LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

27
LBM 1 MARS Gambaran Umum RS dan Pengantar Manajemen RS STEP 1 Rumah Sakit o istitusi kesehatan professional yg penangannannya disediakan oleh dokter dan paramedic lain o dimana pelayanan kesehatan masy. Pendidikan serta penilitian kedokteran dilaksanakan o Suatu organisasi melalui tenaga medis professional yang terorganisir serta saran kedokteran yang permanen menyelenggarkan pelayanan kesehatna asuhan perawatan yg berkesinambungan diagnosis serta pengobtan penyakit yang diderita pasien Rumah sakit kelas C, B o B RS yg mempu mmeberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis secara terbatas dan didirikan di tipa ibukota provinsi untuk menampung layanan rujukan dari RS kabupaten o C RS yg mempu mmeberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas didirikan di tiap kabupaten untuk menampung layanan rujukan dari puskesmas o Menurut UU RI No. 44 th 2009 Teaching hospital (RS Pendidikan) o RSU yang terkait dengan pendidikan dan penelitian untuk dokter2 muda dari fak. Kedokteran dari suatu universitas, biasanya sebagai wujud dari pengabdian masyarakat o Bisa RS kelas A maupun B o RS yang berhubungan erat dengan pendidikan kedokteran, spesialis, interensip, residen

Transcript of LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

Page 1: LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

LBM 1

MARS

Gambaran Umum RS dan Pengantar Manajemen RS

STEP 1

Rumah Sakit o istitusi kesehatan professional yg penangannannya disediakan oleh dokter dan paramedic

laino dimana pelayanan kesehatan masy. Pendidikan serta penilitian kedokteran dilaksanakan

o Suatu organisasi melalui tenaga medis professional yang terorganisir serta saran

kedokteran yang permanen menyelenggarkan pelayanan kesehatna asuhan perawatan yg berkesinambungan diagnosis serta pengobtan penyakit yang diderita pasien

Rumah sakit kelas C, Bo B RS yg mempu mmeberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis secara

terbatas dan didirikan di tipa ibukota provinsi untuk menampung layanan rujukan dari RS kabupaten

o C RS yg mempu mmeberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas didirikan di tiap

kabupaten untuk menampung layanan rujukan dari puskesmaso Menurut UU RI No. 44 th 2009

Teaching hospital (RS Pendidikan)o RSU yang terkait dengan pendidikan dan penelitian untuk dokter2 muda dari fak.

Kedokteran dari suatu universitas, biasanya sebagai wujud dari pengabdian masyarakato Bisa RS kelas A maupun B

o RS yang berhubungan erat dengan pendidikan kedokteran, spesialis, interensip, residen

Menejemen RSo Suatu proses yang membedakan perencanaaan, pengorganisasian, pergerakan

pelaksanaan dan pengawasan dg memanfaatkan ilmu maupun seni agar dpt melaksanakan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya

o Didalamnya juga ada koordinasi antara perencanaaan, pengorganisasian, pergerakan

pelaksanaan dan pengawasano POACE

o Salah satu tujuannya untuk melakukan upaya kesehatan secara efisien dg mengutamakan

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

STEP 2

Organisasi RS

Page 2: LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

MARS

STEP 3

Organisasi RS

Definisi RSo istitusi kesehatan professional yg penangannannya

disediakan oleh dokter dan paramedic laino Pusat dimana pelayanan kesehatan masy. Pendidikan serta

penilitian kedokteran dilaksanakano Suatu organisasi melui tenag medis professional yang

terorganisir serta saran kedokteran yang permanen menyelenggarkan pelayanan kesehatna asuhan perawatan yg berkesinambungan diagnosis serta pengobtan penyakit yang diderita pasien

Klasifikasio Menurut Kelas

Kelas A RS yang mempu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis secara luas oleh pemerintah dan swasta, RS rujukan tertnggi dan disebut RS pusat

B RS yg mempu mmeberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis secara terbatas dan didirikan di tipa ibukota provinsi untuk menampung layanan rujukan dari RS kabupaten, ada

B1 untuk non pendidikan (kapasitas Tempat Tidur 300-500buah)

B2 untuk pendidikan (500-1000 buah), biasnya di provinsi

C RS yg mempu mmeberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas didirikan di tiap kabupaten untuk menampung layanan rujukan dari puskesmas

Kelas D RS hanya mampu memberika pelayanan kedokteran umum dan gigi juga menampung layanan rujukan dari puskesmas (medic dasar, apa saja, minimal 4, bedah ,kesehatan anak, dalam , kebidanan dan penyakit kandungan)

o Menurut Pemilik

RS pemerintah

Page 3: LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

Pemerintah pusat dimiliki depkes (RS CM, Sutomo), dimiliki oleh departemen lain (RS pertahanan,departemen pertambangan)Pemerintah daerahRS swastaUU Ri no 4 th 2009

o Pengelolaan

RS public dikelola pemerintah (pusat dan daerah) dan badan hokum yg sifatnya nirlaba dan diselenggarakan berdasarkan badan layana umum dan daerah sesuai UU

RS privat sifatnya mencari laba dan dikelola oleh persero atau PT

Tugaso Melaksanakan pelayanan kesehatan, upaya penyembuhan

dan peningkatan derajat kesehatano Melayani pelayanan rujukan

Misi Memberikan pelayanan kesehatan yg bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dlm

rangka meningkatkan derajat kesehatan masy.

Misi khusus RS : aspirasi ygditetapkan dan ingin dicapai oleh pemilik RS (SK Menteri RI

No.983/Menkes/SK/XI/1992)

Fungsi Permenkes RI th 1998

Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medis, penunjang medis, rehabilitasi dan pencegahan dan peningktan

RS sbg penyedia tmp pendidikan bagi paramedik Sbg tmp penelitian iptek kesehatano Intramural did dlm RS

Rawat inap Rawat jalan

o Ekstramural di luar RS

Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan

Struktur Organisasi RS(berdasarkan Kelas tipe A, B, C, D)

SO RS kelas A

Page 4: LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

a. direktur

b. wakil direktur yang terdiri dari :

wadir pelayanan medik dan

keperawatan

wadir penunjang medik dan instalasi

wadir umum dan keuangan

wadir komite umum

c. komite medik (KM)

berfungsi untuk menghimpun anggota yang terdiri dari para

kepala staf medik fungsional / SMF

cTugas komite medik :

Menyusun standar pelayanan medik

Memberikan pertimbangan kepada direktur

Masa jabatan wadir KM adalah 3 tahun

SO RS kelas B

Susunan organisasi RS kelas B sama dengan kelas A, bedanya

hanya terletak pada jumlah dan jenis masing- masing SMF,

RSU kelas B tidak ada subspesialisnya

SO RS kelas C dan D

Susunan organisasi tidak ada wakil direktur tetapi dilengkapi dengan staf khusus yang mengurusi asuransi

o Direktur

o Bidang pelayanan medisa dan keperawatan

Seksi pelayanan medis Seksi pelayanankeperawatan Seksi bina asuhan, mutu, dan ketenagaan

o Bidang perencanaan dan pengembangan

Seksi penyusun program Seksi monitoring dan evaluasi

Page 5: LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

Seksi pendidikan dan latihan (diklat)

o Bidang tata usaha

Sub bagian umum Sub bagian kepegawaian Sub bagian keuangan

o Unit2 non structural

Kesatuan pengawas intern Komite

Tugas dan Fungsi struktur organisasi

Kepegawaian

Direktur RSUD, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Seksi diangkat

dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang –

Undangan yang berlaku;

Direktur RSUD adalah Jabatan Struktural Eselon III. a.

Kepala Bidang dan Kepala Bagian adalah Jabatan struktural Esselon III b.

Kepala Seksi dan Kepla Sub Bagian adalah Jabatan struktural Esselon IV b.

Satuan Pengawas Intern

Satuan Pengawas Intern adalah Satuan Kerja Fungsional yang bertugas melaksanakan

pengawasan intern rumah sakit.

Satuan Pengawas Intern berada di bawah dan bertanggung-jawab kepada pimpinan

rumah sakit.

Satuan Pengawas Intern dibentuk dan ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit.

Komite

Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi

dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada pimpinan rumah sakit

dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit.

Pembentukan komite ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit sesuai kebutuhan rumah

sakit, sekurang-kurangnya terdiri dari Komite Medik serta Komite Etik dan Hukum.

Komite berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan rumah sakit.

Instalasi

Page 6: LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan

menyelenggarakan kegiatan pelayanan, pendidikan dan penelitian rumah sakit.

Pembentukan instalasi ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit sesuai kebutuhan rumah

sakit.

Instalasi dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh

pimpinan rumah sakit.

Kepala Instalasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tenagatenaga fungsional

dan atau non medis.

Kelompok jabatan fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan

jabatan tungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi

atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.

Masing-masing tenaga fungsional sebagaimana dimaksud berada di lingkungan unit

kerja rumah sakit sesuai dengan kompetensinya.

Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud ditentukan berdasarkan kebutuhan

dan beban kerja;

Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud diatur berdasarkan

peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Staf medik fungsional

Staf medik fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam

jabatan fungsional.

Staf medik fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosa, pengobatan,

pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan,

pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan.

Dalam melaksanakan tugasnya, staf medik fungsional menggunakan pendekatan tim

dengan tenaga profesi terkait.

Karakteristik

Page 7: LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

o Ketidakpastian kbth RS tidak dapat dipastikan

waktu,tmpt maupun biaya yang dibutuhkano Asimetri of information konsumen pelayanan RS berada

di posisi yang lebih lemah(missal diusulin pembedahan tp pasien tdk memiliki kemampuan) sedangkan RS tau lebih banyak ttg manfaat dan pelayana kualitas pelayanan yang diberikan

o Eksternality RS tdk saja mempengaruhi konsumen tp

juga yang bukan konsumen(jadi kbth pelayanan juga mempengaruhi masyarakat luas)

Sistem rujukano Masalah kesehatan

Masalah medis rujukan medis(penderita, pengetahuan, bahan2 pemeriksaan)

Masalah kesehatan masyarakat rujukan kesehatan(teknologi, sarana dan operasional)

Rujukan kesehatan dapat disebut sebagai penyerahan tanggungjawab dari satu

pelayanan kesehatan ke pelayanan kesehatan yang lain. Secara lengkap Prof. Dr.

Soekidjo Notoatmodjo mendefinisikan sistem rujukan sebagai suatu sistem

penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab

timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal (dari

unit yang lebih mampu menangani), atau secara horizontal (antar unit-unit yang

setingkat kemampuannya). Sederhananya, sistem rujukan mengatur darimana dan

harus kemana seseorang dengan gangguan kesehatan tertentu memeriksakan keadaan

sakitnya.

Bagan sistem rujukan dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 8: LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

Teaching Hospital

Definisio RSU yang terkait dengan pendidikan dan penelitian untuk

dokter2 muda dari fak. Kedokteran dari suatu universitas, biasanya sebagai wujud dari pengabdian masyarakat

o Bisa RS kelas A maupun B

o RS yang berhubungan erat dengan pendidikan kedokteran,

spesialis, interensip, residen

Syarato Umum

RS utama yang terakreditasi (12 pelayanannya sudah terakreditasi) dan sertifikat ISO

Page 9: LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

Jejaring sudah terakreditasi dan memiliki 5 pelayanan dan serifikat ISO

Khusus sudah terakreditasi dan serifikat ISOo Khusus

Memiliki kebutuhan akan proses pendidikan yang baik

Memunyai fasilitas dan peralatan fisik Memiliki aspek keuangan dan sumber dana Memiliki manajemen umum dan mutu pelayanan

RS Standar

A. Visi, Misi Komitmen dan Persyaratan Rumah Sakit1. Rumah Sakit Pendidikan mempunyai misi dan tujuan rumah sakit yang

menunjang tercapainya tujuan pendidikan profesi kedokteran, termasuk penelitian dan pelayanan

2. Terdapat kesepakatan bersama atau piagam kerjasama tertulis antara rumah sakit pendidikan dengan institusi pendidikan kedokteran terkaityang masih berlaku dlm kurun waktu tertentu, meliputi aspek medikolegal, SDM, pembiayaan, sarana prasarana, manajemen pendidikan dan daya tampung peserta didik yg ditandatangani oleh pihak rumah sakit pendidikan dan pihak institusi kedokteran

3. Kesepakatan bersama tadi harus saling mengikat dalam hal seluruh proses pendidikan profesi dokter.

4. Rumah sakit kelas A,B atau sederajat yang telah terakreditasi minimal 12 pelayanan

5. Rumah sakit yang telah menjalankan fungsi pendidikan telah memiliki SK Penetapan Menteri kesehatan sebagai RS Pendidikan

6. Rumah Sakit Pendidikan minimal mempunyai 4 disiplin ilmu dasar (penyakit dalam, anak, bedah, kebidanan dan kandungan) dan 11 disiplin lainnya (radiologi,anestesi,patologi klinik,kulit dan kelamin,THT,mata,neurologi,psikiatri, gigi dan mulut, patologi anatomi, dan rehabilitasi medik)

B. Manajemen dan administrasi1. Koordinasi Pendidikan Profesi Kedokteran2. Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan3. Administrai Pendidikan4. Pembiayaan Pendidikan

C. SDM untuk Program Pendidikan Klinik

Page 10: LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

1. Peraturan Rekruitmen tenaga pendidikan dan monitoring untuk pembelajaran klinik

2. Sistem Monitoring dan Evaluasi Tenaga PendidikD. Penunjang Pendidikan (Kasus banyak, bervariasi)E. Perancangan dan Pelaksanaan Program Pendidikan Klinik yang berkualitas

1. Perhatian Rumah Sakit terhadap pembelajaran2. Program Pendidikan Klinik3. Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Klinik4. Evaluasi Program dan Hasil Pembelajaran

o Utama

o Afiliasi/ jejaring

o Satelit

Klasifikasi

Klasifikasi ada 3

RS Pendidikan utama (RS yang menjadi ”leading sector”) RS Pendidikan jejaring / afiliasi (RS yang sebagian SMF nya melaksanakan dan atau digunakan

untuk proses pembelajaran tenaga medis) RS Pendidikan khusus (RS khusus yang melaksanakan dan atau digunakan untuk proses

pembelajaran tenaga medis)

Kriteria Umumnya adalah:

RS Pendidikan utama adalah RS yang terakreditasi 12 pelayanan atau ditambah dengan sertifikasi ISO9001: 2000

RS Pendidikan jejaring adalah RS yangterakreditasi 5 pelayanan atau ditambah sertifikatISO 9001: 2000

RS Pendidikan khusus adalah RS khusus yang telah terakreditasi atau telah mendapat sertifikat ISO 9001: 2000

Kriteria khusus:

Kriteria dari kebutuhan akan proses pendidikan yang baik Kriteria dari fasilitas dan peralatan fisik untuk pendidikan Kriteria dari aspek keuangan dan sumber dana Kriteria dari aspek manajemen umum dan mutu pelayanan rumahsakit

Page 11: LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

MARS (Manajemen RS)

Definisio Suatu proses yang membedakan perencanaaan,

pengorganisasian, pergerakan pelaksanaan dan pengawasan dg memanfaatkan ilmu maupun seni agar dpt melaksanakan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya

o Didalamnya juga ada koordinasi antara perencanaaan,

pengorganisasian, pergerakan pelaksanaan dan pengawasano POACE

o Salah satu tujuannya untuk melakukan upaya kesehatan

secara efisien dg mengutamakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative

manajemen rumah sakit adalah koordinasi antara berbagai sumber daya melalui

proses perencanaan, pengorganisasian, ada kemampuan pengendalian mencapai

tujuan (Schulz R., dkk)

Manajemen : proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi usaha-

usaha dari anggota organisasi dan dari sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan / planning, organizing, actuating, controlling (POAC)

H. Koontz & O,Donnel dalam bukunya “Principles of Management” mengemukan sebagai

berikut : “manajemen berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui

dan dengan orang-orang lain” (Management involves getting things done thought and with

people).

Mary Parker Folllett mendefinisikan “manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan

melalui orang lain.

George R. Terry dalam bukunya “Principles of Management” menyampaikan pendapatnya :

“manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas ; perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu

maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”

(Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling,

utilizing in each both science and art, and followed in order to accomplish predetermined

objectives)

Page 12: LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

James A.F. Stoner dalam bukunya “Management” (1982) mengemukakan “manajemen adalah

proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota

organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan

yang telah ditetapkan”

Fungsi a. Dapat mengelola sumber, tatacara dan kesanggupan secara efektif dan efisisen

Sumber tatacara dan kesanggupan yang tersedia pada dasarnya bersifat terbatas dan karena itu perlu dikelola dengan sebaik- baiknya , dengan melaksanakan fungsi perencanaan yang mengatur pemanfaatan sumber tatacara dan kesanggupan yang efektif dan efisien

b. Dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan sesuai Setiap upaya kesehatan yang dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan dan tuntutan

tentu diperlukan ketrampilan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan itu sendiri c. Dapat menyediakan dan diselenggarakan upaya kesehatan sebaik- baiknya

Mengatur pemanfaatan sumber, tatacara dan kesanggupan yang dimiliki dengan baik, serta dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan dengan baik . maka dapat diharapakan tersedia dan terselenggaranya upaya kesehatan yang sebaik- baiknya

Pengantar administrsi kesehatan, Dr. dr. Azrul Azwar M.P.H

Page 13: LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

Karakteristik

Uncertainty atau ketidakpastian, bahwa kebutuhan akan pelayanan rumah sakit tidak bisa dipastikan baik waktunya, tempatnya, maupun besarnya biaya yang dibutuhkan. Sifat inilah yang menyebabkan timbulnya respons penyelenggaran mekanisme asuransi di dalam pelayanan kesehatan. Ciri ini pula yang mengundang mekanisme derma di dalam masyarakat tradisional dan modern. Karena pada akhirnya ciri ini menurunkan keunikan lain yang menyangkut aspek peri kemanusiaan (humanitarian) dan etika.

Asymetry of information, bahwa konsumen pelayanan rumah sakit berada pada posisi yang lebih lemah sedangkan Rumah Sakit mengetahui jauh lebih banyak tentang manfaat dan kualitas pelayanan yang “dijualnya”. misalnya kasus ekstrim pembedahan, pasien hampir tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui apakah ia membutuhkan Kondisi ini sering dikenal dengan consumer ignorance atau konsumen yang bodoh.

Page 14: LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

Externality, bahwa konsumsi pelayanan kesehatan/rumah sakit tidak saja mempengaruhi “pembeli” tetapi juga bukan pembeli. Demikian juga risiko kebutuhan pelayanan kesehatan tidak saja mengenai pasien melainkan juga public

Ruang lingkup

Kegiatan administrasi

Melakukan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan

sampai dan fungsi pengawasan

Objek dan subjek administrasi

Objek dan subjek administrasi adalah system keshatan : yang

merupakan suatu kumpulan dari berbagai faktor komplek dan saling

berhubungan dan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan

tuntutan kesehatan perorangan , kelurga, kelompok serta

masyarakat pada setipa saat yang dibutuhkan

(Pengantar administrsi kesehatan, Dr. dr. Azrul Azwar M.P.H)

Tujuan Tujuan manajemen RS :

a. Menyiapkan sumber dayab. Mengevaluasi efektivitasc. Mengatur pemakaian pelayanand. Efisiensie. Kualitas

(Organisasi dan Manajemen Rumah Sakit)

Tata cara dan mekanisme dari peningkatan kelas RS (dari umum ke tingkatan yang lebih tinggi)

Page 15: LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

o Jelasakan pengertian manajemen, manajemen RS

o Jelaskan tugas RS, fungsi2 RS, klasifikasi RS untuk negeri maupun swasta

(1) Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, Rumah Sakit dikategorikan dalam Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus.

(2) Rumah Sakit Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit.

(3) Rumah Sakit Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis

Page 16: LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.

Pasal 20

(1) Berdasarkan pengelolaannya Rumah Sakit dapat dibagi menjadi Rumah Sakit publik dan Rumah Sakit privat.

(2) Rumah Sakit publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan badan hukum yang bersifat nirlaba.

(3) Rumah Sakit publik yang dikelola Pemerintah dan Pemerintah Daerah diselenggarakan berdasarkan pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Rumah Sakit publik yang dikelola Pemerintah dan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat dialihkan menjadi Rumah Sakit privat.

Pasal 21

Rumah Sakit privat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk Perseroan Terbatas atau Persero.

Pasal 22

(1) Rumah Sakit dapat ditetapkan menjadi Rumah Sakit pendidikan setelah memenuhi persyaratan dan standar rumah sakit pendidikan.

(2) Rumah Sakit pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan Menteri yang membidangi urusan pendidikan.

Pasal 23

(1) Rumah Sakit pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 merupakan Rumah Sakit yang menyelenggarakan pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang pendidikan profesi kedokteran, pendidikan kedokteran berkelanjutan, dan pendidikan tenaga kesehatan lainnya.

(2) Dalam penyelenggaraan Rumah Sakit Pendidikan dapat dibentuk Jejaring Rumah Sakit Pendidikan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Rumah Sakit pendidikan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Bagian Kedua

Klasifikasi

Pasal 24 (1) Dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara

berjenjang dan fungsi rujukan, rumah sakit umum dan rumah sakit

Page 17: LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

khusus diklasifikasikan berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan Rumah Sakit.

(2) Klasifikasi Rumah Sakit umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :

a. Rumah Sakit umum kelas A; b. Rumah Sakit umum kelas B c. Rumah Sakit umum kelas C; d. Rumah Sakit umum kelas D. (3) Klasifikasi Rumah Sakit khusus sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) terdiri atas : a. Rumah Sakit khusus kelas A; b. Rumah Sakit khusus kelas B; c. Rumah Sakit khusus kelas C. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai klasifikasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri. Rumah sakit yang sangat besar sering disebut Medical Center

(pusat kesehatan), biasanya melayani seluruh pengobatan modern.Sebagian besar rumah sakit di Indonesia juga membuka pelayanan kesehatan tanpa menginap (rawat jalan) bagi masyarakat umum (klinik). Biasanya terdapat beberapa klinik/poliklinik di dalam suatu rumah sakit.

-Rumah sakit terspesialisasiJenis ini mencakup trauma center, rumah sakit anak, rumah sakit manula, atau rumah sakit yang melayani kepentingan khusus seperti psychiatric (psychiatric hospital), penyakit pernapasan, dan lain-lain.Rumah sakit bisa terdiri atas gabungan atau pun hanya satu bangunan. Kebanyakan mempunyai afiliasi dengan universitas atau pusat riset medis tertentu. Kebanyakan rumah sakit di dunia didirikan dengan tujuan nirlaba.

-Rumah sakit penelitian/pendidikan

Rumah sakit penelitian/pendidikan adalah rumah sakit umum yang terkait dengan kegiatan penelitian dan pendidikan di fakultas kedokteran pada suatu universitas/lembaga pendidikan tinggi. Biasanya rumah sakit ini dipakai untuk pelatihan dokter-dokter muda, uji coba berbagai macam obat baru atau teknik pengobatan baru. Rumah sakit ini diselenggarakan oleh pihak universitas/perguruan tinggi sebagai salah satu wujud pengabdian masyararakat / Tri Dharma perguruan tinggi.

Page 18: LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

-Rumah sakit lembaga/perusahaanRumah sakit yang didirikan oleh suatu lembaga/perusahaan untuk melayani pasien-pasien yang merupakan anggota lembaga tersebut/karyawan perusahaan tersebut. Alasan pendirian bisa karena penyakit yang berkaitan dengan kegiatan lembaga tersebut (misalnya rumah sakit militer, lapangan udara), bentuk jaminan sosial/pengobatan gratis bagi karyawan, atau karena letak/lokasi perusahaan yang terpencil/jauh dari rumah sakit umum. Biasanya rumah sakit lembaga/perusahaan di Indonesia juga menerima pasien umum dan menyediakan ruang gawat darurat untuk masyarakat umum.

KlinikFasilitas medis yang lebih kecil yang hanya melayani keluhan tertentu berkaitan dengan kesehatan. Biasanya dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau dokter-dokter yang ingin menjalankan praktek pribadi. Klinik biasanya hanya menerima rawat jalan. Bentuknya bisa pula berupa kumpulan klinik yang disebut poliklinik.

(1). Rumahsakit umum; rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit,

(2). Rumah sakit khusus, rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakittertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit atau kekhususan lainnya. Rumah sakitkhusus meliputi :• Rumah Sakit Jiwa• Rumah Sakit Kusta• Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)• Rumah Sakit Bersalin (RSB), dan• Rumah sakit khusus lainnyaBila dikategorikan menurut kepemilikan/pengelolanya, maka rumah sakit dapat dibagi menjadi rumah sakitpublik dan rumah sakit privat. Secara umum, kepemilikan rumah sakit terbagi atas :1. Rumah Sakit Vertikal (Depkes)2. Rumah Sakit Provinsi (Pemda Provinsi)3. Rumah Sakit Kabupaten/Kota (Pemda Kabupaten/Kota)4. Rumah Sakit TNI/Polri5. Rumah Sakit Departemen Lain/BUMN6. Rumah Sakit Swasta

Page 19: LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

1. Indikator Pelayanan Rumah Sakit

a. Bed Occupancy Rate (BOR): angka penggunaan tempat tidur

BOR digunakan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan tempat tidur

rumah sakit. Angka BOR yang rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan

fasilitas perawatan rumah sakit oleh masyarakat. Angka BOR yang tinggi (> 85

%) menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi sehingga perlu

pengembangan rumah sakit atau penambahan tempat tidur.

b. Average Length of Stay (AVLOS): rata-rata lamanya pasien dirawat

AVLOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini

disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan

gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat

dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai

AVLOS yang ideal antara 6-9 hari.

c. Bed Turn Over (BTO): angka perputaran tempat tidur

BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa

kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu

tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.

d. Turn Over Interval (TOI): tenggang perputaran

TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah

diisi hingga saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat

efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada

kisaran 1-3 hari (Anonim, 2007).

Page 20: LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

STEP 4

STEP 7

Organisasi RS

Definisi RS Klasifikasi Tugas Misi Fungsi Struktur Organisasi RS

RUMAH SAKIT

Manajemen RS

Jenis Gambaran Umum Sistem Rujukan

Teaching Hospital atau Perubahan Kelas

Fungsi, Tujuan, Struktur Organisasi, Visi, Misi, Karakteristik, Klasifikasi

Negeri, Swasta

Umum, Khusus

Pendidikan, non pendidikan

POACESyarat UU

Kelas A, B ,C , D

Page 21: LBM 1_MARS_SGD 8 03 Kesimpulan

(berdasarkan Kelas tipe A, B, C, D) Tugas dan Fungsi struktur organisasi Karakteristik Sistem rujukan

Teaching Hospital

Definisi Syarat Standar Klasifikasi

MARS (Manajemen RS)

Definisi Fungsi Karakteristik Ruang lingkup Tujuan Tata cara dan mekanisme dari peningkatan kelas RS (dari umum ke tingkatan yang lebih

tinggi)

o Jelasakan pengertian manajemen, manajemen RS

o Jelaskan tugas RS, fungsi2 RS, klasifikasi RS untuk negeri maupun swasta

o Beda RS umum dan khusus dan contoh

o Apa beda RS pendidikan dan non pendidikan

o Tugas RS kelas rendah ke tinggi dan sebaliknya

o Perundang2an yang berhubungan dg RS