Laporan Tetap Cuka Apel

14

Click here to load reader

description

asdmnaw

Transcript of Laporan Tetap Cuka Apel

2. Mineral besi, kalsium, fosfor dan potassium (kalium)3. Zat anti kanker4. Pektin5. Serat

Apel selain mudah didapat dan harganya relatif terjangkau, khasiatnya sangat banyak. Buah ini efektif membunuh virus. Kandungan asam klorogenik, vitamin c, pektin dan sorbitol (zat pencahar) di dalamnya dapat menghalangi pembentukan sel-sel kanker. Kandungan potasium didalamnya efektif memelihara kesehatan tulang.

Selain itu, zat sorbitol pada awal membantu pembuangan zat yang tidak berguna pada tubuh, sehingga memperlancar buang air besar.Apel yang digunakan untuk jus sebaiknya tidak di kupas. supaya zat gizi didalamnya tidak ikut terbuang. Namun, anda harus yakin bahwa apel tersebut sudah dicuci bersih dengan air yang mengalir (air keran) supaya sisa obat pembasmi hama yang menempel pada kulit ikut terbuang.

Apel merupakan salah satu minuman kesehatan keluarga, satu-satunya yang mengandung mother & probiotik aktif. Apel (Malus sylvetris. Mill) adalah tanaman tahunan dari daerah subtropis. Apel ada yang berkulit kuning, hijau, kemerahan atau merah dan juga berdaging putih kekuningan,segar serta mengandung air cukup tinggi. Cara Memilih/membeli cuka apel : Cuka apel (CA) yang ada dipasaran tidak semuanya dapat dikonsumsi dengan rekomendasi kesehatan, karena ada yang diproduksi hanya dari kulitnya saja atau dari limbah pabrik coctail yang diolah menjadi CA. Biasanya bening dan diperuntukan untuk memasak. Menurut Dr. D.C. Jarvis, CA direkomendasikan untuk kesehatan yaitu :

1. Terbuat dari seluruh bagian apel (kulit & daging buah).

2. Berbau tajam khas CA, hal ini baik untuk merangsang enzim-enzim pencernaan.

3. Unfiltered dan Uhpasteurized (mengandung mother & probiotik aktif).

4. Alami dan tanpa zat additive seperti garam atau pengawet lainnya.

3.1. Asam Asetat

Asam asetat merupakan senyawa yang berbentuk cairan, tidak berwarna berbau asam yang tajam. Menurut Paturau (1982) asam asetat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Berat spesifik pada suhu 20 oC adalah 1,0492. Titik didih pada tekanan atm adalah 118,1 oC3. Asam ini larut dalam air, alkohol, gliserol dan eter pada suhu kamar.

Pada pembuatan Asam Asetat, ada beberapa cara pembuatan asam asetat yaitu secara sintetik dan secara fermentasi.

3.2. Pembuatan Asam Asetat Secara Sintetik

Pada umumnya asam asetat di dalam laboratorium dibuat dengan cara mengoksidasi alkohol dengan zat pengoksidasi kuat antara lain : KMnO4, HNO3. Pada fermentasi alkohol menjadi asam asetat terjadi perombakan alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi pertama menjadi asam asetat dan air. Proses ini dijalankan oleh bakteri asam asetat yang salah satunya adalah Acetobacter aceti dengan bantuan oksigen. Pembuatan asam asetat secara sintetik dapat pula dibuat dengan cara menghidrolisis derivat asam karboksilat, contohnya hidrolisis ester.

CH3COOCH2CH3+ H2O H+ CH3COOH+ HOCH2CH3

Etil asetat air asam asetat etanol

Oksidasi alkohol menjadi asam asetat dilakukan oleh Acetobacter aceti dengan menggunakan dua enzim yaitu alkohol dehidrogenase dan aldehid dehidrogenase

3.3. Pembuatan Asam Asetat Secara Fermentasi

1. Satu Tahap

Air kelapa ditambahkan larutan induk yang telah dibiarkan selama 24 jam. Campuran yang diperoleh diaduk sampai homogen dan dituangkan dalam wadah yang tertutup rapat. Diamkan untuk beberapa hari. Hasil pembentukan asam-asam selama pemeraman ditentukan dengan cara titrasi memakai NaOH 0,1 N.

2. Dua Tahap

Tahap pertama yaitu fermentasi gula menjadi alkohol. Pada tahap ini gula diubah menjadi alkohol oleh khamir yang berlangsung secraa anaerob menggunakan biakan murni Saccharomyces cerevisiae. Setelah alkohol dihasilkan maka dilakukan fermentasi alkohol menjadi asam asetat dan secara VII. Pembahasan

Langkah pertama dari percobaan yaitu buah apel dibersihkan lalu diiris tipis-tipis untuk mempermudah keluarnya sari apel dari buahnya. Perlu diperhatikan bahwa sangat penting untuk tidak mengupas kulitnya, karena sari asam apel banyak berada di bagian kulit. Kemudian irisan apel ini dipasteurisasi sekitar 1 jam dengan menambahkan air 1000 ml. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan sari apel dengan cepat, selain itu juga untuk membunuh bakteri-bakteri pathogen yang mungkin ada dalam buah apel. Bakteri-bakteri ini harus dihilangkan karena bisa mengganggu proses fermentasi dimana produk cuka yang kita inginkan tidak dapat terbentuk.

Selain dengan pemanasan dilakukan juga pengadukan secara mekanik hal ini bertujuan untuk membantu mengeluarkan sari apel dari buah apel dengan lebih cepat. Setelah sari apel diperoleh, tambahkan gula sebanyak 125 gram. Penambahan gula bertujuan untuk menambah kandungan gula sehingga fermentasi tahap awal yaitu perubahan gula menjadi alkohol bisa berlangsung dengan baik. Gula dan sari apel diaduk-aduk hingga gula larut di dalamnya. Kemudian sari apel dan buahnya setelah dipanaskan dipisahkan atau disaring. biarkan sampai dingin tujuannya didinginkan supaya ragi yang akan di tambahkan sebanyak 5 dan 6 gram nanti dapat bekerja optimum karna jika pada suhu panas di tambahkan ragi bisa membunuh bakteri. Setelah sari apel benar-benar dingin, baru ditambahkan ragi ke dalamnya sehingga fermentasinya berjalan dengan baik.

Pada percobaan ini digunakan buah apel hijau segar karena pada buah ini terkandung kadar asam yang cukup. Buah apel juga mengandung air yang cukup banyak dan juga mengandung gula. Selain itu pembuatan asam cuka dari apel relatif lebih mudah dibandingkan pembuatannya dari bahan lain. Campuran sari apel dan ragi ini dimasukkan dalam botol, kemudian ditutup dengan kertas saring agar tidak terjadi kontak dengan udara luar. Diharapkan di sini terjadi reaksi :

C6H12O6 2C2H5OH + 2H2O

Proses fermentasi di atas adalah fermentasi tahap pertama yang mengubah gula dari sari apel menjadi alcohol (etanol). Selanjutnya fermentasi akan berlanjut dengan pengubahan alkohol menjadi asam asetat (asam cuka) yang kita inginkan. Proses ini bisa memakan waktu 1 hingga 2 minggu. Proses fermentasi menjadi cuka adalah suatu proses yang panjang yang diawali oleh senyawa berbahan dasar jenis gula (karbihidrat) melalui proses yang disebut dengan glikolisis yang kemudian diubah menjadi produk akhir berupa cuka Setelah waktu yang ditentukan, sari apel akan menjadi lebih asam dan mengeluarkan gas CO2 sebagai produk samping reaksi fermentasi. Sebelum dimasukkan kedalam botol atau tempat produk, botol atau temapat produk tersebut harus disterilkan terlebih dahulu dengan menggunakan alat yang bernama autoklaf selama 15 menit dengan suhu diatas 121 oC.

Praktikum yang kami lakukan hanya sampai pada tahap seperti di atas. Namun agar dapat mengetahui terjadi atau tidaknya reaksi diatas, bisa dilakukan pengujian dengan menggunakan leher angsa. Caranya: ke dalam leher angsa dimasukkan aquadest sampai kira-kira setengahnya. Guna pemberian aquadest ini adalah menjaga agar tidak ada udara yang masuk ke dalam erlenmeyer yang berisi sari buah dan untuk mendeteksi adanya CO2 dari hasil reaksi. Kemudian sumbatkan ke mulut erlenmeyer, pada sekitar sumbat dilumuri lem yang gunanya agar tidak terjadi kontak dengan udara sekitar. Setelah kurang lebih 6 hari terlihat gelembung-gelembung dalam aquadest pada leher angsa dan tinggi aquadest pun telah berubah. Hal ini menunjukkan telah terjadi reaksi pembentukan alkohol, perubahan pada aquadest di dalam leher angsa dikarenakan dorongan dari CO2 yang menguap ke atas.Salah satu penyebab cumlah asam cuka yang dihasilkan dalam fermentasi ini sedikit dan tidak optimal adalah waktu fermentasi yang terlalu singkat yaitu 5 hari semenjak sari apel di tambahkan dengan ragi. Padahal semakin lama waktu fermentasi makan hasil yang di dapat akan semakin banyak.Sebaiknya Praktikum yang kami lakukan hasil fermentasinya setelah 1 minggu sehingga hasilnya bagus dibandingkan dengan hasil dari yang didapatkan sekarang. Dalam pembuatan cuka apel, yang paling penting agar menghasilkan hasil yang bagus ialah kesetrilan tempat produk serta langkah langkah yang sesuai dengan prosedur. Selain itu, bahan bahan juga harus tepat komposisinya. VIII. Kesimpulan dan Saran

8.1. Kesimpulan :

a. Cuka apel merupakan minuman hasil fermentasi buah apel segar. Melalui proses fermentasi, kandungan nutrisi buah apel menjadi bertambah kaya, terutama enzim dan asam amino yang memberikan khasiat penyembuhan.Perlu dilakukan proses sterilisasi dengan alat yang bernama autoklaf agar tempat produknya steril dari zat zat yang bisa mengganggu proses fermentasi. Proses pasteurisasi sangat penting dilakukan untuk membunuh bakteri-bakteri pathogen yang dapat mengganggu proses fermentasi. Jumlah ragi yang diberikan akan mempengaruhi kualitas asam asetat yang terbentuk. Untuk mendapatkan cuka apel yang bagus, sebaiknya menggunakan seluruh bagian dari buah apel (daging dab kulit buah) karena mengandung bahan-bahan yang bermanfaat bagi tubuh.b. Proses fermentasi menjadi cuka adalah suatu proses yang panjang yang diawali oleh senyawa berbahan dasar jenis gula (karbihidrat) melalui proses yang disebut dengan glikolisis yang kemudian diubah menjadi produk akhir berupa cuka Setelah waktu yang ditentukan, sari apel akan menjadi lebih asam dan mengeluarkan gas CO2 sebagai produk samping reaksi fermentasi.c. Manfaat cuka apel adalah bisa membantu program penurunan berat badan, meredakan artritis, menurunkan kadar kolesterol jahat, melawan kanker, mencegah penuaan, dan beragam manfaat lainnya.8.2. Saran :1. Pengamatan pada percobaan pembuatan cuka apel ini sebaiknya dilakukan selama 1 sampai 2 minggu. Karena bila diamati hanya selama 6 hari dirasa belum cukup untuk terjadinya fermentasi yang diinginkan. Sehingga hasil yang didapat tidak maksimal.2. Sebelum meletakkan sari apel yang mau difermentasi ke botol, sebaiknya botol tersebut disterilkan terlebih dahulu agar terbebas dari bakteri.

IX. DAFTAR PUSTAKADahlan, Hatta dan Ratna Djuita. 2010. Penuntun parktikum teknologi bioproses . Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Teknik Unsri.Palembang.Anonim.2010.sacharomycescerevisiae.http://en.wikipedia.org/wiki/Saccharomyces_cerevisiae.diakses pada tanggal 20 maret 2013

Anonim.2013.Fermentasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi.diakses pada tanggal 20 maret 2013

Mufin.2010.Pembahasan Fermentasi. http://mufintersenyum.blogspot.com/2010/10/

pembahasan-fermentasi.html. diakses pada tanggal 21 maret 2013.

Meta.2011.pembuatan asam cuka proses fermentasi. http://hutanhujan.wordpress.co

m/2011/11/04/pembuatan-asam-cuka/.diakses pada tanggal 21 maret 2013VI. Hasil PengamatanSebelumSesudah

Ditambahkan ragi sebanyak 5 gram:

Air rebusan apel berwarna kuning keruh dan ragi belum larut didalamnya (masih terdapat ragi diatas larutan)untuk ragi 5 gram:

1. Pengamatan hari ke 2

Berwarna putih keruh terdapat endapan ragi didasar botol

2. Pengamatan hari ke 7

a. Terdapat 3 lapisan, lapisan pertama berwarna kuning bening, lapisan kedua berwarna putih kecoklatan, dan lapisan ketiga berwarna keruh.

b. Terdapat endapan didasar botol

c. Ketika botol dibuka, tercium bau apel dan sedikit seperti bau tape.

Ditambahkan ragi sebanyak 6 gram:Air rebusan apel berwarna kuning dan ragi belum larut didalamnya (masih terdapat ragi diatas larutan)untuk ragi 6 gram:

1. Pengamatan hari ke 2

Berwarna putih sedikit keruh dan lebih bening dari 7 gram, terdapat endapan ragi didasar botol

2. Pengamatan hari ke 7

a. Terdapat 3 lapisan, lapisan pertama berwarna kuning lebih bening, lapisan kedua berwarna putih kecoklatan, dan lapisan ketiga berwarna lebih keruh.

b. Terdapat endapan didasar botol yang lebih banyak

c. Ketika botol dibuka, tercium bau apel dan sedikit seperti bau tape

Gambar Hasil Pengamatan

Gambar 6.1. Sebelum dilakukan fermentasi

Gambar 6.2. Setelah dilakukan fermentasi selama 2 hari

Gambar 6.3. Setelah dilakukan fermentasi selama 7 hari

X. Lampiran

GAMBAR ALAT

1. Gelas Beker

2. Hotplate

3. Pisau

4. Batang Pengaduk

4. Neraca Tiga Lengan

5. Botol