laporan tumbuhan

22
I. Judul : Keanekaragaman Organisme Tumbuhan II. Tujuan : Setelah selesai praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan struktur morfologi beranekaragam tumbuhan dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi. III. Dasar Teori Tumbuhan berdasarkan kerumitan tingkat organisasi tubuhnya digolongkan menjadi beberapa divisi yaitu mulai yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi, mulai dari Schyzphyta, Bryophyta, Pterydophyta,dan Spermatophyta. Dalam klasifikasi terbaru(Cronquist,1981) tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dibagi menjadi dua divisi yang baru yaitu pinophyta (dulu Gymnospermae) dan Magnoliophyta (dulu Angiospermae). Tumbuhan alga termasuk ke dalam divisi Schyzophyta, tumbuhan lumut termasuk ke dalam divisi Bryophyta, tumbuhan paku-pakuan termasuk ke dalam Pterydophyta, sedangkan tumbuhan berbiji terbuka termasuk ke dalam Pinophyta, tumbuhan berbiji tertutup, yang meliputi golongan tumbuhan dikotil dan monokotil, termasuk ke dalam divisi Magnoliophyta.(Wahyuni.2012) A. Tumbuhan Tidak Berpembuluh (Atracheopyta) Tumbuhan tidak berpembuluh mempunyai ciri-ciri: 1. Tidak mempunyai pembuluh pengangkut, baik pembuluh kayu (xilem) maupun pembuluh tapis (floem) 2. Tidak memiliki akar, batang dan daun sejati

description

sipp

Transcript of laporan tumbuhan

Page 1: laporan tumbuhan

I. Judul : Keanekaragaman Organisme Tumbuhan

II. Tujuan :

Setelah selesai praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan

struktur morfologi beranekaragam tumbuhan dari tingkat rendah sampai tingkat

tinggi.

III. Dasar Teori

Tumbuhan berdasarkan kerumitan tingkat organisasi tubuhnya digolongkan

menjadi beberapa divisi yaitu mulai yang paling rendah sampai tingkat yang paling

tinggi, mulai dari Schyzphyta, Bryophyta, Pterydophyta,dan Spermatophyta. Dalam

klasifikasi terbaru(Cronquist,1981) tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dibagi menjadi

dua divisi yang baru yaitu pinophyta (dulu Gymnospermae) dan Magnoliophyta (dulu

Angiospermae). Tumbuhan alga termasuk ke dalam divisi Schyzophyta, tumbuhan

lumut termasuk ke dalam divisi Bryophyta, tumbuhan paku-pakuan termasuk ke

dalam Pterydophyta, sedangkan tumbuhan berbiji terbuka termasuk ke dalam

Pinophyta, tumbuhan berbiji tertutup, yang meliputi golongan tumbuhan dikotil dan

monokotil, termasuk ke dalam divisi Magnoliophyta.(Wahyuni.2012)

A.  Tumbuhan Tidak Berpembuluh (Atracheopyta)

Tumbuhan tidak berpembuluh mempunyai ciri-ciri:

1. Tidak mempunyai pembuluh pengangkut, baik pembuluh kayu (xilem) maupun

pembuluh tapis (floem)

2. Tidak memiliki akar, batang dan daun sejati

3. Tubuhnya berupa talus karena belum dapat dibedakan antara akar, batang dan

daunnya. Talus ada yang berbentuk benang dan ada pula yang berbentuk lembaran

4. Melekat pada substrat/tempat melekat dengan menggunakan rizoid (akar semu)

5. Umumnya berkembang biak secara tidak kawin (vegetatif) dengan membelah diri,

fragmentasi atau menggunakan spora. Beberapa tumbuhan tidak berpembuluh

berkembang biak secara kawin (generatif), seperti oogami

1. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Pada lumut, akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekat dengan perantaraan

Rhizoid (akar semu), oleh karena itu tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan antara

Page 2: laporan tumbuhan

tumbuhan ber-Talus (Talophyta) dengan tumbuhan ber-Kormus (Kormofita). Lumut

mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof. Lumut mempunyai bagian2 yang menyerupai

akar (Rizoid) ,Batang,dan daun sejati. Lumut hidup di tempat yang lembab, memiliki klorofil

sehingga bisa berfotosintesis. 

1. Klasifikasi lumut

Ada beberapa ahli yang menggolongkan lumut menjadi 2 kelas yaitu lumut hati

(hepaticeae) dan lumut daun (musci), tetapi hasil penelitian baru dibagi menjadi 3 (tiga)

kelas yaitu Briofita atau Bryospida (lumut sejati), Hepaticeae atau Hepatcopsida (lumut

hati) dan Hecerofita atau Anthocerotopsida (lumut tanduk). Berikut ini akan kita bahas

kita secara singkat ketiga kelas ini :

1. Hepatofita (lumut hati)

Disebut lumut hati, karena bentuknya menyerupai hati. Tempat tumbuhnya pada tanah

– tanah yang cukup basah. Lumut hati ada 2 macam yaitu lumut hati jantan dan betina,

masing – masing menghasilkan anteridium dan arkegonium. Dari anteridium ke luar sel

kelamin jantan sedangkan dalam arkegonium terdapat sel telur.Berlangsung dengan

bantuan air. Oleh karena itu tempat basah dan sedikit berair merupakan suatu tempat yang

baik untuk tumbuhnya. Air hujan atau percikan air membantu penyerbukan. Seperti

halnya lumut daun, pada lumut hatipun terdapat pergiliran tutunan. Di dalam sporangia

terdapat sel yang berbentuk gulungan disebut elatera. Elatera akan terlepas saat kapsul

terbuka sehingga membantu memencarkan spora.Lumut hati juga dapat melakukan

reproduksi aseksual dengan seberkas sel yang disebut mangkok di permukaan gametofit.

Contoh hepatofita adalah Marchantia polymorpha dan Porella.Berbentuk seperti lembaran

daun.Habitat di daerah pegunungan,di tanah, tepi sungai, di tempat yang lembab yang

terlindung dari cahaya matahari.contoh : Marchantia polimorpha, Pellia. 

2. Anthocerofita (lumut tanduk)

Anthocerofita sering disebut lumut tanduk. Gametofitnya mirip dengan lumut hati,

perbedaannya terletak pada sporofitnya. Sporofit lumut tanduk mempunyai kapsul

memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit. Contoh lumut tanduk adalah

Anthoceros laevis (lumut tanduk).

Page 3: laporan tumbuhan

3. Briofita (lumut sejati / lumut daun)

Briofita merupakan lumut yang paling banyak dikenal. Hamparan lumut sering

terdapat di tempat – tempat yang lembap. Siklus hidup briofita mengalami pergantian

antara generasi haploid dan diploid. Sporofit pada umumnya kecil, berumur pendek dan

tergantung pada gametofit.

Contoh lumut sejati (Briofita) :

1) Pegonatum cirrhatum, batangnya kebanyakan bercabang, daunnya besar di bagian

atas. Tudung spora terdapat pada pucuk tumbuhan, tertutup oleh calyptra berbulu

tembik.

2)  Aerobryapsis longgissima, terdapat berangkai pada kulit atau daun tumbuhan.

Tudung spora terletak pada cabang – cabangnya, bertangkai pendek dan calyptra

berbulu. Banyak terdapat di hutan – hutan dan pegunungan, panjangnya mencapai

50 meter.

3) Mniodendrom divarikatum, lumut besar, tumbuh di atas tanah atau pada batang

pohon di atas tanah.

1. Reproduksi lumut

Reproduksi lumut bergantian antara seksual dan aseksualnya. Reproduksi

aseksualnya dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit, sedangkan

reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet – gamet. Baik gamet jantan maupun

gamet betina yang dibentuk dalam gametofit. Ada 2 macam gametangium, yaitu

sebagai berikut.

1. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan bagian

lebar yang disebut perut; bagian yang sempit disebut leher. Keduanya mempunyai

dinding yang tersusun atas selapis sel. Di atas perut terdapat saluran leher dan satu sel

induk yang besar; sel ini membelah menghasilkan sel telur.

2. Anteridium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat. Dinding anteridium

terdiri dari selapis sel – sel yang mandul dan di dalamnya terdapat sejumlah besar sel

induk spermatozoid – spermatozoid yang bentuknya seperti spiral pendek; sebagian

besar terdiri dari inti dan bagian depannya terdapat dua bulu cambuk. Reproduksi

aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran

keturunan yang disebut metagenesis. Metagenesis berlangsung seperti pada skema.

Jika anteridium dan arkegonium terdapat dalam satu individu, tumbuhan lumut

Page 4: laporan tumbuhan

disebut berumah satu (monoesis) dan jika dalam satu individu hanya terdapat

anteridium atau arkegonium saja disebut berumah dua (diesis). Daur hidup tumbuhan

lumut dapat digambarkan sebagai mana tertera di bawah ini.

3. Manfaat Tumbuhan Lumut bagi Manusia

Tumbuhan lumut tidak berperan penting dalam kehidupan manusia, tetapi ada spesies

tertentu yang dimanfaatkan oleh penduduk untuk mengobati sakit hati (hepatitis), yaitu

Marchantia polymorpha. Selain itu jenis – jenis lumut gambut dari genus Sphagnum dapat

digunakan sebagai pembalut atau pengganti kapas.

 B.     Tumbuhan  Berpembuluh

Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang sudah memiliki daun, batang, dan

akar sejati, sehingga sering disebut sebagai tumbuhan tingkat tinggi. Tumbuhan berpembuluh

disebut juga tumbuhan kormofita.

1. Tumbuhan paku

Ciri-ciri tumbuhan paku adalah:

Sudah mempunyai akar, batang, dan daun sejati tetapi tidak mempunyai bunga.

Berkembang biak dengan spora.

Batang umumnya tumbuh di bawah tanah disebut rimpang atau rizom. Ada beberapa

yang mempunyai batang yang tumbuh tegak keatas, misalnya pada tumbuhan paku

tiang dan tumbuhan pakis haji.

Tempat hidupnya dimana-mana, ada yang hidup di tanah, pada pohon-pohon sebagai

epifit dan juga ada yang hidup di air.

Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis).

Pada daun muda, ujung daunnya menggulung. Sorus (bintik-bintik hitam) terdapat di

bawah permukaan daun. Di dalam sorus terdapat kumpulan kotak spora, masing-

masing mempunyai tangkai. Kumpulan kotak spora (sporangium) dibungkus atau

dilindungi oleh selaput yang disebut indusium. Pada tumbuhan paku terdapat dua

macam daun, yaitu daun steril adalah daun yang tidak menghasilkan spora dan daun

fertile adalah daun yang menghasilkan spora.

 

Page 5: laporan tumbuhan

Klasifikasi Tumbuhan Paku

Di dalam Dunia Tumbuhan, tumbuhan paku dikelompokkan ke dalam 4

disvisi yaitu Divisi Psilophyta atau paku purba, Divisi Lycophyta (Lepidophyta) atau

paku kawat, Divisi Arthrophyta atau paku ekor kuda, dan Divisi Filicophyta atau paku

sejati. Tiga divisi pertama adalah tumbuhan paku dengan daun berupa mikrofil

sedangkan divisi yang ke empat adalah paku dengan daun berupa makrofil.

1. Paku Purba (Psilopyta)

Divisi Psilophyta disebut juga paku purba. Sesuai dengan namanya, tumbuhan paku

ini sudah banyak yang punah. Jenis tumbuhan ini, yang masih ada hanya sedikit saja.

Diperkirakan hanya tinggal 10 – 13 species yang berasal dari 2 genus. Paku purba merupakan

paku telanjang yang  tidak berdaun. Kalau pun ada, paku purba hanya mempunyai daun-daun

kecil (mikrofi l) yang belum terdeferensi. Oleh karenanya, fotosintesis berada di batang yang

mengandung klorofil.Paku purba juga ada yang belum punya akar. Dengan demikian, paku

purba ini tidak mempunyai jaringan pengangkut. Tentunya, paku ini akan memiliki rizoid

untuk mengangkut air dan mineral. Tumbuhan paku ini juga mempunyai sifat homospora,

dan banyak hidup di daerah tropis dan subtropis. Contoh paku kuda adalah Rhynia sp. yang

merupakan paku purba berdaun dan Psilotum nudum yang merupakan paku purba tidak

berdaun.

2.   Paku Kawat (Lycophyta)

Divisi Lycophyta atau Lepidophyta meliputi golongan yang sudah punah maupun

yang sekarang masih ada. Anggota divisi ini biasa dinamakan paku kawat karena mempunyai

batang dan akar yang bercabang menggarpu. Struktur tubuhnya cukup lengkap, yang

mempunyai akar, batang dan daun sejati. Daunnya kecil-kecil (mikrofil), tidak bertangkai dan

bertulang daun satu. Sporangium terdapat pada ketiak daun, biasanya sporofil terkumpul di

ujung batang atau cabang dan membentuk bangunan seperti kerucut, disebut strobilus.

Bentuk ini menyerupai konus pada pohon pinus, sehingga banyak orang yang menyebut paku

kawat itu sama saja pinus tanah. Berdasarkan ada tidaknya ligula (lidah-lidah pada daun),

divisi ini dibagi menjadi dua kelas yaitu Kelas Eligulopsida dan Kelas Ligulopsida. Kelas

Eligulopsida merupakan paku kawat yang tidak memiliki ligula, contohnya Lycopodium sp.

Page 6: laporan tumbuhan

Sedangkan Ligulopsida merupakan paku kawat yang memiliki ligula, contohnya paku rane

(Selaginella sp.).

3. Paku Ekor Kuda (Divisi Arthrophyta)

Divisi Arthrophyta memiliki tubuh yang cabangnya berkarang dan jelas kelihatan

berbuku-buku dan beruas-ruas. Lapisan luar (epidermisnya), mengandung silika sehingga

terlihat berpasir. Orang banyak menggunakan batang ekor kuda untuk menggosok pot

ataupun kuali, sebelum ditemukan alat penggosok dari baja.Oleh karenanya, tumbuhan ini

disebut juga dengan tumbuhan penggosok. Daun-daun kecil seperti selaput dan tersusun

berkarang. Sporofi l selalu berbeda dengan daun biasa, biasanya berbentuk perisai dengan

sejumlah sporangium pada sisi bawahnya. Sporofil tersebut merupakan badan berbentuk gada

atau kerucut pada ujung batang atau cabang yang juga disebut sebagai strobilus.Akarnya

sangat kecil dan halus, terdapat pada buku-buku dari rhizoma atau pada pangkal batang.

Beberapa jenisnya ada yang memiliki semacam umbi untuk menghadapi masa yang buruk.

Paku ekor kuda merupakan tumbuhan dengan genus tunggal, yaitu Equisetum. Genus ini

hanya memuat kira-kira 25 spesies, sebagian hidup di darat dan sebagian hidup di rawa-rawa.

Contohnya adalah paku ekor kuda (Equisetum debile).(Syamsuri.2006)

4. Paku sejati (Filicophyta)

Tumbuhan paku sejati merupakan tumbuhan paku yang bisa selalu kita temukan.

Mengapa? Sebab, kita bisa menemukannya di sawah, di pekarangan rumah yang teduh, atau

mungkin pada pot tanaman hias yang ada di depan rumah kita. Paku sejati juga termasuk

tumbuhan yang memiliki struktur tubuh lengkap. Paku sejati sudah mempunyai akar, batang,

dan daun yang sejati. Batangnya ada yang tertanam di dalam tanah membenruk rihzoma.

Daunnya berupa makrofi l dan bentuknya bermacam-macam, bertangkai, dan tulangnya

bercabang-cabang. Saat masih muda, daunnya akan tergulung pada ujungnya. Sementara, sisi

bawahnya banyak terdapat sporangium.

Contoh tanaman paku sejati adalah paku tanduk rusa (Plathycerium coronarium), paku sarang

burung (Asplenium nidus), paku suplir (Adiantum sp.), paku sawah (Azolla pinnata), dan

semanggi (Marsillea crenata).

Reproduksi tumbuhan paku

Page 7: laporan tumbuhan

 

Reproduksi tumbuhan paku berlangsung secara metagenesis. Reproduksi vegetatif

dengan spora haploid (n) yang dihasilkan oleh tumbuhan paku. Jadi, tumbuhan paku

merupakan tumbuhan dalam fase sporofit (penghasil spora). Reproduksi generatif terjadi

melalui peleburan antara spermatozoid dan ovum yang dihasilkan oleh protalium. Jadi,

protalium yang berbentuk talus merupakan fase gametofit (penghasil gamet). Berdasarkan

jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakn atas 3 golongan, yaitu:

1)     Paku homospora (isospora), yaitu tumbuhan paku yang hanya menghasilkan satu macam

ukuran spora. Contoh: Lycopodium sternum (paku kawat).

2)     Paku heterospora (anisospora), yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora

yang berlainan yaitu mikrospora (berkelamin jantan yang berukuran kecil) dan

makrospora (spora berkelamin betina yang berukuran besar). Contohnya adalah

Marsilea crenata (semanggi) dan Selaginella (paku rane)

3)     Paku peralihan, yaitu jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan

ukuran sama, tetapi berbeda jenis kelaminnya. Satu berjenis kelamin jantan dan yang

lain berjenis kelamin betina. Contohnya adalah Equisetum debile (paku ekor kuda).

Sama halnya seperti lumut, tumbuhan paku juga mengalami proses gametosis atau

pergiliran keturunan dalam proses reproduksinya.Pada metagenesis tumbuhan paku, baik

pada paku homospora, paku heterospora, ataupun paku peralihan, pada prinsipnya sama.

Ketika ada spora yang jatuh di tempat yang cocok, spora tadi akanberkembang menjadi

protalium yang merupakan generasi penghasil gamet atau biasa disebut sebagaigenerasi

gametofit, yang akan segera membentuk anteredium yang akan menghasilkan

spermatozoiddan arkegonium yang akan menghasilkan ovum. Ketika spermatozoid dan ovum

bertemu,akan terbentuk zigot yang diploid yang akan segera berkembang menjadi tumbuhan

paku. Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi sporofit karena mampu

membentuk sporangium yang akan menghasilkan spora untuk perkembangbiakan. Fase

sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase

gametofitnya. Apabila kita amati daun tumbuhan paku penghasil spora (sporofil), di sana

akan kita jumpai organ-organ khusus pembentuk spora. Sporadihasilkan dan dibentuk dalam

Page 8: laporan tumbuhan

suatu wadah yang disebut sebagai sporangium. Biasanya sporangiumpada tumbuhan paku

terkumpul pada permukaan bawah daun.(Nurhayati.2009)

Manfaat Tumbuhan Paku bagi Manusia

Tumbuhan paku memiliki beberapa nilai ekonomis bagi kehidupan manusia, antara lain

sebagai berikut:

1. Tanaman hias, contohnya suplir dan paku ekor kuda

2. Untuk sayuran, misalnya semanggi dan beberapa jenis daun tumbuhan paku yang

masih muda.

3. Bahan obat-obatan, misalnya paku kawat

4. Pupuk hijau, mislanya Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae

(ganggang hijau-biru) dapat mengikat nitrogen bebas dari udara. 

Tumbuhan biji

Tumbuhan biji sering juga disebut sebagai tumbuhan bunga atau Anthophyta

(Anthos=bunga) karena hampir seluruhnya tumbuhan biji adalah tumbuhan berbunga

berbunga. Bunga merupakan alat perkembangbiakan yang mudah dilihat dengan jelas

sehingga sering disebut sebagai phanerogamae yang artinya “alat perkawinannya tampak

jelas”.

Berdasarknan letak bakal bijinya, tumbuhan biji dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

Gymnospermae (biji terbuka) yaitu golongan tumbuhan biji terbuka dimana bakal

bijinya tidak dilindungi oleh daun-daun buahnya.

Angiospermae (biji tertutup). Semua tumbuhan angiospermae mempunyai bunga dan

merupakan tumbuhan yang sangat berguna bagi hewan dan manusia karena paling

banyak menghasilkan bahan makanan. Jumlah anggota angiospermae paling banyak

menghuni bumi ini yaitu sekitar 300.000 spesies.(Pratiwi.2007)

 Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari akarnya :

Tumbuhan Dikotil :

a.  Akar tersusun dalam akar tunggang yang kokoh.

Page 9: laporan tumbuhan

b. Ujung akar tidak diliputi oleh selaput pelindung.

Tumbuhan Monokotil :

a. Akar tersusun dalam akar serabut yang kurang kokoh.

b. Ujung akar lembaga dan pucuk lembaga dilindungi oleh suatu sarung yang masing-

masing disebut koleorhiza dan koleoptil.

Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari Kambiumnya :

1. Tumbuhan Dikotil :Akar dan batang berkambium sehingga dapat mengadakan

pertumbuhan membesar dan melebar serta meninggi.

2. Tumbuhan Monokotil :Akar dan batang tidak berkambium sehingga tidak

dapat mengadakan pertumbuhan melebar dan membesar yang ada hanyalah

pertumbuhan meninggi.

Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari Batangnya :

a.Tumbuhan Dikotil :Batang bercabang-cabang.

b. Tumbuhan Monokotil :Batang tidak bercabang-cabang.

Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari Struktur Daunnya :

a. Tumbuhan Dikotil :Pertulangan daun menyirip atau menjari.

b. Tumbuhan Monokotil :Pertulangan daun sejajar atau melengkung.

Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari Bijinya :

a. Tumbuhan Dikotil : Biji yang berkecambah berbelah dua dan memperlihatkan dua

daun lembaga (biji berkeping dua).

b. Tumbuhan Monokotil :Biji yang berkecambah tetap utuh dan tidak membelah (biji

berkeping satu).

Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari Pembuluh angkutnya :

a. Tumbuhan Dikotil : Berkas pembuluh angkut teratur dalam lingkaran/cincin.

b. Tumbuhan Monokotil :Berkas pembuluh angkut tidak teratur.

Page 10: laporan tumbuhan

Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari Bunganya :

a. Tumbuhan Dikotil : Jumlah bagian-bagian bunga 4, 5, atau kelipatannya.

b. Tumbuhan Monokotil :Jumlah bagian-bagian bunga biasanya 3 atau kelipatannya.

(Waluyo.2006)

Gambar 1. Ciri-ciri tumbuhan Monokotil dan Dikotil

IV.

Page 11: laporan tumbuhan

V. Hasil pengamatan

3. Tumbuhan Lumut Daun

Keterangan:

1. Rhizoid

2. Batang

3. Daun

4. Sporogonium

5. Kop sporangium

4. Tumbuhan Paku

Keterangan :

1.Akar

2.Batang

3.Daun

4.Sporangium

5.Lamina daun

6.Tangkai daun

5. Tumbuhan Berbiji Terbuka (pinus sp)

Keterangan :

1.Akar

2.Batang

3.Daun

4.Bunga

6. Tumbuhan Berbiji Tertutup monokotil (rumput teki)

Keterangan :

1.Akar

2.Batang

3.Daun

4.Bunga

7. Tumbuhan berbiji tertutup dikotil (pacar air)

Keterangan:

Page 12: laporan tumbuhan

1.Akar

2.Batang

3.Daun

4.Bunga

- kelopak

- mahkota

- putik

- benang sari

5.Buah

6.Warna mahkota bervariasi

7.Duduk daun berseling tersebar

Page 13: laporan tumbuhan

VI. Pembahasan

Pada praktikum kali ini, praktikan mengamati morfologi pada tiap-tiap

tumbuhan dari tingkat rendah sampai tinggi.

1. Tumbuhan lumut daun

Dalam mengamati bagian-bagian morfologi, yang teramati adalah daun,

batang ,rhizoid ,dan sporangium. Berupa seperti daun pada rumput. Daunnya kecil

– kecil berwarna hijau karena mengandung klorofil di dalamnya untuk fotosintesis.

Batangnya hanya setebal benang sangat tipis sekali. Pada ujung batang bagian

bawah terdapat rhizoid yang tampak seperti rambut-rambut yang tipis,rhizoid ini

tidak dinamakan akar karena tidak jelasnya batang antara rhizoid dan batang.

Rhizoid berfungsi layaknya akar, untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan

menyerap air serta garam-garam mineral.

Lumut tidak memiliki bunga karena fertilisasinya menggunakan gamet-gamet.

Reproduksi bergantian antara seksual dan aseksual.

2. Tumbuhan paku

Pada pengamatan yang dilakukan yang teramati adalah akar, batang,

daun, dan sporangium (terletak ditepi bawah daun). Akarnya bersifat seperti

serabut dan ujungnya sudah dilindungi kaliptra. Memiliki sistem reproduksi

yang hampir sama dengan tumbuhan lumut (masa sporofit dan gametofit).

Fungsi daunnya (daun tropophyl) berfungsi untuk fotosintesis saja / daun

steril. Juga ada daun sporophyl yaitu daun penghasil spora/ daun fertile.

Terdapat sporangium (kotak spora) pada tepi daun yang berfungsi sebagai alat

reproduksi.

3. Tumbuhan berbiji terbuka (Pinus sp)

Pada pengamatan yang praktikan lakukan teramati batang, daun, dan

strobilus, sedangkan akarnya tidak dapat diamati. Memiliki kambium

(berkayu) dan dapat tumbuh membesar. Akarnya tertanam didalam tanah,

dapat tumbuh meninggi(pada batang). Daun pada pinus panjang sempit dan

kaku seperti jarum, karena pinus merupakan monokotil yang cirri utamanya

tidak memiliki bunga, maka bakal biji tumbuhan pinus terdapat di dalam

strobilus. Strobilus ini berbentuk kerucut. Pembuahan pada tumbuhan pinus

Page 14: laporan tumbuhan

merupakan tumbuhan tunggal. Tumbuhan pinus termasuk pada tumbuhan

konifer.

4. Tumbuhan biji tertutup monokotil (Rumput teki)

Pada pengamatan terdapat bagian-bagian yang teramati antnara lain

akar,batang,daun,bunga. Termasuk tumbuhan monokotil. Memiliki bunga

sempurna, bunganya mempunyai mahkota,serbuk sari, dan putik. Tidak

mempunyai kelopak. Tulang daunnya sejajar. Bentuk bunganya tidak

beraturan dan warnanya tidak menyolok.daunnya berupa daun tunggal dan

batangnya tidak bercabang. Akarnya memiliki system serabut dan batangnya

juga kecil (tidak terdapat kambium).

5. Tumbuhan berbiji tertutup dikotil (pacar air)

Pada pengamatan , terdapat bagian-bagian yang teramati sebagai buah,

warna mahkota bervariasi, dudul daun berseling. Warna pada bunga mahkota

berfungsi untuk menarik kumbang maupun serangga lain mendekat dan

memudahkan penyerbukan. Pada bagian dalam mahkota terdapat benang sari

dan putik. Akarnya bersifat tunggang, batangnya tergolong kecil, hal ini

menandakan tidak adanya cambium sehingga tidak dapat membesar. Struktur

daunnya memiliki tulang daun menyirip dan duduk daunnya berseling dan

tersebar. Terdapat buah dibagian ketiak daun (diaksilar).

Page 15: laporan tumbuhan

VII. Penutup

VII.1 Kesimpulan

a.Keanekaragaman organisme tumbuhan dibagi menjadi:

6. Tumbuhan lumut (Bryophyta)

7. Tumbuhan paku (Pterydophyta)

8. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)

Terbuka (Gymnospermae)

Tertutup (Angiospermae)

b.Dilihat dari hasil praktikum dapat disimpulkan:

Tumbuhan lumut daun merupakan tumbuhan thalus.tubuh tumbuhan lumut

terdiri atas rhizoid,batang dan daun.

Tumbuhan paku merupakan tumbuhan kormus yang terdiri

dari:akar,batang,dan daun.

Tumbuhan pinus merupakan tumbuhan kormus yang terdiri atas : akar ,

batang ,daun, dan strobilus.

Rumput teki merupakan tumbuhan kormus. Tumbuhan ini terdiri atas:

akar,batang,daun,dan bunga.

Pacar air merupakan tumbuhan kormus yang terdiri dari: akar,batang,daun,

bunga, dan buah.

VII.2 Saran

Page 16: laporan tumbuhan

DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati , nunung . 2009.Biologi. Bandung: Yrama widya.

Pratiwi,D.A.2007. Biologi.Jakarta:Erlangga.

Suwarno.2009.Panduan Pembelajaran Biologi.Jakarta:Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

Syamsuri . istamar .2006.Biologi.Jakarta:Erlangga.

Wahyuni.dwi.2012.Biologi dasar.Jember:Universitas Jember.

Waluyo.joko.2006.Biologi Dasar.Jember:UPT Penerbit UNEJ.