Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

35
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PASANG SURUT MODUL II MATLAB Disusun Oleh: RANDI FIRDAUS 26020212130059 TIM ASISTEN : WULANSARI RAHMAWATI K2E 009 023 MOHAMAD IQBAL PRIMANANDA 26020210110028 RIMA MELINA F. NAPITUPULU 26020210120053 ANISSA CINTYA ANDIKA ASRI 26020210120051 SEPTI NUR FAJARIN 26020210110046 ICE TRISNAWATI TOGATOROP 26020210120056 KIRANA CANDRASARI 26020210120041 HAFIZ ACHMAD T. 26020210141011 PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

description

Pasang surut merupakan fluktuasi muka air laut yang diakibatkan oleh gaya gravitasi benda angkasa terutama matahari dan bulan. Sistem bumi bulan dan matahari sedemikian rupa, dan merupakan suatu yang setimbang dan kontinyu. Hal ini menyebabkan pasang surut bisa di prediksi dengan memperhatikan pergerakan dari benda langit tersebut, serta karakteristik bumi dan kondisi perairan itu sendiri

Transcript of Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

Page 1: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

PASANG SURUT

MODUL II

MATLAB

Disusun Oleh:

RANDI FIRDAUS

26020212130059

TIM ASISTEN :WULANSARI RAHMAWATI K2E 009 023MOHAMAD IQBAL PRIMANANDA 26020210110028RIMA MELINA F. NAPITUPULU 26020210120053ANISSA CINTYA ANDIKA ASRI 26020210120051SEPTI NUR FAJARIN 26020210110046ICE TRISNAWATI TOGATOROP 26020210120056KIRANA CANDRASARI 26020210120041HAFIZ ACHMAD T. 26020210141011

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG2013

Page 2: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

LEMBAR PENILAIAN DAN PENGESAHAN

NO Keterangan Nilai

1 Pendahuluan

2 Tinjauan Pustaka

3 Materi Metode

4 Hasil dan Pembahasan

5 Kesimpulan N

6 Daftar Pustaka

7 Lampiran

Nilai Akhir

Semarang, 2 Juni 2013

Asisten Praktikan,

Rima Melina F. Napitulu Randi Firdaus NIM 26020210120053 NIM.26020212130059

Mengetahui,

Kordinator Mata Kuliah

Pasang Surut

Ir. Warsito Atmodjo, M.SiNIP.19590328 198902 1 001

Page 3: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pasang surut merupakan fluktuasi muka air laut yang diakibatkan oleh

gaya gravitasi benda angkasa terutama matahari dan bulan. Sistem bumi bulan dan

matahari sedemikian rupa, dan merupakan suatu yang setimbang dan kontinyu.

Hal ini menyebabkan pasang surut bisa di prediksi dengan memperhatikan

pergerakan dari benda langit tersebut, serta karakteristik bumi dan kondisi

perairan itu sendiri.

Pengetahuan mengenai waktu, tinggi dan arus pasnag surut memegang

peranan penting. Baik dalam kegiatan kelautan, kegiatan penangkapan ikan

sampai peluncuran satelit, pengetahuan mengenai pasang surut sangat penting.

Terutama untuk perairan Jawa Timur khususnya di sepanjang selat Madura yang

merupakan lalu lintas kapal. Data pasang surut yang hanya berupa tabel akan

mempersulit pembacaan kedalaman. Dengan mengolah data pasang surut menjadi

sebuah grafik akan mempermudah proses pembacaan terjadinya pasang maupun

surut (Yuliastuti dkk).

Metode konvensional dalam memprediksi pasang surut yang populer

adalah metode Admiralty. Peramalan pasang surut menggunakan metode

admiralty rentan terhadap kesalahan diakibatkan banyaknya data yang harus

diproses dengan perhitungan yang berbeda-beda untuk setiap skema. Meskipun

demikian, metode admiralty biasanya lebih akurat dibandingkan metode lainnya,

jika input data dan perhitungan pada metode ini benar.

Metode lain yang jauh lebih sederhana dan praktis adalah metode

worldtide atau least square. Metode ini menggunakan bahasa MATLAB untuk

menganalisa data komponen pasang surut. Metode ini sangat berguna dan lebih

praktis dibandingkan metode admiralty. Kelemahan metode ini adalah tidak

bisanya menganalisa pasut periode pendek.

Matlab hadir dengan membawa w a r n a y a n g b e r b e d a . H a l i n i

k a r e n a matlab membawa keistimewaan dalam f u n g s i - f u n g s i

Page 4: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

m a t e m a t i k a , f i s i k a , s t a t i s t i k , d a n v i s u a l i s a s i .

M a t l a b dikembangkan oleh MathWorks, yang pada awalnya dibuat untuk

memberikan kemudahan mengakses data matrik pada proyek LINPACK dan EISPACK.

Saatini matlab memiliki ratusan fungsi yang dapat digunakan sebagai  problem solver 

m u l a i d a r i s i m p l e s a m p a i m a s a l a h - masalah yang kompleks

dari berbagai disiplin ilmu (Rudolf).

I.2 Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk:

1. Menentukan nilai komponen pasang surut, nilai formzahl, serta elevasi

muka air menggunakan program worldtide dengan bahasa pemrograman

MATLAB.

2. Membandingkan hasil analisa komponen pasang surut, nilai formzahl,

serta elevasi mukai air menggunakan program worldtide dan metode

admiralty.

3. Memprediksi pasang surut pada tahun 2015 menggunakan program

worldtide.

Page 5: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1 MATLAB

MATLAB adalah sebuah bahasa dengan (high-performance) kinerja tinggi

untuk komputasi masalah teknik. Matlab mengintegrasikan komputasi, visualisasi,

dan pemrograman dalam suatu model yang sangat mudah untuk pakai dimana

masalah-masalah dan penyelesaiannya diekspresikan dalam notasi matematika

yang familiar. Penggunaan Matlab meliputi bidang–bidang:

• Matematika dan Komputasi

• Pembentukan Algorithm

• Akusisi Data

• Pemodelan, simulasi, dan pembuatan prototipe

• Analisa data, explorasi, dan visualisasi

• Grafik Keilmuan dan bidang Rekayasa

(Santoso dan Huda)

MATLAB merupakan suatu sistem interaktif yang memiliki elemen data

dalam suatu array sehingga tidak lagi kita dipusingkan dengan masalah dimensi.

Hal ini memungkinkan kita untuk memecahkan banyak masalah teknis yang

terkait dengan komputasi, kususnya yang berhubungan dengan matrix dan

formulasi vektor, yang mana masalah tersebut merupakan momok apabila kita

harus menyelesaikannya dengan menggunakan bahasa level rendah seperti

Pascall, C dan Basic (Santoso dan Huda).

Nama MATLAB merupakan singkatan dari matrix laboratory. MATLAB

pada awalnya ditulis untuk memudahkan akses perangkat lunak matrik yang telah

dibentuk oleh LINPACK dan EISPACK. Saat ini perangkat MATLAB telah

menggabung dengan LAPACK dan BLAS library, yang merupakan satu kesatuan

dari sebuah seni tersendiri dalam perangkat lunak untuk komputasi matrix. Dalam

lingkungan perguruan tinggi teknik, Matlab merupakan perangkat standar untuk

memperkenalkan dan mengembangkan penyajian materi matematika, rekayasa

dan kelimuan. Di industri, MATLAB merupakan perangkat pilihan untuk

Page 6: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

penelitian dengan produktifitas yang tingi, pengembangan dan analisanya

(Santoso dan Huda).

II.2 Sistem MATLAB

II.2.1 Development Environment

Merupakan sekumpulan perangkat dan fasilitas yang membantuanda untuk

menggunakan fungsi-fungsi dan file-file MATLAB. Beberapa perangkat ini

merupakan sebuah graphical user interfaces (GUI). Termasuk didalamnya adalah

MATLAB desktop dan Command Window, command history, sebuah editor dan

debugger, dan browsers untuk melihat help, workspace, files, dan search path

(Santoso dan Huda).

II.2.2 MATLAB Mathematical Function Library

Merupakan sekumpulan algoritma komputasi mulai dari fungsi-fungsi

dasar sepertri: sum, sin, cos, dan complex arithmetic, sampai dengan fungsi-fungsi

yang lebih kompek seperti matrix inverse, matrix eigenvalues, Bessel functions,

dan fast Fourier transforms (Santoso dan Huda).

II.2.3 MATLAB Language

Merupakan suatu high-level matrix/array language dengan control flow

statements, functions, data structures, input/output, dan fitur-fitur object-oriented

programming. Ini memungkinkan bagi kita untuk melakukan kedua hal baik

"pemrograman dalam lingkup sederhana " untuk mendapatkan hasil yang cepat,

dan "pemrograman dalam lingkup yang lebih besar" untuk memperoleh hasil-hasil

dan aplikasi yang komplek (Santoso dan Huda).

II.2.4 Graphics

MATLAB memiliki fasilitas untuk menampilkan vector dan matrices

sebagai suatu grafik. Didalamnya melibatkan high-level functions (fungsi-fungsi

level tinggi) untuk visualisasi data dua dikensi dan data tiga dimensi, image

processing, animation, dan presentation graphics. Ini juga melibatkan fungsi level

rendah yang memungkinkan bagi anda untuk membiasakan diri untuk

memunculkan grafik mulai dari benutk yangsederhana sampai dengan tingkatan

graphical user interfaces pada aplikasi MATLAB anda (Santoso dan Huda).

II.2.5 MATLAB Application Program Interface (API)

Page 7: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

Merupakan suatu library yang memungkinkan program yang telah anda

tulis dalam bahasa C dan Fortran mampu berinterakasi dengan MATLAB. Ini

melibatkan fasilitas untuk pemanggilan routines dari MATLAB (dynamic

linking), pemanggilan MATLAB sebagai sebuah computational engine, dan untuk

membaca dan menuliskan MAT-files (Santoso dan Huda).

II.3 Worltide

World Tides adalah sebuah program komputer yang dikembangkan oleh

John D. Boon (seorang marine consultant) yang dapat digunakan untuk

menganalisis dan memprediksi pasang surut di suatu perairan (Boon, 2006).

Program ini didesain sangat mudah pemakainnya, dengan menggunakan

Graphical User Interface (GUI). Konsep yang digunakan adalah metode least

square dengan menghasilkan lebih dari 35 konstanta pasut. Setelah mengetahui

konstanta pasut dari hasil analisis, pengguna dapat langsung mengetahui

peramalan paeutnya. World Tides menggunakan bahasa oemrograman MATLAB.

Metode yang digunakan dalam pengembangan World Tides adalah

Harmonic analysis by method of least square (HAMELS), yang persamaannya

adalah sebagai berikut:

Dimana:

Page 8: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

Least square akan memberikan solusi konstanta harmonik dengan

melakukan perhitungan harga minimum yang mungkin dari persamaan dibawah

ini:

Untuk itu, kita perlu mengubah persamaan diatas menjadi bentuk lain yang

equivalent sebagai berikut:

Variabel A0, Aj, Bj dalam persamaan diatas yang belum diketahui ini dapat

dipecahkan dengan menggunakan matriks pendekatan persamaan least square:

(Rufaida, 2008)

Page 9: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

III. MATERI DAN METODE

3.1. Materi

3.1.1 Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal : Kamis/30 Mei 2013

Waktu : 16.20 – 19.30 WIB

Tempat : Ruangan E.206 Jurusan Ilmu Kelauatan Fakultas Perikanan

dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro

3.1.2 Alat

- Laptop

- Software MATLAB

- Worldtide

3.1.3 Bahan

- Data Pasang Surut Pantai Semarang bulan September tahun 2012.

3.2. Metode

3.2.1 Pembuatan Data Excel

Praktikum ini menggunakan data pasang surut dari BMKG Semarang,

dalam hal ini data selama bulan September.

1. Data pasang surut per jam yang horizontal, di copy. Klik pada sheet 2,

kemudian klik pada kolom b dan di paste transpose kan, sehingga data yang

semual horizontal menjadi vertikal. Di kolom c, data pada kolom b kemudian

di bagi 10 (supaya tinggi pasutnya menjadi meter).

Page 10: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

Gamba 3.1 contoh data pasang surut

gambar 3.2 proses mentranspose data excel dan membaginya dengan bilangan 10.

Page 11: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

2. Setelah mentranspose semua data (tanggal 1-30) dan membaginya dengan 10,

data pad kolom d pada sheet 2 di copy semua, kemudian di pastekan di book

excel baru, pada kolom c. Pada kolom a di tulis 49, yang merupakan kode

untuk Indonesia. Pada kolom b ditulis bulan/tanggal/tahun_jam.

Gambar 3.3. tanggal pengamat, kode negara serta tinggi pasut (meter)

3. Simpan file di folder worldtide dengan format Nama_NIM dengan type file

excel 97-2003.

Page 12: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

3.2.2 Membuka Aplikasi Worldtide

1. Setelah menyimpan data excel, aplikasi matlab di buka. Klik pada bagian pojok

MATLAB yang bertuliskan “browse for folder”, kemudian pilih folder

worldtide.

Gambar 3.5 membuka program worltide

Setelah itu muncul tampilan seperti ini:

Gambar 3.6 menjalankan worltide

Page 13: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

2. Klik dua kali pada data excel, kemudian tunggu hingga muncul tampilan

seperti gambar dibawah ini, kemudian klik dua kali pada data terakhir klik

finish.

gambar 3.7 langkah terakhir membuka program worldtide

3.2.3 Menggunakan Aplikasi Tide Analysis

Setelah langkah 3.2.3 diatas, maka pada matlab di pilih worltide.fig,

kemudian tunggu hingga muncul tampilan dengan menu tide analysis atau tide

prediction.

Page 14: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

Gambar 3.8 Tampilan worldtide

1. Dengan mengklik “tide analysis” maka akan muncul tampilan seperti dibawah

ini, dan pada tampilan itu di ceklist item seperti feet, low band periodogram,

enable print to file, compute datum, serta 9 komponen utama pasut. Tunggu

file hingga ready for analysis kemudian klik analyze.

gambar 3.9 tampilan tide analysis

2. Setelah mengklik analyse, maka akan muncul 2 grafik seperti gambar dibawah

ini, kemudian grafik tersebut disimpan.

gambar 3.10 grafik hasil analisis komponen pasut

Page 15: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

3. Pada kotak dialog to save harmonic constant, ketik nama dan nim, kemudian

pilih save (lihat pada gambar 3.9).

3.2.4 Menggunakan Aplikasi Tide Prediction

Membuka aplikasi tide prediction sama dengan membukan aplikasi tide

analysis. Setelah mengklik worldtide.fig, maka akan muncul tampilan seperti

gambar 3.8.

1. Klik tide prediction, maka akan muncul kotak dialog seperti gambar dibawah

ini. Pada gambar tersebut ceklist item seperti meter, enable print to file,

histogram. Klik 2 kali pada data hasil simpanan dari tide analysis. Isikan bulan

sesuai dengan yang di prediksi, pada kotak tahun, diisi 2015 (karena tahun ini

yang akan diprediksi). Kemudian klik predict.

gambar 3.11 Tampilan program tide prediction

2. Setelah mengklik predict, maka akan muncul grafik, dan kotak – kotak yang

semula kosong, akan muncul angka dari 1-30 (tanggal) dan W1 sampai W4

(munggu) serta M (bulan). Klik pada setiap tanggal, W, serta M. Dan setiap

grafik disimpan.

Page 16: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

Gambar 3.12 Grafik yang muncul ketika di klik predict

Page 17: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1 Tide Analysis

Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, maka didapatkan hasil

untuk tide analysis sebagai berikut:

Gambar 4.1 grafik pasang surut pada bulan September 2012 hasil tide analysis.

Page 18: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

4.1.2 Tide Prediction

Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, maka didapatkan hasil

untuk tide prediction sebagai berikut:

Gambar 4.3 prediksi pasang surut pada bulan September 2015

Gambar 4.2 hubungan antara frekuensi dan energi pasang surut

Page 19: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

Gambar 4.3b hubungan antara LAT dengan frekuensi terjadinya

4.2. Pembahasan

4.2.1 Perbandingan Antara Hasil Admiralty dan Hasil Tide Analysis

Dalam pengolahan data menggunakan metode Admiralty yang dilakukan

pada modul sebelumnya, hasil yang didapat adalah:

gambar 4.4a tabel perhitungan komponen pasut, nilai

formzahl, serta muka air.

Sedangkan dengan menggunakan pengolahan data metode tide analysis,

diperoleh data berikut:

Page 20: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

Gambar 4.4b komponen

pasang surut berdasarkan tide analysis pada program

worldtide

Data pada gambar 4.4b merupakan amplitudo dalam meter, kemudian data

diatas dipindahkan ke microsoft excel dan diubah menjadi centimeter, kemudian

diolah untuk menentukan elevasi serta nilai formzahl, sehingga didapat

perbandingan lengkapnya sebagai berikut:

Gambar 4.4c perbandingan metode admiralty dengan tide analysis

Berdasarkan tabel pada gambar 4.4c terdapat kesesuaian antara

perhitungan komponen pasut, nilai formzahl serta elevasi muka air. Nilai formzahl

berdasarkan admiralty adalah 2,62 sedangkan dengan menggunakan worldtide

nilainya 2,06, tipe pasang surutnya sama-sama campuran harian tunggal. Begitu

juga dengan nilai LLWL yaitu 15,23 cm (admiralty) dan 14,2 cm (Worltide),

MSL yaitu 52,51 cm (admiralty) dan 50,88 cm (worldtide) , serta HHWL yaitu

72,53 cm (Admiralty) dan 68,2 cm (worldtide). Terdapat kecocokan sekitar 98 %

Page 21: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

antara metode admiralty dengan worldtide. Namun perbedaan yang sangat jauh

terjadi pada fase (g) komponen pasang surutnya.

Peluang terjadinya perbedaan ini lebih kepada metode admiralty. Pada

metode admiralty dibutuhkan ketelitian yang tinggi, karena pengolahan datanya

lebih kompleks, sehingga peluang human error nya lebih besar dibandingkan

dengan metode worldtide yang usernya tinggal mengklik saja. Kedua metode ini

dasar peramalannya adalah dengan memperhatikan faktor penyebab pasut seperti

gaya pembangkit pasut (gaya astronomi maupun nonastronomi) serta kondisi

lokal suatu perairan. Sehingga jika metode admiralty yang dikerjakan benar-benar

teliti, maka hasil yang akan didapatkan adalah hampir sama dengan hasil

worldtide.

4.2.2 Tide Prediction

Menggunakan sistem worltide untuk memprediksi pasang surut, bisa

didapatkan grafik frekuensi amplitudo pasang surut selama 1 bulan. Berdasarkan

grafik, terlihat bahwa LAT (rendah pasang) terbesar terjadi pada kisaran 0,05

meter yaitu sebesar 40%, kemudian 0,08-0,09 meter sebesar 20%, 0,1 – 0,5 meter

sekitar 12%, 06-0,7 meter sebesar 8%, serta 0,02-0,04 sebesar 5%. Hal ini

menunjukkan bahwa di pantai semarang, selama bulan September tahun 2015

akan terjadi rendah pasang yang paling dominan adalah pada kisaran 0,05 meter.

Selain di dapatkan grafik frekuensi amplitudo pasut, dengan

menggunakan worltide bisa juga didapatkan grafik pasang surut harian. Pada

grafik hari 1 terlihat bahwa terjadi satu kali pasang dengan ketinggian pasang 0,17

m pada pukul 1:60 kemudian terdapat surut pada pukul 9:48 dengan ketinggian

muka air laut 0,05 m, pada pukul 13:24 terukur muka air laut, naik menjadi 0,06

m, kemudian pada pukul 18.22 turun lagi menjadi 0,05. Pada hari kedua di bulan

September, pada jam yang sama (1:60) ketinggian pasang yang terukur

mengalami perubahan menjadi lebih rendah yaitu 0,14 m. Surut terendahnya juga

bergeser menjadi pukul 17:12, dengan ketinggian 0,05 m. Secara keseluruhan,

tinggi pasang setiap harinya mengalami penurunan hingga tanggal 10 September.

Page 22: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

Pada tanggal 11 September, ketinggian pasang surut menjadi tingi lagi. Hal ini

menunjukkan bahwa pada tanggal 11 September adalah kondisi saat pasang

purnama, kemungkinan pada saat tanggal itu terjadi bulan purnama ataupun bulan

mati. Selama 1 bulan, secara keseluruhan terjadi 1 kali pasang dan 1 kali surut,

namun terkadang juga terdapat 2 kali pasang dan dua kali surut, dengan periode

yang sangat berbeda seperti pada tanggal 5 hingga 12 September. Kondisi ini

menyebabkan di tipe pasang surut di pantai Semarang adalah campuran dominan

harian tunggal, karena lebih dominan terjadi satu kali pasang dan satu kali surut

dibandingkan 2 kali pasang dan 2 kali surut.

Pada minggu pertama di bulan September berdasarkan prediksi pasut

dengan metode worldtide, terlihat bahwa pada tiap harinya selama seminggu

terjadi satu kali pasang dan satu kali surut. Terkecuali pada tanggal 6 dan 7

terdapat dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi pasang surut yang

sangat berbeda jauh. Hal ini menunjukkan dalam seminggu pertama, tipe pasang

surut di pantai Semarang adalah campuran harian tunggal. Pada minggu kedua

dibulan september terdapat dua kali pasang dan dua kali surut, dengan tinggi

pasang surut yang sangat jauh berbeda. Pada minggu kedua ini juga, pasang nya

mencapai pasang tertinggi. Pada minggu ketiga, hanya terjadi satu kali pasang dan

satu kali surut. Pada minggu ketiga, merupakan tinggi pasang yang terendah. Pada

saat ini posisi bulan adalah seperempat akhir. Pada saat ini posisi bulan

membentuk sudut 90o terhadap bumi dan matahari, sehingga gravitasi bumi dan

bulan saling menghilangkan. Pada minggu keempat juga dominan terjadi satu kali

pasang dan satu kali surut, pada minggu keempat, tinggi pasang mencapai

maksimum, mengindikasikan pada saat itu adalah bulan mati.

Grafik satu bulan prediksi pasang surut pada bulan September tahun 2015

terlihat bahwa terdapat dua pasang dan surut tertinggi, yaitu pada tanggal 11

September dan 27 September. Berdasarkan simulasi dengan software stellarium

yang penulis lakukan, didapati bahwa pada tanggal 11 September 2015 adalah

bulan baru (mati). Pada saat bulan baru, matahari, bumi dan bulan berada pada

satu garis lurus. Posisi ketiga benda langit pada kondisi ini adalah, bulan berada

ditengah-tengah matahari dan bumi. Bagian bumi yang menghadap kearah bulan

Page 23: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

(otomatis ke arah matahari juga) akan mengalami pasang yang tertinggi, karena

gaya gravitasi matahari dan bulan tehadap bumi saling menguatkan. Pada bagian

bumi yang berada 180o dari arah bulan dan matahari akan mengalami pasang

tertinggi juga yang disebabkan oleh gaya sentrifugal akibat rotasi bumi.

Sementara bagian bumi yang posisinya 90o terhadapa arah matahari dan bulan

akan mengalami surut yang paling rendah, hal ini disebabkan oleh teori

kesetimbangan, dimana jika pada satu sisi terjadi penambahan, maka pada sisi

lainnya akan ada pengurangan. Sementara pada tanggal 27 September 2015

berdasarkan simulasi yang penulis lakukan dengan software stellarium, didapati

bahwa tanggal itu merupakan saat ketika fase bulan purnama. Pada bulan

purnama, konfigurasi bulan-bumi-matahari beradada pada satu garis lurus, namun

pada keadaan ini bumi berada ditengah. Kejadian ini sama halnya dengan kejadian

pada tanggal 11 September.

Gambar 4.5 Fase bulan pada tanggal 11 September 2015.

Page 24: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

Gambar 4.6 fase bulan pada tanggal 27 September 2015

Berdasarkan grafik prediksi satu bulan, pada tanggal 5 dan 20 September,

merupakan tinggi ketika pasang terendah. Berdasarkan simulasi yang penulis

lakukan menggunakan aplikasi stellarium untuk melihat fase bulan pada tahun

2015. Penulis mendapati bahwa pada tanggal 5 dan 20 September, fase bulan

berturut-turut adalah quarter akhir dan quarter awal. Pada fase ini, konfigurasi

bumi, matahari dan bulan membentuk sudut 90o. Pada kondisi ini gaya gravitasi

matahari dan bulan terhadap bumi saling meniadakan, efeknya dibumi hanya

mengalami pasang yang tidak terlalu tinggi. Gaya gravitasi merupakan vektor.

Rumus gaya gravitasi apabila sistem benda tersebut bersudut adalah:

F=± Gm1. m 2

r2cosθ apabila θ 90o, maka cos 90 sama dengan 0, sehingga gaya

gravitasinya minimum (kasus pada tanggal 5 dan 20 September 2015, sedangkan

jika θ nya 0o, cos 0 sama dengan 1. Sehingga gaya gravitasinya maksimum (kasus

pada tanggal 11 dan 27 September 2015). Berikut adalah fase bulan pada tanggal

5 dan 20 September 2015, berdasarkan aplikasi stellarium.

Page 25: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

Gambar 4.7 fase bulan pada tanggal 5 September 2012

Gambar 4.8 fase bulan pada tanggal 20 September 2015.

Page 26: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

V. KESIMPULAN

Berdasarkan data dan analisa data serta pembahasan yang telah

dilakukan, maka didapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat kesesuaian nilai komponen pasang surut, nilai formzahl, LLWL,

MSL, serta HHWL hasil perhitungan metode admiralty dengan worldtide

di pantai Semarang pada bulan September 2013.

2. Nilai komponen pasang surut berdasarkan metode worldtide dengan

bahasa MATLAB di pantai semarang adalah:

Page 27: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

DAFTAR PUSTAKA

Boon, J.D.: 2006, World Tides User Manual, USA.

Rufaida, 2008. Perbandingan Metode Least Square (Program World Tides dan Program TIFA) dengan Metode Admiralty dalam Analisis Pasang Surut. Tugas Akhir Program Studi Oseanografi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung.

Santoso dan Huda. Modul 1 Praktikum Sinyal dan Sistem: Dasar-Dasar Operasi MATLAB.

Yulistiati, dkk. Analisa Pasang Surut Di Perairan Jawa Timur Dengan Menggunakan Metode Fourier Transform. Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Page 28: Laporan Resmi Praktikum Pasang Surut Modul 2 Matlab

Lampiran