Laporan Wawancara

download Laporan Wawancara

of 23

Transcript of Laporan Wawancara

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan hasil wawancara MENYAMBUT FESTIVAL KERATON NUSANTARA SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN BUDAYA tanpa ada halangan suatu apapun. Adapun pembuatan laporan ini sesuai dengan hasil wawancara dengan narasumber-narasumber terkait, yang dilakukan oleh anggota kelompok kami. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat melengkapi demi kesempurnaan laporan ini sangat kami harapkan. Akhirnya , kami mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya, kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan hasil wawancara ini. Semoga laporan hasil wawancara ini, dapat bermanfaat bagi kita semua.

Baubau, 27 Februari 2012

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

..............................................................................................................

ii iii 1

.............................................................................................................................

BAB I PENDAHLUAN ................................................................................................................

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................... 1 1.2. Unsur-Unsur Kebudayaan ........................................................................................ 3 1.3. Wujud dan Komponen Kebudayaan .................................................................... BAB II PROSES KERJA .................................................................................................................... 2.1 Pelaksanaan ................................................................................................................... 2.2 Narasumber ................................................................................................................... 2.3 Hasil Wawancara ........................................................................................................ 2.4 Hasil Peliputan ............................................................................................................. 2.5 Tanggapan Pewawancara.........................................................................................

BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... BIODATA NARASUMBER ................................................................................................................... BIODATA PEWAWANCARA .............................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai kultur dalam bahasa Indonesia.Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh

Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin

sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak,

dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.-1-

Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren

masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah

generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai

manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia melangsungkan kehidupan bermasyarakat. dalam

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh

1.2 Unsur-Unsur Kebudayaan Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut: 1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:o o o o

alat-alat teknologi sistem ekonomi keluarga

kekuasaan politik

2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:-2-

o

sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya organisasi ekonomi

o o

alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama) organisasi kekuatan (politik)

o

1.3 Wujud dan Komponen Kebudayaan a. Wujud Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan,

aktivitas, dan artefak.

Gagasan (Wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

Aktivitas (tindakan) Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara

-3-

lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia. b. Komponen Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :

Kebudayaan material Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

Kebudayaan nonmaterial

Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

Lembaga social Lembaga social dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem social yang terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan social masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau memilik karier perusahaan. Tetapi di kota kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita

Sistem kepercayaan Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, dengan cara bagaimana berkomunikasi. bagaimana memandang hidup dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai

Estetika Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama dan tari tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah dan bersifat kedaerah, setiap akan-4-

membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning dan buah buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.

Bahasa Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.

-5-

BAB II PROSES KERJA

2.1 Pelaksanaan Kami memulai kegiatan wawancara menyambut Festival Keraton Nusantara sebagai upaya pelestarian budaya ini pada tanggal 20 dan 21 Februairi 2012, pada pukul 12.30 WITA, di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Baubau.

2.2 Narasumber Kami melakukan wawancara dengan beberapa narasumber yang berkaitan dengan tema kami, diantaranya: 1. 2. Bapak Armin sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Baubau. Bapak Mukmim sebagai Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Baubau.

-6-

2.3 Hasil Wawancara Berikut hasil wawancara kami dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Baubau, sekilas tentang menyambut Festival Keraton Nusantara sebagai upaya pelestarian budaya. Pewawancara : Narasumber 1 : Pewawancara : Asslamualaikum wr.wb. Waalikumsalam wr.wb. Kami dari SMA Negeri 1 Baubau, mendapat tugas wawancara dari guru Bahasa Indonesia kami dan kami memilih Bapak sebagai narasumber ke-1, apakah Bapak bersedia? Narasumber 1 : Pewawancara : Iya, silahkan. Bagaimana pendapat Bapak mengenai pelaksanaan Festival Keraton Nusantara di Baubau? Narasumber 1 : Pendapat saya tentunya sangat positif karena kegiatan ini merupakan iven nasional. Melalui even ini Baubau dapat memperkenalkan potensi adat dan budaya serta pariwisata yang ada di kota ini. Kegiatan ini dihadiri oleh 57 kerajaan/kesultanan, asosiasi Keraton dan lembaga adat yang ada di nusantara. Pewawancara : Kenapa FKN (Festival Keraton Nusantara) kali ini dapat dilaksanakan di kota Baubau? Narasumber 1 : Karena berdasarkan hasil forum pertemuan kerajaan dan asosiasi Keraton yang dilksanakan di Palembang sebagai tempat diadakannya FKN ke-7 pada bulan September tahun 2011 lalu, Baubau dianggap telah siap sebagai tempat diadakannya FKN ke-8 pada tahun 2012 ini. Pewawancara : Bagaimana kesiapan kota Baubau dalam pelaksanaan FKN ke-8 di kota Baubau?

-7-

Narasumber 1 :

Kesiapan kami yang telah dilakukan adalah melaksanakan rapat dengan pemerintah Sulawesi Tenggara tentang jadwal pelaksanaan FKN ke-8, yang dilaksanakan di kantor Palagimata pada tanggal 9 Februari 2012 yang dihadiri oleh kabupatan, kota yang menjadi cakupan Kesultanan Buton pada masa lalu.

Pewawancara :

Apakah dalam rapat tersebut sudah ditetapkan jadwal pelaksanaan FKN?

Narasumber 1 : Pewawancara :

Ya sudah ditetapkan, yakni pada tanggal 1-4 September 2012. Dengan ditetapkan waktu tersebut, apakah sudah ada langkah-langkah yang telah dipersiapkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata?

Narasumber 1 :

Karena panitia utama penyelenggara FKN adalah dari provinsi Sulawesi Tenggara maka kami juga dari pemerintah kota Baubau telah membentuk panitia pendukung pelaksanaan FKN tersebut, mengirim surat penyampaian kepada calon peserta FKN senusantara yakni seluruh kabupaten kota senusantara yang mempunyai kesultanan/kerajaan dan lembaga adat lainnya. Kemudian melakukan pendataan hotel dan daya tampungnya termasuk rumah-rumah penduduk yang memungkinkan untuk ditempati tamu FKN nantinya, panitia juga telah membenahi infrastruktur untuk kegiatan tersebut, seperti salah satu contohnya pemugaran Baruga Keraton, kemudian semua dinas, badan dan kantor memasang baliho tentang pelaksanaan FKN, dan persiapan-persiapan lainnya.

Pewawancara :

Apakah ada dampak positif bagi masyarakat Baubau dari diadakannya FKN?

Narasumber 1 :

Berbicara mengenai dampak yang ditimbulkan, tentunya ada banyak, terlebih dampak positif khususnya bagi roda perekonomian, misalnya tukang ojek akan mendapatkan keuntungan yang lebih karena banyaknya pengunjung dari-8-

daerah lain yang akan membutuhkan jasanya, restoran atau rumah makan, rental mobil akan berpenghasilan lebih dari hari-hari lainnya. Pewawancara : Apa saja kemungkinan kendala-kendala yang akan dihadapi dalam pelaksanaan FKN di Baubau? Narasumber 1 : Kendala utamanya adalah transpor/tasi dan akomodasi peserta karena hotel yang ada di Baubau sangat terbatas dan belum memadai untuk para tamu, juga masalah kendaraan untuk transportasi tamu masih sangat minim. Pewawancara : Saya kira cukup pertanyaan dari kami. Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada kami dan telah bersedia menjadi narasumber kami. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati bapak. Narasumber 1 : Pewawancara : Narasumber 1 : Iya, sama-sama. Wassalamualaikum wr.wb. Waalaikumsalam wr.wb.

-9-

Berikut hasil wawancara kami dengan Kepala Bidang Pemasaran Kebudayaan dan Pariwisata Kota Baubau, sekilas tentang menyambut Festival Keraton Nusantara sebagai upaya pelestarian budaya. Pewawancara : Narasumber 2 : Pewawancara : Assalamualaikum wr.wb. Waalaikumsalam wr.wb. Kami dari SMA Negeri 1 Baubau, mendapat tugas wawancara dari guru Bahasa Indonesia kami. Kemarin kami telah mewawancarai pimpinan di kantor Bapak dan sekarang kami memilih Bapak sebagai narasumber yang ke-2 sebagai Kepala Bidang Pemasaran di kantor ini. Apakah Bapak bersedia? Narasumber 2 : Pewawancara : Narasumber 2 : Oh iya, silahkan. Apa yang Bapak ketahui tentang kebudayaan Buton? Kebudayaan Buton merupakan salah satu hal yang jarang dapat kita temui di daerah-daerah lain, yang mana kebudayaannya sangat langka, yang merupakan pasca kerajaan Buton, terdapat kebudayaan yang berupa tarian, yang bermacam-macam seperti tari untuk menyambut tamu yaitu tari Galangi yang didalamnya terdapat sinopsis tari yang dapat dipakai untuk apa. Kemudian ada lagi ......., pekande-kandea yang merupakan yang merupakan salah satu budaya yang dilakukan oleh para petani yang merupakan salah satu indikasi kesyukuran setelah melakukan panen dan berhasil, kemudian masih banyak lagi seperti nyanyian, kabanti, ada juga sovenir. Jadi, Baubau mempunyai banyak budaya-budaya sekaligus dapat bisa kit jaga budaya yang merupakan modal besar untuk pariwisata. Pewawancara : Kenapa FKN (Festival Keraton Nusantara) yang ke-8 bisa diselenggarakan di kota Baubau? Narasumber 2 : Berdasarkan informasi yang didapatkan saat mengikuti FKN ke-7 di Palembang, disitu ada acara-acara yang disuguhkan mengenai- 10 -

parade budaya dari tiap-tiap paguyuban yang diikuti oleh kesultanan yang ada di pelataran sungai Musi. Kemudian pihak FKN mempunyai salah satu kegiatan pertemuan raja-raja, di situlah dibahas, di mana tempat diselenggarakan FKN berikutnya. Dari berbagai macam pendapat infrastuktur yang ada, ternyata Baubau merupakan tempat yang pantas untuk pelaksanaan FKN ke-8. Ini diperdebatkan dan banyak daerah yang meminta. Akhirnya, menjelang keputusan dari hasil rapat bahwa Baubau yang pantas memenangkan untuk dijadikan tempat FKN ke-8 diselenggarakan. Jadi, tentu memiliki banyak kriteria. Pada saat itu kami membawa booklet yang banyak objek-objek pariwisata, dilihat kira-kira pantaskah FKN dilaksanakan di Baubau maka mereka mendapatkan kesimpulan bahwa Baubau pantas dijadikan tempat FKN ke-8. Sebenarnya saat itu, Cirebon meminta juga tetapi Baubau sudah siap untuk FKN yang ke-8 ini. Pewawancara : Narasumber 2 : Bagaimana pendapat Bapak dengan diadakanya FKN di Baubau? Secara pribadi, saya sangat setuju dengan adanya FKN di Baubau. Karena dengan adanya festival ini, Baubau diajang promosi merupakan salah satu promosi hebat, karena ini merupaka acara nasional. Tentu banyak pengunjung-pengunjung dari daerah lain, maka banyak dampak ekonomi bagi kota Baubau, terutama masyarakat bisa mengembangkan UKM nya (Usaha Kecil Menengah), maka tentu saja ekonomi keluarga akan berkembang pesat sekaligus Baubau dikenal dari segala macam kerajaan diseluruh tanah air, karena disini kurang lebih 150 kerajaan akan mengikuti kegiatan tersebut. Pewawancara : Apa saja yang sudah disiapkan pihak pariwisata selaku pihak yang paling berperan penting dalam pelaksanaan FKN? Narasumber 2 : Dalam kantor pariwisata sebagai salah satu sektor yang ada untuk melaksanakan kegiatan adalah akan berusaha untuk- 11 -

memberikan informasi kepada kesultanan melalui surat, kemudian kami juga telah mendata hotel-hotel, homestay yang ada agar para tamu dapat menginap. Kemudian dipihak kemitraan juga, kami sudah mencoba untuk mengkoordinasi kepada masyarakat, kecamatan, kelurahan mereka bisa mengembangkan cenderamata-cenderamata yang dapat diperjual belikan. Pewawancara : Menurut Bapak, adakah dampak yang timbul dari diadakannya FKN bagi masyarakat? Narasumber 2 : Pasti, banyak sekali. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dampak positifnya yaitu bagi ekonomi yang mana bisa memberikan salah satu bagi masyarakat. Kemudian dampak positif lainnya, orang-orang yang datang akan melihat salah satu benteng yang ditinggali masyarakat, melihat bagimana caranya benteng itu, sekaligus mempromisikannya sebagai benteng terluas. Dampak negatifnya dari pihak keamanan dengan adanya suku-suku, tentu dari pihak keamanan dapat meningkatkan pengamanan agar tidak terjadi apa-apa, kemudian generasi muda yang mengkonsumsi sidikit alkohol, mungkin tidak akan terjadi kalau telah diadakan pengamanan yang lebih ketat. Pewawancara : Apakah pihak pariwisata memiliki kesulitan dalam mempersiapkan Festival Keraton Nusantara? Narasumber 2 : Mengenai kesulitan memang sulit, karena ini bukan menjamu 10-20 orang, tapi ini ribuan orang dan Baubau merupakan pusat, tetapi kami akan berusaha keras, kami juga telah bekerja sama dengan instansi-instansi dengan pihak lainnya. Seperti pihak keamanan dan lain-lain, telah melakukan akomodasi bagaimana caranya menyiapkan homestay yang pantas ditinggali tamu dan membenahi infrastruktur agar nanti Baubau dapat menyediakan hunian yang nyaman dan dapat membawa- 12 -

kenangan yang baik, yang sesuai dengan moto daerah kita yaitu semerbak. Pewawancara : Menurut Bapak, tepatkah tindakan pemerintah memperbaiki bangunan Baruga Keraton yang telah berdiri puluhan tahun yang berbeda dengan bentuk aslinya, guna mensukseskan Festival Keraton Nusantara? Narasumber 2 : Sebenarnya, mengenai ini sepertinya janggal saya katakan, berarti lari dari konstruksi sebenarnya. Tetapi, kalau berbicara mengenai urgensi kegiatan itu, maka saya yakin itu tepat sekali penyelesainnya baruga tersebut. Karena ketika kita mendesain sesuai dengan bentuk aslinya itu akan memakan durasi waktu yang lama, yang penting tidak melenceng jauh, memberikan sinopsis kenapa tidak memakai kolong, karena kita melihat urgensi kegiatan itu semakin dekat, maka tentu saja kira tidak mengubah arti apa-apa yang penting penjelasan kepada para tamu dapat dijelaskan. Seperti yang sesuai dengan aslinya, memang itu tidak tepat, tapi kalau bicara mengenai urgensi waktu sudah tepat. Tetapi itulah fungsi dari pariwisata untuk menjelaskan kepada para tamu bahwa yang sesungguhnya seperti apa. Pewawancara : Bagaimana rancangan kegiatan dari festival itu sendiri, apakah hanya ada parade saja? Dan apa saja kegiatan-kegiatannya? Narasumber 2 : Pasti dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Insya Allah akan mempersiapkan kegiatan-kegiatan lain, misalnya parade, ada juga atraksi-atraksi, seperti tari-tarian. Ada juga sambutan makan malam, kemudian pasti ada juga pertemuan raja-raja. Dinas ini juga, Insya Allah mempersiapkan banyak kegiatan karena ini merupakan salah satu ajang, yang artinya bagimana sekaligus mempromosikan kota Baubau disemua kesultanan lainnya, jadi bukan hanya parade tapi masih banyak lagi iven lainnya dan ini merupakan salah satu gebrakan dalam- 13 -

pengembangan-pengembangan pariwisata ke depan, mereka langsung menyaksikan langsung bagimana itu Baubau, dinas ini juga tidak tanggung-tanggung merancang kegiatan-kegiatan sepanjang itu tidak melenceng dari budaya-budaya kita. Pewawancara : Menurut Bapak, siapakan masyarakat menyambut FKN yang yang akan diadakan di kota Baubau? Narasumber 2 : Saya kira masyarakat sangat antusias untuk menyambut FKN ini karena dimana-mana saya pergi mereka bertanya, jangankan masyarakat yang berpendidikan, masyarakat awam saja seperti tukang ojek mengatakan, kapan Pak FKN dilaksanakan?, terus saya menjawab, memangnya ada apa?, tukang ojek menjawab, tentu Pak, kami dapat meningkatkan ekonomi, karena kami akan membawa tamu-tamu itu kemana-mana. Itu tentu, masyarakat Baubau sudah siap untuk menyambut kegiatan itu nanti. Bagaimanapun juga, ini merupakan salah satu ajang nasional, agar dapat disukseskan bersama, supaya Baubau bisa go internasional saya pikir, kita sebagi generasi muda harus bekerja keras demi mensukseskan kegiatan ini. Pewawancara : Saya kira cukup pertanyaan dari kami. Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada kami dan telah bersedia menjadi narasumber kami. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati Bapak. Narasumber 2 : Pewawancara : Narasumber 2 : Iya, sama-sama. Wassalamualaikum wr.wb. Waalaikumsalam wr.wb

- 14 -

2.4 Hasil Peliputan

- 15 -

- 16 -

- 17 -

2.5 Tanggapan Pewawancara

- 18 -

BAB III PENUTUP Kami menulis laporan ini berdasarkan hasil wawancara sesuai fakta-fakta di lapangan, dengan narasumber terkait. Tanpa ada sesuatu yang dilebihkan atau dikurangi dari data-data diatas. Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah terlibat dalam pembuatan laporan ini, serta para narasumber yang telah bersedia memberikan informasi kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini sesuai dengan apa yang kami harapkan. Demikian laporan dari kami, jika ada kurang lebihnya mohon dimaafkan yang sebesar-besarnya. Maka dari itu, kritik dan saran sangat kami butuhkan. Semoga laporan hasil wawancara ini, dapat bermanfaat bago pembaca

TERIMA KASIH

- 19 -

BIODATA NARASUMBER

1. Nama Alamat Agama Pekerjaan Jabatan Hobi

: : : : : :

Armin, SE. M.Si Buton, 10 Agustus 1960 Jln. Siolimbona Islam PNS KaDis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Baubau Catur , silat, dan tenis meja

Tempat Tanggal Lahir :

2. Nama Alamat Agama Pekerjaan Jabatan Hobi

: : : : : :

Mukmin, Buton, 15 maret 1968 Jln. Lastarda Islam PNS KaBid Pemasaran Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Baubau Tenis dan diving

Tempat Tanggal Lahir :

- 20 -

BIODATA PEWAWANCARA

1. Nama

Tempat Tanggal Lahir : Alamat Agama Motto Hobi Tugas : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :

:

Ade Nurul Amalia Jln. Al-Kausar Islam

Baubau, 21 Februari 1996

Main Musik dan browsing internet. Take it Easy Pewawancara Anjasmara Dandi Nugraha Baubau, 30 Oktober 1997 Jln. Kelapa Islam Talk Less Do More. fotografy,Browsing Internet,dan main game. Perekam

2. Nama

Tempat Tanggal Lahir : Alamat Agama Motto Hobi Tugas

3. Nama

Tempat Tanggal Lahir : Alamat Agama Motto Hobi Tugas

Nurningsi Anhufi Jln. La Buke Islam

Baubau, 13 Januari 1996

Face The World With Smile Belajar,Makan dan Tidur Notulis Suharwan Maulana Armin Baubau, 2 Agustus 1996 Jln. Siolimbona Islam Main Game dan Main Bola. Dokumenter

4. Nama

Tempat Tanggal Lahir : Alamat Agama Motto Hobi Tugas

- 21 -