Latar Belakang Patient Safety

download Latar Belakang Patient Safety

of 26

description

ouh

Transcript of Latar Belakang Patient Safety

Latar belakang dan 7 langkah dalam patient safety

Latar belakang dan 7 langkah dalam patient safety Oleh: dr. Husna, Sp.PK

Latar belakang timbulnya patient safetyHampir setiap tindakan medik menyimpan potensi resikoBanyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit yang cukup besar, merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan medis (medical errors)Di Indonesia, telah dikeluarkan pula Kepmen nomor 496/Menkes/SK/IV/2005 tentang Pedoman Audit Medis di Rumah Sakit, yang tujuan utamanya adalah untuk tercapainya pelayanan medis prima di rumah sakit yang jauh dari medical error dan memberikan keselamatan bagi pasienKesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis ini akan mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien, bisa berupa Near Miss atau Adverse Event (Kejadian Tidak Diharapkan/KTD)

Perkembangan ini diikuti oleh Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia(PERSI) yang berinisiatif melakukan pertemuan dan mengajak semua stakeholder rumah sakit untuk lebih memperhatian keselamatan pasien di rumah sakit

Mempertimbangkan betapa pentingnya misi RS untuk mampu memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik terhadap pasien mengharuskan RS untuk berusaha mengurangi medical error

Sebagai bagian dari penghargaannya terhadap kemanusiaan, maka dikembangkan sistem Patient Safety (Gerakan Keselamatan Pasien/KP) yang dirancang mampu menjawab permasalahan yang ada

Pengertian patient safety (keselamatan pasien)Patient Safety atau Keselamatan Pasien (KP) adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman.

Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

Tujuan patient safetyTerciptanya budaya keselamatan pasien di RSMeningkatnya akuntabilitas rumah sakit thdp pasien dan masyarakatMenurunnya KTD di RSTerlaksananya program-program pencegahan shg tidak terjadi pengulangan KTD.

LANGKAH PELAKSANAAN PATIENT SAFETY MELIPUTI:Sembilan solusi keselamatan Pasien di RS (WHO Collaborating Centre for Patient Safety, 2 May 2007), yaitu:1)Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (look-alike, sound-alike error)

2)Pastikan identifikasi pasien3)Komunikasi secara benar saat serah terima pasien4)Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar

5)Kendalikan cairan elektrolit pekat6) Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7)Hindari salah kateter dan salah sambung selang8) Gunakan alat injeksi sekali pakai9) Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nosokomial.

2. Tujuh (7) Standar Keselamatan Pasien (mengacu pada Hospital Patient Safety Standards yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Accreditation of Health Organizations, Illinois, USA, tahun 2002) ,yaitu:

1.HAK PASIENStandarnya adalah :Pasien & keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana & hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya KTD (Kejadian Tidak Diharapkan).Kriterianya adalah :1)Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan2) Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan3) Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan yang jelas dan benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya KTD

2. MENDIDIK PASIEN DAN KELUARGAStandarnya adalah :RS harus mendidik pasien & keluarganya tentang kewajiban & tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.

Kriterianya adalah:Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dgn keterlibatan pasien adalah partner dalam proses pelayanan.Karena itu, di RS harus ada sistem dan mekanisme mendidik pasien & keluarganya tentang kewajiban & tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.

Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien & keluarga dapat:Memberikan info yg benar, jelas, lengkap dan jujurMengetahui kewajiban dan tanggung jawabMengajukan pertanyaan untuk hal yg tdk dimengertiMemahami dan menerima konsekuensi pelayananMematuhi instruksi dan menghormati peraturan RSMemperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasaMemenuhi kewajiban finansial yang disepakati

3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan

Standarnya adalah :RS menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan.

Kriterianya adalah:koordinasi pelayanan secara menyeluruhkoordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber dayakoordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasikomunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan

4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasienStandarnya adalah:RS harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yg ada, memonitor & mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif KTD, & melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta KP.

Kriterianya adalah:Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design) yang baik, sesuai dengan Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit.Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerjaSetiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensifSetiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis

5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien

Standarnya adalah :Pimpinan dorong & jamin implementasi progr KP melalui penerapan 7 Langkah Menuju KP RS .Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi risiko KP & program mengurangi KTD.Pimpinan dorong & tumbuhkan komunikasi & koordinasi antar unit & individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang KPPimpinan mengalokasikan sumber daya yg adekuat utk mengukur, mengkaji, & meningkatkan kinerja RS serta tingkatkan KP.Pimpinan mengukur & mengkaji efektifitas kontribusinyadalam meningkatkan kinerja RS & KP.

Kriterianya adalah :

Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien.Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program meminimalkan insiden,Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasiTersedia prosedur cepat-tanggap terhadap insiden, termasuk asuhan kepada pasien yang terkena musibah, membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis.Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden, Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan antar pengelola pelayananTersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan Tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

6. Mendidik staf tentang keselamatan pasienStandarnya adalah :RS memiliki proses pendidikan, pelatihan & orientasi untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan KP secara jelas.

RS menyelenggarakan pendidikan & pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan & memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien.

Kriterianya adalah:Memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasienMengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan inservice training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden.Menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok (teamwork) guna mendukung pendekatan interdisiplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien.

7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.Standarnya adalah:RS merencanakan & mendesain proses manajemen informasi KP untuk memenuhi kebutuhan informasi internal & eksternal.Transmisi data & informasi harus tepat waktu & akurat.

Kriterianya adalah:Disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal-hal terkait dengan keselamatan pasien.Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden, Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan antar pengelola pelayanan Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkanTersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

3. Tujuh (7) langkah menuju keselamatan pasien RS (berdasarkan KKP-RS No.001-VIII-2005) sebagai panduan bagi staf Rumah Sakit

1.Bangun kesadaran akan nilai keselamatan Pasien, ciptakan kepemimpinan & budaya yang terbuka dan adil

Bagi Rumah sakit:Kebijakan: tindakan staf segera setelah insiden, langkah kumpul fakta, dukungan kepada staf, pasien, keluargaKebijakan: peran & akuntabilitas individual pada insidenTumbuhkan budaya pelaporan & belajar dari insidenLakukan assesmen dg menggunakan survei penilaian KP

Bagi Tim:Anggota mampu berbicara, peduli & berani lapor bila ada insidenLaporan terbuka & terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan tindakan/solusi yg tepat

2. Pimpin dan dukung staf anda, bangunlah komitmen &focus yang kuat & jelas tentang KP di RS andaBagi Rumah Sakit:Ada anggota Direksi yg bertanggung jawab atas KPDi bagian-2 ada orang yg dpt menjadi Penggerak (champion) KPPrioritaskan KP dlm agenda rapat Direksi/ManajemenMasukkan KP dlm semua program latihan staf

Bagi Tim:Ada penggerak dlm tim utk memimpin Gerakan KPJelaskan relevansi & pentingnya, serta manfaat gerakan KPTumbuhkan sikap ksatria yg menghargai pelaporan insiden

3. Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko, kembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yg potensial brmasalahBagi Rumah Sakit:Struktur & proses manajemen risiko klinis & non klinis, mencakup KPKembangkan indikator kinerja bagi sistem pengelolaan risikoGunakan informasi dari sistem pelaporan insiden & asesmen risiko & tingkatkan kepedulian thdp pasien

Bagi Tim:Diskusi isu KP dalam forum, utk umpan balik kpd majemen terkaitPenilaian risiko pd individu pasienProses asesmen risiko teratur, tentukan akseptabilitas tiap risiko, & langkah memperkecil risiko tsb

4. Kembangkan sistem pelaporan, pastikan staf Anda agar dg mudah dpt melaporkan kejadian/insiden serta RS mengatur pelaporan kpd KKP-RSBagi Rumah sakit:Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden, ke dlm maupun ke luar yg hrs dilaporkan ke KKPRS PERSIBagi Tim:Dorong anggota utk melaporkan setiap insiden & insiden yg telah dicegah tetapi tetap terjadi juga, sbg bahan pelajaran yg penting

5.Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien, kembangkan cara-cara komunikasi yg terbuka dg pasienBagi Rumah SakitKebijakan : komunikasi terbuka tentang insiden dg pasien & keluargaPasien & keluarga mendapat informasi bila terjadi insidenDukungan,pelatihan & dorongan semangat kpd staf agar selalu terbuka kpd pasien & kelg. (dlm seluruh proses asuhan pasien) Bagi Tim:Hargai & dukung keterlibatan pasien & kel. bila telah terjadi insidenPrioritaskan pemberitahuan kpd pasien & kel. bila terjadi insidenSegera setelah kejadian, tunjukkan empati kpd pasien & kel.

6.Belajar dan berbagi pengalaman tentang Keselamatan pasien, dorong staf anda utk melakukan analisis akar masalah utk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbulBagi Rumah Sakit:Staf terlatih mengkaji insiden secara tepat, dan mengidentifikasi sebabKebijakan: kriteria pelaksanaan Analisis Akar Masalah (Root Cause Analysis/RCA) atau Failure Modes & Effects Analysis (FMEA) atau metoda analisis lain, mencakup semua insiden & minimum 1 x per tahun utk proses risiko tinggiBagi Tim:Diskusikan dlm tim pengalaman dari hasil analisis insidenIdentifikasi bgn lain yg mungkin terkena dampak & bagi pengalaman tersebut

7.Cegah cedera melalui implementasi system Keselamatan pasien, Gunakan informasi yg ada ttg kejadian/masalah utk melakukan perubahan pd sistem pelayananBagi Rumah Sakit:Tentukan solusi dg informasi dr sistem pelaporan, asesmen risiko, kajian insiden, audit serta analisisSolusi mencakup penjabaran ulang sistem, penyesuaian pelatihan staf & kegiatan klinis, penggunaan instrumen yg menjamin KPAsesmen risiko utk setiap perubahanSosialisasikan solusi yg dikembangkan oleh KKPRS-PERSIUmpan balik kpd staf ttg setiap tindakan yg diambil atas insidenBagi Tim:Kembangkan asuhan pasien menjadi lebih baik & lebih amanTelaah perubahan yg dibuat tim & pastikan pelaksanaannyaUmpan balik atas setiap tindak lanjut ttg insiden yg dilaporkan