laporan SSO

17
MAKALAH INSTALASI TEGANGAN MENENGAH Saklar Seleksi Otomatis (SSO) Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Instalasi Tegangan Menengah Disusun Oleh : Desyta Ayu P. (3.31.12.1.05) / LT-3B Juniar Anika P. (3.31.12.1.09) / LT- 3B Lu’luil Maknunah W. (3.31.12.1.13) / LT- 3B Rina Wulansari (3.31.12.1.20) / LT- 3B

description

laporan SSO

Transcript of laporan SSO

MAKALAH INSTALASI TEGANGAN MENENGAH

Saklar Seleksi Otomatis (SSO)Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Instalasi Tegangan Menengah

Disusun Oleh :Desyta Ayu P.(3.31.12.1.05) / LT-3BJuniar Anika P.(3.31.12.1.09) / LT-3BLuluil Maknunah W.(3.31.12.1.13) / LT-3BRina Wulansari(3.31.12.1.20) / LT-3BAchmadi(3.31.11.1.01) / LT-3B

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIKJURUSAN TEKNIK ELEKTROPOLITEKNIK NEGERI SEMARANG2015Abstrak

Energi listrik adalah salah satu sumber energi penting untuk mendukung aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga kontinyuitas penyaluran tenaga listrik bersifat mutlak. Gangguan kontinyuitas penyaluran tenaga listrik dapat terjadi dari sisi internal maupun eksternal, gangguan dari sisi internal berasal dari dalam atau alat itu sendiri, sedangkan eksternal adalah gangguan yang berasal dari lingkungan.Untuk itutlah pencegahan gangguan terhadap penyaluran energy listrik sangat penting adanya. Dibutuhkan pengamanan untuk mencegah terjadinya gangguan yang akan mengakibatkan kontinyuitas terhadap penyaluran tenaga listrik terganggu.Untuk itulah, para ilmuwan dan professional yang terlibat dalam teknik kelistrikan berusaha menciptakan pengamanan terhadap penyaluran tenaga listrik itu sendiri. Diantaranya seperti PMT, PBO, Pemutus, SSO, dll.Salah satu pengaman yang akan dibahas disini adalah SSO atau Sectionalizer. Sectionaliseradalah alat perlindungan terhadap arus lebih, hanya dipasang bersama-sama dengan PBO yang berfungsi sebagai pengaman back-upnya. Alat ini menghitung jumlah operasi pemutusan yang dilakukan oleh perlindungan back-upnya secara otomatis disisi hulu dan SSO ini membuka pada saat peralatan pengaman disisi hulunya sedang dalam posisi terbuka, pada penggunaan SSO ini biasanya dikoordinasikan dengan peralatan yang lain.

Kata kunci : Pengoperasian, Saklar Seksi Otomatis (SSO), Sectionalizer, AVS.

I. II. PENDAHULUAN2.1 Latar BelakangSuatu sistem hakekatnya adalah peranan penting bagi peralatan dan manusia itu sendiri. Pemeliharaan instalasi Gardu Induk pada hakekatnya adalah untuk mendapatkan kepastian.Atau jaminan bahwa sistem suatu peralatan yang dipelihara akan berfungsi secara optimal untuk meningkatkan umur teknisnya dan keamanan bagi personil. Pemeliharaan Instalasi Gardu Induk dilihat dari sifat dan jenis pemeliharaannya dibedakan dalam pemeliharaan rutin, pemeliharaan korektif dan pemeliharaan darurat. Mengingat bidang pemeliharaan ini sangat diperlukan dalam sistem penyaluran, maka pemeliharaan memerlukan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan serta evaluasinya yang dilaksanakan baik ditingkat pusat, kesatuan, unit administrasi sampai unit terkecil. Salah satu peralatan pengaman yang berada di Gardu Induk adalah Saklar Seksi Otomatis (SSO) atau Sectionalizer. Seluruh peralatan yang berada di Gardu Induk harus di pelihara dan dioperasikan dengan baik, karena apabila peralatan tidak dilakukan pemeliharaan dengan baik akan memperpendek umur peralatan tersebut selain itu juga menyebabkan ganguan pada sistem.

2.2 TujuanTujuan dari penulisan makalah instalasi tegangan menengah ini ini adalah untuk mengetahui dan memahami tentang operasi Saklar Seksi Otomatis (SSO) atau sectionalizer.

2.3 Batasan MasalahMakalah ini disusun untuk mempelajari tentang saklar seksi otomatis atau disingkat dengan SSO. Dalam makalah ini juga akan menerangkan tentang fungsi serta prinsip kerja dari SSO.

III. DASAR TEORI3.1 Pengertian SSOSectionaliseradalah alat perlindungan terhadap arus lebih, hanya dipasang bersama-sama dengan PBO yang berfungsi sebagai pengaman back-upnya. Alat ini menghitung jumlah operasi pemutusan yang dilakukan oleh perlindungan back-upnya secara otomatis disisi hulu dan SSO ini membuka pada saat peralatan pengaman disisi hulunya sedang dalam posisi terbuka, pada penggunaan SSO ini biasanya dikoordinasikan dengan peralatan lain. Seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 2.1 Koordinasi SSO dan peralatan pengaman lainSSO atau Auto Sectionalizer adalah saklar yang dilengkapi dengan kontroler elektronik atau mekanik yang digunakan sebagai pengaman seksi jaringan tegangan menengah.

3.2 Fungsi SSOBerikut adalah fungsi-fungs dari SSO :a. SSO sebagai alat pemutus rangkaian/beban untuk memisah-misahkan saluran utama dalam beberapa seksi, agar pada keadaan gangguan permanen, luas daerah (jaringan) yang harus dibebaskan di sekitar lokasi gangguan sekecil mungkin.b. Bila tidak ada PBO atau relai recloser di sisi sumber maka SSO tidak berfungsi otomatis (sebagai saklar biasa).c. Membuka selama interval waktu alat proteksi back up telah memutus sirkuitd. Tidak dapat memutus arus gangguane. Untuk mengisolasi seksi jaringan yang tergangguf. Alat hubung khususSectionalizer atau sakelar seksi otomatis ( SSO ) adalah tipe alat hubung yang digunakan untuk mengisolasi seksi jaringan yang terganggu secara otomatis; segera seksi tersebut terputus suplay tenaga listriknya akibat pekerjaan PBO atau pemutus tenaga. Ia tidak dapat memutus arus gangguan dan sebenarnya membuka selama interval waktu peralatan proteksi back up lainnya ( yaitu pemutus tenaga atau PBO ) telah memutus sirkuit.

3.3 Penempatan dan Penggunaan SSO3.3.1 Penempatan SSO SSO dipasang diantara dua pengaman dengan karakteristik berdekatan namun tidak dapat dapat dikoordinasikan. Umumnya SSO dipasang di percabangan yang dekat sumber sehingga tidak mungkin koordinasi dengan pelebur.3.3.2 Penggunaan SSOPenggunaan SSO biasanya dipengaruhi oleh factor-faktor sebagai berikut :a. Tegangan sistemb. Arus beban maksimalc. Arus gangguan maksimald. Koordinasi dengan pengaman lainSSO harus mampu memutus beban normal karena SSO tidak mampu memutus beban gangguan. SSO juga bisa dijadikan sebagai pengganti pelebur, karena fungsinya yang hampir sama.SSO dapat digunakan untuk penggantian fungsi pelebur atau dipasang antara PBO dengan pelebur. Berbeda dengan pelebur, SSO tidak mempunyai karakteristik watu-arus, jadi tigak membutuhkan adanya koordinasi dengan PBO atau tele pemutus tenaga. Dalam konstruksinya SSO mirip pemutus beban tipe minyak.

3.4 Prinsip Kerja SSOSSO biasanya bisa di temui Jaringan tegangan menengah. Berikut adalah prinsip kerja dari SSO:a. SSO bekerjanya dokoordinasikan dengan pangaman di sisi sumber (seperti relai recloser atau PBO) untuk mengisolir secara otomatis seksi SUTM yang terganggu.b. SSO pada pola ini membuka pada saat rangkaian tidak ada tegangan tetapi dalam keadaan bertegangan harus mampu menutup rangkaian dalam keadaan hubung singkat. c. SSO ini dapat juga dipakai untuk membuka dan menutup rangkaian berbeban. Saklar ini bekerja atas dasar penginderaan tegangan.d. SSO dilengkapi dengan alat pengatur dan trafo tegangan sebagai sumber tenaga penggerak dan pengindera.SSO mempunyai alat penghitung yang selalu menghitung beberapa kali arus gangguan (yaitu arus yang besarya ada diatas harga yang sudah ditentukan sebelumnya) mengalir melalui. SSO dapat distel untuk membuka sesudah 1,2 atau 3 hitungan.Umpamanya, perhatikan susunan jaringan seperti gambar 1: Disini kita mempunyai S S 0 tiga fasa yang kerjanya berkaitan dengan PBO. Misalkan terjadi gangguan permanen di lokasi seperti dalam gambar, dan SSO telah distel untuk hitungan dua. Sesudah PBO trip untuk pertama kali, S S 0 aka menghitung satu, karena ia telah merasakan arus yang tinggi mengalir melaluinya. PBO akan menutup lagi dan kemudian trip lagi. Ketika PBO membuka, SSO telah merasakan arus yang tinggi lain, menghitung dua dan membuka kontak-kontaknya untuk mengisolasikan seksi jaringan yang terganggu sudah dipisahkan. Pelayanan akan tetap berlangsung kebagian penyulang yang tak terganggu. Prinsip kerja SSO dengan sensor tegangan dijelaskan pada AVS di bawah.

3.5 AUTOMATIC VACUUM SWITCH (AVS)di bawah sebagai ilustrasi Sistem Distribusi yang terbagi dalam 3 seksi dengan pengaman penyulang sebuah PMT dan dua buah AVS.

Gambar 2.2 Sistem Pengaman JTM dengan PMT dan AVS

3.5.1 Prinsip Operasi AVSa. Dalam hal terjadi gangguan pada seksi III maka PMT penyulang trip, tegangan hilang. Setelah T3, semua AVS trip. b. PMT masuk kembali (reclose pertama), seksi I bertegangan. c. Setelah T1 menerima tegangan, AVS1 masuk, seksi II bertegangan. d. Setelah T2 menerima tegangan, AVS2 masuk, seksi III bertegangan. e. Apabila gangguan masih ada maka PMT trip kembali, AVS1 dan AVS2 lepas setelah T3. f. PMT reclose yang kedua. AVS1 masuk setelah T1 sedangkan AVS2 sudah lock-out (pada saat masuk pertama tetapi hanya merasakan tegangan sebentar atau lebih kecil dari T2).

3.6 Klasifikasi SSOa. Penginderaan : berdasarkan tegangan (Automatic Vacuum Switch) atau dengan Arus (Sectionalizer).b. Media Pemutus : Minyak, Vacum, Gas SF6.c. Kontrol : Hidraulik atau Elektronikd. Phase : Fasa tunggal atau Fasa tiga

3.7 Karakteristik SSOMinyak pada SSO berfungsi sebagai media pemutus busur api: jadi SSO mempunyai kemampuan memutus beban (walaupun tidak dapat memutus gangguan). Karena itu SS0 kadang-kadang digunakan sebagai pemutus beban selama kondisi normal. Ia dilengkapi dengan lubang centelan agar dapat dioperasikan secara manual di lapangan. Atau juga dilengkapi dengan kotak pemisah jarak jauh atau remote.SSO tersedia sebagai peralatan satu fasa atau tiga fasa. Alat kontrolnya beroperasi secara hydraulik atau elektronik. Bila arus yang melewati SSO melebihi arus pengenal nominalnya dengan persentase tertentu, mekanisme kontrol akan beroperasi sesuai dengan jumlah hitungan yang telah distel terlebih dahulu. Pada intinya, kontrol hydraulik merupakan pompa. Solenoid menggerakan sebuah piton yang memompa minyak dalam jumlah tertentu. Di bawah adalah karakteristik dari SSO yang lebih spesifik, sebagai berikut:a. Tidak punya karakteristik waktu arusb. Kontak: Hidrolis (piston, solenoid, pompa, keandalan satu ruang) Elektronis (sinyal arus dari CT, Unit statis pengindra arus)c. Bushing CT Sumber daya operasi SSO Sinyal arusd. Koordinasi dengan alat lain (PBO, Rele PMS, tidak dibutuhkan)e. Alat penghitung gangguan (setelan buka SSO: 3 hitungan, 2 hitungan, 1 hitungan)Keandalan satu ruangan: jumlah minyak yang ada didalam ruangan itu mengatur posisi batang trip yang akan mengoperasikan mekanisme pegas trip. Umpamanya SSO yang distel dengan hitungan satu akan diatur hanya akan menyerap satu volume minyak sebelum beroperasi. Dengan cara yang sama, SSO yang distel untuk hitungan ketiga akan menyerap tiga volume minyak dan kemudian trip. Dalam SSO dengan kontrol elektronik, suatu unit statis pengindra arus digunakan untuk mengontrol. Trafo arus dipasang di bushing SSO dan ini menghasilkan sinyal arus untuk rangkaian pengidra arus lebih. Daya untuk mengoperasikan SSO ini diambil dari trafo arus bhusing yang sama.

3.8 Cara Kerja SSOCara kerja dari SSO ini ialah digabungkan dengan PMT (Pemutus tegangan yang biasanya digabung dengan Relay arus lebih) ditempatkan disisi hulu / awal saat jaringan keluar dari penyulang lalu dihubungkan dengan SSO (Saklar Seksi Otomatis / Sectionalizer) yang dihubungkan pula dengan PBO (Pemutus Balik Otomatis / Recloser) sebagai pengaman back-upnya. Sistem pengaman seperti ini bekerja saat terjadi gangguan, dimana PBO melakukan pemutus balik tegangan secara otomatis dan SSO ini menghitung berapa kali PBO ini melakukan tugasnya. Saat jumlah operasi pemutus balik melewati batas jumlah yang ditetapkan oleh SSO ini maka secara otomatis SSO ini akan memerintahkan PMT untuk memutuskan tegangan secara permanen dan gangguan tersebut harus segera diperbaiki oleh petugas pemeliharaan jaringan agar tidak sampai mengganggu pelayanan listrik kepada pelanggan.

IV. DISKUSI PRESENTASI

V. KESIMPULAN5.1 KesimpulanKesimpulan yang dapat kami ambil dari Presentasi di atas adalah:1. SSO merupakan pengaman yang berkoordinasi dengan pengaman lain seperti PMT dan PBO.2. SSO merupakan alat perlindungan terhadap arus lebih, hanya dipasang bersama-sama dengan PBO yang berfungsi sebagai pengaman back-upnya.3. Alat penghitungan gangguan dengan setelan buka SSO. Setelannya yaitu dengan 1 hitungan, 2 hitungan, atau 3 hitungan. Setiap hitungan disesuaikan dengan kebutuhan.4. Kerja pengaman ini tidak dipengaruhi oleh karakteristik waktu arus seperti rele arus lebih.

4.2 Saran 1. Sebaiknya pemeliharaan rutin dilaksanakan guna menjaga keandalan alat pengaman.2. Untuk menjaga keandalan sistem maka pada pemeliharaan SSO harus dilakukan secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan.3. Untuk pemelliharaan SSO perlu dipertahankan demi menjaga keandalan pemisah dalam kondisi beroperasi.4. DAFTAR PUSTAKA[1]http://serba-elektro-elektro.blogspot.com/2015/05/saklar-seksi-otomatis-sso.html[2]http://jatirio.blogspot.com/2012/12/recloser-pbo-dan-sectionalizer-sso_6.html[3]Tim Penyusun, Diklat Peralatan Gardu Induk, Unit Pendidikan dan Latihan PT PLN (Persero) UDIKLAT Semarang dengan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNDIP, 2007.[4]Bonggas L. tobing, Peralatan Tegangan Tinggi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta