Latar Belakang Atrisia Ani

2
BAB 1 LAPORAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelainan kongenital adalah kelainan pertumbuhan struktur organ jan yang terjadi sejak pembuahan. Angka kejadian kongenital sekitar 0,2% sa 0,4% dari seluruh persalinan. Salah satu kelainan kongenital yang terja pembuahan adalah atresiaani. Atrisiaani adalah suatu kelainan kongenital dimana lubang dubur/anus tertutup oleh membran. 1,2 Angka kejadiannya adalah 1!000 kelahiran hidup. Atresiaani dibagi dalam 2 klasi" atresiaani letak tinggi dan atrisiaani letak rendah. #nsiden pada atris tinggi antara !0%$ 0%, sedangkan pada atresiaani letak rendah antara 1! sampai 20%. Sebagian besar bayi dengan atresiaani memiliki satu atau le abnormalitas yang mengenai sistem lain. &ejala$gejala yang dialami pada atrisia ani yaituperutkembung, muntah$muntah mulai umur 24 jam$4'jam, mekonium tidak keluar melalui anus tetapi urin. (ika tidak segera dilakukan tindakan maka akan menimb komplikasi yaitu bisa terjadi in"eksi saluran kemih yang berkep obstruksi intestinal, kerusakan uretra akibat prosedur pembedahan, komp jangka panjang bisa terjadi impaksi dan konstipasi akibat terj sigmoid, inkontinensia akibat stenosis anal, in"eksi. ) Kasus *entang Atresiaani yang temukan di ruang +lamboyan *idar agelang pada bayi , dari hasil pengkajian umur ayi bulan badan 4,!kg, *inggi adan '0 m, Suhu )3 0 . Klien datang dengan keluhan tidak punya anus. 5ada pemeriksaan "isik tidak terdapat lubang anus, te colostomy yang dibuat sejak bayi lahir bulan yang lalu di S- *idar. asalah kepera6atan yang biasanya terjadi karena atresiaani yaitu gangg rasa nyaman, resti in"eksi, gangguan eliminasi, resiko tinggi kerusakan integritas kulit. 4 erdasarkan Kasus ingin mengetahuiasuhan kepera6atan pada atresiaani dengan judul 7Asuhan Kepera6atan pada ayi dengan Atresi

description

hhhhh

Transcript of Latar Belakang Atrisia Ani

BAB 1LAPORAN PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kelainan kongenital adalah kelainan pertumbuhan struktur organ janin yang terjadi sejak pembuahan. Angka kejadian kongenital sekitar 0,2% sampai 0,4% dari seluruh persalinan. Salah satu kelainan kongenital yang terjadi sejak pembuahan adalah atresiaani. Atrisiaani adalah suatu kelainan kongenital dimana lubang dubur/anus tertutup oleh membran.1,2 Angka kejadiannya adalah 1:5000 kelahiran hidup. Atresiaani dibagi dalam 2 klasifikasi yaitu atresiaani letak tinggi dan atrisiaani letak rendah. Insiden pada atrisiani letak tinggi antara 50%-60%, sedangkan pada atresiaani letak rendah antara 15% sampai 20%. Sebagian besar bayi dengan atresiaani memiliki satu atau lebih abnormalitas yang mengenai sistem lain.Gejala-gejala yang dialami pada atrisia ani yaitu perut kembung, muntah-muntah mulai umur 24 jam-48jam, mekonium tidak keluar melalui anus tetapi urin. Jika tidak segera dilakukan tindakan maka akan menimbulkan komplikasi yaitu bisa terjadi infeksi saluran kemih yang berkepanjangan, obstruksi intestinal, kerusakan uretra akibat prosedur pembedahan, komplikasi jangka panjang bisa terjadi impaksi dan konstipasi akibat terjadi dilatasi sigmoid, inkontinensia akibat stenosis anal, infeksi.3 Kasus Tentang Atresiaani yang temukan di ruang Flamboyan RSUD Tidar Magelang pada bayi Z, dari hasil pengkajian umur Bayi Z 6 bulan, Berat badan 4,5kg, Tinggi Badan 80 cm, Suhu 370C. Klien datang dengan keluhan tidak punya anus. Pada pemeriksaan fisik tidak terdapat lubang anus, terdapat colostomy yang dibuat sejak bayi lahir 6 bulan yang lalu di RSUD Tidar. Masalah keperawatan yang biasanya terjadi karena atresiaani yaitu gangguan rasa nyaman, resti infeksi, gangguan eliminasi, resiko tinggi kerusakan integritas kulit.4 Berdasarkan Kasus ingin mengetahui asuhan keperawatan pada atresiaani dengan judul Asuhan Keperawatan pada Bayi Z dengan Atresiaani di Ruang Flamboyan RSUD Tidar Magelang. Asuhan Keperawatan ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah keperawatan yang terjadi pada Bayi Z dengan Atresiaani.

B. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui Asuhan keperawatan pada Bayi Z dengan atresiaani 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui definisi dari atresiaanib. Mengetahui etiologi dan manifestasi klinis dari atresiaani c. Mengetahui komplikasi dari atresiaanid. Mengetahui patofisiologi dari atresiaani e. Mengetahui pemeriksaan fisik pada pasien dengan atresiaani f. Mengetahui masalah dan diagnosa keperawatan pada pasien dengan atresiaani g. Mengetahui rencana keperawatan untuk pasien dengan atresiaani h. Mengetahui tindakan keperawatan pada pasien dengan atresiaani

Daftar Pustaka

1Manuaba, Ida Bagus Gde. Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC, 1998. 2Dewi, Vivian Nanny Lia. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Salemba Medika: Jakarta. 2010.

3Betz, Cecile I dan Linda A. Swoden. Buku Saku Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC. 2002.4Price, S.A. dan Wilson, L.M. 2002. Patofisiologi. Jakarta : EGC.