latihan soal semsol

5
Cara-cara Sterilisasi beserta bahan yang disterilkan Sterilisasi uap (lembab panas) - Sterilisasi uap dilakukan dalam autoklaf dan menggunakan uap air dengan tekanan. Tekanan 10 pound (115,5 o C), untuk 30 menit Tekanan 15 pound (121,5 o C), untuk 20 menit Tekanan 20 pound (126,5 o C), untuk 15 menit - Pada umumnya metode sterilisasi ini digunakan untuk sediaan farmasi dan bahan – bahan yang dapat tahan terhadap temperatur yang dipergunakan dan penembusan uap air, tetapi tidak timbul efek yang tidak dikehendaki akibat uap air tersebut.metode ini juga dipergunakan untuk larutan dalam jumlah besar, alat – alat gelas, pembalut operasi dan instrumen. Sterilisasi panas kering - Sterilisasi panas kering biasanya dilakukan dengan oven pensteril yang dirancang khusus untuk tujuan itu. Sterilisasi panas kering, biasanya ditetapkan pada temperatur 160 o – 170 o C dengan waktu tidak kurang dari 2 jam. - Sterilisasi panas kering umumnya digunakan untuk senyawa – senyawa yang tidak efektif disterilkan dengan uap air panas. Senyawa – senyawa tersebut meliputi minyak lemak, gliserin, berbagai produk minyak tanah seperti petrolatum, petrolatum cair (minyak mineral), paraffin dan berbagai serbuk yang stabil oleh pemanasan seperti ZnO Sterilisasi dengan penyaringan

description

latihan soal

Transcript of latihan soal semsol

Cara-cara Sterilisasi beserta bahan yang disterilkan Sterilisasi uap (lembab panas)-Sterilisasi uap dilakukan dalam autoklaf dan menggunakan uap air dengan tekanan. Tekanan 10 pound (115,5oC), untuk 30 menit Tekanan 15 pound (121,5oC), untuk 20 menit Tekanan 20 pound (126,5oC), untuk 15 menit-Pada umumnya metode sterilisasi ini digunakan untuk sediaan farmasi dan bahan bahan yang dapat tahan terhadap temperatur yang dipergunakan dan penembusan uap air, tetapi tidak timbul efek yang tidak dikehendaki akibat uap air tersebut.metode ini juga dipergunakan untuk larutan dalam jumlah besar, alat alat gelas, pembalut operasi dan instrumen. Sterilisasi panas kering-Sterilisasi panas kering biasanya dilakukan dengan oven pensteril yang dirancang khusus untuk tujuan itu. Sterilisasi panas kering, biasanya ditetapkan pada temperatur 160o 170oC dengan waktu tidak kurang dari 2 jam.-Sterilisasi panas kering umumnya digunakan untuk senyawa senyawa yang tidak efektif disterilkan dengan uap air panas. Senyawa senyawa tersebut meliputi minyak lemak, gliserin, berbagai produk minyak tanah seperti petrolatum, petrolatum cair (minyak mineral), paraffin dan berbagai serbuk yang stabil oleh pemanasan seperti ZnO

Sterilisasi dengan penyaringan-Sterilisasi dengan penyaringan tergantung pada penghilangan mikroba secara fisik dengan adsorbsi pada media penyaring atau dengan makanisme penyaringan-Digunakan untuk sterilisasi larutan yang tidak tahan panas. Sterilisasi gas- Beberapa senyawa yang tidak tahan terhadap panas dan uap dapat disterilkan dengan baik dengan memaparkan gas etilen oksida tau propilen oksida bila dibandingkan dengan cara cara lain.

Sterilisasi dengan radiasi pengionan-Teknik teknik yang disediakan untuk sterilisasi beberapa jenis sediaan sediaan farmasi dengan sinar gama dan sinar sinar katoda, tetapi penggunaan tehnik tehnik ini terbatas karena memerlukan peralatan yang sangat khusus dan pengaruh pengaruh radiasi pada produk produk dan wadah wadah-Untuk alat kesehatan yang tidak tahan terhadap sterilisasi panas dan kekhawatiran tentang kemanan etilen oksid mengakibatkan peningkatan penggunaan sterilisasi radiasi. Tetapi cara ini juga dapat digunakan pada bahan obat dan bentuk sediaan akhir

Kriteria salep untuk mata yang baik dan cara membuatnya

1. Salep mata harus mengandung bahan atau campuran bahan yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan atau memusnahkan mikroba yang mungkin masuk secara tidak sengaja bila wadah dibuka pada waktu penggunaan; kecuali dinyatakan lain dalam monografi dan formulanya sendiri sudah bersifat bakteriostatik.2. Salep mata harus bebas dari partikel kasar. 3. Harus memenuhi syarat kebocoran dan partikel logam pada uji salep mata.4. Wadah untuk salep mata harus dalam keadaan steril pada waktu pengisian dan penutupan, harus tertutup rapat dan disegel untuk menjamin sterilitas pada pemakaian pertama5. Dasar salep yang digunakan tidak boleh mengiritasi mata 6. Dasar salep memungkinkan difusi obat dalam cairan mata.7. Dasar salep tetap mempertahankan aktivitas obat dalam jangka waktu tertentu pada kondisi penyimpanan yang tepat.8. Dasar salep mata yang digunakan juga harus bertitik lebur yang mendekati suhu tubuh

Cara pembuatan1. Timbang semua bahan yang diperlukan2. Alat alat gelas termasuk mortir dan stemper di sterilisasi di autoklaf 303. Basis salep dan bahan-bahan yang larut dalam minyak di oven selama 154. Mortir & stemper yang dari autoklaf di dinginkan dahulu(hangat)5. Masukan bahan secara berurutanmortir6. Aduk cepat ad homogen,terakhir masukan kloramfenikol aduk ad homogen7. Salep dimasukan ke dalam pot8. Evaluasi Permasalahan yang perlu diperhatikan jika membuat sediaan injeksi1. Ketidaksesuaian pelarut yang digunakan2. Co-solvency : yaitu peristiwa terjadinya kenaikan kelarutan karena penambahan pelarut lain atau modifikasi pelarut3. Kesalahan dalam pensterilan bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan4. Salting Out : Peristiwa dimana terjadi pengendapan zat terlarut dari suatu senyawa organik yang disebabkan oleh penambahan sejumlah besar senyawa garam pada larutan air5. Salting In : Kelarutan zat utama bertambah dengan penambahan suatu senyawa garam dalam larutannya6. Pembentukan komplek akibat interaksi antara senyawa tidak larut dan zat yang larut7. Interaksi yang muncul antara zat-zat obat dengan wadah8. Wadah yang digunakan tidak sesuai dengan stabilitas zat9. Flokulasi dan deflokulasi untuk sediaan suspensi injeksi

Faktor faktor yang harus diperhatikan dalam membuat sediaan krim1. Tipe sediaan krim yang akan dibuat2. Komponen Krim3. Suhu dan Temperatur4. Permasalahan dalam krim5. Evaluasi sediaan