laporan untirta

32
ABSORPSI Absorpsi adalah proses penyerapan atau kelarutan gas sampai ke intinya. I. Tujuan Praktikum 1.1. Melihat perbandingan kelarutan gas tertentu (seperti CO 2 , dan sebagainya) dengan membuat variasi bberapa variable seperti : 1. Suhu cairan. 2. Laju alir cairan. 3. Konsentrasi gas terlarut. 4. Waktu pengontakan. 5. Tinggi isian menara / packing, dan lain-lain. 1.2. Membandingkan kurva kesetimbangan hasil dari operasi dengan kurva kesetimbangan pada literature. II. Alat dan Bahan 2.1. Bahan dan zat kimia yang diperlukan 2.1.1. Untuk Pengoperasian : 1. Gas CO 2 murni. 2. Udara (dari compressor). 3. Air bersih. 2.1.2. Untuk analisa sample : 1. KOH. 2. Aquadest. 3. Indicator phenolphtalin. 2.2. Peralatan yang diperlukan 2.2.1. Untuk pengoperasian :

Transcript of laporan untirta

Page 1: laporan untirta

ABSORPSI

Absorpsi adalah proses penyerapan atau kelarutan gas sampai ke intinya.

I. Tujuan Praktikum

1.1. Melihat perbandingan kelarutan gas tertentu (seperti CO2, dan sebagainya)

dengan membuat variasi bberapa variable seperti :

1. Suhu cairan.

2. Laju alir cairan.

3. Konsentrasi gas terlarut.

4. Waktu pengontakan.

5. Tinggi isian menara / packing, dan lain-lain.

1.2. Membandingkan kurva kesetimbangan hasil dari operasi dengan kurva

kesetimbangan pada literature.

II. Alat dan Bahan

2.1. Bahan dan zat kimia yang diperlukan

2.1.1. Untuk Pengoperasian :

1. Gas CO2 murni.

2. Udara (dari compressor).

3. Air bersih.

2.1.2. Untuk analisa sample :

1. KOH.

2. Aquadest.

3. Indicator phenolphtalin.

2.2. Peralatan yang diperlukan

2.2.1. Untuk pengoperasian :

1. Absorption column 1 unit.

2. CO2 bottle dan regulator.

3. Compressor.

4. Thermometer.

5. Beaker glass 500 ml dan 1000 ml.

6. Stopwatch.

Page 2: laporan untirta

2.2.2. Untuk analisa:

1. Buret 50ml.

2. Erlenmeyer 100ml.

3. Beaker glass 250 dan 1000ml.

4. Pipet volume 10 ml dan 25 ml.

5. Karet sedot.

6. Statif untuk buret.

7. Corong kaca.

III. Deskripsi peralatan

Peralatan praktikum absorber kaca terdiri dari suatu rangkaian kolom berpaking,

yang terdiri dari :

1. Kolom absorber kaca (kolom paking).

2. Tangki umpan.

3. Rangkaianperpipaan dan alat ukur laju alir / tekanan.

4. Sumber gas murni (missal CO2) dan regulator.

3.1. Kalibrasi Orificemeter.

1. Pastikan semua valve pada jalur cairan dalam keadaan tertutup. Isi

tangki cairan dengan air kira-kira 2/3 volume tangki. Buka penuh valve by

pass cairan V-1, hidupkan pompa cairan.

2. Perlahan-lahan buka kerangan pengatur laju alir cairan V-2 hingga

manometer cairan M-2 menunjukan pembacaan. Biarkan system beroperasi

hingga mencapai keadaan konstan. Catat pembacaan manometer.

3. Siapkan wadah penampung cairan (beaker glass) dan stopwatch.

4. Setelah kondisi konstan, buka valve kalibrasi V-3. tunggu beberapa

menit hingga alirannya konstan kembali, kemudian tampung sejumlah cairan

yang keluar dengan mencatat waktu yang diperlukan untuk menampung

tersebut.

5. Tutup kembali valve V-3, kemudian ubah kedudukan valve V-2

sehingga penunjukan manmeter M-2 berubah. Tunggu sampai konstan, catat

penunjukan manometer.

6. Ulangi dari langkah no.4, sampai didapatkan sejumlah data

pembacaan manometer, volume cairan tertampung dan waktu penampungan

yang cukup untuk membuat kurva kalibrasi.

Page 3: laporan untirta

7. Untuk setiap titik sebaiknya dilakukan beberapa kali untuk mengambil

rata-ratanya.

3.2. Prosedur Analisa

Untuk menganalisa sample hasil operasi absorpsi dapat dilakukan dengan

beberapa cara, yaitu :

1. Pengukuran pH dengan pH meter.

2. Potensiograph.

3. Gas kromatografi.

4. Refraktometer.

5. Titrimetri dan lain-lain.

Dalam percobaan ini kita menggunakan metode titrimetri, yaitu analisa sample

dengan melakukan titrasi dan indicator penunjuk sehingga diperoleh konsentrasi

gas terlarut dalam cairan dimana konsentrasi gas berbanding lurus dengan volume

titran. Karena reaksi yang terjadi pada proses absorpsi pada percobaan ini antara

CO2 dan air adalah :

CO2 + H2O → H2CO3

Maka konsentrasi H2CO3 yang berbanding lurus dengan konsentrasi CO2 terlarut

dapat diketahui dengan menggunakan titran NaOH atau lebih baik basa lemah,

dengan reaksi :

NaOH + H2CO3 → Na2CO3 + H2O

Prosedur untuk melakukan analisa, adalah sebagai berikut :

1. Ambil sample yang akan dianalisa dengan beaker glass 50 ml.

2. Persiapkan buret titrasi yang telah dicuci bersih dengan aquadest dan

dikeringkan. Pasang pada statif.

3. Atur posisi buret supaya lurus sehingga tepat dalam pembacaan skala.

4. Buat larutan NaOH dengan konsentrasi 0,5 N dan 1 N, atau gunakan

larutan NaOH yang telah disediakan.

5. Isi buret dengan NaOH 0,5 N dan 1 N pada masing-masing buret.

6. Ambil sample 10 ml dengan pipet volume, masukkan kedalam

Erlenmeyer, tambahkan beberapa tetes indukator PP.

Page 4: laporan untirta

7. Lakukan proses titrasi smbil digoyang perlahan-lahan agar

pencampuran merata.

8. Sambil mengamati titik akhir titrasi, bukaan buret harus tetap dijaga

agar volume titran tepat berakhir pada titik akhir titrasi.

9. Lakukan analisa 2 kali agar bias diambil rata-rata volume titrasi.

10. Catat data analisa pada table yang telah tersedia untuk dibahas atau

dilakukan perhitungan lebih lanjut.

DATA PERCOBAAN ABSORPSI1. kalibrasi oricemeterTinggi manometer t rata-rata V rata-rata Q

15 5,34 250 46,8136 5,19 270 52,0257 5,02 420 83,6668 5,05 486,6 96,3586 5,17 546,6 105,72

2. Titrasi sample dan KOH dengan laju alir cairan 993,607 dan 2.610,2581 (Running).Tinggi

ManometerWaktu Titran Laju alir

cairanKonsentrasi

I II Rata-rata

35

0 0,8 0,8 0,8

993,607

0,002675 1,2 0,8 1 0,0033310 1,1 1 1,05 0,003515 1,2 1 1,1 0,0036720 1,5 1,3 1,4 0,0046725 1,4 1,5 1,45 0,0048330 1,8 1,8 1,8 0,006

92

0 0,5 0,9 0,7

2.610,2581

0,002335 1,5 1,4 1,45 0,0048310 0,9 1,5 1,2 0,00415 1,3 1,3 1,3 0,0043320 1,8 1,1 1,45 0,0048325 2,1 1,8 1,95 0,006530 1,4 1,8 1,6 0,00533

Page 5: laporan untirta

3. Titrasi sample dan KOH dengan laju alir cairan 993,607 dan 2.610,2581 (Kalibrasi).

Tinggi manometer

t Volume

155,43

5,34260

250 46,815,35 2405,25 250

365,25

5,19270

270 52,025,09 2605,25 280

575,00

5,02410

420 83,665,00 4205,07 430

685,00

5,05480

486,6 96,355,13 4905,03 490

865,30

5,17550

546,6 105,725,13 5605,09 530

Page 6: laporan untirta

ABSORPSI

Filtrasi adalah proses pemisahan solid dan liquid dengan bantuan unggun atau

saringan berpori.

I. Tujuan praktikum :

Siswa dapat memahami tentang salah satu proses pemisahan solid dan liquid yaitu

proses filtrasi yang dilandaskan pada prinsip aliran yang melewati unggun berpori.

II. Alat dan Bahan

2.1. Peralatan Filtrasi Plate and Frame yang dilengkapi :

1. Tangki penampung yang berkapasitas 40 liter, dilengkapi baffle 2

buah dari bahan baja.

2. Motor penggerak dengan daya 0,75 hp, tegangan 220 volt (3 phase).

3. Pengaduk yang berbentuk paddle 45º, lebar 6 cm dan bahan stainless

steel.

4. Pipa, berukuran ¾ inch dengan bahan galvanized zteel.

5. Manometer, dengan pengukuran sampai dengan 4 kg/cm2.

6. Plate and frame yang berukuran 20 cm x 20 cm dengan bahan

kuningan yang berjumlah 7 pasang.

2.2. Alat pendukung lain :

1. Penampung filtrate.

2. Gelas ukur 1000 ml atau 2000 ml.

3. Termometer, skala 0-100ºC.

4. Cawan dan oven untuk menentukan kadar air pada padatan.

5. Neraca analitis.

III. Deskripsi peralatan ;

Peralatan filtrasi Plate and Frame ini terdiri dari dua bagian, yaitu :

1. Tangki umpan.

2. Rangkaian pelat dan bingkai (Plate and Frame).

Tangki umpan dilengkapi dengan alat ukur tekanan untuk memastikan tekanan

didalamnya. Didalam tangki ini juga dilengkapi dengan pengaduk berbentuk

paddle dengan kemiringan 45º yang bertujuan untuk membantu penyeragaman

konsentrasi padatan didalam bubur atau larutan umpan.

Page 7: laporan untirta

IV. Prosedur Percobaan :

4.1. Persiapan peralatan

Prosedur persiapan alat dibawah ini harus diikuti setiap kali akan melaksanakan

tempuhan percobaan.

1. Pastikan tangki pencampur tidak bertekanan, jika masih bertekanan,

buka kerangan ventilasi dengan perlahan-lahan pada masukan umpan.

Pastikan bahwa kerangan udara dalam posisi tertutup.

2. Pastikan kain penyaring, plate and frame telah terpasang dengan

benar. Perhatikan letak lubang-lubang saluran suspensi dan filtrate, jangan

sampai ada yang terbalik.

3. Eratkan rangkaian sel penyaring dengan mengencangkan himpitan

yang diberikan oleh dorongan blok penekan sesuai arah ulir batang

penekan. Kekencangan ini harus cukup baik untuk mencegah terjadinya

kebocoran cairan.

4. Tutup kerangan dan masukan suspensi.

5. Atur pulley motor pengaduk pada kedudukan yang

diinginkan.

4.2. Pelaksanaan Percobaan

Langkah-langkah penyaringan dengan tekanan :

1. Buat suspensi CaCO3 dalam air sebanyak kira-kira 40 liter dalam

tangki pencampur dengan konsentrasi yang dikehendaki (dapat digunakan

1-2 % berat padatan).

2. Masukan suspensi kedalam tangki dan tutup dengan rapat, gerakan

pengaduk untuk mendapatkan suspensi sehomogen mungkin.

3. Buka kerangan udara perlahan-lahan, perhatikan tekanan udara dalam

tangki pencampur.

4. Setelah tekanan dalam tangki mencapai harga yang dikehendaki,

mulailah tempuhan penyaringan dengan membuka kerangan masukan

suspensi.

5. Catat waktu dan volume filtrate yang ditampung, sampai filtrate tidak

mengalir lagi.

6. Selama tempuhan penyaringan, tekanan dijaga dengan mengatur

bukaan kerangn udara tekanan.

Page 8: laporan untirta

7. Bongkar rangkaian plate and frame, kumpulkan padatan yang

tertinggal didalam bingkai.

8. Tentukan kadar air padatan CaCO3 dengan cara gravimetric.

Page 9: laporan untirta

DATA PERCOBAAN FILTRASI

1. Data running P = 1,2 bar, 2 putaran

Bukaan Valve t V Q

2

20.17 2 10,08553.82 4 13,45587.19 6 14,531128.53 8 16,066168.90 10 16,890212.85 12 17,737256.68 14 18,334306.13 16 19,133d

2. Data kalibrasi P = 1,2 bar, 2 putaran

Bukaan Valve T V Q

2

16.93

2

0,11835.74 0,05556.36 0,03572.85 0,02795.64 0,020113.60 0,017134.57 0,014153.07 0,013

Page 10: laporan untirta

3. Data running P = 1,2 bar, 3 putaran

Bukaan Valve t V Q

2

35.82 2 0,05565.62 4 0,060102.72 6 0,058138.44 8 0,057182.01 10 0,054224.93 12 0,053274.93 14 0,050320.24 16 0,049

4. Data kalibrasi P = 1,2 bar, 3 putaran

Bukaan Valve T V Q

2

19.66

2

0,10142.10 0,14765.30 0,03086.06 0,023106.73 0,018127.81 0,015150.83 0,013171.08 0,011

Page 11: laporan untirta

SEDIMENTASI

I.Tujuan praktikum:

Siswa dapat memahami tentang proses pemisahan zat padat-cair atau yang

disebut dengan suspensi non-koloid,berdasarkan pada pemanfatan gaya gravitasi.

II. Alat dan bahan :

I.1. Rangkain alat sedimentasi yang terdiri dari:

1. Tangki umpan (Homogenezing tank)

2. Tangki rerata(Equalizing tank)

3. Tangki pengendap (Settling tank)

I.2. Alat pendukung terdiri dari:

1. Peralatan yang berguna untuk menganalisis kesadahan.

2. Piknometer

I.3. Bahan:

1. Powder (Ca(OH)2)

II. Deskripsi peralatan:

II.1.Homogenezing tank

Yaitu: tangki yang berpengaduk yang berguna untuk menyeragamkan

konsentrasi larutan.

II.2.Equalization tank

Yaitu: tangki yang berpenyekat yang berguna untuk meratakan debit umpan

setiap saat.

II.3.Settling tank

Yaitu:Tangki pengendap yang berupa circular tank conical.

III.Prosedur percobaan:

Persiapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan sebagaimana mestinya,

pastikan semua peralatan berfungsi denbgan baik, ukur jumlah umpan berdasarkan

density atau kesalahan nya.

III.1. Pelaksanaan percobaan

III.1.1. Buatkan kurva kalibrasi hubungan antara bukaan valve terhadap debit.

Page 12: laporan untirta

III.1.2. Alirkan umpan dari Homogenezing tank kedalam equalizing tang.

III.1.3. Pastikan overflow dalam equalizing tank sudah stabil.

III.1.4. Alirkan umpan ke dalam settler dengan debit tertentu.

III.1.5. Ukur density/ hardness clear product.

III.1.6. Ukur volume settler.

III.2. pegolahan data.

III.2.1. Buatlah kurva hubungan antara % efisiensi penyisihan terhadapdebit umpan.

III.2.2. Ukur waktu deteksi.

Page 13: laporan untirta

DATA PERCOBAAN SEDIMENTASI

1. Kalibrasi laju alir

Bukaan Valve Waktu (s) Volume (ml) Laju alir (ml/s) Laju alir rata-rata (ml/s)

213.00 330 110

120,8013.06 395 129,0803.00 370 123,33

2. Analisa sampel inlet

Bukaan Valve

Vol sampel (ml) Vol EDTA (ml) Vrata-rata sampel (ml)

Vrata-rata EDTA (ml)

2 20 ml19,2

20 19,219,719,7

3. Analisa sampel outlet

Bukaan Valve

Vol sampel (ml) Vol EDTA (ml) Vrata-rata sampel (ml)

Vrata-rata EDTA (ml)

2 20 ml9,5

20 8,69,17,2

4. Densitas inlet

Bukaan Valve

Berat pikno Berat pikno + isi Volume (ml) ρ (gr/ml) ρ rata-rata (gr/ml)

224,0 49,4

251,016

1,01724,1 49,5 1,01624,2 49,7 1,02

5. Densitas outlet

Bukaan Valve

Berat pikno Berat pikno + isi Volume (ml) ρ (gr/ml) ρ rata-rata (gr/ml)

223,9 43,9

250,8

0,94824,1 49,6 1,0224,2 49,8 1,024

6. Kesadahan sampel inlet

Bukaan Valve Vsampel (ml) BM Ca(OH)2 N EDTA V EDTA Kesadahan2 20 74 0,1 19,2 7,104 gr/L

7. Kesadahan sampel outlet

Page 14: laporan untirta

Bukaan Valve Vsampel (ml) BM Ca(OH)2 N EDTA V EDTA Kesadahan2 20 74 0,1 8,6 3,182 gr/L

ALIRAN FLUIDA

I. Tujuan praktikum:

Siswa dapat memahami sifat suatu fluida dalam sistem perpipaan beserta

kalengkapan –kelengkapan nya seperti Elbow, Fitting, Valve, dan perubahan luas

perpipaan.

II. Alat dan bahan:

2.1. Rangkaian alat aliran fluida yang terdiri dari:

1. Sistem perpipaan dan kelengkapan

2. Piknometer

3. Viscometer Oswald

4. Termometer

5. Gelas ukur

6. Penggaris/ meteran

7. Tempat penampung

2.2. Bahan:

1. Air

III. Deskripsi peralatan:

3.1. Sistem perpipaanaliran fluida dilengkapi dengan:

1. Pompa

2. pipa dengan ukuran diameter ½ in, ¾ in, 1 in, 1¼ in

3. Elbow

4. Fitting dan

5. Valve

IV. Prosedur percobaan:

4.1. Persiapan

1. Menentukan densitas air

2. Menentukan viskositas air

3. Check kondisi pompa dan peralatan

Page 15: laporan untirta

4.2. Prosedur percobaan

4.2.1. Isi tangki sampai penuh

4.2.2. Lakukan valve set pada sistem perpipapan

4.2.3. Kalibrasi venturi untuk flow rate yang berbeda-beda dengan bantuan valve,

lakukan untuk beberapa bukaan valve

4.2.4. Tentukan flow rate (Q) aliran untuk tiap-tiap bukaan

Lakukan pegukuran fluida yang telah ditentukan pembimbing atau asisten.

Page 16: laporan untirta

DINAMIKA PROSES

I. Methode percobaan

1.1. Satu tangki

1. Isi tangki nomor 1 dengan air hingga mencapai ketinggian maksimum (40 cm).

2. Buka keran keluaran cairan tersebvut dengtan bukaan yang sangfat kecil (sekitar

4%) dan amati perubahan ketinnggian terhadap waktu.

3. Catat waktu yang diperlukan setiap perubahan ketinggian cairan setinggi 2cm

sampai tangki kosong

4. Ulangi prosedur 1 sampai 3 sehingga didapat data tiga kali percobaan yang sama.

5. Lakukan prosedur 1 sampai 4 Untuk bukaan keran sekitar 7%.

1.2. Dua tangki dipasang seri

1. isi tangki nomor satu pada bagian 3.a dan isi juga tangki nomor 1 atau 3.

2. Buka keran pada nomor tangki 1 dan juga diikiuti dengan dengan membuka

tangki nomor 2 atau 3 diatas.

3. Amati waktu yang diperlukan pada perubahan ketinggian dari kedua tangki

tersebut.

4. Lakukan cara tersebut sebanyak masing-masing dua kali untuk kondisi yang

sama.

II. Prosedur praktikum Konversi energi

Percobaan ini dilakukan sesuai dengan lembar tugas yang diberikan dan

mengikuti prosedur sebagai berikut:

2.1. Percobaan satu tangki

1. Isi tangki nomor 1 dengan air hingga mencapai ketinggian maksimum(sekitar

40%).

2. Buka keran keliuaran cairan tersebut dengan bukaan yang sangat kecil (sekitar

4%) dan amati perubahan ketinggian terhadap waktu.

3. cata waktu yang diperlukan untuk setiap perubahan ketinggian cairan setinggi 2cm

sampai tangki kosong.

4. Ulangi prosedur 1sampai 3 sehingga didapat data tiga kali percobaan yang sama

Page 17: laporan untirta

5. lakukan prosedur 1samapi 4 untuk bukaan sekitar 7%.

2.2. Percobaan tangki dipasang seri

1. Isi tangki nomor 1seperti pada bagian 3.a dan isi juga tangki nomor 2 atau 3

2. Buka keran pada tangki nomor 1 dan diikuti dengan membuka tangki nomor 2atau

3 tersebut diatas.

3. Amati waktu yang diperlukkan pada perubahan ketinggian dari kedua tangki

tersebut.

4. Lakukan cara tersebut sebanyak masing-masing dua kali untuk kondisi yang sama.

Keterangan: bukaan valve (% bukaan ) disesuaikan dengan diameter orificeyang

ditugaskan(orifice A,B,C,Datau E)

Page 18: laporan untirta

DATA PERCOBAAN DINAMIKA PROSES

1. Percobaan Orifice I Tangki (A)

No h (cm) t (s) t rata-ratat1 t2

1 30 0 0 02 29 25 40 32,53 28 50 72 614 27 87 115 1015 26 117 154 135,56 25 156 207 181,57 24 192 236 2148 23 230 278 2549 22 267 312 289,510 21 312 358 33511 20 346 395 370,512 19 394 444 41913 18 431 483 45714 17 477 528 502,515 16 513 568 540,516 15 563 620 591,517 14 609 685 64718 13 657 718 687,519 12 706 759 732,520 11 759 811 78521 10 798 868 83322 9 860 907 883,523 8 919 962 940,524 7 970 1018 99425 6 1029 1079 105426 5 1085 1130 1107,527 4 1147 1181 116428 3 1200 1235 1217,529 2 1232 1270 125130 1 1269 1296 1282,531 0 1306 1325 1315,5

Page 19: laporan untirta

4.2.1.1.1. Percobaan Orifice I Tangki (C)

No h (cm) t (s) t rata-ratat1 t2

1 30 0 0 02 29 5 10 7,53 28 12 18 154 27 20 27 23,55 26 28 34 316 25 36 43 39,57 24 43 50 46,58 23 53 59 569 22 60 66 6310 21 67 76 71,511 20 77 84 80,512 19 87 94 90,513 18 95 103 9914 17 104 112 10815 16 114 119 116,516 15 121 129 12517 14 132 139 135,518 13 141 149 14519 12 150 159 154,520 11 160 169 164,521 10 168 178 17322 9 179 187 18323 8 188 201 194,524 7 199 216 207,525 6 212 237 224,526 5 227 272 249,527 4 245 296 270,528 3 263 325 29429 2 277 342 309,530 1 285 378 331,531 0 295 395 345

Page 20: laporan untirta

3. Percobaan Orifice I Tangki (E)

No h (cm) t (s) t rata-ratat1 t2

1 30 0 0 02 29 2 6 43 28 8 12 104 27 15 18 16,55 26 20 24 226 25 26 28 277 24 33 34 33,58 23 39 41 409 22 45 47 4610 21 51 53 5211 20 57 58 57,512 19 64 65 64,513 18 70 70 7014 17 76 78 7715 16 82 82 8216 15 88 91 89,517 14 94 97 95,518 13 101 102 101,519 12 107 109 10820 11 115 115 11521 10 120 121 120,522 9 129 128 128,523 8 136 138 13724 7 145 153 14925 6 158 166 16226 5 175 184 179,527 4 195 203 19928 3 219 223 22129 2 234 243 238,530 1 252 259 255,531 0 269 274 271,5

Page 21: laporan untirta

4. Percobaan Orifice Seri Tangki A-D

No h (cm) t (s) t rata-ratat1 t2

1 30 0 0 02 29 12 14 133 28 27 29 284 27 38 43 40,55 26 51 56 23,56 25 72 75 73,57 24 82 86 848 23 102 102 1029 22 113 117 11510 21 128 132 13011 20 143 152 147,512 19 159 171 16513 18 174 179 176,514 17 189 196 192,515 16 206 212 20916 15 223 228 225,517 14 241 245 24318 13 255 263 25919 12 273 279 27620 11 288 294 29121 10 304 315 309,522 9 321 330 325,523 8 342 348 34524 7 357 367 36225 6 374 388 38126 5 391 411 40127 4 408 427 417,528 3 428 440 43429 2 444 462 45330 1 464 478 47131 0 482 503 492,4

Page 22: laporan untirta

5. Percobaan Orifice Seri Tangki A-C

No h (cm) t (s) t rata-ratat1 t2

1 30 0 0 02 29 10 23 16,53 28 18 36 274 27 28 44 365 26 36 53 44,56 25 51 65 587 24 60 73 1358 23 70 84 779 22 82 95 88,510 21 91 108 99,511 20 101 118 109,512 19 112 129 120,513 18 121 140 130,514 17 135 153 14415 16 146 174 16016 15 158 177 167,517 14 169 188 178,518 13 182 198 19019 12 192 212 20220 11 208 224 21621 10 218 238 22822 9 228 250 23923 8 244 264 24424 7 257 276 266,525 6 270 291 280,526 5 281 305 29327 4 295 320 307,528 3 310 334 32229 2 325 351 33830 1 338 366 35231 0 348 383 365,5

Page 23: laporan untirta

PENUKAR PANAS

I. Tujuan penelitian

1. Melihat fenomena perpindahan panas secara konveksi dan terjadinya pendidihan

2. menentukan harga koefisien perpindahan panas overall (U) sistem dua fluida

didalam alat penukar panas plate and frame.

3. Mempelajari pengaruh variable laju alir fluida, temperatur fluida, dan arah aliran

fluida terhadap koefisien perpindahan panas overall (U).

4. Membandingkan unjuk kerja Counter current dan Co-Current.

II. Cara kerja

2.1. Percobaan I

1. Hidupkan pemanas 600W,siapkan 500gram air dan termometer dalam gelas beker,

tuangkan sedikit warna (potasium permanganat).catat suhu awal air sebelum

dipanaskan,hidupkan stop wach pada saat air mulai dipanaskan. Amati apa yang

terjadi sejak air di panaskan sampai mendidih. Catat aktu yang diperlukan hingga

air mulai mendidih (100°).

2. matikan pemanas setelah air mendidih, timbang kembali untuk mengetahui

banyaknya air yang menguap.

2.2. Percobaan II

Langkah-langkah dalam melakukan percobaan adalah sebagai berikut:

1. Memasikan semua alt-alat percobaan dalam keadaan baik

2. Memastikan semua sistem perpipaan serta kerangan (jalur) telah siap untuk

dioperasikan.

3. Star pompa air dingin dan pompa air panas untuk sirkulasi kemasing-masing

tangki penampung.

4. Melakukan kalibrasi laju air untuk masing-masing sistem aliran(air dingin dan air

panas)

Page 24: laporan untirta

5. Melakukan pengambilan data untuk aliran searah dan berlawanan arah dengan

cara mencatat temperatur masukan keluar HE pada masing-masing sistem aliran

(air dingin dan air panas)

III. Alat dan bahan percobaan

3.1. Alat bantu

1. Thermometer

2. Gelas beaker berisi air 500ml

3. Rangkain plate and frame heat exchanger

4. Stop watch

3.2. Bahan percobaan

1. Sedikit zat warna di atas pemanas listrik 600W

2. Air,sebagai fluida panas dan dingin(fluida dingin dialirkan sekali lewat)