Learning

30
Learning Akademi Perawat Panti Waluya Prepared by: Cicilia Evi GradDiplSc., M. Psi

description

Learning. Akademi Perawat Panti Waluya. Prepared by: Cicilia Evi GradDiplSc ., M. Psi. Behavioristik. Pendekatan yang hanya mempelajari perilaku yang dapat diamati dan dapat diukur , bukan proses mental - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Learning

Page 1: Learning

LearningAkademi Perawat

Panti Waluya

Prepared by: Cicilia Evi GradDiplSc., M. Psi

Page 2: Learning

Behavioristik

• Pendekatan yang hanya mempelajari perilaku yang dapat diamati dan dapat diukur, bukan proses mental

• Proses berpikir dan proses internal tidak dapat diamati langsung nampak dalam perilaku maka proses berpikir dan proses internal tidak dapat dipakai untuk menjelaskan ttg perilaku

• Pro – con?

Page 3: Learning

Macam Pendekatan

• Metodologis mempelajari kejadian yang dapat diamati dan diukur, sekaligus memberikan intervening variable– Kurang makan rasa lapar makan

• Radikal menolak adanya proses internal yang terjadi di dalam manusia, yang ada hanya pengaruh lingkungan– Kurang makan makan

Page 4: Learning

Behavioristik dlm Proses Belajar

• Determinism semua perilaku memiliki penyebab– Tidak dapat dijelaskan dengan proses mental– Lingkungan memiliki pengaruh yang lebih kuat

terus melakukan perilaku yang efektif dan meninggalkan yang tidak efektif(proses belajar yang terjadi)

Page 5: Learning

Classical Conditioning

• Ivan Pavlov and his dog…• Anjing selalu meneteskan air liur setiap kali

melihat orang yang biasa memberikan makanan

• Kecenderungan untuk memasangkan 2 stimulus stimulus netral (orang yang memberi makan) dan stimulus yang menyebabkan respon refleks (makanan)

Page 6: Learning

UCS dan UCR

• UCS (unconditioned stimulus) stimulus yang secara konsisten dan otomatis menghasilkan respon tertentu

• UCR (unconditioned response) respon yang selalu muncul setiap kali UCS dihadirkan

Page 7: Learning

CS dan CR

• CS (conditioned stimulus) stimulus yang dihadirkan dan dipasangkan dengan UCS melalui proses pelatihan/training

• CR (conditioned response) respon yang muncul sebagai hasil training

Page 8: Learning

Proses yang terjadi …

Bel (CS) tidak ada respon

Daging (UCS) anjing meneteskan air liur

Bel (CS) + Daging (UCS) anjing meneteskan air liur (UCR)

Bel (CS) anjing meneteskan air liur (CR)

Page 9: Learning

Contoh Kasus

• Anda mendengar bunyi bor di ruang tunggu dokter gigi. Sesaat kemudian, anda masuk dan gigi anda harus di bor oleh dokter gigi. Anda merasa tidak nyaman dengan pengalaman tersebut. Sejak saat itu, setiap kali mendengar suara bor, anda merasa gelisah

Page 10: Learning

Bagaimana Prosesnya?

UCS = ……..UCR = ……..

CS = ……..CR = ……..

CS + UCS = UCSCS = CR

Page 11: Learning

Prosesnya …

UCS = borUCR = gelisah

CS = bunyi borCR = gelisah

Bunyi bor + bor = gelisahBunyi bor = gelisah

Page 12: Learning

Fenomena Classical Conditioning

• Extinction menghilangkan CR dengan menghadirkan CS tanpa UCS– Tidak menghapus hubungan CS dan UCS yang

telah ada

• Spontaneous Recovery kembalinya CR setelah tertunda beberapa saat– Tidak perlu diberikan CS dan UCS lagi

Page 13: Learning

Fenomena Classical Conditioning

• Stimulus Generalization memberikan respon yang sama terhadap stimulus lain yang serupa CS

• Discrimination memberikan respon yang berbeda pada yang stimulus lain yang serupa CS

Page 14: Learning

Prinsip Classical Conditioning

• Bila jarak antara CS dan UCS semakin jauh semakin lemah CR

• CR akan semakin kuat apabila CS dan UCS sering dihadirkan secara bersamaan

• Blocking effect asosiasi yang telah terbentuk antara 1 stimulus dengan respon, menutup terbentuknya asosiasi baru dengan stimulus tambahan

Page 15: Learning

Operant Conditioning

• Edward L. Thorndike and his cat• Kucing dapat membuka pintu dengan

menekan tuas trial and error!• Tidak ada pengertian atau pemahaman• Perilaku ini dapat meningkat apabila ada

kehadiran sst yang menyenangkan bagi organisme

Page 16: Learning

Prinsip Operant Conditioning

• Reinforcement penguat yang meningkatkan munculnya respon yang diinginkan

• Law of Effect stimulus yang dihadirkan dengan kepuasan bagi organisme frekuensi nya akan meningkat

• Perilaku yang diinginkan dapat muncul tanpa perlu ada pemahaman dr organisme

Page 17: Learning

Definisi …

• Operant Conditioning adalah sebuah proses untuk merubah perilaku dengan menyediakan reinforcement (penguat) setelah respon yang diinginkan muncul

• Beda dengan Classical Conditioning ada penguat organisme harus memberikan respon sebelum menerima penguat

Page 18: Learning

Reinforcers

• Reinforcer penguat yang muncul setelah sebuah respon diberikan dan meningkatkan kemungkinan munculnya respon tersebut di masa mendatang

• Primary Reinforcer mis : air, makanan• Secondary Reinforcer menjadi penguat

karena dapat digunakan untuk memperoleh primary reinforcers mis: uang, dapat digunakan untuk membeli air, makanan,dsb

Page 19: Learning

Punishment

• Menurunkan kemungkinan munculnya respon• Tidak selalu efektif karena tidak

menurunkan respon secara signifikan, terutama ketika tidak ada respon lain yang dapat dilakukan

• Contoh: ketika anda dihukum karena bernafas, maka anda akan tetap bernafas, krn tidak ada pilihan lain

Page 20: Learning

Punishment

• Hukuman untuk para kriminal???• Tidak efektif karena hukuman yang diberikan

biasanya tidak pasti dan tidak langsung diberikan setelah munculnya respon

Page 21: Learning

Kategori

• Positive reinforcement penghadiran penguat (makanan/uang) yang dapat meningkatkan munculnya respon yang diinginkan– Memberikan uang saku setiap kali mendapat nilai

bagus• Negative reinforcement penguat (negatif)

yang dihadirkan untuk menghilangkan hal yang tidak diinginkan– Pakai sunblock untuk mencegah kanker

Page 22: Learning

Fenomena Operant Conditioning

• Extinction timbul ketika respon berhenti menghasilkan penguat – Mengajak cewe untuk makan malam setelah 5x

ditolak, anda akan berhenti• Generalization munculnya respon yang sama

terhadap stimulus yang serupa– Berhati-hati dalam mengajak makan malam cewe

lain yang mirip dengan cewe sebelumnya

Page 23: Learning

Fenomena Operant Conditioning

• Discrimination memberikan respon hanya pada satu stimulus tertentu dan tidak pada yang stimulus yang lain, meskipun serupa– Tidak berteriak histeris ketika berpapasan dengan

cowo yang mirip Pasha Ungu

Page 24: Learning

B.F. Skinner

• Shaping teknik untuk membentuk perilaku baru dengan memberikan penguat pada setiap perilaku yang semakin mendekat pada perilaku yang diinginkan– Memberikan stiker setiap kali anak mampu

menyelesaikan PR dalam waktu 1 jam– Memberikan 2 stiker apabila anak mampu

menyelesaikan PR dan belajar untuk tes dalam waktu 1 jam, dst!

Page 25: Learning

B.F. Skinner

• Chaining memberikan penguat setiap kali muncul respon yang diinginkan supaya semakin besar kemungkinan munculnya respon tersebut di kemudian hari

Page 26: Learning

Jadwal Reinforcement

• Continuous reinforcement memberikan penguat setiap kali respon yang diinginkan muncul

• Intermittent reinforcement hanya memberikan penguat pada perilaku tertentu

• Jadwal reinforcement prosedur untuk mengatur pemberian reinforcement

Page 27: Learning

Jadwal Reinforcement

• Fixed-Ratio Schedules penguat diberikan setelah sejumlah respon yang diinginkan muncul – Memberikan uang saku setelah 6 kali mendapat

nilai 100• Variable-Ratio Schedules penguat muncul

setelah beberapa kali munculnya respon yang diinginkan tidak teratur seperti fixed-ratio

Page 28: Learning

Jadwal Reinforcement

• Fixed-Interval Schedule pemberian penguat setelah waktu tertentu– Memberikan waktu untuk membaca komik setelah

30 menit belajar• Variable-Interval Schedule pemberian

penguat setelah beberapa saat– Memberikan waktu untuk membaca komik setelah

beberapa waktu: 30 menit, 45 menit, 60 menit

Page 29: Learning

Cara Belajar yang Lain

• Imitasi belajar dengan melakukan observasi terhadap perilaku orang lain dan konsekuensinya

• Self-efficacy keputusan untuk melakukan imitasi terhadap perilaku orang lain ditentukan oleh keyakinan kita akan kemampuan diri sendiri dan keyakinan bahwa kita akan mendapat penguat setelahnya

Page 30: Learning

Cara Belajar yang Lain

• Self-reinforcement and self-punishment apabila individu memutuskan untuk melakukan imitasi, maka individu tersebut akan memasang tujuan/goal untuk diri sendiri dan bahkan menyediakan penguat sendiri– Apabila saya dapat memperoleh nilai 100 (seperti

A), maka saya akan pergi nonton bioskop. Bila tidak, maka saya akan menambah waktu membersihkan toilet di rumah