LAPORAN_PRAKTIKUM_ANFISMAN_TEKANAN_DARAH.docx
-
Upload
nuz-aliman-usman -
Category
Documents
-
view
35 -
download
0
Transcript of LAPORAN_PRAKTIKUM_ANFISMAN_TEKANAN_DARAH.docx
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
TEKANAN DARAH PADA MANUSIA
Dosen : Elly Wardani
Disusun Oleh:
Didik Dwi Brata ( 1304015
Resti Mega Susanti ( 1304015431 )
Sondang Meiny C. ( 1304015490 )
Wahyu Sulistyorini ( 1304015538 )
Yuni Suryaningsih ( 1304015563 )
Kelas : 2 D
Kel/gel : 2 / 2
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FARMASI
JAKARTA
2013
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami.Bayi dan
anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada
dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktifitas fisik, dimana akan lebih
tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika berisitirahat. Tekanan
darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi waktu pagi hari dan paling rendah
pada saat tidur dimalam hari.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat seseorang yang memeriksa
tekanan darahnya dengan menggunakan sebuah alat yang bernama Tensimeter, dari
pengukuran tersebut akan didapatkan hasil yaitu systole per diastole. Naik turunnya
gelembung tekanan darah seirama dengan pemompaan jantung untuk mengalirkan
darah di pembuluh arteri.Tekanan darah memuncak pada saat jantung memompa.Ini
dinamakan diastole, dan menurun sampai pada tekanan terendah yaitu saat jantung
tidak memompa (rileks) atau sering disebut juga dengan diastole.
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh
arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh
manusia.Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur
seperti berikut - 120 /80 mmHg.Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas
pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole.Nomor bawah
(80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut
tekanan diastole.Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat
Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.
Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas
dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi untuk
menghasilkan daya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat
menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung.Tekanan sistol adalah tekanan
puncak yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa kedalam pembuluh
tersebut selama kontraksi ventrikel.Sedangkan tekanan diastol adalah tekanan
terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir keluar pembuluh-pembuluh
hilir tersebut sewaktu relaksasi ventrikel. Tekanan arteri ini akan berubah tergantung
pada volume darah dalam pembuluh dan daya regang dinding pembuluh darah.
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara
langsung dan tidak langsung. Secara langsung dengan memasukkan kanula kedalam
pembuluh darah arteri dan dimonitor dengan alat pendeteksi tekanan darahnya.Cara
ini tidak lazim digunakan karena tidak mudah pelaksanaannya.Cara tidak langsung
dengan menggunakan alat sphygmomanometer, yang lebih nyaman dan mudah
dilakukan setiap saat.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui tekanan darah saat normal, saat berdiri, saat berbaring
b. Mengetahui tekanan darah saat otot bekerja dan otak bekerja
c. Mengetahui macam-macam cara pengukuran tekanan darah
d. Mempelajari beberapa factor yang dapat mempengaruhi tekanan darah secara
fisiologis
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri.Tekanan
puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik.Tekanan
diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat.Tekanan darah
biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik,
dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90.Rata-rata tekanan
darah normal biasanya 120/80 (Smeltzer & Bare, 2001).
Menurut Hayens (2003), tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam
pembuluh darah. Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam proses
ini dimana jantung sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan untuk
menggerakkan darah, dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan
ketahanan yang kuat. Sementara itu Palmer (2007) menyatakan bahwa tekanan darah
diukur dalam satuan milimeter air raksa (mmHg).
Tekanan darah adalah pemeriksaan tekanan darah merupakan indikator dalam
menilai fungsi kardiovaskuler.tekanan maksimum pada dinding arteria yang terjadi
ketika bilik kiri jantung menymprotkan darah klep aortik yang terbuka kedalam aorta
disebut sebagai tekanan sistolik.(alimul aziz,2009)
Tekanan darah adalah tekanan yang di timbulkan oleh dinding arteri.Tekanan
puncak terjadi saat pentrikel berkontraksi yang di sebut tekanan sistol.
Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung
beristirahat.Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik
terhadap diastolik dengan nilai dewasa normalnya berkisar 100/60 – 140/90 mmHg.
Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 mmHg ( smeltzer dan bare, 2001 )
Tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam pembuluh darah.Organ jantung dan
pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan ketahanan yang
kuat.Sementara itu Palmer (2007) menyatakan tekanan darah di ukur dalam satuan
milimeter ari raksa (mmHg).
Tekanan darah didefinisikan sebagai tekanan darah yang mendesak suatu unit
area dinding pembuluh darah, dan ini biasanya diukur pada arteri.Karena jantung
secara ritmik berkontraksi dan relaksasi, maka hasil aliran darah secara ritmik juga
mengalir ke dalam arteri, menyebabkan tekanan darah naik turun pada setiap
denyutan.Jantung merupakan sebuah organ yang sangat vital bagi tubuh makhluk
hidup dan merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot-otot jantung.Jantung
mempunyai bentung seperti jantung pisang.Siklus jantung merupakan kejadian yang
terjadi dalam jantung selama peredaran darah. Siklus hjantung terdiri dari 2 gerakan,
yaitu Konstriksi (systole) selama 0,3 detik dan Pengendoran (diastole) selama 0,5
detik.
2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah Seseorang
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor, yaitu faktor fisiologis dan faktor
patologis.Faktor fisiologis ialah faktor yang berkaitan langsung terhadap kondisi
jantung.Sedangkan faktor patologis adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi
tubuh secara fisik.
Faktor fisiologis dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu, :
a. Kelenturan dinding arteri
b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi tekanan darah
c. Kekuatan gerak jantung
d. Viscositas darah, semakin besar viskositas maka semakin besar pula resistensi
terhadap aliran
e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah meningkat
f. Kapasitas pembuluh darah, semakin besar kapasitas pembuluh darah maka
semakin tinggi tekanan darah.
Faktor patologis dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu, :
a. Posisi tubuh, baroresepsor akan merespon saat tekanan darah turun dan akan
berusaha menstabilkan tekanan darah
b. Aktifitas fisik, aktifitas fisik membutuhkan energy sehingga butuh aliran yang
lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)
c. Temperature, menggunakan system rennin-angiotensin – vasokonstriksi perifer.
Temperature pun dapat berkaitan dengan aktifitas, suhu yang tinggi diakibatkan
karena aktifitas yang banyak ssedangkan suhu yang rendah dikarenakan aktifitas
yang cenderung ringan
d. Usia, semakin bertambah usia, semakin bertambah pula tekanan darah hal ini
disebabkan oleh berkurangnya elastisitas pembuluh darah
e. Jenis kelamin, wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena
komposisi tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk
pembakaran. Sedangkan pria yang memiliki banyak aktifitas pun cenderung
memiliki tekanan darah yg lebih tinggi
f. Emosi, emosi akan menaikkan tekanan darah karena pusat pengatur emosi akan
menset baroresepsor untuk menaikkan tekanan darah. Emosi akan memicu kerja
hormone adrenalin, adrenalin pria lebih tinggi karena dipengaruhi oleh syaraf
parasimpatis.
g. Makanan, makanan dapat menjadi pemicu tekanan darah yang tinggi, diantaranya
makanan yang mengandung garam (NaCl). Garam akan mempengaruhi retensi
Na+ dalam darah sehingga dapat menyebabkan penumpukkan Na+ dalam darah.
h. Hormon, hormon renin yang terdapat dalam ginjal memiliki peranan untuk
merangsang pengeluaran angiotensin yang kemudian akan mempengaruhi
rangsangan vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah).
Berdasarkan faktor – faktor yang telah dijelaskan diatas maka dapat ditarik
hipotesa bahwa tekanan darah seseorang dapat diketahui berdasarkan faktor
patologisnya. Jika seseorang yang terbiasa memiliki aktifitas banyak maka akan
memiliki tekanan darah yang tinggi sedangkan sebaliknya jika seseorang memiliki
aktifitas yg sedikit tekanan darahnya pun akan cenderung menunjukkan angka
normal.
Berikut kategori dalam melihat tekanan darah :
KATEGORI TEKANAN DARAH
SISTOLIK DIASTOLIK
Normal < 130 mmHg < 80 mmHg
Normal Tinggi 130 – 139 mmHg 85 – 89 mmHg
Hipertensi
- Ringan 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
- Sedang 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg
- Berat 180 – 209 mmHg 110 – 109 mmHg
- Sangat Berat >210 mmHg >120 mmHg
2.3 Cara Pengukuran Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah sangat mudah dilakukan dengan cara palpasi, kita
dapat melakukan sendiri. Di samping itu dengan perkembangan teknologi saat ini
dapat menggunakan alat elektronik yang canggih.
Tekanan darah dapat diukur dengan dua metoda :
1. Metoda Langsung (Direct Method).
Metoda ini menggunakan jarum atau kanula yang dimasukkan ke dalam
pembuluh darah dan dihubungkan dengan manometer. Metoda ini merupakan cara
yang sangat tepat untuk pengukuran tekanan darah tapi butuh peralatan yang lengkap
dan ketrampilan khusus.
2.Metoda tidak langsung (Indirect Method).
Metoda ini menggunakan shpygmomanometer (tensi meter).
Tekanan darah dapat diukur dengan dua cara, yaitu :
a. Cara Palpasi, dengan cara ini hanya dapat diukur tekanan sistolik.
b. Cara Auskultasi, dengan cara ini dapat diukur tekanan sistolik maupun
tekanan diastolic Cara ini memerlukan alat “ Stethoschope
Menghindari Kesalahan Dalam Pengukuran Tekanan Darah
1. Hindari makan, merokok dan semua kegiatan 30 menit sebelum pengukuran.
2. Stress juga dapat menyebabkan tekanan darah yang tinggi.
3. Hindari penggunaan pakaian yang ketat, terutama pada bagian lengan.
a. Duduk yang nyaman dan letakkan lengan anda dekat dan sejajar dengan
posisi jantung.
b. Tarik nafas dalam-dalam 5 sampai 6 kali sebelum pengukuran.
c. Jangan bergerak atau bicara selama pengukuran.
d. Istirahatkan 5 sampai 10 menit antara pengukuran pertama dan selanjutnya.
e. Simpanlah pengukuran tekanan darah Anda untuk selanjutnya silahkan
konsultasikan dengan dokter Anda. Untuk hasil yang baik, cobalah
pengukuran dilakukan pada jam-jam yang sama setiap harinya
(indocoreperkasa, 2006)
2.4 Alat Pengukur Tekanan Darah
Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli
bedah Rusia, lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran
tekanan darah sering juga disebut Sphygmomanometer. Sejak itu,sphygmomanometer
air raksa telah digunakan sebagai standar emas pengukuran tekanan darah oleh para
dokter.
Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai
pengisi alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan
meningkat dan penggunaan dari air raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia.
Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan di
banyak negara modern.Para dokter tidak meragukan untuk menempatkan
kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini.
Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sumbat udara yang dapat
diputar, kantong karet yang terbungkus kain, dan pembaca tekanan, yang bisa berupa
jarum mirip jarum stopwatch atau air raksa.
Berikut gambar Sphygamomanometer
Cara menggunakan tensimeter air raksa adalah
1. Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan atas.
2. Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
3. Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara ke
dalamnya. Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh darah
lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara.
4. Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat udara.
5. Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yang harus
diperhatikan pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan, kedua bunyi
denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop. Saat
terdengat denyut untuk pertama kalinya, nilai yang ditunjukkan jarum
penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik.
6. Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut yang terdengar
lewat stetoskop akan menghilang. Nilai yang ditunjukkan oleh jarum
penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik.
Selain alat ukur tekanan darah secara manual seperti di atas, ada juga
sphygmomanometer digital yang bekerja otomatis. Tekanan darah akan tampil di
layar setelah sphygmomanometer digital selesai mengukur tekanan darah.
2.5 Tempat – Tempat Pengukuran Tekanan Darah
Berikut adalah tempat dimana pengukuran tekanan darah pada manusia :
1. Arteri brakial : arteri yang terletak di siku bagian dalam.
2. Arteri popliteal : arteri yang terletak di belakang lutut.
3. Arteri radial : arteri yang terletak pada pergelangan tangan yang
sejajar dengan ibu jari.
BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Adapun alat – alat yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut, :
1. Stetoskop
2. Sphygmomanometer air raksa
3. Sphygmomanometer jarum
4. Alat Tulis
4.1.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut, :
1. Manset Sphygamomanometer
3.2 Prosedur Kerja
3.2.1 Cara memasang manset yang benar
a. Lengan baju digulung setinggi mungkin sehingga tidak terlilit manset.
b. Tepi bawah manset berada pada 2-3 cm diatas fossa cubiti.
c. Pipa karet jangan menutupi fossa cubiti .
d. Manset diikat dengan cukup ketat .
e. Stetoskop diafragma terletak tepat diatas denyut arteri brachialis.
3.2.2 Posisi duduk, berdiri, dan berbaring
1. Posisi Duduk
Praktikan berada pada posisi duduk dengan tenang selama 2-3 menit
tanpa memikirkan hal yang berat – berat. Pasang manset pada lengan kanan
dan catat lah tekanan darah nya !
2. Posisi Berdiri
Praktikan berada pada posisi berdiri selama 2-3 menit tanpa
memikirkan hal yang berat – berat. Pasang manset pada lengan kanan dan
catat lah tekanan darah nya !
3. Posisi Berbaring
Praktikan berada pada posisi berbaring selama 10 menit tanpa
memikirkan hal yang berat – berat. Pasang manset pada lengan kanan dan
catat lah tekanan darah nya !
3.2.3 Cara Kerja Otot dan Otak
1. Kerja Otot
Praktikan melakukan gerak badan selama 1 menit (seperti push up) ,
tetapkan tekanan darahnya dalam sikap duduk segera mungkin setelah
melakukan aktivitas gerak badan tersebut
2. Kerja Otak
Praktikan dibiarkan memikirkan sesuatu yang agak berat , dan
tetapkan tekanan darahnya dalam posisi duduk .
BAB 1V
HASIL DAN PENGAMATAN
4.1 Data Pengamatan
4.1.1 Hasil Tekanan Darah Saat Berbagai Macam Aktivitas
No Nama Duduk Berdiri Berbaring1 Sondang Meiny C.P. 110/80 mmHg 120/80 mmHg 110/70 mmHg2 Angga Iwan A. 120/80 mmHg 120/80 mmHg 90/80 mmHg3 Risma 120/80 mmHg 120/80 mmHg 120/90 mmHg
4 Willy 130/90 mmHg 120/80 mmHg 110/70 mmHg
4.1.2 Hasil Tekanan Darah Saat Kerja Otot dan Otak
No Nama Normal Otot Otak1 Didik Dwi P. 120/80 mmHg 130/90 mmHg 120/90 mmHg
2 Taufik Riyadi 110/80 mmHg 130/100 mmHg 120/90 mmHg
3 Deni Wahyu 130/80 mmHg 140/80 mmHg 130/70 mmHg
4 Risma 120/80 mmHg 140/90 mmHg 120/90 mmHg
BAB V
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat praktikum, tekanan darah
diukur berdasarkan metode secara tidak langsung dan pengukuran dilakukan pada
lengan bagian atas . Tekanan darah masing-masing praktikan diukur dalam beberapa
keadaan, yaitu, pada saat posisi duduk, berbaring, dan berdiri. Pengukuran juga
dilakukan pada saat praktikan melakukan kegiatan menggunakan otot dan otak.
Sebelum praktikan melakukan kegiatan, praktikan diukur tekanan darahnya dengan
menggunakan spigmomanometer. Kemudian praktikan melakukan sejumlah
aktivitas otot yaitu berlari kecil di tempat dan pengukuran tekanan darah dengan
spigmomanometer ini memperoleh hasil yang sangatlah beragam antara 90/80 mmHg
sampai 140/90 mmHg. Berdasarkan pada referensi dan literatur, seluruh data yang
dihasilkan tersebut masih menunjukkan range tekanan darah yang normal. Tekanan
darah sistolik yang dianggap normal untuk orang dewasa adalah adalah 90-130
mmHg, sedangkan tekanan diastolik ya ng no rma l un tuk o r ang de wa sa
ada l a h s e be sa r 60 -90 mmHg . Angka ya ng ditunjukkan dalam tekanan
sistolik selalu lebih besar dari angka diastolik karena selama sistol, ventrikel kiri
jantung memaksa darah untuk masuk ke aorta dengan fase ejeksi (penyemprotan).
Hal tersebut terjadi akibat adanya perbedaan tekanan antara ventrikel dengan
aorta. Sehingga ketika katup yang membatasi atriumdengan aorta terbuka
maka terjadi perpindahan darah dari atrium ke aorta dengan ejeksi dan tekanan yang
besar.
Pada praktikum ini hanya dibahas faktor aktivitas. Apabila dibandingkan
dengan hasil pengukuran sebelum beraktivitas otot, ternyata data menunjukkan
bahwa tekanan darah setelah melakukan aktivitas otot cenderung akan lebih
tinggi. Dari hasil pengukuran rata-rata didapatkan setelah melakukan
praktikum, tekanan saat berdiri lebih tinggi dari pada duduk dan tekanan saat duduk lebih tinggi
da r i p ad a be rba r i ng . Ha l t e r s e bu t d ik a r e nak an s e mak in t i ngg i
ak t i v i t a s ya ng dilakukan maka akan semakin tinggi pula aktivitas dari kerja
jantung yang harus mengeluarkan tenaga yang tinggi sehingga tekanan darah juga meningkat .
Tekanan darah yang meningkat ini dipengaruhi oleh tingkatan aktivitas.
Tekanan darah setelah beraktivitas lebih besar dibandingkan dengan tekanan
darah pada saat istirahat. Hal tersebut diakibatkan karena pada saat beraktivitas sel
tubuh memerlukan pasokan O2 yang banyak akibat dari metabolisme sel yang
bekerja semakin cepat pula dalam menghasilkan energi. Sehingga peredaran darah di
dalam pembuluh darah akan semakin cepat dan curah darah yang dibutuhkan akan
semakin besar. Akibat adanya vasodilatasi pada otot jantung dan otot rangka serta
vasokontriksi arteriol yang menyebabkan arteriol menyempit dan kerja jantung tiap satuan waktu
pun bertambah sehingga volume darah pada arteriol akan meningkat dan tekanannya
pun akan meningkat.
Namun, ada praktikan yang hasil pengukurannya 90/80 pada saat berbaring
itu berarti paraktikan tersebut dalam keadaan yang sangat lelah sehingga tekanan
darahnya hampir rendah. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui salah satu faktor
yang mempengaruhi tinggi rendahnya tekanan darah adalah situasi fisik seseorang
yang akan dicek tekanan darahnya .
BAB V1
KESIMPULAN
1. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan pada lengan atas.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah yaitu, aktivitas
fisik, jeniskelamin, usia, kesehatan, dll
3. P e n g u k u r a n t e k a n a n d a r a h d a p a t m e n g g u n a k a n m e t o d e
t i d a k l a n g s u n g dengan auskultasi dan palpasi yang bisa menggunakan
spigmomanometer (manual atau digital) dan stetoskop.
4. Semakin berat aktivitas tubuh , semakin cepat curah jantung karena adanya vasodilatasi
di otot rangka dan jantung serta vasokontriksi di arteriol pada organ-organ
tersebut dan menyebabkan aliran darah ke saluran pencernaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://thegoebbeiz.wordpress.com ( diakses 03 April 2012 @ 21.00)
http://www.sentra-edukasi.com (diakses 03 April 2012 @ 16.20)
Kimbal, Jhon W.1999.Biologi edisi 5.Jakarta : Erlangga
Evelyn.2000.Anatomi Fisiologi Manusia.Jakarta : Gramedia
www. Wikipedia.com (diakses 03 April @16.25)
http://tulisanmuti.blogspot.com/2010/01/tekanan-darah-tinggi-penyakit-akibat.html
(diakses 03 April @ 16.30)
http://www.infogue.com/article/2011/07/04/penyakit_hipotensi(diakses 03 April @ 16.35)