Laptunilapp
-
Upload
destaubing -
Category
Documents
-
view
308 -
download
4
description
Transcript of Laptunilapp
1
STUDI PENGGUNAAN ASAM GIBERELAT
UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS POLONGTANAMAN OKRA (Abelmoschus esculentus)
Oleh
Dewi Susan ti
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai GelarMAGISTER PERTANIAN
Pada
Program Studi Pascasarjana Magister AgronomiFakultas Pertanian Universitas Lampung
PASCASARJANA MAGISTER AGRONOMIUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2005
°1Al~ ta±, as-06■o■- -
~ , ifv~l Lis\- ~: Ft0'OS
v
ABSTRAK
STUDI PENGGUNAAN ASAM GIBERELAT UNTUK MENINGKATKANKUALITAS POLONG TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculentus)
OLEH
DEWI SUSANTI
Tanaman okra, menghasilkan polong okra, merupakan komoditas
sayuran potensial yang bernilai ekonomi dan cocok dikembangkan di
daerah tropis. Tanaman ini belum banyak dikenal oleh masyarakat
di Indonesia dan budidayanya masih sangat terbatas sehingga masih
jarang dijumpai di pasar tradisional. Biji untuk benih umumnya
masih diimpor dari luar negeri.
Penelitian bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh GA 3 terhadap
kualitas polong dua varietas okra yang ditanam baik pada dataran
rendah maupun medium (2) mengetahui pengaruh GA 3 terhadap
pertumbuhan dan produksi dua varietas okra yang ditanam baik
pada dataran rendah maupun pada dataran medium, dan (3)
mengetahui respons dua varietas okra terhadap berbagai taraf
Susantikonsentrasi GA3 yang ditanam baik pada dataran rendah maupun
medium.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) pemberian GA3 tidak
dapat meningkatkan kualitas polong okra yang ditanam baik pada
dataran rendah maupun dataran medium; (2) pemberian GA3 pada
dua varietas okra yang ditanam di dataran rendah dapat
memperbaiki pertumbuhan (dalam hal tinggi tanaman, jumlah daun,
indeks luas daun, dan bobot berangkasan), dan produksi (dalam hal
jumlah bunga, jumlah polong, dan bobot polong per tanaman). Di
dataran medium, pemberian GA 3 hanya dapat memperbaiki
pertumbuhan (dalam hal tinggi tanaman dan bobot berangkasan);
dan (3) terdapat perbedaan respons dua varietas okra terhadap
terhadap berbagai taraf konsentrasi GA 3, yaitu di dataran rendah
terhadap indeks luas daun, dan di dataran medium terhadap
kandungan serat kasar polong.
cl
Judul Tesis : STUD! PENGGUNAAN ASAM GIBERELAT UNTUKMENINGKATKAN KUALITAS POLONG TANAMANOKRA (Abelmoschus Esculentus)
Nama Mahasiswa : cDewi Susanti
No. Pokok Mahasiswa : 0024021002
Program Studi : Pascasarjana Magister Agronomi
Jurusan : Budidaya Pertanian
Fakultas : Pertanian
MENYETUJUI1. Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Herawati Thalib, M.Sc.NIP 130541497
r. Ir. Paul B. Timotiwu, .S.NIP 131692065 NIP 131689908
2. Ketua Program StudiPascasarjana Magister Agronomi
Dr. Ir. Kukuh Setiawan, M.Sc.NIP 131477165
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua Dr. Ir. Herawati Thalib, M.Sc.
Anggota Dr. Ir. Paul B. Timotiw
Anggota : Dr. Ir. Yafizham, M.S.
Anggota : Dr. Ir. Maimun Barmawi, M.S ...........'
Anggota : Dr. Ir. Soesiladi Esti Widodo, M.Sc...........................
...........................
Pascasarjana Universitas Lampung
S.S.P. Pandjaitan, S.E., M.Sc.7885
Tanggal Lulus Ujian Tesis : 12 Mel 2005
DAFTAR ISI
HalamanDAFTAR TABEL .............................................................................
DAFTAR GAMBAR ................................................................... viii
PENDAHULUAN..........................................................................1
Latar Belakang dan Masalah...................................................... 1Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................................4
Tuj uan penelitian.................................................................... 4Manfaat penelitian ...................................................................5
Landasan Teori...........................................................................5Kerangka pemikiran...................................................................7Hipotesis....................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 9
Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus) ..........................................9Asam Giberelat...........................................................................13
Peranan fisiologis asam giberelat..............................................14Mekanisme kerja asam giberelat dalam tanaman ..................... 16
BAHAN DAN METODE................................................................19
Tempat dan Waktu Penelitian..................................................... 19Bahan dan Alat.......................................................................... 19Metode Penelitian.......................................................................20Pelaksanaan Penelitian ...............................................................21
Persiapan media tanam........................................................... 21Penanaman, pemupukan, dan pemeliharaan ........................... 21Pembuatan larutan asam giberelat ...........................................22
Pemberian asam giberelat........................................................23
Pengamatan...............................................................................23
HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................26
Hasil..........................................................................................26
Tinggi tanaman........................................................................26Jumlah daun...........................................................................28.................Indeks luas daun.....................................................................30Jumlah bunga per tanaman.....................................................31Jumlah polong........................................................................ 33Bobot polong per tanaman.......................................................35Panjang polong........................................................................36Diameter polong...................................................................... 37Bobot berangkasan..................................................................38Kandungan serat kasar polong................................................ 40
Pembahasan..............................................................................43
Komponen pertumbuhan.........................................................43Komponen hasil...................................................................... 47Komponen kualitas polong...................................................... 50
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 54
Kesimpulan................................................................................54...................................................................Saran.........................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 56
LAMPIRAN................................................................................ 59
5.1 Kesimpulan
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut:
(1) pemberian GA3 tidak dapat meningkatkan kualitas polong okra
yang ditanam baik pada dataran rendah maupun dataran
medium.
(2) pemberian GA3 pada dua varietas okra yang ditanam di dataran
rendah dapat memperbaiki pertumbuhan (dalam hal tinggi
tanaman, jumlah daun, indeks luas daun, dan bobot
berangkasan), dan produksi (dalam hal jumlah bunga, jumlah
polong, dan bobot polong per tanaman). Di dataran medium,
pemberian GA3 hanya dapat memperbaiki pertumbuhan (dalam
hal tinggi tanaman dan bobot berangkasan).
(3) terdapat perbedaan respons dua varietas okra terhadap
terhadap berbagai taraf konsentrasi GA 3, yaitu di dataran rendah
terhadap indeks luas daun, dan di dataran medium terhadap
kandungan serat kasar polong.
555.2 Saran
Dari basil penelitian, dapat disarankan sebagai berikut:
(1) Pada penelitian ini, peningkatan kualitas belum tercapai, sehingga
perlu dilakukan peningkatan konsentrasi GA3 pada penelitian
berikutnya,
(2) Perlu ditentukan cara dan waktu pemberian yang lebih tepat,
sehingga pemberian konsentrasi GA3 dapat meningkatkan
kualitas polong okra,
(3) Pada penelitian berikutnya, perlu dilakukan analisis kandungan
serat makanan (dietary fiber) untuk melengkapi informasi gizi
yang terkandung di dalam polong okra.
(4) Pada penelitian berikutnya, perlu dilaksanakan penanaman okra
langsung di atas lahan pertanian, sehingga diperoleh
pertumbuhan dan produksi tanaman okra yang lebih maksimal
bila dibandingan dengan penanaman okra di dalam polybag.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z. 1983. Dasar-dasar Pengetahuan Tentang Zat Tumbuh.Angkasa. Bandung. 85 him.
Ashari, Sumeru. 1995. Hortikultura: Aspek Budidaya. UI Press.Jakarta. 485 him.
Colditz, P., D. Granberry, and C. Vavrina. 1999. "Commercial OkraProduction". Horticulture 3--Okra Circular 627. The Univ. ofGeorgia Coll. of Agr. and Environmental Sci. USA. 5 pp.
Corgan, J.N. dan E. Herera. 1996. "When to Harvest".http: / /cahe.nmsu.edu/pubs/-h/h-216 html.
Curry, E.A dan Max W.Williams. 1983. "Promalin or GA 3 IncreasePedicel and Fruit Length and Leaf Size of Delicious' ApplesTreated with Paclobutrazol". HortScience, 18(2): 214-215.
Garcia, S. dan Lovatt. 1999. "Winter Trunk Injection of GA AlteredThe Fate of `Hass' Avocado Buds: Effects on Inflorescence Type,Number and Rate of Development". Journal of Hort. Science andBiotechnology, 74(1): 69-73.
Greener, J. 2003. Era Baru Benih Unggul Sayuran. California. 1p.
George, R. 1985. Vegetable Seed Production. Longman. New York.309 pp.
Gialvalis, S. dan R. W. Seagull. 2001. "Plant Hormones Alter FiberInitiation in Unfertized, Cultured Ovules of Gossypium hirsutum" .The Journal of Cotton Sci., 5:252-258. 1 1 t tp' joi l r a 1 cotton c g.
Goldschmidt, E. dan D. Galili. 1981. "Fate of 14C-GA in Senescingon Tree `Valencia' Orange Fruit". Journal America Soc.Hort. Sci,106 (2):175-177.
57Hartmann, H.T., William J. Flocker, dan A. M. Kofranek. 1981. Plant
Science: Growth, Development, and Utilization of Cultivated Plants.Prentice-Hall, Inc. New Jersey, USA. 676 pp.
Hermann, J.R. 2003. Dietary Fiber Basic. ..v.. P 'ca r:Health Zone/USDA!. 5pp.
Jumin, H.B. 1993. Ekologi Tanaman: Suatu Pendekatan Fisiologis.Rajawali Press. Jakarta. H1m. 29--96.
Kalloo and Berg (Eds). 1993. Genetic Improvement of VegetableCrops. Pergamon Press. New York. P. 751-769.
Ketsa dan Chutichudet. 1992. "Pod Growth, Development,Biochemical Changes, and Maturity Indices of Okra cv. Ok#2."Proceeding Commision for Tropical and Subtropical Crops andComm. For Hort. Economics. Bogor. 386—391 him.
Krishnamoorthy, H.N. 1981. Plant Growth Substances. TataMcGraw-Hill Publishing Co. Lim. New Delhi. 214 pp.
Lakitan, B. 1995. Hortikultura: Teori, Budidaya, dan Pascapanen.PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 220 him.
Leopold, A.C. and Paul E. Kriedemann. 1979. Plant Growth andDevelopment. McGraw-Hill, Inc. USA. 545 pp.
Lorenz, D.A. dan Donald N. Maynard. 1980. Knott's Handbook forVegetable Growers 2nd edition. John Wiley and Sons. Florida,USA. 389 pp.
Malik , H.S. dan D.D. Archbold. 1992. "Manipulating Primocane inThornless Blackberry with Uniconazole, GA 3 , and BA."HortScience 27(2): 116-118.
Notodimedjo. 1997. "Aplikasi ZPT GA 3 dan SADH terhadapPertumbuhan dan Hasil Tanaman Melon ( Cucum.is rnelo L.) Var.Sky Rocket". Habitat, 9 (102): 1-4.
"Okra Tanaman Baru". 1986. Trubus. Edisi Feb. Th. XVII. Jakarta.H1m. 36.
Perkins-Veazie, P. 2002. Okra. USDA/ARS, Lane, OK.2pp.
58Rachman, A.K. dan Sudarto. 1991. Bertanam Okra. Kanisius.
Yogyakarta. 39 him.
Salisbury and Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. (Jilid III). ITBBandung. 343 him.
Sanders. 1999. Okra Production. Department Of Hort. Sci. NorthCarolina State University. USA. P. 6.
Situru, A.M., Hidrawati A., dan A. Hans. 2001. "Uji Coba BudidayaMelon ( Cucumis melo L.) pada Dat. Rendah dengan ManipulasiLingkungan Tumbuh melalui Pemulsaan dan PenggunaanHormon Tumbuh Giberelin (GA3 )". Prosiding. Fakultas PertanianUniversitas Brawijaya. Malang. Hlm. 259--266.
Sutarya, R., G. Grubben, dan H. Sutarno. 1995. Pedoman BertanamSayuran Dataran Rendah. UGM Press, Prosea Indonesia Bogordan Balit. Hortikultura Bandung. Yogyakarta. H1m. 237--239.
United State Department of Agriculture. 2002. Okra: NutrientInformation. http:/ /www. Personal Health Zone /USDA. 3pp.
Thomson, H.C. dan W C. Kelly. 1957. Vegetable Crops. McGraw-Hill Book Company. New York. P. 561-563.
Varner, J.E. and David Tua-Hua Ho. 1976. Plant Biochemistry.Academic Press, Inc. New York, USA. P. 750-765.
Wattimena, G.A. 1994. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. PAU IPBdan Lembaga Sumberdaya Informasi IPB. Bogor. 145 him.
Weaver, R.J. 1972. Plant Growth Subtances in Agriculture. W.H.Freeman and Company. San Francisco. 594 pp.
Wilkins, M.B. 1992. Fisiologi Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta.H1m. 53--96.
Williams, C,N., J.O. Uzo dan W.T.H. Peregrine. 1993. ProduksiSayuran di Daerah Tropika. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta. Hlm. 308-310.
Yates, A. 2003. Okra Clemson spineless. Yates and Co. Ltd.Australia. 1p.