LARUTAN PADAT

3
- Wildan Rofii (131810301044) - Moh Ihsan Fadli (131810301058) 6.29 LARUTAN PADAT Larutan padat secara teoritis tidak jauh berbeda dengan jenis larutan yang lain. Larutan padat terdiri dari beberapa komponen. Aturan fase tidak ada perbedaan dengan jenis fase lain yang terjadi (gas, cair, dan padat). Misalnya timah murni meleleh pada temperatur 232 0 C dan bismuth murni pada 268 0 C, suhu eutectic pada 133 0 C dan memiliki persentase Sn adalah 42%. Suhu eutectic pada Sn-Bi dapat di turunkan dengan timah hitam

description

datdat

Transcript of LARUTAN PADAT

Page 1: LARUTAN PADAT

- Wildan Rofii (131810301044)

- Moh Ihsan Fadli (131810301058)

6.29 LARUTAN PADAT

Larutan padat secara teoritis tidak jauh berbeda dengan jenis larutan yang lain. Larutan

padat terdiri dari beberapa komponen.

Aturan fase tidak ada perbedaan dengan jenis fase lain yang terjadi (gas, cair, dan

padat). Misalnya timah murni meleleh pada temperatur 232 0C dan bismuth murni pada 268 0C,

suhu eutectic pada 133 0C dan memiliki persentase Sn adalah 42%. Suhu eutectic pada Sn-Bi

dapat di turunkan dengan timah hitam seminimal mungkin pada suhu 96oC dengan komposisinya

32 persen Pb, 16 presen Sn, dan 52 persen Bi.

Page 2: LARUTAN PADAT

Selain menggunakan model padataan, laju dari sistem ini sebaiknya dijelaskan dengan

persamaan isotermal (pada bagian 6.22).

a. Diatas suhu 325oC merupakan titik leleh timah murni yang berada pada keadaan larutan

cair

b. Pada sekitar 315oC sistem terdiri dari Pb padat dan larutan.

c. Pada saat 182oC mengindikasikan bahwa akan terjadi titik eutectic biner pada Sn dan Pb.

Dibawah suhu ini Pb padat dan Sn padat keduanya terpisah dari larutan.

d. Pada 133oC titik eutectic biner antara Sn dan Bi tercapai.

e. Pada 100oC akan mencapai titik eutectic terner.

Pada saat mencapai titik terner merupakan bagian yang sangat penting, larutan berada pada

kondisi kesetimbangan.