LBE HISTOTEO 1 Rencana Penelitian

17
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Menyatakan ‘kesenjangan’ antara kenyataan dan harapan (das sein, das sollen) Menyatakan setidaknya dua faktor yang berkaitan yang menimbulkan ‘situasi yang membingungkan’ Mengungkapkan secara singkat kutipan teori yang relevan Mengungkapkan data statistik yang mendukung pernyataan B. RUMUSAN MASALAH Menyatakan keadaan yang bersumber dari hubungan dua faktor atau lebih yang menghasilkan ‘situasi yang membingungkan’ Faktor yang berhubungan tsb berupa: Konsep Data empiris Pengalaman C. TUJUAN PENELITIAN Memecahkan masalah, dengan kata-kata kerja seperti: Menggambarkan (to describe) Membandingkan (to compare) Menemukenali atau mengidentifikasi (to identify) Menemupahami (to understand) Menjelaskan (to explain, to seek) Menafsirkan (to interprete) Menjajaki (to explore) Menemukan (to discover) – untuk penelitian dasar D. MANFAAT PENELITIAN Lebih baik dibedakan dengan jelas bagi siapa bermanfaat Pembedaan melalui item-item atau paragraf-paragraf, misal: Bagi masyarakat... wikantaria – catatan ringkas metolitkuali 1

description

Sebagai bahan untuk memulai penelitian arsitektur khusunya pada worshop sejarah LBE histoteo. Mudah-mudahan dapat berguna dan membantu dalam melakukan penelitian anda

Transcript of LBE HISTOTEO 1 Rencana Penelitian

BAB III

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Menyatakan kesenjangan antara kenyataan dan harapan (das sein, das sollen)

Menyatakan setidaknya dua faktor yang berkaitan yang menimbulkan situasi yang membingungkan

Mengungkapkan secara singkat kutipan teori yang relevan

Mengungkapkan data statistik yang mendukung pernyataan

B. RUMUSAN MASALAH

Menyatakan keadaan yang bersumber dari hubungan dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan

Faktor yang berhubungan tsb berupa:

Konsep

Data empiris

Pengalaman

C. TUJUAN PENELITIAN

Memecahkan masalah, dengan kata-kata kerja seperti:

Menggambarkan (to describe)

Membandingkan (to compare)

Menemukenali atau mengidentifikasi (to identify)

Menemupahami (to understand)

Menjelaskan (to explain, to seek)

Menafsirkan (to interprete)

Menjajaki (to explore)

Menemukan (to discover) untuk penelitian dasar

D. MANFAAT PENELITIAN

Lebih baik dibedakan dengan jelas bagi siapa bermanfaat

Pembedaan melalui item-item atau paragraf-paragraf, misal:

Bagi masyarakat...

Bagi pemerintah kota/daerah...

Bagi khasanah ilmu...

Bagi peneliti selanjutnya...

E. LINGKUP PENELITIAN

Karena berbagai keterbatasan, perlu menegaskan lingkup a.l. dalam arti:

Konteks penelitian

Faktor yang akan diteliti

Sasaran yang akan dicapai

F. ALUR PIKIR

Urutan berpikir sebagaimana dinyatakan dalam latar Belakang sampai dengan Lingkup Penelitian

Dinyatakan dalam bentuk bagan alir

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

(LANDASAN TEORITIS)

A. TEORI A ...

Uraian

Remark atau kesimpulan

B. TEORI B ...

Uraian

Remark atau kesimpulan

(... dan seterusnya ...)

> Setiap item teori (termasuk penelitian empiris sebelumnya atau terdahulu) berkait dengan dimensi-dimensi kajian, faktor-faktor atau variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu merupakan kata-kata kunci (keywords) yang tercantum pada topik/judul dan pada rumusan masalah

> Setiap teori diakhiri dengan suatu remark atau kesimpulan, yang menegaskan faktor atau variabel yang diteliti sekaligus mengidentifikasi dan memilih indikator-indikator

> Pada setiap teori, peneliti bisa memutuskan untuk membatasi diri pada variabel maupun indikator tertentu saja tidak mencakup semua yang ada dalam teori ybs, asalkan mengemukakan alasan logis dan empiris atau pun asumsi mengapa pembatasan tersebut perlu dilakukan

> Semua faktor, variabel, dan indikator penelitian beserta saling keterkaitan masing-masing digambarkan sebagai kerangka pikir konseptual

PENELITIAN TERDAHULU

Memaparkan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang telah membahas dimensi-dimensi kajian utama yang sama ataupun yang relevan

Penting untuk melihat adanya kemungkinan:

Tumpang-tindih (overlaping)

Pertentangan (contradiction)

Perbaikan (updating, modification)

Penilaian (qualification)

Penegasan posisi penelitian ybs terhadap penelitian lain

KERANGKA KONSEPTUAL

Manfaat kerangka bagi peneliti:

Menentukan siapa dan apa yang akan dan tidak akan dikaji

Menegaskan adanya beberapa hubungan dan arahnya, ditunjukkan dengan garis dan tanda panah

Hubungan logis

Hubungan empiris

Membatasi dimensi-dimensi kajian:

Pelaku: beberapa (tidak seluruhnya)

Aspek aktivitas: beberapa (tidak seluruhnya)

Hubungan: beberapa (tidak seluruhnya)

Hasil: jenis tertentu (tidak seluruhnya)

Mengungkapkan sumber darimana informasi diperoleh

Apa yang harus dilakukan dengan informasi tsb:

Langkah analisis mana yang akan dilakukan

Memaparkan dimensi-dimensi kajian utama, yaitu:

Faktor-faktor kunci

Variabel-variabel

Indikator-indikator

Hubungan-hubungan antar dimensi tsb

Paparan dalam berbagai bentuk dan ukuran, dapat berupa:

Narasi/teks

Grafik (diagram, bagan, skema)

Sifat paparan:

Konfigurasi elementer ataupun rumit

Berdasar teori ataupun akalpikir sehat (common sense)

Hubungan deskriptif ataupun sebab-akibat

Berisi bingkai-bingkai berbentuk label-label umum untuk:

Konteks

Peristiwa-peristiwa, misal: sejarah masa lalu

Latar-latar, misal: komunitas, kantor/lembaga tertentu

Proses-proses, misal: perubahan, peningkatan

Pelaku-pelaku, misal: pembuat kebijakan, penerima program, perantara

Konsep-konsep teroretis

Asumsi-asumsi

Karateristik-karakteristik

Indikator-indikator keberhasilan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Sifat penelitian:

Deskriptif

Komparatif

Eksplanatif

Interpretatif

Ekploratif

Pendekatan penelitian:

Kualitatif

(Kuantitatif)

Paradigma penelitian:

Positivistik

Rasionalistik

Fenomenologik/Naturalistik

B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Lokasi:

Nama tempat

Lingkup geografis

Lingkup administratif

Waktu:

Jangka waktu cukup untuk perpanjangan pengamatan

Periode bulan ... sampai dengan ... tahun ...

C. POPULASI DAN SAMPEL (SAMPLING DAN SATUAN KAJIAN)

Teknik sampling penelitian kualitatif berbeda dengan kuantitatif

Pada kuantitatif: sampel dipilih dari suatu populasi sehingga dapat digunakan untuk generalisasi

Pada kualitatif: asumsi bahwa konteks bersifat kritis, maka tiap konteks ditangani dari segi konteksnya sendiri yang erat kaitannya dengan faktor kontekstual latar

Maksud sampling pada penelitian kualitatif:

Menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan konstruk

Tujuan bukan untuk menekankan perbedaan yang akan dikembangkan menuju generalisasi, melainkan:

justru untuk merinci kekhususan dalam konteks yang unik

menggali informasi yang akan menjadi dasar rancangan teori yang akan muncul

Dalam penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, melainkan sampel bertujuan (purpossive sampling) dengan ciri:

Rancangan sampel: sampel tidak dapat ditentukan atau ditarik terlebih dahulu

Pemilihan sampel secara berurutan: untuk memperoleh variasi sebanyak mungkin, hanya dapat dicapai bila pemilihan satuan sampel dilakukan setelah satuan sebelumnya dijaring dan dianalisis, dari mana atau dari siapa atau dari berapa mulai tidak soal, bila telah berjalan berikutnya bergantung ada keperluan peneliti (teknik bola salju / snowball sampling)

Penyesuaian berkelanjutan: mulanya setiap sampel sama kegunaan-nya, namun makin banyak informasi dan makin berkembang hipotesis kerja maka makin perlu dipilih berdasar fokus penelitian

Pemilihan berakhir bila telah terjadi pengulangan

Satuan kajian (unit of analysis) perlu ditetapkan, karena besarnya sampling tergantung pada penetapan satuan kajian, dapat berupa:

Perseorangan (a.l. anggota komunitas/masyarakat, klien, siswa), dikaji variasi a.l. pada:

apa yang terjadi dalam kegiatannya

apa yang mempengaruhi

apa motivasinya

bagaimana sikap dan pandangan

Kelompok (a.l. penduduk suatu kawasan, karyawan suatu lembaga, siswa suatu sekolah)

Keseluruhan latar (a.l. kawasan kota/desa, lembaga pemerintah, kantor swasta, sekolah, rumahsakit)

Program atau proyek tertentu

D. JENIS DAN SUMBER DATA

Jenis data:

Primer

Sekunder

Sumber data:

Kata-kata

Tindakan

Foto

Sumber tertulis

Data statistik

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pengamatan pelibatan/berperanserta (participant-observation)

> Kehadiran peneliti diusahakan:

menghindari bias atau melenceng akibat sikap berprasangka/apriori dan asumsi yang mungkin mengarah ke sesuatu yang tak sesuai keadaan nyata setempat

mendengar, melihat, merasakan, menghayati, mencatat

> Jenis pengamatan dan derajat peran pengamat:

Berperanserta secara lengkap

Pemeranserta sebagai pengamat

Pengamat sebagai pemeranserta

Pengamat penuh

> Pencatatan data:

Catatan lapangan

Buku harian pengalaman lapangan (log book)

Catatan tentang satuan-satuan tematis

Catatan kronologis

Peta konteks

Taksonomi dan sistem kategori

Jadwal

Sosiometrik (diagram hubungan antar subjek)

Panel

Balikan/feedback melalui kuesioner (diisi oleh pengamat)

Balikan melalui pengamat lain

Daftar cek (checklist)

Alat elektronika tersembunyi, misal kamera video

Alat topeng steno, perekam suara tersembunyi

Wawancara

> Menurut Patton (1980) berdasarkan perencanaan pertanyaannya:

Wawancara pembicaraan informal

Wawancara menggunakan petunjuk umum wawancara

Wawancara baku terbuka

> Menurut Guba & Lincoln (1981):

Wawancara oleh tim atau panel

Wawancara tertutup (tidak sesuai untuk kualitatif!) atau terbuka

Wawancara riwayat secara lisan

Wawancara terstruktur dan tak-terstruktur

> Wawancara tak-terstruktur dilakukan pada keadaan:

Bila berhubungan dengan orang penting

Bila ingin menanyakan sesuatu secara lebih mendalam ada subjek tertentu

Bila penelitian bersifat penemuan (discovery)

Bila mempersoalkan bagian tertentu yang tak normal (etiologi)

Bila tertarik berhubungan secara langsung dengan salah seorang responden untuk mengungkap motivasi, maksud, atau penjelasan lanjutan

Bila mencoba mengungkap pengertian suatu peristiwa, situasi, atau keadaan tertentu

> Bentuk-bentuk pertanyaan dapat berkait dengan:

Pengalaman atau perilaku

Pendapat atau nilai

Perasaan

Pengetahuan

Indera

Latar belakang ciri pribadi atau demogafi

> Sifat-sifat pertanyaan diklasifikasikan sebagai:

Pertanyaan hipotetis untuk respons pengandaian alternatif

Kata tanya bagaimanakah bila?

Persoalan sesuatu yang ideal untuk menjaring respons hipotetis alternatif tentang masa lalu-sekarang-mendatang

Pertanyaan interpretatif untuk respons penafsiran kejadian/ perasaan

Pertanyaan rekomendatif untuk respons pemberian saran

Pertanyaan eksplanatif untuk respons penjelasan kejadian/ perasaan

Pertanyaan argumentatif untuk respons pernyataan sikap/ pemikiran/perasaan

Pertanyaan eksploratif untuk menggali dan mengungkapkan sumber data atau dokumen tambahan serta informasi asli

Pertanyaan konfirmatif untuk respons berkualitas antara ya-tidak

Pertanyaan mengarahkan untuk respons keterangan tambahan pada informasi yang disodorkan

> Pertanyaan pendalaman bermaksud menggali untuk:

Klarifikasi

Kesadaran kritis - kata tanya mengapa?, dalam hal apa?

Penjelasan lanjutan

Refokus

Informasi intensitas perasaan responden

F. TEKNIK ANALISIS DATA (ANALISIS DAN PENAFSIRAN DATA)

Pemrosesan satuan (unityzing)

Tipologi satuan

Penyusunan satuan

Kategorisasi

> Fungsi dan prinsip kategorisasi:

mengelompokkan kartu-kartu indeks catatan

merumuskan aturan kawasan kategori

menyusun setiap kategori dan menjaga agar taat-azas/konsisten

> Langkah-langkah kategorisasi

> Strategi kategorisasi:

Perluasan, bergerak dari yang diketahui ke yang tak diketahui

Pengaitan, antara yang diketahui dengan yang tak diketahui

Pengapungan, pengumpulan info baru dan memverifikasi posisi

> Pengumpulan dan pemrosesan berhenti bila:

Kehabisan sumber

Kejenuhan kategori

Muncul keteraturan atau kesamaan

Terlalu diperluas

Penafsiran data

> Tujuan penafsiran:

Deskripsi semata untuk menemukan kategori atau klasifikasi

Deskripsi analitik

Teori substantif

> Prosedur umum:

Penafsiran dimulai di lap. bersamaan proses pengumpulan data

Penyusunan kategori dan kawasannya - data dimasukkan dalam sistem satuan / sistem kategori yang telah disiapkan lebih dahulu

Penyusunan hipotesis kerja dan kawasannya merupakan bagian dari penemuan teori baru yang akan diformulasikan

Formulasi teori baru secara deskriptif maupun proposisional

Penulisan teori dengan bahasa disiplin masing-masing, dengan memilih salah satu cara penulisan:

Argumentasi

Deskripsi

Komparasi

Analisis proses

Analisis sebab-akibat (kausatif)

Pemanfaatan analogi

> Peran hubungan kunci

Penafsiran data diteruskan hingga penemuan hubungan padat atau hubungan kunci berupa a.l.:

Metafora

Model

Kerangka umum

Pola yang menolak

Garis riwayat

Hubungan kunci menghubungkan kategori dengan kategori lain

Hubungan kunci berfungsi sebagai aturan kriteria inklusi-eksklusi

> Peran interogasi data:

Menggunakan matriks dimensi satuan sosial dan dimensi jenis pertanyaan (Lofland & Lofland, 1984)

SATUAN SOSIAL

PERTANYAAN

Tipe

Struk tur

Freku ensi

Penye bab

Pro ses

Konse kuensi

Strategi manusia

1

Pengertian

2

Praktek

3

Episode

4

Kumpulan longgar

5

Peranan

6

Hubungan

7

Kelompok

8

Organisasi

9

Perkampungan

10

Dunia

11

Gaya hidup

> Langkah-langkah penafsiran:

1. Ketepatan kenyataan

2. Generalisasi empiris

3. Penetapan konsep:

Pembandingan kejadian-kejadian yang aplikatif thd tiap kategori

Integrasi kategori dankawasannya

Pembatasan teori

Penulisan teori

G. KRITERIA TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA

Empat kriteria keabsahan (trustworthiness)

Derajat kepercayaan (credibility) menggantikan konsep validitas internal pada penelitian kuantitatif

Keteralihan (transferability) berbeda dengan konsep validitas eksternal pada penelitian kuantitatif

Validitas (kuanti) menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks pada populasi yang sama atas dasar temuan pada sampel yang secara representatif mewakili populasi itu

Keteralihan (kuali) sebagai persoalam empiris bergantung kepada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima peneliti bertanggungjawab atas pencarian dan pengumpulan data empiris tentang kesamaan konteks

Kebergantungan (dependability) substitusi istilah reliability pada penelitian kuantitatif

Reliabilitas (kuanti) ditunjukkan dgn cara replikasi studi

Kebergantungan (kuali) lebih luas konsepnya daripada reliabilitas, yakni memperhitungkan segalanya termasuk reliabilitas dan faktor-faktor lain yang terkait

Kepastian (confirmability) berasal dari istilah objectivity pada penelitian kuantitatif

Objektivitas (kuanti): dapat dipercaya, faktual, dapat dipastikan - bertumpu pada pandangan dan ciri orang

Kepastian (kuali) bertumpu pada ciri data

Teknik pemeriksaan keabsahan data

Menggunakan matriks berikut:

KRITERIA

TEKNIK PEMERIKSAAN

Kredibilitas

1. Perpanjangan keikutsertaan

2. Ketekunan pengamatan

3. Triangulasi thd. sumber, metode, penyidik, teori

4. Pengecekan sejawat

5. Kecukupan referensial

6. kajian kasus negatif

7. Pengecekan anggota

Keteralihan

8. Uraian rinci (thick description)

Kebergantungan

9. Audit kebergantungan

Kepastian

10. Audit kepastian

H. KONSEP OPERASIONAL (DEFINISI OPERASIONAL)

Dibedakan dari definisi istilah (glosarium)

Menjelaskan pengertian dan batasan masing-masing dimensi-dimensi kajian utama (faktor, variabel)

Menemukenali indikator-indikator masing-masing yang mengungkap bagaimana faktor-faktor atau variabel-variabel tersebut ditunjukkan secara terukur

Pengukuran berdasarkan a.l. :

Landasan teoritis

Peraturan-perundangan

Standar / baku mutu

Asumsi peneliti

Terukur dalam pengertian:

Skala ordinal

Skala interval

Skala nominal (untuk kuantitatif)

I. DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. PANDUAN WAWANCARA

2. PETA-PETA: PETA WILAYAH & PETA LOKASI

3. FOTO KONDISI LOKASI

4. DATA STATISTIK DASAR

CATATAN RINGKAS

BAGIAN DARI MATERI KULIAH

METODOLOGI PENELITIAN (KUALITATIF)

PAGE

2

wikantaria catatan ringkas metolitkuali