Latar Belakang - Web viewPerencanaan pembangunan wilayah yang selama ini dilakukan, masih belum...

16
ANALISIS INPUT-OUTPUT (IO) PAPER Disusun untuk memenuhi salah tugas Mata Kuliah Perencanaan Wilayah yang diampu oleh Dr. rer.nat. Nandi, S.Pd., MT., M.Sc Disusun oleh: Fika Rahmah Novriyanto Lutvia Resta Setyawati Putri Yulia Lestari Rizqi Sofian Zamhuri Suci Fadhilla (1406301) (1401874) (1406973) (1401870) (1402140) (1409879) Rio Septianto Resti Nurhayani Adi Setiadi Indri Siti Nur Habibah M. Fadhil M. Aziz Fikki (1408329) (1408927) (1406521) (1401267) (1408236) (1402637)

Transcript of Latar Belakang - Web viewPerencanaan pembangunan wilayah yang selama ini dilakukan, masih belum...

Page 1: Latar Belakang - Web viewPerencanaan pembangunan wilayah yang selama ini dilakukan, masih belum dapat mendeteksi bagaimana pengaruh suatu sektor terhadap struktur perekonomian suatu

ANALISIS INPUT-OUTPUT (IO)

PAPER

Disusun untuk memenuhi salah tugas Mata Kuliah Perencanaan Wilayah yang

diampu oleh Dr. rer.nat. Nandi, S.Pd., MT., M.Sc

Disusun oleh:

Fika Rahmah

Novriyanto

Lutvia Resta Setyawati

Putri Yulia Lestari

Rizqi Sofian Zamhuri

Suci Fadhilla

(1406301)

(1401874)

(1406973)

(1401870)

(1402140)

(1409879)

Rio Septianto

Resti Nurhayani

Adi Setiadi

Indri Siti Nur Habibah

M. Fadhil

M. Aziz Fikki

(1408329)

(1408927)

(1406521)

(1401267)

(1408236)

(1402637)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2016

Page 2: Latar Belakang - Web viewPerencanaan pembangunan wilayah yang selama ini dilakukan, masih belum dapat mendeteksi bagaimana pengaruh suatu sektor terhadap struktur perekonomian suatu

A. Latar Belakang

Perencanaan pembangunan wilayah yang selama ini dilakukan, masih belum

dapat mendeteksi bagaimana pengaruh suatu sektor terhadap struktur

perekonomian suatu wilayah. Hal ini yang menyebabkan kegagalan dalam

pelaksanaan perencanaan, untuk itulah diperlukan suatu model analisis yang dapat

mengintegrasikan perencanaan pembangunan di suatu wilayah.

Ada beberapa model analisis salah satunya adalah analisis Input-Ouput.

Analisis Input-output (I-O) adalah suatu model matematis untuk menelaah

struktur perekonomian yang saling kait mengait antara berbagai sektor atau

kegiatan ekonomi, yang artinya “output suatu sektor merupakan input bagi sektor

lain”. Aspek yang ingin ditonjolkan oleh model I-O ini adalah bahwa setiap sektor

mempunyai keterkaitan/ketergantungan dengan sektor lain. Seberapa besar

ketergantungan suatu sektor ditentukan oleh besarnya input yang digunakan

dalam proses produksinya. Dengan kata lain sasaran pengembangan suatu sektor

tidak akan tercapai tanpa dukungan input yang memadai dari sekor lain. Oleh

karena itu perencanaan suatu sektor harus memperhatikan prospek pengembangan

sektor-sektor terkait secara terintegrasi.

Tujuan utama dari analisis Input-Output adalah menghasilkan gambaran

aliran antar industri-industri untuk menghasilkan keluaran bagi suatu sektor

tertentu atau menjelaskan besaran aliran antar industri dalam hubungannya dengan

tingkat produksi dalam setiap sektor. Analisis dilakukan dalam suatu periode

waktu tertentu, yang biasanya dilakukan dalam tahunan.

B. Pengertian Model Input Output

Tujuan umum model I-O ialah menjelaskan besaran aliran antar industri

dalam hubungannya dengan tingkat produksi dalam setiap sektor. Satu aspek

yang sangat penting dalam perekonomian yaitu hubungan antar industri.

Hubungan ini bersifat saling ketergantungan satu dengan yang lain. Hasil

produksi satu macam produksi berarti bahan dasar bagi industri lain, atau dengan

kata lain, keluaran industri i merupakan masukan bagi industri k. Oleh karena itu

Page 3: Latar Belakang - Web viewPerencanaan pembangunan wilayah yang selama ini dilakukan, masih belum dapat mendeteksi bagaimana pengaruh suatu sektor terhadap struktur perekonomian suatu

perubahan pada suatu industri akan berpengaruh pada industri yang lainnya.

Perubahan input akan menyebabkan perubahan output, yang berarti perubahan

masukan bagi industri lain, dan dengan demikian secara berantai pengaruh ini

akan dirasakan oleh industri yang saling berkaitan tadi. Fungsi utama analisis

antar industri yaitu menggambarkan aliran barang dan jasa dari satu sektor

produksi ke sektor produksi lainnya. (Soemarno, 2011).

Menurut Tarigan (2005), karena keterkaitan antar sektor yang begitu

luas, perubahan pada salah satu sektor, misalnya outputnya meningkat atau

menurun, akan memberi dampak pada sektor lainnya. Perubahan itu

umumnya berasal dari berubahnya permintaan akhir dari salah satu sektor atau

beberapa sektor sekaligus. Apabila permintaan akhir suatu sektor berubah, ini

akan mengubah permintaannya (berupa input) dari berbagai sektor dan

perubahan ini akan berlangsung dalam beberapa putaran.

Adapun konsep dasar Model Input-Output yaitu: Pertama, Struktur

perekonomian tersusun dari berbagai sector atau industri yang satu sama lain

berinteraksi melalui transaksi jual beli. Kedua, Output suatu sektor akan

didistribusikan dengan jalan dijual kepada sektor-sektor lainnya dan untuk

memenuhi permintaan akhir, baik yang berasal dari rumah tangga(C), pemerintah

(G), investasi (I), maupun permintaan ekspor (X).

Ketiga, input suatu sektor didapatkan dengan cara membeli bahan baku dari

sektor-sektor lainnya, dari rumah tangga (dalam bentuk jasa tenaga kerja),

pemerintah (misalkan saja dalam bentuk pembayaran pajak tidak langsung),

penyusutan, surplus usaha serta impor (M). Keempat, Hubungan antara input

dengan output adalah linier.

Kelima, analisis model dilakukan pada kurun waktu tertentu (biasanya

setahun) dimana akan selalu didapat identitas bahwa total input sama dengan total

output. Dan yang Keenam, Suatu sektor dianggap terdiri dari satu atau beberapa

perusahaan dengan ketentuan utama bahwa output yang dihasilkan oleh

perusahaan-perusahaan tersebut diproduksi oleh satu tingkat teknologi yang sama.

Page 4: Latar Belakang - Web viewPerencanaan pembangunan wilayah yang selama ini dilakukan, masih belum dapat mendeteksi bagaimana pengaruh suatu sektor terhadap struktur perekonomian suatu

C. Tabel Input Output

Tabel I-0 adalah suatu sistem informasi statistik yang disusun dalam bentuk

matriks yang menggambarkan transaksi barang dan jasa antar sektor-sektor

ekonomi. Aspek yang ingin ditonjolkan oleh tabel I-0 adalah bahwa setiap sektor

mempunyai keterkaitan atau ketergantungan dengan sektor lain. Seberapa besar

ketergantungan suatu sektor ditentukan oleh besarnya input yang digunakan

dalam proses produksinya. (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Kutai Kartanegara, 2007).

Untuk memberikan gambaran Tabel Input-Output, berikut diberikan suatu

ilustrasi tabel dengan menyederhanakan suatu sistem ekonomi menjadi tiga sektor

produksi. Pada garis horizontal atau baris, isian-isian angka memperlihatkan

bagaimana output suatu sektor dialokasikan, sebagian untuk memenuhi

permintaan antara (intermediate demand) dan sebagian lagi dipakai untuk

memenuhi permintaan akhir (final demand). (Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara, 2007).

Tabel II.B Ilustrasi Tabel Input-Output

Keterangan :

Permintaan antara : Permintaan antara adalah permintaan terhadap barang

dan jasa yang digunakan untuk proses lebih lanjut pada sektor produksi.

Permintan akhir : Permintaan untuk konsumsi akhir yang terdiri dari

konsumsi rumah tangga, pemerintah, pembentukan modal dan ekspor. Isian

Page 5: Latar Belakang - Web viewPerencanaan pembangunan wilayah yang selama ini dilakukan, masih belum dapat mendeteksi bagaimana pengaruh suatu sektor terhadap struktur perekonomian suatu

angka menurut garis vertikal atau kolom, menunjukkan pemakaian input

antara

Input primer dalam istilah yang lebih populer disebut nilai tambah.

Setiap angka dalam sistem matriks tersebut mempunyai pengertian ganda.

Misalnya di kuadran pertama yaitu transaksi antara (permintaan antara dan input

antara), tiap angka dilihat secara horizontal merupakan alokasi output suatu sektor

kepada sektor lainnya, dan pada waktu yang bersamaan dilihat secara vertikal

merupakan input dari suatu sektor yang diperoleh dari sektor lainnya.

1. Manfaat Tabel Input Output

Berdasarkan Bappeda Kabupaten Kutai Kartanegarat (2007), tabel I-O

sangat bermanfaat bagi para perencana pembangunan maupun kalangan dunia

usaha, diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Menyediakan informasi yang lengkap dan menyeluruh tentang struktur

penggunaan barang dan jasa di masing-masing sektor serta pola distribusi

produksi yang dihasilkan.

b. Sebagai dasar perencanaan dan analisis makro terutama yang berkaitan

dengan produksi, konsumsi, pembentukan modal, ekspor dan impor.

c. Sebagai kerangka atau model untuk studi-studi kuantitatif, seperti analisis

dampak permintaan akhir (konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah,

pembentukan modal dan ekspor) terhadap penciptaan output dan nilai

tambah sektoral, tenaga kerja serta ketubuhan impor; proyeksi ekonomi;

serta studi-studi yang bersifat khusus lainnya.

d. Proses penyusunan Tabel I-0 sekaligus juga dipakai untuk tujuan

pengecekan dan evaluasi terhadap konsistensi data sektoral antar berbagai

sumber, sehingga berguna untuk perbaikan dan penyempurnaan data dasar

dalam penyusunan pendapatan regional.

Page 6: Latar Belakang - Web viewPerencanaan pembangunan wilayah yang selama ini dilakukan, masih belum dapat mendeteksi bagaimana pengaruh suatu sektor terhadap struktur perekonomian suatu

2. Langkah-Langkah Analisis Input Output

Analisis Input output mencakup beberapa perhitungan dalam

menganalisis suatu sektor yaitu:

a. Matriks Pengganda

Dampak Pengganda adalah suatu dampak yang terjadi baik secara

langsung maupun tidak langsung terhadap berbagai kegiatan ekonomi dalam

negeri sebagai akibat adanya perubahan pada variabel-variabel eksogen

perekonomian nasional. Untuk menghitung matriks pengganda dilakukan

melalui beberapa tahap sebagai berikut.

b. Menghitung matriks koefisien input (matriks A)

Unsur matriks A dapat dihitung dengan rumus:

Keterangan :

aij = koefisien Input sektor ke i oleh sektor ke j

Xij = penggunaan input sektor ke i oleh sektor ke j

Xj = output sektor ke j.

c. Menghitung Matriks (I-A)

Mengurangkan suatu matriks identitas (yaitu matriks dengan diagonal

utama bernilai 1 dan unsur-unsur lainnya bernilai 0) terhadap matriks koefisien

input.

d. Menghitung matriks pengganda (B) dan total.

Matriks pengganda (B) dihitung dengan cara menginverskan matriks

yang diperoleh pada tahap 2 diatas (B = (I-A)-1).

3. Indeks Daya penyebaran dan Indeks derajat Kepekaan

Daya penyebaran merupakan ukuran untuk melihat keterkaitan

kebelakang (backward linkage) sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah.

Keterkaitan kebelakang (backward linkages effect ratio), yang dapat

dirumuskan:

Page 7: Latar Belakang - Web viewPerencanaan pembangunan wilayah yang selama ini dilakukan, masih belum dapat mendeteksi bagaimana pengaruh suatu sektor terhadap struktur perekonomian suatu

Dimana:

αj= 1 daya penyebaran sektor j sama dengan rata-rata daya penyebaran

seluruh sektor ekonomi.

αj> 1 daya penyebaran sektor j diatas rata-rata daya penyebaran seluru

sektor ekonomi.

αj< 1 daya penyebaran sektor j dibawah rata-rata daya penyebaran

seluruh sektor ekonomi.

Sedangkan derajat kepekaan, merupakan ukuran untuk melihat

keterkaitan kedepan (forward linkage) sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah.

Dimana :

βi= 1 derajat kepekaan sektor j sama dengan rata- rata derajat

kepekaan seluruh sektor ekonomi

βi> 1 derajat kepekaan sektor j diatas rata-rata derajat kepekaan seluruh

sektor ekonomi.

βi< 1 derajat kepekaan sektor j dibawah rata-rata derajat kepekaan

seluruh sektor ekonomi.

Page 8: Latar Belakang - Web viewPerencanaan pembangunan wilayah yang selama ini dilakukan, masih belum dapat mendeteksi bagaimana pengaruh suatu sektor terhadap struktur perekonomian suatu

a. Studi Kasus

Tabel I-O

Tabel di atas menunjukkan transaksi di sektor primer, sekunder

dan tersier, pada permintaan antara dan permintaan akhir dimana C =

konsumsi rumah tangga, G = pengeluaran pemerintah, K = modal tetap, Stk

= perubahan stok, serta Xb dan Xj = ekspor barang dan ekspor jasa.

b. Perhitungan Matriks Pengganda

Matriks Koefisien Input Domestik (Matriks A)

Tabel koefisien input harus dibaca secara vertikal (menurut kolom). Tabel

ini memperlihatkan peranan setiap produk yang berasal dari berbagai sektor dalam

memproduksi satu unit output sektor tertentu.

Page 9: Latar Belakang - Web viewPerencanaan pembangunan wilayah yang selama ini dilakukan, masih belum dapat mendeteksi bagaimana pengaruh suatu sektor terhadap struktur perekonomian suatu

Matriks koefisien input menggambarkan komposisi input antara

yang digunakan masing-masing sektor dalam berproduksi. Dimana pada

kolom 1, untuk menghasilkan output, sektor primer butuh input 2,53 persen

dari sektornya sendiri, butuh input 6,33 persen dari sektor sekunder dan butuh

input 3,80 persen dari sektor tersier. Dengan kata lain juga, untuk

memproduksi 100 satuan output, maka sektor primer butuh input sebanyak

2,53 satuan dari sektornya sendiri, 6,33 satuan dari sektor sekunder dan 3,80

satuan dari sektor tersier.

c. Indeks Daya Penyebaran dan Indeks Derajat Kepekaan

Dari hasil di atas, bisa dijelaskan bahwa indeks daya penyebaran

(dampak keterkaitan kebelakang) sektor sekunder lebih besar dari satu dengan

nilai 1,22. Hal ini menjelaskan bahwa daya penyebaran sektor sekunder di

atas rata-rata daya penyebaran seluruh sektor ekonomi.

Sedangkan sektor primer dan tersier lebih kecil dari satu dengan nilai

0,81 dan 0,91. Hal ini menujukkan bahwa kedua sektor tersebut indeks daya

penyebarannya dibawah rata-rata daya penyebaran seluruh sektor

ekonomi.

Dari hasil di atas, bisa dijelaskan bahwa indeks derajat kepekaan

sektor sekunder lebih besar dari satu dengan nilai 1,08.

Hal ini menjelaskan bahwa derajat kepekaan sektor sekunder di atas rata-

rata derajat kepekaan seluruh sektor ekonomi. Sedangkan sektor primer dan

tersier lebih kecil dari satu dengan nilai 0,96 dan 0,96. Hal ini menujukkan bahwa

kedua sektor tersebut indeks derajat kepekaannya dibawah rata-rata derajat

kepekaaan seluruh sektor ekonomi.

Page 10: Latar Belakang - Web viewPerencanaan pembangunan wilayah yang selama ini dilakukan, masih belum dapat mendeteksi bagaimana pengaruh suatu sektor terhadap struktur perekonomian suatu

D. Kesimpulan

Salah satu kunci kesuksesan pembangunan suatu wilayah adalah tahap

perencanaan yang dilaksanakan dengan baik. Dalam hal ini, salah satu cara yang

bisa dipakai untuk merencanakan arah perkembangan suatu wilayah bisa

digunakan analisis input-output. Dengan adanya analisis ini, pemerintah bisa

mengetahui factor produksi apa yang bisa ditingkatkan guna meningkatkan

perkembangan wilayahnya.

Page 11: Latar Belakang - Web viewPerencanaan pembangunan wilayah yang selama ini dilakukan, masih belum dapat mendeteksi bagaimana pengaruh suatu sektor terhadap struktur perekonomian suatu

DAFTAR PUSTAKA

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara dan

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Kartanegara. 2007. Tabel Analisis

Input Output. Tersedia [online]:

http://bappeda.kutaikartanegarakab.go.id/info/wpcontent/uploads/.../tabel

%20inputoutputmarno.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/model-I-O.doc

Mellyawanty, W.O dkk. 2012. Analisi Input Output. Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta, Yogyakarta. Tersedia [online]:

http://blog.umy.ac.id/opissen/files/2013/02/MAKALAH-Analisis-Input-

OUTPUT.pdf

Oktaliando, R. dkk. Tanpa Tahun. Linkage Analysis of The Agroindustry Sector

on Economy In Lampung Province. Tersedia [online]:

download.portalgaruda.org/article.php?article=48925&val=4020

Prof. Dr. Ir. Soemarno,M.S. 2011. Bahan Kajian MK. Perencanaan Lingkungan

dan Pengembangan Wilayah: Analisis Input Output. Tersedia [online]:

marno.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/model-I-O.doc