makalah pasang surut air laut

download makalah pasang surut air laut

of 14

description

perencanaan pelabuhan

Transcript of makalah pasang surut air laut

  • 5/19/2018 makalah pasang surut air laut

    1/14

    Perencanaan Pelabuhan

    Pasang Surut Air Laut

    Page 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 LATAR BELAKANG

    Pengetahuan tentang pasang surut sangat diperlukan dalam transportasi

    laut, kegiatan di pelabuhan, pembangunan di daerah pesisir pantai, dan lain-lain.

    Mengingat pentingnya pengetahuan tentang pasang surut terutama bagi yang yang

    mempelajari mengenai Perencanaan Pelabuhan. Maka demi memahami ilmu

    Perencanaan Pelabuhan, Penulis menyusun makalah yang berjudul Pasang Surut

    Air Lautini.

    Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya

    permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi

    dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi

    dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih

    jauh atau ukurannya lebih kecil. Faktor non astronomi yang mempengaruhi pasut

    terutama di perairan semi tertutup seperti teluk adalah bentuk garis pantai dan

    topografi dasar perairan.

    Data elevasi muka air tertinggi (pasang) dan terendah (surut) sangat

    penting untuk merencanakan bangunan-bangunan pelabuhan. Sebagai contoh,

    elevasi puncak bangunan pemecah gelombang, dermaga, dan sebagainya.

    Ditentukan oleh elevasi muka air pasang, sementara kedalaman alur

    pelayaran/pelabuhan ditentukan oleh muka air surut.

    I.2 RUMUSAN MASALAH

    Makalah ini mencakup pembahasan Definisi Pasang Surut, Proses

    Terjadinya Pasang Surut, Jenis dan Tipe Pasang Surut, serta Penerapan

    Pengetahuan Pasang Surut Air Laut terhadap Perencanaan Pelabuhan.

  • 5/19/2018 makalah pasang surut air laut

    2/14

    Perencanaan Pelabuhan

    Pasang Surut Air Laut

    Page 2

    I.3 TUJUAN DAN MANFAAT

    Berikut beberapa Tujuan & Manfaat yang diharapkan Penulis dari

    disusunya Makalah ini :

    1. Memahami Pengertian Dasar Terjadinya Pasang Surut Air Laut

    2.

    2 Jenis Pasang Surut Berdasarkan Posisi Matahari, Bulan, dan Bumi

    (Pasang Purnama & Pasang Perbani)

    3. 4 Tipe Pasang Surut Berdasarkan Frekuensi Terjadinya Pasang & Surut

    Dalam Periode Tertentu, yaitu Pasang Surut Harian Tunggal (diurnal tide),

    Harian Ganda (semidiurnal tide) dan Dua Jenis Campuran.

    4.

    Korelasi Pengetahuan Pasang Surut Air Laut dengan Perencanaan

    Pelabuhan.

  • 5/19/2018 makalah pasang surut air laut

    3/14

    Perencanaan Pelabuhan

    Pasang Surut Air Laut

    Page 3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    II.1. Pengertian Pasang Surut

    Menurut Pariwono (1989), fenomena pasang surut diartikan sebagai naik

    turunnya mukalaut secara berkala akibat adanya gaya tarik benda-benda angkasa

    terutama matahari dan bulan terhadap massa air di bumi. Sedangkan menurut

    Dronkers (1964) pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik

    turunnya permukaan airlaut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gayagravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh

    matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan

    karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil.

    Pasang surut yang terjadi di bumi ada tiga jenis yaitu: pasang surut

    atmosfer (atmospheric tide), pasang surut laut (oceanic tide) dan pasang surut

    bumi padat (tide of the solid earth). Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya

    tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar

    pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi

    berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari

    matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik

    matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat

    daripada jarak matahari ke bumi.

    Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan

    menghasilkan dua tonjolan (bulge)pasang surut gravitasional dilaut. Lintang dari

    tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi

    dan bidang orbital bulan dan matahari.

    http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/
  • 5/19/2018 makalah pasang surut air laut

    4/14

    Perencanaan Pelabuhan

    Pasang Surut Air Laut

    Page 4

    Gambar 2.1.Pengaruh posisi Bulan dan Matahari terhadap pasang surut di Bumi.

    Keterangan Gambar : Posisi Bumi, Bulan dan Matahari yang berbeda

    menyebabkan perbedaan ketinggian pasang surut pada saat posisi konfigurasi

    tertentu. Sumber: Duxbury et al. (2002).

    Gambar 2.2. Distribusi gaya penyebab terjadinya fenomena pasang surut.

    Keterangan Gambar : Pada separuh bagian Bumi yang menghadap ke arah

    Bulan terbentuk gaya yang mengarah ke Bulan karena gaya gravitasi

    Bulan.Sebaliknya, pada arah yang berlawanan terbentuk gaya yang berlawanan

    arah karena gaya sentrifugal. Sumber: Duxbury et al. (2002).

  • 5/19/2018 makalah pasang surut air laut

    5/14

    Perencanaan Pelabuhan

    Pasang Surut Air Laut

    Page 5

    II.2. Tipe Pasang Surut

    Bentuk pasang surut di berbagai daerah tidak sama. Disuatu daerah pada

    dalam satu hari dapat terjadi satu kali atau dua kali pasang surut. Menurut Wyrtki

    (1961), pasang surut di Indonesia dibagi menjadi 4 yaitu :

    1.

    Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide).

    Dalam sehari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut secara berurutan.

    Periode pasang surut rata-rata 12 jam 24 menit. Pasang surut jenis ini

    terdapat di selat malaka sampai laut andaman.

    2.

    Pasang surut harian tunggal (diurnal tide).

    Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut. Periode pasang

    surut adalah 24 jam 50 menit. Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat

    karimata.

    3.

    Pasang surut campuran condong keharian ganda.(mixed tide prevailing

    semidiurnal).

    Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut, tetapi

    tinggi periodenya berbeda. Pasang surut jenis ini banyak terdapat perairan

    indonesia timur.

    4. Pasang surut campuran condong ke harian tunggal (mixed tide prevailing

    diurnal).

    Pada tipe ini dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air

    surut, tetapi kadang

    kadang untuk sementara waktu terjadi dua kali

    pasang dan dua kali surut dengan tinggi dan periode yang sangat berbeda.

    Pasang surut jenis in biasa terdapat di daerah selat kalimantan dan pantai

    utara jawa barat.

  • 5/19/2018 makalah pasang surut air laut

    6/14

    Perencanaan Pelabuhan

    Pasang Surut Air Laut

    Page 6

    II.3. Pasang Surut Purnama Dan Perbani

    Pasang purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari

    berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggiyang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang surut

    purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.

    Pasang perbani(neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari

    membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi

    yang rendah dan pasang rendah yang tinggi. Pasang surut perbani ini

    terjadi pasa saat bulan 1/4 dan revolusi bulan terhadap bumi.

    .

    Gambar 2.3.Posisi Bumi, Bulan dan Matahari Saat Terjadi Pasang Purnama

    (Spring Tide) dan Pasang Perbani (Neap Tide).

  • 5/19/2018 makalah pasang surut air laut

    7/14

    Perencanaan Pelabuhan

    Pasang Surut Air Laut

    Page 7

    II.4. Beberapa Istilah Elevasi Muka Air

    1. Muka air tinggi (high water level), muka air tertinggi yang dicapai pada

    saat pasang dalam satu siklus pasang surut.

    2. Muka air rendah (low water level), kedudukan air terendah yang dicapai

    pada saat surut dalam satu siklus pasangan waktu.

    3. Muka air tinggi merata (mean high water level, MHWL), adalah rerata

    dari muk air tinggi selama periode 19 tahun.

    4. Muka air rerata rendah (mean low water level, MLWL) adalah rerata

    muka air rendah selama 19 tahun.

    5. Muka air laut rerata (mean sea level,MSL) adalah muka air rerata

    antara muka air rerata antara muka air tinggi rerata dan muka air rendah

    rerata. Elevasi ini digunakan sebagai referensi untuk elevasi dataran.

    6. Muka air tinggi (highest high water level, HHWL) adalah air tertinggi

    pada saat pasang surut bulan purnama atau bulan mati.

    7. Air rendah terendah (lowest low water level, LLWL) adalah air

    terendah pada saat pasang surut purnama atau bulan mati.

    8. Higher high water level, adalah air tertinggi dari dua air tinggi dalam satu

    hari, seperti dalam pasang surut tipe campuran.

    9. Lower low water level, adalah air terendah dari dua air rendah dalam satu

    hari.

    Beberapa definisi muka air tersebut banyak digunakan dalam perencanaan

    bangunanbangunan pelabuhan, misal MHWL digunakan untuk menetukan

    elevasi puncak pemecahan gelombang (break water), dermaga, panjang pantai

    pelampung penambat, dan sebagainya. Sedangkan LLWL diperlukan untuk

    menentukan kedalaman alur pelayaran dan kolam pelabuhan.

  • 5/19/2018 makalah pasang surut air laut

    8/14

    Perencanaan Pelabuhan

    Pasang Surut Air Laut

    Page 8

    II.5. Alat-alat Pengukuran Pasang Surut

    Berikut adalah beberapa alat pengukuran pasang surut :

    1.

    Tide Staff.

    Alat ini berupa papan yang telah diberi skala dalam meter atau centi

    meter. Biasanya digunakan pada pengukuran pasang surut di

    lapangan.Tide Staff (papan Pasut) merupakan alat pengukur pasut paling

    sederhana yang umumnya digunakan untuk mengamati ketinggian muka

    laut atau tinggi gelombang air laut. Bahan yang digunakan biasanya

    terbuat dari kayu, alumunium atau bahan lain yang di cat anti karat.

    Syarat pemasangan papan pasut adalah :

    a. Saat pasang tertinggi tidak terendam air dan pada surut terendah masih

    tergenang oleh air.

    b.

    Jangan dipasang pada gelombang pecah karena akan bias atau pada daerah

    aliran sungai (aliran debit air).

    c. Jangan dipasang didaerah dekat kapal bersandar atau aktivitas yang

    menyebabkan air bergerak secara tidak teratur.

    d.

    Dipasang pada daerah yang terlindung dan pada tempat yang mudah untuk

    diamati dan dipasang tegak lurus.

    e. Cari tempat yang mudah untuk pemasangan misalnya dermaga sehingga

    papan mudah dikaitkan

    f. Dekat dengan bench mark atau titik referensi lain yang ada sehingga data

    pasang surut mudah untuk diikatkan terhadap titik referensi.

    g.

    Tanah dan dasarlaut atau sungai tempat didirikannya papan harus stabil.

    h.

    Tempat didirikannya papan harus dibuat pengaman dari arus dan sampah

    2.

    Tide gauge.

    Merupakan perangkat untuk mengukur perubahan muka laut secara

    mekanik dan otomatis. Alat ini memiliki sensor yang dapat mengukur

    ketinggian permukaan air laut yang kemudian direkam ke dalam

    komputer. Tide gaugeterdiri dari dua jenis yaitu :

    Floating tide gauge(self registering)

    http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://ilmukelautan.com/publikasi/oseanografi/fisika-oseanografi/406-arus-lauthttp://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://ilmukelautan.com/publikasi/oseanografi/fisika-oseanografi/406-arus-lauthttp://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/
  • 5/19/2018 makalah pasang surut air laut

    9/14

    Perencanaan Pelabuhan

    Pasang Surut Air Laut

    Page 9

    Prinsip kerja alat ini berdasarkan naik turunnya permukaan air laut yang

    dapat diketahui melalui pelampung yang dihubungkan dengan alat

    pencatat (recording unit). Pengamatan pasut dengan alat ini banyak

    dilakukan, namun yang lebih banyak dipakai adalah dengan cara rambu

    pasut.

    Pressure tide gauge(self registering)

    Prinsip kerja pressure tide gauge hampir sama dengan floating tide gauge,

    namun perubahan naik-turunnya air laut direkam melalui perubahan

    tekanan pada dasarlaut yang dihubungkan dengan alat pencatat (recording

    unit). Alat ini dipasang sedemikian rupa sehingga selalu berada di bawah

    permukaan air laut tersurut, namun alat ini jarang sekali dipakai untuk

    pengamatan pasang surut.

    3. Satelit.

    Sistemsatelit altimetri berkembang sejak tahun 1975 saat diluncurkannya

    sistem satelit Geos-3. Pada saat ini secara umum sistem satelit altimetri

    mempunyai tiga objektif ilmiah jangka panjang yaitu mengamati sirkulasi

    lautan global, memantau volume dari lempengan es kutub, dan mengamati

    perubahan muka laut rata-rata (MSL) global. Prinsip Dasar Satelit

    Altimetri adalah satelit altimetri dilengkapi dengan pemancar pulsa radar

    (transmiter), penerima pulsa radar yang sensitif (receiver), serta jam

    berakurasi tinggi. Pada sistem ini, altimeter radar yang dibawa olehsatelit

    memancarkan pulsa-pulsa gelombang elektromagnetik (radar)

    kepermukaanlaut. Pulsa-pulsa tersebut dipantulkan balik oleh permukaan

    laut dan diterima kembali olehsatelit.Prinsip penentuan perubahan kedudukan mukalaut dengan teknik altimetri

    yaitu pada dasarnyasatelit altimetri bertugas mengukur jarak vertikal dari

    satelit ke permukaanlaut.Karena tinggisatelit di atas permukaan ellipsoid

    referensi diketahui maka tinggi mukalaut (Sea Surface Heightatau SSH)

    saat pengukuran dapat ditentukan sebagai selisih antara tinggi satelit

    dengan jarak vertikal. Variasi mukalautperiode pendek harus dihilangkan

    sehingga fenomena kenaikan mukalaut dapat terlihat melalui analisis deret

    http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://www.ilmukelautan.com/http://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://www.ilmukelautan.com/http://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://www.ilmukelautan.com/http://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://www.ilmukelautan.com/http://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://www.ilmukelautan.com/http://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://www.ilmukelautan.com/http://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://www.ilmukelautan.com/http://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://www.ilmukelautan.com/http://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://ilmukelautan.com/publikasi/sig-dan-penginderaan-jauh/penginderaan-jauh-kelautan/453-teknologi-satelit-altimetrihttp://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/http://www.ilmukelautan.com/
  • 5/19/2018 makalah pasang surut air laut

    10/14

    Perencanaan Pelabuhan

    Pasang Surut Air Laut

    Page 10

    waktu (time series analysis). Analisis deret waktu dilakukan karena kita

    akan melihat variasi temporal periode panjang dan fenomena sekularnya.

    II.6. Korelasi Pasang Surut Air Laut dengan Perencanaan

    Pelabuhan.

    II.6.1. Perencanaan Dermaga.

    Suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan

    menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik turunkan

    penumpang. Dasar pertimbangan dalam perencanaan dermaga yaitu salah satunya

    adalah Elevasi dermaga ditentukan dengan memperhatikan kondisi elevasi

    muka air pasang.

    Gambar 2.4.Dermaga Tepi dan Dermaga Tengah Tetap

    II.6.2. Perencanaan Alur Pelayaran.

    Alur Pelayaran berfungsi untukmengarahkan kapal yang akan masuk

    ke kolam pelabuhan. Alur pelayaran

    dan kolam pelabuhan harus cukup

    tenang terhadap pengaruh gelombang

    dan arus. Kedalaman alur pelayaran

    ditentukan oleh muka air surut.

  • 5/19/2018 makalah pasang surut air laut

    11/14

    Perencanaan Pelabuhan

    Pasang Surut Air Laut

    Page 11

    II.6.3. Perencanaan Kolam

    pelabuhan.

    Kapal dapat berlabuh untuk

    melakukan kegiatan bongkar muat

    barang, pengisian ulang bahan bakar

    dan air bersih. Parameter yang

    digunakan dalam penentuan

    perencanaan kolam pelabuhan

    adalah elevasi muka air laut rencana

    berdasarkan muka air surut.

    Gambar 2.5.Kedalam Kolam Pelabuhan

    II.6.4. Perencanaan Pemecah Gelombang (Break Water).

    Pemecah gelombang

    adalah salah satu bangunan pantai

    yang berfungsi memecah energigelombang dengan maksud untuk

    melindungi pantai, kolam

    pelabuhan, dan fasilitas pelabuhan

    lain dari gangguan gelombang

    yang dapat mempengaruhi

    keamanan dan kelancaran aktivitas

    di pelabuhan. Dimensi tinggi dan

    tebal Pemecah Gelombang / Break

    Water ditentukan oleh elevasi

    muka air pasang

    Gambar 2.6.Break Water Kubus Beton

  • 5/19/2018 makalah pasang surut air laut

    12/14

    Perencanaan Pelabuhan

    Pasang Surut Air Laut

    Page 12

    BAB III

    PENUTUP

    III.1.Kesimpulan

    1.

    Pasang laut adalah naik atau turunnya posisi

    permukaanperairan atausamudera yang disebabkan oleh pengaruhgaya

    gravitasi bulan danmatahari. Pasang laut menyebabkan perubahan

    kedalaman perairan.

    2. Menurut Wyrtki (1961) di Indonesia terdapat 4 tipe pasang berdasarkan

    banyaknya terjadi pasang dan surut dalam suatu periode tertentu (semi

    diurnal tide, diurnal tide , mixed tide prevailing semidiurnal, dan mixed

    tide prevailing diurnal).

    3. Pasang dan Surut air laut ekstrim terjadi pada saat bulan baru dan bulan

    purnama (Pasang Purnama), sebaliknya Pasang terendah dan Surut

    tertinggi terjadi pada saat saat bulan1/4 dan revolusi bualan terhadap

    bumi (Pasang Perbani).

    3.

    Pengetahuan mengenai Pasang Surut Air Laut (mengenai pengertian,

    fungsi, proses, serta perhitungan elevasi muka air pasang/surut) berguna

    dalam perencanaan fasilitas pelabuhan seperti :

    Dermaga

    Alur pelayaran

    Kolam pelabuhan

    Pemecah gelombang/Break Water

    http://id.wikipedia.org/wiki/Perairanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Samuderahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_gravitasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_gravitasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bulanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bulanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_gravitasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_gravitasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Samuderahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perairan
  • 5/19/2018 makalah pasang surut air laut

    13/14

    Perencanaan Pelabuhan

    Pasang Surut Air Laut

    Page 13

    III.2.Kritik dan Saran

    Dengan penyusunan Makalah Pasang Surut Air Laut ini, penulis belajar

    cukup banyak mengenai teori dasar dari pasang surut air laut, tetapi menurut

    pendapat penulis, dibutuhkan bimbingan dari dosen mata kuliah Perencanaan

    Pelabuhan untuk memahami lebih lanjut mengenai topik makalah ini, terutama

    untuk rumus-rumus dan teori-teori spesifik yang dapat membantu memahami

    lebih dalam tentang Pasang Surut Air Laut.

    Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan makalah ini meskipun

    penulisan ini jauh dari sempurna tetapi penulis telah mengimplementasikan tulisan

    ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan makalah ini, Penulis juga

    mengucapkan terima kasih atas dosen pembimbing mata kuliah Perencanaan

    Pelabuhan Bapak Ir. Rahardjo Samiono, MT yang telah memberi penulis tugas

    individu demi kebaikan mahasiswa yang mengikuti kelas Perencanaan Pelabuhan

    juga untuk negara dan bangsa.

  • 5/19/2018 makalah pasang surut air laut

    14/14

    Perencanaan Pelabuhan

    Pasang Surut Air Laut

    Page 14

    Daftar pustaka

    Bambang triatmodjo, 2003 ,pelabuhan,beta offset,yogyakarta.

    www.geocities.com/agus_adut/pasut.htm

    id.wikipedia.org/wiki/Pasang_laut

    surbakti77.files.wordpress.com/2007/09/pasang-surut.pdf

    majarimagazine.com/2008/01/energi-laut-2-pasang-surut

    http://www.geocities.com/agus_adut/pasut.htmhttp://www.geocities.com/agus_adut/pasut.htmhttp://www.geocities.com/agus_adut/pasut.htm