Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

download Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

of 36

Transcript of Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    1/36

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan bawah sadar saat orang tersebut dapat

    dibangunkan dengan pemberian rangsangan sensorik atau rangsangan lainnya.Masalah tidur 

    yang menyebabkan stres pribadi yang signifikan atau hendaya fungsi sosial, pekerjaan atau

     peran lain diklasifikasikan dalam sistem DSM sebagai gangguan tidur (sleep disorder).

    Gangguan tidur adalah salah satu gejala depresi yang termuat dalam Diagnosti and

    Statistial Manual of Mental Disorders!"# (DSM!"#). Gangguan tidur yang dialami pada

    sebagian besar orang adalah insomnia dan $%& adalah hipersomnia. Gangguan tidur dapat

    disebabkan oleh banyak hal atau bersifat holistik. 'al yang mempengaruhi adalah

     biopsikososial yaitu dari faktor genetik, psikologis, dan lingkungan. Sehingga bisa dikatakan

     penyebabnya sangat kompleks dan memerlukan inestigasi yang ermat.

    Gangguan tidur primer terdiri atas dissomnia dan parasomnia. Dissomnia adalah suatu

    kelompok gangguan tidur yang heterogen termasuk insomnia primer, hipersomnia primer,

    narkolepsi, gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan, dan gangguan tidur irama

    sirkadian. arasomnia adalah suatu kelompok gangguan tidur termasuk gangguan mimpi

    menakutkan (nightmare disorder), gangguan teror tidur, dan gangguan tidur berjalan. Dari

    gangguan tidur primer tersebut, yang berkaitan dengan usia lanjut adalah insomnia dan

    hipersomnia primer.

    Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang paling sering ditemukan pada

     penderita yang berkunjung ke praktek. Gangguan tidur dapat dialami oleh semua lapisan

    masyarakat baik kaya, miskin, berpendidikan tinggi dan rendah maupun orang muda, serta

    yang paling sering ditemukan pada usia lanjut. ada orang normal, gangguan tidur yang

     berkepanjangan akan mengakibatkan perubahan!perubahan pada siklus tidur biologiknya,

    menurun daya tahan tubuh serta menurunkan prestasi kerja, mudah tersinggung, depresi,

    kurang konsentrasi, kelelahan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi keselamatan diri

    sendiri atau orang lain.

    Diperkirakan jumlah penderita akibat gangguan tidur setiap tahun semakin lama semakin

    meningkat sehingga menimbulkan maslah kesehatan. Di dalam praktek sehari!hari,

    keendrungan untuk mempergunakan obat hipnotik, tanpa menentukan lebih dahulu

     penyebab yang mendasari penyakitnya, sehingga sering menimbulkan masalah yang baru

    1

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    2/36

    akibatpenggunaan obat yang tidak adekuat. Melihat hal diatas, jelas bahwa gangguan tidur 

    merupakan masalah kesehatan yang akan dihadapkan pada tahun!tahun yang akan datang.Gangguan tidur insomnia terjadi pada hampir *+!%+& dari seluruh populasi didunia. Dari

    kesemuanya itu sekitar $+& mengalami insomnia kronis, yaitu gangguan tidur yang terjadi

    sudah lama pada seseorang selama kurang lebih * minggu lebih, namun tidak terlalu

    mempengaruhi keadaan seseorang tersebut.Sekitar sepertiga orang dewasa mengalami

    kesulitan memulai tidur danatau mempertahankan tidur dalam setahun, dengan $-& di

    antaranya mengakibatkan gangguan kualitas hidup. Sebanyak %& orang /merika telah

    melaporkan sebuah episode dariinsomnia pada beberapa waktu selama hidup mereka.Di 0epang dilaporkan 1& responden tidur kurang dari 2 jam, 1*& merasa kekurangan

    dalam jam tidur, 2& menggunakan obat tidur, 1$& memiliki prealensi insomnia dan $%&

    yang mengalami kondisi mengantuk yang parah pada siang harinya.

    Menurutstudiepidemiologidariinsomnia,chornicinsomnia mengenai sekitar !$1& populasi

    didunia. Di "ndonesia, pada tahun 1+$+ terdapat $$,-& penduduk mengalami insomnia."nsomnia kebanyakkan terjadi pada usia dewasa dan semakin meningkat frekuensinya

    seiring bertambahnya usia dan terjadi kebanyakkan pada wanita dibanding pria. /nak!

    anakpun dapat terjadi insomnia namun kebanyakkan insomnia yang terjadi pada anak!anak 

     banyak disebabkan oleh faktor organik ketimbang orang dewasa yang lebih banyak 

    disebabkan oleh faktor anorganik.

    1.2 Tujuan

    enulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang insomnia yang meliputi

    definisi, insiden dan epidemiologi, etiologi, faktor risiko, patogenesis, klasifikasi, diagnosis,

     penatalaksanaan dan juga penegahan insomnia.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Skenario

    2

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    3/36

    LBM III

    TIDUR MALAMKU TERANU

    Tn. 3udi 2% thn datang ke oliklinik 4S 56"7/4 diantar istrinya. Tn. 3udi mengeluh sudah

    tiga bulan ini sering terbangun tengah malam tanpa ada alasan dan susah untuk tertidur lagi,

     pasien juga merasa tidur malamnya tidak nyenyak dan membutuhkan waktu lebih banyak untuk tidur siang hari karena sangat mengantuk. "stri Tn. 3udi meneritakan jika suaminya

    tidur sekitar jam 1+.++ dan terbangun sekitar jam +1.++. pasien mengaku memiliki riwayat

    hipertensi tapi rajin kontrol sedangkan riwayat penyakit lain disangkal.

    ada pemeriksaan awal didapatkan T38 $2% m, 338 -9 :g, tanda ital TD8$%%% mm'g,

     68 9+;menit, 48 1+ ;menit, S8 *2,91. 3agaimana erubahan siklus tidur akibat proses menua>

    *. Gangguan tidur dan klasifikasi gangguan tidur>?. /logaritma diagnosis@

    %. Diagnosis kasus di skenario@

    2. enatalaksanaan pada kasus di skenario>

    2.' Per!a"ala#an $a%a "kenario

    1. 3agaimana siklus tidur normal>

    Tidur merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang memiliki fungsi

     perbaikan dan homeostatik (mengembalikan keseimbangan fungsi!fungsi normal tubuh)

    serta penting pula dalam pengaturan suhu dan adangan energi normal.Tahapan tidur normal manusia di bagi menjadi dua bentuk, yaitu tidur tenang atau

    non 4AM (non rapid eye moement) dan tidur aktif atau 4AM, dengan penjelasan

    sebagai berikut8

    /. Tidur 6on 4AM

    Tidur non 4AM terdiri dari ? tahap, dimana setiap tahapnya mempunyai iri

    tersendiri. ada tidur tahap " terjadi saat seseorang mulai merasakan ngantuk dan

    mulai tertidur. 0ika telepon berbunyi atau ada sesuatu sampai membuat terbangun,

    dan sering kali tidak merasakan bahwa sebenarnya kita telah tertidur. Gelombang

    kelistrikan otak memperlihatkan Bgelombang alfaC dengan penurunan oltase. Tahap "

    ini berlangsung *+ detik sampai % menit pertama dari siklus tidur.Tidur tahap "", seluruh tubuh kita seperti berada pada tahap tidur yang lebih

    dalam. Tidur masih mudah dibangunkan, meskipun kita benar!benar berada dalam

    keadaan tidur. eriode tahap 1 berlangsung dari $+ sampai ?+ menit.:adang!kadang

    3

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    4/36

    selama tahap tidur 1 seseorang dapat terbangun karena sentakan tiba!tiba dari

    ekstremitas tubuhnya. "ni normal, kejadian sentakan ini, sebagai akibat masuknya

    tahapan 4AM.

    Tahap * dan ?. Tahap ini merupakan tahap tidur nyenyak. ada tahap *, rang

    yang tertidur ukup pulas, rileks sekali karena tonus otot lenyap sama. Tahap ?

    mempunyai karakter 8 tanpa mimpi dan sulit dibangunkan, dan orang akan binggung

     bila terbangun langsung dari tahap ini, dan memerlukan waktu beberapa menit untuk 

    meresponnya. ada tahap ini, diproduksi hormone pertumbuhan guna memulihkan

    tubuh, memperbaiki sel, membangun otot dan jaringan pendukung. erasaan enak dan

    segar setelah tidur nyenyak, setidaktidaknya disebabkan karena hormon pertumbuhan

     bekerja baik.Tahapan tidur 6on!4AM mempunyai karakter sebagai berikut 8

    $. 6on!4AM Tahap " dimana kedaan ini masih dapat merespons ahaya,

     berlangsung beberapa menit, aktiitas fisik menurun, tanda ital dan metabolisme

    menurun, bila terbangun terasa sedang mimpi.

    1. 6on!4AM Tahap "" dimana tubuh mulai relaksasi otot, berlangsung $+ E 1+

    menit, fungsi tubuh berlangsung lambat, dapat dibangunkan dengan mudah.

    *. 6on!4AM Tahap """ adalah awal dari keadaan tidur nyenyak, sulit di bangunkan,

    relaksasi otot menyeluruh, tekanan darah menurun, berlangsung $% E *+ menit.?. 6on!4AM Tahap "# dimana sudah terdapat tidur nyenyak, sulit untuk di

     bangunkan, untuk restorasi dan istirahat, tonus otot menurun, sekresi lambung

    menurun, gerak bola mata epat.3. Tidur 4AM

    Tahap tidur 4AM sangat berbeda dari tidur non 4AM. Tidur 4AM adalah tahapan

    tidur yang sangat aktif. ola nafas dan denyut jantung tak teratur dan tidak terjadi

     pembentukan keringat. :adang!kadang timbul twithing pada tangan, kaki, atau

    muka, dan pada laki!laki dapat timbul ereksi pada periode tidur 4AM. Falaupun ada

    aktiitas demikian orang masih tidur lelap dan sulit untuk dibangunkan. Sebagian

     besar anggota gerak tetap lemah dan rileks. Tahap tidur ini diduga berperan dalam

    memulihkan pikiran, enjernihkan rasa kuatir dan daya ingat dan mempertahankan

    fungsi sel!sel otak.Siklus tidur pada orang dewasa biasanya terjadi setiap + menit. ada + menit

     pertama seluruh tahapan tidurnya adalah 6on 4AM. Setelah + menit, akan munul

     periode tidur 4AM, yang kemudian kembali ke tahap tidur 6on 4AM. Setelah itu

    4

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    5/36

    hampir setiap + menit tahap tidur 4AM terjadi. ada tahap awal tidur, periode 4AM

    sangat singkat, berlangsung hanya beberapa menit. 3ila terjadi gangguan tidur,

     periode 4AM akan munul lebih awal pada malam itu, setelah kira!kira *+!?+ menit.

    rang itu akan mendapatkan tidur tahap * ? lebih banyak. Selama tidur, tahapan

    tidur akan berpindah!pindah dari satu tahap ke tahapan yang lain, tanpa harus

    menuruti aturan yang biasanya terjadi. /rtinya suatu malam, mungkin saja tidak ada

    tahap * atau ?. Tapi malam lainnya seluruh tahapan tidur akan didapatkannya.

    :arakteristik tidur 4AM meliputi 8 mata epat tertutup dan terbuka, kejang otot

    keil, otot besar imobilisasi, pernapasan tidak teratur, kadang dengan apnea, nadi

    epat dan ireguler, tekanan darah meningkat atau fluktuasi, sekresi gaster meningkat,

    metabolisme meningkat, temperatur tubuh naik, siklus tidur 8 sulit di bangunkan.

    :eadaan jaga atau bangun sangat dipengaruhi oleh sistim /4/S (/sending

    4etiulary /tiity System). 3ila aktifitas /4/S ini meningkat orang tersebut dalam

    keadaan tidur. /ktifitas /4/S menurun, orang tersebut akan dalam keadaan tidur.

    /ktifitas /4/S ini sangat dipengaruhi oleh aktifitas neurotransmiter seperti sistem

    serotoninergik, noradrenergik, kholinergik, histaminergik.

    a. Sistem serotonergik 

    'asil serotonergik sangat dipengaruhi oleh hasil metabolisme asam amino

    trypthopan. Dengan bertambahnya jumlah tryptopan, maka jumlah

    serotonin yang terbentuk juga meningkat akan menyebabkan keadaan

    mengantuk tidur. 3ila serotonin dari trypthopan terhambat pembentukannya,

    maka terjadi keadaan tidak bisa tidur jaga. Menurut beberapa peneliti lokasi

    yang terbanyak sistem serotogenik ini terletak pada nukleus raphe dorsalis di

     batang otak, yang mana terdapat hubungan aktifitas serotonis dinukleus raphe

    dorsalis dengan tidur 4AM.

     b. Sistem /drenergik 

     6euron!neuron yang terbanyak mengandung norepineprin terletak di

     badan sel nukleus ereleus di batang otak. :erusakan sel neuron pada lokus

    5

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    6/36

    ereleus sangat mempengaruhi penurunan atau hilangnya 4AM tidur. bat!

    obatan yang mempengaruhi peningkatan aktifitas neuron noradrenergik akan

    menyebabkan penurunan yang jelas pada tidur 4AM dan peningkatan keadaan

     jaga.

    . Sistem :holinergik 

    Sitaram et al ($-2) membuktikan dengan pemberian prostigimin intra

    ena dapat mempengaruhi episode tidur 4AM. Stimulasi jalur kholihergik ini,

    mengakibatkan aktifitas gambaran AAG seperti dalam keadaan jaga.

    Gangguan aktifitas kholinergik sentral yang berhubungan dengan perubahan

    tidur ini terlihat pada orang depresi, sehingga terjadi pemendekan latensi tidur 

    4AM. ada obat antikolinergik (sopolamine) yang menghambat pengeluaran

    kholinergik dari lokus sereleus maka tamapk gangguan pada fase awal dan

     penurunan 4AM.

    d. Sistem hormone

    engaruh hormon terhadap siklus tidur dipengaruhi oleh beberapa hormon

    seperti /

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    7/36

    rang usia lanjut membutuhkan waktu lebih lama untuk masuk tidur ( berbaring

    lama di tempat tidur sebelum tidur) dan mempunyai lebih sedikitlebih pendek waktu

    tidur nyenyaknya.

    ada penelitian di laboratorium tidur, orang usia lanjut mengalami waktu tidur 

    yang dalam lebih pendek, sedangkan tidur stadium $ dan 1 lebih lama. 'asil uji dengan

    alat polysomnographi didapatkan penurunan yang bermakna dalam slow wae sleep dan

    rapid eye moement (4AM). rang usia lanjut juga lebih sering terbangun di tengah

    malam akibat perubahan fisik karena usia dan penyakit yang dideritanya sehingga

    kualitas tidur seara nyata menurun.ada usia lanjut juga terjadi perubahan pada irama sirkadian tidur normal yaitu

    menjadi kurang sensitif dengan perubahan gelap dan terang. Dalam irama sirkadian yang

    normal terdapat peranan pengeluaran hormon dan perubahan temperatur badan selama

    siklus 1? jam. Akskresi kortisol dan G' meningkat pada siang hari dan temperatur badan

    menurun di waktu malam. ada usia lanjut, ekskresi kortisol dan G' serta perubahan

    temperatur tubuh berfluktuasi dan kurang menonjol. Melatonin menurun dengan

    meningkatnya umur.enelitian lain menunjukkan kualitas tidur usia lanjut yang sehat, juga tergantung

     pada bagaimana aktiitasnya pada siang hari. 3ila siang hari sibuk dan aktif sepanjang

    hari, pada malam hari tidak ada gangguan dalam tidurnya, sebaliknya bila siang hari tidak 

    ada kegiatan dan enderung tidak aktif, malamnya akan sulit tidur.

    7

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    8/36

    Gambar $. erubahan siklus tidur pada lanjut usia

    'ypnograms memerlihatkan perbedaan karakter tidur pada orang muda dan orang tua.

    Dibandingkan dengan orang muda, rang tua enderung memiliki onset tidur yang lama,

    tidur yang terfragmentasi, bangun terlalu dini di pagi hari dan menurunnya tidur tahap *

    dan ?.

    '. Gangguan tidur dan :lasifikasi gangguan tidur pada lansia>

    1. :lasifikasi Gangguan Tidur a. angguan Ti%ur Pri!er

    Gangguan tidur primer adalah gangguan tidur yang bukan disebabkan oleh

    gangguan mental lain,kondisi medik umum, atau Iat. Gangguan tidur ini dibagi

    dua yaitu disomnia dan parasomnia. Disomnia ditandai dengan gangguan pada

     jumlah,kualitas, dan waktu tidur.arasomnia dikaitkan dengan perilaku tidur atau

    8

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    9/36

     peristiwa fisiologis yang dikaitkan dengan tidur, stadium tidur tertentu atau

     perpindahan tidur bangun.Disomnia terdiri dari insomnia primer , hipersomnia

     primer, narkolepsi, gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan,

    gangguan ritmik sirkadian tidur, dan disomnia yang tidak dapat diklasifikasikan.

    arasomnia terdiri dari gangguan mimpi buruk, gangguan teror tidur, berjalan saat

    tidur, dan parasomnia yang tidak dapat diklasifikasikan.

    (. angguan ti%ur terkait gangguan !ental lain

    Gangguan tidur terkait gangguan mental lain yaitu terdapatnya keluhan gangguan

    tidur yang menonjol yang diakibatkan oleh gangguan mental lain(sering karena

    gangguan mood) tetapi tidak memenuhi syarat untuk ditegakkan sebagai

    gangguan tidur tersendiri. /da dugaan bahwa mekanisme patofisiologik yang

    mendasari gangguan mental juga mempengaruhi terjadinya gangguan tidur!

     bangun.Gangguan tidur ini terdiri dari8 "nsomnia terkait aksis " atau "" dan

    'ipersomnia terkait aksis " atau "".

    &. angguan ti%ur aki(at kon%i"i !e%ik u!u! ter%iri %ari) In"o!nia terkait

    ak"i" I atau II %an Hi$er"o!nia terkait ak"i" I atau II.

    Gangguan akibat kondisi medik umum yaitu adanya keluhan gangguan tidur yang

    menonjol yang diakibatkan oleh pengaruh fisiologik langsung kondisi medik 

    umum terhadap siklus tidur!bangun.

    %. angguan ti%ur aki(at *at

    Jaitu adanya keluhan tidur yang menonjol akibat sedang menggunakan atau

    menghentikan penggunaan Iat (termasuk medikasi). enilaian sistematik terhadap

    seseorang yang mengalami keluhan tidur seperti ealuasi bentuk gangguan tidur 

    yang spesifik, gangguan mental saat ini, kondisi medik umum, dan Iat ataumedikasi yang digunakan, perlu dilakukan.

    2. angguan Ti%ur Pa%a Lan"ia

    A. Peru(a#an ti%ur $a%a lan"ia nor!al

    9

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    10/36

    ola tidur!bangun berubah sesuai dengan bertambahnya umur. ada masa

    neonatus sekitar %+& waktu tidur total adalah tidur 4AM. =ama tidur sekitar $9

     jam. ada usia satu tahun lama tidur sekitar $* jam dan *+ & adalah tidur 4AM.

    Faktu tidur menurun dengan tajam setelah itu. Dewasa muda membutuhkan

    waktu tidur -!9 jam dengan 64AM -%& dan 4AM 1%&. :ebutuhan ini menetap

    sampai batas lansia.

    =ansia menghabiskan waktunya lebih banyak di tempat tidur, mudah jatuh

    tidur, tetapi juga mudah terbangun dari tidurnya. erubahan yang sangat menonjol

    yaitu terjadi pengurangan pada gelombang lambat, terutama stadium ?,

    gelombang alfa menurun, dan meningkatnya frekuensi terbangun di malam hari

    atau meningkatnya fragmentasi tidur karena seringnya terbangun. Gangguan juga

    terjadi pada dalamnya tidur sehingga lansia sangat sensitif terhadap stimuluslingkungan.

    Selama tidur malam, seorang dewasa muda normal akan terbangun sekitar 

    1!? kali. Tidak begitu halnya dengan lansia, ia lebih sering terbangun. Falaupun

    demikian, rata!rata waktu tidur total lansia hampir sama dengan dewasa muda.4itmik sirkadian tidur!bangun lansia juga sering terganggu. 0am biologik 

    lansia lebih pendek dan fase tidurnya lebih maju. Seringnya terbangun pada

    malam hari menyebabkan keletihan, mengantuk, dan mudah jatuh tidur pada siang

    hari. Dengan perkataan lain, bertambahnya umur juga dikaitkan dengan

    keenderungan untuk tidur dan bangun lebih awal.Toleransi terhadap fase atau jadual tidur!bangun menurun, misalnya sangat

    rentan dengan perpindahan jam kerja. /danya gangguan ritmik sirkadian tidur 

     juga berpengaruh terhadap kadar hormon yaitu terjadi penurunan sekresi hormon

     pertumbuhan, prolaktin, tiroid, dan kortisol pada lansia. 'ormon!hormon ini

    dikeluarkan selama tidur dalam. Sekresi melatonin juga berkurang. Melatonin

     berfungsi mengontrol sirkadian tidur. Sekresinya terutama pada malam hari.

    /pabila terpajan dengan ahaya terang, sekresi melatonin akan berkurang.

    Tabel 1.$ :eluhan Subyektif dan byektif pada 5sia =anjut

    Subyektif byektif  

    $. Menghabiskan terlalu banyak waktu

    di tempat tidur 

    $. enurunan stase * dan ? (delta)

    tidur 

    10

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    11/36

    1. Menghabiskan lebih sedikit waktu

    dalam tidur nyenyak

    *. 0umlah terbangun meningkat

    ?. Faktu untuk bisa tidur lebih lama

    %. :epuasan tidur kurang

    2. :eletihan sepanjang hari

    -. =ebih sering dan lebih lama

    menghabiskan waktu untuk istirahat

    1. enurunan 4AM (Rapid Eye

     Movemen) tidur.

    *. eningkatan nyata dalam jumlah

    terbangun.

    ?. Hrekuensi gangguan tidur  

    meningkat.

    %. Afisiensi tidur menurun.

    2. Mengantuk di siang hari seara

    nyata meningkat.

    -. 0umlah istirahat meningkat.

    HIIENE TIDUR PADA LANSIA

    Gangguan tidur dapat berbentuk buruknya higiene tidur dan gangguan

    tidur spesifik. Aaluasi keluhan tidur lansia hendaklah selalu dilakukan. :eluhan

    tidur hendaknya jangan diabaikan meskipun mereka sudah tua. 3uruknya higiene

    tidur dapat disebabkan oleh harapan yang berlebihan terhadap tidur atau jadual

    tidur. /kibatnya, lansia sering menghabiskan waktunya di tempat tidur atau

    sebentar!sebantar tertidur di siang hari.

    +HE+KLIST HIIENE TIDUR

    Ti%ur (angun

    Faktu tidur yang tidak teratur menunjukkan adanya gangguan ritmik 

    sirkadian tidur. emanjangan latensi tidur menunjukkan adanya ketegangan atau

    keemasan sehingga terjadi insomnia. eningkatan frekuensi dan durasi terbangun

    di malam hari dikaitkan dengan nokturia, kejang otot kaki, pernafasan pendek,dan keemasan. Terbangun dini hari atau memanjangnya durasi tidur dapat

    menunjukkan depresi. eningkatan frekuensi dan durasi mengantuk di siang hari

    menunjukkan tidak adekuatnya tidur di malam hari. asien mesti didorong untuk 

    mengatur dan mengurangi waktunya di tempat tidur. Selain itu, pasien mesti

    didorong untuk lebih aktif di siang hari (fisik dan sosial).

    11

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    12/36

    Lingkungan

    Suara gaduh, ahaya, dan temperatur dapat mengganggu tidur. =ansia

    sangat sensitif terhadap stimulus lingkungannya. enggunaan tutup telinga dan

    tutup mata dapat mengurangi pengaruh buruk lingkungan. Temperatur dan alas

    tidur yang tidak nyaman juga dapat mengganggu tidur. :ebiasaan kebiasaan yang

    tidak baik di tempat tidur juga harus dihindari misalnya makan, menonton T#,

    dan memeahkan masalah masalah serius. Haktor faktor ini mesti di ealuasi

    ketika menghadapi lansia yang mengalami gangguan tidur lansia mesti di

    anjurkan untuk meniptakan suasana yang nyaman untuk tidur.

    Diet %an $enggunaan o(at

    Minum teh,kopi, dan soda,serta merokok sebelum tidur dapat mengganggu

    tidur. /lkohol dapat memperepat onset tidur beberapa jam kemudian pasien

    kembali tidak bisa tidur. bat obat tidur atau obat yang diresepkan untuk 

    gangguan kondisi medik dapat kadang!kadang mengganggu tidur. engaruhnya

    dapat terjadi berangsur!angsur setelah beberapa lama menggunakan obat tersebut.

    asien di anjurkan untuk mengurangi atau mengubah jam!jam penggunaan obat

    atau diet!diet yang dapat mempengaruhi tidur.

    Hal,#al U!u!

    Adukasi tentang tidur malam perlu diberikan kepada lansia. asien

    dianjurkan untuk membuat kontak sosial dan aktiitas fisik seara teratur di siang

    hari. asien harus pula dibantu untuk menghilangkan keemasannya. Membaa

    sampai mengantuk merupakan salah satu ara untuk menghilangkan keemasan

    yang mengganggu tidur 

    B. angguan Ti%ur $a%a Lanjut U"ia

    Gangguan tidur pada lansia dapat bersifat nonpatologik karena faktor usia dan ada

     pula gangguan tidur spesifik yang sering ditemukan pada lansia. /da beberapa

    gangguan tidur yang sering ditemukan pada lansia.

    12

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    13/36

     INS-MNIA PRIMER

    Ditandai dengan8

    a. :eluhan sulit masuk tidur atau mempertahankan tidur atau tetap tidak segar 

    meskipun sudah tidur. :eadaan ini berlangsung paling sedikit satu bulan.

    (. Menyebabkan penderitaan yang bermakna seara klinik atau impairment

    sosial, okupasional, atau fungsi penting lainnya.

    &. Gangguan tidur tidak terjadi seara eksklusif selama ada gangguan mental

    lainnya.

    %. Tidak disebabkan oleh pengaruh fisiologik langsung kondisi medik umum

    atau Iat.

    Seseorang dengan insomnia primer sering mengeluh sulit masuk tidur dan

    terbangun berkali!kali. 3entuk keluhan tidur berariasi dari waktu ke waktu. Misalnya,

    seseorang yang saat ini mengeluh sulit masuk tidur mungkin suatu saat mengeluh sulit

    mempertahankan tidur. Meskipun jarang, kadang!kadang seseorang mengeluh tetap tidak 

    segar meskipun sudah tertidur. Diagnosis gangguan insomnia dibuat bila penderitaan atau

    impairmentnya bermakna. Seorang penderita insomnia sering berpreokupasi dengan tidur.

    Makin berokupasi dengan tidur, makin berusaha keras untuk tidur, makin frustrasi dan

    makin tidak bisa tidur. /kibatnya terjadi lingkaran setan.

    "nsomnia kronik disebut juga insomnia psikofisiologik persisten. "nsomnia ini

    dapat disebabkan oleh keemasanK selain itu, dapat pula terjadi akibat kebiasaan atau

     pembelajaran atau perilaku maladaptif di tempat tidur. Misalnya, pemeahan masalah

    serius di tempat tidur, kekhawatiran, atau pikiran negatif terhadap tidur ( sudah berpikir 

    tidak akan bisa tidur). /danya keemasan yang berlebihan karena tidak bisa tidur 

    menyebabkan seseorang berusaha keras untuk tidur tetapi ia semakin tidak bisa tidur.

    :etidakmampuan menghilangkan pikiran!pikiran yang mengganggu ketika berusaha

    tidur dapat pula menyebabkan insomnia psikofisiologik. Selain itu, ketika berusaha untuk 

    tidur terjadi peningkatan ketegangan motorik dan keluhan somatik lain sehingga juga

    13

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    14/36

    menyebabkan tidak bisa tidur. enderita bisa tertidur ketika tidak ada usaha untuk tidur.

    "nsomnia ini disebut juga insomnia yang terkondisi.

    Mispersepsi terhadap tidur dapat pula terjadi. Diagnosis ditegakkan bila seseorang

    mengeluh tidak bisa masuk atau mempertahankan tidur tetapi tidak ada bukti objektif 

    adanya gangguan tidur. Misalnya, pasien mengeluh susah masuk tidur (lebih dari satu

     jam), terbangun lebih lama (lebih dari *+ menit), dan durasi tidur kurang dari lima jam.

    Tetapi dari hasil polisomnografi terlihat bahwa onset tidurnya kurang dari $% menit,

    efisiensi tidur +&, dan waktu tidur totalnya lebih lama. asien dengan gangguan seperti

    ini dikatakan mengalami mispersepsi terhadap tidur.

    "nsomnia idiopatik adalah insomnia yang sudah terjadi sejak kehidupan dini.

    :adang!kadang insomnia ini sudah terjadi sejak lahir dan dapat berlanjut selama hidup.

    enyebabnya tidak jelas, ada dugaan disebabkan oleh ketidakseimbangan neurokimia

    otak di formasio retikularis batang otak atau disfungsi forebrain.

    =ansia yang tinggal sendiri atau adanya rasa ketakutan yang dieksaserbasi pada

    malam hari dapat menyebabkan tidak bisa tidur. "nsomnia kronik dapat menyebabkan

     penurunan mood (risiko depresi dan an;ietas), menurunkan motiasi, atensi, energi, dan

    konsentrasi, serta menimbulkan rasa malas. :ualitas hidup berkurang dan menyebabkan

    lansia tersebut lebih sering menggunakan fasilitas kesehatan.

    Seseorang dengan insomnia primer sering mempunyai riwayat gangguan tidur 

    sebelumnya. Sering penderita insomnia mengobati sendiri dengan obat sedatif!hipnotik 

    atau alkohol. /nksiolitik sering digunakan untuk mengatasi ketegangan dan keemasan.

    :opi dan stimulansia digunakan untuk mengatasi rasa letih. ada beberapa kasus,

     penggunaan ini berlanjut menjadi ketergantungan Iat.

    emeriksaan polisomnografi menunjukkan kontinuitas tidur yang buruk (latensitidur buruk, sering terbangun, efisiensi tidur buruk), stadium $ meningkat, dan stadium *

    dan ? menurun. :etegangan otot meningkat dan jumlah aktiitas alfa dan beta juga

    meningkat.

    PERALANAN ANUAN INS-MNIA PRIMER

    14

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    15/36

    Haktor!faktor yang mempresipitasi insomnia berbeda!beda. nset insomnia bisa

     bersifat tiba!tiba. "nsomnia biasanya terjadi akibat stresor psikologik, fisik dan sosial.

    "nsomnia sering berlanjut meskipun kausanya sudah dapat diatasi. 'al ini disebabkan

    terjadinya kondisioning negatif atau kewaspadaan yang meningkat. Misalnya, seorang

    lansia yang menderita nyeri dapat menghabiskan waktunya di tempat tidur dan sulit tidur 

    karena nyerinya. :ondisioning negatif dapat terjadi. :ondisi ini dapat bertahan meskipun

    nyeri sudah tidak ada lagi.

    "nsomnia juga dapat berkembang dalam konteks stresor psikologik akut atau

    gangguan mental. erjalanan insomnia dapat berariasi. "nsomnia harus dibedakan dari

    gangguan mental yang salah satu gambaran kliniknya insomnia (skiIofrenia, gangguan

    depresi berat, gangguan emas menyeluruh). "nsomnia primer tidak ditegakkan jika

    insomnia terjadi seara eksklusif selama adanya gangguan mental lain. Diagnosis

    insomnia primer dibuat jika gangguan mental lain tidak dapat menerangkan insomnia,

    atau jika insomnia dan gangguan mental mempunyai perjalanan yang berbeda. 0ika

    insomnia merupakan manifestasi gangguan mental dan seara eksklusif terjadi selama

    gangguan mental lain, diagnosis yang lebih ook adalah insomnia terkait gangguan

    mental lain. Diagnosis dibuat jika keluhan insomnia sangat menonjol dan perlu mendapat

     perhatian klinik tersendiri

    ANUAN TIDUR TERKAIT PERNA/ASAN 0APNEA TIDUR

    Gangguan tidur terkait pernafasan atau 3reathing!4elated Sleep Disorders atau

    apnea tidur ditandai dengan episode berulang henti nafas yang menyebabkan terjadinya

    hipoksia dan terbangun berkali!kali. :eadaan ini dapat terjadi akibat gangguan entilasi

    ketika tidur (hipoentilasi aleolar sentral). Gangguan tidur ini tidak disebabkan oleh

    gangguan mental lain dan tidak pula akibat langsung pengaruh fisiologik atau Iat

    (termasuk medikasi).

    enderita sering mengeluh mengantuk berlebihan di siang hari sehingga

    mengganggu fungsinya. 4asa kantuk yang berlebihan ini terjadi akibat seringnya

    terbangun di malam hari karena penderita berusaha untuk bernafas normal. 4asa kantuk 

    sering munul pada situasi santai misalnya ketika membaa dan menonton T# atau dalam

    15

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    16/36

     pertemuan. 3ila rasa kantuk sangat berlebihan, penderita bisa jatuh tidur meskipun ia

    sedang dalam keadaan aktif misalnya sedang berakap!akap, makan, berjalan, atau

     berkendara. Tertidur sejenak tidak menyegarkan bahkan dapat menimbulkan nyeri kepala.

    /pnea tidur lebih sering terjadi pada laki!laki terutama bila ia tidur telentang.

    eristiwa!peristiwa respirasi abnormal yang terjadi pada apnea tidur yaitu apnea

    (episode berhenti nafas), hipopnea (respirasi lambat dan dangkal), dan hipoentilasi

    ( abnormal kadar oksigen dan karbon dioksida darah).

    Apisode apnea dapat di eksaserbasi oleh penggunaan obat!obat yang mendepresi

    susunan saraf pusat dan alkohol. Mendengkur,hipertensi,dan penyakit kardioaskuler 

     bekaitan dengan apnea tidur. 3ila sindrom apnea tidur derajatnya berat dan tidak diobati,

    gangguan fungsi jantung dapat terjadi dan mortalitas meningkat.

    /da tiga bentuk apnea tidur yaitu8

    $. Sindrom apnea tidur obstruktif

    1. Sindrom apnea tidur sentral

    *. Sindrom hipoentilasi aleolar sentral.

    Sindrom apnea tidur obstruktif adalah bentuk apnea tidur yang paling sering

    ditemukan. Sindrom ini ditandai dengan episode berulang obstruksi jalan nafas atas

    (apnea!hipopnea) selama tidur. 3iasanya terjadi pada penderita yang sangat gemuk.

    enderita biasanya tidur mendengkur (sangat keras) dan nafas pendek bergantian dengan

    episode diam yang berlangsung sekitar 1+!*+ detik. Dengkuran yang keras terjadi karena

    ia bernafas melalui aliran udara yang tersumbat sebagian. /danya periode diam atau

     berhenti nafas disebabkan terjadinya obstruksi sempurna jalan nafas. 3erhenti nafas

    kadang!kadang terjadi 2+!+ detik sehingga bisa terjadi sianosis. Sebagian besar 

     penderita tidak menyadari gangguannya ini.

    Sindrom apnea tidur sentral ditandai dengan penghentian episodik entilasi ketika

    tidur (apnea dan hipopnea) tanpa obstruksi jalan udara. Gangguan ini sering terjadi pada

    lansia akibat gangguan jantung atau neurologik yang mengganggu regulasi entilasi.

    Mendengkur ringan sering ditemukan pada penderita dengan gangguan tidur ini.

    16

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    17/36

    Sindrom hipoentilasi aleolar sentral ditandai dengan gangguan pengontrolan

    entilasi yang mengakibatkan rendahnya kadar oksigen arteri. 3entuk ini paling sering

    terjadi pada orang yang sangat gemuk dan adanya keluhan tidur berlebihan di siang hari.

    Seseorang dengan apnea tidur sering mengeluh adanya rasa tidak enak di dada

     pada malam hari, rasa terekik, dan keemasan. asien mengalami gangguan memori,

    konsentrasi buruk, dan iritabel. Gangguan mood (gangguan depresi mayor, distimia),

    gangguan emas (gangguan panik) dan demensia sering dikaitkan dengan apnea tidur.

    Mengantuk di siang hari dapat menyebabkan keelakaan misalnya tertidur saat

     berkendara. Selain itu, dapat pula terjadi impairmen okupasional dan sosial.

     6okturia dan inkontinensia nokturnal merupakan salah satu gejala apnea tidur 

    obstruktif. 'al ini terjadi karena ekskresi urin meningkat dan juga karena faktor mekanik 

    (tekanan diafragma). 6okturia juga meningkatkan risiko terjadinya keelakaan (jatuh)

    terutama pada lansia yang menggunakan sedatif!hipnotik. realensi penyakit renal

    kronik meningkat dengan bertambahnya umurK gangguan ini sering menyebabkan

    nokturia.

    Tan%a,Tan%a %an ejala A$nea Ti%ur -("trukti

    Su"unan "ara $u"at

    ! Somnolen berlebihan di siang hari

    ! Gelisah nokturnal! Depresi

    ! Deteriorasi kognitif

    ! 6yeri kepala di pagi hari! 3erkurangnya dorongan seksual

    Re"$ira"i

    ! Mendengkur! Mulut dan tenggorok kering

    Kar%io3a"kuler

    ! 'ipertensi

    ! Gagal jantung

    17

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    18/36

    ! /tritmia

    Renal

    ! Anuresis, nokturia

    ! 'ematologi! olisitemia

    RESTLESS LE S4NDR-ME 0RLS %an PERI-DI+ LE M-5EMENT 0PLM

    =ansia dapat mengalami disfungsi neuromuskular yang berkaitan dengan tidur.

    4estless =eg Syndrome disebut juga sindrom Akbom. Sindrom ini ditandai dengan

    adanya dorongan yang kuat untuk memindah!mindahkan kaki dengan epat ketika mau

     jatuh tidur. Gerakan!gerakan kaki sering  bersamaan dengan apnea tidur. asien sering

    mengeluh adanya rasa sakit atau parestesia yang menjalar. :adang!kadang ada sensasi

    seperti semut atau aing menjalar di tungkai. Gagal ginjal, diabetes, anemia kronik, dan

    gangguan saraf perifer sering dihubungkan dengan 4=S. 4estless leg syndrome dapat

     pula diinduksi oleh neuroleptik, antidepresan, lithium, diuretik, dan narkotik. /gonis

    dopamin dapat mengurangi 4=S. 6arkotik juga efektif tetapi harus hati!hati karena dapat

    menimbulkan resistensi.

    5ntuk gangguan ini belum ada terapi yang ideal. 3enIodiaIepin (lonaIepam)

    dan temaIepam dapat mengurangi frekuensi terbangun tetapi kurang bermanfaat terhadap

    gerakan!gerakan kaki. Selain itu, obat ini dapat menyebabkan sedasi di siang hari. bat!

    obat seperti opioid, dan leodopa, serta arbamaIepine, juga ukup bermanfaat.

    eriode leg moement disebut juga mioklonus nokturnal, yaitu gerakan kaki

     berulang,stereotipi, dan durasinya pendek. Gerakan berupa fleksi epat dan periodik 

    tungkai dan telapak kaki. :eadaan ini dapat menyebabkan terbangun berulang kali

    sepanjang malam. realensinya meningkat dengan bertambahnya umur. Gangguan ini

    dihubungkan oleh sebab!sebab metabolik, askuler,anemia,defisiensi asam olat dan

    gangguan neurologik.

    18

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    19/36

    /pnea tidur dan gerakan kaki periodik juga sering pada lansia. realensinya

     berkisar antara 1%&!2+&. "ndiidu dengan gerakan kaki periodik memiliki waktu tidur 

    satu jam lebih kurang bila dibandingkan dengan kontrol normal.

    ANUAN RITMIK SIRKADIAN TIDUR  

    Gambaran penting gangguan ritmik sirkadian yaitu pola menetap dan berulang

    gangguan tidur akibat tidak sinkronnya jam biologik sirkardial internal seseorang dengan

    siklus tidur bangun. 'al ini terjadi karena tidak ooknya jam sirkardian dengan tuntutan

    eksogen mengenai saat dan lamanya tidur,misalnya karena perjalanan melintasi Iona

    waktu yang berbeda. enyebab lain dapat berupa disfungsi ritmik biologik dasar.

    /kibat tidak samanya siklus sirkadian, seseorang dengan gangguan ini dapat

    mengeluh insomnia pada waktu tertentu (misalnya malam hari) dan tidur berlebihan pada

    siang hari sehingga terjadi gangguan fungsi sosial, pekerjaan, fungsi lainnya atau dapat

    menyebabkan penderitaan seara subyektif. Diagnosis ditegakkan bila terjadi gangguan

    fungsi sosial, pekerjaan, atau penderitaan subyektif seara signifikan.

    :emampuan indiidu beradaptasi dengan perubahan sirkadian berariasi sangat

    luas. :ebanyakan indiidu dengan gejala ini tidak menari pertolongan karena gejalanya

    tidak berat. 4itme sirkadian dapat berkurang amplitudonya dengan bertambahnya umur.

    =ansia enderung tidur lebih awal dan bangun juga lebih awal. Dewasa normal

    membutuhkan dua jam ahaya siang hari untuk mendapatkan ritme tidur yang stabil,

    tetapi lansia hanya membutuhkan sekitar ?% menit. leh karena itu, lansia disarankan

    menggunakan kaamata hitam bila keluar rumah di pagi hari. ajanan ahaya terang

     buatan antara pukul -! malam dapat meningkatkan keterjagaan. Suara gaduh juga bisa

    mempengaruhi tidur. 4itme sirkadian yang dangkal dikaitkan dengan gangguan tidur.

    ANUAN TIDUR AKIBAT K-NDISI MEDIK UMUM

    Pen6akit kar%io3a"kuler

    asien angina dapat menderita insomnia akibat serangan angina di malam hari.

    3egitu pula pasien pasa infark jantung dan pasa bedah jantung sering mengeluh

    insomnia. 3eberapa pasien pasa infark jantung yang diobati dengan benIodiaIepin dapat

    19

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    20/36

    mengalami apnea tidur berulang dengan durasi pendek. Selain itu, pasien gagal jantung

    kronik dapat pula mengalami apnea pernafasan yang sangat berat saat berbaring .Tekanan

    darah seara normal menurun ketika tidur dan meningkat ketika bangun.

    :ejadian!kejadian kardioaskuler atau jantung mengikuti pola sirkadian yaitu

    gangguannya sering terjadi antara pukul 2!$$ pagi. /ritmia juga berkaitan dengan tidur!

     bangun. Takikardia entrikel sering terjadi antara pukul ? dan pagi. asien stroke akut

    dapat mengalami gangguan tidur baik insomnia atau hipersomnia. Sering terbangun

    setelah onset tidur dikaitkan dengan buruknya keluaran stroke. asien stroke sering

    terbangun di malam hari. 6yeri kepala yang sering terjadi saat tidur ! biasanya tidur 

    4AM, dapat menginterupsi tidur.

    Pen6akit $aru

    asien penyakit paru obstruktif kronik sering terbangun dan mengalami

     penurunan efisiensi tidur, juga lebih berisiko untuk apnea tidurK penggunaan triaIolam

    +,1% mg malam hari ukup aman. Selain itu, penyakit asma dan hipoentilasi juga dapat

    menyebabkan sindrom apnea tidur obstruktif. "nsomnia juga sering pada penderita asmaK

    sekitar 2+&!-+& lansia terbangun tengah malam karena serangan asmanya. bat seperti

    ;anthine, beta adrenergik, dan steroid sistemik yang digunakan untuk asma atau penyakit

     paru obstruktif kronik dapat pula menyebabkan insomnia. 3ila pasien mengeluh

    gangguan tidur pertimbangkan kemungkinan apnea tidur. Dengkuran dapat menunjukkan

    adanya apnea tidur.

    angguan neuro%egenerati

    Sekitar *+& pasien /lIheimer mengalami gangguan tidur seperti kurang tidur,

    sering terbangun, bingung atau berjalan saat tidur, dan mengantuk di siang hari. "nsomnia

    yang terjadi dikaitkan dengan perubahan pola tidur siang!malam yang biasanya terjadi pada awal penyakit. /gitasi nokturnal juga bisa menyebabkan insomnia. /gitasi

    nokturnal dan insomnia sering menjadi alasan penderita dibawa ke rumah sakit. enderita

    /lIheimer yang gangguan tidurnya lebih berat dapat mengalami penurunan kognitif lebih

    epat. Mereka lebih sensitif terhadap efek samping obat yang diresepkan untuk tidur .

    20

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    21/36

    Gangguan tidur dapat pula terjadi pada penyakit arkinson. Gangguan tidur pada

     pasien ini dikaitkan dengan nokturia, nyeri, kekakuan, sulit membalikkan tubuh di tempat

    tidur, dan dapat pula akibat terapi leodopa dan bromoriptine.Gangguan degeneratif lain

    seperti 'untington atau penyakit lain yang menimbulkan mioklonus dan khorea dapat

    menimbulkan insomnia-.

    Pen6akit en%okrin

    'ipertiroidisme sering menimbulkan insomnia. Falaupun demikian, insomnia kadang!

    kadang dapat pula ditemukan pada penderita hipotiroidisme. Gangguan tidur kronik dapat

    mengganggu regulasi glukosa. Sebaliknya, diabetes melitus dapat pula menimbulkan

    insomnia. 'ipoglikemia nokturnal dan nokturia atau penurunan glukosa dapat

    meningkatkan rasa kantuk. :urang tidur merupakan sinyal untuk meningkatkan makan.

    :ualitas tidur lansia penderita diabetes lebih buruk daripada yang tidak menderita

    diabetes.

    Pen6akit "aluran $en&ernaan

    5lkus peptikum, hernia hiatus, refleks gastroesofagus, atau kolitis dapat

    menimbulkan insomnia. 'al ini dikaitkan dengan adanya nyeri nokturnal. asien gagal

    hepar juga dapat mengalami insomnia. "nsomnia memburuk bila penyakit heparnya

     progresif. Ansefalopati hepatik ringan juga dapat menimbulkan insomnia. embatasan

     protein bermanfaat seara klinik.

    3enIodiaIepin seperti loraIepam dan o;aIepam yang metabolismenya tidak 

    memerlukan sistem mikrosomal hepar dapat digunakan pada lansia gagal hepar. Tidur 

    dapat pula terganggu karena diuresis nokturnalK gangguan jalan nafas dan refluks

    gastroesofagus dapat menyebabkan bronkospasme akut sehingga mengganggu tidur.

    Pen6akit !u"kulo"keletal

    Tidur sering terganggu akibat penyakit medik lain seperti artritis, rematik, dan

    sindrom nyeri lainnya. Terapi yang sesuai dapat memperbaiki tidur (misalnya, analgesik 

    21

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    22/36

    untuk nyeri). asien sindrom fibromialgia sering mengeluh gangguan tidur. Gangguan

    tidur yang sering terjadi yaitu 4=S.

    ANUAN TIDUR AKIBAT ANUAN MENTAL LAINN4A

    angguan &e!a" %an %e$re"i

    ola tidur pasien depresi berbeda dengan pola tidur pasien tidak depresi. ada

    depresi terjadi gangguan pada setiap stadium siklus tidur. Afisiensi tidurnya buruk, tidur 

    gelombang pendek menurun, latensi 4AM juga turun, serta peningkatan aktiitas 4AM.

    =ansia dengan keluhan insomnia harus dipikirkan kemungkinan adanya depresi

    atau anksietas. "nsomnia dan mengantuk di siang hari merupakan faktor risiko depresi.

    Sebaliknya, penderita depresi dapat pula mengalami gangguan kontinuitas tidurK episode

    tidur 4AM!nya lebih awal daripada orang normal. /kibatnya, ia terbangun lebih awal,

    tidak merasa segar di pagi hari, dan mengantuk di siang hari. Sekitar ?+& penderita

    lansia depresi mengalami gangguan tidur. :eluhan tidur dapat pula memprediksi akan

    terjadinya depresi pada lansia.

    De!en"ia %an %eliriu!

    Gangguan tidur sering ditemukan pada demensia. 3erjalan saat tidur di malam

    hari sering ditemukan pada delirium meskipun pada siang hari pasien terlihat normal.

    asien /lIheimer sering terbangun dan durasi bangunnya lebih lama. Tidur 4AM dan

    gelombang lambat meningkat.

    ?. /logaritma diagnosis/logaritma untuk penyaringan gangguan tidur dan pendekatan untuk diagnosis dan

     perawatan

    22

    0ika tidak 8

    1. /pakah ada alas an stress yang lain

    (mis.alasan menderita

    kerugiankekalahan, kehilangan,

     perawatan rumah sakit yang akut)>

    /tau kondisi kesehatan yangmengganggu tidur>

    ertanyaan!pertanyaan Saringan 8

    $. /pakah anda puas dengan tidur anda>

    1. /pakah tidur atau kelelahan mengganggu aktiitas harian>

    *. /pakah teman tidur anda atau yang lainnya mengeluhkan sikap yang tidak biasa selama tidur,

    sepeti mendengkur, gangguan nafas, atau gerakan tangan>

    0ika $ tidak atau ya untuk 1 atau * 8

    1. /pakah ini sudah menjadi masalah selama lebih dari 1!* minngu>

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    23/36

    23

    0ika ya 8

    $. Hokuskan pada latar belakang

    dan pengobatan fisik 

    1. 4eiew kebersihan tidur 

    3. /pakah ada bukti dari

    gangguan tidur utama>

     jika ya 8

    $. /pakah ada kejadian sleep

    apnea> 4; 8 turunkan bb,

    hilangkan sedatie, rujuk ke

    spesialis tidur  

    1. /pakah ada kejadian

    gerakan!gerakan periodi

    dari badan selama tidur> 4;

    8 oba leodopakarbidopa,

    rujuk ke spesialis tidur 3. /pakah ada kejadian

    abnormalitas irama

    sirkadian> 4; 8 tingkatkan 

    kebrsihan tidur, terapi

    sinar terang

     jika tidak, reiewkebersihan tidur. 4; 8

    a. 5sahakan

    meningkatkan

    kebersihan tidur 

    b. Aaluasi ulang jika

    tidak ada kemajuan

    dalam 1!* minggu.

    0ika ya, pusatkan perhatian pads stressor>kondisi!kondisi

    ini. 4;8

    a. :ebersihan tidur 

     b. Terapi kondisi medis

    yang menyertai

    c. 0ika stressor bersifat

    sementara (selama

     perawatan rumah

    sakit akut atau

    sedang dalamkedukaan) dan

    kesulitan tidur  

    sangat nyata,

    pertimbangkan

    pemberian

    hipnotik angka

    pendek !ika

    tidak ada kontra

    indikasi"

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    24/36

    7. Diagnosis kasus di skenario

    INS-MNIA

    a. Deini"i In"o!niaMenurut DSM!"#, "nsomnia didefinisikan sebagai keluhan dalam hal

    kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur atau tidur non!restoratif 

    yang berlangsung setidaknya satu bulan dan menyebabkan gangguan signifikan

    atau gangguan dalam fungsi indiidu. The International Classification of 

     Diseases  mendefinisikan "nsomnia sebagai kesulitan memulai atau

    mempertahankan tidur yang terjadi minimal * malamminggu selama minimal

    satu bulan. Menurut The International Classification of Sleep Disorders, insomnia

    adalah kesulitan tidur yang terjadi hampir setiap malam, disertai rasa tidak 

    nyaman setelah episode tidur tersebut. 0adi, "nsomnia adalah gejala  kelainan

    dalam tidur   berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur 

    walaupun ada kesempatan untuk melakukannya. "nsomnia bukan suatu penyakit,

    tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan

    24

     jika tidak 8

    $. /pakah ada penyebab medis potensial (seperti nyeri karena

    arthritis,reflu;,dll)>

    1. /pakah ada penyebab obat!obatan yang potensial> 0ika ya,

    hilangkanturunkan dosis obat tersebut

    *. /pakah ada depresi> 0ika ya, obati depresi

    ?. /pakah ada tanda!tanda demensia> 0ika ya, tingkatkan kebersihan

    tidur, terapi semua kondisi yang menyertai, pastikan lingkungan

    rumah aman (jika ada masalah sering pergi malam hari)K

     pertimbangkan pemberian obat sedatie malam hari

    %. /pakah pasien pemakai kronik benIodiaIepinehipnotik> 0ika ya,

    oba turunkan dosis obat untuk menghentikan atau turunkan penggunaan hanya 1!* malam tiap minggu. 0ika tidak

     berhasil,rujuk ke spesialis tidur 

    6. /pakah ada indikasi masalah dengan pemakaian alohol> 0ika ya,

    rekomendasikan untuk mengurangi atau menghilangkan

     pemakaian alohol, atau rujuk ke pusat rehabilitas pemakai alkohol

    http://id.wikipedia.org/wiki/Tidurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tidur

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    25/36

    emosional, kelainan fisik dan pemakaian obat!obatan. "nsomnia dapat

    mempengaruhi tidak hanya tingkat energi dan suasana hati tetapi juga kesehatan,

    kinerja dan kualitas hidup.

     b. Kla"iika"i In"o!nia

    1. "nsomnia rimer "nsomnia primer ini mempunyai faktor penyebab yang jelas. insomnia atau

    susah tidur ini dapat mempengaruhi sekitar * dari $+ orang yang menderita

    insomnia. ola tidur, kebiasaan sebelum tidur dan lingkungan tempat tidur 

    seringkali menjadi penyebab dari jenis insomnia primer ini.

    2. "nsomnia Sekunder "nsomnia sekunder biasanya terjadi akibat efek dari hal lain, misalnya kondisi

    medis. Masalah psikologi seperti perasaan bersedih, depresi dan dementia

    dapat menyebabkan terjadinya insomnia sekunder ini pada % dari $+ orang.

    Selain itu masalah fisik seperti penyakit arthritis, diabetes dan rasa nyeri juga

    dapat menyebabkan terjadinya insomnia sekunder ini dan biasanya

    mempengaruhi $ dari $+ orang yang menderita insomnia atau susah tidur.

    "nsomnia sekunder juga dapat disebabkan oleh efek samping dari obat!obatan

    yang diminum untuk suatu penyakit tertentu, penggunaan obat!obatan yang

    terlarang ataupun penyalahgunaan alkohol. Haktor ini dapat mempengaruhi $!

    1 dari $+ orang yang menderita insomnia.

    3erdasarkan "nternational

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    26/36

    &. Tan%a %an ejala In"o!nia

    a. :esulitan untuk memulai tidur pada malam hari

    (. Sering terbangun pada malam hari

    &. 3angun tidur terlalu awal

    %. :elelahan atau mengantuk pada siang hari

    e. "ritabilitas, depresi atau keemasan

    . :onsentrasi dan perhatian berkurang

    g. eningkatan kesalahan dan keelakaan

    #. :etegangan dan sakit kepala

    i. Gejala gastrointestinal

    %. Etiologi In"o!nia

    a. Stres

    :ekhawatiran tentang pekerjaan, kesehatan sekolah, atau keluarga dapat

    membuat pikiran menjadi aktif di malam hari, sehingga sulit untuk tidur.

    eristiwa kehidupan yang penuh stres, seperti kematian atau penyakit dari

    orang yang diintai, pereraian atau kehilangan pekerjaan, dapat menyebabkan

    insomnia. b. :eemasan dan depresi

    'al ini mungkin disebabkan ketidakseimbangan kimia dalam otak atau

    karena kekhawatiran yang menyertai depresi.

    . bat!obatan

    26

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    27/36

    3eberapa resep obat dapat mempengaruhi proses tidur, termasuk beberapa

    antidepresan, obat jantung dan tekanan darah, obat alergi, stimulan (seperti

    4italin) dan kortikosteroid.

    d. :afein, nikotin dan alkohol. :opi, teh, ola dan minuman yang mengandung

    kafein adalah stimulan yang terkenal. 6ikotin merupakan stimulan yang dapat

    menyebabkan insomnia. /lkohol adalah obat penenang yang dapat membantu

    seseorang jatuh tertidur, tetapi menegah tahap lebih dalam tidur dan sering

    menyebabkan terbangun di tengah malam.

    e. :ondisi Medis

    0ika seseorang memiliki gejala nyeri kronis, kesulitan bernapas dan sering

     buang air keil, kemungkinan mereka untuk mengalami insomnia lebih besar 

    dibandingkan mereka yang tanpa gejala tersebut. :ondisi ini dikaitkan dengan

    insomnia akibat artritis, kanker, gagal jantung, penyakit paru!paru,

    gastroesophageal reflu; disease (GA4D), stroke, penyakit arkinson dan

     penyakit /lIheimer.

    f. erubahan lingkungan atau jadwal kerja

    :elelahan akibat perjalanan jauh atau pergeseran waktu kerja dapat

    menyebabkan terganggunya irama sirkadian tubuh, sehingga sulit untuk tidur.

    4itme sirkadian bertindak sebagai jam internal, mengatur siklus tidur!bangun,

    metabolisme, dan suhu tubuh.

    g. L3elajarL insomnia

    'al ini dapat terjadi ketika /nda khawatir berlebihan tentang tidak bisa

    tidur dengan baik dan berusaha terlalu keras untuk jatuh tertidur. :ebanyakan

    orang dengan kondisi ini tidur lebih baik ketika mereka berada jauh dari

    lingkungan tidur yang biasa atau ketika mereka tidak menoba untuk tidur,

    seperti ketika mereka menonton T# atau membaa.

    e. /aktor Re"iko In"o!nia

    'ampir setiap orang memiliki kesulitan untuk tidur pada malam hari tetapi resiko

    insomnia meningkat jika terjadi pada 8

    1. Fanita

    27

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    28/36

    erempuan lebih mungkin mengalami insomnia. erubahan hormon

    selama siklus menstruasi dan menopause mungkin memainkan peran.

    Selama menopause, sering berkeringat pada malam hari dan hot flashes

    sering mengganggu tidur.

    1. 5sia lebih dari 2+ tahun

    :arena terjadi perubahan dalam pola tidur, insomnia meningkat sejalan

    dengan usia.

    *. Memiliki gangguan kesehatan mental

    3anyak gangguan, termasuk depresi, keemasan, gangguan bipolar dan

     post!traumati stress disorder, mengganggu tidur.

    ?. Stres

    Stres dapat menyebabkan insomnia sementara, stress jangka panjang

    seperti kematian orang yang dikasihi atau pereraian, dapat menyebabkan

    insomnia kronis. Menjadi miskin atau pengangguran juga meningkatkan

    risiko terjadinya insomnia.

    %. erjalanan jauh (0et lag) dan erubahan jadwal kerja

    3ekerja di malam hari sering meningkatkan resiko insomnia.

    . Diagno"i"

    5ntuk mendiagnosis insomnia, dilakukan penilaian terhadap8

    a. ola tidur penderita.

     b. emakaian obat!obatan, alkohol, atau obat terlarang.. Tingkatan stres psikis.

    d. 4iwayat medis.

    e. /ktiitas fisik  

    f. Diagnosis berdasarkan kebutuhan tidur seara indiidual.

    Sebagai tambahannya, dokter akan melengkapi kuisioner untuk 

    menentukan pola tidur dan tingkat kebutuhan tidur selama $ hari. 0ika tidak 

    dilakukan pengisian kuisioner, untuk menapai tujuan yang sama /nda bisa

    menatat waktu tidur /nda selama 1 minggu.

    emeriksaan fisik akan dilakukan untuk menemukan adanya suatu

     permasalahan yang bisa menyebabkan insomnia. /da kalanya pemeriksaan darah

    28

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    29/36

     juga dilakukan untuk menemukan masalah pada tyroid atau pada hal lain yang

     bisa menyebabkan insomnia.

    0ika penyebab dari insomnia tidak ditemukan, akan dilakukan pemantauan

    dan penatatan selama tidur yang menangkup gelombang otak, pernapasan, nadi,

    gerakan mata, dan gerakan tubuh.

    Kriteria Diagno"tik In"o!nia Non,-rganik (er%a"arkan PPD

    'al tersebut di bawah ini diperlukan untuk membuat diagnosis pasti8a. :eluhan adanya kesulitan masuk tidur atau mempertahankan tidur, atau

    kualitas tidur yang buruk.

     b. Gangguan minimal terjadi * kali dalam seminggu selama minimal $ bulan.. /danya preokupasi dengan tidak bisa tidur dan peduli yang berlebihan

    terhadap akibatnya pada malam hari dan sepanjang siang hari.

    d. :etidakpuasan terhadap kuantitas dan atau kualitas tidur menyebabkan

     penderitaan yang ukup berat dan mempengaruhi fungsi dalam sosial dan

     pekerjaan.e. /danya gangguan jiwa lain seperti depresi dan an;ietas tidak menyebabkan

    diagnosis insomnia diabaikan.

    f. :riteria lama tidurN (kuantitas) tidak diguankan untuk menentukan adanya

    gangguan, oleh karena luasnya ariasi indiidual. =ama gangguan yang

    tidak memenuhi kriteria di atas (seperti pada transient insomniaN) tidak 

    didiagnosis di sini, dapat dimasukkan dalam reaksi stres akut (H?*.+) atau

    gangguan penyesuaian (H?*.1)

    8. enatalaksanaan pada kasus di skenario>

    enanganan insomnia pada usia lanjut terdiri dari terapi nonfarmakologi dan

    farmakologi. Tujuan terapi adalah menghilangkan gejala, meningkatkan produktiitas

    dan fungsi kognitif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pada pasien usia

    lanjut.

    1. Tera$i Nonar!akologi

    Terapi nonfarmakologi khususnya !ehavioral therapies efektif sebagai

    farmakoterapi dan diharapkan menjadi pilihan pertama untuk insomnia kronis

    29

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    30/36

     pada pasien usia lanjut.  'ehavioral therapies terdiri dari beberapa metode yang

    dapat diterapakan baik seara tunggal maupun kombinasi yaitu 8a. Stimls control

    Melalui metode ini pasien diedukasi untuk mengunakan tempat tidur hanya

    untuk tidur dan menghindari aktiitas lain seperti membaa dan menonton tdi tempat tidur. :etika mengantuk pasien datang ke tempat tidur, akan tetapi

     jika selama $%! 1+ menit berada disana pasien tidak bisa tidur maka pasien

    harus bangun dan melakukan aktiitas lain sampai merasa mengantuk baru

    kembali ke tempat tidur. Metode ini juga harus didukung oleh suasana kamar 

    yang tenang sehingga memperepat pasien untuk tertidur. Dengan metode

    terapi ini, pasien mengalami peningkatan durasi tidur sekitar *+!?+ menit.

    Terapi ini tidak hanya bermanfaat untuk insomnia primer tapi juga untuk 

    insomnia sekunder jika dikombinasi dengan sleep hy#iene dan terapi relaksasi.

     b. Sleep restrictionTujuan dari terapi ini adalah mengurangi frekuensi tidur dan meningkatkan

     sleep efficiency. asien diedukasi agar tidak tidur terlalu lama dengan

    mengurangi frekuensi berada di tempat tidur. Terlalu lama di tempat tidur 

    akan menyebabkan pola tidur jadi terpeah! peah. ada usia lanjut yang

    sudah tidak beraktiitas lebih senang menghabiskan waktunya di tempat tidur 

    namun, berdampak buruk karena pola tidur menjadi tidak teratur. Melalui

    Sleep Restriction ini diharapkan dapat menentukan waktu dan lamanya tidur 

    yang disesuaikan dengan kebutuhan.

    . Sleep hi#iene

    Sleep i#iene  bertujuan untuk mengubah pola hidup pasien dan

    lingkungannya sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur. 'al!hal yang

    dapat dilakukan pasien untuk meningkatkan Sleep i#iene yaitu8 olahraga

    seara teratur pada pagi hari, tidur seara teratur, melakukan aktiitas yang

    merupakan hobi dari usia lanjut, mengurangi konsumsi kafein, mengatur 

    waktu bangun pagi, menghindari merokok dan minum alkohol 1 jam sebelum

    tidur dan tidak makan daging terlalu banyak sekitar 1 jam sebelum tidur.

    d. Terapi relaksasiTujuan terapi ini adalah mengatasi kebiasaan usia lanjut yang mudah terjaga

    di malam hari saat tidur. ada beberapa usia lanjut mengalami kesulitan untuk 

    tertidur kembali setelah terjaga. Metode terapi relaksasi meliputi8 melakukan

    30

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    31/36

    relaksasi otot,  #ided ima#ery, latihan pernapasan dengan diafragma, yoga

    atau meditasi. ada pasien usia lanjut sangat sulit melakukan metode ini

    karena tingkat kepatuhannya sangat rendah.

    e. Co#nitive !ehavioral therapy

    Co#nitive 'ehavioral Therapy (

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    32/36

    Selain kelima prinsip diatas, dalam memberikan obat harus

    memperhatikan perubahan farmakokinetik dan farmokodinamik pada usia lanjut.

    Dengan pertambahan umur akan terjadi perubahan dalam distribusi, metabolisme

    dan eliminasi obat yang berkaitan erat dengan timbulnya efek samping obat.

    Terapi farmakologi yang paling efektif untuk insomnia adalah golongan

    3enIodiaIepine (37Ds) atau non!3enIodiaIepine. bat golongan lain yang

    digunakan dalam terapi insomnia adalah golongan  sedatin# antidepressant ,

    antihistamin, antipsikotik. Menurut The I state%of%the%Science Conference

    obat hipnotik baru seperti esIopilone, ramelteon, Ialeplon, Iolpidem dan

    Iolpidem M4 lebih efektif dan aman untuk usia lanjut. 3eberapa obat hipnotik 

    yang aman untuk usia lanjut yaitu8

    a. Ben*o%ia*e$ine3enIodiaIepine (37Ds) adalah obat yang paling sering digunakan untuk 

    mengobati insomnia pada usia lanjut. 37Ds menimbulkan efek sedasi karena

     bekerja seara langsung pada reseptor benIodiaIepine. Afek yang

    ditimbulkan oleh 37Ds adalah menurunkan frekuensi tidur pada fase 4AM,

    menurunkan sleep latency, dan menegah pasien terjaga di malam hari. /da

     beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian 37Ds pada usia

    lanjut mengingat terjadinya perubahan farmakokinetik dan farmakodinamik 

    terkait pertambahan umur. /bsorpsi dari 37Ds tidak dipengaruhi oleh

     penuaan akan tetapi peningkatan masa lemak pada lanjut usia akan

    meningkatkan dr#%elimination half life, disamping itu pada usia lanjut lebih

    sensitif terhadap 37Ds meskipun memiliki konsentrasi yang sama jika

    dibandingkan dengan pasien usia muda. ilihan pertama adalah short%actin# 

    37Ds serta dihindari pemakaian lon# actin# 37Ds.37Ds digunakan untuk transient insomnia karena tidak dianjurkan untuk 

     penggunaan jangka panjang. enggunaan lebih dari ? minggu akan

    menyebabkan tolerance dan ketergantungan. Golongan 37Ds yang paling

    sering dipakai adalah temaIepam, termasuk intermediate actin# 37Ds

    karena memiliki waktu paruh 9!1+ jam. Dosis temaIepam adalah $%!*+ mg

    setiap malam. Afek samping 37Ds meliputi8 gangguan psikomotor dan

    memori pada pasien yang diterapi  short%actin# 37Ds sedangkan residal 

    32

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    33/36

     sedation munul pada pasien yang mendapat terapi lon# actin# 37Ds. ada

     pasien yang menggunakan 37Ds jangka panjang akan menimbulkan resiko

    ketergantungan, daytime sedation, jatuh, keelakaan dan fraktur.

    (. Non,Ben*o%ia*e$ine

    Memiliki efek pada reseptor G/3/ dan berikatan seara selektif padareseptor benIodiaIepine subtife $ di otak. bat ini efektif pada usia lanjut

    karena dapat diberikan dalam dosis yang rendah. bat golongan ini juga

    mengurangi efek hipotoni otot, gangguan prilaku, kekambuhan insomnia jika

    dibandingkan dengan obat golongan 37Ds. 7aleplon, Iolpidem dan

    AsIopilone berfungsi untuk mengurangi sleep latency sedangkan ramelteon

    (melatonin reeptor agonist) digunakan pada pasien yang mengalami

    kesulitan untuk mengawali tidur. bat golongan non!benIodiaIepine yang

    aman pada usia lanjut yaitu8

    &. 7aleplon Ancoli% Israel menemukan keefektifan dan keamanan dari Ialeplon pada usia

    lanjut. 7aleplon dapat digunakan jangka pendek maupun jangka panjang,

    tidak ditemukan terjadinya kekambuhan atau *ithdra*al symptom setelah

    obat dihentikan. Dosis dari Ialeplon %!$+ mg, akan tetapi waktu paruhnya

    hanya $ jam.

    %. 7olpidem

    7olpidem merupakan obat hipnotik yang berikatan seara selektif pada

    reseptor benIodiaIepine subtife $ di otak. Afektif pada usia lanjut karena

    tidak mempengaruhi sleep architectre. 7olpidem memiliki waktu paruh 1,%!

    1, jam dengan dosis %!$+ mg. 7olpidem merupakan kontraindikasi pada

     sleep related !reathin# disorder dan gangguan hati. Afek samping dari

    Iolpidem adalah mual, di--iness, dan efek ketergantungan jika digunakan

    lebih dari ? minggu.

    e. AsIopilone

    Golongan non!benIodiaIepine yang mempunyai waktu paruh paling lama

    adalah esIopilone yaitu selama % jam pada pasien usia lanjut. Scharf et al 

    dalam penelitiannya menyimpulkan esIopilone 1 mg dapat menurunkan

    sleep lateny, meningkatkan kualitas dan kedalaman tidur, meningkatkan

    TST pada pasien usia lanjut dengan insomnia primer.  /rystal AD et al dalam

     penelitiannya menyimpulkan bahwa esIopilone * mg setiap malam dapat

    33

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    34/36

    membantu mempertahankan tidur dan meningkatkan kualitas tidur pada

     pasien usia lanjut dengan insomnia kronik.

    .  Melatonin reseptor a#onist

     Melatonin Reseptor A#onist (4amelteon) obat baru yang direkomendasikan

    oleh  0ood and Dr# Administration (HD/) untuk terapi insomnia kronis pada usia lanjut. 4amelteon bekerja seara selektif pada reseptor melatonin

    MT$ dan MT1. Dalam penelitian yang dilakukan dengan metode  A

    randomi-ed, do!le !lind stdy selama % minggu pada 91 sampel berumur 

    rata!rata -1,? tahun dengan chronic primary insomnia disimpulkan terjadi

     penurunan  sleep latency dan peningkatan TST pada minggu pertama.

    4amelteon tidak menimbulkan *ithdra*al effect .

    g. Sedatin# Antidepressant

    Sedatin# antidepressant hanya diberikan pada pasien insomnia yangdiakibatkan oleh depresi. /mitriptiline adalah salah satu  sedatin# 

    antidepressant yang digunakan sebagai obat insomnia, akan tetapi pada usia

    lanjut menimbulkan beberapa efek samping yaitu takikardi, retensi urin,

    konstipasi, gangguan fungsi kognitif dan delirium. ada pasien usia lanjut

     juga dihindari penggunaan trisiklik antidepresan. bat yang paling sering

    digunakan adalah traIodone. 1alsh dan Sch*eit-er menemukan bahwa

    traIodone dosis rendah efektif pada pasien yang mengalami insomnia oleh

    karena obat psikotik atau monoamnie o$idase inhi!itor dan pada pasien yang

    memiliki kontraindikasi terhadap 37Ds.

    BAB III

    PENUTUP

    '.1. Ke"i!$ulan

    "nsomnia merupakan kesulitan untuk masuk tidur, kesulitan dalam

    mempertahankan tidur, atau tidak ukup tidur. "nsomnia merupakan gangguan

    fisiologis yang ukup serius, dimana apabila tidak ditangani dengan baik dapat

    mempengaruhi kinerja dan kehidupan sehari!hari.

    34

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    35/36

    "nsomnia dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti stres, keemasan

     berlebihan, pengaruh makanan dan obat!obatan, perubahan lingkungan, dan kondisi

    medis. "nsomnia didiagnosis dengan melakukan penilaian terhadap pola tidur 

     penderita, pemakaian obat!obatan, alkohol, atau obat terlarang, tingkatan stres psikis,

    riwayat medis, aktiitas fisik, dan kebutuhan tidur seara indiidual.

    Mengingat prealensi insomnia pada populasi usia lanjut dan ketersediaan

     pengobatan yang tepat, maka sangat penting untuk menapis indiidu usia lanjut yang

    memiliki gangguan tidur. asien harus diberi pengetahuan tentang perubahan normal

    terkait siklus tidur, dan memberikan pengertian masalah tidur bukan merupakan

     bagian dari penuaan normal. Gangguan tidur mungkin memiliki dampak negatif pada

    kesehatan dan kualitas hidup yang terkait kesehatan.

    '.2. SaranSemoga pembuatan dari laporan ini berguna kedepannya.

    DA/TAR PUSTAKA

     'arrison. 1+++. "rinsip%"rinsip Ilm "enyait Dalam, 2olme 3. 0akarta8 AG

  • 8/18/2019 Lbm 3 Gangguan Tidur-hardinata-unizar

    36/36