laporan uji urin

11
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air seni atau urin berisi berbagai zat limbah yang dikeluarkan dari tubuh. Namun, selain membuang limbah, urin juga berisi informasi mengenai apa yang terjadi di tubuh. Urin yang mengandung glukosa, terlalu banyak protein, atau zat lainnya dapat menjadi pertanda masalah kesehatan. Urin dapat dievaluasi dari penampilan fisiknya, kandungan zat kimia dan zat mikroskopik di dalamnya. Sedemikian banyak informasi yang dapat kita peroleh dari urin sehingga ada lebih dari 100 tes yang berbeda dapat dilakukan pada urin. Pada umumnya, tes urine meliputi deteksi keberadaan zat-zat yang seharusnya tidak terdapat dalam urine. Misalnya, protein, zat gula, bakteri, kristal-kristal tertentu dalam jumlah yang besar. Tes urine juga digunakan untuk mendeteksi kehamilan serta zat-zat narkoba. Penyakit yang dapat dideteksi melalui tes urine cukup banyak, antara lain penyakit ginjal, diabetes (kencing manis), gangguan hati (lever), eklampsia (pada wanita hamil), dan beberapa lagi lainnya. B. Dasar Teori 1

description

tugas kimia

Transcript of laporan uji urin

Page 1: laporan uji urin

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air seni atau urin berisi berbagai zat limbah yang dikeluarkan dari

tubuh. Namun, selain membuang limbah, urin juga berisi informasi

mengenai apa yang terjadi di tubuh. Urin yang mengandung glukosa, terlalu

banyak protein, atau zat lainnya dapat menjadi pertanda masalah kesehatan.

Urin dapat dievaluasi dari penampilan fisiknya, kandungan zat kimia dan zat

mikroskopik di dalamnya. Sedemikian banyak informasi yang dapat kita

peroleh dari urin sehingga ada lebih dari 100 tes yang berbeda dapat

dilakukan pada urin.

Pada umumnya, tes urine meliputi deteksi keberadaan zat-zat yang

seharusnya tidak terdapat dalam urine. Misalnya, protein, zat gula, bakteri,

kristal-kristal tertentu dalam jumlah yang besar. Tes urine juga digunakan

untuk mendeteksi kehamilan serta zat-zat narkoba.

Penyakit yang dapat dideteksi melalui tes urine cukup banyak, antara

lain penyakit ginjal, diabetes (kencing manis), gangguan hati (lever),

eklampsia (pada wanita hamil), dan beberapa lagi lainnya.

B. Dasar Teori

Urin adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian

akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin

diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang

disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.

Secara kimiawi kandungan zat dalan urin diantaranya adalah sampah

nitrogen (ureum, kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan

sayuran dan buah, badan keton zat sisa metabolism lemak, ion-ion elektrolit

(Na, Cl, K, Amonium, sulfat, Ca dan Mg), hormone, zat toksin (obat,

vitamin dan zat kimia asing), zat abnormal (protein, glukosa, sel darah

kristal kapur dsb).

1

Page 2: laporan uji urin

Urin normal memiliki kisaran pH antara 5-7 sehingga bisa disebut

sedikit asam. Hal ini bergantung pada konsumsi makanan. Urin lebih asam

jika banyak mengkonsumsi protein, sebaliknya bagi vegetarian urin akan

bersifat basa. Untuk mengukurnya bisa digunakan kertas indikator universal

dan mencocokkannya dengan warna standar pH.

Jika urin berasal dari ginjal dan saluran kencing yang sehat, secara

medis urin sebenarnya cukup steril dan hampir tidak berbau ketika keluar

dari tubuh. Hanya saja beberapa saat setelah meninggalkan tubuh, bakteri

akan mengkontaminasi urin dan mengubah zat-zat di dalam urin dan

menghasilkan bau yang khas terutama bau amonia yang dihasilkan dari

urea. Inilah yang sering kita sebut bau pesing.

Bau urin dapat bervariasi karena kandungan asam organik yang

mudah menguap. Diantara bau yang berlainan dari normal seperti: bau oleh

makanan yang mengandung zat-zat atsiri seperti jengkol, petai, durian,

asperse dll. Bau obat-obatan seperti terpentin, menthol dsb, Bau amoniak

biasanya terjadi kalau urin dibiarkan tanpa pengawet atau karena reaksi oleh

bakteri yang mengubah ureum di dalam kantong kemih.Bau keton sering

pada penderita kencing manis, dan bau busuk sering terjadi pada penderita

keganasan (tumor) di saluran kemih.

Uji kandungan glukosa dalam urin.

Seharusnya dalam urin tidak lagi ada glukosa. Jika ada maka inilah

indikator penderita diabetes melitus. Ada tidaknya glukosa dapat diuji

dengan menambahkan benedict pada urin. Kemudian memanaskannya.

Uji kandungan protein dalam urin.

Untuk menguji kandungan protein dalam urin, urin ditambahkan

dengan biuret dan diamati perubahan warnanya. Urin akan berwarna ungu

jika mengandung protein.

2

Page 3: laporan uji urin

Uji kandungan klorida dalam urin.

Untuk mengujinya, urin diteteskan AgNO3. Urin yang semula

berwarna kuning berubah menjadi putih keruh. Pada dasar tabung reaksi

juga terdapat endapan tipis. Sehingga dapat dikatakan urin mengandung

klorida dan masih termasuk dalam jumlah normal. Persamaan reaksinya:

2 NaCl + AgNO3 -> NaNO3 + AgCl

C. Hipotesis

Dari warna urin yang akan diuji terlihat sedikit pekat, sehingga

menurut kesimpulan kasat mata membutuhkan pengetesan lebih lanjut untuk

membuktikan kesehatan pemilik urin.

3

Page 4: laporan uji urin

BAB II

PENGAMATAN

A. Tujuan

1. Menguji kandungan khlor dalam urin

2. Menguji kandungan glukosa dalam urin

3. Menguji kandungan protein dalam urin

4. Membuktikan kandungan urea dalam urin

5. Menguji pH urin

B. Alat

1. Tabung reaksi

2. Penjepit tabung reaksi

3. Lampu spiritus

4. Gelas baker

5. Pipet tetes

6. Indikator universal

7. Rak tabung reaksi

C. Bahan

1. Urin

2. Larutan glukosa

3. Larutan protein

4. Larutan AgNO3

5. Reagen benedict

6. Reagen biuret (NaOH dan CuSO4)

7. Glucotest

4

Page 5: laporan uji urin

D. Cara kerja

1. Dibuat larutan standar dalam tabung reaksi :

a. Larutan glukosa +16 tetes reagen benedict dan dimasukkan ke dalam

gelas baker yang berisi air mendidih, ditunggu sampai warnanya

berubah menjadi merah bata.

b. Larutan protein +8 tetes NaOH +8 tetes CuSO4 ditunggu sampai

berubah warnanya menjadi ungu.

2. Urin diambil dengan gelas baker, kemudian diukur pH-nya dengan

indikator universal, dan diukur kandungan glukosanya secara kualitatif

dengan glucotest.

3. Urin tersebut dimasukkan ke dalam 4 tabung reaksi :

a. Urin + 16 tetes reagen benedict, dan dimasukkan ke dala gelas baker

yang berisi air mendidih, diamati perubahan warna yang terjadi.

b. Urin + 8 tetes NaOH + 8 tetes CuSO4 , diamati perubahan warna yang

terjadi.

c. Urin + 8 tetes AgNO3, diamati perubahan yang terjadi. Jika terjadi

endapan berwarna putih berarti urin tersebut mengandung khlor.

d. Urin dimasukkan ke dalam gelas baker yang berisi air mendidih,

diamati bau uap (NH3) yang terbentuk dari urin tersebut.

E. Hasil Pengamatan

Tabung

ReaksiPerlakuan Hasil Pengamatan

1Ditambahkan benedict lalu direbus

selama 7 menit

Urin berubah menjadi kuning

kecoklatan dan terdapat endapan

putih (garam dan urea)

2Ditambahkan AgNO3 lalu diperhatikan

perubahannya

Urin berubah menjadi kuning

keruh dan terdapat endapan

3Ditambahkan biuret lalu diperhatikan

perubahannyaBerubah menjadi bening

4 Direbus selama 7 menit lalu Berbau pesing

5

Page 6: laporan uji urin

F. Pembahasan

1. Urine ditambahkan 16 tetes reagen benedict, dan dimasukkan ke dalam

gelas baker yang berisi air mendidih, ditunggu selama 7 menit, berikut

hasil perubahan warna yang terjadi.

Gambar

Ini menandakan bahwa urine tidak mengandung glukosa. Karena urine

yang mengandung glukosa akan berwarna merah bata. Dan endapan yang

terbentuk menunjukkan garam dan urea.

2. Urine ditambahkan 8 tetes CuSO4 dan dimasukkan ke dalam gelas baker

yang berisi air mendidih, ditunggu selama 7 menit, berikut hasil perubahan

warna yang terjadi.

Gambar

Hal ini menandakan bahwa urine tidak mengandung protein. Karena urine

yang mengandung protein akan berwarna ungu.

3. Hasil pengukuran Ph dengan indikator universal.

Gambar

Menunjukkan bahwa urine mempunyai pH 5 dan bersifat asam.

4. Urine ditambahkan 8 tetes AgNO3 terdapat endapan putih. Hal ini

menandakan bahwa urine tersebut mengandung Cl.

5. Urine diasukkan ke dalam gelas baker yang berisi air mendidih, uap urine

akan berbau pesing. Hal ini dikarenakan adanya kandungan NH3 (amonia).

6. Pengukuran kanungan glukosa dalam urn menggunakan glucotest.

Gambar

Berwarna hijau, menunjukkan kandungan glukosa dalam urin normal.

6

Page 7: laporan uji urin

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Urin yang diuji merupakan urin yang sehat karena tidak mengandung

protein dan glukosa, serta pH-nya dalam kisaran yang normal. Di dalam urin

yang diuji pun mengandung khlor (Cl) dan amonia (NH3).

B. Saran

Jagalah kesehata ginjal dengan melakukan beberapa cara berikut :

1. Makan makanan yang bergizi

2. Perbanyaklah minum air putih

3. Kurangi mengkonsumsi makanan yang manis

7

Page 8: laporan uji urin

DAFTAR PUSTAKA

Femina. 2012. Kegunaan Tes Urine.

http://www.femina.co.id/isu.wanita/kesehatan/kegunaan.tes.urine/005/005/226 . 1

Maret 2013.

Nugroho, Adi Purwo. 2012. Uji Kandungan Urin Manusia. http://pur3lya-

15april.blogspot.com/2012/07/uji-kandungan-urin-manusia.html. 1 Maret 2013.

8