Laporan Semester 2

38
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Praktek Kerja Bangku di Bengkel Mekanik - Sebagai pengenalan dan petunjuk bagi mahasiswa pada semua alat yang ada pada teknik dasar di bengkel mekanik. - Menumbuhkan, mengembangkan dan memantapkan sikap profesionalisme yang diperlukan mahasiswa sebagai bekal memasuki praktek-praktek bengkel yang akan datang. - Meningkatkan, memperluas dan memantapkan skill, keterampilan yang membentuk kemampuan mahasiswa sebagai bekal pada praktek berikutnya sesuai dengan program studinya. - Menumbuhkan rasa disiplin diri pada mahasiswa baik pada saat praktek di bengkel maupun di luar bengkel. - Memupuk rasa kesabaran pada diri mahasiswa sebagai suatu hal yang sangat penting bagi mahasiswa pada saat melaksanakan praktek bengkel dimana membutuhkan kesabaran dan ketabahan yang baik dalam melakukan pekerjaan. - Menumbuhkan dan menerapkan rasa tanggung jawab mahasiswa terhadap peralatan bengkel dan ruang praktek di bengkel agar dapat dipelihara. 1

Transcript of Laporan Semester 2

Page 1: Laporan Semester 2

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktek Kerja Bangku di Bengkel Mekanik

- Sebagai pengenalan dan petunjuk bagi mahasiswa pada semua alat yang

ada pada teknik dasar di bengkel mekanik.

- Menumbuhkan, mengembangkan dan memantapkan sikap profesionalisme

yang diperlukan mahasiswa sebagai bekal memasuki praktek-praktek

bengkel yang akan datang.

- Meningkatkan, memperluas dan memantapkan skill, keterampilan yang

membentuk kemampuan mahasiswa sebagai bekal pada praktek berikutnya

sesuai dengan program studinya.

- Menumbuhkan rasa disiplin diri pada mahasiswa baik pada saat praktek di

bengkel maupun di luar bengkel.

- Memupuk rasa kesabaran pada diri mahasiswa sebagai suatu hal yang

sangat penting bagi mahasiswa pada saat melaksanakan praktek bengkel

dimana membutuhkan kesabaran dan ketabahan yang baik dalam

melakukan pekerjaan.

- Menumbuhkan dan menerapkan rasa tanggung jawab mahasiswa terhadap

peralatan bengkel dan ruang praktek di bengkel agar dapat dipelihara.

1.2 Teori Dasar

1.2.1 Praktek Bengkel Mekanik

Praktek bengkel mekanik ini adalah merupakan suatu teknik dasar

sebelum mahasiswa melaksanakan praktek di bengkel sesuai dengan jurusannya

yang nantinya di bengkel ini setiap mahasiswa dibina sesuai dengan tujuan dari

praktek bengkel mekanik. Pada teori dasar ini akan kita bahas mengenai

keselamatan umum (accident precautions) serta pengenalan terhadap peralatan

yang akan digunakan.

1

Page 2: Laporan Semester 2

1.2.2 Keselamatan Umum (Accident precautions)

Keselamatan dalam kerja adalah modal utama, yang kita jaga yang

merupakan tanggung jawab kita semua baik para instruktur maupun mahasiswa

sebagai pekerja. Setiap pekerja atau mahasiswa yang bekerja di bengkel mekanik

dituntut untuk lebih berhati-hati, waspada dan siap. Setiap mahasiswa tidak

dibenarkan mengantuk atau kurang siap disaat sedang bekerja. Hal ini

dilaksanakan semata-mata untuk menghindari terjadinya kecelakaan, baik itu

kecelakaan kecil maupun kecelakaan besar.

1.2.3 Penanggung Jawab Kerja Alat Kerja pada Bengkel

Didalam keselamatan umum telah dijelaskan bahwa penanggung jawab

keselamatan tidak hanya dibebankan oleh instruktur saja, tetapi semuanya ikut

aktif dalam kegiatan bengkel mekanik ini. Penanggung jawab di dalam bengkel

mekanik ini adalah sebagai berikut :

1. Instruktur

Yaitu dosen pembimbing yang bertugas memberikan instruksi dengan

benar, tepat dan aman untuk tiap-tiap bagian yang akan dikerjakan, pada setiap

kerja bengkel yang akan dilaksanakan. Selan itu juga bertugas menyelidiki sebab-

sebab kerusakan pada alat atau mesin dan kecelekaan kerja dan mencatat serta

memberi penilaian pada mahasiswa dan hasil kerjaanya

2. Storeman

Yaitu orang yang bertanggung jawab penuh pada alat-alat yang

dipinjamkan (dibonkan) kepada praktikan dan mencatat segala kerusakan pada

alat-alat yang dibonkan serta melaporkan hal itu kepada instruktur. Jadi, tugas

storeman adalah vital dalam membantu pelaksanaan kerja

3. Pekerja(Praktikan)

Yaitu mahasiswa yang melaksanakan praktek atau kerja bengkel, dimana

setiap mahasiswa dituntut untuk harus dapat bekerja sesuai dengan ketentuan

yang ada dan menjaga semua peralatan, mesin –mesin dari segala kemungkinan

yang menyebabkan kerusakan.

2

Page 3: Laporan Semester 2

1.2.4 Mengutamakan Keselamatan Kerja

Sebelum melakukan praktek bengkel mekanik kita harus berdoa kepada

Allah SWT agar dihindari dari segala bahaya yang dapat merugikan kita. Kita

juga harus terlebih dahulu selalu menggunakan alat pengaman seperti pelindung

diri dan pelindung alat-alat yang kita gunakan. Dan ini bisa terjadi karena

beberapa sebab seperti :

- Terkena ujung sisi alat yang tajam

- Terkena benda yang panas

- Terkena benda-benda yang berputar seperti bor, mesin bubut dll

- Terkena aliran listrik

- Terkena jatuhan benda-benda berat

- Kecelakaan tidak sengaja seperti jatuh dan luka

- Penggunaan alat yang tidak sesuai dengan petunjuk

- Tidak memiliki alat pengaman

- Tidak memakai peralatan bengkel yang sudah ditentukan, misalnya sering

terkena larutan kimia

Selain kecelakaan yang akan berakibat langsung terhadap diri kita, apalagi

kecelakaan yang mengakibatkan rusaknya peralatan, seperti :

- Penggunaan alat yang digunakan yang tidak sesuai dengan fungsi alat

tersebut

- Peralatan yang tidak dibersihkan setelah praktek sehingga alat berkarat

dan tidak baik dipakai bekerja lagi

- Penggunaan alat pada beban yang lebih dari kemampuannya seperti alat

pemotong (cutter) yang kemampuan maksimumnya dapat memotong plat

yang mempunyai ketebalan tidak lebih dari 2 milimeter, bila alat itu masih

tetap digunakan maka tindakan ini dapat merusak peralatan yang digunakan

- Meletakkan peralatan pada tempat yang tidak tepat, misalnya meletakkan

peralatan ditepi meja, yang dapat mengakibatkan benda jatuh dan rusak.

3

Page 4: Laporan Semester 2

Untuk menjaga agar hal-hal diatas tidak terjadi maka kita harus

melaksanakan tata tertib yang telah diberikan oleh instruktur sehingga kita

menjaga keselamatan, misalnya :

- Pakaian kerja harus sesuai, terkancing dan rapi

- Tidak menyimpan benda tajam dalam pakaian

- Menggunakan alat pengaman sesuai dengan kegiatan yang akan

dilaksanakan, serta memakai alat pengaman

- Menghindari dari hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan diri kita,

teman sesama kerja serta orang lain disekitar kita

- Selalu mengadakan konsultasi dengan instruktur bila menghadapi masalah

tentang kegiatan bengkel mekanik

1.2.5 Keselamatan Kerja di Bangku Kerja

Keselamatan kerja meliputi berbagai aspek, antara lain meliputi:

- Keselamatan pada diri sendiri

- Keselamatan peralatan kerja dan mesin – mesin yang sering digunakan

- Keselamatan pada benda kerja

- Keselamatan orang lain dan lingkungan disekitar tempat kerja

1.2.6 Kebersihan Dalam Bekerja

Kebersihan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan

diutamakan dalam setiap melakukan pekerjaan karena kebersihan juga merupakan

salah satu langkah mengutamakan keselamatan kerja, pada alat kerja yang tidak

bersih akan dapat merusak alat tersebut sendiri dan dapat membahayakan pekerja

atau bagi pemakainya. Ruangan yang dipakai untuk bekerja harus senantiasa

bersih agar tidak mengganggu kelancaran bekerja, misalnya ruangan harus

dibersikan dari debu – debu dan sebelum memasuki ruangan bengkel kita harus

membuka ventilasi udara atau kaca jendela dengan tujuan agar pergantian udara

dalam ruangan dapat berjalan lancar.

4

Page 5: Laporan Semester 2

Selain itu piket wajib membersihkan ruangan kerja setelah melakukan

praktek di ruangan bengkel disamping itu, masing – masing mahasiswa wajib

membersihkan tempat kerja masing – masing.

1.3 Pengenalan Peralatan Bengkel Mekanik

Pada tindakan keselamatan telah disebutkan bahwa kita harus selalu

menggunakan alat kerja sesuai dengan kegunaannya masing – masing. Oleh

karena itu, kita harus mengetahui terlebih dahulu, fungsi – fungsi dari alat

tersebut serta cara – cara yang dipergunakan sebelum kita menggunakan alat –

alat tersebut. Hal ini penting agar kita dapat menggunakan alat tersebut dengan

baik. Efisiensi seseorang tergantung dari kualitas dan kondisi dari alat – alat kerja

yang tersedia dan susunan dipelihara kebersihannya, hanya demikian efisiensi

kerja dapat terlaksana. Untuk lebih lanjut mengenai alat – alat kerja yang akan

dipergunakan dalam kerja bangku kali ini, maka kita akan memperjelas kembali

sebagai berikut:

1.3.1 Ragum

Ragum adalah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja agar tidak

bergerak atau lebih mudah dalam melaksanakan kerja terhadap benda kerja.

Ragum terbuat dari besi tuang, diikat atau dibuat pada bangku kerja. Rahang

bergerigi dibuat dari baja yang dikeraskan, dengan gerigi itu pengikatan benda

kerja menjadi lebih erat. Alat ini digunakan untuk mengikat benda kerja yang

akan dikikir, digeraji, ditap, dipahat, dan sebagainya. Hal – hal yang perlu

diperhatikan dalam pemakaian ragum tersebut adalah:

- Sebelum bekerja sebaiknya diperiksa dahulu apakah ragum tersebut layak

digunakan. Jika ada kerusakan segera melapor pada instruktur

- Setelah memakai ragum, mahasiswa harus membersihkan ragum agar

pada saatnya job – job berikutnya dapat dipergunakan lagi

- Kemudian oleskan minyak oli ke ragum, setelah itu mulut ragum diberi

jarak antara satu dengan yang lainnya kira – kira 10 – 15 mm

5

Page 6: Laporan Semester 2

- Pada saat memutar, handle ragum janganlah dipukul tetapi dipitar melalui

ulirnya

- Janganlah ragum sampai tergores oleh alat pemotong atau kikir.

Dalam penggunaan ragum haruslah disesuaikan dengan tinggi orang yang

akan menggunakannya. Untuk mengukur ketinggian ragum dengan orang yang

akan mempergunakannya cukup dengan sentuhan siku tangan, dimana telapak

tangan tepat berada dibawah dagu.

Macam –macam Ragum

- Ragum Ekor

Dipergunakan untuk menjepit logam tempaan untuk pekerjaan berat dan

sebagainya, cocok dipergunakan untuk menjepit benda kerja tipis atau

kasar.

- Ragum Tepi

Dipergunakan untuk menjepit benda kerja tipis yang harus dikikir miring,

ragum sendiri dijepit, pada ragum jajar.

- Ragum Mesin, Ragum Tangan, Sepit Jajar

Ragum mesin digunakan untuk menjepit benda kerja yang akan dibor.

Ragum tangan dipergunakan untuk menjepit benda ringan, misalnya untuk

mematri. Sepit jajar dipergunakan untuk menjepit ringan benda kerja.

Untuk menjaga kerbersihan ragum, ragum dilengkapi dengan kain penutup

ragum. Dalam menggunakan alat ini, digunakan juga alat bantu lainnya, seperti

sepasang magnetik sebagai alas penjepit benda kerja. Gunanya agar benda kerja

yang dikerjakan tidak mengalami kerusakan.

Gambar 1.3.1 Ragum

6

Page 7: Laporan Semester 2

1.3.2 Mistar Baja (Steel Ruler)

Mistar baja adalah alat yang digunakan untuk mengukur dengan

menunjukkan perbandingan langsung dari benda yang diukur dengan beberapa

skala asli. Alat ini dibuat dari baja keras, tipis dan lentur. Kelenturannya

mempunyai kebaikan bila digunakan untuk dipakai mengukur permukaan yang

lengkung. Alat ini sering digunakan dibengkel walaupun memiliki ketelitian yang

rendah.

Gambar 1.3.2 Mistar Baja

1.3.3 Penggores (Seriber)

Penggores adalah alat yang digunakan untuk menggores benda atau

menggambar benda kerja yang terbuat dari baja. Ujung penggores sangat tajam

dan mempunyai sudut antara 20 – 25 derajat. Alat ini dibuat dari baja karbon

tinggi yang dikeraskan dan ditemper. Bagian tengahnya dibuat guratan untuk

pegangan. Dalam penggunaannya penggores harus dimiringkan berkisar 45˚ - 60˚.

Dalam ruang kerja ada tiga macam penggores yang biasanya digunakan, yaitu

penggores sedukan, penggores dengan satu ujung bengkok, dan penggores yang

ujungnya dapat diubah – ubah.

Gambar 1.3.3 Penggores

7

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Page 8: Laporan Semester 2

1.3.4 Jangka Pegas (Spring Drivider)

Jangka pegas adalah alat yang digunakan untuk penggoresan yang

berbentuk lingkaran pada benda kerja serta menggambarkan garis – garis

lengkung pada plat besi, untuk memindahkan suatu jarak dan membandingkan

dengan skala penggaris sebagai batas ukur. Jangka pegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur dan baut yang disatukan dengan

sebuah pegas bulat pada satu ujungnya. Untuk mendapatkan garis yang tepat,

ujungnya harus tegak atau sejajar penggores, serta ujung kakinya harus selalu

bersentuhan dan mempunyai panjang yang sama. Penggunaan jangka pegas

adalah sebagai berikut :

- Cara menggores lingkaran dan garis lengkung

- Jangka harus dimiringkan pada arah perputaran

- Cara memindahkan suatu ukuran dari suatu penggaris (penandaan jarak)

- Mengatur kaki – kaki jangka pada ukuran yang dikehendaki, tempatkan

satu ujung suatu garis skala dan yang lain pada jarak yang dikehendaki.

Gambar 1.3.4 Jangka Pegas

1.3.5 Penitik (Center Punch)

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat penandaan pada benda

kerja yang berupa lubang atau titik – titik. Penitik ini terbuat dari karbon tinggi

yang dikeraskan dan ditemper. Badan diberi guratan atau sisi segi enam.

Penyenter dengan sudut 90˚ digunakan untuk pusat lingkaran dan sudut 60˚ untuk

penitik garis lukisan. Untuk penitik garis lukisan juga digunakan pena tusuk.

Penandaan dengan penitik terutama untuk:

8

Page 9: Laporan Semester 2

- Menentukan pusat – pusat lubang pada perpotongan garis untuk

memudahkan atau memutuskan awal pengeboran.

- Menjelaskan garis lingkaran dibagian yang dikerjakan.

- Menjelaskan garis – garis penggores.

Gambar 1.3.5 Penitik

1.3.6 Pahat Pemotong (Cutting Chisen)

Pahat pemotong adalah alat yang digunakan untuk memotong plat tipis

pada bagian yang letaknya dibagian yang cukup sulit untuk dipotong dengan

menggunakan alat lain. Bagian bawah dari sisi potongnya berbentuk datar.

Gambar 1.3.6 Pahat Pemotong

1.3.7 Palu Plastik (Nylon Hammer)

Palu plastik adalah alat yang digunakan untuk memukul, meeratakan

benda dan membengkokkan agar benda yang letaknya dibagian depan atau muka

tidak mengalami lecet atau kerusakan.

Gambar 1.3.7 Palu Plastik

9

Page 10: Laporan Semester 2

1.3.8 Palu Baja (Steel Hammer)

Palu baja adalah alat yang digunakan untuk membantu pemukulan alat

kerja seperti:

- Penitikan

- Membuat cap pada benda kerja dengan stamping

Selain itu, pemukulan palu baja juga digunakan untuk meratakan dan

membengkokkan plat.

Gambar 1.3.8 Palu Baja

1.3.9 Gergaji Besi (Steel Saw)

Gergaji besi adalah alat yang digunakan untuk memotong benda kerja

sepanjang mana dibutuhkan. Adapun bagian-bagian gergaji adalah sebagai

berikut:

- Bingkai

Terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku agar hasilnya lurus dan kuat.

Bingkai yang dapat diatur terbuat dari pipa baja yang oval. Bingkai ini dapat

untuk bermacam-macam panjang daun gergaji.

- Tangkai

Biasanya terbuat dari logam yang lunak

- Pasak daun gergaji

Pasak ini dipasang pada kedua pasak yang terdapat pada kedua bingkainya

- Mur kupu-kupu

Mur kupu-kupu digunakan untuk mengencangkan daun gergaji. Pada

pemasangan mata di gergaji perlu diperhatikan arah matanya.

Gambar 1.3.9 Gergaji Besi

10

Page 11: Laporan Semester 2

1.3.10 Mata Bor

Mata bor adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

sesuai dengan diameter yang diinginkan yang dipakai alat bor, misalnya mata bor

ukuran 5 mm, 3 mm dan ukuran lainnya.

Gambar 1.3.10 Mata Bor

1.3.11 Kacamata Pelindung

Kacamata pelindung adalah alat yang digunakan untuk melindungi mata

pada saat pengeboran atau pengelasan agar mata tidak terkena butiran serbuk-

serbuk ataupun percikan bunga api. Kacamata ini terbuat dari bahan plastik dan

menggunakan karet sebagai pengikat.

Gambar 1.3.11 Kacamata Pelindung

11

Page 12: Laporan Semester 2

1.3.12 Kuas

Kuas adalah alat yang digunakan untuk membersihkan dan melumasi

ragum agar tidak berkarat. Alat ini dapat juga digunakan untuk melumasi benda

kerja yang akan dibor agar lancar dan tidak panas.

Gambar 1.3.12 Kuas

1.3.13 Stamping

Stamping adalah alat yang digunakan untuk mencetak angka-angka atau

huruf pada benda kerja seperti profil U sebagai tanda kepemilikan masing-masing

mahasiswa. Biasanya digunakan nomor induk mahasiswa yang bersangkutan.

Gambar 1.3.13 Stamping

1.3.14 Lap Kain

Lap adalah alat yang digunakan untuk pelapis meja kerja sebagai tempat

menaruh alat-alat kerja seperti kikir, penitik, paku dan sebagainya. Alat ini wajib

dibawa oleh masing-masing mahasiswa. Khusus untuk program study Teknik

Telekomunikasi diwajibkan memakai lap berwarna biru

Gambar 1.3.14 Lap Kain

12

Page 13: Laporan Semester 2

1.3.15 Amplas (Abravise Paper)

Amplas adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan benda kerja yang

kasar. Berdasarkan bahannya amplas dibagi dua yaitu amplas kain dan amplas

kertas. Selain itu, berdasarkan jenisnya amplas juga dibagi dua yaitu amplas kasar

dan halus.

Gambar 1.3.15 Amplas

1.3.16 Kaleng Oli (Oil Can)

Kaleng oli adalah alat yang digunakan sebagai tempat menyimpan dan

menggunakan oli.

Gambar 1.3.16 Oil Can

1.3.17 Radius

Radius adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar dan ketepatan

lingkaran pada benda kerja yang berbentuk setengah lingkaran, baik cekung

maupun cembung.

Gambar 1.3.17 Radius

13

Page 14: Laporan Semester 2

1.3.18 Hand Driver

Hand driver adalah alat yang digunakan untuk mengepres atau mengunci

paku atau sekrup. Pada bengkel mekanik, alat ini digunakan pada heatstink. Alat

ini biasanya digunakan alat bantu yaitu menggunakan mur pada saat menyatukan

benda kerja.

Gambar 1.3.18 Hand Driver

1.3.19 Sikat Kawat

Sikat kawat adalah alat yang digunakan untuk membersihkan serbuk-

serbuk besi yang menempel pada permukaan kikir. Kikir yang tidak bersih akan

menyebabkan kikir tersebut berkurang ketajamannya.

Gambar 1.3.19 Sikat Kawat

14

Page 15: Laporan Semester 2

1.3.20 Mistar Siku

Mistar siku adalah alat yang digunakan untuk mengukur kesikuan benda

kerja. Misalnya untuk mengukur benda kerja yang mempunyai sudut 90˚. Mistar

ini terbuat dari baja yang dikeraskan atau baja tahan karat.

Gambar 1.3.20 Mistar Siku

1.3.21 Kikir

Kikir adalah alat yang digunakan untuk meratakan permukaan benda

kerja. Alat ini terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa, dan sesuai dengan

panjangnya, bentuknya dan jenisnya, serta gigi pemotongnya. Berdasarkan

bentuknya terbagi atas beberapa jenis antara lain :

a. Kikir Segitiga

Kikir ini digunakan untuk sudut-sudut 60˚-90˚. Kikir ini mempunyai guratan

ganda. Kikir ini digunakan untuk mengikir benda kerja yang berbentuk

segitiga, selain itu sebagai patokan pada benda kerja sebagai langkah awal

dari penggergajian.

b. Kikir Bulat

Kikir ini digunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi bulat. Kikir ini

memiliki guratan kasar, sedang atau halus. Untuk kikir dengan panjang 15 cm

memiliki guratan tunggal. Sering disebut kikir ekor tikus.

c. Kikir Setengah Bulat

Kikir ini memiliki sisi rata, digunakan untuk pengerjaan umum dan memiliki

guratan tunggal, halus atau sedang. Kikir ini berfungsi sama seperti kikir

bulat, tetapi sebatas untuk mengikir setengah lingkaran saja.

d. Kikir Persegi

Kikir ini memiliki guratan pada semua sisi-sisinya. Digunakan untuk mengikir

sudut-sudut. Kikir ini memiliki tirus yang arahnya memanjang.

15

Page 16: Laporan Semester 2

e. Kikir Gergaji

Kikir ini digunakan untuk menajamkan bilah gergaji atau mata gergaji, selain

itu, kikir ini juga digunakan untuk mengikir gerigi gergaji lingkaran

f. Kikir parut

Kikir ini digunakan untuk mengikir logam lunak, kayu dan bahan-bahan lunak

lainnya dengan menggunakan titik atau tanda.

g. Kikir Kasar Tirus

Kikir ini digunakan untuk mengerjakan permukaan umum

h. Kikir Kasar Rata

Kikir ini digunakan untuk mengerjakan pekerjaan yang umum kedua muka

digurat ganda. Kedua tepi ada yang digurat tunggal dan ada yang polos.

i. Kikir tipis

Kikir ini digunakan untuk mengikir pada alur yang sempit. Kedua

permukaanya memiliki guratan ganda dan kedua bagian tepinya digurat

tunggal serta lebarnya ditirus tapi tebal.

j. Kikir Pilar

Kikir ini digunakan untuk membuat alur-alur sempit kedua permukaan

k. Kikir Jarum

Kikir ini digunakan untuk mengikir pekerjaan kecil dan halus

16

Page 17: Laporan Semester 2

Gambar 1.3.21 Kikir

1.3.22 Mesin Bor

Mesin bor adalah alat yang digunakan untuk mengebor benda kerja seperti

plat aluminium, besi atau baja dan lain-lain. Untuk mengebor benda kerja

biasanya digunakan alat bantu yaitu ragum tangan. Selain itu perlu juga

diperhatikan bahwa pada saat mengebor mahasiswa harus menggunakan

kacamata pelindung

Gambar 1.3.23 Alat Pembending

17

Page 18: Laporan Semester 2

1.3.22 Alat Pembending

Alat pembending adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan plat

aluminium. Alat ini digunakan pada saat pembuatan heatsink.

Ganbar 1.3.23 Alat Pembending

1.3.23 Alat Pemotong Plat

Alat pemotong plat adalah alat yang digunakan untuk memotong plat

aluminium dan logam lainnya sesuai dengan ukuran dan ketebalannya. Hasil yang

diperoleh dengan menggunakan alat potong ini lebih baik jika dibandingkan

dengan mengguanakan gergaji.

Gambar 1.3.24 Alat Pemotong Plat

18

Page 19: Laporan Semester 2

1.4 Sarana dan Prasarana Kerja Bengkel Mekanik

1.4.1 Loker

Loker merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan barang atau

benda kerja lainnya. Setiap loker biasanya ditempati oleh tiga orang praktikan

/mahasiswa dan untuk keamanan loker tersebut menjadi tanggung jawab setiap

pemiliknya.

Gambar 1.4.1 Loker

1.4.2 Ruangan Kerja Bengkel Mekanik

Rungan kerja ini digunakan untuk melakukan praktek atau job-job yang

menyangkut masalah-masalah mekanik. Dan setiap memasuki ruangan bengkel

mekanik mahasiswa wajib mematuhi segala perhatian dan tata tertib yang berlaku,

misalnya :

- Setiap mahasiswa diwajibkan memakai pakaian bengkel setiap memasuki

ruangan

- Menjaga kebersihan ruangan bengkel meknik

- Tidak merusak dan mengambil alat-alat yang ada di bengkel mekanik

- Tidak ribut dan makan sewaktu melakukan praktek

19

Page 20: Laporan Semester 2

20

Gambar 1.4.2 Ruangan Kerja Bengkel Mekanik

Page 21: Laporan Semester 2

BAB IILATIHAN BENGKEL MEKANIK

2.1 Latihan Membuat Heatsink Transistor

2.1.1 Tujuan Khusus

Latihan ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan heatsink dan

melatih ketelitian dalam pemotongan dan pembendingan, serta melatih

penggunaan instrumen dengan teliti.

2.1.2 Bahan Praktek

Plat aluminium ukuran 130 x 80 x 1 mm dan 34 x 80 x 1 mm

2.1.3 Alat Praktek

1. Ragum + Magnetik 7. Penitik

2. Kikir Instrumen 8. Gergaji

3. Sikat Kikir 9. Penyiku Baja

4. Penggaris Baja 10. Mesin Bor

5. Palu 11. Mata Bor

6. Penggores 12. Ampelas

2.1.4 Langkah Kerja

1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.

2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir dari setiap sisi benda kerja

atau juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja tersebut

sehingga ukuran yang didapat sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

3. Periksalah kesikuan dari setiap sisi benda kerja tersebut.

4. Lakukan penandaan untuk pengeboran, pada awal pengeboran

gunakan penitik.

5. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum tangan yang

terdapat pada bor – bor tersebut.

6. Amplaslah benda kerja sehingga goresan yang tidak diperlukan yang

ada pada benda itu hilang.

21

Page 22: Laporan Semester 2

2.2 Latihan Membuat Antena monopole

2.2.1 Tujuan Khusus

Melalui latihan membuat antena monopole ini, mahasiswa diharapkan

memiliki suatu skill dan keterampilan dalam mengguanaka peralatan secara baik

dan benar. Selain itu juga mahasiswa diharapkan dapat membuat suatu alat

dengan tepat, baik itu dari segi bentuknya maupun ukurannya dan manfaat alat

yang dibuat mahasiswa mengerti apa kegunaanya. Oleh karena itu dimohon

instruktur/pengajar untuk memperhatikan keselamatan.

2.2.2 Bahan Praktek

Dalam praktek latihan kerja ini dibutuhkan sebuah alat plat aluminium

yang terbuat dari aluminium dengan ukuran :

Ukuran 20 x 20 cm

2.2.3 Alat Praktek

Dalam praktek kerja bangku ini dipergunakan alat-alat sebagai berikut :

1. Ragum + Mekanik 6. Lap Kain

2. Mistar Baja 7. Ampelas

3. Mistar Siku 8. Mata Bor

4. Penggores 9. Mesin Bor

5. Penitik 10. Kikir

2.2.4 Langkah Kerja

1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan yang telah ditentukan.

2. Letakkan benda kerja pada ragum kikir setiap sisi dari benda kerja atau

dapat juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja atau memenuhi

ukuran yang diinginkan.

3. Periksalah kesikuan antara sisi benda kerja tersebut.

4. Rapikan benda tersebut dengan menggunakan kikir instrumen.

5. Lakukan penandaan untuk dibor pada awal pengeboran gunakan penitik

untuk menandainya.

22

Page 23: Laporan Semester 2

6. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum pada mesin bor.

7. Ampelaslah benda kerja sehingga goresan yang tidak diperlukan yang ada

pada benda itu hilang.

2.3 Latihan Membuat Box Power Supply

2.3.1 Tujuan Khusus

Latihan ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan box power supply

dan melatih ketelitian dalam pemotongan dan pembendingan, serta melatih

penggunaan instrumen dengan teliti.

2.3.2 Bahan Praktek

Plat aluminium ukuran 30 x 22 cm dan 18 x 34.8 cm

2.3.3 Alat Praktek

1. Ragum + Magnetik 8. Gergaji

2. Kikir Instrumen 9. Alat Pembending

3. Penggaris Baja 10. Mesin Bor

4. Mistar siku 11. Mata Bor

5. Palu 12. Ampelas

6. Penggores

7. Penitik

2.3.4 Langkah Kerja

1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.

2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir dari setiap sisi benda kerja

atau juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja tersebut

sehingga ukuran yang didapat sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

3. Periksalah kesikuan dari setiap sisi benda kerja tersebut.

4. Ukurlah batas bending pada benda kerja tersebut.

5. Lakukan penandaan untuk pengeboran, pada awal pengeboran

gunakan penitik.

23

Page 24: Laporan Semester 2

6. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum tangan yang

terdapat pada bor – bor tersebut.

7. Lakukan pengeboran dengan mata bor pada pengeboran yang kedua

hubungkan kedua hasil pengeboran dan rapikan dengan menggunakan

kikir.

7. Siapkan mesin bending untuk membending benda kerja dengan ukuran

yang telah ditentukan.

8. Ampelaslah benda kerja sehingga goresan yang tidak diperlukan yang

ada pada benda itu hilang.

2.4 Latihan Membuat Box Komponen

2.4.1 Tujuan Khusus

Melalui latihan kerja membuat tempat komponen diharapkan memiliki

suatu skill dan keterampilan dalam mengunakan peralatan mekanik secara baik

dan benar. Selain itu juga mahasiswa diharapkan dapat membuat suatu alat

dengan tepat, baik itu dari segi bentuknya maupun dari segi ukurannya dan

manfaat alat yang dibuat mahasiswa mengerti apa kegunaannya. Oleh karena itu

dimohon instruktur/pengajar untuk memperhatikan keselamatan.

2.4.2 Bahan Praktek

Dalam Praktek latihan kerja in dibutuhkan sebuah plat fiber dengan

ukuran 80 cm x 40 cm.

2.4.3 Alat Praktek

Dalam praktek kerja bangku ini dipergunakan alat – alat sebagai berikut :

1. Ragum + Magnetik 7. Mata Bor 3mm

2. Mistar Baja 8. Lap Kain

3. Penggores 9. Mistar Siku

4. Penitik 10. Mesin Bor

5. Cutter Tiger 11. Kikir

6. Heating Gun

24

Page 25: Laporan Semester 2

2.4.4 Langkah Kerja

1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan yang telah ditentukan.

2. Letakkan benda kerja pada ragum kikir setiap sisi dari benda kerja atau

dapat juga digunakan cutter tiger untuk memotong benda kerja atau

memenuhi ukuran yang diinginkan.

3. Periksalah kesikuan antara sisi benda kerja tersebut.

4. Rapikan benda tersebut dengan menggunakan kikir instrumen.

5. Lakukan penandaan untuk dibor pada awal pengeboran gunakan penitik

untuk menandainya.

6. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum pada mesin bor.

7. Untuk membuat tekukkan pada fiber gunakan heating gun.

25

Page 26: Laporan Semester 2

BAB IIIPENUTUP

Setelah menyelesaikan seluruh pekerjaan – pekerjaan yang diberikan oleh

instruktur selama semester dua ini, diharapkan agar mahasiswa / praktikan dapat

memperoleh manfaat dari setiap pekejaan yang diberikan dan memiliki

keterampilan untuk memiliki pekerjaan – pekerjaan selanjutnya.

3.1 Kesimpulan

Dari seluruh pekerjaan – pekerjaan yang telah dilakukan, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

- Dapat melatih keterampilan mahasiswa dalam menggunakan peralatan

bengkel mekanik sesuai dengan fungsi dan kemampuannya.

- Dapat melatih mahasiswa agar bersikap lebih sabar dan mengendalikan

emosi dalam menghadapi suatu masalah.

- Dapat melatih kekompakkan mahasiswa dalam arti keseragaman dalam

pelaksanaan job – job.

- Dapat melatih mahasiswa untuk lebih teliti dan rapi dalam melakukan

setiap pekerjaan.

- Dapat menumbuhkan dan meningkatkan rasa tanggung jawab serta

konsekuen terhadap setiap pekerjaan yang dilakukan.

- Dapat meningkatakan kedisiplinan pada diri setiap mahasiswa.

- Dapat menumbuhkan sikap taat dan patuh terhadap pimpinan.

26

Page 27: Laporan Semester 2

3.2 Saran

- Pada saat praktek diharapkan kepada instruktur agar selalu hadir untuk

memberikan petunjuk kepada mahasiswa agar tidak terjadi kesalahan

dalam melakukan pekerjaan.

- Begitu juga sebaliknya, mahasiswa harus selalu menanyakan hal – hal

yang tidak diketahui atau tidak dimengerti kepada instruktur.

- Hendaknya bila terjadi kehilangan peralatan kerja, jangan terus – menerus

menyalakan praktikan kelas yang bersangkutan, akan tetapi seluruh

praktikan yang bekerja pada hari dan lokal yang sama. Kemungkinan saja

ada praktikan kelas lain yang meminjam benda tersebut dan lupa untuk

mengembalikannya sehingga kelas yang kehilangan merasa dirugikan.

- Hendaknya peralatan yang dipergunakan ketika melakukan perkerjaan di

bengkel berada dalam kondisi baik dan layak pakai. Diharapkan juga agar

jumlahnya mencukupi dan sesuai dengan kebutuhan. Sehingga tidak

menghambat pekerjaan dan pekerjaan dapat selesai pada waktunya.

27