LBE HISTOTEO 1 Rencana Penelitian
-
Upload
zaky-fachrur-rozi -
Category
Documents
-
view
4 -
download
1
description
Transcript of LBE HISTOTEO 1 Rencana Penelitian
BAB III
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
Menyatakan kesenjangan antara kenyataan dan harapan (das sein, das sollen)
Menyatakan setidaknya dua faktor yang berkaitan yang menimbulkan situasi yang membingungkan
Mengungkapkan secara singkat kutipan teori yang relevan
Mengungkapkan data statistik yang mendukung pernyataan
B. RUMUSAN MASALAH
Menyatakan keadaan yang bersumber dari hubungan dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan
Faktor yang berhubungan tsb berupa:
Konsep
Data empiris
Pengalaman
C. TUJUAN PENELITIAN
Memecahkan masalah, dengan kata-kata kerja seperti:
Menggambarkan (to describe)
Membandingkan (to compare)
Menemukenali atau mengidentifikasi (to identify)
Menemupahami (to understand)
Menjelaskan (to explain, to seek)
Menafsirkan (to interprete)
Menjajaki (to explore)
Menemukan (to discover) untuk penelitian dasar
D. MANFAAT PENELITIAN
Lebih baik dibedakan dengan jelas bagi siapa bermanfaat
Pembedaan melalui item-item atau paragraf-paragraf, misal:
Bagi masyarakat...
Bagi pemerintah kota/daerah...
Bagi khasanah ilmu...
Bagi peneliti selanjutnya...
E. LINGKUP PENELITIAN
Karena berbagai keterbatasan, perlu menegaskan lingkup a.l. dalam arti:
Konteks penelitian
Faktor yang akan diteliti
Sasaran yang akan dicapai
F. ALUR PIKIR
Urutan berpikir sebagaimana dinyatakan dalam latar Belakang sampai dengan Lingkup Penelitian
Dinyatakan dalam bentuk bagan alir
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(LANDASAN TEORITIS)
A. TEORI A ...
Uraian
Remark atau kesimpulan
B. TEORI B ...
Uraian
Remark atau kesimpulan
(... dan seterusnya ...)
> Setiap item teori (termasuk penelitian empiris sebelumnya atau terdahulu) berkait dengan dimensi-dimensi kajian, faktor-faktor atau variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu merupakan kata-kata kunci (keywords) yang tercantum pada topik/judul dan pada rumusan masalah
> Setiap teori diakhiri dengan suatu remark atau kesimpulan, yang menegaskan faktor atau variabel yang diteliti sekaligus mengidentifikasi dan memilih indikator-indikator
> Pada setiap teori, peneliti bisa memutuskan untuk membatasi diri pada variabel maupun indikator tertentu saja tidak mencakup semua yang ada dalam teori ybs, asalkan mengemukakan alasan logis dan empiris atau pun asumsi mengapa pembatasan tersebut perlu dilakukan
> Semua faktor, variabel, dan indikator penelitian beserta saling keterkaitan masing-masing digambarkan sebagai kerangka pikir konseptual
PENELITIAN TERDAHULU
Memaparkan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang telah membahas dimensi-dimensi kajian utama yang sama ataupun yang relevan
Penting untuk melihat adanya kemungkinan:
Tumpang-tindih (overlaping)
Pertentangan (contradiction)
Perbaikan (updating, modification)
Penilaian (qualification)
Penegasan posisi penelitian ybs terhadap penelitian lain
KERANGKA KONSEPTUAL
Manfaat kerangka bagi peneliti:
Menentukan siapa dan apa yang akan dan tidak akan dikaji
Menegaskan adanya beberapa hubungan dan arahnya, ditunjukkan dengan garis dan tanda panah
Hubungan logis
Hubungan empiris
Membatasi dimensi-dimensi kajian:
Pelaku: beberapa (tidak seluruhnya)
Aspek aktivitas: beberapa (tidak seluruhnya)
Hubungan: beberapa (tidak seluruhnya)
Hasil: jenis tertentu (tidak seluruhnya)
Mengungkapkan sumber darimana informasi diperoleh
Apa yang harus dilakukan dengan informasi tsb:
Langkah analisis mana yang akan dilakukan
Memaparkan dimensi-dimensi kajian utama, yaitu:
Faktor-faktor kunci
Variabel-variabel
Indikator-indikator
Hubungan-hubungan antar dimensi tsb
Paparan dalam berbagai bentuk dan ukuran, dapat berupa:
Narasi/teks
Grafik (diagram, bagan, skema)
Sifat paparan:
Konfigurasi elementer ataupun rumit
Berdasar teori ataupun akalpikir sehat (common sense)
Hubungan deskriptif ataupun sebab-akibat
Berisi bingkai-bingkai berbentuk label-label umum untuk:
Konteks
Peristiwa-peristiwa, misal: sejarah masa lalu
Latar-latar, misal: komunitas, kantor/lembaga tertentu
Proses-proses, misal: perubahan, peningkatan
Pelaku-pelaku, misal: pembuat kebijakan, penerima program, perantara
Konsep-konsep teroretis
Asumsi-asumsi
Karateristik-karakteristik
Indikator-indikator keberhasilan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Sifat penelitian:
Deskriptif
Komparatif
Eksplanatif
Interpretatif
Ekploratif
Pendekatan penelitian:
Kualitatif
(Kuantitatif)
Paradigma penelitian:
Positivistik
Rasionalistik
Fenomenologik/Naturalistik
B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Lokasi:
Nama tempat
Lingkup geografis
Lingkup administratif
Waktu:
Jangka waktu cukup untuk perpanjangan pengamatan
Periode bulan ... sampai dengan ... tahun ...
C. POPULASI DAN SAMPEL (SAMPLING DAN SATUAN KAJIAN)
Teknik sampling penelitian kualitatif berbeda dengan kuantitatif
Pada kuantitatif: sampel dipilih dari suatu populasi sehingga dapat digunakan untuk generalisasi
Pada kualitatif: asumsi bahwa konteks bersifat kritis, maka tiap konteks ditangani dari segi konteksnya sendiri yang erat kaitannya dengan faktor kontekstual latar
Maksud sampling pada penelitian kualitatif:
Menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan konstruk
Tujuan bukan untuk menekankan perbedaan yang akan dikembangkan menuju generalisasi, melainkan:
justru untuk merinci kekhususan dalam konteks yang unik
menggali informasi yang akan menjadi dasar rancangan teori yang akan muncul
Dalam penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, melainkan sampel bertujuan (purpossive sampling) dengan ciri:
Rancangan sampel: sampel tidak dapat ditentukan atau ditarik terlebih dahulu
Pemilihan sampel secara berurutan: untuk memperoleh variasi sebanyak mungkin, hanya dapat dicapai bila pemilihan satuan sampel dilakukan setelah satuan sebelumnya dijaring dan dianalisis, dari mana atau dari siapa atau dari berapa mulai tidak soal, bila telah berjalan berikutnya bergantung ada keperluan peneliti (teknik bola salju / snowball sampling)
Penyesuaian berkelanjutan: mulanya setiap sampel sama kegunaan-nya, namun makin banyak informasi dan makin berkembang hipotesis kerja maka makin perlu dipilih berdasar fokus penelitian
Pemilihan berakhir bila telah terjadi pengulangan
Satuan kajian (unit of analysis) perlu ditetapkan, karena besarnya sampling tergantung pada penetapan satuan kajian, dapat berupa:
Perseorangan (a.l. anggota komunitas/masyarakat, klien, siswa), dikaji variasi a.l. pada:
apa yang terjadi dalam kegiatannya
apa yang mempengaruhi
apa motivasinya
bagaimana sikap dan pandangan
Kelompok (a.l. penduduk suatu kawasan, karyawan suatu lembaga, siswa suatu sekolah)
Keseluruhan latar (a.l. kawasan kota/desa, lembaga pemerintah, kantor swasta, sekolah, rumahsakit)
Program atau proyek tertentu
D. JENIS DAN SUMBER DATA
Jenis data:
Primer
Sekunder
Sumber data:
Kata-kata
Tindakan
Foto
Sumber tertulis
Data statistik
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengamatan pelibatan/berperanserta (participant-observation)
> Kehadiran peneliti diusahakan:
menghindari bias atau melenceng akibat sikap berprasangka/apriori dan asumsi yang mungkin mengarah ke sesuatu yang tak sesuai keadaan nyata setempat
mendengar, melihat, merasakan, menghayati, mencatat
> Jenis pengamatan dan derajat peran pengamat:
Berperanserta secara lengkap
Pemeranserta sebagai pengamat
Pengamat sebagai pemeranserta
Pengamat penuh
> Pencatatan data:
Catatan lapangan
Buku harian pengalaman lapangan (log book)
Catatan tentang satuan-satuan tematis
Catatan kronologis
Peta konteks
Taksonomi dan sistem kategori
Jadwal
Sosiometrik (diagram hubungan antar subjek)
Panel
Balikan/feedback melalui kuesioner (diisi oleh pengamat)
Balikan melalui pengamat lain
Daftar cek (checklist)
Alat elektronika tersembunyi, misal kamera video
Alat topeng steno, perekam suara tersembunyi
Wawancara
> Menurut Patton (1980) berdasarkan perencanaan pertanyaannya:
Wawancara pembicaraan informal
Wawancara menggunakan petunjuk umum wawancara
Wawancara baku terbuka
> Menurut Guba & Lincoln (1981):
Wawancara oleh tim atau panel
Wawancara tertutup (tidak sesuai untuk kualitatif!) atau terbuka
Wawancara riwayat secara lisan
Wawancara terstruktur dan tak-terstruktur
> Wawancara tak-terstruktur dilakukan pada keadaan:
Bila berhubungan dengan orang penting
Bila ingin menanyakan sesuatu secara lebih mendalam ada subjek tertentu
Bila penelitian bersifat penemuan (discovery)
Bila mempersoalkan bagian tertentu yang tak normal (etiologi)
Bila tertarik berhubungan secara langsung dengan salah seorang responden untuk mengungkap motivasi, maksud, atau penjelasan lanjutan
Bila mencoba mengungkap pengertian suatu peristiwa, situasi, atau keadaan tertentu
> Bentuk-bentuk pertanyaan dapat berkait dengan:
Pengalaman atau perilaku
Pendapat atau nilai
Perasaan
Pengetahuan
Indera
Latar belakang ciri pribadi atau demogafi
> Sifat-sifat pertanyaan diklasifikasikan sebagai:
Pertanyaan hipotetis untuk respons pengandaian alternatif
Kata tanya bagaimanakah bila?
Persoalan sesuatu yang ideal untuk menjaring respons hipotetis alternatif tentang masa lalu-sekarang-mendatang
Pertanyaan interpretatif untuk respons penafsiran kejadian/ perasaan
Pertanyaan rekomendatif untuk respons pemberian saran
Pertanyaan eksplanatif untuk respons penjelasan kejadian/ perasaan
Pertanyaan argumentatif untuk respons pernyataan sikap/ pemikiran/perasaan
Pertanyaan eksploratif untuk menggali dan mengungkapkan sumber data atau dokumen tambahan serta informasi asli
Pertanyaan konfirmatif untuk respons berkualitas antara ya-tidak
Pertanyaan mengarahkan untuk respons keterangan tambahan pada informasi yang disodorkan
> Pertanyaan pendalaman bermaksud menggali untuk:
Klarifikasi
Kesadaran kritis - kata tanya mengapa?, dalam hal apa?
Penjelasan lanjutan
Refokus
Informasi intensitas perasaan responden
F. TEKNIK ANALISIS DATA (ANALISIS DAN PENAFSIRAN DATA)
Pemrosesan satuan (unityzing)
Tipologi satuan
Penyusunan satuan
Kategorisasi
> Fungsi dan prinsip kategorisasi:
mengelompokkan kartu-kartu indeks catatan
merumuskan aturan kawasan kategori
menyusun setiap kategori dan menjaga agar taat-azas/konsisten
> Langkah-langkah kategorisasi
> Strategi kategorisasi:
Perluasan, bergerak dari yang diketahui ke yang tak diketahui
Pengaitan, antara yang diketahui dengan yang tak diketahui
Pengapungan, pengumpulan info baru dan memverifikasi posisi
> Pengumpulan dan pemrosesan berhenti bila:
Kehabisan sumber
Kejenuhan kategori
Muncul keteraturan atau kesamaan
Terlalu diperluas
Penafsiran data
> Tujuan penafsiran:
Deskripsi semata untuk menemukan kategori atau klasifikasi
Deskripsi analitik
Teori substantif
> Prosedur umum:
Penafsiran dimulai di lap. bersamaan proses pengumpulan data
Penyusunan kategori dan kawasannya - data dimasukkan dalam sistem satuan / sistem kategori yang telah disiapkan lebih dahulu
Penyusunan hipotesis kerja dan kawasannya merupakan bagian dari penemuan teori baru yang akan diformulasikan
Formulasi teori baru secara deskriptif maupun proposisional
Penulisan teori dengan bahasa disiplin masing-masing, dengan memilih salah satu cara penulisan:
Argumentasi
Deskripsi
Komparasi
Analisis proses
Analisis sebab-akibat (kausatif)
Pemanfaatan analogi
> Peran hubungan kunci
Penafsiran data diteruskan hingga penemuan hubungan padat atau hubungan kunci berupa a.l.:
Metafora
Model
Kerangka umum
Pola yang menolak
Garis riwayat
Hubungan kunci menghubungkan kategori dengan kategori lain
Hubungan kunci berfungsi sebagai aturan kriteria inklusi-eksklusi
> Peran interogasi data:
Menggunakan matriks dimensi satuan sosial dan dimensi jenis pertanyaan (Lofland & Lofland, 1984)
SATUAN SOSIAL
PERTANYAAN
Tipe
Struk tur
Freku ensi
Penye bab
Pro ses
Konse kuensi
Strategi manusia
1
Pengertian
2
Praktek
3
Episode
4
Kumpulan longgar
5
Peranan
6
Hubungan
7
Kelompok
8
Organisasi
9
Perkampungan
10
Dunia
11
Gaya hidup
> Langkah-langkah penafsiran:
1. Ketepatan kenyataan
2. Generalisasi empiris
3. Penetapan konsep:
Pembandingan kejadian-kejadian yang aplikatif thd tiap kategori
Integrasi kategori dankawasannya
Pembatasan teori
Penulisan teori
G. KRITERIA TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA
Empat kriteria keabsahan (trustworthiness)
Derajat kepercayaan (credibility) menggantikan konsep validitas internal pada penelitian kuantitatif
Keteralihan (transferability) berbeda dengan konsep validitas eksternal pada penelitian kuantitatif
Validitas (kuanti) menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks pada populasi yang sama atas dasar temuan pada sampel yang secara representatif mewakili populasi itu
Keteralihan (kuali) sebagai persoalam empiris bergantung kepada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima peneliti bertanggungjawab atas pencarian dan pengumpulan data empiris tentang kesamaan konteks
Kebergantungan (dependability) substitusi istilah reliability pada penelitian kuantitatif
Reliabilitas (kuanti) ditunjukkan dgn cara replikasi studi
Kebergantungan (kuali) lebih luas konsepnya daripada reliabilitas, yakni memperhitungkan segalanya termasuk reliabilitas dan faktor-faktor lain yang terkait
Kepastian (confirmability) berasal dari istilah objectivity pada penelitian kuantitatif
Objektivitas (kuanti): dapat dipercaya, faktual, dapat dipastikan - bertumpu pada pandangan dan ciri orang
Kepastian (kuali) bertumpu pada ciri data
Teknik pemeriksaan keabsahan data
Menggunakan matriks berikut:
KRITERIA
TEKNIK PEMERIKSAAN
Kredibilitas
1. Perpanjangan keikutsertaan
2. Ketekunan pengamatan
3. Triangulasi thd. sumber, metode, penyidik, teori
4. Pengecekan sejawat
5. Kecukupan referensial
6. kajian kasus negatif
7. Pengecekan anggota
Keteralihan
8. Uraian rinci (thick description)
Kebergantungan
9. Audit kebergantungan
Kepastian
10. Audit kepastian
H. KONSEP OPERASIONAL (DEFINISI OPERASIONAL)
Dibedakan dari definisi istilah (glosarium)
Menjelaskan pengertian dan batasan masing-masing dimensi-dimensi kajian utama (faktor, variabel)
Menemukenali indikator-indikator masing-masing yang mengungkap bagaimana faktor-faktor atau variabel-variabel tersebut ditunjukkan secara terukur
Pengukuran berdasarkan a.l. :
Landasan teoritis
Peraturan-perundangan
Standar / baku mutu
Asumsi peneliti
Terukur dalam pengertian:
Skala ordinal
Skala interval
Skala nominal (untuk kuantitatif)
I. DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. PANDUAN WAWANCARA
2. PETA-PETA: PETA WILAYAH & PETA LOKASI
3. FOTO KONDISI LOKASI
4. DATA STATISTIK DASAR
CATATAN RINGKAS
BAGIAN DARI MATERI KULIAH
METODOLOGI PENELITIAN (KUALITATIF)
PAGE
2
wikantaria catatan ringkas metolitkuali