Laporan Uji Boraks Dan Formalin

12
I. Nomor Praktikum : VI II. Tanggal Praktikum : 4 Maret 2015 III. Judul Praktikum : UJI FORMALIN DAN UJI BORAKS IV. Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui kandungan boraks dan formalin dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari. V. Alat dan Bahan : a. Alat : Kertas saring Pisau Saringan Gelas beker 10 ml Gelas beker 1000 ml b. Bahan : Bakso Mie putih Mie kuning Tahu Pempek Sari kunyit Sari ubi jalar ungu Sari kulit buah naga VI. Dasar Teori Formalin adalah berupa cairan dalam suhu ruangan, tidak berwarna, bau sangat menyengat, mudah larut dalam air dan alkohol. Formalin adalah larutan formaldehid dalam air

description

biokim 2

Transcript of Laporan Uji Boraks Dan Formalin

I. Nomor Praktikum: VIII. Tanggal Praktikum: 4 Maret 2015III. Judul Praktikum: UJI FORMALIN DAN UJI BORAKSIV. Tujuan Praktikum: Untuk mengetahui kandungan boraks dan formalin dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari.V. Alat dan Bahan:a. Alat: Kertas saring Pisau Saringan Gelas beker 10 ml Gelas beker 1000 mlb. Bahan: Bakso Mie putih Mie kuning Tahu Pempek Sari kunyit Sari ubi jalar ungu Sari kulit buah nagaVI. Dasar TeoriFormalin adalah berupa cairan dalam suhu ruangan, tidak berwarna, bau sangat menyengat, mudah larut dalam air dan alkohol. Formalin adalah larutan formaldehid dalam air dengan kadar 37% yang biasa di gunakan untuk mengawetkan sampel biologi atau mengawetkan mayat. Formalin merupakan bahan kimia yang disalahgunakan pada pengawetan tahu, mie basah, dan bakso (Djoko, 2006). Formalin biasa juga mengandung alkohol 10 15 % yang berfungsi sebagai stabilator supaya formaldehidnya tidak mengalami polimerisasi.Formalin atau Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal), merupakan aldehida berbentuknya gas dengan rumus kimia H2CO. Formaldehida awalnya disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov tahun 1859, tapi diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867. Formaldehida bisa dihasilkan dari pembakaran bahan yang mengandung karbon. Dalam atmosfer bumi, formaldehida dihasilkan dari aksi cahaya matahari dan oksigen terhadap metana dan hidrokarbon lain yang ada di atmosfer. Formaldehida pada makanan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh manusia, dengan gejala: sakit perut akut disertai muntah-muntah, mencret berdarah, depresi susunan syaraf dan gangguan peredaran darah. Injeksi formalin (suntikan) dengan dosis 100 gram dapat menyebabkan kematian dalam waktu 3 jam. Akibat masuknya formalin pada tubuh bisa akut maupun kronis. Kondisi akut tampak dengan gejala alergi, mata berair, mual, muntah, seperti iritasi, kemerahan, rasa terbakar, sakit perut, dan pusing. Kondisi kronis tampak setelah dalam jangka lama dan berulang bahan ini masuk ke dalam tubuh. Gejalanya iritasi parah, mata berair, juga gangguan pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat, menstruasi, dan memicu kankerPengaruh Formalin Terhadap Kesehatana. Jika terhirup ada rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.b. Jika terkena kulit terjadi kemerahan, gatal, kulit terbakar.c. Jika terkena mata terjadi kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan.d. Jika tertelan maka mual, muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan, kejang, koma dan kematian.Mendeteksi Formalin secara fisikBerikut ini terdapat beberapa ciri penggunaan formalin, walaupun tidak terlampau khas untuk mengenali pangan berformalin, namun dapat membantu membedakannya dari pangan tanpa formalin.a. Ciri-ciri tahu yang mengandung formalin1. Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius)2. Tahu terlampau keras, namun tidak padat3. Bau agak mengengat, bau formalin (dengan kandungan formalin 0.5-1ppm)b. Ciri-ciri baso yang mengandung formalin.1. Tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius)2. Teksturnya sangat kenyalBoraks merupakan salah satu zat aditif pada makanan. Boraks termasuk kelompok mineral borat yang merupakan senyawa kimia alami yang tersusun dari atom boron (B) yang merupakan logam berat dan oksigen (O). Boraks merupakan garam natrium Na2B4O7.10H2O serta asam borat yang tidak merupakan kategori bahan tambahan panganfood grade,biasanya digunakan dalam industri nonpangan seperti industri kertas, gelas, keramik, kayu, dan produk antiseptik toilet (Didinkaem, 2007). Yakni zat yang ditambahkan dan dicampurkan pada makanan sewaktu pengolahan makanan dengan maksud untuk menarik (pewarna), menambah selera (pemanis), menyedapkan (penyedap), mengharumkan dan sebagai pengawet makanan serta pengenyal. Boraks yang dipergunakan sebagai pengenyal berupa sodium boraks, yang dalam istilah awamnya disebutbleng. Penggunaan boraks telah disalahgunakan sebagai pengawet makanan, antara lain digunakan sebagai pengawet dalam bakso dan mie. Boraks juga dapat menimbulkan efek racun pada manusia, tetapi mekanisme toksisitasnya berbeda dengan formalin. Pada dosis cukup tinggi, boraks dalam tubuh akan menyebabkan timbulnya gejala pusing-pusing, muntah, mencret, dan kram perut. Bagi anak kecil dan bayi, bila dosis dalam tubuhnya mencapai 5 gram atau lebih, akan menyebabkan kematian. Pada orang dewasa, kematian akan terjadi jika dosisnya telah mencapai 10 20 g atau lebih (Laetitia, 2006).Boraks memiliki beberapa karakteristik: Warna adalah putih jernih Kilau seperti kaca Kristal transparan (tembus cahaya) System hablur adalah monoklin Perpecahan sempurna di satu arah Warna lapisan putih Mineral yang sejenis adalah kalsit, halit, hanksite, colemanite, ulexite dan garam asam borat.Bahaya boraks dapat diserap melalui usus, kulit yang rusak dan selaput lender. Dapat memberikan efek toksik. Pengaruhnya terhadap kesehatan: Tanda dan gejala akut Muntah, diare, merah di lender, konvulsi dan dispersi SSP (Susunan Syaraf Pusat). Tanda dan gejala kronis Nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, gangguan SSP, bingung dan bodoh, anemia, rambut rontok dan kanker.Ciri-ciri makanan mengandung boraks:Bakso : Lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks Bila digigit akan kembali ke bentuk semula Tahan lama dan awet beberapa hari. Warnanya tampak lebih putih. Bakso yang aman berwarna abu-abu segar merata di semua bagian baik di pinggir maupun di tengah. Bau terasa tidak alami ada bau lain yang muncul. Bila dilemparkan ke lantai akan memantul seperti bola bengkel.

VII. Prosedur PraktikumCara kerja menggunakan air kunyit:1. Sebelum menguji boraks pada makanan kita lakukan dahulu uji boraks. Caranya: teteskan cairan kunyit pada boraks (garam bleng). Tunggu beberapa saat, maka boraks akan tampak berwarna merah kecoklatan.2. Lakukan tes yang sama terhadap pentol bakso. Pentol bakso dilumatkan lalu angin-anginkan sebentar.3. Tetesi pentol bakso tersebut dengan air kunyit. Biarkan selama kurang lebih lima menit. Amati perubahan warnanya.4. Lakukan dengan cara yang sama pada berbagai bahan makanan yang diduga mengandung boraks.5. Catat hasil pengamatandan simpulkan!Penjelasan :Bahan makanan yang ditetesi air kunyit berubah menjadi merah kecoklatan menunjukkan bahan makanan tersebut mengandung boraks.Cara kerja menggunakan air ubi jalar:1. Ubi jalar ungu itu dibasahi sedikit, lalu diperas atau ditumbuk hingga mengeluarkan air yang warnanya sama dengan ubi jalar ungu.2. Ketika ekstrak ubi jalar dicampur dengan makanan yang mengandung boraks, maka warna yang dihasilkan akan mengalami perubahan warna biru pekat. Cara kerja menggunakan air buah naga merah:1. Potong-potong kulit buah naga. Masukkan ke dalam gelas, campur dengan air putih / air tawar, lalu beri air perasan jeruk nipis.2. Setelah semuanya tercampur, tunggu hingga air berubah warna menjadi merah.3. Setelah airnya merah, ambil selembar tissue dan lipatlah. Celupkan tissue yang sudah dilipat tadi kedalam air rendaman kulit buah naga.Ctt: tissue bisa diganti kertas saringSetelah basah lalu tempelkan diatas makanan yang hendak diteliti. Misalnya kita mau mendeteksi adanya formalin dalam tahu, maka potong tahu menjadi dua dan tempelkan tissue yang sudah diceluplan diatas tahu tersebut. Tunggu selama 10 menit. Ctt: Bila warna merah tissue memudar, maka tahu tersebut tidak mengandung formalin / boraks dan aman untuk dikonsumsi. Sebaliknya bila tidak memudar, maka tahu tersebut mengandung formalin.VIII. Hasil PengamatanNoSampelBoraksFormalin

KunyitBuah nagaUbi jalarKunyitBuah nagaUbi Jalar

Merah kecoklatan (+)Kuning (-)Ungu (+)Merah (-)Biru pekat(+)Ungu (-)Merah kecoklatan (+)Kuning (-)Putih (+)Merah (-)Biru pekat(+)Ungu (-)

1.Bakso

2.Mie putih

3.Mie kuning

4.Tahu

5.Pempek

IX. PembahasanPada percobaan tentang uji kandungan formalin dan boraks dalam makanan. Percobaan yang dilakukan untuk mengetahui kandungan boraks dan formalin dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Sampel yang digunakan adalah bakso, mie putih, mie kuning, tahu, dan pempek. Uji yang dilakukan adalah uji herbal dengan bahan yang digunakan adalah sari kunyit, sari kulit buah naga, sari ubi jalar. Percobaan ini dilakukan dua kali yaitu uji formalin dan uji boraks dimana setiap percobaan ada tiga bahan herbal yang dipakai.Pada uji formalin dengan kunyit dibuktikan dengan perubahan warna merah kecoklatan jika positif, terbentuk warna kuning jika negatif. Dengan sari kulit buah naga terbentuk warna putih jika positif dan warna merah jika negatif. Dengan sari ubi jalar terbentuk warna biru pekat jika positif dan warna ungu jika negatif. Percobaan ini dilakukan sesuai dengan prosedur percobaan baik dengan kunyit, buah naga maupun ungu. Setelah dilakukan percobaan didapatkan hasil bahwa sampel yang dipakai dinyatakan negatif atau tidak mengandung formalin karena warna yang terbentuk sesuai dengan warna negatif uji formalin. Pada uji formalin dengan kunyit semua sampel membentuk warna kuning. Uji formalin dengan buah naga semua sampel membentuk warna merah. Begitupun pada uji formalin dengan ubi jalar warna yang terbentuk adalah ungu. Pada uji boraks dengan kunyit dibuktikan dengan perubahan warna merah kecoklatan jika positif, terbentuk warna kuning jika negatif. Dengan sari kulit buah naga terbentuk warna ungu jika positif dan warna merah jika negatif. Dengan sari ubi jalar terbentuk warna biru pekat jika positif dan warna ungu jika negatif. Percobaan ini dilakukan sesuai dengan prosedur percobaan baik dengan kunyit, buah naga maupun ungu. Setelah dilakukan percobaan didapatkan hasil bahwa sampel yang dipakai dinyatakan negatif atau tidak mengandung boraks karena warna yang terbentuk sesuai dengan warna negatif uji boraks. Pada uji boraks dengan kunyit semua sampel membentuk warna kuning. Uji boraks dengan buah naga semua sampel membentuk warna merah. Begitupun pada uji boraks dengan ubi jalar warna yang terbentuk adalah ungu. X. Kesimpulan 1. Sampel yang dipakai adalah bakso, mie putih, mie kuning, tahu, dan pempek.2. Sampel yang dipakai dinyatakan negatif atau tidak mengandung formalin.3. Sampel yang dipakai dinyatakan negatif atau tidak mengandung boraks.4. Kunyit, buah naga, dan ubi jalar dapat dipakai pada uji kandungan boraks dan formalin.

Daftar PustakaAnonim, 2012.Bahaya Boraks dan Formalin pada Makanan. (online). http://gasloy.blogspot.com/. Diakses pada 23 Maret 2015, 20 : 05Assambo S. 2013. Uji Kandungan Boraks dan Formalin. (online) http://sittiassambo.blogspot.com/2013/04/uji-kandungan-boraks-dan-formalin-pada.html. Diakses pada 23 Maret 2015, 20 : 05Darmin S.2014. Uji Formalin. (online). http://suharmita-darmin.blogspot.com/2014/09/laporan-praktikum-uji-formalin.html. Diakses pada 23 Maret 2015, 20 : 05Dewi R. 2013. Uji Formalin dan Boraks pada Bakso. (online). http://rachmitadewii.blogspot.com/2013/12/v-behaviorurldefaultvmlo_7617.html. Diakses pada 23 Maret 2015, 20 : 05Fitriadi Y. 2011. Uji Boraks dalam Suatu Bahan.(online) http://yoza-fitriadi.blogspot.com/2011/01/laporan-penelitian-praktikum-kimia_24.html. Diakses pada 23 Maret 2015, 20 : 05Hafid I. J. dkk.2013. Uji Kandungan Boraks dan Formalin. (online) https://mickeybal.wordpress.com/2013/05/14/714/. Diakses pada 23 Maret 2015, 20 : 05