LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI LEMBAGA SERTIFIKASI...
Transcript of LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI LEMBAGA SERTIFIKASI...
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
1/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
DIBUAT OLEH DISAHKAN OLEH
KASUBBAG STANDARDISASI
THEODOLUS TRI H, S.Pd.
AKBP NRP. 69020426
KA LSP
Drs. SUROTO, M.Si.
KOMBES POL. NRP.65040678
1. Tujuan
Untuk memastikan agar Standar Kompetensi Kerja yang akan dijadikan acuan
dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta uji kompetensi oleh LSP
Polri sesuai dengan kebutuhan organisasi Polri.
2. Ruang lingkup
Ruang lingkup SOP ini meliputi proses penyusunan Standar Kompetensi Khusus
mulai dari identifikasi kebutuhan jenis kompetensi, perencanaan, pelaksanaan
penyusunan rancangan, verifikasi internal, verifikasi eksternal, pengesahan
sampai dengan registrasi.
3. Pedoman/Acuan
3.1. Undang-undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
3.2. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
3.3. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
2/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
3.4. Peraturan Kapolri Nomor 21 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Satuan Organisasi pada Tingkat Markas Besar Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
3.5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Trasnsmigrasi Republik Indonesia
Nomor : 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia.
3.6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Trasnsmigrasi Republik Indonesia
Nomor : 8 Tahun 2012 tentang tata Cara Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia.
3.7. Keputusan Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor : Kep/189/LATTAS/XII/2013
tentang Pedoman Tata Cara Penulisan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia.
3.8. Pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian
Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi.
3.9. Panduan Mutu LSP Polri.
4. Pengertian
4.1. Kompetensi adalah kemampuan seseorang/individu yang dapat
diobservasi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar
performa yang ditetapkan.
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
3/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
4.2. Standar Kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk melakukan pekerjaan atau tugas yang didasari atas
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja
yang dipersyaratkan.
4.3. Standar Kompetensi Kerja adalah rumusan kemampuan kerja yang
mencakup aspek pengetahuan dan / atau keahlian serta sikap kerja yang
relevan dengan pelaksanaan tugas syarat jabatan yang ditetapkan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
4.4. Standar Khusus adalah standar kompetensi kerja yang dikembangkan
dan digunakan oleh organisasi untuk memenuhi tujuan internal
organisasinya sendiri dan/atau untuk memenuhi kebutuhan organisasi lain
yang memiliki ikatan kerja sama dengan organisasi yang bersangkutan
atau organisasi lain yang memerlukan.
4.5. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia adalah kerangka perjenjangan
kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja
serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi
kerja sesuai dengan struktur pekerjaan diberbagai sektor.
4.6. Uji Kompetensi adalah proses penilaian baik teknis maupun non teknis
melalui pengumpulan bukti yang relevan untuk menentukan apakah
seseorang kompeten atau belum kompeten pada suatu unit kompetensi
atau kualifikasi tertentu.
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
4/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
4.7. Proses sertifikasi adalah seluruh kegiatan yang dilakukan LSP untuk
menetapkan bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang
ditetapkan, mencakup permohonan, evaluasi, keputusan sertifikasi,
surveilen dan sertifikat ulang.
4.8. Komite Standar Kompetensi adalah lembaga yang dibentuk oleh instansi
teknis dalam rangka membantu pengembangan SKKNI di sektor atau
lapangan usaha yang menjadi tanggung jawabnya.
4.9. Profesi adalah bidang pekerjaan yang untuk melaksanakannya diperlukan
kompetensi kerja tertentu, baik jenis maupun kualifikasinya.
4.10. Peta kompetensi adalah gambaran komprehensif tentang kompetensi dari
setiap fungsi dalam suatu lapangan usaha yang akan dipergunakan
sebagai acuan dalam menyusun standar kompetensi.
4.11. Verifikasi SKKNI adalah proses penilaian kesesuaian rancangan dan
proses dari suatu perumusan SKKNI terhadap ketentuan dan/atau acuan
yang telah ditetapkan.
4.12. Konvensi Standar Kompetensi adalah merupakan pembakuan Standar
Kompetensi yang dilakukan melalui Konvensi Standar Kompetensi guna
mendapat masukan secara lebih luas dari para pemangku kepentingan
dan stakeholder.
4.13. Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia adalah kegiatan
menetapkan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia oleh Menteri.
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
5/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
5. Alat
5.1. Komputer.
5.2. Mesin scanner, printer dan foto copy.
5.3. Alat tulis kantor (ATK) untuk mendukung terlaksananya penyusunan
Standar Khusus.
6. Prosedur
6.1. Mengidentifikasi jenis kebutuhan standar kompetensi pada organisasi
Polri;
6.1.1. Ka LSP Polri Lemdikpol menerima usulan-usulan standar
kompetensi dari satuan kerja Polri.
6.1.2. Ka LSP Polri Lemdikpol memerintahkan Kasubbag Standardisasi
LSP untuk mengidentifikasi kebutuhan standar kompetensi dari
satuan kerja Polri.
6.1.3. Ka LSP Polri Lemdikpol memerintahkan Kasubbag Standardisasi
LSP untuk berkoordinasi dengan satuan kerja terkait.
6.1.4. Ka LSP Polri Lemdikpol menyetujui usulan standar kompetensi
berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan standar kompetensi dari
satuan kerja Polri.
6.1.5. Ka LSP Polri Lemdikpol memerintahkan Kasubbag Standardisasi
LSP untuk memfasilitasi rencana penyusunan standar kompetensi
yang telah ditetapkan.
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
6/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
6.2. Memfasilitasi penyusunan standar kompetensi
6.2.1. Merencanakan Penyusunan Standar Kompetensi.
6.2.1.1. Pembentukan Komite Standar Kompetensi
a. Ka LSP Polri Lemdikpol memerintahkan Kasubbag
Standardisasi LSP untuk berkoordinasi dengan
satuan kerja yang akan menyusun standar
kompetensi berkaitan dengan nama-nama yang akan
ditunjuk sebagai Komite Standar Kompetensi.
b. Nama-nama yang telah ditunjuk disahkan melalui
keputusan kepala satuan kerja terkait;
Komite standar kompetensi dibentuk dalam rangka
membantu pengembangan standar kompetensi kerja
di satuan kerja yang menjadi tanggung jawabnya,
yang mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut:
- penyusunan Rencana Induk Pengembangan
(RIP) standar kompetensi;
- pembentukan Tim Perumus dan Tim Verifikasi
standar kompetensi khusus;
- penilaian usulan penyusunan standar kompetensi
khusus;
- pengembangan standar kompetensi khusus;
- penyelenggaraan Pra Konvensi dan Konvensi
Rancangan standar kompetensi khusus; dan
- pemantauan dan kaji ulang standar kompetensi
khusus
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
7/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
Susunan organisasi Komite Standar Kompetensi
adalah sebagi berikut :
- Pengarah
- Ketua merangkap anggota
- Sekretaris merangkap anggota
- Jumlah anggota sesuai dengan kebutuhan
6.2.1.2. Membentuk Tim Penyusun Rancangan Standar
Kompetensi
a. Komite Standar Kompetensi membentuk Tim
Penyusun Rancangan Standar Kompetensi.
b. Anggota yang ditunjuk menjadi Tim Penyusun
Rancangan Standar Kompetensi harus memiliki
kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi yang
akan disusun.
c. Nama-nama penyusun rancangan standar
kompetensi yang telah ditunjuk disahkan dalam surat
perintah oleh kepala satuan kerja terkait atau
pimpinan Polri.
6.2.1.3. Membentuk Tim Verifikasi
a. Komite Standar Kompetensi membentuk Tim
Verifikasi Rancangan Standar Kompetensi.
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
8/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
b. Anggota yang ditunjuk menjadi Tim Penyusun
Rancangan Standar Kompetensi harus memiliki
kompetensi :
- Metodologi verifikasi standar kompetensi
- Substansi tehnis sesuai dengan bidang kerja
yang relevan dengan standar kompetensi yang
akan disusun.
c. Tim Verifikasi Rancangan Standar Kompetensi
bersifat ad hock dan berjumlah ganjil terdiri atas 1
(satu) orang ketua dan minimal 2 (dua) orang
anggota.
d. Tim Verifikasi melaksanakan tugas verifikasi
rancangan standar kompetensi yang disusun pada
satuan kerjanya :
1) Mengelola program verifikasi
2) Melaksanakan aktifitas verifikasi
3) Menyampaikan laporan hasil verifikasi
e. Nama-nama Tim Verifikasi Rancangan Standar
Kompetensi yang telah ditunjuk disahkan dalam
surat perintah oleh kepala satuan kerja terkait atau
pimpinan Polri.
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
9/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
6.2.2. Menyiapkan Kegiatan Penyusunan Rancangan Standar
Kompetensi.
6.2.2.1. Menyiapkan administrasi
a. Tim Penyusun Rancangan Standar Kompetensi
membuat rencana kegiatan/proposal, RAB dan TOR
penyusunan standar kompetensi kepada kepala
satuan kerja terkait.
b. Setelah rencana kegiatan/proposal, RAB dan TOR
penyusunan standar kompetensi yang telah dikirim ke
kepala satuan kerja terkait mendapat persetujuan,
Tim penyusun rancangan standar kompetensi
mengajukan konsep surat kepada Kepala Satuan
Kerjanya, antara lain :
1) Surat perintah penunjukan panitia
2) Surat permohonan sebagai peserta;
3) Surat permohonan sebagai narasumber (atas
nama Kapolri);
4) Surat telegram pemanggilan peserta;
6.2.2.2. Melaksanakan Rapat Persiapan
a. Panitia kegiatan penyusunan rancangan standar
kompetensi menyiapkan ruang rapat, daftar hadir
peserta rapat dan materi rapat persiapan
penyusunan rancangan standar kompetensi.
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
10/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
b. Sesuai jadwal yang ditentukan, rapat dilaksanakan
dengan agenda antara lain penyiapan draft
rancangan standar kompetensi, jadwal kegiatan,
membuat kelompok peserta dan kesiapan
administrasi lainnya serta kelengkapan ATK/sarpras
dan akomodasi.
c. Hasil rapat persiapan penyusunan standar
kompetensi dituangkan dalam bentuk notulen.
d. Panitia kegiatan penyusunan rancangan standar
kompetensi mendokumentasikan administrasi
kegiatan rapat persiapan penyusunan standar
kompetensi.
6.2.3. Melaksanakan Penyusunan Rancangan Standar Kompetensi.
6.2.3.1. Registrasi
a. Panita melakukan registrasi terhadap peserta yang
telah hadir.
b. Panitia membagikan tas kid kelengkapan peserta
c. Panitia menerima surat penghadapan dan sprinjal
peserta yang dari luar daerah dan surat tugas dari
narasumber
d. Panitia melakukan pengecekan kehadiran peserta
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
11/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
6.2.3.2. Pembukaan
a. Kegiatan penyusunan rancangan standar kompetensi
dibuka oleh kepala satuan kerja terkait atau yang
mewakili.
b. Dalam acara pembukaan disampaikan maksud, tujuan
dan target waktu penyelesaian rancangan standar
kompetensi.
6.2.3.3. Melaksanakan Pemetaan Fungsi
a. Kepala satuan kerja terkait memberikan arahan
kepada seluruh peserta penyusunan standar
kompetensi tentang kerangka standar kompetensi
yang akan disusun.
b. Narasumber memberikan materi yang berkaitan
dengan hal-hal yang bersifat teknis berkaitan dengan
penyusunan rancangan standar kompetensi khusus,
meliputi:
1) Mekanisme atau tata cara penyusunan
standar kompetensi khusus.
2) Menentukan batasan ruang lingkup profesi
yang akan dianalisis dan selanjutnya dipetakan.
3) Perumusan gradasi fungsi kerja yang
ditransformasi berupa pertanyaan-pertanyaan
yang relevan dengan kompetensi utama yang
akan dibahas.
4) Referensi-referensi terkait yang diperlukan
sebagai bahan pendukung pemetaan fungsi.
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
12/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
c. Peserta melakukan penyusunan peta fungsi dengan
dipandu oleh narasumber
d. Pemetaan fungsi ini dijabarkan dalam 4 (empat)
gradasi fungsi kerja yang relevan dengan ruang
lingkup meliputi :
1) Maine purpose (tujuan utama)
menggambarkan apa tujuan utama yang ingin
diperoleh atau dicapai oleh suatu fungsi kerja
organisasi tertentu yang akan dipetakan.
2) Key function (kunci fungsi dari tujuan
utama) berdasarkan tujuan utama yang telah
disepakati dijabarkan kedalam beberapa
fungsi kunci suatu kegiatan fungsi kerja yang
menjadi tujuan utama agar bisa tercapai
dengan baik.
3) Major function (fungsi utama dari fungsi
kunci) menggambarkan fungsi utama atau
pekerjaan utama apa saja yang harus
dilakukan agar masing-masing key function
atau fungsi kunci dapat tercapai.
4) Basic function (fungsi dasar dari fungsi
utama) merupakan fungsi dasar yang
menjadi penjabaran dari fungsi kunci secara
lebih rinci, unsur-unsur kompetensi yang
dibutuhkan dapat diidentifikasi sebagai unit
kompetensi dalam rangka penyusunan
Standar Khusus.
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
13/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
e. Peta fungsi yang disusun ditetapkan berdasarkan
kesepakatan peserta dan Tim penyusun rancangan
standar kompetensi.
f. Peta fungsi yang telah ditetapkan dijadikan acuan
dalam menyusun unit-unit kompetensi sesuai
dengan kebutuhan organisasi.
6.2.3.4. Menyusun Rancangan Standar Kompetensi.
a. Peserta penyusunan rancangan standar
kompetensi dibagi dalam beberapa kelompok
diskusi.
b. Masing-masing kelompok mengidentifikasi peta
fungsi yang telah ditetapkan sesuai kebutuhan dan
volume bahan standar kompetensi.
c. Masing-masing kelompok menyusun unit-unit
kompetensi dengan mengacu pada major
function/fungsi utama atau basic function/fungsi
dasar yang telah ditetapkan dalam bentuk matrik.
d. Unit-unit kompetensi disusun dengan format
sebagai berikut :
1) Judul Unit Kompetensi.
Merupakan bentuk pernyataan terhadap tugas/
pekerjaan yang akan dilakukan.
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
14/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
Judul unit kompetensi harus menggunakan
kalimat aktif yang diawali dengan kata kerja
aktif yang terukur sesuai dengan Taksonomi
bloom dan juga mencantumkan kode unit pada
masing-masing unit dengan ketentuan
sebagai berikut:
a) Berisikan nomor kode unit kompetensi
sesuai dengan kategori, golongan pokok,
golongan dan fungsi utama suatu
pekerjaan.
b) Kode unit kompetensi berjumlah 12 (dua
belas) digit yang memuat kategori,
golongan pokok, golongan, sub
golongan, kelompok lapangan usaha,
penjabaran kelompok lapangan usaha
yang mengacu pada Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (KBLUI)
yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik,
meliputi :
(1) = Kode kategori ( A, B, C
......dst. Diisi 1 huruf sesuai
kode huruf kategori pada
KBLUI.
(2) = Kode golongan pokok, terdiri
dari 2 angka.
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
15/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
(3) = Kode golongan, terdiri dari 3
angka.
(4) = Kode sub golongan, terdiri
dari 4 angka.
(5) = Kode kelompok usaha, terdiri
dari 5 angka.
(6) = Kode penjabaran kelompok
usaha, terdiri dari 6 angka, jika
tidak ada penjabaran
kelompok usaha angka
terakhir diisi dengan angka 0.
2) Diskripsi Unit Kompetensi.
Berisi deskripsi tentang lingkup pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan
untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu
secara kompeten, dalam kaitannya dengan
unit kompetensi.
3) Elemen Kompetensi.
Berisi diskripsi tentang langkah-langkah
kegiatan yang harus dilakukan dalam
melaksanakan unit kompetensi. Kegiatan
dimaksud biasanya disusun dengan mengacu
pada proses pelaksanaan unit kompetensi,
yang dibuat dalam kata kerja aktif atau
performatif.
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
16/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
4) Kriteria Unjuk Kerja (KUK).
Berisi diskripsi tentang kriteria unjuk kerja yang
menggambarkan kinerja yang harus dicapai
pada setiap elemen kompetensi. Kriteria unjuk
kerja dirumuskan secara kulitatif dan / atau
kuantitatif, dalam rumusan hasil pelaksanaan
pekerjaan yang terukur, yang dibuat dalam
kata kerja pasif.
5) Batasan Variabel.
Berisi diskripsi tentang konteks pelaksanaan
pekerjaan, yang berupa lingkungan kerja,
peralatan dan perlengkapan kerja yang
digunakan, norma standar, rentang pernyataan
(range of statement) yang harus diacu, serta
peraturan dan ketentuan terkait yang harus
diikuti.
Batasan variabel untuk unit kompetensi
minimal dapat menjelaskan :
a) Berisi penjelasan konteks unit
kompetensi untuk dapat dilaksanakan
pada kondisi lingkungan kerja yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas.
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
17/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
b) Peralatan dan perlengkapan
Bersisi peralatan yang diperlukan seperti
alat, bahan atau fasilitas dan materi
yang digunakan sesuai dengan
persyaratan yang harus dipenuhi untuk
melaksanakan unit kompetensi.
c) Peraturan yang diperlukan
Peraturan atau regulasi yang harus
diperhatikan dalam melaksanakan
pekerjaan.
d) Norma dan standar
Dasar atau acuan dalam melaksanakan
pekerjaan untuk memenuhi persyaratan.
6) Panduan Penilaian.
Panduan penilaian ini digunakan untuk
membantu penilai dalam melakukan
penilaian/pengujian pada unit kompetensi
antara lain meliputi :
a) Konteks penilaian
Memberikan penjelasan tentang hal-hal
yang diperlukan dalam penilaian dan
kondisi yang berpengaruh atas
tercapainya kompetensi kerja, serta
dimana, apa dan bagaimana penilaian
seharusnya dilakukan.
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
18/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
b) Persyaratan kompetensi
Memberikan penjelasan tentang unit
kompetensi yang harus dikuasai
sebelumnya (jika diperlukan) sebagai
persyaratan awal yang diperlukan dalam
melanjutkan penguasaan unit
kompetensi.
c) Pengetahuan dan Keterampilan yang
diperlukan, merupakan informasi yang
diperlukan untuk mendukung
tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit
kompetensi.
d) Sikap kerja yang diperlukan
Merupakan informasi sikap kerja yang
harus ditampilkan untuk tercapainya
kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi
e) Aspek kritis merupakan aspek atau
kondisi yang harus dimiliki seseorang
untuk menemukenali sikap kerja untuk
mendukung tercapainya kriteria unjuk
kerja pada unit kompetensi tertentu.
e. Masing-masing kelompok memaparan hasil diskusi
kelompoknya di hadapan narasumber dalam kelas
kecil untuk mendapat koreksi dan tanggapan dari
narasumber.
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
19/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
f. Setiap ketua kelompok, didampingi sekretaris
kelompoknya, secara bergantian memaparkan hasil
diskusi di kelas besar untuk mendapatkan tanggapan
dari kelompok lain.
g. Masing-masing kelompok menyerahkan hasil diskusi
rancangan standar kompetensi.
h. Hasil dari masing-masing kelompok yang sudah
mendapatkan tanggapan dan kesepakatan dari
peserta, kemudian dihimpun dan diserahkan kepada
panitia pada akhir kegiatan pemetaan dan
penyusunan standar kompetensi.
i. Tim Penyusun Rancangan Standar Kompetensi
menyusun naskah rancangan standar kompetensi
dengan sistimatika sebagai berikut :
- BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Blakang
B. Pengertian Pengertian
C. Penggunaan Standar Kompetensi
D. Komite Standar Kompetensi
- Bab II : Standar Kompetensi Kerja Khusus
A. Peta Fungsi
B. Daftar Unit Kompetensi
C. Uraian Unit Kompetensi
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
20/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
6.2.4. Melaksanakan Rapat Evaluasi
6.2.4.1. Panitia menyiapkan ruang rapat, daftar hadir peserta rapat
dan materi rapat evaluasi penyusunan rancangan standar
kompetensi.
6.2.4.2. Sesuai jadwal yang ditentukan rapat dilaksanakan dengan
agenda evaluasi pelaksanaan penyusunan rancangan
standar kompetensi dan penyiapan administrasi bahan
kelengkapan laporan kegiatan. Hasil rapat evaluasi
tersebut dituangkan dalam bentuk notulen.
6.2.4.3. Panitia mendokumentasikan administrasi kegiatan rapat
evaluasi penyusunan standar kompetensi.
6.2.5. Membuat laporan hasil kegiatan penyusunan standar kompetensi
6.2.5.1. Panitia mengajukan konsep laporan hasil kegiatan
penyusunan standar kompetensi kepada kepala satuan
kerja terkait.
6.2.5.2. Laporan hasil kegiatan yang telah ditandatangani oleh
kepala satuan kerja terkait didistribusikan dan
didokumentasikan.
6.3. Verifikasi Internal Rancangan Standar Kompetensi
6.3.1 Peserta verifikasi internal terdiri dari Tim Verifikasi, Tim Penyusun
Rancangan Standar Kompetensi, Para Pejabat Utama Satker yang
bersangkutan dan Nara Sumber.
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
21/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
6.3.2 Tim verifikasi rancangan standar kompetensi merencanakan
kegiatan verifikasi internal terhadap Rancangan Standar
Kompetensi.
6.3.3. Tim Verifikasi melaksanakan rapat verifikasi internal rancangan
standar kompetensi.
6.3.3.1. Tim verifikasi menyiapkan ruang rapat, daftar hadir peserta
rapat dan materi rapat verifikasi rancangan standar
kompetensi.
6.3.3.2. Sesuai jadwal yang ditentukan rapat dilaksanakan dan
dipimpin oleh kepala satuan kerja terkait.
6.3.3.3. Rapat verifikasi internal dilaksanakan untuk melakukan
penyempurnaan naskah rancangan standar kompetensi,
yang dilaksanakan di kantor satuan kerja terkait atau
tempat lain yang telah ditentukan, dengan rangkaian
kegiatan sebagai berikut :
- Pembukaan dan pengarahan oleh kepala satuan kerja
terkait.
- Rancangan standar kompetensi yang akan dibahas
dibagikan kepada peserta rapat.
- Ketua Tim Penyusun Rancangan Standar Kompetensi
memaparkan Rancangan Standar Kompetensi di
depan seluruh peserta verifikasi internal dan nara
sumber untuk mendapatkan tanggapan dan masukan.
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
22/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
- Tim verifikasi menghimpun hasil koreksi rancangan
standar kompetensi pada verifikasi internal.
- Tim Verifikasi Internal memerintahkan Tim Penyusun
Rancangan Standar Kompetensi untuk melaksanakan
perbaikan sesuai dengan hasil verifikasi internal untuk
selanjutnya akan dilaksanakan verifikasi eksternal
bersama pihak BNSP dan Kemenaker RI.
6.3.4 Membuat laporan hasil kegiatan verifikasi internal
6.3.4.1. Panitia mengajukan konsep laporan hasil kegiatan
verifikasi internal kepada kepala satuan kerja terkait.
6.3.4.2. Laporan hasil kegiatan yang telah ditandatangani oleh
kepala satuan kerja terkait didistribusikan dan
didokumentasikan.
6.4. Verifikasi Eksternal Rancangan Standar Kompetensi
6.4.1. Peserta verifikasi eksternal terdiri dari Komite Standar, Tim
Verifikasi, Tim Penyusun Rancangan Standar Kompetensi, Para
Pejabat Utama Satker yang bersangkutan, Pejabat Utama Mabes
Polri, Nara Sumber dan pihak lain yang berkepentingan.
6.4.2 Tim verifikasi rancangan standar kompetensi merencanakan
kegiatan verifikasi eksternal terhadap Rancangan Standar
Kompetensi.
6.4.3. Tim Verifikasi melaksanakan rapat verifikasi eksternal rancangan
standar kompetensi.
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
23/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
6.4.3.1. Tim verifikasi menyiapkan ruang rapat, daftar hadir peserta
rapat dan materi rapat verifikasi rancangan standar
kompetensi.
6.4.3.2. Sesuai jadwal yang ditentukan rapat dilaksanakan dan
dipimpin oleh kepala satuan kerja terkait.
6.4.3.3. Rapat verifikasi eksternal dilaksanakan untuk melakukan
penyempurnaan naskah rancangan standar kompetensi
yang telah dilaksanakan ferifikasi interal, dengan
rangkaian kegiatan sebagai berikut :
- Pembukaan dan pengarahan oleh kepala satuan kerja
terkait.
- Rancangan standar kompetensi yang akan dibahas
dibagikan kepada peserta rapat.
- Ketua Tim Penyusun Rancangan Standar Kompetensi
memaparkan pokok-pokok/substansi rancangan
standar kompetensi yang disusun, meliputi peta
kompetensi dan unit-unit kompetensi di depan seluruh
peserta verifikasi eksternal dan nara sumber untuk
mendapatkan tanggapan dan masukan.
- Tim verifikasi menghimpun hasil koreksi rancangan
standar kompetensi pada verifikasi eksternal.
- Tim Verifikasi menyampaikan hasil verifikasi
eksterrnal kepada Komite Standar dan Tim Penyusun
Rancangan Standar Kompetensi.
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
24/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
- Dibuatkan kesepakatan tentang batas waktu
kesanggupan Tim Penyusun Rancangan Standar
Kompetensi dalam melaksanakan tindakan perbaikan.
- Kesepakatan disahkan oleh 3 (tiga) pihak yaitu masing-
masing wakil dari Komite Standar Kompetensi, Tim
Penyusun dan Tim Verifikasi.
6.4.3.4. Tim Penyusun Rancangan standar Kompetensi
melaksanakan penyempurnaan dan perbaikan sebagaimana
hasil temuan ketidaksesuaian dalam kurun waktu yang telah
disepakati.
6.4.4 Membuat laporan hasil kegiatan verifikasi eksternal
6.4.4.1. Panitia mengajukan konsep laporan hasil kegiatan
verifikasi eksternal kepada Kepala Satuan Kerja terkait.
6.4.4.2. Laporan hasil kegiatan yang telah ditandatangani oleh
Kepala Satuan Kerja terkait didistribusikan dan
didokumentasikan.
6.5. Menetapkan Standar Kompetensi Khusus dan Registrasi.
6.5.1 Menetapkan Standar Kompetensi Khusus
6.5.1.1. Kepala satuan kerja terkait mengesahkan standar
kompetensi khusus dalam bentuk keputusan.
6.5.1.2. Keputusan Kepala satuan kerja terkait tentang Standar
Kompetensi Khusus sebagai syarat untuk mendapatkan
registrasi dari Kemenaker R.I.
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI
NO. DOKUMEN
SOP-LSP-001
NO. REVISI
03
HALAMAN
25/25
TANGGAL TERBIT : 4 Desember 2014
6.5.2. Pelaksanaan Registrasi Standar Khusus oleh Kemennaker R.I.
6.5.2.1. Kepala satuan kerja terkait mengirim surat tentang
permohonan registrasi Standar Kompetensi Khusus
kepada Kemennaker R.I u.p. Direktorat Standardisasi
Kompetensi degnan melampirkan Rancangan standar
Kompetensi Khusus yang telah disepakati dan ditetapkan
pada saat verifikasi eksternal.
6.5.2.2. Naskah Standar Kompetensi Khusus yang telah
mendapatkan registrasi dari Kemenaker R.I. dapat
disosialisasikan dan digunakan untuk uji kompetensi.
7. Mekanisme
PERENCANAAN ADMINISTRASI PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN STANDAR KOMPETENSI
PEMETAAN
STANDAR
KHUSUS
PELAKSANAAN PENYUSUNAN STANDAR KHUSUS
VERIFIKASI
EKSTERNAL
VERIFIKASI
INTERNAL
PENYUSUNAN
STANDAR
KHUSUS KONVENS
I
STANDAR
KHUSUS
PENETAPAN DAN REGISTRASI STANDAR KHUSUS