Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

148
Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha “Tugas Akhir Diagnosa LAN” Semester 2 Yoga Nurdiana Nugraha XI Teknik Komputer dan Jaringan B SMK Negeri 1 CIMAHI Tahun Pelajaran 2010-2011

description

Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2#Finish :D

Transcript of Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Page 1: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

“Tugas Akhir Diagnosa LAN”

Semester 2

Yoga Nurdiana Nugraha

XI Teknik Komputer dan Jaringan B

SMK Negeri 1 CIMAHI

Tahun Pelajaran 2010-2011

Page 2: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas akhir

Diagnosa LAN semester Ganjil dengan sebaik-baiknya.

Tugas ini saya rancang berdasarkan praktek yang telah dilakukan, dimulai

dari praktek Area Kerja Router, Konfigurasi PC Router, Packet Filtering, Proxy

sampai dengan Observasi Lapangan. Dan dalam pelaksanaannya tidak ada

penyelewengan sedikitpun.

Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan namun saya

menyadari bahwa tugas iuni masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya

mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas ini.

Page 3: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Daftar Isi

Kata Pengantar

Daftar Isi

Dedicated Router (Area Kerja Router)

Konfigurasi PC Router (FreeBSD)

Konfigurasi PC Router (Ubuntu)

Konfigurasi PC Router (Mikrotik)

Konfigurasi PC Router (Windows)

Packet Filtering (IPTables)

Open Proxy

Transparent Proxy

Observasi SMPN 1 Margahayu

Page 4: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Dedicated Router (Area Kerja Router)

Program studi : TKJ

Dedicated Router Nama : Yoga N. N.

Eksperimen : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B No. Eksperimen : 11 Instruktur : Rudi Haryadi, S. Pd

I. Tujuan

Siswa dapat memahami apa yang dimaksud dengan dedicated router.

Siswa dapat membedakan antara Dedicated Router dengan PC Router.

Siswa dapat mengetahui area kerja dari Dedicated Router.

Siswa dapat mengetahui vendor-vendor yang memproduksi Dedicated Router.

II. Pendahulan

A. Router Router adalah suatu perangkat jaringan yang digunakan sebagai penghubung antarnetwork yang berbeda hingga satu network dengan network lainnya dapat saling

terhubung satu sama lainnya. Secara garis besar, Router dibagi menjadi 2, yaitu : PC Router, yaitu PC yang dialihkan fungsinya sebagai router.

Dedicated Router, yaitu perangkat jaringan yang memiliki fungsi sebagai router murni yang sudah di desain oleh vendornya masing – masing. B. Model Hirarki Internetworking

Core Layer

Layer Core atau lapisan inti merupakan tulang punggung (backbone) jaringan. Contoh dalam jaringan hirarki layer core berada pada layer teratas .Layer Core

berada bertanggung jawab atas lalu lintas dalam jaringan. Dalam lapisan ini data – data diteruskan secepatnya dengan menggunakan motode dan protokol

jaringan tercepat (high speed). Misalnya fast ethetnet 100Mbps, Gigabit Ethetnet, FDDI atau ATM. Pada lalu lintas data digunakan swicth karena

penyampaiannya pasti dan cepat. Layer Core merupakan penghubung lalu lintas data agar sampai ke user. Lapisan ini digunakan untuk access list, routing antara VLAN.

Distribution Layer Layer Distribusi disebut juga layer work gruop yang menerapkan ti tik komunikasi antara layer akses dam layer inti. Fungsi utama layer distribusi adalah menyediakan routing, filtering dan untuk menentukan cara terbaik untuk

menangani permintaan layanan dalam jaringan. Setelah layer distribusi

Page 5: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

mentukan lintasan terbaik maka kemudian permintaan diteruskan ke layer inti.

Layer inti dengan cepat meneruskan permintaan itu ke layanan yang benar. Access Layer

Layer ini disebut juga layer desktop. Layer akses mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya internetwork.. Desain layer akses diperlukan

untuk menyediakan fasilitas akses ke jaringan. Fungsi utamanya adalah menjadi sarana bagi suatu titik yang ingin berhubungan dengan jaringan luar. Pada layer

ini user dihubungkan untuk melakukan akses ke jaringan. Terjadi juga penyaringan / filter data oleh router yang lebih spesifik dilakukan untuk mencegah akses ke suatu komputer. Cisco Hierarchical Model

III. Alat dan Bahan

Komputer

Koneksi Internet Alat tulis

IV. Langkah Kerja

Cari informasi mengenai Dedicated router di Internet.

Identifikasi setiap router tersebut.

Cari informasi mengenai spesifikasi router tersebut.

Kategorikan berdasarkan layer area kerja Dedicated Router tersebut, yaitu : Core Layer, Distribution Layer, Access Layer.

Buatlah laporannya.

Page 6: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

V. Hasil pengamatan

DEDICATED ROUTERS

Dedicated Router Contoh Layer PC Router Layer

Bisa Cisco 3600 Router* Core Tidak Bisa Core

Bisa Cisco 2010

Connected Grid Router*

Distribution Tidak Bisa Distribution

Bisa Cisco 870 Series* Access Bisa Access

Keterangan lebih lanjut dari router :

No Layer Type/Vendor Spesifikasi Alasan

1 Core BlackDiamond 12804C

160 Gbps total switching capacity, with 9 microsecond

latency for 64-packets.

AC power supplies can run from 90-264 VAC, and deliver 700W

at 90V to 120 V.

Weight

o Empty Chassis: 65 lb (29.5 kg)

o Power Supply : 7 lb (3.2

kg) o MSM-5: 8.5 lb (3.9 kg)

o G2OXT : 8.5 lb (3.9 kg)

o G2OT : 7.5 lb (3.4 kg)

o XM-2X: 7 lb (3.2 kg) MSM and I/O Modules

o MSM-4: MSM model

contain both the control

plane as well as the switch fabric for the

BlackDiamond 12804

o GM-20XT: 20-port Gigabit Ethernet

module. Each port can

be used for

10/100/1000BASE-T or SFP connectivity

(requires SFP modules)

Memiliki bandwidth yang tinggi setiap slot (120 Gbps),

Memiliki port koneksi yang

beragam, jumlahnya banyak, dan dapat ditambah.

Page 7: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o GM-20T: 20-port 10/100/1000BASE-T

Gigabit Ethernet

module (RJ-45)

XM-2X: 2-port 10G module. XENPAK modules required.

2 Core Summit X650 Ports : 24-port 10GBASE-T or 24-port SFP+with one VIM1 slot.

Layer 2/3/4 throughput : 363 Million Packet Per Second (24-port 10GbE

wire rate) and up to 506 Million

Packets Per Second aggregated

throughput (with VIM1-10G8X)

Management Port : One 10/100/1000

BASE-T RJ-45 (1G) port for out-of-

band management. Power Supply : Dual redundant

AC or DC, Hot swappable PSU,

7.5 A@115VAC, 3.5A@230VAC, 800W (Summit X650-

24t:10GBASE-T), 5.7A@115VAC,

2.7A@230VAC, 600W (Summit

X650-24x:SFP+)

Turunan dari core BlackDiamond, tetapi masih

tetap berada dalam lapisan

core router. Memiliki 24 port.

3 Core Junniper/ TX

Matrix Plus Throughput 25,6 Tbps

Maximum Forwarding Rate 30.7

Billion pps

Rack Space : 11 racks (3 x 23 in for TX Matrix Plus, 8 x 19 in for T1600)

10-Gigabitethernet density : 1280

(line rate), 2560 (oversubrcibed).

Fully Redundant Hardware

Multichassis capable.

Throughputnya 25,6 Tbps,

Memiliki banyak port karena banyaknya juga ruang rak

kosong untuk mesin.

Page 8: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

4 Core Cisco 3600 Router Analog and Digital (T1) VoiceNetwork Modules.

Single-PortHigh-Speed Serial Interface(HSSI).

ATM OC3 155 MbpsNetwork Module.

6, 12, 18, 24and 30 digital modem networkmodules.

LAN with modularWAN (WAN Interface Cards).

8and 16 analog modem

networkmodules.

Channelized T1,ISDN PRI and E1 ISDN

PRInetwork modules.

CombinedFastEthernet and PRI networkmodules.

4- and 8-port ISDNBRI network modules.

16- and32-port asynchronous

networkmodules.

4- and

8portsynchronous/asynchronousCore

Layernetwork modules.

1- and 4-portEthernet network

modules.

1-port Fast Ethernet (10/100)network modules (100BaseT -"TX" and Fiber -

"FX"). 8- and16-port

analogmodemmodules.

4-port serial networkmodule.

Karena selain terdapat banyak port Ethernetnya (Fast

&Gigabit Ethernet) yang dapat

melayani traffic yang padat.

terdapat juga port -port jaringan (WAN& LAN) lainnya

yang mendukung tersedianya

layanan koneksi Leased Line seperti T1 dan lain – lain.

5 Core Cisco 10000

Router Gigabit Ethernet (1-port) linecard.

Gigabit Ethernet (1-port)half-height line card.

FastEthernet (8-port) half-height linecard.

Channelized E1/T1 (24-port) line card.

Channelized T3(6-port) line card.

E3/DS3 (8-port) line card.

E3/DS3 ATM (8-port) line card.

OC-3 POS (6-port) line card.

OC-12 POS (1-port) line card.

OC-48 (1-port)line card.

OC-3 ATM (4-port)line card.

Karena terdapat banyak port

Ethernetnya yang dapat melayani traffic yang padat.

Selain itu terdapat juga fitur

lain yaitu tersedianya layanan

T1, T3 (Leased Line)dan ATM.

Page 9: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

OC-12/STM-4 ATM(1-port) linecard.

ChannelizedOC3/STM-1 (4-port) line

card.

Channelized OC-12 (1-port) linecard.

6 Access Cisco 805SeriesSerialRo

uter

AN One 10BASE-T (RJ-45),

WAN

Serial port compatiblewith EIA/TIA-232, EIA/TIA-449,EIA/TIA-530,

EIA/TIA-530A,X.21, and V.35

standards (Bothdata terminal equipment [DTE]and data

communicationsequipment [DCE]),

Consoleport RJ-45,

LAN port

OneEthernet

Karena hanya terdapat satu ethernet port yang lebih

compatible untuk layer

akses.Selain itu juga bentuk

fisiknya yang didesain untuk"home-office "

atau"common user”.

7 Distribu

tion

Cisco2010Connect

edGridRouter Total onboard Ethernet WANPorts (2-

port),

RJ-45-basedports (10/100/1000) (2-

port),

Grid Router WAN InterfaceCard (GRWIC) slots (4-port),

Serial console port (1-port),

Serial auxiliary port (1-port)

WAN + RJ-45-based ports

10/100/1000(2-port). Selain itut erdapat juga Grid Router

WAN Interface Card

(GRWIC) slots (4slot).

8 Access Cisco2501Series Serial Ports (2-port),

AUI Ports(1-port DB 9),

Console Port(RJ-45) ,

Auxiliary Port (RJ-45

Karena hanya terdapat 2 port

serial saja dan tidak ada port

lainnya yang mendukung koneksi layanan WAN

9 Access Cisco 827-4V

Router Ethernet Ports (1-port)

ADSLPorts (1-port)

Console Port (1-port)

Telephone Ports (4-port

Karena hanya ada 1 ethernet

port danjuga tidak ada portlain yang mendukung koneksi pada

layer distribution maupun core

layer, selain port ADSL dan

port telepon (RJ-11).

10 Access Cisco2600RouterS

eries2RU Fast Ethernet Ports (2-port),

Compact Flash Slot,

ConsolePort (RJ-45)

Auxiliary Port(RJ-45)

Karena hanya terdapat dua

fastethernet port saja,lalu tidak ada port -port lain,

seperti portSerial, ISDN dan

lain- lain

11 Distribu

tion

Cisco3600Series Ethernet Ports (4-port)

SerialPorts (3-port)

BRI Ports (1-port)

Karena terdapat cukup banyak

ethernet port (4 port10BaseT)

yang compatible sebagai"Distributor". Selain itu

terdapat port BRIyang dapat

Page 10: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

VI. Kesimpulan

Dedicated router adalah perangkat yang didesain khusus sebagai router oleh vendor.

Dedicated Router memiliki spesifikasi yang rendah, tetapi efisien dalam konsumsi daya listrik.

PC Router memiliki spesifikasi yang lebih baik, tetapi boros dalam konsumsi daya listrik.

Perangkat di lapisan core digunakan oleh NAP.

Perangkat yang ada di lapisan distribution layer, digunakan oleh ISP. Perangkat yang ada di lapisan Access digunakan oleh end user.

digunakan untuk layanan ISDN BRIWAN

12 Access Cisco 870 Series 871: 100 MB Ethernet

876: ADSL over ISDN(ADSL2/ADSL2+

Annex B)

877: ADSL over analogtelephone

lines(ADSL2/ADSL2+ Annex Aand

Annex M)

878: G.SHDSL (2- and 4-wire support)

3 Mbps IMIX aggregateperformance for Cisco

878LAN Switch Managed 4-

port10/100BASE-T withautosensing MDI/MDX(Media Device

In/MediaDeviceCross Over)

for autocrossover

802.11b/g WLANs

Optionalon all modelsConsole PortRJ-45

Karena router ini diperuntukan

untuk perusahaan kecil, hanya

terdapat 4 port LAN switch.

13 Distribu

tion

Cisco 1841 Router 4- Port Async/Sync Serial HWIC,

1-port serial WIC,

4-port 10/100BaseT Ethernet switch HWIC

karena 4 port10/1000 baseT

Page 11: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Konfigurasi PC Router (FreeBSD)

P. Study : TKJ

Konfigurasi PC Router menggunakan FreeBSD

Nama : Yoga Nurdiana N.

Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI-TKJ-B

No Exp : 12 Instruktur : Rudi Haryadi

Adi Setiadi

I. Tujuan

Siswa memahami apa yang dimaksud dengan PC Router

Siswa dapat memahami bagaimana mengkonfigurasi PC Router menggunakan FreeBSD

Siswa dapat memahami bagaimana memasukan entri routing pada FreeBSD

II. Pendahuluan

PC Router merupakan Router yang di buat dari sebuah PC yang dijadikan Fungsi Router yang dijanlakan dengan sistem operasi dan kebanyakan sistem operasi yang digunakan adalah berbasis OS (Operation System) Linux sehingga biasa di sebut Linux Based Router.

PC Router atau Linux Based Router sebenarnya sangat banyak sekali variannya baik yang berbayar/komersil maupun yang Free/open source. Yang komersil seperti Mikrotik OS,

LogixOS/Neology, Gibraltar Dll, dan yang Free/open sourceseperti MonoWall, Pfsense, Smothwall Express, IPCop, Linktrack, DD-WrtX86, OpenWRTX86, Freesco dan masih

banyak lagi lainnya. Jikapun berbayar/komersil tidak lebih dari US $ 100 dibandingkan jika harus membeli peralatan Hardware yang harganya mahal.

Apa keuntungan yang bisa diperoleh jika menggunakan PC router ini:

Jika digunakan oleh instansi pemerintah atau ISP atau Personal maka tindakan tersebut merupakan tindakan yang tepat karena anda telah melakukan efisiensi

besar-besaran. Karena apa ? PC bekas dapat anda gunakan seperti pentium 486 atau Pentium 1 artinya tidak perlu membeli lagi, sedangkan OS PC Router tidak

perlu beli yang commercial cukup digunakan yang free/open source saja karena kemampuan dan feature yang open source juga sudah mampu mengalahkan

yang commercial dan Router Ternama.

Page 12: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Memiliki kemampuan/feature yang luar biasa seperti yang dimiliki oleh peralatan

Router hardware Ternama yang harganya puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah.

Kemampuan processing dengan speed yang tinggi karena ditangani oleh

kecepatan processor PC, memori PC, Mainboard PC, Harddisk PC dan lain-lain. Coba anda bandingkan Speed Processor Router Hardware yang kecepatannya

Cuma 175 - 350 MHz saja. Coba bandingkan jika menggunakan MainBoard Via Evia Processor Onboard Cyrix 2,8GHz yang berharga sangat murah.

Hardwarenya sangat mudah untuk di upgrade seperti layaknya PC. Dan untuk USB Wireless bisa di deteksi secara plug & Play tanpa harus merestart PC

khususnya Linux Based Router Free BSD OS Pfsense.

Instalasi yang sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama (pengalaman saya menginstall PC Router tidak lebih dari 5 menit saja). Instalasi

dapat menggunakan CD-ROM tapi yang lebih mudah dapat ditulis langsung dengan Phisicalywrite langsung dari OS Windows.

Pada salah satu OS PC Router (Pfsense) yang mempunyai kemampuan mendukung USB WLAN yang dapat dijadikan Access Point. Sedangkan OS Router

PC yang lain juga memiliki feature sebagai Virtual AP, Client Bridge, repeater, Wireless Client Dll. Tergantung dari ciri khas/feature dari OS PC Router tersebut

seperti Lintrack atau DD-WRTX86.

III. Alat dan Bahan

PC (Personal Computer yang sudah terintegrasi OS) CD FreeBSD

Aplikasi Virtual OS (VMware)

Aplikasi Microsoft Office Visio

Page 13: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

IV. Langkah Kerja

Topologi 1

Router 1Host 1 Host 2

192.168.1.0/24 192.168.5.0/24

Gambar 1

Perangkat IP Address Konfigurasi Router

Host 1 192.168.1.2/24 DG : 192.168.1.1 Router 192.168.1.1/24

192.168.5.1/24

Host 2 192.168.5.2/24 DG : 192.168.5.1

a. Siapkan semua alat dan bahan.

b. Aktifkan VMware

c. Buatlah Team dengan 3 OS, 1 OS berfungsi sebagai PC Router yaitu

menggunakan Free BSD dan 2 OS lainnya berfungsi sebagai Client (Host)

menggunakan OS bebas (dalam hal ini kami menggunakan Mikrotik.

d. Apabila sudah terinstall mulailah mengkonfigurasikan IP Address dan Routing

e. Pada PC Router

Login kedalam FreeBSD dengan login name “root” dan password yang

telah ditentukan pada saat penginstalan.

Gambar 2

Page 14: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Lihatlah interface pada router dengan mengetikkan perintah “ ifconfig”,

maka akan muncul tampilan seperti gambar 2, untuk menambah

interface di VMware caranya pada Team kita pilih “Edit Team Setting”

Pilih Tab “Connection” Pilih “Add Adapter” kemudian checklist

pada “LAN1”.

Gambar 3

Konfigurasikan network pada router dan mengaktifkan fungsi ip

forwardingnya serta menambahkan static router dengan mengetikkan

perintah “ee /etc/rc.conf”.

Gambar 4

Page 15: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Ketika muncul tampilan baru, masukkan entry seperti gambar 5 :

Gambar 5

Setelah itu restart network router tersebut dengan mengetikkan perintah

“sh /etc/netstart”. Maka hasilnya akan terlihat bahwa entry yang kita

masukkan sudah berhasil dilakukan seperti pada tampilah gambar 6

dibawah ini:

Gambar 6

Page 16: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Cek kembali dengan menggunakan perintah “ifconfig” apakah entry

routing telah diterapkan.

Gambar 7

f. Pada 2 PC sebagai Client(Host)

Pada Host 1 atur IP address menjadi 192.168.1.2/24 dan default gateway

192.168.1.1

Gambar 8

Page 17: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Pada Host 2 atur IP address menjadi 192.168.5.2/24 dan default gateway

192.168.5.1

Gambar 9

g. Cek apakah Host 1 bisa terkoneksi dengan Host 2

h. Apabila sudah terkoneksi berarti praktek telah berhasil dilakukan.

Page 18: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Topologi 2

Router 1

Router 2

Host 1

Host 2 Host 3

10.1.1.0/24

192.168.1.0/24172.16.16.0/24

20.1.1.0/24

Gambar 10

Perangkat IP Address Konfigurasi Router

Host 1 10.1.1.2/24 DG : 10.1.1.1

Router 1 10.1.1.1/24 20.1.1.1/24

172.16.16.0/24 via 20.1.1.2 192.168.0.0/24 via 20.1.1.2

Router 2 172.16.16.1/24 192.168.0.1/24

10.1.1.0/24 via 20.1.1.1

Host 2 172.16.16.2/24 DG : 172.16.16.1

Host 3 192.168.0.2/24 DG : 192.168.0.1 a. Siapkan semua alat dan bahan.

b. Aktifkan VMware

c. Buatlah Team dengan 5 OS, 2 OS berfungsi sebagai PC Router yaitu

menggunakan Free BSD dan 3 OS lainnya berfungsi sebagai Client (Host)

menggunakan OS bebas (dalam hal ini kami menggunakan Mikrotik).

d. Apabila sudah terinstall mulailah mengkonfigurasikan IP Address dan Routing

e. Pada PC Router

Login kedalam FreeBSD dengan login name “root” dan password yang

telah ditentukan pada saat penginstalan.

Page 19: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Gambar 11

Lihatlah interface pada router dengan mengetikkan perintah “ifconfig”,

maka akan muncul tampilan seperti gambar 12,

Gambar 12.1 (PC Router 1)

Page 20: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Gambar 12.2 (PC Router 2)

Konfigurasikan network pada router1 dan router2 dan mengaktifkan

fungsi ip forwardingnya serta menambahkan static route r dengan

mengetikkan perintah “ee /etc/rc.conf”.

Page 21: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Ketika muncul tampilan baru, masukkan entry seperti gambar 13 :

Gambar 13.1 (PC Router 1)

Gambar13.2 (PC Router 2)

Setelah itu restart network router tersebut dengan mengetikkan perintah

“sh /etc/netstart”. Maka hasilnya akan terlihat bahwa entry yang kita

masukkan sudah berhasil dilakukan seperti pada tampilah gambar 14

dibawah ini:

Page 22: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Gambar 14.1 (PC Router 1)

Gambar 14.2 (PC Router 1)

Page 23: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Kemudian cek routing dari router tersebut dengan menggunakan

perintah “netstat –rn”.

Gambar 15.1 (PC Router 1)

Gambar 15.2 (PC Router 1)

Page 24: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

f. Pada 3 PC sebagai Client(Host)

Pada Host 1 atur IP address menjadi 10.1.1.2/24 dan default gateway

10.1.1.1

Pada Host 2 atur IP address menjadi 172.16.16.2/24 dan default gateway

172.16.16.1

Page 25: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Pada Host 3 atur IP address menjadi 192.168.0.2/24 dan default gateway

192.168.0.1

g. Cek apakah tiap Host dapat terkoneksi

h. Apabila sudah terkoneksi berarti prakterk telah berhasil dilakukan.

V. Hasil Pengamatan

Topologi 1 berhasil dikonfigurasi

o Ping dari Router 1 (192.168.1.1/24 dan 192.168.5.1/24) ke Host 1

(192.168.1.2/24)

Page 26: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Ping dari Router 1 (192.168.1.1/24 dan 192.168.5.1/24) ke Host 2

(192.168.5.2/24)

o Ping dari Host 1 (192.168.1.2/24) ke Router 1 (192.168.1.1/24 dan

192.168.5.1/24) dan Host 2 (192.168.5.2/24)

Page 27: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Ping dari Host 2 (192.168.5.2/24) ke Router 1 (192.168.1.1/24 dan

192.168.5.1/24) dan Host 1 (192.168.1.2/24)

Topologi 2 berhasil dikonfigurasi

o Ping dari Router 1 ke Host 1, Router 2, Host 2 dan Host 3

Page 28: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Ping dari Router 2 ke Router 1, Host 1, Host 2 dan Host 3

Page 29: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Ping dari Host 1 ke Router 1, Router 2, Host 2 dan Host 3

Page 30: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Ping dari Host 2 ke Router 2, Host 3, Router 1, dan Host 1

Page 31: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Ping dari Host 3 ke Router 2, Host 2, Router 1, dan Host 1

VI. Kesimpulan

PC Router adalah PC yang difungsikan khusus sebagai router oleh vendor. Fungsi utama router adalah IP forwarding. Konfigurasi PC Router tiap OS berbeda.

Page 32: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Konfigurasi PC Router (Ubuntu)

P. Study : TKJ Konfigurasi PC Router

menggunakan Ubuntu dan FreeBSD

Nama : Yoga Nurdiana N.

Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI-TKJ-B

No Exp : 13 Instruktur : Rudi Haryadi

Adi Setiadi

I. Tujuan

Siswa memahami apa yang dimaksud dengan PC Router

Siswa dapat memahami bagaimana mengkonfigurasi PC Router menggunakan Ubuntu dan FreeBSD

Siswa dapat memahami bagaimana memasukan entri routing pada FreeBSD

II. Pendahuluan

PC Router merupakan Router yang di buat dari sebuah PC yang dijadikan Fungsi Router yang dijanlakan dengan sistem operasi dan kebanyakan sistem operasi yang digunakan adalah berbasis OS (Operation System) Linux sehingga biasa di sebut Linux Based Router.

PC Router atau Linux Based Router sebenarnya sangat banyak sekali variannya baik yang berbayar/komersil maupun yang Free/open source. Yang komersil seperti Mikrotik OS,

LogixOS/Neology, Gibraltar Dll, dan yang Free/open sourceseperti MonoWall, Pfsense, Smothwall Express, IPCop, Linktrack, DD-WrtX86, OpenWRTX86, Freesco dan masih

banyak lagi lainnya. Jikapun berbayar/komersil tidak lebih dari US $ 100 dibandingkan jika harus membeli peralatan Hardware yang harganya mahal.

Apa keuntungan yang bisa diperoleh jika menggunakan PC router ini:

Jika digunakan oleh instansi pemerintah atau ISP atau Personal maka tindakan tersebut merupakan tindakan yang tepat karena anda telah melakukan efisiensi

besar-besaran. Karena apa ? PC bekas dapat anda gunakan seperti pentium 486 atau Pentium 1 artinya tidak perlu membeli lagi, sedangkan OS PC Router tidak

perlu beli yang commercial cukup digunakan yang free/open source saja karena kemampuan dan feature yang open source juga sudah mampu mengalahkan

yang commercial dan Router Ternama.

Page 33: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Memiliki kemampuan/feature yang luar biasa seperti yang dimiliki oleh peralatan

Router hardware Ternama yang harganya puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah.

Kemampuan processing dengan speed yang tinggi karena ditangani oleh

kecepatan processor PC, memori PC, Mainboard PC, Harddisk PC dan lain-lain. Coba anda bandingkan Speed Processor Router Hardware yang kecepatannya

Cuma 175 - 350 MHz saja. Coba bandingkan jika menggunakan MainBoard Via Evia Processor Onboard Cyrix 2,8GHz yang berharga sangat murah.

Hardwarenya sangat mudah untuk di upgrade seperti layaknya PC. Dan untuk USB Wireless bisa di deteksi secara plug & Play tanpa harus merestart PC

khususnya Linux Based Router Free BSD OS Pfsense.

Instalasi yang sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama (pengalaman saya menginstall PC Router tidak lebih dari 5 menit saja). Instalasi

dapat menggunakan CD-ROM tapi yang lebih mudah dapat ditulis langsung dengan Phisicalywrite langsung dari OS Windows.

Pada salah satu OS PC Router (Pfsense) yang mempunyai kemampuan mendukung USB WLAN yang dapat dijadikan Access Point. Sedangkan OS Router

PC yang lain juga memiliki feature sebagai Virtual AP, Client Bridge, repeater, Wireless Client Dll. Tergantung dari ciri khas/feature dari OS PC Router tersebut

seperti Lintrack atau DD-WRTX86.

III. Alat dan Bahan

PC (Personal Computer yang sudah terintegrasi OS) CD FreeBSD

Aplikasi Virtual OS (VMware)

Aplikasi Edraw

Page 34: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

IV. Langkah Kerja

Topologi 1

Router 1Host 1 Host 2

192.168.1.0/24 192.168.5.0/24

Gambar 1

Perangkat IP Address Konfigurasi Router

Host 1 192.168.1.2/24 DG : 192.168.1.1

Router 192.168.1.1/24 192.168.5.1/24

Host 2 192.168.5.2/24 DG : 192.168.5.1

a. Siapkan semua alat dan bahan.

b. Aktifkan VMware

c. Buatlah Team dengan 3 OS, 1 OS berfungsi sebagai PC Router yaitu

menggunakan Ubuntu dan 2 OS lainnya berfungsi sebagai Client (Host)

menggunakan OS bebas (dalam hal ini kami menggunakan Mikrotik).

d. Apabila sudah terinstall mulailah mengkonfigurasikan IP Address dan Routing

e. Pada PC Router

Login kedalam Ubuntu dengan login name dan password yang telah

ditentukan pada saat penginstalan.

Lihatlah interface pada router dengan mengetikkan perintah “ ifconfig”,

namun karena dalam hal ini kami akan mengkonfigurasikan router dan

hanya port LAN saja yang dibutuhkan maka kami menggunakan perintah

“ifconfig –a | grep eth” maka akan muncul tampilan seperti gambar 2,

untuk menambah interface di VMware caranya pada Team kita pilih “Edit

Team Setting” Pilih Tab “Connection” Pilih “Add Adapter”

kemudian checklist pada “LAN1”.

Page 35: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Gambar 2

Konfigurasikan IP Address dari router tersebut beserta gateway apabila

diperlukan dengan cara mengedit file “/etc/network/interfaces”, untuk

mengeditnya masukkan perintah “nano /etc/network/interfaces”,

kemudian masukkan entry seperti gambar 3 dibawah ini.

Gambar 3

Page 36: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Kemudian untuk mengaktifkan fungsi ip forwarding router, terlebih

dahulu kita harus mengedit file “/etc/sysctl.conf”, kemudian apabila

telah muncul tampilan baru edit file dengan menghilangkan tanda “#”

pada barisan dengan nama “net.ipv4.ip_forward=1” seperti pada gambar

4.

Gambar 4

Untuk mengecek aktif tidaknya fungsi ip forwarding router, gunakan

perintah “sysctl –p”, dan akan muncul tampilan seperti gambar 5

dibawah ini.

Gambar 5

Page 37: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Setelah itu restart network router tersebut dengan mengetikkan perintah

“/etc/init.d/networking restart”. Maka akan terlihat tampilan seperti

pada gambar 6 dibawah ini:

Gambar 6

f. Pada 2 PC sebagai Client(Host)

Pada Host 1 atur IP address menjadi 192.168.1.2/24 dan default gateway

192.168.1.1

Page 38: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Gambar 6

Pada Host 2 atur IP address menjadi 192.168.5.2/24 dan default gateway

192.168.5.1

Gambar 7

g. Cek apakah Host 1 bisa terkoneksi dengan Host 2

h. Apabila sudah terkoneksi berarti praktek telah berhasil dilakukan.

Page 39: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Topologi 2

Router 3

Router 2Router 1

Host 1

172.16.16.0/24

Host 2

Host 4Host 3

10.10.10.0/24 25.25.25.0/24

192.168.1.0/24

1.1.1.0/24 27.31.45.0/24

Gambar 8

Perangkat IP Address Konfigurasi Router Host 1 172.16.16.2/24 DG : 172.16.16.1

Router 1 172.16.16.1/24 10.1.1.1/24

25.25.25.0/24 via 10.10.10.2 192.168.1.0/24 via 10.10.10.2

1.1.1.0/24 via 10.10.10.2 27.31.45.0/24 via 10.10.10.2

Router 2 10.10.10.2/24 25.25.25.1/24

192.168.0.1/24

172.16.16.0/24 via 10.10.10.1 1.1.1.0/24 via 192.168.1.2

27.31.45.0/24 via 192.168.1.2

Host 2 25.25.25.2/24 DG : 25.25.25.1 Router 3 192.168.1.2/24

27.31.45.1/24

1.1.1.1/24

25.25.25.0/24 via 192.168.1.1 10.10.10.0/24 via 192.168.1.1

172.16.16.0/24 via 192.168.1.1

Host 3 1.1.1.2/24 DG : 1.1.1.1 Host 4 27.31.45.2/24 DG : 27.31.45.1

Page 40: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

a. Siapkan semua alat dan bahan.

b. Aktifkan VMware

c. Buatlah Team dengan 7 OS, 3 OS berfungsi sebagai PC Router (Router 1 dan 2

menggunakan Ubuntu dan Router 3 menggunakan FreeBSD) dan 4 OS lainnya

berfungsi sebagai Client (Host) menggunakan OS bebas (dalam hal ini kami

menggunakan Mikrotik).

d. Apabila sudah terinstall mulailah mengkonfigurasikan IP Address dan Routing

e. Pada PC Router 1 dan 2 (menggunakan OS Ubuntu)

Login kedalam Ubuntu dengan login name dan password yang telah

ditentukan pada saat penginstalan.

Lihatlah interface pada router dengan mengetikkan perintah “ ifconfig”,

namun karena dalam hal ini kami akan mengkonfigurasikan router dan

hanya port LAN saja yang dibutuhkan maka pada Router 1 dan 2 yang

menggunakan OS Ubuntu kami menggunakan perintah “ifconfig –a |

grep eth” maka akan muncul tampilan seperti gambar 9,

Gambar 9.1 (Router 1 – Ubuntu1)

Gambar 9.2 (Router 2 – Ubuntu2)

Konfigurasikan IP Address dari router tersebut beserta gateway apabila

diperlukan dengan cara mengedit file “/etc/network/interfaces”, untuk

mengeditnya masukkan perintah “nano /etc/network/interfaces”,

kemudian masukkan entry seperti gambar 10 dibawah ini.

Page 41: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Gambar 10.1 (Router 1 – Ubuntu1)

Gambar 10.2 (Router 2 – Ubuntu2)

Page 42: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Kemudian untuk mengaktifkan fungsi ip forwarding router, terlebih

dahulu kita harus mengedit file “/etc/sysctl.conf”, kemudian apabila

telah muncul tampilan baru edit file dengan menghilangkan tanda “#”

pada barisan dengan nama “net.ipv4.ip_forward=1” seperti pada gambar

11.

Gambar 11

Untuk mengecek aktif tidaknya fungsi ip forwarding router, gunakan

perintah “sysctl –p”, dan akan muncul tampilan seperti gambar 12

dibawah ini.

Gambar 12

Page 43: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Setelah itu restart network router tersebut dengan mengetikkan perintah

“/etc/init.d/networking restart”. Maka akan terlihat tampilan seperti

pada gambar 13 dibawah ini:

Gambar 13

Kemudian, konfigurasikan routing dari tiap-tiap router sesuai dengan

table routing yang telah dibuat. Masukkan perintah sesuai dengan

gambar 14.

Gambar 14.1 (Router 1 – Ubuntu 1)

Gambar 14.2 (Router 2 – Ubuntu 2)

Page 44: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Ceklah routing dari setiap router setelah dikonfigurasi dengan

menggunakan perintah “netstat –rn”. Lihatlah gambar 15.

Gambar 15.1 (Router 1 – Ubuntu 1)

Gambar 15.2 (Router 2 – Ubuntu 2)

f. Pada PC Router 3 (menggunakan OS FreeBSD)

Login kedalam FreeBSD dengan login name “root” dan password yang

telah ditentukan pada saat penginstalan.

Lihatlah interface pada router dengan mengetikkan perintah “ ifconfig”.

Konfigurasikan network pada router dan mengaktifkan fungsi ip

forwardingnya serta menambahkan static router dengan mengetikkan

perintah “ee /etc/rc.conf”.

Ketika muncul tampilan baru, masukkan entry seperti gambar 16 :

Page 45: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Gambar 16

Setelah itu restart network router tersebut dengan mengetikkan perintah

“sh /etc/netstart”. Maka hasilnya akan terlihat bahwa entry yang kita

masukkan sudah berhasil dilakukan.

g. Pada 4 PC sebagai Client(Host)

Pada Host 1 atur IP address menjadi 172.16.16.2/24 dan default gateway

172.16.16.1

Page 46: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Pada Host 2 atur IP address menjadi 25.25.25.2/24 dan default gateway

25.25.25.1

Pada Host 3 atur IP address menjadi 1.1.1.2/24 dan default gateway

1.1.1.1

Page 47: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Pada Host atur IP address menjadi 27.31.45.2/24 dan default gateway

27.31.45.1

h. Cek apakah tiap Host dapat terkoneksi

i. Apabila sudah terkoneksi berarti prakterk telah berhasil dilakukan.

V. Hasil Pengamatan

Topologi 1 berhasil dikonfigurasi

o Ping dari Router 1 ke Host 1 dan Host 2

Page 48: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Ping dari Host 1 ke Router 1 dan Host 2

o Ping dari Host 2 ke Router 1 dan Host 1

Page 49: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Topologi 2 berhasil dikonfigurasi

o Traceroute dari Host 1 ke Host 2, Host 3 dan Host 4

o Ping dari Host 1 ke Host 2, Host 3 dan Host 4

Page 50: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Traceroute dari Host 2 ke Host 1, Host 3 dan Host 4

o Ping dari Host 2 ke Host 1, Host 3 dan Host 4

o Traceroute dari Host 1 ke Host 2, Host 3 dan Host 4

Page 51: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Ping dari Host 1 ke Host 2, Host 3 dan Host 4

o Traceroute dari Host 1 ke Host 2, Host 3 dan Host 4

Page 52: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Ping dari Host 1 ke Host 2, Host 3 dan Host 4

VI. Kesimpulan

PC Router adalah PC yang difungsikan khusus sebagai router oleh vendor. Fungsi utama router adalah IP forwarding. Pada Konfigurasi PC Router menggunakan Ubuntu ada file yang harus diedit

terlebih dahulu untuk mengaktifkan fungsi ip forwarding router yaitu

“/etc/sysctl.conf”.

Aliasing pada Router sangat berfungsi apabila NIC yang ada pada saat konfigurasi

Router terbatas jumlahnya. Dan cara menggunakan aliasing pada setiap OS

berbeda.

Konfigurasi Network menggunakan Command Line bersifat temporary, karena

setelah konfigurasi network kemudian kita merestart network tersebut, semua

konfigurasi akan hilang.

Page 53: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Konfigurasi PC Router (Mikrotik)

P. Study : TKJ Konfigurasi PC Router

menggunakan Ubuntu, FreeBSD dan Mikrotik

Nama : Yoga Nurdiana N.

Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI-TKJ-B

No Exp : 14 Instruktur : Rudi Haryadi

Adi Setiadi

I. Tujuan

Siswa memahami apa yang dimaksud dengan PC Router

Siswa dapat memahami bagaimana mengkonfigurasi PC Router menggunakan Ubuntu, FreeBSD, dan Mikrotik

Siswa dapat memahami bagaimana memasukan entri routing pada Mikrotik

Siswa memahami perbedaan konfigurasi pc router dengan OSX

II. Pendahuluan

PC Router merupakan Router yang di buat dari sebuah PC yang dijadikan Fungsi Router yang dijanlakan dengan sistem operasi dan kebanyakan sistem operasi yang digunakan adalah berbasis OS (Operation System) Linux sehingga biasa di sebut Linux Based Router.

PC Router atau Linux Based Router sebenarnya sangat banyak sekali variannya baik yang

berbayar/komersil maupun yang Free/open source. Yang komersil seperti Mikrotik OS, LogixOS/Neology, Gibraltar Dll, dan yang Free/open sourceseperti MonoWall, Pfsense,

Smothwall Express, IPCop, Linktrack, DD-WrtX86, OpenWRTX86, Freesco dan masih banyak lagi lainnya. Jikapun berbayar/komersil tidak lebih dari US $ 100 dibandingkan jika harus membeli peralatan Hardware yang harganya mahal.

Apa keuntungan yang bisa diperoleh jika menggunakan PC router ini:

Jika digunakan oleh instansi pemerintah atau ISP atau Personal maka tindakan

tersebut merupakan tindakan yang tepat karena anda telah melakukan efisiensi besar-besaran. Karena apa ? PC bekas dapat anda gunakan seperti pentium 486

atau Pentium 1 artinya tidak perlu membeli lagi, sedangkan OS PC Router tidak perlu beli yang commercial cukup digunakan yang free/open source saja karena

kemampuan dan feature yang open source juga sudah mampu mengalahkan yang commercial dan Router Ternama.

Page 54: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Memiliki kemampuan/feature yang luar biasa seperti yang dimiliki oleh peralatan

Router hardware Ternama yang harganya puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah.

Kemampuan processing dengan speed yang tinggi karena ditangani oleh

kecepatan processor PC, memori PC, Mainboard PC, Harddisk PC dan lain-lain. Coba anda bandingkan Speed Processor Router Hardware yang kecepatannya

Cuma 175 - 350 MHz saja. Coba bandingkan jika menggunakan MainBoard Via Evia Processor Onboard Cyrix 2,8GHz yang berharga sangat murah.

Hardwarenya sangat mudah untuk di upgrade seperti layaknya PC. Dan untuk USB Wireless bisa di deteksi secara plug & Play tanpa harus merestart PC

khususnya Linux Based Router Free BSD OS Pfsense.

Instalasi yang sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama (pengalaman saya menginstall PC Router tidak lebih dari 5 menit saja). Instalasi

dapat menggunakan CD-ROM tapi yang lebih mudah dapat ditulis langsung dengan Phisicalywrite langsung dari OS Windows.

Pada salah satu OS PC Router (Pfsense) yang mempunyai kemampuan mendukung USB WLAN yang dapat dijadikan Access Point. Sedangkan OS Router

PC yang lain juga memiliki feature sebagai Virtual AP, Client Bridge, repeater, Wireless Client Dll. Tergantung dari ciri khas/feature dari OS PC Router tersebut

seperti Lintrack atau DD-WRTX86.

III. Alat dan Bahan

PC (Personal Computer yang sudah terintegrasi OS) CD FreeBSD, Ubuntu, dan Mikrotik

Aplikasi Virtual OS (VMware)

Aplikasi Microsoft Office Visio

Page 55: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

IV. Langkah Kerja

Topologi 1

Router 1Host 1 Host 2

192.168.1.0/24 192.168.5.0/24

Gambar 1

Perangkat IP Address Konfigurasi Router

Host 1 192.168.1.2/24 DG : 192.168.1.1

Router 192.168.1.1/24 192.168.5.1/24

Host 2 192.168.5.2/24 DG : 192.168.5.1

a. Siapkan semua alat dan bahan.

b. Aktifkan VMware

c. Buatlah Team dengan 3 OS, 1 OS berfungsi sebagai PC Router yaitu

menggunakan Mikrotik dan 2 OS lainnya berfungsi sebagai Client (Host)

menggunakan OS bebas (dalam hal ini kami menggunakan Mikrotik).

d. Apabila sudah terinstall mulailah mengkonfigurasikan IP Address dan Routing

e. Pada PC Router

Login kedalam Mikrotik dengan login name “admin” dan password yang

telah ditentukan pada saat penginstalan.

Lihatlah interface pada router dengan mengetikkan perintah “ interface

print”, namun karena dalam hal ini kami akan mengkonfigurasikan router

dan hanya port LAN saja yang dibutuhkan maka kami menggunakan

perintah “interface ethernet print” maka akan muncul tampilan seperti

gambar 2, untuk menambah interface di VMware caranya pada Team kita

pilih “Edit Team Setting” Pilih Tab “Connection” Pilih “Add

Adapter” kemudian checklist pada “LAN1”.

Page 56: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Gambar 2

Konfigurasikan IP Address dari router tersebut beserta gateway apabila

diperlukan, pada ether 1 cara konfigurasi ip address-nya adalah

masukkan perintah “ip address add address=192.168.1.1/24

interface=ether1” dan pada ether 2 masukkan perintah seperti berikut

“ip address add address=192.168.5.1/24 inteface=ether2”. Kemudian

lihatlah hasil konfigurasi ip address kita dengan cara memasukkan

perintah “ip address print”. Lihatlah gambar 3 dibawah ini.

Gambar 3

Karena dalam hal ini router tidak membutuhkan gateway, maka tidak ada

masukkan perintah konfigurasi gateway.

Page 57: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

f. Pada 2 PC sebagai Client(Host)

Pada Host 1 atur IP address menjadi 192.168.1.2/24 dan default gateway

192.168.1.1. Lihatlah ketersediaan interface dahulu. Masukkan perintah

“interface ethernet print”.

Gambar 4.1

Untuk konfigurasi ip address masukkan perintah “ip address add

address=192.168.1.2/24 interface=ether1”. Dan untuk melihat hasil dari

konfigurasi ip address kita masukkan perintah “ip address print”.

Gambar 4.2

Kemudian atur gateway dari pc ini menuju 192.168.1.1. Caranya

masukkan perintah “ip route add gateway=192.1681.1”. Kemudian lihat

hasilnya dengan cara “ip route print”.

Gambar 4.3

Pada Host 2 atur IP address menjadi 192.168.5.2/24 dan default gateway

192.168.5.1. Lihatlah ketersediaan interface dahulu. Masukkan perintah

“interface ethernet print”.

Gambar 5.1

Page 58: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Untuk konfigurasi ip address masukkan perintah “ip address add

address=192.168.1.2/24 interface=ether1”. Dan untuk melihat hasil dari

konfigurasi ip address kita masukkan perintah “ip address print”.

Gambar 5.2

Kemudian atur gateway dari pc ini menuju 192.168.1.1/24. Caranya

masukkan perintah “ip route add gateway=192.1681.1”. Kemudian lihat

hasilnya dengan cara “ip route print”.

Gambar 5.3

g. Cek apakah Host 1 bisa terkoneksi dengan Host 2

h. Apabila sudah terkoneksi berarti praktek telah berhasil dilakukan.

Page 59: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Topologi 2

Router 3

Router 2Router 1

Host 1

172.16.16.0/24

Host 2

Host 4Host 3

10.10.10.0/24 25.25.25.0/24

192.168.1.0/24

1.1.1.0/24 27.31.45.0/24

Gambar 6

Perangkat IP Address Konfigurasi Router Host 1 172.16.16.2/24 DG : 172.16.16.1

Router 1 172.16.16.1/24 10.1.1.1/24

25.25.25.0/24 via 10.10.10.2 192.168.1.0/24 via 10.10.10.2

1.1.1.0/24 via 10.10.10.2 27.31.45.0/24 via 10.10.10.2

Router 2 10.10.10.2/24 25.25.25.1/24

192.168.0.1/24

172.16.16.0/24 via 10.10.10.1 1.1.1.0/24 via 192.168.1.2

27.31.45.0/24 via 192.168.1.2

Host 2 25.25.25.2/24 DG : 25.25.25.1 Router 3 192.168.1.2/24

27.31.45.1/24

1.1.1.1/24

25.25.25.0/24 via 192.168.1.1 10.10.10.0/24 via 192.168.1.1

172.16.16.0/24 via 192.168.1.1

Host 3 1.1.1.2/24 DG : 1.1.1.1 Host 4 27.31.45.2/24 DG : 27.31.45.1

Keterangan :

Host 1 = Ubuntu Router 1 = FreeBSD Router 2 = Mikrotik Host 2 = Mikrotik

Router 3 = Ubuntu Host 3 = Mikrotik Host 4 = Mikrotik

Page 60: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

a. Siapkan semua alat dan bahan.

b. Aktifkan VMware

c. Buatlah Team dengan 7 OS, 3 OS berfungsi sebagai PC Router (Router 1

menggunakan FreeBSD, Router 2 menggunakan Mikrotik dan Router 3

menggunakan Ubuntu) dan 4 OS lainnya berfungsi sebagai Client (Host)

menggunakan OS bebas (dalam hal ini untuk host 1 kami menggunakan Ubuntu

dan host 2, 3 dan 4 kami menggunakan Mikrotik).

d. Apabila sudah terinstall mulailah mengkonfigurasikan IP Address dan Routing

e. Pada PC Router 1 (menggunakan OS FreeBSD)

Login kedalam FreeBSD dengan login name “root” dan password yang

telah ditentukan pada saat penginstalan.

Lihatlah interface pada router dengan mengetikkan perintah “ ifconfig”.

Konfigurasikan network pada router dan mengaktifkan fungsi ip

forwardingnya serta menambahkan static router dengan mengetikkan

perintah “ee /etc/rc.conf”.

Ketika muncul tampilan baru, masukkan entry seperti gambar 6:

Gambar 6

Setelah itu restart network router tersebut dengan mengetikkan perintah

“sh /etc/netstart”. Maka hasilnya akan terlihat bahwa entry yang kita

masukkan sudah berhasil dilakukan.

Cek hasil konfigurasi Routing kita dengan menggunakan perintah “netstat

–rn” maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 12 dibawah ini.

Page 61: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Gambar 7

f. Pada PC Router 2 (menggunakan OS Mikrotik)

Login kedalam Mikrotik dengan login name “admin” dan password yang

telah ditentukan pada saat penginstalan.

Lihatlah interface pada router dengan mengetikkan perintah “ interface

print”, namun karena dalam hal ini kami akan mengkonfigurasikan router

dan hanya port LAN saja yang dibutuhkan maka kami menggunakan

perintah “interface ethernet print” .

Konfigurasikan IP Address dari router tersebut beserta gateway apabila

diperlukan, pada ether 1 cara konfigurasi ip address-nya adalah

masukkan perintah “ip address add address=10.10.10.2/24

interface=ether1” dan pada ether 2 masukkan perintah seperti berikut

“ip address add address=192.168.1.1/24 inteface=ether2”. Karena

dalam hal ini ether 2 dialiasing ke alamat 25.25.25.1/24 maka masukkan

juga perintah “ip address add address=25.25.25.1/24 inteface=ether2”.

Kemudian lihatlah hasil konfigurasi ip address kita dengan cara

memasukkan perintah “ip address print”. Lihatlah gambar 8 dibawah ini.

Gambar 8

Page 62: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Kemudian atur routing dari router ini menuju ke network yang belum

dikenal. Caranya masukkan perintah “ip route add dst-address=[network

tujuan yang belum dikenal] gateway=[gateway menuju network tersebut]”.

Kemudian lihat hasilnya dengan cara “ip route print”. Lakukan hal

tersebut seperti pada gambar 9 dibawah ini.

Gambar 9

g. Pada PC Router 3 (menggunakan OS Ubuntu)

Login kedalam Ubuntu dengan login name dan password yang telah

ditentukan pada saat penginstalan.

Lihatlah interface pada router dengan mengetikkan perintah “ ifconfig”,

namun karena dalam hal ini kami akan mengkonfigurasikan router dan

hanya port LAN saja yang dibutuhkan maka pada Router 1 dan 2 yang

menggunakan OS Ubuntu kami menggunakan perintah “ifconfig –a |

grep eth”.

Konfigurasikan IP Address dari router tersebut beserta gateway apabila

diperlukan dengan cara mengedit file “/etc/network/interfaces”, untuk

mengeditnya masukkan perintah “nano /etc/network/interfaces”.

Page 63: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Gambar 10

Kemudian untuk mengaktifkan fungsi ip forwarding router, terlebih

dahulu kita harus mengedit file “/etc/sysctl.conf”, kemudian apabila

telah muncul tampilan baru edit file dengan menghilangkan tanda “#”

pada barisan dengan nama “net.ipv4.ip_forward=1” .

Untuk mengecek aktif tidaknya fungsi ip forwarding router, gunakan

perintah “sysctl –p.

Setelah itu restart network router tersebut dengan mengetikkan perintah

“/etc/init.d/networking restart”.

Kemudian, konfigurasikan routing dari tiap-tiap router sesuai dengan

table routing yang telah dibuat. Masukkan perintah sesuai dengan

gambar 11.

Gambar 11

Ceklah routing dari setiap router setelah dikonfigurasi dengan

menggunakan perintah “netstat –rn”. Lihatlah gambar 12.

Gambar 12

h. Pada 4 PC sebagai Client(Host)

Pada Host 1 (Ubuntu) atur IP address menjadi 172.16.16.2/24 dan default

gateway 172.16.16.1

o Lihatlah ketersediaan interface LAN pada PC dengan mengetikkan

perintah “ifconfig –a | grep eth”.

o Konfigurasikan IP Address dari router tersebut beserta gateway

apabila diperlukan dengan cara mengedit file

“/etc/network/interfaces”, untuk mengeditnya masukkan

perintah “nano /etc/network/interfaces”, kemudian masukkan

entry seperti berikut.

Page 64: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Restart network dengan menggunakan perintah

“/etc/init.d/networking restart”.

Pada Host 2 (Mikrotik) atur IP address menjadi 25.25.25.2/24 dan default

gateway 25.25.25.1

Pada Host 3 (Mikrotik) atur IP address menjadi 1.1.1.2/24 dan default

gateway 1.1.1.1

Page 65: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Pada Host 4 (Mikrotik) atur IP address menjadi 27.31.45.2/24 dan default

gateway 27.31.45.1

i. Cek apakah tiap Host dapat terkoneksi

j. Apabila sudah terkoneksi berarti prakterk telah berhasil dilakukan.

V. Hasil Pengamatan

Topologi 1 berhasil dikonfigurasi

o Ping dan Traceroute dari Host 1 ke Host 2

Page 66: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Ping dan Traceroute dari Host 2 ke Host 1

Topologi 2 berhasil dikonfigurasi

o Ping dan Traceroute dari Host 1 ke Host 2

o Ping dan Traceroute dari Host 1 ke Host 3

Page 67: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Ping dan Traceroute dari Host 1 ke Host 4

o Ping dan Traceroute dari Host 2 ke Host 1

o Ping dan Traceroute dari Host 2 ke Host 3

Page 68: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Ping dan Traceroute dari Host 2 ke Host 4

o Ping dan Traceroute dari Host 3 ke Host 1

o Ping dan Traceroute dari Host 3 ke Host 2

o Ping dan Traceroute dari Host 3 ke Host 4

Page 69: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Ping dan Traceroute dari Host 4 ke Host 1

o Ping dan Traceroute dari Host 4 ke Host 2

o Ping dan Traceroute dari Host 4 ke Host 3

VI. Kesimpulan

Konfigurasi PC Router hanya membutuhkan sedikit memory using dan disk

space. Namun ketahanan PC Router sebagai router tidak sebagus Dedicated

Router.

Konfigurasi PC Router pada Mikrotik dianggap lebih mudah dari pada konfigurasi

PC Router menggunakan OS lain.

Berbeda dengan OS lainya, OS Mikrotik memiliki kelebihan yaitu walaupun kita

memasukkan konfigurasi secara command line, setelah direstart konfigurasi

masih ada.

Page 70: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Konfigurasi PC Router Windows

P. Study : TKJ Konfigurasi PC Router

menggunakan Ubuntu, FreeBSD, Mikrotik dan

Windows

Nama : Yoga Nurdiana N.

Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI-TKJ-B

No Exp : 15 Instruktur : Rudi Haryadi

Adi Setiadi

I. Tujuan

Siswa memahami apa yang dimaksud dengan PC Router

Siswa dapat memahami bagaimana mengkonfigurasi PC Router menggunakan Ubuntu, FreeBSD, Mikrotik dan Windows

Siswa dapat memahami bagaimana memasukan entri routing pada Windows

Siswa memahami perbedaan konfigurasi pc router dengan OSX

II. Pendahuluan

PC Router merupakan Router yang di buat dari sebuah PC yang dijadikan Fungsi Router yang dijanlakan dengan sistem operasi dan kebanyakan sistem operasi yang digunakan adalah berbasis OS (Operation System) Linux sehingga biasa di sebut Linux Based Router.

PC Router atau Linux Based Router sebenarnya sangat banyak sekali variannya baik yang

berbayar/komersil maupun yang Free/open source. Yang komersil seperti Mikrotik OS, LogixOS/Neology, Gibraltar Dll, dan yang Free/open sourceseperti MonoWall, Pfsens e,

Smothwall Express, IPCop, Linktrack, DD-WrtX86, OpenWRTX86, Freesco dan masih banyak lagi lainnya. Jikapun berbayar/komersil tidak lebih dari US $ 100 dibandingkan jika harus membeli peralatan Hardware yang harganya mahal.

Apa keuntungan yang bisa diperoleh jika menggunakan PC router ini:

Jika digunakan oleh instansi pemerintah atau ISP atau Personal maka tindakan

tersebut merupakan tindakan yang tepat karena anda telah melakukan efisiensi besar-besaran. Karena apa ? PC bekas dapat anda gunakan seperti pentium 486

atau Pentium 1 artinya tidak perlu membeli lagi, sedangkan OS PC Router tidak perlu beli yang commercial cukup digunakan yang free/open source saja karena

kemampuan dan feature yang open source juga sudah mampu mengalahkan yang commercial dan Router Ternama.

Page 71: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Memiliki kemampuan/feature yang luar biasa seperti yang dimiliki oleh peralatan

Router hardware Ternama yang harganya puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah.

Kemampuan processing dengan speed yang tinggi karena ditangani oleh

kecepatan processor PC, memori PC, Mainboard PC, Harddisk PC dan lain-lain. Coba anda bandingkan Speed Processor Router Hardware yang kecepatannya

Cuma 175 - 350 MHz saja. Coba bandingkan jika menggunakan MainBoard Via Evia Processor Onboard Cyrix 2,8GHz yang berharga sangat murah.

Hardwarenya sangat mudah untuk di upgrade seperti layaknya PC. Dan untuk USB Wireless bisa di deteksi secara plug & Play tanpa harus merestart PC

khususnya Linux Based Router Free BSD OS Pfsense.

Instalasi yang sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama (pengalaman saya menginstall PC Router tidak lebih dari 5 menit saja). Instalasi

dapat menggunakan CD-ROM tapi yang lebih mudah dapat ditulis langsung dengan Phisicalywrite langsung dari OS Windows.

Pada salah satu OS PC Router (Pfsense) yang mempunyai kemampuan mendukung USB WLAN yang dapat dijadikan Access Point. Sedangkan OS Router

PC yang lain juga memiliki feature sebagai Virtual AP, Client Bridge, repeater, Wireless Client Dll. Tergantung dari ciri khas/feature dari OS PC Router tersebut

seperti Lintrack atau DD-WRTX86.

III. Alat dan Bahan

PC (Personal Computer yang sudah terintegrasi OS) CD FreeBSD, Ubuntu, Mikrotik, dan Windows

Aplikasi Virtual OS (VMware)

Aplikasi Microsoft Office Visio

Page 72: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

IV. Langkah Kerja

Topologi

Router 3

Router 2Router 1

Host 1

172.16.16.0/24

Host 2

Host 4Host 3

10.10.10.0/24 25.25.25.0/24

192.168.1.0/24

1.1.1.0/24 27.31.45.0/24

Gambar 8

Perangkat IP Address Konfigurasi Router

Host 1 172.16.16.2/24 DG : 172.16.16.3 Router 1 172.16.16.3/24

10.10.10.2/24

25.25.25.0/24 via 10.10.10.3

192.168.1.0/24 via 10.10.10.3 1.1.1.0/24 via 10.10.10.3

27.31.45.0/24 via 10.10.10.3 Router 2 10.10.10.3/24

25.25.25.2/24 192.168.1.2/24

172.16.16.0/24 via 10.10.10.2 1.1.1.0/24 via 192.168.1.3

27.31.45.0/24 via 192.168.1.3

Host 2 25.25.25.3/24 DG : 25.25.25.2

Router 3 192.168.1.3/24 27.31.45.2/24

1.1.1.2/24

25.25.25.0/24 via 192.168.1.2 10.10.10.0/24 via 192.168.1.2

172.16.16.0/24 via 192.168.1.2

Keterangan :

Host 1 = Ubuntu Router 1 = Windows XP

Router 2 = FreeBSD Host 2 = Win Server 2003

Router 3 = Win Server 2003

Host 3 = Mikrotik Host 4 = Mikrotik

Page 73: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Host 3 1.1.1.3/24 DG : 1.1.1.2

Host 4 27.31.45.3/24 DG : 27.31.45.2 a. Siapkan semua alat dan bahan.

b. Aktifkan VMware

c. Buatlah Team dengan 7 OS, 3 OS berfungsi sebagai PC Router (Router 1

menggunakan Windows XP, Router 2 menggunakan FreeBSD dan Router 3

menggunakan Windows Server 2003) dan 4 OS lainnya berfungsi sebagai Client

(Host) menggunakan OS bebas (dalam hal ini untuk host 1 kami menggunakan

Ubuntu, host 2 kami menggunakan Windows Server 2003, host 3 dan 4 kami

menggunakan Mikrotik).

d. Apabila sudah terinstall mulailah mengkonfigurasikan IP Address dan Routing

e. Pada PC Router 1 (menggunakan OS Windows XP)

Login kedalam Windows XP dengan login name dan password yang telah

ditentukan pada saat penginstallan.

Aktifkan terlebih dahulu fungsi ip forwarding dari PC Router ini dengan

mengaktifkannya di Regedit.

Masuk ke Regedit

Masuk ke directory

HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\Tcpip\Par

ameters

Gambar 9

Page 74: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Pada IPEnableRouter double klik maka akan muncul tampilan seperti

berikut, kemudian edit value data menjadi “1” yang artinya “diaktifkan”.

Gambar 10

Logoff windows

Setelah fungsi ip forwarding pc router ini aktif, mulailah

mengkonfigurasikan ip address berikut routingnya.

Masuk ke “Control Panel” “Network and Internet Connections”

“Network Connections” pada LAN yang akan kita gunakan klik kanan

pilih “Properties” ketika muncul tampilan baru doubleklick pada

“Internet Protokol (TCP/IP)” atau pilih Properties akan muncul

tampilan seperti gambar dibawah ini dan kemudian masukkan

konfigurasinya.

Gambar11.1 (LAN 1)

Gambar 11.2 (LAN 2)

Page 75: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Kemudian masukkan konfigurasi routingnya

Buka “Command Prompt”

Masukkan perintah seperti berikut

“route add [network tujuan yang belum dikenal] mask [masking dari network

tujuan tersebut] [gateway menuju network tersebut]”.

Gambar 12

Lihat hasil dari routing kita dengan cara mengetikkan perintah “netstat –

rn” atau “route print”, maka akan muncul tampilan seprti gambar 13

dibawah ini.

Gambar 13

Ceklah hasil dari routing tersebut, apakah sudah benar atau belum.

Page 76: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

f. Pada PC Router 2 (menggunakan OS FreeBSD)

Login kedalam FreeBSD dengan login name “root” dan password yang

telah ditentukan pada saat penginstalan.

Lihatlah interface pada router dengan mengetikkan perintah “ ifconfig”.

Konfigurasikan network pada router dan mengaktifkan fungsi ip

forwardingnya serta menambahkan static router dengan mengetikkan

perintah “ee /etc/rc.conf”.

Ketika muncul tampilan baru, masukkan entry seperti gambar 14:

Gambar 14

Setelah itu restart network router tersebut dengan mengetikkan perintah

“sh /etc/netstart”. Maka hasilnya akan terlihat bahwa entry yang kita

masukkan sudah berhasil dilakukan.

Cek hasil konfigurasi Routing kita dengan menggunakan perintah “netstat

–rn” maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 15 dibawah ini.

Page 77: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Gambar 15

g. Pada PC Router 3 (menggunakan OS Windows Server 2003)

Login kedalam OS Windows Server 2003 kita dengan login name dan

password yang telah ditentukan pada saat penginstalan.

Aktifkan terlebih dahulu fungsi ip forwarding dari PC Router ini dengan

cara 1 atau cara 2.

Cara 1 (menggunakan regedit)

Masuk ke Regedit

Masuk ke directory

HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\Tcpip\Par

ameters

Pada IPEnableRouter double klik maka akan muncul tampilan seperti

berikut, kemudian edit value data menjadi “1” yang artinya “diaktifkan”.

Gambar 16

Logoff windows

Cara 2 (menggunakan Routing and Remote Access)

Pilih “Start” “Adminstrative Tools” “Routing and Remote Access”

maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah kemudian klik

kanan pada server yang masih berwarna merah pilih “Configure ….”

Page 78: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Gambar 17

Kemudian akan muncul tampilan baru pilih “Next”

Gambar 18

Pada tampilan baru pilih “Custom configuration”

Page 79: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Gambar 19

Karena kita akan mengaktifkan fungsi ip forwarding maka kita hanya

perlu memilih LAN Routing.

Gambar 20

Kemudian pilih “Finish” pada tampilan berikutnya. Apabila muncul kotak

dialog apakah kita akan memulai service yang diminta pilih “Yes”.

Page 80: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Gambar 21

Gambar22

Kemudian tunggu hingga proses selesai. Kemudian apabila sudah selesai

gambar server akan berubah warna menajdi hijau yang menandakan

bahwa yang tadi kita konfigurasikan telah diaktifkan.

Page 81: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Gamber 23

Setelah fungsi ip forwarding pc router ini aktif, mulailah

mengkonfigurasikan ip address berikut routingnya.

Masuk ke “Control Panel” “Network and Internet Connections”

“Network Connections” pada LAN yang akan kita gunakan klik kanan

pilih “Properties” ketika muncul tampilan baru doubleklick pada

“Internet Protokol (TCP/IP)” atau pilih Properties akan muncul

tampilan seperti gambar dibawah ini dan kemudian masukkan

konfigurasinya.

Page 82: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Gambar 24.1 (LAN 1)

Gambar 24.2 (LAN 2)

Karena pada LAN 2 terdapat IP Aliasing maka langkah selanjutnya adalah

pilih “Advance” kemudian pilih “Add” kemudian masukkan IP

Aliasing tersebut. Lihatlah gambar 25 dibawah ini.

Gambar 25

Setelah konfigurasi IP Aliasing selesai akan terlihat

bahwa ip baru telah ditambahkan, lihatlah tampilan

gambar 30 berikut.

Gambar 25

Page 83: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Kemudian masukkan konfigurasi routingnya

Cara 1 (menggunakan Command Prompt)

Buka “Command Prompt”

Masukkan perintah seperti berikut

“route add [network tujuan yang belum dikenal] mask [masking dari network

tujuan tersebut] [gateway menuju network tersebut]”.

Gambar 26

Lihat hasil dari routing kita dengan cara mengetikkan perintah “netstat –

rn” atau “route print”, maka akan muncul tampilan seperti gambar 27

dibawah ini.

Gambar 27

Page 84: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Ceklah hasil dari routing tersebut, apakah sudah benar atau belum.

Cara 2 (menggunakan Routing and Remote Access)

Pilih “Start” “Adminstrative Tools” “Routing and Remote Access”

pada saat muncul tampilan baru pilih Server kita kemudian pilih

“Static Route”.

Atur routing seperti pada gambar 28 dibawah.

Gambar 28.1 (Routing 1)

Gambar 28.2 (Routing1 )

Page 85: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Gambar 28.3 (Routing 1)

Setelah selesai maka akan muncul tampilan seperti berikut.

Gambar 29

h. Pada 4 PC sebagai Client(Host)

Pada Host 1 (Ubuntu) atur IP address menjadi 172.16.16.2/24 dan

default gateway 172.16.16.3

o Lihatlah ketersediaan interface LAN pada PC dengan

mengetikkan perintah “ifconfig –a | grep eth”.

o Konfigurasikan IP Address dari router tersebut beserta

gateway apabila diperlukan dengan cara mengedit file

Page 86: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

“/etc/network/interfaces”, untuk mengeditnya masukkan

perintah “nano /etc/network/interfaces”, kemudian

masukkan entry seperti berikut.

o Restart network dengan menggunakan perintah

“/etc/init.d/networking restart”.

Pada Host 2 (Windows XP) atur IP address menjadi 25.25.25.3/24 dan

default gateway 25.25.25.2

Page 87: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Pada Host 3 (Mikrotik) atur IP address menjadi 1.1.1.3/24 dan default

gateway 1.1.1.2

Pada Host 4 (Mikrotik) atur IP address menjadi 27.31.45.3/24 dan

default gateway 27.31.45.2

i. Cek apakah tiap Host dapat terkoneksi

j. Apabila sudah terkoneksi berarti prakterk telah berhasil dilakukan.

V. Hasil Pengamatan

Topologi berhasil dikonfigurasi

o Ping dan Traceroute dari Host 1 ke Host 2

Page 88: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Ping dan Traceroute dari Host 1 ke Host 3

o Ping dan Traceroute dari Host 1 ke Host 4

o Ping dan Traceroute dari Host 2 ke Host 1

Page 89: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Ping dan Traceroute dari Host 2 ke Host 3

o Ping dan Traceroute dari Host 2 ke Host 4

o Ping dan Traceroute dari Host 3 ke Host 1

Page 90: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Ping dan Traceroute dari Host 3 ke Host 2

o Ping dan Traceroute dari Host 3 ke Host 4

o Ping dan Traceroute dari Host 4 ke Host 1

o Ping dan Traceroute dari Host 4 ke Host 2

Page 91: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Ping dan Traceroute dari Host 4 ke Host 3

VI. Kesimpulan

PC Router adalah PC yang difungsikan khusus sebagai router oleh vendor. Fungsi utama router adalah IP forwarding. Konfigurasi PC Router tiap OS berbeda.

Konfigurasi PC Router pada Windows dianggap lebih ribet dari pada

konfigurasi PC Router menggunakan OS lain.

Konfigurasi PC Router pada Windows lebih menggunakan GUI.

Page 92: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Packet Filtering (IPTables)

Program Studi : TKJ

Packet Filtering

IP Tables

Nama : Yoga Nurdiana Nugraha

Experimen : Diagnosa LAN Kelas : 2TKJ B

No. Exp : Instruktur : Pak Rudi Pak Adi

I. TUJUAN

Siswa dapat membangun firewall dengan IPTables

Siswa dapat memahami bagaimana pengimplementasian IPTables

Siswa dapat mengamankan jaringan dengan menggunakan firewall

II. PENDAHULUAN

Firewall adalah sebuah sistem atau grup sistem yang menjalankan kontrol akses keamanan diantara jaringan internal yang aman dan jaringan yang untrusted seperti internet. Firewall didesain untuk mengijinkan trusted data lewat, menolak layanan yang mudah diserang, mencegah jaringan internal dari serangan luar yang bisa menembus firewall setiap waktu Firewall dapat berupa PC, router, midrange, mainframe, UNIX workstation, atau gabungan dari yang tersebut diatas. Firewall dapat terdiri dari satu atau lebih komponen fungsional sebagai berikut :

o Packet-filtering router

o Application level gateway (proxy)

o Circuit level gateway

Packet-filtering diselesaikan dengan menggunakan router yang dapat meneruskan paket sesuai dengan filtering rules. Informasi yang dapat ditangkap dari packet header :

o IP address sumber dan tujuan

o Nomor port TCP/UDP sumber dan tujuan

o Tipe ICMP message

o Informasi encapsulated protocol (TCP, UDP, ICMP atau IP tunnel)

IPTables adalah suatu tools dalam sistem operasi linux yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan filter terhadapa trafic lalulintas data. Secara sederhana digambarkan sebagai pengatur lalulintas data. Dengan iptables inilah kita akan mengatur semua lalulintas dalam komputer kita, baik yang masuk komputer, keluar dari komputer, ataupun trafic yang sekedar melewati komputer kita.

Page 93: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

III. ALAT DAN BAHAN

PC yang sudah terintegrasi OS

Virtual Machine

ISO Ubuntu 10.10

IV.LANGKAH KERJA

Gambar 1

No Chain Source Destination

Action NAT OPTION IP Address Protocol Port IP Address Protocol Port

1 Post Routing 192.168.1.2/24 any any any any any Masquarade Interface(eth3)

2 Input 192.168.1.2/24 ICMP - - - - Reject -

3 Output - - - 1.1.1.2/24 TCP 22 Accept -

4 Forward 192.168.1.2/24 ICMP any 1.1.1.2/24 ICMP - Accept -

5 Forward 202.52.2.0/24 ICMP - 1.1.1.2/24 ICMP - Drop -

6 Forward 1.1.1.2/24 TCP any 192.168.1.2/24 TCP 22 Accept -

7 Forward 1.1.1.2/24 TCP any 202.52.2.0/24 TCP 22 Reject -

8 Forward 202.52.2.0/24 TCP any 1.1.1.2/24 TCP 139 Accept 9 Forward 202.52.2.0/24 TCP any 192.168.1.2/24 TCP 139 Drop 10 Forward 192.168.1.2/24 TCP any Internet TCP 80 Accept -

11 Forward 1.1.1.2/24 TCP any Internet TCP 80 Deny -

12 Forward 202.52.2.0/24 ICMP - Internet ICMP - Allow -

13 Forward Any Any Any Any Any Any LOG -

Page 94: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Pada Firewall

o Konfigurasikan network dengan mengedit file /etc/network/interfaces

dengan perintah nano.

# nano /etc/network/interface

o Kemudian masukkan entry seperti gambar berikut.

Gambar 2

o Konfigurasikan IP Forward dari Firewall ini karena dia berfungsi juga sebagai

router dengan mengedit file /etc/sysctl.conf dengan perintah nano.

# nano /etc/sysctl.conf.

o Hilangkan tanda “#” pada baris ipv4.forward…

Gambar 3

Page 95: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Ceklah dengan menggunakan perintah “sysctl –p”

o Restart kembali networknya agar script yang dibuat atau diedit bisa

diaktifkan. Gunakan perintah.

# /etc/init.d/networking restart.

Gambar 4

o Lihatlah terlebih dahulu iptables yang ada pada system menggunakan

perintah “iptables –L”

Gambar 5

Page 96: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Buatlah rule seperti gambar berikut berdasarkan tabel konfigurasi iptables

yang sudah kita buat sebelumnya.

Gambar 6.1

Gambar 6.2

Gambar 6.3

Gambar 6.4

Gambar 6.5

o Lihat hasilnya dengan menggunakan perintah “iptables –L”

Pada PC 1, PC 2, dan Network 202.52.2.0/24

o Konfigurasikan network menjadi 192.168.1.2/24 untuk PC 1, untuk PC 2 1.1.1.2/24, dan untuk network 202.52.2.0/24 diatur bebas asalkan berada dalam network tersebut. Dalam hal ini kami menggunakan IP address 202.52.2.2/24. Caranya dengan mengedit file /etc/network/interfaces

dengan perintah nano.

Page 97: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

# nano /etc/network/interface

o Kemudian masukkan entry seperti gambar berikut.

Gambar 8.1 (PC 1)

Gambar 8.2 (PC 2)

Gambar 8.3 (Network 202.52.2.0/24)

o Restart kembali networknya agar script yang dibuat bisa diaktifkan. Gunakan

perintah.

# /etc/init.d/networking restart

o Install ssh. Gunakan perintah “apt-get install ssh-server”

o Install ftp server. Gunakan perintah “apt-get install vsftpd”

Page 98: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

V. HASIL PENGAMATAN

Packet filtering menggunakan IPTables berhasil dikonfigurasi.

Rule dengan Chains “INPUT” dari source “192.168.1.2/24” dalam proses “ping”

dengan aksi “REJECT” berhasil dilakukan.

o Sebelum Rule dimasukkan.

Ping dari 192.168.1.2/24 ke

- 192.168.1.1/24 = Connected

- 1.1.1.1/24 = Connected

- 202.52.2.1/24 = Connected

o Sesudah Rule dimasukkan

Ping dari 192.168.1.2/24 ke

- 192.168.1.1/24 = Destination Port Unreachable

- 1.1.1.1/24 = Destination Port Unreachable

- 202.52.2.1/24 = Destination Port Unreachable

Page 99: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Rule dengan Chains “OUTPUT” ke destination “1.1.1.2/24” dalam proses ssh dengan

aksi “ACCEPT” berhasil dilakukan.

SSH dari Firewall (192.168.1.1/24, 1.1.1.1/24, dan 202.52.2.1/24) ke

- 1.1.1.2/24 = Connected

Page 100: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Rule dengan Chains “FORWARD” dari source “192.168.1.2/24” ke destination “1.1.1.2/24” dalam proses “ping” dengan aksi “ACCEPT” dan ke destination network

“202.52.2.0/24” dalam proses “ping” dengan aksi “DROP” berhasil dilakukan.

o Sebelum Rule dimasukkan. Ping dari 192.168.1.2/24 ke : - 1.1.1.2/24 = Connected - Network 202.52.2.0/24 (202.52.2.2/24) = Connected

o Sesudah Rule dimasukkan

Ping dari 192.168.1.2/24 ke : - 1.1.1.2/24 = Connected - Network 202.52.2.0/24 (202.52.2.2/24) = Disconnected

19 packets transmitted, 0 received, 100% packet loss, time 18011ms

Page 101: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Rule dengan Chains “FORWARD” dari source “1.1.1.2/24” ke destination “192.168.1.2/24” dalam proses “ssh” dengan aksi “ACCEPT” dan ke destination network “202.52.2.0/24” dalam proses “ssh” dengan aksi “REJECT” berhasil dilakukan.

o Sebelum Rule dimasukkan. - Ssh dari 1.1.1.2/24 ke 192.168.1.2/24 = Connected

- Ssh dari 1.1.1.2/24 ke network 202.52.2.0/24 (202.52.2.2/24) =

Connected

o Sesudah Rule dimasukkan - Ssh dari 1.1.1.2/24 ke 192.168.1.2/24 = Connected

Page 102: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

- Ssh dari 1.1.1.2/24 ke network 202.52.2.0/24 (202.52.2.2/24) =

Connection Refused

Rule dengan Chains “FORWARD” dari source “202.52.2.0/24” (202.52.2.2/24) ke destination “1.1.1.2/24” dalam proses “samba” dengan aksi “ACCEPT” dan ke destination network “192.168.1.2/24” dalam proses “samba” dengan aksi “DROP”

berhasil dilakukan.

o Sebelum Rule dimasukkan. - Samba dari 202.52.2.0/24 (202.52.2.2/24) ke 1.1.1.2/24 = Connected

Page 103: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

- Samba dari 202.52.2.0/24 (202.52.2.2/24) ke 192.168.1.2/24 =

Connected

o Sesudah Rule dimasukkan.

- Samba dari 202.52.2.0/24 (202.52.2.2/24) ke 1.1.1.2/24 = Connected

- Samba dari 202.52.2.0/24 (202.52.2.2/24) ke 192.168.1.2/24 = Could not

display “smb://192.168.1.2%5C/”

Page 104: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Proses lain diluar Rule yang telah diberikan berhasil dicatat di “/var/log/messages”.

VI. KESIMPULAN

Ip tables merupakan tools dalam pengimplementasian packet filtering.

Dalam IPTables terdapat beberapa chains, untuk chains FORWARD, PREROUTING dan POSTROUTING source dan destinationnya harus diisi, INPUT hanya mengisi source saja sedangkan OUTPUT hanya mengisi destination saja.

Pada praktek ini kami melakukan static packet filtering karena aturan-aturannya dibuat secara manual.

Page 105: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Open Proxy

P. Study : TKJ

Open Proxy

Nama : Yoga Nurdiana N. Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI-TKJ-B

No Exp : 17 Instruktur : Rudi Haryadi Adi Setiadi

I. Tujuan

Siswa memahami apa yang dimaksud Proxy. Siswa dapat membuat Proxy Server.

Siswa dapat menggunakan Proxy menggunakan Squid.

II. Pendahuluan Proxy server Dalam jaringan komputer, sebuah perantara peladen' adalah sebuah [peladen [(komputasi)peladen]] (sistem komputer atau aplikasi) yang bertindak sebagai perantara permintaan dari klien mencari sumber daya dari server lain. Klien A terhubung ke peladen perantara, meminta beberapa servis, seperti berkas, koneksi, halaman web, atau sumber daya lainnya, yang tersedia dari peladen yang berbeda. Server perantara mengevaluasi permintaan menurut aturan penyaringan. Sebagai

contoh, mungkin tapis lalu lintas oleh [alamat [IP]] atau protokol. Jika permintaan divalidasi oleh tapis, perantara menyediakan sumber daya dengan menghubungkan

ke peladen yang relevan dan meminta layanan atas nama klien. Sebuah peladen perantara secara opsional dapat mengubah permohonan klien atau menanggapi di server, dan kadang-kadang mungkin melayani permintaan tanpa menghubungi peladen yang ditetapkan. Dalam hal ini, tanggapan yang tembolok dari remote peladen, dan selanjutnya kembali permintaan konten yang sama secara langsung. Squid adalah sebuah daemon yang digunakan sebagai proxy server dan web cache. Squid memiliki banyak jenis penggunaan, mulai dari mempercepat server web dengan melakukan caching permintaan yang berulang-ulang, caching DNS, caching situs web, dan caching pencarian komputer di dalam jaringan untuk sekelompok komputer yang menggunakan sumber daya jaringan yang sama, hingga pada membantu keamanan dengan cara melakukan penyaringan (filter) lalu lintas. Meskipun seringnya digunakan untuk protokol HTTP dan FTP, Squid juga

menawarkan dukungan terbatas untuk beberapa protokol lainnya termasuk Transport Layer Security (TLS), Secure Socket Layer (SSL), Internet Gopher, dan HTTPS. Versi Squid 3.1 mencakup dukungan protokol IPv6 dan Internet Content

Adaptation Protocol (ICAP).

Page 106: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Squid pada awalnya dikembangkan oleh Duane Wessels sebagai "Harvest object cache", yang merupakan bagian dari proyek Harvest yang dikembangkan di University of Colorado at Boulder. Pekerjaan selanjutnya dilakukan hingga selesai di University of California, San Diego dan didanai melalui National Science Foundation. Squid kini hampir secara eksklusif dikembangkan dengan cara usaha sukarela. Squid umumnya didesain untuk berjalan di atas sistem operasi mirip UNIX, meski

Squid juga bisa berjalan di atas sistem operasi Windows. Karena dirilis di bawah lisensi GNU General Public License, maka Squid merupakan perangkat lunak bebas.

Web proxy

Caching merupakan sebuah cara untuk menyimpan objek-objek Internet yang

diminta (seperti halnya data halaman web) yang bisa diakses melalui HTTP, FTP dan Gopher di dalam sebuah sistem yang lebih dekat dengan situs yang memintanya.

Beberapa penjelajah web dapat menggunakan cache Squid lokal untuk sebagai server proxy HTTP, sehingga dapat mengurangi waktu akses dan juga tentu saja konsumsi bandwidth. Hal ini sering berguna bagi para penyedia layanan Internet untuk meningkatkan kecepatan kepada para pelanggannya, dan LAN yang membagi saluran Internet. Karena memang bentuknya sebagai proxy (ia berlaku sebagaimana layaknya klien, sesuai dengan permintaan klien), web cache bisa menyediakan anonimitas dan keamanan. Tapi, web cache juga bisa menjadi masalah yang signifikan bila melihat masalah privasi, karena memang ia dapat mencatat banyak data, termasuk URL yang diminta oleh klien, kapan hal itu terjadi, nama dan versi penjelajah web yang digunakan klien serta sistem operasinya, dan dari mana ia mengakses situs itu. Selanjutnya, sebuah program klien (sebagai contoh adalah penjelajah web) bisa menentukan secara ekplisit proxy server yang digunakan bila memang hendak menggunakan proxy (umumnya bagi para pelanggan ISP) atau bisa juga menggunakan proxy tanpa konfigurasi ekstra, yang sering disebut sebagai "Transparent Caching", di mana semua permintaan HTTP ke jaringan luar akan diolah oleh proxy server dan semua respons disimpan di dalam cache. Kasus kedua

umumnya dilakukan di dalam perusahaan dan korporasi (semua klien berada di dalam LAN yang sama) dan sering memiliki masalah privasi yang disebutkan di atas.

Squid memiliki banyak fitur yang bisa membantu melakukan koneksi secara anonim,

seperti memodifikasi atau mematikan beberapa field header tertentu dalam sebuah permintaan HTTP yang diajukan oleh klien. Saat itu terpenuhi, apa yang akan

dilakukan oleh Squid adalah tergantung orang yang menangani komputer yang menjalankan Squid. Orang yang meminta halaman web melalui sebuah jaringan yang

secara transparan yang menggunakan biasanya tidak mengetahui bahwa informasi semua permintaan HTTP yang mereka ajukan dicatat oleh Squid.

Page 107: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

III. Alat dan Bahan a. 2 Buah PC yang sudah terintegrasi OS. (menggunakan virtual machine)

PC 1 sebagai Proxy Server menggunakan OS Ubuntu Server.

PC 2 sebagai Client menggunakan OS Ubuntu Desktop.

b. Package squid 2.7.

c. Koneksi Internet.

IV. Langkah Kerja

Gambar 1

Pada Proxy Server.

1. Konfigurasikan network. Gunakan perintah “nano

/etc/network/interfaces”. Masukkan entry seperti gambar 2 berikut.

Page 108: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Gambar 2

2. Enablekan ip-forward dari Proxy Server ini dengan mengedit

file “/etc/sysctl.conf”. Gunakan perintah “nano /etc/sysctl.conf”.

hilangkan tanda “#” pada “net.ipv4.ip_forward=1”.

Gambar 3

Page 109: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

3. Restart Network menggunakan perintah “invoke-rc.d

networking restart”.

Gambar 4

4. Install package squid. Menggunakan perintah “apt-get install

squid”. Apabila package sudah terinstall, cek menggunakan perintah

“dpkg –l | grep squid”. Maka akan muncul tampilan seperti gambar 5

berikut.

Gambar 5

Page 110: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

5. Buatlah file yang berisi situs-situs yang akan diblok. Dalam hal

ini kami membuatnya pada “/etc/squid” dengan nama “block”.

Gunakan perintah “nano /etc/squid/block”. Dan masukkan entry

seperti gambar berikut.

1. .facebook.com

2. .twitter.com

3. .yahoo.com

Gambar 6

6. Mulailah mengkonfigurasikan squid dengan mengedit file

“squid.conf” pada “/etc/squid”. Gunakan perintah “nano

/etc/squid/squid.conf”. masukkan entry seperti gambar 7 berikut.

Page 111: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Gambar 7

7. Ceklah entry yang kita masukkan pada squid dari

kemungkinan kesalahan yang kita buat menggunakan perintah “squid

–k reconfigure”.

Gambar 8

8. Kemudian restart squid. Gunakan perintah “invoke-rc.d squid

restart”.

Gambar 9

Page 112: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

9. Masukkan iptables MASQUERADE/SNAT agar networknya bisa

mengakses internet. Gunakan perintah “iptables –t nat –A

POSTROUTING –s 0/0 -o eth0 –j SNAT –to 192.168.11.137”.

Gambar 10

10. Cek hasil iptables menggunakan peritah “iptables –L –tnat”.

Gambar 11

Pada Client 1. Konfigurasikan network (Secara GUI). Pilih System

Preference Network Connection. Ubah IP Address menjadi

192.168.1.12/24 dan Gateway 192.168.1.1.

Gambar 10

Page 113: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

V. HASIL PENGAMATAN

Kondisi koneksi internet pada client sebelum memasukkan proxy. 1. www.google.co.id

2. www.facebook.com

Page 114: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

3. www.twitter.com

4. www.yahoo.com

Page 115: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Kondisi koneksi internet pada client sesudah memasukkan proxy.

1. www.google.co.id

Page 116: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

2. www.facebook.com

3. www.twitter.com

Page 117: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

4. www.yahoo.com

VI. KESIMPULAN

Dalam Open Proxy, Server tidak memaksa client untuk menggunakan proxy

dari Proxy Server. Proxy dapat diaplikasikan untuk mekanisme perlindungan PC dari harmful

program secara graphical. Pada Proxy perlindungan yang diberikan disertakan dengan notify, jadi

dirasakan lebih awam bagi orang awam

Page 118: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Transparent Proxy

P. Study : TKJ

Transparent Proxy

Nama : Yoga Nurdiana N. Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI-TKJ-B

No Exp : 18 Instruktur : Rudi Haryadi Adi Setiadi

I. Tujuan

Siswa memahami apa yang dimaksud Transparent Proxy. Siswa dapat membuat Proxy Server.

Siswa dapat menggunakan Transparent Proxy menggunakan Squid.

II. Pendahuluan Proxy server Dalam jaringan komputer, sebuah perantara peladen' adalah sebuah [peladen [(komputasi)peladen]] (sistem komputer atau aplikasi) yang bertindak sebagai perantara permintaan dari klien mencari sumber daya dari server lain. Klien A terhubung ke peladen perantara, meminta beberapa servis, seperti berkas, koneksi, halaman web, atau sumber daya lainnya, yang tersedia dari peladen yang berbeda. Server perantara mengevaluasi permintaan menurut aturan penyaringan. Sebagai

contoh, mungkin tapis lalu lintas oleh [alamat [IP]] atau protokol. Jika permintaan divalidasi oleh tapis, perantara menyediakan sumber daya dengan menghubungkan

ke peladen yang relevan dan meminta layanan atas nama klien. Sebuah peladen perantara secara opsional dapat mengubah permohonan klien atau menanggapi di server, dan kadang-kadang mungkin melayani permintaan tanpa menghubungi peladen yang ditetapkan. Dalam hal ini, tanggapan yang tembolok dari remote peladen, dan selanjutnya kembali permintaan konten yang sama secara langsung. Squid adalah sebuah daemon yang digunakan sebagai proxy server dan web cache. Squid memiliki banyak jenis penggunaan, mulai dari mempercepat server web dengan melakukan caching permintaan yang berulang-ulang, caching DNS, caching situs web, dan caching pencarian komputer di dalam jaringan untuk sekelompok komputer yang menggunakan sumber daya jaringan yang sama, hingga pada membantu keamanan dengan cara melakukan penyaringan (filter) lalu lintas. Meskipun seringnya digunakan untuk protokol HTTP dan FTP, Squid juga

menawarkan dukungan terbatas untuk beberapa protokol lainnya termasuk Transport Layer Security (TLS), Secure Socket Layer (SSL), Internet Gopher, dan HTTPS. Versi Squid 3.1 mencakup dukungan protokol IPv6 dan Internet Content

Adaptation Protocol (ICAP).

Page 119: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Squid pada awalnya dikembangkan oleh Duane Wessels sebagai "Harvest object cache", yang merupakan bagian dari proyek Harvest yang dikembangkan di University of Colorado at Boulder. Pekerjaan selanjutnya dilakukan hingga selesai di University of California, San Diego dan didanai melalui National Science Foundation. Squid kini hampir secara eksklusif dikembangkan dengan cara usaha sukarela. Squid umumnya didesain untuk berjalan di atas sistem operasi mirip UNIX, meski

Squid juga bisa berjalan di atas sistem operasi Windows. Karena dirilis di bawah lisensi GNU General Public License, maka Squid merupakan perangkat lunak bebas.

Transparent Proxy

Salah satu kompleksitas dari proxy pada level aplikasi adalah bahwa pada sisi pengguna harus dilakukan konfigurasi yang spesifik untuk suatu proxy tertentu agar bisa

menggunakan layanan dari suatu proxy server. Bila diinginkan agar pengguna tidak harus

melakukan konfigurasi khusus, kita bisa mengkonfigurasi proxy/cache server agar

berjalan secara benar-benar transparan terhadap pengguna (transparent proxy). Biasanya cara ini memerlukan bantuan dan konfigurasi aplikasi firewall (yang bekerja

pada layer network) untuk bisa membuat transparent proxy yang bekerja pada layer

aplikasi. Transparent proxy dapat berguna untuk “memaksa pengguna” menggunakan

proxy/cache server, karena pengguna benar-benar tidak mengetahui tentang

keberadaan proxy ini, dan apapun konfigurasi pada sisi pengguna, selama proxy server

ini berada pada jalur jaringan yang pasti dilalui oleh pengguna untuk menuju ke internet, maka pengguna pasti dengan sendirinya akan “menggunakan” proxy/cache ini.

Cara membuat transparent proxy adalah dengan membelokkan arah (redirecting) dari

paket-paket untuk suatu aplikasi tertentu, dengan menggunakan satu atau lebih aturan

pada firewall/router. Hal ini bisa dilakukan karena setiap aplikasi berbasis TCP akan menggunakan salah satu port yang tersedia, dan firewall dapat diatur agar

membelokkan paket yang menuju ke port layanan tertentu, ke arah port dari proxy yang

bersesuaian. Sebagai contoh, pada saat klient membuka hubungan HTTP (port 80) dengan suatu web

server, firewall pada router yang menerima segera mengenali bahwa ada paket data

yang berasal dari klien dengan nomor port 80. Disini kita juga mempunyai satu HTTP

proxy server yang berjalan pada port 3130. Maka pada firewall router kita buat satu aturan yang menyatakan bahwa setiap paket yang datang dari jaringan lokal menuju ke

port 80 harus dibelokkan ke arah alamat HTTP proxy server port 3130. Akibatnya, semua

permintaan web dari pengguna akan masuk dan diwakili oleh HTTP proxy server diatas. Jadi secara umum keuntungan dari metode transparent proxy itu sendiri adalah :

1. Kemudahan administrasi jaringan, dengan artian browser yang digunakan klien tidak

harus dikonfigurasi secara khusus yang menyatakan bahwa mereka menggunakan

fasilitas proxy yang bersangkutan.

2. Sentralisasi kontrol, dengan artian, pergantian metode bypass proxy maupun penggunaan proxy oleh klien dapat dilakukan secara terpusat.

Page 120: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

III. Alat dan Bahan a. 2 Buah PC yang sudah terintegrasi OS. (menggunakan virtual machine)

PC 1 sebagai Proxy Server menggunakan OS Ubuntu Server.

PC 2 sebagai Client menggunakan OS Ubuntu Desktop.

b. Package squid 3.

c. Koneksi Internet.

IV. Langkah Kerja

Gambar 1

Pada Proxy Server.

1. Konfigurasikan network. Gunakan perintah “nano

/etc/network/interfaces”. Masukkan entry seperti gambar 2 berikut.

Page 121: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Gambar 2

2. Enablekan ip-forward dari Proxy Server ini dengan mengedit

file “/etc/sysctl.conf”. Gunakan perintah “nano /etc/sysctl.conf”.

hilangkan tanda “#” pada “net.ipv4.ip_forward=1”.

Gambar 3

Page 122: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

3. Restart Network menggunakan perintah “invoke-rc.d

networking restart”.

Gambar 4

4. Install package squid. Menggunakan perintah “apt-get install

squid”. Apabila package sudah terinstall, cek menggunakan perintah

“dpkg –l | grep squid”. Maka akan muncul tampilan seperti gambar 5

berikut.

Gambar 5

Page 123: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

5. Buatlah file yang berisi situs-situs yang akan diblok. Dalam hal

ini kami membuatnya pada “/etc/squid” dengan nama “block”.

Gunakan perintah “nano /etc/squid/block”. Dan masukkan entry

seperti gambar berikut.

1. .facebook.com

2. .twitter.com

3. .yahoo.com

Gambar 6

6. Mulailah mengkonfigurasikan squid dengan mengedit file

“squid.conf” pada “/etc/squid”. Gunakan perintah “nano

/etc/squid3/squid.conf”. masukkan entry seperti gambar 7 berikut.

Page 124: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Gambar 7

7. Ceklah entry yang kita masukkan pada squid dari

kemungkinan kesalahan yang kita buat menggunakan perintah

“squid3 –k reconfigure”.

Gambar 8

8. Kemudian restart squid. Gunakan perintah “invoke-rc.d squid3

restart”.

Gambar 9

Page 125: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

9. Masukkan iptables MASQUERADE/SNAT agar networknya bisa

mengakses internet. Dan berikan REDIRECTING dari setiap protocol

tcp port 80 (http) di networknya menuju Proxy Server. Edit file

“rc.local”. Gunakan perintah “nano /etc/rc.local”. Masukkan entry :

/sbin/iptables –t nat –A POSTROUTING –s 0/0 -o eth0 –j SNAT –to

192.168.11.137 /sbin/iptables –t nat –A PREROUTING –i eth1 –p tcp –m tcp –dport

80 –j REDIRECT –to-ports 3128

Gambar 10

10. Aktifkan “rc.local” menggunakan peritnah “/etc/rc.local

start”.

Gambar 11

Page 126: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Pada Client 1. Konfigurasikan network (Secara GUI). Pilih System

Preference Network Connection. Ubah IP Address menjadi

192.168.1.12/24 dan Gateway 192.168.1.1.

Gambar 10

V. HASIL PENGAMATAN

Konfigurasi Transparent Proxy berhasil dilakukan.

Page 127: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

1. www.google.co.id

2. www.facebook.com

Page 128: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

3. www.twitter.com

4. www.yahoo.com

VI. KESIMPULAN

Transparent Proxy merupakan Proxy yang sifatnya Force atau memaksa pengguna untuk mengakses Proxy terlebih dahulu sebelum mengakses internet.

Dengan menggunakan Transparent Proxy, kita tidak perlu melakukan setting manual pada web browser atau internet setting lainnya untuk memasukkan

suatu proxy yang aktif.

Page 129: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Observasi SMPN 1 Margahayu

Bidang Study : TKJ

OBSERVASI

SMP Negeri 1 Margahayu

Nama : Yoga N.N.

Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B

No. Exp : 19 Instruktur : Pak Rudi

Pak Adi

I. TUJUAN

Siswa dapat melatih jiwa kewirausahaannya.

Siswa dapat meningkatkan kemampuan dalam bidang jaringan computer.

Siswa dapat mengimplementasikan pelajaran jaringan computer yang telah

diajarkan.

II. PENDAHULUAN

Kami melaksanakan observasi implementasi Diagnosa LAN di SMP Negeri 1 Margahayu

yang bertempat di Jl. Kopo, Telp/Fax (022)5403834/ (022)70814204 Bandung.

Page 130: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas computer dan perangkat

jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.

Tujuan dari jaringan computer adalah membagi suymber daya, untuk berkomunikasi, dan

akses informasi. Topologi diartikan sebagai pola hubungan antarhost yang melakukan

komunikasi satu sama lain untuk aplikasi tertentu. Macam topologi ada :

1. Topologi Bus

2. Topologi Star

3. Topologi Ring

4. Topologi Hybrid

Jaringan computer merupakan kumpulan terminal komunikasi (komunikasi personal)

yang saling terintegrasi melalui media fisik tertentu dalam satu kendali teknis untuk

keperluan aplikasi komunikasi tertentu. Jaringan computer sebagai salah satu aplikasi

komunikasi data, dapat mengirimkan informasi dalam bentuk apapun (teks, suara, maupun

gambar) dari suatu computer (host) dengan terlebih dahulu mengubahnya kedalam bentuk

digital unutk selanjutnya dikirimkan ke computer lain yang terhubung secara fisik maupun

logika dengan computer lain.

Page 131: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Tujuan dari jaringan komputer adalah:

Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori,

harddisk

Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting

Akses informasi: contohnya web browsing

Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer

meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut

klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini

disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi

jaringan komputer.

Simbol – symbol perangkat Jaringan Komputer:

Page 132: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

III. ALAT DAN BAHAN

Kabel Belden UTP CAT 5E

Crimping tools

LAN Tester

Page 133: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Konektor RJ 45

Access Point TP-LINK

Page 134: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

IV. LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Pemasangan Access Point TP-LINK.

a. Siapakan semua alat dan bahan

b. Tentukan letak dimana Access Point akan dipasang. Dalam hal ini kami

memasang Access Point di Ruang PKS.

Page 135: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

c. Buatlah kabel straight untuk menghubungkan Access Point dengan

Router. Dalam hal ini kira-kira 6 meter.

d. Dalam hal ini kami menyusun kabel straight dengan cara, sbb;

Kupas kulit kabel menggunakan crimping tools, ukuran

disesuaikan dengan konektor RJ 45.

Susun warna kabel tersebut sesuai standar, untuk kabel

straight menggunakan standard EIA/TIA 568 B

Pasangkan kabel yang sudah diurutkan ke dalam konektor RJ

45, pastikan semua kabel telah terhubung.

Page 136: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Setelah tersusun crimp konektor dengan crimping.

Lakukan hal tersebut pada ujung kabel yang lain.

Setelah ke dua ujung kabel dicrimp.

Gunakan LAN tester untuk mengecek apakah kabel tersebut

telah tercrimp dengan baik atau tidak.

Buatlah beberapa kabel straight sesuai dengan yang

dibutuhkan.

Page 137: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

e. Sebelum Access Point dipasang, terlebih dahulu Access Point

dikonfigurasi pada PC tertentu. Konfigurasi yang dilakukan adalah

mengganti IP Address Access Point, memberikan DHCP pada Access

Point bagi Client yang akan menggunakannya.

f. Setelah Access Point dikonfigurasi, pasang Access Point sesuai dengan

tempat yang telah ditentukan. Dalam hal ini kami memasang

dijendela atas pintu.

g. Hubungkan Access Point dengan Router menggunakan kabel UTP

Straight yang sudah dibuat sebelumnya.

h. Rapikan kabel agar tidak berantakan.

i. Cek kembali kondisi dari Access Point tersebut, apakah masih

berfungsi atau tidak. Apabila berfungsi berarti praktek pertama

berhasil dilaksanakan.

3. Pengkonfigurasian Keamanan Situs Internet menggunakan Aplikasi Net

Nanny.

a. Install Aplikasi Net Nanny.

b. Konfigurasi situs-situs yang akan diblok.

c. Restart system.

d. Cek koneksi untuk memastikan situs-situs yang telah kita konfigurasi

untuk diblok berhasil diblok.

4. Pengkonfigurasian DNA (Digital Library)

a. Siapkan semua alat dan bahan. Untuk device DNA itu sendiri sudah

disediakan oleh pihak sekolah.

b. Sebelum memulai konfigurasi, alangkah baiknya jika kita membaca

buku manialnya terlebih dahulu.

c. Hubungkan DNA dengan salah satu PC untuk dikonfigurasi.

d. Install Aplikasi yang dibutuhkan, yaitu WAMP Server.

Apache

MySQL

PHP

e. Pada disk DNA terdapat database yang sudah disediakan.

f. Copy database tersebut ke directory wamp/bin/mysql/data.

Page 138: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

g. Dan copy library-nya ke directory wamp/www.

h. Aktifkan WAMP Server tersebut.

i. Buka PHPmyadmin.

j. Buatlah suatu table khusus untuk DNA (Digital Library) ini.

k. Import database DNA (Digital Library) kedalam table tersebut.

l. Buatlah file “.php” yang akan mengkoneksikan database DNA tersebut

dengan file “index.php” sebagai default page yang akan ditampilkan.

m. Ceklah menggunakan browser.

V. HASIL PENGAMATAN

Pemasangan dan pengkonfigurasian Access Point berhasil dilakukan.

o Kegiatan penyiapan alat dan bahan.

Page 139: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Page 140: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Kegiatan peng-Crimping-an

Page 141: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

o Kegiatan Pemasangan Access Point

o Kegiatan Pengkondisian dan perapihan kabel.

Page 142: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Pemasangan dan pengkonfigurasian pengamanan Situs Internet

menggunakan NetNanny berhasil dilakukan.

o Kegiatan pengkonfigurasian NetNanny.

Page 143: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Pengkonfigurasian DNA (Digital Library) masih belum berhasil. Alasan :

o Belum memiliki pemahaman lebih tentang database.

o Masih kebingungan mengenai script pengkoneksian database

kedalam php.

Gambar:

o Kegiatan Pengkonfigurasian DNA (Digital Library)

Page 144: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Page 145: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Page 146: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Foto bersama Guru TIK SMPN 1 Margahayu (Admin) sebagai bukti resminya

kegiatan observasi.

Page 147: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

VI. KESIMPULAN

Dalam mengcrimping kabel pastikan konektor telah tercrimp dengan baik.

Access Point dengan antena omni akan lebih mudah untuk diletakkan

ditempat-tempat tertentu, karena sinyal yang disebarkannya kesegala arah.

Untuk menghubungkan Access Point dengan Router menggunakan kabel

straight.

Dalam pengkonfigurasian DNA belum berhasil dilakukan karena kurangnya

pemahaman tentang database.

Page 148: Laporan Akhir Diagnosa LAN - Semester 2

Laporan Akhir Diagnosa LAN Semester 2 | Yoga Nurdiana Nugraha

Penutup

Demikian Laporan Diagnosa LAN Semester 2 ini saya buat dengan sebaik-

baiknya, mudah-mudahan dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak

khusunya bagi saya dan umumnya bagi semua.

Dengan terselesaikannya Laporan Diagnosa LAN Semester 2 ini, saya

ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam

penyelesaian laporan ini.

1. Allah SWT

2. Orang Tua

3. SMKN 1 Cimahi

4. Pak Rudi Haryadi

5. Pak Adi Setiadi

6. Kelompok 7 Diagnosa LAN (Dara Lena S. J., M. Royan, Regy Roy H.P.)

7. 2 TKJ B

Meskipun saya tahu bahwa dalam Laporan Diagnosa LAN Semester 2 ini

masih banyak sekali kekurangan, baik dalam prakteknya, tata bahasanya

maupun dalam kerapihannya. Tetapi saya telah berusaha dengan semaksimal

mungkin dan mengharapkan hasil yang maksimal pula.

Sekian dan terima kasih.