiatan

“menyimpulan” anak-anak diminta menyebutkan kembali dari hasil tulisan

yang mereka buat dengan suara yang lantang dan terakhir kegiatan

“mengkomunikasiakan” guru meminta perwakilan dari tiap kelompok

maju ke depan untuk membacakan hasil diskusinya

b. Pelaksanaan scientific approach di kelas 1 A di Madrasah Ibtidaiyah

Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang

Langkah-langkah pelaksanaan scientific approach dari kegiatan

mengamati, menanya, menalar, mencoba, menyimpulkan dan

mengkomunikasikan sudah dilaksanakan oleh guru dalam setiap

pembelajaran. Akan tetapi, dilaksanakannya tidak secara runtut. Karena

jika dilakukan secara runtut akan membuat guru itu kaku dalam

penyampaian materi. Jadi guru, menggunakan kegiatan 5M tersebut sesuai

dengan kebutuhannya dalam menyampaikan materi. Karna hal terpenting

yang perlu diperhatikan adalah materi dapat tersampaikan dan tepat

sasaran

a. Evaluasi scientific approach kelas 1 A di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul

Mubtadi’in Bumiayu Malang

Dari berbagai macam penilaian yang ada pada kurikulum 2013 ini

penilaian unjuk kerjalah yang paling cocok dan sesuai dengan tema 4

Page 99: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

3

keluargaku sub tema 2 kegiatan keluarga pembelajaran 1 mengenai aturan

sebelum makan. Semua penilaian yang guru lakukan selalu berpedoman

pada buku pedoman guru yang lebih mengacu pada pada aspek

psikomotorik. guru menggunakan penilaian unjuk kerja karena

menurutnya penilaian ini lebih menekankan pada pemahaman anak dalam

menerima materi dan dapat menyelesaikan masalah dengan tepat semisal

membuat produk. Dan sistematika penilaian pada pada unjuk kerja ini

menggunakan penskoran misalnya saja K1/ Kriteria satu anak diminta

untuk menghias poster, kemudian K2/ Kriteria dua dilihat kerapiannya

dalam menggunting dan menempel. Semua point dinilai sesuai peraturan

yang ada di buku. Nilai penskoran jika 4 maka baik sekali, kalau 3 baik

dan seterusnya

A. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti ingin memberikan saran sebagai

berikut:

1. Kepada guru dengan dilaksanakannya kurikulum 2013 yang

menggunakan pendekatan scientific dalam pembelajaran, guru

diharapkan mampu melaksanakan scientific approach dengan

maksimal agar hasil pembelajaran meningkat secara optimal

2. Bagi institusi yang diteliti yaitu Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul

Mubtadi’in Bumiayu Malang khususnya untuk pendekatan scientific

ini untuk memaksimalkan lagi scientific approach pada pembelajaran

Page 100: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

4

dengan mengacu pada kurikulum 2013, guru maupun tenaga

kependidikan harus benar- benar menguasai kurikulum 2013

3. Bagi Siswa selalu berpartisipasi aktif dalam melaksanakan langkah-

langkah scientific approach khususnya dalam merumuskan masalah.

Siswa harus dapat memecahkan masalah dengan sendirinya melalui

kegiatan perencanaan yang matang, pengumpulan data yang cermat,

dan dapat menghasilkan kesimpulan

Page 101: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.

Bandung: PT. Refika Aditama

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :

Rineka Cipta

Faisal, Sanapiah. Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya: Usaha nasional

Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT REMAJA

ROSDAKARYA

Mathew B.M & A.M Hubberman. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosdakarya

Mulyasa, E. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: RT.

Remaja Rosdakarya

Syaodih Sukmadinata, Nana. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek Bandung:

PT REMAJA ROSDAKARYA

M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almanshur. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta:

AR-RUZZ MEDIA

Page 102: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Lampiran VII

Page 103: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 104: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 105: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Lampiran V

PEDOMAN WAWANCARA

1. Apa yang perlu diperhatikan dalam pembuatan RPP?

2. Bagaimana langkah- langkah penyusunan RPP?

3. Manfaat RPP dalam proses pembelajaran?

4. Apa perbedaan RPP kurikulum 2013 dengan RPP sebelumnya?

5. Kekurangan dan kelebihan dalam pembuatan RPP sebelu proses beajar

mengajar dilaksanakan?

6. Apa pengertian dari scientific approach?

7. Fungsi scientific approach dalam pelaksanaan pembelajaran?

8. Bagaimana cara melakukan scientific approach dalam pelaksanaan

pembelajaran?

9. Kekurangan dan kelebihan scientific approach dalam pelaksanaan

pembelajaran?

10. Mengapa scientific approach perlu diterapkan dalam proses pembelajaran?

11. Apa pengertian dari penilaian autentik?

12. Sistematika penilaian pada kurikulum 2013?

13. Jenis penilaian apa saja yang pernah dilakukan?

14. Mengapa menggunakan penilaian unjuk kerja?

Page 106: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 107: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Lampiran VI

TRANSKIP WAWANCARA

Tanggal : 20 November 2014

Waktu : 08.20 WIB

Narasumber : Guru kelas 1 A (Hikmatul mahfudzoh S, Pdi)

Hasil Wawancara :

Peneliti : Assalamu’alaikum bu ..

Narasumber : Wa’alaikumussalam warahmatullah ..

Peneliti :Mohon maaf bu menggangu waktunya, saya mau bertanya

sekitar pelaksanaan scientific approach pada kurikulum 2013

saat ini

Narasumber : Oh iya gak papa silahkan mbak (sambil tersenyum ramah)

Peneliti : Apakah ibu bikin rpp setiap kali pertemuan?

Narasumber : Kalau tahun ini nggak mbak. Mungkin saya hanya

mengerjakan satu atau dua tema saja

Peneliti : Apakah guru lain juga begitu bu?

Narasumber : Ya nggak juga mbak mungkin karena disini sekolah swasta

yang bergaji sedikit jadi guru agak malas apalagi ada sebagian

guru yang “nyambi” (memiliki pekerjaan lain) tidak semua

tema punya

Peneliti : Apa gak ada pemeriksaan dari pengawas mengenai RPP

kurikulum 2013 ini buk ?

Page 108: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Narasumber : Ya semenjak ganti kepala sekolah sudah jarang mbak. Tapi

saya punya beberapa tema dalam bentuk softfile cuma gak

saya printkan jadi untuk dilihat pengawas ada mbak (sambil

senyum- senyum)

Peneliti :Apa yang harus kita perhatikan dalam pembuatan RPP bu?

Narasumber : RPP itu dikembangkan dari silabus dulu kan mbak,

kemudian kita lihat KDnya, kemudian bikin indikator,

tujuan, materi, langkah- langkah pembelajarannya, sumber,

media dan penilaian mbak.

Peneliti :Apakah dalam pembuatan RPP kita harus mengetahui

kondisi kelas atau kita langsung mengikuti KD yang ada?

Narasumber :Ya, kalau saya pribadi dalam pembuatan RPP memang

benar melihat KD dulu tapi saya tidak langsung nulis RPP

kemudian muluk- muluk pakai LCDlah pakai inilah

sedangkan keadaan kelas tidak memungkinkan. Jadi gak bisa

dipakaikan. Intinya saya kira- kira dulu media apa yang tepat

dan ada saat itu kemudian melihat kondisi kelasnya juga

mbak baru saya nulis/ bikn RPPnya

Peneliti :Guna pembuatan RPP sebelum masuk kelas itu apa bu?

Narasumber :Untuk proses belajar mengajar dikelas maka kita akan

merasa enak mbak karena sudah ada gambaran untuk materi

yang akan kita sampaikan keesokan harinya, adanya RPP

Page 109: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

juga mempermudah guru dalam proses pembelajaran yang

sistematis dan buat siswa ya lebih terbantu dan mudah dalam

belajar

Peneliti :Apakah ada perbedaan alam pembuatan RPP Kurikulum

2013 dengan pembuatan RPP pada Kurikulum sebelumnya?

Narasumber :Sebenarnya ya sama saja mbak, pendekatannya ya juga

sama. Cuma bedanya ya kalau di kurikulum 2013 ini kan kita

harus mengikuti buku panduan guru. Kalau kurikulum

sebelumnya kan kita buat sendiri lebih mandiri. Malah enak

yang beginian mbak sudah ada panduan kalau tidak

memungkinkan langsung memakai cara lain

Peneliti :Apakah pengertian pendekatan scientific menurut ibu?

Narasumber :Kalau diteorinya kayaknya sih asik mbak tapi dalam

pelaksanaannya tidak semua bisa discientifikkan. Intinya

pendekatan scientific itu anak dapat menjawab semua

pertanyaan sesuai dengan apa yang merekalihat langsung.

Scientific itu kan asal kata dari science lebih dekat dengan

pelajaran IPA. IPA itu harus banyak bereksperimen pada

alamya seperti itu mbak

Peneliti : Fungsinya pendekatan scientific pada proses pembelajaran

itu seperti apa bu?

Page 110: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Narasumber : ya kalau dilaksanakan kelima-limanya itu mbak maka

proses pembelajaran di kelas kan maksimal

Peneliti : Bagaimana cara melakukan pendekatan scientific ini pada

proses pembelajaran ?

Narasumber : Jadi kalau diteorinya harus urut ya mbak. Kalau saya

pribadi kegiatan seperti itu kalau dilaksanakan secara urut

saya merasa kusulitan mbak. Jadi yang penting dalam sehari

itu make 5 unsur itu, entah yang mana duluan yang saya

lakukan yang penting ada mengmatinya, menanya ya yang

5M itu tadi

Peneliti :Kekurangan dan kelebihan dengan keterlaksanaan scientific

approach itu apa bu?

Narasumber :Menurut saya sudah sempurna mbak. Gak ada

kekurangannya. Sebelum kurikulum 2013 duluitu ada 5M

tapi beda istilah. Dulu namanya MIKR (mengamati,

interaksi, komunikasi dan refleksi). Interaksinya yang di

MIKR ini lebih kepada teman, jadi mereka omong-omongan.

Jadi menurut saya MIKR sama 5M sama saja cuma beda

istilah. Bedanya ya cuma di tambah 1. Sekarang kan 5 tapi

ada juga yang 6

Peneliti : Menurut ibu mengapa pada kurikulum 2013 ini

pendekatannya menggunakan pendekatan scientific?

Page 111: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

Narasumber : Mugkin karena pendekatan scientific ini lebih bersifat

ilmiah jadi ya lebih dekat dengan kita lingkungan, alam ya

bahasa awamnya kan seperti IPA mungkin gitu ya mbak.

Dan dalam pelaksaan 5M ini hasilnya lebih maksimal. Kalau

bisa kelima-limanya

Peneliti :Menurut ibu apa sih penilaian autentik itu?

Narasumber : Menurut saya penilaian autentik semua kegiatan belajar

siswa itu dinilai mbak. Mulai dari mereka mengamati,

mereka melakukan semuahal secara serius atau sambil

guyon, ada catatannya yang seperti itu. Semua aspek

penilaian itu dibuatkan sama ma’arif sidoarjo mbak.

Wilayah malang sendiri gak punya. Sampai SD pun yang

menerapkan Kurikulum 2013 itu gak punya

Peneliti : Kalau sistematika penilaian pada kurikulum 2013 itu seperti

apa bu?

Narasumber : Semua aspek penilaian itu dibuatkan sama ma’arif sidoarjo

mbak. Wilayah malang sendiri gak punya. Sampai SD pun

yang menerapkan Kurikulum 2013 itu gak punya

Peneliti : Jenis penilaian apa saja yang pernah dilakukan bu?

Narasumber : Seringnya menggunnakan penilaian unjuk kerjam bak.

Karena, semua penilaian unjuk kerja itu sudah pasti

Page 112: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.

psikomotorik. Semua peniaian yang ada dibuku panduan itu

masuk kepada psikomotorik semua. Dibuku panduan guru

penilaian kognitif dan afektif itu ada tapi gak semua tapi

kalau psikomotorik sudah pasti. Jadi lebih fokus kepada

penilaian dari aspek psikomotik gitu kalau kurikulum 2013

ini

Penilaian :Apa guna penilaian pada akhir proses pembelajaran?

Narasumber : Ya menurut saya guna penilaian itu mengetahui seberapa

jauh proses pembelajaran tersebut kemudian ya kita juga

mengetahui hasil dari pembelajaran yang sudah dilakukan

untuk mencapai tujuan, penilaian juga tidak hanya

mengetahui tujuan yang akan kita capai

Page 113: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 114: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 115: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 116: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 117: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 118: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 119: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 120: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 121: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 122: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 123: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 124: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 125: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 126: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 127: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 128: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 129: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 130: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 131: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 132: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 133: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 134: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 135: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 136: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 137: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 138: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 139: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 140: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 141: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 142: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 143: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 144: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 145: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 146: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 147: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 148: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 149: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.
Page 150: LEMBAR PERSETUJUAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN …etheses.uin-malang.ac.id/5567/1/11140077.pdfKurikulum 2013 Siswa Kelas 1 A Di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadi’in Bumiayu Malang”.