LEBAM MAYAT

3
LEBAM MAYAT Digunakan sebagai tanda pasti kematian, memperkirakan sebab kematian, mengetahui perubahan posisi mayat yang dilakukan setelah terjadinya lebam mayat yang menetap, dan memperkirakan saat kematian Mengapa bias terjadi? Karena setelah kematian klinis maka eritrosit akan menempati tempat terbawah akibat gaya tarik bumi (gravitasi), mengisi vena dan venula, membentuk bercak warna merah ungu pada bagian terbawah tubuh, kecuali pada bagian tubuh yang tertekan alas keras. Munculnya biasanya mulai tampak 20 – 30 menit pasca mati, makin lama intensitasnya bertambah dan menjadi lengkap dan menetap setelah 8 – 12 jam. Menetapnya lebam mayat disebabkan oleh bertimbunnya sel – sel darah dalam jumlah cukup banyak sehingga sulit berpindah lagi. Selain itu kekakuan otot dinding pembuluh darah ikut mempersulit perpindahan tersebut. Bisadigunakan untuk memperkirakan sebab kematian lebam berwarna merah terang pada keracunan CO atau CN, warna kecoklatan pada keracunan aniline, nitrit, sulfonal Bila lebam mayat hilang pada penekanan saat kematian kurang dari 8 – 12 jam sebelum saat pemeriksaan Apa beda lebam mayat dengan resapan darah karena trauma??? Pada lebam mayat bila dilakukan irisan lalu disiram dengan air, maka warna merah darah akan hilang atau pudar sedangkan pada resapan darah tidak hilang.

description

sds

Transcript of LEBAM MAYAT

Page 1: LEBAM MAYAT

LEBAM MAYAT

Digunakan sebagai tanda pasti kematian, memperkirakan sebab kematian, mengetahui

perubahan posisi mayat yang dilakukan setelah terjadinya lebam mayat yang

menetap, dan memperkirakan saat kematian

Mengapa bias terjadi? Karena setelah kematian klinis maka eritrosit akan menempati

tempat terbawah akibat gaya tarik bumi (gravitasi), mengisi vena dan venula, membentuk

bercak warna merah ungu pada bagian terbawah tubuh, kecuali pada bagian tubuh yang

tertekan alas keras.

Munculnya biasanya mulai tampak 20 – 30 menit pasca mati, makin lama

intensitasnya bertambah dan menjadi lengkap dan menetap setelah 8 – 12 jam.

Menetapnya lebam mayat disebabkan oleh bertimbunnya sel – sel darah dalam jumlah

cukup banyak sehingga sulit berpindah lagi. Selain itu kekakuan otot dinding pembuluh

darah ikut mempersulit perpindahan tersebut.

Bisadigunakan untuk memperkirakan sebab kematian lebam berwarna merah terang

pada keracunan CO atau CN, warna kecoklatan pada keracunan aniline, nitrit, sulfonal

Bila lebam mayat hilang pada penekanan saat kematian kurang dari 8 – 12 jam

sebelum saat pemeriksaan

Apa beda lebam mayat dengan resapan darah karena trauma??? Pada lebam mayat

bila dilakukan irisan lalu disiram dengan air, maka warna merah darah akan hilang

atau pudar sedangkan pada resapan darah tidak hilang.

KAKU MAYAT

Kelenturan otot setelah kematian masih dipertahankan karena metabolism tingkat seluler

masih berjalan berupa pemecahan cadangan glikogen otot yang menghasilkan energi.

Energy ini digunakan untuk mengubah ADP menjadi ATP. Selama masih terdapat ATP

maka serabut aktin dan myosin tetap lentur. Bila cadangan glikogen dalam otot habis,

maka energy tidak terbentuk lagi, aktin dan myosin menggumpal dan otot menjadi

kaku.

Kaku mayat dibuktikan dengan memeriksa persendian.

Page 2: LEBAM MAYAT

Kaku mayat mulai tampak kira-kira 2 jam setelah mati klinis, dimulai dari bagian luar

tubuh (otot-otot kecil) kea rah dalam (sentripetal)

Setelah mati klinis 12 jam kaku mayat menjadi lengkap, dipertahankan selama 12 jam

dan kemudian menghilang dalam urutan yang sama

Factor – factor yang mempercepat terjadinya kaku mayat adalah aktifitas fisik sebelum

mati, suhu tubuh yang tinggi, bentuk tubuh kurus dengan otot – otot kecil dan suhu

lingkungan tinggi.

Kaku mayat dapat dipergunakan untuk menunjukkan tanda pasti kematian dan

memperkirakan saat kematian.

o Cadaveric spasm : bentuk kekakuan otot yang terjadi pada saat kematian dan menetap.

Penyebabnya adalah akibat habisnya cadangan glikogen dan ATP yang bersifat setempat

pada saat mati klinis karena kelelahan atau emosi yang hebat sesaat sebelum meninggal.

Kepentingan medikolegalnya adalah menunjukkan sikap terakhir masa hidupnya.

Misalnya, tangan yang mengenggam senjata pada kasus bunuh diri.

o Heat stiffening: kekakuan otot akibat koagulasi protein otot oleh panas. Otot – otot

berwarna merah muda, kaku tetapi rapuh (mudah robek). Keadaan ini dapat dijumpai

pada korban mati terbakar. Pada heat stiffening serabut – serabut ototnya memendek

sehingga menimbulkan fleksi leher, siku, pada dan lutut, membentuk sikap petinju.

o Cold stiffening: yaitu kekakuan tubuh akibat lingkungan dingin, sehingga terjadi

pembekuan cairan tubuh, termasuk cairan sendi, pemadatan jaringan lemak subkutan dan

otot, sehingga bila sendi ditekuk akan terdengar bunyi pecahnya es dalam rongga sendi.