Laporan Tahunan 2010 - yuliesekurindo.com · Martosuhardjo Pharmanto, SH, Notaris di Jakarta,...

58
Annual Report 2010 Laporan Tahunan

Transcript of Laporan Tahunan 2010 - yuliesekurindo.com · Martosuhardjo Pharmanto, SH, Notaris di Jakarta,...

1Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

Annual Report

2010Laporan Tahunan

1Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

Daftar Isi

2 Visi dan Misi

3 Ikhtisar Data Keuangan Penting

4 Laporan Dewan Komisaris

5 Laporan Dewan Direksi

6 Profil Perseroan

8 Informasi Perseroan

9 Dewan Komisaris dan Direksi

10 Sumber Daya Manusia

11 Struktur Organisasi

11 Analisis Dan Pembahasan Manajemen

14 Informasi Khusus

16 Tata Kelola Perusahaan

19 Laporan Komite Audit

21 Laporan Keuangan

2 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

Visi dan Misi

Visi

Menjadi Perusahaan Efek yang terpercaya dan terintegrasi penuh dalam Bidang “Brokerage, Underwriter & Financial Advisory Services”

MisiMeningkatkan kepercayaan nasabah dengan memberikan kualitas pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing nasabah

Meningkatkan eksistensi dan nilai Perseroan secara berkesinambungan agar dapat memberi nilai tambah kepada nasabah, karyawan, pemegang saham dan stakeholders (pemangku kepentingan)

Membantu perusahaan menengah dan besar khususnya dalam lingkup restrukturisasi dan ekspansi bisnis agar dapat berkembang dan berkompetisi dalam dunia bisnis

2 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

3Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

IkhtisarData Keuangan Penting

A. Data Keuangan

(dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham)

Uraian 2006 2007 2008 2009 2010

Pendapatan usaha 4.924 4.681 876 3.382 2.307

Laba (rugi) usaha 1.865 1.044 (3.257) (1.778) (632)

Laba (rugi) bersih 1.785 2.548 954 (2.882) (1.527)

Jumlah aset lancar 59.795 67.557 55.654 58.041 52.626

Jumlah aset 61.005 68.419 56.357 59.500 53.043

Jumlah kewajiban 9.853 12.742 7.305 9.709 6.065

Jumlah ekuitas 51.152 55.677 49.053 49.791 46.978

Laba (rugi) bersih per saham 7 10 4 (11) (6)

B. Rasio-Rasio Penting

(dalam persentase)

Uraian 2006 2007 2008 2009 2010

Rasio Pertumbuhan

* Pendapatan usaha 22,18 (4,94) (81,29) 286,07 (31,78)

* Laba (rugi) usaha 46,73 (44,02) * (45,41) (64,45)

* Laba (rugi) bersih (23,72) 42,75 (62,56) ** (47,02)

* Jumlah aset 12,40 12,15 (17,63) 5,58 (10,85)

* Jumlah kewajiban 249,89 29,32 (42,67) 32,91 (37,54)

* Jumlah ekuitas (0,59) 8,85 (11,90) 1,50 (5,65)

Rasio Usaha

* Laba (rugi) usaha terhadap pendapatan usaha 37,88 22,30 (371,64) (52,58) (27,40)

* Laba (rugi) bersih terhadap pendapatan usaha 36,25 54,43 108,90 (85,21) (66,17)

* Laba (rugi) bersih terhadap jumlah aset 2,93 3,72 1,69 (4,84) (2,88)

* Laba (rugi) bersih terhadap jumlah ekuitas 3,49 4,58 1,94 (5,79) (3,25)

Rasio Keuangan

* Aset lancar terhadap kewajiban lancar 606,87 530,19 761,86 597,81 867,75

* Kewajiban terhadap ekuitas 19,26 22,89 14,89 19,50 12,91

* Kewajiban terhadap aset 16,15 18,62 12,96 16,32 11,43

Catatan* Rasio pertumbuhan laba (rugi) usaha tidak bisa dihitung karena pada tahun 2008 Perseroan mengalami rugi, sehingga tidak dapat diperbandingkan

dengan tahun 2007 yang masih membukukan laba.** Rasio pertumbuhan laba (rugi) bersih tidak bisa dihitung karena pada tahun 2009 Perseroan mengalami rugi, sehingga tidak dapat diperbandingkan

dengan tahun 2008 yang memperoleh laba.

4 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Seperti kita ketahui bersama bahwa dalam penutupan perdagangan bursa tahun 2010 ini, Bursa Efek Indonesia mencatat nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 3.243 triliun, angka ini meningkat 60,63 % dibandingkan tahun 2009 yang sebesar Rp 2.019 triliun. Peningkatan kapitalisasi pasar terjadi seiring dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada akhir tahun ditutup pada posisi 3.703,51 atau menguat sebesar 46,13 % dibandingkan dengan posisi penutupan pada akhir tahun 2009 yang berada di posisi 2.534,36. Dengan Penguatan IHSG itu, Bursa Efek Indonesia menjadi Bursa Efek yang mencatat kenaikan index saham tertinggi di Asia Pasifik ditahun 2010. IHSG pernah mencapai level tertinggi sepanjang sejarah pasar modal yaitu 3.786,09 pada tanggal 9 Desember 2010.

Skala makro ekonomi Indonesia menunjukkan kondisi yang relatif stabil, dimana tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai 6,1 % sementara tingkat inflasi sebesar 6,96 % (menurut Badan Pusat Statistik), sedangkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) mencapai 6,5 %, demikian pula dengan nilai tukar rupiah yang berada pada kisaran Rp 9.000,- per dollar Amerika Serikat. Ini merupakan kondisi yang kondusif bagi perkembangan pasar modal Indonesia sepanjang tahun 2010.

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat No. 37 tanggal 25 Agustus 2010 yang dibuat dihadapan Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, Notaris di Jakarta, Perseroan menyetujui menerima pengunduran diri Johan Alex Mewengkang sebagai Komisaris Independen dan mengangkat Oey Rivera Wijaya sebagai Komisaris Independen, sehingga susunan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:

• KomisarisUtama : ChuJangLie• Komisaris : JohnlinYuwono• KomisarisIndependen : OeyRiveraWijaya

Selama tahun ini perseroan mengalami penurunan pendapatan sebesar 32 % dibandingkan tahun 2009. Namun berhasil menurunkan beban usaha sebanyak 43 % dari tahun sebelumnya, dan masih mengalami rugi bersih sebesar Rp 1.527 juta. Pencapaian pada tahun 2010 tersebut diharapkan dapat memberikan landasan yang baik untuk menghadapi tahun 2011.

Atas nama Dewan komisaris, kami mengucapkan terima kasih atas kerja keras, komitmen dan jerih payah serta dedikasi yang telah dicurahkan oleh dewan direksi dan seluruh jajaran manajemen dalam mewujudkan pertumbuhan Perseroan, dan juga dukungan dan kerjasama yang diperoleh dari seluruh nasabah, mitra usaha dan pemegang saham selama ini.

ChuJangLieKomisaris Utama

LaporanDewan Komisaris

5Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

LaporanDewan Direksi

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Tahun ini kita mengalami kehidupan ekonomi yang tak bisa sekadar dibilang lumayan, bahkan boleh disebut cukup mengesankan. Perekonomian Indonesia yang masih mengalami sisa-sisa trauma krisis global tahun 2008, ternyata mampu tumbuh dengan baik, bahkan aktivitas dunia usaha berjalan diatas ekspektasi kebanyakan pelaku bisnis. Keberhasilan itu semua dicapai berkat sinergi yang kuat antara stabilitas politik dan demokrasi yang semakin matang, serta dukungan kepercayaan dunia usaha, ditambah dengan keyakinan investor lokal maupun asing, yang mendorong ekonomi Indonesia tumbuh dan semakin kuat.

Di pasar modal, kepercayaan investor yang tinggi dan animo yang besar terhadap perusahaan-perusahaan Indonesia yang sahamnya diperdagangkan di bursa (Emiten), diikuti dengan besarnya aliran modal asing yang masuk, menjadi faktor meningkatnya kapitalisasi pasar modal dalam tahun 2010, yang meningkat 61 % dibandingkan tahun 2009, sehingga menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir tahun 2010 menguat 46 % dari tahun sebelumnya dan ditutup pada posisi 3.703,51. Kekhawatiran terhadap risiko bubble dipasar modal, ditepis jauh-jauh, karena masuknya modal asing yang kerap disebut hot money itu ternyata disertai pula kenaikan modal asing langsung untuk ekspansi usaha atau pendirian pabrik baru.

Disisi lain belajar dari pengalaman munculnya sejumlah pelanggaran di lantai bursa, Bapepam & LK, Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), yang merupakan SRO pasar modal membuat peraturan-peraturan baru untuk menciptakan pasar modal yang sehat dan transparan dengan melaksanakan program fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) sebagai penyempurnaan program Investor Area, penerapan Know your Client ( KYC ), penerapan identitas tunggal bagi setiap investor (Single Investor Identification) dan penerapan Straight Through Processing (STP) serta penerapan integrasi Data Warehouse. Perseroan pun telah dan sedang menerapkan peraturan-peraturan baru SRO tersebut sejalan dengan program-program dan rencana yang sedang dijalankan SRO.

Pada tahun ini pendapatan usaha Perseroan mencapai Rp 2.307 juta, mengalami penurunan sebesar 31,78 % dibandingkan tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 3.382 juta. Rugi bersih Perseroan sebesar Rp 1.527 juta mengalami penurunan sebesar Rp 1.355 juta atau 47,02 %, dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami rugi bersih sebesar Rp 2.882 juta. Sedangkan beban usaha dapat ditekan menjadi Rp 2.940 juta ditahun 2010 turun sebesar Rp 2.221 juta atau 43,04 %, dibandingkan tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 5.161 juta.

Dalam divisi Penjamin Emisi Efek, Perseroan telah berperan dalam bentuk keikutsertaan sindikasi penjamin emisi efek dari penawaran umum saham perdana PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Benakat Petroleum Energy Tbk, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, PT Golden Retailindo Tbk, PT BPD Jawa Barat Dan Banten Tbk, PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk, PT Evergreen Invesco Tbk, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk, PT Berau Coal Energy Tbk, PT Krakatau Steel Tbk, PT Wintermar Offshore Marine Tbk, PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk, PT Bumi Resources Minerals Tbk, PT Martina Berto Tbk dan PT Megapolitan Developments Tbk .

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi, komitmen, dan kerjasama yang baik dari segenap karyawan sepanjang tahun yang penuh tantangan ini, kepada seluruh nasabah atas keyakinannya akan kemajuan yang kami capai dalam meningkatkan standar pelayanan, kepada mitra usaha atas dukungan mereka dan terakhir kepada pemegang saham atas kepercayaan yang diberikan kepada kami.

LucianaDirektur Utama

6 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

Perseroan didirikan dengan nama PT Ravindo Securitama di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 1989 berdasarkan akta Notaris Rachmat Santoso, S.H. No. 49. Pada tahun 1996 nama Perseroan diubah menjadi PT Yulie Sekurindo.

Saat ini Perseroan terdaftar sebagai anggota Bursa Efek Indonesia. Kegiatan usaha yang Perseroan jalankan adalah dalam bidang perantara pedagang efek, penjamin emisi efek dan kegiatan lain dengan memperhatikan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal. Perseroan memperoleh ijin usaha di bidang Penjamin Emisi Efek dan bidang Perantara Pedagang Efek berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-64/PM/1992 dan No. KEP-65/PM/1992 tanggal 25 Februari 1992.

Tanggal 10 Desember 2004 Perseroan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta setelah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam untuk melakukan penawaran umum atas 120.000.000 saham Perseroan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 200,- per saham, dengan harga penawaran Rp 215,- per saham pada tanggal 26 November 2004.

Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja yang terbaik, antara lain melalui peningkatan kegiatan usaha dan pelayanan yang terfokus pada nasabah, serta senantiasa melakukan peningkatan efisiensi dan produktivitas di seluruh kegiatan utama Perseroan.

a. Perantara Pedagang Efek

Pemasaran sepanjang tahun ini dilakukan dengan fokus pada peningkatan jumlah nasabah, disamping meningkatkan nilai investasi tiap nasabah. Aktivitas pemasaran juga dikembangkan dalam meningkatkan pelayanan kepada nasabah yang sudah ada, khususnya dalam menghadapi gejolak yang terjadi di pasar modal. Tenaga pemasaran, tim riset dan manajemen Perseroan secara intensif melakukan komunikasi dengan nasabah guna memberikan gambaran dan analisa terbaru mengenai perkembangan yang terjadi di pasar, sehingga nasabah memperoleh gambaran lebih luas mengenai kondisi pasar modal sebelum mereka mengambil keputusan investasi terhadap portofolio efek yang dimilikinya.

Perseroan senantiasa mengoptimalkan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah dalam melakukan transaksi perdagangan efeknya, seperti dalam bidang teknologi informasi berupa fasilitas Remote Trading yang memberikan ketepatan dan kecepatan dalam melakukan transaksi pesanan nasabah. Dan di masa mendatang perluasan jaringan pemasaran

Profil Perseroan

dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan meluncurkan fasilitas transaksi saham melalui internet (Online Trading) dan Direct Market Access (DMA).

Disisi lain belajar dari pengalaman munculnya sejumlah pelanggaran di lantai bursa, Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) tengah melaksanakan program fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) sebagai penyempurnaan program Investor Area dan penerapan identitas tunggal bagi setiap investor (Single Investor ID) serta Straight Through Processing (STP) yaitu integrasi sistem dan proses dengan mengotomasi semua proses dari mulai order, eksekusi transaksi, konfirmasi/afirmasi, dan settlement tanpa adanya intervensi manual atau input ulang data. Juga penerapan Integrated Data Warehouse yaitu penerapan sistem informasi yang komprehensif dan terintegrasi antara Bapepam & LK dengan BEI, KPEI dan KSEI melalui infrastruktur informasi pasar modal dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk memastikan informasi yang diperoleh kredible dan reliable bagi investor

2006 2007 2008 2009 2010

1.246

2.1422.500

2.000

1.500

1.000

500

0

1.400 1.413

990

2006 2007 2008 2009 2010

1.906

3.993

2.880 3.375

2.442

5.000

4.000

3.000

2.000

1.000

0

2006 2007 2008 2009 2010

27.640

57.856 54.883

71.101

52.023

7Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

untuk melakukan transaksi efek dan juga bagi regulator untuk melakukan pengawasan terhadap semua pelaku pasar.

Semua upaya perbaikan peraturan dan perangkat pasar modal ini diharapkan dapat meningkatkan perlindungan terhadap investor, peningkatan kredibilitas sistem perdagangan, serta penegakan hukum terhadap pelanggaran di pasar modal. Jika terwujud kondisi seperti ini, tentu akan meningkatkan minat investasi di pasar modal Indonesia.

b. Pendapatan Tetap

Kegiatan utama di segmen ini sebagai perantara dan pedagang efek bersifat hutang, dengan instrumen yang diperdagangkan antara lain adalah efek Reverse Repo yaitu Perseroan membeli dengan harga tertentu dan berjanji untuk menjual kembali dengan harga yang sama ditambah tingkat bunga tertentu atau dengan harga tertentu yang lebih tinggi, selisih antara harga beli dan harga jual kembali merupakan penghasilan bunga. Aktivitas ini bertujuan untuk menempatkan sebagian dana Perseroan ke dalam aset produktif yang dapat meningkatkan pendapatan usaha, jumlah reverse repo pertanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 10.893 juta.

c. Penjamin Emisi Efek dan Penasehat Keuangan (Investment Banking & CorporateFinance)

Perseroan berupaya untuk meningkatkan aktivitas divisi corporate finance baik sebagai penjamin pelaksana emisi efek, penjamin emisi efek maupun sebagai agen penjual untuk saham. Dalam bidang investment banking, Perseroan mempunyai target untuk menangani perusahaan - perusahaan yang bergerak dalam industri yang memiliki prospek usaha dan kinerja yang baik, disamping upaya untuk meningkatkan aktivitas di bidang penasehat keuangan (financial advisory) bagi institusi yang akan melakukan emisi saham.

Dalam tahun ini, Perseroan berperan dalam kegiatan Penjamin Emisi Efek sebagai peserta penjamin emisi (underwriter) dari beberapa penawaran umum saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan - perusahaan itu antara lain adalah sebagai berikut :

No Nama Perusahaan Porsi Penjaminan

Lembar Rp

1 PT Elang Mahkota Teknologi Tbk 680.000 489.600.000

2 PT Pembangunan Perumahan Tbk 750.000 420.000.000

3 PT Benakat Petroleum Energy Tbk 400.000 56.000.000

4 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk 150.000 191.250.000

5 PT Golden Retailindo Tbk 250.000 87.500.000

6 PT BPD Jawa Barat Dan Banten Tbk 350.000 210.000.000

7 PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk 4.000.000 840.000.000

8 PT Evergreen Invesco Tbk 1.000.000 105.000.000

9 PT Bukit Uluwatu Villa Tbk 186.000 48.360.000

10 PT Berau Coal Energy Tbk 260.000 104.000.000

11 PT Krakatau Steel Tbk 200.000 170.000.000

12 PT Wintermar Offshore Marine Tbk 250.000 95.000.000

13 PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk 510.000 596.700.000

14 PT Bumi Resources Minerals Tbk 200.000 127.000.000

15 PT Martina Berto Tbk 270.000 199.800.000

16 PT Megapolitan Developments Tbk 67.000.000 16.750.000.000

Total 20.490.210.000

Di tahun mendatang walaupun beberapa tantangan mungkin akan muncul sehubungan dengan krisis perekonomian global, divisi investment banking & corporate finance tetap yakin bahwa kondisi pasar modal akan tetap kondusif dan peluang pertumbuhan tetap terbuka. Divisi ini akan terus memperkuat tim dan semakin fokus dalam jasa penasehat keuangan, sambil tetap mempertahankan posisi dalam kompetisi penjaminan emisi saham. Selain itu divisi ini akan meningkatkan jalinan komunikasi dan kerjasama dengan perusahaan - perusahaan sekuritas lain dalam menangani berbagai proyek sindikasi penjaminan emisi saham.

8 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

Nama PerusahaanPT Yulie Sekurindo Tbk

AlamatPlaza Asia (d/h Plaza ABDA) Lantai 5Jl. Jend. Sudirman Kav. 59Jakarta 12190, IndonesiaTel. : 51402181Fax. : 51402182Email : [email protected]@hotmail.com

Bidang UsahaPerantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek

Kode SahamYULE

SekretarisRohati

Akuntan PublikKantor Akuntan Publik Drs. Binsar B. LumbanradjaJl. Tebet Barat Dalam VIII No. 30Jakarta Selatan 12810

Biro Administrasi EfekPT Adimitra TransferindoPlaza Property Lantai 2Jl. Perintis KemerdekaanKomplek Pertokoan Pulo Mas Blok VIII No. 1Jakarta Timur 13210

KustodianPT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)Gedung Bursa Efek Jakarta Tower I, Lantai 5Jl Jend. Sudirman Kav. 52 – 53Jakarta 12910

Informasi Perseroan

8Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

9Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

CHUJANGLIE,Komisaris Utama

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1951. Pada tahun 1970 menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas Budi Mulia. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (2001). Memulai karirnya di PT ABC Intercallin sebagai Manager Pemasaran (1975 - 1980), PT Petindo Jaya Sakti bekerja sebagai Manager Pemasaran (1980 - 1990). Menjabat sebagai Komisaris Utama PT Aneka Kemasindo Utama Tbk (2004 - sekarang). Menjabat sebagai Komisaris PT Jeje Yutrindo Utama (2004 - sekarang), dan bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Utama sejak tahun 1998 sampai sekarang.

JOHNLINYUWONO,Komisaris

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Surabaya tahun 1947. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Jurusan Aerospace di California State University, Amerika Serikat pada tahun 1973. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Penjamin Emisi Efek (1995) dan Wakil Manajer Investasi (2004). Memulai karirnya di PT. Malak International Textile sebagai Direktur Operasional (1977 - 1983). Menjabat sebagai Komisaris PT Bank Alfa (1993 - 1997), sebagai Direktur Utama PT Siwani Makmur Tbk (1995 - 1997), sebagai Direktur Keuangan PT JAIC Indonesia (1998 - 2005). Bergabung dengan Perseroan dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris sejak tahun 2005 sampai sekarang.

OEYRIVERAWIJAYA,Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Diploma Akademi Akuntansi pada tahun 1981 dan Sarjana Ekonomi di Universitas Terbuka (UT) pada tahun 1997. Memulai karirnya di PT Multi Pastika Abadi dengan jabatan Staff Accounting (1978 - 1980). Menjabat sebagai Konsultan Jasa Akuntansi Dan Pajak di Jakarta (1980 - 1985). Bekerja di PT Kawan Niaga Sahabat Textile Industri sebagai Accounting & Finance Manager (1988 - 1994). Menjabat sebagai Member of Ex Co di PT Petindo Jaya Sakti (1995 - 2006). Sebagai Finance Manager di PT Kestrel Sekuritas Indonesia (1996 - 1998). Bekerja sebagai Direktur di PT Bumi Mas Kencana (2006 - sekarang). Menjabat sebagai Member of Ex Co di PT Asia Prima Packaging (2007 - sekarang). Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen sejak bulan Agustus 2010 sampai sekarang.

Dewan Komisaris dan Direksi

10 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

LUCIANA,Direktur Utama

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1966. Pada tahun 1989, menyelesaikan pendidikannya di Universitas Atmajaya, Fakultas Ilmu Administrasi. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek tahun 1994.

Memulai karirnya dalam pasar modal pada tahun 1989 di PT Ramayana Artha Perkasa, sebuah perusahaan sekuritas, sebagai Finance, tahun 1995 sebagai head of dealer dan jabatan terakhir sebagai Complience tahun 2003 sampai tahun 2009. Bergabung dengan perseroan sejak tahun2009 sampai sekarang dengan jabatan sebagai Direktur Utama.

RUSMADYHANSA,Direktur

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1960. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Buddhi, pada tahun 2006 dan pernah duduk di tingkat II Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Tarumanagara, tahun 1984. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (2000), Wakil Penjamin Emisi Efek (2002) dan Wakil Manajer Investasi (2006). Memulai karirnya di PT Makmur Swasembada bekerja sebagai Staff Accounting (1981 - 1983), PT Haniwell Murni Co. sebagai Senior Accounting (1985 - 1999). Menjabat sebagai Kepala Akuntansi PT Kestrel Sekuritas Indonesia (1999-2000), Direktur Keuangan PT Kestrel Sekuritas Surabaya (2000- 2002). Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2003 sampai sekarang.

Pengembangan kompetensi karyawan dilakukan melalui program pelatihan yang dilaksanakan baik di luar maupun di dalam perusahaan. Pelatihan yang telah diberikan bagi karyawan front office antara lain mengenai pemahaman produk-produk pasar modal, peraturan-peraturan perdagangan dalam bursa Efek Indonesia, prinsip mengenal nasabah, teknik presentasi dan strategi pemasaran, serta upaya mempertahankan loyalitas nasabah.

Bagi karyawan back office, pelatihan yang telah dilakukan antara lain mengenai perpajakan, standar akuntansi dan pasar modal Syariah. Selanjutnya Perseroan bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mengadakan pelatihan bagi karyawan mengenai pelaksanaan program fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) sebagai penyempurnaan program Investor Area dan penerapan identitas tunggal bagi setiap investor (Single Investor ID) serta penerapan Straight Through Processing (STP).

Dalam hal peningkatan produktivitas kerja serta mengikuti perkembangan pasar modal, Perseroan secara berkesinambungan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan, baik sebagai sarana penyegaran maupun tambahan ketrampilan. Dalam pelaksanaannya, Perseroan mengikutsertakan karyawan dalam seminar, lokakarya atau kursus - kursus tertentu sesuai dengan bidang

Sumber Daya Manusia

tugasnya masing - masing, serta mendorong karyawan untuk mengikuti ujian profesi yang diselenggarakan oleh Panitia Standar Profesi Pasar Modal.

Evaluasi kinerja karyawan dilakukan setiap awal tahun guna mengevaluasi kinerja pada tahun sebelumnya, dan dijadikan dasar bagi manajemen dalam memberikan penghargaan maupun pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan. Untuk meningkatkan kesejahteraan, Perseroan memberikan berbagai fasilitas – fasilitas seperti Tunjangan Hari Raya (THR), Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), fasilitas insentif, serta pemberian fasilitas kesehatan karyawan.

Berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-547/BL/2010 tanggal 28 Desember 2010 Tentang Perizinan Wakil Perusahaan Efek, antara lain diatur keharusan adanya izin perorangan bagi para pelaku perorangan yang menjalankan profesi di bidang pasar modal. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 Perseroan memiliki karyawan sebanyak 21 orang yang keseluruhannya merupakan karyawan tetap, adapun jumlah karyawan Perseroan yang memiliki izin perorangan di pasar modal adalah sebagai berikut :

Wakil Perantara

Pedagang Efek

Wakil PenjaminEmisi Efek

Wakil ManajerInvestasi

Total

12 4 2 18

10 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

11Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

Struktur Organisasi

Berikut ini adalah struktur organisasi Perseroan pertanggal 31 Desember 2010.

TeknologiInformasi

Umum & Personalia

Dewan Komisaris

Komite Audit

Corporate Finance &

Investmentbanking

Direksi

Internal Kontrol Sekretaris

KeuanganMarketing

Akuntansi

KustodianPelengkap

Analisis dan Pembahasan Manajemen

A. PERTUMBUHANPENDAPATANUSAHA Pendapatan usaha pada tahun 2010 adalah sebesar

Rp 2.307 juta, yang berasal dari komisi perantara perdagangan efek, pendapatan bunga serta jasa penjaminan emisi dan penjualan efek. Pendapatan usaha pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar Rp 1.075 juta atau 31,78 % dibanding tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 3.382 juta. Penurunan pendapatan usaha ini terutama disebabkan karena adanya penurunan dari komisi perantara perdagangan efek dan kerugian atas perdagangan efek – bersih.

KOMISIPERANTARAPERDAGANGANEFEK Pendapatan komisi dari transaksi perantara

perdagangan efek Perseroan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 1.657 juta mengalami penurunan sebesar Rp 748 juta atau 31,09 % dibanding tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 2.405 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh adanya penurunan atas aktivitas perdagangan saham sebagai akibat ketatnya persaingan diantara perusahaan sekuritas yang ada.

BUNGA Pendapatan bunga yang diperoleh Perseroan

merupakan pendapatan bunga atas transaksi pembelian efek saham dengan janji dijual kembali (reverse repo). Pendapatan bunga Perseroan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 835 juta mengalami penurunan sebesar Rp 121 juta atau 12,65 %, dibanding tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 956 juta, hal ini disebabkan penurunan suku bunga di pasar.

JASA PENJAMINAN EMISI DAN PENJUALANEFEK

Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek merupakan hasil dari keikutsertaan Perseroan sebagai peserta penjamin emisi efek untuk

1.558

3.266

2.318

2.405

1.657

11Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

2006 2007 2008 2009 2010

3.5003.0002.5002.0001.5001.000

500

0

12 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

penawaran umum saham. Pendapatan jasa penjaminan emisi Perseroan meningkat Rp. 15. juta atau 71%, masing-masing sebesar Rp 36 juta dan Rp 21 juta untuk tahun 2010 dan 2009.

B. PERTUMBUHANBEBANUSAHA Beban usaha Perseroan pada tahun 2010 adalah

sebesar Rp 2.940 juta dimana terjadi penurunan sebesar Rp 2.221 juta atau 43,04 % dibanding tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 5.161 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan antara lain oleh adanya penurunan atas beban kantor, perjalanan dinas dan transportasi serta beban lain-lain sebagai akibat efisiensi yang dijalankan Perseroan.

C. PERTUMBUHANLABA(RUGI)

LABA(RUGI)USAHA Pada tahun 2010, Perseroan mengalami rugi

usaha sebesar Rp 632 juta, turun dibandingkan tahun 2009 yang mengalami rugi usaha sebesar Rp 1.778 juta. Penurunan ini terutama disebabkan antara lain oleh adanya penurunan beban usaha walaupun diikuti dengan penurunan pendapatan usaha.

LABA(RUGI)BERSIH Rugi bersih Perseroan pada tahun 2010 adalah

sebesar Rp 1.527 juta, turun dibanding tahun 2009 yang mengalami rugi bersih sebesar Rp 2.882 juta. Rugi bersih ini terutama disebabkan oleh adanya pembebanan pajak tangguhan, kerugian atas selisih kurs – bersih dan kerugian atas perdagangan efek – bersih.

D. PERTUMBUHAN ASET, KEWAJIBAN DANEKUITAS

ASET Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember

2010 adalah sebesar Rp 53.043 juta dimana terjadi penurunan sebesar Rp 6.457 juta atau 10,85 % dibanding aset Perseroan pada tahun 2009 yang berjumlah Rp 59.500 juta. Penurunan ini antara lain disebabkan oleh penurunan atas portofolio efek – bersih setelah sebagian portofolio Perseroan dijual, penurunan piutang lembaga kliring dan penjaminan, serta penurunan aset pajak tangguhan - bersih setelah pembebanan pajak yang terutang.

KEWAJIBAN Jumlah kewajiban Perseroan pada tanggal 31

Desember 2010 adalah sebesar Rp 6.065 juta dimana terjadi penurunan sebesar Rp 3.644 juta atau 37,54 % dibanding kewajiban Perseroan pada tahun 2009 yang berjumlah Rp 9.709 juta. Penurunan jumlah kewajiban tersebut disebabkan

terutama oleh adanya penurunan hutang nasabah - pihak ketiga akibat penurunan aktifitas transaksi saham.

EKUITAS Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31

Desember 2010 adalah sebesar Rp 46.978 juta dimana terjadi penurunan sebesar Rp 2.812 juta atau 5,65 % dibanding ekuitas Perseroan pada tahun 2009 yang berjumlah Rp 49.791 juta. Penurunan jumlah ekuitas tersebut disebabkan oleh adanya penurunan bersih nilai portofolio efek yang tersedia untuk dijual akibat turunnya harga saham di pasar, dan kenaikan defisit saldo laba belum ditentukan penggunaannya akibat Perseroan mengalami rugi usaha.

E. LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS LIKUIDITAS Rasio likuiditas Perseroan pada tanggal-tanggal 31

Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 867,75 % dan 597,81 %. Peningkatan rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar tersebut disebabkan karena penurunan kewajiban lancar pada tahun 2010 sebesar Rp 3.644 juta atau 37,53 % jika dibandingkan dengan tahun 2009, yang disebabkan antara lain oleh adanya penurunan atas hutang nasabah – pihak ketiga.

Walaupun diikuti dengan penurunan aset lancar sebesar Rp 5.415 juta atau 9,33 % dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp 58.041 juta, yang terutama diakibatkan adanya penurunan atas portofolio efek - bersih serta piutang lembaga kliring dan penjaminan.

SOLVABILITAS Perseroan memiliki Solvabilitas Ekuitas pada

tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 12,91 % dan 19,50 %. Penurunan rasio kewajiban terhadap ekuitas tersebut terutama disebabkan oleh penurunan total kewajiban yang disebabkan terutama oleh terjadinya penurunan hutang nasabah - pihak ketiga sebesar Rp 3.628 juta. Walaupun diikuti dengan penurunan ekuitas yang disebabkan antara lain penurunan bersih nilai portofolio efek yang tersedia untuk dijual sebagai akibat turunnya harga saham di pasar dan adanya kenaikan defisit saldo laba belum ditentukan penggunaannya.

Sedangkan untuk Solvabilitas Aset pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 11,43 % dan 16,32 %. Penurunan rasio kewajiban terhadap aset disebabkan adanya penurunan jumlah kewajiban sebesar Rp 3.644 juta, yang diakibatkan antara lain oleh penurunan

Pertumbuhan Pendapatan Usaha, Laba (Rugi) Usaha Dan Laba (Rugi) Bersih (Jutaan Rupiah)

4.924 4.681

2.548

1.044876

954

3.382

-1.778

-2.882

-2.307

-632

-1.527

-3.257

1.8651.785

2006 2007 2008 2009 2010

6.000

4.000

2.000

0

-2.000

-4.000

Pertumbuhan Aset, Kewajiban Dan Ekuitas

61.005 68.41956.357 59.500

49.791

9.709

53.04346.978

6.065

49.053

7.305

55.677

12.742

51.152

9.853

2006 2007 2008 2009 2010

80.000

60.000

40.000

20.000

0

13Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

hutang nasabah – pihak ketiga. Walaupun diikuti dengan adanya penurunan aset sebesar Rp 6.457 juta, yang disebabkan antara lain oleh penurunan atas portofolio efek – bersih sebesar Rp 4.800 juta, piutang lembaga kliring dan penjaminan sebesar Rp 3.379 juta, serta penurunan aset pajak tangguhan – bersih sebesar Rp 968 juta.

RENTABILITAS Rentabilitas antara lain diukur dengan rasio-rasio Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), Imbal Hasil Investasi

(Return on Assets) dan Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity).

URAIANRasio Keuangan 31 Desember

2006 2007 2008 2009 2010

Net Profit Margin 36,25 % 54,43 % 108,90 % (85,21) % (66,17) %

Return on Assets 2,93 % 3,72 % 1,69 % (4,84) % (2,88) %

Return on Equity 3,49 % 4,58 % 1,94 % (5,79) % (3,25) %

F. MODALKERJABERSIHDISESUAIKAN Perseroan berkewajiban untuk memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) berdasarkan

peraturan Bapepam & LK No. V.D.5 yang terlampir dalam Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-20/PM/2003 tertanggal 8 Mei 2003. Berdasarkan peraturan tersebut MKBD harus dipertahankan sama dengan atau diatas saldo minimum yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 25.000.000.000,-. Pada tanggal 30 Desember 2010, Perseroan memiliki saldo MKBD di atas ketentuan yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 47.236.706.660,-.

G. PROSPEKUSAHADANASPEKPEMASARAN Dalam bidang Perantara Pedagang Efek, Perseroan akan menambah jumlah nasabah perorangan maupun

nasabah institusi seperti Dana Pensiun, Asuransi, Fund Manager dan lainnya. Pelayanan yang optimal akan terus ditingkatkan, dengan adanya fasilitas Remote Trading, kecepatan dan ketetapan dalam melakukan transaksi pesanan nasabah dapat terjamin. Perseroan juga akan meningkatkan dalam memberikan informasi investasi yang dapat dipercaya.

Perseroan akan meningkatkan aktivitas dalam bidang Penjamin Emisi Efek, baik dalam penawaran umum saham maupun dalam bidang Investment Banking. Perseroan menargetkan perusahaan menengah yang bergerak dalam industri yang memiliki prospek usaha yang baik. Perseroan akan memberikan nilai tambah sebagai Penasehat Keuangan (Financial Advisory) bagi perusahaan menengah agar dapat terus berkembang. Selain itu divisi ini akan meningkatkan jalinan komunikasi dan kerjasama dengan perusahaan - perusahaan sekuritas lain dalam menangani berbagai proyek sindikasi penjaminan emisi saham.

Dimasa mendatang dalam usaha Perseroan memperluas jaringan pemasaran, dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan meluncurkan fasilitas transaksi saham melalui internet (Online Trading) dan Direct Market Access (DMA). Keunggulan online trading antara lain kemampuannya menjangkau kota – kota besar di Indonesia, fasilitas ini sangat memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi di berbagai lokasi, sepanjang nasabah tersebut memiliki koneksi dengan jaringan internet. Fasilitas online trading memungkinkan nasabah memasukkan sendiri order beli atau order jual melalui komputer tanpa melalui perantara (dealer), yang secara otomatis dan real time akan diteruskan ke sistem remote trading yang terkoneksi langsung ke bursa.

H. INFORMASIDANFAKTAMATERIALSETELAHTANGGALLAPORANAKUNTAN Sampai dengan dibuatnya Laporan Keuangan Tahunan 2010, Perseroan tidak mempunyai informasi dan fakta

material setelah tanggal laporan akuntan.

36,25

54,43

3,72 4,58

108,90

1,69 1,94

-85,21

-4,84 -5,79

-66,17

-62,88 -3,25

2,93 3,49

14 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

A. PencatatandanHargaSaham

Tahun KwartalHargaSaham JumlahSaham

(Lembar)Terendah Tertinggi

2004 215 315 349,558,000

2005 50 275 376.319,500

2006 I 35 60 237.500

II 40 60 525.500

III 40 60 137.000

IV 45 60 37.000

2007 I 30 75 2.948.000

II 60 190 2.489.500

III 88 200 4.544.000

IV 90 105 1.211.500

2008 I 89 120 3.299.000

II 94 104 88.000

III 80 106 51.500

IV 66 87 3.254.000

2009 I 50 63 90.500

II 50 62 841.500

III 52 79 71.500

IV 50 92 761.500

2010 I 50 70 1.963.000

II 59 75 1.673.000

III 50 69 140.000

IV 60 77 110.000

B. Dividen

Tahun DividenperSaham(Rp)

JumlahSaham(Lembar)

JumlahDividen(Rp) Tanggal Pembayaran

2004 6 255.000.000 1.530.000.000 15 Desember 2005

2005 8 255.000.000 2.040.000.000 15 Agustus 2006

2006 6,50 255.000.000 1.657.500.000 21 Agustus 2007

2007 9,50 255.000.000 2.422.500.000 24 Desember 2008

C. PenggunaanDanaHasilPenawaraanUmum

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 47 tanggal 30 Juni 2010 yang dibuat dihadapan Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, Notaris di Jakarta, tentang Perubahan Rencana Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum sebesar Rp 24.353.366.883,- menjadi sebagai berikut :

• Sekitar99%atauRp24.030.543.227,-akandigunakanuntukmodalkerja. • Sekitar 1% atau Rp 322.823.656,- akan digunakan untuk pengembangan teknologi informasi dan sarana

pendukung.

Informasi Khusus

15Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

Menurut Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum tanggal 30 September 2010, sisa dana Hasil Penawaran Umum telah habis dipergunakan seluruhnya.

D. Pemegang Saham Yang Memiliki 5 % Atau Lebih Saham Perseroan

No Nama Pemegang Saham Alamat Pemegang Saham Status

A/IJumlahSaham

Pemilikan%

1 PT Jeje Yutrindo Utama

Plaza Asia (ABDA) Lt. 5 I 133.725.000 52,44

Jl. Jend. Sudirman

Kav. 59, Jakarta Selatan

Jumlah 133.725.000 52,44

E. Kepemilikan Saham Perseroan Oleh Direksi Dan Dewan Komisaris

No Nama Jabatan JumlahSaham(Lembar)

Pemilikan%

1 Chu Jang Lie Komisaris Utama 1.275.000 0,50

2 Johnlin Yuwono Komisaris 0 0

3 Oey Rivera Wijaya Komisaris Independen 0 0

4 Luciana Direktur Utama 0 0

5 Rusmady Hansa Direktur 0 0

F. Kelompok Pemegang Saham Masyarakat, Yaitu Kelompok Pemegang Saham Yang Masing-Masing Memiliki 5 % Saham Perseroan

No Keterangan JumlahSaham1 Pemodal Nasional 107.133.000

2 Pemodal Asing 12.867.000

Total 120.000.000

G. JumlahSahamYangBeredarDiMasyarakat

No Keterangan JumlahSaham(Lembar)

JumlahNominal(Rp) %

Modal Dasar 540.000.000 108.000.000.000

Modal Disetor Penuh :

1 PT Jeje Yutrindo Utama 133.725.000 26.745.000.000 52,44

2 Chu Jang Lie 1.275.000 255.000.000 0,50

3 Masyarakat 120.000.000 24.000.000.000 47,06

Jumlah Modal Disetor Penuh 255.000.000 51.000.000.000 100,00

Saham Dalam Portepel 285.000.000 57.000.000.000

16 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

Perseroan menyadari sepenuhnya mengenai pentingnya Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance/GCG), Perseroan percaya bahwa dengan semakin baiknya penerapan tata kelola perusahaan maka akan memberikan hasil yang lebih baik pula kepada kinerja Perseroan.

Perseroan telah melakukan langkah - langkah dalam mencapai tata kelola perusahaan yang baik, sesuai dengan ketentuan dari Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia. Perseroan telah memiliki Komisaris Independen yang bekerja sama dengan Komisaris Utama dalam melaksanakan pengawasan. Perseroan telah memiliki Direktur Tidak Terafiliasi, guna menjamin adanya proses pengambilan keputusan pelaksanaan kegiatan operasional yang lebih obyektif. Perseroan telah membentuk Komite Audit yang terdiri dari Komisaris Independen yang bertindak sebagai Ketua dan 2 orang anggota guna membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan. Dan Perseroan juga telah memiliki Sekretaris Perusahaan sebagai media komunikasi antara Perseroan dengan para stakeholders.

A. Rapat Umum Pemegang Saham Pada tanggal 30 Juni 2010 di Hotel Mega Anggrek –

Jakarta Barat, Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam RUPST telah diputuskan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham karena Perseroan mengalami kerugian dalam tahun buku 2009. Sedangkan dalam RUPSLB telah diputuskan untuk menyetujui membatalkan pengembalian izin usaha Perseroan sebagai penjamin emisi efek (underwriter) dan menyetujui perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum.

Kemudian pada tanggal 13 Agustus 2010 di Ruang Meeting Perseroan – Plaza Asia Lantai 5, Jakarta Selatan, Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam RUPSLB telah diputuskan untuk menerima pengunduran diri Johan Alex Mewengkang sebagai Komisaris Independen dan mengangkat Oey Rivera Wijaya sebagai Komisaris Independen, sehingga susunan anggota Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut :

KomisarisUtama :ChuJangLie Komisaris :JohnlinYuwono KomisarisIndependen :OeyRiveraWijaya

B. Dewan Komisaris Saat ini Perseroan memiliki 3 orang anggota

Komisaris, yang terdiri dari Komisaris Utama, Komisaris dan Komisaris Independen. Dewan Komisaris telah bertugas untuk mengawasi pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan nasihat kepada Direksi.

Tata Kelola Perusahaan

Dalam memenuhi tanggung-jawabnya Dewan Komisaris telah melakukan dalam hal mewakili seluruh kepentingan para pemegang saham Perseroan, serta melakukan penelaahan dan ikut mengawasi strategi, rencana, sasaran bisnis yang telah dipaparkan oleh Direksi. Kemudian menjamin proses, kontrol dan prosedur operasi standar telah dibuat dan dilaksanakan, juga melakukan review menyeluruh dan obyektif atas kinerja Direktur Utama, dan dengan bantuan Direktur Utama mereview kinerja Direktur. Disamping itu menyempatkan waktu yang cukup untuk kepentingan Dewan Komisaris, dan masalah-masalah yang timbul dalam Komite Audit.

C. DewanDireksi Direksi saat ini memiliki 2 orang anggota, yang terdiri

dari Direktur Utama dan Direktur, dimana kedua Direktur Perseroan tersebut merupakan Direktur Yang Tidak Terafiliasi dengan pemegang saham pengendali Perseroan. Direksi Perseroan dibentuk dari individu - individu yang memiliki berbagai keahlian, khususnya di bidang pasar modal dan keuangan. Direksi berperan signifikan dalam menjalankan dan mengatur tata kelola Perseroan, untuk meningkatkan pengetahuan maka Direksi telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan dalam bidang pasar modal, seperti penerapan Straight Through Processing dan penerapan Identitas Investor Tunggal (Single Investor ID) berupa penerapan fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) yang diselenggarakan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Juga penerapan Integrated Data Warehouse antara Bapepam & LK dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), KPEI dan KSEI.

Dalam memenuhi tanggung-jawabnya Direksi telah melakukan dalam hal wajib memperlihatkan obyektivitas dan integritas tinggi, baik secara individu maupun secara kolektif. Serta memperlihatkan kemampuan kepemimpinan dan tanggung-jawab, untuk membawa Perseroan maju dan berkembang, juga ikut mempromosikan visi dan misi serta mempromosikan peraturan-peraturan Perseroan mengenai kepatuhan dan kode etik. Kemudian melakukan review terperinci mengenai kinerja operasional Perseroan, disamping melakukan perencanaan dan review terhadap suksesi, promosi/nominasi dan remunerasi manajemen. Terakhir melakukan evaluasi terhadap kinerja dan efektivitas manajemen.

D. Rapat Dewan Komisaris Dan Direksi Rapat Dewan Komisaris dan Direksi selalu dilaksanakan

baik secara rutin, guna mengantisipasi secara cepat dan akurat atas setiap perkembangan yang terjadi berkaitan dengan Perseroan. Rapat dilaksanakan baik untuk seluruh Komisaris dan Direksi, maupun secara khusus antar anggota Komisaris dan atau Direksi.

17Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

Dalam Rapat tersebut dibahas mengenai kebijakan dan strategi yang telah dan akan dijalankan Perseroan, juga memastikan bahwa kinerja Perseroan telah sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun pada awal tahun. Serta mengevaluasi apakah kegiatan operasional Perseroan telah sesuai dengan aktivitas usaha secara umum dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

E. Remunerasi Dewan Komisaris Dan Direksi Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan

Komisaris dan Direksi Perseroan, untuk tahun 2010 adalah sekitar Rp 178 juta.

F. Komite Audit Saat ini Komite Audit memiliki 3 orang anggota, dimana

1 orang diantaranya merupakan Komisaris Independen yang merangkap sebagai Ketua Komite Audit. Komite Audit telah bertanggung-jawab untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan yang dibuat oleh Direksi, khususnya terhadap hal-hal yang dipandang memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris. Serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan tanggung-jawab Dewan Komisaris, seperti pemeriksaan laporan keuangan yang akan dipublikasi, juga pemenuhan semua ketentuan yang terkait terhadap Perseroan dan memeriksa laporan dari internal audit. Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :

Ketua :OeyRiveraWijaya Anggota :ChialbiPhilipsintoro Anggota :DeddyGunawan Komite Audit juga berkewajiban untuk memperhatikan

risiko-risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan Manajemen Risiko oleh Direksi, kemudian melakukan investigasi dan melaporkan kepada Dewan Komisaris mengenai keluhan-keluhan yang muncul terhadap Perseroan dan menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi.

Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya Perseroan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit bekerja sama dengan Divisi Pengawasan Internal. Selanjutnya setiap hasil Rapat Komite Audit segera disampaikan kepada Dewan Komisaris agar dapat dibahas dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi.

ChialbiPhilipsintoro,Anggota Komite Audit

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1973. Menyelesaikan pendidikan Bachelor of Science in Business Administration, Program Studi Keuangan di Oklahoma State University, Amerika Serikat pada tahun 1997. Memulai karirnya di PT Bank Internasional Indonesia Tbk sebagai Asisten Manager Planning & Strategic dan kemudian sebagai Asisten Manager Marketing (1998 – 1999). Menjabat sebagai Financial Controller PT Mega Waja Corporindo dan terakhir sebagai Manager Representative (1999 - 2005), Manager Keuangan PT Anakku Masa Depanku (2006), Manager Keuangan PT Mayfran Indonesia (2007 – 2009). Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2008 sampai 2009.

DEDDYGUNAWAN,Anggota Komite AuditWarga Negara Indonesia, dilahirkan di Tangerang tahun 1963. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBEK, Jakarta pada tahun 1994. Memulai karirnya di PT Petindo Jaya Sakti dengan jabatan terakhir sebagai Manager Keuangan (1987 – 2007). Menjabat sebagai Manager Accounting di PT Asia Prima Packaging (2007 - sekarang).

G. SekretarisPerusahaan Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugasnya

antara lain mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal, memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang berkaitan dengan kondisi Perseroan, memberi masukan kepada Direksi dalam mematuhi ketentuan pasar modal, serta sebagai penghubung antara Perseroan dengan Bapepam & LK, Bursa Efek Indonesia, KPEI, KSEI dan masyarakat.

Perseroan menyadari sepenuhnya akan pentingnya membuka semua jalur komunikasi dengan para stakeholder, yaitu pemegang saham, nasabah, Bapepam & LK, Bursa Efek Indonesia, KPEI, KSEI, analis maupun pihak lainnya yang terkait dengan Perseroan. Komunikasi yang baik akan memberikan kepastian bagi para stakeholder mengenai perkembangan terbaru Perseroan, sementara Perseroan juga mengharapkan adanya umpan balik (feedback) dari para stakeholders untuk peningkatan kinerja Perseroan. Distribusi informasi tersebut telah dilakukan melalui berbagai cara.

Sesuai dengan ketentuan di pasar modal mengenai kewajiban penyampaian informasi, Perseroan melalui Sekretaris Perusahaan telah menyampaikan Laporan Keuangan Triwulanan, Laporan Keuangan Tengah Tahunan, Laporan Tahunan kepada Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia, KPEI, KSEI secara tepat waktu serta dikomunikasikan kepada publik melalui surat kabar. Perseroan juga selalu menyampaikan informasi penting yang bersifat insidentil untuk menghindari adanya ketidak jelasan informasi, baik melalui Bursa Efek Indonesia, Bapepam & LK maupun media massa.

Pada tanggal 30 Juni 2010 bertempat di Hotel Mega Anggrek – Jakarta Barat, Perseroan telah melaksanakan Paparan Publik (Public Expose) yang menjelaskan perkembangan kinerja Perseroan, kebijakan yang telah dan akan diambil serta prospek usaha. Acara ini dihadiri oleh para pemegang saham dan investor, sejumlah investor juga telah menanyakan langsung mengenai perkembangan dan rencana usaha Perseroan.

Rohati,

Sekretaris Perusahaan

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Cirebon tahun 1972. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Persada, pada tahun 2008. Memulai karirnya di PT Adhi Sentosa Abadi dengan jabatan sebagai Staff Administrasi (1993 – 1995). Menjabat sebagai Staff Finance di PT Bamaputra Sarana Plastindo (1996 - 1999), Staff Finance, Accounting & Tax PT Kestrel

18 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

Sekuritas Indonesia (1999 - 2004). Bergabung dengan Perseroan sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2004 sampai sekarang.

H. RisikoUsaha Sebagaimana halnya dengan kegiatan usaha yang

dijalankan oleh perusahaan lain, Perseroan tidak terlepas dari beberapa risiko, berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat berdampak negatif terhadap kinerja Perseroan :

1. Risiko Pencabutan Izin Usaha Sebagai perusahaan efek, Perseroan memiliki

beberapa izin usaha yang dikeluarkan oleh Bapepam & LK dan Bursa Efek Jakarta. Apabila Perseroan melakukan pelanggaran atas ketentuan yang berlaku, maka terdapat kemungkinan sebagian atau seluruh izinnya dibekukan sementara ataupun dicabut, sehingga dapat menghambat dan atau mengakibatkan terhentinya kegiatan usaha Perseroan. Untuk mencegah hal ini, Perseroan berusaha sangat berhati-hati dalam menjalankan kegiatan usaha, agar tidak mengalami kegagalan atau kelalaian dalam memenuhi ketentuan-ketentuan pasar modal.

2. Risiko Perdagangan Efek Aktivitas perdagangan efek erat hubungannya dengan

kondisi bursa efek secara keseluruhan. Kapitalisasi pasar, jumlah saham, pertumbuhan keuangan Perseroan, sistem perdagangan dan sarana merupakan faktor utama bagi pemodal dalam melaksanakan investasi. Dan yang tidak kalah penting adalah perkembangan indeks (Indeks Harga Saham Gabungan) yang dinamis, indeks yang melemah membuat pemodal menunggu untuk melakukan transaksi, sebaliknya kenaikan indeks mendorong pemodal untuk melakukan transaksi. Faktor suku bunga pasar dan kestabilan nilai tukar mata uang valuta asing, merupakan acuan yang dapat menentukan harga efek, akibatnya komisi yang diperoleh Perseroan dapat berubah-ubah dengan fluktuasi yang signifikan. Dalam mengatasi fenomena tersebut, Perseroan menganjurkan kepada nasabah untuk menerapkan strategi yang tepat, agar baik pada saat indeks menurun maupun indeks menguat nasabah tetap memperoleh return.

3. Risiko Penyelesaian Transaksi Efek Bursa Efek Indonesia dapat melakukan ketentuan

denda dan penghentian sementara (suspensi) perdagangan atas keterlambatan dalam penyelesaian transaksi efek. Keterlambatan dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti kesalahan sistem teknologi informasi, keterlambatan dalam kliring bank, cidera janji dari pembeli atau penjual efek, hal ini mengakibatkan kerugian pada Perseroan. Untuk mencegah hal tersebut, Perseroan dituntut lebih waspada dalam melakukan transaksi efek agar tidak terjadi kegagalan.

4. Risiko Tidak Terpenuhinya Modal Kerja Bersih Disesuaikan Permodalan perusahaan efek diatur secara ketat

oleh Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia, dalam bentuk ketentuan jumlah minimal Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD). Apabila MKBD Perseroan jumlahnya dibawah ketentuan minimal, maka

Perseroan tidak diperbolehkan untuk bertransaksi di bursa, sehingga berisiko menurunnya tingkat penghasilan usaha Perseroan. Dalam mengatasi hal tersebut, Perseroan selalu menjaga jarak yang cukup besar antara MKBD dengan modal kerja bersih Perseroan, yang terdiri dari aktiva-aktiva lancar, sehingga bila terjadi keterlambatan dalam penyelesaian transaksi efek, disebabkan cidera janji dari pembeli efek dan keterlambatan dalam kliring bank, tidak menyebabkan jumlah MKBD dibawah ketentuan minimal.

I. Perkara Yang Sedang Dihadapi Perseroan, Direksi Dan Dewan Komisaris

Hingga laporan ini dibuat, Perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris tidak pernah terlibat suatu sengketa atau perselisihan pada instansi peradilan di tempat kedudukan Perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris, serta di tempat mana Perseroan melakukan kegiatan usahanya, baik dalam perkara pidana, perdata maupun perburuhan, di hadapan badan peradilan umum dan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN), Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI) dan Panitia Penyelesaian Perburuhan Daerah (P4D). Disamping itu Perseroan juga tidak terlibat dalam suatu pendaftaran atau perkara yang menyangkut kepailitan, penundaan kewajiban pembayaran hutang, atau pembubaran atau pemeriksaan oleh pengadilan atau instansi lainnya yang berwenang, termasuk yang dimaksud dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

J. Tanggung JawabSosial (CorporateSocialResponsibility)

Jumlah investor di Indonesia yang masih di bawah 1 juta dibandingkan dengan lebih dari 235 juta penduduk, hingga saat ini tetap merupakan potensi yang belum tergarap dan menjadi tantangan tersendiri bagi industri pasar modal. Dalam menyikapi kondisi ini, Perseroan melihat bahwa sudah tiba saatnya untuk memulai dilakukannya pergeseran dari masyarakat penabung (saving society) ke masyarakat yang berinvestasi (investment society), dan Perseroan merasa turut memiliki tanggung jawab untuk melakukan sosialisasi dan edukasi pasar modal kepada masyarakat.

Juga sebagai bagian dari komunitas masyarakat pada umumnya, Perseroan juga memiliki tanggung jawab kepada masyarakat yang juga telah berperan bagi pertumbuhan Perseroan. Tanggung jawab sosial Perseroan diwujudkan dalam berbagai kegiatan sosial, khususnya dalam rangka peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai berbagai aktivitas dan peluang investasi di pasar modal. Perseroan telah menjadi narasumber dan telah bekerja sama dengan media massa cetak dalam mengulas perkembangan ekonomi dan investasi. Dalam kunjungan ke berbagai perusahaan, Perseroan telah bertemu dengan sejumlah pimpinan perusahaan untuk menjelaskan mengenai berbagai peluang pendanaan di pasar modal.

19Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

Komite Audit adalah sebuah komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, beranggotakan pihak-pihak yang independent terhadap Perseroan dan dipimpin oleh seorang Komisaris Independen. Tugas-tugas Komite Audit diatur dalam Piagam Komite Audit, yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Komite Audit berfungsi membantu Dewan Komisaris melaksanakan tanggung jawab pengawasan dalam hal-hal yang terkait dengan laporan keuangan dan efektifitas proses audit internal dan eksternal, dengan tujuan untuk memastikan kelayakan pengendalian internal serta kualitas dan integritas laporan keuangan Perseroan.

A. Kegiatan Komite Audit

Tujuan utama yang hendak dicapai dari kegiatan Komite Audit adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan-laporan yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris adalah layak dan dapat dipercaya, juga kebijakan-kebijakan yang diputuskan oleh Direksi adalah tepat dan dilaksanakan oleh para karyawan dengan tepat pula, serta Perseroan dalam kegiatan usahanya telah mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik di bidang pasar modal maupun peraturan perundang-undangan lainnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, Komite Audit telah melakukan evaluasi kegiatan Perseroan yang meliputi menelaah laporan kegiatan internal Perseroan baik bulanan maupun triwulanan dan laporan keuangan Perseroan akhir tahun. Kemudian mengevaluasi sistem akuntansi Perseroan dan struktur pengendalian internal, juga menilai efektivitas kerja satuan internal audit, serta menelaah risalah Rapat Direksi Perseroan. Terakhir menelaah kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan.

Disamping itu melakukan evaluasi kegiatan auditor eksternal yang meliputi menelaah independensi auditor eksternal dalam kaitannya dengan penugasan audit oleh Perseroan, juga berdiskusi dengan auditor eksternal yang akan melakukan audit atas laporan keuangan tahun 2010 untuk membahas ruang lingkup, rencana audit dan pelaksanaannya guna memastikan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Kemudian membahas koreksi dan perbaikan serta saran-saran dari auditor eksternal sebagai hasil audit atas laporan keuangan tahun 2010.

B. Pendapat Komite Audit Berdasarkan hasil penelaahan seperti tersebut diatas, Komite Audit berpendapat sebagai berikut :

1. Tidak terdapat temuan ataupun hal-hal yang menyebabkan Komite Audit berkesimpulan bahwa laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2010 disajikan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

2. Tidak terdapat temuan ataupun hal-hal yang menyebabkan Komite Audit berkesimpulan bahwa Perseroan telah melakukan kegiatan yang dapat dipandang sebagai unsur tindakan pelanggaran hukum ataupun penyimpangan dari peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal dan peraturan lainnya sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan.

3. Auditor Eksternal cukup independent, telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan dapat diusulkan untuk melaksanakan tugas audit untuk tahun berikutnya.

Jakarta, 31 Maret 2011

OeyRiveraWijayaKetua

Laporan Komite Audit

20 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

Laporan Tahunan berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Yulie Sekurindo Tbk. dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan

membubuhkan tanda tangannya masing – masing di bawah ini.

Direksi

Luciana RusmadyHansa Direktur Utama Direktur

Dewan Komisaris

ChuJangLie JohnlinYuwono OeyRiveraWijaya Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen

21Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

Laporan Keuangan

22 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

23Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009

Daftar Isi

Halaman

Laporan Auditor Independen

Neraca ................................................................................................................................................. 1 - 2

Laporan Laba Rugi .............................................................................................................................. 3

Laporan Perubahan Ekuitas ................................................................................................................ 4

Laporan Arus Kas ................................................................................................................................ 5

Catatan Atas Laporan Keuangan ......................................................................................................... 6 - 32

***************************

24 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

25Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

1

PT YULIE SEKURINDO Tbk NERACA 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

Catatan 2010 2009

ASET

Kas dan setara kas 2c, 3 25.491.548.052 23.884.214.380 Deposito berjangka 2c, 4 8.991.000.000 9.400.000.000 Portofolio efek - bersih 2g, 2j, 5, 10 1.493.688.392 6.293.500.518Deposito pada lembaga kliring dan penjaminan 2c, 6 578.187.110 547.074.438 Piutang lembaga kliring dan penjaminan 2h, 7 3.962.840.500 7.341.941.000 Piutang nasabah - pihak ketiga 2d, 2h, 8 1.148.478.066 344.464.378 Efek beli dengan janji jual kembali 2i, 9 10.892.542.475 10.183.858.865 Piutang lain-lain 43.772.877 19.347.588 Biaya dibayar di muka 2e 24.104.075 26.613.909 Penyertaan pada bursa efek 2f, 11 135.000.000 135.000.000 Aset pajak tangguhan - bersih 2m, 15 70.182.945 1.038.295.648 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 3.378.712.535 pada tahun 2010 dan Rp 3.275.208.468 pada tahun 2009 2l, 12 204.179.339 276.555.206Aset lain-lain 7.290.000 8.790.000

JUMLAH ASET 53.042.813.831 59.499.655.930

26 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

2

PT YULIE SEKURINDO Tbk NERACA (lanjutan) 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

Catatan 2010 2009

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Hutang lembaga kliring dan penjaminan 2h, 13 3.591.951.000 3.636.751.000 Hutang nasabah - pihak ketiga 2h, 14 1.773.468.269 5.401.787.670 Hutang pajak 2m, 15 44.894.894 62.408.977 Biaya harus dibayar 16 54.524.638 63.699.557 Hutang lain-lain 17 7.571.885 18.436.443 Estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan 2q, 27 592.238.968 525.990.578

JUMLAH KEWAJIBAN 6.064.649.654 9.709.074.225

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 200 per saham Modal dasar - 540.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 255.000.000 saham 18 51.000.000.000 51.000.000.000 Tambahan modal disetor - bersih 2o, 19 353.366.883 353.366.883 Kenaikan (penurunan) bersih nilai portofolio efek yang tersedia untuk dijual 2g, 5 (710.183.307) 575.360.319 Saldo laba (defisit) Telah ditentukan penggunaannya untuk dana cadangan umum 20 300.000.000 300.000.000 Belum ditentukan penggunaannya (3.965.019.399) (2.438.145.497)

JUMLAH EKUITAS 46.978.164.177 49.790.581.705

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 53.042.813.831 59.499.655.930

27Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

3

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN LABA RUGI TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

Catatan 2010 2009

PENDAPATAN USAHA Komisi perantara perdagangan efek 2n, 21 1.657.369.585 2.405.158.590 Bunga 2i, 2n, 23 835.223.852 956.153.505 Kerugian atas perdagangan efek - bersih 2n, 22 (221.618.500) - Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek 2n, 24 36.401.426 20.863.961

Jumlah Pendapatan Usaha 2.307.376.363 3.382.176.056

BEBAN USAHA 2n Gaji dan kesejahteraan karyawan 942.570.113 1.022.009.768 Beban kantor 614.237.669 1.092.427.769 Sewa 2j, 10, 29 276.000.000 276.000.000 Perjalanan dinas dan transportasi 273.198.018 676.808.383 Telekomunikasi dan informasi 196.473.190 289.305.927 Perbaikan dan pemeliharaan 112.448.949 159.931.250 Penyusutan 12 103.504.067 157.096.822 Beban imbalan kerja karyawan 2q, 27 66.248.390 39.992.621 Lain-lain 354.902.820 1.447.068.117

Jumlah Beban Usaha 2.939.583.216 5.160.640.657

RUGI USAHA (632.206.853) (1.778.464.601)

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Selisih kurs - bersih 2k (851.864.999) (3.223.259.339) Pendapatan bunga 2n, 25 949.406.958 1.231.637.629 Beban keuangan 2n, 26 (24.304.326) (20.007.237) Lain-lain - bersih 208.021 16.992.930

Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih 73.445.654 (1.994.636.017)

RUGI SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN (558.761.199) (3.773.100.618)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2m, 15 Pajak tangguhan (968.112.703) 890.994.909

RUGI BERSIH (1.526.873.902) (2.882.105.709)

RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR 2p (6) (11)

28 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

4

PT YULIE SEKURINDO TbkLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

Kenaikan Saldo Laba (Defisit) (Penurunan)

Bersih Nilai Telah Ditentukan Tambahan Portofolio Efek Penggunaannya Modal Modal Disetor - yang Tersedia Belum Ditentukan Untuk Dana Jumlah Catatan Saham Bersih untuk Dijual Penggunaannya Cadangan Umum Ekuitas

Saldo 31 Desember 2008 51.000.000.000 353.366.883 (3.044.476.047) 493.960.212 250.000.000 49.052.851.048

Kenaikan bersih nilai portofolio efek yang tersedia untuk dijual 2g - - 3.619.836.366 - - 3.619.836.366

Dana cadangan umum 20 - - - (50.000.000 ) 50.000.000 - Rugi bersih tahun 2009 - - - (2.882.105.709 ) - (2.882.105.709 )

Saldo 31 Desember 2009 51.000.000.000 353.366.883 575.360.319 (2.438.145.497 ) 300.000.000 49.790.581.705

Penurunan bersih nilai portofolio efek yang tersedia untuk dijual 2g - - (1.285.543.626) - - (1.285.543.626 )

Rugi bersih tahun 2010 - - - (1.526.873.902 ) - (1.526.873.902 )

Saldo 31 Desember 2010 51.000.000.000 353.366.883 (710.183.307) (3.965.019.399 ) 300.000.000 46.978.164.177

29Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

5

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN ARUS KAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

Catatan 2010 2009

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan komisi perantara perdagangan efek 1.657.369.585 2.405.158.590 Penerimaan perdagangan portofolio efek 3.292.650.000 - Penerimaan jasa penjamin emisi dan penjualan efek 36.401.426 20.863.961 Penerimaan (pembayaran) lembaga kliring dan penjaminan 3.334.300.500 (4.290.984.000) Penerimaan (pembayaran) dari (kepada) nasabah (4.432.333.089) 3.436.241.279 Penjualan (pembelian) portofolio efek (851.527.997) (831.840.551) Penerimaan (pembayaran) efek beli dengan janji jual kembali 119.999.200 2.899.373.136 Penerimaan bunga 1.507.595.315 2.144.000.565 Penerimaan (pembayaran) pajak - bersih (17.514.083) (209.350.700) Pembayaran beban usaha (2.776.495.842) (5.003.978.553) Penerimaan (pembayaran) dari operasi lainnya - bersih (231.983.143) (3.120.433.358)

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 1.638.461.872 (2.550.949.631)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap 12 (31.128.200) (21.339.965)

Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (31.128.200) (21.339.965)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 1.607.333.672 (2.572.289.596)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 23.884.214.380 26.456.503.976

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 25.491.548.052 23.884.214.380

30 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

6

1. U M U M

a. Pendirian dan Kegiatan Usaha Perusahaan

Perusahaan didirikan dengan nama PT Ravindo Securitama berdasarkan akta Notaris Rachmat Santoso, S.H., No. 49 tanggal 8 Agustus 1989. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-7627.HT.01.01.TH.89 tanggal 19 Agustus 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 86 tanggal 27 Oktober 1989, Tambahan No. 2768. Pada tahun 1996, nama Perusahaan diubah menjadi PT Yulie Sekurindo. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta No. 259 dari Notaris Irawan Soerodjo, S.H., tanggal 25 Juli 2008, dalam rangka penyesuaian anggaran dasar Perusahaan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2007 mengenai “Perseroan Terbatas“. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-75638.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 20 Oktober 2008.

Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama menjalani

usaha sebagai perusahaan efek, antara lain seperti perantara perdagangan efek, penjamin emisi efek dan manajer investasi. Berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP-64/PM/1992 dan No. KEP-65/PM/1992 tanggal 25 Februari 1992, Perusahaan memperoleh ijin usaha di bidang penjamin emisi efek dan bidang perantara pedagang efek.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 29 Mei 2009, sebagaimana dinyatakan dalam akta Notaris Robert Purba, S.H., No. 84, pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan menyetujui pengembalian izin usaha Perusahaan sebagai penjamin emisi efek selambat-lambatnya tanggal 30 Juni 2010. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 30 Juni 2010, sebagaimana dinyatakan dalam akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., No. 47, pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan menyetujui pembatalan pengembalian izin usaha Perusahaan sebagai penjamin emisi efek dan perubahan rencana penggunaan dana hasil penawaran umum Perusahaan.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor pusat di Plaza ASIA Lantai 5, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 59, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 26 November 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-3536/PM/2004 untuk melakukan penawaran umum atas 120.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 200 per saham dan harga penawaran Rp 215 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) (sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI)) pada tanggal 10 Desember 2004.

c. Komisaris, Direksi dan Karyawan

Susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

31Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

7

1. U M U M (lanjutan)

c. Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)

2010 2009

Komisaris Komisaris Utama : Chu Jang Lie Chu Jang Lie Komisaris : Johnlin Yuwono Johnlin Yuwono Komisaris Independen : Oey Rivera Wijaya Johan Alex Mewengkang

Direksi Direktur Utama : Luciana Luciana Direktur : Rusmady Hansa Rusmady Hansa

Jumlah remunerasi yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebesar Rp 178 juta dan Rp 262 juta, masing-masing pada tahun 2010 dan 2009. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah karyawan Perusahaan, masing-masing sejumlah 19 orang dan 18 orang (tidak diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 42 tentang “Akuntansi Perusahaan Efek” serta prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK).

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk portofolio efek yang dinyatakan sebesar nilai wajar pada tanggal neraca. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), sesuai peraturan BAPEPAM & LK, dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.

b. Instrumen Keuangan

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” secara prospektif.

1. Aset Keuangan

Pengakuan awal

Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual.

32 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

b. Instrumen Keuangan (lanjutan)

1. Aset Keuangan (lanjutan)

Pengakuan awal (lanjutan)

Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap tanggal pelaporan.

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.

Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan setara kas, deposito berjangka, portofolio efek - bersih, deposito pada lembaga kliring dan penjaminan, piutang lembaga kliring dan penjaminan, piutang nasabah - pihak ketiga, efek beli dengan janji jual kembali, piutang lain-lain, penyertaan pada bursa efek dan aset lain-lain.

Pengukuran setelah pengakuan awal

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

• Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

• Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.

Piutang lembaga kliring dan penjaminan, piutang nasabah - pihak ketiga, piutang lain-lain dan aset lain-lain Perusahaan termasuk dalam kategori ini.

33Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

b. Instrumen Keuangan (lanjutan)

1. Aset Keuangan (lanjutan)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo

Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak memiliki investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.

• Aset keuangan tersedia untuk dijual

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealiasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

Efek beli dengan janji jual kembali dan portofolio efek - bersih Perusahaan termasuk dalam kategori ini.

2. Kewajiban Keuangan

Pengakuan awal

Kewajiban keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, hutang lain-lain, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan mereka pada saat pengakuan awal.

Kewajiban keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Kewajiban keuangan Perusahaan termasuk hutang lembaga kliring dan penjaminan, hutang nasabah - pihak ketiga, biaya harus dibayar dan hutang lain-lain.

34 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

b. Instrumen Keuangan (lanjutan)

2. Kewajiban Keuangan (lanjutan)

Pengakuan setelah pengakuan awal

Pengukuran kewajiban keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

• Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi:

Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk kewajiban keuangan untuk diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas kewajiban yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

• Hutang lain-lain

Setelah pengakuan awal, hutang lain-lain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembiayaan atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.

Hutang lembaga kliring dan penjaminan, hutang nasabah - pihak ketiga, biaya harus dibayar dan hutang lain-lain Perusahaan termasuk dalam kategori ini.

3. Saling Hapus dari Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam neraca jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk meyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.

4. Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan.

35Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

b. Instrumen Keuangan (lanjutan)

4. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan)

Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang setara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto, atau modal penilaian lain.

Penyesuaian risiko kredit

Perusahaan menyesuaiakan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit counterparty antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi kewajiban keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen harus diperhitungkan.

5. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan

Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan.

• Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan menentukan penurunan nilai berdasarkan bukti obyektif secara individual atas penurunan nilai.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.

Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika dimasa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi.

36 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

b. Instrumen Keuangan (lanjutan)

5. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan)

• Aset keuangan yang tersedia untuk dijual

Dalam hal ini instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif terjadinya penurunan nilai, termasuk penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.

6. Penghentian Pengakuan Aset dan Kewajiban Keuangan

Aset keuangan

Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Perusahaan telah secara substantial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

Kewajiban keuangan

Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Ketika suatu kewajiban keuangan yang ada digantikan oleh kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu kewajiban yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan kewajiban awal dan pengakuan suatu kewajiban baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing kewajiban diakui dalam laporan laba rugi.

c. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga bulan disajikan terpisah pada neraca.

d. Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Usaha

Perusahaan menetapkan penyisihan penurunan nilai piutang usaha, jika ada, berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tertagihnya piutang tersebut pada akhir tahun. Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan penurunan nilai piutang usaha yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari akun tersebut pada saat manajemen berkeyakinan penuh bahwa piutang tersebut tidak dapat ditagih. Pemulihan piutang yang telah dihapuskan, jika ada, diakui sebagai penghasilan lain-lain pada tahun yang bersangkutan.

37Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

e. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat.

f. Penyertaan Pada Bursa Efek

Penyertaan pada bursa efek dinyatakan sebesar biaya perolehan (cost method).

g. Portofolio Efek

Portofolio efek Perusahaan dinyatakan sesuai dengan PSAK No. 42 tentang “Akuntansi Perusahaan Efek”, sebagai berikut:

- Efek hutang dan saham untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan harga pasar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

- Efek hutang untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi (ditambah) dengan amortisasi premi (diskonto). Penurunan nilai secara permanen dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

- Efek hutang dan saham yang tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan harga pasar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar tidak diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan, melainkan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan pada saat realisasi.

Apabila efek yang diperdagangkan di bursa tidak likuid atau harga pasar yang tersedia tidak dapat diandalkan, maka efek tersebut dinilai berdasarkan nilai wajar yang ditentukan oleh manajemen.

h. Transaksi Efek

Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk sendiri diakui pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek.

Pembelian untuk nasabah dicatat sebagai piutang nasabah dan hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), sedangkan penjualan efek dicatat sebagai hutang nasabah dan piutang LKP.

Pembelian efek untuk sendiri dicatat sebagai persediaan portofolio efek dan hutang, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang dan mengurangi jumlah tercatat portofolio efek serta mencatat keuntungan atau kerugian atas penjualan efek tersebut.

Pada tanggal penyelesaian, kegagalan untuk menyelesaikan transaksi pembelian efek dicatat sebagai gagal terima dan disajikan di neraca sebagai kewajiban, sedangkan kegagalan untuk menyelesaikan transaksi penjualan efek dicatat sebagai gagal serah dan disajikan sebagai aset.

Penerimaan dana dari nasabah pemilik rekening dalam rangka pembelian efek, pembayaran dan penerimaan atas transaksi pembelian dan penjualan efek untuk nasabah pemilik rekening dicatat sebagai rekening nasabah. Saldo dana pada rekening nasabah disajikan di neraca sebagai kewajiban, sedangkan kekurangan dana (piutang) pada rekening nasabah disajikan sebagai aset.

38 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

i. Transaksi Repo/Reverse Repo

Penjualan efek dengan perjanjian dibeli kembali (repo) diakui sebagai kewajiban dan dinyatakan dalam laporan keuangan sebesar nilai pembelian kembali setelah memperhitungkan bunga yang belum diamortisasi dan kewajiban lain yang timbul atas perjanjian repo tersebut. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diakui sebagai beban bunga.

Pembelian efek dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebagai piutang yang disajikan sebagai akun “Efek Beli dengan Janji Jual Kembali” dan dinyatakan dalam laporan keuangan sebesar nilai penjualan kembali setelah memperhitungkan bunga yang belum diamortisasi dan piutang lain yang timbul atas perjanjian tersebut. Selisih antara harga beli dengan harga jual kembali merupakan pendapatan bunga.

j. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, yang dimaksud dengan hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

(i) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries);

(ii) perusahaan asosiasi (associated companies);

(iii) perorangan yang memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);

(iv) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

(v) perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (iii) atau (iv), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

39Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs rata-rata mata uang asing yang digunakan, masing-masing adalah Rp 8.991 dan Rp 9.400 per US$ 1.

l. Aset Tetap

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (model biaya). Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method), masing-masing dengan tarif sebagai berikut:

Tarif

Kendaraan 25% - 50% Peralatan kantor 50% Inventaris kantor 25% - 50% Renovasi kantor 25% - 50%

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. Nilai aset ditelaah kembali pada tanggal neraca atas kemungkinan terjadinya penurunan pada nilai aset yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan.

m. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

40 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan

Pendapatan komisi yang berkaitan dengan transaksi perantara perdagangan efek dan jasa lainnya diakui berdasarkan tanggal transaksi. Laba (rugi) dari perdagangan efek, yang meliputi laba (rugi) yang timbul dari penjualan efek, diakui pada saat tanggal transaksi. Jasa penjaminan emisi efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi secara substansi telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan.

Beban

Beban yang timbul sehubungan proses penjaminan emisi diakumulasi dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Dalam hal kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi dibatalkan, maka biaya penjaminan emisi tersebut dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Beban lainnya diakui pada saat terjadinya (metode akrual).

o. Biaya Emisi Efek Ekuitas

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat dicatat dan disajikan sebagai pengurang terhadap tambahan modal disetor - agio saham yang berasal dari penawaran perdana saham tersebut.

p. Rugi Bersih per Saham Dasar

Rugi bersih per saham dasar dihitung dengan membagi rugi bersih masing-masing tahun dengan jumlah rata-rata tertimbang saham Perusahaan yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang dijadikan sebagai dasar perhitungan rugi bersih per saham adalah sebesar 255.000.000 saham, masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.

q. Estimasi Kewajiban atas Imbalan Kerja Karyawan

Perusahaan mencatat akrual atas estimasi imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Hak karyawan atas uang pensiun, pesangon, uang jasa dan imbalan lainnya diakui dengan metode akrual.

Pada bulan Juni 2004, Ikatan Akuntan Indonesia telah mengeluarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja yang mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri yang mencakup imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon, pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas.

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tersebut, dimana perhitungan akrual atas estimasi imbalan kerja karyawan dilakukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit” yang dihitung oleh aktuaris independen.

41Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

r. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Oleh karena tidak adanya kepastian dalam membuat estimasi dan asumsi tersebut, maka terdapat kemungkinan hasil yang sebenarnya berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

3. KAS DAN SETARA KAS

Kas dan setara kas terdiri dari:

2010 2009

Kas 976.256 2.204.464 Bank Rupiah

PT Bank Mayapada Tbk 3.004.225.548 3.002.974.776 PT Bank Central Asia Tbk 220.920.336 1.271.642.232 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 133.964.789 133.208.238 PT Bank Victoria International Tbk - 637.070

Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$ 1.018 pada tahun 2010 dan US$ 953 pada tahun 2009) 9.153.916 8.958.200

PT Bank Mayapada Tbk (US$ 527 pada tahun 2010 dan US$ 536 pada tahun 2009) 4.737.178 5.038.400

PT Bank Capital Tbk (US$ 143 pada tahun 2010 dan US$ 165 pada tahun 2009) 1.290.029 1.551.000

Jumlah Kas dan Bank 3.375.268.052 4.426.214.380

Setara Kas Deposito berjangka:

PT Bank Mayapada Tbk Dolar Amerika Serikat (US$ 1.080.000) 9.710.280.000 10.152.000.000 Rupiah 9.306.000.000 9.306.000.000

PT Bank CIMB Niaga Tbk 3.100.000.000 -

Jumlah Setara Kas 22.116.280.000 19.458.000.000

Jumlah Kas dan Setara Kas 25.491.548.052 23.884.214.380

Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Mata uang Rupiah 6,5% 7,75%

Mata uang Dolar Amerika Serikat 1,25% 2%

42 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

18

4. DEPOSITO BERJANGKA

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, akun ini merupakan deposito berjangka dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan jangka waktu 12 bulan yang ditempatkan pada PT Bank Capital Tbk dengan jumlah sebesar US$ 1.000.000. Tingkat bunga per tahun deposito berjangka tersebut adalah sebesar 2%, masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.

5. PORTOFOLIO EFEK - BERSIH

Akun ini terdiri dari efek saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan rincian sebagai berikut:

2010 2009

Efek Tersedia untuk Dijual Efek saham - setelah ditambah (dikurangi) keuntungan (kerugian) yang belum terealisasi sebesar (Rp 710.183.307) pada tahun 2010 dan Rp 575.360.319 pada tahun 2009 PT Siwani Makmur Tbk 1.008.382.208 1.079.284.082

PT Aneka Kemasindo Utama Tbk (pihak hubungan istimewa) (Catatan 10) - 4.938.975.000

Lain-lain 485.306.184 275.241.436

Jumlah 1.493.688.392 6.293.500.518

Perusahaan menetapkan nilai wajar portofolio efek saham berdasarkan nilai pasar yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Penetapan harga wajar berdasarkan nilai pasar merupakan pertimbangan terbaik manajemen.

6. DEPOSITO PADA LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

Akun ini merupakan dana jaminan kliring yang diagunkan pada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) untuk menjamin kelancaran penanggulangan kegagalan transaksi efek anggota bursa pemakai jasa KPEI, sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan oleh KPEI. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dana jaminan kliring tersebut ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) sebesar Rp 571.887.654 dan Rp 540.812.656, dengan tingkat bunga per tahun berkisar antara 6,5%-7% pada tahun 2010 dan antara 8%-13% pada tahun 2009. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, akun ini juga termasuk deposito kontrak opsi saham sebesar Rp 6.299.456 dan Rp 6.261.782 yang ditempatkan di Bank Mandiri, sebagai agunan untuk pelaksanaan transaksi kontrak opsi saham, sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan oleh KPEI.

7. PIUTANG LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

Akun ini merupakan tagihan kepada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sehubungan dengan transaksi jual efek di bursa saham yang dilakukan oleh Perusahaan.

43Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

19

8. PIUTANG NASABAH - PIHAK KETIGA

Akun ini merupakan piutang yang timbul dari perdagangan efek, dengan rincian sebagai berikut:

2010 2009

Saldo masing-masing lebih atau sama dengan 5% dari jumlah piutang nasabah 999.446.795 303.957.501 Saldo masing-masing kurang dari 5% dari jumlah piutang nasabah 149.031.271 40.506.877

Jumlah 1.148.478.066 344.464.378

Umur dari piutang nasabah - pihak ketiga rata-rata adalah antara 2 hari sampai dengan 7 hari. Perusahaan tidak membentuk penyisihan penurunan nilai piutang usaha karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang nasabah tersebut dapat tertagih.

9. EFEK BELI DENGAN JANJI JUAL KEMBALI

Perusahaan melakukan transaksi pembelian dengan janji jual kembali dengan pihak ketiga atas efek saham yang diperdagangkan di bursa efek. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, rincian akun ini adalah sebagai berikut:

2010

Bunga yang Tanggal Tanggal Harga Harga Jual Masih Harus Nilai

No. Perjanjian Jatuh Tempo Perolehan Kembali Diterima Tercatat

1. 28 Januari 2010 28 Januari 2011 274.000.000 298.660.000 22.898.571 296.898.571 2. 26 Juli 2010 25 Juli 2011 230.000.000 248.400.000 8.015.342 238.015.342 3. 3 Februari 2010 2 Februari 2011 214.900.000 232.500.000 16.008.767 230.908.767 4. 24 Februari 2010 23 Februari 2011 112.465.000 122.000.000 8.124.342 120.589.342 5. 1 Maret 2010 1 Maret 2011 228.950.000 246.250.000 14.463.934 243.413.934 6. 1 Maret 2010 1 Maret 2011 383.050.000 412.000.000 24.204.098 407.254.098 7. 5 Maret 2010 4 Maret 2011 245.240.000 263.600.000 15.191.014 260.431.014 8. 11 Maret 2010 10 Maret 2011 2.927.980.000 3.162.230.000 189.967.123 3.117.947.123 9. 11 Maret 2010 10 Maret 2011 2.340.480.000 2.527.715.000 151.839.890 2.492.319.890 10. 24 Maret 2010 23 Maret 2011 355.870.000 382.560.250 20.694.084 376.564.084 11. 12 Mei 2010 11 Mei 2011 334.490.000 361.240.000 17.149.315 351.639.315 12. 14 Mei 2010 13 Mei 2011 317.680.000 343.090.000 16.151.014 333.831.014 13. 14 Mei 2010 13 Mei 2011 392.790.000 424.213.200 19.973.102 412.763.102 14. 17 Mei 2010 16 Mei 2011 379.545.800 409.910.000 19.050.416 398.596.216 15. 17 Mei 2010 16 Mei 2011 255.100.000 275.500.000 12.798.904 267.898.904 16. 18 Oktober 2010 17 Oktober 2011 373.570.000 405.325.000 6.525.000 380.095.000 17. 22 Oktober 2010 21 Oktober 2011 110.090.000 119.450.000 1.820.712 111.910.712 18. 6 Desember 2010 5 Desember 2011 439.375.000 474.525.000 2.503.836 441.878.836 19. 1 Desember 2010 30 November 2011 241.000.000 260.280.000 1.637.479 242.637.479 20. 15 Desember 2010 14 Desember 2011 166.330.000 179.636.000 619.732 166.949.732

10.892.542.475

2009

Bunga yang Tanggal Tanggal Harga Harga Jual Masih Harus Nilai

No. Perjanjian Jatuh Tempo Perolehan Kembali Diterima Tercatat

1. 6 Januari 2009 5 Januari 2010 250.000.000 272.400.000 22.092.308 272.092.308 2. 30 Januari 2009 1 Februari 2010 197.000.000 214.900.000 16.339.237 213.339.237 3. 24 Februari 2009 23 Februari 2010 103.183.000 112.465.000 7.905.000 111.088.000 4. 25 Februari 2009 25 Februari 2010 210.000.000 228.950.000 16.042.603 226.042.603 5. 25 Februari 2009 25 Februari 2010 351.345.753 383.050.000 26.840.034 378.185.787

44 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

20

9. EFEK BELI DENGAN JANJI JUAL KEMBALI (lanjutan)

2009

Bunga yang Tanggal Tanggal Harga Harga Jual Masih Harus Nilai

No. Perjanjian Jatuh Tempo Perolehan Kembali Diterima Tercatat

6. 5 Maret 2009 3 Maret 2010 225.000.000 245.240.000 16.783.030 241.783.030 7. 11 Maret 2009 9 Maret 2010 2.686.339.577 2.927.980.000 196.374.448 2.882.714.025 8. 11 Maret 2009 9 Maret 2010 2.147.326.027 2.340.480.000 156.970.860 2.304.296.887 9. 24 Maret 2009 23 Maret 2010 326.500.000 355.870.000 22.753.681 349.253.681 10. 12 Mei 2009 11 Mei 2010 306.876.712 334.490.000 17.675.539 324.552.251 11. 13 Mei 2009 12 Mei 2010 360.373.000 392.790.000 20.661.385 381.034.385 12. 13 Mei 2009 12 Mei 2010 291.454.795 317.680.000 16.714.966 308.169.761 13. 14 Mei 2009 13 Mei 2010 348.143.000 379.460.000 19.874.250 368.017.250 14. 14 Mei 2009 13 Mei 2010 234.000.000 255.050.000 13.358.654 247.358.654 15. 8 Oktober 2009 7 Oktober 2010 218.000.000 237.610.000 4.525.385 222.525.385 16. 16 Oktober 2009 18 Oktober 2010 342.500.000 373.570.000 6.434.114 348.934.114 17. 22 Oktober 2009 22 Oktober 2010 101.000.000 110.090.000 1.743.288 102.743.288 18. 4 Desember 2009 3 Juni 2010 404.300.000 422.440.000 2.705.967 407.005.967 19. 15 Desember 2009 14 Desember 2010 152.600.000 166.330.000 603.516 153.203.516 20. 29 Desember 2009 28 Desember 2010 341.350.000 372.060.000 168.736 341.518.736

10.183.858.865

Efek saham yang dibeli dengan janji jual kembali pada tanggal neraca adalah sebagai berikut: PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Aneka Kemasindo Utama Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Dynaplast Tbk, PT Yulie Sekurindo Tbk, PT Bank International Indonesia Tbk, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Matahari Putra Prima Tbk, PT Panorama Transport Tbk, PT Hero Supermarket Tbk dan PT International Nikel Tbk.

10. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan memiliki saldo dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi tersebut meliputi transaksi sewa dan penempatan portofolio efek.

Rincian saldo dan transaksi dengan pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Aset

2010 2009 2010 2009

Portofolio efek - bersihEfek saham - PT Aneka Kemasindo Utama Tbk - 4.938.975.000 - 8,30%

Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Akun yang Bersangkutan

2010 2009 2010 2009

Beban sewaPT Jeje Yutrindo Utama (Catatan 29) 276.000.000 276.000.000 100,00% 100,00%

Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan tersebut adalah sebagai berikut: - PT Jeje Yutrindo Utama merupakan pemegang saham utama Perusahaan. - PT Aneka Kemasindo Utama Tbk merupakan perusahaan yang sepengendali dengan Perusahaan

pada tanggal 31 Desember 2009.

45Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

21

11. PENYERTAAN PADA BURSA EFEK

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, akun ini merupakan penyertaan saham pada PT Bursa Efek Indonesia (BEI), yang merupakan salah satu persyaratan Perusahaan sebagai anggota bursa, dengan jumlah sebesar Rp 135.000.000.

12. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari:

Penambahan/ Pengurangan/ 2010 Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya PerolehanPemilikan LangsungKendaraan 1.406.619.182 - - 1.406.619.182 Peralatan kantor 768.736.873 31.128.200 - 799.865.073 Inventaris kantor 892.511.054 - - 892.511.054 Renovasi kantor 483.896.565 - - 483.896.565 Jumlah Biaya Perolehan 3.551.763.674 31.128.200 - 3.582.891.874 Akumulasi PenyusutanPemilikan LangsungKendaraan 1.178.445.598 57.043.392 - 1.235.488.990 Peralatan kantor 743.745.404 23.070.525 - 766.815.929 Inventaris kantor 892.511.055 - - 892.511.055 Renovasi kantor 460.506.411 23.390.150 - 483.896.561 Jumlah Akumulasi Penyusutan 3.275.208.468 103.504.067 - 3.378.712.535 Nilai Buku 276.555.206 204.179.339

Penambahan/ Pengurangan/ 2009 Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya PerolehanPemilikan LangsungKendaraan 1.406.619.182 - - 1.406.619.182 Peralatan kantor 747.396.908 21.339.965 - 768.736.873 Inventaris kantor 892.511.054 - - 892.511.054 Renovasi kantor 483.896.565 - - 483.896.565 Jumlah Biaya Perolehan 3.530.423.709 21.339.965 - 3.551.763.674 Akumulasi PenyusutanPemilikan LangsungKendaraan 1.102.387.737 76.057.861 - 1.178.445.598 Peralatan kantor 700.379.998 43.365.406 - 743.745.404 Inventaris kantor 890.717.387 1.793.668 - 892.511.055 Renovasi kantor 424.626.524 35.879.887 - 460.506.411 Jumlah Akumulasi Penyusutan 3.118.111.646 157.096.822 - 3.275.208.468 Nilai Buku 412.312.063 276.555.206

Penyusutan yang dibebankan pada beban usaha adalah sebesar Rp 103.504.067 dan Rp 157.096.822, masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, aset tetap - kendaraan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat pencurian, kerusakan dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sekitar Rp 515.000.000 dan Rp 521.000.000.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aset Perusahaan tersebut dapat dipulihkan sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai atas aset tersebut.

46 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

22

13. HUTANG LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN Akun ini merupakan kewajiban kepada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) yang timbul dari

penyelesaian transaksi perdagangan efek di bursa saham.

14. HUTANG NASABAH - PIHAK KETIGA

Akun ini merupakan kewajiban yang timbul dalam rangka transaksi perdagangan efek yang dilakukan oleh Perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

2010 2009

Saldo masing-masing lebih atau sama dengan 5% dari jumlah hutang nasabah 1.290.298.768 3.816.891.222 Saldo masing-masing kurang dari 5% dari jumlah hutang nasabah 483.169.501 1.584.896.448

Jumlah 1.773.468.269 5.401.787.670

15. PERPAJAKAN

a. Hutang pajak

Hutang pajak terdiri dari:

2010 2009

Pajak Penghasilan Pasal 21 2.419.078 8.758.915 Pasal 23 80.000 218.263 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Keluaran - bersih 8.687.892 9.138.121 Pajak transaksi penjualan efek 33.707.924 44.293.678

Jumlah 44.894.894 62.408.977

b. Manfaat pajak penghasilan

Rekonsiliasi antara rugi sebelum manfaat pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rugi sebelum manfaat pajak penghasilan menurut laporan laba rugi (558.761.199) (3.773.100.618)

Beda temporer: Estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan 66.248.390 39.992.621 Penyusutan aset tetap 9.632.665 12.843.553

47Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

23

15. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Manfaat pajak penghasilan (lanjutan)

2010 2009

Beda tetap: Sumbangan dan representasi 321.810.750 804.357.689 Perjalanan dinas 122.206.000 89.089.050

Penyusutan aset tetap 10.926.032 14.568.042 Penghasilan yang pajaknya bersifat final (949.406.958) (1.231.637.629) Lain-lain 268.097.614 478.473.870

Taksiran rugi fiskal tahun berjalan (709.246.706) (3.565.413.422) Akumulasi taksiran rugi fiskal awal tahun (3.948.331.859) (382.918.437)

Akumulasi taksiran rugi fiskal akhir tahun (4.657.578.565) (3.948.331.859)

Perusahaan akan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) tahun 2010 kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) berdasarkan perhitungan pajak di atas. Taksiran rugi fiskal pada tahun 2009 tersebut adalah sesuai dengan jumlah dalam SPT tahun 2009 yang telah dilaporkan kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif

pajak yang berlaku dari rugi sebelum manfaat pajak penghasilan dengan beban (manfaat) pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rugi sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi (558.761.199) (3.773.100.618)

Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku 139.690.300 1.056.468.173 Pengaruh pajak atas beda tetap: Sumbangan dan representasi (80.452.688) (225.220.153) Perjalanan dinas (30.551.500) (24.944.934) Penyusutan aset tetap (2.731.508) (4.079.052) Penghasilan yang pajaknya bersifat final 237.351.740 344.858.536 Lain-lain (67.024.404) (133.972.684) Rugi fiskal yang tidak diakui sebagai aset pajak tangguhan (1.164.394.643) - Dampak perubahan tarif pajak - (122.114.977)

Beban (manfaat) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi (968.112.703) 890.994.909

c. Aset pajak tangguhan - bersih

Pajak tangguhan yang berasal dari pengaruh beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:

48 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

24

15. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Aset pajak tangguhan - bersih (lanjutan)

2010 2009

Aset pajak tangguhan Estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan 148.059.742 131.497.645 Penyusutan aset tetap 81.999.602 79.591.436 Rugi fiskal - 987.082.965

Jumlah 230.059.344 1.198.172.046

Kewajiban pajak tangguhan Laba perdagangan efek - bersih 62.500.000 62.500.000 Sewa guna usaha 97.376.398 97.376.398

Jumlah 159.876.398 159.876.398

Aset pajak tangguhan - bersih 70.182.945 1.038.295.648

d. Administrasi

Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar secara sendiri pajak penghasilannya (self-assessment). Untuk tahun pajak sebelum tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menetapkan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak.

e. Perubahan undang-undang pajak penghasilan

Di bulan September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui perubahan Undang-undang Pajak Penghasilan yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009. Salah satu dari perubahan tersebut sehubungan dengan tarif pajak penghasilan badan. Sebelumnya, tarif pajak penghasilan badan bersifat progresif sebesar 10% dan 15% atas Rp 50 juta penghasilan kena pajak pertama dan kedua, dan berikutnya 30% atas penghasilan kena pajak lebih dari Rp 100 juta.

Sesuai dengan perubahan Undang-undang Pajak Penghasilan, tarif pajak penghasilan badan ditetapkan pada tarif tetap sebesar 28% dimulai sejak tanggal 1 Januari 2009 dan kemudian dikurangi menjadi 25% sejak tanggal 1 Januari 2010. Perhitungan pajak penghasilan tangguhan telah menggunakan tarif pajak baru tersebut.

16. BIAYA HARUS DIBAYAR

Akun ini terdiri dari:

2010 2009

Beban transaksi 29.035.866 37.130.510 Beban kantor 25.488.772 26.569.047

Jumlah 54.524.638 63.699.557

49Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

25

17. HUTANG LAIN-LAIN

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, akun ini merupakan hutang dividen milik nasabah sebesar Rp 7.571.885 dan Rp 18.436.443.

18. MODAL SAHAM

Komposisi pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah

PT Jeje Yutrindo Utama 133.725.000 52,44% 26.745.000.000 Chu Jang Lie (Komisaris Utama) 1.275.000 0,50% 255.000.000 Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%) 120.000.000 47,06% 24.000.000.000

Jumlah 255.000.000 100,00% 51.000.000.000

19. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH

Akun ini merupakan agio saham, yang merupakan selisih antara jumlah harga jual dengan jumlah nilai nominal saham yang diterbitkan sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat (Catatan 1b), setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang berhubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan tersebut.

Rincian tambahan modal disetor - bersih adalah sebagai berikut: Jumlah

Agio saham sehubungan penawaran umum saham (Catatan 1b) 1.800.000.000 Biaya emisi efek ekuitas (Catatan 2o) (1.446.633.117)

Bersih 353.366.883

20. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada tanggal 30 Juni 2010, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 46, pada tanggal yang sama, yang dibuat di hadapan Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., para pemegang saham menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada tanggal 29 Mei 2009, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Robert Purba, S.H., No. 17, pada tanggal yang sama, para pemegang saham menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham dan mencadangkan sejumlah Rp 50.000.000 dari laba bersih Perusahaan tahun 2008, sebagai dana cadangan umum Perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku.

50 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

26

21. KOMISI PERANTARA PERDAGANGAN EFEK

Akun ini merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas Perusahaan sebagai perantara perdagangan efek.

22. KERUGIAN ATAS PERDAGANGAN EFEK - BERSIH

Akun ini merupakan kerugian bersih dari transaksi perdagangan efek saham untuk tahun 2010.

23. BUNGA

Akun ini merupakan pendapatan bunga atas transaksi pembelian efek dengan janji jual kembali untuk tahun 2010.

24. JASA PENJAMINAN EMISI DAN PENJUALAN EFEK

Akun ini merupakan imbalan jasa untuk Perusahaan sebagai penjamin emisi dan agen penjualan untuk penawaran umum efek.

25. PENDAPATAN BUNGA

Akun ini merupakan pendapatan bunga yang berasal dari:

2010 2009

Deposito 833.956.785 1.112.382.006 Jasa giro 115.450.173 119.255.623

Jumlah 949.406.958 1.231.637.629

26. BEBAN KEUANGAN

Akun ini merupakan biaya administrasi bank sebesar Rp 24.304.326 dan Rp 20.007.237, masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.

27. ESTIMASI KEWAJIBAN ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN

Perusahaan mencatat estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, masing-masing berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Jasa Aktuaria Pensiun dan Asuransi, aktuaris independen, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.

Asumsi-asumsi pokok yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut:

Tingkat diskonto : 9,5% per tahun (2009: 11%) Tabel mortalitas : TMI-II Umur pensiun : 55 tahun

51Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

27

27. ESTIMASI KEWAJIBAN ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

Analisis kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang disajikan sebagai “Estimasi Kewajiban Atas Imbalan Kerja Karyawan” di neraca pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dan beban imbalan kerja karyawan yang dicatat dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, adalah sebagai berikut:

a. Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan

2010 2009

Nilai kini kewajiban imbalan kerja 300.857.473 272.803.909 Keuntungan aktuarial yang belum diakui 291.381.495 253.186.669

Nilai bersih kewajiban yang diakui dalam neraca 592.238.968 525.990.578

b. Beban imbalan kerja karyawan

2010 2009

Biaya jasa kini 49.607.196 30.618.696 Biaya bunga 30.008.430 23.992.816 Amortisasi atas keuntungan aktuarial (13.367.236 ) (14.618.891)

Beban yang diakui pada tahun berjalan 66.248.390 39.992.621

c. Mutasi nilai bersih atas kewajiban imbalan kerja karyawan

2010 2009

Saldo awal kewajiban bersih 525.990.578 485.997.957 Beban tahun berjalan yang diakui dalam laporan laba rugi 66.248.390 39.992.621

Saldo akhir kewajiban bersih 592.238.968 525.990.578

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa estimasi kewajiban tersebut di atas cukup untuk memenuhi ketentuan yang berlaku.

28. ASET MONETER DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan memiliki aset moneter dalam mata uang asing, terutama sebagai berikut:

Ekuivalen Mata Uang Asing Dalam Rupiah

AsetKas dan setara kas US$ 1.081.680 9.725.461.123 Deposito berjangka US$ 1.000.000 8.991.000.000

Jumlah 18.716.461.123

52 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

28

28. ASET MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

Pada tanggal 17 Maret 2011, kurs rata-rata mata uang asing yang dikeluarkan Bank Indonesia adalah US$ 1 = Rp 8.793.

29. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING

Pada tanggal 17 Mei 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan kantor yang terletak di Plaza ASIA (dahulu Plaza ABDA) untuk kegiatan usaha Perusahaan dengan PT Jeje Yutrindo Utama (pihak hubungan istimewa) (lihat Catatan 10) dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal 1 Juli 2005 sampai dengan tanggal 20 Juni 2006 dan terakhir telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2011. Jumlah beban sewa untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, masing-masing adalah sebesar Rp 276.000.000, yang dicatat sebagai bagian dari “Beban Usaha” pada laporan laba rugi.

30. MODAL KERJA BERSIH DISESUAIKAN

Perusahaan berkewajiban untuk memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) berdasarkan peraturan BAPEPAM No. V.D.5 yang terlampir dalam Keputusan dari Ketua BAPEPAM No. KEP-27/PM/1999 tanggal 31 Desember 1999 yang telah diperbaharui dengan Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-20/PM/2003 tertanggal 8 Mei 2003 dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM & LK“) No. X.E.1 yang tertuang dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM & LK No. Kep-460/BL/2008 tanggal 10 November 2008 (Peraturan BAPEPAM & LK). Berdasarkan peraturan tersebut, MKBD yaitu selisih antara aset lancar yang memenuhi persyaratan dan jumlah kewajiban tertentu, harus dipertahankan sama dengan atau di atas saldo minimum yang ditetapkan dalam peraturan BAPEPAM & LK tersebut yaitu sebesar Rp 25.000.000.000.

Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki saldo MKBD di atas ketentuan yang ditetapkan oleh peraturan BAPEPAM & LK tersebut.

31. REKLASIFIKASI AKUN

Akun dalam laporan keuangan tahun 2009, telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2010, yaitu “Penambahan Deposito pada Lembaga Kliring dan Penjaminan” pada laporan arus kas - aktivitas investasi pada tahun 2009 sebesar Rp 43.790.570 telah direklasifikasi ke “Penerimaan Bunga” pada laporan arus kas - aktivitas operasi.

32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN

Sebagaimana halnya dengan kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan lain, Perusahaan tidak terlepas dari beberapa risiko, berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat berdampak negatif terhadap kinerja Perusahaan:

53Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

29

32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan)

Faktor-faktor Risiko Keuangan

a. Risiko Pencabutan Izin Usaha

Sebagai perusahaan efek, Perusahaan memiliki beberapa izin usaha yang dikeluarkan oleh Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia, yaitu izin sebagai perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek.

Apabila Perusahaan melakukan pelanggaran atas ketentuan yang berlaku, maka terdapat kemungkinan sebagian atau seluruh izinnya dibekukan sementara ataupun dicabut, sehingga dapat menghambat dan atau mengakibatkan terhentinya kegiatan usaha Perusahaan. Untuk mencegah hal ini, Perusahaan berusaha sangat berhati-hati dalam menjalankan kegiatan usaha, agar tidak mengalami kegagalan atau kelalaian dalam memenuhi ketentuan undang-undang dan peraturan pasar modal, yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia dan Bapepam & LK, maupun peraturan dan undang-undang yang dikeluarkan oleh intansi lain dan negara yang berlaku umum, yang menpunyai akibat terhadap risiko pencabutan izin usaha sebagai perusahaan.

b. Risiko Perdagangan Efek

Aktivitas perdagangan efek erat hubungannya dengan kondisi bursa efek secara keseluruhan. Kapitalisasi pasar, jumlah saham, pertumbuhan keuangan Perusahaan, sistem perdagangan dan sarana merupakan faktor utama bagi pemodal dalam melaksanakan investasi. Dan yang tidak kalah penting adalah perkembangan indeks (Indeks Harga Saham Gabungan) yang dinamis, indeks yang melemah membuat pemodal menunggu untuk melakukan transaksi, sebaliknya kenaikan indeks mendorong pemodal untuk melakukan transaksi. Faktor suku bunga pasar dan kestabilan nilai tukar mata uang valuta asing, merupakan acuan yang dapat menentukan harga efek, akibatnya pendapatan Perusahaan yang berasal dari komisi perdagangan efek dan jasa penjaminan emisi efek dapat berubah-ubah dengan fluktuasi yang signifikan. Dalam mengatasi fenomena tersebut, Perusahaan berusaha memberikan informasi dan riset kepada nasabah untuk menerapkan strategi yang tepat, agar baik pada saat indeks menurun maupun indeks menguat nasabah tetap memperoleh return, menjaga dan memelihara sistem perdagangan (remote trading), jaringan dan sarana dan prasarana perdagangan lainnnya agar berjalan lancar.

c. Risiko Penyelesaian Transaksi Efek

Bursa Efek Indonesia dapat melakukan ketentuan denda dan penghentian sementara (suspensi) perdagangan atas keterlambatan dalam penyelesaian transaksi efek. Keterlambatan dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti kesalahan sistem teknologi informasi, keterlambatan dalam kliring bank, cidera janji dari pembeli atau penjual efek, hal ini mengakibatkan kerugian pada Perusahaan. Untuk mencegah hal tersebut, Perusahaan setiap hari melakukan pembaharuan terhadap hutang piutang transaksi perdagangan, dan Perusahaan membatasi transaksi nasabah sesuai dengan trading limit nasabah, dengan demikian nasabah hanya dapat melakukan transaksi sesuai dengan jaminannya. Perusahaan juga menerapkan Pengenaan denda bunga dan force sell terhadap nasabah sebagai akibat dari keterlambatan pembayaran dan cidera janji dari nasabah.

d. Risiko Tidak Terpenuhinya Modal Kerja Bersih Disesuaikan

Permodalan perusahaan efek diatur secara ketat oleh Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia, dalam bentuk ketentuan jumlah minimal Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD). Apabila MKBD Perusahaan jumlahnya di bawah ketentuan minimal, maka Perusahaan tidak diperbolehkan untuk bertransaksi di bursa, sehingga berisiko menurunnya tingkat penghasilan usaha Perusahaan.

54 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

30

32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan) Faktor-faktor Risiko Keuangan (lanjutan)

d. Risiko Tidak Terpenuhinya Modal Kerja Bersih Disesuaikan (lanjutan)

Dalam mengatasi hal tersebut, Perusahaan selalu menjaga jarak yang cukup besar antara MKBD dengan modal kerja bersih Perusahaan, yang terdiri dari aset-aset lancar, sehingga bila terjadi keterlambatan dalam penyelesaian transaksi efek, disebabkan cidera janji dari pembeli efek dan keterlambatan dalam kliring bank, tidak menyebabkan jumlah MKBD dibawah ketentuan minimal.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang dicatat di neraca tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Nilai tercatat Nilai wajar

Aset Keuangan Kas dan setara kas 25.491.548.052 25.491.548.052 Deposito berjangka 8.991.000.000 8.991.000.000 Portofolio efek - bersih 1.493.688.392 1.493.688.392 Deposito pada lembaga kliring dan penjaminan 578.187.110 578.187.110 Piutang lembaga kliring dan penjaminan 3.962.840.500 3.962.840.500 Piutang nasabah - pihak ketiga 1.148.478.066 1.148.478.066 Efek beli dengan janji jual kembali 10.892.542.475 10.892.542.475 Piutang lain-lain 43.772.877 43.772.877 Penyertaan pada bursa efek 135.000.000 135.000.000 Aset lain-lain 7.290.000 7.290.000

Jumlah Aset Keuangan 52.744.347.472 52.744.347.472

Kewajiban Keuangan Hutang lembaga kliring dan penjaminan 3.591.951.000 3.591.951.000 Hutang nasabah - pihak ketiga 1.773.468.269 1.773.468.269 Biaya harus dibayar 54.524.638 54.524.638 Hutang lain-lain 7.571.885 7.571.885

Jumlah Kewajiban Keuangan 5.427.515.792 5.427.515.792

Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan ditentukan berdasarkan jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan (willing parties) dan bukan merupakan penjualan yang dipaksakan atau likuidasi.

Instrumen keuangan yang disajikan di dalam neraca dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.

Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:

55Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

31

32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan)

Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan)

Aset dan kewajiban keuangan Instrumen keuangan yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang terdiri dari kas dan setara kas, deposito berjangka, portofolio efek - bersih, deposito pada lembaga kliring dan penjaminan, piutang lembaga kliring dan penjaminan, piutang nasabah - pihak ketiga, efek beli dengan janji jual kembali, piutang lain-lain, penyertaan pada bursa efek, aset lain-lain, hutang lembaga kliring dan penjaminan, hutang nasabah - pihak ketiga, biaya harus dibayar dan hutang lain-lain.

Nilai wajar aset dan kewajiban diasumsikan sama dengan nilai tercatatnya karena akan jatuh tempo dalam waktu singkat.

33. KONDISI EKONOMI

Pada saat ini kondisi makro Indonesia telah mengalami perkembangan positif, yang dicerminkan oleh terjadinya peningkatan terhadap beberapa indikator utama ekonomi, seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010 yang sebesar 6%, serta kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) di bursa efek sebesar 46% dari 2.354,36 menjadi 3.703,51 dengan nilai kapitalisasi tahun 2010 sebesar 3.243,8 triliun. Tingginya konsumsi masyarakat mendominasi dan menjadi faktor penting terdongkraknya pertumbuhan ekonomi nasional, dan juga mulai meningkatnya investasi dan ekspor.Namun demikian, kondisi tersebut masih sensitif terhadap perkembangan masalah politik, sosial dan perekonomian dalam negeri serta wilayah regional dan internasional. Perkembangan dibidang ekonomi, sosial dan politik ini baik didalam maupun diluar negeri ini sangat berpengaruh terhadap kegiatan usaha Perusahaan dan dampaknya kemungkinan akan terus berpengaruh di masa yang akan datang.

Dalam memberikan respon terhadap kondisi ekonomi tersebut, manajemen terus berupaya untuk meningkatkan pendapatan Perusahaan, antara lain melalui peningkatan kegiatan usaha dan pelayanan kepada nasabah, memperluas jaringan usaha, serta melakukan program pengurangan biaya, yang meliputi peningkatan efisiensi dan efektifitas seluruh kegiatan utama Perusahaan.

34. STANDAR AKUNTANSI PROSPEKTIF Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan

revisi atas beberapa standar akuntansi yang mungkin akan berdampak pada laporan keuangan Perusahaan, yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 sebagai berikut:

1. PSAK 1 (Revisi 2009) - Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAK 2 (Revisi 2009) - Laporan Arus Kas 3. PSAK 3 (Revisi 2009) - Laporan Keuangan Interim 4. PSAK 4 (Revisi 2009) - Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan

Tersendiri 5. PSAK 5 (Revisi 2009) - Segmen Operasi 6. PSAK 7 (Revisi 2010) - Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi 7. PSAK 8 (Revisi 2010) - Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 8. PSAK 12 (Revisi 2009) - Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama 9. PSAK 15 (Revisi 2009) - Investasi Pada Entitas Asosiasi

56 Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

32

34. STANDAR AKUNTANSI PROSPEKTIF (lanjutan)

10. PSAK 19 (Revisi 2010) - Aset Tak Berwujud 11. PSAK 22 (Revisi 2010) - Kombinasi Bisnis 12. PSAK 23 (Revisi 2010) - Pendapatan 13. PSAK 25 (Revisi 2009) - Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan

Kesalahan 14. PSAK 48 (Revisi 2009) - Penurunan Nilai Aset 15. PSAK 57 (Revisi 2009) - Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi 16. PSAK 58 (Revisi 2009) - Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang

Dihentikan 17. ISAK 10 - Program Loyalitas Pelanggan 18. ISAK 11 - Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik19. ISAK 14 - Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web 20. ISAK 17 - Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang mungkin akan berdampak pada laporan keuangan Perusahaan, yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut:

1. PSAK 10 (Revisi 2009) - Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing 2. PSAK 24 (revisi 2010) - Imbalan kerja 3. PSAK 46 (revisi 2010) - Akuntansi Pajak 4. PSAK 50 (revisi 2010) - Instrumen Keuangan: Penyajian 5. PSAK 53 (revisi 2010) - Pembayaran Berbasis Saham 6. PSAK 60 (revisi 2010) - Instrumen Keuangan: Pengungkapan 7. PSAK 63 (revisi 2010) - Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi 8. ISAK 13 - Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri 9. ISAK 15 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya 10. ISAK 16 - Perjanjian Konsensi Jasa 11. ISAK 20 - Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para

Pemegang Sahamnya

Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK dan ISAK revisi tersebut terhadap laporan keuangan.

35. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan Perusahaan ini, yang telah diselesaikan pada tanggal 17 Maret 2011.

57Laporan Tahunan 2010 PT Yulie Sekurindo Tbk

PT Yulie Sekurindo TbkPlaza ABDA Lt. 5Jl. Jend. Sudirman Kav. 59,Jakarta 12190, IndonesiaTel : (021) 5140 2180 (Dealing), 5140 2181(General), Fax: (021) 5140 2182E-mail : [email protected]