Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
-
Upload
novi-fachrunnisa -
Category
Education
-
view
44 -
download
7
Transcript of Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
1
LAPORAN PRATIKUM KIMIA
Tentang PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI REAKSI
Disusun oleh:
Kelompok 3 (tiga)
Kelas XI IPA 2
Departemen Pendidikan Pemuda dan Olahraga
2010/2011
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan hasil pratikum tentang “penentuan perubahan entalpi reaksi” merupakan satu
paragraf untuk mengikuti ujian mid semester mata pelajaran kimia 2010/2011.
Disahkan,
Dompu, Oktober 2010
Guru Pembina
Raisatul Wahidah, S.Pd NIP. 198104082006042016
Pratikum
Kelompok: 3 (tiga) Ketua : Novi Fachrunnisa (22) Anggota : Athira Nadilah (02) Fitrih (06) Furrad Ningsih (07) Titian Selpiah (32) Tri Sugiarti Ramadhan (33) M. Fadlin (15)
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Masa Esa, karna atas berkah
dan rahmat-nya kami dapat menyusun laporan tetap tentang “penentuan perubahan entalpi
reaksi” ini.
Kami berharap laporan tetap ini selain sebagai penilaian bagi guru Pembina juga dapat
bermanfaat bagi para siswa maupun para guru, dan dapat membangkitkan motivasi yang tinggi
terhadap pelajaran kimia dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan minat untuk
melakukan berbagai percobaan lainnya.
Kritik dan saran yang membangun dari para pembaca laporan tetap ini sangat kami
harapkan demi penyempurnaan selanjutnya.
Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih.
Dompu, Oktober 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
PERCOBAAN 1
A. Pelaksanaan pratikum 1
B. Alat dan Bahan 1
C. Landasan teori 1
D. Cara Kerja 6
E. Pembahasan 7
F. Kesimpulan 8
DAFTAR PUSTAKA 9
PERCOBAAN
A. Pelaksanaan Pratikum
1. Tujuan praktik
Menentukan perubahan entalpi pada reaksi antara larutan natrium hidroksida
dengan larutan asam klorida yang menghasilkan 1 mol air.
2. Hari/tanggal praktik
Kamis, 7 Oktober 2010.
3. Waktu
07.30-8.30
4. Tempat praktik
Laboratorium Kimia, SMAN 1 Dompu.
B. Alat dan Bahan
Alat : termometer, gelas kimia.
Bahan : NaOH, HCl
C. Landasan Teori
Reaksi Endoterm dan reaksi eksoterm
Reaksi kimia berlangsung disertai perubahan energi berupa penyerapan dan
pelepasan kalor (panas) . Reaksi kimia yang melibatkan penyerapan kalor disebut
reaksi endoterm, sedangkan reaksi kimia yang melibatkan pelepasan kalor disebut
reaksi eksoterm.
(J.M.C. Johari, M. Rachmawati. 2006. Kimia 2. Hal 55 esis)
Entalpi dan perubahan entalpi
Entalpi (H) adalah jumlah energi yang dimiliki sistem pada tekanan tetap.
Entalpi dirumuskan sebagai jumlah energi yang terkandung dalam sistem (E) dan
kerja PV
H = E + PV
Secara matematis, perubahan entalpi (∆H) dapat diturunkan sebagai berikut:
∆H = ∆E + V∆P + P∆V
Karena entalpi diukur pada tekanan tetap (∆P=O) maka:
∆H = ∆E + V∆P + P∆V
∆H = ∆E + P∆V
Dari persamaan ∆E = q + w dan w = - P∆V, maka diperoleh:
∆H = ∆E + P∆V
= (q + w) + P∆V
= [q + (- P∆V)] + P∆V
= q
Jadi, pada tekanan tetap, perubahan entalpi (∆H) sama dengan kalor (q) yang
diserap atau dilepas:
*Subskrip ‘p’ artinya pada tekanan tetap
Kita tahu bahwa sistem yang menyerap kalor (q) mempunyai nilai q positif (sistem
untung). Sebaliknya sistem yang melepas kalor (q) mempunyai nilai q negative (sistem
rugi). Dari sini nilai ∆H dapat ditentukan.
∆H = q = qp
qp ∆H Jika sitem menyerap kalor dari lingkungan Jika sistem melepas kalor dari lingkungan
+ -
+ -
(J.M.C. Johari, M. Rachmawati, 2006. Esis. Kimia 2. Hal. 57)
Entalpi
Setiap sistem atau zat mempunyai energi yang tersimpan di dalamnya.
Energi potensial berkaitan dengan wujud zat, volum, dan tekanan. Energi kinetik
ditimbulkan karena atom-atom dan molekul-molekul dalam zat bergerak secara
acak. Jumlah total dari semua bentuk energi dalam zat itu disebut entalpi. Entalpi
akan tetap konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat.
Masalahnya adalah bahwa entalpi yaitu (H), dapat digunakan dengan subskrip
untuk menunjukan zat tertentu. Misalnya entalpi untuk air dapat ditulkis HH2O(l) dan
untuk es dapat ditulis HH2O(s) mengingat energi harus selalu ditambahkan untuk
mengubah es menjadi air, maka dapat dikatakan bahwa HH2O(l) lebih besar dari
HH2O(s).
HH2O(l) > HH2O(s)
Termokimia- 1
Pengertian
Entalpi (H) adalah jumlah energi yang terkandung dalam suatu zat pada tekanan
yang tetap.
Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan entalpi (∆H). Ditinjau dari
perubahan entalpinya, reaksi kimia dapat dibagi dua.
1. Reaksi Endoterm yaitu reaksi yang memerlukan energy (menyerap kalor),
sehingga ∆H positif.
2. Reaksi Eksoterm yaitu reaksi yang menghasilkan energy (melepas kalor),
sehingga ∆H negative.
Kaidah dalam perhitungan ∆H.
1. Pada reaksi kimia yang dilengkapi harga ∆H, koefisien reaksi menyatakan
jumlah mol zat.
2. Harga ∆H bergantung pada jumlah zat.
- Bila reaksi dibalik, tanda ∆H dibalik.
- Bila reaksi dikalikan, harga ∆H dikalikan
3. Setiap reaksi memiliki ∆H yang tetap, harga ∆H tersebut tidak bergantung
pada jumlah tahap reaksi. Hal ini dikenal dengan Hukum Hess.
(Dr. Ir. Bob Foster, M.M.; 2002:4)
Termokimia- 2
Entalpi pembentukan (∆Hf)
Entalpi pembentukan dari suatu senyawa adalah kalor yang dilepas atau diserap
pada reaksi 1 mol senyawa dari unsure-unsurnya.
Dalam reaksi pembentukan:
- Koefisien zat yang dibentuk harus satu
- Terbentuk dari unsur-unsurnya.
Catatan:
Harga ∆Hf untuk unsure = 0
Juga pada suatu persamaan reaksi, semua ∆Hf zat diketahui, maka ∆H dapat
dihitung:
Entalpi pembakaran (∆Hc)
Entalpi pembakaran dari suatu zat adalah kalor yang dilepas jika 1 mol zat
tersebut dibakar sempurna dengan oksigennya (O2).
Dalam reaksi pembakaran:
- Koefisien zat yang dibakar harus = 1
- Zat direaksikan dengan O2
Energy ikatan
Energy ikatan adalah jumlah energy/kalor/ yang diperlukan untuk memutuskan 1
mol suatu ikatan antar atom.
Energy ikatan tiada lain adalah ∆H pemutus atau pembentukan ikatan
Harga energy ikatan dapat dipakai untuk menentukan harga ∆H reaksi:
Beberapa energy ikat (dalam kj/mol):
∆H = ∑∆Hf kanan - ∑∆Hf
kiri
∆H = ∑energi ikat yang putus - ∑ energy ikat yang terbentuk
= ∑ energy ikat ruas kiri - ∑ energy ikat ruas kanan
(Dr. Ir. Bob Foster, M.M.; 2002:8 GANESHA OPERATION)
Kandungan entalpi standar yang terdapat dalam tiap zat dapat beruah-ubah jika
suhunya mengalami perubahan. Contoh, jika suatu zat dipanaskan, zat tersebut
akan menyerap energy panas lalu suhunya naik. Entalpi standar adalah perubahan
entalpi standar yang diukur pada kondisi standar, yaitu pada suhu 25°C tekanan
1 atmosfer.
Berdasarkan macam reaksi atau perubahan kimia yang terjadi, maka dapat
dibedakan:
- Perubahan entalpi standar pembentukan (∆Hfº)
Ialah perubahan entalpi standar pada pembentukan 1 mol senyawa dari
unsure-unsurnya. Dinyatakan dengan lambang ∆Hfº digunakan untuk
senyawa. Harga ∆Hfº untuk unsure-unsur bebas adalah nol.
- Perubahan entalpi standar penguraian (∆Hdº)
Ialah perubahan entalpi standar pada penguraian 1 mol senyawa menjadi
unsure-unsurnya. Marguis De Laplace merumuskan, bahwa jumlah kalor
yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsure-
unsurnya.
- Perubahan entalpi standar pembakaran (∆Hcº)
Ialah perubahan entalpi standar pada pembakaran sempurna 1 mol zat.
Perubahan entalpi standar pembakaran dinyatakan dengan lambing ∆Hcº.
- Perubahan entalpi standar netralisasi
Ialah perubahan entalpi standar pada penetralan 1 mol asam oleh basa
atau 1 mol basa oleh asam. Dinyatakan dengan notasi ∆Hn.
H-H = 436 H-Cl = 432 C-C = 348
H-C = 413 C-Cl = 328 C=C = 611
H-O = 463 Cl-Cl = 242 C=O = 799
O=O = 495
- Perubahan entalpi standar penguapan (∆Hvº)
Ialah perubahan entalpi standar reaksi pada penguapan 1 mol zat dalam
fase cair menjadi zat dlam fase gas pada titik didihnya.
- Perubahan entalpi standar pencairan (∆Hiº)
Ialah perubahan entalpi standar pada pencairan 1 mol zat dalam fase
padat menjadi zat dalam fase cair pada titik leburnya.
(TUNTAS, 2010, 30-32)
D. Cara Kerja
CARA KERJA HASIL PENGAMATAN - Masukkan 20ml
larutan NaOH 1M ke dalam gelas ukur I, dan 20ml larutan HCl 1M ke dalam gelas ukur II.
- Ukur suhu kedua larutan itu. Thermometer harus dibersihkan dan dikeringkan sebelum dipindahkan dari 1 larutan ke larutan lain. Jika suhu kedua larutan berbeda, tentukan suhu rata-rata (suhu awal).
- Tuangkan atau gabungkan HCl dan NaOH ke dalam gelas kimia, aduk dengan thermometer dan perhatikan suhu yang ditunjukkan oleh thermometer itu. Suhu akan naik kemudian menjadi tetap dan selanjutnya turun. Catatlah suhu yang tetap itu (suhu akhir).
- Suhu awal (T awal): * Suhu larutan NaOH 1M = 29 oC * Suhu Larutan HCl 1M = 29,25 oC
- Suhu Rata-rata (suhu awal) = Suhu Lart.NaOH + Suhu Lart.HCl 2 = 29,125 oC -Suhu akhir (T akhir) = 31 oC -Kenaikan Suhu (∆T = T akhir-T awal) (∆T = 31-29,125) (∆T = 1,875 oC)
E. Pembahasan
1. Hitung: a. volume larutan
b. massa larutan
c. mol HCl dan NaOH
d. perubahan entalpi (∆H)
2. Tulis persamaan reaksi larutan tersebut (NaOH dan HCl)
Perhutungan:
Diketahui: kalor jenis air = 4,18 J/qºC.
Ditanya: a. V larutan
b. m larutan
c. mol HCl dan NaOH
d. ∆H reaksi
penyelesaian: (1)
a. Volume larutan = Volum HCl + Volum NaOH
= 20ml + 20ml = 40ml
b. Massa larutan = volum larutan x massa jenis larutan
= 40ml x 1 q/ml
= 40q
c. Mol HCl = 0,05 mol
Mol NaOH = 0,05 mol
q = m x c x ∆T
= 40q x 4,18J/qºC x 1,875ºC
= 313,5J
= 0,3135 kJ.
d. Besarnya ∆H untuk 1 mol HCl dan 1 mol NaOH ialah sbb:
q = 1/0,05 x 0,3135kJ
= 6,27 kJ/mol
Karena q adalah ∆H reaksi = 6,27 kJ/mol
Reaksi antara HCl dan NaOH merupakan reaksi yang melepas kalor (panas).
Jadi q = -∆H reaksi
q = -6,27 kJ/mol.
Besarnya perubahan entalpi reaksi adalah -6,27kJ/mol.
penyelesaian: (2)
persamaan reaksi:
NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
F. Kesimpulan
Menentukan perubahan Entalpi pada reaksi antara laurutan Natrium Hidroksida dengan
larutan Asam Klorida yang menghasilkan 1 Mol air.
DAFTAR PUSTAKA
1. J.M.C. Johari, M. Rachmawati. 2006. Kimia 2. Hal 55 esis
2. J.M.C. Johari, M. Rachmawati, 2006. Esis. Kimia 2. Hal. 57
3. Dr. Ir. Bob Foster, M.M.; 2002:4
4. Dr. Ir. Bob Foster, M.M.; 2002:8 GANESHA OPERATION
5. TUNTAS, 2010, 30-32