(lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga...

27

Transcript of (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga...

Page 1: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan
Page 2: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

(lD PEFINDOCREDIT RATING INDONESIA

954lPEF-DrR/VU 2OL4

18 Juni 2OL4

Yth.1.. Bapak Sugandi S., Corporate Finance

PT Tiga Pilar Sejahtera Food TbkPaza Mutiara, Suite 1101, Lantai 11

Jl. Lingkar Mega Kuningan Kav. E.1.2 No. 1s&2Jakafta 12950

2. Bapak lto Warsito, Direktur UtamaBapak Hoesen, Direktur Penilaian PerusahaanPT Bursa Efek IndonesiaGedung Bursa Efek IndonesiaJl. Jend. Sudirman Kav 52-53Jakafta Selatan , L2190

Perihal : Publikasi Laporan Penilaian Target Harga Referensi Saham PT Tiga PilarSejahtera Food Tbk.

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penugasan yang kami peroleh untuk melakukan Penilaian Target HargaReferensi Saham, dengan ini kami sampaikan hasil penilaian kami atas saham PT Tiga Pilar SejahteraFood Tbk (AISA) dalam versi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Apabila masih ada hal-hal yang memerlukan penjelasan lebih lanjut, mohon agar menghubungi kami.Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih,

Ronald T. AndiDirektur Utama

Kasim, CFA

q'

Tembusan : Bapak I Gede Nyoman Yetna, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Riil, PT BursaEfek Indonesia

/gh

PT. Pemeringkat Efek IndonesiaPanin Tower Senayan City, 17th FloorJl. Asia Afrika Lot. L9, Jaka rta t0270, INDONESIA

Phone : (62-2Ll7278 2380 . Fax : (62-2Ll7278 2370

Hormat kami,

Page 3: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

Halaman ke 1 dari 13

Kontak: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7278 2380 [email protected] “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Laporan Kedua

Equity Valuation

17 Juni 2014

Target Harga

Terendah Tertinggi 3.075 3.440

Makanan dan Pertanian

Kinerja Saham

Sumber: Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing

Informasi Saham Rp

Kode Saham AISA

Harga Saham 16 Juni 2014 2.340

Harga Tertinggi 52 Minggu Terakhir 2.590

Harga Terendah 52 Minggu Terakhir 1.130

Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 Minggu (miliar) 7.578

Kapitalisasi Pasar Terendah 52 Minggu (miliar) 3.306

Market Value Added & Market Risk

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi

Saham & Indexing

Penilaian Saham Sebelumnya Saat ini Tertinggi 1.690 3.075

Terendah 1.850 3.440

Pemegang Saham* (%)

PT Tiga Pilar Corpora 14,38

PT Permata Handrawina Sakti 10,12

JP Morgan Chase Bank Non Treaty Clients 9,08

Primanex Limited 8,14

Primanex Pte. Ltd. 7,79

Trophy Investors II Ltd 6,20

Publik (di bawah 5%) 44,29

*) Per 31 Desember 2013

Peluang-peluang yang Menguntungkan

Sejarah PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) telah dimulai sejak tahun 1959, ketika Pabrik Mie Asia didirikan di Sukoharjo, Jawa Tengah. Pada tahun 1995, AISA membangun pabrik bihun kering dan mie kering, dan kemudian

pada tahun 2000 sebuah pabrik makanan baru terintegrasi didirikan di atas lahan seluas 25 hektar di Sragen, Jawa Tengah. Sejak itu, bisnis produksi makanan telah tumbuh memukau dengan produknya yang meliputi mie instan, biskuit, dan makanan ringan. Pada tahun 2008 Perseroan mengakuisisi PT Poly Meditra Indonesia (PMI), produsen permen asam dengan merek Gulas. Perseroan juga mengakuisisi PT Bumi Raya Investindo (BRI) untuk memasuki bisnis perkebunan kelapa sawit. Pada tahun yang sama, PT Patra Daya Nusantara (PPN), sebuah perusahaan pembangkit listrik diakuisisi untuk memasok listrik dan gas termal bagi fasilitas produksi AISA. Selanjutnya, pada tahun 2010, AISA masuk ke industri beras melalui akuisisi PT Dunia Pangan, perusahaan perdagangan beras, dan akuisisi PT Jatisari Srirejeki, perusahaan penggilingan padi modern pertama di Indonesia. Untuk memperkuat bisnis

produksi makanan, AISA mengakuisisi makanan ringan Taro dan fasilitas produksinya dari PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada tahun 2011. Selanjutnya, Perseroan juga mendirikan perusahaan patungan dengan Bunge Agribusiness Singapore Pte Ltd untuk mengembangkan usaha perkebunan. Tahun lalu, pabrik CPO Perseroan dengan kapasitas 30 ton TBS per jam telah memulai produksi komersialnya.

Page 4: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

17 Juni 2014 Halaman ke 2 dari 13

Penyesuaian Target Harga Kami telah melakukan beberapa penyesuaian terhadap proyeksi kami sebelumnya dan menyesuaikan target harga kami ke kisaran Rp3.075–Rp3.440 per saham, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

Pendapatan bersih AISA tumbuh 48% YoY pada tahun 2013, mempertahankan

pertumbuhan yang tinggi selama beberapa tahun terakhir, didukung oleh kinerja yang mengagumkan dari produksi makanan dan pengolahan beras. Pendapatan segmen produksi makanan melonjak 49% YoY pada tahun 2013 didorong oleh pendapatan bihun, biskuit, dan wafer stick & ekstrusi ringan. Sementara itu, segmen beras telah tumbuh secara rata-rata lebih dari 50% per tahun selama tiga tahun terakhir. Kami memperkirakan AISA akan

mempertahankan periode pertumbuhan yang tinggi dengan bertumbuh lebih dari 50% per tahun setidaknya untuk periode tahun 2009-2015.

Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar CAGR 66% selama tahun 2009-2013, laba kotor tumbuh CAGR 56% pada periode yang sama. Di sisi lain, marjin laba bersih juga tumbuh mengejutkan dengan CAGR 69%. Pada tahun 2013, laba bersih sedikit menurun meskipun marjin laba kotor naik, sebagai akibat dari kenaikan upah dan biaya bahan bakar. Kami berharap AISA akan terus menjaga mereka kinerja yang baik dan kami melihat potensi pertumbuhan Perseroan menjanjikan.

Untuk memperkuat produksi makanan, AISA berencana membangun fasilitas produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga

berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan sekitar Rp120 miliar.

AISA telah mengoperasikan pabrik pengolahan beras baru yang berlokasi di Sragen, Jawa Timur dengan kapasitas 240 ribu ton per tahun sehingga menggandakan kapasitas produksi sebelumnya. Selanjutnya, AISA juga akan membangun pabrik pengolahan beras baru lainnya di Jawa Timur dengan kapasitas yang sama seperti di Sragen, ditargetkan selesai pembangunan di 2Q15.

Perseroan akan membuka segmen bisnis baru yaitu minuman susu kemasan melalui sebuah usaha patungan. AISA berkomitmen untuk menerima 3.400 ton per bulan susu segar dari pusat pertanian dari 7.800 ton kapasitas produksi yang sudah disiapkan. Produksi pertama direncanakan akan dimulai pada

2Q14. Peluang dalam bisnis tetap terbuka luas karena konsumsi susu di Indonesia masih rendah dan pasar minuman berbahan baku susu (dairy) sangat besar dengan nilai sekitar Rp24 triliun.

Asumsi risk free rate, risk premium, dan beta adalah berturut-turut sebesar 8,0%; 3,4% dan 0,8x.

Prospek Usaha Meskipun ekonomi negara ini mengalami penyusutan di tahun ini disebabkan oleh masalah defisit neraca berjalan dan kebijakan terkait yang diambil oleh pemerintah, kami tetap percaya terhadap prospek ekonomi Indonesia. Terutama didukung oleh populasi penduduk usia produktif yang besar, populasi kelas menengah yang terus

bertumbuh, lebih diintensifkannya pembangunan infrastruktur, dan juga kami menaruh harapan positif pada Pemerintah yang baru yang akan meningkatkan kualitas fundamental ekonomi. Peningkatan investasi ke Indonesia juga merupakan salah satu kunci bagi pembangunan ekonomi. Baru-baru ini, Indonesia diuntungkan dari kondisi politik negara tetangga yang kurang stabil yang berdampak meningkatnya investasi asing. Kami berharap stabilitas sosial dan politik Indonesia tetap utuh. Selanjutnya, belanja konsumen Indonesia diperkirakan tumbuh pada tingkat yang lebih cepat dari periode sebelumnya sebesar CAGR 12% pada tahun 2012-2015, sementara industri makanan dan minuman terus berkembang dengan omset domestik mendekati Rp800 triliun. Di sisi lain, konsumsi beras per kapita Indonesia mencapai 139 kg dan diperkirakan permintaan beras nasional akan mencapai 43 juta ton pada tahun 2035.

AISA adalah sebuah perusahaan yang kami percaya akan dapat mengambil keuntungan dari peluang-peluang yang menguntungkan tersebut.

PARAMETER INVESTASI

Page 5: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

17 Juni 2014 Halaman ke 3 dari 13

Tabel 1: Ringkasan Kinerja 2011 2012 2013P 2014P 2015P

Pendapatan [Rp miliar] 1.753 2.748 4.057 5.534 7.045

Laba sebelum pajak [Rp miliar] 185 324 450 640 842

Laba bersih [Rp miliar] 127 211 310 427 562

EPS* [Rp] 43,4 72,2 106,1 146,0 192,1

Pertumbuhan EPS [%] (4,4) 66,4 47,0 37,6 31,6

P/E [x] 11,4 15,0 13,5 16,0* 12,2*

PBV [x] 0,8 1,6 1,8 2,5* 2,1*

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing

*) Harga saham AISA per tanggal 16 Juni 2014 – Rp 2.340/saham

Page 6: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

17 Juni 2014 Halaman ke 4 dari 13

Ekonomi Domestik akan Melambat untuk Sementara Saat ini pemerintah masih berfokus pada masalah defisit neraca berjalan dan stabiitas ekonomi. Oleh karena itu, kebijakan pengetatan fiskal dan moneter akan tetap menjadi pilihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat tahun ini seperti yang terlihat oleh pertumbuhan kuartal pertama yang hanya 5,21%. Namun demikian, kami tetap percaya terhadap prospek ekonomi Indonesia didukung oleh populasi penduduk usia produktif yang besar, populasi kelas menengah yang terus bertumbuh, lebih diintensifkannya pembangunan infrastruktur, dan juga kami menaruh harapan positif pada pemerintah baru yang akan meningkatkan kualitas fundamental ekonomi. Selanjutnya, belanja konsumen Indonesia juga akan terus meningkat dan diperkirakan tumbuh pada tingkat yang lebih cepat menjadi CAGR 12% pada tahun 2012-2015.

Gambar 1: Belanja Konsumen Indonesia

Sumber: Investor Daily, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing

Tantangan di Industri Makanan dan Minuman tetapi Investasi Meningkat Industri makanan diperkirakan akan menghadapi beberapa tantangan di tahun ini meskipun ada peluang dari kegiatan pemilihan umum yang akan meningkatkan konsumsi konsumen. Kebijakan moneter dan fiskal yang ketat dan turunnya pertumbuhan ekonomi nasional berpotensi mendorong industri makanan dan minuman melambat. Walau demikian, ditargetkan industri makan dan minuman domestik akan tumbuh 6% untuk mencapai omset Rp790 triliun, sedikit naik dibandingkan dengan 5,1% pada tahun lalu. Kabar baik datang dari peningkatan investasi ke industri makanan dan minuman yang tahun ini diproyeksikan meningkat sebesar Rp45 triliun,

lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Lebih lanjut, dengan situasi politik yang lebih stabil, Indonesia akan mendapatkan keuntungan dari kondisi politik negara tetangga yang kurang stabil yang berdampak pada meningkatnya investasi asing. Dari sudut pandang biaya, depresiasi mata uang, peningkatan tarif listrik dan harga gas, akan mendorong biaya untuk naik, yang kemudian mendorong para pelaku industri makan dan minuman menaikan harga produknya rata-rata sebesar 10%.

Gambar 2: Omset Makanan dan Minuman Domestik (Rp triliun)

Sumber: Investor Daily, GAPMMI, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing

Saluran dan Jaringan Distribusi yang dikelola dengan Baik AISA melihat pentingnya pengembangan saluran dan jaringan distribusi yang dikelola

dengan baik untuk mendukung penyerapan produk dan kemudahan pelanggan untuk mendapatkan produk-produknya. Pada tahun lalu AISA didukung oleh 266 multi-

INFORMASI BISNIS

Page 7: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

17 Juni 2014 Halaman ke 5 dari 13

distributor yang melibatkan hampir 155 ribu outlet tradisional dan modern yang tersebar di 29 kota di seluruh Indonesia. AISA diyakini akan terus memperluas jaringan distribusi serta meningkatkan saluran distribusinya untuk mendukung kegiatan

ekspansi yang agresif, baik untuk segmen makanan maupun beras.

Gambar 3: Saluran Distribusi Gambar 4: Jaringan Distribusi

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi

Saham & Indexing Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing

Pengakuan untuk Kinerja yang telah Terbukti AISA terus menerima pengakuan atas kinerjanya yang baik. Banyak produk Perseroan yang diterima dengan baik oleh pasar dilihat dari banyaknya penghargaan yang diterima sebagai bukti pengakuan merek produk-produk tersebut di pasar. Kami mengekpektasi AISA akan terus meningkatkan kualitas produk dan memperluas penerimaan pasar produk-produknya.

Tabel 2: Penghargaan yang Diterima di Tahun 2013

Merek Penghargaan

Perseroan SNI award (Okt 2013) The best CEO 2013 (Mei 2013)

Produk

Mi Kremezz Excellent brand award (Nov 2013) Indonesia best brand award (Sep 2013) Top brands for kids in Indonesia (Mar 2013

Taro Indonesia best brand award (Sep 2013)

Superior Excellent brand award (Nov 2013)

Bihunku Top brand award (Jul 2013)

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Semakin Banyak Produk Premium di Bisnis Produksi Makanan AISA terus menciptakan produk baru yang ditujukan khusus untuk kelas yang lebih premium. Hal ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperbesar basis

pelanggan premium untuk memperoleh laba dan image yang lebih baik. Pada tahun lalu, AISA telah meluncurkan beberapa produk seperti bihun Superior premium, mie Ayam 2 Telor kemasan lebih kecil, Gulas Toples, Taro 3D 10 gr untuk varian Dancing Chicken dan Jumping Cheese, Taro net 70 gr, dan beras premium dengan merek Beras Maknyus. Perseroan juga akan mengeluarkan produk-produk baru di tahun ini terutama mie premium, beberapa varian bihun instan, makanan ringan berbasis mie, dan beberapa varian Taro (lihat Tabel 4). Tabel 3: Produk yang Diluncurkan pada Tahun 2013

Segmen Produk

Merek Deskripsi Produk

Makanan pokok Bihun Superior Bihun premium (Superior Premium)

Mie Ayam 2 Telor Mie dengan bungkus yang lebih kecil

Makanan konsumsi

Permen Gulas Permen dalam toples

Makanan ringan

Taro

- Taro 3D 10 gr, varian Dancing Chicken

- Taro 3D 10 g, varian Jumping Cheese

- Taro net 70 gr

Beras Beras Beras Maknyus Beras premium

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing

Page 8: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

17 Juni 2014 Halaman ke 6 dari 13

Tabel 4: Produk yang akan Diluncurkan pada Tahun 2014

Segmen Produk

Merek Deskripsi Produk

Makanan pokok Mie Mie kering besar premium

Makanan konsumsi

Bihun instan Bihunku

- Bihun instan dalam cup (Bihunku Cup)

- Bihun instan premium (Bihunku Premium)

Makanan ringan

Mie Snack K Pop

Makanan ringan berbahan mie

Taro

- Taro 3D Veggie - Taro 3D 40 gr, varian Dancing

Chicken - Taro 3D 40 gr, varian Jumping

Cheese - Taro Choco

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Melepas Bisnis Perkebunan AISA berniat untuk spin off bisnis perkebunannya, PT Bumi Raya Investindo (BRI), melalui skema penawaran umum perdana yang ditargetkan dilakukan pada 3Q14. Perseroan bertujuan untuk mendukung pengembangan bisnis BRI dan menurunkan tingkat utangnya. IPO ditargetkan dapat meraup USD80-90 juta yang akan digunakan untuk membiayai pembebasan lahan seluas 26-27 Ha di Sumatera. Melalui skema ini, kepemilikan AISA akan terdilusi hingga di bawah 50% dan Perseroan kemudian akan fokus pada bisnis segmen makanan dan beras. Kinerja segmen perkebunan mengalami

peningkatan, naik 37% YoY di tahun 2013 menghasilkan Rp80 miliar pendapatan dan pabrik CPO di Kalimantan sudah beroperasi, di mana pabrik tersebut didukung oleh luas areal tertanam hampir 17 ribu Ha dan lahan konsesi hampir 100 ribu Ha pada tahun lalu. Dalam laporan ini, kami belum memasukan aksi perusahaan ini dalam model valuasi, dimana kami percaya akan menghasilkan dana segar tambahan bagi AISA yang akan digunakan untuk mendanai ekspansinya.

Gambar 5: Area Tertanam

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing

Mengembangkan Bisnis Baru: Minuman Susu dalam Kemasan Perusahaan akan membuka segmen usaha baru yaitu minuman susu dalam kemasan. Ekspansi ini akan dilakukan melalui perusahaan patungan bekerjasama

dengan pusat pertanian di Jawa Tengah yang mengelola lebih dari 80 ribu sapi perah. AISA akan memegang 80% kepemilikan dan sudah berinvestasi Rp600 miliar untuk awal. AISA berkomitmen untuk menerima 3.400 ton per bulan susu segar dari pusat pertanian dari 7.800 ton kapasitas produksi yang sudah disiapkan. Produksi pertama direncanakan akan dimulai pada 2Q14. Kami melihat bahwa peluang dalam bisnis ini tetap terbuka luas karena konsumsi susu di Indonesia

masih rendah dan pasar untuk produk minuman berbahan susu (dairy) sangat

besar dengan nilai sekitar Rp24 triliun dan rata-rata pertumbuhan 12% per tahun.

Page 9: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

17 Juni 2014 Halaman ke 7 dari 13

Memperkuat Produksi Makanan Pendapatan segmen produksi makanan melonjak 49% YoY pada tahun 2013 didorong oleh pendapatan bihun, biskuit, dan wafer stick & snack extrusion yang masing-masing tumbuh 71% YoY, 122% YoY, dan 49% YoY. Untuk memperkuat kapasitas produksi makanan lebih lanjut, pada akhir tahun 2013, AISA telah menggelontorkan investasi sebesar Rp12,5 miliar kepada unit bisnis mie kering untuk membangun fasilitas produksi baru dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan. Perseroan juga memiliki rencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan sekitar Rp120 miliar. Perkembangan rencana tersebut masih dalam proses penyiapan lahan di mana lokasi pabrik direncanakan berada di lokasi yang berbeda dari pabrik saat ini.

Gambar 6: Pendapatan di Sub Segmen Produksi Makanan

Gambar 7: Pendapatan Produksi Makanan

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi

Saham & Indexing Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi

Saham & Indexing Memperluas Kapasitas Pengolahan Beras AISA telah mengoperasikan pabrik pengolahan beras baru yang berlokasi di Sragen, Jawa Timur dengan kapasitas 240 ribu ton per tahun sehingga menggandakan kapasitas produksi sebelumnya. Penggilingan padi yang baru adalah yang terbesar dan paling modern di Indonesia yang dapat menampung 40 ribu Ha sawah produksi. Untuk wilayah Jawa Timur, AISA juga dilengkapi dengan 24 silo terletak di Ngawi dengan total kapasitas 48 ribu ton. Sejalan dengan rencana ekspansi dan target Perseroan, AISA akan membangun pabrik pengolahan beras baru lain di Jawa Timur dengan kapasitas yang sama seperti di Sragen dan belanja modal yang dianggarkan sebesar Rp350 miliar, pembangunan ditargetkan selesai pada 2Q15.

Perseroan juga berencana untuk mengalokasikan pabrik pengolahan beras di Sulawesi dan Lombok, dimana di kedua daerah tersebut AISA telah memiliki gudang beras dengan kapasitas masing-masing 400 dan 100 ton. Oleh karena kedua daerah merupakan pusat produksi makanan pokok, kami percaya itu merupakan rencana ekspansi yang baik dan akan berdampak positif pada bisnis beras. Kami berpandangan bisnis beras AISA memiliki potensi yang besar seiring dengan konsumsi beras per kapita Indonesia yang mencapai 139 kg dan diperkirakan permintaan beras nasional akan mencapai 43 juta ton atau setara dengan 76 juta ton gabah kering giling pada 2035.

Gambar 8: Pendapatan Pengolahan Beras

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing

KEUANGAN

Page 10: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

17 Juni 2014 Halaman ke 8 dari 13

Pertumbuhan yang kuat dari Pendapatan Pendapatan bersih AISA tumbuh 48% YoY pada 2013, mempertahankan pertumbuhan yang tinggi selama beberapa tahun terakhir, didukung oleh kinerja mengagumkan dari

produksi makanan dan pengolahan beras. Pendapatan produksi makanan masih didominasi oleh mie kering (35,5%), namun telah didekati oleh pendapatan wafer stick & snack extrusion (WSSE, 34,5%) yang didorong oleh penjualan makanan ringan Taro. Pertumbuhan tertinggi di segmen produksi makanan dicatat oleh segmen biskuit (122% YoY) dan bihun (71% YoY). Sementara itu, segmen beras telah tumbuh secara rata-rata lebih dari 50% per tahun selama tiga tahun terakhir. Kami memperkirakan AISA dapat mempertahankan periode pertumbuhan yang tinggi dengan bertumbuh lebih dari 50% per tahun setidaknya untuk periode tahun 2009-2015.

Gambar 9: Kontribusi Pendapatan untuk Setiap Segmen Bisnis

Gambar 10: Pendapatan Kotor

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi

Saham & Indexing

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi

Saham & Indexing

Laba dalam Tren Naik

Marjin laba kotor Perseroan dalam tren menurun sebagai akibat dari meningkatnya pendapatan pengolahan beras yang memiliki marjin laba kotor yang lebih rendah dibandingkan dengan produksi makanan. Meskipun begitu, pada tahun 2013 marjin laba kotor sedikit naik menjadi 22,5% disebabkan meningkatnya kontribusi produksi makanan. Dari sisi pertumbuhan, sejalan dengan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar CAGR 66% selama tahun 2009-2013, laba kotor tumbuh CAGR 56% selama periode yang sama. Di sisi lain, marjin laba bersih juga tumbuh tinggi sebesar CAGR 69%. Pada tahun 2013, laba bersih sedikit menurun meskipun marjin laba kotor naik, sebagai akibat dari meningkatnya upah dan biaya bahan bakar. Kami memperkirakan AISA akan terus menjaga mereka kinerja yang baik dan kami melihat potensi pertumbuhan Perseroan menjanjikan.

Gambar 11: Marjin Laba Gambar 12: Laba

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi

Saham & Indexing Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi

Saham & Indexing

Page 11: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

17 Juni 2014 Halaman ke 9 dari 13

Meningkatkan Kekuatan Keuangan Tingkat utang AISA adalah masih terkendali, meskipun ada tren peningkatan tapi rasio net-debt to equity tetap rendah di 0,77x pada tahun 2013. Total aset Perseroan menjadi

semakin kuat dengan kenaikan CAGR 34% selama tahun 2009-2013 demikian pula dengan ekuitas yang bertumbuh CAGR 38%. Dari tahun ke tahun, EBIT AISA adalah juga mengalami peningkatan relatif terhadap tingkat utang. Oleh karenanya kami beragumen bahwa AISA memiliki kondisi keuangan yang baik.

Gambar 13: Liabilitas dan Ekuitas Gambar 14: Profil Utang

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi

Saham & Indexing Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi

Saham & Indexing

Tabel 5: Kinerja AISA dan Perusahaan Sejenis per Desember 2013

AISA INDF MYOR STTP

Penjualan [Rp miliar]

Laba Kotor [Rp miliar] 4.057 57.732 12.018 1.695

Laba Sebelum Pajak [Rp miliar] 913 14.330 2.922 310

Laba Bersih [Rp miliar] 450 4.667 1.356 143

Total Aset [Rp miliar] 310 2.504 1.042 114

Total Liabilitas [Rp miliar] 5.021 78.093 9.710 1.470

Total Ekuitas [Rp miliar] 2.664 39.720 5.771 776

Pertumbuhan [%, YoY]

Penjualan 47,6 15,0 14,3 32,0

Laba Kotor 50,9 5,4 24,6 25,4

Laba Sebelum Pajak 38,6 (26,1) 41,3 53,4

Laba Bersih 47,0 (23,2) 42,8 53,3

Profitabilitas [%]

Marjin Laba Kotor 22,5 24,8 24,3 18,3

Marjin Laba Sebelum Pajak 11,1 8,1 11,3 8,4

Marjin Laba Bersih 7,7 4,3 8,7 6,8

ROA 6,2 3,2 10,7 7,8

ROE 13,2 6,5 26,4 16,5

Leverage

Liabilities to Equity [%] 1,1 1,0 1,5 1,1

Sumber: BEI, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing

PERBANDINGAN INDUSTRI

Page 12: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

17 Juni 2014 Halaman ke 10 dari 13

PENILAIAN

Metodologi Penilaian Kami mengaplikasikan metode Discounted Cash Flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) jika dibandingkan dengan pertumbuhan aset.

Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan metode Guideline Company Method (GCM)

sebagai metode pembanding lainnya. Penilaian ini didasarkan pada Nilai 100% saham per tanggal 16 Juni 2014, menggunakan laporan keuangan AISA per tanggal 31 Desember 2013 sebagai

dasar dilakukannya analisa fundamental.

Estimasi Nilai

Kami menggunakan Cost of Capital sebesar 10,0% dan Cost of Equity sebesar

10,8% berdasarkan asumsi-asumsi berikut: Tabel 6: Asumsi

Risk free rate [%]* 8,0

Risk premium [%]* 3,4

Beta [x]** 0,8

Cost of Equity [%] 10,8

Marginal tax rate [%] 25,0

WACC [%] 10,0

Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing

* Per tanggal 16 Juni 2014 ** Berdasarkan laporan PEFINDO’s Beta Saham tanggal 12 Juni 2014

Target harga saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 16

Juni 2014 adalah sebagai berikut:

Dengan menggunakan metode DCF dan asumsi tingkat diskonto 10,0% adalah sebesar Rp3.061 – Rp3.443 per saham.

Dengan menggunakan metode GCM (P/E 23,5x dan P/BV 3,3x) adalah

Rp3.109 – Rp3.426 per saham. Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar

70% untuk DCf dan 30% untuk metode GCM.

Berdasarkan perhitungan di atas, maka Target Harga Saham AISA untuk 12 bulan

adalah Rp3.075 – Rp3.440 per saham.

Tabel 7: Ringkasan Penilaian Metode DCF

Konservatif Moderat Optimis

PV of Free Cash Flows [Rp miliar] 928 977 1.026

Terminal Value [Rp miliar] 9.704 10.215 10.726

Non-Operating Asset [Rp miliar] 450 450 450

Net Debt [Rp miliar] (2.126) (2.126) (2.126)

Number of Share [juta saham] 2.926 2.926 2.926

Fair Value per Share [Rp] 3.061 3.252 3.443

Sumber: Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing

TARGET HARGA

Page 13: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

17 Juni 2014 Halaman ke 11 dari 13

Tabel 8: Perbandingan GCM AISA INDF STTP TBLA Rata-rata

P/E [x] 20,0 18,9 32,7 22,3 23,5

P/BV [x] 3,4 2,5 5,6 1,7 3,3

Sumber: Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing

Tabel 9: Ringkasan Penilaian Metode GCM

Multiple [x] Est. EPS [Rp] Est. BV/share [Rp] Value [Rp]

P/E 23,5 146 - 3.426

P/BV 3,3 - 941 3.109

Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing

Tabel 10: Rekonsiliasi Nilai Wajar Nilai Wajar per Saham [Rp]

DCF GCM Rata-rata

Batas atas 3.443 3.426 3.440

Batas bawah 3.061 3.109 3.075

Bobot 70% 30%

Sumber: Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: harga rata-rata dibulatkan sesuai dengan harga fraksional yang berlaku di BEI

Page 14: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

17 Juni 2014 Halaman ke 12 dari 13

Tabel 11: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

(Rp miliar)

2011 2012 2013 2014P 2015P

Pendapatan 1.753 2.748 4.057 5.534 7.045

Harga Pokok Penjualan (1.330) (2.142) (3.143) (4.300) (5.478)

Laba Kotor 422 605 913 1.234 1.567

Beban Operasi (114) (145) (300) (408) (519)

Laba Operasi 308 460 613 825 1.048

Pendapatan (Beban

lain-lain) (123) (135) (164) (186) (206)

Laba Sebelum Pajak 185 324 450 640 842

Pajak (35) (71) (103) (160) (211)

Laba Bersih 127 211 310 427 562

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham &

Indexing

Tabel 12: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

(Rp miliar)

2011 2012 2013 2014P 2015P

Aset

Kas dan Setara Kas 635 102 317 181 195

Piutang Usaha 475 560 905 1.234 1.571

Persediaan 332 603 1.024 1.400 1.784

Aset Lancar Lainnya 285 280 200 233 267

Aset Tetap 934 1.234 1.444 1.601 1.699

Tanaman 374 507 591 674 756

Aset Lancar Lainnya 556 582 541 564 589

Total aset 3.590 3.868 5.021 5.888 6.861

Liabilitas

Hutang Usaha 30 68 128 175 223

Pinjaman Jk. Pendek 774 976 902 1.025 1.121

Kewajiban Jk. Pendek

Lainnya 107 173 368 500 634

Pinjaman Jk. Panjang 827 584 1.224 1.386 1.557

Pinjaman Jk. Panjang

Lainnya 18 33 43 49 56

Total liabilitas 1.757 1.834 2.664 3.134 3.591

Total ekuitas 1.833 2.033 2.357 2.754 3.270

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham &

Indexing

Gambar 15: P/E dan P/BV Historis

Sumber: Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing

Gambar 16: ROA, ROE dan Total Asset Turnover

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing

Tabel 13: Rasio Penting

2011 2012 2013 2014P 2015P

Pertumbuhan [%]

Penjualan 148,5 56,8 47,6 36,4 27,3

Laba Operasi 144,9 49,4 33,4 34,6 27,0

Laba bersih 67,3 66,4 47,0 37,6 31,6

Profitabilitas [%]

Marjin Laba Kotor 24,1 22,0 22,5 22,3 22,2

Marjin Laba Operasi 17,6 16,7 15,1 14,9 14,9

Marjin Laba Bersih 7,2 7,7 7,7 7,7 8,0

ROA 3,5 5,5 6,2 7,3 8,2

ROE 6,9 10,4 13,2 15,5 17,2

Solvabilitas [x]

Debt to equity 1,0 0,9 1,1 1,1 1,1

Debt to asset 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

Likuiditas [x]

Rasio Lancar 1,9 1,3 1,8 1,8 1,9

Rasio Cepat 1,2 0,5 0,9 0,8 0,9

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham &

Indexing

Page 15: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

17 Juni 2014 Halaman ke 13 dari 13

DISCLAIMER

Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya. Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian (cut off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan

dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi.

Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang -undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut.

Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non-publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan.

Laporan ini dibuat dan disiapkan Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. Pefindo Divisi V aluasi Saham dan Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp20 juta,- dari Bursa Efek Indonesia dan Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di http://www.pefindo.com Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia.

Page 16: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

Page 1 of 12

Contact: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7278 2380 [email protected] “Disclaimer statement in the last page is an

integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Secondary Report

Equity Valuation

June 17, 2014

Target Price

Low High 3,075 3,440

Food and Agriculture

Stock Performance

Source: Bloomberg, PEFINDO Equity & Index Valuation Division

Stock Information IDR

Ticker code AISA

Market price as of June 16, 2014 2,340

Market price – 52 week high 2,590

Market price – 52 week low 1,130

Market cap – 52 week high (bn) 7,578

Market cap – 52 week low (bn) 3,306

Market Value Added & Market Risk

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Equity &

Index Valuation Division

Stock Valuation Last Current

High 1,690 3,075

Low 1,850 3,440

Shareholders* (%)

PT Tiga Pilar Corpora 14.38

PT Permata Handrawina Sakti 10.12

JP Morgan Chase Bank Non Treaty Clients 9.08

Primanex Limited 8.14

Primanex Pte. Ltd. 7.79

Trophy Investors II Ltd 6.20

Public (each < 5%) 44.29

* as of December 31, 2013

Lucrative Opportunities

The history of PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) already started since 1959, when Pabrik Mie Asia was established in Sukoharjo, Central Java. In 1995, AISA established a dry vermicelli and dry noodle factory, and then in 2000 a new integrated food factory was established on a 25-hectare area in Sragen, Central Java. Since then, food manufacturing business has been growing astonishingly which the products also include instant noodles, biscuits, and snacks. In 2008 The Company acquired PT Poly Meditra

Indonesia (PMI), a producer of tamarind candies under the brand Gulas. It also acquired PT Bumi Raya Investindo (BRI) to enter the lucrative palm plantation business. In the same year, PT Patra Power Nusantara (PPN), a power plant company was acquired to supply electricity and thermal gas to AISA’s production facilities. Further, in 2010, AISA went into rice industry through the acquisition of PT Dunia Pangan, a rice trading company, and the acquisition of PT Jatisari Srirejeki, the first modern rice mill company in Indonesia. To strengthen its food manufacturing business, AISA acquired Taro snacks and its production facilities from PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) in 2011. Further, it also established a joint venture agreement with Bunge Agribusiness Singapore Pte Ltd to develop plantation business. Last

year, the Company’s CPO mill with a capacity of 30 tons FFB per hours has started its commercial production.

Page 17: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

June 17, 2014 Page 2 of 12

Target Price Adjustment We have made several adjustments to our previous forecast and adjusted our target price to IDR3,075–IDR3,440 per share, based on the following considerations:

AISA’s net revenue grew 48% YoY in 2013, maintaining its high growth during

last several years, on the back of awesome performance from food manufacturing and rice mills. Food manufacturing segment revenue jumped 49% YoY in 2013 driven by vermicelli, biscuit, and wafer stick & snack extrusion revenue. Meanwhile, rice segment has been growing by more than 50% on average annually for the last three years. We expect AISA to maintain its high growth periods by expanding more than 50% yearly at least for the period of

2009-2015. In line with net revenue growth of 66% CAGR for 2009-2013, gross profit grew

56% CAGR during the same period. On the other hand, net margin was also growing astonishingly with 69% CAGR. In 2013, net margin slightly decline despite gross margin was up, as a result of increasing wages and fuel costs. We expect AISA should continue to keep those favorable performance and we see the Company’s growth potential is promising.

To strengthening food manufacturing, AISA is to build dried noodle production facility with total capacity of 1,000 tons per month and also plans to expand Taro’s production facility with estimated capital needed of about IDR120 billion.

AISA has operated its new rice mill located in Sragen, East Java with a capacity of 240k ton per year to double its previous production capacity. Further, AISA

also will build another new rice mill in East Java with the same capacity as in Sragen, targeted to finish the development at 2Q15.

The Company will open a new business segment that is packaged-milk drinking through a joint venture. AISA commits to accept 3.400 tons monthly of fresh milk from the farm center from 7.800 tons of the production capacity that already prepared. First production planned to start on 2Q14. The opportunity in the business remains widely open as Indonesian milk consumption is still low and the market for dairy products is huge with value of about IDR24 trillion.

Risk-free rate, equity premium, and beta assumption are 8.0%, 3.4% and 0.8x, respectively.

Business Prospect Even if the Country’s economic is shrinking this year due to current account deficit problem and related policies taken by the government, we remain confidence on Indonesia’s economy prospects. Particularly on the back of large productive population, growing middle class population, more intensified infrastructures developments, and also we put positive expectation on the new government to improve fundamentals of the economy. Increasing investment to Indonesia is also one of the key for the economic development. Recently, Indonesia is taking benefit from unstable political condition from neighboring country impacting to increasing foreign investment. We expect the Country’s social and political stability remain intact. Further, Indonesia’s consumer

spending is expected grow at a faster rate from the previous period at 12% CAGR for 2012-2015, while F&B industry has been steadily growing with domestic turnover to hit IDR800 trillion. On the other hand, Indonesia’s rice consumption per capita is reaching 139 kg and it is estimated that national rice demand will hit 43 million tons in 2035. AISA is a Company that we believe will able to take advantages from those lucrative opportunities.

Table 1: Performance Summary 2011 2012 2013P 2014P 2015P

Revenue [IDR bn] 1,753 2,748 4,057 5,534 7,045

Pre-tax profit [IDR bn] 185 324 450 640 842

Net profit [IDR bn] 127 211 310 427 562

EPS [IDR] 43.4 72.2 106.1 146.0 192.1

EPS growth [%] (4.4) 66.4 47.0 37.6 31.6

P/E [x] 11.4 15.0 13.5 16.0* 12.2*

PBV [x] 0.8 1.6 1.8 2.5* 2.1*

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Equity & Index Valuation Division Estimates

*) Share price as of June 16, 2014 – IDR2,340/share

INVESTMENT PARAMETER

Page 18: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

June 17, 2014 Page 3 of 12

Domestic Economy to Slow Down Temporary

Currently government still focuses on current account deficit problem and economic stabiity. Therefore, fiscal and monetery tightening policy will remain the option and the Country’s economy growth should shrinking this year as seen by first quarter growth of only 5.21%. Nevertheless, we remain confidence on Indonesia’s economy prospects on the back of large productive population, growing middle class population, more intensified infrastructures developments, and also we put positive expectation on the new government to improve fundamentals of the economy. Further, Indonesia’s consumer spending will also continue to increase and expected grow at a faster rate of 12% CAGR for 2012-2015.

Figure 1: Indonesia’s Consumer Spending

Source: Investor Daily, PEFINDO Equity & Index Valuation Division

Challenges in F&B Industry but Investment is Increasing F&B industry is predicted will face some challenges in this year despite there is an opportunity from general election activities that will boost consumer’s consumption. Tighter monetary and fiscal policies and lower national economic growth are potentially

pushes F&B industry to slow down. However, it is targeted that the domestic F&B industry will grow 6% to reach a turnover of IDR790 trillion, slightly hike compared to 5.1% in last year. Good news is coming from increasing investment to F&B industry which this year projected to rise IDR45 trillion, higher than last year’s. Further, with more stable political situation, Indonesia will benefit from unstable political condition from neighboring country impacting to increasing foreign investment. From costs point of view, currency depreciation, increasing electricity tariffs and gas prices, should pushes costs to climb up, which then lead the industry players to escalate F&B products prices at 10% on average.

Figure 2: Domestic F&B Turnover

(IDR trillion)

Source: Investor Daily, GAPMMI, PEFINDO Equity & Index Valuation Division

Well-managed Distribution Channel and Network AISA sees the important of a well-managed distribution channel and network development to support its products absorption and the ease of the customers to reach its products. In last year AISA was supported by 266 multi-distributors which involving almost 155 thousand traditional and modern outlets spread across 29 cities throughout Indonesia. AISA is believed will continue to expand its distribution network and to

BUSINESS INFORMATION

Page 19: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

June 17, 2014 Page 4 of 12

improve its distribution channel to back up its aggressive expansion activities both in food and rice segments.

Figure 3: Distribution Channel Figure 4: Distribution Network

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Equity & Index

Valuation Division Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Equity & Index Valuation Division

Recognitions for the Proven Performances AISA continue to receive recognitions due to its remarkable performances. Many of its products are well-accepted in the market seen from many awards received as proof of the products brands recognition in the market. We expect AISA will continuously improve its products quality and expand their market acceptance. Table 2: Awards Received in 2013

Brand Award

Company SNI award (Oct 2013) The best CEO 2013 (May 2013)

Products

Mi Kremezz Excellent brand award (Nov 2013) Indonesia best brand award (Sep 2013) Top brands for kids in Indonesia (Mar 2013

Taro Indonesia best brand award (Sep 2013)

Superior Excellent brand award (Nov 2013)

Bihunku Top brand award (Jul 2013)

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

More Premium Products in Food Manufacturing Business AISA keeps to create new products which particularly intended for more premium classes. This is part of the Company’s strategy to enlarge its premium customers’ base to gain better profitability and image. In the last year, AISA has launched several products such as premium Superior vermicelli, smaller packs Ayam 2 Telor noodle, Gulas Jar, Taro 3D 10 gr for Dancing Chicken and Jumping Cheese variants, Taro net

70 gr, and premium rice with brand of Beras Maknyus. It will also launch new products this year particularly premium noodle, instant vermicelli variants, noodle-based snack, and Taro variants (see Table 4). Table 3: Products Launched in 2013

Product segment

Brand Product Description

Basic food Vermicelli Superior

Premium vermicelli (Premium Superior)

Noodle Ayam 2 Telor Smaller packs noodle

Consumer food

Candy Gulas Jar packaged candies

Snack Taro

- Taro 3D 10 gr, Dancing Chicken variant

- Taro 3D 10 g, Jumping Cheese variant

- Taro net 70 gr

Rice Rice Beras Maknyus Premium rice

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

Page 20: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

June 17, 2014 Page 5 of 12

Table 4: Products to Launch in 2014

Product segment

Brand Product Description

Basic food Noodle Premium large dried noodle

Consumer food

Instant vermicelli

Bihunku

- Instant vermicelli in a cup (Bihunku Cup)

- Premium instant vermicelli (Premium Bihunku)

Snack

Mie Snack K Pop

Noodle-based snack

Taro

- Taro 3D Veggie - Taro 3D 40 gr, Dancing Chicken

variant - Taro 3D 40 gr, Jumping Cheese

variant - Taro Choco

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

Plantation Business to Spin-Off AISA intends to spin off its plantation business, PT Bumi Raya Investindo (BRI), through initial public offering scheme targeted to launch at 3Q14. The Company aims to support BRI’s business development and to decrease its gearing level. The IPO targeted to reap USD80-90 million that will be used to finance land acquisition of 26-27 Ha in Sumatera. Through this scheme, AISA’s ownership will be diluted to below 50% and the Company then to focus on its food and rice segments business. Plantation segmen’s performance is improving, rose 37% YoY in 2013 to record IDR80 billion in revenue and its CPO mill

at Kalimantan is already in operation, where it supported by planted area of almost 17k Ha and concession land of almost 100k Ha as of last year. In this report, we are have not include this corporate action in the valuation model, which we believe will results addition fresh fund for AISA to be used to proceed its expansions.

Figure 5: Planted Area

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Equity & Index Valuation

Division

Developing a New Business: Packaged-Milk Drinking The Company will open a new business segment that is packaged-milk drinking. This expansion will conducted through a joint venture company in cooperation with a farm center in Central Java that manages more than 80 thousand dairy cows. AISA will hold 80% ownership and already invest IDR600 billion for the beginning. AISA commits to accept 3.400 tons monthly of fresh milk from the farm center from 7.800 tons of the production capacity that already prepared. First production planned to start on 2Q14.

We see that opportunity in the business remains open widely as Indonesian milk consumption is still low and the market for dairy products is huge with value of about IDR24 trillion and average growth of 12% annually.

Page 21: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

June 17, 2014 Page 6 of 12

Strengthening Food Manufacturing

Food manufacturing segment revenue jumped 49% YoY in 2013 driven by vermicelli, biscuit, and wafer stick & snack extrusion revenue that grew 71% YoY, 122% YoY, and 49% YoY, respectively. Further strengthening food manufacturing capacity, at the end of 2013, AISA has poured an investment of IDR12.5 billion to the dried noodle business unit to build a new production facility with a total capacity of 1,000 tons per month. The Company also has a plan to expand Taro’s production facility with estimated capital needed of about IDR120 billion. The plan progress is still in land preparation process where the factory location is planned to be at different location from current factory.

Figure 6: Food Manufacturing Sub Segment Revenues

Figure 7: Food Manufacturing Revenue

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Equity & Index

Valuation Division Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Equity & Index

Valuation Division Expanding Rice Mills Capacity

AISA has operated its new rice mill located in Sragen, East Java with a capacity of 240k ton per year to double its previous production capacity. The new rice mill is the largest and most modern in Indonesia which can accommodate 40k Ha rice field production. For the East Java area, AISA also equipped with 24 silos located in Ngawi with total capacity of 48k tons. In line with its expansion plans and targets, AISA will build another new rice mill in East Java with the same capacity as in Sragen and a budgeted capex of IDR350 billion, targeted to finish the development at 2Q15. The Company also plans to locate rice mills to Sulawesi and Lombok, where in both areas AISA has located rice warehouses with capacity of 400 and 100 tons, respectively. Since both areas are center for staple food production, we believe it is a good expansion plan and will have positive impact on the rice business. We are on the view that AISA’s

rice business has a large potential as Indonesia’s rice consumption per capita is reaching 139 kg and it is estimated that national rice demand will hit 43 million tons or equivalent to 76 million tons of dry milled grain in 2035.

Figure 8: Rice Mills Revenue

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Equity & Index Valuation

Division

FINANCE

Page 22: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

June 17, 2014 Page 7 of 12

Strong Growth of Revenue AISA’s net revenue grew 48% YoY in 2013, maintaining its high growth during last several years, on the back of awesome performance from food manufacturing and rice

mills. Food manufacturing revenue remain dominated by dry noodle (35.5%), however it has been approached by wafer stick & snack extrusion (WSSE; 34.5%) that boosted by Taro snack sales. Highest growth in food manufacturing segment was recorded by biscuit segment (122% YoY) and vermicelli (71% YoY). Meanwhile, rice segment has been growing by more than 50% on average annually for the last three years. We expect AISA to maintain its high growth periods by expanding more than 50% annually at least for the period of 2009-2015.

Figure 9: Revenue Contribution for Each Business Segment

Figure 10: Gross Revenue

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Equity & Index Valuation Division

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Equity & Index

Valuation Division

Profits are in the Up Trends The Company’s gross margin is in declining trend as the result of increasing rice mills

revenue that has lower gross margin compared to food manufacturing. Despite so, in 2013 gross margin slightly up to 22.5% due to increasing food manufacturing contribution. From the growth side, in line with net revenue growth of 66% CAGR for 2009-2013, gross profit grew 56% CAGR during the same period. On the other hand, net margin was also growing superbly with 69% CAGR. In 2013, net margin slightly decline despite gross margin was up as, a result of increasing wages and fuel costs. We expect AISA should continue to keep those favorable performance and we see the Company’s growth potential is promising.

Figure 11: Profit Margins Figure 12: Profits

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Equity & Index

Valuation Division Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Equity & Index

Valuation Division

Page 23: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

June 17, 2014 Page 8 of 12

Sound Financial Condition AISA’s gearing level is still manageable, despite there was increasing trend but its net-debt to equity ratio remain low at 0.77x in 2013. The Company’s total asset is getting

stronger with increment of 34% CAGR during 2009-2013 as well as its equity with 38% CAGR. From year to year, AISA’s EBIT is also increasing relative to its debt. Therefore we argue that AISA has a sound financial condition.

Figure 13: Liabilities and Equity Figure 14: Gearing Profile

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Equity & Index

Valuation Division Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PEFINDO Equity & Index

Valuation Division

Table 5: Performance of AISA and Its Peers as of December 2013

AISA INDF MYOR STTP

Net sales [IDR bn]

Gross Profit [IDR bn] 4,057 57,732 12,018 1,695

Pre-tax Profit [IDR bn] 913 14,330 2,922 310

Net Profit [IDR bn] 450 4,667 1,356 143

Total Asset [IDR bn] 310 2,504 1,042 114

Total Liabilities [IDR bn] 5,021 78,093 9,710 1,470

Total Equity [IDR bn] 2,664 39,720 5,771 776

Growth [%, YoY]

Net sales 47.6 15.0 14.3 32.0

Gross Profit 50.9 5.4 24.6 25.4

Pre-tax profit 38.6 (26.1) 41.3 53.4

Net Profit 47.0 (23.2) 42.8 53.3

Profitability [%]

Gross Margin 22.5 24.8 24.3 18.3

Pre-tax Margin 11.1 8.1 11.3 8.4

Net Margin 7.7 4.3 8.7 6.8

ROA 6.2 3.2 10.7 7.8

ROE 13.2 6.5 26.4 16.5

Leverage

Liabilities to Equity [%] 1.1 1.0 1.5 1.1

Source: IDX, PEFINDO Equity & Index Valuation Division

INDUSTRY COMPARISON

Page 24: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

June 17, 2014 Page 9 of 12

VALUATION

Methodology

We apply Discounted Cash Flow (DCF) method as the main valuation approach considering the income growth is a value driver instead of the asset growth. Furthermore, we also apply Guideline Company Method (GCM) as comparison method. This valuation is based on 100% shares price as of June 16, 2014, and Financial

Report as of December 31, 2013 as the basis for the fundamental analysis.

Value Estimation

We use the cost of capital of 10.0% and cost of equity of 10.8% based on the following assumptions: Table 6: Assumption

Risk free rate [%]* 8.0

Risk premium [%]* 3.4

Beta [x]** 0.8

Cost of Equity [%] 10.8

Marginal tax rate [%] 25.0

WACC [%] 10.0

Source: Bloomberg, Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates * As of June 16, 2014

** Based on PEFINDO’s Beta report as of June 12, 2014

Target price for 12 months based on valuation as per June 16, 2014, is as follows:

Using DCF method with discount rate assumption 10.0% is IDR3,061 – IDR3,443 per share.

Using GCM method (P/E 23.5x and P/BV 3.3x) is IDR3,109 – IDR3,426 per share.

In order to obtain a value which represents both value indications, we have weighted

both DCF and GCM methods by 70%:30%. Based on the above calculation, target price of AISA for 12 month is IDR3,075 – IDR3,440 per share.

Table 7: Summary of DCF Method Valuation

Conservative Moderate Optimist

PV of Free Cash Flows [IDR bn] 928 977 1,026

Terminal Value [IDR bn] 9,704 10,215 10,726

Non-Operating Asset [IDR bn] 450 450 450

Net Debt [IDR bn] (2,126) (2,126) (2,126)

Number of Share [mn shares] 2,926 2,926 2,926

Fair Value per Share [Rp] 3,061 3,252 3,443

Source: Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

TARGET PRICE

Page 25: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

June 17, 2014 Page 10 of 12

Table 8: GCM Comparison AISA INDF STTP TBLA Avg.

P/E [x] 20.0 18.9 32.7 22.3 23.5

P/BV [x] 3.4 2.5 5.6 1.7 3.3

Source: Bloomberg, Pefindo Equity & Index Valuation Division

Table 9: Summary of GCM Method Valuation Multiple [x] Est. EPS [Rp] Est. BV/share [Rp] Value [Rp]

P/E 23.5 146 - 3,426

P/BV 3.3 - 941 3,109

Source: Bloomberg, Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

Table 10: Fair Value Reconciliation Fair Value per Share [Rp]

DCF GCM Average

Upper limit 3,443 3,426 3,440

Bottom limit 3,061 3,109 3,075

Weight 70% 30%

Source: Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates Note: average price is rounded according to the fractional price prevailing on the IDX

Page 26: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

June 17, 2014 Page 11 of 12

Table 11: Consolidated Statement of Comprehensive Income

(Rp bn)

2011 2012 2013 2014P 2015P

Net sales 1,753 2,748 4,057 5,534 7,045

COGS (1,330) (2,142) (3,143) (4,300) (5,478)

Gross profit 422 605 913 1,234 1,567

Operating expense (114) (145) (300) (408) (519)

Operating profit 308 460 613 825 1,048

Other income (charges) (123) (135) (164) (186) (206)

Pre-tax profit 185 324 450 640 842

Tax (35) (71) (103) (160) (211)

Net profit 127 211 310 427 562

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

Table 12: Consolidated Statement of Financial Position

(Rp bn)

2011 2012 2013 2014P 2015P

Assets

Cash and cash equivalents 635 102 317 181 195

Receivables 475 560 905 1,234 1,571

Inventories 332 603 1,024 1,400 1,784

Other current Assets 285 280 200 233 267

Fixed Assets 934 1,234 1,444 1,601 1,699

Plantation 374 507 591 674 756

Other non-current assets 556 582 541 564 589

Total assets 3,590 3,868 5,021 5,888 6,861

Liabilities and Equity

Trade payables 30 68 128 175 223

Short-term debt 774 976 902 1,025 1,121

Other short-term liabilities 107 173 368 500 634

Long-term debt 827 584 1,224 1,386 1,557

Other long-term liabilities 18 33 43 49 56

Total liabilities 1,757 1,834 2,664 3,134 3,591

Total equity 1,833 2,033 2,357 2,754 3,270

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

Figure 15: P/E and P/BV

Source: Bloomberg, Pefindo Equity & Index Valuation Division

Figure 16: ROA, ROE and Total Asset Turnover

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

Table 13: Key Ratios

2011 2012 2013 2014P 2015P

Growth [%]

Net sales 148.5 56.8 47.6 36.4 27.3

Operating profit 144.9 49.4 33.4 34.6 27.0

Net profit 67.3 66.4 47.0 37.6 31.6

Profitability [%]

Gross margin 24.1 22.0 22.5 22.3 22.2

Operating margin 17.6 16.7 15.1 14.9 14.9

Net margin 7.2 7.7 7.7 7.7 8.0

ROA 3.5 5.5 6.2 7.3 8.2

ROE 6.9 10.4 13.2 15.5 17.2

Solvability [x]

Debt to equity 1.0 0.9 1.1 1.1 1.1

Debt to asset 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

Liquidity [x]

Current Ratio 1.9 1.3 1.8 1.8 1.9

Quick Ratio 1.2 0.5 0.9 0.8 0.9

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

Page 27: (lD - idx.co.id · produksi mie kering dengan total kapasitas 1.000 ton per bulan dan juga berencana untuk memperluas fasilitas produksi Taro dengan perkiraan modal yang dibutuhkan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

June 17, 2014 Page 12 of 12

DISCLAIMER

This report was prepared based on the trusted and reliable sources. Nevertheless, we do not guarantee its completeness, accuracy and adequacy. Therefore we do not responsible of any investment decision making based on this report. As for any assumptions, opinions and predictions were solely our internal judgments as per reporting date, and those judgments are subject to change without further notice. We do not responsible for mistake and negligence occurred by using this report. Last performance could not always be used as reference for future outcome. This report is not an offering recommendation, purchase or holds particular shares. This report might not be suitable for some investors. All opinion in this report has been presented fairly as per issuing date with good intentions; however it could be change at any time without further notice. The price, value or income from each share of the Company stated in this report might lower than the investor expectation and investor might obtain lower return than the invested amount. Investment is defined as the probable income that will be received in the future; nonetheless such return may possibly fluctuate. As for the Company which its share is denominated other than Rupiah, the foreign exchange fluctuation may reduce the value, price or investor investment return. This report does not contain any information for tax consideration in investment decision making. The share price target in this report is a fundamental value, not a fair market value nor a transaction price reference required by the regulations. The share price target issued by Pefindo Equity & Index Valuation Division is not a recommendation to buy, sell or hold particular shares and it could not be considered as an investment advice from Pefindo Equity & Index Valuation Division as its scope of service to, or in relation to some parties, including listed companies, financial advisor, broker, investment bank, financial institution and intermediary, in correlation with receiving rewards or any other benefits from that parties. This report is not intended for particular investor and cannot be used as part of investment objective on particular shares and neither an investment recommendation on particular shares or an investment strategy. We strongly recommended investor to consider the suitable situation and condition at first before making decision in relation with the figure in this report. If it is necessary, kindly contact your financial advisor. PEFINDO keeps the activities of Equity Valuation separate from Ratings to preserve independence and objectivity of its analytical processes and products. PEFINDO has established policies and procedures to maintain the confidentiality of certain non-public information received in connection with each analytical process. The entire process, methodology and the database used in the preparation of the Reference Share Price Target Report as a whole is different from the processes, methodologies and databases used PEFINDO in doing the rating. This report was prepared and composed by Pefindo Equity & Index Valuation Division with the objective to enhance shares price transparency of listed companies in Indonesia Stock Exchange (IDX). This report is also free of other party’s influence, pressure or force either from IDX or the listed company which reviewed by Pefindo Equity & Index Valuation

Division. Pefindo Equity & Index Valuation Division will earn reward amounting to IDR20 mn each from IDX and the reviewed company for issuing report twice per year. For further information, please visit our website at http://www.pefindo.com This report is prepared and composed by Pefindo Equity & Index Valuation Division. In Indonesia, this report is published in our website and in IDX website.