LATIHAN SKRIPSI

41
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Para mahasiswa teknik mesin dan industri UGM telah terbiasa dengan kehidupan sehari-hari yang dipenuhi dengan jadwal kuliah di kampus. Lima hari dalam seminggu mahasiswa dan mahasiswi JTMI UGM begulat dengan jadwal-jadwal kuliah yang harus dijalani demi masa depan. Banyak mata kuliah yang membutuhkan konsentrasi tinggi untuk dapat memahami dan mengerti setiap hal yang disampaikan dalam perkuliahan tersebut. Setiap manusia melakukan kerja untuk suatu tujuan tertentu, tak terkecuali mahasiswa/i JTMI UGM. Kerja yang dilakukan akan menghasilkan output yang diharapkan mencapai performa yang terbaik. Performa dari kerja yang dihasilkan oleh setiap orang, berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara garis besar faktor yang mempengaruhi manusia tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor individual dan faktor situasional. Faktor individual merupakan faktor yang berasal dari diri orang itu sendiri misalnya usia, pendidikan, motivasi, pengalaman. Adapun faktor situasional merupakan faktor yang berasal dari luar diri pekerja, misalnya, tata letak ruang kerja, kondisi peralatan kerja, kondisi pekerjaan, dan karakteristik lingkungan [Liliana, 2007].

Transcript of LATIHAN SKRIPSI

Page 1: LATIHAN SKRIPSI

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Para mahasiswa teknik mesin dan industri UGM telah terbiasa dengan kehidupan

sehari-hari yang dipenuhi dengan jadwal kuliah di kampus. Lima hari dalam seminggu

mahasiswa dan mahasiswi JTMI UGM begulat dengan jadwal-jadwal kuliah yang harus

dijalani demi masa depan. Banyak mata kuliah yang membutuhkan konsentrasi tinggi untuk

dapat memahami dan mengerti setiap hal yang disampaikan dalam perkuliahan tersebut.

Setiap manusia melakukan kerja untuk suatu tujuan tertentu, tak terkecuali

mahasiswa/i JTMI UGM. Kerja yang dilakukan akan menghasilkan output yang diharapkan

mencapai performa yang terbaik. Performa dari kerja yang dihasilkan oleh setiap orang,

berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara garis besar faktor yang

mempengaruhi manusia tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor individual dan faktor

situasional. Faktor individual merupakan faktor yang berasal dari diri orang itu sendiri

misalnya usia, pendidikan, motivasi, pengalaman. Adapun faktor situasional merupakan

faktor yang berasal dari luar diri pekerja, misalnya, tata letak ruang kerja, kondisi peralatan

kerja, kondisi pekerjaan, dan karakteristik lingkungan [Liliana, 2007].

Seperti yang telah disampaikan oleh Liliana dalam papernya yang berjudul, ”

Pertimbangan Antropometri Pada Pendisainan” yang telah disebutkan di atas, salah satu

faktor yang mempengaruhi kinerja manusia adalah faktor situsional yang di dalamnya

termasuk juga lingkungan sebagai faktornya. Lebih spesifik lagi, dalam riset ini akan

dianalisis mengenai kursi yang merupakan faktor lingkungan (eksternal) yang paling dekat

dengan penggunanya. Dalam riset ini akan dicari tahu seberapa besar tingkat kepuasaan

pengguna terhadap kursi kerja yang digunakan dan seberapa besar pengaruhnya terhadap

kinerja penggunanya.

Kepuasan pengguna tersebut dapat diukur dari reaksi yang ditimbulkan pengguna

setelah menggunakan produk tersebut. Selain itu, kepuasan pengguna suatu produk juga

dapat diukur dari banyaknya keluhan yang ditimbulkan ketika ataupun setelah menggunakan

produk tersebut.

Page 2: LATIHAN SKRIPSI

Salah satu cabang ilmu ergonomi yang mempelajari tentang penggunaan produk oleh

pengguna adalah usabilitas. Berdasarkan ISO 9241-11, usabilitas dapat digunakan untuk

mengetahui apakah suatu produk dapat digunakan oleh pengguna untuk mencapai tujuan atau

fungsi dari produk tersebut (efektifitas). Selain itu, usabilitas juga memperhatikan sumber

daya yang dihabiskan dalam penggunaan produk (efisisensi) serta reaksi pengguna setelah

menggunakan produk (kepuasan).

I.2. Perumusan Masalah

Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah, apakah kursi perkuliahan yang digunakan

saat ini sudah cukup layak digunakan sebagai sarana belajar mahasiswa di JTMI UGM. Dari

kacamata mahasiswa yang didapatkan secara informal melalui sikap sehari-hari, kesimpulan

sementara atas pertanyaan tersebut adalah, masih ada sebagian mahasiswa yang mengeluhkan

mengenai ketidaknyamanan terhadap kursi perkuliahan yang selama ini digunakan. Apakah

kesimpulan sementara tersebut diakui juga oleh rata-rata kebanyakan mahasiswa di JTMI

UGM? Hal ini sangat perlu untuk dilakukan riset untuk mencari kebenaran dan membuktikan

kebenaran dari kesimpulan sementara yang telah didapatkan.

Mungkin, sekilas tampak tidak begitu penting dilakukan riset berkaitan dengan kursi

perkuliahan yang tampaknya sudah cukup memenuhi fungsi sebagi tempat duduk dan alas

menulis untuk jalannya kegiatan perkuliahan di JTMI. Akan tetapi, justru hal yang

tampaknya sepele ini akan membawa perubahan yang signifikan bagi performa belajar

mahasiswa.

Apabila telah ditemukan kebenaran akan kesimpulan sementara yang telah diambil

tersebut, benar, maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut, kursi seberpi apa yang diinginklan

oleh mahasiswa JTMI dan aspek ergonomis apa yan diinginkan ada pada desain kursi baru

hasil analisis dari keinginan mahasiswa JTMI UGM.

I.3. Asumsi dan Batasan Masalah

Analisis mengenai kepuasan pengguna kuri perkuliahan ini difokoskan pada

mahasiswa JTMI UGM, khususnya mahasiswa Program Studi Teknik industri. Hal ini

dilakukan karena populasi mahasiswa tersebutlah yang paham mengenai ilmu ergonomi

sehingga diharapkan data yang diperoleh dari komunitas tersebut, dapat lebih valid.

Pemilihan objek penelitian pada mahasiswa di JTMI ini juga dikarenakan lingkungan dan

orang-orang bersangkutan merupakan lingkungan terdekat dengan peneliti. Dengan demikian,

Page 3: LATIHAN SKRIPSI

diharapkan akan memudahkan dalam melakukan penelitian serta manfaat dari riset ini dapat

dirasakana secara langsung oleh orang-orang terdekat.

Selain itu, riset ini terbatas pada tujuan mengetahui tingkat kepuasan pengguna

terhadap bentuk kursi perkuliahan di JTMI UGM yang mana akan dijadikan pedoman

akankah perlu dilakukan perbaikan terhadap kursi yang telah ada saat ini atau tidak. Jadi, riset

ini bukanlah riset yang bertujuan mencari secara kuantitatif ukuran postur tubuh ataupun

ukuran antropometri mahasiswa JTMI UGM hingga bentuk kursi yang sesuai dengan postur

tubuh mereka. Akan tetapi, riset ini lebih ingin mengetahui fitur-fitur apa yang ingin

ditambahkan ataupun dirubah dari kursi yang ada saat ini.

Dalam riset ini, pengambilan data dilakukan pada responden yang diasumsikan telah

memahami apa yang dimaksud dengan kata “ergonomi”. Oleh sebab itu, pengambilan data

dalam riset ini dilakukan pada mahasiswa/i Program Studi Teknik Industri UGM yang

notabenenya sudah diperkenalkan mengenai ilmu ergonomi dalam perkuliahannya. Jawaban-

jawaban dari kuesionair yang diberikan terkait dengan kata-kata “ergonomi” tidak akan

menyulitkan responden untuk menjawabnya, dan hasil dari jawabannya pun dianggap valid.

I.4. Tujuan Penelitian

Main Objective:

Mengetahui tingkat kepuasan pengguna terhadap bentuk kursi perkuliahan di Jurusan

Teknik Mesin dan Industri UGM dengan menganalisis aspek ergonominya.

Spesifik Objectives :

1. Mengetahui bentuk kursi yang ergonomis bagi mahasiswa di JTMI UGM

2. Mengetahui kekurangan dari kursi yang ada saat ini di JTMI UGM.

3. Mengetahui efek penggunaan kursi yang tidak ergonomis bagi mahasiswa

JTMI UGM.

I.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari dilakukannya riset ini akan dapat dirasakan bagi mahasiswa yang

bersangkutan, yaitu mahasiswa JTMI UGM, maupun universitas lainnya yang memlki

masalah yang sama. Secara detail, manfaat dari penelitian ini, antara lain:

1. Dengan riset ini akan diketahui tingkat kepuasan pengguna terhadap

penggunaan kursi yang ada di JTMI. Apabila diketahui bahwa kursi tersebut

Page 4: LATIHAN SKRIPSI

belum apat memuaskan keinginan penggunanya, maka perlu dilakukan

perbaikan pada kursi tersebut agar dapat memenuhi keinginan penggunana

serta dapat meningkatkan performa kerja para mahasiswa JTMI UGM.

2. Adanya riset ini akan diketahui seberapa ergonomiskah kursi tersebut menurut

kacamata para mahasiswa yang menggunakan kursi tersebut sehari-hari.

Apabila ternyata masih kurang ergonomis, menurut penggunanya, maka hasil

riset ini dapat disampaikan kepada pengurus jurusan, agar dijadikan

pertimbangan untuk merubah atau mengganti kursi sarana belajar mahasiswa

menjadi lebih ergonomis.

3. Dengan riset ini akan diketahui fitur-fitur apa yang diinginkan untuk ada pada

kursi yang digunakan oleh mahasiswa, agar kegiatan perkuliahan yang

dijalankan menjadi lebih kondusif.

4. Riset ini juga akan mengungkap apakah pengguna kursi perkuliahan di JTMI

ini pernah merasakan sakit akibat menggunakan kursi tersebut. Apabila ada,

maka perlu segera dilakukan perbaikan.

5. Manfaat general dari riset ini adalah diketahuinya tanggapan atau respon

terhadap sarana dan prasarana kampus yang secara tidak langsung dapat

mendukung prestasi belajar mahasiswa.

Page 5: LATIHAN SKRIPSI

BAB II

STUDI PUSTAKA

Pada tahun 2003 telah dilakukan suatu penelitian oleh seorang mahasiswa bernama

Jasman dari Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogjakarta yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh posisi kerja tradisional, bekerja menggunakan kursi

dan meja yang umum terdapat di pasaran, dan bekerja menggunakan kursi dan meja kerja

yang ergonomis terhadap kenyamanan dan produktivitas kerja. Penelitian ini di lakukan pada

industri kecil pembuatan emping melinjo di Padang Pariaman.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Jasman (2003) dalam tesisnya

menunjukkan ada pengaruh sangat bermakna antara kenyamanan dan produktivitas tenaga

kerja yang bekerja dengan posisi kerja tradisional ,bekerja menggunakan kursi dan meja yang

umum terdapat di pasaran, dan yang bekerja menggunakan kursi dan meja kerja yang

ergonomis. Penggunaan kursi dan meja kerja yang ergonomis dapat mengurangi

ketidakyamanan sebesar 65,35 % dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja sebesar 77,13

% dibanding posisi kerja tradisional. Dengan demikian ada pengaruh sangat bermakna

penggunaan kursi dan meja kerja yang ergonomis terhadap kenyamanan dan produktivitas

tenaga kerja pembuat emping melinjo di Padang Pariaman.

Penelitian ini cukup bermanfaat bagi para pembuat emping mlinjo di Padang

Pariaman. Sebagai tambahan, akan lebih baik apabila penelitian ini juga diterapkan pada

bidang pendidikan. Penelitian ini dapat diperluas dengan mencoba memulai melakukan

penelitian mengenai kursi ergonomi di Universitas Gadjah Mada, khususnya Jurusan Teknik

Mesin dan Industri UGM. http://arc.ugm.ac.id/files/%280188-H-2004%29.pdf-->pengaruh

pengguna kursi

Page 6: LATIHAN SKRIPSI

BAB III

LANDASAN TEORI

III.1 Ergonomi

Istilah “ergonomi” berasal dari bahasa latin yaitu ERGON (kerja) dan NOMOS (hukum

alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan

yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain atau

perancangan (Nurmianto, 2008).

Menurut Sutalaksana (1979), egonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk

memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia

untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu

dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif,

aman, dan nyaman. Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan,

keselamatan dan kenyamanan manusia ditempat kerja. Ergonomi disebut juga sebagai Human

Factors. Ilmu Ergonomi juga dapat berperan sebagai desain pekerjaan pada suatu organisasi,

misalnya: penentuan jumlah jam istirahat, pemilihan jadwal pergantian waktu kerja,

meningkatkan variasi pekerjaan.

Secara resmi ergonomi didefinisikan sebagai, “the scientific discipline concerned with

the understanding of interactions among humans and other elements of a system, and the

profession that applies theory, principles, data and methods to design in order to optimize

human well-being and overall system performance.” [IEA Executive Council, 2000]. Dari

definisi tersebut jelas dinyatakan bahwa ilmu ergonomi fokus pada interaksi antara manusia

dengan elemen lain dalam sistem yang berkaitan dengan optimalisasi performa manusia dan

keseluruhan sistem. Ilmu ini dijadikan dasar untuk melakukan riset yang akan dijalankan ini,

karena prinsip-prinsip yang ada dalam ilmu ini akan dijadikan dasar untuk mengembangkan

tujuan dari riset ini.

Alasan mengapa riset ini dijalankan, sejalan lurus dengan tujuan dari adanya ilmu

ergonomi. Oleh sebab itu, ilmu ergonomi ini sangat berkaitan dengan riset yang akan

dijalankan.

Ilmu ergonomi juga sangat berpengaruh dalam mendesain suatu produk. Apabila desain

produk tidak memperhatikan aspek ergonomi, alhasil produk yang dihasilkan tidak akan

digemari pasar. Mengapa demikian? Karena desain produk yang tidak memperhatikan aspek

Page 7: LATIHAN SKRIPSI

ergonomi sudah pasti tidak akan membawa kenyamanan bagi penggunanya. Hal ini pastinya

akan berpengaruh pada kepuasan penggunanya.

Bagaimana suatu ilmu ergonomi dapat berpengaruh bagi pembuatan desain suatu

produk? Berikut gambarannya:

(Sumber: Yani Syafei, 2007)

Konsep ergonomi mempengaruhi desainer dalam mengembangkan suatu

desain. Konsep tersebut dikombinasikan dengan keinginan konsumen yang diperoleh dari

proses identifikasi keinginan konsumen. Setelah itu, baru kemudian dilakukan proses

manufaktur. Dari proses yang telah dilalui, akan diperoleh suatu produk yang superior, yang

sesuai dengan keinginan konsumen. Apabila hal tersebut telah dicapai, maka kepuasan

konsumen pun juga akan tercapai.

Page 8: LATIHAN SKRIPSI

Kelelahan/Fatique

Fatigue adalah kelelahan yang terjadi pada syaraf dan otot-otot manusia sehingga tidak

berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Setelah pekerja melakukan pekerjaannya maka

umumnya terjadi kelelahan, dalam hal ini kita harus waspada dan harus kita bedakan jenis

kelelahannya, beberapa ahli membedakan/membaginya sebagai berikut :

1. Kelelahan fisik

Kelelahan fisik akibat kerja yang berlebihan, dimana masih dapat dikompensasi dan

diperbaiki performansnya seperti semula. Kalau tidak terlalu berat kelelahan ini bisa hilang

setelah istirahat dan tidur yang cukup.

2. Kelelahan yang patologis

Kelelahan ini tergabung dengan penyakit yang diderita, biasanya muncul tiba-tiba dan berat

gejalanya.

3. Psikologis dan emotional fatique

Kelelahan ini adalah bentuk yang umum. Kemungkinan merupakan sejenis “mekanisme

melarikan diri dari kenyataan” pada penderita psikosomatik. Semangat yang baik dan

motivasi kerja akan mengurangi angka kejadiannya di tempat kerja.

4. Upaya kesehatan kerja dalam mengatasi kelelahan, meskipun seseorang mempunyai

batas ketahanan.

Desain kursi

Kursi salah satu komponen penting di tempat belajar. Kursi yang baik akan mampu

memberikan postur dan sirkulasi yang baik dan akan membantu menghindari ke tidak

nyamanan. Pilihan kursi yang nyaman dapat diatur dan memiliki penyangga punggung (Sigit

Wasi W, 2005).Tinggi bangku dirumitkan oleh interaksi dengan tinggi tempat duduk. Desain

kursi sesuai dengan kriteria agar permukaan kerja tetap dibawah siku seperti bagian

sebelumnya (Eko Nurmianto, 2003).

Selain itu, desain kursi yang ergonomis seharusnya dapat mensupport tubuh agar tetap

tegak dan rileks. Posisi duduk yang benar dapat dilihat dari bentuk antropometri tubuh ketika

duduk yang seharusnya di support oleh kursi yang digunakan untuk bekerja ataupun belajar.

Adapun bentuk posisi tubuh ketika duduk, adalah sebagaiberikut:

Page 9: LATIHAN SKRIPSI

Gambar 3.1 Anthropometri Posisi Duduk

(Sumber: Liliana Y.P, 2003)

Page 10: LATIHAN SKRIPSI

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

IV.1 Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di lingkungan kampus Jurusan Teknik Mesin dan Industri

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Jl. Grafika 2, Kampus UGM, Yogyakarta 55281.

Objek penelitian kami adalah mahasiswa/i Program Studi Teknik Industri di Jurusan

Teknik Mesin dan Industri Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Alasan mengapa populasi

tersebut yang dipilih, yaitu karena populasi di JTMI UGM inilah yang sangat dekat dengan

keseharian periset yang mengamati adanya ketidaknyaman dalam menggunakan kursi

perkuliahan. Selain itu, alasan mengapa menggunakan sampel mahasiswa/i Program Studi

Teknik Industri, karena analisis mengenai ketidaknyamanan ini dilakukan dengan dasar ilmu

Ergonomi. Oleh sebab itu, akan lebih mudah menyampaikan permasalahan topik ini kepada

mahasiswa/i Prodi Teknik Industri karena mereka telah diperkenalkan mengenai ilmu

Ergonomi dalam perkuliahannya.

Dari populasi tersebut kemudian diambil sampel sejumlah 40 mahasiswa/i Prodi

Teknik Industri untuk mewakili populasi yang ada. Kelimapuluh responden ini diambil secara

acak tanpa melihat postur tubuh atau pun latar belakang suku mereka. Dari 40 responden

tersebut, diusahakan merata antara jumlah mahasiswa dan mahasiswinya.

Alasan pemilihan sampel yang berjumlah 40 responden tersebut, karena dirasa sudah

cukup mewakili seluruh populasi apabila dilakukan pengambilan sampel secara random dan

seluruh angkatan ikut andil dalam pengambilan data riset ini.

IV.2 Prosedur Pengukuran

Salah satu cara yang digunakan untuk mencari data primer adalah menggunakan

observasi-non participant observation-pada mahasiswa/i Program Studi Teknik Industri yang

sedang mengikuti perkuliahan di gedung JTMI UGM.

Selain menggunakan metode observasi-non participant observation-pengambilan data

primer dilakukan menggunakan quesionair . Quesionair tersebut akan diberikan pada

mahasiswa JTMI UGM, untuk kemudian diisi dengan baik lalu dikembalikan untuk

Page 11: LATIHAN SKRIPSI

dianalisis. Quesionair tersebut berisikan 15 pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian ini.

Seluruh pertanyaan yang ada dalam quesionair merupakan pertanyaan yang closed

ended,dimana sebagian besar jawaban sudah tersedia pada lembar quesionair tersebut

sehingga responden hanya memilih jawaban mana yang sesuai dengan pengalaman yang

mereka alami selama menggunakan kursi di JTMI UGM. Namun ada beberapa pertanyaan

yang menggunakan open ended kuesioner karena untuk menggali informasi yang lebih jauh

dari para responden.

Keunggulan dari metode observasi-non participant observation yaitu responden tidak

mengetahui bahwa saat itu sedang diobservasi, sehingga tingkah laku yang muncul

merupakan tingkah laku yang natural sesuai dengan kenyataan sehari-hari dan tidak dibuat-

buat. Oleh sebab itu, data yang dihasilkan akan lebih akurat.

Selain kelebihan tersebut, metode non participant observation memiliki kelemahan

yaitu interpretasi yang ditarik oleh perisaet terkadang bias, dan bahkan meleset dari

kenyataan sebenarnya yang dirasakan oleh responden. Oleh sebab itu, untuk mengatasi

kemungkinan tesebut, perlu dilakukan pengambilan data lebih lanjut menggunakan

quesionair.

Dengan menggunakan quesionair akan dapat digali lebih lanjut mengenai pengalaman

dan behavior responden terhadap kursi yang sering mereka gunakan. Pada quesionair ini akan

diberikan pertanyaan yang jelas, dan akurat untuk mewakili jawaban-jawaban responden.

Kombinasi quesionair yang close ended dan open ended akan membantu dalam mengeksplor

pengalaman dan behavior responden terhadap penggunaan kursi di JTMI UGM.

Akan tetapi, kusionair juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

1. Apabila responden tidak paham dengan pertanyaan yang ada pada quesionair,

maka tidak ada ruang bagi responden untuk bertanya lebih lanjut mengenai pertanyaan

tersebut.

2. Akan sangat dimungkinkan responden akan saling berembug untuk menjawab

pertanyaan yang ada pada quesionair sehingga datanya menjadi tidak valid.

3. Responden terkadang malas menjawab pertanyaan yang ada pada lembar

quesionair.

4. Pengisian quesionair sangat tergantung dari mood individu masing-masing

sehingga validitas jawaban patut dipertanyakan.

Page 12: LATIHAN SKRIPSI

Perlu dilakukan sebuah strategi untuk mengatasi kekurangan-kekurangan di atas.

Strategi yang dilakukan yaitu:

1. Quesionair diberikan secara personal kepada responden.

2. Pengisian quesionair diawasi agar responden tidak saling berembug.

3. Quesionair dibuat seefisien mungkin dengan tidak terlalu banyak memberikan

pertanyaan yang membuat responden malas mengisinya.

Setelah semua data terkumpul kemudian dianalisis untuk didapatkan suatu kesimpulan yang akan menjawab riset ini.

IV.3 Langkah-langkah Penelitian

1) Pembelajaran landasan teori, latar belakang masalah, tinjauan pustaka dan tujuan yang

menjadi titik awal penelitian

2) Penentuan metodologi dan alat yang digunakan untuk megambil data primer.

3) Pembelajaran, telaah, dan identifikasi objek penelitian.

4) Persiapan pembuatan kuesionair untuk mengambil data primer

5) Validasi dan revisi kuesionair dan dipastikan siap untuk disebarkan kepada

responden.

6) Pengambilan data dengan kuesionair kepada sampel yang ditunjuk

7) Penentuan berbagai nilai statistik

8) Pengolahan data hasil kuesionair

9) Penutup

Page 13: LATIHAN SKRIPSI

BAB V

HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

V.I REKAPITULASI HASIL QUESIONAIR

Quesionair riset ini diberikan kepada 40 mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Teknik

Mesin dan Industri UGM dari berbagai angkatan, mulai dari angkatan 2006 sampai dengan

2010 yang dipilih secara random. Dari quesionair tersebut, dihasilkan data sebagai berikut.

Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan

No Anglatan Frekuens

iProsentase

1 2006 4 10%2 2007 12 30%3 2008 11 28%4 2009 6 15%5 2010 7 18%  jumlah 40 100%

(sumber data hasil penelitian,2011)

Jumlah angkatan yang paling banyak diambil datanya adalah angkatan 2007 dan 2008,

yaitu sejumlah 30% dan 28%.

Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan

Jumlah responden perempuan sebanyak 55% dan jumlah responden laki-laki sebanyak

45%.

Page 14: LATIHAN SKRIPSI

V.I.1 Hasil Quesionair Pernyataan 1

Dari pernyataan “Saya pernah mengalami kesulitan dalam melihat ke papan

tulis ketika menggunakan kursi tersebut saat mengikuti kuliah”,diperoleh hasil sebagai

berikut:

Sejumlah 33% responden tidak

setuju dengan pernyataan tersebut.

Responden tidak pernah mengalami

kesulitan dalam melihat ke papan tulis

ketika duduk di kursi saat mengikuti

kuliah. Namun, jumalh ini tidak terlalu

jauh berbeda dengan responden yang

menyatakan bahwa mereka setuju,

yaitu 29%. Dari hasil komulatif,

responden yang cenderung menolak

pernyataan ini sejumlah 40%, dan

yang cenderung mendukung

pernyataan ini, sejumlah 31%. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar responden tidak meyetujui

pernyataan tersebut.

V.I.2 Pernyataan 2

Dari pernyataan “Saya merasa sangat nyaman menggunakan kursi tersebut

selama berjam-jam”,diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 15: LATIHAN SKRIPSI

Sejumlah 52% responden

mengaku tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Sebagian besar

dari mereka merasa tidak nyaman

duduk berjam-jam di kursi perkuliah

JTMI UGM. Dan bahkan hanya 3%

responden yang menyetujui

pernyataan tersebut.

V.I.3 Pernyataan 3

Dari pernyataan “Saya pernah mengalami sakit di punggung ketika

menggunakan kursi tersebut dalam waktu yang lama”,diperoleh hasil sebagai berikut:

Sebanyak 41% responden

menyetujui pernyataan tersebut, dan

10% responden mengaku sangat

setuju dengan pernyataan terkait

dengan sakit punggung yang pernah

dirasakan.hanya 16% dari responden

yang cenderung tidak setuju dengan

pernyataan tersebut, dan sisanya

memilih cukup, yaitu sebanyak 30%.

Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa responden menanggapi positif,

atau menyetujui atas pernyataan

tersebut.

V.I.4 Pernyataan 4

Dari pernyataan “Saya merasa tidak ada masalah dengan posisi tubuh ketika

penggunaan kursi tersebut dalam perkuliahan di JTMI UGM”,diperoleh hasil sebagai

berikut:

Page 16: LATIHAN SKRIPSI

Lima puluh enam persen

responden tidak setuju dan 16%

responden menyatakan sangat tidak

setuju dengan pernyataan di atas.

Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa sebagian besar dari mereka

merasa bermasalah dengan posisi

duduk ketika menggunakan kursi

dalam perkuliahan di JTMI UGM.

V.I.5 Pernyataan 5

Dari pernyataan “Saya pernah mengalami sakit di leher ketika duduk

menggunakan kursi ini dan melihat ke dosen/papan tulis”, diperoleh hasil quesionair

sebagai berikut:

Sebanyak 38% responden

menyatakan setuju dalam

menanggapi hal tersebut, 40%

responden (33% setuju dan 7%

sangat setuju) cenderung setuju

dengan hal tersebut, dan sisanya

cenderung tidak setuju. Jadi,hasil

dari pernyataan mengenai

pengalaman pernah mengalami sakit

leher ketika menggunakan kursi ini

saat memperhatikan dosen atau

papan tulis, adalah sebagian besar

responden memang pernah

mengalami hal tersebut.

V.I.6 Pernyataan 6

Dari pernyataan “Saya merasa kursi ini cukup ergonomis”, diperoleh hasil

quesionair sebagai berikut:

Page 17: LATIHAN SKRIPSI

Sebanyak 58% responden

menyatakan bahwa tidak setuju dan

20% responden juga menyatakan

sangat tidak setuju dengan

pernyataan bahwa kursi yang

dipergunakan saat ini sudah

ergonomis. Sebagian besar dari

mereka merasa kursi tersebut tidak

ergonomis. Sejauh mana tingkat

ketidakergonomisan dari kursi

tersebut dapat dilihat dari hasil

pernyataan quesionair nomor

selanjutnya.

Bahasa “Ergonomi” dalam pernyataan ini tidak akan menghasilkan jawaban

yang tidak valid, karena responden yang dijadikan sampel merupakan responden yang

telah memahami ilmu ergonomi itu sendiri.

V.I.7 Pernyataan 7

Dari pernyataan “Saya pernah mengalami kesulitan ketika akan duduk

ataupun akan meninggalkan kursi tersebut”, diperoleh hasil quesionair sebagai

berikut:

Dalam pernyataan kali ini

diungkapkan mengenai adanya

kesulitan pengguna kursi ketika

meraka akan duduk ataupun

meninggalkan kursi. Ternyata, dari

hasil quesionair dapat dilihat bahwa

39% responden menyatakan sangat

setuju dengan pernyataan tersebut.

Dan 29% responden juga menyatakan

setuju dengan hal tersebut.

Dengan mudah dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar

Page 18: LATIHAN SKRIPSI

responden menyetujui pernyataan

mengenai adanya kesulitan pengguna

kursi ketika mereka akan duduk

ataupun meninggalkan kursi.

Hal ini perlu dijadikan pertimbangan karena lebih dari separuh reponden

membenarkan pernyataan tersebut.

V.I.8 Pernyataan 8

Dari pernyataan “Saya merasa kursi tersebut cukup nyaman untuk menulis”,

diperoleh hasil quesionair sebagai berikut:

Pernyataan kali ini

mengungkap mengenai kenyamanan

yang dirasakan pengguna kursi ketika

digunakan untuk menulis. Dari hasil

quesionair, dapat dilihat bahwa 38%

pengguna merasa tidak setuju, 12%

responden menyatakan sangat tidak

setuju dan 29% responden memilih

cukup setuju dengan pernyataan

tersebut.

Hasil dari quesionair ini tidak menunjukkan angka yang signifikan antara responden

yang mendukung pernyataan dengan responden yang tidak mendukung pernyataan tersebut.

Maka, perlu dilakukan pengolahan data lebih lanjut.

V.I.9 Pernyataan 9

Dari pernyataan “Saya pernah mengalami bagian tubuh terantuk salah satu

bagian dari kursi ketika akan duduk ataupun akan meninggalkan kursi”, diperoleh

hasil quesionair sebagai berikut:

Page 19: LATIHAN SKRIPSI

Sebanyak 71% responden

menyatakan setuju bahwa mereka

pernah terantuk salah satu bagian

dari kursi ketika akan duduk ataupun

akan meninggalkan kursi. Pernyataan

ini mengindikasikan adanya maslaah

dalam desain kursi maupun ukuran

kursi.

V.I.10 Pernyataan 10

Dari pernyataan “Saya merasa meja pada kursi tersebut cukup luas untuk

menopang kebutuhan buku dan alat tulis yang saya gunakan”, diperoleh hasil

quesionair sebagai berikut:

Sejumlah 43% responden

tidak setuju dengan pernyataan

tersebut. Ditambah lagi, ada sejumlah

26% responden yang merasa sangat

tidak setuju dengan pernyataan

tersebut.

Jadi, dapat disimpulkan

bahwa sebagian besar responden

merasa meja pada kursi tersebut tidak

cukup luas untuk menopang

kebutuhan buku dan alat tulis yang

saya gunakan

V.I.11 Pernyataan 11

Dari pernyataan “Saya puas dengan adanya kursi ini sebagai sarana belajar

sehari-hari”, diperoleh hasil quesionair sebagai berikut:

Page 20: LATIHAN SKRIPSI

Sejumlah 58% responden

menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Selain itu, 15%

responden lain juga menyatakan

bahwa meraka sangat tidak setuju

dengan pernyataan kepuasan

tersebut.

Dengan mudah dapat

disimpulkan, bahwa keberadaan kursi

tersebut belum bisa membuat

pengguna merasa puas atas

penggunaan kursi tersebut selama ini.

V.I.12 Pernyataan 12

Dari pernyataan “Saya sering merasa pegal di kaki, kemudian meluruskan

kaki ke kursi di depan saya ataupun tempat lainnya”, diperoleh hasil quesionair

sebagai berikut:

Hasil dari quesionair yang

diberikan kepada 40 responden,

menghasilkan jawaban sebesar 40%

responden menyatakan sangat setuju

dan 37% responden menyatakan

setuju.

Dengan demikian, dapat

dengan mudah disimpulkan bahwa

pengalaman merasa pegal di kaki,

lalu kemudian meluruskan kaki ke

kursi di depan saya ataupun tempat

lainnya, diakui sering dilakukan atau

dialami oleh sebagian besar

responden.

Page 21: LATIHAN SKRIPSI

V.I.13 Pernyataan 13

Dari pernyataan “Saya merasa ruang gerak ketika saya duduk sudah cukup

leluasa”, diperoleh hasil quesionair sebagai berikut:

Hasil quesionair menunjukkan

bahwa 41% responden tidak setuju

dengan pertanyaan tersebut, 19%

responden menyatakan sangat tidak

setuju.

Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar

responden merasa ruang gerak ketika

saya duduk sudah tidak cukup leluasa

V.I.14 Pernyataan 14

Dari pernyataan “Saya menginginkan kursi yang lebih nyaman dan

ergonomis”, diperoleh hasil quesionair sebagai berikut:

Sebagian besar responden

menyatakan setuju dengan

pernyataan tersebut. Sebanyak 60%

responden sangat menginginkan kursi

yang lebih nyaman dan ergonomis.

Selain itu, 36% responden

menyatakan setuju dengan

pernyataan tersebut.

V.I.15 Kriteria kursi yang diinginkan oleh responden

Kriteria utama kursi yang Anda inginkan sebagai sarana belajar Anda di kampus,

antara lan:

Page 22: LATIHAN SKRIPSI

Tingg

inya dap

at diat

ur sesu

ai ke

butuhan

Bisa diputar

-putar

Dudukan Em

puk

Meja le

bar

Ada san

daran ta

ngannya

ada s

andara

n /tem

pat ka

kinya

0

10

20

30

40

125

3631 28

14

Dari hasil quesionair yang diberikan, diperoleh data 3 kriteria utama kursi yang

diinginkan oleh responden,antara lain

1. Dudukan empuk

2. Meja lebar

3. Ada sandaran tangannya.

Page 23: LATIHAN SKRIPSI

V.2 PENGOLAHAN DATA HASIL QUESIONAIR

Tabel 5.1. Skala Semantic pada Quesionair

Skala

Kepentingan

Poin

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral/cukup 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Tingkat Kepentingan:

∑i=1

n

Jumlah Respondeni× Poin Kepentingani

Dimana :

n = jumlah tingkat kepentingan

Poin kepentingan = 1 s/d 5 sesuai dengan ketentuan pada tabel 5.1

Tingkat kepentingan ini perlu dilakukan untuk mengetahui pernyataan mana saja yang

memiliki kepentingan paling tinggi hingga paling rendah. Apabila telah diketahui rating dari

tingkat kepentingan tersebut, kemudian data tersebut dijadikan pedoman untuk

menyimpulkan apakah kursi perkuliahan di JTMI UGM ini sudah cukup memenuhi kepuasan

penggunanya.

Page 24: LATIHAN SKRIPSI

Hasil penghitungan menggunakan Excel adalah sebagai berikut:

SS S C TS STS SS S C TS STS

1

Saya pernah mengalami kesulitandalam melihat ke papan tulis ketikamenggunakan kursi tersebut saatmengikuti kuliah

1 12 12 14 3 5 48 36 28 3 120 7

2Saya merasa sangat nyamanmenggunakan kursi tersebut selamaberjam-jam

0 1 8 22 11 0 4 24 44 11 83 13

3Saya pernah mengalami sakit dipunggung ketika menggunakan kursitersebut dalam waktu yang lama

4 17 14 6 1 20 68 42 12 1 143 5

4

Saya merasa tidak ada masalah denganposisi tubuh ketika penggunaan kursitersebut dalam perkuliahan di JTMIUGM

0 4 8 24 7 0 16 24 48 7 95 11

5Saya pernah mengalami sakit di leherketika duduk menggunakan kursi inidan melihat ke dosen/papan tulis

3 14 16 8 1 15 56 48 16 1 136 6

6 Saya merasa kursi ini cukupergonomis

0 1 8 23 8 0 4 24 46 8 82 14

7Saya pernah mengalami kesulitanketika akan duduk ataupun akanmeninggalkan kursi tersebut

16 12 10 2 1 80 48 30 4 1 163 4

8 Saya merasa kursi tersebut cukupnyaman untuk menulis

0 9 12 16 5 0 36 36 32 5 109 8

9

Saya pernah mengalami bagian tubuhterantuk salah satu bagian dari kursiketika akan duduk ataupun akanmeninggalkan kursi

8 30 0 4 0 40 120 0 8 0 168 2

10Saya merasa meja pada kursi tersebutcukup luas untuk menopangkebutuhan buku dan alat tulis yangsaya gunakan

1 8 4 18 11 5 32 12 36 11 96 10

11 Saya puas dengan adanya kursi inisebagai sarana belajar sehari-hari

1 0 11 23 6 5 0 33 46 6 90 12

12Saya sering merasa pegal di kaki,kemudian meluruskan kaki ke kursi didepan saya ataupun tempat lainnya

16 15 7 2 0 80 60 21 4 0 165 3

13 Saya merasa ruang gerak ketika sayaduduk sudah cukup leluasa

1 3 13 17 8 5 12 39 34 8 98 9

14 Saya menginginkan kursi yang lebihnyaman dan ergonomis (*)

25 15 0 1 1 125 60 0 2 1 188 1

Ranking

Jumlah respondenNo PernyataanPoint Kepentingan tingkat

kepentingan

Tabel 5.2. Skala Semantic pada Quesionair

Page 25: LATIHAN SKRIPSI

pernya

taan 1

pernya

taan 2

pernya

taan 3

pernya

taan 4

pernya

taan 5

pernya

taan 6

pernya

taan 7

pernya

taan 8

pernya

taan 9

pernya

taan 10

pernya

taan 11

pernya

taan 12

pernya

taan 13

pernya

taan 14

120

83

143

95

136

82

163

109

168

96 90

165

98

188

tingkat kepentingan

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa hal yang terpenting menjadi masalah

mengenai kursi perkuliahan selama ini adalah:

1. Pernyataan 14

Responden sangat menginginkan kursi yang lebih nyaman dan ergonomis

2. Pernyataan 9

Sebagian besar responden merasa pernah mengalami bagian tubuh terantuk

salah satu bagian dari kursi ketika akan duduk ataupun meninggalkan kursi. Hal ini

sangat dimungkinkan berkaitan dengan desain maupun ukuran dari kursi tersebut.

3. Pernyataan 12

Responden juga sering merasa pegal di kaki hingga kemudian mereka

meluruskan kaki ke kursi depannya ataupun tempat lainnya. Hal ini mengindikasikan

perlu diadakannya sandaran untuk kaki agar dapat mengatasi solusi dari keluhan

pengguna tersebut.

4. Pernyataan 7

Responden banyak yang menyetujui bahwa mereka merasa kesulitan ketika

akan duduk ataupun meninggalkan kursi. Kenyataan ini juga mengindikasikan adanya

ketidaksempurnaan desain kursi ataupun ukuran ruang gerak kursi yang nanti

kedepannya dapat dianalisis lebih lanjut untuk perbaikan pembuatan kursi yang lebih

bagus.

Page 26: LATIHAN SKRIPSI

5. Pernyataan 3

Permasalahan mengenai terjadinya sakit di punggung ketika menggunakan

kursi tersebut dalam waktu yang lama, merupakan salah satu hal penting yang banyak

diakui kenyataannya oleh para responden.

Tingkat kepentingan ini perlu dilakukan untuk mengetahui pernyataan mana

saja yang memiliki kepentingan paling tinggi hingga paling rendah. Apabila telah diketahui

rating dari tingkat kepentingan tersebut, kemudian data tersebut dijadikan pedoman untuk

menyimpulkan apakah kursi perkuliahan di JTMI UGM ini sudah cukup memenuhi kepuasan

penggunanya ataukah tidak. Selain itu, masalah yang paling banyak diakui oleh responden,

dapat dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan pada kursi tersebut agar menjadi fokus

utama fitur yang paling penting untuk segera dilakukan perbaikan.

V.3 DATA NON PARTICIPANT OBSERVATION

Data ini diambil ketika sedang melakukan perkuliahan berlangsung di ruang kelas

M2 Gedung Teknik Mesin dan Industri UGM. Keunggulan dari metode observasi-non

participant observation yaitu responden tidak mengetahui bahwa saat itu sedang diobservasi,

sehingga tingkah laku yang muncul merupakan tingkah laku yang natural sesuai dengan

kenyataan sehari-hari dan tidak dibuat-buat. Oleh sebab itu, data yang dihasilkan akan lebih

akurat.

Namun, metode non participant observation juga memiliki kelemahan yaitu

interpretasi yang ditarik oleh periset terkadang bias, dan bahkan meleset dari kenyataan

sebenarnya yang dirasakan oleh responden. Oleh sebab itu, untuk mengatasi kemungkinan

tesebut, perlu dilakukan pengambilan data menggunakan quesionair seperti yang telah

didapatkan hasilnya pada pembahasan sebelumnya.

Page 27: LATIHAN SKRIPSI

Non participant observation ini dilakukan secara visual oleh peneliti. Dari hasil

pengambilan gambar tersebut dapat diketahui bagaimana keadaan postur tubuh pengguna

kursi ketika sedang serius mengikuti perkuliahan di salah satu kelas gedung JTMI UGM.

Adapun data lengkap yang dihasilkan dari pengamatan dengan non participant observation,

adalah sebagai berikut:

No

Posisi anggota tubuh

Keadaan objek peneliti

1posisi kepala

terlihat terlalu menunduk karena posisi meja pada

kursi terlalu rendah

2 posisi leher membungkuk

  

sesekali terlihat objek peneliti meletakkan

lehernya pada bagian atas kursi

 

 

terkadang terlihat miring ke arah sumber

informasi (dosen) ketika sedang memperhatikan

materi dosen bagi mereka yang tidak duduk di

depan dosen.

3 posisi punggung membungkuk

 sesekali terlihat objek peneliti meregangkan

tulang belakangnya

4 posisi tangan kanan tangan kanan diletakkan di atas meja

5 posisi tangan kiri

ketika menulis, tangan kiri objek peneliti

difungsikan untuk menahan kertas atau buku tulis

yang tidak tersangga oleh meja.

    sesekali terlihat, tangan kiri objek peneliti

Page 28: LATIHAN SKRIPSI

diletakkan atau disandarkan pada meja teman di

sebelah kirinya

6 posisi kaki posisi kaki berada persis di bawah meja kursi

  

terkadang terlihat kaki objek peneliti diluruskan

sampai di bawah kursi di depannya

  

sesekali terlihat kaki diletakkan pada kursi di

depannya.

Tabel 5.3. Hasil Non Participant Observation

Apabila diperhatikan lebih lanjut apa yang didapatkan dari pengamatan Non

participant observation, ada beberapa perilaku mahasiswa yang menunjukkan

ketidaknyamanan ketika menggnakan kursi tersebut terlalu lama. Perilaku-perilaku tersebut

antara lain:

No

Posisi anggota tubuh

Keadaan objek penelitiIndikasi

1 posisi kepala Terlihat terlalu menunduk

Posisi meja pada

kursi terlalu rendah

Tinggi badan

mahasiswa yang

tidak sesuai dengan

ukuran kursi

2 posisi leher

Sesekali terlihat objek peneliti

meletakkan lehernya pada bagian

atas kursi

Terlihat adanya

fatigue yang dialami

oleh objek peneliti

 

Terkadang terlihat miring ke arah

sumber informasi (dosen) ketika

sedang memperhatikan materi dosen

bagi mereka yang tidak duduk di

depan dosen.

Indiksi adanya

kekurangan desain

kursi yang kurang

fleksibel

3 posisi punggungSesekali terlihat objek peneliti

meregangkan tulang belakangnya

Terlihat adanya

fatigue yang dialami

oleh objek peneliti

4 posisi tangan kanan Ketika menulis, tangan kiri objek Mengindikasikan

Page 29: LATIHAN SKRIPSI

peneliti difungsikan untuk menahan

kertas atau buku tulis yang tidak

tersangga oleh meja.

sempitnya ukuran

meja untuk

menulis

5 posisi tangan kiri

Sesekali terlihat, tangan kiri objek

peneliti diletakkan atau disandarkan

pada meja teman di sebelah kirinya

Mengindikasikan

kurangnya fitur

sandaran untuk

tangan kiri

6 posisi kaki

Terkadang terlihat kaki objek

peneliti diluruskan sampai di bawah

kursi di depannya

Terlihat adanya

fatigue pada kaki

akibat tidakadanya

sandaran untuk

kaki

Sesekali terlihat kaki diletakkan

pada kursi di depannya.

Demikianlah hasil dari pengambilan data dengan metode non participant observation.

Page 30: LATIHAN SKRIPSI

BAB VI

PENUTUP