Latar Belakang Keadilan Bagi Rakyat

23
PETINGNYA HUBUNGAN INTERNSIONAL Memenuhi Keadilan Dan Kesejahteraan Bagi Rakyatnya Latar Belakang Keadilan bagi rakyat Hari-hari ini orang semakin sadar bahwa keadilan merupakan masalah penting dan mendesak untuk ditangani dalam kehidupan kita bersama, yaitu dalam organisasi masyarakat manusia, baik kelompok, negara maupun hubungan internasional. Sentimen ini telah lama disuarakan oleh pemikir keadilan, seperti John Rawls, yang menegaskan bahwa keadilan merupakan “kebajikan utama dari institusi-institusi sosial”. Rawls mengatakan bahwa sebuah ’teori, betapapun elegan dan ekonomis, harus ditolak atau diperbaharui jika tidak benar; demikian juga, hukum dan institusi betapapun efisien dan tersusun dengan sangat baik, harus dihapuskan atau diperbaharui jika tidak adil’. Maka, keadilan bukanlah salah satu nilai diantara nilai politik atau filsafat sosial lain seperti demokrasi, nasionalisme, sosialisme, liberalism. Keadilan, sebaliknya, merupakan landasan penting bagi nilai-nilai itu. Keadilan harus dijadikan prioritas dan dasar pertimbangan utama dalam proses pengambilan keputusan oleh orang perorang, kelompok, negara maupun lembaga internasional. Para pemikir Barat seperti John Locke, Thomas Paine, John Rawls, Ronald Dworkin, Robert Nozick, Michael Walzer, Karl Marx dan Susan Okin dengan caranya masing-masing telah mengubah dan memperbaharui ragam tradisi ideologis yang mereka wakili. Kursus yang mencoba memusatkan perhatian pada Silvia Nur Amalina XI IPA 3

description

Ga NyeseL Loe smw Bc nhe, Bwt Lho2 yg bgg KrJk.n Tgz SkuLL.

Transcript of Latar Belakang Keadilan Bagi Rakyat

Page 1: Latar Belakang Keadilan Bagi Rakyat

PETINGNYA HUBUNGAN INTERNSIONAL

Memenuhi Keadilan Dan Kesejahteraan Bagi Rakyatnya

Latar Belakang Keadilan bagi rakyat

Hari-hari ini orang semakin sadar bahwa keadilan merupakan masalah penting dan mendesak

untuk ditangani dalam kehidupan kita bersama, yaitu dalam organisasi masyarakat manusia,

baik kelompok, negara maupun hubungan internasional. Sentimen ini telah lama disuarakan

oleh pemikir keadilan, seperti John Rawls, yang menegaskan bahwa keadilan merupakan

“kebajikan utama dari institusi-institusi sosial”. Rawls mengatakan bahwa sebuah ’teori,

betapapun elegan dan ekonomis, harus ditolak atau diperbaharui jika tidak benar; demikian

juga, hukum dan institusi betapapun efisien dan tersusun dengan sangat baik, harus

dihapuskan atau diperbaharui jika tidak adil’. Maka, keadilan bukanlah salah satu nilai

diantara nilai politik atau filsafat sosial lain seperti demokrasi, nasionalisme, sosialisme,

liberalism. Keadilan, sebaliknya, merupakan landasan penting bagi nilai-nilai itu. Keadilan

harus dijadikan prioritas dan dasar pertimbangan utama dalam proses pengambilan keputusan

oleh orang perorang, kelompok, negara maupun lembaga internasional.

Para pemikir Barat seperti John Locke, Thomas Paine, John Rawls, Ronald Dworkin, Robert

Nozick, Michael Walzer, Karl Marx dan Susan Okin dengan caranya masing-masing telah

mengubah dan memperbaharui ragam tradisi ideologis yang mereka wakili. Kursus yang

mencoba memusatkan perhatian pada pandangan mereka tentang nilai (values) yang

mendasari kehidupan politik, visi mereka tentang “masyarakat yang baik” (good society) dan

pertanyaan tentang apa prinsip keadilan (principles of justice), bagaimana mengembangkaan

distribusi kekayaan (distribution of resources) yang adil, serta berbagai konsep penting yang

lain seperti hak (rights), persamaan (equality), kebebasan (liberty), diharapkan dapat

memperkaya wacana dan pemahaman tentang berbagai masalah keadilan yang berkembang

dalam masyarakat kita dewasa ini. Kajian secara secara lebih saksama terhadap  isu-isu

tersebut perlu dilakukan di Indonesia.

Masalah keadilan jelas juga telah menjadi pertanyaan yang sangat penting di Indonesia.

Meskipun Pancasila sebagai dasar negara mengandung nilai keadilan, banyak pandangan

menyebutkan bahwa keadilan merupakan sila Pancasila yang paling sial. Persoalan

pokoknya, seperti dikatakan seorang pengamat Pancasila mungkin ’belum memiliki definisi

Silvia Nur Amalina XI IPA 3

Page 2: Latar Belakang Keadilan Bagi Rakyat

yang jelas secara konseptual maupun operasional mengenai cita-cita, tujuan, serta cara atau

mekanisme untuk mewujudkan cita-cita atau tujuan yang diinginkan’. Salah satu sebabnya,

diyakini, bersumber dari kenyataan bahwa Pancasila tidak sanggup menunjukkan hakikat

dasar dari sesuatu (what is) melainkan lebih sanggup menunjukkan apa yang bukan menjadi

hakikatnya (what is not). Menurut pandangan ini, sebagai sebuah wawasan politik, Pancasila

dianggap terlalu normatif dan ini menjelaskan kenapa Pancasila tidak menjangkau persoalan

ekonomi dan sosial yang kongkrit, seperti kemiskinan dan keadilan sosial, dan karena itu,

secara metodologis, Pancasila juga dianggap lemah dibandingkan ideologi semacam

Marxisme, Sosialisme, Liberalisme atau bahkan ekonomi Islam. Konsep keadilan Pancasila

perlu diperiksa dan dikembangkan secara saksama terutama karena banyak indikasi

menunjukkan berbagai bentuk ketidakadilan dan tingkat kesenjangan ekonomi yang semakin

meningkat di Indonesia dan juga dalam konteks hubungan antar bangsa dengan implikasi-

implikasi yang sangat serius terhadap keamanan, stabilitas, kohesi sosial dan secara umum

kelangsungan hidup manusia di masa depan.

http://psp.ugm.ac.id/kks/

Hubungan Internasional dalam Memenuhi keadilan dan Kesejahteraan bagi Rakyatnya

Hubungan Internasional dilakukan berdasarkan kewajiban bangsa Indonesia untuk turut

membangun Dunia Baru sesuai dengan Pancasila. Di samping itu Hubungan Internasional

dilakukan untuk menjamin dan memajukan kepentingan nasional Indonesia, termasuk untuk

memperkuat Daya Tangkal Bangsa yang telah diuraikan sebelumnya. Kondisi internasional

yang paling sesuai dengan kepentingan nasional Indonesia adalah yang sesuai dengan

Pembukaan UUD 1945, yaitu keadaan dunia yang sesuai dengan perikemanusiaan dan

perikeadilan dengan diliputi ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial. Inilah kondisi internasional yang ingin diwujudkan bangsa

Indonesia berdasarkan Pancasila.

Untuk mewujudkan itu bukan hal mudah karena berhadapan dengan mereka yang

mempunyai kepentingan yang sangat berbeda, khususnya menjalankan neo-kolonialisme dan

neo-imperialisme serta menegakkan hegemoni atas umat manusia.

Silvia Nur Amalina XI IPA 3

Page 3: Latar Belakang Keadilan Bagi Rakyat

Pertama, kenegarawanan berdasarkan KBK berkepentingan untuk mengadakan pembaruan

dalam susunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang masih terus saja menjadi alat bagi

bangsa-bangsa yang menang Perang Dunia 2 dan mengabaikan perubahan besar yang terjadi

atas dunia setelah berakhirnya penjajahan bagi banyak bangsa di Asia, Afrika dan Amerika

Latin. Sekalipun pembaruan PBB penuh rintangan, namun harus terus kita usahakan.

Selain itu harus dipelihara hubungan internasional dengan tetangga kita yang bergabung

dalam ASEAN. Kondisi ASEAN yang baik akan mendukung usaha kita membangun

Pancasila sebagai kenyataan di Indonesia dan mencegah terjadinya berbagai ancaman .

Juga perlu memelihara hubungan yang baik dengan semua negara yang sedang berkembang

untuk bersama-sama mengusahakan perbaikan hidup dan mengatasi segala pertentangan

dengan negara-negara maju dan kaya.

Indonesia perlu memelihara hubungan yang erat dengan bangsa-bangsa yang mayoritas

penduduknya beragama Islam dalam organisasi OKI. Di samping memajukan umat Islam

pada umumnya juga diusahakan agar radikalisme di lingkungan Islam yang hakikatnya

merugikan umat Islam, dapat ditiadakan.

Kita turut serta dalam usaha mengembangkan persatuan bangsa-bangsa di Asia Timur karena

selain penting bagi perdamaian dunia juga bermanfaat bagi perkembangan ekonomi

Indonesia, khususnya dengan China, Jepang dan Korea.

Hubungan yang paling penting dan paling sukar bagi Indonesia adalah dengan Amerika

Serikat. Sebab banyak hal dari AS tidak sesuai dengan pokok-pokok Keindonesiaan, seperti

individualisme dan liberalisme. Selain itu pelaksanaan politik luar negeri AS yang agressif di

Irak dan Afghanistan kita tolak. Meskipun begitu Indonesia tidak dapat meremehkan apalagi

menolak hubungan dengan satu-satunya adikuasa. Juga sebagai kekuatan ekonomi dan

teknolog utama di dunia AS harus senantiasa kita dekati dengan arif bijaksana. Sebab itu

merupakan hubungan luar negeri kita yang paling sukar.

Semua usaha Hubungan Internasional dan kerjasama dengan bangsa lain sangat dipengaruhi

kekuatan dan kewibawaan yang dapat dipancarkan Indonesia, baik dalam aspek

kesejahteraan maupun aspek keamanan. Indonesia yang kurang kuat dan kurang berwibawa

sebaliknya akan menjadi mangsa dari bangsa lain yang masih terus mengejar kepentingannya

Silvia Nur Amalina XI IPA 3

Page 4: Latar Belakang Keadilan Bagi Rakyat

sendiri. Sebab dalam kenyataan Globalisasi masih sangat dikuasai hukum rimba, yaitu siapa

yang kuat dialah yang hidup (the survival of the fittest0).

Pesoalan Pokok

Sudah diuraikan secara singkat berbagai aspek yang bersangkutan dengan Kepemimpinan

Berwawasan Kebangsaan. Yang menjadi Persoalan Pokok dalam mewujudkan itu adalah

menemukan atau timbulnya orang atau orang-orang yang tepat dan sanggup serta mampu

melakukannya. Ini satu usaha yang tidak mudah. Memang selalu ada orang yang rumangsa

bisa , tapi dalam kenyataan jauh dari bisa. Sedangkan orang yang sebetulnya mampu tidak

dapat timbul karena berbagai hal.

Namun demikian rasanya dinamika Alam di Indonesia sejak akhir abad ke 20, dengan segala

penderitaan, kehancuran dan kematian yang tidak sedikit, cenderung mengarah ke perubahan

besar di Bumi Indonesia . Dalam hal itu bangsa Indonesia tidak lepas dari kemurahan Tuhan

Yang Maha Esa yang semoga memberikan ridhoNya agar segala yang kita perjuangkan

menjadi kenyataan.

 http://sayidiman.suryohadiprojo.com/?p=1248

Hubungan Internasional yang berdasarkan konsep

PEACE DAN JUSTICE

Sekarang ini, kita dalam posisi yang sulit dalam pemikiran bahwa keadilan adalah sesuatu

yang vital, tetapi tidak menjadi suatu kepastian bagaimana membuang keadilan dari

ketidakadilan dalam karakter kita, institusi atau aksi, atau dalam dunia secara global.

Masalah dalam ketidakpastian fundamental ini telah meninspirasikan refleksi para filsuf

tentang keadilan, sama seperti topik lainnya. Apa yang dimaksud dengan keadilan secara

pasti, dan apakah keadilan menuntut setiap individu dan masyarakat, ada di antara

pertanyaan-pertanyaan filosofis yang paling tua dan paling diperdebatkan. Dapat

digambarkan bahwa keadilan sebagai sebuah bentuk properti manusia. Sumber keadilan yang

dipikirkan mungkin ditujukan untuk menjadi harmoni, tanggapan tentang Tuhan, hukum

alam, atau kreativitas manusia, atau hal itu mungkin dipikirkan dengan tujuan untuk menjadi

sesuatu yang subordinatif kepada sebuah etika standar yang lebih terpusat.

Keadilan dalam politik merupakan konsep yang banyak diperdebatkan. Perdebatan terkenal

Silvia Nur Amalina XI IPA 3

Page 5: Latar Belakang Keadilan Bagi Rakyat

dari kemunculan konsep ini adalah perbedaan pendapat dari dua orang filsuf terkenal yaitu

Rawls dan Nozick. Yang diperdebatkan adalah mengenai masalah yang sering muncul

tentang pengertian keadilan. Pertama Rawls menulis A Theory of Justice (1971) kemudian

Nozick menulis Anarchies, State and Utopia (1974). Dalam bukunya, Rawls menganalisis

pembentukan masyarakat sebagai salah satu bentuk dari keadilan dari kerjasama sosial.

Dalam analisisnya, keadilan menurut Rawls memiliki dua dasar yang diutamakan yang

pertama menjadi prioritas yang kedua. Dasar yang pertama adalah semua orang mempunyai

hak dalam keadilan dan yang kedua adalah hak-hak keadilan dalam sosial dan ekonomi akan

diatur oleh negara, agar semuanya mendapatkan keadilan yang sesuai. Pandangan ini

kemudian dinamakan Keadilan Distributif. Prinsipnya adalah memberikan keadilan pada

seseorang sesuai dengan kedudukannya dalam masyarakat dan kemampuan yang dimilikinya.

Pandangan inilah yang membuat Nozick mengecam pendapat Rawls. Menurut Nozick, hak-

hak dalam masyarakat tidak dapat dipisahkan karena masyarakat pasti akan selalu

berinteraksi. Tidak seharusnya hak-hak warga negara dipisah dan dibedakan. Semuanya harus

memiliki hak yang sama. Sedangkan di sisi lain, negara sebagai penentu keadilan terkesan

membatasi warganya untuk dapat mengeksplorasi dirinya sebagai akibat dari pembatasan hak

sesuai kedudukannya.

Pandangan Rawls dan Nozick memiliki perbedaan. Dalam melihat kedudukan individu,

Rawls menginginkan bahwa keadilan didistribusikan agar tidak terjadi ketimpangan sosial

sedangkan Nozick menilai keadilan tersebut secara individualistik dan bahwa manusia

seharusnya diberi kebebasan dalam keadilan tersebut. Menurut Nozick, yang paling utama

adalah hak-hak individu. Di sinilah Nozick lebih mengutamakan pandangannya akan hak

individu di mana ketika negara ikut campur ke dalamnya, maka hak-hak individu itu akan

berkurang.

Dalam hubungan internasional, keadilan sangat dibutuhkan disegala bidang. hubungan

internasional yang berhubungan dengan setiap individu yang ada. Seluruh dunia

menggunakan justice atau keadilan sebagai salah satu upaya dalam menciptakan keamanan

dan ketertiban dunia. Dari sini, dapat diambil contoh dari setiap permasalahan internasional

yang terjadi sekarang ini. Tak ada lagi yang disebut dengan keadilan dan kedamaian. Di

Darfur, Sudan, telah terjadi kekerasan yang telah merenggut banyak nyawa yang tidak

bersalah. Darfur yang kini menjadi tempat paling horor dan paling berbahaya di dunia itu

tidak lagi layak menjadi tempat hidup dan tumbuh berkembangnya suatu peradaban. Konflik

Silvia Nur Amalina XI IPA 3

Page 6: Latar Belakang Keadilan Bagi Rakyat

intern yang sedang di hadapi Sudan sudah dapat dijadikan bukti bahwa di masa modern ini,

masih saja banyak individu yang bersikap layaknya manusia primitif yang tidak lagi

memikirkan apa risiko dan akibat yang akan diderita dari apa yang mereka lakukan.

http://vanmanuel.wordpress.com/2009/06/18/buat-anak-baru-hahahaha-lumayan-lah/

Contoh peranan penting Hubungan Internasional dalam memenuhi keadilan dan

kesejahteraan bagi rakyat di negara Indonesia, sebagai berikut. Artikel ini diambil dari

pembicaraan Presiden SBY ketika membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan

Nasional tahun 2007 di Bidakara Jakarta, Kamis (3/5) pagi, mengingatkan kembali para

pemimpin daerah tentang harapan rakyat dan tantangan pemerintah. Jakarta : Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono, hari Kamis (3/5) pagi membuka Musrenbangnas (Musyawarah

Perencanaan Pembangunan Nasional) tahun 2007, di Bidakara Jakarta. Pada sambutannya,

Presiden menyegarkan kembali para pemimpin daerah mengenai pokok pengarahan yang

disampaikan pada tanggal 25 Oktober 2004 di Istana Negara, yaitu tentang harapan rakyat

dan tantangan pemerintah.

Presiden Ajak Pimpinan Daerah Untuk Evaluasi dan Introspeksi

“Saya angkat kembali karena masih

relevan. Saya juga angkat kembali

hal penting yang saya sampaikan

tahun lalu ditempat ini, karena juga

masih relevan dan perlu kita lakukan.

Rakyat berharap Indonesia kedepan

segalanya akan baik, masalah

fundamental dapat diatasi. Rakyat

ingin hidup lebih makmur”, kata

Presiden.

Presiden mengingatkan, agenda kita tahun 2004 – 2009 itu, yaitu peace (perdamaian

dan keamanan), justice (keadilan) demokrasi, dan kesejahteraan atau prosperity. Presiden

Silvia Nur Amalina XI IPA 3

Page 7: Latar Belakang Keadilan Bagi Rakyat

minta para pemimpin daerah yang hadir untuk menelaah apakah ada kemajuan di bidang

yang disebutkan tadi, juga diharapkan untuk berintrospeksi secara jujur.

“Indonesia yang lebih aman dan damai yang saya tetapkan waktu itu, bahwa NKRI tetap

tegak, integrasi nasional semakin kokoh, kedaulatan negara tegak dalam konteks hubungan

internasional. Keamanan dalam negeri terpelihara, separatisme bersenjata dihentikan, konflik

komunal diakhiri, kejahatan diperangi, termasuk terorisme dan kejahatan transnasional,

harmoni dan integrasi social diperkokoh, toleransi umat beragama diperkuat“, jelas Presiden.

“Tujuan untuk tercapainya Indonesia yang lebih adil dijabarkan Presiden sebagai keadilan

sosial yang diperkuat Bangun ideologi ekonomi. Yang kita kejar bukanlah kapitalisme,

apalagi hanya merujuk pada logika dan teori pasar. Tapi ekonomi yang berkeadilan sosial

yang menjadi ciri khas karakter ekonomi dan pembangunan di negeri kita. Persamaan

kesempatan didorong, diskriminasi dihilangkan, kesetiakawanan sosial diperkuat, bukan

hanya di daerah bencana tetapi dimanapun, harus kuat. Hukum ditegakkan, KKN dan

penyimpangan diberantas, penghormatan pada HAM ditingkatkan”, jelas Presiden lebih

lanjut.

“Tujuan yang keempat, kata Presiden, adalah membangun Indonesia yang lebih sejahtera,

prosperity. Pertumbuhan ekonomi terus didorong, meskipun growth atau pertumbuhan bukan

satu - satunya indikator. Dan pertumbuhan itupun harus disertai dengan pemerataan. Growth

with equity. Insya Allah tahun ini kita mencapai pertumbuhan 6 persen. Maka sesungguhnya,

itu jerih payah kita sejak tahun 1998. Makro ekonomi diperkuat dan tetap stabil,

perkembangannya baik, sektor riil dan dunia usaha didorong. Harus kita pastikan kemajuan

dari segi makro ekonomi mengalir disertai dengan kebangkitan dan pengembangan yang

lebih pesat lagi dari sektor riil dan dunia usaha kita. Pengangguran dan kemiskinan dikurangi,

daya beli rakyat ditingkatkan, infrastruktur dibangun, dan kita akan melaksanakan

pembangunan infrastruktur besar - besaran tahun 2007 - 2008 ke depan. Karena itu, untuk

memenuhi keadilan itu, untuk meningkatkan kesejahteraan, dan itu untuk menggerakkan

ekonomi di seluruh tanah air yang akhirnya untuk kepentingan rakyat kita” , kata Presiden.

“Investasi digalakkan, ekspor ditingkatkan, kualitas hidup masyarakat atau hak dasar

ditingkatkan. Pendidikan dan kesehatan ditingkatkan, lingkungan hidup ditingkatkan

kualitasnya, dan peran perempuan ditingkatkan. Mari kita rasakan, adakah sasaran dibidang

kesejahteraan rakyat itu telah dicapai oleh saudara - saudara di kabupaten, kota, dan provinsi.

Silvia Nur Amalina XI IPA 3

Page 8: Latar Belakang Keadilan Bagi Rakyat

Saudara para pimpinan daerah, di tingkat nasional, para menteri, termasuk saya dan Wakil

Presiden, juga harus melakukan evaluasi dan introspeksi sejauh mana yang telah bisa kita

capai untuk mencapai sasaran - sasaran itu, lanjutnya.

http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/05/03/1788.

Membina Perdamaian Dunia

Kebebasan Dipandang Dari Sudut Pandang Hubungan Internasional

Semua manusia di muka bumi ini tidak mungkin bisa hidup sendiri atau bisa mencukupi

kebutuhan hidupnya sendiri, pasti mereka membutuhkan barang atau kebutuhan-kebutuhan

hidup dari buatan orang lain. Dalam lingkup yang sangat kecil, manusia saling berhubungan

atau berinteraksi dan saling melengkapi di lingkungan bertetangga, dalam satu pulau, maupun

dalam kehidupan bernegara terdapat interaksi antara warga negara dengan pemerintah.

Kemudian dalam lingkup yang bisa dikatakan paling besar, yaitu hubungan antar negara, baik

antara pemerintah negara 1 dengan negara yang lain, maupun antar warga negara. Apalagi di

zaman globalisasi sekarang ini, mereka biasanya berhubungan dalam pasar internasional yang

mempengaruhi kebijakan pemerintah dan kekayaan serta kesejahteraan warga negaranya.

Hubungan negara atau warga negara dengan negara atau warga negara lain disebut hubungan

internasional.

Kebebasan merupakan salah satu nilai dasar yang diharapkan bisa ditegakkan dengan baik

dalam suatu negara, baik kebebasan pribadi, kebebasan nasional, maupun kebebasan

internasional. Karena dengan adanya nilai dasar kebebasan dalam hubungan internasional

atau dalam kehidupan masyarakat global diharapkan tidak ada penjajahan atau perampasan

kemerdekaan antar negara, sehingga negara satu dengan negara lain bisa saling menghargai

dan perdamaian dunia  dapat terwujud.

Misalnya, dalam kebebasan nasional yaitu kebebasan pemerintah dalam mengatur rakyatnya

atau biasa disebut kedaulatan negara. Setiap negara mempunyai kedaulatan sendiri-sendiri di

dalam negaranya misalnya mengenai kebijakan-kebijakan, pembuatan undang-undang,

subsidi pemerintah, pajak dan lain-lain yang kesemuanya itu tidak bisa dicampuri negara lain

atau dengan kata lain negara lain sama sekali tidak boleh campur tangan mengenai

kedaulatan suatu negara tersebut.

Silvia Nur Amalina XI IPA 3

Page 9: Latar Belakang Keadilan Bagi Rakyat

Kemudian mengenai kebebasan pribadi, contohnya semua warga negara bebas

mengemukakan pendapat, mengeluarkan kekreativitasan, bebas berbudaya dan lain-lain

asalkan tidak melanggar aturan-aturan di negaranya dan kebebasan tersebut merupakan

kebebasan yang bertanggung jawab dan bersifat membangun.

Selanjutnya, yaitu kebebasan dalam lingkup internasional. Contohnya yaitu, setiap orang

menginginkan kebebasan di negaranya sendiri seperti dalam pernyataan “kita tidak dapat

bebas kecuali negara kita bebas juga” hal ini terjadi pada masa penjajahan. Dengan

berakhirnya masa penjajahan maka masyarakat dunia berharap akan tercapainya perdamaian

dunia. Perdamaian menjadikan perubahan internasional yang progresif menjadi mungkin,

yaitu penciptaan suatu dunia yang lebih baik. Pendekatan tersebut pada studi politik dunia

merupakan cirri khas teori-teori kaum liberal HI (Hubungan Internasional) (Claude 1971).

Pendekatan ini bergerak pada asumsi bahwa hubungan internasional dapat dicirikan sebagai

dunia dimana negara-negara bekerjasama satu sama lain untuk memelihara perdamaian dan

kebebasan serta mengejar perubahan progresif.

Jelaslah bahwa kebebasan dapat mewujudkan perdamaian dunia, karena dengan adanya

kebebasan maka tidak ada negara yang terampas kemerdekaanya oleh negara lain, sehingga

menimbulkan peperangan antar negara. Kemudian dengan adanya kebebasan di semua negara

saat ini walaupun belum tercapai secara sempurna (misalnya negara Irak dan Iran), maka

semua negara bisa hidup berdampingan dan saling melengkapi satu sama lain, bahu-

membahu untuk tercapainya perdamaian dunia dan bisa mengejar perubahan progresif.

Apakah perdamaian dunia mungkin tercapai?

sebuah pertanyaan klise yang mengandung kemungkinan-kemungkinan yang berujung pada

entah dan ketidakpastian....namun Dunia kita tidak hanya terdiri dari para penghasut perang,

akan tetapi ada juga yang mempunyai kemauan keras untuk menciptakan dunia yang damai.

Sebagian bekerja sendiri-sendiri, namun banyak yang telah bersatu dan mendirikan organisasi

untuk berdiskusi dan tukar-pikiran mencari jalan mempromosikan perdamaian dunia.

Perbincangan tersebut, dengan kedamaian sebagai tujuan bersama, telah terjadi berkali-kali di

dalam organisasi-organisasi yang berbeda di dunia. Organisasi tersebut telah menanamkan

waktu, uang, dan tenaga yang sangat besar untuk pertemuan dan konferensi untuk

Silvia Nur Amalina XI IPA 3

Page 10: Latar Belakang Keadilan Bagi Rakyat

mempromosikan cinta dan kesatuan di antara bangsa-bangsa. Mereka juga memberikan

penghargaan tahunan untuk meningkatkan kesadaran dan pengakuan kerja keras orang-orang

yang mengusahakan perdamaian dunia sepanjang hidup mereka.

Meskipun kita mengagumi dan memberi tepuk-tangan akan dedikasi orang-orang yang terus

mengejar perdamaian tersebut, sesungguhnya perdamaian dunia yang nyata masih belum

tercapai. Perang dan perselisihan masih terus berlangsung tanpa henti. Perdamaian dunia

yang nyata masih blum terjadi karena kita masih saja gagal memahami penyebabnya di akar

terdalam. Kita masih blum mengerti arti dari perdamaian, di mana dapat ditemukan, dan

bagaimana menanam dan mengembangkannya.

Meskipun umat manusia terdiri dari berbagai penduduk dari bangsa, bahasa, agama,

kebudayaan, tradisi yang berbeda-beda, kita mempunyai persamaan dalam pencarian panjang

akan kebahagiaan nyata dan arti kehidupan yang merupakan aspirasi yang patut dihargai.

Namun apakah itu kedamaian dan kebahagiaan, dan dari mana asalnya? Jika kita tidak tahu

jawaban dari pertanyaan tersebut, bagaimana kita dapat menemukan kedamaian dan

kebahagiaan? Karena kita tidak mengetahuinya, kita terus-menerus mengejar impian tersebut

berdasarkan kebijaksanaan dan wawasan kita. Namun, apabila kebijaksanaan kita masih

belum berkembang seluruhnya, pengejaran kita akan menjadi tidak terarah dan teratur,

menjadikan tujuan perdamaian kita sembarangan. Dengan pengertian yang tidak sempurna

akan tujuan kita, sebaiknya kita mencari air dari batu atau ikan di dalam padang pasir.

Kita harus menyadari bahwa meskipun upaya perdamaian seperti konferensi internasional

antar pemimpin bangsa-bangsa, pemberian penghargaan serta rancangan pembangunan

masyarakat dapat ambil bagian dalam menciptakan dunia yang damai. Perdamaian dunia

hanya akan terjadi ketika setiap orang mengambil bagian dengan mengikuti jejak menuju

perdamaian batin. Setiap pribadi yang melakukan hal tersebut adalah pahlawan sejati yang

pantas menerima penghargaan perdamaian terhormat. Jika kita dapat membuat setiap

pemimpin bangsa di dunia untuk mulai berlatih meditasi sehingga mereka pun mengalami

dan memahami arti kedamaian batin, kita akan dapat mengubah arah dunia ini bergerak

menjadi lebih damai.

jadi jawabannya pasti namun bersyarat>>mungkin saja tercapai asalkan**** ada

kemungkinan juga kemungkinan itu akan lebur dengan sendirinya jikalau ....andai

Silvia Nur Amalina XI IPA 3

Page 11: Latar Belakang Keadilan Bagi Rakyat

saja.....point-point penting pemersatuan tidak bisa di jalankan oleh satu pihak....berbagai

pihak.....banyak pihak....bahkan tak menutup kemungkinan semua pihak lebih

mengedepankan ego dan kepentingan kelomppoknya masing-masing...

seperti halnya Amerika dan Israel yang tega membunuh hanya tuk mendapatkan dan

menguasai sumber minyak dunia..

jadi jikalau kerakusan demi kerakusan masih merajalela.....jangan harap perdamaian dunia

akan tercapai!!!

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080813214822AAxf3Xy

Mewujudkan Perdamaian Dunia, Perlu Ada Gerakan Global

Dunia kini sarat dengan konflik. Setiap kawasan tengah mempertontonkan pertikaian yang

tak berkesudahan. Terakhir, dunia melihat bagaimana agresi militer Israel terhadap Lebanon

dan Palestina telah menodai perdamaian di kawasan itu. Berbagai fasilitas dan bangunan

dihancurkan, korban jiwa pun berjatuhan. Mahalnya sebuah perdamaian ini melahirkan

keprihatinan mendalam berbagai kalangan.

Sebagai bagian dari kontribusi untuk turut menyerukan dan mewujudkan perdamaian dunia,

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bekerjasama dengan Multiculture Society, menggelar

World Peace Forum (WPF) yang berlangsung di Jakarta pada 14-16 Agustus 2006. Acara ini

diikuti oleh tokoh lintas agama, lintas kultural, dan politisi dari berbagai negara.

Lalu apa yang sebenarnya diharapkan dari gelaran internasional tersebut? Berikut petikan

wawancara dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin: Sebenarnya apa

urgensi dari penyelenggaraan World Peace Forum (WPF) ini, bisa Anda jelaskan?

Kita melihat bahwa kini terjadi sebuah kondisi akan ketiadaan perdamaian atau absence of

peace. Ketiadaan perdamaian ini telah mewujud dalam beragam manifestasinya. Jadi tak

hanya dalam bentuk perang dan konflik, tetapi juga mewujud dalam sebuah kesenjangan,

kelaparan, dan kemiskinan.

Silvia Nur Amalina XI IPA 3

Page 12: Latar Belakang Keadilan Bagi Rakyat

Ketiadaan perdamaian yang terjadi sekarang ini, juga telah dan akan beresonansi terhadap

kehidupan nasional kita. Dalam kehidupan ekonomi, misalnya, konflik Arab-Israel yang telah

diredusir menjadi konflik Israel-Hizbullah, pada akhirnya akan berpengaruh pada harga

minyak dunia.

Konflik ini juga berpengaruh terhadap kehidupan sosial. Bila konflik tersebut terus

berlangsung tanpa ada upaya untuk menghentikan, maka konflik itu akan mendorong

terjadinya radikalisme dalam masyarakat. Pun akan memicu adanya konflik antara kelompok.

Kita harus menetapkan langkah strategis untuk menghentikannya. 

Penyelenggaraan WPF ini merupakan salah satu sarana penting untuk menyamakan

pandangan dari berbagai kalangan masyarakat dunia untuk mendorong terwujudnya

perdamaian. Ini layaknya interfaith dialogue yang berupaya untuk menyamakan pandangan

guna mencegah dan meredam konflik agama dan upaya untuk saling memahami

antarpemeluk agama.

Apa sebenarnya akar penyebab ketiadaan perdamaian ini?

Dalam pandangan saya, ketiadaan perdamaian ini disebabkan rusaknya sistem dunia. Sebuah

sistem dunia yang tak lagi melahirkan sebuah rasa saling menghormati. Sebab hanya negara

adi kuasalah yang menguasai dan mengarahkan sistem tersebut. Kita bisa melihat negara adi

kuasa menguasai kekuatan militer dan ekonomi.

Dengan kedua kekuatan inilah kemudian negara adi kuasa berupaya menguasai negara-negara

lainnya. Mereka mendesakkan sistem kapitalisme global. Mereka juga memaksakan

liberalisme baik dalam bidang politik maupun budaya. Di sisi lain, terjadi pula apa yang

dinamakan sebagai kekerasan komunal yang bersumber dari perbedaan etnis dan agama.

Namun, selama ini tampaknya tokoh-tokoh agama telah gagal melakukan tugasnya

membantu mengatasi masalah ini. Bagaimana pendapat Anda?

Ya, memang harus diakui bahwa tokoh-tokoh agama selama ini gagal memainkan perannya

untuk membantu mewujudkan perdamaian. Mestinya mereka dapat menyampaikan pesan dari

ajaran agama yang sarat perdamaian kepada masyarakatnya.

Silvia Nur Amalina XI IPA 3

Page 13: Latar Belakang Keadilan Bagi Rakyat

Tokoh agama memang belum mampu melawan sistem dunia yang telah rusak itu. Mereka

belum mampu melawan kekuasaan ekonomi dan militer negara adi kuasa yang begitu kuat.

Bila telah mampu mengatasinya, kemungkinan mereka akan mampu pula memainkan

perannya dengan baik.

Meski demikian, kita memang mesti terus berharap agar agama dan tokoh agama kemudian

memainkan peran penting untuk mencegah terjadinya konflik di tengah masyarakat. Agama

dan tokoh agama diharapkan mampu berkontribusi dalam mewujudkan perdamaian, sebab

ajaran agama mengajarkan kedamaian. 

Apakah Anda yakin melalui WPF yang merupakan bagian dari gerakan moral ini,

perdamaian kemudian akan segera terwujud?

Kita memiliki keyakinan bahwa perdamaian di dalam masyarakat baik nasional maupun

dunia dapat terwujud. Upaya ini merupakan bagian untuk mengetuk hati nurani semua pihak

agar mereka sadar akan pentingnya sebuah perdamaian.

Semua pihak memang dituntut berperan aktif dalam mengupayakan terwujudnya perdamaian

tersebut. Di dalam negeri, misalnya, perdamaian tak hanya tugas dari pemerintah untuk

mewujudkannya, tetapi juga masyarakat.

Di sisi lain, pemerintah juga harus memiliki kesadaran akan pentingnya perdamaian.

Misalnya, pemerintah harus mampu menjalankan pemerintahannya dengan efektif. Karena,

tidak efektifnya pemerintah, akan memicu munculnya konflik dan ketiadaan perdamaian.

Dengan demikian, kami berharap akan ada sebuah gerakan global yang menyerukan

perdamaian, sehingga lambat laun perdamaian baik di tingkat nasional maupun internasional

dapat terwujud. Tak ada lagi konflik yang berkepanjangan di tengah masyarakat.

http://www.cmm.or.id/cmm-ind_more.php?id=A2634030M

Silvia Nur Amalina XI IPA 3

Page 14: Latar Belakang Keadilan Bagi Rakyat

Pidato SBY: Indonesia Aktif Jaga Perdamaian Dunia

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, Indonesia tidak memiliki negara yang

dianggap sebagai musuh, dan sebaliknya tidak ada negara yang memusuhi Indonesia.

“Indonesia saat ini menghadapi lingkungan

strategis baru yang unik. Untuk pertama

kalinya tidak ada negara yang kita anggap

musuh, dan tidak ada negara yang memusuhi

Indonesia,” kata Presiden pada Pidato

Kenegaraan di depan Rapat Paripurna DPR

RI, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat.

Menurut Presiden, Indonesia akan terus

berkontribusi dalam menciptakan tatanan

dunia yang aman, adil dan sejahtera dengan

menjalankan diplomasi bebas aktif secara total dan konsekuen. “Peran, tanggung jawab dan

kontribusi Indonesia di dunia internasional, merupakan amanah UUD 1945, bahwa Indonesia

harus turut aktif dalam melaksanakan ketertiban dan perdamaian dunia,” katanya.

Kepala Negara menjelaskan, Indonesia akan terus berkontribusi dalam menciptakan tatanan

dunia yang aman, adil dan sejahtera dengan terus membangun hubungan luar negeri atas

dasar kemandirian, kesetaraan dan saling menguntungkan. “Kita akan senantiasa aktif

menjaga perdamaian dunia yang masih terus dirundung konflik yang berkepanjangan,” kata

Presiden.

Indonesia tetap konsisten mendorong reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),

termasuk Dewan Keamanan PBB, dan mereformasi lembaga keuangan dunia agar lebih

mencerminkan realitas perubahan kekuatan ekonomi dunia.

Dijelaskan Presiden, peran Indonesia terus membantu perjuangan bangsa Palestina untuk

mewujudkan cita-citanya menjadi negara yang merdeka, berdaulat dan utuh. Selain itu,

Indonesia juga akan tetap berjuang menciptakan dunia yang lebih sejahtera. “Keanggotaan di

ASEAN, G-20, APEC, ASEM, D-8, Organisasi Konferensi Islam (OKI), akan selalu kita

manfaatkan untuk memajukan kerjasama dan kesejahteraan internasional,” ujarnya.

Silvia Nur Amalina XI IPA 3

Page 15: Latar Belakang Keadilan Bagi Rakyat

Presiden Yudhoyono melanjutkan, Indonesia harus berikhtiar agar tidak terlindas oleh roda-

roda globalisasi, namun justru dapat meraih keuntungan dan manfaat darinya. “Ini hal yang

sangat langka dalam sejarah republik. Lingkungan strategis ini memberikan peluang yang

sangat besar bagi diplomasi bebas aktif Indonesia untuk semakin berkibar,” katanya.

Pada kesempatan itu, Presiden Yudhoyono menyatakan, Indonesia harus makin jeli

memandang dunia internasional bukan sebagai momok atau ancaman, namun sebagai

peluang, aset dan bagian dari kekuatan dan keunggulan bangsa. “Negara-negara yang paling

berhasil melakukan transformasi dalam dua atau tiga dasawarsa terakhir, adalah negara-

negara yang paling jeli mengambil keuntungan dari dunia internasional,” ujarnya.(*z/ant)

http://matanews.com/2009/08/14/pidato-sby-indonesia-aktif-jaga-perdamaian-dunia/

Silvia Nur Amalina XI IPA 3