LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Penelitian “Filososfis Arsitektur Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta”

2. Bidang Ilmu : Sejarah

3. Ketua Tim Penelitian

Nama Lengkap : Dinda Alvira

NIS : 3214

Kelas : X

e-mail : dinda.alvira@gmail.com

Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Yogyakarta

Alamat Sekolah : Jalan Hos. Cokroaminoto No 10 Yogyakarta,

telepon (0274) 513454, faks: (0274) 542602

4. Menyatakan bahwa substansi ini, yang berjudul “Filososfis Arsitektur Masjid Gedhe Kauman

Yogyakarta” belum pernah disertakan dalam lomba apapun, dan dikerjakan dengan melibatkan

anggota peneliti sebanyak 2 orang, pembimbing sebanyak 1 orang, dengan rincian sebagai berikut:

Anggota Peneliti

Nama Lengkap : Desy Tribodrorini

NIS TSC : 3210

Kelas : X

Pembimbing

Nama Lengkap : Hanifah Luthfianasari

NIS TSC : 3112

Kepala Sekolah

SMA Negeri 1 Yogyakarta

RUDI PRAKANTO, S.Pd. M. Eng

NIP. 19680323 199503 1 003

Yogyakarta, 15 April 2015

Ketua Tim Peneliti

DINDA ALVIRA

NIS : 3214

i

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini,Nama Lengkap : Dinda AlviraNIS TSC : 3214Kelas : XSekolah : SMA Negeri 1 YogyakartaAlamat Sekolah : Jalan Hos. Cokroaminoto No 10 YogyakartaTelepon/faks sekolah : (0274) 513454, faks: (0274) 542602Telepon/HP : 081341440941Menyatakan bahwa proposal ini, yang berjudul “Filososfis Arsitektur Masjid Gedhe Kauman

Yogyakarta”, adalah1) Sepenuhnya ditulis oleh tim peneliti yang beranggotakan sebanyak 2 orang dengan rincian sebagai

berikut,Anggota Peneliti

Nama Lengkap : Desy TribodroriniNIS TSC : 3210Kelas : X

2) Dikerjakan di bawah pembimbing,Pembimbing

Nama Lengkap : Rudi Prakanto, S.Pd. M. EngNIP : 19680323 199503 1 003

3) Orisinal karya tim peneliti ini, tanpa ada unsur plagiarisme baik dalam aspek substansi maupun penulisan.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Bila dikemudian hari ditemukan kekeliruan, maka kami bersedia menanggung semua risiko atas perbuatan yang kami lakukan sesusi dengan aturan yang berlaku.

Pembimbing Penelitian,

Hanifah LuthfianasariNIS TSC. 3112

Yogyakarta, 15 April 2015

Yang membuat pernyataanKetua tim penelitian,

Materai 6000

Dinda AlviraNIS TSC. 3214

ii

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Yogyakarta

RUDI PRAKANTO, S.Pd. M. Eng NIP. 19680323 199503 1 003

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan

hidayah-Nya kepada kita sehingga kita dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul

“Filososfis Arsitektur Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta”.

Kami menyadari bahwa karya tulis ini dapat terselesaikan atas bimbingan dan bantuan dari berbagai

pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rudi Prakanto, S.Pd.M. Eng, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Yogyakarta

2. Hanifah Luthfianasari, selaku pembimbing penelitian

3. Bapak/Ibu Guru SMA Negeri 1 Yogyakarta

4. Orang tua kami tercinta.

5. Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada kami dalam

menyelesaikan makalah ini.

Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan, mendapatkan balasan dari Tuhan Yang

Maha Esa. Kami selaku penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam

penyusunan karya tulis ini. Untuk itu, segala saran dan kritik dari para pembaca sangat kami butuhkan

demi kesempurnaan penyusunan laporan di masa yang akan datang.

Akhirnya dalam kesederhanaan bentuk ini, kami berharap semoga karya tulis ini dapat memberikan

manfaat bagi pembacanya.

Penyusun

iii

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian……………………………………….………..…….…4

Gambar 2 Peta ……………..……………………………......………….............................. 5

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1…………………………………………….………………………….…….………… 11

vi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam merupakan agama yang memiliki pengikuti paling banyak di Indonesia. Sebesar

207.176.162 atau 87.18% dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia merupakan pemeluk agama

Islam. (BPS: 2010). Di Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri, terdapat 3.179.129 atau 91.95%

penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan seorang Muslim. (BPS: 2010). Banyaknya

penduduk Muslim di Indonesia, tentu diiringi dengan pertumbuhan dan perkembangan Masjid.

Mengingat Masjid merupakan tempat yang sakral bagi umat Islam. Yakni tempat untuk beribadah

bagi umat muslim. Menurut Dewan Masjid Indonesia (DMI), pada tahun 2014 terdapat sekitar 385

Masjid di Indonesia. Lima dari masjid-masjid tersebut berada di Kota Yogyakarta. Kelima masjid

tersebut antara lain: Masjid Gede Kauman, Masjid Gede Mataram, Masjid Syuhada, Masjid

Jogokaryan, Masjid Soko Tunggal, Masjid Rotowijayan, dan Masjid Perak.

Disisi lain, walaupun memiliki tujuan yang sama yaitu sebagai tempat peribadatan bagi umat

muslim, (LANJUTKAN ISI LATAR BELAKANG TERSEBUT)

B. Manfaat Penelitian

Dari data penelitian diatas terdapat manfaat yang dapat diambil, yaitu :

1. Secara teoritis

a. Memberikan sumbangan akademik terkait penelitian yang dilakukan sekaligus

menyempurnakan metode-metode sebelumnya.

b. Memberikan sumbangan pemikiran dalam ilmu Sejarah.

2. Secara Praktis

a. Memberikan wawasan kepada masyarakat luas terkait dengan keunikan dari bentuk

bangunan Masjid Gedhe Kauman. Baik dari segi sejarah maupun filosofisnya.

3. Bagi penulis

a. Dapat memberikan wawasan tentang keunikan dari bentuk bangunan Masjid Gedhe

Kauman.

b. Melatih keterampilan, berpikir inovatif, kreatif dan kecakapan peneliti dalam

mengumpulkan informasi dan pemecahan terhadap masalah.

C. Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bentuk bangunan Masjid Gedhe Kauman yang sekilas hampir mirip dengan bentuk

bangunan Keraton Nyayogyakarta Hadiningrat.

1

2. Ornamen-ornamen yang melekat pada Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta berbeda dengan

ornamen-ornamen yang terdapat di masjid-masjid lainnya.

Dari perumusamasalah tersebut terdapat pertanyaan penelitian, diantaranya :

1. Apa arti dibalik bentuk dari bangunan Masjid Gedhe Kauman?

2. Mengapa bentuk bangunan Masjid Gedhe Kauman hampir sama dengan bentuk bangunan

Keraton?

3. Apa cerita dibalik ukiran yang melekat pada Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini, diantaranya :

1. Mengetahui arti dibalik bentuk dari bangunan Masjid Gedhe Kauman.

2. Mengetahui alasan dari bentuk bangunan Masjid Gedhe Kauman yang hampir sama dengan

bentuk Keraton Yogyakrta.

3. Mengungkap cerita dibalik ukiran-ukiran yang melekat pada Masjid Gedhe Kauman

Yogyakarta.

2

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Masjid

Masjid merupakan sebuah tanah, bangunan, atau tempat yang diwakafkan sebagai Masjid.

Baik menggunakan kalimat Sharih atau Kinayah. Secara terminologis, Masjid dapat diartikan

sebagai tempat beribadah umat Islam. Khususnya dalam menegakkan Shalat. Oleh karena itu,

fungsi utama dari Masjid adalah sebagai tempat beribadah bagi umat Muslim.

Akan tetapi, Masjid sebenarnya memiliki fungsi yang luas, yakni sebagai pusat untuk

menyelenggarakan keagamaan Islam, pusat untuk mempraktikkan ajaran-ajaran persamaan hak

dan persahabatan dikalangan umat Islam. Demikian pula Masjid dapat dianggap sebagai pusat

kebudayaan bagi orang-orang Muslim. (Sejarah Indonesia, 2013: 187)

2. Masjid Gedhe Kauman

Masjid Gedhe Kauman dibangun pada 29 Mei 1773, terletak di sebelah barat alun-alun utara

Keraton Yogyakarta. Masjid ini merupakan masjid tertua yang dibangun oleh Kerajaan Islam

Ngayogyakarta Hadiningrat. Di masjid inilah salah satu awal mula dari gerakan apersyarikatan

Muhammadiyah.

Masjid ini menawarkan kemegahan dan keunikan arsitektur budaya Islam Jawa dengan

ornamen berlapis emas. Beratap tumpang tiga dengan mustaka menggambarkan daun kluwih dan

gadha yang memiliki makna pencapaian kesempurnaan hidup melalui tiga tahapan kehidupan

yaitu Hakikat, Syariat dan Ma’rifat.

Masjid Gedhe telah beberapa kali mengalami perubahan dari bentuk aslinya. Misalnya saja,

bangunan serambi kini menjadi dua kali lebih luas dan lebih megah bila dibandingkan dengan

ruang utama masjid. Karena, pada tahun 1867 terjadi gempa yang meruntuhkan serambi asli.

Lantas serambi masjid diperbaharui dengan menggunakan material sebenarnya khusus

diperuntukan bagi bangunan keraton, selain itu lantai dasarnya yang dulu dari batu kali diganti

dengan marmer dari Italia.

Kompleks Masjid Gedhe sendiri terdiri dari masjid induk dengan satu ruang inti sebagai

tempat untuk beribadah yang dilengkapi oleh pangimaman atau mihrab, yaitu tempat imam

memimpin shalat. Di samping kiri belakang mihrab terdapat maskura, yaitu tempat pengamanan

raja apabila sultan shalat berjamaah di Masjid Gedhe. Di samping kanan terdapat mimbar

sebagai tempat bagi para khotib dalam menyampaikan khotbah Jumat. (Kauman

[Muhammadiyah Undercover], 2010: 19)

3. Seni Arsitektur Bangunan

Seni arsitektur merupakan seni dua dimensi yang termasuk kedalam seni rupa terapan. Pada

proses pembuatannya, seni arsitektur sangat merujuk terhadap estetika dan nilai gunanya.

3

Sedangkan arsitektur Islam adalah cara membangun yang Islami, sebagaimana yang

ditentukan oleh hukum syariah, tanpa batasan terhadap tempat dan fungsi bangunan, namun lebih

kepada karakter islaminya dalam hubungannya dengan desain bentuk dan dekorasi. (Saoud, 2002:

2)

B. Kerangka Pikir

4

Gambar 1

Kerangka pikir penelitian

(ANALISISLAH KERANGKA PIKI TERSEBUT)

BAB III

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

A. Alasan Pemilihan Lokasi Penelitian

5

Alasan dipilihnya lokasi penelitian antara lain :

1. Lokasi Masjid dekat dengan rumah peneliti

2. Masjid Gedhe Kauman memiliki keunikan tersendiri, diantaranya bangunannya hampir sama

dengan bangunan Keraton Yogyakarta.

3. Masjid tersebut sering dijadikan tempat untuk acara-acara sakral dan penting

B. Kondisi Kependudukan

Menurut data statistik mata pencaharian penduduk di sekitar Masjid Gedhe Kauman pada tahun

2007 menunjukan bahwa jumlah penduduk di Desa Kauman sendiri yaitu 2.619 jiwa, yang terbagi

menjadi 618 kepala keluarga yang terdiri dari jumlah laki-laki 1.305 orang dan jumlah peremuan

1.314 orang, dengan keadaan mata pencaharian sebagai berikut :

Sebagai pegawai swasta dalam bidang industri sebanyak 117 orang (40,90%), sebagai pegawai

negeri 76 orang (26,29%), pengrajin sebanyak 20 orang (6,92%), sebagai pedagang sebanyak 57

orang (19,72%), sebagai montir atau orang yang bergerak dalam bidang jasa sebanyak 3 orang

(1,03%), sebagai dokter 1 orang (0,34%), dan sebagai pensiunan ABRI sebanyak 15 orang (5,19%).

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, sebagian besar masyarakatnya bergerak dibidang

industri dan perdagangan. Karena, lahan pertanian tidak cukup tersedia, serta karena Desa Kauman

merupakan salah satu kawasan dalam bidang industri kerajinan dan konveksi.

C. Deskripsi Wilayah Penelitian

Gambar 2

Peta Kecamatan Gondomanan

(ISILAH DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN INI)

D. Letak Geografis

Kampung Kauman merupakan salah satu kampung di Yogyakarta dengan batas-batas

wilayah sebagai berikut :

Bagian Timur : Jalan Pekapalan dan Trikora,6

Bagian Barat : Jalan Nyai Ahmad Dahlan yang dulu dikenal dengan nama Gerjen

Bagian Utara : Jalan K.H. Ahmad Dahlan

Bagian Selatan : Jalan Kauman.

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian7

Lokasi Penelitian : Kampung Kauman, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta

Subjek penelitian : Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta

B. Informan Penelitian

1. Takmir Masjid Gedhe Kauman

Peneliti memilih informan Takmir Masjid Gedhe Kauman karena untuk mengetahui sejarah dan

filosofis terhadap ornament-ornamen yang ada di Masjid Gedhe Kauman.

2. Guru Sejarah

Peneliti memilih informan Guru Sejarah karena untuk mengetahui sejarah dari MAsjid Gedhe

Kauman.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dan sampel yang ditentukan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Populasi : Penduduk di sekitar Masjid Gedhe Kauman

2. Sampel : Tokoh masyarakat di sekitar Masjid Gedhe Kauman

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk melengkapi tulisan ini dilakukan dengan cara:

1. Wawancara

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan wawancara secara lisan kepada informan untuk

mengetahui seluk beluk mengenai bangunan Masjid Gedhe Kauman.

2. Studi Pustaka

Studi Pustaka dilakukan dengan mengkaji literatur, buku, dan makalah seminaryang

relevan dengan masalahyang dibahas dalam penelitian.

3. Metode Observasi

Observasi dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung serta dengan mencatat

gejala-gejala yang terjadi pada objek penelitian secara keseluruhan dengan fakta-fakta yang ada

di masyarakat.

4. Metode Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber yang berasal

dari dokumen yang merupakan data sekunder seperti internet.

E. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif secara kualitatif dengan tujuan untuk

menggambarkan dan menjelaskan secara nyata. Penelitian deskriptif kualitatif adalah metode

penelitian yang berdasarkan pada post-positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada kondisi

objek alamiah dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna daripada generalisasi. (Sugiyono, 2010 : 9)

8

F. Metode Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :

Dalam menganalisis data yang sudah terkumpul dari metode wawancara, metode observasi,

studi literature, dan dokumentasi, peneliti menggunakan prosentase dari hasil yang ada dalam

metode – metode tersebut, serta dalam mengambil kesimpulan peneliti menggunakan teori yang

relevan dan informan penelitian untuk membandingkan data yang terkumpul dengan hasil

pengamatannya dengan cara kualitatif. Sehingga, peneliti menggunakan cara:

a. Data di analisis dengan cara deskriptif kualitatif, yaitu dijelaskan dengan hasil

pengamatan yang sesungguhnya beserta hasil hasil wawancara.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Umat Islam di Inonesia. http://www.dokumenpemudatqn.com/2013/07/persentase-jumlah-

umat-islam-berbagai.html (diakses pada tanggal 15 April 2015 18.00)

9

Anonim. 2012. Definisi Masjid. http://jombang.nu.or.id/dlawabithul-masjid-definisi-masjid/

(diakses pada tanggal 15 April 2015 18.00)

Jatmika, Sidik. 2010. Kauman [Muhammadiyah Undercover]. Yogyakarta: Gelanggang

LAMPIRAN

10

A. Riwayat Hidup

1. Nama : Dinda Alvira

Tempat dan tanggal lahir :

Sekolah : SMA Negeri 1 Yogyakarta

E-mail : dinda.alvira@gmail.com

No handphone : 081341440941

Motto hidup : “Never Trust Someone Easily”

Penghargaan :

2. Nama : Desy Tribodrorini

Tempat dan tanggal lahir : Sleman, 17 Desember 1999

Sekolah : SMA Negeri 1 Yogyakarta

E-mail : desytribodrorini@yahoo.co.id

No handphone : 082136125979

Motto hidup : “Esok harus lebih baik dari sekarang dan sekarang harus lebih

baik daripada kemarin.”

Penghargaan : -

11