124 Analisis dan - idx.co.id

52
Analisis dan Pembahasan Manajemen

Transcript of 124 Analisis dan - idx.co.id

Page 1: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

124 Analisis dan Pembahasan Manajemen

Page 2: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

125

PT Timah (Persero) Tbk.

Memastikan kesiapan Perseroan menyambut peluang sekaligus tantangan untuk menjadi pemain sektor industri pertimahan skala global dengan memperkuat fondasi operasional di bidang penambangan, pengolahan dan pengelolaan sumber daya timah melalui investasi terukur dan terencana disertai semangat untuk berinovasi dan semangat menggalang kesatuan langkah seluruh pemangku kepentingan di industri pertimahan ditingkat lokal maupun nasional.

Page 3: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

126 Tinjauan umum

Memastikan kesiapan Perseroan menyambut peluang sekaligus tantangan untuk menjadi pemain sektor industri pertimahan skala global dengan memperkuat fondasi operasional di bidang penambangan, pengolahan dan pengelolaan sumber daya PT TIMAh melalui investasi terukur dan terencana disertai semangat untuk berinovasi dan semangat menggalang kesatuan langkah seluruh pemangku kepentingan di industri pertimahan di tingkat lokal maupun nasional

Page 4: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

127

PT Timah (Persero) Tbk.

TINjAuAN uMuM

Tinjauan Industri Timah Global dan NasionalLogam timah memiliki titik didih relatif rendah untuk ukuran logam, menghantarkan listrik dengan baik dan mampu

merekatkan logam pada pembuatan komponen elektronika. Sifat-sifat fisik dasar yang unik tersebut membuat

hingga saat ini logam timah belum tergantikan sebagai salah satu bahan dalam pembuatan beragam peralatan

elektronika. Berkembangnya barang-barang berteknologi tinggi dan perangkat elektronik, sehari-hari seperti

telepon genggam dan komputer tablet, membuat penggunaan logam timah cenderung stabil dari tahun ke tahun.

Selain itu, logam timah juga digunakan sebagai bahan untuk cat, gelas, dan sebagai campuran yang esensial

dalam berbagai industri.

International Tin Research Institute (ITRI) memprakirakan produksi dan pasokan logam timah ke pasar dunia

di tahun 2014 sedikit meningkat dari tahun 2013, yakni sekitar 356,7 ribu ton, naik 4,7% dari 340,8 ribu ton.

Sementara permintaan mengalami kenaikan sebesar 1,6%, dari 348,7 ribu ton menjadi 354,3 ribu ton di 2014.

Hal ini terutama karena produsen barang elektronik di Tiongkok, yang kendati pertumbuhannya melambat, tetap

menghasilkan produk-produk kompetitif dari segi harga bagi konsumen di seluruh dunia. Meningkatnya produksi

di tengah stagnannya konsumsi menyebabkan kenaikan neraca persediaan timah dunia sebesar 2.400 ton.

Sebagaimana diketahui, Tiongkok merupakan produsen timah terbesar, sekaligus konsumen utama timah. Adapun

produsen timah terbesar lainnya, adalah Indonesia. Konsumsi domestik timah di Indonesia relatif kecil karena

industri elektroniknya belum berkembang pesat, sehingga sebagian besar produksi timah Indonesia diekspor.

Dengan demikian Indonesia adalah pemasok utama timah di pasar global. Gambaran produsen dan konsumen

utama timah dunia adalah sebagai berikut.

Produsen LoGAM TIMAH dunIA

(dalam ribu ton)

negara Wilayah 2014 2013 % Perubahan

Tiongkok 168,00 158,10 6,3%

Indonesia 66,00 54,80 20,4%

Malaysia 32,19 32,68 -1,5%

Thailand 16,11 22,99 -29,9%

Asia Lainnya 8,40 8,40 0,0%

Amerika Tengah dan Selatan 51,00 49,86 2,3%

Eropa 14,42 13,35 8,0%

Lainnya 0,60 0,60 0,0%

Jumlah 356,72 340,78 4,7%

Page 5: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

128 Tinjauan umum

KonsuMen TIMAH dunIA

(dalam ribu ton)

negara Wilayah 2014 2013 % Perubahan

Tiongkok 162,10 156,00 3,9%

Jepang 26,40 27,00 -2,2%

Asia Lainnya 56,00 57,50 -2,6%

Amerika Tengah dan Selatan 10,86 11,04 -1,6%

Eropa 58,00 56,30 3,0%

Amerika Utara dan Amerika Serikat 37,94 37,86 0,2%

Lainnya 3,00 3,00 0,0%

Jumlah 354,30 340,70 1,6%

Dua faktor utama yang mempengaruhi kondisi penawaran dan permintaan logam timah dunia di tahun 2014 adalah

kembalinya Tiongkok menjadi eksportir netto mulai kuartal pertama hingga kuartal ke-3. Disisi lain, Indonesia

telah memberlakukan regulasi baru ekspor timah (Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2013; dijelaskan

lebih lanjut di bagian selanjutnya) yang mengatur bahwa seluruh ekspor logam timah hanya dapat dilakukan

melalui Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) sejak Agustus 2013. Kondisi tersebut dipertegas melalui

pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan no44/2014 sejak November 2014.

Hal ini berdampak kepada ekspor timah dari Indonesia yang cenderung mengalami perlambatan selama beberapa

bulan setelah pemberlakuan peraturan tersebut, karena banyak pihak baik penjual maupun pembeli yang harus

mendaftarkan diri ke BKDI untuk dapat bertransaksi.

harga Timah DuniaHarga timah di tahun 2014 berkisar antara USD 19.830-23.410 per metrik ton untuk pembelian tunai di LME. Harga

jual rata-rata satu tahunnya adalah USD 21.965/Mton, turun 1,44% dari harga rata-rata tahun 2013, yang sebesar

USD 22.287/Mton.

Pada tahun 2014 harga logam timah mencapai titik tertingginya di bulan April kemudian menunjukkan pergerakan

menurun hingga bulan Oktober 2014, untuk selanjutnya relatif datar hingga akhir tahun. Harga timah di akhir tahun

adalah sebesar USD19.829/Mton merupakan harga terendah selama periode perdagangan tahun 2014.

Kondisi Perekonomian IndonesiaPada tahun 2014, sekalipun perekonomian Amerika Serikat terus membaik, perekonomian Eropa, Jepang,

Tiongkok, dan negara berkembang lainnya masih mengalami perlambatan. Untuk kawasan Asia, perekonomian

Tiongkok untuk tahun ketiga secara berturut-turut, menunjukan penurunan dan hanya mencatatkan pertumbuhan

sebesar 7,4% di tahun 2014. Demikian juga Jepang yang masih belum sepenuhnya lepas dari bayang-bayang

resesi.

Kondisi tersebut membuat permintaan produk komoditas primer Indonesia melemah, mengakibatkan defisit

perdagangan melebar. Salah satu penyumbang defisit adalah neraca energi, yakni kebutuhan impor BBM, yang

menyebabkan subsidi membengkak. Pemerintah pada akhirnya menyesuaikan harga BBM di bulan November

dengan konsekuensi meningkatnya laju inflasi, yang membuat Bank Indonesia mempertahankan kebijakan uang

ketat.

Page 6: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

129

PT Timah (Persero) Tbk.

Inflasi akhirnya berada pada level 8,36%, lebih tinggi dari target inflasi sebesar 4,5 +1%, hanya sedikit lebih

rendah dari 8,38% di tahun 2013. Penyesuaian harga BBM dan penyesuaian tarif dasar listrik menjadi penyebab

utama terhadap naiknya inflasi tersebut. Indikator makro ekonomi lainnya menunjukan trend berikut; tingkat

bunga rujukan berada pada level 7,75%, naik dari posisi 7,50% diakhir tahun 2013, cadangan devisa per akhir

Desember 2014 sebesar US$ 111,86 miliar serta kurs rupiah berada pada level US$12.440/US$, melemah 2,06%

dari Rp12.189/US$.

Sehingga secara keseluruhan, tahun 2014 masih merupakan tahun konsolidasi bagi perekonomian Indonesia.

Kondisi tersebut membuat permintaan produk elektronik dan produk-produk yang menggunakan timah sebagai

bahan penolong melemah. Sebagai akibat lanjutannya, permintaan timah di pasar domestik, termasuk produk hilir

timah seperti solder dan tin chemical tetap rendah. Kondisi tersebut membuat pemasaran produk timah masih

akan lebih terfokus pada pasar global di masa mendatang.

Kondisi Industri Timah IndonesiaIndustri pertimahan di Indonesia mengalami perubahan substansial sejak tahun 2013 dengan diberlakukannya

sejumlah peraturan baru oleh Pemerintah. Salah satu peraturan yang paling penting adalah Peraturan Menteri

Perdagangan No. 32 Tahun 2013, yang mengharuskan seluruh ekspor logam timah dari Indonesia ditransaksikan

melalui satu koridor, yakni Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI). Ketentuan tersebut kemudian

disempurnakan dengan pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan No.44 tahun 2014 mulai November 2014.

Hal tersebut menyebabkan semua logam timah yang dijual melalui BKDI wajib memenuhi persyaratan kualitas

yang standar (kadar Sn di atas 99,9%) dan asal-usul bijih yang jelas. Dengan demikian, logam timah yang dijual

oleh smelter-smelter di Indonesia harus bersumber dari IUP yang sah dan disertifikasi oleh lembaga surveyor

independen.

Pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32/2013 dan no.44/2014 berdampak tidak langsung terhadap

penurunan total ekspor dan berkurangnya kegiatan penambangan timah secara ilegal di Bangka dan Belitung.

Sebagai negara pengekspor timah terbesar di dunia, pemberlakuan peraturan ini berdampak positif dan signifikan

bagi Indonesia secara umum. Mengingat selama bertahun-tahun sebelumnya ekspor dan produksi bijih timah

jauh lebih banyak dibandingkan logam timah. Aturan baru tersebut membuat ekspor bijih dan logam timah secara

ilegal untuk dilebur ulang di luar negeri dapat dicegah. Berkurangnya penambangan ilegal akan berdampak positif

terhadap pendapatan dan profitabilitas pelaku industri timah resmi di Indonesia.

Selain itu, karena BKDI memperdagangkan logam timah dalam bentuk fisik, harganya tidak bergantung pada

harga timah yang diperdagangkan di LME ataupun KLTM, yang selama ini merupakan pedoman produsen dan

konsumen timah dunia. Dengan demikian, Indonesia dapat memperkuat perannya sebagai penentu harga timah

dunia di masa mendatang.

Kondisi usaha PT TIMAhSebagai pelaku utama industi pertimahan di Indonesia, Perseroan terus melanjutkan proses penyempurnaan skema

usahanya di sektor operasi yakni meningkatkan kompetensinya dalam mengelola penambangan mandiri, sejalan

dengan diberlakukannya Undang-Undang Minerba No. 4 Tahun 2009, yang mengharuskan setiap perusahaan

Page 7: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

130

tambang untuk melakukan kegiatan penambangan di atas IUP-nya sendiri. Meskipun demikian, diberlakukannya

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 24/2012, yang mengizinkan BUMN dan BUMD

untuk melakukan kemitraan dalam hal penambangan timah aluvial, telah memberikan periode yang lebih panjang

bagi Perseroan untuk melakukan transisi tersebut.

Bagi Perseroan, pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2013 sejak 30 Agustus 2013 yang

disempurnakan melalui Peraturan Menteri Perdagangan No.44/2014 tersebut, memberi dampak tersendiri.

Dampak utamanya adalah Perseroan kini tidak lagi melakukan penjualan logam timah melalui kontrak-kontrak

jangka panjang maupun spot secara langsung dengan pembeli, namun harus bertransaksi melalui BKDI. Seluruh

penjualan ekspor PT TIMAH sejak akhir tahun 2013 tidak lagi dilakukan berdasarkan kontrak langsung dengan

pembeli, melainkan melalui penjualan spot di BKDI.

Prospek usaha TimahMengingat mayoritas produk dijual ke pasar global, kinerja Perseroan akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan

perekonomian dunia. Kondisi perekonomian global yang kurang kondusif membuat permintaan barang-barang

konsumsi, termasuk alat elektronik melemah. Tiongkok yang kini menjelma menjadi kekuatan ekonomi utama

di dunia selama tiga tahun berturut-turut mencatatkan pelemahan laju pertumbuhan ekonomi, akibat lemahnya

perekonomian global.

Akibatnya dalam beberapa tahun terakhir Tiongkok yang biasanya menjadi net importir timah, dalam dua tahun

terakhir berubah menjadi net eksportir timah, sehingga cadangan timah di pasar global meningkat dan harga jual

tertekan.

Penggunaan timah selama bertahun-tahun tidak berubah secara radikal, masih didominasi penggunaan pada

industri elektronika, barang-barang rumah tangga dan pembuatan pipa plastik.

Penggunaan timah menurut industri.

2014

52%

16.3%

13%

5.5%

1.9%

11.3%

Keterangan :

Solder

Tinplate

Chemicals

Bass&Bronze

Glass

Others

Tinjauan umum

Page 8: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

131

PT Timah (Persero) Tbk.

Dengan kegunaannya yang hingga saat ini tak tergantikan, maka permintaan timah di masa-masa mendatang

berpeluang meningkat kembali seiring dengan pulihnya kondisi perekonomian global, terutama perekonomian

Tiongkok, Jepang dan Amerika Serikat sebagai konsumen timah utama di dunia.

PROGRAM PENGEMbANGAN usAhASebagaimana telah disampaikan, PT TIMAH mengembangkan usaha berlandaskan pada pembangunan empat

pilar bisnis Perseroan, yaitu:

• Pertimahan (kompetensi inti)

• Diversifikasi pertambangan non timah

• Hilirisasi logam timah dan non timah

• Bisnis berbasis kompetensi

Pada pilar pertama, PT TIMAH di tahun 2014 telah selesai melakukan evaluasi terhadap operasional Bucket Wheel

Dregde (BWD) dan menyimpulkan untuk melakukan penggantian beberapa kapal keruk yang menggunakan

teknologi tua dalam proses penambangan lepas pantai, digantikan dengan kapal yang menggunakan teknologi

yang lebih baru, termasuk teknologi BWD maupun kapal isap.

Dalam rangka meningkatkan kinerja dan profitabilitas operasional dari bisnis pertimahan, program efisiensi di

segala bidang akan terus direalisasikan, termasuk pengalihan penggunaan bahan bakar gas, menggantikan BBM

dalam operasional pembangkitan listrik maupun operasional smelter. Perseroan juga berupaya menyehatkan

sistem dan prosedur kerja internal untuk mendukung tercapainya program efisiensi tersebut.

Selain penggantian dan perbaikan fasilitas pertambangan dan fasilitas produksi, Perseroan juga berupaya

meningkatkan intensitas kegiatan eksplorasi sumber daya timah maupun mineral ikutan lainnya untuk mendapatkan

gambaran ketersediaan sumber daya, mendapatkan perhitungan cadangan ekonomis yang ada serta merancang

pola penambangan yang efisien. Gambaran sumber daya mineral ikutan dipergunakan untuk pengembangan

pengolahan mineral ikutan. Perseroan mengembangkan pengolahan rare earth dari mineral ikutan.

Pada pilar kedua, Perseroan semakin intens melakukan due diligence atas beberapa perusahaan tambang di

Kalimantan dan Sumatera untuk diakuisisi atau dilakukan kerjasama operasi. Perusahaan merealisasikan dan

berupaya menuntaskan program kajian studi kelayakan untuk bisnis mineral logam dan batubara beserta

turunannya. Kajian pengembangan bisnis difokuskan pada bidang-bidang yang memiliki kaitan erat dengan

kompetensi eksisting Perseroan.

Pada pilar keempat, Perseroan mulai merealisaskan pembangunan fasilitas produksi untuk mendukung

peningkatan kapasitas produksi produk-produk hilir timah, seperti tin plate dan tin chemical. Selain itu, Perseroan

mulai merealisasikan pembangunan miniplant monasit yang memiliki nilai jual tinggi, sekaligus sebagai cikal bakal

pembangunan kawasan industri di Tanjung Ular, Mentok, Bangka.

Page 9: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

132

Pada pilar keempat, Perseroan berupaya menangkap peluang meningkatnya permintaan untuk jasa pelayanan

kesehatan di daerah operasinya di Bangka Belitung dan Kundur, dengan merealisasikan pembangunan fasilitas

perawatan dan peningkatan kualitas pengelolaan Rumah Sakit Bangka (RSBT) agar sejajar dengan rumah sakit

yang profesional lain di Indonesia. Peningkatan kualitas pengelolaan rumah sakit tersebut akan membuat perawatan

kesehatan karyawan semakin baik. Perseroan selanjutnya akan bekerja sama dengan lembaga pengelola BPJS

dalam menjamin kesehatan karyawan.

Perseroan juga mulai merealisasikan program pengembangan usaha kawasan industri (real estate). Perseroan

telah menyelesaikan penyusunan roadmap mengenai bisnis properti. Kawasan yang menjadi fokus pertimbangan

Perusahaan untuk tujuan bisnis ini adalah di Tanjung Ular, Bangka. Kawasan ini dipilih mengingat letaknya yang

strategis, posisinya pada wilayah geografis yang menguntungkan (laut lepas), dan kondisi geologis yang relatif

stabil. Sebagai tindak lanjut program dimaksud Perseroan telah menyusun Rancangan kerja sama dengan BUMN

yang bergerak di bidang properti.

belanja Modal 2014Untuk mendukung realisasi pengembangan usaha tersebut, untuk tahun 2014 Perseroan telah menganggarkan

sejumlah dana belanja modal dengan jumlah total mencapai Rp1.309 miliar, dengan rincian sebagai berikut:

• Peningkatan pilar bisnis timah : Rp895 miliar

• Peningkatan pilar bisnis tambang mineral lainnya : Rp104 miliar

• Peningkatan pilar bisnis hilir timah dan non timah : Rp200 miliar

• Pengembangan bisnis kompetensi : Rp110 miliar

Dalam rancangan pengembangan Perseroan, seluruh rencana belanja tersebut dialokasikan pada masing-masing

anak perusahaan yang bergerak di bidang-bidang yang relevan dengan rencana peningkatan empat pilar bisnis

Perseroan. Hingga akhir tahun 2014 realisasi belanja modal dari total rencana tersebut adalah sebesar Rp856,4

miliar, atau 65% dari rencana awal.

Seluruh kebutuhan investasi tersebut dibiayai melalui kas internal. PT TIMAH belum berencana untuk mendapatkan

pinjaman bank maupun menerbitkan obligasi.

Eksplorasi untuk Pengembangan TimahSebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertimahan, perhitungan mengenai ketersediaan cadangan timah

untuk jangka panjang merupakan faktor penentu keberlanjutan usaha. Oleh karenanya, kegiatan eksplorasi dalam

rangka mengevaluasi potensi sumber daya timah dan mencari lahan baru merupakan bagian operasi strategis

Perseroan.

Kegiatan eksplorasi terdiri dari proses pemetaan atau survei awal, pengambilan sampel timah dengan teknik bor

tanah, analisis di laboratorium, hingga pemetaan akhir secara geologis, dengan tujuan akhir mengetahui dan

mengukur jumlah sumber daya mineral timah yang terkandung di wilayah tersebut.

Dua jenis kegiatan eksplorasi yang dilakukan meliputi kegiatan pengeboran laut dan pengeboran darat.

Pengeboran laut difokuskan pada penemuan sumber daya timah placer, sementara pengeboran darat difokuskan

pada penemuan sumber daya timah primer, serta pengeboran pemantapan untuk pemanduan tambang.

Tinjauan umum

Page 10: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

133

PT Timah (Persero) Tbk.

Perseroan menyadari makna strategis dari kegiatan eksplorasi tersebut, dan menganggarkan dana yang memadai

untuk merealisasikan kegiatan eksplorasi sumber daya di darat maupun di laut. Sebagian dana anggaran belanja

modal digunakan untuk mendukung kegiatan eksplorasi.

Adapun realisasi kegiatan eksplorasi sepanjang tahun 2014 disampaikan pada tabel berikut.

no Jenis Kegiatan satuan

rKAP 2014

reAL 2014 reAL 2013 %

a b c b : a b : c

surVeY

SURvEy DARAT

1 Survey Geologi Km2 100 95 135 95% 71%

2 Survey Geofisika Km 120 60 48 50% 125%

3 Interest Area Ha 620 2.270 775 366% 293%

SURvEy LAUT

1 Survey Geologi Km2 150 115 770 77% 15%

2 Survey Geofisika Km 1.000 747 1.055 75% 71%

3 Interest Area Ha 3.000 2.280 1.990 76% 115%

PeMBorAn

PEMBORAN DARAT

1 Bor Prospeksi Primer mtr 5.800 9.424 6.981 162% 135%

2 Bor Prospeksi-Produksi Alluvial mtr 11.750 20.700 - 176% -

3 Cek Bor Alluvial mtr 38.125 33.166 - 87% -

PEMBORAN LAUT

1 Bor Prospeksi mtr 26.000 7.679 17.995 30% 43%

2 Bor Rinci mtr 100.000 56.971 64.757 57% 88%

3 Bor Pemantapan mtr - 223 - - -

PeroLeHAn suMBer dAYA

PEROLEHAN SUMBER DAyA TIMAH DARAT PRIMER

1Inferred ton 6.000 21.231 17.599 354% 121%

Tdh kg/m3 0.20 1.347 0,44 673% 306%

2Indicated ton 2.000 994 - 50% -

Tdh kg/m3 0.20 0.222 - 111% -

3Measured ton 2.000 - - - -

Tdh kg/m3 0,35 - - - -

PEROLEHAN SUMBER DAyA TIMAH DARAT ALLUvIAL

1Inferred ton 384 181 - 47% -

Tdh kg/m3 0,10 0,06 - 60% -

2Indicated ton - 149 - - -

Tdh kg/m3 - 0,06 - - -

3Measured ton 2.000 539 989 27% 54%

Tdh kg/m3 0.20 0,15 0,18 75% 83%

Page 11: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

134 Tinjauan umum

hasil Perhitungan Cadangan & sumber DayaUntuk menjamin keberlanjutan usahanya, Perseroan melakukan validasi data sumber daya dan cadangannya.

Perseroan juga terus berupaya menambah sumber daya dan cadangan yang dimilikinya dengan melakukan

kegiatan pemboran dan konsolidasi data cadangan. Dari kegiatan eksplorasi yang dilaksanakan tersebut,

Perseroan menghitung besaran cadangan sumber daya timah.

Total sumber daya timah yang dimiliki oleh PT TIMAH per 31 Desember 2014 adalah 695.029 ton Sn (2013:

699.325 ton Sn) dengan cut off grade 0,2 kg/m3, yang tersebar di seluruh wilayah IUP yang dikelolanya. Sebanyak

65% dari sumber daya tersebut terdapat di laut, yakni di perairan Bangka Belitung dan Kundur. Per 31 Desember

2014, total cadangan timah Perseroan tercatat sebanyak 313.238 ton Sn, naik 21% dari cadangan per akhir 2013

sebanyak 259.432 ton Sn. Lebih dari 92% cadangan timah Perseroan berada di laut.

nerAcA cAdAnGAn TIMAH

Kategori Per 31 desember 2014 Per 31 desember 2013

sumber daya 695.029 699.235

Darat 245.831 228.937

Laut 449.197 470.388

cadangan 313.238 259.432

Darat 29.261 19.697

Laut 283.977 239.735

Page 12: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

135

PT Timah (Persero) Tbk.

Page 13: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

136 Tinjauan bisnis

Hingga akhir tahun 2014 segmen bisnis Perseroan sebagian besar berkaitan dengan usaha di bidang pertimahan. Untuk menyeimbangkan kinerja, Perseroan bertekad mengembangkan usaha sesuai kompetensi dan sumber daya yang tersedia.

Page 14: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

137

PT Timah (Persero) Tbk.

segmen bisnisSebagaimana disinggung pada uraian mengenai Profil Perusahaan, hingga akhir tahun 2014 segmen bisnis

Perseroan sebagian besar berkaitan dengan usaha di bidang pertimahan. Hanya sebagian kecil segmen usaha di

luar pertimahan yang dijalankan. Pada dasarnya Perseroan memiliki 4 pilar usaha, terdiri dari 1 pilar usaha utama,

yakni penambangan, pengolahan dan perdagangan logam timah, yang langsung dikelola oleh PT TIMAH (Persero)

Tbk, dan tiga segmen usaha lain yang dijalankan oleh anak perusahaan. Tiga segmen usaha lain tersebut adalah:

segmen usaha mineral non timah termasuk batubara; segmen hilir produk timah dan segmen bisnis kompetensi,

termasuk di dalamnya jasa konstruksi, listrik dan perbengkelan, jasa galangan kapal dan jasa asuransi.

Segmen usaha logam timah, sebagai bidang kegiatan utama, masih memberikan kontribusi dominan terhadap

pendapatan Perseroan dengan kisaran sebesar 98%, sementara sisanya adalah kontribusi dari penjualan produk

hilir timah (tin chemical), jasa galangan kapal, jasa konstruksi dan penjualan produk non timah lainnya (batubara).

Pada tahun-tahun mendatang sektor usaha yang dijalankan akan bertambah, seiring dengan komitmen PT TIMAH

untuk mengembangkan pilar bisnis keempat, yakni bisnis berbasis kompetensi. Perseroan kini mulai merintis

pengembangan usaha di sektor properti dan jasa layanan kesehatan, bekerja sama dengan mitra strategis.

Perseroan menargetkan usaha baru tersebut akan dapat menambah sumber pendapatan pada tahun-tahun

mendatang.

Produksi bijih & Logam TimahKegiatan penambangan timah oleh Perseroan dilakukan di darat dan di laut. Penambangan darat dilakukan di

Pulau Bangka dan Pulau Belitung, sedangkan di laut berada di perairan Pulau Bangka – Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung, dan perairan Kepulauan Kundur – Provinsi Kepulauan Riau. Perseroan menjalankan usaha

penambangan timah secara terintegrasi, mulai dari tahapan eksplorasi, penambangan, pengolahan, peleburan,

pemrosesan produk hilir timah dan pemasaran produk timah beserta turunannya.

skema Penambangan Timah TerpaduSeluruh kegiatan penambangan timah yang dilakukan oleh Perseroan berada di dalam wilayah-wilayah Izin Usaha

Pertambangan (IUP). Per akhir tahun 2014, total luas wilayah IUP yang dimiliki oleh PT TIMAH sebesar 512.480

hektar. Rincian luasan IUP PT TIMAH di masing-masing kawasan operasional, beserta fasilitas produksi per akhir

2014, adalah sebagai berikut.

EKSPLORASI

PENAMBANGAN

TAMBANG LAUT :KAPAL KERUK

TAMBANG DARAT:GRAVEL PUMP DOMESTIK 5%

EKSPOR 95%

PELEBURAN DAN PEMURNIAN

PENCUCIAN BIJI TIMAH

MARKET

Page 15: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

138 Tinjauan bisnis

Luas Wilayah darat nilai satuan

Pulau Bangka & Lintas Kabupaten 278.444,25 Ha

Pulau Belitung 49.079,92 Ha

Luas Wilayah Laut

Pulau Bangka & Lintas Kabupaten 108.752,83 Ha

Pulau Belitung 30.075,00 Ha

Pulau Karimun & Kundur, Provinsi Kep. Riau, Lintas Provinsi 45.009,20 Ha

Total Luas IUP PT TIMAH 117 Buah

Cadangan timah Terbukti 313.238,00 Ha

Jumlah Izin usaha Pertambangan 117,00 Ha

Luas IuP Bangka 387.197,08 Ha

Luas IuP Belitung 79.154,92 Ha

Luas IuP Kep. riau 45.009,20 Ha

cadangan Timah Terbukti 313.238,00 Ha

Jenis Kapal Jumlah satuan

Kapal Keruk 8 Buah

Kapal Isap Produksi 20 Buah

Kapal Isap Stripping 4 Buah

Kapal Keruk Stripping 0 Buah

Adapun realisasi produksi bijih logam timah di tahun 2014 mencapai volume sebesar 32.053 ton, naik 22,3% dari

tahun 2013 sebesar 26.204 ton. Dari total produksi bijih timah tersebut sebagian besar (65,5%) merupakan hasil

operasi penambangan di laut, sisanya dari tambang darat.

rKAP 201428.380 ton

Aktual 201326.204 ton

Aktual 201432.319 ton

Produksi Bijih Timah 2013-2014

Hasil operasi tambang laut di tahun 2014 adalah sebesar 21.112 ton, naik 6,9% dari volume sebesar 19.744 di

tahun 2013. Sedangkan tambang darat menghasilkan bijih timah sebesar 11.207 ton, naik signifikan sebesar

73,5% dari 6.460 ton di tahun 2013.

Page 16: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

139

PT Timah (Persero) Tbk.

Produk hilir & Diversifikasi usaha Non TimahPeningkatan perolehan bijih timah dari tambang darat merupakan hasil dari beberapa inisiatif strategis yang dirintis

sejak tahun 2013, mencakup: penggunaan teknologi tuntuk mengelola cadangan-cadangan skala kecil yang

tersebar secara acak (spotted), ramah lingkungan, dan tanpa memerlukan lapangan yang luas, serta keberhasilan

Perseroan dalam mendapatkan izin operasi tambang darat di area penambangan baru.

Sementara peningkatan produksi bijih timah dari laut merupakan realisasi semboyan Perusahaan “Go Offshore,

Go Deeper”. Meningkatnya jumlah operasional kapal keruk Bucket Wheel Dredge (BWD) yang mampu melakukan

kegiatan penambangan lepas pantai yang memiliki cadangan pada kedalaman lebih dari 60 meter berkontribusi

signifikan terhadap peningkatan produksi bijih timah dari laut.

Perseroan sejak beberapa tahun terakhir membuat dan menginisiasi pengoperasian Ponton Isap Produksi (PIP)—

unit ekstraktor bijih timah yang sederhana dan fully mechanized, sehingga memenuhi aspek keamanan, sederhana

dan ramah lingkungan. Inisiatif ini merupakan salah satu solusi penambangan ilegal di sekitar pesisir wilayah IUP

Perseroan dan di sekitar operasional kapal-kapal produksi.

PIP tersebut diserahterimakan kepada masyarakat melalui BUMD dan atau koperasi Desa dengan perjanjian

kemitraan penambangan. Bijih timah yang dihasilkan kemudian diserahkan kepada Perseroan.

Produksi Logam TimahBijih timah dari kegiatan penambangan di darat dan laut kemudian menjalani proses pengolahan guna meningkatkan

kadar timah yang dikandungnya dan memisahkan mineral ikutan sebelum diangkut ke fasilitas peleburan untuk

dilebur dan dimurnikan menjadi logam timah. Perseroan mengoperasikan peleburan yang berlokasi di Muntok,

Kepulauan Bangka Belitung, dan di Kundur, Kepulauan Riau.

Pada tahun 2014, total logam timah yang diproduksi di peleburan tersebut mencapai 27.750 Mton, naik 17%

dari pencapaian tahun 2013, sebesar 23.718 Mton. Angka tersebut berarti mencapai 99,3 % dari target yang

ditetapkan dalam RKAP.

rKAP 201427.940 Mton

Aktual 201323.718 Mton

Aktual 201427.550 Mton

Produksi Logam Timah 2013-2014

Page 17: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

140 Tinjauan bisnis

Sejak tahun 2013, proses pemisahan bijih timah yang bernilai ekonomis dilakukan pada tahapan awal dari proses

pengolahan, sehingga recovery produksi logam timah lebih optimal.

Perseroan konsisten berupaya meningkatkan kualitas pengolahan bijih timah dengan melakukan investasi pada

upaya inovasi teknologi pemurnian dan peleburan timah, untuk meningkatkan recovery peleburan dan pemurnian

timah. Berbagai upaya tersebut membuat Perseroan kini mampu memproses bijih timah berkadar rendah (sekitar

40%) dari tambang- tambangnya, tidak lagi terbatas dengan kadar Sn di atas 70%.

Persediaan Timah OlahanPersediaan timah olahan (logam timah dan solder timah) dan timah dalam prosesper akhir tahun 2014 meningkat

50,4% menjadi total 16.928 Mton dari 11.257 Mton di tahun 2013. Turunnya harga dan banyaknya pasokan logam

timah di pasar menjadi salah satu penyebab bertambahnya persediaan tersebut.

Tabel Persediaan Timah, 2014

Wujud Jumlah(ton atau metrik ton)

nilai(Rp juta)

Bahan Baku (Bijih Timah) 3.624 1.002.327

Barang dalam Proses 8.839 1.236.993

Barang Jadi (Logam Timah) 5.097 617.405

Barang Jadi (Logam Solder) 27 12.642

Total 17.587 2.869.367

Catatan: Nilai Persediaan belum termasuk Tin , barang gudang dan provisi penurunan persediaan.

Produk hilir dan Produk Khusus TimahSelain logam timah, Perseroan juga memproduksi berbagai produk khusus dan produk hilir berbahan dasar

timah sebagai strategi peningkatan nilai tambah bagi produk-produknya. Produk-produk hilir dan khusus yang

diproduksi dan dipasarkan timah selama tahun 2014 adalah solder, tin chemical, tin ball, tin shot, dan produk cor.

Analisis dan EvaluasiSejak tahun 2012 Perseroan membentuk satuan kerja Analisa Evaluasi Operasi Produksi (AEOP) untuk memastikan

bahwa seluruh program kerja berjalan sesuai rencana, anggaran dan waktunya. Satuan kerja AEOP juga bertugas

membantu mengembangkan solusi dan kebijakan yang mampu mengatasi kendala-kendala yang ada di setiap

unit produksi dan kinerja unit secara keseluruhan.

Memperhatikan kondisi usaha di tahun 2014, AEOP merekomendasikan sejumlah solusi dan usulan untuk

meningkatkan kinerja operasional perusahaan, antara lain :

1. Pemeriksaan ulang seluruh fungsi komponen peralatan produksi agar sesuai dengan standar serta melakukan

pelatihan dan pembinaan operator sebagai upaya optimalisasi produksi.

2. Kegiatan pengawasan terhadap objek produksi perusahaan lebih diangkatkan agar terhindar dari upaya

pelemahan sistem.

3. Pembukaan tambang baru sekelas Tambang Besar atau Tambang Mekanik pada cadangan utama di IUP

darat.

4. Intensifikasi dan ektensifikasi kegiatan eksplorasi sebagai upaya dalam menemukan cadangan baru.

Page 18: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

141

PT Timah (Persero) Tbk.

5. Penyelesaian cadangan yang tumpang tindih dengan HGU/IUP serta peruntukan lain.

6. Standarisasi proses pengolahan dan peleburan timah.

7. Percepatan proses AMDAL Ponton Isap Produksi dengan melakukan koordinasi secara intensif dengan pihak

Pemda terkait agar kegiatan operasional dapat segera dilaksanakan.

8. Melakukan kajian terhadap kinerja operasi BWD Kundur 1 sebagai langkah persiapan pelaksanaan proyek

BWD selanjutnya.

9. Menata ulang Sistem dan Prosedur beserta SOP di seluruh kegiatan operasi produksi.

10. Melakukan Review Struktur Organisasi agar lebih efektif dan efisien sesuai proses bisnis saat ini.

11. Meningkatkan disiplin K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di lingkungan operasi produksi.

Dampak dan Mitigasi Perubahan Iklim terhadap Kegiatan Operasional [G4-EC2]Perubahan iklim dan kondisi cuaca berpengaruh signifikan terhadap kelancaran kegiatan penambangan Perseroan,

mengingat operasi penambangan kini mayoritas dilakukan di laut lepas. Oleh karenanya PT TIMAH menyiapkan

berbagai langkah mitigasi untuk meminimalisir dampak perubahan iklim tersebut terhadap keseluruhan kinerja

Perseroan.

Keberhasilan kegiatan penambangan timah, khususnya di laut, sangat bergantung pada faktor cuaca dan iklim.

Cuaca buruk yang ekstrem menurunkan kemampuan kapal-kapal Perseroan untuk berproduksi sesuai kapasitas.

Perseroan memiliki prioritas untuk melindungi keselamatan karyawan dan peralatannya dalam bekerja, sehingga

setiap tindakan dilakukan secara hati-hati dan bertanggung jawab khususnya saat menghadapi kondisi laut yang

tak bersahabat. Perseroan mengevaluasi kinerja kapal-kapalnya secara berkala agar tetap dapat melakukan

kegiatan penambangan bijih timah secara ekonomis sekaligus menjamin keselamatan awaknya.

Untuk mengeliminasi atau mengurangi risiko operasi yang disebabkan oleh faktor Iklim/cuaca, Perseroan juga

melakukan inspeksi rutin terhadap peralatan, pelatihan keselamatan kerja dan safety talk secara rutin dilaksanakan,

dan secara periodik bekerja sama dengan inspektur tambang dari instansi departemen atau dinas pertambangan

baik pusat maupun daerah.

Sementara itu dalam rangka menjaga kinerja produksi bijih timah agar tetap dapat mencapai target yang ditetapkan

dan mampu merespon kebutuhan pasar, Perseroan konsisten meningkatkan kompetensi dan efektivitas serta

efisiensi teknik penambangan di darat. Sehingga saat kondisi penambangan di laut terhambat oleh buruknya

cuaca, maka penambangan darat mampu mengkompensasi perolehan bijih timah. Hal ini ditunjukkan dengan

perolehan bijih timah di tahun 2014, dimana hasil produksi tambang darat meningkat lebih tinggi, dan mampu

mengkompensasi perolehan tambang laut yang terkendala cuaca.

PRODuK NON-TIMAh DAN PRODuK DIvERsIFIKAsI usAhAPerseroan memproduksi barang dan jasa lain selain timah melalui beberapa anak perusahaan. Selain produk

eksisting, Perseroan juga tengah mengembangkan lini usaha baru memanfaatkan kompetensi dan ketersediaan

sumber daya yang dikelola. Penjelasan ringkas perkembangan usaha produk non-timah dan produk diversifikasi

dimaksud adalah sebagai berikut.

Page 19: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

142 Tinjauan bisnis

Batubara

Produk batubara dikelola oleh anak perusahaan PT Tanjung Alam Jaya dan PT Truba Bara Tanjung Enim. PT Tanjung

Alam Jaya (TAJ) memiliki konsesi pertambangan batubara di Kalimantan Selatan. Pelemahan harga batubara dan

menurunnya cadangan yang dapat ditambang secara ekonomis dengan tingkat harga terkini membuat produksi

menurun. Pada tahun 2014 Perseroan memutuskan untuk menjual kepemilikan saham di TAJ.

Teknik Perkapalan

Jasa teknik perkapalan disediakan oleh PT Dok dan Perkapalan Air Kantung (PT DAK), anak perusahaan dengan

kepemilikan 100%, yang menyediakan layanan pembangunan kapal baru dan reparasi kapal-kapal milik kelompok

usaha Perseroan maupun milik pihak eksternal.

Volume Jasa Teknik Perkapalan (unit), 2013-2014

real2014

real2013

Internal

• Reparasi Unit 10 10

• Pembangunan Kapal Baru/Ponton Unit 5 11

sub Total unit 15 21

eksternal

• Reparasi Unit 11 11

• Pembangunan Kapal Baru/Ponton Unit - 1

Sub Total Unit 11 12

Total unit 26 33

Produk Mineral IkutanKegiatan penambangan PT TIMAH menghasilkan beberapa mineral ikutan yang terbawa bersama dengan timah,

yaitu zircon, ilmenite, monazite, dan xenotime. Beberapa mineral tanah jarang (rare earth) yang bernilai ekonomis

tinggi dikumpulkan oleh Perseroan dari kegiatan penambangannya. Peningkatan perolehan mineral-mineral

ikutan ini diupayakan dengan penyempurnaan teknologi perolehan/pengolahan, serta fasilitas dan kemampuan

eksplorasi.

Perseroan kini tengah berupaya merealisasikan produksi mineral tanah jarang dengan membangun fasilitas

pemurniannya. Perseroan menargetkan realisasi produksi komersial mineral tanah jarang pada tahun 2015,

dengan volume produksi disesuaikan dengan ketersediaan cadangan dan volume persediaan eksisting.

Page 20: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

143

PT Timah (Persero) Tbk.

XenIoTIMe

Yyttrium

KegunaanLaser, Superkonduktor, Filter Gelombang Mikro

MonAZITe

ceCerium

KegunaanOksidator, Katalisator,

Pewarna Kuning

MonAZITe

LaLanthanum

KegunaanBaterai, obat-obatan,

katalisator

MonAZITe

ThCerium

KegunaanBahan bakar nuklir, paduan

logam berkualitas tinggi

ZIrcon

ZrZirconium

KegunaanBahan abrasif

Insulatorrefraktor

ILMenITe

Tio2Titanium dioksida

KegunaanBahan Pigmen untuk cat,

kertas, plastik

TIMAh

nikelPerseroan, melalui anak perusahaan, PT Timah Eksplomin, memiliki fasilitas penambangan bijih nikel dan produksi

pasir industri, serta batu besi (hematit) yang per akhir tahun 2013 tidak dioperasikan karena berbagai pertimbangan.

Sedangkan produksi pasir industri dihentikan sejak Februari 2013 dengan pertimbangan tingginya Harga Pokok

Produksi pasir industri.

Produk Jasa LainnyaSeperti telah disinggung pada uraian “Pengembangan Usaha”, Perseroan di tahun 2014 mulai merintis

pengembangan usaha sesuai kompetensi dan ketersediaan sumber daya yang dimiliki. Dua jenis produk yang

tengah dikembangkan dengan menjalin kerja sama dengan mitra strategis adalah sektor usaha properti (hunian

dan kawasan industri) dan sektor jasa layanan rumah sakit.

PENELITIAN DAN PENGEMbANGANDalam rangka mendukung upaya pengembangan produk-produk baru guna menambah, meningkatkan sumber

pendapatan, serta meningkatkan efisiensi operasional, Perseroan melakukan serangkaian kegiatan Penelitian dan

Pengembangan dengan intens.

Page 21: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

144 Tinjauan bisnis

Kegiatan Penelitian dan Pengembangan yang sedang berlangsung di tahun 2014 antara lain adalah:

1. Uji coba penambangan darat dengan menggunakan alat Borehole Tin Mining untuk menguji teknologi dan

desain sistem penambangan sebelum dioperasikan secara luas di operasional. Borehole tin mining diharapkan

dapat menurunkan harga pokok penambangan bijih timah, dapat diperasikan dengan safety yang lebih baik,

kerusakan lingkungan minimal dan dapat digunakan di lokasi sumberdaya PT TIMAH tersebar dan grade yang

lebih rendah. Alat yang ditemukan oleh tim Research & Development (R&D) PT TIMAH ini telah didaftarkan

patennya ke HAKI Menkumham.

2. Kajian implementasi CNG (Compressed Natural Gas) untuk pembangkit dan alat produksi PT TIMAH sebagai

alternatif energi selain BBM. Hasil kajiannya cukup layak untuk pembangkit listrik dan akan dilakukan uji coba

pembangkit 1 MW di tahun 2015 untuk menguji nilai penghematan dan kestabilan logistik

LAPORAN TAHUNAN 2014

Page 22: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

145

PT Timah (Persero) Tbk.

3. Kajian gasifikasi batubara untuk pembangkit. Penelitian masih berlangsung sampai dengan saat ini dengan

bekerjasama dengan beberapa mitra. Teknologi ini dikaji untuk kemungkinan mendapatkan alternatif energi

selain BBM.

4. Feasibility Study teknologi Fuming untuk ekstraksi terak 2. Hasil FS menyatakan layak, akan ditindaklanjuti

dengan pembangunan fuming plant di tahun 2015 untuk peningkatan produksi logam timah.

5. Penelitian untuk pemrosesan bijih timah primer yang mengandung impuritis Fe, Sb dan As tinggi. Penelitian

dilakukan dengan metoda pyrometalurgi dan hydrometalurgy. Hasil penelitian skala laboratorium adalah

positif dan akan ditingkatkan dengan penelitian skala pilot di tahun 2015.

6. Pembangunan mini plant pengolahan monasit untuk mendapatkan Logam tanah Jarang dalam bentuk

Re(OH)3. Pembangunannya bekerjasama dengan BATAN.

PT Timah (Persero) Tbk.

Page 23: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

146

Seiring dengan naiknya pendapatan, Perseroan meningkatkan jumlah distribusi nilai perolehan ekonomi. Hal tersebut menunjukan komitmen PT TIMAH untuk berkembang bersama, memberikan peningkatan kesejahteraan para pemangku kepentingan seiring dengan kemajuan usaha.

Tinjauan Keuangan

jumlah Nilai Ekonomi yang Didistribusikan(dalam Rp juta)

2014 2013

8.184

6.951

Page 24: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

147

PT Timah (Persero) Tbk.

Uraian mengenai tinjauan kinerja keuangan berikut adalah cerminan hasil operasional Perseroan yang dijelaskan

pada Sub-Bab Program Pengembangan Usaha dan Tinjauan Bisnis sebagai satu kesatuan uraian “Diskusi

dan Analisa Manajemen”. Pembahasan dan analisis berikut mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian

Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 yang dilampirkan dalam buku

Laporan Tahunan ini.

Laporan Keuangan Konsolidasian tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan

(PricewaterhouseCoopers). Pemahaman atas uraian tinjauan keuangan ini harap memperhatikan penjelasan pada

catatan Laporan Keuangan Konsolidasi dari pihak eksternal auditor tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan

dari Laporan Tahunan ini.

Pemahaman tersebut juga harap dengan memperhatikan adanya Penyajian Kembali atas beberapa akun dari

Laporan Audited Tahun 2013 yang dilakukan sebagai dampak penerapan PSAK no.25, yang berlaku restropektif.

Lima akun dari laporan tahun 2013 yang angkanya disajikan kembali dan mengalami perubahan dari pencatatan

sebelumnya adalah: “Properti investasi”, “Total Aset”, “Saldo Laba”, “(Kerugian)/pendapatan lain-lain, neto”

dan “Laba tahun berjalan”. Penjelasan lebih lanjut, termasuk besaran angka perubahan disajikan pada sub judul

“Penyajian Kembali” serta diterangkan lebih lanjut pada Catatan 4 Laporan Keuangan Audit Konsolidasian.

Perolehan & Distribusi Nilai Ekonomi [G4-EC1]

Tabel Perolehan dan distribusi nilai ekonomi

desKrIPsI2014 2013 Perubahan

(Dalam Rp juta) (Dalam Rp juta) %

Perolehan nilai ekonomi

Pendapatan Usaha 7.371.212 5.852.453 25,95%

Pendapatan bunga bank dan deposito 16.105 20.752 -22,39%

Pendatan/Pengeluaran Lain-lain 9.362 0 0,00%

Jumlah nilai ekonomi diperoleh 7.396.679 5.873.205 25,9%

Pendistribusian nilai ekonomi

Biaya Operasional 5.599.909 4.401.910 27,2%

Gaji Karyawan dan benefit lainnya 861.463 1.052.371 -18,1%

Pembayaran kepada penyandang dana :

- Pemegang saham (Dividen) 283.351 215.747 31,3%

- Bank (bunga pinjaman) 111.846 38.821 188,1%

Jumlah pembayaran kepada penyandang dana: 395.197 254.568 55,2%

Pengeluaran untuk Pemerintah (pajak, royalty, dsb) 1.297.105 1.205.553 7,6%

Pengeluaran untuk masyarakat 30.638 36.148 -15,2%

Jumlah nilai ekonomi Yang didistribusikan 8.184.312 6.950.550 17,8%

nilai ekonomi yang ditahan sebelum dividen (504.282) (861.598) -41,5%

nilai ekonomi Yang ditahan (787.633) (1.077.345) -73,1%

Page 25: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

148 Tinjauan Keuangan

Pada tahun 2014 jumlah perolehan nilai ekonomi Perseroan adalah Rp7.469,3 miliar, yang terdiri dari pendapatan

usaha sebesar Rp7.371,2,0 miliar dan pendapatan bunga sebesar Rp16,1 miliar, serta total pendapatan/

pengeluaran lainnya sebesar (net) Rp82,0 miliar. Jumlah ini naik 26,6% dibandingkan total perolehan nilai ekonomi

tahun 2013 sebesar Rp5.909,2 miliar.

Nilai ekonomi yang didistribusikan oleh Perseroan di tahun 2014 mencapai Rp7.130,4 miliar, naik 30,5% dari tahun

2013 sebesar Rp5.465,3,7 miliar. Nilai ekonomi didistribusikan oleh Perusahaan dalam bentuk biaya operasional,

gaji dan tunjangan karyawan, dividen, bunga pinjaman jangka pendek, kontribusi kepada Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah, serta kontribusi kepada masyarakat.

Peningkatan jumlah distribusi perolehan nilai ekonomi kepada para pemangku kepentingan tersebut menunjukkan

komitmen PT TIMAH untuk berkembang bersama, memberikan peningkatan kesejahteraan seiring dengan

kemajuan usaha. Sementara nilai yang ditahan menunjukkan tekad Perseroan untuk mengembangkan usaha di

masa-masa mendatang, dan menjaga likuiditas dalam rangka menjaga kepercayaan para penyandang dana.

KONTRIbusI bAGI NEGARASebagai salah satu BUMN yang senantiasa mencatatkan kinerja keuangan cukup baik, Perseroan memberikan

kontribusi terhadap pendapatan negara pada setiap periode operasionalnya.

Untuk tahun 2014, total kontribusi kepada negara mencapai nilai sebesar Rp850,1 miliar, naik 16,0% dari nilai

sebesar Rp732,8 miliar ditahun 2013. Kontribusi Perseroan terhadap pendapatan negara diberikan dalam bentuk

pembayaran pajak, dividen, royalti, dan lain-lain. Kenaikan kontribusi tersebut selaras dengan naiknya kinerja

operasional, berupa bertambahnya volume produksi bijih timah, dan kinerja keuangan berupa naiknya pendapatan

dan laba bersih perusahaan.

Bentuk Kontribusi (dalam rp juta) 2014 2013 +/- (%)

Iuran Izin Usaha Pertambangan dan lainnya 25.357 21.860 16%

Pajak Bumi dan Bangunan 72.051 61.102 16%

Pajak Pertambahan Nilai & Pajak Penghasilan 380.172 292.111 30%

Bea Materai/Masuk 80 885 -91%

Royalti 182.719 187.212 8%

Dividen 184.151 140,266 31%

JuMLAH 844.530 732.800 16%

KONTRIbusI bAGI DAERAh [G4-EC8]Selain berkontribusi langsung kepada negara dalam bentuk pembayaran dividen, pajak dan royalti, PT TIMAH

memberikan andil yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi daerah khususnya pada daerah-daerah yang

menjadi lokasi dari kantor operasional dan kantor pendukung operasional milik Perseroan.

Page 26: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

149

PT Timah (Persero) Tbk.

Kegiatan operasional Perseroan yang berlangsung di areal cukup luas, berlokasi di beberapa pulau utama di

Bangka, Belitung maupun Kepulauan Riau membutuhkan dukungan transportasi dan logistik yang cukup besar.

Jumlah pegawai lapangan yang cukup besar juga membutuhkan kawasan perumahan baru, pusat perbelanjaan,

penginapan dan sektor riil lainnya, yang akhirnya membentuk kawasan ekonomi baru.

Kawasan ekonomi baru tersebut sangat positif dampaknya bagi daerah dalam menyerap tenaga kerja,

mengoptimalisasikan sumber daya setempat sebagai pendukung kegiatan ekonomi, dan meningkatkan potensi

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi, pajak daerah, dan sebagainya. Keseluruhan kegiatan tersebut

memberi gambaran dampak langsung maupun tidak langsung dari kegiatan PT TIMAH.

LAPORAN LAbA RuGI KOMPREhENsIF KONsOLIDAsI

Laba rugi Komprehensif Konsolidasi tahun 2013 dan 2014

KeTerAnGAn (dalam rp juta) 2014 2013* Pertumbuhan 2014/2013

Pendapatan Usaha 7.371.212 5.852.453 26%

Beban Pokok Pendapatan 5.772.925 4.408.732 31%

Laba Bruto 1.598.287 1.443.721 11%

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 1.023.102 866.970 18%

Laba Tahun Berjalan dari operasi yang berjalan 677.368 609.869 11%

Laba Tahun Berjalan 637.954 580.570 10%

Laba Komprehensif Tahun Berjalan 638.699 615.165 4%

Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 637.968 580.544 10%

Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang diatribusikan kepada kepentingan non pengendali (14) 26 -154%

Laba Bersih per saham dasar (nilai penuh) 86 78 -10%

Catatan: 2013 (*) – Disajikan kembali.

PENDAPATAN usAhAPerseroan membukukan pendapatan total senilai Rp7.371,2 miliar di tahun 2014, naik 26,0% dari pendapatan

usaha tahun 2013 yang mencapai Rp5.852,5 miliar. Peningkatan pendapatan tersebut disebabkan terutama

oleh naiknya volume penjualan logam timah sepanjang tahun 2014, sebesar 15,8% seperti telah disampaikan

sebelumnya pada pembahasan “Aspek Pemasaran dan Penjualan”, yakni dari 23.237 Mton di tahun 2013 menjadi

sebesar 26.907 Mton di tahun 2014.

Harga jual rata-rata logam timah Perseroan selama tahun 2014, menurun sebesar 5%, dari sebesar USD22.751/

Mton ditahun 2013, menjadi sebesar USD21.686/Mton di tahun 2014. Namun demikian pelemahan nilai tukar

rupiah sepanjang tahun 2014, berdampak pada peningkatan nilai pendapatan Perseroan yang disajikan dalam

mata uang rupiah.

Page 27: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

150 Tinjauan Keuangan

Kontributor utama pendapatan Perseroan adalah penjualan logam timah dan produk-produk turunan utamanya

yakni solder, dengan kontribusi mencapai 98%, sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Kontributor pendapatan

usaha lainnya adalah penjualan nikel dan tin chemical, sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut.

rincian Pendapatan Menurut segmen usaha

KeTerAnGAn (dalam rp juta) 2014 2013 +/- (%)

Logam timah dan tin solder 7.221.585 5.666.712 27%

Batubara 34.416 45.578 -25%

Tin chemical 103.671 114.651 -10%

Jasa galangan kapal 11.540 11.113 4%

Jasa eksplorasi - 14.399 -100%

Jasa listrik dan perbengkelan - -

ToTAL 7.371.212 5.852.453 26%

Produk lain yang juga berkontribusi pada kenaikan pendapatan Perseroan penjualan tin chemical yang mencapai

Rp103,7 miliar turun 9,6% dari Rp114,7 miliar di tahun 2013. Selain itu, pendapatan Perseroan berasal dari

penjualan jasa galangan kapal yang naik sebesar 3,8% dari Rp11,1 miliar menjadi Rp11,5 miliar di tahun 2014.

Kontribusi penjualan batubara menurun signifikan karena dua sebab, yakni rendahnya harga jual dan rendahnya

volume penjualan yang diantarnya diakibatkan oleh penghentian kegiatan penambangan pada akhir tahun 2014.

bEbAN POKOK PENDAPATAN

rincian Beban Pokok Pendapatan

KeTerAnGAn (dalam rp juta) 2014 2013* +/- (%)

Bahan baku bijih timah 3.392.196 2.445.469 39%

Bahan bakar 883.515 679.238 30%

Gaji dan tunjangan 646.367 644.968 1%

Penyusutan dan amortisasi 373.701 301.409 24%

Jasa pihak ketiga 179.023 196.640 -9%

Royalti 182.719 178.554 2%

Pemakaian suku cadang 211.121 154.298 37%

Bahan baku tin chemical 88.904 77.754 14%

Pemakaian bahan langsung 26.290 76.473 -66%

Pajak 69.606 61.623 13%

Transportasi 33.228 26.991 23%

Lain-lain 114.618 126.296 -9%

Persediaan (timah, tin chemical, batubara) (428.363) (560.981) -24%

ToTAL 5.772.925 4.408.732 31%

Catatan: 2013 (*) – Disajikan kembali.

Page 28: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

151

PT Timah (Persero) Tbk.

Beban Pokok Pendapatan (BPP) pada tahun 2014 mengalami kenaikan 30,9% dari Rp4.408,7 miliar menjadi

Rp5.772,9 miliar, selaras dengan meningkatnya kegiatan operasional.

Bahan baku bijih timah sebagai sumber komoditas utama Perseroan berkontribusi sekitar 58,8% terhadap total

jumlah beban pokok pendapatan. Untuk tahun 2014 nilai bahan baku bijih timah ini naik 38,7% dari Rp2.445,5

miliar menjadi Rp3.392,2 miliar, selaras dengan naiknya volume produksi timah di tahun 2014.

Kenaikan volume pemakaian dan naiknya bahan bakar membuat komponen bahan bakar berkontribusi cukup

signifikan, dengan mengalami peningkatan sebesar 30,1% menjadi sebesar Rp883,5 miliar dari Rp679,2 miliar di

tahun sebelumnya.

Kontributor utama kenaikan BPP di tahun 2014 lainnya yang juga mengalami kenaikan signifikan adalah beban

penyusutan dan amortisasi yang naik 24,0% menjadi sebesar Rp373,7 miliar dan biaya pemakaian suku cadang

yang naik 36,8% menjadi sebesar Rp211,1 miliar. Kenaikan dua komponen biaya tersebut berkaitan erat dengan

upaya perbaikan peralatan produksi, termasuk perbaikan kapal dan penambahan armada KIP serta kegiatan

investasi lainnya.

Sementara komponen gaji dan tunjangan hanya mengalami peningkatan terbatas, sebesar 0,2% menjadi Rp646,4

miliar, walaupun demikian Perseroan tetap merealisasikan perbaikan struktur remunerasi yang dikaitkan dengan

penilaian kinerja.

Komponen royalti, pajak dan kegiatan transportasi, meningkat selaras dengan kenaikan produksi bijih timah dan

produksi timah.

Inisiatif efisiensi – Mengelola Biaya Memaksimalkan LabaDalam rangka meningkatkan efisiensi di segala aspek operasional, sejak beberapa tahun terakhir, Perseroan

menerapkan berbagai inisiatif strategis dibidang operasional, untuk tahun 2014, berbagai inisiatif yang

diterapkan mencakup:

• Sinergi antar unit kerja dan antar anak perusahaan dalam Grup PT TIMAH dengan tujuan meningkatkan

efektivitas kerja yang pada akhirnya menghasilkan efisiensi operasional.

• Perbaikan sarana pendukung proses produksi secara mandiri, seperti misalnya reparasi generator

pembangkit listrik.

• Penerapan program manajemen energi dan kontrol distribusi BBM pada unit-unit yang menggunakan

sumber energi dalam jumlah substansial.

• Pengalihan pasokan sumber energi dari pembangkit swadaya menggunakan solar, menjadi pasokan

berbasis PLN.

• Pengalihan sumber bahan bakar pembangkit dari solar (BBM) ke gas.

Laba Bruto

Program efisiensi yang diterapkan dengan konsisten di seluruh aspek operasional membuat Perseroan berhasil

mengelola Beban Pokok Pendapatan (BPP). Sehingga persentase kenaikan BPP dapat dikelola berada di

bawah kenaikan volume produksi dan kenaikan pendapatan. Hasilnya, laba bruto meningkat sebesar 10,7% dari

Rp1.443,7 miliar menjadi sebesar Rp1.598,3 miliar.

Page 29: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

152 Tinjauan Keuangan

Beban umum dan Administrasi

Sebagaimana halnya pada BPP, konsistensi dalam menerapkan program efisiensi di seluruh aspek operasional,

membuat Perseroan berhasil mengelola besaran beban umum dan administrasi, sehingga secara keseluruhan

turun 0,3% dari sebesar Rp576,8 miliar menjadi Rp575,2 miliar.

Komponen-komponen Beban (Pendapatan) tahun 2013 dan 2014.

KeTerAnGAn (dalam rp juta) 2014 2013 +/- (%)

Beban umum dan administrasi 618.557 570.272 9%

Beban penjualan 54.631 44.397 23%

Beban keuangan 111.846 34.832 221%

Bagian atas rugi neto entitas asosiasi (96) 3.604 -103%

Pendapatan bunga (16.105) (15.633) 3%

(Keuntungan)/Kerugian lain-lain, neto (193.648) (60.722) 219%

ToTAL 575.185 576.750 -1%

Beban umum dan administrasi, sebagai kontributor utama beban umum dan administrasi pada tahun 2014 naik

8,5% dari Rp570,3 miliar menjadi Rp618,6 miliar. Komponen utama dari beban umum dan administrasi adalah

pengeluaran untuk gaji dan tunjangan pegawai. Komponen lainnya adalah perjalanan dinas dan pendidikan,

pensiun, jasa profesional, sosial dan sumbangan, penyusutan.

Komponen lain yang mengalami kenaikan substansial dari akun beban ini adalah pengeluaran beban keuangan

dan beban penjualan. Sementara komponen yang berkontribusi signifikan pada penurunan beban ini adalah

keuntungan lain-lain.

Beban Penjualan

Beban penjualan naik 23,1% dari Rp44,4 miliar di 2013 menjadi Rp54,6 miliar di tahun 2014, terutama akibat

meningkatnya biaya yang dibayarkan untuk pengangkutan, selaras dengan naiknya volume produksi bijih besi

dan produksi logam timah.

Beban Keuangan

Beban keuangan naik 221,1% dari Rp34,8 miliar menjadi sebesar Rp111,9 miliar. Kenaikan biaya ini adalah

konsekuensi dari peningkatan jumlah pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang yang dilakukan untuk

mendukung program pengembangan usaha, baik untuk menutupi kebutuhan investasi maupun modal kerja.

Selain kenaikan saldo pinjaman, naiknya suku bunga pinjaman perbankan yang dipengaruhi oleh ketatnya likuiditas

perbankan turut memegang peranan penting terhadap kenaikan beban bunga.

Bagian Atas rugi neto dari entitas Asosiasi

Bagian atas rugi neto dari entitas asosiasi merupakan kerugian dari investasi pada entitas asosiasi, di mana

Perseroan mempunyai pengaruh signifikan namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama

Page 30: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

153

PT Timah (Persero) Tbk.

melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee. Tahun 2014

Perseroan membukukan laba neto dari entitas asosiasi, senilai Rp96 juta, sementara pada tahun 2013 membukukan

rugi hingga sebesar Rp3,6 miliar.

Keuntungan / Kerugian Lain-lain

Perseroan membukukan keuntungan lain-lain, neto yang naik 218,9% dari Rp60,7 miliar menjadi sebesar Rp193,7

miliar, sebagai hasil revaluasi atas aset Perseroan berupa tanah-tanah yang berlokasi di daerah yang cukup

strategis.

Laba sebelum Pajak Penghasilan

Dengan rincian pendapatan dan pengeluaran tersebut, pada tahun 2014 Perseroan membukukan laba sebelum

pajak penghasilan sebesar Rp1.023,1 miliar, naik 18,0% dari Rp867,0 miliar di tahun 2013. Margin laba sebelum

pajak penghasilan tetap sebesar 14%.

Beban Pajak Penghasilan

Beban pajak penghasilan yang harus ditanggung Perseroan di 2014 naik menjadi Rp345,7 miliar atau 34% dari

tahun 2013, sebagai konsekuensi naiknya laba sebelum pajak penghasilan di tahun 2014.

Laba Tahun Berjalan dari operasi yang Berjalan

Perseroan membukukan laba tahun berjalan dari operasi yang berjalan sebesar Rp677,4 miliar, naik 11,1% dari

Rp609,9 miliar di tahun 2013, sejalan dengan naiknya laba sebelum pajak penghasilan.

Laba Komprehensif Tahun Berjalan

Laba komprehensif tahun berjalan di tahun 2014 menjadi Rp638,7 miliar, naik 3,8% dari Rp615,1 miliar di tahun

2013.

Di tahun 2014, Perseroan membukukan kerugian dari operasi yang dihentikan sebesar Rp39,4 miliar, sementara

pada tahun 2013 telah dibukukan rugi dari operasi yang dihentikan sebesar Rp29,3 miliar. Selain itu, juga terjadi

selisih kurs akibat penjabaran laporan keuangan senilai Rp701 juta, turun 97,9% dari Rp34,2 miliar di tahun 2013.

Dari nilai total laba komprehensif tersebut, yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi sebesar

Rp638,0 miliar, atau naik 3,8 %, sementara yang diatribusikan kepada kepentingan non pengendali adalah rugi

Rp14 juta.

Laba Persaham

Pada tahun 2014 Perseroan membagikan saham bonus sejumlah 2.414.733.455 lembar saham. Sehingga total

jumlah saham beredar per akhir tahun 2014 menjadi sebesar 7.447.753.454 lembar saham. Dengan perubahan

jumlah saham tersebut maka rata-rata tertimbang saham beredar adalah 6.240.386.727 lembar.

Laba bersih yang digunakan untuk menghitung laba bersih per saham dasar untuk tahun-tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2014 and 2013 adalah masing-masing Rp638,0 miliar dan Rp580,6 miliar.

Dengan demikian maka laba bersih per saham Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2014 dan 2013 masing-masing adalah senilai Rp86 dan Rp78.

Page 31: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

154 Tinjauan Keuangan

LAPORAN POsIsI KEuANGAN KONsOLIDAsIANAseT

Aset Per 31 desember 2013 dan 2014

KeTerAnGAn (dalam rp miliar) 2014 2013 +/- (%)

Aset lancar 6.552 5.249 25%

Aset tidak lancar 3.200 2.995 7%

ToTAL 9.752 8.244 18%

Total aset PT TIMAH per 31 Desember 2014 adalah Rp9,8 triliun, di mana 67,2% terdiri aset lancar dan sisanya

32,8% berupa aset tidak lancar. Total aset per akhir tahun 2014 naik 18% dari Rp8,2 triliun per akhir 2013. Kenaikan

jumlah aset PT TIMAH di tahun 2014 dikontribusikan oleh naiknya aset lancar sebesar Rp 1,3 triliun atau 24,8%

dari tahun 2013, dan naiknya aset tidak lancar sebesar Rp205 miliar atau 7%.

Aset Lancar

Aset lancar PT TIMAH naik 24,8% dari Rp5.249 miliar di tahun 2013 menjadi Rp6.552 miliar per 31 Desember

2014.

Aset Lancar Per 31 desember 2013 dan 2014

KeTerAnGAn (dalam rp miliar) 2014 2013 +/- (%)

Kas dan setara kas 346 614 -44%

Aset keuangan lainnya 1 1 0%

Piutang usaha pihak ketiga 1.453 1.055 38%

Piutang lain-lain pihak ketiga 13 22 -41%

Piutang lain-lain pihak berelasi 7 5 40%

Persediaan – bersih 3.384 2.345 44%

Pajak dibayar di muka 795 821 -3%

Aset lancar lain-lain 321 122 163%

Aset yang dimiliki untuk dijual 230 265 -13%

ToTAL 6.550 5.250 25%

Kenaikan jumlah aset lancar disebabkan oleh kenaikan atau penurunan dari beberapa akun berikut:

1. Kas dan Setara Kas

Per 31 Desember 2014, saldo kas dan setara kas adalah Rp346,5 miliar, di mana sebesar 39% ditempatkan

dalam bentuk deposito berjangka, sementara sisanya dalam bentuk kas dan kas di bank.

Page 32: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

155

PT Timah (Persero) Tbk.

KeTerAnGAn (dalam rp miliar) 2014 2013* +/- (%)

Kas 4 9 -56%

Bank 207 251 -18%

Deposito berjangka 135 354 -62%

ToTAL 346 614 -44%

Catatan: 2013 (*) – Disajikan kembali.

Perseroan menempatkan dana setara kas di bank dan dalam bentuk deposito berjangka dalam mata uang

Rupiah ditempatkan di beberapa bank BUMN dan bank swasta nasional, seperti Bank Mandiri, Bank Syariah

Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Tabungan Negara, serta Bank Pembangunan

Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Sementara kas di bank dan deposito berjangka dalam dolar

AS ditempatkan di Bank Negara Indonesia dan Bank Mandiri.

Atas penempatan dana tersebut Perseroan mendapatkan bunga bank dengan kisaran suku bunga penempatan

sebesar 4,50%-10,5% untuk Rupiah dan 0% untuk mata uang asing.

2. Piutang Usaha Pihak Ketiga

Jumlah piutang usaha per 31 Desember 2014 naik 37,7% dari Rp1.055,2 miliar per akhir 2013. Kenaikan ini

disebabkan oleh naiknya volume dan nilai penjualan logam timah.

3. Persediaan

Persediaan Per 31 desember 2013 dan 2014

KeTerAnGAn (dalam rp miliar) 2014 2013 +/- (%)

Timah 2.869 1.892 52%

Tin chemical 160 165 -3%

Barang gudang 359 393 -17%

Provisi penurunan nilai persediaan (105) (105) 0%

ToTAL 3.383 2.345 44,3%

Jumlah persediaan bersih per 31 Desember 2014, meningkat 44,3% dari Rp2,4 triliun di akhir 2013 menjadi

Rp3,4 triliun. Kenaikan ini sepenuhnya dikontribusikan oleh kenaikan persediaan logam timah dari Rp1,9

triliun di akhir 2013 menjadi Rp2,9 triliun di akhir 2013. Peningkatan jumlah persediaan salah satunya

adalah sebagai bentuk penyesuaian atas perubahan mekanisma perdagangan timah melalui lelang BKDI,

dan antisipasi atas pemberlakuan ketentuan perdagangan timah yang baru. Penyebab lainnya adalah

kecenderungan penurunan harga jual sebagai dampak kelebihan pasok di pasar, yang disebabkan adanya

perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok, konsumen terbesar timah dunia. Perseroan menahan jumlah

pasokan ke pasar, untuk menyeimbangkan jumlah peredaran logam timah agar harga menjadi lebih baik.

Page 33: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

156

Persediaan timah tersebut tidak diasuransikan dari risiko kebakaran dan kerusakan fisik lain karena manajemen

berkeyakinan bahwa beban yang akan dikeluarkan untuk mengasuransikan persediaan ini akan melampaui

manfaat yang akan diterima. Manajemen telah memperhitungkan risiko dari kebijakan tersebut.

Sementara itu, persediaan barang gudang telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang dianggap

telah memadai.

4. Pajak dibayar dimuka

Posisi pajak dibayar di muka per 31 Desember 2014 adalah Rp795,1 miliar, turun 3,1% dari Rp821 miliar per

akhir 2013. Penurunan ini terutama dikontribusikan oleh turunnya PPN yang harus dibayarkan Perusahaan.

5. Aset Lancar Lain-lain

Per 31 Desember 2014, aset lancar lain-lain mengalami kenaikan 163,9% atau bertambah sebesar Rp199,5

miliar dari tahun sebelumnya, menjadi Rp321,2 miliar

6. Aset Yang dimiliki untuk dijual

Per 31 Desember 2014 Perseroan mencatatkan pos aset yang dimiliki untuk dijual sebesar Rp230,2 miliar,

turun dari nilai sebesar Rp 265,2 miliar per akhir 2013.

AsET TIDAK LANCARPer akhir tahun 2014, total aset tidak lancar PT TIMAH berjumlah Rp3,2 triliun, naik 10,3% dari posisinya per akhir

2013 yang mencapai Rp2,9 triliun.

Aset Tidak Lancar 31 desember 2013 dan 2014

KeTerAnGAn (dalam rp miliar) 2014 2013* +/- (%)

Piutang lain-lain 103 86 20%

Investasi pada entitas asosiasi 173 132 31%

Aset tetap 2.017 2.005 1%

Properti investasi 639 432 48%

Properti pertambangan 176 167 5%

Pajak dibayar di muka 38 33 15%

Aset pajak tangguhan 38 119 -68%

Aset tidak lancar lainnya 16 21 -23%

ToTAL 3.200 2.995 7%

Catatan: 2013 (*) – Disajikan kembali.

Kontributor utama perubahan posisi aset tidak lancar berikut penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Aset Tetap.

Aset tetap per akhir 2014 meningkat sebesar Rp11,7 miliar atau 0,6% dari posisinya per akhir 2013. Kenaikan

tersebut disebabkan oleh realisasi investasi yang dilakukan Perseroan, baik dalam rangka memperbaiki

fasilitas produksi eksisting maupun menambah fasilitas produksi.

Tinjauan Keuangan

Page 34: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

157

PT Timah (Persero) Tbk.

Beberapa realisasi investasi yang menyebabkan pertambahan aset tetap meliputi pembuatan kapal isap

produksi, pembangunan fasilitas produksi logam-logam rare earth, pembangunan fasilitas pendukung

penambangan baru dan sebagainya.

2. Properti Investasi

Properti investas per 31 Desember 2014 meningkat 47,7% dari nilai sebesar Rp432 miliar per akhir 2013

menjadi sebesar Rp639 miliar. Kenaikan lebih disebabkan oleh pertambahan nilai atas tanah yang dimiliki

sebagaimana disampaikan oleh pihak penilai independen. Tanah dimaksud terletak di Kota Legenda

Mustikasari, Bekasi dan Dago, Bandung.

3. Investasi pada entitas Asosiasi

Nilai investasi pada entitas asosiasi naik 31,3% dari sebesar Rp132,0 miliar menjadi sebesar Rp173,2 miliar,

sebagai konsekuensi dari realisasi penambahan kepemilikan saham pada anak perusahaan, yakni PT Truba

Bara Banyu Enim (TBBE) dan Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (AJTM).

4. Properti Pertambangan

Properti pertambangan per akhir 2014 jumlahnya adalah Rp176,1 miliar, naik 5,2% dari Rp167,4 miliar per

akhir 2013. Penyebabnya adanya pengembangan kawasan pertambangan baru untuk mendukung target

peningkatan produksi bijih timah di tahun mendatang. Realisasi investasi untuk pengembangan kawasan

pertambangan baru tersebut adalah sebesar Rp32,5 miliar.

LIAbILITAsLiiabilitas Per 31 desember 2013 dan 2014

KeTerAnGAn (dalam rp miliar) 2014 2013* +/- (%)

Liabilitas jangka pendek 3.513 2.440 44%

Liabilitas jangka panjang 631 551 15%

ToTAL 4.144 2.991 39%

Catatan: 2013 (*) – Disajikan kembali.

Per 31 Desember 2014, jumlah liabilitas PT TIMAH adalah Rp4,1 triliun, naik 38,5% dari Rp3,0 triliun per akhir

tahun 2013. Kenaikan ini terutama didorong oleh meningkatnya liabilitas jangka pendek sebesar 44,0% atau

senilai Rp1,1 triliun pada periode tahun 2014. Sebesar 84,8% dari jumlah liabilitas merupakan liabilitas jangka

pendek, sementara sisanya adalah liabilitas jangka panjang.

Peningkatan liabilitas terjadi sehubungan dengan penarikan dana untuk mendukung kebutuhan modal kerja dan

realisasi rencana investasi Perseroan.

Page 35: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

158

Liabilitas Jangka Pendek

Liabilitas Jangka Pendek per 31 desember 2013 dan 2014

KeTerAnGAn (dalam rp miliar) 2014 2013* +/- (%)

Utang bank jangka pendek 2.334 1.355 72%

Utang usaha 851 404 111%

Utang royalti - 3 -100%

Utang pajak 53 158 -67%

Utang dividen 1 1 0%

Beban akrual 185 418 -56%

Provisi biaya rehabilitasi lingkungan 14 38 -63%

Liabilitas jangka pendek lainnya 20 17 18%

Liabilitas yang terkait langsung dengan aset yang dimiliki untuk dijual

54 44 23%

ToTAL 3.512 2.438 44%

Catatan: 2013 (*) – Disajikan kembali.

Total liabilitas jangka pendek per tanggal 31 Desember 2014 adalah Rp3,5 triliun, naik 44% dari Rp2,4 triliun per

akhir 2013. Pos-pos utama liabilitas jangka pendek yang berkontribusi signifikan terhadap perubahan di tahun

2014 beserta penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. utang Bank Jangka Pendek

Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah utang bank jangka pendek PT TIMAH naik dari Rp1.354,8 miliar

menjadi Rp2.334,2 miliar. Hal ini disebabkan oleh penambahan utang ke kepada pihak ketiga, yaitu Bank of

Tokyo – Mitsubishi UFJ, dan kepada pihak berelasi, yaitu Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank

Negara Indonesia sebesar masing-masing Rp1.008,1 miliar, Rp817,6 miliar, Rp498,6 miliar, Rp9 miliar.

Peningkatan liabilitas jangka pendek terjadi karena jatuh temponya beberapa fasilitas pinjaman jangka

panjang Perseroan.

Komponen utang bank jangka pendek yang paling besar adalah utang kepada Bank of Tokyo – Mitsubishi

UFJ, yang mencapai 43,2% dari total. Komposisi utang bank jangka pendek meliputi 45,1% Rupiah dan

54,9% dolar AS, dengan suku bunga berkisar antara 9,5-11,5% untuk Rupiah dan 1,85%-3,50% untuk dolar

AS.

2. utang usaha

Per 31 Desember 2014, utang usaha Perseroan mencapai Rp851,1 miliar, naik 110,6% dari Rp404,5 miliar per

akhir 2013. Seluruh utang usaha Perusahaan merupakan utang kepada pihak ketiga. Sebesar 92,5% dari total

utang usaha merupakan utang dalam rupiah, sedangkan sisanya 7,5% dalam mata uang asing.

Tinjauan Keuangan

Page 36: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

159

PT Timah (Persero) Tbk.

Kenaikan utang usaha berkaitan erat dengan realisasi pembelian bijih timah, bahan baku, suku cadang

dan jasa, baik dari pemasok dalam negeri maupun luar negeri. Jangka waktu pembayaran yang timbul dari

pembelian bahan baku dan jasa baik dari pemasok dalam negeri maupun luar negeri berkisar 15 hari.

Meningkatnya produksi timah berkontribusi besar terhadap naiknya utang usaha, mengingat sebagian bijih

timah diperoleh dari pembelian bijih timah hasil produksi mitra tambang, baik dalam skema KIP maupun

tambang darat.

Liabilitas Jangka Panjang

Liabilitas Jangka Panjang 31 desember 2013 dan 2014

KeTerAnGAn (dalam rp miliar) 2014 2013* +/- (%)

Liabilitas pajak tangguhan - - -100%

Kewajiban imbalan pasca kerja 355 325 9%

Provisi biaya rehabilitasi lingkungan 276 226 22%

ToTAL 631 551 15%

Catatan: 2013 (*) – Disajikan kembali.

1. Penyisihan Provisi biaya rehabilitasi lingkungan

Jumlah Provisi biaya rehabilitasi lingkungan bertambah sebesar Rp50 miliar dari Rp226,1 miliar per akhir

2013 menjadi Rp276,1 miliar per akhir 2014. Pertambahan terutama disebabkan Perseroan menerapkan

peraturan Menteri ESDM no 7/2014 dalam menghitung provisi rehabilitasi lingkungan.

Sebelumnya PT TIMAH menyisihkan provisi biaya rehabilitasi lingkungan hidup sesuai dengan Undang-

Undang No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah No.

78 tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya

Mineral No. 18 tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang. Provisi biaya rehabilitasi lingkungan

mulai dibentuk tahun 1992.

Namun mulai tahun 2014 perhitungan tersebut mengacu pada PerMen ESDM no 7/2014 seperti disebutkan

sebelumnya

2. Liabilitas Jangka Panjang lainnya

Merupakan kewajiban imbalan pascakerja yang terdiri dari iuran pensiun dan imbalan pelayanan kesehatan

pascakerja. Total nilai liabilitas ini meningkat 9,2% dari Rp325,1 miliar menjadi sebesar Rp355,4 miliar di

tahun 2014. Kenaikan jumlah tenaga kerja dan perbaikan kebijakan kesehatan maupun fasilitas pensiun

berperan besar terhadap kenaikan akun ini.

Page 37: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

160

ekuitas

ekuitas per 31 desember 2013 dan 2014

KeTerAnGAn (dalam rp miliar) 2014 2013* +/- (%)

Modal saham 372 252 48%

Tambahan modal disetor 0 121 -100%

Saldo laba - dicadangkan 4.188 3.956 6%

Saldo laba - belum dicadangkan 999 876 14%

Pendapatan komprehensif lainnya 49 48 2%

Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas 5.608 5.253 7%

Kepentingan non pengendali 0 0 0%

ToTAL 5.608 5.253 7%

Catatan: 2013 (*) – Disajikan kembali.

Sebagai hasil dari naiknya laba bersih, betambahnya cadangan saldo laba dan adanya program bonus saham,

total ekuitas Perseroan mengalami kenaikan 6,8%, dari Rp5,3 triliun per akhir 2013 menjadi Rp5,6 triliun per 31

Desember 2014.

Modal saham Perseroan yang terdiri atas modal ditempatkan dan tambahan modal disetor penuh. Dengan adanya

program bonus saham maka jumlah modal saham ditempatkan meningkat sebesar 48% menjadi sebesar Rp372

miliar dari sebelumnya Rp251,7 miliar. Sebaliknya nilai tambahan modal disetor turun 100%.

Sedangkan saldo laba yang dicadangkan meningkat 5,9% dari Rp3.956 miliar di tahun 2013 menjadi Rp4.188

miliar di tahun 2014, sebagai akibat adanya tambahan sebesar Rp232 miliar. Sementara saldo laba yang belum

dicadangkan meningkat dari Rp876 miliar menjadi Rp999 miliar, seiring dengan meningkatnya laba Perseroan

yang dialokasikan menjadi komponen laba ini, sebesar Rp123 miliar.

INFORMAsI ARus KAsArus Kas 2013 dan 2014

KeTerAnGAn (dalam rp miliar) 2014 2013* +/- (%)

Kas dan setara kas pada awal tahun 614 670 -9%

Arus kas dari (untuk) aktivitas operasi (641) (762) -16%

Arus kas dari (untuk) aktivitas investasi (446) (455) -2%

Arus kas dari (untuk) aktivitas pendanaan 819 1,052 -22%

Kas dan setara kas pada akhir tahun 346 614 -44%

Catatan: 2013 (*) – Disajikan kembali.

Posisi saldo kas dan setara kas tahun 2014 mengalami penurunan 43,6% dari Rp613,7 miliar per akhir 2013

menjadi Rp346,5 miliar. Perubahan pada arus kas tersebut dirinci sebagai berikut:

Tinjauan Keuangan

Page 38: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

161

PT Timah (Persero) Tbk.

Arus Kas untuk Investasi

Arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi sebagian besar berasal dari penerimaan kas dari pelanggan,

sebesar Rp6.974,5 miliar, penerimaan restitusi pajak dan penerimaan bunga masing-masing sebesar Rp519,4

miliar dan Rp16,1 miliar; dikurangi dengan pembayaran kepada pemasok dan karyawan sebesar masing-masing

Rp5.599,9 miliar dan Rp913,7 miliar, pembayaran pajak dan royalti sebesar Rp1.297,1 miliar, pembayaran iuran

pensiun sebesar Rp52,3 miliar, dan pembayaran dividen sebesar Rp283,4 miliar.

Arus Kas untuk Aktivitas Investasi.Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi di tahun 2014 mencapai Rp446,0 miliar, hampir seluruhnya,

94,8%, digunakan untuk perolehan aktiva tetap, yakni sebesar Rp422,8 miliar.

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan mencapai Rp819,5 miliar di tahun 2014, berasal dari penerimaan

pinjaman bank sebesar Rp2.648,1 miliar, dikurangi pembayaran pinjaman bank sebesar Rp1.716,7 miliar dan

pembayaran bunga sebesar Rp111,8 miliar.

RAsIO KEuANGAN

KETERANGAN 2014 2013*

PROFITABILITAS

1. Laba Kotor terhadap Penjualan = Laba Kotor/Pendapatan Bersih

Margin Laba Kotor 22% 25%

2. Laba Operasi terhadap Penjualan = Laba Usaha/Pendapatan Bersih

Margin Laba Usaha 14% 15%

3. Laba Bersih terhadap Penjualan = Laba Bersih/Pendapatan Bersih

Margin Laba Bersih9% 10%

4. EBITDA terhadap Penjualan = EBITDA /Pendapatan Bersih

Margin EBITDA 21% 21%

5. Laba Bersih terhadap Aset = Laba Bersih/Total Aset

ROA7% 7%

6. Laba Bersih terhadap Ekuitas = Laba Bersih/Total Ekuitas

ROE 11% 11%

LIKUIDITAS

7. Modal Kerja = Aset Lancar - Liabilitas Lancar Modal Kerja (Rp miliar) 3.039 2.809

8. Rasio Lancar = Aset Lancar/Liabilitas Lancar Rasio Lancar 187% 215%

9. Rasio Kas = Kas Dan Setara Kas/Liabilitas Lancar Rasio Kas 10% 25%

10. EBITDA terhadap Beban Bunga = Ebitda/Beban Bunga

EBITDA terhadap Beban Bunga1.447% 4.400%

SOLVABILITAS

11. Total Liabilitas terhadap Total Aset = Total Liabilitas / Total Aset

Total Liabilitas terhadap total aset

42% 36%

12. Total Liabilitas terhadap Total Ekuitas = Total Liabilitas / Total Ekuitas

Total Liabilitas terhadap total Ekuitas

74% 57%

13. Total Utang terhadap Ekuitas = Total Utang Bank/Total Ekuitas

Utang terhadap Ekuitas 42% 26%

PERPUTARAN PIUTANG USAHA

14. Perputaran Piutang Usaha = Penjualan Kredit Bersih/Rata-Rata Piutang Usaha

Rasio Perputaran Piutang 6 8

15. Periode Penagihan Piutang Usaha = 365 Hari/Perputaran Piutang Usaha

Periode Perputaran Piutang (hari) 61 46

Catatan: 2013 (*) – Disajikan kembali.

Page 39: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

162

KEMAMPuAN MEMbAYAR huTANG Kemampuan Perseroan dalam membayar hutang-hutangnya dapat dicermati dari besaran rasio solvency atau

solvabilitas, yakni dengan melakukan pengukuran liabilitas terhadap ekuitas maupun terhadap total aktiva. Selain

itu dapat juga dilihat dari rasio kondisi likuiditas Perseroan, yakni mengukur rasio lancar yang berupa ukuran

perbandingan aset lancar dengan liabilitas lancar, kemudian dapat dilihat kualitas piutang perusahaan dan lamanya

perputaran piutang.

Rasio solvabilitas Perseroan di akhir tahun 2014 adalah sebesar 42%, sementara di tahun 2013 adalah, yaki 36%.

Sementar rasio liabilitas terhadap ekuitas meningkat dari 57% di tahun 2013 menjadi 74% di akhir tahun 2014. Hal

ini menunjukkan upaya konsisten Perseroan dalam memperbaiki likuiditas dan mengelola hutang sesuai dengan

kemampuan finansialnya.

Rasio lancar Perseroan di tahun 2014 adalah sebesar 187% sementara di tahun 2013 adalah sebesar 215%,

menunjukkan semakin baiknya kondisi likuiditas Perseroan. Salah satunya adalah sebagai hasil membaiknya

periode penagihan piutang yang membuat posisi piutang Perseroan menurun. Sementara kualitas piutang

Perseroan tetap terjaga dengan baik. Dengan lancarnya tagihan maka Perseroan memiliki jumlah kas dalam

jumlah yang memadai setiap saat untuk melunasi kewajiban yang jatuh tempo.

Profitabilitas dan rentabilitas

Sementara itu, profitabilitas Perseroan cenderung menurun sebagai dampak turunnya harga timah dipasar global.

Namun penurunan tersebut mampu diimbangi oleh turunnya biaya operasional, sebagai wujud keberhasilan

implementasi program efisiensi yang digagas dan dilaksanakan dengan konsekuen oleh seluruh jajaran Perseroan.

Sehingga penurunan profitabilitas masih dalam batas yang wajar.

Hal tersebut ditunjukkan oleh terbatasnya penurunan margin laba kotor dan margin laba usaha masing-masing

dari 24,7% dan 14,8% menjadi 21,7% dan 13,9% di tahun 2014.

Penurunan margin laba tersebut membuat rentabilitas imbal hasil rata-rata atas ekuitas (ROE) juga menurun dari

11% di tahun 2013 menjadi 11% di tahun 2014. Sementara itu, rentabilitas imbal hasil rata-rata atas aset (ROA)

tahun 2014 menurun dari 7% menjadi sebesar 7%.

sTRuKTuR MODAL/EKuITAs DAN KEbIjAKAN sTRuKTuR MODALstruktur Modal

Struktur modal Perseroan terdiri dari ekuitas (modal sendiri) dan utang (liabilitas), yang terdiri dari utang jangka

pendek dan utang jangka panjang. Struktur modal yang optimal akan memaksimalkan nilai Perseroan. Perseroan

senantiasa berupaya menciptakan komposisi struktur modal yang optimal dengan menjaga modal rata–rata

tertimbang / Weighted Average Cost of Capital (WACC) berada pada posisi minimal. Caranya adalah menambah

penggunaan utang, sehingga akan meminimalkan WACC karena biaya utang (cost of debt) lebih murah dari

biaya modal sendiri (cost of equity). Hal ini dicapai karena penggunaan utang akan mengurangi biaya kena pajak

sehingga akan terjadi penghematan pajak.

Tinjauan Keuangan

Page 40: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

163

PT Timah (Persero) Tbk.

Namun sebaliknya, peningkatan utang akan meningkatkan biaya beban bunga yang selanjutnya akan

mengurangi nilai Perseroan secara keseluruhan. Oleh karena itu Perseroan menetapkan kebijakan struktur

permodalan yang optimal agar dapat memaksimalkan nilai perusahaan, dengan menjaga agar biaya penghematan

dari biaya kena pajak senantiasa lebih besar dari biaya beban bunga, melalui pengaturan WACC tersebut.

Struktur Modal Perseroan dalam 2 tahun terakhir adalah sebagai berikut.

2014 Total Modal % 2013* Total Modal %

Liabilitas 4.144 42,5% 2,991 36,3%

Liabilitas Jangka Pendek 3.513 36,0% 2.439 29,6%

Liabilitas Jangka Panjang 631 6,5% 552 6,7%

Ekuitas 5.608 57,5% 5.253 63,7%

Liabilitas dan ekuitas 9.752 100,0% 8.244 100,0%

Catatan: 2013 (*) – Disajikan kembali.

Kebijakan struktur Modal

Perseroan memiliki kebijakan struktur permodalan yang dapat ditempuh agar dapat memaksimalkan nilai

perusahaan, kebijakan dimaksud adalah:

Senantiasa berupaya menetapkan target strukur modal yang optimal.

• Penggunaan proporsi utang yang lebih besar (dari ekuitas) dapat dilakukan bila risiko usaha lebih kecil

◊ Perubahan struktur modal dilakukan dengan mempertimbangkan pengaruh perubahan komposisi utang

yang berdampak pada harga saham.

◊ Struktur modal senantiasa ditinjau dengan mempertimbangkan keseimbangan antara risiko keuangan

dan tingkat pengembalian dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan.

• Struktur modal diusahakan memberi optimal dengan mengatur kombinasi hutang dan modal sendiri (ekuitas)

yang dapat memaksimalkan nilai Perseroan.

bELANjA bARANG MODAL Setiap tahun Perseroan menganggarkan sejumlah dana belanja modal untuk mendukung pengembangan usaha

dan meningkatkan kinerja. Untuk tahun 2014, Perseroan menganggarkan dana belanja modal senilai Rp1,3 triliun,

guna mendukung rencana perbaikan fasilitas produksi, membuka lahan penambangan baru, membuat kapal isap

produksi dan sebagainya.

Dari total anggaran tersebut, pada tahun 2014 rencana investasi yang telah terealisir, termasuk yang sudah sampai

tahap komitmen adalah sejumlah Rp856,4 miliar, yakni sejumlah Rp255 miliar sudah terealisasikan dan Rp601

miliar sudah berupa komitmen dengan para pihak ketiga (kontraktor) sebagai pelaksana investasi yang dibiayai

Perseroan untuk mendukung pengembangan usaha.

INFORMAsI KEuANGAN LAINNYAPencapaian Target 2014

Setiap periode operasional Perseroan melakukan evaluasi terhadap hasil-hasil operasional yang dicapai pada tahun

buku. Ukuran kinerja operasional dan finansial utama dibandingkan dengan target yang ditetapkan di awal tahun

Page 41: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

164

anggaran selain dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun sebelumnya. Berdasarkan kompilasi data tersebut

tampak bahwa pada tahun 2014 Perseroan mencatatkan pertumbuhan kinerja yang cukup baik dibandingkan

tahun sebelumnya, sebagaimana telah dibahas pada uraian sebelumnya. Namun demikian beberapa kinerja

operasional dan finansial tersebut masih belum memenuhi target yang ditetapkan diawal tahun buku, seperti

ditunjukkan pada tabel berikut.

Keterangan satuan

Target realisasi Varian Terhadap

2014 2014 2013* Target Tahun 2013

a b c b / a (%) b / c (%)

Kinerja operasional

Produksi Bijih timah Ton Sn 28.380,0 32.319,0 26.204,0 114% 123%

Produksi Logam timah Mton 27.940,0 27.555,0 23.718,0 99% 116%

Penjualan Logam timah Mton 26.810,0 26.907,0 23.237,0 100% 116%

Kinerja Finansial

Pendapatan Rp Miliar 7.727,9 7.371,2 5.852,5 95% 126%

HPP Rp Miliar 5.968,6 5.772,9 4.408,7 97% 131%

Laba Usaha Rp Miliar 703,4 1.023,1 867,0 146% 118%

Laba Bersih Rp Miliar 696,9 638,0 580,6 92% 110%

Kewajiban Perusahaan Rp Miliar 2.583,0 4.144,2 2.991.2 160% 139%

Ekuitas Rp Miliar 5.245,8 5.608,2 5.252,8 107% 107%

Total Aset Perusahaan Rp Miliar 7.828,8 9.752,4 8.244,0 125% 118%

Catatan: 2013 (*) – Disajikan kembali.

Tinjauan Keuangan

Page 42: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

165

PT Timah (Persero) Tbk.

Target 2015

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pencapaian tahun sebelumnya, kondisi eksternal usaha dan kondisi internal

perusahaan dan dengan berdasarkan asumsi-asumsi yang mengiringi kegiatan operasional di tahun mendatang,

Perseroan juga menetapkan berbagai target capaian operasional maupun finansial utama untuk tahun 2015,

seperti digambarkan pada tabel berikut.

Keterangan satuan

realisasi Prognosa & Target Varian

realisasiVarian Target

2013* 2014 2015

a b c b / a (%) c / b (%)

Kinerja operasional

Produksi Bijih timah Ton Sn 26.204.0 32.319,0 30.000,0 123% 94%

Produksi Logam timah Mton 23.718.0 27,555,0 29.260,0 116% 106%

Penjualan Logam timah Mton 23.237.0 26.907,0 28.500,0 116% 106%

Kinerja Finansial Pendapatan Rp Miliar 5,852.5 7.371,2 9,333.6 126% 127%

HPP Rp Miliar 4,408.7 5.772,9 7,439.5 131% 129%

Laba Usaha Rp Miliar 827.9 1.023,1 1,136.7 124% 111%

Laba Bersih Rp Miliar 580.6 638,0 721.6 110% 113%

Kewajiban Perusahaan Rp Miliar 2,991.2 4.144,2 3,921.6 139% 95%

Ekuitas Rp Miliar 5,252.8 5.608,2 5,433.7 107% 97%

Total Aset Perusahaan Rp Miliar 8,244.0 9.752,4 9,355.4 118% 96%

Catatan: 2013 (*) – Disajikan kembali.

Kotinjensi

Keterangan lengkap mengenai Kontinjensi dapat dilihat pada Catatan 37 Laporan Keuangan Audit Konsolidasian

PT TIMAH yang dilampirkan dalam Laporan Tahunan ini.

Sampai akhir tahun 2014, ada 6 persoalan yang dapat menimbulkan kontinjensi terhadap Perseroan, dengan

penjelasan singkat sebagai berikut.

1. Tumpang Tindih IuP

Perseroan memiliki IUP atas daerah seluas 19.594 Ha yang terletak di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti

dan Kabupaten Karimun di provinsi Riau berdasarkan Surat Keputusan Menteri ESDM No. 2928K/30MEM/2011

tanggal 14 November 2011. Namun IUP tersebut tumpang tindih dengan IUP PT Rajwa Internasional yang

diterbitkan Gubernur Kepulauan Riau dan IUP PT Wahana Perkit Jaya yang diterbitkan Bupati Kabupaten

Kepulauan Meranti.

Perseroan telah membuat laporan kasus tersebut kepada Direktur Jenderal Minerba (“Dirjen Minerba”)

dengan Surat Perusahaan No. 767.PWJ/Tbk/UM-0000-2012-SO tanggal 10 Desember 2012. Hingga tanggal

pelaporan, kasus ini belum terselesaikan.

Page 43: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

166

2. Permasalahan hukum dengan PT sumber cahaya Hasil Gemilang.

Pada tahun 2013, PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang (“SCHG”) mengajukan gugatan kepada Pengadilan

Negeri Tanjungpandan atas permasalahan pengrusakan dan tumpang tindih kebun kelapa sawit milik SCHG

dengan IUP yang dimiliki Perusahaan seluas 85,6 Ha yang terletak di daerah Mempaya, Belitung Timur. Pada

tanggal 13 Oktober 2013, Pengadilan Negeri Tanjungpandan perkara tersebut telah diputus dengan Amar

Putusan yang pada pokoknya mengabulkan sebagian gugatan SCHG dan menyatakan Perusahaan telah

melakukan perbuatan melanggar hukum.

Atas kasus ini, Perseroan akhirnya mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Hingga tanggal pelaporan,

proses hukum ini masih berlangsung.

3. Permasalahan mengenai penambangan liar.

Penambangan inkonvensional di Bangka dan Belitung berpotensi merusak lingkungan, terutama dalam

areal IUP Grup yang menjadi kewajiban Grup untuk melakukan pengelolaan proses rehabilitasi lingkungan.

Selama berlangsungnya penambangan inkonvensional yang berada di luar pengendalian Grup, termasuk

perusakan lahan bekas tambang yang telah direhabilitasi sebelumnya, proses rehabilitasi lingkungan tidak

dapat dilaksanakan oleh Grup sebagaimana ketentuan yang berlaku.

Perseroan telah berupaya mengatasi persoalan tersebut dengan merealiasikan pola kerja sama, selain itu

melakukan penelaahan atas budidaya tanaman industri sebagai proses rehabilitasi lingkungan, agar secara

bertahap dapat mengalihkan kegiatan masyarakat dari penambangan inkonvensional ke usaha lain yang

memberikan manfaat jangka panjang.

4. regulasi Kehutanan

Pada tanggal 10 Juli 2008, Departemen Kehutanan mengeluarkan Peraturan Menteri No. P.43/Menhut-

II/2008 (“Peraturan P43”) mengenai Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan dengan tujuan untuk membatasi

dan mengatur penggunaan sebagian kawasan hutan untuk kepentingan strategis atau kepentingan umum

terbatas di luar sektor kehutanan tanpa mengubah status, fungsi dan peruntukan kawasan hutan.

Mengacu Peraturan P43, maka sebagai tindak lanjut rencana kerja Jangka Panjang Tambang darat, Grup

pada tahun 2008 telah menyampaikan permohonan resmi kepada Menteri Kehutanan untuk memperoleh

Izin Pinjam Pakai Hutan Produksi pada area Wilayah Izin Usaha Pertambangan (“WIUP”) Operasi Produksi

yang berada di dalam areal kawasan hutan produksi. Hingga saat ini izin dimaksud masih dalam proses di

Kementerian Kehutanan

5. Jaminan reklamasi.

Pada tanggal 29 Mei 2008, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengumumkan peraturan baru mengenai

reklamasi tambang dan penutupan tambang yang termaktub dalam Peraturan Menteri No. 18/2008. Dalam

peraturan tersebut ditetapkan bahwa suatu perusahaan disyaratkan untuk menyediakan jaminan untuk

reklamasi tambang dan penutupan tambang yang dapat berupa deposito berjangka, jaminan bank, asuransi,

atau accounting reserve yang jangka waktunya sesuai dengan jadwal reklamasi.

Tinjauan Keuangan

Page 44: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

167

PT Timah (Persero) Tbk.

Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas Undang-

Undang Mineral No. 4/2009, yaitu PP No. 78 dan PerMen ESDM No. 7/2014 yang mengatur aktivitas reklamasi

dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbarui

Peraturan Menteri No. 18/2008 yang dikeluarkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal

29 Mei 2008. Ketentuan peralihan dalam PP No. 78 menegaskan bahwa para pemegang PKP2B juga wajib

mematuhi peraturan ini.

Perseroan telah menyampaikan rencana reklamasi, yang hingga kini masih dalam tahap penelaahan. Sementara

itu sehubungan dengan keluarnya PerMen No.7/2014 Tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang

Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, Perseroan melakukan penelaahan mengenai

dampaknya terhadap kegiatan operasional.

6. Permasalahan Hukum dengan Indelberg.

Pada tahun 2009 Perusahaan melakukan transaksi penjualan ke Indelberg dengan total senilai US$4.585.518.

Piutang atas penjualan tersebut belum dilunasi oleh Indelberg sampai dengan masa jatuh temponya.

Manajemen telah menyisihkan secara penuh piutang tersebut. Perseroan telah berupaya menyelesaikan

perkara tersebut melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.

Sementara itu, sidang di Pengadilan Tinggi Singapura pada tanggal 30 September 2011 telah mengeluarkan

Court Order for Winding Up atau Putusan Pailit atas Indelberg dan Pengadilan menunjuk seorang OR (Official

Receiver) yaitu Kurator yang akan melakukan pemberesan atas Indelberg. Sampai dengan tanggal laporan

keuangan konsolidasian ini, Perusahaan belum menerima pelunasan piutang atas hasil pailitnya Indelberg

dari kurator.

derivatif dan Lindung nilai

Salah satu risiko yang banyak dihadapi oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah risiko pelemahan rupiah

terhadap nilai tukar mata uang asing lainnya. Risiko valas ini akan membuat laba bersih perusahaan tergerus oleh

biaya lain-lain, yakni beban nilai tukar. Pada umumnya risiko valas akan dihadapi oleh perusahaan yang memiliki

exposure pinjaman dalam mata uang asing, sementara pendapatannya dalam mata uang rupiah.

Pada kasus Perseroan, pendapatannya justru dalam mata uang asing, sedangkan pinjaman dalam mata uang

rupiah. Seiring dengan melemahnya rupiah, saat ini Perseroan membukukan keuntungan lain-lain dari translasi

valas tersebut. Namun jika rupiah menguat, maka Perseroan akan membukukan rugi tranlasi valas.

Mengingat Perseroan tidak memiliki exposure dalam mata uang asing yang signifikan, PT TIMAH tidak melakukan

transaksi lindung nilai. Disamping itu sesuai dengan bidang usahanya, PT TIMAH juga tidak melakukan transaksi

derivatif yang terkait dengan perubahan nilai mata uang.

Page 45: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

168

Seiring dengan upaya untuk mengembangkan usaha, Perseroan menganggarkan sejumlah dana untuk belanja modal, baik dalam rangka memperbaiki fasilitas produksi eksisting maupun menambah berbagai fasilitas produksi dan fasilitas pendukung produksi. Perseroan juga melakukan ekspansi usaha, yakni mengembangkan kawasan industri, bekerja sama dengan BUMN lain yang kompeten di bidangnya.

Informasi-Informasi Material Lain

Page 46: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

169

PT Timah (Persero) Tbk.

INFORMAsI DAN FAKTA MATERIAL MENGENAI INvEsTAsI, EKsPANsI, DIvEsTAsI, AKuIsIsI ATAu REsTRuKTuRIsAsI huTANG/MODAL

Selama tahun pelaporan 2014 PT TIMAH melakukan beberapa aksi korporasi, sebagai berikut.

• Investasi dan ekspansi

Seiring dengan upaya untuk mengembangkan usaha, Perseroan menganggarkan sejumlah dana untuk belanja

modal, baik dalam rangka memperbaiki fasilitas produksi eksisting maupun menambah berbagai fasilitas

produksi dan fasilitas pendukung produksi. Selain menambah atau memperbaiki fasilitas produksi, Perseroan

juga melakukan ekspansi usaha, yakni mengembangkan kawasan industri, bekerja sama dengan BUMN lain

yang kompeten di bidangnya.

Penjelasan lebih lengkap mengenai rencana dan realisasi investasi dan ekspansi Perseroan dapat dilihat pada

uraian “Pengembangan Usaha”.

• divestasi

Selain melakukan investasi, Perseroan juga melakukan divestasi-pelepasan kepemilikan saham anak

perusahaan, khususnya anak perusahaan PT Tanjung Alam Jaya yang bergerak dibidang tambang batubara.

• Akuisisi

Perseroan juga melakukan akuisisi, dalam bentuk penambahan kepemilikan saham TBBE, yang mengelola

konsesi batubara di daerah Tanjung Enim.

Selain TBBE, Perseroan juga mengakuisisi kepemilikan rumah sakit, RSBT. Saat ini Perseroan mulai melakukan

pembenahan terhadap kondisi fisik maupun pengelolaan RSBT.

• restrukturisasi Korporasi

Restrukturisasi dilakukan dalam bentuk penggambungan anak perusahaan yang memiliki kegiatan serupa.

Untuk tahun 2014, penggabungan dilakukan antara PT Tambang Timah ke PT TIMAH (Persero) Tbk.

• restrukturisasi Hutang/Modal

Tidak ada aksi korporasi menyangkut restrukturisasi Hutang maupun modal Perseroan di tahun 2014.

Investasi Barang ModalPada tahun pelaporan 2014, Perseroan menginvestasikan sejumlah dana untuk investasi barang modal sebagai

realisasi program pengembangan usaha. Jenis investasi barang modal dan jumlah dana yang dianggarkan telah

dijabarkan dalam uraian Sub-bab “Pengembangan Usaha”, yakni pada judul uraian “Belanja Modal 2014”.

Investasi barang modal tersebut diantaranya digunakan untuk : Membangun fasilitas produksi “rare earth”,

membuat sejumlah kapal isap produksi, membuat kapal BWD dan sebagainya.

Adapun realisasi dana untuk belanja modal adalah sebesar Rp503,9 miliar yang dicatat sebagai pertambahan nilai

aset tetap sepanjang tahun 2014 sebagaimana tampak Catatan 14 “Aset tetap”.

Page 47: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

170 Informasi-Informasi Material Lain

Ikatan Material Untuk Investasi Barang ModalPerseroan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir. Investasi barang

modal Perseroan dilakukan secara langsung dengan menganggarkan sejumlah dana yang berasal dari kas

internal. Barang modal Perseroan berasal dari produk-produk dalam negeri, oleh karenanya dalam penganggaran

dan realisasinya ditransaksikan dan dicatat dalam mata uang rupiah, sehingga tidak menimbulkan risiko kurs.

Penyajian Kembali Laporan KeuanganPerseroan telah melakukan penelaahan kembali penafsiran terhadap fakta-fakta, keadaan serta prinsip akuntansi

yang sesuai, dan memutuskan untuk merubah metode pengukuran properti investasi dari model biaya menjadi

model nilai wajar.

Sesuai dengan ketentuan PSAK No. 25 “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”,

perubahan ini harus diterapkan secara retrospektif. Oleh karena itu, Perseroan menyajikan kembali laporan

keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan laporan posisi

keuangan pada tanggal 1 Januari 2013, sebagai berikut:

sebelum penyajian kembali

Penyajian kembali setelah penyajian kembali

31 desember 2013

Properti investasi 71.676 360.725 432.401

Total Aset 7.883.294 360.725 8.244.019

Saldo laba 4.471.303 360.725 4.832.028

(Kerugian)/pendapatan lain-lain, neto (4.747) 65.468 60.721

Laba tahun berjalan 515.102 65.468 580.570

1 Januari 2013

Properti investasi 71.676 295.257 3366.933

Total aset 6.130.320 295.257 6.425.577

Saldo laba 4.172.014 295.257 4.467.271

PERKEMbANGAN TERAKhIR sTANDAR AKuNTANsI KEuANGAN DAN DAMPAKNYA TERhADAP LAPORAN KEuANGAN

Perseroan telah melakukan beberapa perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan agar lebih sesuai

dengan revisi PSAK yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Penjelasan ringkas atas kebijakan

tersebut diuraikan pada bahasan berikut, sementara penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada Catatan 2.b

Laporan Keuangan Audit Konsolidasian Perseroan.

• Standar Akuntansi baru yang relevan terhadap aktivitas Perseroan.

Berikut adalah standar akuntansi baru yang diterapkan untuk pertama kali untuk tahun buku yang dimulai

pada tanggal 1 Januari 2014

Page 48: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

171

PT Timah (Persero) Tbk.

o Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi

pada Pertambangan Terbuka” Interpretasi ini mengatur biaya pemindahan material yang timbul dalam

aktivitas penambangan terbuka selama tahap produksi, selain beberapa biaya pengupasan lapisan tanah

yang lain.

Interpretasi ini mengharuskan Perseroan untuk mengakui aset aktivitas pengupasan lapisan tanah, jika

dan hanya jika berbagai kriteria tertentu terpenuhi.

ISAK 29 hanya relevan untuk area tambang terbuka yang dimiliki oleh Perusahaan yang meliputi tambang

terbuka timah dan batubara.

Atas berlakunya ISAK 29, Perseroan mencabut PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan

Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum” sejak 1 Januari 2014.

• Interpretasi standar baru yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya di tahun buku 2014 namun tidak

berdampak material.

o ISAK 27 “Pengalihan Aset Dari Pelanggan”

o ISAK 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan Dengan Instrumen Ekuitas”

• Perseroan juga akan menerapkan 12 standar baru, revisi dan interpretasi yang diterbitkan dan berlaku efektif

untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 sebagaimana tercantum pada

Catatan 2.b Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan pada Laoran Keuangan Audit Konsolidasian.

PERubAhAN PERATuRAN PERuNDANG-uNDANGAN DAN DAMPAKNYA TERhADAP KINERjA TIMAh

nomor dan nama Peraturan obyek Peraturan Mulai Berlaku dampak Bagi Perseroan

Menteri Perdagangan No. 44/2014 Perdagangan Logam timah dengan barbagai bentuknya

November 2014 Dampak positif berupa berkurangnya kegiatan penambangan ilegal di dalam maupun di luar area kelolaan. Keteraturan pasokan timah yang jelas asal-usulnya diharapkan membuat proyeksi ekspor timah Indonesia dapat diperhitungkan, pasokan ke pasar global terjaga, sehingga harga jual timah di pasar global meningkat.

Peraturan Menteri ESDM No. 7/2014 Reklamasi dan Pasca Tambang

Februari 2014 Perseroan harus menambah provisi biaya rehabilitasi lingkungan hidup sesuai ketentuan terbaru tersebut.

TRANsAKsI bENTuRAN KEPENTINGAN Tidak ada transaksi benturan kepentingan selama tahun pelaporan 2014.

sIFAT DAN TRANsAKsI DENGAN PIhAK bERELAsIPerseroan melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi. Berikut adalah rincian saldo aset dan liabilitas dari

transaksi Pihak Berelasi serta Sifat Transaksi per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:

Page 49: 124 Analisis dan - idx.co.id

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

172 Informasi-Informasi Material Lain

KeTerAnGAn (dalam Rp miliar)31 desember

2014 2013

saldo transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Kas dan setara Kas

Bank 205 249,6

Deposito Berjangka 125,1 343,7

Jumlah 330,1 593,3

Persentase terhadap jumlah aset 3,38% 7,19%

Piutang Lain-lain 94,3 71,6

Persentase terhadap jumlah aset 0,97% 0,87%

utang Bank Jangka Pendek 1.326,1 989,1

Persentase terhadap total liabilitas 31,99% 33,07%

Beban Akrual

Tantiem Direksi dan Komisaris 15 10

Persentase terhadap total liabilitas 0,36% 0,33%

Aset yang dimiliki untuk dijual

Kas di Bank 4,3 34,2

Aset kauangan lainnya 5,1 9,7

JuMLAH 9,4 43,9

Lainnya

Jiwasraya – jasa asuransi 37,5 37,4

AJTM – jasa asuransi 0,2 0,2

Jumlah 5,2 37,6

Jenis transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Kompensasi Manajemen Kunci

Gaji dan imbalan jangka pendek lainnya untuk Dewan Komisaris dan Direksi29,9 32,3

Pendapatan dan Beban Kauangan

Pendapatan Keuangan 9,3 9,5

Beban keuangan (89,6) (24,9)

Kontribusi ke Program Pensiun

Jiwasraya 37,5 37,4

Page 50: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

173

PT Timah (Persero) Tbk.

Adapun sifat hubungan dengan pihak berelasi tersebut diatas adalah sebagai berikut.

PIHAK BereLAsI HuBunGAn sIFAT TrAnsAKsI

Dewan Komisaris dan Direksi, Kepala Divisi dan Kepala Unit Bisnis

Manajemen kunci Gaji dan imbalan kerja

Bank Mandiri Entitas berelasi dengan Pemerintah Bank dan deposito berjangka dan utang bank jangka pendek

Bank Negara Indonesia Entitas berelasi dengan Pemerintah Bank dan utang bank jangka pendek

Bank Rakyat Indonesia Entitas berelasi dengan Pemerintah Bank dan deposito berjangka dan utang bank jangka pendek

Bank Syariah Mandiri Entitas berelasi dengan Pemerintah Deposito berjangka

BPD Sumsel Entitas berelasi dengan Pemerintah Deposito berjangka

Bank Tabungan Negara Entitas berelasi dengan Pemerintah Deposito berjangka

PT PAL Indonesia Entitas berelasi dengan Pemerintah Mitra DAK dalam pembangunan Chemical Tanker Hull 242

PT Sarana Karya Entitas berelasi dengan Pemerintah Mitra kerjasama satuan operasi untuk produksi aspal Buton

RSBT Afiliasi Piutang lain-lain atas penggunaan fasilitas Perusahaan

AJTM Entitas asosiasi Piutang subordinasi dan jasa asuransi

Asuransi Jiwasraya Entitas berelasi dengan Pemerintah Jasa Asuransi

Kebijakan Transaksi Berelasi

Transaksi berelasi dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip transaksi yang umum dengan memperhatikan

kualitas, harga, delivery dan kesinambungan operasional.

Transaksi terjadi karena adanya kebutuhan perusahaan untuk mendapatkan jasa maupun barang dengan

spesifikasi sesuai kebutuhan dan ketersediaan pihak counter-part untuk memberikan barang maupun jasa yang

dibutuhkan.

reklasifikasi Akun Sesuai catatan pada Laporan Keuangan Audit Konsolidasian no.41, Laporan posisi keuangan konsolidasian

tanggal 31 Desember 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian

tanggal 31 Desember 2014. Rincian reklasifikasi adalah sebagai berikut:

sebelum reklasifikasi reklasifikasi setelah reklasifikasii

Persediaan 2.461.256 (116.743) 2.344.513

Aset tetap 1.888.603 116.743 2.005.346

KEjADIAN PENTING sETELAh TANGGAL NERACAPada tanggal 5 Februari 2015, TI mengadakan perjanjian rekayasa, pengadaan dan konstruksi pembangunan

pabrik tin intermediate dengan Hangzhou Shengchuang Company Limited (“Hangzhou”) dan Capital Jet Trading

Limited (“Capital”) dengan nilai kontrak secara keseluruhan setara dengan US$11.500.000. Sesuai dengan

perjanjian ini, Hangzhou akan menyediakan jasa konstruksi, sementara Capital akan melakukan pengolahan dana

untuk pembangunan pabrik tin intermediate dan pelengkap pabrik tin chemical, yang terletak di Cilegon, Banten.

Perjanjian ini juga menyebutkan bahwa Hangzhou dan Capital wajib untuk membeli produk intermediate sekurang-

kurangnya sebanyak 3.000MT/tahun dalam bentuk cair. Ketentuan mengenai pelaksanaan pembelian produk

intermediate akan dituangkan dalam perjanjian terpisah.

Page 51: 124 Analisis dan - idx.co.id

Informasi-Informasi Material Lain

Perjanjian ini diperkirakan akan selesai pada bulan Agustus 2015 dengan kurun waktu 6 (enam) bulan setelah

pembayaran pertama yang terjadi pada tanggal 16 Februari 2015.

ANAK PERusAhAAN usAhAPerseroan memiliki beberapa anak perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha tertentu. Penjelasan singkat

mengenai anak perusahaan, kegiatan usaha yang dijalankan, nilai penjualan dan profitabilitasnya diuraikan dalam

pembahasan singkat berikut.

Indometal London Ltd

Merupakan kepanjangan Perseroan dalam memperdagangkan logam timah di pasar ekspor, khususnya di

LME. Seiring dengan meningkatnya produksi, volume penjualan logam timah melalui Indometal juga meningkat,

mencapai nilai sebesar Rp4.998,1 miliar. Nilai beli logam timah sebesar Rp4.986,1 miliar, sehingga Indometal

mencatatkan laba usaha sebesar Rp6,2 miliar.

PT Timah Industri

Bergerak dalam industri pengolahan produk-produk hilir dari timah, yakni timah chemical. Pada tahun 2014, total

pendapatan di tahun 2014 mecapai Rp142,8 miliar, sementara HPP adalah sebesar Rp118,9 milar, sehingga PT

Timah Industri membukukan laba usaha sebesar Rp23,8 miliar.

PT Timah eksplomin & PT Timah Investasi Mineral

Bergerak dibidang eksplorasi bahan tambang timah dan non timah. Kedua anak perusahaan ini resmi digabungkan

efektif sejak Desember 2014.

Untuk tahun 2014, PT Timah Investasi Mineral berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp182,7 miliar, namun

jumlah pengeluaran (HPP) mencapai nilai sebesar Rp179,5 miliar, sehingga mencatatkan laba usaha sebesar

Rp3,2 miliar.

PT Tanjung Alam Jaya

TAJ bergerak dibidang pertambangan dan perdagangan batubara. Seiring dengan menipisnya cadangan, TAJ

tidak lagi memproduksi batubara dari areal kelolaan. Permintaan ekspor yang menurun dan melemahnya harga

batubara membuat TAJ menghentikan kegiatannya.

PT dok & Perkapalan Air Kantung

DAK memberikan jasa layanan perbaikan maupun pembuatan kapal-kapal baik milik Perseroan maupun milik

pihak ketiga lainnya. Pada tahun 2014, seiring dengan peningkatan kegiatan penambangan laut, DAK berhasil

meningkatkan kuantitas penjualan jasa reparasi dan pembuatan kapal.

Dengan volume penjualan jasa tersebut, pada tahun 2014 DAK mencatatkan nilai penjualan sebesar Rp97,2 miliar,

dengan membutuhkan biaya sebesar Rp84,1 miliar, sehingga DAK mencatatkan laba usaha sebesar Rp13,1 miliar.

LAPORAN TAHUNAN 2014

TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGuRus PERusAhAAN

PROFIL PT TIMAh INFORMAsI bAGI INvEsTOR

TINjAuAN OPERAsIONAL

174

Page 52: 124 Analisis dan - idx.co.id

ANALIsIs DAN PEMbAhAsAN MANAjEMEN

LAPORAN TATA KELOLA PERusAhAAN

TANGGuNG jAWAb sOsIAL PERusAhAAN

INFORMAsI PERusAhAAN

LAPORAN KEuANGAN KONsOLIDAsI 2014

175

PT Timah (Persero) Tbk.