Laporan_GTS

28
LAPORAN RENCANA PERAWATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN AKRILIK NAMA PASIEN : NAMA : Sofia Zaematul Arifah, S.KG NO. MHS : 20100340086 PEMBIMBING : drg. Fahmi Yunisa

description

GTS

Transcript of Laporan_GTS

LAPORAN RENCANA PERAWATAN

LAPORAN RENCANA PERAWATANGIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN AKRILIK

NAMA PASIEN : NAMA : Sofia Zaematul Arifah, S.KGNO. MHS : 20100340086PEMBIMBING: drg. Fahmi Yunisa

PRODI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA2014

I PENDAHULUAN

Definisi gigi tiruan sebagian (GTS) adalah gigi tiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi asli yang hilang (tidak seluruh gigi) yang didukung oleh gigi yang masih tinggal, mukosa dan daerah tidak bergigi atau hanya didukung oleh mukosa dan sebagian sadel dapat dipasang atau dilepas oleh pasien. Gigi tiruan sebagian sangat diperlukan mengingat akibat yang ditimbulkan karena hilangnya satu gigi atau lebih dalam jangka waktu lama. Beberapa akibat yang dapat ditimbulkan bila gigi yang hilang tidak dibuat GTS:1. Migrasi dan rotasi (drifting and tilting)Hal ini disebabkan karena gigi tidak lagi menempati posisi yang normal untuk menerima beban yang terjadi pada saat pengunyahan, maka akan mengakibatkan kerusakan struktur jaringan periodontal. 2. Erupsi yang berlebih (over eruption)Bila gigi sudah tidak punya antagonis lagi, maka akan terjadi erupsi berlebih. Erupsi berlebih dapat terjadi tanpa atau disertai pertumbuhan tulang alveolar. Bila hal ini disertai pertumbuhan tulang alveolar. Bila disertai pertumbuhan tulang alveolar, maka struktur periodontal akan mengalami kemunduran sehingga gigi mulai ekstruksi. 3. Penurunan efesiensi kunyah 4. Gangguan pada sendi TMJ Hal ini disebabkan pengunyahan yang buruk, atau karena hubungan maksilo mandibula yang terlalu lama. 5. Beban berlebihan pada jaringan mulut Bila penderita sudah kehilangan sebagian gigi aslinya, maka gigi yang masih ada akan menerima tekanan mastikasi yang lebih besar sehingga terjadi pembebanan berlebihan. 6. Kelainan bicaraKehilangan gigi depan atas dan bawah sering kali menyebabkan kelainan bicara, karena gigi khususnya gigi depan termasuk organ fonetik.7. Memburuknya penampilan Menjadi buruknya penampilan karena hilangnya gigi depan akan mengurangi daya tarik seseorang, apalagi dari segi pandang manusia modern. 8. Terganggunya kebersihan mulut Adanya ruang interproksimal merupakan predisposisi terbentuknya plak, debris makanan yang akan terkalsifikasi menjadi kalkulus. Hal ini dapat menyebabkan resiko karies meningkat. 9. Atrisi Adanya beban yang berlebihan dapat menyebabkan atrisi pada gigigigi tersebut sehingga lambat laun akan mengurangi dimensi vertikal seseorang. Adapun tujuan dari dibuatkan gigi tiruan sebagian adalah memperbaiki fungsi mastikasi, memulihkan fungsi estetik, meningkatkan fungsi fonetik, serta mempertahankan jaringan mulut agar tetap sehat serta memperbaiki oklusi, serta mencegah migrasi.

II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian gigi tiruan sebagian (GTS) menurut Osborne (1959), adalah gigi tiruan yang menganti gigi asli yang hilang sebagian dapat dilepas oleh pasien. Menurut Mc. Craken (1973), GTS adalah suatu restorasi prostetik yang mengganti gigi asli yang hilang dan bagian lain rahang yang tidak bergigi sebagian, mendapat dukungan terutama dari jaringan dibawahnya dan sebagian dari gigi asli yang masih tinggal akan menjadi gigi pegangan.Macam macam GTS :1. Menurut jaringan pendukungnya : Tooth supported : dukungannya berupa gigi asli Mucosa supported : dukungannya berupa mukosa ujung bebas Mucosa and tooth supported : dukungannya berupa mukosa ujung bebas dan gigi asli2. Menurut saat pemasangannya : Immediate protesa : segera dipasang setelah pencabutan Conventional protesa : tidak segera dipasang setelah pencabutan 3. Menurut bahan dipakai : Frame atau metal protesa Akrilik protesa Vulcanite protesa4. Menurut ada / tidaknya sayap bagian bukal : Open face, dibuat tanpa gusi tiruan di bagian bukal/ labial (anterior) Close face, dibuat dengan gusi tiruan di bagian bukal/ labial (posterior)

Klasifikasi gigi tiruan sebagian berdasarkan letak dari daerah yang tidak bergigi menurut Kennedy, cit. Soelarko R. M. Dan Wachijaati H., (1980) yaitu :a. Klas IMempunyai daerah tanpa gigi yang terletak di bagian posterior dari gigi yang tertinggal pada kedua belah sisi (bilateral free end).b. Klas IIMempunyai daerah tanpa gigi yang terletak di bagian posterior dari gigi yang tertinggal tetapi hanya pada satu sisi saja (unilateral free end).c. Klas IIIDaerah yang tidak bergigi terletak di antara gigi yang masih ada di bagian posterior (bounded saddle).d. Klas IVDaerah yang tidak bergigi terletak di bagian anterior dan melewati median line.

Klasifikasi gigi tiruan sebagian berdasarkan letak klamer menurut Miller ditentukan sebagai berikut :1. Klas IMenggunakan dua buah klamer dimana klamer-klamer tersebut lurus berhadapan dan tegak lurus median line.2. Klas IIMenggunakan dua buah klamer yang letaknya saling berhadapan dan membentuk garis diagonal serta melewati median line.3. Klas IIIMenggunakan tiga buah klamer yang letaknya sedemikian rupa sehingga apabila klamer-klamer itu dihubungkan dengan suatu garis, merupakan suatu segitiga yang terletak di tengah gigi tiruan.4. Klas IVMenggunakan empat buah klamer yang letaknya sedemikian rupa sehingga apabila klamer-klamer itu dihubungkan dengan suatu garis lurus, merupakan suatu segi empat yang terletak di tengah gigi tiruan.

Menurut Austin dan Lidge (1957), gigi tiruan mempunyai beberapa komponen. Komponen GTS bahan akrilik antara lain :1. BasisSuatu bagian GTS yang terbuat dari akrilik untuk mendukung gigi tiruan dan memindahkan tekanan oklusal ke jaringan di bawahnya. 2. Cangkolan atau klamer Bagian GTS yang terletak di abutment dan terbuat dari kawat tahan karat. Fungsi dari klamer yaitu mencegah pergerakan gigi tiruan ke arah oklusal dan mencegah tekanan oklusal yang berlebihan pada jaringan di bawahnya. Retainer ada dua macam yaitu : a. Retainer langsung (direct retainer), yaitu bagian dari gigi tiruan yang menahan terlepasnya GTS secara langsung, berupa lengan retentive; b. Retainer tidak langsung (indirect retainer), yaitu bagian dari gigi tiruan yang menahan GTS secara tidak langsung, berupa lengan pengimbang, sandaran/ rest (bagian dari cangkolan yang bersandar pada bidang oklusal atau incisal gigi pegangan yang memberikan dukungan vertikal terhadap gigi tiruan). 3. Gigi pengganti Bagian GTS yang mengganti gigi yang hilang.

Faktor faktor yang perlu diperhatikan menentukan disain GTS adalah sebagai berikut :1. RetensiDaya perlawanan terhadap lepasnya protesa atau gigi tiruan ke arah oklusal. Faktor pemberi retensi antara lain kualitas klamer, oclusal rest, contour, landasan denture, oklusi, adhesi, tekanan atmosfer, dan surface tension.2. StabilisasiPerlawanan atas ketahanan terhadap perpindahan tempat GTS dalam arah horizontal dalam keadaan berfungsi. Stagnasi ditentukan oleh tiga titik sandaran yang harus meliputi luas permukaan yang sebesar besarnya agar beban yang diterima protesa setiap unit bisa sekecil mungkin. Dalam hal ini semua bagian cengkeram berfungsi kecuali bagian terminal/ ujung lengan retentive. Gigi yang mempunyai stabilisasi pasti mempunyai retensi, sedangkan gigi yang mempunyai retensi belum tentu mempunyai stabilisasi. 3. EstetikaDalam prostodonsia, yang berhubungan dengan permukaan GTS adalah :a.Penempatan klamer harus sedemikian rupa sehingga tidak terlihat dalam posisi bagaimanapun.b.Gigi tiruan harus tampak asli dan pantas untuk tiap tiap pasien meliputi warna dan inklinasi/ posisi gigi.c.Gambaran counturing harus sesuai dengan keadaan pasien.d. Perlekatan gigi diatas ridge.

Syarat syarat pemilihan gigi abutmen yang digunakan sebagai pegangan klamer adalah :1. Gigi pilar harus cukup kuat.a. Akarnya panjangb. Masuk kedalam prosesus alveolaris dalam dan tidak longgarc. Makin banyak akar makin kuatd. Gigi pilar tidak boleh goyange. Tidak ada kelainan jaringan periodontal pada gigi penyangga.2. Bentuk mahkota sedapat mungkin sesuai dengan macam klamer yang digunakan.3. Kedudukan gigi tersebut hendaknya tegak lurus dengan prosesus alveolaris, gigi yang letaknya rotasi atau berputar tidak baik untuk pilar.4. Gigi tersebut masih vital atau tidak mengalami perawatan.5. Bila memerlukan dua klamer atau lebih maka hendaknya dipilihkan gigi yang letaknya sejajar.

Keuntungan GTS lepasan adalah :1. Pasien dapat memakai dan melepas sendiri sehingga mudah dan cepat dalam membersihkannya.2. Mudah dipreparasi bila ada kerusakan.3. Harganya relatif murah jika dibandingkan dengan GTC.Untuk mendapatkan GTS yang baik dalam memenuhi fungsinya maka pengetahuan yang dimiliki operator harus memadai disamping itu perlu kerjasama yang baik dengan pasien. Jika pasien sadar akan arti pentingnya GTS maka hal ini akan sangat mendukung keberhasilan dari perawatan tersebut.

Indikasi perawatan GTS adalah :1. Hilangnya satu gigi atau lebih.2. Keadaan yang baik dari gigi yang masih tinggal dan memenuhi syarat sebagai gigi pegangan.3. Keadaan prosessus alveolaris yang masih baik.4. Kesehatan umum pasien dan kebersihan mulut pasien baik. Tujuan pembuatan GTS adalah :1. Mengembalikan fungsi pengunyahan/ mastikasi2. Mengembalikan fungsi keindahan atau estetik3. Mengembalikan fungsi bicara atau phonetik4. Membantu mempertahankan gigi yang masih tinggal5. Memperbaiki oklusi6. Meningkatkan distribusi beban kunyah

Pembuatan GTS harus memperhatikan beberapa hal, yaitu :1. Harus tahan lama2. Dapat mempertahankan dan melindugi gigi yang masih ada dan jaringan sekitarnya.3. Tidak merugikan pasien4. Mempunyai konstruksi dan desain yang harmonisPada akhirnya pembuatan GTS sangat tergantung pada peran serta pasien untuk mau dan dapat beradaptasi dalam pemakaiannya.

III. LAPORAN KASUSA. IdentifikasiNama:Septian RiswantoUmur:23 thJenis kelamin: Laki-lakiPekerjaan :MahasiswaBangsa:IndonesiaAlamat:Banguntapan, Bantul, DIYB. Anamnesa1. Pemeriksaan SubyektifMotivasi: Pasien datang ke klinik atas motivasi operator untuk membuatkan gigi tiruan.CC: Pasien mengeluhkan giginya yang ompong di bagian belakang kanan dan kiri bawah sehingga pasien merasa kurang nyaman saat untuk mengunyah makanan.PI : Gigi bagian kiri dan kanannya telah dicabutkan 2 tahun yang lalu.PDH: Pasien pernah datang ke dokter gigi untuk membersihkan karang gigi 3 tahun yang lalu.PMH: Pasien sehat, tidak dicurigai menderita penyakit sistemik dan pasien tidak memiliki alergi obat ataupun makanan.FH : Ayah : Tidak memiliki riwayat gangguan kesehatan Ibu: Tidak memiliki riwayat gangguan kesehatan

2. Pemeriksaan Obyektif a. Umum : Jasmani : sehat, tidak ada keluhan Rohani : kooperatif dan komunikatif

b. Lokal : EO : Bentuk muka : Oval, simetris, t.a.k Pipi: Simetris, t.a.k Bibir: Sedang, simetris, t.a.k IO : Mukosa : Cheek bite kanan dan kiri, t. a. k Gingiva : Gingivitis Lidah : Normal, t.a.k Palatum : Sedang, t.a.kKeadaan gigi geligi :Jumlah: 27Warna: Putih kekuninganBentuk: NormalOral hygiene : sedangc. Odontogram : UE UE

UE UE

d. Klasifikasi Klasifikasi Kennedy Rahang Atas : klas IIIKlasifikasi Kennedy Rahang Bawah : klas III modifikasi 1

IV. PROSEDUR KERJA DAN TAHAPAN PERAWATANA. Persiapan di Dalam Mulut/ Mouth PreparationMerupakan persiapan-persiapan di dalam mulut sebelum dibuatkan gigi tiruan sebagian, meliputi :1. Perawatan periodontal/periodontal treatment, misalnya pemeriksaan gigi, gusi, dan tulang pendukungnya2. Perawatan konservasi/konservatif treatment, misalnya restorasi gigi yang karies. Hal ini dilakukan untuk mengurangi hambatan, mencari bidang bimbing, membuat sandaran oklusal dan bila perlu menciptakan daerah-daerah untuk retensi mekanis.B. Perawatan KUNJUNGAN I( Membuat studi model RA dan RB )Sendok cetak : perforated stock tray No.1Bahan cetak : alginatCara mencetak : mukostatikStudi model ini dipergunakan untuk mempelajari :a. Letak gigi abutmentb. Letak klamerc. Jumlah gigi yang hilangd. Perluasan basis protesaCara Pencetakan Sebelum mencetak, sendok cetak dicobakan ke dalam rongga mulut pasien. 1. Pencetakan Rahang Atas :a. Pasien duduk dengan posisi sedemikian rupa sehingga kepala dan punggung terletak pada satu garis lurus, dataran oklusal sejajar lantai. Mulut pasien setinggi siku operator.b. Operator berdiri di belakang samping kanan pasien. c.Sendok cetak rahang atas yang berisis adonan alginat dimasukkan kemulut pasien dengan menempelkan bagian posterior lebih dahulu lalu sedikit demi sedikit ke arah anterior sampai seluruh gigi terbenam alginat. Selanjutnya pasien diinstruksikan mengucapkan U lalu dilakukan muscle triming di bagian bukal dan labial.d. Setelah alginat setting, sendok cetak dilepas. 2. Pencetakan Rahang Bawah :a. Sama seperti pada rahang atas, tetapi posisi operator di sebelah kanan depan.b. Lidah diangkat keatas.Setelah selesai pencetakan, hasil cetakan diisi stone gips lalu diboxing.

KUNJUNGAN II(Membuat desain gigi tiruan sebagian lepasan )Tahap-Tahap Pembuatan Desain :T A H A P IMenentukan kelas dari masing-masing daerah tak bergigi (sadel)RB : klas III modifikasi 1 KennedyT A H A P IIMenentukan macam dukungan dari setiap sadelDukungan yang dipilih dari kasus ini adalah dukungan kombinasi karena gigi masih kuat serta mukosa masih sehatT A H A P IIIMenentukan jenis penahan- Penahan langsung : Gigi 34,44 diberi cengkram C klamer- Penahan tidak langsung : Plat anterior setinggi cingulum T A H A P IVMenentukan jenis konektor : plat akrilikKonektor utama : plat lingual

KUNJUNGAN III( Membuat model Kerja RA dan RB )Tahap Klinis1. Membuat model kerjaAlat dan bahan sama seperti pada model studi. 2. Membuat gigitan sentrik Fungsi : untuk mendapatkan hubungan yang tepat antara gigi geligi RA dan RB sesuai sentrik oklusi Cara: dua lapis malam merah dibuat tapal kuda, ukuran disesuaikan dengan lengkung gigi pasien. Malam dilunakkan dan pasien disuruh menggigit malam tersebut.Tahap laboratoris I. Memasang model kerja pada artikulator II. Pembuatan klamer III. Pemasangan gigi penggantiIV. Model malamV. FlaskingVI. Boiling outVII. PackingVIII. ProcessingIX. DeflaskingX. Fininshing dan Polishing

KUNJUNGAN IV(Insersi)Dilakukan insersi yaitu pemasangan GTS lepasan dalam mulut pasien, yang perlu diperhatikan antara lain: retensi, stabilisasi, oklusi, keluar masuknya protesa sejajar as gigi atau dengan arah vertikal, dan kenyamanan pasien.a. Part of insertion and part of removement.Hambatan pada permukaan gigi atau jaringan yang dijumpai pada saat pemasangan dan pengeluaran gigi tiruan dapat dihilangkan dengan cara pengasahan gigi tiruan (hanya pada bagian yang perlu saja).b. RetensiYaitu kemampuan bertahan terhadap pelepasan yang merupakan kemampuan GTS untuk melawan gaya pemindah yang cenderung memindahkan ke arah oklusal. Retensi ini merupakan satu cara untuk memberi kekencangan kepada GTS di dalam mulut. Pengecekan dilakukaan dengan menggerakkan mukosa dan bibir, jika protesa lepas, maka retensi harus diperbaiki. Diperiksa indirect retainer pada lengan klamer dan direct retainer pada tepi plat protesa yang menempel pada cingulum gigi asli.c. StabilisasiYaitu perlawanan atau ketahanan GTS terhadap gaya yang menyebabkan perpindahan tempat atau gaya horizontal. Stabilisasi terlihat dalam keadaan berfungsi, misal pada mastikasi. Pemeriksaan stabilisasi gigi tiruan dengan cara menekan bagian depan dan belakang gigi tiruan secara bergantian. Gigi tiruan tidak boleh menunjukkan pergerakan pada saat tes ini.d. OklusiPemeriksaan aspek oklusi pada saat posisi sentrik, lateral dan anteroposterior. Dilakukan pengecekan terhadap balancing side, working side serta ada tidaknya premature kontak. Caranya dengan memakai kertas artikulasi yang diletakkan di antara gigi atas dan bawah, kemudian pasien diminta melakukan gerakan mengunyah. Setelah itu kertas artikualsi diangkat dan dilakukan pemeriksaan oklusal gigi. Pada keadaan normal terlihat warna yang tersebar secara merata pada permukaan gigi. Bila terlihat warna yang tidak merata pada oklusal gigi maka dilakukan pengurangan pada gigi yang bersangkutan dengan metode selective grinding. Pengecekan oklusi ini dilakukan sampai tidak terjadi traumatik oklusi.

Setelah GTS dipakai, hal hal yang perlu disampaikan adalah :1. GTS diinstruksikan agar dipakai terus menerus supaya beradaptasi2. Diberi petunjuk cara pemakaian dan pelepasan GTS3. Jika tidak dipakai supaya direndam dalam air dingin yang bersih supaya tidak berubah ukurannya4. Jangan dipakai untuk makan makanan yang keras dan lengket5. Kebersihan GTS supaya dijaga6. Apabila timbul rasa sakit setelah pemasangan GTS, pasien harap segera kontrol7. Kontrol satu minggu setelah insersi

KUNJUNGAN V ( Kontrol)Kontrol dilakukan untuk mengoreksi adanya kesalahan yang mungkin terjadi setelah pemakaian GTS, dengan cara:1. Pemeriksaan subyektif- Apakah terdapat keluhan berkaitan dengan GTS ?- Apakah fungsi bicara terganggu ? 2. Pemeriksaan obyektifKomplikasi setelah pemakaian GTS dapat berupa :a. Rasa sakit akibat tepi GTS yang tajam maupun karena bagian yang tertekanb. Terdapat suara akibat sentrik oklusi yang tinggi sehingga menimbulkan suara pada bagian oklusalc. Retensi yang kurang menyebabkan GTS tidak stabild. Muntah akibat plat yang terletak terlalu ke posteriore. Kesukaran berbicara akibat overjet terlalu besar sehingga retensi kurangg. Kesukaran dalam mengunyah akibat oklusi yang tidak seimbangh. Gigi tiruan goyang : perlu diperiksa oklusinya dengan kertas artikulating paperi. Saliva berlebihan: adanya stimulasi pada glandula salivarius karena gigi tiruan, namun dapat hilang setelah beradaptasi

V. DISKUSI

Pada kasus ini, pasien kehilangan gigi-gigi pada rahang bawah sedangkan pada rahang atas pasien susunan gigi normal. Pembuatan GTS ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi pengunyahan dan fungsi estetik. Berdasarkan gigi yang hilang maka kasus ini termasuk klas III modifikasi 1 Kennedy untuk rahang bawah dan merupakan indikasi gigi tiruan lepasan dukungan kombinasi gigi dan mukosa.Tahap - tahap yang perlu diperhatikan dalam membuat disain gigi tiruan sebagian lepasan adalah:a. Base plate Bagian yang melekat pada mukosa mulut yang fungsinya memindahkan tekanan oklusal ke jaringan di bawahnya.b. Gigi abutment Yang dipilih menjadi gigi abutmen adalah gigi 34, 44, dan 46c. Gigi pengganti Ukuran gigi pengganti disesuaikan dengan ruang yang tersedia dan warna gigi harus sesuai dengan gigi aslinya.

DESAIN GIGI TIRUAN LEPASAN AKRILIKTahap - Tahap Pembuatan Desain :T A H A P IMenentukan kelas dari masing-masing daerah tak bergigi (sadel)RB : klas III modifikasi 1 KennedyT A H A P IIMenentukan macam dukungan dari setiap sadelDukungan yang dipilih dari kasus ini adalah dukungan kombinasi karena gigi 34, 44 masih kuat, tidak malposisi, dan mempertimbangkan dari segi estetik.T A H A P IIIMenentukan jenis penahanGigi 34 diberi cengkram C klamerGigi 44 diberi cengkeram C klamerT A H A P IVMenentukan jenis konektor : plat akrilikKonektor utama : plat lingual

Gambar : DESAIN GTS

VI. PROGNOSADiperkirakan hasil perawatan baik karena :1. Jaringan pendukung baik2. Kesehatan umum baik3. Motivasi pasien baik4. Pasien kooperatif

VII. KESIMPULANPembuatan gigi tiruan sebagian lepasan untuk pasien yang kehilangan giginya adalah tindakan rehabilitatif yang dapat mengembalikan fungsi mastikasi, fungsi bicara dan fungsi estetis sehingga dapat mempertahankan kesehatan jaringan mulut dan mencegah akibat buruk dari hilangnya gigi asli jika tidak dibuatkan gigi tiruan. Untuk mendapatkan gigi tiruan sebagian lepasan yang baik diperlukan perncanaan pembuatan yang baik dan benar. Keberhasilan gigi tiruan sebagian lepasan ditentukan oleh kerjasama yang baik antara operator dan pasien.

Yogyakarta, Maret 2015MengetahuiOperator Dosen Pembimbing

Sofia Zaematul Arifah, S.KG drg. Hastoro Pintadi Sp. Pros

DAFTAR PUSTAKA

Applegate, 1959, Essentials of Removable Partial Denture Prosthesis, 2nd ed., W.B. Saunders Co. Philadelphia, London.

Battistuzzi, Kayer, A.F., Keltjens dan Plasmans, 1996, Gigi Tiruan Sebagian (terj.), Widya Medika, Jakarta.

Haryanto, A.G., 1991, Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan, Jilid I, Hipokrates, Jakarta.

Itjingningsih, H.,1980, Dental Teknologi, cetakan I, FKG-Usakti, Jakarta.

Watt, D.M. dan Mac Gregor, A.R.,1993, Penentuan Desain Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (terj.), Hipokrates, Jakarta.