KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat yang dilimpahkan kepada kami sehingga Laporan tentang kegiatan Perlindungan Konsumen di daerah Nusa Tenggara Barat dapat kami susun dan selesaikan sebagai tugas kami mengelola dana dekon yang diberikan kepada Satker , khususnya pada Bidang perdagangan dalan Negeri Seksi Pembinaan dan Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Prov NTB, dan sesuai dengan Surat Direktorat Jendral Standarisasi Dan Perlindungan Konsumen untuk melaporkan segala kegiatan yang trelah dilaksanakan .Mengingat luas wilayah Nusa Tenggara Barat Yang terdiri dari dua (2) pulau yaitu ,dua (2) kota administrative dan delapan (8) Kabupaten dan barang yang di awasi ditiap kab kota sangatlah banyak , jadi harus membutuhkan sumber daya manusia yang trampil dan berkwalitas untuk mewujudkan perlindungan konsumen. Kami menyadari laporan ini belum sempurna dengan baik sebagaimana yang kita harapakan namun demikian keadaan didaerah dan hasil pengawasan yang telah dilakukan baik oleh Tim pengawasan yang ada di Daerah maupun kegiatan institusi secara berkala sesuai dengan TupoksiDemikian Pengantar dari kami dengan harapan semoga laporan ini dapat bermanfaat dalam pengambilan kebijaksanaan Perlindungan Konsumen di Daerah.

Mataram, September 2014Kasi PPK/Penyusun

GEDE BUDIARTA.BA NIP. 196004041985091001

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

1. Latar Belakang2. Dasar3. Maksud Dan Tujuan4. S a s a r a n5. Kegiatan Perlindungan Konsumen Tahun 2013 dan Tahun 20146. Hasil Pengawasan7. Permasalahan8. P e n u t u p

LAPORAN KEGIATAN PERLINDUNGAN KONSUMENDI PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

1. Latar Belakang.

Dalam era globalisasi / perdagangan bebas konsumen akan dihadapkan pada beraneka macam produk barang dan atau jasa yang dipasarkan oleh pelaku usaha baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri melalui penawaran, promosi dan periklanan. Dengan didukung oleh perkembangan ilmu dan teknologi komunikasi, pelaku usaha saat ini dapat melakukan berbagai cara transaksi atau penjualan baik melalui media cetak maupun electronic. Hal ini disatu sisi dapat memberikan kemudahan/ manfaat kepada konsumen untuk memenuhi segala kebutuhannya dan memilih jenis dan kualitas barang dan atau jasa, namun disisi lain perkembangan iptek ini dapat mengakibatkan ketidak seimbangan dan lemahnya kedudukan konsumen di mata pelaku usaha yang tidak bertanggung jawab, yang berupaya untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya.Dalam praktek se-hari-hari konsumen sering dirugikan oleh ulah para pelaku usaha yang tidak jujur dalam menawarkan berbagai produk yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku diantaranya produk tersebut sudah kedaluwarsa, tidak sesuai dengan standard bahkan produk tersebut belum terdaftar di Dertemen teknis seperti produk makanan yang harus didaftarkan terlebih dahulu di Dep. Kesehatan ( Balai POM ) untuk produk makanan impor sebelum diedarkan di pasar, kemudian untuk produk elektronik harus dilengkapi dengan Petunjuk Penggunaan dan Kartu Garansi menggunakan Bahasa Indonesia.Adapun bentuk perlindungan konsumen yang selalu dilakukan di daerah adalah melalui pengawasan terhadap produk-produk yang beredar di pasar baik itu produk dalam negeri maupun produk impor berupa produk makanan dan produk-produk lainnya seperti barang-barang electronik , dimana dalam pelaksanaannya bisa melalui kegiatan tim maupun kegiatan institusi secara sektoral sesuai dengan tugas pokok dan fungsi instansi masing-masing.. Untuk menghindari hal-hal yang dapat merugikan konsumen tersebut maka perlu dilakukan pengawasan terhadap produk-produk yang beredar di pasar khususnya terhadap produk elektronik dan Produk makanan, serta peningkatan kegiatan Tera dan Tra ulang terhadap UTTP yang dipergunakan untuk kegiatan niaga..

2. D a s a r

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 547/MPP/Kep/7/2002 tentang Pedoman Pendaftaran Petunjuk Penggunaan ( Manual ) dan Kartu Garansi dalam Bahasa Indonesia bagi Produk teknolodi, informatika dan elektronika. Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor : 634/KP/MPP/2002 Tentang. Tata Cara Pengawasan Barang dan Jasa yang beredar di pasar Permendag No.20/M-DAG/PER/5/2009 Tentang Ketentuan dan tata cara pengawasan barang dan jasa..

3. Maksud dan Tujuan

Maksud daripada kegiatan pengawasan ini adalah untuk melakukan pembinaan sekaligus pengecekan kepada pelaku usaha dalam melakukan kegiatan usahanya apakah sudah memenuhi ketentuan yang berlaku atau belum.Tujuan daripada kegiatan pengawasan ini adalah sbb :

Memberikan perlindungan kepada konsumen Menegakkan aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah ( SK. Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. : 547/MPP/Kep/7/2002 Melakukan pembinaan kepada pelaku usaha Menegakkan Undang undang No. 8Tahun 1999tentang Perlindungan Konsumen. Meneruskan Laporan Hasil Pengawasan pada PPNS PK untuk ditindak lanjuti kepengawasan khusus/pro justitia.

4. S a s a r a n.

Dalam kegiatan pengawasan sasaran yang menjadi target adalah para pelaku usaha / pedagang /toko yang menjual produk makanan dan produk electronic dan pengguna UTTP ( Ukuran Takaran Timbangan dan Perlengkapannya ) di Kabupaten/Kota se-NTB.

5. Kegiatan perlindungan konsumen yang sudah dilakukan pada tahun 2013 dan Tahun 2014 adalah sebagai berikut : Tahun 2013.

Pengawasan terhadap produk/barang dari china,terutama barang barang elektronik dan lampu swabalas dan kegiatan lain yang sudah dilaksanakan dalam rangka perlindungan konsumen pada tahun 2013 maupun Tahun 2014 yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan oleh Dinas Petrindustrian dan Perdagangan Provinsi .NTB maupun bersama Tim adalah :1. Pengawasan terhadap produk/barang elektronik dan produk makanan.2. Sosialisasi Undang Undang No.8 Tahun1999 tentang perlindungan konsumen di kota mataram.3. Pembelian barang contoh.4. Melakukan pengujian terhadap barang contoh seperti. LAMPU SWABALAS,BAN SEPEDA MOTOR DAN HELEM KENDARAAN BERMOTOR.5. Melakukan pengujian berupa alat-alat listrik dan kompor gas .

Tahun 2014.

Kegiatan perlindungan konsumen pada tahun 2014 yang sudah dan akan dilaksanakan oleh Dinas Perindag Prop. NTB maupun bersama Tim adalah :1. Pengawasan terhadap produk elektronik dan produk makanan dan minuman dalam kaleng.2. Sosialisasi Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen di 2 Kabupaten yaitu di Kabupaten Lombok Tengah dan Kab. Lombok Timur3. Pembelian barang contoh yang akan dilaksanakan pada triwulan IV yang meliputi Lampu Swabalan , Slang Karet Kompor Gas, dan regulator kompor gas.

6. Hasil Pengawasan :

Berdasarkan hasil pengawasan di lapangan terhadap baik pengawasan rutin maupun pengawasan terhadap kasus -kasus yang berkembang di Media masa dapatlah disampaikan hasilnya sebagai berikut : NOUraian/Obyek Pengawasan/KasusHasil PengawasanKet.

1.

2.

3. .

.

Pengawasan Tahun 2013 dengan temuan:

Produk electronicJln.TGH.JaenuddinAdul Majid.Lotim

.

UD.Sari Buana.JLN.Gajah MadaPegesangan.

UD. SOPONYONO{H.ZAINUDDIN}Jln .Sekarjaya Praya (LOTENG)

Produk elektronika khususnya TV yang beredar di Pasar sudah dilengkapi dgn Buku Petunjuk Manual dan kartu jaminan berbahasa Indonesia, serta sudah didaftarkan sesuai dengan ketentuan. (Hasil pengawasan terlampir )

Ditemukan 4 item produk yangBerdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan bersama-sama dengan Balai POM Mataram di Kota Mataram dijumpai makanan yang kadaluarsa dan kemasan dalam keadaan rusak.

Ditemukan 5 aitem produk makanan kadaluarsa

Pendaftaran sebagian besar masih menggunakan ketentuan lama yaitu : SK. Memperindag No. 608/MPP/Kep/10/1999.SK. Menperindag No. 7/MPP/Kep/I/2000, ttg. Tata Cara Pendaftaran Petunjuk Penggunaan ( Manual ) dan Kartu Jaminan/Garansi Dalam Bhs. Indonesia.

Makanan yang kadaluarsa berupa 3 kotak ,pisang molen merek lapisa,yang tanggal kadaluarsanya tanggal 4 Des 2013.Kue marbel Cake Merek Lapisa 1 Kotak kadaluarsa tgl 10 juni 2013.dan 2 kaleng roti kaleng ole-ole ,yang kemasannya dalam keadaan penyok

-Kare Ayam Pronas 13buah.-Hotsa ( Kue Kering)6buah.-Milna Bubur Bayi 8 kotak.-Roti Srigadur 9 Bungkus dan 1 kaleng sarden dan 4 bungkus roti tawar.

1. P e r m a s a l a h a n.

Berdasarkan hasil pengawasan yang kami lakukan secara rutin di daerah permasalahan yang sering di jumpai adalah sebagai berikut a. Produk kedaluwarsab. Produk yang tidak mencantumkan tanggal kedaluwarsac. Kemasan rusakd. Tulisan Kadaluarsa tidak jelas.e. Banyak Pengguna Tanda SNI Tempelan.f. Kurangnya Tenaga PPBJ dan PPNS di Provinsig. Kurangnya Fasilitas untuk menunjang Pengawasan Barang dan Jasa.

2. P e n u t u p

Demikianlah informasi kegiatan pengawasan Barang dan Jasa serta daftar nama petugas Pengawasan Barang Dan Jasa (PPBJ) terlampir yang dilaksanakan di daerah sebagai bahan evaluasi oleh pimpinan dalam menentukan kebijakan pada masa yang akan datang. Mataram, September 2014Kasi PPK/Penyusun

GEDE BUDIARTA.BA NIP. 196004041985091001