LEBAM MAYAT
-
Upload
asteroidea -
Category
Documents
-
view
44 -
download
5
description
Transcript of LEBAM MAYAT
LEBAM MAYAT
Digunakan sebagai tanda pasti kematian, memperkirakan sebab kematian, mengetahui
perubahan posisi mayat yang dilakukan setelah terjadinya lebam mayat yang
menetap, dan memperkirakan saat kematian
Mengapa bias terjadi? Karena setelah kematian klinis maka eritrosit akan menempati
tempat terbawah akibat gaya tarik bumi (gravitasi), mengisi vena dan venula, membentuk
bercak warna merah ungu pada bagian terbawah tubuh, kecuali pada bagian tubuh yang
tertekan alas keras.
Munculnya biasanya mulai tampak 20 – 30 menit pasca mati, makin lama
intensitasnya bertambah dan menjadi lengkap dan menetap setelah 8 – 12 jam.
Menetapnya lebam mayat disebabkan oleh bertimbunnya sel – sel darah dalam jumlah
cukup banyak sehingga sulit berpindah lagi. Selain itu kekakuan otot dinding pembuluh
darah ikut mempersulit perpindahan tersebut.
Bisadigunakan untuk memperkirakan sebab kematian lebam berwarna merah terang
pada keracunan CO atau CN, warna kecoklatan pada keracunan aniline, nitrit, sulfonal
Bila lebam mayat hilang pada penekanan saat kematian kurang dari 8 – 12 jam
sebelum saat pemeriksaan
Apa beda lebam mayat dengan resapan darah karena trauma??? Pada lebam mayat
bila dilakukan irisan lalu disiram dengan air, maka warna merah darah akan hilang
atau pudar sedangkan pada resapan darah tidak hilang.
KAKU MAYAT
Kelenturan otot setelah kematian masih dipertahankan karena metabolism tingkat seluler
masih berjalan berupa pemecahan cadangan glikogen otot yang menghasilkan energi.
Energy ini digunakan untuk mengubah ADP menjadi ATP. Selama masih terdapat ATP
maka serabut aktin dan myosin tetap lentur. Bila cadangan glikogen dalam otot habis,
maka energy tidak terbentuk lagi, aktin dan myosin menggumpal dan otot menjadi
kaku.
Kaku mayat dibuktikan dengan memeriksa persendian.
Kaku mayat mulai tampak kira-kira 2 jam setelah mati klinis, dimulai dari bagian luar
tubuh (otot-otot kecil) kea rah dalam (sentripetal)
Setelah mati klinis 12 jam kaku mayat menjadi lengkap, dipertahankan selama 12 jam
dan kemudian menghilang dalam urutan yang sama
Factor – factor yang mempercepat terjadinya kaku mayat adalah aktifitas fisik sebelum
mati, suhu tubuh yang tinggi, bentuk tubuh kurus dengan otot – otot kecil dan suhu
lingkungan tinggi.
Kaku mayat dapat dipergunakan untuk menunjukkan tanda pasti kematian dan
memperkirakan saat kematian.
o Cadaveric spasm : bentuk kekakuan otot yang terjadi pada saat kematian dan menetap.
Penyebabnya adalah akibat habisnya cadangan glikogen dan ATP yang bersifat setempat
pada saat mati klinis karena kelelahan atau emosi yang hebat sesaat sebelum meninggal.
Kepentingan medikolegalnya adalah menunjukkan sikap terakhir masa hidupnya.
Misalnya, tangan yang mengenggam senjata pada kasus bunuh diri.
o Heat stiffening: kekakuan otot akibat koagulasi protein otot oleh panas. Otot – otot
berwarna merah muda, kaku tetapi rapuh (mudah robek). Keadaan ini dapat dijumpai
pada korban mati terbakar. Pada heat stiffening serabut – serabut ototnya memendek
sehingga menimbulkan fleksi leher, siku, pada dan lutut, membentuk sikap petinju.
o Cold stiffening: yaitu kekakuan tubuh akibat lingkungan dingin, sehingga terjadi
pembekuan cairan tubuh, termasuk cairan sendi, pemadatan jaringan lemak subkutan dan
otot, sehingga bila sendi ditekuk akan terdengar bunyi pecahnya es dalam rongga sendi.