LARUNA

14
II.1 Klasifikasi Tanaman Regnum : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub division : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Rosales Familia : Labiatae Genus : Pogostemon Spesies : Pogostemon cablin II.2 Morfologi Tanaman Daun : Ujung daun runcing,pangkal daun tumpul,tulang daun menjari tepi daun bergerigi ,warna daun hijau muda,daging daun seperti selaput,permukaan daunnya berbulu ,termasuk daun tunggal karena hanya terdapat satu helaian daun pada tangkai daunnya.

description

LARUNA

Transcript of LARUNA

Page 1: LARUNA

II.1 Klasifikasi Tanaman

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub division : Angiospermae

Class : Dicotyledonae

Ordo : Rosales

Familia : Labiatae

Genus : Pogostemon

Spesies : Pogostemon cablin

II.2 Morfologi Tanaman

Daun : Ujung daun runcing,pangkal daun tumpul,tulang daun menjari

tepi daun bergerigi ,warna daun hijau muda,daging daun seperti

selaput,permukaan daunnya berbulu ,termasuk daun tunggal

karena hanya terdapat satu helaian daun pada tangkai

daunnya.

Batang : Bentuk batang bulat,permukaan batang licin,termasuk batang

basah yaitu batang yang lunak dan berair ,arah tumbuh batang

tumbuh ke atas.

Akar : Termasuk akar tunggang.

Page 2: LARUNA

II.3 Kunci Determinasi

II.4 Kandungan kimia

Fenol,glikosida,eupakunin,eupatokunoksin,eupanin,eupatolid,euparotum

asetat,eupaserin,seskuiterpen.

II.5 Kegunaan dan cara penggunaan

Kegunaan :

a. Obat luka

b. Obat bisul

Cara penggunaan :

a. Obat luka

Cuci bersih daun segar,lalu oleskan minyak kelapa .Layukan di

atas api lalu remas-remas dengan jari tangan sehingga menjadi

lemas.Pakai daun untuk menutup luka.Sebelumnya cuci luka terlebih

dahulu.

b. Bisul

Cuci bersih daun segar secukupnya,lalu giling sampai

halus.Tambahkan sedikit garam,gunakan untuk menutup bisul kemudian

balut.Dalam sehari ganti 2-3 kali.

Page 3: LARUNA

II.6 Daerah asal/wilayah asal

Asia tenggara khususnya Indonesia dan Filipina

II.7 Nama daerah

1. Sumatra : Nilam

2. Enrekang : Laruna

3. Bugis –Maros : kopasanda

4. Jawa : Diem

5. Jeneponto : Daun Bau

II.8 Data ekologi

1. Tempat tumbuh : Di hutan,padang rumput,atau di pinggir jalan

2. Ketinggian : 200 – 300 m dari permukaan laut

3. Frekuensi : Banyak

4. Variasi spesies : Sedikit

5. Keadaan geografis : Hutan tropis

Page 4: LARUNA

BAB III

METODE KERJA

III.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan :

1. Kantong plastik berbagai macam ukuran.

2. Kertas Koran

3. Tali untuk mengikat herbarium

4. Parang/pisau

5. Karton tebal

6. Double tipe

7. Kertas

8. Gunting/Cutter

Bahan yang digunakan :

1. Alkohol

2. Tissue

III.2 Cara kerja

Pengambilan sampel

a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan di lokasi

pengambilan sampel.

b. Menuju ke lokasi pengambilan sampel.

c. Amati dan pilih sampel yang dianggap mengandung senyawa aktif.

d. Cari informasi tentang tanaman misalnya nama daerah,

kegunaannya, lokasi tumbuhnya, umur tanaman,dll

Page 5: LARUNA

e. Ambil bagian tanaman yang di anggap perlu dengan jumlah yang

dibutuhkan.

f. Disimpan pada tempat (kantong plastik yang telah di siapkan).

Pengolahan sampel.

Pembuatan Herbarium

a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

b. Dibersihkan bagian tanaman Pogestemon cablin

yang diambil dengan air lalu menggunakan alcohol 70 %.

c. Dikeringkan, diletakkan di atas kertas koran.

d. Diatur sedemikian sebaik mungkin, jangan

sampai ada sampel yang rusak.

e. Daun di atur sebaik mungkin hingga permukaan

atas dan bawahnya terlihat.

f. Dilengketkan pada kertas koran, dengan

menggunakan doble tipe tapi jangan sampai mengenai bagian

tanaman.

g. Dipres di antara koran kemudian keringkan di

bawah sinar matahari.

h. Disimpan pada sasak yang telah di siapkan.

Pembuatan simplisia.

a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

b. Dikumpulkan bagian tanaman yang akan di buat simplisia dengan

jumlah yang dianggap cukup.

c. Diadakan pencucian dan sortasi basah pada bagian tanaman untuk

membersihkan dari benda- benda asing dan bagian tanaman yang

tidak diinginkan.

d. Dikeringkan dengan memotong kecil- kecil bagian tanaman.

Page 6: LARUNA

Pengeringan secara alamiah

a. Dengan sinar matahari langsung.

b. Dengan diangin- anginkan pada tempat yang tidak terkena sinar

matahari langsung, terutama untuk simplisia yang mudah rusak

dengan sinar violet dari matahari.

Pengeringan buatan

Dengan alat yang dapat diatur suhunya, kelembabannya,

tekanan atau sirkulasi udara untuk memperoleh kekringan yang

diinginkan.

e. Pengawetan simplisia dengan merendam bagian simplisia dengan

alcohol 70 % atau dialiri uap air sebelum dikeringkan.

f. Penyimpanan.

Pengamatan ekologi.

a. Diamati tanaman dapat tumbuh pada lokasi, ketinggian, frekuensi,

variasi spesies dan keadaan geografisnya.

1. Tempat tumbuh : Di hutan atau di pinggir jalan

2. Ketinggian : 200 – 300 m dari permukaan laut

3. Frekuensi : Banyak

4. Variasi spesies : Sedikit

5. Keadaan geografis : Hutan tropis

Menurut literatur

1. Tempat tumbuh : Di hutan,padang rumput,atau di pinggir jalan

2. Ketinggian : 200 – 300 m dari permukaan laut

Page 7: LARUNA

3. Frekuensi : Banyak

4. Variasi spesies : Sedikit

5. Keadaan geografis : Hutan tropis

Page 8: LARUNA

BAB IV

PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Pogostemon cablin merupakan tanaman yang mengandung

fenol,glikosida,eupakunin,eupatokunoksin,eupanin,eupatolid,euparotum

asetat,eupaserin,seskuiterpen, bermanfaat untuk mengobati bisul dan luka.

Page 9: LARUNA

DAFTAR PUSTAKA

1. Tim Penyusun, (2009) “Buku Penuntun Praktek Kerja Lapang

Fitokimia I” Universitas Hasanuddin. Makassar.

2. www.google.com

LABORATORIUM FITOKIMIA I

Page 10: LARUNA

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANG

“LARUNA”

OLEH:

KELOMPOK 1

GOLONGAN SABTU

MAKASSAR

2009

Page 11: LARUNA