Las tig

5
LAS TIG Persiapan pengelasan dengan las TIG o Pengelasan dengan gas pelindung Argon (Tungsten Inert Gas) merupakan salah satu pengembangan dari pengelasan secara manual yang digunakan khususnya untuk pengelasan logam non ferro (alumunium, magnesium kuningan dan lain-lain, baja spesial (Stainless steel) dan logam-logam anti korosif lainnya. o Pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG) ini tidak menggunakan proses elektroda sekali habis (non consumable electrode). Persiapan pengelasan dengan las TIG o Elektroda Tungsten Elektroda tungsten adalah elektroda tidak terumpan (nonconsumable electode). Berfungsi sebagai pencipta busur nyala saja yang digunakan untuk mencairkan kawat las /bahan tambah. Tidak berfungsi sebagai logam pengisi sambungan. Tipe elektroda tungsten yang biasa dipakai di dalam pengelasan sebagaimana klasifikasi menurut AWS (American Welding Society). Persiapan pengelasan dengan las TIG Klasifikasi AWS Perkiraan Komposisi K EWP Tungsten murni EWCe-2 97,3% tungsten, 2% cerium oksida EWLa-1 98,3% tunsten, 1% lanthanum oksida EWTh-1 98,3% tungsten, 1% thorium oksida EWTh-2 97,3% tungsten, 2% thorium oksida EWZr-1 99,1% tungsten, 0,25% zirconium oksida

description

3 JENIS ELEKTRODA DALAM LAS TIG

Transcript of Las tig

Page 1: Las tig

LAS TIG

Persiapan pengelasan dengan las TIG 

o Pengelasan dengan gas pelindung Argon (Tungsten Inert Gas) merupakan salah satu pengembangan dari pengelasan secara manual yang digunakan khususnya untuk pengelasan logam non ferro (alumunium, magnesium kuningan dan lain-lain, baja spesial (Stainless steel)  dan logam-logam  anti korosif lainnya.

o Pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG) ini tidak menggunakan  proses elektroda sekali habis (non consumable electrode).

Persiapan pengelasan dengan las TIG 

o Elektroda Tungsten Elektroda tungsten adalah elektroda tidak

terumpan (nonconsumable electode). Berfungsi sebagai pencipta busur nyala saja yang digunakan

untuk mencairkan kawat las /bahan tambah. Tidak berfungsi sebagai logam pengisi sambungan. Tipe elektroda tungsten yang biasa dipakai di dalam pengelasan

sebagaimana klasifikasi menurut AWS (American Welding Society).

Persiapan pengelasan dengan las TIG 

Klasifikasi AWS Perkiraan Komposisi Kode warna

EWP Tungsten murni

EWCe-2 97,3% tungsten, 2% cerium oksida

EWLa-1 98,3% tunsten, 1% lanthanum oksida

EWTh-1 98,3% tungsten, 1% thorium oksida

EWTh-2 97,3% tungsten, 2% thorium oksida

EWZr-1 99,1% tungsten, 0,25% zirconium oksida

EWG 94,5% tungsten, sisa tidak disebut

 

Klasifikasi elektroda tungsten

Page 2: Las tig

Persiapan pengelasan dengan las TIG 

Arti kode klasifikasi adalah : 

E  : elektroda

W : wolfram atau tungsten

P  : tungsten murni (pure tungsten)

G : umum (general ) dimana komposisi tambahan biasa tidak disebut.

Ce-2, La-1, Th-1, Th-2, dan Zr-1 masing-masing adalah komposisi tambahan sebagaimana yang dapat dilihat pada tabel.

Persiapan pengelasan dengan las TIG 

o Elektroda tungsten murni biasa digunakan untuk pengelasan AC pada pengelasan aluminium maupun magnesium.

o Elektroda tungsten thorium digunakan untuk pengelasan DC.o Elektroda tungsten Zirconium digunakan untuk AC- HF Argon dan

AC Balanced Wave Argon.o Ukuran elektroda tungsten :

diameter mulai dari ukuran 0,254 mm sampai dengan 6,35 mm. panjang mulai dari ukuran 76,2 mm sampai dengan 609,6 mm.

Persiapan pengelasan dengan las TIG 

o Gas pelindung Gas pelindung (inert gas) adalah gas yang tidak bereaksi

dengan logam maupun gas yang lain. Gas ini dipakai sebagai pelindung busur dan logam panas ketika

dilakukan proses pengelasan. Gas pelindung yang biasa dipakai didalam las gas tungsten

dapat berupa gas argon, helium, dan campuran argon-hidrogen. Argon lebih sering dipakai di dalam las gas tungsten.

Persiapan pengelasan dengan las TIG 

o Penentuan arus AC/ DC

    Secara operasional mesin las TIG menggunakan           3 macam proses yaitu :

Alternating Curent High Frequency (ACHF) Direct Current Straight Polarity (DCSP) Direct Current Reverse Polarity (DCRP)

 

Page 3: Las tig

 Arus AC maupun DC yang digunakan di dalam pengelasan didasarkan atas beberapa pertimbangan antara lain :

jenis logam yang akan dilas kedalaman penetrasi yang akan dicapai dalam pengelasan.

Persiapan pengelasan dengan las TIG 

o Arus AC dan DCRP digunakan untuk jenis logam yang permukaannya terbentuk oksid seperti :

  aluminium   magnesium   logam-logam non ferro yang lain.

Arus AC dan DCRP ini digunakan untuk mengelupas lapisan oksid yang terjadi akibat adanya aliran elektron dari benda kerja menuju elektroda pada arus DCRP maupun pada setengah siklus AC.

o Arus DCSP digunakan untuk mengelas logam :   baja   baja tahan karat   baja cor   tembaga dan paduannya

Persiapan pengelasan dengan las TIG 

o Penggunaan jenis arus mempengaruhi kedalaman penetrasi yang akan dibentuk. Pada arus AC : distribusi panasnya terjadi 1/2 untuk benda kerja dan 1/2

untuk elektroda, kedalaman penetrasi sedang dengan lebar kawah sedang.

Pada arus DCRP : 2/3 panas terjadi pada elektroda dan 1/3 terjadi pada benda kerja, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC

Pada arus DCSP : 1/3 panas untuk elektroda dan 2/3 panas sisanya terjadi pada benda kerja. Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC.

Persiapan pengelasan dengan las TIG 

Cara Menentukan Ampere

o Pemilihan arus pengelasan harus menghasilkan :1. Cairan las bahan tambah dengan bahan yang dilas berpadu

dengan baik.2. penetrasi cairan sangat memadai.

o Ketepatan dalam pemilihan tingkat arus listrik harus berdasarkan :

3. jenis bahan yang akan dilas.4. tebal bahan yang akan dilas.

Page 4: Las tig

5. jenis sambungan.6. posisi pengelasan7. jenis elektroda yang digunakan.

Persiapan pengelasan dengan las TIG 

1. Pada saat proses pengelasan berlangsung akan menghasilkan sinar yang berbahaya yaitu sinar ultraviolet,sinar infrared dan sinar tampak (brightness), pengelasan dengan menggunakan TIG berbeda dengan las busur manual maka :

Pilihlah nomor kaca pelindung dan jenis kacamata las Pilihlah alat pelindung badan atau anggota badan lain yang

sesuai dengan jenis pengelasan yang digunakan

Persiapan pengelasan dengan las TIG 

2. Kabel yang digunakan pada pengelasan umumnya menggunakan kabel tegangan dan frekuensi tinggi (high frequensy) maka :

Periksalah kondisi instalasi atau kabel listrik yang bocor (tidak terlindung isolasi)

Pada pengelasan frekuensi tinggi (ACHF) proses penyalaan busur  tidak melalui goresan atau sentuhan terhadap benda kerja, oleh karena itu hindarilah sentuhan dengan ujung elektroda.

Persiapan pengelasan dengan las TIG 

3. Pengelasan juga menghasilkan percikan cairan logam, gas dan asap yang cukup berbahaya utamanya pada sistem pernapasan maka :

Bekerjalah pada ruangan yang nyaman dan apabila dilingkungan sekitarnya kurang nyaman rapihkan terlebih dahulu utamanya benda-benda yang mudah terbakar

Pakailah alat keselamatan kerja seperti alat penutup kepala (helmet), penyaring udara kotor (respirator), karena dalam pengelasan selain menghasilkan cahaya juga gas atau asap beracun diantaranya ozone (O3), nitrous oxide(NO2), carbon dioxsida (CO2)  dan gas lainnya.

Persiapan pengelasan dengan las TIG 

4. Laporkanlah segera pada pembimbing atau instruktur apabila ada kejadian-kejadian yang bisa mengakibatkan kecelakaan pada orang maupun alat.