Tengger padat

24
SUKU TENGGER Ainul Khilmiah Alfi Aulia Abdu

Transcript of Tengger padat

Page 1: Tengger padat

SUKU TENGGER

Ainul Khilmiah

Alfi Aulia Abdu

Page 2: Tengger padat

KONDISI GEOGRAFIS SUKU TENGGER

Berada di sekitar Gunung Bromo Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Malang

Kondisi Geografis

Mempengaruhi

Kepercayaan

Mempengaruhi

Upacara Adat

Page 3: Tengger padat

Wilayah Adat

“Sabrang Kulon” Brang Kulon diwakili oleh Desa Tosari kecamatan Tosari kabupaten Pasuruan

“Sabrang Wetan”Brang Wetan di wakili oleh Desa Ngandisari,

Wanantara, Jetak Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo

Perwakilan oleh Desa Tosari dan tiga desa tersebut mengacu pada prosesi pembukaan

Upacara Karo

Kurniasudar

Page 4: Tengger padat

SEJARAH SUKU TENGGER

Suku Tengger berasal dari kerajaan MAJAPAHIT

Pada tahun 1364 Gajah Mada Wafat. Namun, Majapahit di bawah pemerintahan

HayamWuruk berhasil mempertahankan kejayaannya sampai ia wafat tahun 1389.

Kekuasaan Majapahit kemudian di perintah oleh Wikramawardana, menantu Hayam

Wuruk. Sejak saat itulah Majapahit mengalami kemunduran (M. Junaedi Al Anshori)

TENGGER

Roro anTENG Joko seGER

TENG GER

Page 5: Tengger padat

SEJARAH

Sekitar wafatnya hayam wuruk tahun1389, Majapahit mulai mengalami kemunduran dan penduduknya banyak melakukan migrasi ke beberapa tempat salah satunya lereng gunung bromo

Islam masuk ke pulau jawa sekitar tahun 1426 Orang hindu yang tinggal di daerah pantai (Pasuruan,

Probolinggo) terdesak dan berpindah ke lereng gunung Tengger dan membuat perkumpulan bernama tiyang tengger

Abad ke-16 datanglah hindu parsi dan suku tengger beralih ke agama hindu parsi

Suku tengger masih sulit menghilangkan kepercayaannya sehingga terjadi perpaduan.

Sekarang , penduduk suku tengger mayoritas abergama hindu dan sebagian lain beragama Islam, Kristen dan Budha

Page 6: Tengger padat

KEPERCAYAAN SUKU TENGGER

Kepercayaan Hindu Mahayana

Di kenal pada masa Kerajaan Singosari

Berkembang pada masa Kerajaan

Majapahit

Suyono menyatakan bahwa :

pada abad 16 Suku Tengger berpindah agama dari Hindu Mahayana menjadi Hindu Parsi.

Page 7: Tengger padat

KEPERCAYAAN SUKU TENGGER

Kepercayaan Nenek Moyang

Masih memegang tiga prinsip pemujaan meski ada Hindu Parsi :

Pemujaan kepada alam semesta

Pemujaan kepada leluhur

Pemujaan kepada Tuhan

Masih melakukan serangkaian upacara ritual untuk menghormati nenek moyang

Page 8: Tengger padat

KEPERCAYAAN SUKU TENGGER

Gunung Bromo sebagai tempat persembahan hewan ternak dan

hasil bumi upacara Kasada

Kepercayaan Gunung Bromo

Persembahan dilakukan untuk menghormati Raden Kusuma

Persembahan dilakukan agar Suku Tengger tidak terkena

bencana

Page 9: Tengger padat

KEPERCAYAAN SUKU TENGGER

Pengaruh Agama Islam terhadap Agama Hindu

Keterbukaan dan kesenangan dalam berdagang membuat

sebagian masyarakat menganut agama Islam

Penganut umat Islam yang dulu menganut agama Hindu masih

mempercayai ngelmu

Page 10: Tengger padat

UPACARA KASADA

Berkaitan erat dengan kepercayaan masyarakat mengenai legenda Roro Anteng dan Joko Seger

Upacara dilakukan pada tanggal ke-15 (bulan purnama), pada bulan ke-10

Ada tiga tempat penting dalam

prosesi perayaan kasada:

1. Rumah dukun adat

2. Pura Luhur Poten

3. Kawah Gunung Bromo

Page 11: Tengger padat

Suku tengger memberikan persembahan untuk kawah gunung bromo dalam upacara Kasada

Page 12: Tengger padat

Upacara yang dilakukan oleh suku Tengger dalam sewindu sekali menurut penanggalan

suku Tengger

Selalu ada pengorbanan dalam bentuk kerbau

Kerbau di arak dari kampung menuju sanggar utama sambil membaca doa-doa

dan mantra

UPACARA UNAN-UNAN

Page 13: Tengger padat

Prosesi pengarakan kepala kerbau telah sampai di Sanggar utama

Page 14: Tengger padat

Upacara karo dilakukan oleh masyarakat Suku Tengger untuk memuliakan tradisi

leluhur.

wujud syukur masyarakat Tengger terhadap para leluhur masyarakat

Tengger.

Upacara Karo berlangsung selama 15 hari dimulai pada hari ketujuh di bulan karo

(kedua)

UPACARA KARO

Page 15: Tengger padat

RANGKAIAN UPACARA KARO

1. Selamatan ping pitu

2. Prepekan karo.

3. Penari menari untuk menghormati arwah di beberapa tempat yang di anggap penting dan

keramat

4. Warga berkunjung ke rumah kepala desa terutama oleh tetua adat, tokoh masyarakat

dan pamong desa.

5. Warga berkunjung ke rumah kepala desa sambil membawa tumpeng

6. Dukun melafalkan mantra yang di tujukan untuk tumpeng.

Page 16: Tengger padat

7. Warga berebut tumpeng gede.

8. Dukun dan pembatunya mempersiapkan acara nundung roh “memulangkan roh”.

9. Dukun melakukan perjalanan keliling desa mengunjungi setiap warga desa dengan

membawa prapen (tungku api) dan air suci.

10. Upacara penutup Sandranan

Bersumber dari Yodi kurnadi dalam bukunya “Adat Istiadat Masyarakat Jawa Timur”

Page 17: Tengger padat

TARIAN SODORAN

Tarian sodoran ini merupakan lambang

dimana dua bibit manusia bertemu. Dua bibit tersebut

adalah laki-laki dan perempuan. Yang di

maksud dengan laki-laki dan perempuan tersebut yakni Roro

Anteng dan Joko Seger

Page 18: Tengger padat

UPACARA-UPACARA LAINEntas-entas

Menyucikan arwah orang-orang yang sudah meninggal

dunia

Pujan MubengBertujuan memohon keselamatan

dusun dengan memberikan sesajen-sesajen

SesayutUpacara 7 bulanan orang hamil

Praswata garaUpacara perkawinan masyarakat

Tengger

Page 19: Tengger padat

Wujud Fisik / Artefak

Pura Luhur Poten Bromo

Berdiri pada tahun 2000

Mempunyai 3 bagian

Mandala Madya

Mandala UtamaMandala Nista

Pura di bangun menghadap ke barat

Tempat pemujaan menghadap ke arah timur

Page 20: Tengger padat

Wujud Fisik / Artefak

Tempat sesaji berisi hasil bumi, ternak peliharaan dan ayam.

Digunakan dalam Upacara Kasada

ONGKEK

Page 21: Tengger padat

Wujud Fisik / Artefak

Digunakan pada seluruh rangkaian ritual upacara

perkawinan

Boneka Petra / Pitra

Pada upacara entas-entas petra di bakar di Pendayangan

terbuat dari kembang, tanaman dan kain

3- 4 meter

Page 22: Tengger padat

Wujud Fisik / Artefak

berdiri sejajar dengan tanah.

Lebar rumah 4 – 8 m2

panjang 15-29 m2

Terbuat dari papan kayu dengan atap genting

Hanya punya dua jendela dan satu pintu

Di dalam rumah terdapat sanggar(tempat sesaji dan

senjata pusaka

Rumah Suku Tengger

Page 23: Tengger padat

DAFTAR PUSTAKA Al Anshori, M. Junaidi. 2010. Sejarah Nasional

Indonesia Masa Pra Sejarah sampai Masa

Proklamasi Kemerdekan. Jakarta:PT Mitra Aksara

Panaitan

Arie Yoenianto, 2013, Suku Tengger Rayakan

Tradisi Karo,

http://daerah.sindonews.com/read/796335/23/suku-tengger-rayakan-tradisi-karo

, di akses tanggal 24 Oktober 2014

Editor, 2013, Suku Tengger Jawa Timur,

http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1078/suku-tengger-jawa-timur

, di akses pada tanggal 15 Oktober 2014

Komang Agus Rupawan, 2012, Pura Luhur Poten

Gunung Bromo-Istana Dewa di Tengah Lautan Pasir,

http://www.tribunnews.com/lifestyle/2012/10/28/pura-luhur-poten-gunung-bromo-istana-dewa-di-tengah-lautan-pasir

, di akses pada tanggal 23 Oktober 2014

Kurniasudar, 2013, Suku Tengger,

http://kurniasudiar.wordpress.com/2013/05/06/suku-tengger/

, di akses pada tanggal 23 oktober 2014

Page 24: Tengger padat

DAFTAR PUSTAKA Kurniadi, Yodi. 2009. Adat Istiadat Masyakarat Jawa

Timur. Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa.

Raka Wiryawan, 2012, Sejarah Suku Tengger,

http://way4x.wordpress.com/cerita-tanah-leluhur/sejarah-suku-tengger/

, di akses pada tanggal 24 Oktober 2014

Simanhadi, Widyaprakosa. 1994. Masyarakat

Tengger, Latar Belakang Dareah Taman Nasional

Bromo.Yogyakarta:Kanisius

Slamet Subekti,_____, Pemaknaan Ritual Pada

Komunitas Tengger Jawa Timur,

https://www.academia.edu/3639010/PEMAKNAAN_RITUAL_KASADA_PADA_KOMUNITAS_TENGGER_JAWA_TIMUR

, di akses tanggal 24 Oktober 2014

Suyono, RP. 2009. Mistisme Suku Tengger.

Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara

Turmudi, Endang. 2008. “Pendidikan Islam Setelah

Seabad Kebangkitan Nasional”.Ilmu-ilmu Sosial

Indonesia XXXIV