Laporan Sementara Morfologi Sel

19
LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM TEKNIK BIOPROSES IDENTITAS PRAKTIKAN Nama : Elisabeth Sonisora Wau NIM : 03101003025 Kelompok : Lima (5) / Jumat Jam 08.00- 10.00 I. JUDUL PERCOBAAN : MORFOLOGI SEL II. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Mengenal berbagai macam bentuk sel-sel mikroorganisme. 2. Dapat mengenal bagian-bagian dari mikroskop dan mampu menggunakan mikroskop untuk perbesaran berbagai jenis mikroorganisme. 3. Melakukan pewarnaan untuk mengetahui morfologi bakteri. III. DASAR TEORI III.1. Mikroba Mikroba didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang organisme mikroskopis. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, mikros=kecil, bios=hidup dan logos=ilmu. Ilmuwan menyimpulkan bahwa mikroorganisme muncul kurang lebih 4 juta tahun yang lalu dari senyawa organik kompleks di lautan, atau mungkin dari gumpalan awan yang sangat besar yang mengelilingi bumi. Sebagai

Transcript of Laporan Sementara Morfologi Sel

Page 1: Laporan Sementara Morfologi Sel

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM TEKNIK BIOPROSES

IDENTITAS PRAKTIKAN

Nama : Elisabeth Sonisora Wau

NIM : 03101003025

Kelompok : Lima (5) / Jumat Jam 08.00-10.00

I. JUDUL PERCOBAAN : MORFOLOGI SEL

II. TUJUAN PERCOBAAN :

1. Mengenal berbagai macam bentuk sel-sel mikroorganisme.

2. Dapat mengenal bagian-bagian dari mikroskop dan mampu menggunakan

mikroskop untuk perbesaran berbagai jenis mikroorganisme.

3. Melakukan pewarnaan untuk mengetahui morfologi bakteri.

III. DASAR TEORI

III.1.Mikroba

Mikroba didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang organisme

mikroskopis. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, mikros=kecil, bios=hidup

dan logos=ilmu. Ilmuwan menyimpulkan bahwa mikroorganisme muncul kurang

lebih 4 juta tahun yang lalu dari senyawa organik kompleks di lautan, atau

mungkin dari gumpalan awan yang sangat besar yang mengelilingi bumi. Sebagai

makhluk hidup pertama di bumi, mikroorganisme diduga merupakan nenek

moyang dari semua makhluk hidup.

Awal mula munculnya ilmu mikrobiologi pada pertengahan abad 19 pada

waktu ilmuwan telah membuktikan bahwa mikroorganisme berasal dari

mikroorganisme sebelumnya bukan dari tanaman ataupun hewan yang

membusuk. Selanjutnya ilmuwan menunjukkan bahwa mikroorganisme bukan

berasal dari proses fermentasi tetapi merupakan penyebab proses fermentasi buah

anggur menjadi anggur dapat berubah. Ilmuwan juga menemukan bahwa mikroba

tertentu menyebabkan penyakit tertentu. Pengetahuan ini merupakan awal

pengenalan dan pemahaman akan pentingnya mikroorganisme bagi kesehatan dan

Page 2: Laporan Sementara Morfologi Sel

kesejahteraan manusia. Selama awal abad 20 ahli mikrobiologi telah meneliti

bahwa mikroorganisme mampu menyebabkan berbagai macam perubahan kimia

baik melalui penguraian maupun sintesis senyawa organik yang baru. Hal inilah

yang disebut dengan ‘biochemical diversity’ atau keanekaragaman biokimia yang

menjadi ciri khas mikroorganisme. Disamping itu, yang penting lainnya adalah

bahwa mekanisme perubahan kimia oleh mikroorganisme sangat mirip dengan

yang terjadi pada organisma tingkat tinggi. Konsep ini dikenal dengan ‘unity in

biochemistry’ yang artinya bahwa proses biokimia pada mikroorganisme adalah

sama dengan proses biokimia pada semua makhluk hidup termasuk manusia.

Bukti yang lebih baru menunjukan bahwa informasi genetik pada semua

organisma dari mikroba hingga manusia adalah DNA. Karena sifatnya yang

sederhana dan perkembangbiakan yang sangat cepat serta adanya berbagai variasi

metabolisme, maka mikroba digunakan sebagai model penelitian di bidang

genetika. Saat ini mikroorganisme diteliti secara intensif untuk mengetahui dasar

fenomena biologi. Mikroorganisme juga muncul sebagai sumber produk dan

proses yang menguntungkan masyarakat, misalnya: alkohol yang dihasilkan

melalui proses fermentasi dapat digunakan sebagai sumber energi (gasohol).

Strain-strain baru dari mikroorganisme yang dihasilkan melalui proses rekayasa

genetika dapat menghasilkan bahan yang penting bagi kesehatan manusia seperti

insulin. Sebelumnya hanya insulin yang diekstrak dari pankreas lembu yang dapat

menerimanya.

Sekarang, insulin manusia dapat diproduksi dalam jumlah yang tak

terhingga oleh bakteri yang telah direkayasa. Mikroorganisme juga mempunyai

potensi yang cukup besar untuk membersihkan lingkungan, misal: dari tumpukan

minyak di lautan atau dari herbisida dan insektisida di bidang pertanian. Hal ini

dikarenakan mikroorganisme mampu untuk mendekomposisi/menguraikan

senyawa kompleks. Kemampuan mikroorganisme seperti bakteri, algae, protozoa

dan virus yang telah direkayasa untuk tujuan tertentu menjadikan cabang baru

dalam mikrobiologi industri yang dikenal dengan bioteknologi.

Page 3: Laporan Sementara Morfologi Sel

Beberapa diantaranya bersifat patogen bagi manusia, hewan maupun

tumbuhan. Beberapa dapat menyebabkan lapuknya kayu dan besi. Tetapi banyak

diantaranya berperan penting dalam lingkungan sebagai dekomposer. Beberapa

diantaranya digunakan dalam menghasilkan (manufacture) substansi penting di

bidang kesehatan maupun industri makanan.

III.2.Teori Abiogenesis dan Biogenesis

Antony van Leeuwenhoek (1632 – 1723) sebenarnya bukan peneliti atau

ilmuwan yang profesional. Profesi sebenarnya adalah sebagai ‘wine tester’ di kota

Delf, Belanda. Ia biasa menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serat-serat

pada kain. Sebenarnya ia bukan orang pertama dalam penggunaan mikroskop,

tetapi rasa ingin tahunya terhadap alam semesta menjadikannya salah seorang

penemu mikrobiologi. Leewenhoek menggunakan mikroskopnya yang sangat

sederhana untuk mengamati air sungai, air hujan, ludah, feses dan lain sebagainya.

Ia tertarik dengan banyaknya benda-benda kecil yang dapat bergerak yang tidak

terlihat dengan mata biasa. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan

‘animalcule’ yang menurutnya merupakan hewan-hewan yang sangat kecil.

Penemuan ini membuatnya lebih antusias dalam mengamati benda-benda

tadi dengan lebih meningkatkan mikroskopnya. Hal ini dilakukan dengan

menumbuk lebih banyak lensa dan memasangnya di lempengan perak. Akhirnya

Leewenhoek membuat 250 mikroskop yang mampu memperbesar 200-300

kali.Leewenhoek mencatat dengan teliti hasil pengamatannya tersebut dan

mengirimkannya ke British Royal Society.

Salah satu isi suratnya yang pertama pada tanggal 7 September 1674 Ia

menggambarkan adanya hewan yang sangat kecil yang sekarang dikenal dengan

protozoa. Antara tahun 1963-1723 ia menulis lebih dari 300 surat yang

melaporkan berbagai hasil pengamatannya. Salah satu diantaranya adalah bentuk

batang, coccus maupun spiral yang sekarang dikenal dengan bakteri. Penemuan-

penemuan tersebut membuat dunia sadar akan adanya bentuk kehidupan yang

sangat kecil yang akhirnya melahirkan ilmu mikrobiologi. Penemuan Leewenhoek

tentang animalcules menjadi perdebatan dari mana asal animalcules tersebut. Ada

dua pendapat yang muncul, satu mengatakan animalcules ada karena proses

Page 4: Laporan Sementara Morfologi Sel

pembusukan tanaman atau hewan, melalui fermentasi misalnya.

Pendapat ini mendukung terori yang mengatakan bahwa makhluk hidup

berasal dari benda mati melalui proses abiogenesis. Konsep ini dikenal dengan

generatio spontanea. Pendapat ini mengatakan bahwa animalcules tadi berasal

dari animalcules sebelumnya seperti halnya organisme tingkat tinggi. Pendapat

atau teori ini disebut dengan biogenesis. Mikrobiologi tidak berkembang sampai

perdebatan tersebut terselesaikan dengan dibuktikannya kebenaran teori

biogenesis. Pembuktian ini memerlukan berbagai macam eksperimen yang

nampaknya sederhana dan perlu waktu lebih dari 100 tahun.

III.2.1. Pembuktian ketidakbenaran dari Abiogenesis

Franscesco Redi (1926-1697) menunjukkan bahwa ulat yang ada dalam

daging busuk adalah larva yang berasal dari telur lalat, bukan hasil dari generatio

spontanea. Pada tahun 1945 John Needham (1713-1781) memasak sepotong

daging untuk menghilangkan organisme yang ada dan menempatkannya dalam

stoples yang terbuka. Akhirnya ia mengamati adanya koloni pada permukaan

daging tersebut. Ia menyimpulkan bahwa mikroorganisme terjadi spontan dari

daging.

Pada tahun 1769, Lazarro Spalazani (1729 – 1799) merebus kaldu daging

selama 1 jam dan menempatkannya pada stoples yang disegel/ditutup rapat

menunjukkan tidak ditemukannya mikroorganisme dalam kaldu tersebut. Jadi

ekperimen ini menentang teori abiogenesis. Tetapi Neddham mengatakan bahwa

sumber makhluk hidup tadi adalah udara dimana pada percobaan Spalazani

tersebut tidak berinteraksi langsung dengan udara. Hampir 100 tahun setelah

percobaan Needham ada 2 peneliti yang mencoba memecahkan kontroversi

tentang peran udara.Pada tahun 1836, Franz Schulze melewatkan larutan asam

kuat ke dalam tabung tertutup yang berisi daging yang telah dimasak. Tahun

1837, Theodor Schwann mengalirkan udara melalui pipa yang dipanai ke dalam

tabung tertutup yang bersisi kaldu. Keduanya tidak menemukan adanya mikroba

sebab mikroba telah mati oleh adanya asam kuat maupun oleh panas.

Tetapi para pendukung teori generatio spontanea berpendapat bahwa adanya

asam dan panas akan mengubah udara sehingga tidak mendukung pertumbuhan

Page 5: Laporan Sementara Morfologi Sel

mikroba. Sampai akhirnya tahun 1954 peneliti menyelesaikan perdebatan tersebut

dengan melakukan percobaan menggunakan tabung tertutup berisi kaldu yang

telah dipanaskan. Ke dalam tabung tersebut dimasukkan pipa yang pada

sebagiannya diisi dengan kapas dan ujungnya dibiarkan terbuka. Dengan

demikian mikroba akan tersaring dan udara tetap bisa masuk. Dengan tidak

ditemukannya mikroba dalam kaldu daging tersebut membuktikan bahwa teori

generatio spontanea adalah salah.

3.2.2. Bukti teori biogenesis

Pada periode yang sama muncul ilmuwan baru dari Perancis, Louis Pasteur

(1822 – 1895) seorang ahli kimia yang menaruh perhatian pada mikroorganisme.

Oleh karena itu ia tertarik untuk meneliti peran mikroba dalam industri anggur

dan pembuatan alkohol. Salah satu pendukung teori generatio spontanea yang

hidup pada masa Louis Pasteur adalah Felix Archimede Pouchet (1800-1872).

Pada tahun 1859 ia banyak mempublikasikan tulisan yang mendukung

abiogenesis. Tetapi ia tidak dapat membantah penemuan-penemuan Pasteur.

Untuk memastikan pendapatnya, Pasteur melakukan serangkaian eksperimen. Ia

menggunakan bejana dengan leher panjang dan dibengkokkan yang dikenal

dengan leher angsa.

Bejana ini diisi dengan kaldu kemudian dipanaskan. Udara dapat dengan

bebas melewati tabung atau pipa leher angsa tersebut tetapi tidak ditemukan

adanya mikroorganisme di kaldu tadi. Dalam hal ini mikroba beserta debu akan

mengendap pada bagian tabung yang berbentu U sehingga tidka dapat mencapai

kaldu. Ia juga membawa tabung tersebut ke pegunungan Pyrenes dan Alpen.

Pasteur menemukan bahwa mikroorganisme terbawa debu oleh udara dan ia

menyimpulkan bahwa semakin bersih/murni udara yang masuk ke dalam bejana,

semakin sedikit kontaminasi yang terjadi.

Salah satu argumen klasik untuk menantang buiogenesis adalah bahwa

panas yang digunakan untuk mensterilkan udara atau bahan juga dianggap

merusak ‘vital force’. Mereka yang mendukung teori abiogenesis berpendapat

bahwa tanpa adanya kekuatan vital force tersebut mikroorganisme tidak dapat

muncul serta spontan. Untuk merespon argumen tersebut John Tyndall

Page 6: Laporan Sementara Morfologi Sel

mengatakan udara dapat dengan mudah dibebaskan dari mikroorganisme dengan

cara melakukan percobaan dengan meletakkan tabung reaksi berisi kaldu steril ke

dalam kotak tertutup.

Udara dari luar masuk ke dalam kotak melalui pipa yang sudah

dibengkokkan membentuk dasar U seperti spiral. Terbukti bahwa meskipun udara

luar dapat masuk ke dalam kotak yang berisi tabung dengan kaldu di dalamnya,

namun tidak ditemukan adanya mikroba. Hasil percobaan Pasteur dan Tyndall

memacu diterimanya konsep biogenesis. Selanjutnya Pasteur lebih memfokuskan

penelitiannya pada peran mikroba dalam pembuatan anggur dan mikroba yang

menyebabkan penyakit. Teori tentang fermentasi

Fermentasi terjadi jika jus anggur kita biarkan. Melalui serangkaian

perubahan biokimia, alkohol dan senyawa lain dihasilkan dari anggur tersebut.

Salah satu alasan Pasteur ingin menentang pendapat generatio spontanea adalah

keyakinannya bahwa produk fermentasi anggur merupakan hasil dari

mikroorganisme yang ada, bukan fermentasi yang menghasilkan mikroorganisme

sebagaimana yang dipercaya pada waktu tersebut. Pada tahun 1850an Pasteur

memecahkan masalah yang timbul dalam industri anggur. Dengan meneliti anggur

yang baik dan anggur yang kurang bagus Pasteur menemukan mikroorganisme

yang berbeda. Mikroorganisme tertentu mendominasi anggur yang bagus

sementara tipe yang lain mendominasi anggur yang kurang bagus.

Dia menyimpulkan bahwa pemilihan mikroorganisme yang sesuai akan

menghasilkan produk yang bagus. Untuk itu dia memusnahkan mikroba yang

telah ada dalam sari buah anggur dengan cara memanaskannya. Setelah dingin ke

dalam sari buah tersebut diinokulasi dengan anggur yang berkualitas baik yang

mengandung mikroorganisme yang diinginkan. Hasilnya menunjukkan bahwa

anggur yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan tidak mengalami

perubahan aroma selama disimpan jika sebelumnya dipanasi dulu selama

beberapa menit pada 50 – 60 ºC. Proses ini dikenal dengan pasteurisasi yang

digunakan secara luas di bidang industri makanan. Sebelumnya orang

meningkatkan produk fermentasi melalui trial and error dimana sebelumnya tidak

tahu bahwa kualitas produk tergantung pada mikroorganisma tertentu.

Page 7: Laporan Sementara Morfologi Sel

3.3. Penyakit

Disamping membuat revolusi (perubahan besar) dalam bidang industri

anggur, Pasteur dan asistennya juga mengemukakan teori baru mengenai

penyebab penyakit. Dalam penelitiannya mereka menemukan agen penyebab

penyakit serius baik pada hewan maupun manusia. Tetapi sebelum Pasteur

membuktikan bahwa mikroba merupakan penyebab penyakit, beberapa peneliti

membuat argumen yang kuat terhadap teori kuman terhadap penyakit.

Sebelumnya, dalam sejarah manusia ada kepercayaan bahwa penyakit itu

disebabkan oleh beberapa faktor yang tidak jelas misalnya udara yang jelek, darah

yang jelek dan lain-lainnya. Pada tahun 1546, Girolamo Fracastolo (1483 – 1553)

menyarankan bahwa penyakit dapat disebabkan oleh mikroorganisme yang terlalu

kecil untuk dapat dilihat yang ditularkan dari 1 orang ke orang lain. Sebagian

besar informasinya berasal dari percakapannya dengan para pelaut yang baru

pulang dari perjalanannya ke luar negeri, dimana mereka menyaksikan

penyebaran berbagai penyakit. Lebih dari 200 tahun kemudian Anton von Plenciz

(1705-1786) mengatakan bahwa tidah hanya makhluk hidup yang merupakan

penyebab penyakit tetapi juga agen yang lain merupakan penyebab penyakit yang

berbeda. Pada saat yang bersamaan konsep tentang makhluk hidup atau bentuk

lain yang menghisap nutrien mulai diterima. Setelah sukses dengan

fermentasinya, Pasteur diminta untuk meneliti penyakit ulat sutra yang merugikan

industri Perancis. Dia menghabiskan waktu 6 tahun untuk membuktikan bahwa

mikrroorganisma yang disebut dengan protozoa yang dapat menyebabkan

penyakit. Pasteur juga menunjukkan kepada petani ulat sutera bagaimana

menghilangkan penyakit dengan cara memilih ulat sutera yang bebas penyakit

untuk diternakkan.

Di Jerman, Robert Koch (1843 – 1910) seorang profesional di bidang

kesehatan mendapat hadiah mikroskop dari istrinya untuk hadiah ulang tahunnya

yang ke-28. Selanjutnya ia mulai meneliti dunia mikroorganisme yang sudah

dilihat oleh Pasteur. Baik Pasteur maupun Koch menjadi rival bersama yang

sama-sama ingin mengetahui penyebab penyakit anthrax yang sangat merugikan

peternak sapi dan domba di Eropa. Koch akhirnya menemukan dari darah domba

Page 8: Laporan Sementara Morfologi Sel

yang telah mati karena anthrax. Dengan sering meninggalkan prakteknya sebagai

dokter, Koch membuktikan bahwa bakteri tersebut penyebab anthrax dengan cara

memisahkan bakteri untuk batang tersebut dari bakteri lain yang ada kemudian

menginjeksikannya ke dalam tikus yang sehat.

Tikus selanjutnya menunjukkan perkembangan menuju anthrax dan bakteri

yang diisolasi dari tikus menunjukkan kesamaan bakteri yang berasal dari domba

yang sakit sebelumnya. Pada 1876, setelah meneliti selama 6 tahun Koch

mengumumkan bahwa dia telah menemukan bakteri penyebab anthrax. Ia juga

menyarankan supaya ternak yang sakit dibunuh dan dibakar atau dikubur yang

dalam, setelah ia mengetahui bahwa spora yang dihasilkan oleh bakteri dapat

bertahan hidup selama berbulan-bulan di daerah peternakan. Dengan penemuan

anthraxnya Koch merupakan orang pertama yang membuktikan mikroba tertentu

merupakan agen penyakit tertentu. Selanjutnya Koch dan kawan-kawan

menemukan bakteri penyebab tuberculosis dan cholera. Perkembangan teknik

laboratorium untuk mempelajari mikroorganisme. Koch dan anggotanya banyak

memberi kontribusi mengenai teknik-teknik tersebut. Diantaranya adalah prosedur

pengecatan bakteri untuk pengamatan dengan mikroskop cahaya. Paul Erlich

(1854 –1915) yang melakukan penelitian terhadap dyes dan menggunakannya

untuk mengecat bakteri termasuk bakteri penyebab tuberculosis.

3.3.1.Teknik biakan murni

Secara kebetulan seorang warga Jerman melihat bahwa koloni yang tumbuh

pada kentang yang telah direbus pada akhirnya dapat menemukan jalan untuk

memisah menjadi individu-individu. Caranya mereka mengembangkan media

spesifik untuk menumbuhkan mikroorganisme. Media adalah substansi yang

memenuhi kebutuhan nutrisi mikroorganisme. Koch dan koleganyanya juga

menunjukkan bahwa senyawa dari alga yang disebut agar dapat membuat media

menjadi padat. Richard J. Petri (1852 – 1921) membuat piringan kaca bertutup

untuk menempatkan media agar alat tersebut selanjutnya disebut

Petri dish yang masih digunakan sampai sekarang. Pada tahun 1892, dengan

menggunakan teknik biakan murni Koch dan anggotanya menemukan agen-agen

penyebab typus, dipter, tetanus, pneumonia dan lain sebagainya. Koch

Page 9: Laporan Sementara Morfologi Sel

mengenalkan penggunaan binatang model untuk penyakit manusia dengan cara

menginjeksikan bakteri ke dalam kelinci, babi atau domba. Ia bahkan

menempelkan kamera pada mikroskopnya untuk mengambil gambar dan

menggunakannya sebagai bukti untuk menghilangkan keraguan.

3.3.2. Perkembangan dan Pencegahan Penyakit

Epidemik adalah penyakit tertentu yang menyerang banyak daerah misalnya

penyakit bubon yang dikenal dengan penyakit hitam yang mematikan yang

disebabkan oleh bakteri terjadi di Eropa selama perioda 1347 – 1350. Sepertiga

sampai setengah populasi di Eropa meninggal karena penyakit tersebut. Hewan

pengerat, terutama tikus, berperan sebagai sumber bakteri bacillus dan

ditransmisikan/ditularkan ke manusia melalui lalat. Selama 1917 – 1919 Malaria

telah membunuh setengah juta penduduk Amerika dan 21 jiwa di seluruh dunia.

Jumlah tersebut mencapai 3 kali jumlah manusia yang terbunuh selama perang

dunia I. Jadi mikroba terbukti lebih mematikan dibanding peluru. Dengan

pengetahuan bahwa mikroorganisme dapat merupakan penyebab penyakit

ilmuwan lebih memusatkan perhatiannya pada cara pencegahan dan perlakuannya.

3.3.3. Penemuan antiseptik

Secara umum septis berati efek toksis dari mikroorganisme penyebab

penyakit pada tubuh selama infeksi. Antiseptik; ukuran-ukuran yang

menghentikan efek tersebut dengan pencegahan infeksi. Oliver Weldell Holmes

(1809 – 1894) seorang dokter Amerika pada tahun 1843 menekankan bahwa

penyakit demam pada wanita bersifat menular. Oleh karena itu ditularkan dari

satu wanita lain melalui tangan dokter.

Tahun 1846 seorang dokter dari Hungaria, Ignaz Philipp Semmelweiz

menemukan penggunaan klorin sebagai desinfektan bagi tangan dokter. Pada

tahun 1860 ahli bedah dari Inggris, Josept Lister menemukan asam karbol atau

phenol dapat digunakan untuk membunuh bakteri. Lister menggunakan larutan ini

untuk merendam alat-alat bedah dan menyemprot ruangan operasi. Cara tersebut

demikian sukses untuk mengatasi infeksi setelah operasi yang sebelumnya

menyebabkan kematian 45% dari pasiennya. Cara tersebut segera dapat diterima

dan dilakukan oleh ahli bedah yang lain. Penemuan tersebut merupakan hari

Page 10: Laporan Sementara Morfologi Sel

penemuan teknik aseptik untuk mencegah infeksi. Sekarang ini berbagai macam

senyawa kimia dan alat fisik lain dapt mengurangi mikroorganisme di ruang

operasi, ruangan untuk bayi prematur dan ruangan tempat memasukkan obat ke

dalam kontainer yang steril.

3.4. Postulat Koch

Pada tahun 1880, Koch memanfaatkan kemajuan metoda laboratorium dan

menentukan kriteria yang diperlukan untuk membuktikan bahwa mikroba

spesifikmerupakan penyebab penyakit tertentu. Kriteria ini dikenal dengan

postulat Koch yaitu:

1) Mikroorganisme tertentu selalu ditemukan berasosiasi dengan penyakit yang

ditimbulkan.

2) Mikroorganisme dapat diisolasi dan ditumbuhkan sebagai biakan murni di

laboratorium.

3) Biakan murni tersebut bila diinjeksikan pada binatang yang sesuai dapat

menimbulkan penyakit.

4) Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi kembali dari hewan yang telah

terinfeksi tersebut.

Penemuan virus, adanya bakteri yang dapat menimbulkan berbagai penyakit

serta adanya penyakit tertentu yang ditimbulkan oleh lebih dari 1 mikroorganisme

memerlukan modifikasi dari postulat Koch. Pada tahun 1892 Dimitri Ivanovski

menunjukkan bahwa agen yang menyebabkan penyakit mosaik pada tembakau

dapat ditularkan melalui ekstrak tanaman yang sakit.

Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa agen tersebut mempunyai

ukuran yang jauh lebih kecil dari bakteri. Yellow fever merupakan penyakit

pertama pada manusia yang diketahui disebabkan oleh virus. Pada tahun 1900

seorang ahli bedah bernama Walter Reed (1851-1902) dengan menggunakan

manusia sebagai volunteer membuktikan bahwa virus tersebut dibawa oleh

nyamuk tertentu lainnya membawa protozoa penyebab malaria. Salah satu cara

penting untuk mencegah penyakit tersebut adalah mengurus air yang tergenang

yang digunakan nyamuk untuk tempat berkembang biak.

Page 11: Laporan Sementara Morfologi Sel

IV. ALAT DAN BAHAN

a. Alat

1. Pinset

2. Pisau Cutter Tajam

b. Bahan

1. Roti (Segar dan Rusak)

2. Bawang Merah (Segar dan Rusak)

3. Kentang (Segar dan Rusak)

4. Batang Ubi Kayu

V. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Simple Staining (Pewarnaan sederhana)

a) Bersihkan kaca objek dengan alkohol 95%

b) Siapkan setetes air comberan atau lendir makanan basi yang akan diwarnai

c) Ambil 1 atau 2 ose biakan dan letakkan ditengah-tengah gelas objek

d) Dengan menggunakan ujung jarum ose, sebarkan biakan hingga melebar dan

diperoleh apusan tipis berdiameter 1-2 cm.

e) Lakukan fiksasi dengan mengangin-anginkan atau dengan melewatkannya

diatas nyala api bunsen hingga apusan tampak kering dan transparan.

f) Teteskan Methylen blue ke atas kaca objek tadi

g) Semprotkan sedikit aquadest

h) Keringkan hati-hati dengan tissue (jangan sampai terkena apusan)

i) Amati dengan mikroskop dengan variasi perbesaran dan bantuan minyak

emersi

j) Gambar bentuk sel yang terlihat

2. Pengamatan sel bawang merah, daun dan serat kapas

a) Bersihkan kaca objek

b) Iris tipis helaian bawang merah atau daun atau serat kapas

c) Ambil dengan pinset dan letakan dikaca objek

d) Tetesi aquadest

e) Amati dibawah mikroskop dengan variasi perbesaran

f) Gambar bentuk sel yang terlihat

Page 12: Laporan Sementara Morfologi Sel

3. Pengamatan untuk roti, susu, daging (segar dan rusak)

a) Bersihkan kaca objek

b) Ambil sedikit preparat yang segar

c) Tetesi dengan aquadest

d) Amati dibawah mikroskop dengan variasi perbesaran

e) Lakukan hal yang sama untuk preparat dengan bahan yang rusak

f) Bandingkan hasilnya

g) Gambar bentuk sel yang terlihat